pedistrian sebagai ruang publik pejalan kaki masyarakat...

30
Trotoar (Pedistrian) Sebagai Ruang Publik Pejalan Kaki Masyarakat Kota Sosiologi Desain Handriyotopo

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Trotoar (Pedistrian) Sebagai Ruang

Publik Pejalan Kaki Masyarakat Kota

Sosiologi Desain

Handriyotopo

Infrastruktur apa dalam

kota?

– Jalan

– Kantor/ Gedung Pemerintahan

– Kereta Api

– Lapangan Terbang

– Jembatan Layang

– Trotoar

Menyoal Trotoar

– Apa fungsi trotoar yang sesungguhnya?

– Apa benar untuk pejalan kaki?

– Banyak alih fungsi pada kenyataannya?

– Terabaikan oleh masyarakat.

– Maka tidak cukup perhatian pemerintah.

– Trotoar.....Riwayatmu kini.

TROTOAR

– Perihal Trotoar Menurut Ir. Wibowo Gunawan

dalam bukunya Standart Perancangan Geometrik

Jalan Perkotaan menjelaskan bahwa trotoar

memiliki pengertian sebagai bagian jalan yang

disediakan untuk pejalan kaki. Umumnya

ditempatkan sejajar dengan jalur lalu lintas, dan

harus terpisah dari jalur lalu lintas oleh struktur

fisik

Peraturan Tentang Trotoar

– Trotoar merupakan salah satu fasilitas pendukung

penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan di antara

fasilitas-fasilitas lainnya seperti: lajur sepeda, tempat

penyeberangan pejalan kaki, halte, dan/atau fasilitas

khusus bagi penyandang cacat dan manusia usia lanjut

sebagaimana yang dikatakan dalamPasal 45 ayat

(1) Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan (“UU LLAJ”).

– Fungsi trotoar pun ditegaskan kembali dalam Pasal 34 ayat

(4) PP Jalan yang berbunyi:

– “Trotoar sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hanya

diperuntukkan bagi lalu lintas pejalan kaki.”

Alih Fungsi Trotoar

– Jalan Pintas Sepeda motor ketika jalan raya macet.

– Sebagai sarana usaha kaki lima.

– Arena bermain anak berkurang karena (spacepublik anak

tidak memadai)

– Kalah dengan pohon penghijauan kota.

Mengalih Fungsikan

Kembali Trotoar

– Patuh Pada Perda.

– Sosialisasi larangan penggunaan selain untuk pejalan kaki.

– Masyarakat ditumbuhkan kembali kesadaranya pada

pemanfaatan dan penggunaan trotoar sebagaimana

mestinya.

Bagi mereka yang terlanjur

trotoar untuk motor dan

kaki lima.

– Bagi pemotor agar semsetinya memfungsikan jalan raya

untuk berkendara dan sabar jika macet atau mencari jalan

altenatif. Sekali-kali naiklah transportasi publik. Titipkan

motor di penitipan.

– Bagi kaki lima, usahanya bagus, tetapi tidak tepat jika di

space trotoar. Ikut paguyuban kaki lima dan mendorong

pemerintah menempatkan di tempat strategis dan jangan

hanya pemilik mall yang di untungkan untuk ijin usahanya,

Regulasi yang tepat sehingga kaki lima dan pengusaha mall

dapat saling mutualisme.

Menafsir Perubahan

Perilaku Masyarakat atas

Trotoar– Perubahan gaya hidup sehingga menuntut pelanggaran-pelanggaran

juga norma untuk memfungsikan trotoar sebagai jalan.

– Perilaku budaya tidak sabar dan tidak mau antri sudah menjadi penyakit kronis bagi masyarakt kita yang katanya berbudaya adiluhung.

– Transportasi publik yang tidak memadahi dan mahal dan regulasi kendaraan motor yang murah menyebabkan mudah untuk memiliki yang sesungguhnya tidak sebanding dengan pertambahan jalan raya.

– Pemerintah tidak peduli dengan UKM informal, berikan tempat usaha bagi masyarakat kecil yang bergerak di sektor informal ini sehingga tidak mengklaim ttotoar sebagai lahan penghidupanya.

– Lahan parkir yang menguntungkan preman, dan oknum tertentu, karena pajaknya tidak pernah masuk ke khas negara. Dan menjadi budaya kota serta menumbuhkan korupsi.

Keamanan dan

Kenyamanan

– Kemanan dan kenyamanan pejalan kaki di trotoar dan fasilitas

lainya adalah yang utama.

– Saat ini penting dipasang CCTV untuk memantau akan

terjadinya kriminalitas.

– Tempat sampah hal yang tidak lepas untuk menjaga

kebersihan dan keindahan kota.

Perubahan yang terjadi pada

masyarakat mengenai nilai-

nilai sosial, norma, dan

berbagai pola dalam

kehidupan manusia.

– Gillin: Pengertian perubahan sosial menurut Gillin adalah

perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara

hidup yang telah diterima karena adanya perubahan

kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi

penduduk, ideologi maupun dengan difusi atau penemuan-

penemuan baru dalam masyarakat.

Gejala/Ciri-Ciri Perubahan

Sosial

– Setiap masyarakat tidak akan berhenti berkembang karena mengalami perubahan baik dengan lambat maupun dengan cepat.

– Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti oleh perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya

– Perubahan sosial yang cepat, mengakibatkan disorganisasi yang sifatnya sementara sebagai proses penyesuaian diri.

– Tidak dibatasi oleh bidang kebendaan atau bidang spritual karena kedua hal tersebut saling berinteraksi dengan kuat.

Teori Perubahan Sosial

– Teori-Teori Perubahan Sosial - Perubahan dapat terjadi

karena terdapat modifikasi terhadap beberapa pola

kehidupan dari berbagai kondisi. Kondisi penyebab

terjadi perubahan sosial dapat diketahui dengan teori-

teori terjadi perubahan sosial.

1. Teori Evolusi

(Evolutionary Theory)

– Teori evolusi menjelaskan perubahan sosial memiliki arah tetap dan dialami setiap masyarakat. Arah tetap yang dimaksud adalah perubahan sosial akan terjadi bertahap, mulai dari awal hingga akhir. Saat telah tercapainya perubahan terakhir maka tidak terjadi perubahan lagi.

– Tokoh : Darwin, Emle Durkheim,

– Kelemahan teori ini , tidak bisa menjelaskan pertanyaan "Mengapa Masyarakat Berubah" ?. , dimana teori ini hanya menjelaskan perubahan yang terjadi.

2. Teori Konflik (Conflict

Theory)

– Teori Konflik menjelaskan bahwa perubahan sosial dapat

berbentuk konflik. Konflik berasal dari pertentangan kelas

antara kelompok penguasa dengan kelompok yang

masyarakat tertindas sehingga melahirkan perubahan

sosial yang mengubah sistem sosial tersebut.

– Tokoh:

Dalam Teori Konflik, tokoh yang berpengaruh adalah Karl

Marx dan Ralf Dahrendort.

3. Teori Fungsionalis

– Dalam Teori Fungsionalis menjelaskan perubahan sosial

merupakan suatu yang konstan dan tidak memerlukan

penjelasan. Oleh karena itu perubahan sosial bisa saja

mengacaukan suatu keseimbangan dalam masyarakat. jadi

teori fungsional hanya menerima perubahan yang

menguntungkan/bermanfaat untuk masyarakat, sedangkan

bagi perubahan yang tidak bermanfaat tidak akan

digunakan atau dibuang.

Tokoh: William Ogburn.

4. Teori Siklis/Siklus

– Dalam teori siklus, perubahan sosial terjadi secara

betahap dengan perubahan yang tidak akan berhenti

walau pada tahapan terakhir yang sempurna, tetapi

perubahan tersebut akan kembali keawal untuk peralihan

ke tahap selanjutnya. Sehingga tergambar sebuah siklus.

D. Bentuk-Bentuk

Perubahan Sosial

– 1. Bentuk Perubahan Sosial yang terjadi Secara Lambat

dan Perubahan Sosial Secara Cepat

– 2. Bentuk Perubahan Sosial yang Besar dan Perubahan

Sosial Kecil

– 3. Bentuk Perubahan Sosial yang Direncanakan dan

Perubahan Sosial yang tidak direncanakan

– 4. Bentuk Perubahan Sosial yang Dikehendaki dan

Perubahan Sosial yang tidak Dikehendaki

F. Dampak Perubahan Sosial

– Dampak Perubahan Sosial - Perubahan sosial dalam

masyarakat memiliki dampak/akibat baik itu dampak

positif maupun dampak negatif dalam kehidpan

masyarakat .

– 1. Dampak Positif Perubahan Sosial

Dampak positif dalam perubahan sosial menunjukkan

bahwa memberikan pengaruh dalam kemajuan kehidupan

masyarakat.

– 2. Dampak Negatif Perubahan Sosial

Dampak negatif dalam perubahan sosial menunjukkan

kerugian yang dialami oleh masyarakat, baik itu kerugian

material maupun non material.

– Stop Motor:https://www.youtube.com/watch?v=-wfNdFDfQ3g

– Gusuran PKL: https://www.youtube.com/watch?v=yyZ6tKqGM_o

– Sekian#2020