pedoman pengembangan tema pembelajaran · pdf filepedoman pengembangan tema pembelajaran...
TRANSCRIPT
MILIK NEGARA
Tidak perjualbelikan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2015
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
MILIK NEGARA
Tidak perjualbelikan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2015
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL
Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program pendidikan. Kurikulum
juga sebagai strategi dan cara yang dirancang untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan menyadari betapa pentingnya kedudukan dan peran kurikulum
untuk memberi arah pada program pendidikan dalam pembentukan
kompetensi output pendidikan yang diharapkan. Kompetensi yang selaras
denga tuntutan zaman dimana anak menjalani kehidupannya.
Kurikulum 2013 mencakup pengembangan pada aspek struktur
kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan penilaian
yang bersifat otentik. Kurikulum 2013 mengusung pengembangan
pembelajaran konstruktivisme yang lebih bersifat fleksibel dalam pelaksanaan
sehingga memberi ruang pada anak untuk mengembangkan potensi dan
bakatnya. Model pendekatan kurikulum tersebut berlaku dan ditetapkan di
seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak Pendidikan Anak Usia Dini
hingga Pendidikan Menengah. Keajegan model pendekatan disemua jenjang
ditujukan untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta
didik yang lebih konsisten sejak awal, sehingga diharapkan peserta didik
mampu berkembang menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi
sikap beragama, kreatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang lebih
luas.
Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
Dini diharapkan menjadi fundamen bagi penyiapan peserta didik agar lebih
siap dalam memasuki jenjang pendidikan lebih tinggi. Menghantarkan anak
usia dini yang siap melanjutkan pendidikan tidak hanya terbatas pada
ii
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
kemampuan anak membaca, menulis, dan berhitung, akan tetapi dalam
keselurun aspek perkembangan. Tanggung jawab ini harus dipikul bersama
antara pemerintah, pengelola dan pendidikan PAUD, orang tua dan
masyarakat.
Untuk menyamakan langkah, khususnya bagi para pelaksana layanan
program PAUD, maka perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan
yang dapat dijadikan sebagai rujukan para pendidik menerapkan kurikulum
2013 Pendidikan Anak Usia Dini di satuan pendidikannya.
Pencapaian pendidikan yang lebih baik melalui penerapan Kurikulum
2013 PAUD merupakan suatu keniscayaan jika diusung oleh semua
komponen. Terima kasih
Jakarta, Juli 2015
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat,
Ir. Harris Iskandar, Ph.D
NIP. 196204291986011001
iii
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberkahi
kita semua sehingga Penyusun Pedoman Implementasi Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini terselesaikan sesuai waktu yang ditetapkan. Pedoman
Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini sebagai jembatan
penghubung dari kajian yuridis, filosofis, sosiologis, teoretis, dan pedagogis yang
menjadi landasan pengembangan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
menjadi langkah praktis dalam menerapkan kurikulum 2013 kepada peserta didik
di satuan PAUD masing-masing.
Pedoman-pedoman disusun sesederhana mungkin agar mampu dipahami
oleh seluruh pendidik Pendidikan Anak Usia Dini yang sangat beragam dan
tersebar dengan tetap merujuk pada kajian-kajian yang melandasinya. Pedoman-
pedoman implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini bersifat
terbuka dan fleksibel, artinya sangat memungkinkan pada penerapannya
disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan budaya setempat. Hal penting yang
diusung dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini adalah keterbukaan
kita menerima perubahan baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan, sikap,
dan cara kerja. Perubahan tersebut akan berimbas pada perubahan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.
Untuk semua usaha yang telah dilakukan, kami mengucapkan terima kasih
kepada Tim Penyusun, Tim Penelaah, Tim Reviewer yang telah bekerja keras
memfinalkan pedoman implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
Terima kasih.
Jakarta, Juli 2015
Direktur Pembinaan
Pendidikan Anak Usia Dini,
DR. Erman Syamsuddin
NIP: 195703041983031015
iv
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DAFTAR ISI
Sambutan Direktur Jenderal ......................................................... i
Kata Pengantar ......................................................... iii
Daftar Isi ......................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................... 1
A. Mengapa Memakai Tema ............................................. 1
B. Pengertian ......................................................... 2
C. Manfaat Tema ......................................................... 2
D. Program Pengembangan Yang Dibangun ........................ 2
E. Prinsif Memilih Tema ................................................... 3
BAB II TEKNIK PENGEMBANGAN TEMA .......................................... 7
A. Perumusan Tema .......................................................... 7
B. Obyek yang dapat dijadikan Tema ................................. 13
C. Keleluasaan Tema .......................................................... 15
D. Berapa lama waktu yang dibutuhkan ............................... 18
E. Penerapan Tema .......................................................... 18
F. Puncak Tema .......................................................... 22
G. Transisi antar Tema ...................................................... 23
BAB III PENUTUP ........................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ........................................................... 26
1
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Mengapa memakai tema
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini menggunakan
pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik dipandang sesuai dengan
pola kerja otak karena membahas satu tema dari berbagai konsep dan
aspek perkembangan. Penentuan tema sangat terbuka artinya satuan
PAUD dapat menentukan tema yang akan digunakan dalam
pembelajaran sesuai denga minat anak, situasi dan kondisi lingkungan,
serta kesiapan guru mengelola kegiatan.
Penentuan tema tidak sekedar mudah diterapkan tetapi perlu
memperhatikan beberapa prinsip agar pembelajaran yang dilaksanakan
lebih menarik dan mendalam. Keluasan tema tergantung dari
kemampuan guru dalam menguasai tema tersebut.
Hal penting yang harus diperhatikan guru dalam mengembangkan
tema adalah kebermaknaan tema dalam membangun pengalaman
belajar yang bermutu bagi anak usia dini. Karenanya dalam menentukan
tema menjadi penting bila diawali dengan identifikasi tema dan sekaligus
ketertarikan anak terhadap topik tertentu. Untuk memberikan wawasan
kepada para guru PAUD dalam mengembangkan tema pembelajaran,
maka disusun “Pedoman Pengembangan Tema dalam Pembelajaran
Anak Usia Dini”. Pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi guru
dalam mengembangkan tema di lembaga PAUD masing-masing.
2
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
B. Pengertian
Tema adalah topik yang menjadi payung untuk mengintegrasikan
seluruh konsep dan muatan pembelajaran melalui kegiatan main dalam
mencapai kompetensi dan tingkat perkembangan yang diharapkan.
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa muatan pembelajaran
dalam mencapai kompetensi dasar (KD) dan tingkat perkembagan yang
diharapkan. Pelaksanaan tema dan sub tema dapat dilakukan dalam
kegiatan pengembangan melalui bermain dan pembiasaan.
Tema bukan merupakan tujuan pembelajaran melainkan sarana
untuk mengintegrasikan keseluruhan sikap dalam pengetahuan dan
keterampilan yang ingin dibangun.
C. Manfaat Tema
1. Menyatukan semua program pengembangan meliputi nilai moral
agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, seni.
2. Menghubungkan pengetahuan sebelumnya yang sudah dimiliki
dengan pengetahuan yang baru.
3. Memudahkan guru PAUD dalam pengembangan kegiatan belajar
sesuai dengan konsep dan sarana yang dimiliki lingkungan.
D. Program pengembangan yang dibangun melalui Tema
Tema yang dikembangkan dalam pembelajaran harus dapat
membangun program pengembangan nilai agama dan moral, fisik
motorik, kognitif, bahasa, sosio-emosional dan seni. Berbagai program
pengembangan dicapai melalui berbagai stimulasi pendidikan secara
3
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
terintegrasi dengan menggunakan tema-tema yang sesuai dengan
kondisi lembaga PAUD / satuan pendidikan dan anak.
Pada pelaksanaannya tema dan kompetensi dasar dikembangkan
menjadi muatan pembelajaran. Muatan pembelajaran adalah cakupan
materi yang ada pada kompetensi dasar sebagai bahan yang akan
dijadikan kegiatan-kegiatan untuk mencapai kompentensi sikap spiritual,
sikap sosial, pengetahuan dan keterampiilan.
E. Prinsip Memilih Tema
1. Kedekatan, artinya tema hendaknya dipilih mulai dari hal-hal
yang terdekat dengan kehidupan anak. Dekat dimaksud dapat
dekat secara fisik dan juga dekat secara emosi atau minat anak.
Tema yang terdekat secara fisik dengan anak misalnya diri sendiri,
keluarga, lingkungan rumah, lingkungan sekolah, binatang,
tanaman, lingkungan alam dan tema lain. Setiap lembaga tentu
memiliki kondisi yang berbeda-beda, misalnya bagi lembaga PAUD
Tema
Kedekatan
Kesederhanaan
Kemenarikan
Keinsiden talan
4
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
yang lingkungannya dekat dengan pantai, maka tema
lingkunganku dengan sub tema “pantaiku yang indah” dapat
menjadi pilihan tema sesuai dengan prinsip kedekatan. Bagi
lembaga PAUD yang lingkungannya dekat dengan
perkebunan, tema lingkunganku dengan sub tema “Kebun”
dengan topik bahasan “kebun mangga”, “kebun kelapa” atau
lainnya. “Kebun”
dapat menjadi
pilihan tema
sesuai dengan
prinsip kedekatan.
Sedangkan hal-
hal yang dekat
secara emosional
dengan anak
diantaranya hobby, hal-hal yang disukai anak, film dan lainnya.
Dalam memilih tema yang dekat secara emosional dengan anak,
hendaknya guru harus benar-benar mencermati kesesuaian dengan
tujuan pendidikan termasuk juga budaya lokal dan dampak yang
mungkin muncul. Apabila anak akan mengambil salah satu tokoh
untuk dijadikan tema, hendaknya dipertimbangkan sifat dan
perilaku tokoh tersebut, sehingga yang tersampaikan pada anak
adalah karakter yang sesuai dengan yang diharapkan. Contoh, guru
dapat mengangkat tema “dinosaurus” karena disukai anak-anak.
Hal yang harus dipersiapkan guru adalah segala pengetahuan, alat
peraga dan buku-buku atau sumber belajar lain yang terkait
dengan dinosaurus, agar anak dapat menggali informasi dari
5
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
banyak sumber. Contoh lain yang berkaitan dengan hobby anak
seperti mobil, robot, boneka dapat dijadikan sebagai tema.
2. Kesederhanaan, artinya tema yang dipilih yang sudah dikenal
anak agar anak mudah memahami pokok bahasan dan dapat
menggali lebih banyak pengalamannya.
Contoh : Berdasarkan prinsip kesederhanaan kita dapat memilih
tema “binatang” dengan sub tema “Ayam” melalui sub-sub tema
yang sederhana kepada peserta didik. Misalnya :
a. Jenis-jenis ayam
b. Pakan ayam
c. Cara memelihara ayam
d. Perkembangbiakan ayam
e. Hasil dari ayam
f. Makanan olahan dari ayam
3. Kemenarikan, artinya tema yang dipilih harus menarik bagi anak
dan mampu menarik minat belajar anak.
Untuk lebih
memberikan
kemenarikan minat
belajar anak dan
kebermaknaan
suatu tema,
hendaknya guru
dapat merumuskan
tema dalam
6
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
bentuk kalimat yang inspiratif, misalkan tema “matahari”
dirumuskan dengan “matahari sumber kehidupan manusia”, tema
“tanaman” dirumuskan menjadi “menanam dan merawat
tanaman”, tema “binatang” dirumuskan menjadi “menyayangi
binatang piaraan”
Dalam memilih
tema yang
menarik bagi
anak, guru
dapat
melakukan
pengamatan
terhadap hal-
hal yang dekat
dengan anak
baik secara
fisik maupun emosional anak, misalnya dengan melakukan curah
gagasan dengan anak apa yang anak sukai, pengamatan terhadap
topik obrolan anak dan lainnya, misalkan: Dinosaurus dapat
dijadikan tema apabila anak-anak membicarakan dinosaurus dalam
berbagai kesempatan berdiskusi.
4. Keinsidentalan, artinya pemilihan tema tidak selalu yang
direncanakan di awal tahun, dapat juga menyisipkan kejadian luar
biasa yang dialami anak. misalnya peristiwa banjir yang dialami
anak dapat dijadikan tema insidental menggantikan tema yang
sudah direncanakan sebelumnya.
7
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
BAB II
TEKNIK PENGEMBANGAN TEMA
Dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini, tema tidak ditetapkan
oleh pemerintah, melainkan bersifat fleksibel penetapannya oleh lembaga
PAUD yang melibatkan seluruh guru pada saat pemilihan dan penetapannya.
Banyak hal di lingkungan kehidupan yang dapat dijadikan tema, artinya apa
yang terdapat di lingkungan terdekat seperti air, batu, kelapa, alat
transportasi, laut, dan lain-lainnya dapat diangkat menjadi tema. Oleh
karenannya pengembangan tema di
setiap lembaga dapat berbeda-beda
sesuai dengan lingkungan lembaga
tersebut serta kondisi sarana dan
prasarananya.
Selanjutnya tema yang telah
ditetapkan akan dimasukan ke
dalam program semester yang
dilengkapi dengan alokasi waktu
yang akan digunakan pada setiap tema. Untuk mendukung hal tesebut
diperlukan keterampilan guru dalam memilih dan menetapkan tema yang
tepat sesuai dengan prinsip-prinsip pemilihan tema.
A. Perumusan Tema
1. Mengidentifikasi tema, guru harus memperhatikan prinsip-prinsip
pengembangan tema yaitu (1) kedekatan (2) kemenarikan, (3)
kesederhanaan, (4) keinsidentalan. Beberapa cara yang dapat
8
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
dilakukan oleh guru dalam mengidentifikasi tema antara lain
adalah:
a. Mengamati Lingkungan Sekitar
Guru dalam mengidentifikasi tema dapat melihat lingkungan
sekitarnya seperti: sawah, ayam, mobil, matahari, pohon,
yang di lihat oleh guru tersebut dapat dijadikan sebagai tema.
b. Melihat Sosial Budaya
Kebudayaan yang terdapat di lingkungan sekitar anak dapat
diangkat menjadi tema, sebagai contoh Panjang Mulud di
Serang, Karapan Sapi di Madura, Perayaan Tabot di
Bengkulu, dll.
c. Melihat Minat
dan Kesukaan
Anak
Dalam
mengidentifik
asi tema guru
juga dapat
melihat minat anak sebagai contoh banyak anak yang tertarik
dan menyukai kucing, ayam, dan lainnya.
d. Curah Gagasan
Bersama semua guru, hasil mengamatan terhadap
lingkungan, sosial budaya dan minat anak diidentifikasi
melalui curah gagasan. Setiap guru diberikan kesempatan
untuk menyampaikan gagasan tema dengan bebas, dan
setiap gagasan tema tidak perlu dibahas dan dikomentari,
9
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
melainkan ditampung sebagai referensi dalam penetapan
tema selanjutnya.
2. Membuat Webbing Tema/Maping Tema
Salah satu teknik dalam pengembangan tema melalui webbing
tema (jaring-laba-laba). Setiap tema yang telah diidentifikasi
dikembangkan ke dalam sub-sub tema bahkan sub-sub-sub tema
dalam bentuk diagram seperti jaring laba-laba, sebagai contoh
webing tema sebagai berikut :
Contoh 1: Mengembangkan tema menjadi sub tema.
Contoh di atas menunjukkan pengembangan tema “diriku” menjadi
sub tema:
Cita-citaku,
Identitasku,
Tubuhku, dan
Kesukaanku.
10
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Dari sub tema tersebut yang akan dikembangkan adalah sub tema
“tubuhku”
Contoh 2: pengembangan sub tema tubuh seperti berikut:
Setelah menetapkan sub tema yang akan dibahas, selanjutnya
dikembangkan menjadi topik yang akan dibahas bersama anak.
Contoh sub tema “Tubuhku” akan membahas:
Bagian-bagian tubuh
Kegunaan setiap bagian tubuh
Yang diperlukan agar tubuh sehat
Cara merawat tubuh
Bagaimana bila sakit
Apa penyebab tubuh menjadi sakit
Penentuan topik yang akan dibahas ini sebaiknya melibatkan anak.
Jika tidak memungkinkan maka topik yang akan dibahas adalah
pengetahuan baru bagi anak. Untuk menentukan topik guru harus
11
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
mencari bacaan agar pengetahuan yang dibahas bersama anak
tidak salah.
Guru dapat mengembangkan kembali sub tema menjadi sub-sub
tema bila dirasa sub tema bersifat umum. Cara mengembangkan
sub tema menjadi sub-sub tema sama dengan cara
mengembangkan tema menjadi sub tema. Di bawah ini
dicantumkan contoh mengembangkan tema menjadi sub tema dan
sub tema menjadi sub-sub tema.
Contoh 3: Mengembangkan tema menjadi sub tema dan sub-sub
tema
Tema tumbuhan pada contoh diatas dikembangkan menjadi sub
tema:
Padi-padian
Buah-buahan
Sayur-sayuran
Dan umbi-umbian
12
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Setiap sub tema tersebut dikembangkan menjadi sub-sub tema.
Misalnya sub tema “buah-buahan” menjadi sub-sub tema:
Mangga
Nangka
Rambutan
Manggis
Pepaya, dll.
Tidak semua sub tema atau sub-sub tema dibahas dalam kegiatan
bersama anak. pilihlah yang paling penting dan diperkirakan sangat
diminati anak dengan memperhatikan keragaman kegiatan yang
dapat disiapkan guru.
Dalam contoh berikut dipilih sub-sub tema “mangga”. Setelah
menentukan sub-sub tema selanjutnya guru mengembangkan topik
pembahasan yang terkait dengan sub-sub tema yang dipilih.
Pengembangan topik pembahasan membantu guru untuk
memperluas kosa kata baru (term), pengetahuan (fact) baru bagi
anak dan prosedur kegiatan yang menarik.
13
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
B. Obyek yang dapat dijadikan tema
Jika ditanyakan obyek apa saja yang dapat dijadikan tema, maka
jawabannya semua obyek dapat dijadikan tema. Artinya apapun dapat
dijadikan tema, mulai dari benda, peristiwa, hingga ke negara. Dibawah
ini contoh tema-tema yang dapat dipilih.
No TEMA SUB TEMA SUB-SUB TEMA
1 Diriku Tubuhku Bagian-bagian
Fungsi
Cara merawat
Kesukaanku Makanan
Kegiatan bermain
Tempat
Identitasku Nama, umur
Nama orang tua
Alamat
Cirri-ciri
Keluargaku Anggota
Pekerjaan
Kegiatan
2 Binatang Unggas Burung
Ayam
Bebek
Ternak Kambing
Ayam
Sapi
Buas Harimau
Singa
Badak
3 Lingkunganku Laut wilayah laut
Biota laut
14
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
No TEMA SUB TEMA SUB-SUB TEMA
Gunung Jenis gunung
Tumbuhan di gunung
Sawah Tanaman di sawah
Perairan untuk sawah
Kotaku lambang kotaku
Tempat bersejarah
Ulang tahun kotaku
4 Alam
Semesta
Matahari Waktu, fungsi
Angin Fungsi, proses terjadi
Bulan Waktu, fungsi
Bintang Waktu, nama
5 Kendaraan Darat Sepeda Motor Dst
Dokar
Mobil
Laut Perahu
Kapal air
Udara Pesawat terbang
6 Negaraku Lambang Negara Burung garuda
Bendera Merah Putih
Lagu Nasional Lagu Kebangsaan
Lagu Wajib Nasional
Pahlawan Nama-nama pahlawan
7 Budayaku Pakaian Pakaian nasional
Pakaian daerah
Makanan Makanan daerah
Tarian Tarian modern
Tarian daerah
Permainan
Tradisional
Permainan daerah
8 Tumbuh- Padi-padian Padi
15
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
No TEMA SUB TEMA SUB-SUB TEMA
tumbuhan Jagung
Buah-buahan Mangga
Nangka
Rambutan
Papaya
Umbi-umbian Ketela pohon
Kentang
Bengkoang
Wortel
Sayuran Kangkung
Bayam
Kacang panjang
Kol
Buncis
9. Dll Dll Dll
C. Keluasan tema
Sebuah tema dapat dikembangkan menjadi sub tema, sub-sub tema,
pokok bahasan, dan seterusnya. Jika pertanyaannya seberapa luas
sebuah tema dikembangkan? Jawabannya tergantung seberapa luas
guru dapat memfasilitasi pengembangan tema untuk memberi
pengalaman baru pada anak.
Guru dapat mengembangkan sebuah tema menjadi sangat luas sesuai
dengan kebutuhan. Tema dan sub-tema maupun sub-sub tema dan
seterusnya tersebut merupakan hasil identifikasi yang dapat dipilih
keseluruhan maupun sebagian, tergantung ketersediaan sarana dan
prasarana yang mendukung pembelajaran yang konstektual. Artinya bila
guru yang banyak membaca tentu akan mengembangkan tema menjadi
sangat luas, tetapi bisa juga sebaliknya.
16
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Walaupun tema sudah kita tentukan akan lebih baik jika anak diajak
berpikir tentang pengetahuan yang lebih luas agar anak tidak salah
dalam memahami konsep dan cirri dari tema yang dibahas.
Contoh 1. Pengembangan tema – sub tema – topic yang dibahas
diriku (tema)
tubuhku
(sub tema)
identitasku
(sub tema)
keluarga ku
(sub tema)
kesukaanku
(sub tema)
Bagian-bagian tubuh
Fungsi bagian tubuh
Cara merawat bagian tubuh
Namaku,
Nama ayah ibuku
Alamat rumahku
Tempat dan tanggal
lahirku
Ciri-ciri aku
Anggota keluarga
Nama anggota
keluargaku
Pekerjaan ayah ibuku
Kebiasaan di keluargaku
Makanan kesukaanku
Baju kesukaanku
Kegiatan paling kusukai
Tempat liburan yang
kusuka
Gambar: Pengembangan Tema – Sub Tema – Topik Bahasan
17
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Contoh 2: Pengembangan tema – sub tema – sub-sub tema – topic bahasan
Tumbuh-tumbuhan
(Tema)
padi-padian
(sub tema)
buah-buahan
(sub tema)
sayuran
(sub tema)
umbi-umbian
(sub tema)
Sub-sub Tema
Kentang
Singkong
Talas
Sub-sub Tema
Rambutan
Melon
Mangga
Nangka
Jenis Ciri-ciri Tanam Manfaat
Arum manis, Mana
lagi, Golek, Dll.
Batangkayu, Daging
buah, Biji, keping dua,
Akar tunggang.
Biji, Cang kok,
Okulasi/tempel
Vit. C,
di makan langsung diselai, Dodol,
Keripik, Manisan Jus.
Gandum
Jagung
Padi
Semusim, akar serabut, biji tunggal, batang beruas
Sawah, ladang
Ciri:
tumbuh
Nasi, bubur, kue, tepung
Kegunaan
Bawang
Ciri:
tanam
Kegunaan
Kulit ari, buah berasal dari akar
yg menggembung
Tunas, umbi
Kue, tepung, pengganti nasi
Jenis Ciri-ciri Tanam Manfaat
Kang
kung darat, Kang
kung air
Akar serabut, Batang
beruas, Bunga bentuk
terom
Biji, Tunas,batang
Disayur
Brokoli
Kol
Kangkung
Bayam
18
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
D. Berapa waktu yang dibutuhkan
Tidak ada ketentuan sebuah tema dilaksanakan dalam jangka waktu
tertentu. Artinya sebuah tema bisa dilaksanakan lama dan bisa juga
singkat, tergantung keluasan tema dan minat anak terhadap tema
tersebut, juga seberapa luas dan dalam guru dapat mengembangkan
tema tersebut. Ada kalanya satu tema membutuhkan waktu selama
sebulan atau bahkan lebih, ada juga yang kurang dari sebulan.
Alokasi waktu dalam satu semester minimal 17 minggu, sehingga
pengaturan tema juga harus merujuk pada waktu yang tersedia dalam
satu semester tersebut. Penetapan tema dan alokasi waktunya di
harapkan dirumuskan di awal semester, untuk jangka waktu minimal
satu semester, yang selanjutnya dimasukan kedalam program semester.
E. Penerapan Tema dengan Kompetensi Dasar dan Materi
Pembelajaran
Proses pembelajaran menggunakan tema dapat membantu guru dalam
mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Saat membahas tema
bersama anak, guru dapat memasukkan semua pengetahuan sikap dan
keterampilan ke dalam tema tersebut sesuai dengan kompetensi dasar
yang sudah ditetapkan. Misalnya:
Tema Diriku, Sub Tema Tubuhku
Aspek
Pengembangan Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran
Nilai Agama dan
Moral
KD. 1.1 Mengenal Tuhan
melalui ciptaannya
- Tubuhku ciptaan Tuhan
Fisik Motorik KD 2.1 Memiliki perilaku
yang mencerminkan
- Membiasakan anak untuk
merawat tubuh : mandi,
19
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Aspek
Pengembangan Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran
hidup sehat makan bergizi, dll
KD 3.3-4.3 Mengenal
anggota tubuh
- Nama- nama bagian tubuh
dan fungsinya
Kognitif KD 3.6-4.6 Mengenal
warna, ukuran,
bilangan
- Warna kulit, mata, rambut
- Ukuran tinggi tubuh
- Jumlah jari tangan
KD 3.7-4.7 mengenal
lingkungan sosial
- Tempat untuk berobat jika
sakit
Sosial emosonal KD 2.5 memiliki perilaku
yang mencermin-
kan sikap percaya
diri
- Bangga dengan diriku,
biasa menyapa teman dan
guru saat bertemu
KD 2.6 memiliki perilaku
yang mencermin
kan sikap taat pada
aturan untuk
melatih kedisiplinan
- Mengenal aturan yang
berlaku
Bahasa KD 2.14 memiliki perilaku
yang mencerminkan
sikap santun
- Menyapa dengan ramah
KD 3.10- 4.10 memahami
bahasa reseptif
- Mendengarkan cerita
tentang diriku
Seni KD 3.15-4.15 memahami
berbagai karya seni
- Membuat berbagai karya
seni dengan menggunakan
berbagai bahan yang
tersedia
Untuk lebih jelas dan rinci pengembangan materi dipaparkan di
Pedoman Penyusunan Rencana Pembelajaran.
Untuk pengembangan tema, guru harus mempersiapkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Mengumpulkan informasi terkait tema dan sub tema. Walaupun
untuk anak usia dini bukan pengetahuan kognitif yang diutamakan,
20
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
tetapi informasi yang dibahas tentang tema seharusnya
berdasarkan keilmuan yang sebenarnya. Berarti guru harus banyak
mencari tahu dan membaca pengetahuan yang terkait dengan
tema.
2. Menyiapkan bahan-bahan bacaan terkait tema dan sub tema. Tidak
semua satuan PAUD memiliki buku yang memadai untuk
mendukung tema, tetapi bukan alasan untuk tidak mengenalkan
buku pada anak-anak didiknya. Diupayakan setiap awal tema
diawali dengan membacakan buku yang sesuai dengan tema.
Untuk mengatasi ketiadaan buku, guru dapat membuka internet
atau menggunakan majalah atau koran yang memuat informasi
tema yang dibahas.
3. Menyiapkan media dan sumber belajar yang diperlukan dalam
kegiatan main yang sesuai tema. Memahami anak usia dini masih
21
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
berpikir konkrit, maka sangat baik jika media dan sumber belajar
konkrit dapat dihadirkan. Oleh karena itu memilih tema yang paling
dekat dengan lingkungan anak sangat membantu.
4. Menyiapkan lingkungan main sesuai tema. Setiap tema memiliki ciri
tertentu. Tema binatang tentunya berbeda dengan tema
kendaraan. Untuk menarik minat anak bermain dengan tema yang
ditentukan sangat baik jika ruangan ditata dengan menghadirkan
nuansa tema, baik dengan menggunakan bangunan kardus yang
dibentuk sesuai tema atau dengan hiasan-hiasan yang tidak
membutuhkan biaya banyak. Di bawah ini contoh penataan
ruangan saat tema “tumbuhan” digunakan dalam pembelajaran.
5. Menyiapkan kegiatan-kegiatan main sesuai tema (awal, selama,
dan puncak tema). Secara besaran kegiatan akan selalu sama dari
minggu ke minggu tetapi isi kegiatan main disesuaikan dengan
tema. Contohnya untuk tema laut, main perannya menangkap
ikan di laut, sedangkan saat tema kotaku diisi dengan main peran
pasar malam.
22
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
F. Puncak Tema
Untuk memberikan kebermaknaan pembahasan tema, maka pada setiap
akhir tema perlu dikokohkan dengan puncak tema. Kegiatan puncak
tema bersifat menggembirakan, penguatan sikap, pengetahuan,
keterampilan yang melibatkan berbagai pihak terutama orang
tua/keluarga. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan cara :
1. Berdiskusi dengan anak tentang pengalaman yang berkaitan
dengan tema yang sudah digunakan.
2. Mengajak anak untuk menceritakan kembali hasil karya selama
penggunaan tema kepada teman, orang tua dan atau keluarga.
3. Kunjungan lapangan dalam rangka penguatan kompetensi yang
sudah dimiliki anak.
4. Mengundang orang tua untuk kegiatan bersama yang berkaitan
dengan tema. Misalnya dalam mengakhiri penggunaan tema
“kelapa” guru dapat melibatkan orangtua untuk membuat makanan
di satuan PAUD dengan bahan-bahan dari kelapa (es kelapa, kue
kelepon, dan lainnya). Selain itu guru mengajak orangtua untuk
mengapresiasi karya anak dari pohon dan buah kelapa yang telah
dibuat oleh anak seperti sapu lidi, gambar kolase dan lainnya.
23
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
G. Transisi antar tema
Setelah mengakhiri tema guru harus dapat mengkaitkan tema sebelum
dan tema yang akan digunakan selanjutnya untuk membangun minat
dan ketertarikan anak dalam memasuki kegiatan main di tema
Salah satu kegiatan puncak tema diisi dengan bazaar yang memamerkan hasil karya anak untuk dilihat orang tua. Disaat tersebut terjadi dialog antara anak dan orang tua. Kegiatan
lainnya adalah karnaval.
24
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
berikutnya. Proses ini disebut transisi antar tema. Transisi antar tema
yang dilakukan dengan berbagai cara antara lain:
1. Diskusi tentang pengalaman anak terkait tema lama
2. Berkunjung ke suatu tempat yang terkait dengan tema baru
3. Membacakan cerita yang terkait dengan tema baru
4. Berdiskusi sesuai dengan pengalaman anak yang terkait dengan
tema baru
5. Mengundang narasumber yang memiliki keahlian/pengetahuan
terkait dengan tema baru
Contoh gambar di atas menunjukkan kegiatan anak saat diajak ke
pasar sayuran setelah selesai membahas sub tema buah-buahan dan
akan beralih ke sub tema sayur-sayuran.
25
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
BAB III
PENUTUP
Pengembangan tema merupakan bagian penting yang harus dikuasai
guru dalam proses pembelajaran. Pengembangan tema yang baik dapat
menambah kosa kata, mengembangkan pengetahuan, meningkatkan
pemahaman, dan meningkatkan keterampilan anak tentang tema tersebut.
Tema dapat memfokuskan perhatian anak sehingga memudahkan
terwujudnya sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Jika guru memiliki
kemampuan yang baik dalam mengembangkan tema maka proses
pembelajaran menjadi lebih menarik dan bermakna bagi anak.
Dengan disusunnya pedoman pengembangan tema ini dapat
mempermudah guru dalam mengembangkan tema pembelajaran, sehingga
pembelajaran menjadi lebih terarah, bermakna dan menarik.
Mulailah dengan pengembangan tema secara sederhana, seiring waktu
berlalu guru akan mampu mengembangkan tema yang lebih luas dan
kompleks.
Selamat bekerja.
Salam
Penyusun
26
PEDOMAN PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DAFTAR PUSTAKA
Dodge, Diane Trister, Laura J Colker, Cate Heroman. 2002. Creative
Curriculum For Preschool Fourth Edition, Washington DC : Cengange
Learning.
Essa, Eva L, Introduction to Early Childhood Education, Annotated Student’s
Edition, 6th. Belmont, USA : Wadsworth, 2011.
Eliason, Claudia, Loa Jenkins. 2008. A Practical Guide to Early Childhood
Curriculum Eight Edition. New Jersey, Pearson Education, Inc.
Kolestenik J. Marjorie et all (2007). Teching Your Children Using Themes,
Michigan State University, USA.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014. 2015.
Dicetak oleh:
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2015
hhtp://www.paud.kemdikbud.go.id/