pdrb prov. papua barat menurut lapangan usaha 2009

96
 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROVINSI PAPUA BARAT MENURUT LAPANGAN USAHA Gross Regional Domestic Product of Papua Barat Province by Industrial Origin 2009   BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT 

Upload: badan-pusat-statistik-provinsi-papua-barat

Post on 10-Apr-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 1/96

 

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

PROVINSI PAPUA BARAT

MENURUT LAPANGAN USAHA

Gross Regional Domestic Product 

of Papua Barat Province 

by Industrial Origin 

2009 

 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT 

Page 2: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 2/96

 

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROVINSI PAPUA BARAT

MENURUT LAPANGAN USAHA 2009

Gross Regional Domestic Product of Papua Barat Provinceby Industrial Origin 2009

Katalog BPS /  BPS Catalogue : 930201.9100 

I S B N : - 

Nomor Publikasi / Publication Number  : 91300.10.04 

Ukuran Buku /  Book Size : 16,5 cm x 21,5 cm 

Jumlah Halaman /  Number of Pages : xviii rumawi + 78 halaman/  pages Naskah /  Manuscript  :Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Regional Accounts and Statistical Analysis Division

Penyunting /  Editor  :Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

 Regional Accounts and Statistical Analysis Division

Gambar Kulit / Cover   Design :Bidang Integrasi, Pengolahan, dan Diseminasi StatistikStatistical Integrated, Processing, and Disemination Division

Diterbitkan oleh / Published by :BPS Provinsi Papua Barat  BPS - Statistics Papua Barat 

Dicetak oleh / Printed by :

Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya May be cited with reference to the source 

Page 3: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 3/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  iii

GUBERNUR PAPUA BARAT

SAMBUTAN

Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian usaha yang

berkesinambungan guna menyejahterakan masyarakat melalui peningkatan

taraf hidup, pemerataan pendapatan, memperluas lapangan kerja, serta

meningkatkan hubungan ekonomi antar wilayah.

Dalam perencanaan, penentuan strategi, dan kebijakan untuk mencapai

tujuan di atas sangat membutuhkan ketersediaan informasi statistik yang

relevan dengan kondisi daerah terutama potensi sumber daya yang dimiliki

sebagai alat ukur dan analisisnya. Dengan demikian diharapkan strategi dan

kebijakan lebih terarah sehingga sasaran dapat dicapai dengan tepat.

Publikasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Papua

Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 ini merupakan bahan kajian

secara makro dan merupakan salah satu indikator yang dapat digunakanuntuk mengetahui tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi di daerah.

Dari penyajian data PDRB secara berkala dapat diketahui tingkat

pertumbuhan ekonomi dan gambaran tingkat kemakmuran serta

perkembangan pembangunan regional secara periodik. Untuk itu saya

Page 4: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 4/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  iv

menyambut gembira dengan diterbitkannya publikasi PDRB Provinsi Papua

Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 ini yang menambah khasanah

bagi informasi pembangunan di provinsi paling muda ini.

Mengingat peran strategis informasi statistik, maka saya berharap agar

di tahun-tahun mendatang Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat dapat

menyajikan berbagai jenis data statistik dalam menunjang pembangunan di

wilayah ini, juga terus melakukan koordinasi dengan instansi/sektor terkait

baik di kalangan pemerintah maupun swasta sehingga data dan informasi

yang disajikan dapat lebih berkualitas.

Akhirnya kepada Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat dan

semua pihak yang telah membantu menyusun publikasi PDRB Provinsi

Papua Barat ini saya sampaikan penghargaan dan terima kasih.

Manokwari, September 2010

GUBERNUR PAPUA BARAT

ABRAHAM O. ATURURI

Page 5: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 5/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  v

KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI PAPUA BARAT

SAMBUTAN

Meningkatnya usaha-usaha pembangunan di segala bidang menuntut

tersedianya data statistik yang lengkap, akurat, mutakhir, dan

berkesinambungan terutama untuk mengetahui tingkat keberhasilan

pembangunan ekonomi di daerah. Dari penyajian data PDRB secara berkala

dapat diketahui tingkat pertumbuhan ekonomi dan gambaran tingkat

kemakmuran serta perkembangan pembangunan regional secara periodik.

Data statistik yang dicakup dalam publikasi PDRB Provinsi Papua

Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 dibutuhkan tidak hanya

oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Papua Barat, namun

  juga oleh berbagai konsumen data. Oleh karena itu, kami mengucapkan

terima kasih kepada Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat dan semua

pihak yang telah membantu terbitnya publikasi ini.

Semoga publikasi ini bermanfaat.

Manokwari, September 2010

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Provinsi Papua Barat

Kepala , 

DRS. ISHAK L. HALLATU

NIP. 195703241980021002

Page 6: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 6/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas

limpahan rahmat-Nya penyusunan Publikasi Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009

yang merupakan kerja sama Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua

Barat dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi

Papua Barat dapat terselesaikan.

Publikasi ini terdiri dari tabel-tabel PDRB Menurut Lapangan Usaha

dengan minyak dan gas bumi serta tabel-tabel PDRB Menurut Lapangan

Usaha tanpa minyak dan gas bumi. Keterangan yang dihimpun mencakup

sembilan lapangan usaha/sektor ekonomi yaitu Pertanian; Pertambangan dan

Penggalian; Industri Pengolahan; Listrik, Gas, dan Air Bersih; Konstruksi;

Perdagangan, Hotel, dan Restoran; Pengangkutan dan Komunikasi;

Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan; serta Jasa-jasa.

PDRB ini akan sangat berguna bagi para perencana dalam menyusun

program pembangunan dan bagi para pengambil kebijakan dalam mengukur

keberhasilan pembangunan yang telah dilaksanakan.

Dikarenakan keterbatasan data yang tersedia, maka beberapa data yang

disajikan terutama pada tahun 2009 masih bersifat sangat sementara yang

akan disempurnakan pada penerbitan berikutnya. Untuk itu, kritik dan saran

dari pembaca dan pemakai data tetap diharapkan untuk penyempurnaannya.

Page 7: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 7/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  vii

Dengan diterbitkannya publikasi ini, maka diharapkan dapat

memperkecil kesenjangan yang ada antara ketersediaan dengan kebutuhan

data sehingga pelaksanaan pembangunan di provinsi ini dapat lebih berhasil

guna dan berdaya guna.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu hingga terbitnya

publikasi ini kami ucapkan terima kasih.

Manokwari, September 2010

Badan Pusat Statistik

Provinsi Papua Barat

Kepala,

Ir. TANDA SIRAIT, MMNIP. 195507211978011002

Page 8: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 8/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  viii

PENJELASAN UMUM

Tanda-tanda yang digunakan dalam publikasi ini, adalah sebagai berikut:

Data belum tersedia …………………………………………….. 

Data tidak tersedia ……………………………………………… 

Data dapat diabaikan ……………………………………………. 

Tanda desimal …………………………………………………... 

Angka sangat sementara ……………………………................... 

Angka sementara ………………………………………………... 

:

:

:

:

:

:

… 

-

0

,

xx

x

Page 9: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 9/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  ix

DAFTAR ISI

SAMBUTAN GUBERNUR ......................................................................... III SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA ............................................................. V KATA PENGANTAR .................................................................................. VI PENJELASAN UMUM ............................................................................ VIII DAFTAR ISI ............................................................................................... IX DAFTAR LAMPIRAN PDRB DENGAN MIGAS .................................... XII DAFTAR LAMPIRAN PDRB TANPA MIGAS...................................... XIV PENJELASAN TEKNIS ........................................................................... XVI 

BAB I PENDAHULUAN

1.1.  UMUM................................................................................................ 1 

1.2.  METODE PENDEKATAN.................................................................... 2 

1.3.  TUJUAN DAN KEGUNAAN STATISTIK PENDAPATAN REGIONAL ... 5 

BAB II RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN

2.1.  SEKTOR PERTANIAN ........................................................................ 6

2.1.1. Subsektor Tanaman Bahan Makanan ........................................ 6  

2.1.2. Subsektor Tanaman Perkebunan ............................................... 7  

2.1.3. Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya ................................. 7  

2.1.4. Subsektor Kehutanan ................................................................. 8 

2.1.5. Subsektor Perikanan .................................................................. 8 

2.2.  SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN ................................ 9

2.2.1. Subsektor Pertambangan Migas ................................................ 9 

2.2.2. Subsektor Penggalian .............................................................. 10 

Page 10: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 10/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  x

2.3.  SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN ................................................. 10

2.3.1. Subsektor Industri Besar/Sedang ............................................. 11 

2.3.2. Subsektor Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga ................ 11 

2.3.3. Subsektor Industri Migas ......................................................... 11 

2.4.  SEKTOR LISTRIK, GAS, DAN AIR BERSIH ..................................... 12

2.4.1. Subsektor Listrik ...................................................................... 12 

2.4.2. Subsektor Air Bersih ................................................................ 12 

2.5.  SEKTOR KONSTRUKSI .................................................................... 13

2.6.  SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL, DAN RESTORAN...................... 13

2.6.1. Subsektor Perdagangan Besar dan Eceran ............................. 13 

2.6.2. Subsektor Hotel ........................................................................ 14 

2.6.3. Subsektor Restoran .................................................................. 14 

2.7.  SEKTOR PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI .............................. 14

2.7.1. Subsektor Angkutan Jalan Raya .............................................. 15 

2.7.2. Subsektor Angkutan Laut ......................................................... 15 

2.7.3. Subsektor Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan ....... 16  

2.7.4. Subsektor Angkutan Udara ...................................................... 16  

2.7.5. Subsektor Jasa Penunjang Angkutan ....................................... 17  2.7.6. Subsektor Komunikasi ............................................................. 17  

2.8.  SEKTOR KEUANGAN, REAL ESTAT, DAN JASA PERUSAHAAN ..... 18

2.8.1. Subsektor Bank ........................................................................ 18 

2.8.2. Subsektor Lembaga Keuangan Bukan Bank ............................ 19 

2.8.3. Subsektor Jasa Penunjang Keuangan...................................... 20 

2.8.4. Subsektor Real Estat ................................................................ 20 

2.8.5. Subsektor Jasa Perusahaan ..................................................... 21 

2.9.  SEKTOR JASA-JASA ........................................................................ 22

2.9.1. Subsektor Pemerintahan Umum .............................................. 22 

2.9.2. Subsektor Jasa Sosial Kemasyarakatan .................................. 23 

2.9.3. Subsektor Jasa Hiburan dan Rekreasi ..................................... 23 

2.9.4. Subsektor Jasa Perorangan dan Rumahtangga ....................... 24 

Page 11: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 11/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  xi

BAB III TINJAUAN EKONOMI PAPUA BARAT

3.1.  PDRB PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN MIGAS ........................ 26

3.1.1. Pertumbuhan Ekonomi ............................................................ 26  

3.1.2. Struktur Ekonomi ..................................................................... 29 

3.1.3. Perkembangan PDRB Per Kapita ........................................... 31 

3.1.4. Kontribusi Sektor terhadap Pertumbuhan Ekonomi ................ 32 

3.2.  PDRB PROVINSI PAPUA BARAT TANPA MIGAS ........................... 34

3.2.1. Pertumbuhan Ekonomi (Tanpa Migas).................................... 35 

3.2.2. Struktur Ekonomi (Tanpa Migas) ............................................ 37  

3.2.3. Perkembangan PDRB Per Kapita (Tanpa Migas) .................. 39 

3.2.4. Kontribusi Sektor (Tanpa Migas) terhadap Pertumbuhan

 Ekonomi ................................................................................... 40  

BAB IV PERKEMBANGAN EKONOMI MENURUT KELOMPOK

SEKTOR

4.1.  PDRB PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN MIGAS ........................42 

4.2.  PDRB PROVINSI PAPUA BARAT TANPA MIGAS ...........................47  

Page 12: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 12/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  xii

DAFTAR LAMPIRAN PDRB DENGAN MIGAS

Halaman

Lampiran 1.1.

Lampiran 1.2.

Lampiran 1.3.

Lampiran 1.4.

Lampiran 1.5.

Lampiran 1.6.

Lampiran 1.7.

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga

Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009

(juta rupiah).................................................................

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga

Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun

2006-2009 (juta rupiah)……………………………... 

Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional

Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan

Usaha Tahun 2006-2009 (persen).………………… 

Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional

Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut

Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen).…...…... 

Distribusi Persentase Produk Domestik Regional

Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan

Usaha Tahun 2006-2009 (persen).………………… 

Distribusi Persentase Produk Domestik Regional

Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut

Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen).…...…... 

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto

Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha

Tahun 2006-2009 (persen).………………………….. 

54

55

56

57

58

59

60

Page 13: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 13/96

Page 14: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 14/96

Page 15: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 15/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  xv

Lampiran 2.8.

Lampiran 2.9.

Lampiran 2.10.

Lampiran 2.11.

Lampiran 2.12.

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto

Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan

Usaha Tahun 2006-2009 (persen).…………………... 

Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto

Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha

Tahun 2006-2009 (persen).………………………….. 

Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto

Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan

Usaha Tahun 2006-2009 (persen).…………………... 

Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto

menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen)

Angka Agregat Produk Domestik Regional Bruto,

PDRB Perkapita dan Penduduk Pertengahan Tahun

Provinsi Papua Barat, 2006-2009 ...............................

74

75

76

77

78

Page 16: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 16/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  xvi

PENJELASAN TEKNIS

1.  Aset (Harta) : Pemilikan atas berbagai macam harta baik berwujud

(tangible) maupun tidak berwujud (intangible) yang dimiliki oleh

perorangan, perusahaan, ataupun pemerintah. Secara praktis, biasanya

dinilai dalam bentuk moneter.

2.  Biaya Antara : Input yang dipergunakan habis dalam proses produksi

dan terdiri dari barang tidak tahan lama dan jasa, baik yang dibeli dari

pihak lain ataupun yang diproduksi sendiri.

3.  Bunga Netto : Selisih antara bunga diterima dan bunga yang dibayar

atas pinjaman (finansial) yang diberikan.

4.  Deflasi : Menghitung nilai atas dasar harga konstan dengan cara men-

deflate nilai atas dasar harga berlaku dengan indeks harga yangbersangkutan.

5.  Ekstrapolasi : Menghitung nilai atas dasar harga konstan dengan cara

mengekstrapolasi nilai pada tahun dasar dengan indeks kuantum dari

barang/jasa yang bersangkutan.

6.  Faktor Pendapatan dari luar : Pendapatan/kompensasi yang diterima

oleh faktor produksi atas keterlibatannya dalam suatu proses produksi di

luar batas wilayah domestik.

Page 17: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 17/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  xvii

7.  Faktor Produksi : Mencakup faktor-faktor yang terlibat dalam suatu

proses produksi baik secara langsung maupun tidak langsung, yang

terdiri dari tanah, tenaga kerja, modal, dan keahlian.

8.  Harga Berlaku : Penilaian yang dilakukan terhadap produk barang dan

  jasa yang dihasilkan ataupun yang dikonsumsi pada harga tahun

berjalan.

9.  Harga Konstan : Penilaian yang dilakukan terhadap produk barang dan

 jasa yang dihasilkan ataupun yang dikonsumsi pada harga tahun tetap di

satu tahun dasar.

10. Imputasi Jasa : Perkiraan atas nilai output jasa yang dihasilkan,

sebagai contoh imputasi jasa bank, jasa asuransi, jasa dana pensiun, dan

sebagainya.

11. Input Primer : Disebut juga nilai tambah bruto, terdiri atas balas jasa

tenaga kerja, surplus usaha, penyusutan, dan pajak tidak langsung netto.

12. Investasi : Dana yang disisihkan untuk ditanamkan sebagai modal

dalam usaha dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dengan

harapan modal tersebut akan kembali dalam beberapa tahun.

13. Margin Perdagangan dan Biaya Transport : Selisih nilai transaksi

pada tingkat harga pembeli dengan tingkat harga produsen. Selisih nilai

transaksi ini mencakup keuntungan pedagang eceran dan biaya transport

yang timbul dalam menyalurkan barang dari produsen ke pembeli.

Page 18: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 18/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  xviii

14. Output : Nilai dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor-sektor

ekonomi tanpa membedakan pelaku produksinya di wilayah domestik 

tertentu.

15. Pajak Tidak Langsung Netto : Pajak tidak langsung dikurangi subsidi.

16. Penyusutan : Nilai susutnya (ausnya) barang-barang modal yang

digunakan dalam proses produksi.

17. Revaluasi : Menghitung nilai atas dasar harga konstan dengan menilai

produksi pada tahun yang bersangkutan dengan menggunakan harga

pada tahun dasar. Begitu pula biaya-biaya antara dinilai dengan harga

pada tahun dasar.

18. Tahun Dasar : Tahun terpilih sebagai referensi statistik dan digunakan

sebagai dasar penghitungan pada tahun-tahun yang lain.

Page 19: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 19/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.  Umum

Dalam menciptakan kondisi perekonomian daerah/wilayah yang

kondusif maka diperlukan berbagai jenis data statistik sebagai bahan analisis

dalam menentukan dan mengarahkan program pembangunan untuk 

mencapai hasil guna dan daya guna yang tinggi.

Pembangunan ekonomi yang telah berjalan hendaknya dievaluasi baik 

hasil maupun dampaknya. Adapun hasilnya akan berbentuk nilai kuantitatif 

yang dapat memberikan gambaran keadaan masa lalu, masa kini, dan target-

target yang akan dicapai pada masa mendatang.

Pembangunan ekonomi merupakan usaha dan kebijakan yang

bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas

kesempatan kerja, meningkatkan pemerataan distribusi pendapatan

masyarakat, memperlancar hubungan ekonomi, dan mengusahakan

pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder maupun

sektor tersier.

Guna mengetahui pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendapatan

masyarakat, maka perlu disajikan statistik pendapatan regional secara

berkala sebagai bahan perencanaan pembangunan regional khususnya di

bidang ekonomi.

Page 20: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 20/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  2

1.2.  Metode Pendekatan

Penghitungan Pendapatan Regional dapat dilakukan melalui empat

metode, yaitu:

a.  Pendekatan Produksi ( Production Approach) 

Pendekatan dengan cara ini dilakukan untuk menghitung Nilai

Tambah Bruto (Gross Value Added ), yaitu selisih antara jumlah nilai

output dengan biaya antara (intermediate cost ).

Biaya antara (intermediate cost ) adalah barang-barang tidak tahan

lama (umur pemakaian kurang dari satu tahun atau habis dalam satu

kali pemakaian) dan jasa-jasa pihak lain yang digunakan dalam proses

produksi. Jadi, apabila nilai output dikurangi dengan biaya-biaya

antara, maka akan diperoleh Nilai Tambah Bruto yang terdiri dari biaya

faktor produksi (upah/gaji, bunga netto, sewa tanah, keuntungan),

penyusutan barang modal, dan pajak tak langsung netto.

b.  Pendekatan Pendapatan ( Income Approach)

Pendekatan dengan cara ini dapat dilakukan dengan

menjumlahkan pendapatan, yaitu jumlah balas jasa faktor produksi

berupa upah/gaji, bunga netto, sewa tanah, dan keuntungan, sehingga

diperoleh Produk Domestik Regional Netto atas dasar biaya faktor. Jika

Produk Domestik Regional  Netto atas dasar biaya faktor ditambah

dengan penyusutan dan pajak tidak langsung netto maka akan diperoleh

Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar.

Page 21: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 21/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  3

Penghitungan dengan pendekatan pendapatan (income approach)

ini biasanya digunakan untuk kegiatan yang sulit dihitung dengan

pendekatan produksi, seperti sektor Pemerintahan dan Jasa-jasa yang

usahanya tidak mencari untung (non profit).

c.  Pendekatan Pengeluaran ( Expenditure Approach)

Pendekatan dengan cara ini digunakan untuk menghitung nilai

barang dan jasa yang digunakan oleh berbagai golongan dalam

masyarakat. Barang dan jasa yang diproduksi oleh unit-unit produksiakan digunakan untuk keperluan konsumsi, pembentukan modal

(investasi), dan ekspor. Barang-barang yang digunakan ini ada yang

berasal dari produksi dalam daerah (domestik) dan berasal dari luar

daerah/luar negeri (impor).

Karena yang dihitung nilai barang dan jasa yang berasal dari

produksi domestik saja, maka nilai barang dan jasa yang diproduksi

tersebut perlu dikurangi dengan nilai impor sehingga komponen nilai

ekspor di atas akan menjadi nilai ekspor netto.

Apabila nilai konsumsi (konsumsi rumah tangga, pemerintah, dan

yayasan sosial), nilai pembentukan modal, dan ekspor netto 

dijumlahkan, maka akan diperoleh nilai Produk Domestik Regional

Bruto atas dasar harga pasar.

d.  Metode Alokasi ( Allocation Method )

Terkadang data yang tersedia tidak memungkinkan untuk 

menggunakan ketiga metode di atas, hingga terpaksa dipakai metode

Page 22: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 22/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  4

alokasi ini. Hal ini dapat terjadi misalnya pada suatu unit produksi yang

mempunyai kantor pusat dan kantor cabang.

Kantor pusat berada di wilayah lain, sedangkan kantor cabang

berada di daerah tersebut. Sering kali kantor-kantor cabang ini tidak 

dapat membuat neraca untung rugi, sebab neracanya dibuat di kantor

pusat, sehingga tidak dapat diketahui berapa keuntungan yang

diperoleh dari kantor cabang ini.

Padahal keuntungan adalah salah satu komponen yang diperlukan

dalam menghitung nilai tambah. Untuk dapat mengatasi hal-hal yangdemikian maka digunakan metode alokasi, yaitu dengan

mengalokasikan angka-angka secara terpusat dengan memakai

indikator-indikator yang sekiranya dapat menunjukkan peranan kantor

cabang yang ada di daerah tersebut terhadap kantor pusatnya.

Indikator ini dapat berupa volume kerja, jumlah karyawan,

  jumlah produksi, dan lain-lain. Metode alokasi ini merupakan metode

pendekatan tidak langsung, sedangkan yang lain merupakan metode

langsung.

Dengan menggunakan metode langsung akan dapat dihasilkan

angka-angka yang bisa menggambarkan karakteristik yang lebih

mendekati kenyataan bila dibandingkan dengan angka-angka yang

diperoleh dari metode tidak langsung.

Oleh karena itu, sejauh mungkin digunakan metode langsung dan

bila hal ini tidak mungkin, baru ditempuh penghitungan dengan metode

tidak langsung ini.

Page 23: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 23/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  5

1.3.  Tujuan dan Kegunaan Statistik Pendapatan Regional

Statistik pendapatan regional yang disajikan dengan baik dan lengkap

akan dapat menggambarkan berbagai fenomena antara lain:

Produk Domestik Regional Bruto yang disajikan atas dasar harga

konstan, akan menggambarkan tingkat pertumbuhan riil perekonomian suatu

daerah baik secara agregat maupun sektoral. Pertumbuhan perekonomian

yang timbul tersebut apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk 

pertengahan tahun pada masing-masing tahun, maka akan dapat pula

mencerminkan tingkat perkembangan pendapatan perkapita. Jika pendapatan

perkapita suatu daerah dibandingkan dengan pendapatan perkapita daerah

lain, maka angka-angka tersebut dapat dipakai sebagai indikator untuk 

membandingkan tingkat kemakmuran material dengan daerah lainnya.

Penyajian Produk Domestik Regional Bruto baik atas dasar harga

berlaku maupun atas dasar harga konstan, juga dapat digunakan sebagai

indikator untuk melihat inflasi ataupun deflasi yang terjadi. Demikian pula

apabila disajikan secara sektoral akan dapat juga memberi gambaran tentang

struktur perekonomian suatu daerah.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Produk Domestik 

Regional Bruto yang disajikan secara berkala, wajar, dan komprehensif akan

diketahui:

a.  Indikator tingkat pertumbuhan perekonomian;

b.  Indikator tingkat perkembangan pendapatan perkapita;

c.  Indikator tingkat kemakmuran masyarakat;

d.  Indikator tingkat inflasi dan deflasi;

e.  Indikator struktur perekonomian suatu daerah.

Page 24: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 24/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  6

BAB II

RUANG LINGKUP DAN

METODE PENGHITUNGAN 

Pada bab ini akan disajikan ruang lingkup dan metode penghitungan

PDRB dari masing-masing lapangan usaha/sektor ekonomi, baik atas dasar

harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000, serta sumber datanya.

2.1. Sektor Pertanian

Sektor pertanian di Papua Barat mencakup subsektor tanaman bahan

makanan, subsektor tanaman perkebunan, subsektor peternakan dan hasil-

hasilnya, subsektor kehutanan, dan subsektor perikanan.

2.1.1. Subsektor Tanaman Bahan Makanan

Subsektor ini mencakup komoditi tanaman bahan makanan seperti

padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, kacang kedelai,

kacang hijau, sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman bahan makanan lainnya,

dan hasil-hasil ikutannya.

Termasuk di sini hasil-hasil dari pengolahan yang dilakukan secara

sederhana seperti beras tumbuk, gaplek, dan sagu. Data produksi diperoleh

dari BPS dan Dinas Pertanian, sedangkan data harga bersumber pada data

harga yang dikumpulkan oleh BPS.

Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara

pendekatan produksi yaitu mengalikan setiap jenis kuantum produksi dengan

Page 25: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 25/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  7

masing-masing harganya, kemudian hasilnya dikurangi dengan biaya antara

atas dasar harga berlaku pada tahun yang bersangkutan. Biaya antara

tersebut diperoleh dengan menggunakan rasio biaya antara terhadap output

yang diperoleh dari Survei Khusus Sektoral (SKS).

Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan

cara revaluasi, yaitu dengan mengalikan produksi pada tahun yang

bersangkutan dengan harga pada tahun 2000, kemudian dikurangi dengan

biaya antara yang dihitung atas dasar harga konstan 2000.

2.1.2. Subsektor Tanaman Perkebunan

Komoditi yang dicakup di sini adalah hasil tanaman perkebunan yang

diusahakan oleh rakyat seperti karet, kopra, kopi, kapuk, tebu, cengkeh, pala,

dan sebagainya. Termasuk produk ikutannya dan hasil-hasil pengolahan

sederhana seperti minyak kelapa rakyat, kopi olahan, dan pala olahan. Data

produksi dan harga diperoleh dari Dinas Perkebunan.

Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara

pendekatan produksi. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000

dihitung dengan cara revaluasi, sama seperti yang dilakukan pada subsektor

tanaman bahan makanan.

2.1.3. Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya

Subsektor ini mencakup produksi ternak besar, ternak kecil, unggas,

maupun hasil ternak seperti sapi, kerbau, babi, kuda, kambing, domba, telur,

serta hasil pemotongan ternak. Produksi ternak diperkirakan sama dengan

Page 26: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 26/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  8

 jumlah ternak yang dipotong ditambah perubahan stok populasi ternak yang

keluar masuk di wilayah Papua Barat. Data jumlah ternak yang dipotong dan

produksi telur diperoleh dari Dinas Peternakan. Sedangkan data harga ternak 

diperoleh dari BPS. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dan nilai

tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara

mengalikan nilai produksi dengan rasio nilai tambah bruto.

2.1.4. Subsektor Kehutanan

Sebagaimana subsektor-subsektor sebelumnya, output subsektor

kehutanan dihitung dengan cara mengalikan produksi dengan harga pada

tahun yang bersangkutan sehingga menghasilkan output atas dasar harga

berlaku dan penggunaan harga pada tahun dasar menghasilkan output atas

dasar harga konstan 2000. Selanjutnya nilai tambah bruto dihitung dengan

mengalikan rasio nilai tambah bruto terhadap output.

2.1.5. Subsektor Perikanan

Komoditi yang dicakup adalah semua hasil dari kegiatan perikanan

laut, perairan umum, tambak, kolam, keramba, serta pengolahan sederhana

(penggaraman dan pengasapan ikan). Data produksi diperoleh dari Dinas

Perikanan, sedangkan data harga diperoleh dari BPS. Penghitungan nilaitambah bruto atas dasar harga berlaku dan nilai tambah bruto atas dasar

harga konstan 2000 dilakukan dengan mengalikan rasio nilai tambah bruto

terhadap output.

Page 27: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 27/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  9

2.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian

Seluruh jenis komoditi yang dicakup dalam sektor pertambangan dan

penggalian, dikelompokkan dalam tiga subsektor, yaitu subsektor

pertambangan migas, subsektor pertambangan tanpa migas, dan subsektor

penggalian. Kegiatan sektor pertambangan dan penggalian yang terdapat di

Papua Barat hanya meliputi subsektor pertambangan migas dan subsektor

penggalian.

2.2.1. Subsektor Pertambangan Migas

Pertambangan migas (minyak dan gas bumi) meliputi kegiatan

pencarian kandungan minyak dan gas bumi, penyiapan pengeboran,

penambangan, penguapan, pemisahan, serta penampungan untuk dapat dijual

atau dipasarkan. Komoditi yang dihasilkan adalah minyak bumi, kondensat,

dan gas bumi.Metode penghitungan yang digunakan untuk subsektor ini adalah

pendekatan produksi. Output atas dasar harga berlaku diperoleh melalui

perkalian antara kuantum produksi barang yang dihasilkan dengan harga per

unit produksi pada tahun yang bersangkutan. Nilai Tambah Bruto (NTB)

atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengalikan output tersebut

dengan rasio NTB terhadap output pada tahun yang bersangkutan.

Sedangkan output atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara

revaluasi, yaitu mengalikan kuantum produksi barang yang dihasilkan pada

tahun yang bersangkutan dengan harga per unit produksi pada tahun 2000.

Melalui perkalian antara output dengan rasio NTB terhadap output tahun

Page 28: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 28/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  10

2000, maka diperoleh NTB atas dasar harga konstan 2000.

2.2.2. Subsektor Penggalian

Komoditi yang tercakup dalam subsektor penggalian terdiri atas

garam kasar dan penggalian lainnya seperti karang, pasir, tanah urug, tanah

liat, dan jenis penggalian lainnya. Output atas dasar harga berlaku diperoleh

berdasarkan perkalian antara kuantum barang yang dihasilkan dengan harga

per unit barang tersebut pada tahun yang bersangkutan, ditambah nilai jasa

lainnya yang merupakan produk sampingan usaha penggalian tersebut.

Selanjutnya untuk memperoleh NTB atas dasar harga berlaku, output atas

dasar harga berlaku dikalikan dengan rasio NTB terhadap output pada tahun

yang bersangkutan. Sedangkan output penggalian atas dasar harga konstan

2000 diperoleh dengan cara deflasi dengan Indeks Harga Perdagangan Besar

(IHPB) subsektor penggalian.

2.3. Sektor Industri Pengolahan

Sektor ini mencakup industri besar/sedang, industri kecil/kerajinan

rumah tangga, dan industri migas. Industri besar/sedang adalah perusahaan

industri yang mempunyai tenaga kerja 20 orang lebih, industri kecil

mempunyai tenaga kerja 5-19 orang, sedangkan industri kerajinan rumah

tangga mempunyai tenaga kerja 1-4 orang.

Page 29: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 29/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  11

2.3.1. Subsektor Industri Besar/Sedang

Penghitungan output atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan

cara ekstrapolasi menggunakan indeks produksi. Kemudian output atas dasar

harga berlaku diperoleh dengan meng-inflate output atas dasar harga konstan

2000 dengan IHPB barang-barang industri. Penghitungan nilai tambah bruto

atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2000 dilakukan dengan

mengalikan rasio nilai tambah bruto terhadap output.

2.3.2. Subsektor Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga

Output atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara

rata-rata output per tenaga kerja dengan jumlah tenaga kerja. Sedangkan

untuk menghitung output atas dasar harga konstan 2000 melalui metode

ekstrapolasi dengan menggunakan indeks perkembangan jumlah tenaga

kerja. Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dan nilai

tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dilakukan dengan mengalikan

rasio nilai tambah bruto terhadap output.

2.3.3. Subsektor Industri Migas

Output industri migas diperoleh dari hasil kali antara produksi dengan

harga pada tahun yang bersangkutan. Sedangkan output atas dasar harga

konstan memakai cara revaluasi yakni mengalikan produksi masing-masing

tahun dengan harga pada tahun dasar. Penghitungan nilai tambah bruto atas

dasar harga berlaku dan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000

Page 30: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 30/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  12

dilakukan dengan mengalikan rasio nilai tambah bruto terhadap output.

2.4. Sektor Listrik dan Air Bersih

Output masing-masing subsektor mencakup semua produksi yang

dihasilkan dari berbagai kegiatan sesuai dengan ruang lingkup dan

definisinya.

2.4.1. Subsektor Listrik

Data produksi diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN)

sedangkan data harga (rata-rata tarif/Kwh) memakai rata-rata tarif/Kwh PLN

Wilayah X Papua. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung

dengan pendekatan produksi. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga

konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi, dimana indeks tarif per Kwh

digunakan sebagai deflator.

2.4.2. Subsektor Air Bersih

Subsektor ini mencakup air bersih yang diusahakan oleh Perusahaan

Air Minum. Data produksi dan harga diperoleh langsung dari Perusahaan Air

Minum. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan

pendekatan produksi. Sedangkan penghitungan atas dasar harga konstan

2000 dihitung dengan cara deflasi, dimana indeks tarif digunakan sebagai

deflator.

Page 31: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 31/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  13

2.5. Sektor Konstruksi

Sektor konstruksi mencakup segala kegiatan pembangunan fisik baik 

berupa gedung, jalan, jembatan, dan konstruksi lainnya. Untuk memperoleh

nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara mengalikan

output dengan rasio nilai tambah bruto berdasarkan hasil survei tahunan

konstruksi. Perhitungan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000

memakai cara deflasi, dimana IHPB barang-barang konstruksi digunakan

sebagai deflator.

2.6. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran

2.6.1. Subsektor Perdagangan Besar dan Eceran

Penghitungan nilai tambah subsektor perdagangan besar dan eceran

dilakukan dengan cara pendekatan arus barang yaitu menghitung jumlah dari

nilai margin perdagangan komoditi sektor pertanian, sektor pertambangan

dan penggalian, sektor industri pengolahan, serta komoditi impor (impor luar

negeri dan impor antar provinsi) yang diperdagangkan di Papua Barat. Nilai

tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara mengalikan

nilai output dengan rasio nilai tambah bruto terhadap output. Rasio nilai

tambah bruto tersebut diperoleh dari hasil SKS. Nilai tambah bruto atas

dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan IHPB sebagai

deflator.

Page 32: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 32/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  14

2.6.2. Subsektor Hotel

Subsektor ini mencakup semua hotel dan akomodasi lainnya. Output

atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara mengalikan jumlah kamar

dengan tingkat penghunian kamar dikali rata-rata tarif kamar dikali 365 hari.

Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara

mengalikan nilai output dengan rasio nilai tambah. Data jumlah kamar,

  jumlah tempat tidur, dan tingkat penghunian kamar diperoleh dari BPS

Provinsi Papua Barat, sedangkan data mengenai rata-rata output per kamar

dan rasio biaya antara diperoleh dari hasil SKS. Nilai tambah bruto atas

dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan Indeks Harga

Konsumen (IHK) sebagai deflator.

2.6.3. Subsektor Restoran

Subsektor ini mencakup kegiatan penyediaan dan penjualan makanan

dan minuman jadi. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperkirakan

dengan cara mengalikan jumlah tenaga kerja dengan rata-rata output per

tenaga kerja, kemudian dikurangkan dengan biaya antara. Nilai tambah bruto

atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan IHK

makanan sebagai deflator.

2.7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Sektor ini mencakup kegiatan pengangkutan umum untuk barang dan

penumpang baik melalui darat, laut, sungai/danau, dan udara, termasuk jasa

Page 33: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 33/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  15

penunjang angkutan dan komunikasi.

2.7.1. Subsektor Angkutan Jalan Raya

Subsektor ini meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang

yang dilakukan oleh perusahaan angkutan umum baik bermotor ataupun

tidak bermotor seperti bis, truk, taksi, becak, dan sebagainya. Perkiraan

output atas dasar harga berlaku didasarkan pada jumlah armada angkutan

umum barang dan penumpang yang diperoleh dari Dinas Lalu Lintas

Angkutan Jalan Raya (DLLAJR) Provinsi dan BPS, serta rata-rata output

dan rasio biaya antara menurut jenis kendaraan yang diperoleh dari hasil

SKS. Penghitungan output atas dasar harga konstan 2000 memakai cara

ekstrapolasi dengan menggunakan indeks produksi masing-masing jenis

angkutan jalan raya.

2.7.2. Subsektor Angkutan Laut

Meliputi kegiatan pengangkutan penumpang dan barang dengan

menggunakan kapal yang diusahakan oleh perusahaan pelayaran milik 

nasional baik yang melakukan trayek dalam negeri maupun internasional.

Output atas dasar harga berlaku diperkirakan dengan perkalian antara jumlah

barang dan penumpang yang diangkut dengan rata-rata tarif per unit muatanangkut. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan

cara ekstrapolasi dengan menggunakan indeks gabungan tertimbang jumlah

barang yang diekspor/diimpor dan bongkar muat.

Page 34: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 34/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  16

2.7.3. Subsektor Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Kegiatan yang dicakup meliputi kegiatan pengangkutan barang dan

penumpang dengan menggunakan kapal/angkutan sungai dan danau, serta

kegiatan penyeberangan dengan alat angkut kapal ferry. Metode yang

digunakan untuk mengestimasi nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku

adalah pendekatan produksi. Indikator produksi yang digunakan adalah

  jumlah penumpang dan barang yang diangkut. Output atas dasar harga

berlaku diperoleh berdasarkan perkalian indikator produksi dengan indikator

harga yang terdiri dari angkutan sungai, danau, dan penyeberangan.

Untuk output atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan metode

ekstrapolasi, sebagai ekstrapolatornya adalah indeks rata-rata tertimbang

penumpang dan barang yang diangkut. Sedangkan NTB diperoleh

berdasarkan perkalian antara rasio NTB terhadap outputnya.

2.7.4. Subsektor Angkutan Udara

Mencakup kegiatan pengangkutan penumpang, barang, dan kegiatan

lain berkaitan dengan penerbangan yang dilakukan oleh perusahaan

penerbangan milik nasional dalam negeri, yang diangkut dengan tarif yang

ada dari bandara asal ke bandara tujuan. Data lalu lintas angkutan udara

diperoleh dari BPS Provinsi Papua Barat. Nilai tambah bruto baik atas dasarharga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara

yang sama seperti pada subsektor angkutan laut.

Page 35: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 35/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  17

2.7.5. Subsektor Jasa Penunjang Angkutan

Pada dasarnya kegiatan yang dicakup di kegiatan jasa penunjang

angkutan adalah kegiatan pemberian jasa dan penyediaan fasilitas yang

bersifat menunjang dan memperlancar kegiatan pengangkutan, seperti

terminal dan parkir, keagenan barang dan penumpang, ekspedisi, bongkar

muat, penyimpanan dan pergudangan, serta jasa penunjang lainnya.

Output dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh

dengan pendekatan produksi. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga

konstan 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi dengan menggunakan indeks

masing-masing unit produksi.

2.7.6. Subsektor Komunikasi

Subsektor ini mencakup kegiatan jasa pos dan giro, telekomunikasi,

serta jasa penunjang komunikasi.

a.  Pos dan Giro serta Telekomunikasi 

Meliputi kegiatan pemberian jasa pos dan giro serta telekomunikasi.

Adapun jasa pos dan giro seperti pengiriman surat, wesel, paket, jasa giro,

  jasa tabungan, penjualan benda pos, dan sebagainya. Perkiraan NTB atas

dasar harga berlaku untuk jasa pos dan giro didasarkan pada data produksiyang diperoleh dari PT. Pos dan Giro serta perusahaan jasa kurir. Sementara

penghitungan NTB atas dasar harga konstan 2000 dengan cara ekstrapolasi

dengan indeks gabungan produksi pos dan giro sebagai ekstrapolatornya.

Page 36: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 36/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  18

Sedangkan telekomunikasi mencakup kegiatan pemberian jasa dalam

hal pemakaian hubungan telepon, telegram, telegraf, dan teleks. Perkiraan

nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung berdasarkan data yang

diperoleh dari PT. Telkom dan perusahaan telekomunikasi swasta.

Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dengan cara

deflasi dengan IHPB umum sebagai deflator.

b.  Jasa Penunjang Komunikasi 

Mencakup kegiatan wartel, warnet, penjualan voucher , dan jasapenunjang komunikasi lainnya. Output atas dasar harga berlaku diperoleh

dari perkalian antara indikator produksi masing-masing kegiatan dengan

output per indikatornya. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga

berlaku diperoleh dengan mengalikan nilai output dengan rasio nilai tambah

bruto. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung secara

ekstrapolasi dengan indikator produksi masing-masing kegiatan sebagai

ekstrapolator.

2.8. Sektor Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan

Sektor ini meliputi subsektor bank, subsektor lembaga keuangan

bukan bank, subsektor real estat, serta subsektor jasa perusahaan.

2.8.1. Subsektor Bank

Penghitungan nilai tambah bruto bank atas dasar harga berlaku

diperoleh dari Bank Indonesia. Untuk perkiraan nilai tambah bruto atas dasar

harga konstan 2000 diperoleh dengan cara deflasi dengan IHK atau indeks

Page 37: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 37/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  19

harga implisit PDRB tanpa subsektor bank dan lembaga keuangan lainnya

sebagai deflator.

2.8.2. Subsektor Lembaga Keuangan Bukan Bank

Mencakup kegiatan asuransi, koperasi, lembaga pembiayaan,

pegadaian, dan dana pensiun. Asuransi merupakan salah satu jenis lembaga

keuangan bukan bank yang usaha pokoknya menanggung resiko atas

terjadinya musibah/kecelakaan atas barang atau orang tersebut, yang

mengakibatkan hancur/rusaknya barang atau menyebabkan terjadinya

kematian.

Output atas dasar harga berlaku dari kegiatan asuransi merupakan

rekapitulasi dari output asuransi jiwa dan asuransi bukan jiwa. Nilai tambah

bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari selisih antara output dan biaya

antara. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000

diperoleh dengan metode deflasi menggunakan IHK Umum sebagai deflator.

Lembaga pembiayaan mencakup sewa guna usaha, modal ventura,

anjak piutang, kartu kredit, dan pembiayaan konsumen. Output atas dasar

harga berlaku diperoleh dari Direktorat Perbankan dan Usaha Jasa

Pembiayaan (Dirjen Lembaga Keuangan, Departemen Keuangan).

Sedangkan output dan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000

diperoleh dengan menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai

ekstrapolatornya adalah jumlah perusahaan.

Output dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dari kegiatan

pegadaian diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan (Laporan

Rugi/Laba). Output dari pegadaian adalah berupa sewa modal, bea

Page 38: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 38/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  20

administrasi, pendapatan dari penjualan emas, dan lain-lain. Sedangkan

output dan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 diperoleh

dengan menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai ekstrapolatornya

adalah jumlah nasabah atau omset dari perusahaan pegadaian.

Output dan nilai tambah atas dasar harga berlaku dari kegiatan dana

pensiun diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan (Necara

Rugi/Laba). Sedangkan output dan nilai tambah atas dasar harga konstan

2000 diperoleh dengan menggunakan cara deflasi/ekstrapolasi dan sebagai

deflator/ekstrapolatornya adalah IHK Umum atau jumlah peserta.

2.8.3. Subsektor Jasa Penunjang Keuangan

Mencakup kegiatan pedagang valuta asing, pasar modal, dan jasa

penunjangnya seperti: underwriter  (penjamin emisi), Lembaga Kliring

Penyelesaian dan Penyimpanan (LKPP), manajer investasi, penasehat

investasi, reksa dana, biro administrasi efek, tempat penitipan harta

(custodian), dan sejenisnya. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku

diperoleh dengan mengalikan nilai output dengan rasio nilai tambah bruto.

Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung

dengan cara deflasi menggunakan indeks harga saham gabungan untuk 

kegiatan bursa dan IHK untuk kegiatan lainnya.

2.8.4. Subsektor Real Estat

Subsektor ini meliputi usaha persewaan bangunan dan tanah, baik 

yang menyangkut bangunan tempat tinggal maupun bangunan bukan tempat

Page 39: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 39/96

Page 40: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 40/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  22

ekstrapolatornya.

2.9. Sektor Jasa-jasa

Mencakup subsektor pemerintahan umum, subsektor jasa sosial

kemasyarakatan, subsektor jasa hiburan dan rekreasi, serta jasa perorangan

dan rumah tangga.

2.9.1. Subsektor Pemerintahan Umum

Cakupan subsektor pemerintahan umum dalam penghitungan tahun

dasar 2000, terdiri dari (1) administrasi, pemerintahan, dan pertahanan; dan

(2) jasa pemerintahan lainnya (pelayanan/jasa yang diberikan oleh badan-

badan di bawah kementerian-kementerian). Nilai tambah bruto atas dasar

harga berlaku untuk subsektor pemerintahan umum didasarkan pada

pengeluaran pemerintah untuk belanja pegawai dan perkiraan penyusutan.Belanja pegawai untuk jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa kemasyarakatan,

 jasa hiburan dan rekreasi yang tercakup dalam pengeluaran pemerintah pusat

dan pemerintah daerah, baik rutin maupun pembangunan dipisahkan dari

kegiatan administrasi, pemerintahan dan pertahanan, kemudian dimasukkan

ke dalam kegiatan jasa pemerintahan lainnya.

NTB atas dasar harga berlaku untuk kegiatan administrasi,

pemerintahan, dan pertahanan diperoleh dari selisih NTB atas dasar harga

berlaku subsektor pemerintahan umum dengan NTB atas dasar harga berlaku

kegiatan jasa pemerintahan lainnya. Nilai tambah bruto atas dasar harga

konstan 2000 untuk jasa pemerintahan lainnya dihitung dengan cara

Page 41: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 41/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  23

ekstrapolasi menggunakan indeks tertimbang jumlah pegawai negeri (guru,

tenaga medis, dan lain-lain) menurut golongan kepangkatan. Sedangkan

NTB atas dasar harga konstan 2000 untuk kegiatan administrasi,

pemerintahan dan pertahanan merupakan selisih antara NTB atas dasar harga

konstan 2000 subsektor pemerintahan umum dengan NTB atas dasar harga

konstan 2000 kegiatan jasa pemerintahan lainnya.

2.9.2. Subsektor Jasa Sosial Kemasyarakatan

Meliputi jasa pendidikan, jasa kesehatan, serta jasa kemasyarakatan

lainnya, seperti jasa penelitian, panti asuhan, panti werdha, yayasan

pemeliharaan anak cacat, palang merah, rumah ibadah, dan sebagainya,

terbatas yang dikelola oleh swasta saja. Kegiatan-kegiatan sejenis yang

dikelola oleh pemerintah termasuk dalam subsektor pemerintahan umum

yaitu kegiatan jasa pemerintahan lainnya. Output atas dasar harga berlaku

diperoleh dari hasil perkalian rata-rata output dengan jumlah murid menurut

tingkatan, jumlah tempat tidur rumah sakit, jumlah dokter, jumlah anak yang

diasuh, jumlah orang tua yang dirawat, dan sebagainya. Nilai tambah bruto

atas dasar harga berlaku diperoleh dari perkalian rasio nilai tambah bruto

terhadap output. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung

dengan cara ekstrapolasi dengan perkembangan masing-masing indikator

produksi sebagai ekstrapolatornya.

2.9.3. Subsektor Jasa Hiburan dan Rekreasi

Meliputi kegiatan produksi dan distribusi film, reproduksi film video,

Page 42: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 42/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  24

  jasa bioskop dan panggung hiburan, perpustakaan, museum, gedung

olahraga, kolam renang, klub malam, taman hiburan, lapangan golf,

lapangan tenis, billiard, klub olahraga, kebugaran/  fitness, artis film, artis

panggung, night club, diskotik, karaoke, video klip, studio televisi, stasiun

pemancar radio, kolam pemancingan, panti pijat, dan sebagainya.

Output atas dasar harga berlaku untuk subsektor jasa hiburan dan

rekreasi diperoleh dengan menggunakan metode pendekatan produksi, yaitu

perkalian antara jumlah perusahaan atau jumlah tenaga kerja masing-masing

perusahaan jasa hiburan dan rekreasi tersebut dengan rata-rata outputnya.Sedangkan output atas dasar harga konstan menggunakan metode

deflasi/ekstrapolasi dan sebagai deflator/ekstrapolatornya adalah IHK

hiburan dan rekreasi/indeks indikator produksi yang sesuai. Selanjutnya nilai

tambah bruto diperoleh dari hasil perkalian output dengan rasio nilai tambah

bruto.

2.9.4. Subsektor Jasa Perorangan dan Rumah Tangga

Meliputi segala jenis kegiatan jasa yang pada umumnya melayani

perorangan dan rumah tangga, terdiri dari jasa perbengkelan/reparasi, jasa

pembantu rumah tangga, dan jasa perorangan lainnya seperti tukang binatu

(laundry), tukang cukur, tukang jahit, tukang semir sepatu, dan sejenisnya.

Output atas dasar harga berlaku untuk jasa perbengkelan serta jasa

perorangan dan rumah tangga lainnya diperoleh dari hasil perkalian antara

rata-rata output per tenaga kerja dengan jumlah tenaga kerja. Sedangkan

output atas dasar harga berlaku untuk jasa pembantu rumah tangga,

pengasuh bayi, dan sejenisnya diperoleh dari perkalian antara pengeluaran

Page 43: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 43/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  25

per kapita untuk pembantu rumah tangga dengan jumlah penduduk 

pertengahan tahun.

Selanjutnya nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari

hasil perkalian antara output dengan rasio nilai tambah bruto terhadap

output. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000

diperoleh dengan cara ekstrapolasi menggunakan indeks indikator produksi

masing-masing kegiatan.

Page 44: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 44/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  26

BAB III

TINJAUAN EKONOMI PAPUA BARAT 

3.1. PDRB Provinsi Papua Barat dengan Migas

Perekonomian Papua Barat selama tahun 2009 menunjukkan

pertumbuhan yang positif apabila dibandingkan dengan tahun 2008. Hal ini

dapat dilihat dari beberapa sektor yang mengalami percepatan pertumbuhan.

Pada tahun 2009, besaran nilai PDRB atas dasar harga berlaku yang tercipta

adalah sebesar 14,55 triliun rupiah, mengalami peningkatan dari tahun 2008

yang sebesar 12,47 triliun rupiah.

3.1.1. Pertumbuhan Ekonomi

Dalam kurun waktu tahun 2005-2009 kondisi perekonomian Papua

Barat dapat dikatakan relatif stabil, walaupun pada tahun 2006 dan 2009 laju

pertumbuhannya menunjukkan perlambatan. Perekonomian Papua Barat

yang diukur dengan menggunakan PDRB atas dasar harga konstan 2000

mencatat pertumbuhan sebesar 7,33 persen pada tahun 2008 dan 6,26 persen

pada akhir tahun 2009.

Pada tahun 2009, delapan sektor mengalami pertumbuhan positif dan

satu sektor mengalami pertumbuhan negatif. Adapun tiga sektor yang

mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sektor pengangkutan dan

komunikasi, sektor konstruksi, dan sektor industri pengolahan dengan

pertumbuhan berturut-turut sebesar 15,98 persen; 13,16 persen; dan 11,31

Page 45: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 45/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  27

persen. Sementara itu, sektor lainnya masing-masing menunjukkan

pertumbuhan di bawah 10 persen

Tabel 3.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi menurut Lapangan Usaha Tahun

2005-2009 (persen) 

2005 2006 2007 2008x

2009xx

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian 2,05 3,29 5,22 6,34 3,36

2. Pertambangan danPenggalian

3. Industri

Pengolahan

4. Listrik, Gas, dan

Air Bersih

5. Konstruksi 12,33 13,06 12,97 15,02 13,16

6. Perdagangan, Hotel,

dan Restoran

7. Pengangkutan dan

Komunikasi

8. Keuangan, Real Estat,

dan Jasa Perusahaan

9. Jasa-jasa 13,19 9,40 9,19 9,58 6,82

6,80 4,55 6,95 7,33 6,26

7,55 15,98

- 1,80 24,91 26,92 1,19

8,16 8,91

10,49 9,69 8,85 6,23

1,05 - 0,44

0,52 8,22 7,22 11,31

PDRB

Lapangan Usaha

(1)

- 1,77 0,51

11,25 9,29

14,84 10,89

5,34

8,36

9,65

8,97

12,75

7,03

 

Pertumbuhan yang cukup tinggi di sektor pengangkutan dan

komunikasi didorong oleh pertumbuhan yang juga cukup tinggi di beberapa

subsektornya, yaitu: subsektor komunikasi sebesar 21,53 persen; subsektor

Page 46: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 46/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  28

angkutan udara sebesar 16,55 persen; subsektor angkutan jalan raya sebesar

15,92 persen; dan subsektor jasa penunjang angkutan sebesar 13,82 persen.

(Lampiran 1.8.). Pertumbuhan yang signifikan pada subsektor komunikasi

terjadi seiring dengan adanya perluasan jaringan, penambahan kapasitas

  jaringan, serta semakin maraknya penyedia jasa penunjang komunikasi

seperti warnet. Sementara subsektor angkutan udara, subsektor angkutan

  jalan raya, dan subsektor jasa penunjang angkutan tumbuh seiring dengan

semakin lancarnya arus transportasi baik melalui udara maupun darat serta

bertambahnya penyedia jasa penunjang angkutan seperti perusahaanekspedisi.

Walaupun sektor konstruksi mengalami perlambatan pertumbuhan,

akan tetapi sektor ini masih termasuk salah satu sektor yang mengalami

pertumbuhan yang cukup tinggi. Pertumbuhan sektor konstruksi terjadi

seiring dengan semakin maraknya pembangunan fisik, baik berupa gedung,

  jalan, dan konstruksi lainnya. Sedikit berbeda dengan sektor konstruksi,

selain mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi sektor industri pengolahan

 juga mengalami percepatan pertumbuhan. Hal ini terjadi seiring dengan telah

berproduksinya LNG Tangguh dan hasil produksinya secara perdana telah

diekspor ke Korea Selatan.

Satu-satunya sektor yang mengalami pertumbuhan negatif pada tahun

2009 yaitu sektor pertambangan dan penggalian sebesar minus 0,44 persen.

Pertumbuhan negatif tersebut didorong oleh pertumbuhan negatif yang

terjadi pada subsektor minyak dan gas bumi yaitu sebesar minus 1,05 persen.

Hal tersebut disebabkan oleh berkurangnya produksi subsektor minyak dan

gas bumi jika dibandingkan dengan produksi pada tahun 2008.

Page 47: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 47/96

Page 48: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 48/96

Page 49: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 49/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  31

perusahaan serta sektor listrik, gas, dan air bersih dengan kontribusi pada

tahun 2009 masing-masing sebesar 2,40 persen dan 0,51 persen.

Tabel 3.2. Peranan Sektor Ekonomi terhadap Penciptaan PDRB Atas Dasar

Harga Berlaku Tahun 2005-2009 (persen) 

2005 2006 2007 2008x

2009xx

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian 27,20 27,15 26,65 24,92 24,52

2. Pertambangan dan

Penggalian

3. Industri

Pengolahan

4. Listrik, Gas, dan

Air Bersih

5. Konstruksi 7,15 8,00 8,62 9,23 9,81

6. Perdagangan, Hotel,

dan Restoran

7. Pengangkutan danKomunikasi

8. Keuangan, Real Estat,

dan Jasa Perusahaan

9. Jasa-jasa 7,93 8,21 8,03 8,06 7,86

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00PDRB

Lapangan Usaha

(1)

17,36 15,96

0,54 0,56

7,22 7,44

19,31

19,97

0,50

9,72

6,42

1,81

14,79 13,24

19,47 20,11 22,74 24,39

0,53 0,51

10,35 10,57 10,35 9,99

6,95 7,28

1,69 2,07 2,42 2,40

 

3.1.3. Perkembangan PDRB Per Kapita

PDRB per kapita adalah besaran kasar yang menunjukkan tingkat

kesejahteraan penduduk di suatu wilayah pada suatu waktu tertentu. PDRB

Page 50: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 50/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  32

per kapita diperoleh dengan cara membagi PDRB dengan jumlah penduduk 

pertengahan tahun di wilayah tersebut.

Tabel 3.3. PDRB Per Kapita Provinsi Papua Barat Tahun 2005-2009 (rupiah)

Atas Dasar Atas Dasar

Harga Berlaku Harga Konstan 2000

(1) (2) (3)

2005 11 499 073 7 711 787

2006 12 741 827 7 903 730

2007 14 479 460 8 288 162

2008x 17 081 754 8 725 624

2009xx 19 557 077 9 098 754

Tahun

 

PDRB per kapita Papua Barat atas dasar harga berlaku pada tahun

2009 meningkat 14,49 persen dari tahun 2008, yaitu dari 17,08 juta rupiah

menjadi 19,56 juta rupiah. PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000

menunjukkan nilai PDRB per kapita secara riil. Pada tahun 2009 PDRB per

kapita Papua Barat atas dasar harga konstan 2000 mencapai 9,10 juta rupiah

atau meningkat 4,28 persen dari tahun 2008 (8,72 juta rupiah).

3.1.4. Kontribusi Sektor terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh gerak laju

pertumbuhan sektor-sektor ekonomi terutama sektor-sektor yang memiliki

peranan dominan, sedikit saja pergeseran dari sektor yang memberikan

Page 51: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 51/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  33

kontribusi terbesar akan sangat berpengaruh terhadap laju pertumbuhan

ekonomi secara keseluruhan.

Tabel 3.4. Analisis Share terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi menurut

Lapangan Usaha Tahun 2009 (persen)

Distribusi Persentase

PDRB ADHK 2000

pada Tahun 2008x

Laju

Pertumbuhan

Ekonomi Tahun

2009xx

 Share terhadap

Laju

Pertumbuhan

Ekonomi Tahun

2009xx

(2) (3) (4)

1. Pertanian 28,53 3,36 0,96

2. Pertambangan dan

Penggalian

3. Industri

Pengolahan

4. Listrik, Gas, dan

Air Bersih

5. Konstruksi 8,99 13,16 1,18

6. Perdagangan, Hotel,

dan Restoran

7. Pengangkutan dan

Komunikasi

8. Keuangan, Real Estat,

dan Jasa Perusahaan

9. Jasa-jasa 10,75 6,82 0,73

100,00 6,26 6,26

Lapangan Usaha

(1)

17,25 - 0,44

13,70 11,31

PDRB

7,43 15,98

2,36 1,19

0,46 8,91

10,53 6,23

0,03

-0,08

1,55

0,04

0,66

1,19

 

Page 52: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 52/96

Page 53: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 53/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  35

menyeluruh. Hal ini menyebabkan selisih antara PDRB Provinsi Papua Barat

tanpa migas dengan PDRB Provinsi Papua Barat dengan migas berdasarkan

harga berlaku mencapai 2,48 triliun rupiah hingga 4,34 triliun rupiah dalam

kurun waktu lima tahun terakhir.

Nilai PDRB Provinsi Papua Barat tanpa migas pada tahun 2005 yang

besarnya 5,43 triliun rupiah telah berkembang 1,88 kali lipat hingga tahun

2009 menjadi 10,21 triliun rupiah. Bila dilihat dari perkembangan riilnya

atau atas dasar harga konstan 2000 maka PDRB Papua Barat hanya

berkembang 1,36 kali lipat dari tahun 2005. Adapun nilai riil PDRB PapuaBarat tanpa migas sebesar 5,33 triliun rupiah pada tahun 2009, sedangkan

pada tahun 2005 sebesar 3,91 triliun rupiah.

3.2.1. Pertumbuhan Ekonomi (Tanpa Migas)

Pertumbuhan perekonomian Provinsi Papua Barat tanpa migas tidak 

selalu seirama dengan pertumbuhan perekonomian Provinsi Papua Barat

dengan migas, pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua Barat

tanpa migas sebesar 7,36 persen lebih besar dibandingkan pertumbuhan

ekonomi Provinsi Papua Barat dengan migas yaitu sebesar 6,26 persen.

Kondisi tersebut dikarenakan sumbangan migas terhadap

pembentukan perekonomian Provinsi Papua Barat yang lebih dari 28 persen

sehingga gerak laju pertumbuhannya sangat berpengaruh terhadap

pertumbuhan perekonomian Provinsi Papua Barat secara total.

Selama kurun waktu tahun 2005-2009 kondisi perekonomian Papua

Barat tanpa migas cenderung mengalami percepatan pertumbuhan, hanya

pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi tanpa migas mengalami

Page 54: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 54/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  36

perlambatan. Perekonomian Papua Barat tanpa migas yang diukur dengan

menggunakan PDRB atas dasar harga konstan 2000 mencatat pertumbuhan

sebesar 8,68 persen pada tahun 2008 kemudian melambat menjadi sebesar

7,36 persen pada akhir tahun 2009. Setelah subsektor pertambangan migas

dieliminir, maka terlihat bahwa selama lima tahun terakhir sektor

pertambangan dan penggalian memiliki laju pertumbuhan yang jauh lebih

tinggi yaitu berkisar antara 10,21 persen hingga 13,35 persen.

Tabel 3.5. Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas menurut Lapangan

Usaha Tahun 2005-2009 (persen)

2005 2006 2007 2008x

2009xx

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian 2,05 3,29 5,22 6,34 3,36

2. Pertambangan dan

Penggalian

3. Industri

Pengolahan4. Listrik, Gas, dan

Air Bersih

5. Konstruksi 12,33 13,06 12,97 15,02 13,16

6. Perdagangan, Hotel,

dan Restoran

7. Pengangkutan dan

Komunikasi

8. Keuangan, Real Estat,

dan Jasa Perusahaan

9. Jasa-jasa 13,19 9,40 9,19 9,58 6,82

6,83 7,36 8,61 8,68 7,36PDRB tanpa Migas

Lapangan Usaha

(1)

13,35 11,94

11,25 9,29

14,84 10,89

10,21

5,57

9,65

8,97

12,75

7,03

11,90 11,31

6,16 8,70 5,29 10,65

8,16 8,91

10,49 9,69 8,85 6,23

7,55 15,98

- 1,80 24,91 26,92 1,19

 

Page 55: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 55/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  37

3.2.2. Struktur Ekonomi (Tanpa Migas)

Dengan dieliminirnya subsektor pertambangan migas dan subsektor

industri migas, kontribusi yang diberikan terhadap struktur perekonomian

Provinsi Papua Barat tanpa migas masih didominasi oleh sektor pertanian

sebesar 34,94 persen. Walaupun sejak tahun 2000, peranan sektor pertanian

terus mengalami penurunan, hal ini tidak menjadikan sektor ini tidak mampu

untuk memberikan sumbangan yang besar.

Tabel 3.6. Peranan Sektor Ekonomi terhadap Penciptaan PDRB Tanpa MigasAtas Dasar Harga Berlaku Tahun 2005-2009 (persen)

2005 2006 2007 2008x

2009xx

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian 39,65 38,14 37,08 35,58 34,94

2. Pertambangan dan

Penggalian

3. Industri

Pengolahan

4. Listrik, Gas, dan

Air Bersih

5. Konstruksi 10,42 11,24 11,99 13,18 13,97

6. Perdagangan, Hotel,

dan Restoran

7. Pengangkutan dan

Komunikasi

8. Keuangan, Real Estat,

dan Jasa Perusahaan

9. Jasa-jasa 11,55 11,54 11,17 11,51 11,20

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

9,93 10,37

2,38 2,88 3,46 3,42

0,76 0,72

14,54 14,71 14,78 14,23

1,18 1,29

10,20 9,98 9,63 9,86

PDRB tanpa Migas

Lapangan Usaha

(1)

1,06 1,05

0,75 0,78

10,15 10,35

1,04

10,43

0,73

14,17

9,36

2,64

 

Page 56: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 56/96

Page 57: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 57/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  39

Dalam rentang lima tahun terakhir tiga sektor utama yang

mendominasi penciptaan PDRB tanpa migas di Papua Barat adalah sektor

pertanian, sektor konstruksi, serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran.

Ketiga sektor tersebut memberikan kontribusi kurang lebih 60-an persen dari

PDRB (tanpa migas) Papua Barat.

Setelah subsektor industri migas dieliminir, kondisi yang berbeda

terlihat pada kontribusi sektor industri pengolahan yang cenderung

mengalami penurunan selama lima tahun terakhir dan hanya memberikan

kontribusi berkisar antara 9,63 persen hingga 10,43 persen. Hal ini

menandakan bahwa subsektor industri migas mempunyai peranan yang

cukup signifikan terhadap penciptaan PDRB Papua Barat secara total.

3.2.3. Perkembangan PDRB Per Kapita (Tanpa Migas)

Pada tahun 2009 nilai PDRB per kapita tanpa migas telah mencapai13,73 juta rupiah. Setelah pada tahun sebelumnya PDRB per kapita Provinsi

Papua Barat tanpa migas meningkat, kemudian pada tahun 2009 besarannya

  juga semakin meningkat dengan pertumbuhan sebesar 14,73 persen.

Perkembangan nilai PDRB per kapita tanpa migas Provinsi Papua Barat dari

tahun 2005 hingga tahun 2009 telah mengalami peningkatan sebesar 1,74

kali lipat dan selama kurun waktu tersebut pertumbuhannya selalu positif walaupun berfluktuatif.

Page 58: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 58/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  40

Tabel 3.7. PDRB Per Kapita Tanpa Migas Provinsi Papua Barat Tahun 2005-

2009 (rupiah)

Atas Dasar Atas DasarHarga Berlaku Harga Konstan 2000

(1) (2) (3)

2005 7 886 918 5 690 016

2006 9 069 828 5 988 127

2007 10 404 548 6 377 196

2008x 11 964 098 6 798 009

2009xx 13 726 888 7 162 299

Tahun

 

3.2.4. Kontribusi Sektor (Tanpa Migas) terhadap Pertumbuhan

Ekonomi

Sama halnya dengan penghitungan PDRB dengan migas, maka

sumbangan sektor terhadap laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua Barat

tanpa migas juga perlu diketahui. Rumus yang digunakan sama dengan

penghitungan dengan migas yaitu dengan mengalikan distribusi persentase

masing-masing sektor atas dasar harga konstan setahun sebelumnya (tn-1)

dengan laju pertumbuhan atas dasar harga konstan dari masing-masing

sektor pada tahun berjalan (tn), maka akan diketahui seberapa besar

kontribusi masing-masing sektor terhadap pertumbuhan ekonomi tanpa

migas secara agregat yang dicapai pada tahun berjalan.Dengan dikeluarkannya migas, pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua

Barat tumbuh 7,36 persen pada tahun 2009. Dari pertumbuhan tanpa migas

tersebut sektor yang menyumbangkan pertumbuhan terbesar pada tahun

2009 adalah sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor konstruksi

Page 59: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 59/96

Page 60: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 60/96

Page 61: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 61/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  43

memberikan nilai tambah sebesar Rp5.048.774,97 juta, dan berikutnya

adalah kelompok sektor tersier dengan nilai tambah sebesar Rp4.004.614,97

 juta.

Tabel 4.1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku menurut Kelompok Sektor

Tahun 2005-2009 (juta rupiah)

Tahun Primer Sekunder Tersier Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)

2005 3 680 693,35 2 185 461,96 2 047 621,48 7 913 776,80

2006 3 981 702,06 2 505 637,53 2 458 199,92 8 945 539,50

2007 4 417 531,96 3 035 463,77 2 914 282,95 10 367 278,69

2008x 4 951 138,57 4 052 859,38 3 465 033,55 12 469 031,50

2009xx 5 494 337,56 5 048 774,97 4 004 614,97 14 547 727,50

 

PDRB menurut kelompok sektor baik untuk kelompok sektor primer,

kelompok sektor sekunder maupun kelompok sektor tersier dari tahun 2005

sampai dengan tahun 2009 mengalami perkembangan yang cukup berarti.

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2005 pada kelompok sektor primer

sebesar Rp3.680.693,35 juta berkembang menjadi Rp5.494.337,56 juta pada

tahun 2009. Sedangkan untuk kelompok sektor sekunder sebesar

Rp2.185.461,96 juta pada tahun 2005 telah berkembang menjadi

Rp5.048.774,97 juta pada tahun 2009, dan untuk kelompok sektor tersier

Page 62: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 62/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  44

pada tahun 2005 adalah sebesar Rp2.047.621,48 juta menjadi

Rp4.004.614,97 juta pada tahun 2009.

Perkembangan PDRB menurut kelompok sektor atas dasar harga

berlaku dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009, kelompok sektor primer

berkembang sebanyak 1,49 kali lipat; kelompok sektor sekunder

berkembang sebanyak 2,31 kali lipat; dan untuk kelompok sektor tersier

meningkat sebanyak 1,96 kali lipat. Dari ketiga kelompok sektor tersebut

yang paling cepat perkembangannya adalah kelompok sektor sekunder,

kemudian disusul oleh kelompok sektor tersier. Sedangkan kelompok sektorprimer perkembangannya lebih lambat dibandingkan dengan yang lain.

Tabel 4.2. PDRB Atas Dasar Harga Kostan 2000 menurut Kelompok Sektor

Tahun 2005-2009 (juta rupiah)

Tahun Primer Sekunder Tersier Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)

2005 2 673 733,41 1 159 987,12 1 473 608,60 5 307 329,12

2006 2 705 927,57 1 217 305,59 1 625 667,34 5 548 900,50

2007 2 796 214,23 1 338 568,45 1 799 533,13 5 934 315,82

2008x 2 916 036,12 1 474 346,66 1 978 991,44 6 369 374,22

2009xx 2 972 285,01 1 650 982,08 2 144 932,36 6 768 199,45

 

Untuk PDRB menurut kelompok sektor atas dasar harga konstan

2000, kelompok sektor primer pada tahun 2005 sebesar Rp2.673.733,41 juta

Page 63: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 63/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  45

sedangkan pada tahun 2009 angka tersebut berkembang menjadi

Rp2.972.285,01 juta. Kelompok sektor sekunder pada tahun 2005 sebesar

Rp1.159.987,12 juta meningkat menjadi Rp1.650.982,08 juta pada tahun

2009 dan kelompok sektor tersier berkembang dari Rp1.473.608,60 juta

pada tahun 2005 menjadi sebesar Rp2.144.932,36 juta pada tahun 2009.

Perkembangan PDRB menurut kelompok sektor atas dasar harga

konstan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009, kelompok sektor primer

berkembang sebanyak 1,11 kali lipat; kelompok sektor sekunder

berkembang sebanyak 1,42 kali lipat; dan untuk kelompok sektor tersiermeningkat sebanyak 1,46 kali lipat.

Tabel 4.3. Laju Pertumbuhan Ekonomi menurut Kelompok Sektor Tahun

2005-2009 (persen)

Kelompok Sektor 2005 2006 2007 2008x

2009xx

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Primer 3,38 1,20 3,34 4,29 1,93

Sekunder 9,69 4,94 9,96 10,14 11,98

Tersier 11,18 10,32 10,70 9,97 8,39

PDRB 6,80 4,55 6,95 7,33 6,26

 

Jika melihat laju pertumbuhan riil yang diperoleh dari PDRB

kelompok sektor atas dasar harga konstan 2000 maka tingkat pertumbuhan

terbesar pada tahun 2009 terjadi pada kelompok sektor sekunder yaitu

Page 64: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 64/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  46

sebesar 11,98 persen; kemudian disusul oleh kelompok sektor tersier sebesar

8,39 persen; dan terakhir adalah kelompok sektor primer dengan

pertumbuhan riil sebesar 1,93 persen.

Tabel 4.4. Peranan Kelompok Sektor Ekonomi terhadap Penciptaan PDRB

Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2005-2009 (persen)

Kelompok Sektor 2005 2006 2007 2008x

2009xx

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Primer 46,51 44,51 42,61 39,71 37,77

Sekunder 27,62 28,01 29,28 32,50 34,70

Tersier 25,87 27,48 28,11 27,79 27,53

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

 

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa kelompok sektor primer

menduduki urutan pertama baik pada tahun 2005 hingga tahun 2009, dengan

kontribusi pada tahun 2008 sebesar 39,71 persen terhadap total PDRB dan

pada tahun 2009 sebesar 37,77 persen atau bergeser turun peranannya.

Urutan kedua ditempati kelompok sektor sekunder dengan kontribusi pada

tahun 2008 sebesar 32,50 persen terhadap total PDRB dan pada tahun 2009

sebesar 34,70 persen atau bergeser naik peranannya. Urutan ketiga pada

tahun 2009 ini adalah kelompok sektor tersier yang memberikan kontribusi

sebesar 27,53 persen mengalami penurunan dari tahun 2008 yang sebesar

27,79 persen.

Page 65: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 65/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  47

Gambar 4.1. Peranan Kelompok Sektor terhadap Penciptaan PDRB Atas

Dasar Harga Berlaku Tahun 2007-2009 (persen)

Dari ketiga kelompok sektor tersebut, hanya kelompok sektor primer

yang cenderung mengalami penurunan peranan. Hal ini menandakan bahwa

mulai adanya pergeseran kegiatan ekonomi dari kelompok sektor primer ke

kelompok sektor sekunder dan kelompok sektor tersier.

4.2. PDRB Provinsi Papua Barat Tanpa Migas

Pada tahun 2009 nilai tambah terbesar untuk PDRB Provinsi Papua

Barat tanpa migas berdasarkan kelompok sektor adalah kelompok sektortersier dengan nilai tambah sebesar Rp4.004.614,97 juta. Di urutan kedua

ditempati kelompok sektor primer yang memberikan nilai tambah sebesar

Rp3.698.953,13 juta dan kelompok sektor sekunder dengan nilai tambah

sebesar Rp2.507.314,50 juta menempati urutan ketiga.

Page 66: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 66/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  48

Tabel 4.5. PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku menurut Kelompok

Sektor Tahun 2005-2009 (juta rupiah)

Tahun Primer Sekunder Tersier Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)

2005 2 208 565,00 1 171 669,55 2 047 621,48 5 427 856,04

2006 2 496 231,15 1 413 141,38 2 458 199,92 6 367 572,45

2007 2 840 556,72 1 694 806,45 2 914 282,95 7 449 646,13

2008x 3 210 341,72 2 057 961,52 3 465 033,55 8 733 336,79

2009xx 3 698 953,13 2 507 314,50 4 004 614,97 10 210 882,61

 

Pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2009, PDRB menurut

kelompok sektor baik untuk kelompok sektor primer, kelompok sektor

sekunder, maupun kelompok sektor tersier mengalami perkembangan yang

cukup berarti. Untuk PDRB atas dasar harga berlaku, kelompok sektor

primer pada tahun 2005 senilai Rp2.208.565,00 juta mengalami

perkembangan hingga mencapai Rp3.698.953,13 juta pada tahun 2009.

Kelompok sektor sekunder pada tahun 2005 senilai Rp1.171.669,55 juta

berkembang menjadi Rp2.507.314,50 juta pada tahun 2009 dan untuk 

kelompok sektor tersier senilai Rp2.047.621,48 juta pada tahun 2005

berkembang menjadi Rp4.004.614,97 juta pada tahun 2009.

Perkembangan PDRB atas dasar harga berlaku dari tahun 2005 sampai

dengan tahun 2009, untuk kelompok sektor primer adalah sebesar 1,67 kali

Page 67: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 67/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  49

lipat; kelompok sektor sekunder berkembang sebesar 2,14 kali lipat; dan

kelompok sektor tersier berkembang sebesar 1,96 kali lipat. Dari ketiga

kelompok sektor tersebut yang mengalami perkembangan paling cepat

adalah kelompok sektor sekunder, kemudian disusul oleh kelompok sektor

tersier, sedangkan kelompok sektor primer perkembangannya relatif lebih

lambat.

Tabel 4.6. PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut

Kelompok Sektor Tahun 2005-2009 (juta rupiah)

Tahun Primer Sekunder Tersier Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)

2005 1 610 382,94 831 934,10 1 473 608,60 3 915 925,63

2006 1 667 136,73 911 226,31 1 625 667,34 4 204 030,38

2007 1 757 034,26 1 009 498,76 1 799 533,13 4 566 066,15

2008x 1 871 140,66 1 112 156,35 1 978 991,44 4 962 288,45

2009xx 1 938 329,65 1 244 485,47 2 144 932,36 5 327 747,48

 

Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000, kelompok sektor

primer senilai Rp1.610.382,94 juta pada tahun 2005 telah mengalami

peningkatan hingga mencapai Rp1.938.329,65 juta pada tahun 2009.

Kemudian kelompok sektor sekunder yang pada tahun 2005 nilainya

mencapai Rp831.934,10 juta meningkat menjadi Rp1.244.485,47 juta pada

Page 68: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 68/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  50

tahun 2009, dan kelompok sektor tersier berkembang dari Rp1.473.608,60

 juta pada tahun 2005 menjadi Rp2.144.932,36 juta pada tahun 2009.

Perkembangan PDRB atas dasar harga konstan dari tahun 2005

sampai dengan tahun 2009, untuk kelompok sektor primer adalah sebesar

1,20 kali lipat; kelompok sektor sekunder berkembang sebesar 1,50 kali

lipat; dan kelompok sektor tersier berkembang sebesar 1,46 kali lipat.

Tabel 4.7. Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas menurut Kelompok

Sektor Tahun 2005-2009 (persen)

Kelompok Sektor 2005 2006 2007 2008x

2009xx

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Primer 2.23 3.52 5.39 6.49 3.59

Sekunder 8.75 9.53 10.78 10.17 11.90

Tersier 11.18 10.32 10.70 9.97 8.39

PDRB tanpa Migas 6.83 7.36 8.61 8.68 7.36

 

Dari tabel terlihat bahwa laju pertumbuhan terbesar pada tahun 2009

terjadi pada kelompok sektor sekunder yaitu sebesar 11,90 persen; kemudian

disusul oleh kelompok sektor tersier sebesar 8,39 persen; dan terakhir adalah

kelompok sektor primer dengan pertumbuhan riil sebesar 3,59 persen.

Page 69: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 69/96

Page 70: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 70/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  52

Gambar 4.2. Peranan Kelompok Sektor terhadap Penciptaan PDRB Tanpa

Migas Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2007-2009 (persen)

Page 71: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 71/96

 

Lampiran 1

PDRB dengan Migas 

Page 72: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 72/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  54

Lampiran 1.1. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku

menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (juta rupiah)

Lapangan Usaha 2006 2007 2008 x 2009 xx 

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian1.1. Tanaman Bahan Makanan1.2. Tanaman Perkebunan1.3. Peternakan dan Hasil-hasilnya1.4. Kehutanan1.5. Perikanan

2. Pertambangan dan Penggalian2.1. Minyak dan Gas Bumi2.2. Pertambangan Tanpa Migas2.3. Penggalian

3. Industri Pengolahan3.1. Industri Besar/Sedang3.2. Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga3.3. Industri Migas

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih4.1. Listrik4.2. Air Bersih

5. Konstruksi

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran6.1. Perdagangan Besar dan Eceran6.2. Hotel6.3. Restoran

7. Pengangkutan dan Komunikasi7.1. Angkutan Jalan Raya7.2. Angkutan Laut7.3. Angkutan Sungai, Danau & Penyeberangan7.4. Angkutan Udara7.5. Jasa Penunjang Angkutan7.6. Komunikasi

8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan8.1. Bank8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank8.3. Jasa Penunjang Keuangan8.4. Real Estat8.5. Jasa Perusahaan

9. Jasa-jasa9.1. Pemerintahan Umum9.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan9.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi9.4. Jasa Perorangan dan Rumahtangga

2 428 810,57372 367,74256 034,39131 463,39708 070,18960 874,87

1 552 891,49 1 485 470,90

0,0067 420,59

1 741 954,15 583 854,9165 603,09

1 092 496,15

48 038,7835 904,8012 133,99

715 644,60 

925 804,53 853 496,6417 215,2655 092,63

646 121,42 196 197,65130 930,4610 956,6527 352,8031 819,13

248 864,73

151 430,25 52 498,4517 820,14

0,0073 417,88

7 693,79

734 843,72 634 024,0249 973,0837 447,3013 399,33

2 762 424,54412 310,02289 952,22156 858,74802 546,18

1 100 757,39

1 655 107,42 1 576 975,24

0,0078 132,18

2 084 467,80 669 923,7873 886,70

1 340 657,32

57 745,9043 257,8214 488,08

893 250,07 

1 096 203,97 1 008 272,92

20 664,7667 266,28

771 098,42 225 598,73152 897,4211 900,5434 479,2738 144,54

308 077,92

214 745,78 98 218,9721 065,15

0,0086 343,27

9 118,39

832 234,79 713 810,2256 762,1546 183,5015 478,92

3 107 119,13503 368,83330 023,04177 195,01930 239,16

1 166 293,09

1 844 019,44 1 740 796,85

0,00103 222,59

2 835 994,38 754 265,6086 830,93

1 994 897,85

66 030,3450 014,7416 015,60

1 150 834,65 

1 290 421,32 1 187 602,68

25 489,5077 329,14

866 875,56 251 552,51178 618,2713 445,9342 638,7342 577,40

338 042,72

302 327,09 165 199,0923 667,35

0,00103 206,8010 253,85

1 005 409,58 870 134,2463 919,3054 354,7217 001,32

3 567 520,90593 031,46371 761,74202 174,26

1 062 058,421 338 495,03

1 926 816,67 1 795 384,43

0,00131 432,23

3 548 361,11911 944,5494 956,10

2 541 460,47

73 874,44 55 122,5518 751,89

1 426 539,42

1 452 692,47 1 321 504,76

32 161,4099 026,31

1 059 222,47 319 451,00202 945,3313 961,2753 265,7050 314,29

419 284,88

348 902,66 193 684,9228 438,38

0,00115 231,6311 547,73

1 143 797,37 992 875,8671 189,1961 322,3318 409,99

PDRB 8 945 539,50 10 367 278,69 12 469 031,50 14 547 727,50

Catatan : x Angka sementaraxx Angka sangat sementara 

Page 73: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 73/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  55

Lampiran 1.2. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000

menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (juta rupiah)

Lapangan Usaha 2006 2007 2008 x 2009 xx 

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian1.1. Tanaman Bahan Makanan1.2. Tanaman Perkebunan1.3. Peternakan dan Hasil-hasilnya1.4. Kehutanan1.5. Perikanan

2. Pertambangan dan Penggalian2.1. Minyak dan Gas Bumi2.2. Pertambangan Tanpa Migas2.3. Penggalian

3. Industri Pengolahan3.1. Industri Besar/Sedang3.2. Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga3.3. Industri Migas

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih4.1. Listrik4.2. Air Bersih

5. Konstruksi

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran6.1. Perdagangan Besar dan Eceran6.2. Hotel6.3. Restoran

7. Pengangkutan dan Komunikasi7.1. Angkutan Jalan Raya7.2. Angkutan Laut7.3. Angkutan Sungai, Danau & Penyeberangan7.4. Angkutan Udara7.5. Jasa Penunjang Angkutan7.6. Komunikasi

8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan8.1. Bank8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank8.3. Jasa Penunjang Keuangan8.4. Real Estat8.5. Jasa Perusahaan

9. Jasa-jasa9.1. Pemerintahan Umum9.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan9.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi9.4. Jasa Perorangan dan Rumahtangga

1 624 269,11270 769,24161 644,6890 589,43

479 759,31621 506,45

1 081 658,46 1 038 790,84

0,0042 867,62

751 875,24 397 919,9447 876,02

306 079,28

24 616,8616 699,91

7 916,96

440 813,49 

561 814,69 513 938,6610 431,3337 444,71

397 041,92 120 982,8493 252,44

8 550,0021 843,8522 888,53

129 524,27

94 706,46 28 739,8112 055,55

0,0048 207,99

5 703,11

572 104,26 505 389,8835 096,5921 958,54

9 659,26

1 709 046,87286 311,37170 232,7697 692,66

492 003,69662 806,38

1 087 167,36 1 039 179,97

0,0047 987,39

813 660,34 433 227,4351 363,22

329 069,69

26 903,4818 115,62

8 787,86

498 004,63 

616 261,41 562 209,0911 358,5642 693,76

440 299,46 128 596,17104 051,08

8 900,8125 051,6625 512,67

148 187,08

118 299,10 46 726,1813 007,00

0,0052 417,47

6 148,45

624 673,17 552 015,2938 024,9824 316,1710 316,73

1 817 444,10320 535,78180 160,95104 504,34517 432,35694 810,68

1 098 592,02 1 044 895,46

0,0053 696,56

872 426,05 455 888,2754 347,47

362 190,31

29 098,4819 690,55

9 407,93

572 822,13 

670 818,70 612 223,5012 677,3745 917,83

473 536,46 135 926,14110 985,27

9 406,7527 523,4127 137,40

162 557,49

150 145,26 71 672,8413 909,74

0,0057 951,61

6 611,07

684 491,02 606 417,3340 734,0226 663,9410 675,73

1 878 562,44 341 045,36190 291,78113 023,17514 646,97719 555,16

1 093 722,58 1 033 955,36

0,0059 767,21

971 081,99 508 329,1356 256,25

406 496,61

31 691,89 21 136,9710 554,92

648 208,20

712 637,01 643 742,2814 915,0353 979,70

549 199,59 157 569,74121 485,23

9 617,0732 078,7930 887,74

197 561,02

151 927,63 67 988,4115 002,81

0,0061 828,76

7 107,65

731 168,14 646 930,4143 805,3329 209,3411 223,06

PDRB 5 548 900,50 5 934 315,82 6 369 374,22 6 768 199,45

Catatan : x Angka sementaraxx Angka sangat sementara 

Page 74: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 74/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  56

Lampiran 1.3. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar

Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen)

Lapangan Usaha 2006 2007 2008x

2009xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 190,35 216,50 243,51 279,60

1.1 Tanaman Bahan Makanan 170,61 188,91 230,63 271,71

1.2 Tanaman Perkebunan 225,03 254,84 290,06 326,74

1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 237,44 283,31 320,04 365,15

1.4 Kehutanan 164,41 186,35 216,00 246,61

1.5 Perikanan 209,85 240,40 254,72 292,33

2. Pertambangan dan Penggalian 153,71 163,83 182,53 190,73

2.1 Minyak dan Gas Bumi 150,70 159,99 176,61 182,14

2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -

2.3 Penggalian 274,67 318,30 420,52 535,44

3. Industri Pengolahan 378,38 452,78 616,02 770,76

3.1 Industri Besar/Sedang 213,35 244,80 276,65 333,23

3.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 205,32 231,25 262,95 297,19

3.3 Industri Migas 705,95 866,31 1 289,07 1 642,24

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 329,80 396,44 453,31 507,16

4.1 Listrik 365,29 440,10 508,84 560,81

4.2 Air Bersih 256,15 305,85 338,09 395,85

5. Konstruksi 274,23 342,29 440,99 546,64

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 272,06 322,13 379,21 426,89

6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 274,01 323,70 381,28 424,27

6.2 Hotel 306,63 368,07 454,00 572,84

6.3 Restoran 237,47 289,94 333,32 426,84

7. Pengangkutan dan Komunikasi 334,01 398,61 448,12 547,557.1 Angkutan Jalan Raya 275,18 316,41 352,81 448,04

7.2 Angkutan Laut 264,32 308,66 360,59 409,70

7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 161,53 175,44 198,22 205,82

7.4 Angkutan Udara 308,84 389,30 481,43 601,42

7.5 Jasa Penunjang Angkutan 265,79 318,63 355,66 420,29

7.6 Komunikasi 553,03 684,61 751,20 931,73

8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 228,50 324,04 456,19 526,47

8.1 Bank 235,94 441,41 742,43 870,45

8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 235,74 278,67 313,09 376,21

8.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -

8.4 Real Estat 223,98 263,41 314,86 351,54

8.5 Jasa Perusahaan 208,90 247,58 278,41 313,549. Jasa-jasa 219,04 248,07 299,68 340,93

9.1 Pemerintahan Umum 215,23 242,31 295,38 337,04

9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 213,57 242,58 273,17 304,24

9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 343,16 423,22 498,09 561,94

9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 203,16 234,69 257,78 279,14

PDRB 226,03 261,96 315,07 367,59  Catatan : x Angka sementara

xx Angka sangat sementara 

Page 75: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 75/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  57

Lampiran 1.4. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga

Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen) 

Lapangan Usaha 2006 2007 2008x

2009xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 127,30 133,94 142,44 147,23

1.1 Tanaman Bahan Makanan 124,06 131,18 146,86 156,26

1.2 Tanaman Perkebunan 142,07 149,62 158,34 167,25

1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 163,62 176,45 188,75 204,14

1.4 Kehutanan 111,40 114,24 120,15 119,50

1.5 Perikanan 135,74 144,76 151,75 157,15

2. Pertambangan dan Penggalian 107,07 107,61 108,75 108,26

2.1 Minyak dan Gas Bumi 105,39 105,43 106,01 104,90

2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -

2.3 Penggalian 174,64 195,50 218,76 243,49

3. Industri Pengolahan 163,32 176,74 189,50 210,93

3.1 Industri Besar/Sedang 145,40 158,31 167,08 185,75

3.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 149,84 160,76 165,87 176,07

3.3 Industri Migas 197,78 212,64 234,04 262,67

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 169,00 184,70 199,77 217,57

4.1 Listrik 169,90 184,31 200,33 215,04

4.2 Air Bersih 167,13 185,51 198,60 222,82

5. Konstruksi 168,92 190,83 219,50 248,39

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 165,10 181,10 197,13 209,42

6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 165,00 180,50 196,55 206,67

6.2 Hotel 185,80 202,31 225,80 265,66

6.3 Restoran 161,40 184,03 197,92 232,67

7. Pengangkutan dan Komunikasi 205,25 227,61 244,79 283,907.1 Angkutan Jalan Raya 169,68 180,36 190,64 221,00

7.2 Angkutan Laut 188,25 210,05 224,05 245,25

7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 126,05 131,22 138,68 141,78

7.4 Angkutan Udara 246,64 282,86 310,76 362,20

7.5 Jasa Penunjang Angkutan 191,19 213,11 226,69 258,01

7.6 Komunikasi 287,83 329,30 361,24 439,02

8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 142,90 178,50 226,56 229,25

8.1 Bank 129,16 210,00 322,11 305,55

8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 159,48 172,07 184,01 198,47

8.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -

8.4 Real Estat 147,07 159,91 176,79 188,62

8.5 Jasa Perusahaan 154,85 166,94 179,50 192,989. Jasa-jasa 170,53 186,20 204,03 217,94

9.1 Pemerintahan Umum 171,56 187,39 205,86 219,61

9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 149,99 162,51 174,08 187,21

9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 201,22 222,83 244,34 267,67

9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 146,46 156,42 161,87 170,17

PDRB 140,21 149,95 160,94 171,02  Catatan : x Angka sementara

xx Angka sangat sementara 

Page 76: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 76/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  58

Lampiran 1.5. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar

Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen) 

Lapangan Usaha 2006 2007 2008x

2009xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 27,15 26,65 24,92 24,52

1.1 Tanaman Bahan Makanan 4,16 3,98 4,04 4,08

1.2 Tanaman Perkebunan 2,86 2,80 2,65 2,56

1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 1,47 1,51 1,42 1,39

1.4 Kehutanan 7,92 7,74 7,46 7,30

1.5 Perikanan 10,74 10,62 9,35 9,20

2. Pertambangan dan Penggalian 17,36 15,96 14,79 13,24

2.1 Minyak dan Gas Bumi 16,61 15,21 13,96 12,34

2.2 Pertambangan Tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00

2.3 Penggalian 0,75 0,75 0,83 0,90

3. Industri Pengolahan 19,47 20,11 22,74 24,39

3.1 Industri Besar/Sedang 6,53 6,46 6,07 6,27

3.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 0,73 0,71 0,67 0,65

3.3 Industri Migas 12,21 12,93 16,00 17,47

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,54 0,56 0,53 0,51

4.1 Listrik 0,40 0,42 0,40 0,38

4.2 Air Bersih 0,14 0,14 0,13 0,13

5. Konstruksi 8,00 8,62 9,23 9,81

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 10,35 10,57 10,35 9,99

6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 9,54 9,73 9,52 9,08

6.2 Hotel 0,19 0,20 0,20 0,22

6.3 Restoran 0,62 0,65 0,62 0,68

7. Pengangkutan dan Komunikasi 7,22 7,44 6,95 7,287.1 Angkutan Jalan Raya 2,19 2,18 2,02 2,20

7.2 Angkutan Laut 1,46 1,47 1,43 1,40

7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 0,12 0,11 0,11 0,10

7.4 Angkutan Udara 0,31 0,33 0,34 0,37

7.5 Jasa Penunjang Angkutan 0,36 0,37 0,34 0,35

7.6 Komunikasi 2,78 2,97 2,71 2,88

8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 1,69 2,07 2,42 2,40

8.1 Bank 0,59 0,95 1,32 1,33

8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,20 0,20 0,19 0,20

8.3 Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00

8.4 Real Estat 0,82 0,83 0,83 0,79

8.5 Jasa Perusahaan 0,09 0,09 0,08 0,089. Jasa-jasa 8,21 8,03 8,06 7,86

9.1 Pemerintahan Umum 7,09 6,89 6,98 6,82

9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 0,56 0,55 0,51 0,49

9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 0,42 0,45 0,44 0,42

9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 0,15 0,15 0,14 0,13

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00  Catatan : x Angka sementara

xx Angka sangat sementara 

Page 77: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 77/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  59

Lampiran 1.6. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga

Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen) 

Lapangan Usaha 2006 2007 2008x

2009xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 29,27 28,80 28,53 27,76

1.1 Tanaman Bahan Makanan 4,88 4,82 5,03 5,04

1.2 Tanaman Perkebunan 2,91 2,87 2,83 2,81

1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 1,63 1,65 1,64 1,67

1.4 Kehutanan 8,65 8,29 8,12 7,60

1.5 Perikanan 11,20 11,17 10,91 10,63

2. Pertambangan dan Penggalian 19,49 18,32 17,25 16,16

2.1 Minyak dan Gas Bumi 18,72 17,51 16,40 15,28

2.2 Pertambangan Tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00

2.3 Penggalian 0,77 0,81 0,84 0,88

3. Industri Pengolahan 13,55 13,71 13,70 14,35

3.1 Industri Besar/Sedang 7,17 7,30 7,18 7,51

3.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 0,86 0,87 0,83 0,83

3.3 Industri Migas 5,52 5,55 5,69 6,01

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,44 0,45 0,46 0,47

4.1 Listrik 0,30 0,31 0,31 0,31

4.2 Air Bersih 0,14 0,15 0,15 0,16

5. Konstruksi 7,94 8,39 8,99 9,58

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 10,12 10,38 10,53 10,53

6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 9,26 9,47 9,61 9,51

6.2 Hotel 0,19 0,19 0,20 0,22

6.3 Restoran 0,67 0,72 0,72 0,80

7. Pengangkutan dan Komunikasi 7,16 7,42 7,43 8,117.1 Angkutan Jalan Raya 2,18 2,17 2,13 2,33

7.2 Angkutan Laut 1,68 1,75 1,74 1,79

7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 0,15 0,15 0,15 0,14

7.4 Angkutan Udara 0,39 0,42 0,43 0,47

7.5 Jasa Penunjang Angkutan 0,41 0,43 0,43 0,46

7.6 Komunikasi 2,33 2,50 2,55 2,92

8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 1,71 1,99 2,36 2,24

8.1 Bank 0,52 0,79 1,13 1,00

8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,22 0,22 0,22 0,22

8.3 Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00

8.4 Real Estat 0,87 0,88 0,91 0,91

8.5 Jasa Perusahaan 0,10 0,10 0,10 0,119. Jasa-jasa 10,31 10,53 10,75 10,80

9.1 Pemerintahan Umum 9,11 9,30 9,52 9,56

9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 0,63 0,64 0,64 0,65

9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 0,40 0,41 0,42 0,43

9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 0,17 0,17 0,17 0,17

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00  Catatan : x Angka sementara

xx Angka sangat sementara 

Page 78: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 78/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  60

Lampiran 1.7. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar

Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen) 

Lapangan Usaha 2006 2007 2008x

2009xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 12,85 13,74 12,48 14,82

1.1 Tanaman Bahan Makanan 12,21 10,73 22,09 17,81

1.2 Tanaman Perkebunan 16,69 13,25 13,82 12,65

1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 21,16 19,32 12,96 14,10

1.4 Kehutanan 6,95 13,34 15,91 14,17

1.5 Perikanan 15,70 14,56 5,95 14,76

2. Pertambangan dan Penggalian 1,60 6,58 11,41 4,49

2.1 Minyak dan Gas Bumi 0,91 6,16 10,39 3,14

2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -

2.3 Penggalian 19,88 15,89 32,11 27,33

3. Industri Pengolahan 10,24 19,66 36,05 25,12

3.1 Industri Besar/Sedang 14,79 14,74 13,01 20,46

3.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 13,61 12,63 13,71 13,02

3.3 Industri Migas 7,76 22,72 48,80 27,40

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 20,95 20,21 14,35 11,88

4.1 Listrik 20,73 20,48 15,62 10,21

4.2 Air Bersih 21,62 19,40 10,54 17,09

5. Konstruksi 26,54 24,82 28,84 23,96

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 20,38 18,41 17,72 12,58

6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 20,23 18,13 17,79 11,27

6.2 Hotel 25,31 20,04 23,35 26,18

6.3 Restoran 21,12 22,10 14,96 28,06

7. Pengangkutan dan Komunikasi 27,13 19,34 12,42 22,197.1 Angkutan Jalan Raya 22,47 14,99 11,50 26,99

7.2 Angkutan Laut 13,11 16,78 16,82 13,62

7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 5,81 8,61 12,99 3,83

7.4 Angkutan Udara 34,32 26,05 23,66 24,92

7.5 Jasa Penunjang Angkutan 21,16 19,88 11,62 18,17

7.6 Komunikasi 41,98 23,79 9,73 24,03

8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 5,80 41,81 40,78 15,41

8.1 Bank -8,03 87,09 68,19 17,24

8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 16,87 18,21 12,35 20,16

8.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -

8.4 Real Estat 14,15 17,61 19,53 11,65

8.5 Jasa Perusahaan 18,63 18,52 12,45 12,629. Jasa-jasa 17,17 13,25 20,81 13,76

9.1 Pemerintahan Umum 17,42 12,58 21,90 14,11

9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 12,86 13,59 12,61 11,37

9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 19,79 23,33 17,69 12,82

9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 14,61 15,52 9,84 8,29

PDRB 13,04 15,89 20,27 16,67  Catatan : x Angka sementara

xx Angka sangat sementara 

Page 79: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 79/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  61

Lampiran 1.8. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga

Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen) 

Lapangan Usaha 2006 2007 2008x

2009xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 3,29 5,22 6,34 3,36

1.1 Tanaman Bahan Makanan 2,72 5,74 11,95 6,40

1.2 Tanaman Perkebunan 8,97 5,31 5,83 5,62

1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 8,92 7,84 6,97 8,15

1.4 Kehutanan -1,51 2,55 5,17 -0,54

1.5 Perikanan 5,28 6,65 4,83 3,56

2. Pertambangan dan Penggalian -1,77 0,51 1,05 -0,44

2.1 Minyak dan Gas Bumi -2,31 0,04 0,55 -1,05

2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -

2.3 Penggalian 13,35 11,94 11,90 11,31

3. Industri Pengolahan 0,52 8,22 7,22 11,31

3.1 Industri Besar/Sedang 6,11 8,87 5,54 11,17

3.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 6,58 7,28 3,18 6,15

3.3 Industri Migas -6,70 7,51 10,06 12,23

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 11,25 9,29 8,16 8,91

4.1 Listrik 10,84 8,48 8,69 7,35

4.2 Air Bersih 12,14 11,00 7,06 12,19

5. Konstruksi 13,06 12,97 15,02 13,16

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 10,49 9,69 8,85 6,23

6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 10,41 9,39 8,90 5,15

6.2 Hotel 11,02 8,89 11,61 17,65

6.3 Restoran 11,52 14,02 7,55 17,56

7. Pengangkutan dan Komunikasi 14,84 10,89 7,55 15,987.1 Angkutan Jalan Raya 11,10 6,29 5,70 15,92

7.2 Angkutan Laut 9,88 11,58 6,66 9,46

7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 2,56 4,10 5,68 2,24

7.4 Angkutan Udara 27,30 14,69 9,87 16,55

7.5 Jasa Penunjang Angkutan 10,96 11,46 6,37 13,82

7.6 Komunikasi 22,35 14,41 9,70 21,53

8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan -1,80 24,91 26,92 1,19

8.1 Bank -18,35 62,58 53,39 -5,14

8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 7,83 7,89 6,94 7,86

8.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -

8.4 Real Estat 7,70 8,73 10,56 6,69

8.5 Jasa Perusahaan 7,59 7,81 7,52 7,519. Jasa-jasa 9,40 9,19 9,58 6,82

9.1 Pemerintahan Umum 9,84 9,23 9,86 6,68

9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 4,93 8,34 7,12 7,54

9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 9,09 10,74 9,66 9,55

9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 4,20 6,81 3,48 5,13

PDRB 4,55 6,95 7,33 6,26  Catatan : x Angka sementara

xx Angka sangat sementara 

Page 80: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 80/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  62

Lampiran 1.9. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga

Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen) 

Lapangan Usaha 2006 2007 2008x

2009xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 112,85 113,74 112,48 114,82

1.1 Tanaman Bahan Makanan 112,21 110,73 122,09 117,81

1.2 Tanaman Perkebunan 116,69 113,25 113,82 112,65

1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 121,16 119,32 112,96 114,10

1.4 Kehutanan 106,95 113,34 115,91 114,17

1.5 Perikanan 115,70 114,56 105,95 114,76

2. Pertambangan dan Penggalian 101,60 106,58 111,41 104,49

2.1 Minyak dan Gas Bumi 100,91 106,16 110,39 103,14

2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -

2.3 Penggalian 119,88 115,89 132,11 127,33

3. Industri Pengolahan 110,24 119,66 136,05 125,12

3.1 Industri Besar/Sedang 114,79 114,74 113,01 120,46

3.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 113,61 112,63 113,71 113,02

3.3 Industri Migas 107,76 122,72 148,80 127,40

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 120,95 120,21 114,35 111,88

4.1 Listrik 120,73 120,48 115,62 110,21

4.2 Air Bersih 121,62 119,40 110,54 117,09

5. Konstruksi 126,54 124,82 128,84 123,96

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 120,38 118,41 117,72 112,58

6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 120,23 118,13 117,79 111,27

6.2 Hotel 125,31 120,04 123,35 126,18

6.3 Restoran 121,12 122,10 114,96 128,06

7. Pengangkutan dan Komunikasi 127,13 119,34 112,42 122,197.1 Angkutan Jalan Raya 122,47 114,99 111,50 126,99

7.2 Angkutan Laut 113,11 116,78 116,82 113,62

7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 105,81 108,61 112,99 103,83

7.4 Angkutan Udara 134,32 126,05 123,66 124,92

7.5 Jasa Penunjang Angkutan 121,16 119,88 111,62 118,17

7.6 Komunikasi 141,98 123,79 109,73 124,03

8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 105,80 141,81 140,78 115,41

8.1 Bank 91,97 187,09 168,19 117,24

8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 116,87 118,21 112,35 120,16

8.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -

8.4 Real Estat 114,15 117,61 119,53 111,65

8.5 Jasa Perusahaan 118,63 118,52 112,45 112,629. Jasa-jasa 117,17 113,25 120,81 113,76

9.1 Pemerintahan Umum 117,42 112,58 121,90 114,11

9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 112,86 113,59 112,61 111,37

9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 119,79 123,33 117,69 112,82

9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 114,61 115,52 109,84 108,29

PDRB 113,04 115,89 120,27 116,67  Catatan : x Angka sementara

xx Angka sangat sementara 

Page 81: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 81/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  63

Lampiran 1.10. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga

Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen) 

Lapangan Usaha 2006 2007 2008x

2009xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 103,29 105,22 106,34 103,36

1.1 Tanaman Bahan Makanan 102,72 105,74 111,95 106,40

1.2 Tanaman Perkebunan 108,97 105,31 105,83 105,62

1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 108,92 107,84 106,97 108,15

1.4 Kehutanan 98,49 102,55 105,17 99,46

1.5 Perikanan 105,28 106,65 104,83 103,56

2. Pertambangan dan Penggalian 98,23 100,51 101,05 99,56

2.1 Minyak dan Gas Bumi 97,69 100,04 100,55 98,95

2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -

2.3 Penggalian 113,35 111,94 111,90 111,31

3. Industri Pengolahan 100,52 108,22 107,22 111,31

3.1 Industri Besar/Sedang 106,11 108,87 105,54 111,17

3.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 106,58 107,28 103,18 106,15

3.3 Industri Migas 93,30 107,51 110,06 112,23

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 111,25 109,29 108,16 108,91

4.1 Listrik 110,84 108,48 108,69 107,35

4.2 Air Bersih 112,14 111,00 107,06 112,19

5. Konstruksi 113,06 112,97 115,02 113,16

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 110,49 109,69 108,85 106,23

6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 110,41 109,39 108,90 105,15

6.2 Hotel 111,02 108,89 111,61 117,65

6.3 Restoran 111,52 114,02 107,55 117,56

7. Pengangkutan dan Komunikasi 114,84 110,89 107,55 115,987.1 Angkutan Jalan Raya 111,10 106,29 105,70 115,92

7.2 Angkutan Laut 109,88 111,58 106,66 109,46

7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 102,56 104,10 105,68 102,24

7.4 Angkutan Udara 127,30 114,69 109,87 116,55

7.5 Jasa Penunjang Angkutan 110,96 111,46 106,37 113,82

7.6 Komunikasi 122,35 114,41 109,70 121,53

8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 98,20 124,91 126,92 101,19

8.1 Bank 81,65 162,58 153,39 94,86

8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 107,83 107,89 106,94 107,86

8.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -

8.4 Real Estat 107,70 108,73 110,56 106,69

8.5 Jasa Perusahaan 107,59 107,81 107,52 107,519. Jasa-jasa 109,40 109,19 109,58 106,82

9.1 Pemerintahan Umum 109,84 109,23 109,86 106,68

9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 104,93 108,34 107,12 107,54

9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 109,09 110,74 109,66 109,55

9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 104,20 106,81 103,48 105,13

PDRB 104,55 106,95 107,33 106,26  Catatan : x Angka sementara

xx Angka sangat sementara 

Page 82: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 82/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  64

Lampiran 1.11. Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto menurut

Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen) 

Lapangan Usaha 2006 2007 2008x

2009xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 149,53 161,64 170,96 189,91

1.1 Tanaman Bahan Makanan 137,52 144,01 157,04 173,89

1.2 Tanaman Perkebunan 158,39 170,33 183,18 195,36

1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 145,12 160,56 169,56 178,88

1.4 Kehutanan 147,59 163,12 179,78 206,37

1.5 Perikanan 154,60 166,08 167,86 186,02

2. Pertambangan dan Penggalian 143,57 152,24 167,85 176,17

2.1 Minyak dan Gas Bumi 143,00 151,75 166,60 173,64

2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -

2.3 Penggalian 157,28 162,82 192,23 219,91

3. Industri Pengolahan 231,68 256,18 325,07 365,40

3.1 Industri Besar/Sedang 146,73 154,64 165,58 179,40

3.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 137,03 143,85 158,52 168,79

3.3 Industri Migas 356,93 407,41 550,79 625,21

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 195,15 214,64 226,92 233,10

4.1 Listrik 215,00 238,79 254,00 260,79

4.2 Air Bersih 153,27 164,86 170,24 177,66

5. Konstruksi 162,35 179,37 200,91 220,07

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 164,79 177,88 192,37 203,85

6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 166,07 179,34 193,98 205,28

6.2 Hotel 165,03 181,93 201,06 215,63

6.3 Restoran 147,13 157,56 168,41 183,45

7. Pengangkutan dan Komunikasi 162,73 175,13 183,06 192,877.1 Angkutan Jalan Raya 162,17 175,43 185,07 202,74

7.2 Angkutan Laut 140,40 146,94 160,94 167,05

7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 128,15 133,70 142,94 145,17

7.4 Angkutan Udara 125,22 137,63 154,92 166,05

7.5 Jasa Penunjang Angkutan 139,02 149,51 156,90 162,89

7.6 Komunikasi 192,14 207,90 207,95 212,23

8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 159,89 181,53 201,36 229,65

8.1 Bank 182,67 210,20 230,49 284,88

8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 147,82 161,95 170,15 189,55

8.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -

8.4 Real Estat 152,29 164,72 178,09 186,37

8.5 Jasa Perusahaan 134,91 148,30 155,10 162,479. Jasa-jasa 128,45 133,23 146,88 156,43

9.1 Pemerintahan Umum 125,45 129,31 143,49 153,47

9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 142,39 149,28 156,92 162,51

9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 170,54 189,93 203,85 209,94

9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 138,72 150,04 159,25 164,04

PDRB 161,21 174,70 195,77 214,94  Catatan : x Angka sementara

xx Angka sangat sementara 

Page 83: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 83/96

Page 84: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 84/96

 

Lampiran 2

PDRB tanpa Migas 

Page 85: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 85/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  67

Lampiran 2.1. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku

menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (juta rupiah)

Tanpa Migas

Lapangan Usaha 2006 2007 2008

x

2009

xx

 (1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian1.1. Tanaman Bahan Makanan1.2. Tanaman Perkebunan1.3. Peternakan dan Hasil-hasilnya1.4. Kehutanan1.5. Perikanan

2. Pertambangan dan Penggalian2.1. Minyak dan Gas Bumi2.2. Pertambangan Tanpa Migas2.3. Penggalian

3. Industri Pengolahan

3.1. Industri Besar/Sedang3.2. Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga3.3. Industri Migas

4. Listrik dan Air Bersih4.1. Listrik4.2. Air Bersih

5. Bangunan

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran6.1. Perdagangan Besar dan Eceran6.2. Hotel6.3. Restoran

7. Pengangkutan dan Komunikasi7.1. Angkutan Jalan Raya7.2. Angkutan Laut7.3. Angkutan Sungai, Danau & Penyeberangan7.4. Angkutan Udara7.5. Jasa Penunjang Angkutan7.6. Komunikasi

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan8.1. Bank8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank8.3. Jasa Penunjang Keuangan8.4. Sewa Bangunan8.5. Jasa Perusahaan

9. Jasa-jasa

9.1. Pemerintahan Umum9.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan9.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi9.4. Jasa Perorangan dan Rumahtangga

2 428 810,57372 367,74256 034,39131 463,39708 070,18960 874,87

67 420,590,000,00

67 420,59

649 458,00 

583 854,9165 603,09

0,00

48 038,7835 904,8012 133,99

715 644,60 

925 804,53 853 496,6417 215,2655 092,63

646 121,42 196 197,65130 930,4610 956,6527 352,8031 819,13

248 864,73

151 430,25 52 498,4517 820,14

0,0073 417,88

7 693,79

734 843,72 

634 024,0249 973,0837 447,3013 399,33

2 762 424,54412 310,02289 952,22156 858,74802 546,18

1 100 757,39

78 132,180,000,00

78 132,18

743 810,48 

669 923,7873 886,70

0,00

57 745,9043 257,8214 488,08

893 250,07 

1 096 203,97 1 008 272,92

20 664,7667 266,28

771 098,42 225 598,73152 897,4211 900,5434 479,2738 144,54

308 077,92

214 745,78 98 218,9721 065,15

0,0086 343,27

9 118,39

832 234,79 

713 810,2256 762,1546 183,5015 478,92

3 107 119,13503 368,83330 023,04177 195,01930 239,16

1 166 293,09

103 222,590,000,00

103 222,59

841 096,53

754 265,6086 830,93

0,00

66 030,3450 014,7416 015,60

1 150 834,65 

1 290 421,32 1 187 602,68

25 489,5077 329,14

866 875,56 251 552,51178 618,2713 445,9342 638,7342 577,40

338 042,72

302 327,09 165 199,0923 667,35

0,00103 206,8010 253,85

1 005 409,58 

870 134,2463 919,3054 354,7217 001,32

3 567 520,90593 031,46371 761,74202 174,26

1 062 058,421 338 495,03

131 432,230,000,00

131 432,23

1 006 900,64

911 944,5494 956,10

0,00

73 874,44 55 122,5518 751,89

1 426 539,42

1 452 692,47 1 321 504,76

32 161,4099 026,31

1 059 222,47 319 451,00202 945,3313 961,2753 265,7050 314,29

419 284,88

348 902,66 193 684,9228 438,38

0,00115 231,6311 547,73

1 143 797,37 

992 875,8671 189,1961 322,3318 409,99

PDRB tanpa Migas 6 367 572,45 7 449 646,13 8 733 336,79 10 210 882,61

Catatan : x Angka sementaraxx Angka sangat sementara

Page 86: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 86/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  68

Lampiran 2.2. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000

menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (juta rupiah)

Tanpa Migas

Lapangan Usaha 2006 2007 2008

x

2009

xx

 (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian1.1. Tanaman Bahan Makanan1.2. Tanaman Perkebunan1.3. Peternakan dan Hasil-hasilnya1.4. Kehutanan1.5. Perikanan

2. Pertambangan dan Penggalian2.1. Minyak dan Gas Bumi2.2. Pertambangan Tanpa Migas2.3. Penggalian

3. Industri Pengolahan

3.1. Industri Besar/Sedang3.2. Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga3.3. Industri Migas

4. Listrik dan Air Bersih4.1. Listrik4.2. Air Bersih

5. Bangunan

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran6.1. Perdagangan Besar dan Eceran6.2. Hotel6.3. Restoran

7. Pengangkutan dan Komunikasi7.1. Angkutan Jalan Raya7.2. Angkutan Laut7.3. Angkutan Sungai, Danau & Penyeberangan7.4. Angkutan Udara7.5. Jasa Penunjang Angkutan7.6. Komunikasi

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan8.1. Bank8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank8.3. Jasa Penunjang Keuangan8.4. Sewa Bangunan8.5. Jasa Perusahaan

9. Jasa-jasa

9.1. Pemerintahan Umum9.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan9.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi9.4. Jasa Perorangan dan Rumahtangga

1 624 269,11270 769,24161 644,6890 589,43

479 759,31621 506,45

42 867,620,000,00

42 867,62

445 795,96 

397 919,9447 876,02

0,00

24 616,8616 699,91

7 916,96

440 813,49 

561 814,69 513 938,6610 431,3337 444,71

397 041,92 120 982,8493 252,44

8 550,0021 843,8522 888,53

129 524,27

94 706,46 28 739,8112 055,55

0,0048 207,99

5 703,11

572 104,26 

505 389,8835 096,5921 958,54

9 659,26

1 709 046,87286 311,37170 232,7697 692,66

492 003,69662 806,38

47 987,390,000,00

47 987,39

484 590,65 

433 227,4351 363,22

0,00

26 903,4818 115,62

8 787,86

498 004,63 

616 261,41 562 209,0911 358,5642 693,76

440 299,46 128 596,17104 051,08

8 900,8125 051,6625 512,67

148 187,08

118 299,10 46 726,1813 007,00

0,0052 417,47

6 148,45

624 673,17 

552 015,2938 024,9824 316,1710 316,73

1 817 444,10320 535,78180 160,95104 504,34517 432,35694 810,68

53 696,560,000,00

53 696,56

510 235,74 

455 888,2754 347,47

0,00

29 098,4819 690,55

9 407,93

572 822,13 

670 818,70 612 223,5012 677,3745 917,83

473 536,46 135 926,14110 985,27

9 406,7527 523,4127 137,40

162 557,49

150 145,26 71 672,8413 909,74

0,0057 951,61

6 611,07

684 491,02 

606 417,3340 734,0226 663,9410 675,73

1 878 562,44 341 045,36190 291,78113 023,17514 646,97719 555,16

59 767,210,000,00

59 767,21

564 585,38 

508 329,1356 256,25

0,00

31 691,89 21 136,9710 554,92

648 208,20

712 637,01 643 742,2814 915,0353 979,70

549 199,59 157 569,74121 485,23

9 617,0732 078,7930 887,74

197 561,02

151 927,63 67 988,4115 002,81

0,0061 828,76

7 107,65

731 168,14 

646 930,4143 805,3329 209,3411 223,06

PDRB tanpa Migas 4 204 030,38 4 566 066,15 4 962 288,45 5 327 747,48

Catatan : x Angka sementaraxx Angka sangat sementara

Page 87: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 87/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  69

Lampiran 2.3. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar

Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen)

Tanpa Migas

Lapangan Usaha 2006 2007 2008x

2009xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 190,35 216,50 243,51 279,60

1.1 Tanaman Bahan Makanan 170,61 188,91 230,63 271,71

1.2 Tanaman Perkebunan 225,03 254,84 290,06 326,74

1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 237,44 283,31 320,04 365,15

1.4 Kehutanan 164,41 186,35 216,00 246,61

1.5 Perikanan 209,85 240,40 254,72 292,33

2. Pertambangan dan Penggalian 274,67 318,30 420,52 535,44

2.1 Minyak dan Gas Bumi - - - -

2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -

2.3 Penggalian 274,67 318,30 420,52 535,44

3. Industri Pengolahan 212,51 243,38 275,21 329,47

3.1 Industri Besar/Sedang 213,35 244,80 276,65 333,233.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 205,32 231,25 262,95 297,19

3.3 Industri Migas - - - -

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 329,80 396,44 453,31 507,16

4.1 Listrik 365,29 440,10 508,84 560,81

4.2 Air Bersih 256,15 305,85 338,09 395,85

5. Konstruksi 274,23 342,29 440,99 546,64

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 272,06 322,13 379,21 426,89

6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 274,01 323,70 381,28 424,27

6.2 Hotel 306,63 368,07 454,00 572,84

6.3 Restoran 237,47 289,94 333,32 426,84

7. Pengangkutan dan Komunikasi 334,01 398,61 448,12 547,55

7.1 Angkutan Jalan Raya 275,18 316,41 352,81 448,04

7.2 Angkutan Laut 264,32 308,66 360,59 409,70

7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 161,53 175,44 198,22 205,82

7.4 Angkutan Udara 308,84 389,30 481,43 601,42

7.5 Jasa Penunjang Angkutan 265,79 318,63 355,66 420,29

7.6 Komunikasi 553,03 684,61 751,20 931,73

8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 228,50 324,04 456,19 526,47

8.1 Bank 235,94 441,41 742,43 870,45

8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 235,74 278,67 313,09 376,21

8.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -

8.4 Real Estat 223,98 263,41 314,86 351,54

8.5 Jasa Perusahaan 208,90 247,58 278,41 313,54

9. Jasa-jasa 219,04 248,07 299,68 340,93

9.1 Pemerintahan Umum 215,23 242,31 295,38 337,04

9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 213,57 242,58 273,17 304,24

9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 343,16 423,22 498,09 561,94

9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 203,16 234,69 257,78 279,14

PDRB 226,03 264,44 310,01 362,45

Catatan : x Angka sementaraxx Angka sangat sementara

Page 88: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 88/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  70

Lampiran 2.4. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga

Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen) 

Tanpa Migas

Lapangan Usaha 2006 2007 2008x

2009xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 127,30 133,94 142,44 147,23

1.1 Tanaman Bahan Makanan 124,06 131,18 146,86 156,26

1.2 Tanaman Perkebunan 142,07 149,62 158,34 167,25

1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 163,62 176,45 188,75 204,14

1.4 Kehutanan 111,40 114,24 120,15 119,50

1.5 Perikanan 135,74 144,76 151,75 157,15

2. Pertambangan dan Penggalian 174,64 195,50 218,76 243,49

2.1 Minyak dan Gas Bumi - - - -

2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -

2.3 Penggalian 174,64 195,50 218,76 243,49

3. Industri Pengolahan 145,87 158,56 166,95 184,74

3.1 Industri Besar/Sedang 145,40 158,31 167,08 185,753.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 149,84 160,76 165,87 176,07

3.3 Industri Migas - - - -

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 169,00 184,70 199,77 217,57

4.1 Listrik 169,90 184,31 200,33 215,04

4.2 Air Bersih 167,13 185,51 198,60 222,82

5. Konstruksi 168,92 190,83 219,50 248,39

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 165,10 181,10 197,13 209,42

6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 165,00 180,50 196,55 206,67

6.2 Hotel 185,80 202,31 225,80 265,66

6.3 Restoran 161,40 184,03 197,92 232,67

7. Pengangkutan dan Komunikasi 205,25 227,61 244,79 283,90

7.1 Angkutan Jalan Raya 169,68 180,36 190,64 221,00

7.2 Angkutan Laut 188,25 210,05 224,05 245,25

7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 126,05 131,22 138,68 141,78

7.4 Angkutan Udara 246,64 282,86 310,76 362,20

7.5 Jasa Penunjang Angkutan 191,19 213,11 226,69 258,01

7.6 Komunikasi 287,83 329,30 361,24 439,02

8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 142,90 178,50 226,56 229,25

8.1 Bank 129,16 210,00 322,11 305,55

8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 159,48 172,07 184,01 198,47

8.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -

8.4 Real Estat 147,07 159,91 176,79 188,62

8.5 Jasa Perusahaan 154,85 166,94 179,50 192,98

9. Jasa-jasa 170,53 186,20 204,03 217,94

9.1 Pemerintahan Umum 171,56 187,39 205,86 219,61

9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 149,99 162,51 174,08 187,21

9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 201,22 222,83 244,34 267,67

9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 146,46 156,42 161,87 170,17

PDRB 149,23 162,08 176,15 189,12  Catatan : x Angka sementara

xx Angka sangat sementara

Page 89: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 89/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  71

Lampiran 2.5. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar

Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen) 

Tanpa Migas

Lapangan Usaha 2006 2007 2008x

2009xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 38,14 37,08 35,58 34,94

1.1 Tanaman Bahan Makanan 5,85 5,53 5,76 5,81

1.2 Tanaman Perkebunan 4,02 3,89 3,78 3,64

1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 2,06 2,11 2,03 1,98

1.4 Kehutanan 11,12 10,77 10,65 10,40

1.5 Perikanan 15,09 14,78 13,35 13,11

2. Pertambangan dan Penggalian 1,06 1,05 1,18 1,29

2.1 Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00

2.2 Pertambangan Tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00

2.3 Penggalian 1,06 1,05 1,18 1,29

3. Industri Pengolahan 10,20 9,98 9,63 9,86

3.1 Industri Besar/Sedang 9,17 8,99 8,67 8,933.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 1,03 0,99 0,96 0,93

3.3 Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,00

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,75 0,78 0,76 0,72

4.1 Listrik 0,56 0,58 0,57 0,54

4.2 Air Bersih 0,19 0,19 0,18 0,18

5. Konstruksi 11,24 11,99 13,18 13,97

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 14,54 14,71 14,78 14,23

6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 13,40 13,53 13,60 12,94

6.2 Hotel 0,27 0,28 0,29 0,31

6.3 Restoran 0,87 0,90 0,89 0,97

7. Pengangkutan dan Komunikasi 10,15 10,35 9,93 10,37

7.1 Angkutan Jalan Raya 3,08 3,03 2,88 3,13

7.2 Angkutan Laut 2,06 2,05 2,05 1,99

7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 0,17 0,16 0,15 0,14

7.4 Angkutan Udara 0,43 0,46 0,49 0,52

7.5 Jasa Penunjang Angkutan 0,50 0,51 0,49 0,49

7.6 Komunikasi 3,91 4,14 3,87 4,11

8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 2,38 2,88 3,46 3,42

8.1 Bank 0,82 1,32 1,89 1,90

8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,28 0,28 0,27 0,28

8.3 Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00

8.4 Real Estat 1,15 1,16 1,18 1,13

8.5 Jasa Perusahaan 0,12 0,12 0,12 0,11

9. Jasa-jasa 11,54 11,17 11,51 11,20

9.1 Pemerintahan Umum 9,96 9,58 9,96 9,72

9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 0,78 0,76 0,73 0,70

9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 0,59 0,62 0,62 0,60

9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 0,21 0,21 0,19 0,18

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00  Catatan : x Angka sementara

xx Angka sangat sementara

Page 90: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 90/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  72

Lampiran 2.6. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga

Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen) 

Tanpa Migas

Lapangan Usaha 2006 2007 2008x

2009xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 38,64 37,43 36,63 35,26

1.1 Tanaman Bahan Makanan 6,44 6,27 6,46 6,40

1.2 Tanaman Perkebunan 3,84 3,73 3,63 3,57

1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 2,15 2,14 2,11 2,12

1.4 Kehutanan 11,41 10,78 10,43 9,66

1.5 Perikanan 14,78 14,52 14,00 13,51

2. Pertambangan dan Penggalian 1,02 1,05 1,08 1,12

2.1 Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00

2.2 Pertambangan Tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00

2.3 Penggalian 1,02 1,05 1,08 1,12

3. Industri Pengolahan 10,60 10,61 10,28 10,60

3.1 Industri Besar/Sedang 9,47 9,49 9,21 9,543.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 1,14 1,12 1,07 1,06

3.3 Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,00

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,59 0,59 0,59 0,59

4.1 Listrik 0,40 0,40 0,40 0,40

4.2 Air Bersih 0,19 0,19 0,19 0,20

5. Konstruksi 10,49 10,91 11,54 12,17

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 13,36 13,50 13,52 13,38

6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 12,22 12,31 12,34 12,08

6.2 Hotel 0,25 0,25 0,26 0,28

6.3 Restoran 0,89 0,94 0,93 1,01

7. Pengangkutan dan Komunikasi 9,44 9,64 9,54 10,31

7.1 Angkutan Jalan Raya 2,88 2,82 2,74 2,96

7.2 Angkutan Laut 2,22 2,28 2,24 2,28

7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 0,20 0,19 0,19 0,18

7.4 Angkutan Udara 0,52 0,55 0,55 0,60

7.5 Jasa Penunjang Angkutan 0,54 0,56 0,55 0,58

7.6 Komunikasi 3,08 3,25 3,28 3,71

8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 2,25 2,59 3,03 2,85

8.1 Bank 0,68 1,02 1,44 1,28

8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,29 0,28 0,28 0,28

8.3 Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00

8.4 Real Estat 1,15 1,15 1,17 1,16

8.5 Jasa Perusahaan 0,14 0,13 0,13 0,13

9. Jasa-jasa 13,61 13,68 13,79 13,72

9.1 Pemerintahan Umum 12,02 12,09 12,22 12,14

9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 0,83 0,83 0,82 0,82

9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 0,52 0,53 0,54 0,55

9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 0,23 0,23 0,22 0,21

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00  Catatan : x Angka sementara

xx Angka sangat sementara

Page 91: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 91/96

Page 92: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 92/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  74

Lampiran 2.8. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga

Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen) 

Tanpa Migas

Lapangan Usaha 2006 2007 2008x

2009xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 3,29 5,22 6,34 3,36

1.1 Tanaman Bahan Makanan 2,72 5,74 11,95 6,40

1.2 Tanaman Perkebunan 8,97 5,31 5,83 5,62

1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 8,92 7,84 6,97 8,15

1.4 Kehutanan -1,51 2,55 5,17 -0,54

1.5 Perikanan 5,28 6,65 4,83 3,56

2. Pertambangan dan Penggalian 13,35 11,94 11,90 11,31

2.1 Minyak dan Gas Bumi - - - -

2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -

2.3 Penggalian 13,35 11,94 11,90 11,31

3. Industri Pengolahan 6,16 8,70 5,29 10,65

3.1 Industri Besar/Sedang 6,11 8,87 5,54 11,173.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 6,58 7,28 3,18 6,15

3.3 Industri Migas - - - -

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 11,25 9,29 8,16 8,91

4.1 Listrik 10,84 8,48 8,69 7,35

4.2 Air Bersih 12,14 11,00 7,06 12,19

5. Konstruksi 13,06 12,97 15,02 13,16

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 10,49 9,69 8,85 6,23

6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 10,41 9,39 8,90 5,15

6.2 Hotel 11,02 8,89 11,61 17,65

6.3 Restoran 11,52 14,02 7,55 17,56

7. Pengangkutan dan Komunikasi 14,84 10,89 7,55 15,98

7.1 Angkutan Jalan Raya 11,10 6,29 5,70 15,92

7.2 Angkutan Laut 9,88 11,58 6,66 9,46

7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 2,56 4,10 5,68 2,24

7.4 Angkutan Udara 27,30 14,69 9,87 16,55

7.5 Jasa Penunjang Angkutan 10,96 11,46 6,37 13,82

7.6 Komunikasi 22,35 14,41 9,70 21,53

8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan -1,80 24,91 26,92 1,19

8.1 Bank -18,35 62,58 53,39 -5,14

8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 7,83 7,89 6,94 7,86

8.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -

8.4 Real Estat 7,70 8,73 10,56 6,69

8.5 Jasa Perusahaan 7,59 7,81 7,52 7,51

9. Jasa-jasa 9,40 9,19 9,58 6,82

9.1 Pemerintahan Umum 9,84 9,23 9,86 6,68

9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 4,93 8,34 7,12 7,54

9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 9,09 10,74 9,66 9,55

9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 4,20 6,81 3,48 5,13

PDRB 7,36 8,61 8,68 7,36  Catatan : x Angka sementara

xx Angka sangat sementara

Page 93: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 93/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  75

Lampiran 2.9. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga

Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen) 

Tanpa Migas

Lapangan Usaha 2006 2007 2008x

2009xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 112,85 113,74 112,48 114,82

1.1 Tanaman Bahan Makanan 112,21 110,73 122,09 117,81

1.2 Tanaman Perkebunan 116,69 113,25 113,82 112,65

1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 121,16 119,32 112,96 114,10

1.4 Kehutanan 106,95 113,34 115,91 114,17

1.5 Perikanan 115,70 114,56 105,95 114,76

2. Pertambangan dan Penggalian 119,88 115,89 132,11 127,33

2.1 Minyak dan Gas Bumi - - - -

2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -

2.3 Penggalian 119,88 115,89 132,11 127,33

3. Industri Pengolahan 114,67 114,53 113,08 119,71

3.1 Industri Besar/Sedang 114,79 114,74 113,01 120,463.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 113,61 112,63 113,71 113,02

3.3 Industri Migas - - - -

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 120,95 120,21 114,35 111,88

4.1 Listrik 120,73 120,48 115,62 110,21

4.2 Air Bersih 121,62 119,40 110,54 117,09

5. Konstruksi 126,54 124,82 128,84 123,96

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 120,38 118,41 117,72 112,58

6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 120,23 118,13 117,79 111,27

6.2 Hotel 125,31 120,04 123,35 126,18

6.3 Restoran 121,12 122,10 114,96 128,06

7. Pengangkutan dan Komunikasi 127,13 119,34 112,42 122,19

7.1 Angkutan Jalan Raya 122,47 114,99 111,50 126,99

7.2 Angkutan Laut 113,11 116,78 116,82 113,62

7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 105,81 108,61 112,99 103,83

7.4 Angkutan Udara 134,32 126,05 123,66 124,92

7.5 Jasa Penunjang Angkutan 121,16 119,88 111,62 118,17

7.6 Komunikasi 141,98 123,79 109,73 124,03

8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 105,80 141,81 140,78 115,41

8.1 Bank 91,97 187,09 168,19 117,24

8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 116,87 118,21 112,35 120,16

8.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -

8.4 Real Estat 114,15 117,61 119,53 111,65

8.5 Jasa Perusahaan 118,63 118,52 112,45 112,62

9. Jasa-jasa 117,17 113,25 120,81 113,76

9.1 Pemerintahan Umum 117,42 112,58 121,90 114,11

9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 112,86 113,59 112,61 111,37

9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 119,79 123,33 117,69 112,82

9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 114,61 115,52 109,84 108,29

PDRB 117,31 116,99 117,23 116,92  Catatan : x Angka sementara

xx Angka sangat sementara

Page 94: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 94/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  76

Lampiran 2.10. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga

Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen) 

Tanpa Migas

Lapangan Usaha 2006 2007 2008x

2009xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 103,29 105,22 106,34 103,36

1.1 Tanaman Bahan Makanan 102,72 105,74 111,95 106,40

1.2 Tanaman Perkebunan 108,97 105,31 105,83 105,62

1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 108,92 107,84 106,97 108,15

1.4 Kehutanan 98,49 102,55 105,17 99,46

1.5 Perikanan 105,28 106,65 104,83 103,56

2. Pertambangan dan Penggalian 113,35 111,94 111,90 111,31

2.1 Minyak dan Gas Bumi - - - -

2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -

2.3 Penggalian 113,35 111,94 111,90 111,31

3. Industri Pengolahan 106,16 108,70 105,29 110,65

3.1 Industri Besar/Sedang 106,11 108,87 105,54 111,173.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 106,58 107,28 103,18 106,15

3.3 Industri Migas - - - -

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 111,25 109,29 108,16 108,91

4.1 Listrik 110,84 108,48 108,69 107,35

4.2 Air Bersih 112,14 111,00 107,06 112,19

5. Konstruksi 113,06 112,97 115,02 113,16

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 110,49 109,69 108,85 106,23

6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 110,41 109,39 108,90 105,15

6.2 Hotel 111,02 108,89 111,61 117,65

6.3 Restoran 111,52 114,02 107,55 117,56

7. Pengangkutan dan Komunikasi 114,84 110,89 107,55 115,98

7.1 Angkutan Jalan Raya 111,10 106,29 105,70 115,92

7.2 Angkutan Laut 109,88 111,58 106,66 109,46

7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 102,56 104,10 105,68 102,24

7.4 Angkutan Udara 127,30 114,69 109,87 116,55

7.5 Jasa Penunjang Angkutan 110,96 111,46 106,37 113,82

7.6 Komunikasi 122,35 114,41 109,70 121,53

8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 98,20 124,91 126,92 101,19

8.1 Bank 81,65 162,58 153,39 94,86

8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 107,83 107,89 106,94 107,86

8.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -

8.4 Real Estat 107,70 108,73 110,56 106,69

8.5 Jasa Perusahaan 107,59 107,81 107,52 107,51

9. Jasa-jasa 109,40 109,19 109,58 106,82

9.1 Pemerintahan Umum 109,84 109,23 109,86 106,68

9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 104,93 108,34 107,12 107,54

9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 109,09 110,74 109,66 109,55

9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 104,20 106,81 103,48 105,13

PDRB 107,36 108,61 108,68 107,36  Catatan : x Angka sementara

xx Angka sangat sementara

Page 95: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 95/96

 

 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2009  77

Lampiran 2.11. Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto menurut

Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 (persen) 

Tanpa Migas

Lapangan Usaha 2006 2007 2008x

2009xx

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 149,53 161,64 170,96 189,91

1.1 Tanaman Bahan Makanan 137,52 144,01 157,04 173,89

1.2 Tanaman Perkebunan 158,39 170,33 183,18 195,36

1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 145,12 160,56 169,56 178,88

1.4 Kehutanan 147,59 163,12 179,78 206,37

1.5 Perikanan 154,60 166,08 167,86 186,02

2. Pertambangan dan Penggalian 157,28 162,82 192,23 219,91

2.1 Minyak dan Gas Bumi - - - -

2.2 Pertambangan Tanpa Migas - - - -

2.3 Penggalian 157,28 162,82 192,23 219,91

3. Industri Pengolahan 145,69 153,49 164,84 178,34

3.1 Industri Besar/Sedang 146,73 154,64 165,58 179,403.2 Industri Kecil/Kerajinan Rumahtangga 137,03 143,85 158,52 168,79

3.3 Industri Migas - - - -

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 195,15 214,64 226,92 233,10

4.1 Listrik 215,00 238,79 254,00 260,79

4.2 Air Bersih 153,27 164,86 170,24 177,66

5. Konstruksi 162,35 179,37 200,91 220,07

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 164,79 177,88 192,37 203,85

6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 166,07 179,34 193,98 205,28

6.2 Hotel 165,03 181,93 201,06 215,63

6.3 Restoran 147,13 157,56 168,41 183,45

7. Pengangkutan dan Komunikasi 162,73 175,13 183,06 192,87

7.1 Angkutan Jalan Raya 162,17 175,43 185,07 202,74

7.2 Angkutan Laut 140,40 146,94 160,94 167,05

7.3 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 128,15 133,70 142,94 145,17

7.4 Angkutan Udara 125,22 137,63 154,92 166,05

7.5 Jasa Penunjang Angkutan 139,02 149,51 156,90 162,89

7.6 Komunikasi 192,14 207,90 207,95 212,23

8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 159,89 181,53 201,36 229,65

8.1 Bank 182,67 210,20 230,49 284,88

8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 147,82 161,95 170,15 189,55

8.3 Jasa Penunjang Keuangan - - - -

8.4 Real Estat 152,29 164,72 178,09 186,37

8.5 Jasa Perusahaan 134,91 148,30 155,10 162,47

9. Jasa-jasa 128,45 133,23 146,88 156,43

9.1 Pemerintahan Umum 125,45 129,31 143,49 153,47

9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan 142,39 149,28 156,92 162,51

9.3 Jasa Hiburan dan Rekreasi 170,54 189,93 203,85 209,94

9.4 Jasa Perorangan dan Rumahtangga 138,72 150,04 159,25 164,04

PDRB 151,46 163,15 175,99 191,65  Catatan : x Angka sementara

xx Angka sangat sementara

Page 96: PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

8/8/2019 PDRB Prov. Papua Barat Menurut Lapangan Usaha 2009

http://slidepdf.com/reader/full/pdrb-prov-papua-barat-menurut-lapangan-usaha-2009 96/96

 

Lampiran 2.12. Angka Agregat PDRB, PDRB Per Kapita dan Penduduk

Pertengahan Tahun, 2006-2009 

Tanpa Migas

Uraian 2006 2007 2008 x 2009 xx

(1) (2) (3) (4) (5)

NILAI ABSOLUT:

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 6 367 572,45 7 449 646,13 8 733 336,79 10 210 882,61

(Juta Rupiah)

PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 4 204 030,38 4 566 066,15 4 962 288,45 5 327 747,48

(Juta Rupiah)

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 702 061 715 999 729 962 743 860

(Jiwa)

PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga 9 069 828 10 404 548 11 964 098 13 726 888

Berlaku (Rupiah)PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga 5 988 127 6 377 196 6 798 009 7 162 299

Konstan 2000 (Rupiah)

INDEKS PERKEMBANGAN (Persen; 2000=100):

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 226,03 264,44 310,01 362,45

PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 149,23 162,08 176,15 189,12

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 122,93 125,37 127,82 130,25

PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga 183,87 210,93 242,54 278,28

Berlaku

PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga 121,39 129,28 137,81 145,20

Konstan 2000

LAJU PERTUMBUHAN (Persen):

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 17,31 16,99 17,23 16,92

PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 7,36 8,61 8,68 7,36