pedoman penjurusan bidang studi

4
A. Penjurusan SMA di Wilayah Kota Madiun Sekolah Menengah Atas (SMA) di kota Madiun berjumlah enam sekolah. Pengenalan program penjurusan baru setelah kita duduk dibangku SMA melalui penjelasan yang disampaikan oleh guru Bimbingan Konseling (BK). Program penjurusan dilakukan bagi peserta didik dimulai pada semester 1 (satu) kelas XI untuk penentuan IPA, IPS, atau Bahasa. Hal tersebut merupakan bentuk dari layanan bimbingan konseling, yaitu penempatan dan penyaluran siswa sesuai minat dan bakat serta kemampuan yang dimiliki siswa. Momentum pemilihan jurusan ini bagi siswa adalah merupakan saat- saat kritis dalam setiap fase kehidupan. Penjurusan SMA wilayah Madiun untuk tahun ajaran 2012/2013, seluruh siswa hanya berminat pada dua jurusan, yaitu hanya IPA dan IPS. Pemilihan program bahasa terakhir diminati tahun ajaran 2011/2012, yaitu di SMAN 3 dengan membuka satu kelas bahasa. Semua kelas tiga pada semua SMA berjumlah delapan kelas, kecuali SMAN 2 yang berjumlah sembilan kelas karena satu kelas membuka kelas akselerasi. Kriteria penjurusan program, yaitu nilai akademis peserta didik saat kelas X yang akan naik kelas XI. Siswa yang memilih program IPA (Fisika, Biologi, Kimia) atau IPS(Ekonomi, Geografi, Sejarah, dan Sosiologi) harus memperoleh nilai matapelajaran yang menjadi ciri khas program studi tersebut di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) masing-masing sekolah. Bagi peserta didik yang memperoleh nilai sesuai kriteria program yang

Upload: henykw

Post on 13-Feb-2015

90 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

penjurusan SMA

TRANSCRIPT

Page 1: Pedoman Penjurusan Bidang Studi

A. Penjurusan SMA di Wilayah Kota Madiun

Sekolah Menengah Atas (SMA) di kota Madiun berjumlah enam sekolah. Pengenalan

program penjurusan baru setelah kita duduk dibangku SMA melalui penjelasan yang

disampaikan oleh guru Bimbingan Konseling (BK). Program penjurusan dilakukan bagi peserta

didik dimulai pada semester 1 (satu) kelas XI untuk penentuan IPA, IPS, atau Bahasa. Hal

tersebut merupakan bentuk dari layanan bimbingan konseling, yaitu penempatan dan penyaluran

siswa sesuai minat dan bakat serta kemampuan yang dimiliki siswa. Momentum pemilihan

jurusan ini bagi siswa adalah merupakan saat-saat kritis dalam setiap fase kehidupan.

Penjurusan SMA wilayah Madiun untuk tahun ajaran 2012/2013, seluruh siswa hanya

berminat pada dua jurusan, yaitu hanya IPA dan IPS. Pemilihan program bahasa terakhir

diminati tahun ajaran 2011/2012, yaitu di SMAN 3 dengan membuka satu kelas bahasa. Semua

kelas tiga pada semua SMA berjumlah delapan kelas, kecuali SMAN 2 yang berjumlah sembilan

kelas karena satu kelas membuka kelas akselerasi.

Kriteria penjurusan program, yaitu nilai akademis peserta didik saat kelas X yang akan

naik kelas XI. Siswa yang memilih program IPA (Fisika, Biologi, Kimia) atau IPS(Ekonomi,

Geografi, Sejarah, dan Sosiologi) harus memperoleh nilai matapelajaran yang menjadi ciri khas

program studi tersebut di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) masing-masing sekolah. Bagi

peserta didik yang memperoleh nilai sesuai kriteria program yang ditentukan IPA/IPS, maka

minat siswa dapat dijadikan pertimbangan untuk penetapan penjurusan.

Penentuan jumlah kelas yang akan dibuka pada program IPA dan IPS sesuai dengan

kebijakan sekolah dan juga minat serta kemampuan siswa. Kebijakan sekolah tersebut

digunakan karena sebagai dasar pertimbangan formasi guru IPA/IPS, fasilitas, atau rungan yang

ada. Dari seluruh SMA di Madiun, kelas IPA yang paling diminati oleh siswa dibandingkan

dengan IPS. Seluruh SMA, kecuali SMAN 2 Madiun, jumlah kelas program IPS berjumlah tiga

kelas sedangakan IPA hingga lima kelas. Untuk SMAN 2 Madiun, jumlah kelas IPS hanya dua

kelas.

Aturan pindah jurusan juga diterapkan di beberapa sekolah. Peserta didik yang memenuhi

persyaratan untuk masuk ke program IPA, diberi kesempatan untuk pindah jurusan IPS apabila

siswa tidak cocok pada program semula atau tidak sesuai dengan kemampuan dan kemajuan

belajarnya.

Page 2: Pedoman Penjurusan Bidang Studi

B. Kritikan terhadap Kriteria Penjurusan SMA

a. Pengarahan sejak dini mengenai penjurusan dimaksudkan untuk memudahkan siswa

memilih bidang ilmu yang akan ditekuninya di Universitas atau akademi yang tentunya

akan mengarah pula kepada karirnya kelak. Tetapi penjurusan di tingkat SMA tidak

selalu menjamin bahwa seorang siswa akan memilih bidang studi yang sama di

Universitas, karena pada kenyataannya banyak siswa program IPA yang memilih jurusan

Ekonomi, Politik, Hubungan Internasional, atau siswa jurusan IPS yang memilih program

Bahasa. Pemilihan jurusan yang berbeda dengan bidang ilmu yang ditekuni di SMA

tersebut adalah wajar sebab anak seusia SMA memang belum bisa memastikan karirnya.

Jangankan anak SMA, mahasiswa PT pun masih mengalami kebimbangan menentukan

karirnya setelah lulus.

b. Menurut saya, penjurusan di SMA harus diperkaya dan diperdalam persiapannya.

Penjurusan tidak saja menyiapkan bekal yang mengarah kepada satu jalan, yaitu

perguruan tinggi, tetapi harus membuka peluang untuk kesiapan terjun ke masyarakat.

Hal tersebut mengantisipasi terhadap kondisi siswa yang tidak dapat melanjutkan ke

perguruan tinggi karena alasan tertentu.

c. Pembagian program IPA dan IPS terkadang menimbulkan berbagai opini dari pihak

masyarakat ataupun pihak sekolah. Siswa yang masuk kelas IPS diidentikkan sebagai

siswa yang kurang pandai, ramai, malas, dan sedikit acuh. Sedangkan program IPA

identik dengan siswa yang rajin, rapi, dan pintar. Perbedaan tersebut menimbulkan

kesenjangan sosial siswa program IPS bagi sekolah karena seperti dianak tirikan atau

lebih mengutamakan program IPA.

d. Terkadang ada unsur paksaan dari orangtua supaya anaknya harus memilih program IPA

agar kelak kariernya nanti bisa baik, padahal anaknya menginginkan dirinya menjadi

akuntan. Walaupun ingin sebagai akuntan, sebenarnya bisa anaknya masuk program IPA.

Akan tetapi tentu nantinya akan kesulitan ketika menghadapi selesksi masuk perguruan

tinggi. Hal tersebut tentunya akan menimbulkan selisih pendapat antara ibu dan anak.