pedoman pengembangan tema pembelajaran · pdf filepedoman pengembangan tema pembelajaran...

33
MILIK NEGARA Tidak perjualbelikan KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2015 PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Upload: hoanganh

Post on 02-Feb-2018

286 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

MILIK NEGARA

Tidak perjualbelikan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2015

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Page 2: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

MILIK NEGARA

Tidak perjualbelikan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2015

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Page 3: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL

Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program pendidikan. Kurikulum

juga sebagai strategi dan cara yang dirancang untuk mencapai tujuan

pendidikan nasional. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan menyadari betapa pentingnya kedudukan dan peran kurikulum

untuk memberi arah pada program pendidikan dalam pembentukan

kompetensi output pendidikan yang diharapkan. Kompetensi yang selaras

denga tuntutan zaman dimana anak menjalani kehidupannya.

Kurikulum 2013 mencakup pengembangan pada aspek struktur

kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan penilaian

yang bersifat otentik. Kurikulum 2013 mengusung pengembangan

pembelajaran konstruktivisme yang lebih bersifat fleksibel dalam pelaksanaan

sehingga memberi ruang pada anak untuk mengembangkan potensi dan

bakatnya. Model pendekatan kurikulum tersebut berlaku dan ditetapkan di

seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak Pendidikan Anak Usia Dini

hingga Pendidikan Menengah. Keajegan model pendekatan disemua jenjang

ditujukan untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta

didik yang lebih konsisten sejak awal, sehingga diharapkan peserta didik

mampu berkembang menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi

sikap beragama, kreatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang lebih

luas.

Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia

Dini diharapkan menjadi fundamen bagi penyiapan peserta didik agar lebih

siap dalam memasuki jenjang pendidikan lebih tinggi. Menghantarkan anak

usia dini yang siap melanjutkan pendidikan tidak hanya terbatas pada

Page 4: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

ii

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

kemampuan anak membaca, menulis, dan berhitung, akan tetapi dalam

keselurun aspek perkembangan. Tanggung jawab ini harus dipikul bersama

antara pemerintah, pengelola dan pendidikan PAUD, orang tua dan

masyarakat.

Untuk menyamakan langkah, khususnya bagi para pelaksana layanan

program PAUD, maka perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan

yang dapat dijadikan sebagai rujukan para pendidik menerapkan kurikulum

2013 Pendidikan Anak Usia Dini di satuan pendidikannya.

Pencapaian pendidikan yang lebih baik melalui penerapan Kurikulum

2013 PAUD merupakan suatu keniscayaan jika diusung oleh semua

komponen. Terima kasih

Jakarta, Juli 2015

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini

dan Pendidikan Masyarakat,

Ir. Harris Iskandar, Ph.D

NIP. 196204291986011001

Page 5: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

iii

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberkahi

kita semua sehingga Penyusun Pedoman Implementasi Kurikulum 2013

Pendidikan Anak Usia Dini terselesaikan sesuai waktu yang ditetapkan. Pedoman

Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini sebagai jembatan

penghubung dari kajian yuridis, filosofis, sosiologis, teoretis, dan pedagogis yang

menjadi landasan pengembangan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini

menjadi langkah praktis dalam menerapkan kurikulum 2013 kepada peserta didik

di satuan PAUD masing-masing.

Pedoman-pedoman disusun sesederhana mungkin agar mampu dipahami

oleh seluruh pendidik Pendidikan Anak Usia Dini yang sangat beragam dan

tersebar dengan tetap merujuk pada kajian-kajian yang melandasinya. Pedoman-

pedoman implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini bersifat

terbuka dan fleksibel, artinya sangat memungkinkan pada penerapannya

disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan budaya setempat. Hal penting yang

diusung dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini adalah keterbukaan

kita menerima perubahan baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan, sikap,

dan cara kerja. Perubahan tersebut akan berimbas pada perubahan sikap,

pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.

Untuk semua usaha yang telah dilakukan, kami mengucapkan terima kasih

kepada Tim Penyusun, Tim Penelaah, Tim Reviewer yang telah bekerja keras

memfinalkan pedoman implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.

Terima kasih.

Jakarta, Juli 2015

Direktur Pembinaan

Pendidikan Anak Usia Dini,

DR. Erman Syamsuddin

NIP: 195703041983031015

Page 6: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

iv

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DAFTAR ISI

Sambutan Direktur Jenderal ......................................................... i

Kata Pengantar ......................................................... iii

Daftar Isi ......................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ......................................................... 1

A. Mengapa Memakai Tema ............................................. 1

B. Pengertian ......................................................... 2

C. Manfaat Tema ......................................................... 2

D. Program Pengembangan Yang Dibangun ........................ 2

E. Prinsif Memilih Tema ................................................... 3

BAB II TEKNIK PENGEMBANGAN TEMA .......................................... 7

A. Perumusan Tema .......................................................... 7

B. Obyek yang dapat dijadikan Tema ................................. 13

C. Keleluasaan Tema .......................................................... 15

D. Berapa lama waktu yang dibutuhkan ............................... 18

E. Penerapan Tema .......................................................... 18

F. Puncak Tema .......................................................... 22

G. Transisi antar Tema ...................................................... 23

BAB III PENUTUP ........................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA ........................................................... 26

Page 7: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

1

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Mengapa memakai tema

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini menggunakan

pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik dipandang sesuai dengan

pola kerja otak karena membahas satu tema dari berbagai konsep dan

aspek perkembangan. Penentuan tema sangat terbuka artinya satuan

PAUD dapat menentukan tema yang akan digunakan dalam

pembelajaran sesuai denga minat anak, situasi dan kondisi lingkungan,

serta kesiapan guru mengelola kegiatan.

Penentuan tema tidak sekedar mudah diterapkan tetapi perlu

memperhatikan beberapa prinsip agar pembelajaran yang dilaksanakan

lebih menarik dan mendalam. Keluasan tema tergantung dari

kemampuan guru dalam menguasai tema tersebut.

Hal penting yang harus diperhatikan guru dalam mengembangkan

tema adalah kebermaknaan tema dalam membangun pengalaman

belajar yang bermutu bagi anak usia dini. Karenanya dalam menentukan

tema menjadi penting bila diawali dengan identifikasi tema dan sekaligus

ketertarikan anak terhadap topik tertentu. Untuk memberikan wawasan

kepada para guru PAUD dalam mengembangkan tema pembelajaran,

maka disusun “Pedoman Pengembangan Tema dalam Pembelajaran

Anak Usia Dini”. Pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi guru

dalam mengembangkan tema di lembaga PAUD masing-masing.

Page 8: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

2

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

B. Pengertian

Tema adalah topik yang menjadi payung untuk mengintegrasikan

seluruh konsep dan muatan pembelajaran melalui kegiatan main dalam

mencapai kompetensi dan tingkat perkembangan yang diharapkan.

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang

menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa muatan pembelajaran

dalam mencapai kompetensi dasar (KD) dan tingkat perkembagan yang

diharapkan. Pelaksanaan tema dan sub tema dapat dilakukan dalam

kegiatan pengembangan melalui bermain dan pembiasaan.

Tema bukan merupakan tujuan pembelajaran melainkan sarana

untuk mengintegrasikan keseluruhan sikap dalam pengetahuan dan

keterampilan yang ingin dibangun.

C. Manfaat Tema

1. Menyatukan semua program pengembangan meliputi nilai moral

agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, seni.

2. Menghubungkan pengetahuan sebelumnya yang sudah dimiliki

dengan pengetahuan yang baru.

3. Memudahkan guru PAUD dalam pengembangan kegiatan belajar

sesuai dengan konsep dan sarana yang dimiliki lingkungan.

D. Program pengembangan yang dibangun melalui Tema

Tema yang dikembangkan dalam pembelajaran harus dapat

membangun program pengembangan nilai agama dan moral, fisik

motorik, kognitif, bahasa, sosio-emosional dan seni. Berbagai program

pengembangan dicapai melalui berbagai stimulasi pendidikan secara

Page 9: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

3

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

terintegrasi dengan menggunakan tema-tema yang sesuai dengan

kondisi lembaga PAUD / satuan pendidikan dan anak.

Pada pelaksanaannya tema dan kompetensi dasar dikembangkan

menjadi muatan pembelajaran. Muatan pembelajaran adalah cakupan

materi yang ada pada kompetensi dasar sebagai bahan yang akan

dijadikan kegiatan-kegiatan untuk mencapai kompentensi sikap spiritual,

sikap sosial, pengetahuan dan keterampiilan.

E. Prinsip Memilih Tema

1. Kedekatan, artinya tema hendaknya dipilih mulai dari hal-hal

yang terdekat dengan kehidupan anak. Dekat dimaksud dapat

dekat secara fisik dan juga dekat secara emosi atau minat anak.

Tema yang terdekat secara fisik dengan anak misalnya diri sendiri,

keluarga, lingkungan rumah, lingkungan sekolah, binatang,

tanaman, lingkungan alam dan tema lain. Setiap lembaga tentu

memiliki kondisi yang berbeda-beda, misalnya bagi lembaga PAUD

Tema

Kedekatan

Kesederhanaan

Kemenarikan

Keinsiden talan

Page 10: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

4

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

yang lingkungannya dekat dengan pantai, maka tema

lingkunganku dengan sub tema “pantaiku yang indah” dapat

menjadi pilihan tema sesuai dengan prinsip kedekatan. Bagi

lembaga PAUD yang lingkungannya dekat dengan

perkebunan, tema lingkunganku dengan sub tema “Kebun”

dengan topik bahasan “kebun mangga”, “kebun kelapa” atau

lainnya. “Kebun”

dapat menjadi

pilihan tema

sesuai dengan

prinsip kedekatan.

Sedangkan hal-

hal yang dekat

secara emosional

dengan anak

diantaranya hobby, hal-hal yang disukai anak, film dan lainnya.

Dalam memilih tema yang dekat secara emosional dengan anak,

hendaknya guru harus benar-benar mencermati kesesuaian dengan

tujuan pendidikan termasuk juga budaya lokal dan dampak yang

mungkin muncul. Apabila anak akan mengambil salah satu tokoh

untuk dijadikan tema, hendaknya dipertimbangkan sifat dan

perilaku tokoh tersebut, sehingga yang tersampaikan pada anak

adalah karakter yang sesuai dengan yang diharapkan. Contoh, guru

dapat mengangkat tema “dinosaurus” karena disukai anak-anak.

Hal yang harus dipersiapkan guru adalah segala pengetahuan, alat

peraga dan buku-buku atau sumber belajar lain yang terkait

dengan dinosaurus, agar anak dapat menggali informasi dari

Page 11: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

5

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

banyak sumber. Contoh lain yang berkaitan dengan hobby anak

seperti mobil, robot, boneka dapat dijadikan sebagai tema.

2. Kesederhanaan, artinya tema yang dipilih yang sudah dikenal

anak agar anak mudah memahami pokok bahasan dan dapat

menggali lebih banyak pengalamannya.

Contoh : Berdasarkan prinsip kesederhanaan kita dapat memilih

tema “binatang” dengan sub tema “Ayam” melalui sub-sub tema

yang sederhana kepada peserta didik. Misalnya :

a. Jenis-jenis ayam

b. Pakan ayam

c. Cara memelihara ayam

d. Perkembangbiakan ayam

e. Hasil dari ayam

f. Makanan olahan dari ayam

3. Kemenarikan, artinya tema yang dipilih harus menarik bagi anak

dan mampu menarik minat belajar anak.

Untuk lebih

memberikan

kemenarikan minat

belajar anak dan

kebermaknaan

suatu tema,

hendaknya guru

dapat merumuskan

tema dalam

Page 12: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

6

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

bentuk kalimat yang inspiratif, misalkan tema “matahari”

dirumuskan dengan “matahari sumber kehidupan manusia”, tema

“tanaman” dirumuskan menjadi “menanam dan merawat

tanaman”, tema “binatang” dirumuskan menjadi “menyayangi

binatang piaraan”

Dalam memilih

tema yang

menarik bagi

anak, guru

dapat

melakukan

pengamatan

terhadap hal-

hal yang dekat

dengan anak

baik secara

fisik maupun emosional anak, misalnya dengan melakukan curah

gagasan dengan anak apa yang anak sukai, pengamatan terhadap

topik obrolan anak dan lainnya, misalkan: Dinosaurus dapat

dijadikan tema apabila anak-anak membicarakan dinosaurus dalam

berbagai kesempatan berdiskusi.

4. Keinsidentalan, artinya pemilihan tema tidak selalu yang

direncanakan di awal tahun, dapat juga menyisipkan kejadian luar

biasa yang dialami anak. misalnya peristiwa banjir yang dialami

anak dapat dijadikan tema insidental menggantikan tema yang

sudah direncanakan sebelumnya.

Page 13: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

7

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB II

TEKNIK PENGEMBANGAN TEMA

Dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini, tema tidak ditetapkan

oleh pemerintah, melainkan bersifat fleksibel penetapannya oleh lembaga

PAUD yang melibatkan seluruh guru pada saat pemilihan dan penetapannya.

Banyak hal di lingkungan kehidupan yang dapat dijadikan tema, artinya apa

yang terdapat di lingkungan terdekat seperti air, batu, kelapa, alat

transportasi, laut, dan lain-lainnya dapat diangkat menjadi tema. Oleh

karenannya pengembangan tema di

setiap lembaga dapat berbeda-beda

sesuai dengan lingkungan lembaga

tersebut serta kondisi sarana dan

prasarananya.

Selanjutnya tema yang telah

ditetapkan akan dimasukan ke

dalam program semester yang

dilengkapi dengan alokasi waktu

yang akan digunakan pada setiap tema. Untuk mendukung hal tesebut

diperlukan keterampilan guru dalam memilih dan menetapkan tema yang

tepat sesuai dengan prinsip-prinsip pemilihan tema.

A. Perumusan Tema

1. Mengidentifikasi tema, guru harus memperhatikan prinsip-prinsip

pengembangan tema yaitu (1) kedekatan (2) kemenarikan, (3)

kesederhanaan, (4) keinsidentalan. Beberapa cara yang dapat

Page 14: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

8

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

dilakukan oleh guru dalam mengidentifikasi tema antara lain

adalah:

a. Mengamati Lingkungan Sekitar

Guru dalam mengidentifikasi tema dapat melihat lingkungan

sekitarnya seperti: sawah, ayam, mobil, matahari, pohon,

yang di lihat oleh guru tersebut dapat dijadikan sebagai tema.

b. Melihat Sosial Budaya

Kebudayaan yang terdapat di lingkungan sekitar anak dapat

diangkat menjadi tema, sebagai contoh Panjang Mulud di

Serang, Karapan Sapi di Madura, Perayaan Tabot di

Bengkulu, dll.

c. Melihat Minat

dan Kesukaan

Anak

Dalam

mengidentifik

asi tema guru

juga dapat

melihat minat anak sebagai contoh banyak anak yang tertarik

dan menyukai kucing, ayam, dan lainnya.

d. Curah Gagasan

Bersama semua guru, hasil mengamatan terhadap

lingkungan, sosial budaya dan minat anak diidentifikasi

melalui curah gagasan. Setiap guru diberikan kesempatan

untuk menyampaikan gagasan tema dengan bebas, dan

setiap gagasan tema tidak perlu dibahas dan dikomentari,

Page 15: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

9

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

melainkan ditampung sebagai referensi dalam penetapan

tema selanjutnya.

2. Membuat Webbing Tema/Maping Tema

Salah satu teknik dalam pengembangan tema melalui webbing

tema (jaring-laba-laba). Setiap tema yang telah diidentifikasi

dikembangkan ke dalam sub-sub tema bahkan sub-sub-sub tema

dalam bentuk diagram seperti jaring laba-laba, sebagai contoh

webing tema sebagai berikut :

Contoh 1: Mengembangkan tema menjadi sub tema.

Contoh di atas menunjukkan pengembangan tema “diriku” menjadi

sub tema:

Cita-citaku,

Identitasku,

Tubuhku, dan

Kesukaanku.

Page 16: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

10

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Dari sub tema tersebut yang akan dikembangkan adalah sub tema

“tubuhku”

Contoh 2: pengembangan sub tema tubuh seperti berikut:

Setelah menetapkan sub tema yang akan dibahas, selanjutnya

dikembangkan menjadi topik yang akan dibahas bersama anak.

Contoh sub tema “Tubuhku” akan membahas:

Bagian-bagian tubuh

Kegunaan setiap bagian tubuh

Yang diperlukan agar tubuh sehat

Cara merawat tubuh

Bagaimana bila sakit

Apa penyebab tubuh menjadi sakit

Penentuan topik yang akan dibahas ini sebaiknya melibatkan anak.

Jika tidak memungkinkan maka topik yang akan dibahas adalah

pengetahuan baru bagi anak. Untuk menentukan topik guru harus

Page 17: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

11

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

mencari bacaan agar pengetahuan yang dibahas bersama anak

tidak salah.

Guru dapat mengembangkan kembali sub tema menjadi sub-sub

tema bila dirasa sub tema bersifat umum. Cara mengembangkan

sub tema menjadi sub-sub tema sama dengan cara

mengembangkan tema menjadi sub tema. Di bawah ini

dicantumkan contoh mengembangkan tema menjadi sub tema dan

sub tema menjadi sub-sub tema.

Contoh 3: Mengembangkan tema menjadi sub tema dan sub-sub

tema

Tema tumbuhan pada contoh diatas dikembangkan menjadi sub

tema:

Padi-padian

Buah-buahan

Sayur-sayuran

Dan umbi-umbian

Page 18: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

12

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Setiap sub tema tersebut dikembangkan menjadi sub-sub tema.

Misalnya sub tema “buah-buahan” menjadi sub-sub tema:

Mangga

Nangka

Rambutan

Manggis

Pepaya, dll.

Tidak semua sub tema atau sub-sub tema dibahas dalam kegiatan

bersama anak. pilihlah yang paling penting dan diperkirakan sangat

diminati anak dengan memperhatikan keragaman kegiatan yang

dapat disiapkan guru.

Dalam contoh berikut dipilih sub-sub tema “mangga”. Setelah

menentukan sub-sub tema selanjutnya guru mengembangkan topik

pembahasan yang terkait dengan sub-sub tema yang dipilih.

Pengembangan topik pembahasan membantu guru untuk

memperluas kosa kata baru (term), pengetahuan (fact) baru bagi

anak dan prosedur kegiatan yang menarik.

Page 19: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

13

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

B. Obyek yang dapat dijadikan tema

Jika ditanyakan obyek apa saja yang dapat dijadikan tema, maka

jawabannya semua obyek dapat dijadikan tema. Artinya apapun dapat

dijadikan tema, mulai dari benda, peristiwa, hingga ke negara. Dibawah

ini contoh tema-tema yang dapat dipilih.

No TEMA SUB TEMA SUB-SUB TEMA

1 Diriku Tubuhku Bagian-bagian

Fungsi

Cara merawat

Kesukaanku Makanan

Kegiatan bermain

Tempat

Identitasku Nama, umur

Nama orang tua

Alamat

Cirri-ciri

Keluargaku Anggota

Pekerjaan

Kegiatan

2 Binatang Unggas Burung

Ayam

Bebek

Ternak Kambing

Ayam

Sapi

Buas Harimau

Singa

Badak

3 Lingkunganku Laut wilayah laut

Biota laut

Page 20: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

14

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

No TEMA SUB TEMA SUB-SUB TEMA

Gunung Jenis gunung

Tumbuhan di gunung

Sawah Tanaman di sawah

Perairan untuk sawah

Kotaku lambang kotaku

Tempat bersejarah

Ulang tahun kotaku

4 Alam

Semesta

Matahari Waktu, fungsi

Angin Fungsi, proses terjadi

Bulan Waktu, fungsi

Bintang Waktu, nama

5 Kendaraan Darat Sepeda Motor Dst

Dokar

Mobil

Laut Perahu

Kapal air

Udara Pesawat terbang

6 Negaraku Lambang Negara Burung garuda

Bendera Merah Putih

Lagu Nasional Lagu Kebangsaan

Lagu Wajib Nasional

Pahlawan Nama-nama pahlawan

7 Budayaku Pakaian Pakaian nasional

Pakaian daerah

Makanan Makanan daerah

Tarian Tarian modern

Tarian daerah

Permainan

Tradisional

Permainan daerah

8 Tumbuh- Padi-padian Padi

Page 21: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

15

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

No TEMA SUB TEMA SUB-SUB TEMA

tumbuhan Jagung

Buah-buahan Mangga

Nangka

Rambutan

Papaya

Umbi-umbian Ketela pohon

Kentang

Bengkoang

Wortel

Sayuran Kangkung

Bayam

Kacang panjang

Kol

Buncis

9. Dll Dll Dll

C. Keluasan tema

Sebuah tema dapat dikembangkan menjadi sub tema, sub-sub tema,

pokok bahasan, dan seterusnya. Jika pertanyaannya seberapa luas

sebuah tema dikembangkan? Jawabannya tergantung seberapa luas

guru dapat memfasilitasi pengembangan tema untuk memberi

pengalaman baru pada anak.

Guru dapat mengembangkan sebuah tema menjadi sangat luas sesuai

dengan kebutuhan. Tema dan sub-tema maupun sub-sub tema dan

seterusnya tersebut merupakan hasil identifikasi yang dapat dipilih

keseluruhan maupun sebagian, tergantung ketersediaan sarana dan

prasarana yang mendukung pembelajaran yang konstektual. Artinya bila

guru yang banyak membaca tentu akan mengembangkan tema menjadi

sangat luas, tetapi bisa juga sebaliknya.

Page 22: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

16

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Walaupun tema sudah kita tentukan akan lebih baik jika anak diajak

berpikir tentang pengetahuan yang lebih luas agar anak tidak salah

dalam memahami konsep dan cirri dari tema yang dibahas.

Contoh 1. Pengembangan tema – sub tema – topic yang dibahas

diriku (tema)

tubuhku

(sub tema)

identitasku

(sub tema)

keluarga ku

(sub tema)

kesukaanku

(sub tema)

Bagian-bagian tubuh

Fungsi bagian tubuh

Cara merawat bagian tubuh

Namaku,

Nama ayah ibuku

Alamat rumahku

Tempat dan tanggal

lahirku

Ciri-ciri aku

Anggota keluarga

Nama anggota

keluargaku

Pekerjaan ayah ibuku

Kebiasaan di keluargaku

Makanan kesukaanku

Baju kesukaanku

Kegiatan paling kusukai

Tempat liburan yang

kusuka

Gambar: Pengembangan Tema – Sub Tema – Topik Bahasan

Page 23: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

17

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Contoh 2: Pengembangan tema – sub tema – sub-sub tema – topic bahasan

Tumbuh-tumbuhan

(Tema)

padi-padian

(sub tema)

buah-buahan

(sub tema)

sayuran

(sub tema)

umbi-umbian

(sub tema)

Sub-sub Tema

Kentang

Singkong

Talas

Sub-sub Tema

Rambutan

Melon

Mangga

Nangka

Jenis Ciri-ciri Tanam Manfaat

Arum manis, Mana

lagi, Golek, Dll.

Batangkayu, Daging

buah, Biji, keping dua,

Akar tunggang.

Biji, Cang kok,

Okulasi/tempel

Vit. C,

di makan langsung diselai, Dodol,

Keripik, Manisan Jus.

Gandum

Jagung

Padi

Semusim, akar serabut, biji tunggal, batang beruas

Sawah, ladang

Ciri:

tumbuh

Nasi, bubur, kue, tepung

Kegunaan

Bawang

Ciri:

tanam

Kegunaan

Kulit ari, buah berasal dari akar

yg menggembung

Tunas, umbi

Kue, tepung, pengganti nasi

Jenis Ciri-ciri Tanam Manfaat

Kang

kung darat, Kang

kung air

Akar serabut, Batang

beruas, Bunga bentuk

terom

Biji, Tunas,batang

Disayur

Brokoli

Kol

Kangkung

Bayam

Page 24: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

18

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

D. Berapa waktu yang dibutuhkan

Tidak ada ketentuan sebuah tema dilaksanakan dalam jangka waktu

tertentu. Artinya sebuah tema bisa dilaksanakan lama dan bisa juga

singkat, tergantung keluasan tema dan minat anak terhadap tema

tersebut, juga seberapa luas dan dalam guru dapat mengembangkan

tema tersebut. Ada kalanya satu tema membutuhkan waktu selama

sebulan atau bahkan lebih, ada juga yang kurang dari sebulan.

Alokasi waktu dalam satu semester minimal 17 minggu, sehingga

pengaturan tema juga harus merujuk pada waktu yang tersedia dalam

satu semester tersebut. Penetapan tema dan alokasi waktunya di

harapkan dirumuskan di awal semester, untuk jangka waktu minimal

satu semester, yang selanjutnya dimasukan kedalam program semester.

E. Penerapan Tema dengan Kompetensi Dasar dan Materi

Pembelajaran

Proses pembelajaran menggunakan tema dapat membantu guru dalam

mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Saat membahas tema

bersama anak, guru dapat memasukkan semua pengetahuan sikap dan

keterampilan ke dalam tema tersebut sesuai dengan kompetensi dasar

yang sudah ditetapkan. Misalnya:

Tema Diriku, Sub Tema Tubuhku

Aspek

Pengembangan Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran

Nilai Agama dan

Moral

KD. 1.1 Mengenal Tuhan

melalui ciptaannya

- Tubuhku ciptaan Tuhan

Fisik Motorik KD 2.1 Memiliki perilaku

yang mencerminkan

- Membiasakan anak untuk

merawat tubuh : mandi,

Page 25: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

19

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Aspek

Pengembangan Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran

hidup sehat makan bergizi, dll

KD 3.3-4.3 Mengenal

anggota tubuh

- Nama- nama bagian tubuh

dan fungsinya

Kognitif KD 3.6-4.6 Mengenal

warna, ukuran,

bilangan

- Warna kulit, mata, rambut

- Ukuran tinggi tubuh

- Jumlah jari tangan

KD 3.7-4.7 mengenal

lingkungan sosial

- Tempat untuk berobat jika

sakit

Sosial emosonal KD 2.5 memiliki perilaku

yang mencermin-

kan sikap percaya

diri

- Bangga dengan diriku,

biasa menyapa teman dan

guru saat bertemu

KD 2.6 memiliki perilaku

yang mencermin

kan sikap taat pada

aturan untuk

melatih kedisiplinan

- Mengenal aturan yang

berlaku

Bahasa KD 2.14 memiliki perilaku

yang mencerminkan

sikap santun

- Menyapa dengan ramah

KD 3.10- 4.10 memahami

bahasa reseptif

- Mendengarkan cerita

tentang diriku

Seni KD 3.15-4.15 memahami

berbagai karya seni

- Membuat berbagai karya

seni dengan menggunakan

berbagai bahan yang

tersedia

Untuk lebih jelas dan rinci pengembangan materi dipaparkan di

Pedoman Penyusunan Rencana Pembelajaran.

Untuk pengembangan tema, guru harus mempersiapkan hal-hal sebagai

berikut:

1. Mengumpulkan informasi terkait tema dan sub tema. Walaupun

untuk anak usia dini bukan pengetahuan kognitif yang diutamakan,

Page 26: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

20

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

tetapi informasi yang dibahas tentang tema seharusnya

berdasarkan keilmuan yang sebenarnya. Berarti guru harus banyak

mencari tahu dan membaca pengetahuan yang terkait dengan

tema.

2. Menyiapkan bahan-bahan bacaan terkait tema dan sub tema. Tidak

semua satuan PAUD memiliki buku yang memadai untuk

mendukung tema, tetapi bukan alasan untuk tidak mengenalkan

buku pada anak-anak didiknya. Diupayakan setiap awal tema

diawali dengan membacakan buku yang sesuai dengan tema.

Untuk mengatasi ketiadaan buku, guru dapat membuka internet

atau menggunakan majalah atau koran yang memuat informasi

tema yang dibahas.

3. Menyiapkan media dan sumber belajar yang diperlukan dalam

kegiatan main yang sesuai tema. Memahami anak usia dini masih

Page 27: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

21

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

berpikir konkrit, maka sangat baik jika media dan sumber belajar

konkrit dapat dihadirkan. Oleh karena itu memilih tema yang paling

dekat dengan lingkungan anak sangat membantu.

4. Menyiapkan lingkungan main sesuai tema. Setiap tema memiliki ciri

tertentu. Tema binatang tentunya berbeda dengan tema

kendaraan. Untuk menarik minat anak bermain dengan tema yang

ditentukan sangat baik jika ruangan ditata dengan menghadirkan

nuansa tema, baik dengan menggunakan bangunan kardus yang

dibentuk sesuai tema atau dengan hiasan-hiasan yang tidak

membutuhkan biaya banyak. Di bawah ini contoh penataan

ruangan saat tema “tumbuhan” digunakan dalam pembelajaran.

5. Menyiapkan kegiatan-kegiatan main sesuai tema (awal, selama,

dan puncak tema). Secara besaran kegiatan akan selalu sama dari

minggu ke minggu tetapi isi kegiatan main disesuaikan dengan

tema. Contohnya untuk tema laut, main perannya menangkap

ikan di laut, sedangkan saat tema kotaku diisi dengan main peran

pasar malam.

Page 28: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

22

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

F. Puncak Tema

Untuk memberikan kebermaknaan pembahasan tema, maka pada setiap

akhir tema perlu dikokohkan dengan puncak tema. Kegiatan puncak

tema bersifat menggembirakan, penguatan sikap, pengetahuan,

keterampilan yang melibatkan berbagai pihak terutama orang

tua/keluarga. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan cara :

1. Berdiskusi dengan anak tentang pengalaman yang berkaitan

dengan tema yang sudah digunakan.

2. Mengajak anak untuk menceritakan kembali hasil karya selama

penggunaan tema kepada teman, orang tua dan atau keluarga.

3. Kunjungan lapangan dalam rangka penguatan kompetensi yang

sudah dimiliki anak.

4. Mengundang orang tua untuk kegiatan bersama yang berkaitan

dengan tema. Misalnya dalam mengakhiri penggunaan tema

“kelapa” guru dapat melibatkan orangtua untuk membuat makanan

di satuan PAUD dengan bahan-bahan dari kelapa (es kelapa, kue

kelepon, dan lainnya). Selain itu guru mengajak orangtua untuk

mengapresiasi karya anak dari pohon dan buah kelapa yang telah

dibuat oleh anak seperti sapu lidi, gambar kolase dan lainnya.

Page 29: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

23

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

G. Transisi antar tema

Setelah mengakhiri tema guru harus dapat mengkaitkan tema sebelum

dan tema yang akan digunakan selanjutnya untuk membangun minat

dan ketertarikan anak dalam memasuki kegiatan main di tema

Salah satu kegiatan puncak tema diisi dengan bazaar yang memamerkan hasil karya anak untuk dilihat orang tua. Disaat tersebut terjadi dialog antara anak dan orang tua. Kegiatan

lainnya adalah karnaval.

Page 30: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

24

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

berikutnya. Proses ini disebut transisi antar tema. Transisi antar tema

yang dilakukan dengan berbagai cara antara lain:

1. Diskusi tentang pengalaman anak terkait tema lama

2. Berkunjung ke suatu tempat yang terkait dengan tema baru

3. Membacakan cerita yang terkait dengan tema baru

4. Berdiskusi sesuai dengan pengalaman anak yang terkait dengan

tema baru

5. Mengundang narasumber yang memiliki keahlian/pengetahuan

terkait dengan tema baru

Contoh gambar di atas menunjukkan kegiatan anak saat diajak ke

pasar sayuran setelah selesai membahas sub tema buah-buahan dan

akan beralih ke sub tema sayur-sayuran.

Page 31: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

25

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB III

PENUTUP

Pengembangan tema merupakan bagian penting yang harus dikuasai

guru dalam proses pembelajaran. Pengembangan tema yang baik dapat

menambah kosa kata, mengembangkan pengetahuan, meningkatkan

pemahaman, dan meningkatkan keterampilan anak tentang tema tersebut.

Tema dapat memfokuskan perhatian anak sehingga memudahkan

terwujudnya sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Jika guru memiliki

kemampuan yang baik dalam mengembangkan tema maka proses

pembelajaran menjadi lebih menarik dan bermakna bagi anak.

Dengan disusunnya pedoman pengembangan tema ini dapat

mempermudah guru dalam mengembangkan tema pembelajaran, sehingga

pembelajaran menjadi lebih terarah, bermakna dan menarik.

Mulailah dengan pengembangan tema secara sederhana, seiring waktu

berlalu guru akan mampu mengembangkan tema yang lebih luas dan

kompleks.

Selamat bekerja.

Salam

Penyusun

Page 32: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

26

PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DAFTAR PUSTAKA

Dodge, Diane Trister, Laura J Colker, Cate Heroman. 2002. Creative

Curriculum For Preschool Fourth Edition, Washington DC : Cengange

Learning.

Essa, Eva L, Introduction to Early Childhood Education, Annotated Student’s

Edition, 6th. Belmont, USA : Wadsworth, 2011.

Eliason, Claudia, Loa Jenkins. 2008. A Practical Guide to Early Childhood

Curriculum Eight Edition. New Jersey, Pearson Education, Inc.

Kolestenik J. Marjorie et all (2007). Teching Your Children Using Themes,

Michigan State University, USA.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014. 2015.

Page 33: PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN · PDF filePEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program

Dicetak oleh:

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2015

hhtp://www.paud.kemdikbud.go.id/