PENGANTAR DESAIN INTERIOR

R E Y N A L D I R I E S T I R A S C H O U T E N1 6 0 3 1 4 0 0 7 2T U G A S P E N G G A B U N G A N B L A C K - B O X & G L A S S - B O X

D O S E N P E N G A M P U , B P K . R A N G G A F I R M A N S Y A H

BLACK-BOX & GLASS-BOX

Metode Black-Box yang memiliki sifat imajinatif,subjektif,dan inovatif (menemukan sesuatu yang baru) sedangkan Metode Glass-Box memiliki sifat rasional (masuk akal), objektif, sistematis (terhitung dengan baik), dan method (sesuai dengan perhitungan dan ajaran yang jelas). Dari metode diatas dapat kita gabungkan menjadi suatu metode baru yaitu Perancang sebagai Self Organizing system.

PERANCANG SEBAGAI SELF ORGANIZING SYSTEM

Dalam hal ini,keahlian perancang sangat diuji karena menggabungkan metode Black-Box dan Glass-Box sangatlah rumit. Metode Black-Box adalah metode yang berinovatif dan selalu terlepas dari Metode Glass-Box yang hanya bermain aman dalam mendesain dan pengerjaannya jelas dan sistematis. Metode Self Organizing System ini juga dapat menjadi trobosan baru dari 2 Metoda yang ada,karena bisa lebih menciptakan karya yang lebih Inovatif dari Metode Black-Box dan juga dapat dikerjakan dengan jelas,perhitungan yang tepat dan sistematis, dari Metoda Glass-Box.

KRITERIA-KRITERIA PERANCANG SEBAGAI SELF ORGANIZING SYSTEM.

- Identifikasi dan review untuk keputusan kritis- Menghitung dan menghubungkan biaya-biaya penelitian dan perancangan

dengan sanksi atas kesalahan pengambilan keputusan- Mencocokkan kegiatan desain dengan orang-orang yang diharapkan akan

menyelesaikan permasalahan tersebut dengan baik.- Mengidentifikasi sumber-sumber informasi yang bermanfaat.- Mengeksplorasi kebergantungan antara produk dan lingkungan.

Kelima kriteria di atas tidak lebih dari suatu “common sense” apabila para desainer yang berasal dari bidang yang sama bekerja sama menyelesaikan permasalahan yang familiar atau tidak asing lagi bagi mereka. Sebaliknya kriteria di atas tidak akan memuaskan apabila permasalahan baru ditangani oleh tenaga ahli dari berbagai bidang, atau tenaga ahli yang kurang berpengalaman, atau tenaga ahli berpengalaman namun tidak bisa menghadapi permasalahan yang berada di luar kompetensi mereka. Inilah kenapa metode Perancang sebagai Self Organizing System sangat bahkan harus memiliki Pengetahuan yang lebih karena akan diuji pengetahuan dan skill nya dalam metode ini.