peranan guru dalam pelaksanaan kegiatan...

80
PERANAN GURU DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 48 KEBAYORAN LAMA Oleh: BANGBANG SUDARMAWAN NIM: 104011000131 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/2008 M

Upload: lykhuong

Post on 30-Jan-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

PERANAN GURU DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN

BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 48 KEBAYORAN LAMA

Oleh:

BANGBANG SUDARMAWAN NIM: 104011000131

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H/2008 M

Page 2: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

PERANAN GURU DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN

BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 48 KEBAYORAN LAMA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

Oleh:

Bangbang Sudarmawan NIM: 104011000131

Di Bawah Bimbingan

Dosen Pembimbing Skripsi

Drs. Sapiuddin Siddiq, M.Ag NIP.150 299 477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H/2008 M

Page 3: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

LEMBAR PENGESAHAN

Skrpsi berjudul: “Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan dan

Konseling Di SMP Negeri 48 Kebayoran Lama” diajukan kepada fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah

dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah pada 23 September 2008 di hadapan

dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pdi)

dalam bidang Pendidikan Agama.

Jakarta, 23 Sepetember 2008

Panitia Ujian Munaqosah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi) Tanda Tangan

DR. Abdul Fatah Wibisono ............................ NIP.:150 236 009

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/ Prodi)

Drs. Sapiuddin Siddiq, MA ............................ NIP.: 150 299 477

Penguji I

Drs. H. Akyas Azhari ........................... NIP.: 150 023 218

Penguji II

Siti Khadijah, MA ........................... NIP.: 150 283 322

Mengetahui:

Dekan,

Prof. DR. Dede Rosyada NIP.: 150 231 356

Page 4: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

Lembar Pengesahan

Skripsi yang berjudul: “Persepsi Mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa

Inggris dan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta Terhadap Perintah Berjilbab dalam Surat An-Nuur Ayat 31”

diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam ujian Munaqasyah pada

hari selasa, 23 September 2008 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis

berhak memperoleh gelar sarjana S1 (S.Pd.I) dalam bidang pendidikan Agama.

Jakarta, September 2008

Panitia Ujian Munaqasyah Ketua Panitia (Ketua Jurusan/ Program Studi) Tanggal Tanda Tangan

DR. H. Abdul Fatah Wibisono, M.A. ..................... ........................ NIP.: 150 236 009

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/ Prodi)

Drs. Sapiudin Shidiq, M.Ag. ..................... ........................ NIP.: 150 229 477

Penguji I

Drs. Sapiudin Shidiq, M.Ag. ..................... ........................ NIP.: 150 229 477

Penguji II

Dra. Hj. Husnawati Husein M. Ag. ..................... ........................ NIP.: 150 270 816

Mengetahui,

Dekan

Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A. NIP.: 150 231 356

Page 5: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bernama :

Nama : Bangbang Sudarmawan

NIM : 104011000131

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul Skripsi : Peranan Guru dalam Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan

dan Konseling di SMP Negeri 48 Kebayoran Lama

Dosen Pembimbing : Drs. Sapiuddin Siddiq, MA

NIP : 150 299 477

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S1) di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 23 September 2008

Bangbang Sudarmawan

Page 6: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

ABSTRAK

Nama : Bangbang Sudarmawan NIM : 104011000131 Prodi : Pendidikan Agama Islam

Skripsi yang berjudul “Peranan Guru dalam Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 48 Kebayoran Lama” ini menjadi penting untuk diangkat karena rasa keingintahuan (kuriositas) penulis tentang sejauh mana guru bidang studi ikiut andil dalam kegiatan Bimbingan dan Konseling (BK) di SMP Negeri 48 Kebayoran Lama. Apakah para guru hanya sebatas tahu saja dengan adanya kegiatan BK ataukah guru ikut serta dalam proses kegiatan tersebut, dan sejauh manakah peranannya? Dari pertanyaan inilah penulis mencoba mencari tahu lebih banyak informasi mengenai kegiatan BK dan siapa sajakah yang pelaksananya.

Penulis meneliti kegiatan BK di sekolah ini dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif yang bersifat non-eksperimental, yaitu metode deskriptif. Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau.

Dari data yang didapatkan, kemudian diolah dan di analisis, serta diinterpretasi penulis mendapatkan gambaran umum mengenai peranan guru dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah ini. Yaitu memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar, menginformasikan kepada siswa tentang cara belajar yang baik, menginformasikan kepada guru Guru BK tentang permasalahan yang sedang dihadapi siswa, dan membantu Guru BK dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan individual, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok.

Page 7: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

KATA PENGANTAR

الرحيم الرحمن الله مبس

Segala puji bagi Allah yang dengan kakuatan-Nya menundukkan orang-orang

yang suka sewenang-wenang, yang dengan keperkasaan-Nya membinasakan

orang-orang yang sombong, dan yang dengan kakuasaan-Nya menghinakan

orang-orang yang zhalim. Lalu Allah mencerai beraikan keutuhan,

menghancurkan persatuan, meluluhlantahkan perkumpulan, merobohkan negeri,

dan menghancurkan mereka sehancur-hancurnya.

Saya bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah semata, yang

tidak punya sekutu sama sekali. Milik Allah segenap- kekuasaan dan milik Allah

segala puji, Tuhan yang mematikan dan menghidupkan. Dan Dia Mahakuasa atas

segala sesuatu. “Allah Ta’ala menggenggam bumi dan melipat langit dengan

tangan kanan-Nya seraya berfirman, ‘Aku adalah Maharaja. Di mana raja-raja

bumi?’

Saya pun bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad adalah hamba sekaligus

rasul utusan Allah. Ya Allah, limpahkan rahmat serta salam sejahtera kepada

beliau, keluarga, dan segenap sahabatnya.

Penulisan skripsi ini sendiri tidak akan pernah menemukan kata selesai tanpa

bantuan sahabat-sahabat diseputar penulis. Banyak sekali sahabat-sahabat yang

memberikan bantuan baik materil maupun spiritual, sehingga penulis mampu

melampaui kegelisahan hidup di tengah-tengah kondisi ekonomi yang semakin

menurun.

Oleh karena itu, patut kiranya, pada kesempatan ini, penulis menyampaikan

ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada pihak-pihak yang telah

membantu atas selesainya penulisan skripsi ini. Terutama sekali penulis

sampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Page 8: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

2. Bapak Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Bapak Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tidak dapat penulis

sebutkan satu-persatu.

5. Para Staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan serta seluruh karyawan.

6. Bapak Pimpinan Perpustakaan Utama (PU) dan para Staf PU serta para

staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK).

7. Kedua orang tua penulis, ayahanda Robi Sugandi dan ibunda Aminah.

Yang sudah banting tulang mencurahkan segala bentuk perhatiannya, baik

berupa kasih sayang maupun dalam bentuk materi sehingga penulis dapat

menyelesaikan pendidikannya di bangku perkuliahan untuk menjadi

seorang Sarjana Strata-1 (S1) Pendidikan Islam (S.Pdi).

8. Kakak tercinta Musrita, Jaja Suharja, dan Fatmawati serta Suami dan

istrinya, yang telah memberikan dorongan spiritual. Sehingga penulis

bersemangat dalam mengerjakan penulisan skripsi ini.

9. Adik tercinta, Wahyu Sudrajat beserta ponakan-ponakan yang centil-centil

dan nakal-nakal, semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan,

kelapangan rezeki, keberkahan, serta dijadikan anak yang sholeh dan

sholehah, amin.

10. Ustadz Abdul Hadi dan Istrinya sebagai penasehat spiritual penulis,

Ustadz H. Ja’far Abdul Malik beserta keluarganya, Mang Basit, Mang

Uman dan Keluarga Besar H. Anas Cirebon.

11. KH. Idris Marzuki, KH. Imam Yahya Mahrus, KH. Anwar Mansur, KH.

Kafabihi Mahrus, KH. Aziz Mansur dan seluruh keluarga besar Pon-Pes

Lirboyo Kediri Jawa Timur.

12. Bapak Kepala Sekolah SMP Negeri 48 Jakarta yang sudah banyak

membantu penulis dalam pengumpulan data skripsi.

Page 9: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

13. Ibu Kamirah, Koordinator BK SMP Negeri 48 beserta para stafnya.

Terimakasih telah memberikan bantuan berupa buku-buku referensi untuk

melengkapi teori-teori BK dalam karya ilmiah ini.

14. Teman-teman di Jurusan Pendidikan Agama Islam yang tidak bisa

disebutkan satu persatu dan khususnya teman-teman tercinta Kelas D.

15. Sahabat-sahabat sehidup sepenanggungan di Musholla Al-Barokah

Cirebon, Wawan Suwandi, Fariz Adi Sopyan, Moh. Irfan, Suhada, Urip

Suwandi, A Darpin, Dede Yusuf Maulana, Sa’ad Abdullah, Oman, Wawan

Setiawan, semoga Allah memudahkan kita untuk menapaki kehidupan

menuju kepada kemulian hidup yang hakiki.

16. Sahabat-sahabat di Forum Mahasiswa Santri Alumni Lirboyo, Ustadz

Zaenal Efendi, Ustadz Shofiyullah, Kang Abdul Rosyid, Kang Hafidz,

Kang Afifi, Boim, Hayat, Kodir, Adur, Hidayat, Zainal Muttaqin, Muin,

Dedi, Syafiq, Syarif, Aminuddin, Iskandar, Kang Asep, Asep Irfan,

Robby, Iyan, Andi, Abenk, Ridho, Khoirul Anam, Fadhil, H. Hakim,

Basyir, Nurul Ghozi, Aziz, dan seluruh pihak yang terkait dalam penulisan

karya ilmiah ini.

17. Terakhir, seorang wanita yang sudah menemani penulis dalam perkuliahan

dan penulisan skripsi. Orang yang selalu ada ketika penulis sedang dalam

kesusahan, kepenatan, dan kebimbangan. Orang yang selalu memberikan

masukan-masukan positif sehingga kepribadian penulis semakin terbangun

menjadi pribadi yang menuju pada pembentukan akhlakul karimah. Dialah

yang bernama Siti Mariyam. Terima kasih atas semuanya.

Semoga karya ilmiah yang berbentuk Skripsi ini yang tentunya jauh dari

kesempurnaan dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca

umumnya, amin.

Jakarta, 15 September 2008

Penulis.

Page 10: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... v

DAFTAR TABEL ......................................................................................vii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah.................................................... 1

B. Pembatasan masalah......................................................... 3

C. Perumusan masalah.......................................................... 3

D. Tujuan dan kegunaan penelitian....................................... 4

E. Metode Penelitian ............................................................ 4

BAB II KERANGKA TEORI

PERANAN GURU DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN

BIMBINGAN DAN KONSELING (BK).............................5

A. Pengertian Peranan dan Peranan Guru dalam Pelaksanaan

Kegiatan BK.................................................................... 5

1. Guru sebagai pendidik dan pembimbing.................... 6

2. Guru sebagai informan (pemberi informasi) siswa yang

bermasalah ............................................................... 10

3. Guru sebagai pembantu guru BK ............................ 12

B. Kegiatan BK di sekolah................................................. 15

1. Pengertian BK .......................................................... 15

2. Prinsip-prinsip BK.................................................... 19

3. Fungsi BK................................................................. 19

Page 11: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

4. Tujuan BK ................................................................ 21

5. Jenis-jenis kegiatan BK ............................................ 23

C. Kerangka Berfikir.......................................................... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat penelitian dan waktu penelitian ........................ 30

B. Desain penelitian (Metodologi Penelitian)..................... 30

C. Populasi dan sampel....................................................... 31

D. Variabel penelitian ......................................................... 31

E. Teknik pengumpulan data .............................................. 31

F. Teknik analisis data........................................................ 33

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran umum SMP Negeri 48 Kebayoran Lama ..... 35

B. Tabulasi Data, Analisis dan interpretasi data................. 46

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................... 59

B. Saran-saran..................................................................... 60

Page 12: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 : Kisi-kisi Angket, Peranan Guru dalam pelaksanaan kegiatan BK

di sekolah

2. Tabel 2 : Data Guru

3. Tabel 2 : Data Pegawai

4. Tabel 3 : Data Siswa

5. Tabel 4 : Guru membimbing siswa yang megalami penurunan peringkat

kelas

6. Tabel 5 : Guru memberikan bimbingan belajar pada anak yang di bawah

Kemempuan Kriteria Minimal (KKM)

7. Tabel 6 : Guru memberikan jam tambahan bagi siswa yang mengalami

kesulitan dalam belajar

8. Tabel 7 : Guru membuat catatan khusus bagi siswa yang melakukan tindak

asusila

9. Tabel 8 : Guru membuat catatan khusus bagi siswa yang mengalami

penurunan kualitas belajar

10. Tabel 9 : Guru memberikan informasi kepada guru BK tentang anak yang

kurang memperhatikan pelajaran

11. Tabel 10 : Guru memberikan informasi kepada guru BK tentang anak yang

kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran

12. Tabel 11 : Guru memberikan informasi kepada guru BK tentang anak

yangkurang konsentrasi

13. Tabel 12 : Guru memberikan informasi kepada guru BK tentang anak yang

sering mengantuk di kelas

14. Tabel 13 : Guru memberikan informasi kepada guru BK tentang latar

belakang pekerjaan orang tua

Page 13: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

15. Tabel 14 : Guru memberikan informasi kepada guru BK tentang tingkat

perekonomian siswa

16. Tabel 15 : Guru memberikan arahan pada siswa penggunaan waktu

senggang

17. Tabel 16 : Guru memberikan arahan pada siswa untuk sering mengulang

pelajaran

18. Tabel 17 : Guru memberikan arahan pada siswa untuk membiasakan tidak

tidur larut malam

19. Tabel 18 : Guru melakukan kerjasama dengan guru BK dalam merumuskan

solusi permasalahan ekonomi siswa

20. Tabel 19 : Guru memberikan dispensasi bagi siswa yang tergolong tingkat

ekonomi menengah ke bawah

21. Tabel 20 : Guru melakukan layanan konsultasi individual di ruangan kelas

22. Tabel 21 : Guru melakukan layanan konsultasi individual di ruangan kantor

guru

23. Tabel 22 : Guru melakukan layanan konsultasi kelompok di ruangan BK

24. Tabel 23 : Guru melakukan home visit (kunjungan rumah) anak bermasalah

25. Tabel 24 : Guru mengarahkan siswa untuk dapat mengambil keputusannya

sendiri dan mempertanggung jawabkannya

26. Tabel 25 : Guru mengumpulkan para siswa yang memiliki masalah yang

sama (homogen) untuk dicarikan solusinya

27. Tabel 26 : Guru mengarahkan para siswa agar menggali bakat mereka yang

terpendam

28. Tabel 27 : Guru mengarahkan para siswa kepada exskul yang bersifat

kerohanian

29. Tabel 28 : Guru mengarahkan para siswa kepada exskul yang beratribut

kedisiplinan

Page 14: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Keterangan Penelitian

2. Pedoman wawancara kepada Kepala SMP Negeri 48 Jakarta

3. Pedoman wawancara kepada Kordinator Guru BK SMP Negeri 48 Jakarta

4. Pedoman wawancara kepada Guru Bidang Studi SMP Negeri 48 Jakarta

5. Hasil wawancara dengan Kepala SMP Negri 48 Jakarta

6. Hasil wawancara dengan Koordinator Guru BK SMP Negri 48 Jakarta

7. Hasil wawancara dengan Guru Bidang studi SMP Negri 48 Jakarta

8. Angket

9. Program bImbingan Konseling SMP Negeri 48 Jakarta

10. Tata tertib siswa

11. Bobot Poin Pelanggaran Tata Tertib di sekolah

12. Kartu Status Bimbingan dan Konseling

13. Pedoman wawancara

Page 15: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bimbingan dan konseling memiliki fungsi mengarahkan dan membimbing

siswa pada pendidikan yang lebih baik. Dengan menjadikan siswa bertanggung

jawab dan bersedia mengambil sikapnya sendiri tanpa ada pengaruh dari orang

lain.

Bimbingan dan konseling di sekolah, khususnya di sekolah menengah sangat

dibutuhkan mengingat pendidikan kita mengalami banyak masalah, tidak

terkecuali masalah pada anak didiknya. Oleh karena itu, diharapkan program-

program yang dijalankan oleh bimbingan dan konseling di sekolah dapat

memperbaiki sikap dan perilaku siswa, yang pada akhirnya akan berpengaruh

pada pendidikan yang lebih baik.

”Guru di sekolah menengah semakin diharapkan pula mengambil peran aktif

dalam terselenggaranya program bimbingan, selaras dengan fungsi mereka dalam

struktur kehidupan sekolah. Untuk dapat memenuhi harapan tersebut guru perlu

disiapkan seperlunya”.1

Tujuan bimbingan pada akhirnya adalah supaya siswa mampu mengatur kehidupannya sendiri, mempunyai pandangan sendiri, dan mampu bertanggung jawab atas tindakan-tindakan yang diperbuatnya. Kita dapat melihat bahwa sekarang ini tidak sedikit siswa yang memiliki banyak persoalan dan masalah-masalah – yang terkadang tidak bisa mereka selesaikan dan tanggung sendiri – yang dapat membuat perilaku mereka menjadi negatif atau 'nakal'. Siswa-siswa tersebut perlu untuk diberikan bimbingan dan konseling – tak terkecuali para siswa yang tidak bermasalah sekalipun – agar mereka mampu untuk menolong diri sendiri dan mengambil keputusan sendiri demi pencapaian cita-citanya, sehingga tidak mengganggu pendidikan mereka.2

1 W.S. Winkel, Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah, (Jakarta: PT

Gramedia,1987), hal. V , Cet. Ke- 6. 2 Achmad Juntika Nurihsan,, Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling, (Bandung: PT.

Refika Aditama, 2005), hal. 1, Cet. Ke-1.

Page 16: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

Kemampuan seperti itu tidak hanya menyangkut aspek akademis, tetapi juga

menyangkut aspek perkembangan pribadi, sosial, dan kematangan intelektual

peserta didik. Berkaitan dengan pemikiran tersebut, tampak bahwa pendidikan

yang bermutu di sekolah adalah pendidikan yang menghantarkan peserta didik

pada pencapaian standar akademis yang diharapkan dalam kondisi perkembangan

diri yang sehat dan optimal.

Untuk menjadikan bimbingan dan konseling di sekolah efektif, maka

diperlukan program-program yang baik, yang dapat menjadikan bimbingan

tersebut sesuai dengan yang dicita-citakan. Di antaranya yaitu, kegiatan

bimbingan individual, kelompok, kemudian bimbingan anak yang mempunyai

kesulitan dalam belajar, dan yang paling penting adalah melakukan bimbingan

dan konseling dalam penyaluran bakat, minat dan pengambilan keputusan yang

didasarkan pada pertimbangan yang matang oleh peserta didik. Untuk

menjalankan program dengan baik diperlukan peranan tenaga ahli, dalam hal ini

guru bimbingan dan konseling (BK) serta kerjasama para guru.

Bimbingan di sekolah menengah merupakan bidang khusus dalam keseluruhan pendidikan sekolah, yaitu memberikan pelayanan yang ditangani oleh ahli-ahli yang telah disiapkan untuk itu. Ciri khas dari pelayanan ini terletak dalam hal memberikan bantuan mental/psikologis kepada murid dalam membulatkan perkembangannya. Tujuan dari pemberian bimbingan ialah supaya setiap murid berkembang sejauh mungkin dan mengambil manfaat sebanyak mungkin dari pengalamannya di sekolah, mengingat ciri-ciri pribadinya dan tuntutan kehidupan dalam masyarakat sekarang.3

Peran guru BK dalam menjalankan program-program bimbingan memang

tidak perlu dipertanyakan lagi karena peranan terbesar ada padanya. Namun, jika

melihat realitas yang ada, masih banyak siswa yang berperilaku menyimpang,

nakal, dan acuh terhadap pendidikannya sendiri meskipun telah mendapatkan

bimbingan dan konseling dari guru BK. Lalu, apa permasalahan sebenarnya,

adakah kesalahan dalam memberikan bimbingan dan konseling, yang notabene-

nya dilakukan oleh para ahli bimbingan dan konseling di sekolah? Ataukah

3 W.S. Winkel, Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah, (Jakarta: PT

Gramedia,1987), hal. 28, Cet. Ke- 6.

Page 17: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

memang siswa-siswa semacam ini sudah tidak dapat diubah sikap dan

perilakunya?

Guru BK bukanlah satu-satunya orang yang memiliki peranan dalam

memberikan bimbingan dan konseling. Diperlukan kerjasama seluruh pihak dalam

menciptakan bimbingan yang dapat merubah sikap dan perilaku siswa ke arah

yang lebih baik. Peranan guru ternyata tidak kalah pentingnya dalam menciptakan

hal tersebut. Di sini, penulis akan meneliti adakah peranan guru-guru tersebut

dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling, dan seberapa besar peranan

tersebut dapat mengubah perilaku siswa untuk menjadi lebih baik – yang pada

akhirnya menciptakan pendidikan yang lebih baik pula.

B. Pembatasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian di sini adalah:

a. Peranan guru bidang studi di SMP Negeri 48 Kebayoran Lama:

1. Sebagai informan (pemberi informasi masalah siswa kepada guru BK)

2. Sebagai pembantu guru BK dalam pemecahan masalah siswa

3. Sebagai pembimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar

b. Kegiatan BK di SMP Negeri 48 Kebayoran Lama:

1. Pelayanan konsultasi

2. Pelayanan pemecahan masalah

3. Penyaluran bakat dan minat

C. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah penelitiannya adalah:

a. Bagaimana peran guru bidang studi dalam pelaksanaan kegiatan BK di SMP

Negeri 48 Kebayoran Lama?

b. Bagaimana pelaksanaan kegiatan BK di SMP Negeri 48 Kebayoran Lama?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini tidak lain adalah:

a. Memperoleh gambaran umum mengenai pelaksanaan kegiatan bimbingan dan

konseling di SMP Negeri 48 Kebayoran Lama.

Page 18: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

b. Memperoleh informasi tentang pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling

di SMP Negeri 48 Kebayoran Lama.

c. Mendapatkan informasi tentang kontribusi para guru dalam mengatasi

problematika yang dihadapi peserta didiknya.

Diharapkan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam

menanggulangi kenakalan para siswa, serta permasalahan yang mereka hadapi.

Sehingga, perangkat sekolah terutama guru BK sendiri mempunyai strategi-

strategi yang efektif dalam mengatasi problematika siswa. Dengan kata lain,

walaupun program BK begitu bagus namun setiap komponen sekolah tidak

bekerja sama dengan baik dalam pelaksanaan kegiatan BK maka hasil yang

didapatkanpun tidak akan maksimal dan berkembang.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Dalam

melengkapi data penulis juga menggunakan kajian kepustakaan (library

research). Di samping itu, dalam mendukung kelengkapan data penulis juga

melakukan penelitian lapangan (field research), yaitu tempat di mana penelitian

dilakukan. Sehingga kedua data tersebut dapat dipadukan dan dapat dianalisis

seobjektif mungkin.

Page 19: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

BAB II

KERANGKA TEORI

PERANAN GURU DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN

BIMBINGAN DAN KONSELING (BK)

A. Pengertian Peranan dan Peranan Guru dalam Pelaksanaan Kegiatan BK

Menurut bahasa, peranan adalah ”sesuatu yang menjadi bagian atau

memegang pimpinan terutama dalam terjadinya sesuatu hal atau peristiwa”.4

Peranan adalah dari kata dasar peran yang ditambahkan akhiran ’an’, peran

memiliki arti seperangkat tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang yang

berkedudukan di masyarakat. Sedangkan peranan adalah ”bagian dari tugas utama

yang harus dilaksanakan”.5 Dalam sebuah Kamus Ilmiah Populer disebutkan,

”Peranan adalah fungsi, kedudukan, bagian kedudukan”.6

Menurut I. Djumhur: ”peranan diartikan sebagai suatu pola tingkah laku

tertentu yang merupakan ciri-ciri khas semua petugas dari suatu pekerjaan atau

jabatan tertentu”.7 Setiap jabatan atau tugas tertentu akan menuntut pola tingkah

laku tertentu pula dan tingkah laku mana akan merupakan ciri khas dari tugas atau

jabatan tadi. Pekerjaan pedagang akan mempunyai pola tingkah laku tertentu,

pekerjaan supir akan mempunyai pola tingkah laku tertentu pula, demikian pula

dalam pekerjaan-pekerjaan lain seperti militer, hakim, dokter, dan juga guru.

Jadi, peranan guru adalah setiap pola tingkah laku yang merupakan ciri-ciri jabatan guru, yang harus dilakukan guru dalam tugasnya. Peranan ini meliputi berbagai jenis pola tingkah laku, baik dalam kegiatannya di dalam sekolah, maupun di luar sekolah. Guru yang dianggap baik, ialah mereka yang berhasil dalam memerankan peranan-peranan itu dengan sebaik-baiknya, artinya dapat

4 Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Modern, (Jakarta: Pustaka Amani, tt), hlm.

304. 5 Dept. P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,1996), Cet. Ke-

2, hlm. 751. 6 Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al- Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola,

1994), hlm. 585. 7 I. Djumhur dan Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bandung: CV.

Ilmu, 1975), hlm. 12.

Page 20: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

menunjukkan suatu pola tingkah laku yang sesuai dengan jabatannya dan dapat diterima oleh lingkungan dan masyarakatnya.8 1. Guru sebagai pendidik dan pembimbing

a. Guru Sebagai Pendidik

Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para

peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar

kualitas pribadi tertentu, yang mencakaup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan

disiplin.9 Dalam tugasnya yang pokok yaitu mendidik, guru harus membantu agar

anak mencapai kedewasaan secara optimal, artinya kedewasaan yang sempurna

sesuai dengan norma dan sesuai pula dengan kodrat yang dimilikinya.

Guru juga harus bisa menanamkan konsep diri pada si anak didik. Yang

dimaksud konsep diri ini adalah ”pandangan sesorang tentang dirinya sendiri yang

menyangkut apa yang ia ketahui dan rasakan tentang perilakunya, isi pikiran dan

perasaannya, serta bagaimana perilakunya tersebut berpengaruh terhadap orang

lain.”10

Konsep diri yang dimaksud adalah bayangan seseorang tentang keadaan

dirinya sendiri pada saat ini dan bukanlah bayangan ideal dari dirinya sendiri

sebagaimana yang diharapkan atau yang disukai oleh individu yang bersangkutan.

Konsep diri berkembang dari pengalaman seseorang tentang berbagai hal

mengenai dirinya sejak ia kecil, terutama yang berkaitan dengan perlakuan orang

lain terhadapnya.

Dalam peranan ini guru harus memperhatikan aspek-aspek pribadi setiap

murid, antara lain aspek kematangan, bakat, kebutuhan, kemampuan, sikap dan

sebagainya agar kepada mereka dapat diberikan bantuan dalam mencapai tingkat

kedewasaan yang optimal. Hal ini mengandung arti bahwa gurupun turut

8 I. Djumhur dan Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bandung: CV.

Ilmu, 1975), hlm. 12-13. 9 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), Cetakan Pertama, hlm. 37. 10 H. Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2007), hal. 129-130, Cet. Ke-1.

Page 21: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

bertanggungjawab dalam penyelenggaraan Bimbingan dan Penyuluhan. Guru

harus terlibat di dalamnya.11

Berkaitan dengan tanggung jawab; guru harus mengetahui, serta memahami

nilai, norma moral, dan sosial, serta berusaha berprilaku dan berbuat sesuai

dengan nilai dan norma tersebut. Guru juga harus bertanggung jawab terhadap

segala tindakannya dalam pembelajaran di sekolah, dan dalam kehidupan

bermasyarakat.

Berkenaan dengan wibawa, guru harus memiliki kelebihan dalam

merealisasikan nilai spiritual, emosional, moral, sosial, dan intelektual dalam

pribadinya, serta memiliki kelebihan dalam pemahaman ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni sesuai dengan bidang yang dikembangkan.

b. Guru Sebagai Pembimbing

Sebagai seorang petugas bimbingan guru merupakan tangan pertama dalam

usaha membantu memecahkan kesulitan murid-murid yang menjadi anak

didiknya. Gurulah yang paling banyak dan sering berhubungan dengan murid-

murid, terutama dalam kegiatan kurikuler. Jadi jelaslah bahwa tugas guru tidak

hanya terbatas dalam memberikan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan

kepada murid-muridnya, akan tetapi guru mempunyai pula tanggungjawab untuk

membantu dan mengawasi murid-murid.

Guru berkewajiban memberikan bantuan kepada murid agar mereka mampu menemukan masalahnya sendiri, memecahkan masalahnya sendiri, mengenal diri sendiri, dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Muruid-murid membutuhkan bantuan guru dalam hal mengatasi kesulitan-kesulitan pribadi, kesulitan pendidikan, kesulitan memilih pekerjaan, kesulitan dalam hubungan sosial, dan interpersonal. 12

Karena itulah guru perlu memahami dengan baik tentang teknik bimbingan

kelompok, individual, teknik mengumpulkan keterangan, teknik evaluasi, statistik

penelitian, psikologi kepribadian, dan psikologi belajar. Harus dipahami bahwa

pembimbing yang terdekat dengan murid adalah guru. Karena murid menghadapi

masalah di mana guru tidak sanggup memberikan bantuan cara memecahkannya,

11 I. Djumhur dan Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bandung: CV. Ilmu, 1975), hlm. 12-13.

12 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara,2001), hal. 124, Cet. Ke1.

Page 22: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

baru meminta bantuan kepada ahli bimbingan (guidance specialist) untuk

memberikan bimbingan kepada anak yang bersangkutan.

Sehubungan dengan peranannya sebagai pembimbing, maka seorang guru

harus:

a. Mengumpulkan data tentang murid. b. Mengamati tingkah laku murid dalam situasi sehari-hari. c. Mengenal murid-murid yang memerlukan bantuan khusus. d. Mengadakan pertemuan atau hubungan dengan orang tua murid, baik

secara individuil maupun secara kelompok untuk memperoleh saling pengertian dalam pendidikan anak.

e. Bekerja sama dengan masyarakat dan lembaga-lembaga lainnya untuk membantu memecahkan masalah murid.

f. Membuat catatan pribadi murid serta menyiapkannya dengan baik. g. Menyelenggarakan bimbingan kelompok atau individuil. h. Bekerja sama dengan petugas-petugas lainnya untuk membantu

memecahkan masalah murid-murid. i. Bersama-sama dengan petugas lainnya, menyusun program bimbingan

sekolah. j. Meneliti kemajuan murid baik di sekolah maupun di luar sekolah.13

Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan (Journey), yang

berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggung jawab atas kelancaran

perjalanan itu. Istilah perjalanan merupakan suatu proses belajar, baik dalam kelas

maupun di luar kelas yang mencakup seluruh kehidupan. Analogi dari perjalanan

itu sendiri merupakan pengembangan setiap aspek yang terlibat dalam proses

pembelajaran. Setiap perjalanan tentu mempunyai tujuan, kecuali orang yang

berjalan secara kebetulan. Keinginan, kebutuhan, dan bahkan naluri manusia

menuntut adanya suatu tujuan. Suatu rencana dibuat, perjalanan dilaksanakan, dan

dari waktu ke waktu terdapatlah saat berhenti untuk melihat kebelakang serta

mengukur sifat, arti, dan efektivitas perjalanan sampai tempat berhenti tadi.

Berdsarkan ilustrasi di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagai pembimbing

perjalanan, guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan empat

hal berikut:

Pertama, guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi yang hendak dicapai. Tugas guru adalah menetapkan apa yang telah dimiliki

13 I. Djumhur dan Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bandung: CV.

Ilmu, 1975), hlm. 14-15.

Page 23: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

oleh peserta didik sehubungan dengan latar belakang dan kemampuannya, serta kompetensi apa yang mereka perlukan untuk dipelajari dalam mencapai tujuan. Kedua, guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, dan yang paling penting bahwa peserta didik melaksanakan kegiatan belajar itu tidak hanya secara jasmaniah, tetapi mereka harus terlibat secara psikologis. Dengan kata lain, peserta didik harus dibimbing untuk mendapatkan pengalaman, dan membentuk kompetensi yang akan mengantar mereka mencapai tujuan. Ketiga, guru harus memaknai kegiatan belajar. Hal ini memungkinkan merupakan tugas yang paling sukar tetapi penting, karena guru harus memberikan kehidupan dan arti terhadap kegiatan belajar. Keempat, guru harus melaksanakan penilaian. Dalam hal ini diharapkan guru dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Bagaimana keadaan peserta didik dalam pembelajaran? Bagaimana peserta didik membentuk kompetensi? Bagaimana peserta didik mencapai tujuan? Apakah peserta didik dilibatkan dalam menilai kemajuan dan keberhasilan, sehingga mereka dapat mengarahkan dirinya (self directing)? Seluruh aspek pertanyaan tersebut merupakan kegiatan penilaian yang harus dilakukan guru terhadap kegiatan pembelajaran, yang hasilnya sangat bermanfaat terutama untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.14

Dalam buku Drs. H. Soebroto Tortoatmodjo dkk, ”Guru harus mampu

membimbing pribadi siswa. Bimbingan pribadi merupakan bimbingan untuk

membantu siswa menemukan dan memahami serta mengembangkan pribadi yang

beriman dan bertakwa, aktif dan kreatif, serta sehat jasmani dan rohani”.15 Di

samping membimbing pribadi siswa, guru juga harus bisa melakukan bimbingan

belajar. ”Bimbingan belajar membantu siswa mengembangkan kebiasaan belajar

yang baik dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan, serta menyiapkan

untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi”.16

2. Guru sebagai informan (pemberi informasi) siswa yang bermasalah

Dalam kurikulum Sekolah Dasar 1975, Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan,

Buku III C, disebutkan Kepala Sekolah, Guru Kelas dan Penyuluh Pendidikan.

Kepala Sekolah berkedudukan sebagai penanggung jawab penuh dan bertugas

14 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), Cetakan Pertama, hlm. 41-42.

15 H. Soebroto Tortoatmodjo dkk, Buku Catatan Pribadi Siswa di Pendidikan Dasar (SLTP), ( Jakarta: PT. Margi Wahyu, tt), hlm. 17.

16 H. Soebroto Tortoatmodjo dkk, Buku Catatan Pribadi Siswa di Pendidikan Dasar (SLTP), ( Jakarta: PT. Margi Wahyu, tt), hlm. 19.

Page 24: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

merencanakan program bimbingan, mengintegrasikan program bimbingan dengan

program pengajaran, mengawasi pelaksanaan program bimbingan, serta

menyediakan fasilitas yang dibutuhkan.

Dalam bukunya W.S. Winkel, Bimbingan dan Konseling di Institusi

Pendidikan, ”Guru kelas berkedudukan sebagai pelaksana utama program

bimbingan dan bertugas menjadi penyuluh bagi kelas tertentu, mengumpulkan

informasi, serta melakukan tindak lanjut”.17 Penyuluh pendidikan berkedudukan

sebagai pejabat untuk suatu wilayah, yang mencakup beberapa sekolah dasar, dan

bertugas mengkoordinasi kegiatan bimbingan di wilayah, melakukan

pengumpulan data, memberikan penataran bagi guru-guru, serta membahas kasus-

kasus khusus dengan kepala sekolah dan guru kelas.

Dalam Kurikulum Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas

1976, Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan, Buku III C, disebutkan Kepala

Sekolah, Penyuluh Pendidikan, Guru Penyuluh atau Wali Kelas, Guru dan

Petugas Administrasi. Kepala Sekolah berkedudukan sebagai penanggung jawab

tertinggi dan bertugas merencanakan program kegiatan sekolah secara

keseluruhan, mendelegasikan tanggung jawab tertentu kepada jajaran tenaga

bimbingan, mengawasi pelaksanaan program bimbingan, dan menyediakan

fasilitas yang dibutuhkan.

Penyuluh pendidikan berkedudukan sebagai koordinator bimbingan dan

bertugas menyusun program bimbingan, mempertanggungjawabkan kegiatan

bimbingan kepada Kepala Sekolah, mengatur administrasi bimbingan,

memberikan berbagai layanan bimbingan kepada siswa, menjadi konsultan bagi

guru dan orang tua, menyelenggarakan pertemuan staf, serta mengadakan evaluasi

program.

Dalam bukunya W.S. Winkel, Bimbingan dan Konseling di Institusi

Pendidikan, Guru penyuluh atau wali kelas berkedudukan sebagai tenaga

bimbingan untuk satuan kelas tertentu dan bertugas mengumpulkan data tentang

siswa, menyelenggarakan bimbingan kelompok, menyampaikan Informasi,

17 W.S. Winkel, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, (Jakarta: PT Gramedia

Widiasarana Indonesia, 1997), Edisi Revisi, hlm. 179-180.

Page 25: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

menyelenggarakan wawancara konseling, serta berpartisipasi dalam pertemuan

kasus. ”Guru bidang studi berkedudukan sebagai pembantu dalam melaksanakan

program bimbingan dan bertugas memperhatikan perkembangan siswa,

menyampaikan informasi, serta meneruskan kasus-kasus tertentu kepada penyuluh

pendidikan”.18

Para guru juga dapat menyisipkan unsur-unsur bimbingan dalam pengajaran,

misalnya memberikan informasi tentang aneka teknik belajar yang tepat, tentang

bidang-bidang studi di perguruan tinggi, tentang lapangan-lapangan pekerjaan,

tentang pergaulan yang sehat, dan tentang sikap yang tepat dalam menghadapi

suatu masalah. Selain itu mereka dapat menampung siswa yang ingin berbicara

secara pribadi, menjadi penasihat/pendamping dalam berbagai kegiatan

ekstrakurikuler, dan melaporkan kasus-kasus tertentu kepada konselor sekolah

untuk ditangani lebih lanjut.

Dalam uraian diatas, mengenai peran guru bidang studi sebagai informan

penulis sedikit menyimpulkan bahwa:

a. Guru bidang studi adalah orang yang paling tahu keadaan seorang murid di

kelas. Apakah dia sedang dalam masalah (dengan orang tua, guru, ata teman-

temannya), mendapatkan kesulitan dalam belajar, atau minder?

b. Guru bidang studi adalah orang pertama yang mengidentifikasi suasana kelas,

sehingga dia bisa mengetahui mana siswa yang sedang dalam masalah atau

tidak.

c. Setelah identifikasi itu mencapai pada sebuah kesimpulan, bahwa si A, C, dan

E sedang dalam masalah guru menginformasikannya kepada guru BK.

3. Guru sebagai pembantu guru BK

Dalam buku Manajemen Bimbingan dan Koseling terdapat rincian tugas guru

mata pelajaran, di antaranya:

a. Membantu guru pembimbing dalam mengidentifikasi siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling.

18 W.S. Winkel, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, (Jakarta: PT Gramedia

Widiasarana Indonesia, 1997), Edisi Revisi, hlm. 180.

Page 26: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

b. Membantu memberikan data atau informasi siswa baik individual mapupun kelompok untuk keperluan layanan.

c. Membantu pelaksanaan treatment/pemberian bantuan kepada siswa melalui proses belajar mengajar.

d. Memberikan pengajaran perbaikan (remedial teaching) ataupun pengayaan (enrichment) dalam rangaka pelasanaan layanan bimbingan dan konseling.

e. Mengikuti konferensi kasus siswa terutama bagi guru yang mengajar pada kelas dimana persoalan siswanya dibicarakan dalam konferensi kasus.

f. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing.

g. Berpartisipasi dalam upaya pencegahan munculnya masalah siswa, dalam pengembangan potensi, dan turut bertanggung jawab dalam upaya mengatasi masalah siswa di sekolah.19

Dalam buku Pengantar Kurikulum SMA 1984 disebutkan wali kelas dan guru

mata pelajaran berkedudukan sebagai pembantu dalam pelaksanaan bimbingan

karier. Orang tua, pejabat, dan tokoh masyarakat berkedudukan sebagai

narasumber dan bertugas membantu dalam pelaksanaan bimbingan karier.

Dalam Kurikulum Sekolah Pendidikan Guru 1976, Pedoman Bimbingan dan

Penyuluhan, Buku III D, disebutkan wali kelas berkedudukan sebagai penanggung

jawab terhadap satuan kelas tertentu dalam hal-hal akademik dan non-akademik.

Guru bidang pengajaran berkedudukan sebagai penyelenggara pengajaran

remedial dalam bidang studinya dan dalam keadaan sehari-hari bertindak sebagai

penyuluh, dengan tugas mengumpulkan data dan memberi bantuan kepada siswa.

Dalam buku Pedoman Pembinaan Program Bimbingan di Sekolah, untuk

Pembina Pendidikan Guru, 1981, disebutkan:

Guru berkedudukan sebagai partisipan dalam melaksanakan program bimbingan dan bertugas memberikan bimbingan kelompok, mengidentifikasikan berbagai gejala salah suai, mengumpulkan data tentang murid, serta melaksanakan penyuluhan terbatas, wali kelas berkedudukan sebagai penanggung jawab utama dari kesejahteraan siswa kelas yang dipimpinnya, bertugas melakukan kegiatan bimbingan kelompok di kelasnya, dan memberikan layanan konseling kepada siswa-siswi di kelasnya, serta mendalami informasi yang diperoleh tentang siswa di kelasnya.20

19 Thantawy R, Manajemen Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: PT. Pamator Pressindo,

1995), Cet. Pertama, hlm. 98. 20 W.S. Winkel, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, (Jakarta: PT Gramedia

Widiasarana Indonesia, 1997), Edisi Revisi, hlm. 181.

Page 27: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

Masih diperdebatkan di antara para ahli bimbingan apa yang menjadi

tanggung jawab para guru dalam rangka pelayanan bimbingan. Pada umumnya

disepakati, bahwa guru melakukan kegiatan bimbingan yang sesuai dengan

pendidikan formal di bidang keguruan dan kecocokan mereka bagi pelayanan

bimbingan (setiap guru bidang studi dalam pelayanan bimbingan). Namun,

terbuka kemungkinan terdapat banyak variasi dalam wujud/ bentuk konkret

pelayanan bimbingan di antara sekolah yang satu dengan yang lain serta diantara

guru yang satu dengan yang lain.

Pada garis besarnya para guru diharapkan untuk membantu dalam pengelolaan

program bimbingan dalam hal-hal sebagai berikut. Mengenal siswa mengenai

latar belakang keluarga, kemampuan dan bakat, serta kebutuhan-kebutuhan;

mengidentifikasikan siswa yang memerlukan bantuan profesional berdasarkan

aneka gejala yang tampak di kelas, yang menandakan labilitas emosional,

ketegangan (stress), agresivitas, kekurangan penguasaan diri, sikap menyerah,

rasa rendah diri, keterasingan, konflik dalam batin, dan sebagainya.

Menggunakan kartu pribadi yang tersimpan di kantor/ sekretariat bimbingan dan menyumbangkan data pada kartu pribadi itu, misalnya dengan membuat laporan anekdota; membantu siswa dalam mengembangkan teknik belajar yang efisien; memberikan informasi yang berguna bagi siswa yang membuat rencana-rencana di bidang studi akademik dan bidang pekerjaan.21

Para guru juga dapat membantu konselor sekolah dengan mengawasi

pengisian angket tertulis, menulis anekdota, dan mengisi skala penilaian. Bila

guru sungguh-sungguh diikutsertakan dalam pelaksanaan program bimbingan,

pelayanan bimbingan akan meresap dalam kehidupan sekolah.

Dalam keempat fungsi guru di atas, sebagai pendidik, pembimbing, sebagai

informan (pemberi informasi) siswa yang bermasalah, dan sebagai pembantu guru

BK dapat diambil fungsi umum sebagai berikut:

a) Guru Mata Pelajaran memahami konsep dasar bimbingan dan karakteristik siswa (tugas-tugas perkembangan siswa), sebagai landasan untuk memberikan layanan Bimbingan.

b) Guru Mata Pelajaran memahami keragaman karakteristik siswa dalam aspek-aspek fisik (kesehatan dan keberfungsian), kecerdasan motif belajar, sikap dan kebiasaan belajar, tempramen (periang, pendiam, pemurung,

21 W.S. Winkel, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, hlm. 184-185.

Page 28: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

atau mudah tersinggung), dan karakternya (seperti kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab).

c) Guru Mata Pelajaran menandai siswa yang diduga mempunyai masalah atau siswa yang gagal dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya.

d) Guru Mata Pelajaran menciptakan iklim kelas yang secara sosiopsikologis kondusif bagi kelancaran belajar siswa, seperti: bersikap ramah, bersikap respek terhadap siswa, bersikap adil (tidak menganaktirikan/ menganakemaslan anak), mengharagai pendapat atau hasil karya siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau mengemukakan pendapat, bergairah dalam belajar, dan berdisiplin.

e) Guru Mata Pelajaran membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. f) Guru Mata Pelajaran mereferal (mengalihtangankan) siswa yang

memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing. g) Guru Mata Pelajaran bekerjasama dengan guru pembimbing dalam rangka

membatu siswa. h) Guru Mata Pelajaran memberikan informasi tentang kaitan mata pelajaran

dengan bidang kerja yang diminati siswa. i) Guru Mata Pelajaran memahami perkembangan dunia industri atau

perusahaan, sehingga dapat memberikan informasi yang luas kepada siswa tentang dunia kerja (tuntutan keahlian kerja, suasana kerja, persyaratan kerja, dan prospek kerja).

j) Guru Mata Pelajaran menampilkan pribadi yang matang, baik dalam aspek emosional, sosial, maupun moral-spiritual. Hal ini penting, karena guru merupakan ”figur central” bagi siswa.

k) Guru Mata Pelajaran memberikan informasi tentang cara-cara mempelajari mata pelajaran yang diberikannya secara efektif.22

B. Kegiatan BK di sekolah

1. Pengertian BK

Bimbingan dan konseling merupakan dua istilah yang sering dirangkaikan

bagaikan kata majemuk. Hal itu mengisyaratkan bahwa kegiatan bimbingan

kadang-kadang dilanjutkan dengan kegiatan konseling. Beberapa ahli menyatakan

bahwa konseling merupakan inti atau jantung hati dari kegiatan bimbingan. Ada

pula yang menyatakan bahwa konseling merupakan salah satu jenis layanan

22 Syamsu Yusuf, L.N dan A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling,

(Jakarta: PT Remaja Rosda Karya, 2006), Cet. Ke-2, hal. 34-35.

Page 29: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

bimbingan. Dengan demikian dalam istilah bimbingan sudah termasuk di

dalamnya kegiatan konseling. Kelompok yang sesuai dengan pandangan di atas

menyatakan bahwa terminologi layanan bimbingan dan konseling dapat diganti

dengan layanan bimbingan saja.

Untuk memperjelas pengertian kedua istilah tersebut, berikut ini dikemukakan

pengertian bimbingan dan pengertian konseling.

a. Pengertian Bimbingan

Banyak ahli berusaha merumuskan pengertian bimbingan dan konseling.

Dalam merumuskan kedua istilah tersebut mereka memberikan tekanan pada

aspek tertentu dari kegiatan tersebut. Untuk lebih jelasnya berikut ini

dikemukakan bebrapa rumusan tentang istilah bimbingan.

Menurut Jones (1963):

Guidance is the help given by one person to another in making choise and adjustment and is solving problems. Dalam pengertian tersebut terkandung maksud bahwa tugas pembimbing hanyalah membantu agar individu yang dibimbing mampu membantu dirinya sendiri, sedangkan keputusan terakhir tergantung kepada individu yang dibimbing (klien).23

Ini senada dengan pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh Rochman

Natawidjaja (1978):

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Dengan demikian dia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti.24

Menurut Crow dan Crow (1960: 7), bimbingan diartikan:

”…Assistance made available by personality qualivied and adequately

trained man or women to an individual of any age to help him manage his own

life activitie, develop his point of view, make his own decision and carry his own

burdens....”25

23 Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), Cet. Ke- 2, hal. 61-62. 24 Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), Cet. Ke- 2, hal. 62. 25 Hallen A., Bimbingan dan Konseling, (Ciputat: PT Ciputat Press, 2005), Cet. Ke-3, hal. 4.

Page 30: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

Atau, bantuan yang diberikan oleh seseorang baik pria maupun wanita yang

memiliki pribadi yang baik dan berpendidikan yang memadai kepada seorang

individu dari setiap usia dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan hidupnya

sendiri, mengembangkan arah pandangannya sendiri, membuat pilihan sendiri dan

memikul bebannya sendiri.

Masih banyak definisi bimbingan lainnya namun pada prinsipnya adalah

sama, yaitu usaha untuk memberikan bantuan kepada individu atau siswa agar

indivadu tersebut dapat mencapai perkembangan diri yang seoptimal mungkin

dan dapat memecahkan masalahnya sendiri. Setiap masalah pasti ada jalan

keluarnya. Sesuai dengan janji Allah SWT dalam surat At-Thalaq:

}2: الطالق {مخرجا له يجعل اهللا يتق ومن

“Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar”. (Q.S. At-Thalaq: 2)26

b. Pengertian Konseling

Istilah konseling berasal dari bahasa Inggeris "to counsel" yang secara

etimologis berarti "to give advice". atau memberi saran dan nasihat. Di samping

itu, istilah bimbingan selalu dirangkaikan dengan istilah konseling. Hal ini

disebabkan karena bimbingan dan konseling itu merupakan suatu kegiatan yang

integral.

Istilah konseling (counseling) diartikan sebagai penyuluhan. Istilah

penyuluhan dalam kegiatan bimbingan menurut beberapa ahli kurang tepat.

Menurut mereka yang lebih tepat adalah konseling karena kegiatan konseling ini

sifatnya lebih khusus, tidak sama dengan kegiatan-kegiatan penyluhan lain seperti

penyuluhan dalam bidang pertanian dan penyuluhan dalam keluarga berencana.

Untuk menekankan khususnya itulah maka dipakai istilah Bimbingan dan

Konseling. Pelayanan konseling menuntut keahlian khusus, sehingga tidak semua

orang yang dapat memberikan bimbingan mampu memberikan jenis layanan

konseling ini.

26 Dept. Agama, Al-Quran dan Terjemahnya, (Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2000),

Cet. Ke-2, hlm. 6.

Page 31: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

Konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan di antara

beberapa teknik lainnya, namun konseling sebagaimana dikatakan oleh Schmuller

adalah "the heart of guidance program".27 Selanjutnya dikatakan juga oleh Ruth

Strang (1958) bahwa "Guidance is breader; counseling is a most importance tool

of guidance". Bimbingan itu lebih luas, dan konseling merupakan alat yang paling

penting dari usaha pelayanan bimbingan.

Untuk mendapat pengertian yang lebih jelas tentang konseling, maka berikut

ini akan diuraikan beberapa definisi konseling yang dikemukakan oleh para ahli

sebagai berikut:

“Counseling is a series of direct contacts with the individual which aims to

offer him assistance in changing his attitude and behavior. Konseling adalah

serangkaian hubungan langsung dengan individu yang bertujuan untuk membantu

dia dalam merubah sikap dan tingkah lakunya”.28

Menurut James P. Adam yang dikutip oleh Depdikbud (1976: 19a):

”Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antar dua orang individu di

mana yang seorang (konselor) membantu yang lain (konseli) supaya dia dapat

lebih baik memahami dirinya dalam hubungannya dengan masalah hidup yang

dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang”.29

Dalam Al-Quran banyak terdapat ayat-ayat yang menyuruh kita untuk

memberi bantuan kepada orang lain yang sedang tertimpa masalah, diantaranya

Firman Allah SWT dalam surat Al-Maidah ayat 2:

…{المائدة :2} والعدوان اإلثم على والتعاونوا والتقوى البر لىع وتعاونوا...

”...Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa, dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran....”(Q.S. Al-Maidah: 2)30

27 Hallen A., Bimbingan dan Konseling, (Ciputat: PT Ciputat Press, 2005), Cet. Ke-3, hal. 9. 28 Hallen A., Bimbingan dan Konseling, (Ciputat: PT Ciputat Press, 2005), Cet. Ke-3, hal. 9. 29 Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), Cet. Ke- 2, hal. 63.

30 Menteri Agama, Waqaf, Da’wah, dan Bimbingan Islam, Al-Quran dan Terjemahnya, (Saudi Arabia: Lembaga Percetakan Al-Quran Raja Fahd, 1971), hlm. 156-157.

Page 32: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

Dari beberapa definisi di atas kiranya penulis dapat mengambil beberapa

prinsip tentang bimbingan dan konseling sebagai berikut:

Pertama : Bimbingan merupakan suatu proses yang berkesinambungan, sehingga

bantuan itu diberikan secara sistematis, berencana, terus-menerus, dan

terarah kepada tujuan tertentu.

Kedua : Bimbingan merupakan proses bantuan membantu individu.

Ketiga : Bahwa bantuan diberikan kepada setiap individu yang memerlukannya

di dalam proses perkembangannya.

Keempat : Bahwa bantuan yang diberikan melalui pelayanan bimbingan bertujuan

agar individu dapat mengembangkan dirinya secara optimal sesuai

dengan potensi yang dimilikinya.

Kelima : Bantuan yang diberikan melalui pelayanan bimbingan juga bertujuan

agar anak yang bermasalah dapat mengambil keputusan sendiri dan

mampu mempertanggung jawabkannya.

Keenam : Konseling adalah kegiatan lanjutan setelah bimbingan.

Ketujuh : Konseling dipimpin langsung oleh guru BK (Konselor) dan tidak setiap

guru bidang studi mampu melakukan kegiatan ini.

Kedelapan : konseling dilakukan sebagai upaya untuk membantu siswa agar dapat

memahami dirinya dalam hubungannya dengan masalah kehidupan

pribadinya.

2. Prinsip-prinsip BK

Prinsip yang berasal dari kata prinsipia, dapat diartikan ”sebagai permulaan

yang dengan suatu cara tertentu melahirkan hal-hal lain, yang keberadaannya

tergantung dari pemula itu" (M.I Soelaeman: 1989:15). Dengan kata lain, bahwa

prinsip-prinsip bimbingan dan konseling adalah seperangkat landasan praktis atau

aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan

dan konseling di sekolah.

Menurut Prayitno dan Erman Amti (1994:220) "Rumusan prinsip-prinsip

bimbingan dan konseling pada umumnya berkenaan dengan sasaran pelayanan,

Page 33: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

masalah klien, tujuan dan proses penanganan masalah, program pelayanan dan

penyelenggaraan pelayanan".31

Prinsip-prinsip yang dimaksud ialah landasan yang mendasri pelaksanaan

layanan bimbingan dan konseling, agar layanan tersebut dapat lebih terarah dan

berlangsung dengan baik. Bagi para konselor dalam melaksanakan kegiatan ini

perlu sekali memperhatikan prinsip-prinsip tersebut, yaitu:

a. Prinsip-prinsip umum b. Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan individu yang dibimbing c. Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan individu yang

memberikan bimbingan d. Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan organisasi dan

administrasi bimbingan.32

3. Fungsi BK

Sesuai dengan uraian sebelumnya bahwa bimbingan dan konseling bertujuan

agar peserta didik dapat menemukan dirinya, mengenal dirinya dan mampu

merencanakan masa depannya. Dalam hubungan ini bimbingan dan konseling

berfungsi sebagai pemberi layanan kepada peserta didik agar masing-masing

peserta didik dapat berkembang secara optimal sehingga menjadi pribadi yang

utuh dan mandiri. Oleh karena itu pelayanan bimbingan dan konseling

mengemban sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi melalui kegiatan bimbingan

dan konseling. Fungsi-fungsi tersebut adalah fungsi pemahaman, fungsi

pencegahan, fungsi pengentasan, fungsi pemeliharaan, pengembangan, dan fungsi

advokasi.33

Fungsi bimbingan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan tertentu yang

mendukung atau mempunyai arti terhadap tujuan bimbingan. Fungsi bimbingan

sering diartikan sebagai sifat bimbingan. Mortensen membagi fungsi bimbingan

menjadi:

31 Hallen A., Bimbingan dan Konseling, (Ciputat: PT Ciputat Press, 2005), Cet. Ke-3, hal.

59. 32 Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), Cet.

Ke- 2, hal. 70-75. 33 Hallen A., Bimbingan dan Konseling, (Ciputat: PT Ciputat Press, 2005), Cet. Ke-3, hal.

55-56.

Page 34: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

a. Memahami Individu (understanding-individu). Seorang guru dan pembimbing dapat memberikan bantuan yang efektif jika mereka dapat memahami dan mengerti persoalan, sifat, kebutuhan, minat, dan kemampuan anak didiknya. Karena itu bimbingan yang efektif menuntut secara mutlak pemahaman diri anak secara keseluruhan. Tujuan bimbingan dan pendidikan dapat tercapai jika programnya didasarkan atas pemahaman diri anak didiknya.

b. Preventif dan Pengembangan Individual. Preventif dan Pengembangan merupakan dua sisi dari satu mata uang. Preventif berusaha mencegah kemerosotan perkembangan anak dan minimal dapat memelihara apa yang telah dicapai dalam perkembangan anak melalui perkembangan anak melalui pemberian pengaruh-pengaruh positif. Sedangkan bimbingan yang bersifat pengembangan (developmental guidance) memberikan bantuan untuk mengembangkan sikap dan pola prilaku yang dapat membantu setiap individu untuk mengembangkan dirinya secara optimal.

c. Membantu individu untuk menyempurnakan cara-cara penyelesaiannya. Setiap manusia pada saat tertentu membutuhkan pertolongan dalam menghadapi situasi lingkungannya. Pertolongan yang dibutuhkan untuk setiap individu tidak sama. Perbedaannya umumnya lebih pada tingkatannya daripada macamnya. Fungsi preventif dan pengembangan memang ideal, tetapi hanya fungsi ini saja tidaklah cukup. Pada suatu saat kita membutuhkan tindakan korektif yang tujuannya tetap pada pengembangan kekuatannya sendiri untuk mengatasi masalahnya.34

Fungsi utama dari bimbingan adalah membantu murid dalam masalah-masalah

pribadi dan sosial atau penempatan dan juga menjadi perantara dari siswa dalam

hubungannnya dengan guru maupun tenaga administrasi. Adapun fungsi

bimbingan ada empat macam:

a. Preservatif : Memelihara dan membina suasana dan situasi yang baik dan tetap diusahakan terus bagi lancarnya belajar mengajar.

b. Preventif : Mencegah sebelum terjadi masalah. c. Kuratif : Mengusahakan ”penyembuhan” pembetulan dalam mengatasi

masalah. d. Rehabilitasi : Mengadakan tindak lanjut secara penempatan sesudah

diadakan treatment yang memadai.35

Dalam buku Dra. Hallen A. M. Pd., Bimbingan dan Konseling, terdapat satu

fungsi lagi yaitu Represif : ”yakni tindakan untuk menindas dan menahan

34 Yusuf Gunawan, Pengantar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: PT Prenhallindo,

2001), hal. 42-44. 35 Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 1991), Cet. Ke-1, hlm. 112.

Page 35: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

kenakalan remaja seringan mungkin atau menghalangi timbulnya peristiwa

kenakalan yang lebih hebat”.36

4. Tujuan BK

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada uraian terdahulu bahwa bimbingan

dan konseling menempati bidang pelayanan pribadi dalam keseluruhan proses dan

kegiatan pendidikan. Dalam hubungan ini pelayanan dan bimbingan konseling

diberikan kepada siswa "dalam rangka upaya agar siswa dapat menemukan

pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan". (Priyanto,

1997:23) .37

Dalam buku W.S. Winkel, Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah:

Tujuan bimbingan dapat dibedakan atas tujuan sementara dan tujuan ahkir. Tujuan sementara adalah: supaya orang bersikap dan bertindak sendiri dalam situasi hidupnya sekarang ini, misalnya melanjutkan atau memutuskan hubungan percintaan, mengambil sikap dalam pergaulan, mendaftarkan diri pada fakultas perguruan tinggi tertentu. Tujuan ahkir ialah: supaya orang mampu mengatur kehidupannya sendiri, mengambil sikap sendiri, mempunyai pandangan sendiri dan menanggung sendiri konsekuensi atau resiko dari tindakan-tindakannya. Diharapkan supaya orang yang dibimbing sekarang ini akan berkembang lanjut, sehingga semakin memiliki kemampuan berdiri sendiri.38

Tujuan bimbingan yang merupakan penjabaran dari tujuan umum telah banyak

dirumuskan dalam definisi bimbingan, antara lain bimbingan dinyatakan sebagai

bantuan yang diberikan kepada individu agar individu tersebut:

1. Mengerti dirinya dan lingkungan. Mengerti diri meliputi pengenalan kemampuan, bakat khusus, minat, cita-cita, dan nilai-nilai hidup yang dimilikinya untuk perkembangan dirinya. Mengerti lingkungan meliputi penegnalan baik lingkngan fisik, sosial, maupun budaya. Informasi lingkungan data dibedakan: informasi pendidikan, karier, dan sosial-pribadi.

2. Mampu memilih, memutuskan, dan merencanakan hidupnya secara bijaksana baik dalam bidang pendidikan pekerjaan dan sosial-pribadi.

36 Dra. Ny. Singgih D. Gunarsa dan Dr. Singgih D. Gunarsa, Psikologi Remaja, (Jakarta:

BPK Gunung Mulia, 1981), Cet. Ke-4, hlm. 161. 37 Hallen A., Bimbingan dan Konseling, (Ciputat: PT Ciputat Press, 2005), Cet. Ke-3, hal.

53. 38 W.S. Winkel, Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah, (Jakarta: PT Gramedia,

1987), Cet. Ke-1, hal. 17.

Page 36: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

Termasuk di dalamnya membantu individu untuk memilih bidang studi, karier, dan pola hidup pribadinya.

3. Mengembangkan kemampuan dan kesanggupannya secara maksimal. 4. Memecahkan masalah yang dihadapi secara bijaksana. Bantuan ini

termasuk memberikan bantuan menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk atau sikap hidup yang menjadi sumber timbulnya masalah.

5. Mengelola aktivitas kehidupannya, menegembangkan sudut pandangnya, dan mengambil keputusan serta mempertanggunjawabkannya.

6. Memahami dan mengarahkan diri dalam bertindak serta bersiap sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungannya.39

Tujuan bimbingan di atas selaras dengan firman Allah SWT dalam surat Al-

Baqarah ayat 148 yang berbunyi:

} 148: البقرة {... الخيراتفاستبقوا... ”...Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan....” (Q.S. Al-

Baqarah: 148).40

Dalam surat An-Nahl ayat 125 terdapat Firman Allah SWT yang berbunyi:

أحسن هي بالتي وجادلهم الحسنة والموعظة بالحكمة ربك سبيل إلى ادع

}125 : النحل{”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan dengan hikmah dan pelajaran yang

baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik pula”. (Q.S. An-Nahl: 125).41

5. Jenis-jenis kegiatan BK

Berdasarkan pada fungsi dan prinsip bimbingan, maka kerangka kerja layanan

bimbingan dan konseling itu dikembangkan dalam suatu program bimbingan dan

konseling yang dijabarkan dalam empat kegiatan utama yaitu: 1) layanan dasar

bimbingan; 2) layanan responsif; 3) layanan perencanaan individual dan; 4)

dukungan sistem.42

1) Layanan Dasar Bimbingan

39 Yusuf Gunawan, Pengantar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: PT Prenhallindo,

2001), hal. 41-42. 40 Menteri Agama, Waqaf, Da’wah, dan Bimbingan Islam, Al-Quran dan Terjemahnya,

(Saudi Arabia: Lembaga Percetakan Al-Quran Raja Fahd, 1971), hlm. 38. 41 H.A. Hafidz Dasuki, Al-Quran dan Tafsirnya, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hlm. 58. 42 Achmad Juntika Nurihsan, Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling, (Bandung: PT.

Refika Aditama, 2005), Cet. Ke-1, hal. 27.

Page 37: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

Layanan dasar bimbingan adalah layanan bimbingan yang bertujuan untuk

membantu seluruh peserta didik mengembangkan perilaku efektif dan

keterampilan-keterampilan hidupnya yang mengacu pada tugas-tugas

perkembangan peserta didik. Tugas-tugas perkembangan peserta didik itu sebagai

berikut:

a. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat.

c. Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria atau wanita.43

2) Layanan Responsif

Layanan responsif adalah layanan bimbingan yang bertujuan ntuk membantu

memenuhi kebutuhan yang diraskan sangat penting oleh peserta didik saat ini.

Layanan ini lebih bersifat preventif atau mungkin kuratif. Strategi yang digunakan

adalah konseling individual, konseling kelompok, dan konsultasi. Layanan

responsif ini adalah:

a. Bidang pendidikan b. Bidang belajar c. Bidang sosial d. Bidang pribadi e. Bidang karir f. Bidang tata tertib sekolah g. Bidang narkotika dan perjudian h. Bidang perilaku seksual i. Bidang kehidupan lainnya44

3) Layanan Perencanaan Individual

Layanan perencanaan individual adalah layanan bimbingan yang bertujuan

membantu seluruh peserta didik membuat dan mengimplementasikan rencana-

rencana pendidikan, karir, dan sosial pribadinya. Tujuan utama dari layanan ini

adalah “membantu peserta didik memantau dan memahami pertumbuhan dan

perkembangannya sendiri, kemudian merencanakan dan mengimplementasikan

43 Achmad Juntika Nurihsan, Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling, (Bandung: PT.

Refika Aditama, 2005), Cet. Ke-1, hal. 27. 44 Achmad Juntika Nurihsan, Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling, (Bandung: PT.

Refika Aditama, 2005), Cet. Ke-1, hal. 33-34.

Page 38: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

rencana-rencana itu atas dasar hasil pemantauan dan pemahamannya itu. Strategi

peluncurannya adalah konsultasi dan konseling”.45

4) Dukungan Sistem

Dukungan system adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan untuk

memantapkan, memlihara, dan meningkatkan program bimbingan secara

menyeluruh melalui pengembangan professional; hubungan masyarakat dan staf,

konsultasi dengan guru, staf ahli/penasehat, masyarakat yang lebih luas,

manajemen program, penelitian dan pengembangan (Thomas Ellis, 1990).

Kegiatan utama layanan dasar bimbingan, responsif, perencanaan individual,

dan dukungan system, dalam implementasinya didukung dengan beberapa jenis

layanan bimbingan dan konseling antara lain: “1) Layanan pengumpulan data; 2)

layanan informasi; 3) layanan penempatan; 4) layanan konseling; 5) layanan

referal; dan 6) layanan penilaian dan tindak lanjut”.46

Untuk mengungkapkan segala sesuatu yang menjadi sebab kemunduran

prestasi belajar, maka anak yang dibimbing perlu didekati melalui metoda sebagai

berikut:

a. Metoda wawancara b. Metoda 'group guidance' (bimbingan secara kelompok) c. Metoda non-directif (cara yang tidak mengarah) d. Metoda psikoanalisis (penganalisaan jiwa) e. Metoda directif (metoda yang bersifat mengarahkan) 47

Sebagaimana telah dijelaskan di awal, bab ini bahwa semua jenis layanan

bimbingan dan konseling di sekolah mengacu pada bidang-bidang bimbingan dan

konseling. Sedangkan bentuk dan isi layanan disesuaikan dengan karakteristik dan

kebutuhan peserta didik.

Tohirin, dalam bukunya yang berjudul Bimbingan dan Konseling di Sekolah

dan Madrasah (Berbasis Integrasi), menyebutkan terdapat jenis-jenis pelayanan

Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah yaitu: ”Layanan Orientasi,

45 Achmad Juntika Nurihsan, Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling, (Bandung: PT.

Refika Aditama, 2005), Cet. Ke-1, hal. 34. 46 Achmad Juntika Nurihsan, Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling, (Bandung: PT.

Refika Aditama, 2005), Cet. Ke-1, hal. 35. 47 H., M., Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta:

PT. Golden Terayon Press, 1982), Cet. Ke-1, hal. 44-50.

Page 39: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

Layanan Informasi, Layanan Penenmpatan dan Penyaluran, Layanan Penguasaan

Konten, Layanan Konseling Perorangan, Layanan Bimbingan Kelompok,

Layanan Konseling Kelompok, Layanan Konsultasi, dan Layanan Mediasi”.48

Matrix 1. Perbandingan Antara Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok49

No. Aspek Bimbingan Kelompok Konseling Kelompok 1. Jumlah Anggota Tidak terlalu dibatasi;

dapat sampai 60-80 orang Terbatas: 5-10 orang

2. Kondisi dan karakteristik anggota

Relatif homogen Hendaknya Homogen; dapat pula heterogen terbatas

3. Tujuan yang ingin dicapai

Penguasaan informasi untuk tujuan yang lebih luas

a. Pemecahan masalah b. pengembangan

kemampuan komunikasi dan interaksi sosial

4. Pemimpin kelompok

Konselor atau narasumber Konselor

5. peranan anggota Menerima informasi untuk tujuan kegunaan tertentu

a. berpartisipasi dalam dinamika interaksi sosial

b. Menyumbang pengentasan masalah

c. Menyerap bahan untuk pemecahan masalah

6. Suasana interaksi a. Menolong atau dialog terbatas

b. Dangkal

a. Interaksi multiarah b. Mendalam dengan

melibatkan aspek emosional

7. Sifat isi pembicaraan

Tidak Rahasia Rahasia

8. Frekuensi kegiatan Kegiatan berakhir apabila informasi telah disampaikan

Kegiatan berkembang sesuai dengan tingkat kemajuan pemecahan masalah Evaluasi dilakukan sesuai dengan tingkat kemajuan pemecahan masalah

Pelaksanaan berbagai jenis layanan bimbingan dan konseling memerlukan

sejumlah kegiatan pendukung, diantaranya:

48 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi),

(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 141-206. 49 H. Prayitno, dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2004), Cet. Ke-2, hlm. 314.

Page 40: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

a) Instrumentasi Bimbingan dan Konseling

b) Penyelenggaraan Himpunan Data

c) Kegiatan Khusus50

Dalam buku Manajemen Bimbingan dan Konseling disebutkan ada beberapa

tambahan lain mengenai kegiatan pendukung yaitu ”Konferensi Kasus,

Kunjungan Rumah, Alih Tangan Siswa”.51

Organisasi Pelayanan Bimbingan dan Konseling52

50 H. Prayitno, dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2004), Cet. Ke-2, hlm. 315-322. 51 Thantawy R, Manajemen Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: PT. Pamator Pressindo,

1995), Cet. Pertama, hlm. 45-47. 52 Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di

Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hal.53, Cet. Ke-1.

Kepala Sekolah

Wakil Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran/ Pelatih

Guru Pembimbing

Wali Kelas/ Guru Pembina

S I S W A

Tenaga Ahli Instansi Lain

BP3

Tata Usaha

Page 41: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

Keterangan : : Garis Komando

: Garis Koordinasi

: Garis Konsultasi

Keterangan:

1. Kepala Sekolah : Penanggung jawab pelaksanaan teknis bimbingan dan

konseling di sekolahnya.

2. Koordinator BK/ Guru Pembimbing : Pelaksana utama yang emngkoordinasi

semua kegiatan yang terkait dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling

disekolah.

3. Guru Mata Pelajaran/ Pelatih : Guru Mata Pelajaran dan Pelatih adalah

pelaksana pengajaran dan pelatihan serta tanggung jawab memberikan

informasi tentang siswa untuk kepentingan bimbingan konseling.

4. Wali Kelas/ Guru Pembina : Yang diberikan tugas khusus di samping

mengajar untuk mengelola satu kelas siswa tertentu dan bertanggung jawab

membantu kegiatan bimbingan konseling di kelasnya.

5. Siswa : Peserta didik yang berhak menerima pengajaran, latihan dan

pelayanan bimbingan, dan konseling (petugas khusus).

6. Tata Usaha : Pembantu Kepala Sekolah dalam menyelengggarakan

administrasi, ketatausahaan sekolah dan pelaksanaan administrasi bimbingan

dan konseling.

7. BP3/ POMG : Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan/ Persatuan

Orang Tua Murid dan Guru adalah organisasi orang tua siswa yang

berkewajiban membantu penyelenggaraan pendidikan termasuk pelaksanaan

bimbingan dan konseling.

Page 42: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

C. Kerangka Berfikir

Bimbingan adalah merupakan upaya preventif, yaitu mencegah sebelum

terjadi masalah. Sedangkan konseling adalah upaya kuratif, yaitu Mengusahakan

”Penyembuhan” pembetulan dalam mengatasi masalah. Oleh sebab itulah

kegiatan bimbingan dan konseling tidak bisa berdiri sendiri, karena pada akhirnya

kegiatan bimbingan juga akan berujung pada kegiatan konseling. Penanggulangan

permasalahan dimulai dengan adanya identifikasi masalah siswa, kemudian

melakukan pendekatan kepada siswa serta menyelami permasalahannya untuk

mengetahui secara pasti masalah yang dialami dan pemberian solusi yang tepat.

Peranan guru bidang studi tidak kalah pentingnya dibanding guru BK sendiri,

karena guru BK dapat mengetahui masalah siswa dari informasi yang diberikan

oleh guru bidang studi tersebut. Dengan kata lain bahwa rentetan penyelesaian

masalah adalah dari guru bidang studi, kemudian wali kelas, dan yang terakhir

adalah oleh guru BK sendiri. Guru BK ini adalah langkah terakhir dalam

penuntasan permasalahan siswa, karena tidak setiap permasalahan siswa itu

semuanya sama. Dalam kasus terberat dilakukan pertemuan kasus. Yaitu dimulai

dari guru bidang studi, wali kelas sampai guru BK.

Kasus-kasus atau permasalahan tersebut ada yang bertaraf kecil (ringan) bisa

diatasi oleh guru bidang studi, ada juga yang bertaraf sedang, masih bisa untuk

ditanggulangi oleh guru bidang studi dan wali kelas, sedangkan anak yang

bermasalah berat (kompleks) dihadapkan langsung dengan guru BK. Guru BK

lebih mengerti dengan apa yang harus dilakukan, strategi, serta identifikasi

masalah pun harus matang. Tingkatan permasalahan inilah yang saling mengikat

antara guru bidang studi, wali kelas, dan guru BK. Dengan kata lain, semakin

kompleks permasalahan yang dialami siswa maka akan semakin hati-hati juga

cara penaggulangannya.

Page 43: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat di mana objek penelitian itu ada. Lokasi ini

berada di SMP N 48 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2007 sampai dengan bulan Agustus

2008.

B. Metode Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang

bersifat non-eksperimental, yaitu metode deskriptif. Penelitian deskriptif

(descriptive research) adalah “suatu metode penelitian yang ditujukan untuk

menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini

atau saat yang lampau”53. Dalam pengambilan data penulis menggunakan dua

metode, dimana kedua metode ini hasilnya akan dipadukan dan dianalisis

seobjektif mungkin. Yaitu: (1) Metode Pustaka (library research), metode ini

penulis gunakan dengan cara mencari literatur buku-buku yang relevan dengan

judul skripsi, setelah itu penulis gunakan sebagai buku acuan. (2) Metode Studi

Lapangan (field research), yaitu meneliti langsung kelapangan untuk mencari

informasi sebanyak-banyaknya.

Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder.

1. Data primer merupakan data yang diambil langsung dari responden SMP

Negeri 48 Kebayoran Lama Jakarta.

2. Data sekunder merupakan data atau keterangan-keterangan yang diambil dari

dokumen-dokumen SMP Negeri 48 Kebayoran Lama Jakarta.

C. Populasi dan Sampel

53 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007), Cet. Ke-3, hlm. 54.

Page 44: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

1. Populasi yaitu, keseluruhan objek penelitian. Penelitian ini mengambil

populasi para guru SMP Negeri 48 yang berjumlah 50 orang.

2. Sampel yaitu, sebagian populasi yang diteliti. Dalam hal ini peneliti

mengambil sampel 50 % dari jumlah guru 50 orang menjadi 25 guru.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini ada dua. Pertama variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel bebasnya yaitu, peranan guru. Dan yang menjadi variabel terikatnya

yaitu pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam upaya pengumpulan data, peneliti menguraikan 3 teknik pengumpulan

data:

1. Observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara terjun langsung ke lapangan

penelitian. Maksud dari observasi ini adalah peneliti ingin melihat secara

langsung kegiatan BK itu sendiri, apakah dilakukan secara prosedural atau

tidak.

2. Wawancara (Interview), yaitu pengambilan data dengan mengemukakan

sejumlah pertanyaan yang terstruktur kepada objek yang diteliti yaitu, kepala

sekolah dan Koordinator BK.

3. Angket, yaitu pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis mengenai

seputar permasalahan pelaksanaan kegiatan BK di sekolah. Model angket

yang digunakan adalah dalam bentuk tabel dan terdiri 25 (butir) pertanyaan

dengan memberikan tanda ceklist pada setiap kolom yang sesuai dengan

pilihan para guru. Setiap butir mempunyai alternatif 4 jawaban, setuju (S),

sangat setuju (SS), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).

Page 45: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

Tabel 1.

Kisi-kisi Angket Peranan Guru dalam pelaksanaan kegiatan BK di sekolah

No. Variabel I Dimensi Indikator Jumlah Item

Nomor Butir

1. Peranan Guru Bidang Studi dalam BK

1. Guru sebagai pembimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar

2. Guru sebagai

informan tentang permasalahan siswa

3. Guru sebagai pembantu guru BK dalam memecahkan masalah

1. Melakukan bimbingan individual atau kelompok

2. Membuat catatan khusus siwa bermasalah

1. Kesulitan belajar siswa

2. kesulitan tekanan ekonomi

1. Pemecahan

masalah siswa dalam kesulitan belajar

2. Pemecahan masalah siswa yang mengalami tekanan ekonomi

3 2 4 2 3 2

1,2,3

4,5

6,7,8,9

10,11

12,13,14

15,16

No. Variabel II Dimensi Indikator Jumlah Item

Nomor Butir

2. Kegiatan BK di sekolah

1. Pelayanan konsultasi

2. Pelayanan

pemecahan masalah

3. Penyaluran

bakat dan minat

1. Perindividual 2. Perkelompok 1. Individual 2. Kelompok 1. Kreativitas 2. Exskul

2 1 2 1 1 2

17,18

19

20,21

22

23

24,25

F. Teknik Analisis Data

Page 46: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data. Maka penulis perlu

menganalisa data yang telah masuk. Secara garis besar, penulis membagi analisa

data kepada 2 (dua) bagian:

1. Persiapan. Langkah yang dilakukan adalah memilih data sedemikian rupa

sehingga data yang terpakai saja yang diolah dan dianalisis. Langkah-langkah

selanjutnya adalah pengolahan lanjutan atau menganalisis.

a. Mengecek nama dan kelengkapan Responden.

Mengecek sejumlah nama atau identitas apa saja yang diperlukan bagi

pengolahan data lebih lanjut.

b. Mengecek kelengkapan data

Memeriksa isi instrumen pengumpulan data (termasuk pula kelengkapan

lembaran instrumen, barangkali ada yang terlepas).

c. Mengecek macam isian data

Jika di dalam instrumen termuat sebuah atau beberapa item yang diisi

“tidak tahu” atau isian lain bukan yang dikehendaki peneliti, padahal isian

yang diharapkan tersebut merupakan variabel pokok, maka item ini perlu

di drop out.

2. Tabulasi. Dalam penulisan penelitian ini, penulis menganalisa data dengan

menghitung angket dan mengklasifikasikannya dalam beberapa hal yang

berhubungan dengan dampak terjadinya permasalahan yang dihadapi para

siswa.

Dalam menghitung data-data yang didapatkan penulis menggunakan rumus

persentase sebagai berikut:

P = F x 100% N Ket:

P : Prosentase

F : Frekuensi Jawaban

N : Jumlah Responden54

Angka presentase yang digunakan adalah :

54 J. Supranto, Statistik Teori dan Aplikasinya, (Jakarta: Erlangga, 1993), Cet. Ke-5, hlm. 60-65.

Page 47: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

100% = Seluruhnya

85-99% = Hampir seluruhnya

68-84% = Sebagian besar

51-69% = Lebih dari setengah

50% = Setengahnya

34-49% = Hampir setengahnya

17-33% = Sebagian kecil

1-16% = Sedikit

0% = Tidak ada

Page 48: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Negeri 48 (SSN) Jakarta

1. Sejarah singkat Berdirinya SMP Negeri 48 (SSN) Jakarta

SMP Negeri 48 awalnya dari SMP Negeri 19 Fillial yaitu pada tahun 1960

yang beralamat di jalan Ciputat Raya bersebelahan dengan Gang Sairi dan Balai

Bintang. Pada tahun 1968 mendapat penegerian yaitu menjadi SMP Negeri 48

Jakarta dan masih beralamat di jalan Ciputat Raya Kebayoran Lama, dengan

Kepala Sekolah yang pertama yaitu Bpk. Hasan Sadzali sampai dengan tahun

1967. 55

Pada tahun 1966 SMP Negeri 48 pindah alamat ke Jalan Raya Kebayoran

Lama, setelah mendapat gedung baru yaitu dari gedung sekolah KO MINTANG

atau PE YING SCHOOL peralihan menjadi SMP Negeri 48 Jakarta. Setelah satu

tahun terjadi pergerakan KAMI/ KAPPI sampai sekarang SMP Negeri 48 menjadi

aset Pemda DKI Jakarta dengan NSS. 201016305084 dan Nomor Penegerian:

0370/0/78 Tanggal, 22 Desember 1978 dan bersurat Sertifikat Hak Pakai dengan

Luas 3.910 M2.

Telah terjadi penambahan lokal juga, diantaranya:

a) Dua (2) Lokal untuk ruang belajar yang bisa menjadi ruang Serba Guna pada

tahun 1969 dana dari Pemda DKI Jakarta.

b) Dua (2) lokal untuk ruang guru dan ruang belajar serta satu (1) lokal lagi

ruang laboratorium pada tahun 1975 oleh Pemda DKI Jakarta.

c) Dua (2) lokal di bagian depan untuk ruang belajar pada tahun 1982 oleh

Pemda DKI Jakarta.

d) Renovasi bagian atap, pengecatan seluruh tembok ruang belajar pada tahun

1955 oleh Kanwil Depdikbud dan Pemda DKI Jakarta.

Kepala Sekolah yang telah menjabat di SMP Negeri 48 Jakarta antara lain

ialah :

1) Bpk. Hasan Sadzali dari tahun 1960 s.d 1967

55 Sumber: D:/ZAENAL MAARIF/Profil Sekolah SMPN 48 Jakarta

Page 49: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

2) Bpk. Harun Agil, BA dari tahun 1967 s.d 1980

3) Bpk. S. Sumarsono dari tahun 1980 s.d 1984

4) Ibu Hasniar Firmansyah dari tahun 1984 s.d 1989

5) Ibu Umintarti Gursida dari tahun 1989 s.d 1992

6) Bpk. Uun Bachruddin, BA dari tahun 1992 s.d 1996

7) Bpk. Drs.H. Shaleh Ibrahim dari tahun 1996 s.d 2002

8) Ibu Ratna Komala,BA dari tahun 2002 s.d 2005

9) Bpk. Drs. H. Agus Fachruddin A.M dari tahun 2005 sampai sekarang56

2. Visi dan Misi SMP Negeri 48 Jakarta Selatan

1) Visi Sekolah

Menjadikan SMP Negeri 48 unggul dalam IPTEK maupun IMTAQ Indikator :

a) Unggul dalam perolehan nilai UAN.

b) Unggul dalam Keimanan dan Ketaqwaan

c) Berprestasi dalam Kegiatan Ekstra Kurikuler

d) Unggul dalam Kebersihan dan Keindahan Sekolah

2) Misi Sekolah

a) Meningkatkan kualitas belajar mengajar secara intensif.

b) Membentuk siswa yang berakhlak mulia dan memperkuat Iman dan

Taqwa

c) Meningkatkan latihan-latihan kegiatan Ekstra Kurikuler

d) Menciptakan Kebersihan dan Keindahan di Lingkungan Sekolah57

a) Data Siswa

Tabel 4.58

Jumlah Siswa NO Tahun

Pelajaran

Kls I Kls II Kls III Jml Kls

56 Sumber: D:/ZAENAL MAARIF/Profil Sekolah SMPN 48 Jakarta 57 Sumber: D:/ZAENAL MAARIF/Profil Sekolah SMPN 48 Jakarta 58 C/ ZAENALMAARIF/ SISWA / INSTRUMEN VALIDASI

Page 50: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

L P Jml L P Jml L P Jml I, II, III

1. 1995/1996 162 263 425 203 222 425 211 220 431 1.281

2. 1996/1997 192 228 420 157 260 417 194 222 416 1.253

3. 1997/1998 203 216 419 195 222 417 166 245 411 1.247

4. 1998/1999 207 220 427 207 210 417 181 223 404 1.248

5. 1999/2000 193 210 403 197 214 411 208 207 415 1.299

6. 2000/2001 189 218 407 193 213 406 172 215 387 1.200

7. 2001/2002 166 219 385 185 216 401 186 216 402 1.188

8. 2002/2003 180 198 378 169 214 383 182 213 395 1.156

9. 2003/2004 163 185 348 173 191 364 161 210 371 1.083

10. 2004/2005 143 167 310 148 179 327 164 182 346 983

11. 2005/2006 148 172 320 145 169 314 143 174 317 951

12. 2006/2007 155 159 314 138 156 294 128 161 289 897

13. 2007/2008 162 150 312 151 162 313 124 150 274 899

Dari data di atas, penulis melihat terdapat penurunan jumlah siswa pertahun

ajaran. Hal ini terjadi karena semakin beratnya bobot tes masuk dalam sekolah ini.

Apalagi sekarang, di mana sekolahan ini sudah mendapat predikat Sekolah

Standar Nasional (SSN) sehingga bobot tes masuk pun ditambah lagi dari 6

(enam) menjadi 6,5 (enam koma lima) dan sekarang 7 (tujuh). Penambahan bobot

ini pun dimaksudkan agar para lulusannnya dapat melanjutkan ke sekolah Negeri.

b) Keadaan Sarana dan Prasarana

- Ruang Kepala Sekolah : 1 Ruang = Layak

- Ruang Tata Usaha : 1 Ruang = Layak

- Ruang Guru : 1 Ruang = Layak

- Ruang BP/ BK : 1 Ruang = Layak

- Ruang Koperasi : 1 Ruang = Layak

- Laboratorium : 1 Ruang = Layak

- Perpustakaan : 1 Ruang = Layak

- Keterampilan : 1 Ruang = Layak

- Pramuka : 1 Ruang = Kurang layak

- PKS/ PMR : 1 Ruang = Layak

Page 51: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

- Musholla : 2 Lantai = Layak

- Ruang Belajar : 14 Ruang = Layak

- Sarana Olah Raga : Lapangan Bola Basket = Layak

Lapangan Bola Volley = Layak

Lapangan Tenis Meja = Layak

Lapangan Bulu Tangkis = Layak

- Pos Jaga : 1 Ruang = Layak

- Ruang KM / WC : 3 Ruang = Layak

- Ruang KM/ WC Murid : 2 Ruang = Layak

- Ruang Ganti Pakaian : 1 Ruang = Layak

c) Data Inventaris Sekolah

- Luas tanah : 3.910 meter persegi

- Luas bangunan : 2181 meter persegi

- Status pemilikan : Pemda DKI Jakarta

- Lokasi : SMP Negeri 48 Jakarta

- Meja : 1195 buah = Layak

- Kursi : 1329 buah = Layak

- Meja Guru/TU : 56 buah = Layak

- Kursi Guru/TU : 91 buah = Layak

- Mesin Ketik : 3 buah = Layak

- Mesin Stensil : 3 buah = Layak

- Mesin Risograf : 1 buah = Layak

- Brankas : 1 buah = Layak

- Filling Kabinet : 8 buah = Layak

- Rak Buku : 7 buah = Layak

- Lemari : 55 buah = Layak

- Printer : 7 buah = Layak

- Komputer : 7 buah = Layak

- Mesin pompa air : 2 buah = Layak

- Sound System : 1 buah = Layak

Page 52: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

- White Board : 29 buah = Layak

- Radio Tip : 7 buah = Layak

- Pesawat TV : 7 buah = Layak

- OHP : 6 buah = Layak

- NOTE BOOK : 2 buah = Layak

- LCD Projector : 2 buah = Layak

- DVD : 4 buah = Layak

Page 53: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

3. Struktur Organisasi59

Keterangan :

: Garis Komando

: Garis Hubungan/ Pembinaan

: Garis Tanggung Jawab

Telp/Fax. 021-7396648 – 72792317 E-mail : [email protected]

Homepage: http://www.smpn48-jkt.sch.id

B. Tabulasi, Analisis dan Interpretasi Data

Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan BK di SMP Negeri 48 Jakarta penulis

mengadakan penyebaran angket kepada para guru di sekolah tersebut. Data

tersebut penulis susun ke dalam tabel sebagai berikut:

59 Sumber: D:/ZAENAL MAARIF/Stuktur Organisasi SMPN 48 Jakarta

KEPALA SEKOLAH

S I S W A

Wkl. Kep. Sek III (Kesiswaan/ Humas)

Wkl. Kep. Sek II (Administrasi)

O S I S

WALI KELAS G U R U

TATA USAHA

KOPERASI

POMG (BP. 3)

Wkl. Kep. Sek I (Kurikulum)

Page 54: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

Tabel pelaksanaan kegiatan Bimbingan Konseling di SMP Negeri 48 (SSN)

Kebayoran Lama Jakarta Selatan

1. Tabel peranan guru bidang studi sebagai pembimbing siswa yang

mengalami kesulitan belajar di SMP Negeri 48 Kebayoran Lama

Tabel 5.

Guru membimbing siswa yang megalami penurunan peringkat kelas

No. Alternatif Jawaban F % 1. a. Sangat Setuju 9 36%

b. Setuju 16 64% c. Tidak Setuju - - d. Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 25 100%

Guru yang membimbing siswa yang mengalami penurunan peringkat kelas

mencapai 32 orang (64%). Itu berarti, kegiatan bimbingan kualitas belajar

dilakukan dengan baik. Hal ini terbukti dengan dikuatkannya data yang menjawab

sangat setuju sebanyak 9 orang (36%). Sedangkan yang menjawab tidak setuju

0% dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%.

Tabel 6.

Guru memberikan bimbingan belajar pada anak yang di bawah Kemempuan Kriteria Minimal (KKM)

No. Alternatif Jawaban F % 2. a. Sangat Setuju 9 36%

b. Setuju 16 64% c. Tidak Setuju - - d. Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 25 100%

Guru yang menjawab setuju sebanyak 16 orang (64%) dan yang menjawab

sangat setuju sebanyak 9 orang (36%). Itu berarti, SMP Negeri 48 ini mempunyai

standar minimal kelulusan siswa dalam satu matapelajaran tertentu. Sehingga si

anak dapat mencapai kemampuan kriteria minimal (KKM) dengan baik.

Interpretasi ini diperkuat dengan adanya data, bahwa tidak ada guru yang

menjawab tidak setuju maupun sangat tidak setuju.

Tabel 7.

Page 55: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

Guru memberikan jam tambahan bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar

No. Alternatif Jawaban F % 3. a. Sangat Setuju 4 16%

b. Setuju 17 68% c. Tidak Setuju 4 16% d. Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 25 100%

Guru memberikan jam tambahan bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam

belajar sebanyak 17 orang (68%) dan guru yang menjawab sangat setuju 4 orang

(16%). Guru memberikan jam tambahan kepada anak didik setelah Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM) selesai. Hal ini dimaksudkan supaya anak-anak yang

lambat memahami materi ajar dapat mengikuti pelajaran dengan anak-anak yang

KKM-nya di atas mereka. Hanya sedikit guru yang tidak melakukannya, hal ini

dubuktikan dengan jawaban guru yang tidak setuju sebanyak 4 orang (16%).

Tabel 8.

Guru membuat catatan khusus bagi siswa yang melakukan tindak asusila

No. Alternatif Jawaban F % 4. a. Sangat Setuju 19 76%

b. Setuju 6 24% c. Tidak Setuju - - d. Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 25 100%

Guru yang menjawab setuju sebanyak 6 orang (24%) dan yang menjawab

sangat setuju 19 orang (76%). Itu berarti bahwa setiap guru SMP Negeri 48 ini

mempunyai catatan khusus mengenai anak-anak yang melakukan tindak asusila.

Tindakan-tindakan yang tidak sewajarnya dilakukan oleh pelajar tingkat SMP.

Tabel 9.

Guru membuat catatan khusus bagi siswa yang mengalami penurunan kualitas belajar

No. Alternatif Jawaban F % 5. a. Sangat Setuju 16 64%

Page 56: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

b. Setuju 9 36% c. Tidak Setuju - - d. Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 25 100%

Pada tabel di atas, tentang guru yang membuat catatan khusus bagi siswa yang

mengalami penurunan kualitas belajar guru yang menjawab setuju sebanyak 9

orang (36%) dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 16 orang (64%)

sedangkan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju sebanyak 0%. Dari

data di atas dapat disimpulkan, bahwa setiap guru mempunyai peran aktif dalam

memonitor kemajuan anak didiknya. Hal ini dibuktikan dengan adanya buku

khusus mengenai kualitas belajar siswa.

2. Tabel peranan guru bidang studi sebagai informan (pemberi informasi

masala siswa kepada guru BK) di SMP Negeri 48 Kebayoran Lama

Tabel 10

Guru memberikan informasi kepada guru BK tentang anak yang kurang memperhatikan pelajaran

No. Alternatif Jawaban F % 6. a. Sangat Setuju 9 36%

b. Setuju 15 60% c. Tidak Setuju 1 4% d. Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 25 100%

Dari tabel di atas, guru yang menjawab setuju sebanyak 15 orang (60%), guru

yang menjawab sangat setuju sebanyak 9 orang (36%), yang menjawab tidak

setuju sebanyak 1 orang (4%) dan yang menjawab sangat tidak setuju 0%. Dapat

disimpulkan, berarti setiap guru aktif memberikan info kepada guru BK tentang

anak yang kurang memperhatikan pelajaran. Yaitu anak yang kurang respon

dengan materi yang diajarkan. Hal ini dimaksudkan supaya si anak dapat kembali

dalam keadaan KBM yang menyenangkan dan rajin memperhatikan dengan

seksama.

Tabel 11.

Guru memberikan informasi kepada guru BK tentang anak yang

Page 57: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran

No. Alternatif Jawaban F % 7. a. Sangat Setuju 5 20%

b. Setuju 15% 60% c. Tidak Setuju 5 20% d. Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 25 100%

Guru yang menjawab setuju sebanyak 15 orang (60%), guru yang menjawab

sangat setuju sebanyak 5 orang (20%), yang menjawab tidak setuju 5 orang

(20%), sedangkan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 05. dari dat

tersebut dapat disimpulkan bahwa peran guru sebagai informan guru BK berjalan

dengan baik. Lebih dari 50% guru melakukan hal itu, karenakurang aktifnya siswa

dalam KBM menjadi salah satu perhatian guru juga.

Tabel 12.

Guru memberikan informasi kepada guru BK tentang anak yang kurang konsentrasi

No. Alternatif Jawaban F % 8. a. Sangat Setuju 4 16%

b. Setuju 15 60% c. Tidak Setuju 6 24% d. Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 25 100%

Guru yang menjawab setuju sebanyak 15 orang (60%), yang menjawab sangat

setuju sebanyak 4 orang (16%), yang menjawab tidak setuju sebanyak 6 orang

(24%), dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Maka, dapat

disimpulkan bahwa guru yang memberikan informasi kepada guru BK tetntang

anak yang kurang konsentrasi sudah dikatakan mempunyai perhatian khusus

kepada anak didik. Dari prosentase di atas menunjukkan ada kemungkinan guru

menindak anak tersebut. Seperti dalam wawancara penulis dengan Koordinator

BK dikatakan, ” Penyelesaian masalah anak didik pertama kali diambil alih oleh

guru bidang studi, kemudian ke wali kelas, dan jika masalah itu terlampau sulit

dan kompleks maka diserahkan kepada Guru BK”.

Tabel 13.

Guru memberikan informasi kepada guru BK tentang anak yang sering mengantuk di kelas

Page 58: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

No. Alternatif Jawaban F % 9. a. Sangat Setuju 3 12%

b. Setuju 10 40% c. Tidak Setuju 12 48% d. Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 25 100%

Pada data di atas diperoleh prosentase yang menjawab setuju sebanyak 10

orang (40%), yang menjawab sangat setuju sebanyak 3 orang (12%), yang

menjawab tidak setuju sebanyak 12 orang (48%), sedangkan yang menjawab

sangat tidak setuju sebanyak 0%. Dari data ini dapat ditarik kesimpulan, bahwa

guru kurang memperhatikan anak yang mangantuk dikelas. Akan tetapi kurang

dari 50% guru menjawab setuju dalam memperhatikan anak tersebut. Dengan

keadaan seperti ini, ditakutkan anak-anak akan terbiasa dengan kelakuannya

mengantuk dikelas dan bisa saja anak-anak tersebut akan semakin malas dalam

belajar.

Tabel 14.

Guru memberikan informasi kepada guru BK tentang latar belakang pekerjaan orang tua

No. Alternatif Jawaban F % 10. a. Sangat Setuju - -

b. Setuju 5 20% c. Tidak Setuju 20% 80% d. Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 25 100%

Dalam data tabel di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa, guru tidak

ada peran yang sangat signifikan dalam memberikan informasi kepada guru BK

mengenai latar belakang pekerjaan orang tua. Kenapa demikian, karena hal ini

sudah menjadi tugas pokok/ wajib guru BK dalam mendapatkan data-data anak

murid sampai data orang tuanya. Walaupun data guru yang menjawab setuju

sebanyak 5 orang (20%). Hal ini sangat timpang dengan prosentase jawaban tidak

setuju yang mencapai 80% (20 orang).

Tabel 15.

Guru memberikan informasi kepada guru BK tentang tingkat perekonomian siswa

No. Alternatif Jawaban F %

Page 59: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

11. a. Sangat Setuju - - b. Setuju 7 28% c. Tidak Setuju 18 72% d. Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 25 100%

Selaras dengan data dari pertanyaan ke-10, maka guru bidang studi lebih

menekankan kepada guru BK untuk mendata tingkat perekonomian siswa. Guru

hanya sebatas membantu dalam proses pengmpulan data saja. Seperti,

mengingatkan para siswa untuk mengisi formulir yang diberikan guru BK tentang

data diri pribadi selengkap mungkin. Sedangkan yang mengolah data tersebut dan

memasukannya dalam buku induk adalah guru BK. Hal ini didukung dengan

banyaknya guru yang menjawab tidak setuju sebanyak 18 orang (72%) dan yang

menjawab setuju hanya 7 orang (28%), sedangkan yang menjawab sangat setuju

dan sangat tidak setuju sebanyak 0%.

3. Tabel peranan guru bidang studi sebagai pembantu guruBK dalam

pemecahan masalah siswa di SMP Negeri 48 Kebayoran Lama

Tabel 16.

Guru memberikan arahan pada siswa penggunaan waktu senggang

No. Alternatif Jawaban F % 12. a. Sangat Setuju 9 36% b. Setuju 15 60% c. Tidak Setuju 1 4% d. Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 25 100%

Dari data tabel di atas, guru yang memberikan arahan pada siswa tentang

penggunaan waktu senggang sangat baik prosentasenya. Dibuktikan dengan

jawaban setuju sebanyak 15 orang (60%), yang menjawab sangat setuju sebanyak

9 orang (36%), yang menjawab tidak setuju 1 orang (4%), sedangkan yang

menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Dengan kata lain, bahwa guru SMP

Negeri 48 ini selalu memberikan himbauan kepada anak didiknya mengenai

penggunaan waktu senggang agar digunakan sebaik-baiknya. Agar mereka juga

Page 60: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

dapat mengikuti KBM dengan tanpa membuat gangguan atau kericuhan terhadap

murid lainnya.

Tabel 17.

Guru memberikan arahan pada siswa untuk sering mengulang pelajaran

No. Alternatif Jawaban F % 13. a. Sangat Setuju 16 64%

b. Setuju 9 36% c. Tidak Setuju - - d. Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 25 100%

Dari data tabel di atas diketahui, guru yang menjawab setuju sebanyak 9 orang

(36%), yang menjawab sangat setuju sebanyak 16 orang (64%), sedangkan yang

menjawab tidak setuju dan dan sangat tidak setuju sebanyak 0%. Dapa diambil

satu kesimpulan, bahwa guru yang memmberikan arahan pada siswa untuk sering

mengulang pelajaran sangat berperan aktif dala kemajuan pendidikan anak. Hal

ini lebih dikuatkan lagi dengan banyaknya guru yang menjawab setuju

dibandingkan dengan yang menjawab tidak setuju maupun sangat tidak setuju

yaitu nihil.

Tabel 18.

Guru memberikan arahan pada siswa untuk membiasakan tidak tidur larut malam

No. Alternatif Jawaban F % 14. a. Sangat Setuju 6 24% b. Setuju 19 76% c. Tidak Setuju - - d. Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 25 100%

Guru yang memberikan arahan pada siswa untuk membiasakan tidak tidur

larut malam sebanyak 19 orang (76%), yang menjawab sangat setuju sebanyak 6

orang (24%), sedangkan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju

sebanyak 0% atau nihil. Data ini membuktikan bahwa guru-guru SMP Negeri 48

sangat memperhatikan perkembangan anak muridnya sampai kepada hal-hal yang

sekecil mungkin.

Tabel 19.

Page 61: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

Guru melakukan kerjasama dengan guru BK dalam merumuskan solusi permasalahan ekonomi siswa

No. Alternatif Jawaban F % 15. a. Sangat Setuju 3 12%

b. Setuju 6 24% c. Tidak Setuju 16 64% d. Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 25 100%

Pada tabel di atas diperoleh data dalam prosentase sebanyak 100%. Dengan

perolehan jawaban yaitu, yang menjawab setuju sebanyak 6 orang (24%), yang

menjawab sangat setuju 3 orang (12%), yang menjawab tidak setuju sebanyak 16

orang (64%), sedangkan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Dapat

disimpulkan bahwa, sesuai dengan realita SMP Negeri 48 ini para guru bidang

studi tidak terlalu banyak ikut campur dalam perumusan solusi permasalahan

ekonomi siswa. Hal ini dikarenakan sekolah tersebut bebas dari biaya apapun

(gratis). Sedangkan yang mendata semua hal yang berhubungan dengan murid

dilimpahkan kepada guru BK.

Tabel 20.

Guru memberikan dispensasi bagi siswa yang tergolong tingkat ekonomi menengah ke bawah

No. Alternatif Jawaban F % 16. a. Sangat Setuju 4 16%

b. Setuju 5 20% c. Tidak Setuju 15 60% d. Sangat Tidak Setuju 1 4% Jumlah 25 100%

Sejalan dengan pertanyaan No.15, para guru bidang studi SMP Negeri 48 ini

pun tidak terlalu banyak yang membantu/ memberikan dispensasi kepada siswa

yang tergolong tingkat ekonomi menengah ke bawah, dikarenakan gratis. Hal ini

dibuktikan dengan adanya data yang telah diolah, bahwa guru yang menjawab

setuju dan sangat setuju sangat sedikit. Yaitu, 5 orang (20%) yang menjawab

setuju, 4 orang (16%) yang menjawab sangat setuju. Realitas sekolah ini semakin

etrlihat dengan adanya guru yang menjawab tidak setuju yang mencapai 15 orang

(60%) dan 1 orang (4%) yang menjawab sangat tidak setuju.

Tabel 21.

Page 62: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

Guru melakukan layanan konsultasi individual di ruangan kelas

No. Alternatif Jawaban F % 17. a. Sangat Setuju 3 12%

b. Setuju 6 24% c. Tidak Setuju 15 60% d. Sangat Tidak Setuju 1 4% Jumlah 25 100%

Pada tabel di atas diperoleh data, bahwa guru yang menjawab setuju sebanyak

6 orang (24%), yang menjawab sangat setuju sebanyak 3 orang (12%), yang

menjawab tidak setuju sebanyak 15 orang (60%), dan yang menjawab sangat tidak

setuju sabanyak 1 orang (4%). Dengan demikian dapat disimpulkan, mayoritas

guru bidang studi tidak melakukan kegiatan layanan konsultasi individual di kelas

ketika KBM sedang berlangsung. Hal ini ditunjang dengan kebijaksanaan Kepala

Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah yaitu melarang para guru untuk melakukan

kegiatan layanan konsultasi individual di ruang kelas. Walaupun masih ada guru-

guru yang melakukan hal itu.

Tabel 22.

Guru melakukan layanan konsultasi individual di ruangan kantor guru

No. Alternatif Jawaban F % 18. a. Sangat Setuju 2 8%

b. Setuju 4 16% c. Tidak Setuju 17 68% d. Sangat Tidak Setuju 2 8% Jumlah 25 100%

Pada pertanyaan ini pun guru bidang studi dilarang melakukan layanan

konsultasi individual di ruang kantor. Larangan tersebut dimaksudkan agar

menjaga profesionalitas seorang guru. Jika dilakukan di ruang guru maka akan

berakibat pada kericuhan atau ramainya ruangan kantor akibat banyaknya anak

didik yang memenuhi kantor. Di samping itu, ketika salah satu guru memberikan

layanan konsultasi ini guru yang lain ikut-ikutan untuk memberikan solusi

permasalahan siswa. Data tabel di atas pun menunjukkan yang menjawab tidak

setuju sangat besar, yaitu menjawab 17 orang (68%), dan yang menjawab sangat

tidak setuju sebanyak 2 orang (8%). Sedangkan yang menjawab setuju sebanyak 4

Page 63: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

orang (16%) dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 2 orang (8%). Berarti,

masih ada saja guru yang melakukan kegiatan tersebut.

Tabel 23.

Guru melakukan layanan konsultasi kelompok di ruangan BK

No. Alternatif Jawaban F % 19. a. Sangat Setuju 3 12%

b. Setuju 16 64% c. Tidak Setuju 6 24% d. Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 25 100%

Data dala tabel di atas menunjukkan, guru yang menjawab setuju sebanyak 16

orang (64%), yang menjawab sangat setuju sebanyak 3 orang (12%), yang

menjawab tidak setuju sebanyak 6 orang (24%), dan yang menjawab sangat tidak

setuju sebanyak 0%. Dengan demikian para guru setuju dengan kegiatan layanan

konsultasi kelompok yang dilakukan diruangan BK. Akan tetapi tidak menutup

kemungkinan jika anak didiknya sangat banyak, kegiatan tersebut dilaksanakan di

ruangan kelas setelah kegiatan KBM selesai.

Tabel 24.

Guru melakukan home visit (kunjungan rumah) anak bermasalah

No. Alternatif Jawaban F % 20. a. Sangat Setuju 5 20%

b. Setuju 18 72% c. Tidak Setuju 2 8% d. Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 25 100%

Data tabel di atas menunjukkan, guru yang menjawab setuju sebanyak 18

orang (72%), yang menjawab sangat setuju sebanyak 5 orang (20%), yang

menjawab 2 orang (8%), dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%.

Dapat ditarik kesimpulan, mayoritas guru SMP Negeri 48 melakukan kunjungan

Rumah (home visit) anak bermasalah. Hal ini menunjukkan rasa keprihatinan/

empati seorang guru kepada anak didiknya yang begitu besar. Di samping para

guru sebagai pendidik mereka juga sebagai suami atau isteri yang memiliki hak

dan kewajiban yang harus dijalankan. Baik itu melayani sang suami ataupun

memberikan nafaqoh kepada sang isteri ataupun memiliki pekerjaan yang tidak

Page 64: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

bisa ditinggalkan. Sehingga tidak heran jika ada guru yang menjawab tidak setuju

dengan jenis kegiatan layanan ini.

Tabel 25.

Guru mengarahkan siswa untuk dapat mengambil keputusannya sendiri dan mempertanggung jawabkannya

No. Alternatif Jawaban F % 21. a. Sangat Setuju 10 40%

b. Setuju 15 60% c. Tidak Setuju - - d. Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 25 100%

Pada data tabel di atas, guru yang menjawab setuju sebanyak 15 orang (60%),

yang menjawab sangat setuju sebanyak 10 orang (40%), sedangkan yang

menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju sebanyak 0%. Dapat ditarik satu

kesimpulan, seluruh guru SMP Negeri 48 ini mengarahkan para siswa untuk bisa

mengambil keputusan sendiri dalam permasalahannya dan dapat dipertanggung

jawabkannya dengan seluruh kesadarannya. Didikan ini dimaksudkan agar setiap

anak didik semakin matang psikhisnya. Karena tingak SMP adalah merupakan

masa peralihan anak dari sifat kekanak-kanakannya menuju pada masa puber

pertama.

Tabel 26.

Guru mengumpulkan para siswa yang memiliki masalah yang sama (homogen) untuk dicarikan solusinya

No. Alternatif Jawaban F % 22. a. Sangat Setuju 3 12%

b. Setuju 18 72% c. Tidak Setuju 4 16% d. Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 25 100%

Berhubungan dengan kegiatan BK di sekolah, peran aktif guru dalam

pelaksanaan kegiatan BK sangat diperlukan. Dari data yang didapatkan, guru yang

menjawab setuju sebanyak 18 orang (72%), yang menjawab sangat setuju

sebanyak 3 orang (12%), yang menjawab tidak setuju sebanyak 4 orang (16%),

sedangkan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%. Dengan demikian

guru yang melakukan kegiatan pengumpulan para siswa yang memiliki masalah

Page 65: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

yang sama (homogen) untuk dicarikan solusinya memegang peranan penting. Hal

ini diharapkan akan banyak membantu guru BK dalam penanganan masalah

siswa.

Tabel 27.

Guru mengarahkan para siswa agar menggali bakat mereka yang terpendam

No. Alternatif Jawaban F % 23. a. Sangat Setuju 7 28%

b. Setuju 18 72% c. Tidak Setuju - - d. Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 25 100%

Data pada tabel di atas menunjukkan, bahwa semua guru SMP Negeri 48

mengarahkan para siswanya agar menggali bakat mereka yang terpendam (seni).

Arahan-arahan dari para guru sangat membantu kemajuan peserta didik, walaupun

hal ini bukan menjadi faktor utamanya. Faktor utama tersebut terdapat pada diri

sendiri. Hal ini dikuatkan dengan perolehan data yang menjawab setuju sebanyak

18 orang (72%), yang menjawab sangat setuju sebanyak 7 orang (28%),

sedangkan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju sebanyak 0%.

Tabel 28.

Guru mengarahkan para siswa kepada exskul yang bersifat kerohanian

No. Alternatif Jawaban F % 24. a. Sangat Setuju 5 20%

b. Setuju 16 64% c. Tidak Setuju 4 16% d. Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 25 100%

Pada prosentase pertanyaan No. 24 dan No. 25 mayoritas guru mengarahkan

para siswa pada exskul yang bersifat kerohanian dan kedisiplinan. Pada No. 24 ini

prosentasenya adalah guru yang menjawab setuju sebanyak 16 orang (64%), yang

menjawab sangat setuju sebanyak 5 orang (20%), yang menjawab tidak setuju

sebanyak 4 orang (16%), sedangkan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak

0%. Dengan demikian dapat diambil satu kesimpulan, guru dituntut kejeliannya

dalam mengarahkan siswanya pada exskul yang bersifat kerohanian.

Page 66: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

Tabel 29.

Guru mengarahkan para siswa kepada exskul yang beratribut kedisiplinan

No. Alternatif Jawaban F % 25. a. Sangat Setuju 6 24%

b. Setuju 16 64% c. Tidak Setuju 3 12% d. Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 25 100%

Pada prosentase pertanyaan ini diperoleh data, guru yang menjawab setuju

sebanyak 16 orang (64%), yang menjawab sangat setuju sebanyak 6 orang (24%),

yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 orang (12%), dan yang menjawab sangat

tidak setuju sebanyak 0%. Interpretasi data pada pertanyaan ini sedikit lebih kuat

dari pada pertanyaan No.24. Hal ini menunjukkan, banyak guru yang lebih

mengarahkan peserta didiknya pada exskul yang beratribut kedisiplinan. Salah

satu analisa penulis, karena banyaknya para siswa yang melakukan pelanggaran

aturan Tata Tertib sekolah.

Page 67: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah terkumpul dan dianalisis serta diinterpretasi

peneliti menyimpulkan bahwa:

1. Peran guru bidang studi dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling

di SMP Negeri 48 Jakarta sebagai informan anak-anak bermasalah sudah

sangat baik. Yang kedua guru bidang studi juga berperan sebagai pembimbing

siswa yang mengalami kesulitan belajar. Perannya yang kedua ini selalu

berhubungan dengan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Hal ini terbukti

dengan adanya dokumen program kegiatan BK yang telah terlaksana. Yaitu

guru bidang studi melakukan pengenalan masalah belajar yang dihadapi siswa,

remedial, pengayaan (enrichment), peningkatan motivasi belajar siswa, dan

peningkatan keterampilan teknik belajar siswa. Di samping itu, guru bidang

studi melakukan kerjasama dengan guru BK dalam mengantisipasi masalah

yang sering terjadi di sekolah seperti merokok, membolos, dan pacaran

dengan cara:

1) Mengadakan razia (alat komunikasi/ HP yang terdapat gambar atau video

tak senono).

2) Mengontrol kelas setiap harinya yang dilakukan oleh guru BK atau guru

piket.

3) Mengecek absensi siswa.

2. Kegiatan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 48 Jakarta meliputi,

konseling individul, bimbingan individual, konseling kelompok dan

bimbingan kelompok. Pelaksanaan kegiatan Bimbingan dan Konseling

dilakukan di ruang khusus BK. Prosesnya, guru BK memanggil siswa yang

bermasalah. Jika masalah yang di hadapi siswa tidak terlalu berat maka hanya

Page 68: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

diberikan poin dan perjanjian siswa dengan guru BK dalam sebuah pedoman

wawancara dan kartu Bimbingan Konseling setiap pelanggaran yang

dilakukan siswa. Apabila poin siswa sudah sampai 25, maka orang tua siswa

dipanggil ke sekolah. Apabila poin masalah siswa mencapai 50, maka

diberikan peringatan pertama. Poin siswa mencapai 75 di berikan peringatan

kedua, dan apabila poin masalah siswa mencapai 100, siswa akan di drop out

dari sekolah.

B. Saran-saran

a) Untuk Kepala Sekolah

Berdasarkan data yang didapat dan telah dianalisis serta diinterpretasi

bahwa kegiatan proses belajar mengajar di SMP Negeri 48 jakarta secara

umum sudah cukup bagus,baik dalam segi suasana KBM maupun kualitasnya.

Namun alangkah baiknya jika pengontrolan tersebut dibarengi dengan jatah

masuknya Kepala Sekolah tiap kelas seminggu satu jam sekali. Hal ini

dimaksudkan agar pengontrolan tersebut dapat mengenai sasaran dengan tepat,

sehingga secara spesifik para siswa dapat belajar dengan suasana yang

kondusif dan menyenangkan. Di samping itu pula, agar para siswa dapat lebih

dekat dengan Kepala Sekolah, lebih hormat, dan lebih mempunyai nilai

kekeluargaan dalam hubungan keduanya. Alangkah baiknya Kepala Sekolah

sedikit lebih berperan aktif dalam kegiatan bimbingan konseling. Agar

kekurangan pelaksanaan kegiatan BK secara jelas dapat diketahui, kalau sudah

diketahui maka hal selanjutnya adalah pemenuhan kekurangan-kekurangan

kegiatan BK atau mengenai sarana dan prasarananya.

b) Untuk Guru BK

Pelayanan yang dilakukan bukan hanya sebatas pemberian solusi dan poin

saja, akan tetapi lebih pada menanamkan nilai pada anak tersebut bahwa

segala permasalahan yang dihadapai pasti akan ada solusinya. Tergantung

kepada usaha yang dilakukan, apakah sudah semaksimal mungkin atau hanya

Page 69: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

sebatas konsultasi saja. Hal semacam inilah yang dapat memberikan

kepercayaan kepada anak bermasalah untuk dapat mengambil keputusan

sendiri.

Hendaknya catatan-catatan atau program-program yang telah lewat

masanya dibenahi kembali supaya menjadi program BK yang baru. Sehingga,

para siswa pun akan terdata secara jelas. Tidak terselip disana sini.

Pembenahan ini guna kemajuan pendidikan para siswa juga. Dengan

terprogramnya kegiatan BK, maka akan semakin memudahkan guru BK

dalam pelaksanaannya. Jangan memakai program-program yang telah lalu

untuk kegiatan BK pada tahun ajaran baru secara keseluruhan.

c) Untuk Guru Bidang Studi

Dari hasil wawancara dan data-data yang telah didapat, peranan guru

dalam kegiatan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 48 Jakarta sudah

sangat baik sekali. Namun ada sedikit tambahan yaitu masih kurangnya

perhatian guru dengan latar belakang keluarga para siswa. Yaitu dari segi

perekonomian sisawa dan latar belakang pekerjaan orang tua. Jikalau hal ini

menjadi pertimbangan para guru maka guru akan sedikit lebih bekerja keras

dalam memberikan penugasan kepada siswa. Banyak siswa yang tidak

mengerjakan tugas jika harus mengeluarkan banyak uang. Di samping itu

juga, alangkah baiknya para guru sering-seringlah menegur siswa yang

mengantuk di kelas. Karena jika tidak ada teguran ditakutkan akan menjadi

kebiasaan siswa sehar-hari dan akan berpengaruh pada kualitas belajarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. dan Supriyono, Widodo. 1991. Psikologi Belajar, Jakarta: PT

Rineka Cipta, Cet. Ke-1.

Page 70: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

Ali, Muhammad. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Modern, Jakarta: Pustaka Amani,

tt.

Arifin, M. 1982. Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama,

Jakarta: PT. Golden Terayon Press, Cet. Ke-1.

Dasuki, Hafizh.1991. Al-Quran dan Tafsirnya, Yogyakarta: PT Dana Bhakti

Wakaf, Jilid Ke-3.

Dept. Agama, 2000. Al-Quran dan Terjemahnya, Bandung: CV Penerbit

Diponegoro, Cet. Ke-2.

Dept. P dan K, 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Cet.

Ke-2.

Djaali, H. 2007. Psikologi Pendidikan, Jakarta:Bumi Aksara, Cet. Ke-1.

Djumhur, dan Surya, Moh. 1975. Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Bandung:

CV. Pedoman Ilmu Jaya.

Gunarsa, Ny. Singgih D. dan Gunarsa, Singgih D. 1981. Psikologi Remaja,

Jakarta: BPK Gunung Mulia, Cet. Ke-4.

Gunawan, Yusuf. 2001. Pengantar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: PT

Prenhallindo,

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. Ke-

1.

Hallen, A. 2005. Bimbingan dan Konseling, Ciputat: PT Ciputat Press, Cet. Ke-3.

Menteri, Agama, Waqaf, Da’wah. 1971. dan Bimbingan Islam, Al-Quran dan

Terjemahnya, Saudi Arabia: Lembaga Percetakan Al-Quran Raja Fahd,

Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional :Menciptakan Pembelajaran Kreatif

dan Menyenangkan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cetakan Pertama.

Nurihsan, Achmad Juntika. 2005. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling,

Bandung: PT. Refika Aditama, Cet. Ke-1.

Partanto, Pius A. dan Al-Barry, M. Dahlan. 1994. Kamus Ilmiah Populer,

Surabaya: Arkola.

Soetjipto, dan Kosasi. 2004, Profesi Keguruan, Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet.

Ke- 2.

Page 71: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

Prayitno, M.Sc.Ed. dan Drs. Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan

Konseling, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet. Ke-2. 2004.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, Cet. Ke-3.

Sukardi, Dewa Ketut. 2000. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan

Konseling di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. Ke-1.

Supranto, J. 1993. Statistik Teori dan Aplikasinya, Jakarta: Erlangga, Cet. Ke-5.

Thantawy, R. 1995. Manajemen Bimbingan dan Konseling, Jakarta: PT. Pamator

Pressindo,), Cet. Pertama.

Tirtoadmodjo, Soebroto. tt. Dkk. Buku Catatan Pribadi Siswa di Pendidikan

Dasar (SLTP), Jakarta: PT. Margi Wahyu,

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah : Berbasis

Integrasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Winkel, W.S. 1987. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah, Jakarta: PT

Gramedia, Cet. Ke-1.

_______. 1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Jakarta: PT

Gramedia Widiasarana Indonesia, Edisi Revisi.

Yusuf, Syamsu L.N dan Nurihsan, A. Juntika. 2006. Landasan Bimbingan dan

Konseling, Jakarta: PT Remaja Rosda Karya, Cet. Ke-2

Angket

PERANAN GURU DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN

Page 72: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH

Petunjuk pengisian: 1. Berilah tanda ceklist (√) pada kolom pilihan jawaban di samping kanan 2. Jawablah sesuai dengan kondisi nyata sekolah 3. Keterangan: SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), STS (sangat tidak

setuju). 4. Terimakasih telah membantu peneliti dalam pengumpulan data di sekolah

No. Pertanyaan SS S TS STS

1. Guru membimbing siswa yang megalami penurunan peringkat kelas

2. Guru memberikan bimbingan belajar pada anak yang di bawah Kemempuan Kriteria Minimal (KKM)

3. Guru memberikan jam tambahan bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar

4. Guru membuat catatan khusus bagi siswa yang melakukan tindak asusila

5. Guru membuat catatan khusus bagi siswa yang mengalami penurunan kualitas belajar

6. Guru memberikan informasi kepada guru BK tentang anak yang kurang memperhatikan pelajaran

7. Guru memberikan informasi kepada guru BK tentang anak yang kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran

8. Guru memberikan informasi kepada guru BK tentang anak yang kurang konsentrasi

9. Guru memberikan informasi kepada guru BK tentang anak yang sering mengantuk di kelas

10. Guru memberikan informasi kepada guru BK tentang latar belakang pekerjaan orang tua

11. Guru memberikan informasi kepada guru BK tentang tingkat perekonomian siswa

12. Guru memberikan arahan pada siswa tentang penggunaan waktu senggang

13. Guru memberikan arahan pada siswa untuk sering mengulang pelajaran

Page 73: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

14. Guru memberikan arahan pada siswa untuk membiasakan tidak tidur larut malam

15. Guru melakukan kerjasama dengan guru BK dalam merumuskan solusi permasalahan ekonomi siswa

16. Guru memberikan dispensasi bagi siswa yang tergolong tingkat ekonomi menengah ke bawah

17. Guru melakukan layanan konsultasi individual di ruangan kelas

18. Guru melakukan layanan konsultasi individual di ruangan kantor guru

19. Guru melakukan layanan konsultasi kelompok di ruangan BK

20. Guru melakukan home visit (kunjungan rumah) anak bermasalah

21. Guru mengarahkan siswa untuk dapat mengambil keputusannya sendiri dan mempertanggung jawabkannya

22. Guru mengumpulkan para siswa yang memiliki masalah yang sama (homogen) untuk dicarikan solusinya

23. Guru mengarahkan para siswa agar menggali bakat mereka yang terpendam

24. Guru mengarahkan para siswa kepada exskul yang bersifat kerohanian

25. Guru mengarahkan para siswa kepada exskul yang beratribut kedisiplinan

Page 74: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

Ijazah 1 Ijazah 2 No Nama Guru

Jenis Kela-min

Tempat Tanggal Lahir Agama Status

Pegawai Gol Tahun Jadi PNS

Tahun Jadi Guru Tk Jurusan Tahun

lulus Tk Jurusan Tahun lulus

TaSerti

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1

1 Drs. H. AGUS FACHRUDDIN, AM L CIKARANG Islam PNS IV/a 01-02-

85 01-03-

83 Sarmud PAI 1980 S1 PAI 1983 NIP. 131287979 20-08-54

2 SYUFNIAR,Hj. BA P PADANG Islam PNS IV/a 01-06-

77 01-03-

76 Sarmud Ilmu Hukum 1973 - - - NIP. 130540001 08-10-48

3 KEMISAH W, Hj. S.Pd P GESIKAN Islam PNS IV/a 01-06-

77 01-03-

76 D3 Kurikulum 1974 S1 BK 2001 NIP. 130540621 27-08-49

4 DIDI JUHAEDI, SPd L KUNINGAN Islam PNS IV/a 01-07-

79 01-03-78 D3 IPA 1999 S1 IPS 1995

NIP. 130678362 14-07-52

5 AMRIZAL,H. S.Ag L PADANG Islam PNS IV/a 01-03-78

01-05-79 D2 Tarbiyah 1995 S1 Tarbiyah 2000

NIP. 130615043 10-12-54

6 FEBRIDAYANI, S.Pd P SOLO Islam PNS IV/a 01-06-

79 01-03-

78 Sarmud Matematika 1984 S1 Matematika 2001

NIP. 130678697 19-02-56

7 SYAM WILDAN, H.Drs.M.Pd L CIANJUR Islam PNS IV/a 01-05-

80 01-03-

79 S1 Bhs. Ing 1991 S2 Pen Pend. 2003

NIP. 130795025 11-12-53

Page 75: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

8 SUMARTINAH,S.Pd P BANTUL Islam PNS IV/a 01-03-

83 01-03-

83 SPG Kpg S1 Bhs.& Sastra 2002

NIP. 131286990 01-12-59

9 ERISA SIMANJUNTAK,S.Pd P BALIGE Kristen PNS IV/a 01-04-

76 01-01-

75 D3 Geografi 2000 S1 Geografi 2002 NIP. 130522945 01-10-1951

10 FAIZAL, A.Md.Pd L BK.TINGGI Islam PNS IV/a 01-08-

79 01-03-

78 D2 Ket. Jasa 1986 D3 Ekonomi 2001 NIP. 130680034 23-07-51

11 SUS MULYADI,Drs L PURWOKERTO Islam PNS IV/a 01-05-

82 01-03-

81 D1 Olah raga 1980 S1 Tata Perk 1990 NIP. 130921060 12-10-56

12 IMMANUEL SUMARDJO L JOGJAKARTA Kristen PNS IV/a 31-08-

77 21-04-

76 PGSLP Menggambar 1969 - - - NIP. 130541005 30-08-48

13 TUKARNA DIANA L KLATEN Islam PNS IV/a 01-03-

81 01-11-

77 D1 IPA 1977 - - - NIP. 130674128 17-03-51

14 Hj. RACHMA DIASTANTI,SH P JAKARTA Islam PNS IV/a 01-11-

85 01-03-

84 D1 PMP Hukum 1983 S1 Hukum 1989 NIP. 131387848 09-05-63

15 DWI HARDININGSIH, Dra P JAKARTA Islam PNS IV/a 01-07-

92 01-03-

91 S1 Biologi 1989 - - - NIP. 131950520 12-12-64

16 NURUL HUDA, Dra P JAKARTA Islam PNS IV/a 01-12-

86 01-03-

84 D2 Bhs.Indo 1983 S1 Bhs.& Sastra 1990

NIP. 131402943 03-04-61

17 ROSITA MANURUNG P P.SIANTAR Kristen PNS III/c 01-07-

77 01-03-

76 PGSLP Seni musik 1975 - - - NIP. 130541034 09-03-54

Page 76: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

18 ISMAIDA, A.Md.Pd P L.SIKAPING Islam PNS III/d 01-03-

79 01-03-

79 PGSLP Bhs.Indo 1979 D3 Bhs.& Sastra 1999

NIP. 130795495 15-07-57

19 IRENE L. SIREGAR,S.Pd P AD.KOLING Kristen PNS IV/a 01-06-

77 01-03-

76 PGSLP Ekonomi 1973 S1 Ekonomi 2002 NIP. 130540978 05-02-54

20 RUSKANDAR L BK.TINGGI Islam PNS III/c 01-11-

80 01-03-

79 PGSLP Menggambar 1977 - - - NIP. 130782997 16-02-53

21 SUNARNO,A.Md.Pd L KLATEN Islam PNS IV/a 01-06-

82 01-03-

81 PGSLP Ekonomi 1969 D3 Ekonomi 2001 NIP. 130915412 06-02-48

22 BACHTIAR ,SPd L PIDIE Islam PNS III/c 01-05-

82 01-03-

81 D1 Bhs. Ing 1980 S1 Adm.Perk 1997 NIP. 130929317 06-08-54

23 Cy. SUMARDOWO,SPd L MAGELANG Katolik PNS III/d 01-02-

85 01-03-

83 PGSLP Seni Rupa 1981 S1 Adm.Perk 1995 NIP. 131287937 '02-05-58

24 KAMIRAH,S.Pd P PURWOREJO Islam PNS III/c 01-07-

87 01-03-

84 D1 PKK 1983 S1 BK 2001 NIP. 131393303 05-04-62

25 IDA BASA SIMAMORA P P. SIANTAR Kristen PNS III/c 01-11-

80 01-03-

79 PGSLP Bhs. Inggris 1971 - - - NIP. 130782944 15-01-51

26 YANA FATMAWINARSIH,SE P SURABAYA Islam PNS III/c 01-09-

83 01-03-

82 PGSLP Tata Busana 1982 S1 Ekonomi 2004 NIP. 131108322 06-06-60

27 ROBIA MAWATI,Hj. A.Md.Pd P P.SIDEMPUAN Islam PNS III/c 01-02-

85 01-02-

83 D1 Matematika 1982 D3 Matematika 1997 NIP. 131263440 30-03-59

Page 77: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

28 RISNAWATI P SUNGAYANG Islam PNS III/c 31-01-

85 01-03-

83 D1 Geografi 1982 - - - NIP. 131264873 28-12-54

29 SUSIATI,Dra P TJ. ENIM Islam PNS III/d 01-09--

97 01-12-

95 S1 Bhs.& Sastra 1988 - - - NIP. 132137907 02-09-61

30 MAMININGSIH.PANGATSAMI,S.Pd P GN.KIDUL Islam PNS III/c 01-05-

90 01-10-

88 D3 Fisika 1987 S1 Fisika 2004 NIP. 131802780 05-06-61

31 SRI SUNARYATI,S.Pd P GN.KIDUL Kristen PNS III/c 01-01-

88 01-03-

86 SMKI SeniTari 1984 S1 BK 2001 NIP. 131636085 17-08-64

32 Hj. SRI WIDAYATI,SPd P JAKARTA Islam PNS III/c 01-09-

99 01-02-

97 S1 Bhs.& Sastra 1996 - - - NIP. 132168010 18-12-69

33 WIDODO,SPd L KLATEN Islam PNS III/c 01-11-

99 01-02-

97 S1 PMP & KN 1994 - - - NIP. 132168027 17-12-69

34 TUTI ALAWIYAH,SPd P JAKARTA Islam PNS III/c 01-10-

99 01-02-

98 S1 Matematika 1996 - - - NIP. 132199883 05-05-73

35 RIA AGUSTIKA,SPd P JAKARTA Islam PNS III/b 01-03-

01 01-03-

99 S1 Matematika 1997 - - - NIP. 132220344 21-08-74

36 DEDIYONO,S.Pd L JAKARTA Islam PNS III/c 01-03-

00 01-07-

85 S1 Bhs Inggris 1996 - - - NIP. 132210945 24-11-65

37 SRI RAHAYU, S.Pd P JAKARTA Islam PNS III/b 01-04-

00 01-03-

99 S1 Bhs. Inggris 1998 - - - NIP. 132226792 19-02-69

Page 78: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

38 KARTINI P KEDIRI Islam PNS III/a 01-05-

97 01-12-

95 D3 Bhs. Sastra 1988 - - - NIP. 132137254 21-04-65

39 SITI ASIYAH,Hj.BA P JOMBANG Islam PNS

DEPAG IV/a 01-07-

71 01-07-

71 Sarmud Ushuludin 1973 - - - NIP. 150152472 31-12-51

40 SUYAMTO L TL.AGUNG Islam PNS III/a 01-03-

93 01-03-

90 PGSLP Olah Raga 1985 - - - NIP. 132048014 10-10-59

41 YUSRON AM L CILEDUG Islam GTTPNS III/c 01-04-

85 01-04-

83 SGO Olah Raga 1881 D2 Penjaskes 2002 NIP. 131438533 03-10-61

42 LAELA AMRIYANI, S.Pd P JAKARTA Islam HONDA/

PTT NON PNS -

01-07-98 S1 Matematika 1998 - - -

NIP. 991084001 24-09-75

43 SYAFAAH, S.Ag P JAKARTA Islam HONDA/

PTT NON PNS -

01-07-98 S1 Bhs.& Sastra 1995 - - -

NIP. 991084002 14-12-71

44 YUNI PRAPTI, S.Pd P DEMAK Islam HONDA/

PTT NON PNS -

01-07-02 S1 Ekonomi 2000 - - -

NIP. 991084003 28-04-77

45 ROHMANI, Drs L JAKARTA Islam GTT NON PNS -

01-07-01 S1 Bhs. Arab 1992 - - -

NIP. 991084004 24-12-65

46 HASANAH, S.Pd P JAKARTA Islam GTT NON PNS -

01-07-03 S1 Bhs. Inggris 1996 - - -

NIP. 991084005 04-04-70

47 SRI WAHYUNI, S.Pd P JAKARTA Islam GTT NON PNS -

01-07-03 S1 Biologi 2003 - - -

NIP. 991084006 05-06-78

Page 79: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian

48 ACHMAD MUFTI, S.Kom L JAKARTA Islam GTT NON PNS -

01-07-03 S1

T. Informatika 1997 - -

NIP. 991084007 05-10-71 -

49 DWI RETNO PALUPI, S.Pd.Si P JAKARTA Islam GTT NON PNS -

17-07-05 S1 Biologi 2003 - -

NIP. 991084008 21-04-80

50 CHAERUNISA, S.Pd P LUWU Islam GTT NON PNS -

17-07-05 S1 Sejarah 2006 - - -

NIP. 991084009 20-07-83

51 ANTONIUS NUGROHO, STh L JAKARTA Kristen GTT NON PNS -

07-07-06 S1 Theologia 2004 - - -

NIP. 991084020 23-03-73 C/ ZAENALMAARIF/ PEGAWAI / INSTRUMEN VALIDASI

Page 80: Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Kegiatan …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7235/1/BAMBANG...dalam bidang Pendidikan Agama. Jakarta, 23 Sepetember 2008 Panitia Ujian