pe luang

Upload: franky-jonathan

Post on 06-Mar-2016

225 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sd

TRANSCRIPT

F-Tutor 0838 561 56750PeluangA.Ruang Sampel, Titik Sampel, dan Kejadian Ruang sampel adalah himpunan yang unsur-unsurnya merupakan hasil yang mungkin dari suatu percobaan Titik sampel adalah anggota-anggota / unsur-unsur dari ruang sampel Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel kejadian acak dari kemunculan sesuatu dalam percobaanB.Menentukan Ruang Sampel Menentukan ruang sampel dari hasil pengetosan / pelemparan 2 mata uang, 2 dadu, sebuah dadu dan sebuah mata uang, 3 mata uang dan sebagainya dapat ditentukan dengan cara berikut :1.Diagram pohon2.Tabel silang3.Dengan mendaftar (dengan pasangan terurut)contoh : Ruang sampel dan titik sampel dari pengetosan 2 mata uang1.Diagram pohon Mata uang 1Mata uang 2Hasil A(A, A)A G(A, G) A(G, A)G G(G, G)Ruang sampel : S = {(A, A), (A, G), (G, A), (G, G)}Titik sampel : (A, A), (A, G), (G, A), dan (G, G) 2.Tabel silang MU2MU 1AG

A(A, A)(A, G)

G(G, A)(G, G)

Ruang sampel : S = {(A, A), (A, G), (G, A), (G, G)}Titik sampel : (A, A), (A, G), (G, A), dan (G, G)3.Dengan mendaftarRuang sampel : S = {(A, A), (A, G), (G, A), (G, G)}Titik sampel : (A, A), (A, G), (G, A), dan (G, G)

Ruang sampel dan titik sampel dari pengetosan 2 dadu1.Tabel silang D 2D 1123456

1(1, 1)(1, 2)(1, 3)(1, 4)(1, 5)(1, 6)

2(2, 1)(2, 2)(2, 3)(2, 4)(2, 5)(2, 6)

3(3, 1)(3, 2)(3, 3)(3, 4)(3, 5)(3, 6)

4(4, 1)(4, 2)(4, 3)(4, 4)(4, 5)(4, 6)

5(5, 1)(5, 2)(5, 3)(5, 4)(5, 5)(5, 6)

6(6, 1)(6, 2)(6, 3)(6, 4)(6, 5)(6, 6)

Ruang sampel :S = {(1, 1), (1, 2), , (6, 5), dan (6, 6)}Tititk sampel : (1, 1), (1, 2), ..., (6, 5), dan (6, 6)2.Dengan mendaftarRuang sampel :S = {(1, 1), (1, 2), , (6, 5), dan (6, 6)}Tititk sampel : (1, 1), (1, 2), ..., (6, 5), dan (6, 6) Ruang sampel dan titik sampel dari 1 mata uang dan 1 dadu1.Diagram pohonMata uang Dadu Hasil 1 (A, 1)

Ruang sampel :S = {(A, 1), (A, 2), , (B, 5), dan (B, 6)}Titik sampel :(A, 1), (A, 2), ..., (G, 5), dan (G, 6) 2 (A, 2) 3 (A, 3) A 4 (A, 4) 5 (A, 5) 6 (A, 6)

1 (G, 1) 2 (G, 2) G 3 (G, 3) 4 (G, 4) 5 (G, 5) 6 (G, 6)2.Tabel silang D MU123456

A(A, 1)(A, 2)(A, 3)(A, 4)(A, 5)(A, 6)

G(G, 1)(G, 2)(G, 3)(G, 4)(G, 5)(G, 6)

Ruang sampel :S = {(A, 1), (A, 2), , (B, 5), dan (B, 6)}Titik sampel :(A, 1), (A, 2), , (B, 5), dan (B, 6)

3.Dengan mendaftarRuang sampel :S = {(A, 1), (A, 2), (A, 3), (A, 4), (A, 5), (A, 6), (B, 1), (B, 2), (B, 3), (B, 4), (B, 5), (B, 6)}Titik sampel :(A, 1), (A, 2), , (B, 5), dan (B, 6) Ruang sampel dan titik sampel dari pengetosan 3 mata uang1.Diagram pohon MU 1MU 2MU 3 Hasil A(A, A, A) A G(A, A, G) A A(A, G, A) G G(A, G, G) A(G, A, A) A G(G, A, G) G A(G, G, A) G G(G, G, G)Ruang sampel : S = {(A, A, A), (A, A, G), , (G, G, A), (G, G, G)}Titik sampel :(A, A, A), (A, A, G), ..., (G, G, A), dan (G, G, G)MU 3Hasil awalAG

(A, A)(A, A, A)(A, A, G)

(A, G)(A, G, A)(A, G, G)

(G, A)(G, A, A)(G, A, G)

(G, G)(G, G, A)(G, G, G)

2.Tabel silang MU 2MU 1AG

A(A, A)(A, G)

G(G, A)(G,G)

Ruang sampel : S = {(A, A, A), (A, A, G), , (G, G, A), (G, G, G)}Titik sampel :(A, A, A), (A, A, G), ..., (G, G, A), dan (G, G, G)3.Dengan mendaftarRuang sampel : S = {(A, A, A), (A, A, G), (A, G, A), (A, G, G), (G, A, A), (G, A, G), (G, G, A), (G, G, G)}Titik sampel :(A, A, A), (A, A, G), (A, G, A), (A, G, G), (G, A, A), (G, A, G), (G, G, A), dan (G, G, G)C.Menentukan Peluanga.Menentukan Peluang Dengan Pendekatan Frekuensi Relatif

b.Menentukan Peluang Dengan Definisi Peluang Klasik

c.Menentukan Peluang Dengan Menggunakan Ruang Sampel

D.Batas-Batas Nilai Peluang Untuk setiap kejadian A, batas-batas nilai peluang kejadian A adalah sebagai berikut :

Jika , maka kejadian A = kejadian mustahilcontoh :a)Matahari terbit dari utarab)2 garis berpotongan yang saling sejajar Jika , maka kejadian A = kejadian pasticontoh : a)manusia pasti meninggalb) matahari terbit dari timur dan terbenam di baratE.Komplemen Suatu Kejadian Peluang kejadian bukan A ditulis Untuk setiap kejadian A dan kejadian bukan A berlaku hubungan berikut :

F.Frekuensi Harapan Frekuensi harapan kejadian A adalahbanyaknya suatu kejadian A yang diharapkan dapat terjadi dalam suatu percobaan

G.Kejadian Saling Lepas Dua kejadian A dan B disebut kejadian-kejadian yang saling lepas apabila himpunan A dan B saling asing atau atau . Apabila A dan B kejadian yang saling lepas

H.Kejadian Saling Bebas Dua kejadian A dan B disebut kejadian-kejadian yang saling bebas jika terjadinya kejadian A tidak mempengaruhi terjadi atau tidaknya kejadian B. Apabila A dan B kejadian-kejadian yang saling bebas maka :

F-Tutor0838 561 56750