pedoman pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara akhir ta 2014
TRANSCRIPT
2
• Dasar Hukum
• Bab I Ketentuan Umum
• Bab II Penerimaan Negara
• Bab III Pengeluaran Negara
• Bab IV Penyelesaian UP
• Bab V Pelaksanaan TSA
• Bab VI Pengiriman LKP
• Bab VII Akuntansi dan Pelaporan
• Bab VIII Ketentuan Lain-Lain
• Bab IX Ketentuan Penutup
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Perdirjen Perbendaharaan tentang Pedoman
Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran
Negara Akhir Tahun Anggaran 2014
merupakan peraturan pelaksanaan atas
PMK Nomor 163/PMK.05/ 2013 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penerimaan dan
Pengeluaran Negara pada Akhir Tahun
Anggaran.
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
1. UU Nomor 17 Th 2003 tentang Keuangan Negara.
2. UU Nomor 1 Th 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
3. UU Nomor 15 Th 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara.
4. PP Nomor 45 Th 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan APBN.
5. PMK Nomor 99/PMK.06/2006 tentang Modul Penerimaan Negara.
6. PMK Nomor 92/PMK.05/2011 tentang Rencana Bisnis dan Anggaran
serta pelaksanaan Anggaran BLU
7. PMK Nomor 183/PMK.07/2013 tentang Pelaksanaan dan
Pertanggungjawaban Transfer ke Daerah
8. PMK Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam
Rangka Pelaksanaan APBN
9. PMK Nomor 163/PMK.05/2013 tentang Pedoman Pelaksanaan
Penerimaan dan Pengeluaran Negara pada Akhir TA
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Ruang lingkup Perdirjen ini mengatur
tentang pedoman pelaksanaan
penerimaan dan pengeluaran negara
akhir tahun anggaran 2014 pada KPPN
yang belum mengimplementasikan SPAN
(Sistem Perbendaharaan dan Anggaran
Negara)
Pasal 2
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
No Periode PenerimaanBatas waktu pelimpahan ke dan
harus telah diterima di rek SUBRKUN/Dit.PKN
PenyampaianLHP
119 - 31 Des 2014
SETIAP AKHIR HARI
KERJA
Pukul 17.30 WST
Pukul 18.00
WST
2 31 Des 2014
Pukul 15.01 s/d
24.00
DIBUKUKAN
TGL 31 DES 2014
2 Januari 2015
Pukul 09.00 WST
DIBUKUKAN
TGL 2 JAN 2015
2 Januari 2015
Pukul 10.00
WST
Pasal 3
Pasal 5
Pelimpahan penerimaan negara pada tanggal 2
Januari 2014 termasuk penerimaan negara yang
belum memperoleh NTPN namun tercatat dalam
rekening koran.INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
No Periode PenerimaanBatas waktu pelimpahan
ke BO III PBBPenyampaian
LHP
119 - 31 Des 2014 SETIAP HARI KERJA
Pukul 16.30 WST
Pukul
18.00 WST
2 31 Des 2014
pukul 15.01 s/d
Pukul 24.00
DIBUKUKAN
31 DES 2014
2 Januari 2015
Pukul 09.00 WST
DIBUKUKAN
2 JAN 2015
2 Jan 2015
Pukul
10.00 WST
PBB
Pasal 9
Pasal 6
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
No Periode PenerimaanBatas waktu pelimpahan
Dari BO III PBB ke SUBRKUNPenyampaian
LHP
119 - 29 Des 2014 Tanggal 29 Des 2014
Pukul 17.30 WST
Pukul
18.00 WST
2 30 & 31 Des 2014 Setiap Hari
Pukul 17.30 WST
Pukul
18.00 WST
PBB
Pasal 7
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
1. Pelimpahan saldo BO III ke SUBRKUN KPPN dibukukan sebagaiberikut:
a. Untuk KPPN KBI menggunakan kode akun 824311(Pengeluaran Pemindahbukuan Intern KPPN).
b. KPPN Non KBI menggunakan kode akun 824111 (PengeluaranKiriman Uang Antar KPPN).
2. Penerimaan atas pelimpahan saldo BO III sebagaimana butir 1KPPN KBI membukukan sebagai berikut:
a. Untuk transaksi intern KPPN bersangkutan menggunakankode akun 814311 (Penerimaan Pemindahbukuan InternKPPN.
b. Untuk transaksi kiriman dari KPPN Non KBI menggunakankode akun 814111 (Penerimaan Kiriman Uang Antar KPPN).
Pasal 10
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Keterlambatan/kekurangan
pelimpahan ke SubRKUN/ BO III,
dikenakan denda sebesar 1‰ per hari
(termasuk hari libur dari jumlah yang
kurang/terlambat dilimpahkan, minimal
Rp 5.000,-)
Pasal 12
Sanksi
Denda
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
No SPM DIAJUKAN KE KPPN PENERBITAN SP2D
1 SPM-UP/TUP
SPM-GUP
5 DES 2014
10 DES 2014
15 DES 2014
2 SPM-LS yang penyelesaian
pekerjaan
s.d. tgl 31 Oktober ’1421 NOV 2014 8 DES 2014
3 SPM-LS yang penyelesaian
pekerjaan mulai
tgl 1 s.d. 30 November’1416 DES 2014 30 DES 2014
4 SPM-LS yang penyelesaian
pekerjaan mulai
tgl 1 s.d. 31 Des ‘1423 DES 2014 30 DES 2014
5 SPMKP/SPMKB/SPMKC/SPMI
B/SPMPP / SPM-KPBB
12 DES 2014 30 DES 2014
6 Surat Ralat/SPPK atas SP2D
Retur
23 DES 2014 29 DES 2014
7 SPM-LS Gaji Jan’14 10 DES 2014 29 DES 2014
tertgl 2 Jan 2015Pasal 16
Pasal 17
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Pasal 13
1. Dalam hal pengajuan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak
Bumi dan Bangunan (SPM-KPBB) dan tidak terdapat dana pada
BO III PBB, KPPN melakukan pengembalian atas SPM KPBB
dimaksud.
2. Atas pengembalian SPM tersebut KPPN agar berkoordinasi
dengan KPP setempat untuk :
a. Memastikan ketersediaan dana pada BO III PBB;
b. Pengajuan kembali SPM-KPBB.
Pasal 14
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
• Dalam kondisi tertentu Kepala Kanwil DitjenPerbendaharaan dapat memberikan pengecualian diluarbatas waktu pengajuan SPM, dengan memperhatikankemampuan KPPN dalam penyelesaian penerbitan SP2D
• Kondisi tertentu dimaksud meliputi :a. Pekerjaan dalam rangka penanganan bencana alam.b. Kondisi kahar/force majeure.c. Kondisi yang menyebabkan terlambatnya
penyempaian SPM yang dibuktikan dengan surat pernyataan dari KPA.
Pasal 15
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Pasal 20
•Pembayaran honorarium dan vakasi bulan Desember TA 2014 dapatdibayarkan pada bulan berkenaan melalui mekanisme SPM-LS denganmelampirkan SPTJM sepanjang tidak melampaui pagu anggaran yangtersedia dalam DIPA.
•SPM-LS diterima paling lambat 12 DES 2014
Pembayaran uang makan dan uang lembur PNS bulan Desember TA2014 dapat dibayarkan dengan uang persediaan (UP) dan/atauTambahan Uang Persediaan (TUP).
Pasal 21
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
PENERBITAN SP2D PEMBAYARAN BIAYA PEMELIHARAAN 5% (RETENSI)
a. Pekerjaan selesai 100%.
b. Untuk pemeliharaan s.d. Akhir TA/yang melampaui TA 2014, dapatdibayarkan pada TA 2014 dengan dilampiri copy jaminanpemeliharaan yang diterbitkan bank umum/perusahaan asuransidan disahkan oleh PPK.
c. Minimal sebesar jumlah tagihan.
d. Masa berlaku jaminan = masa pemeliharaan.
e. SPM pembayaran retensi dapat dibuat terpisah/disatukan denganpembayaran angsuran/termin atas prestasi pekerjaan fisik.
Pasal 22
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Pekerjaan kontraktual yang BAPP-nya dibuat mulai tgl. 23 s.d. 31Desember 2014, saat pengajuan SPM-LS ke KPPN dilampiri:
a. Surat Perjanjian Pembayaran; (Lampiran II Perdirjen)
b. Asli Jaminan/garansi bank; (Lampiran III Perdirjen)
c. Surat Pernyataan Keabsahan Jaminan Bank/Asuransi; (Lampiran IVPerdirjen)
d. Asli Surat Kuasa Pencairan Jaminan Bank/Asuransi; (Lampiran VPerdirjen)
e. Surat Pernyataan Kesanggupan menyelesaikan pekerjaan; (Lampiran VIIPerdirjen)
f. Untuk pekerjaan dengan nilai kontrak < Rp 50 juta, jaminan/garansibank dapat diganti dengan SPTJM; (Lampiran VI Perdirjen)
PPK wajib menyampaikan BAPP kepada Kepala KPPN paling lambat 5hari kerja setelah masa kontrak berakhir
Pasal 23
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
PEKERJAAN TIDAK DISELESAIKAN/TIDAK DAPAT DISELESAIKAN 100% S.D. BERAKHIRNYA MASA KONTRAK
1. PPK menyampaikan surat pernyataan tertulis dilengkapi dengan BAPP danBAP terakhir kepada Kepala KPPN, paling lambat 5 hari kerja sejak masakontrak berakhir.
2. Kepala KPPN pada hari kerja berikutnya setelah menerima SuratPernyataan dari PPK, mengajukan klaim pencairan jaminan /garansi bank.
Pasal 23
Atas klaim jaminan/garansi bank disetor ke Kas Negara sebagai:
- Pengembalian belanja TA berkenaan pada T.A 2014, dan
- Pendapatan anggaran lain-lain (akun 423999) padaT.A 2015.
Besaran klaim pencairan tanpa memperhitungkan pajak-pajak yang telahdisetor ke kas negara/potongan SPM.
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Dalam hal bank tidak bersedia mencairkan jaminan/garansi bank:
PPK wajib mengembalikan uang jaminan bank dan menyetorkan ke kas negara.
Untuk tahun berikutnya, KPPN tidak diperkenankan menerimapenjaminan/garansi atau segala bentuk penjaminan dari bank umumbersangkutan.
Dalam hal pekerjaan telah diselesaiakan 100%, PPSPM pada saat mengambilAsli Jaminan Bank ke KPPN harus menyerahkan copy jaminan pemeliharaan(5%) yang telah disahkan oleh PPK.
Dalam hal paling lambat 10 (hari kerja) hari kerja sejak masa kontrakberakhir, PPK tidak menyampaikan BAPP, Kepala KPPN membuat suratpernyataan dan mengajukan klaim.
Dalam hal terdapat kelebihan penyetoran pajak melalui potongan SPM,penyelesaiannya dilakukan sesuai ketentuan perundang-undangan.
Pasal 23
Pasal 24
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
No SPM/SP2D paling lambat
1 SPM-PTUP/SPM-GUP Nihil
(diberi tanggal 31 Des 2014)
8 Jan 2015
2 SP2D GUP-Nihil/PTUP 2014
(diberi tanggal 31 Des 2014)
12 Jan 2015
Pasal 25
Pasal 26
dengan mencantumkan uraian tambahan pada SP2D
“Pengesahan atas pertanggungjawaban UP/TUP Tahun
Anggaran 2014”
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Sisa dana UP TA 2014 disetorkan kembali ke Kas Negara paling lambat 30 Desember 2014.
Untuk mengetahui sisa dana UP yang harus disetor, Bendahara Pengeluaran melakukanpencocokan data dengan KPPN.
Dalam hal Satker/Bendahara Pengeluaran masih terdapat UP/TUP sampai dengan tanggal31 Desember 2014 yang belum dipertanggungjawabkan namun tahun anggaran berikutnyatidak memperoleh DIPA, Kepala KPPN agar menyampaikan surat teguran secepatnyakepada KPA terkait, dengan ditembuskan kepada masing-masing Inspektur JenderalKementerian/Lembaga terkait dan Kepala Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan RIsetempat serta Direktur Jenderal Perbendaharaan.
Dalam hal Satker/Bendahara Pengeluaran s.d. 31 Desember 2014 tidak/ belummenyetorkan sisa dana UP, Satker/Bendahara Pengeluaran ybs tidak dapat diberikanpembayaran UP/TUP dalam TA berikutnya sebelum sisa dana UP tersebut disetorkan kerekening Kas Negara.
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Pasal 27
Atas SSBP yang diterima dari Bendahara Pengeluaran,Seksi Pencairan Dana/Seksi Pencairan Dana danManajemen Satker melakukan pencocokan dengan datapada Seksi Bank.
Saldo UP/TUP pada kartu pengawasan UP/TUP harussama dengan saldo kas Bendahara Pengeluaran padaneraca.
Dalam hal terdapat perbedaan saldo UP/TUP, KPPNmelakukan tindakan perbaikan sesuai ketentuan.
Pasal 28
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Daftar Penguji/Daftar Pengantar SP2D-GUP Nihil/ PTUPdibuat tersendiri.
Atas penerbitan SP2D-GUP Nihil/PTUP, KPPN mencetakKartu Pengawasan Kredit satker berkenaan dandisahkan oleh Kepala Seksi Pencairan Dana/SeksiPencairan Dana dan Manajemen Satker.
Pasal 29
Pasal 30
Atas penerbitan SP2D-GUP Nihil/PTUP, KPPN melakukanperbaikan LKP tanggal 31 Desember 2014.
Pasal 31
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
1. Dalam rangka pelaksanaan Treasury Single Account (TSA)pengeluaran, KPPN mengajukan permintaan kebutuhan dana.
2. Kebutuhan dana untuk gaji bulan Jan 2015 disampaikan keDit. PKN tanggal 30 Des 2014 paling lambat pukul 16.00 wst(disatukan dengan kebutuhan dana awal 02 Jan 2015).
3. Pengisian dana ke BO II/Kantor Pos untuk pembayaran gajibulan Jan 2015 dilaksanakan tanggal 02 Jan 2015.
4. Penihilan saldo Rekening Pengeluaran Kuasa BUN Pusat(RPK-BUN-P) mulai 19 Des 2014 s.d. 30 Des 2014,dilaksanakan paling lambat pukul 17.30 WST.
Pasal 32 s.d. 35
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
KPPN melaporkan data SPM yang diterima tanggal 23 Des2014 kepada Direktur PKN c.q. Subdit Perencanaan danPengendalian Kas melalui ekirana.perbendaharaan.go.idpaling lambat 24 Des 2014 pukul 09.00 WST.
KPPN setiap hari melaporkan data SP2D yang diterbitkan19 s.d. 30 Des 2014 kepada Dir. PKN c.q. SubditPerencanaan dan Pengendalian Kas melaluiekirana.perbendaharaan.go.id paling lambat pukul 15.00WST.
Pasal 36
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
1. Pengiriman LKP tgl. 19 s.d. 31 Des 2014 paling lambat pukul 21.00 WST,
2. Pengiriman LKP perbaikan atas penerimaan negara tgl. 31 Des 2014 pukul15.01 s.d. 24.00 WST dilakukan pada tgl 2 Jan 2015 paling lambat pukul11.00 WST.
3. Pengiriman LKP perbaikan atas SP2D GUP-Nihil/PTUP 2014 dilakukansecara harian paling lambat pukul 10.00 WST hari kerja berikutnya.
4. Kepala Kanwil DJPb melakukan pengawasan dan pembinaan terhadapkepatuhan KPPN dalam pengiriman LKP secara tepat waktu dan akurat.
5. Dalam rangka memastikan diterimanya pengiriman LKP, KPPN wajibmelakukan konfirmasi ke DSP u.p Subdit Pengelolaan Basis Data danDukungan TI dan Dit. PKN u.p. Subdit Perencanaan dan Pengendalian Kas.
6. LKP harian/mingguan untuk TA 2015 dibuat secara terpisah dari LKPperbaikan TA 2014.
Pasal 37
Pasal 38
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
No Kegiatan Paling Lambat
TINGKAT SATKER (UAKPA) DAN KPPN
1 Rekonsiliasi antar KPPN dan UAKPA 16 Jan 2015
2 Penyampaian LKPP KPPN ke Kanwil 23 Jan 2015 Setelah Rekon
3 Penyampaian LK Satker (UAKPA)ke Kanwil (UAPPA –W)
20 Jan 2015 Setelah Rekon
TINGKAT KANWIL (UAPPA-W)
4 Rekonsiliasi antara Kanwil DJPBN danUAPPA-W
27 Jan 2015
5 Penyampaian LKPP Kanwil DJPBNke Dit. APK & Dit. PKN
13 Februari 2015
(ADK: 13 Feb 2015)
Setelah Rekon
TINGKAT Es. I (UAPPA Es. 1)
6 Penyampaian LK Ess.1 (UAPPA-Es.1)ke UAPA
6 Februari 2015
Pasal 39
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Penyelesaian dana retur sesuai ketentuan yang mengatur mengenaitata cara penyelesaian dan penatausahaan pengembalian (retur)SP2D.
Penyampaian pertanggungjawaban atas penggunaan UP olehPerwakilan RI di LN dan Atase Teknis K/L
1. Perwakilan RI di LN dan Atase Teknis K/L menyampaikan SPTB dengannilai tanpa batas sebagai pengganti kuitansi/bukti pembayaran keKement LN/K/L melalui faksimile
2. Kementerian LN / K/L menyampaikan SPM-GUP Nihil ke KPPN dengandilampiri copy SPTB, yang diketahui oleh Kepala Biro Keuangan/pejabatyang berwenang.
3. Dalam hal Kuasa PA/Satker/BP Perwakilan RI di LN dan Atase TeknisKementerian, s.d. 31 Des 2014 tidak/belum menyetorkan sisa dana UP,maka sisa dana UP tersebut akan diperhitungkan pada saat pengajuanSPM dana UP TA 2015 Pasal 41
Pasal 40
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Sisa dana UP/TUP TA 2014 untuk pembayaran dalam rangkarestitusi PPN bagi turis asing:1. Tidak disetor pada akhir TA 20142. Dapat diperhitungkan dengan permintaan UP pada TA
berikutnya
SP3B BLU triwulan IV atas realisasi s.d. 31 Desember 2014
1. SP3B BLU triwulan IV atas realisasi s.d. 31 Des 2014 harus telahditerima KPPN paling lambat 8 Januari 2015
2. KPPN menerbitkan SP2B BLU TA 2014 dengan tanggal 31 Des2014, paling lambat tanggal 12 Januari 2015
3. KPPN melakukan perbaikan LKP tertanggal 31 Des 2014 ataspenerbitan SP2B BLU.
Pasal 43
Pasal 42
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
1. KPPN diwajibkan untuk memingkatkan koordinasi dengan mitrakerja antara lain : KBI setempat, Bank/Pos Persepsi, BankOperasional, dan instansi terkait.
2. Kanwil DJPB dan KPPN mengambil langkah-langkah yangdiperlukan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.
3. Kanwil DJPB dapat berkoordinasi dengan kanwil DJP dan KanwilDJBC dalam melakukan monev atas pelaksanaan ketentuanpenerimaan negara oleh Bank/Pos Persepsi.
Pasal 44
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Dispensasi penerbitan bank garansi: Penerbitan bank garansi diluar lokasi KPPN pembayar, Kuasa PA
dapat menyampaikan surat permohonan dispensasi kepadaKepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan.
Kepala Kanwil DJPB dapat memberikan dispensasi:
a. Dalam wilayah kerja KPPN pembayar tidak terdapat bankumum yang dapat menerbitkan garansi bank.
b. Bank umum penerbit garansi bank berlokasi dalam wilayahkerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan yang bersangkutan.
Pasal 45
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
SP2HL/SP4HL untuk realisasi s.d. 31 Desember 2014:
Harus telah diterima KPPN paling lambat 8 Januari 2015.
Berdasarkan SP2HL/ SP4HL, KPPN menerbitkan SPHL/SP3HL TA 2014dengan tanggal 31 Des 2014, paling lambat 12 Jan 2015.
KPPN melakukan perbaikan LKP tertanggal 31 Des 2014 ataspenerbitan SPHL/SP3HL
Penyampaian MPHL-BJS ke KPPN untuk realisasi s.d. 31 Des 2014harus telah diterima KPPN paling lambat 8 Januari 2015.
KPPN melakukan persetujuan MPHL-BJS TA 2014 dengan tanggal31 Des 2014, paling lambat 12 Januari 2015.
Pasal 46
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Pasal 47