pedoman pelaksanaan tugas guru pengawas

Download Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru Pengawas

If you can't read please download the document

Upload: bagoes-capunk

Post on 30-Nov-2015

49 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

-0-PEDOMANPELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWASDIREKTORAT JENDERALPENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKANDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL2009KATA PENGANTARDAFTAR ISIPeraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tanggal 30 Juli tahun2009 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas SatuanPendidikan merupakan implementasi dari amanat Undang-undang Nomor14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah Nomor74 Tahun 2008 Tentang Guru, khususnya yang berkaitan dengan tugasguru dan pengawas.Agar pemenuhan tugas guru dan pengawas dapat direalisasikan denganbaik, maka perlu pemahaman yang sama antara berbagai pihak yangberkepentingan. Untuk itu diperlukan sebuah pedoman yang dapat menjadiacuan bagi guru, pengawas, kepala sekolah, dinas pendidikankabupaten/kota, dinas pendidikan provinsi, dan unsur lain yang terkaitdengan pelaksanaan tugas guru dan pengawas.Buku ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan pemenuhan kewajibanguru dan pengawas satuan pendidikan sebagaimana tertuang dalam pasal6 Permendiknas Nomor 39 dimaksud. Pedoman ini berisi hal-hal yangberkaitan dengan beban kerja guru, perhitungan beban kerja guru, carapemenuhan wajib mengajar, dan tugas tambahan yang dapatdiekuivalensikan sebagai tatap muka pada kondisi khusus, sertaekuivalensi tugas dan beban kerja pengawas.Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginyakepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunanpedoman ini.Jakarta, Agustus 2009Direktur Jenderal,KATA PENGANTAR ................................................................................... IDAFTAR ISI ............................................................................................... IIBAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 3 A. LATAR BELAKANG ............................................................................................ 3 B. LANDASAN HUKUM........................................................................................... 4 C. TUJUAN ............................................................................................................. 5 D. SASARAN .......................................................................................................... 5BAB II TUGAS GURU ................................................................................ 6 A. RUANG LINGKUP KERJA GURU ....................................................................... 6 B. JAM KERJA ....................................................................................................... 6 C. PENGERTIAN TATAP MUKA ............................................................................. 7 D. URAIAN TUGAS PER JENIS GURU ................................................................... 7 E. BEBAN KERJA MINIMUM ................................................................................ 14 F. PEMENUHAN KEWAJIBAN JAM TATAP MUKA ................................................ 16 G. PERHITUNGAN JUMLAH TATAP MUKA GURU ............................................... 24BAB III TUGAS PENGAWAS .................................................................. 28 A. JENIS PENGAWAS .......................................................................................... 28 B. JAM KERJA ..................................................................................................... 28 C. PENUGASAN PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN MENURUT PERMENDIKNAS NOMOR 12 TAHUN 2007 ............................................................................... 29 D. PENUGASAN PENGAWAS MENURUT PP 74 TAHUN 2008 ........................... 31 E. PEMENUHAN KEWAJIBAN JAM TATA MUKA .................................................. 41BAB IV PENUTUP ................................................................................... 42Dr. BaedhowiNIP. 194908281979031001PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWASiiiPEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWASBAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangUndang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosensecara tegas menyatakan bahwa kedudukan guru sebagai tenagaprofesional berfungsi meningkatkan martabat dan peran guru sebagaiagen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Gurumenyebutkan bahwa guru memiliki beban kerja paling sedikit 24 (duapuluh empat) jam tatap muka dan sebanyak-banyaknya 40 (empatpuluh) jam tatap muka per minggu.Hingga saat ini, belum semua guru dapat melaksanakan tugas idealsesuai dengan peraturan perundang-undangan, yaitu dengan bebanmengajar paling sedikit 24 jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu. Haltersebut terjadi karena kondisi sekolah yang kelebihan guru atau lokasisekolah yang berada di daerah terpencil. Kelebihan guru terjadi karenaada perubahan kebijakan dalam perencanaan dan rekruitment guru,serta perubahan beban mengajar guru dari paling sedikit 18 jam tatapmuka per minggu menjadi 24 jam tatap muka per minggu. Khusussekolah-sekolah di daerah terpencil, pada umumnya peserta didiknyasedikit sehingga mempengaruhi jumlah rombongan belajar (rombel)dan rasio minimal jumlah peserta didik terhadap gurunya.Sejalan dengan itu, Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008tentang Guru Pasal 53 menyatakan bahwa Menteri, dalam hal iniMenteri Pendidikan Nasional, dapat menetapkan ekuivalensi bebankerja untuk memenuhi ketentuan bagi guru yang bertugas pada satuanpendidikan layanan khusus, berkeahlian khusus, dan atau dibutuhkanatas dasar pertimbangan kepentingan nasional.Pada sisi lain, Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentangGuru Pasal 17 menetapkan bahwa guru tetap pemegang sertifikatpendidik berhak mendapatkan tunjangan profesi apabila mengajar disatuan pendidikan yang rasio minimal jumlah peserta didik terhadapgurunya sebagai berikut:a.b.c.d.e.untuk TK, RA, atau yang sederajat 15:1;untuk SD atau yang sederajat 20:1;untuk MI atau yang sederajat 15:1;untuk SMP atau yang sederajat 20:1;untuk MTs atau yang sederajat 15:1;34f.g.h.i.untuk SMA atau yang sederajat 20:1;untuk MA atau yang sederajat 15:1;untuk SMK atau yang sederajat 15:1; danuntuk MAK atau yang sederajat 12:1.Data tahun 2009 menunjukkan bahwa rerata rasio guru terhadappeserta didik pada jenjang TK 1:11, SD 1:17, SMP 1:16, SMA 1:15,SMK 1:16, dan SLB 1:22. Namun apabila dilihat secara detail padajenis guru tertentu di beberapa daerah dilaporkan terdapat kekuranganguru atau kelebihan guru. Kondisi sekolah yang memiliki kelebihanguru akan menyebabkan guru tidak dapat memenuhi kewajibanmengajar 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.Sementara sekolah yang kekurangan guru akan menyebabkan bebankerja guru menjadi lebih tinggi dan proses pembelajaran menjadi tidakefektif.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 TentangPemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikansebagai bagian penjabaran dari Peraturan Pemerintah Nomor 74Tahun 2008 tentang Guru mengatur mengenai beban kerja guru danpengawas satuan pendidikan. Sebagai acuan pelaksanaan di lapanganmaka perlu disusun buku pedoman pemenuhan beban kerja guru danpengawas satuan pendidikan sebagaimana tertuang dalam pasal 6Permendiknas Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Pemenuhan BebanKerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan dimaksud.B. Landasan Hukum1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah,5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan,6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru,PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWASPEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWAS7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan.C. TujuanPedoman ini sebagai acuan bagi guru, kepala sekolah/madrasah,pengawas, penyelenggara pendidikan, dinas pendidikan provinsi, dinaspendidikan kabupaten/ kota, dan warga sekolah/madrasah serta pihakterkait lainnya untuk:1. menghitung beban kerja guru,2. menghitung beban kerja guru yang diangkat dalam jabatan pengawas,3. mengoptimalkan tugas guru di satuan pendidikan dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas.D. SasaranBuku pedoman ini disusun sebagaiberkepentingan terutama:1.2.3.4.5.6.7.acuanbagipihakyangBAB IITUGAS GURUA. Ruang Lingkup Kerja GuruKewajiban guru sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74tentang Guru Pasal 52 ayat (1) mencakup kegiatan pokok yaitumerencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilaihasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, sertamelaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaantugas pokok. Dalam penjelasan Pasal 52 ayat (1) huruf (e), yangdimaksud dengan tugas tambahan, misalnya menjadi pembinapramuka, pembimbing kegiatan karya ilmiah remaja, dan gurupiket.Dalam melaksanakan tugas pokok yang terkait langsung denganproses pembelajaran, idealnya guru hanya melaksanakan tugasmengampu 1 (satu) jenis mata pelajaran saja sesuai dengankewenangan yang tercantum dalam sertifikat pendidiknya. Disampingitu, guru juga akan terlibat dalam kegiatan manajerialsekolah/madrasah antara lain penerimaan siswa baru (PSB),penyusunan kurikulum dan perangkatnya, Ujian Nasional (UN), ujiansekolah, dan kegiatan lain. Tugas guru dalam manajemensekolah/madrasah tersebut secara spesifik ditentukan oleh manajemensekolah/madrasah tempat guru bertugas.B. Jam KerjaPeraturan Pemerintah Nomor 74 tentang Guru Pasal 52 ayat (2)menyatakan bahwa beban kerja guru paling sedikit memenuhi 24 (duapuluh empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empat puluh) jamtatap muka dalam 1 (satu) minggu pada satu atau lebih satuanpendidikan yang memiliki izin pendirian dari Pemerintah atauPemerintah Daerah. Alokasi waktu tatap muka pada tiap jenjangpendidikan berbeda, pada jenjang TK satu jam tatap mukadilaksanakan selama 30 menit, pada jenjang SD 35 menit, padajenjang SMP 40 menit, sedangkan pada jenjang SMA dan SMK selama45 menit. Beban kerja guru untuk melaksanakan kegiatan tatap mukatersebut merupakan bagian dari jam kerja sebagai pegawai yangsecara keseluruhan paling sedikit 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jamkerja (@ 60 menit) dalam 1 (satu) minggu.Lebih lanjut Pasal 52 ayat (3) menyatakan bahwa pemenuhan bebankerja tersebut dilaksanakan dengan ketentuan paling sedikit 6 (enam)Guru,Kepala sekolah/madrasah,Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas,Penyelenggara pendidikan,Dinas pendidikan kabupaten/kota,Dinas pendidikan provinsi,Direktorat Jenderal PMPTK.PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWAS56PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWASjam tatap muka dalam 1 (satu) minggu pada satu satuan pendidikantempat tugasnya sebagai guru tetap.Kegiatan tatap muka guru dialokasikan dalam jadwal pelajaranmingguan yang dilaksanakan secara terus-menerus selama palingsedikit 1 (satu) semester. Kegiatan tatap muka dalam satu tahundilakukan kurang lebih 38 minggu atau 19 minggu dalam 1 (satu)semester. Khusus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ada kalanyajadwal pelajaran tidak disusun secara mingguan, tapi menggunakansistem blok atau perpaduan antara sistem mingguan dan blok. Padakondisi ini, maka jadwal pelajaran disusun berbasis semesteran,tahunan, atau bahkan dalam 3 (tiga) tahunan.C. Pengertian Tatap MukaPeraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, bagianpenjelasan Pasal 52 ayat (2) menyatakan bahwa istilah tatap mukaberlaku untuk pelaksanaan beban kerja guru yang terkait denganpelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian yang dapat dihitungsebagai tatap muka guru adalah alokasi jam mata pelajaran dalam 1(satu) minggu yang tercantum dalam struktur kurikulum sekolah/madrasah.D. Uraian Tugas Per Jenis Guru1. Guru Mata Pelajaran/Guru KelasJenis tugas guru sebagaimana yang tercantum dalam PeraturanPemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 52 dapatdikategorikan sebagai kegiatan tatap muka atau bukan tatap mukaseperti yang tercantum dalam Tabel 1. di bawah ini.Tabel 1. Kategori Jenis Kerja GuruNomor1.2.3.4.5.Jenis Kerja GuruMerencanakan PembelajaranMelaksanakan PembelajaranMenilai Hasil PembelajaranMembimbing dan Melatih Peserta DidikMelaksanakan Tugas TambahanTatap Muka V V*V*** BukanTatap Muka V V**V**** V*****==**** =menilai hasil pembelajaran yang dilaksanakana dalam waktu tertentu sepertiujian tengah semester dan akhir semestermembimbing dan melatih peserta didik yang dilaksanakan secara terintegrasidengan proses pembelajaran/tatap mukamembimbing dan melatih peserta didik yang dilaksanakan pada kegiatanpengembangan diri / ekstrakurikulerUraian jenis kerja guru tersebut di atas adalah sebagai berikut:a. Merencanakan PembelajaranGuru wajib membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) pada awal tahun atau awal semester, sesuai denganrencana kerja sekolah/madrasah.b. Melaksanakan PembelajaranMelaksanakan pembelajaran merupakan kegiatan interaksiedukatif antara peserta didik dengan guru. Kegiatan tersebutmerupakan kegiatan tatap muka sebagaimana dimaksuddalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentangGuru. Penjelasan kegiatan tatap muka adalah sebagai berikut:Kegiatan tatap muka atau pembelajaran terdiri dari kegiatanpenyampaian materi pelajaran, membimbing dan melatihpeserta didik terkait dengan materi pelajaran, dan menilaihasil belajar yang terintegrasi dengan pembelajaran dalamkegiatan tatap muka,Menilai hasil belajar yang terintegrasi dalam prosespelaksanaan pembelajaran tatap muka antara lain berupapenilaian akhir pertemuan atau penilaian akhir tiap pokokbahasan merupakan bagian dari kegiatan tatap muka,Kegiatan tatap muka dapat dilakukan secara langsung atautermediasi dengan menggunakan media antara lain video,modul mandiri, kegiatan observasi/eksplorasi,Kegiatan tatap muka dapat dilaksanakan antara lain di ruangteori/kelas, laboratorium, studio, bengkel atau di luarruangan,Waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran atau tatap mukasesuai dengan durasi waktu yang tercantum dalam strukturkurikulum sekolah/madrasahSebelum pelaksanaan kegiatan tatap muka, guru diharapkanmelakukan persiapan, antara lain pengecekan dan/atau8PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWASKeterangan:*=menilai hasil pembelajaran yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan tatap muka seperti ulangan harianPEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWAS7penyiapan fisik kelas/ruangan, bahan pelajaran, modul, media,dan perangkat administrasi.c. Menilai Hasil PembelajaranMenilai hasil pembelajaran merupakan serangkaian kegiatanuntuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan datatentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukansecara sistematis dan berkesinambungan. Melalui penilaianhasil pembelajaran diperoleh informasi yang bermakna untukmeningkatkan proses pembelajaran berikutnya sertapengambilan keputusan lainnya. Menilai hasil pembelajarandilaksanakan secara terintegrasi dengan tatap muka sepertiulangan harian dan kegiatan menilai hasil belajar dalam waktutertentu seperti ujian tengah semester dan akhir semester.Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan menggunakan tesdan nontes. Penilaian nontes dapat berupa pengamatan danpengukuran sikap serta penilaian hasil karya dalam bentuktugas, proyek fisik atau produk jasa.1) Penilaian dengan tes.Tes dilakukan secara tertulis atau lisan, dalam bentukulangan harian, tengah semester, dan ujian akhirsemester. Tes ini dilaksanakan sesuai dengan kalenderpendidikan atau jadwal yang telah ditentukan.Tes tertulis dan lisan dilakukan di dalam kelas.Pengolahan hasilpelaksanaan tes.tesdilakukandiluarjadwal3) Penilaian nontes berupa penilaian hasil karya.Penilaian hasil karya peserta didik dalam bentuk tugas,proyek fisik atau produk jasa, portofolio, atau bentuk laindilakukan di luar jadwal tatap muka.Adakalanyadalampenilaianini,guruharusmenghadirkan peserta didik agar untuk menghindarikesalahan pemahaman dari guru, jika informasi daripeserta didik belum sempurna.d. Membimbing dan Melatih Peserta DidikMembimbing dan melatih peserta didik dibedakan menjadi tigakategori yaitu membimbing atau melatih peserta didik dalamproses tatap muka, intrakurikuler, dan ekstrakurikuler.1) Bimbingan dan latihan pada proses tatap mukaBimbingan dan latihan pada kegiatan pembelajaran adalahbimbingan dan latihan yang dilakukan agar peserta didikdapat mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.2) Bimbingan dan latihan pada kegiatan intrakurikulerBimbingan dalam kegiatan intrakurikuler terdiri daripembelajaran perbaikan (remedial teaching) danpengayaan (enrichment) pada mata pelajaran yangdiampu guru.Kegiatan pembelajaran perbaikan merupakan kegiatanbimbingan dan latihan kepada peserta didik yang belummenguasai kompetensi yang harus dicapai.Kegiatan pengayaan merupakan kegiatan bimbingan danlatihan kepada peserta didik yang telah menguasaikompetensi yang ditentukan lebih cepat dari alokasiwaktu yang ditetapkan dengan tujuan untuk memperluasatau memperkaya perbendaharaan kompetensi.Bimbingan dan latihan intrakurikuler dilakukan dalamkelas pada jadwal khusus, disesuaikan dengankebutuhan, tidak harus dilaksanakan dengan jadwaltetap setiap minggu.3) Bimbingan dan latihan dalam kegiatan ekstrakurikuler.Kegiatan ekstrakurikuler bersifat pilihan dan wajib diikutipeserta didik.10PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWAS2) Penilaian nontes berupa pengamatan dan pengukuran sikap.Pengamatan dan pengukuran sikap sebagai bagian tidakterpisahkan dari proses pendidikan, dilaksanakan olehguru dengan tujuan untuk melihat hasil pendidikan yangtidak dapat diukur dengan tes tertulis atau lisan.Pengamatan dan pengukuran sikap dapat dilakukan didalam kelas menyatu dengan proses tatap muka, danatau di luar kelas.Pengamatan dan pengukuran sikap yang dilaksanakandi luar kelas merupakan kegiatan di luar jadwal tatapmuka.PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWAS9Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan sesuai jadwal yangtelah ditentukan.Jenis kegiatan ekstrakurikuler antara lain adalah:------------Pramuka,Olimpiade/Lomba Kompetensi Siswa,Olahraga,KesenianKarya Ilmiah Remaja,Kerohanian,Paskibra,Pecinta Alam,Palang Merah Remaja (PMR),Jurnalistik,Unit Kesehatan Sekolah (UKS),Fotografi,a. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai bakat dan minat.b. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial dan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.c.Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayananyang membantu peserta didik mengembangkan kemampuanbelajar untuk mengikuti pendidikan sekolah/madrasah secaramandiri.d. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.Jenis layanan adalah sebagai berikut:a. Layanan orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/ madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.b. Layanan informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.c.Layanan penempatan dan penyaluran, yaitu layanan yangmembantu peserta didik memperoleh penempatan danpenyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar,jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatanekstra kurikuler.e. Melaksanakan Tugas TambahanPeraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang GuruPasal 24 ayat (7) menyatakan bahwa guru dapat diberi tugastambahan sebagai kepala satuan pendidikan, wakil kepalasatuan pendidikan, ketua program keahlian satuan pendidikan,pengawas satuan pendidikan, kepala perpustakaan, kepalalaboratorium, bengkel, atau unit produksi. Selanjutnya, sesuaidengan isi Pasal 52 ayat (1) huruf e, guru dapat diberi tugastambahan yang melekat pada tugas pokok misalnya menjadipembina pramuka, pembimbing kegiatan karya ilmiah remaja,dan guru piket.2. Guru Bimbingan dan Konseling/KonselorGuru bimbingan dan konseling/konselor memiliki tugas,tanggungjawab, wewenang dalam pelaksanaan pelayananbimbingan dan konseling terhadap peserta didik. Tugas gurubimbingan dan konseling/konselor terkait dengan pengembangandiri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat,minat, dan kepribadian peserta didik di sekolah/madrasah.Tugas guru bimbingan dan konseling/konselor yaitu membantupeserta didik dalam:d. Layanan penguasaan konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah/madrasah, keluarga, industri dan masyarakat.e. Layanan konseling perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya.f.Layanan bimbingan kelompok, yaitu layanan yang membantupeserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuanPEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWASPEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWAS1112hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, danpengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentumelalui dinamika kelompok.g. Layanan konseling kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.h. Layanan konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didiki.Layanan mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didikmenyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubunganantar mereka.E. Beban Kerja Minimum1. Guru KelasBeban kerja guru kelas adalah mengampu paling sedikit 1 (satu)rombel dalam 1 (satu) minggu secara penuh pada satu satuanpendidikan dasar.2. Guru Mata PelajaranBeban kerja guru mata pelajaran adalah paling sedikit 24 (duapuluh empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empat puluh)jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu pada satu atau lebih satuanpendidikan yang memiliki izin pendirian dari Pemerintah atauPemerintah Daerah.3. Guru Bimbingan dan Konseling/KonselorBeban kerja guru bimbingan dan konseling/konselor adalahmengampu bimbingan dan konseling paling sedikit 150 (seratuslima puluh) peserta didik dan paling banyak 250 (dua ratus limapuluh) peserta didik per tahun pada satu atau lebih satuanpendidikan yang dilaksanakan dalam bentuk layanan tatap mukaterjadwal di kelas untuk layanan klasikal dan/atau di luar kelasuntuk layanan perorangan atau kelompok bagi yang dianggapperlu dan yang memerlukan.4. Guru Pembimbing KhususBeban kerja pembimbing khusus pada satuan pendidikan yangmenyelenggarakan pendidikan inklusi atau pendidikan terpaduadalah paling sedikit 6 (enam) jam tatap muka dalam 1 (satu)minggu.5. Guru Yang Diberi Tugas TambahanJenis tugas tambahan dan jumlah jam tatap muka bagi guru yangdiberi tugas tambahan adalah sebagai berikut.a.Kepala Sekolah/madrasahBeban kerja guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepalasekolah/madrasah adalah paling sedikit 6 (enam) jam tatapmuka dalam 1 (satu) minggu bagi guru yang berasal dari gurumata pelajaran atau membimbing 40 (empat puluh) peserta14PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWASKegiatan-kegiatan tersebut didukung oleh:a. Aplikasi instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun nontes.b. Himpunan data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu dan bersifat rahasia.c.Konferensi kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahanpeserta didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri olehpihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dankomitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yangbersifat terbatas dan tertutup.d. Kunjungan rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua atau keluarganya.e. Tampilan kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan.f.Alih tangan kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkanpenanganan masalah peserta didik ke pihak lain sesuaikeahlian dan kewenangannya.13PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWASdidik bagi kepala sekolah/madrasah yang berasal dari gurubimbingan dan konseling atau konselor.b. Wakil Kepala Sekolah/madrasahBeban kerja guru yang diberi tugas tambahan sebagai wakilkepala sekolah/madrasah adalah paling sedikit 12 (dua belas)jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu bagi guru yang berasaldari guru mata pelajaran atau membimbing 80 (delapan puluh)peserta didik bagi wakil kepala sekolah/madrasah yang berasaldari guru bimbingan dan konseling atau konselor.c.Ketua Program KeahlianBeban kerja guru yang diberi tugas tambahan sebagai ketuaprogram keahlian satuan pendidikan adalah paling sedikit 12(dua belas) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.d. Kepala PerpustakaanBeban kerja guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepalaperpustakaan adalah paling sedikit 12 (dua belas) jam tatapmuka dalam 1 (satu) minggu.e.Kepala Laboratorium, Bengkel, atauPembimbing Praktek Kerja IndustriUnitProduksi,b. Ketua Program KeahlianSekolah/madrasah dapat mengangkat satu ketua untuk tiapprogram keahlian yang berasal dari guru mengikuti ketentuanyang berlaku.c. Kepala PerpustakaanSekolah/madrasahdapatmengangkatsatukepalaperpustakaan yang berasal dari guru jika tidak memiliki tenagapustakawan dan pada satuan pendidikan tersebut tersediaperpustakaan yang memenuhi standar sarana dan prasaranasesuai dengan peraturan yang berlaku, yaitu PeraturanMenteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2007 TentangStandar Sarana dan Prasarana.d. Kepala laboratorium/bengkel/unit produksiSekolah/madrasah dapat mengangkat satu orang kepalalaboratorium/bengkel untuk satu jenis laboratorium/bengkel/kepala unit produksi (khusus SMK) yang berasal dari guru.Laboratorium/ bengkel yang dimaksud harus memenuhistandar sarana dan prasarana sesuai dengan Peraturan yangberlaku, yaitu Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana.F. Pemenuhan Kewajiban Jam Tatap MukaGuru yang belum memenuhi kewajiban mengajar paling sedikit 24 (duapuluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu disekolah/madrasah satminkal dapat memenuhi kekurangannya dengancara sebagai berikut.1. Meningkatkan Jumlah Jam Tatap Muka di Sekolah/MadrasahMeningkatkan jumlah jam tatap muka di sekolah/madrasahdilakukan dengan menata/merencanakan kembali jumlah pesertadidik per rombongan belajar sesuai dengan Permendiknas Nomor41 tahun 2007 tentang Standar Proses dengan ketentuan sebagaiberikut:- SD/MI- SMP/MTs- SMA/MA- SMK/MAK16Beban kerja guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepalalaboratorium, bengkel, atau unit produksi adalah paling sedikit12 (dua belas) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.Tugas tambahan tersebut di atas dapat diperhitungkan sebagaibagian beban kerja guru apabila tugas tambahan tersebutdilaksanakan di sekolah tempat guru bekerja sebagai guru tetap.Berikut adalah kondisi yang harus dipenuhi oleh satuan pendidikanuntuk menetapkan jenis dan jumlah guru yang diberi tugastambahan.a. Wakil Kepala Sekolah/MadrasahJumlah wakil kepala sekolah pada SMP/MTs, SMA/MA,SMK/MAK, dan SLB mengikuti ketentuan yang berlaku dalampenetapan wakil kepala sekolah.: 28 peserta didik / kelas: 32 peserta didik / kelas: 32 peserta didik / kelas: 32 peserta didik / kelasPEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWASPEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWAS15Angka tersebut digunakan sebagai jumlah peserta didik palingbanyak per rombongan belajar. Penataan jumlah peserta didik perrombonganbelajartersebutdilakukandengantetapmemperhatikan rasio guru terhadap peserta didik tercantum dalamPeraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal17.2. Mengajar pada sekolah/madrasah lainWajib mengajar paling sedikit 24 jam tatap muka dalam 1 (satu)minggu dapat dipenuhi dengan mengajar di sekolah/madrasah lainbaik negeri maupun swasta sesuai dengan mata pelajaran yangdiampu pada kabupaten/kota tempat sekolah/madrasah tersebutberada atau kabupaten/kota lain. Sebagai contoh, (1) guru BahasaInggris di suatu SMK dapat mengajar Bahasa Inggris di SMP/MTs,SMA/MA atau SMK/MAK lain, (2) Guru Produktif SMK dapatmengajar keterampilan/ekstrakurikuler yang relevan denganbidangnya di SMP/MTs atau SMA/MA.Pemenuhan beban kerja paling sedikit 24 jam tatap muka dalam 1(satu) minggu dengan mengajar di sekolah/madrasah lain dapatdilaksanakan dengan ketentuan guru yang bersangkutan mengajarpaling sedikit 6 (enam) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu padasekolah/madrasah satminkalnya. Kepala sekolah/madrasah yangtidak mungkin untuk mengajar di satminkalnya, karena tidak adamata pelajaran yang sesuai dengan sertifikat pendidiknya, dapatmemenuhi kewajiban tatap muka di sekolah/madrasah lain sesuaidengan bidangnya.Guru yang memenuhi kekurangan jam tatap muka denganmengajar di sekolah/madrasah pada kabupaten/kota lain, harusmemiliki surat tugas yang diketahui oleh dinas pendidikankabupaten/kota tempat sekolah/madrasah lain tersebut berada.3. Ekuivalensi kegiatanEkuivalensi jam tatap muka dapat menjadi solusi pemenuhanbeban kerja tatap muka bagi guru pada satuan pendidikanlayanan khusus, berkeahlian khusus, dibutuhkan atas dasarpertimbangan kepentingan nasional, dan guru yang bertugaspada satuan pendidikan di suatu kabupaten/kota dengan kondisikelebihan guru, Usulan ekuivalensi tersebut harus dilengkapidengan bukti tertulis yang dibuat oleh kepala sekolah/madrasahsatminkal dan disahkan kepala dinas pendidikan kabupaten/kotaPEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWAS17186.No1.tempat sekolah/madrasah berada. Untuk sekolah luar biasapengesahannya dilakukan oleh kepala dinas pendidikan provinsi.Bagi guru yang bertugas pada satuan pendidikan layanan khusus,berkeahlian khusus, dibutuhkan atas dasar pertimbangankepentingan nasional, dan kabupaten/kota dengan kondisikelebihan guru, ekuivalensi kegiatan untuk pemenuhan bebanmengajar 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dapat dijelaskansebagai berikut.a. Guru Pada Satuan Pendidikan Layanan KhususJenis kegiatan guru untuk memenuhi kewajiban tatap mukaminimal 24 jam tatap muka per minggu dicantumkan dalamTabel 2.Tabel 2KegiatanMengajar matapelajaran yang samaatau mata pelajaranlain.Menjadi tutor PaketA, B,C; C Kejuruan,atau programpendidikankeaksaraanMenjadi guru binapada sekolah terbukaMenjadi guru pamongpada sekolah terbukaMembina kegiatanpengembangan diridalam bentukekstrakurikulerMelaksanakanpembelajaranperbaikan (remedialteaching)Mengelola TamanBacaan Masyarakat(TBM);Ekuivalensi Kegiatan Guru pada Pendidikan LayananKhususUraian/Penjelasan KegiatanMengajar mata pelajaran yang sama atau matapelajaran lain dapat dilakukan di satminkal guruyang bersangkutan atau di sekolah/madrasahlain.Mengacu pada program yang dikelola oleh dinaspendidikan setempat. Kegiatan harus terjadwal,surat keterangan dari kepala dinas pendidikansetempat untuk mata pelajaran yang samaSurat keterangan dari kepala sekolah pelaksanasekolah terbukaSurat keterangan dari kepala sekolah pelaksanasekolah terbukaBentuk kegiatan pelayanan disesuaikan denganbakat, minat, kemampuan, sikap dan perilakupeserta didik dalam belajar serta kehidupanpribadi, sosial dan sebagainya.Jenis kegiatan ditentukan oleh sekolah/madrasahPembelajaran perbaikan harus dilaksanakansesuai dengan ketentuan dalam pelaksanaanKTSPTBM yang dimaksud dapat berupa TBM milikpribadi, atau milik masyarakat. Kegiatan harusterjadwal, surat keterangan dari kepaladesa/lurah setempatEkuivalensiSesuai denganalokasi jampelajaran permingguSesuai denganalokasi jampelajaran permingguSesuai denganalokasi jampelajaran perminggu2 jam pelajaranper mingguPaling banyak 2jam pelajaran perminggu2.3.4.5.Sesuai denganalokasi jampelajaran bertim1 jam pelajaranper minggu7.PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWASNo8.9.KegiatanMenjadi PengelolaKegiatan KeagamaanMengelola ProgramNasionalPemberdayaanMasyarakat (PNPM)Mandiri;Menjadi guru inti/instruktor/ tutor/pemandu pada KKG/MGMPMembina kegiatanmandiri terstrukturbagi peserta didikMembina kegiatanlain yang terkaitdengan pendidikanmasyarakatMenjadi instrukturkegiatan lain yangterkait denganpendidikanmasyarakatUraian/Penjelasan KegiatanTerjadwal, surat keterangan dari kepalasekolah/madrasah atau desa/lurah setempatMengacu pada program yang dikelola olehMenkokesra. Terjadwal, surat keterangan daridesa/lurah setempatGuru harus menyusun dan melaksanakanprogram kerja yang mengacu pada programkegiatan KKG/MGMPKegiatan mandiri merupakan kegiatan terstrukturyang dicantumkan dalam kurikulum. Guru harusmenyusun rencana kerja dan membuat laporanhasil kegiatan mandiriMisalnya kursus kecantikan, masak, memotongrambut, menjahit, dsb.Kegiatan harus terjadwal, surat keterangan darikepala desa/lurah setempatMisalnya kursus kecantikan, masak, memotongrambut, menjahit, dsb.Kegiatan harus terjadwal, surat keterangan darikepala desa/lurah setempatEkuivalensi1 jam pelajaranper minggu1 jam pelajaranper minggu3.Ikut aktif dalamkegiatan konservasiseniMenjadi pengelolakegiatan seni dimasyarakat4.Kegiatan sesuai dengankeahliannya, ada bukti dariinstansi pemerintah yangberwenangYang dikelola adalah sanggarseni/budaya yang memiliki ijinresmi1 (satu) kegiatanekuivalen dengan2 (dua) jam tatapmuka10.2 jam pelajaranper minggu1 jam pelajaranper minggu1 jam pelajaranper minggu2 jam pelajaranper mingguc. Guru Yang Dibutuhkan Atas Dasar Pertimbangan Kepentingan NasionalGuru yang tidak dapat memenuhi beban kerja minimum tatapmuka tetapi dibutuhkan atas dasar kepentingan nasional dapatdiusulkan kepada Menteri Pendidikan Nasional untukmemperoleh ekuivalensi jam tatap muka. Usulan ekuivalensitersebut harus dilengkapi dengan bukti tertulis yang disyahkanoleh pejabat yang berwenang. Guru Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN)Guru yang mengajar di SILN ada yang bertugas sebagaiguru kelas dan ada yang bertugas sebagai guru matapelajaran tergantung di mana sekolah berada. Bagi gurukelas beban mengajar sudah ekuivalen dengan 24 (duapuluh empat) jam tatap muka, sedangkan bagi guru matapelajaran ekuivalensi kegiatan tatap muka tercantum padaTabel 4.Tabel 4. Ekuivalensi Kegiatan Guru Bagi Guru Mata Pelajaran di SILNNo1.KegiatanMengajar matapelajaran lain.Membina kegiatanekstrakurikuler diSekolahMengelola/terlibataktif dalamkegiatanpengembanganpendidikan danseniUraian/Penjelasan KegiatanMengampu mata pelajarandengan pola multi-grade/multi-subjectKegiatan harus terjadwal,surat keterangan dari kepalasekolahKegiatan bisa pada tingkatsekolah atau tingkatperwakilan negara IndonesiaEkuivalensiSesuai denganalokasi jampelajaran2 jam tatapmuka perminggu1 (satu)kegiatanekuivalendengan 2 jamtatap muka11.12.13.b. Guru Pada Sekolah Penyelenggara Program LangkaJenis kegiatan guru pada sekolah penyelenggara programlangka atau guru berkeahlian khusus untuk memenuhikewajiban tatap muka paling sedikit 24 (dua puluh empat) jamtatap muka per minggu dicantumkan pada Tabel 3.Tabel 3Ekuivalensi Kegiatan Guru bagi Guru BerkeahlianKhususUraian/Penjelasan KegiatanMengampu sesuai dengankeahlian/sertifikat yang dimilikiKegiatan harus sesuai dengankeahliannya dan terjadwal, suratketerangan dari kepala sekolahyang disyahkan oleh dinaspendidikan kab/kota.Ekuivalensi2 (dua) jampelajaran perrombel2 (dua) jam tatapmuka per mingguuntuk setiapkelompok binaanNo1.KegiatanMengajar muatanlokal / keterampilan/ekstrakurikuler disekolah lainMenjadi instrukturketerampilan/ kursuspada pendidikan nonformal2.3.2.PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWAS1920PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWAS Guru kerja sama antarnegaraGuru yang bertugas di negara lain atas dasar kerja samaantarnegara biasanya berbasis pada kontrak kerja yangsecara umum mencantumkan uraian kerja dan jam kerja perminggu. Dalam uraian kerja tersebut dimungkinkanterjadinya tatap muka kurang dari 24 (dua puluh empat) jamtatap muka per minggu, tetapi ada tugas-tugas lain sebagaikompensasinya sehingga yang bersangkutan tetap bekerja37,5 jam @ 60 menit per minggu atau sesuai denganketentuan jam kerja per minggu di negara tempat yangbersangkutan bekerja. Guru dalam kategori ini dianggapsudah bekerja paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatapmuka, dan tidak diperlukan lagi kegiatan yangdiekuivalensikan.d. Guru Yang Tidak Dapat Mengajar Pada Sekolah Lain Karena Kesulitan AksesEkuivalensi kegiatan guru juga dapat dilakukan bagi guru yangtidak dapat diberi tugas pada satuan pendidikan lain untukmengajar sesuai dengan kompetensinya dengan alasankesulitan akses. Kesulitan akses tersebut disebabkan gurumemerlukan waktu tempuh yang lama menuju satuanpendidikan lain yang memerlukan guru untuk mata pelajaranyang sama. Ekuivalensi mengacu pada Tabel 2.e. Guru yang bertugas pada satuan pendidikan di kabupaten/ kota dengan kondisi kelebihan guruEkuivalensi bagi guru yang bertugas pada satuan pendidikandi kabupaten/kota dengan kondisi kelebihan guru hanyaberlaku paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaPermendiknas Nomor 39 Tahun 2009 tentang PemenuhanBeban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan, yaitutanggal 30 Juli 2009.Jenis kegiatan guru di sekolah pada kabupaten/kota dengankondisi kelebihan guru, untuk memenuhi kewajiban tatap mukaminimal 24 jam tatap muka per minggu dicantumkan padaTabel 5 di bawah ini.Tabel 5. Ekuivalensi Kegiatan Bagi Guru yang Bertugas pada Satuan Pendidikan di Kabupaten/Kota dengan Kondisi Kelebihan Guru,No1.KegiatanMengajar matapelajaran yang samaatau mata pelajaran lain.Menjadi tutor Paket A,B,C; C Kejuruan, atauprogram pendidikankeaksaraanMenjadi guru bina padasekolah terbukaMenjadi guru inti/instruktur/ tutor/pemandu pada KKG/MGMPMembina kegiatanmandiri terstruktur bagipeserta didikMembina kegiatanekstrakurikulerMelaksanakanpembelajaran bertim(team-teaching)Melaksanakanpembelajaran perbaikan(remedial teaching)Uraian/Penjelasan KegiatanMengajar mata pelajaran yang samaatau mata pelajaran lain dapat dilakukandi satminkal guru yang bersangkutanatau di sekolah lain.Mengacu pada program yang dikelolaoleh dinas pendidikan setempat.Kegiatan harus terjadwal, suratketerangan dari kepala dinas pendidikansetempat untuk mata pelajaran yangsamaSurat keterangan dari kepala sekolahpelaksanan sekolah terbukaGuru harus menyusun dan melaksanakanprogram kerja yang mengacu padaprogram kegiatan KKG/MGMPKegiatan mandiri merupakan kegiatanterstruktur yang dicantumkan dalamkurikulum. Guru harus menyusunrencana kerja dan membuat laporanhasil kegiatan mandiriJenis kegiatan ditentukan oleh sekolahdan harus terjadwal setiap mingguPembelajaran bertim dapat dilakukanapabila kurikulum memang menuntutpelaksanaan pembelajaran bertimsetuiap mingguPembelajaran perbaikan harusdilaksanakan sesuai dengan ketentuandalam pelaksanaan KTSP dan dilakukanper mingguEkuivalensiSesuaidenganalokasi jampelajaranSesuaidenganalokasi jampelajaranSesuaidenganalokasi jampelajaranPaling banyak2 jampelajaran permingguPaling banyak2 jampelajaran permingguPaling banyak2 jampelajaran perminggu2.3.4.5.6.7.8.Sesuaidenganalokasi jampelajaranbertimSesuaidenganalokasi jampelajaranremedialPEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWAS2122PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWASPelaksanaan pembelajaran bertim dan pembelajaranperbaikan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut.1) Pembelajaran BertimUntuk mengatasi kebutuhan strategi pembelajaran dalamtopik/pokok bahasan tertentu, guru dapat menggunakanpembelajaran bertim. Pembelajaran bertim dapat dihitungsebagai bagian dari kewajiban tatap muka jikapembelajaran bertim dilaksanakan dengan prinsip sepertidi bawah ini. dilaksanakan apabila semua topik/pokok bahasan pada mata pelajaran tertentu memerlukan lebih dari satu orang guru untuk menangani satu rombongan belajar yang proses pembelajarannya merupakan satu kesatuan, perencanaan dalam pemilihan pokok bahasan dilakukan pada awal tahun pelajaran, pembelajaran bertim dilaksanakan pada setiap minggu, jumlah guru dalam pembelajaran bertim disesuaikan dengan karakteristik materi pembelajaran, anggota tim berasal dari guru-guru dalam satu sekolah yang sama, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi harus dilakukan bersama-sama oleh anggota tim, setiap guru dalam pembelajaran bertim memiliki jumlah tatap muka yang sama sesuai dengan struktur kurikulum.2) Pembelajaran perbaikanPembelajaran perbaikan dapat dihitung sebagai bagiandari kewajiban tatap muka jika dilaksanakan denganprinsip seperti di bawah ini. diberikan hanya kepada peserta didik yang dinilai masih belum mencapai hasil yang diharapkan, dilaksanakan berdasarkan hasil penilaian melalui tes atau nontes (pengamatan) guru terhadap peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, pembelajaran perbaikan dilaksanakan setiap minggu di luar jam tatap muka utama,PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWAS2324 dilaksanakanberdasarkankesepakatanadanya pembelajaran perbaikan antara guru dan peserta didik, standar nilai minimal untuk ikut program pembelajaran perbaikan ditentukan oleh masing-masing sekolah/ madrasah, jumlah jam tatap muka dalam pembelajaran perbaikan dihitung sama dengan jumlah jam tatap muka dalam struktur kurikulum. pembelajaran remedial dilaksanakan untuk rombongan belajar yang merupakan gabungan peserta didik dari tingkat yang sama.G. Perhitungan Jumlah Tatap Muka Guru1. Jumlah Tatap Muka Per Mata PelajaranJumlah tatap muka tiap mata pelajaran untuk satusekolah/madrasah diperoleh dengan cara menjumlahkan alokasijam mata pelajaran per minggu per tingkat dikalikan dengan jumlahrombel per tingkat. Perhitungan tatap muka dapat menggunakanteknik tabulasi atau uraian. Berikut adalah contoh perhitungantatap muka per jenis guru untuk SMP yang memiliki 5 (lima) rombelper tingkat.a. Teknik UraianTeknik uraian menggunakan jam pelajaran yang tercantumdalam struktur kurikulum sekolah/madrasah. Berikut adalahcontoh penghitungan beban tatap muka guru SMP yangmemiliki 5 (lima) rombel untuk setiap tingkat. Ada kalanyajumlah rombel per tingkat di sekolah/madrasah tidak sama.Kondisi ini biasanya terjadi karena keterbatasan jumlah ruangteori yang ada di sekolah/madrasah. tatap muka guru Agama (2 jam pelajaran per minggu) = (jml jam pel x rombel kelas 1) + (jml jam pel x rombel kelas 2) + (jml jam pel x rombel kelas 3) = (2 x 5) + (2 x 5) + (2 x 5) = 30 jam per minggu tatap muka guru Bahasa Indonesia (4 jam pelajaran per minggu) = (jml jam pel x rombel kelas 1) + (jml jam pel x rombel kelas 2) + (jml jam pel x rombel kelas 3) = (4 x 5) + (4 x 5) + (4 x 5) = 60 jam per mingguPEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWASb. Teknik TabulasiTeknik tabulasi menggunakan format struktur kurikulum yangselanjutnya dikembangkan menjadi format penghitungan tatapmuka. Format struktur kurikulum ditambah dengan kolomrencana jumlah rombongan belajar per tingkat (RBP) per matapelajaran dan kolom untuk menghitung jumlah tatap muka (JmlTM). Berikut adalah salah satu contoh format penghitunganbeban tatap muka guru SMP yang memilki 5 (lima) rombeluntuk setiap tingkat.Tabel 6 Contoh Penghitungan Beban Tatap Muka Guru SMPKomponen(1)(2)A. Mata Pelajaran 1 Pendidikan Agama Pendidikan 2 Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Bahasa Inggris 5 Matematika 6 Ilmu Pengetahuan Alam 7 Ilme Pengetahuan Sosial 8 Seni Budaya910Pendidikan Jasmani, OlahRaga dan KesehatanKeterampilan / TeknologiInformasi dan KomunikasiKelas dan lokasi Waktu VIIVIIIIX (3)(4)(5)2244444222 22)*322244444222 22)*322244444222 22)*32 RBP KelasVIIVIIIIX(6)(7)(8)555555555555555555555555555555555555JmlTM(9)3030606060606030303030Dari tabel di atas jumlah jam tatap muka untuk guru agamaadalah 30 (tiga puluh) per minggu, sedangkan jumlah jam tatapmuka untuk guru bahasa Indonesia adalah 60 (enam puluh)per minggu.2. Pendistribusian Beban Kerja Tatap MukaBeban tatap muka didistribusikan kepada guru yang ada disekolah/madrasah. Sebagai contoh untuk pembagian tatap mukamata pelajaran agama di sekolah/madrasah dengan jumlah tatapmuka 30 (tiga puluh) jam per minggu dapat dilakukan sepertiberikut:a. apabila menurut rencana hanya ada 1 (satu) guru, maka guru agama tersebut akan mengajar 30 jam tatap muka per minggu.b. apabila di sekolah/madrasah tersebut ternyata sudah ada 2 (dua) guru yaitu A dan B, maka salah satu guru, A akan mengajar 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan guru B hanya mendapat bagian 6 (enam) jam tatap muka. Guru B harus mengajar di sekolah/madrasah lain untuk memenuhi kewajiban 24 (dua puluh empat) jam tatap muka per minggu,c.kemungkinan lain, apabila guru A mendapat tugas tambahansebagai kepala sekolah/madrasah, maka dia hanya dibebanimengajar 6 (enam) jam tatap muka dan guru B bisa mendapatjatah mengajar 24 (dua puluh empat) jam tatap muka.3. SK Kepala Sekolah/Madrasah Tentang Tugas Mengajar GuruSK Tugas Guru tentang tugas mengajar guru yang diterbitkan olehkepala sekolah/madrasah pada awal tahun ajaran dibuat sesuaidengan ketentuan yang berlaku di sekolah/madrasah dankabupaten/kota tempat sekolah/madrasah berada. Dalam SK harusdicantumkan jenis dan jumlah jam tatap muka serta tugastambahan guru apabila ada.Diagram 1 di bawah ini merupakan bagan alur perencanaan kebutuhanguru, penghitungan jam tatap muka per sekolah/madrasah, distribusibeban tatap muka guru sampai diterbitkannya SK kepalasekolah/madrasah tentang beban kerja guru.B. Muatan LokalC. Pengembanagn DirijumlahKeterangan:RBP= jumlah rombel per tingkat, dalam contoh ini adalah 5 (lima) rombel per tingkatJml TM = jumlah tatap muka yang terjadi per mata pelajaran di sekolah/madrasah, merupakan hasil penjumlahan dari kolom tiap kelas kali kolom RB atau kolom (3) x (6) + (4) x (7) + (5) x (8).PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWAS2526PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWASDiagram 1 Alur Distribusi Beban Mengajar.BAB IIITUGAS PENGAWASA. Jenis PengawasPERENCANAAN GURU TUGASTAMBAHAN GURU JUMLAHKEBUTUHAN GURUJUMLAH GURU YANG ADA ANALISISPENDISTRIBUSIAN JAM TATAP MUKA GURU TIDAKMEMENUHI 24 JAM TATAP MUKA GURUMEMENUHI 24 JAM TATAP MUKAMENGAJAR DISEKOLAH LAINPermendiknas Nomor 12 tahun 2007 tentang Standar PengawasSekolah/Madrasah, menyatakan bahwa jenis pengawas terdiri dari 1).Pengawas Taman Kanak-Kanak/Raudatul Athfal (TK/RA) dan SekolahDasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), 2). Pengawas Sekolah MenengahPertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) dan Pengawas SekolahMenengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) dalam Rumpun MataPelajaran yang Relevan (MIPA dan TIK, IPS, Bahasa, OlahragaKesehatan, atau Seni Budaya), 3). Pengawas Sekolah MenengahKejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) dalam Rumpun MataPelajaran yang Relevan (MIPA dan TIK, IPS, Bahasa, OlahragaKesehatan, Seni Budaya, Teknik dan Industri, Pertanian danKehutanan, Bisnis dan Manajemen, Pariwisata, KesejahteraanMasyarakat, atau Seni dan Kerajinan). Peraturan Pemerintah Nomor74 Tahun 2008 Tentang Guru Pasal 54 ayat (8) menyatakan bahwapengawas terdiri dari pengawas satuan pendidikan, pengawas matapelajaran, atau pengawas kelompok mata pelajaran.Kondisi jenis pengawas saat ini ada yang sudah sesuai denganPeraturan Pemerintah Nomor 74 tentang Guru Pasal 54 ayat (8) dan(9) dan ada yang sesuai dengan Permendiknas Nomor 12 tahun 2007tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah.Dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaPermendiknas Nomor 39 Tahun 2009 tentang Pemenuhan BebanKerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan, jenis pengawasdisesuaikan dengan kondisi saat ini. Selanjutnya harus mengikutiketentuan sebagaimana disebut dalam Peraturan Pemerintah 74 tahun2008 tentang Guru.B. Jam KerjaLingkup kerja pengawas untuk melaksanakan tugas yang ekuivalendengan paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1(satu) minggu sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 74 tentang GuruPasal 54 ayat (8) merupakan bagian dari jam kerja sebagai pegawaiyang secara keseluruhan paling sedikit 37,5 (tiga puluh tujuh komalima) jam kerja dalam 1 (satu) minggu.EKUIVALENSI KEGIATANDiusulkan oleh dinaspendidikan kabupaten/kotaSK KEPALA SEKOLAH Melalui dinas pendidikankabupaten/kotaPERSETUJUAN MENDIKNASPEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWAS2728PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWASC. Penugasan Pengawas Satuan Pendidikan Menurut Permendiknas Nomor 12 Tahun 20071. Ruang LingkupRuang lingkup tugas pengawas satuan pendidikan menurutPermendiknas Nomor 12 tahun 2007 adalah melaksanakansupervisi manajerial dan supervisi akademik.2. Uraian TugasKegiatan bagi pengawas satuan pendidikan dan pengawas matapelajaran atau pengawas kelompok mata pelajaran untukekuivalensi dengan 24 (dua puluh empat) jam tatap muka perminggu diuraikan sebagai berikut.a. Ekuivalensi kegiatan kerja pengawas satuan pendidikan terhadap 24 (dua puluh empat) jam tatap muka menggunakan pendekatan jumlah sekolah dan guru yang dibina.b. Jumlah sekolah yang harus dibina untuk tiap pengawas satuan pendidikan paling sedikit 10 (sepuluh) sekolah dan paling banyak 15 (lima belas) sekolah,c.Jumlah guru yang harus dibina untuk tiap pengawas satuanpendidikan paling sedikit 40 (empat puluh) guru dan palingbanyak 60 (enam puluh) guru,Kegiatan penyusunan program tahunan ini diperkirakanberlangsung selama 1 (satu) minggu.Program pengawasan semester adalah perencanaanteknis operasional kegiatan yang dilakukan oleh setiappengawas sekolah pada setiap sekolah binaannya.Program tersebut disusun sebagai penjabaran atasprogram pengawasan tahunan di tingkat kabupaten/kota.Kegiatan penyusunan program semester oleh setiappengawassatuanpendidikaninidiperkirakanberlangsung selama 1 (satu) minggu.Rencana Kepengawasan Akademik (RKA) dan RencanaKepengawasanManajerial(RKM)merupakanpenjabaran dari program semester yang lebih rinci dansistematis sesuai dengan aspek/masalah prioritas yangharus segera dilakukan kegiatan supervisi. PenyusunanRKA dan RKM ini diperkirakan berlangsung 1 (satu)minggu. Kegiatan menyusun rencana programkepengawasan sekolah adalah kegiatan bukan tatapmuka.Program tahunan, program semester, RKA dan RKMsekurang-kurangnya memuat: aspek/masalah, tujuan,indikator keberhasilan, strategi/metode kerja (tekniksupervisi), skenario kegiatan, sumberdaya yangdiperlukan, penilaian dan instrumen pengawasan.2) Melaksanakan Pembinaan, Pemantauan, dan PenilaianKegiatan supervisi akademik dan kegiatan supervisimanajerial yang meliputi pembinaan, pemantauanpelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikanmerupakan kegiatan dimana terjadi interaksi langsungantara pengawas satuan pendidikan dengan kepalasekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya.Kegiatan ini adalah kegiatan tatap muka yangsebenarnya di sekolah binaan, tetapi kegiatan mengolahhasil pemantauan setiap standar dari 8 (delapan)Standar Nasional Pendidikan merupakan kegiatan bukantatap muka.Pelaksanaan pembinaan dengan menggunakan formatdan instrumen lain yang ditentukan oleh dinaspendidikan kabupaten/kota bersangkutan.30PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWASd. Tugas pengawas satuan pendidikan meliputi penyusunan program pengawasan satuan pendidikan, melaksanakan pembinaan, pemantauan dan penilaian, menyusun laporan pelaksanaan program pengawasan. Uraian tugas pengawas satuan pendidikan adalah sebagai berikut.1) Penyusunan Program Pengawasan satuan PendidikanSetiap pengawas satuan pendidikan baik secaraberkelompok maupun secara perorangan wajibmenyusun rencana program pengawasan. Programpengawasan terdiri atas (1) program tahunan, (2)programsemesterpengawasan,(3)rencanakepengawasan akademik (RKA) dan (4) rencanakepengawasan manajerial (RKM).Program pengawasan tahunan pengawas sekolahdisusun oleh kelompok pengawas pada setiap jenjangpendidikan di kabupaten/kota melalui diskusi terprogram.PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWAS293) Menyusun Laporan Pelaksanaan Program PengawasanSetiap pengawas sekolah membuat laporan per sekolahdan seluruh sekolah binaan. Laporan ini lebih ditekankankepada pencapaian tujuan dari setiap butir kegiatanpengawasan sekolah yang telah dilaksanakan padasetiap sekolah binaan.Penyusunan laporan oleh pengawas sekolah merupakanupaya untuk mengkomunikasikan hasil kegiatan atauketerlaksanaan program yang telah direncanakan.Menyusun laporan pelaksanaan program pengawasanadalah kegiatan bukan tatap muka dan dilakukan olehsetiap pengawas sekolah dengan segera setelahmelaksanakan pembinaan, pemantauan atau penilaian.D. Penugasan Pengawas Menurut Peraturan Pemerintah 74 Tahun 20081. Ruang LingkupBerdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 74 tentang Guru Pasal54 ayat (8) dan (9) pengawas terdiri dari pengawas satuanpendidikan, pengawas mata pelajaran, atau pengawas kelompokmata pelajaran. Ruang lingkup tugas pengawas adalah melakukanpembimbingan dan pelatihan profesional guru dan pengawasanyang ekuivalensinya dengan 24 (dua puluh empat) jampembelajaran tatap muka dalam 1 (satu) minggu yang ditetapkanoleh Menteri Pendidikan Nasional.a. Tugas pokok pengawas satuan pendidikanTugas pokok pengawas satuan pendidikan adalah melakukanpengawasan manajerial terdiri dari pembinaan, pemantauan(standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar saranadan prasarana, standar pendidik & tenaga kependidikan) danpenilaian kinerja sekolah pada satuan pendidikan yangmenjadi binaannya.b. Tugas pokok pengawas mata pelajaran atau kelompok mata pelajaranTugas pokok pengawas mata pelajaran atau kelompok matapelajaran yaitu melaksanakan pengawasan akademik meliputipembinaan, pemantauan pelaksanaan Standar NasionalPEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWAS3132Pendidikan (standar isi, standar proses, standar penilaian,standar kompetensi lulusan) pada guru mata pelajaran disejumlah satuan pendidikan yang ditetapkan.c. Tugas pokok pengawas bimbingan dan konselingTugas pokok pengawas bimbingan dan konseling meliputipembinaan, pemantauan pelaksanaan bimbingan dankonseling pada sejumlah satuan pendidikan yang ditetapkan.d. Tugas pokok pengawas SLBTugas pokok pengawas SLB adalah melaksanakanpengawasan akademik meliputi pembinaan, pemantauanpelaksanaan Standar Nasional Pendidikan pada sejumlah SLBkabupaten/kota.Semua pengawas akan terlibat dalam penyusunan programpengawasan satuan pendidikan yang meliputi program tahunankepengawasan, program semester kepengawasan, rencanakepengawasan manajerial, rencana kepengawasan akademik,rencana kepengawasan bimbingan dan konseling, melaksanakanpembimbingan dan pelatihan profesional guru, dan tenagakependidikan serta menyusun laporan pelaksanaan programkepengawasan.2. Uraian Tugas PengawasKegiatan bagi pengawas satuan pendidikan dan pengawas matapelajaran atau pengawas kelompok mata pelajaran untukekuivalensi dengan 24 (dua puluh empat) jam tatap muka perminggu diuraikan sebagai berikut.a. Pengawas Satuan PendidikanLingkup kerjapengawassatuan pendidikanmelaksanakan tugas pokok diatur sebagai berikut:untuk1) Ekuivalensi kegiatan kerja pengawas satuan pendidikan terhadap 24 (dua puluh empat) jam tatap muka menggunakan pendekatan jumlah sekolah yang dibina.2) Jumlah sekolah yang harus dibina untuk tiap pengawas sekolah adalah sebagai berikut.a) PengawasTamanKanak-Kanakmelakukan pengawasan dan membina paling sedikit 10 sekolah dan paling banyak 15 sekolah,PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWASb) Pengawas Sekolah Dasar melakukan pengawasan dan membina paling sedikit 10 sekolah dan paling banyak 15 sekolah,c) Pengawas Sekolah Menengah Pertama melakukan pengawasan dan membina paling sedikit 7 sekolah dan paling banyak 15 sekolah,d) Pengawas Sekolah Menengah Atas melakukan pengawasan dan membina paling sedikit 5 sekolah dan paling banyak 10 sekolah,e) Pengawas Sekolah Menengah Kejuruan melakukan pengawasan dan membina paling sedikit 5 sekolah dan paling banyak 10 sekolah,f)PengawasSekolahLuarBiasamelakukanpengawasan dan membina paling sedikit 5 sekolahdan paling banyak 10 sekolah,tahunan di tingkat kabupaten/kota. Kegiatanpenyusunan program semester oleh setiappengawas satuan pendidikan ini diperkirakanberlangsung selama 1 (satu) minggu.RencanaKepengawasanManajerial(RKM)merupakan penjabaran dari program semester yanglebih rinci dan sistematis sesuai denganaspek/masalah prioritas yang harus segeradilakukan kegiatan supervisi. Penyusunan RKM inidiperkirakan berlangsung 1 (satu) minggu.Program tahunan, program semester, dan RKMsekurang-kurangnyamemuataspek/masalah,tujuan, indikator keberhasilan, strategi/metode kerja(teknik supervisi), skenario kegiatan, sumberdayayangdiperlukan,penilaiandaninsrumenpengawasan.b) Melaksanakan PembinaanKegiatan supervisi kegiatan manajerial meliputipembinaandanpemantauanpelaksanaanmanajemen sekolah merupakan kegiatan dimanaterjadi interaksi langsung antara pengawas satuanpendidikan dengan kepala sekolah dan tenagakependidikan lainnya. Kegiatan ini dilaksanakan disekolah binaan.Pelaksanaan pembinaan dengan menggunakanformat dan instrumen yang ditentukan oleh dinaspendidikan di kabupaten/kota bersangkutan.c) Melaksanakan Pemantauan Pelaksanaan SNPKegiatansupervisipemantauanmeliputipemantauan dan pembinaan pelaksanaan SNPmerupakan kegiatan dimana terjadi interaksilangsung antara pengawas satuan pendidikandengan kepala sekolah dan tenaga kependidikanlainnya. Kegiatan ini dilaksanakan di sekolah binaan.Pelaksanaan pembinaan dengan menggunakanformat dan instrumen yang ditentukan oleh dinaspendidikan di kabupaten/kota bersangkutan.g) Pengawas melakukan pengawasan paling sedikit 5 (lima) sekolah/madrasah binaan untuk daerah khusus.3) Lingkup kerja pengawas satuan pendidikan untuk ekuivalensi 24 (dua puluh empat) jam tatap muka adalah sebagai berikut.a) Penyusunan Program Pengawasan satuan PendidikanSetiap pengawas satuan pendidikan baik secaraberkelompok maupun secara perorangan wajibmenyusun rencana program pengawasan. Programpengawasan terdiri atas (1) program pengawasantahunan, (2) program pengawasan semester, dan (3)rencana kepengawasan manajerial (RKM).Program pengawasan tahunan pengawas satuanpendidikan disusun oleh kelompok pengawas satuanpendidikan di kabupaten/kota melalui diskusiterprogram. Kegiatan penyusunan program tahunanini diperkirakan berlangsung selama 1(satu) minggu.Programpengawasansemesteradalahperencanaan teknis operasional kegiatan yangdilakukan oleh setiap pengawas sekolah pada setiapsekolah binaannya. Program tersebut disusunsebagai penjabaran atas program pengawasanPEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWAS3334PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWASd) Melaksanakan Penilaian KinerjaKegiatan peniaian kinerja kepala sekolah merupakankegiatan untuk mengukur keberhasilan kepalasekolah dalam melaksanakan tugas manajerialmaupun akademik. Kegiatan ini dilaksanakan disekolah binaan.Pelaksanaan penilaian menggunakan format daninstrumen yang ditentukan oleh dinas pendidikan dikabupaten/kota bersangkutan.e) Menyusun laporan pelaksanaan program pengawasanSetiap pengawas membuat laporan dalam bentuklaporan per sekolah dari seluruh sekolah binaan.Laporan ini lebih ditekankan kepada pencapaiantujuan dari setiap butir kegiatan pengawasansekolah yang telah dilaksanakan pada setiapsekolah binaan.Penyusunan laporan oleh pengawas merupakanupaya untuk mengkomunikasikan hasil kegiatan atauketerlaksanaan program yang telah direncanakan.f)Melaksanakanpembimbingandanpelatihanprofesionalitaskepalasekolahdantenagakependidikan lainnya.Kegiatanpembimbingandanpelatihanprofesionalitas kepala sekolah dan tenagakependidikan lainnya dilaksanakan paling sedikit 3(tiga) kali dalam satu semester secara berkelompokyang diselenggarakan oleh MKKS atau KKKS.Kegiatan dilaksanakan terjadwal baik waktu maupunjumlah jam yang diperlukan untuk setiap kegiatansesuai dengan tema atau jenis keterampilan ataukompetensi yang akan ditingkatkan.Kegiatanpembimbingandanpelatihanprofesionalitas dapat dilakukan melalui workshop,seminar, observasi, individual dan group conference,bimbingan teknis serta kunjungan sekolah melaluisupervisi manajerial.b. Pengawas Mata Pelajaran Atau Pengawas Kelompok Mata PelajaranLingkup kerja pengawas mata pelajaran atau pengawaskelompok mata pelajaran untuk melaksanakan tugas pokokdiatur sebagai berikut.1) Ekuivalensi kegiatan kerja pengawas mata pelajaran atau pengawas kelompok mata pelajaran terhadap 24 (dua puluh empat) jam tatap muka menggunakan pendekatan jumlah guru yang dibina pada satu atau beberapa sekolah.2) Jumlah guru yang harus dibina untuk tiap jenis pengawas mata pelajaran sebagai berikut.a) Pengawas Guru Taman Kanak-kanak (Pendidikan Usia Dini Formal) melakukan pengawasan dan membina paling sedikit sedikit 60 guru dan paling banyak 75 guru kelas di TK,b) Pengawas Guru Sekolah Dasar paling sedikit 60 guru dan paling banyak 75 guru kelas di SD,c) Pengawas Mata Pelajaran pada Sekolah Menengah Pertama melakukan pengawasan dan membina paling sedikit 40 guru dan paling banyak 60 guru di SMP,d) Pengawas Mata Pelajaran pada Sekolah Menengah Atas melakukan pengawasan dan membina paling sedikit 40 guru dan paling banyak 60 guru di SMA,e) Pengawas Mata Pelajaran pada Sekolah Menengah Kejuruan melakukan pengawasan dan membina paling sedikit 40 guru dan paling banyak 60 guru di SMK,f)PengawasSekolahLuarBiasamelakukanpengawasan dan membina paling sedikit 40 guru danpaling banyak 60 guru mata pelajaran luar biasa.3) Lingkup kerja pengawas mata pelajaran adalah sebagai berikut.a) Penyusunan Program Pengawasan Mata Pelajaran atau Kelompok Mata PelajaranSetiap pengawas mata pelajaran atau kelompokmata pelajaran baik secara berkelompok maupunsecara perorangan wajib menyusun rencana36PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWASPEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWAS35program pengawasan. Program pengawasan terdiriatas (1) program pengawasan tahunan, (2) programpengawasansemester,dan(3)rencanakepengawasan akademik (RKA).Program pengawasan tahunan pengawas matapelajaran atau kelompok mata pelajaran disusunoleh kelompok pengawas mata pelajaran ataukelompok mata pelajaran di kabupaten/kota melaluidiskusi terprogram. Kegiatan penyusunan programtahunan ini diperkirakan berlangsung selama 1(satu) minggu.Programpengawasansemesteradalahperencanaan teknis operasional kegiatan yangdilakukan oleh setiap pengawas mata pelajaran ataukelompok mata pelajaran pada setiap sekolahdimana guru binaannya berada. Program tersebutdisusun sebagai penjabaran atas programpengawasan tahunan di tingkat kabupaten/kota.Kegiatan penyusunan program semester oleh setiappengawasmatapelajaraninidiperkirakanberlangsung selama 1 (satu) minggu.RencanaKepengawasanAkademik(RKA)merupakan penjabaran dari program semester yanglebih rinci dan sistematis sesuai denganaspek/masalah prioritas yang harus segeradilakukan kegiatan supervisi. Penyusunan RKA inidiperkirakan berlangsung 1 (satu) minggu.Program tahunan, program semester, dan RKAsekurang-kurangnyamemuataspek/masalah,tujuan, indikator keberhasilan, strategi/metode kerja(teknik supervisi), skenario kegiatan, sumberdayayangdiperlukan,penilaiandaninsrumenpengawasan.b) Melaksanakan Pembinaan, Pemantauan dan PenilaianKegiatan supervisi akademik meliputi pembinaandan pemantauan pelaksanaan standar isi, standarproses, standar penilaian dan standar kompetensilulusan merupakan kegiatan dimana terjadi interaksilangsung antara pengawas mata pelajaran denganguru binaanya.PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWAS3738Melaksanakan penilaian adalah menilai kinerja gurudalam merencanakan, melaksanakan dan menilaiproses pembelajaran.Kegiatan ini dilakukan di sekolah binaan, sesuaidengan uraian kegiatan dan jadwal yang tercantumdalam RKA yang telah disusun.c) Menyusun PengawasanLaporanPelaksanaanProgramSetiap pengawas membuat laporan dalam bentuklaporan per sekolah dari seluruh sekolah binaan.Laporan ini lebih ditekankan kepada pencapaiantujuan dari setiap butir kegiatan pengawasansekolah yang telah dilaksanakan pada setiapsekolah binaan.Penyusunan laporan oleh pengawas merupakanupaya untuk mengkomunikasikan hasil kegiatan atauketerlaksanaan program yang telah direncanakan.Menyusunlaporanpelaksanaanprogrampengawasan dilakukan oleh setiap pengawasdengan segera setelah melaksanakan pembinaan,pemantauan atau penilaian.d) Melaksanakanpembimbingan profesionalitas guru.danpelatihanKegiatanpembimbingandanpelatihanprofesionalitas guru dilaksanakan paling sedikit 3(tiga) kali dalam satu semester secara berkelompokdi MGMP atau KKG.Kegiatan ini dilaksanakan terjadwal baik waktumaupun jumlah jam yang diperlukan untuk setiapkegiatan sesuai dengan tema atau jenisketerampilandankompetensiyangakanditingkatkan. Dalam pelatihan ini diperkenalkankepada guru cara-cara baru yang lebih sesuai dalammelaksanakansuatuprosespembelajaran/pembimbinan.Kegiatanpembimbingandanpelatihanprofesionalitas guru ini dapat dilakukan melaluiworkshop, seminar, observasi, individual dan groupPEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWASconference, serta kunjungan kelas melalui supervisiakademik.c. Pengawas Bimbingan dan KonselingLingkup kerja pengawas bimbingan dan konseling untukmelaksanakan tugas pokok diatur sebagai berikut:1) Ekuivalensi kegiatan kerja pengawas bimbingan dan konseling terhadap 24 (dua puluh empat) jam tatap muka menggunakan pendekatan jumlah guru yang dibina di satu atau beberapa sekolah pada jenjang pendidikan yang sama atau jenjang pendidikan yang berbeda.2) Jumlah guru yang harus dibina untuk pengawas bimbingan dan konseling paling sedikit 40 (empat puluh) dan paling banyak 60 guru BK.3) Uraian lingkup kerja pengawas bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut.a) Penyusunan Program Pengawasan Bimbingan dan KonselingSetiap pengawas baik secara berkelompok maupunsecara perorangan wajib menyusun rencanaprogram pengawasan. Program pengawasan terdiriatas (1) program pengawasan tahunan, (2) programpengawasansemester,dan(3)rencanakepengawasan akademik (RKA).Program pengawasan tahunan pengawas disusunoleh kelompok pengawas di kabupaten/kota melaluidiskusi terprogram. Kegiatan penyusunan programtahunan ini diperkirakan berlangsung selama 1(satu) minggu.Programpengawasansemesteradalahperencanaan teknis operasional kegiatan yangdilakukan oleh setiap pengawas pada setiap sekolahtempat guru binaannya berada. Program tersebutdisusun sebagai penjabaran atas programpengawasan tahunan di tingkat kabupaten/kota.Kegiatan penyusunan program semester oleh setiappengawas ini diperkirakan berlangsung selama 1(satu) minggu.PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWAS3940Rencana Kepengawasan Bimbingan dan Konseling(RKBK) merupakan penjabaran dari programsemester yang lebih rinci dan sistematis sesuaidengan aspek/masalah prioritas yang harus segeradilakukan kegiatan supervisi. Penyusunan RKBK inidiperkirakan berlangsung 1 (satu) minggu.Program tahunan, program semester, dan RKBKsekurang-kurangnyamemuataspek/masalah,tujuan, indikator keberhasilan, strategi/metode kerja(teknik supervisi), skenario kegiatan, sumberdayayangdiperlukan,penilaiandaninstrumenpengawasan.b) Melaksanakan Pembinaan, Pemantauan dan PenilaianKegiatan supervisi bimbingan dan konseling meliputipembinaandanpemantauanpelaksanaanbimbingan dan konseling di sekolah merupakankegiatan dimana terjadi interaksi langsung antarapengawas dengan guru binaanya,Melaksanakan penilaian adalah menilai kinerja gurudalam merencanakan, melaksanakan dan menilaiproses pembimbingan.Kegiatan ini dilakukan di sekolah binaan, sesuaidengan uraian kegiatan dan jadwal yang tercantumdalam RKBK yang telah disusun.c) Menyusun PengawasanLaporanPelaksanaanProgramSetiap pengawas membuat laporan dalam bentuklaporan per sekolah dari seluruh sekolah binaan.Laporan ini lebih ditekankan kepada pencapaiantujuan dari setiap butir kegiatan pengawasansekolah yang telah dilaksanakan pada setiapsekolah binaan,Penyusunan laporan oleh pengawas merupakanupaya untuk mengkomunikasikan hasil kegiatan atauketerlaksanaan program yang telah direncanakan,Menyusunpengawasanlaporan dilakukanpelaksanaanoleh setiap programpengawasPEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWASsekolah dengan segera setelah melaksanakanpembinaan, pemantauan atau penilaian.d) Melaksanakanpembimbingan profesionalitas guru BK.danpelatihan BAB VPENUTUPPemenuhan kewajiban mengajar paling sedikit 24 jam tatap muka dalam 1(satu) minggu merupakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorangguru sesuai ketentuan.Keberhasilan pemenuhan beban kerja guru sesuai dengan ketentuansangat bergantung pada pemahaman, kesadaran, keterlibatan dan upayasungguh-sungguh dari segenap unsur yang terkait. Pemenuhan bebankerja guru juga merupakan cermin keberhasilan rencana pengembangansekolah. Pelaksanaan pemenuhan beban kerja guru ini akan mendukungtercapainya guru profesional yang mampu menghasilkan insan Indonesiayang cerdas dan kompetitif secara adil, bermutu, dan relevan untukkebutuhan masyarakat Indonesia dan global.Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dalam kurun waktu 2 (dua) tahun sejakdiberlakukannya Pemendiknas Nomor 39 Tahun 2009 tentang PemenuhanBeban kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan harus sudah memilikirencana kebutuhan guru pada daerah masing-masing, melakukanredistribusi kelebihan guru dan merencanakan rekruitment guru baru.Kegiatanpembimbingandanpelatihanprofesionalitas guru BK dilaksanakan paling sedikit 3(tiga) kali dalam satu semester secara berkelompokdi Musyawarah Guru Pembimbing (MGP).Kegiatan dilaksanakan terjadwal baik waktu maupunjumlah jam yang diperlukan untuk setiap kegiatansesuai dengan tema atau jenis keterampilan dankompetensi yang akan ditingkatkan.Dalam pelatihan diperkenalkan kepada guru cara-cara baru yang lebih sesuai dalam melaksanakansuatuprosespembimbingan.Kegiatanpembimbingan dan pelatihan profesionalitas guru BKini dapat dilakukan melalui workshop, seminar,observasi, individual dan group conference,E. Pemenuhan Kewajiban Jam Tata MukaPengawas satuan pendidikan, pengawas mata pelajaran danpengawas bimbingan dan konseling yang belum dapat memenuhiketentuan karena kurangnya jumlah satuan pendidikan atau guru yangdibina, dapat memenuhi kekurangannya dengan ketentuan sebagaiberikut.1. Mendapatkan tugas tambahan menjadi pengawas satuan pendidikan pada jenjang yang berbeda, misalkan pengawas TK merangkap menjadi pengawas SMP,2. Mendapatkan tugas tambahan bukan kepengawasan dari kepala dinas pendidikan. Jenis tugas tambahan tersebut merupakan sebagian tugas rutin pada dinas pendidikan,3. Khusus bagi pengawas satuan pendidikan yang berkedudukan di Provinsi dapat melaksanakan kewajiban 24 (dua puluh empat) tatap muka di sekolah binaan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi untuk satu kabupaten/kota atau lebih. Pemenuhan jumlah tatap muka pengawas dikoordinasikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWAS4142PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWAS