case dr bambang
DESCRIPTION
case dr bombingTRANSCRIPT
LAPORAN KASUSSEORANG LAKI LAKI 62 TAHUN DENGAN NEFROLITIASIS, CKD, DM, OA, COPD, FATTY LIVER & KONSTIPASI KRONIK
Disusun oleh :Holan Adi Nugraha S(406138165)
Pembimbing :dr. Bambang Adi S., Sp.PD
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAMFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARARUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KUDUSPERIODE 20 OKTOBER 2014 27 DESEMBER 2014LEMBAR PENGESAHANLAPORAN KASUSSEORANG LAKI LAKI 68 TAHUN DENGAN SIROSIS HEPAR
Pembimbing
dr. Bambang Adi S., Sp.PD
PelaporMengetahui
Holan Adi N Sdr. Amrita, Sp.PD406138165
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAMRUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUDUSI. Identitas PasienNama:Tn. M
Jenis Kelamin:Laki-laki
Usia:62 Tahun
Status Perkawinan:Menikah
Agama:Islam
Pekerjaan:Petani
Alamat:Kesambi 04/09, Mejobo - Kudus
Jaminan:BPJS Non PBI Kelas 3
Masuk RSUD :30 Oktober 2014
Tanggal Dikasuskan:3 November 2014
Tanggal Keluar:7 November 2014
Tanggal Pemeriksaan:3 November 2014
No. CM:432773
Ruang:Melati II Ruang A
II. Data Dasar
A. ANAMNESIS: Autoanamnesis dari pasien tanggal 3 November 2014Keluhan Utama: Nyeri pinggang kiriKeluhan Tambahan: Nyeri sendi lutut, sesak
Riwayat Penyakit Sekarang:Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang kiri hilang timbul sejak 1 bulan, namun makin memberat 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Nyeri biasanya muncul tiba tiba, dan hilang dengan sendirinya setelah beberapa saat. Riwayat BAK sedikit-sedikit, warna kuning, kadang berwarna sedikit kemerahan, tidak keruh, tidak nyeri. Riwayat BAB susah, kecil-kecil seperti kotoran kambing, tidak ada darah atau berwarna hitam. Demam disangkal. Pasien juga mengeluhkan sendi lutut dan pergelangan kaki sering terasa nyeri, terutama saat bergerak, dan berkurang dengan beristirahat, sendi lutut juga sering terasa kaku bila sehabis bangun tidur. Kekakuan biasa timbul pada waktu pagi hari dan hilang sendiri setelah beraktivitas kurang lebih 15 menit. pasien juga mengeluhkan sering sesak nafas sudah kurang lebih 1 tahun, hari sebelum masuk RS penderita mengeluh sesak terus-menerus, namun tidak mengganggu aktivitas. Disertai batuk, dengan dahak kental, warna kuning. Keringat malam hari, batuk darah, nyeri dada , dada berdebar-debar , mual, muntah semuanya disangkal
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat tekanan darah tinggi disagkal Riwayat kencing manis diakui, diketahui sejak 10 tahun lalu, riwayat minum obat tidak teratur Riwayat TB paru diakui, sudah menjalani pengobatan 6 bulan, dan dinyatakan sembuh 5 tahun lalu Riwayat asma disangkal Riwayat penyakit jantung disangkal Riwayat penyakit hati disangkal Riwayat alergi disangkal pasien pernah melakukan operasi pengangkatan batu ginjal sebelumnya kurang lebih 6 tahun yang lalu Pasien juga pernah menjalani operasi laparatomi 2 tahun yang lalu dengan kecurigaan adanya masa tumor di ususnya, namun setelah di buka tidak ditemukan apa apa.
Riwayat Sosial Ekonomi :Pasien saat ini sudah tidak bekerja. Biaya pengobatan ditanggung BPJS
Riwayat Penyakit Keluarga :Tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit seperti pasien
Riwayat Kebiasaan: Riwayat merokok diakui sejak usia 20 tahun setiap hari habis 1 bungkus dan sudah berhenti selama 5 tahun. Riwayat minum alkohol disangkal Riwayat makan makanan berlemak, santan, dan jeroan sering diakui
Pengobatan yang telah diberikan : Infus RL 20 tpm Cefotaxim 2x1g Ketorolac 1x10mg Nebulizer 3x1
B. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum:Tampak sakit sedang
Kesadaran:Compos Mentis E4V5M6
Tanda Vital:TD 130/80 mmHgN 88 x/menitRR 24 x/menitSuhu 36,5 o C
BB:65 kg
TB:160 cm
BMI:27, 34 kg/m2 (overweight)
Kepala:Normocephale, distribusi rambut merata, tidak mudah dicabut, turgor kulit cukup
Kulit: Pucat (-) , Sianosis (-), Ikterik (-)
Mata:Konjungtivas palpebrae anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor 3mm, Refleks cahaya (+/+)
Hidung:Penciuman baik, tidak ada nafas cuping hidung
Mulut:Bentuk rahang normal, sulcus nasolabialis simetris
Leher:Trakhea di tengah, tidak ada pembesaran KGB, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, JVP 5+1 cm H2O, hepatojugular reflux (-)
Dada:Bentuk dada simetris pada posisi statis dinamis, Barrel Chest (+), Retraksi intercostal (+) setinggi ICS IV & V, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, spider naevi (-), nyeri tekan sternum (-)
Paru Depan
Inspeksi: Simetris pada posisi statis dan dinamis, retraksi (-) spider nevy (-), venektasi (-)
Palpasi:stem fremitus kanan kiri sama kuat
Perkusi:Hiper Sonor pada seluruh lapang paruBatas paru-hepar relatif setinggi ICS IV MCLD Batas paru hepar absollut setinggi ICS V MCLD
Auskultasi:Suara dasar vesikuler + / + , Ronkhi basah kasar -/-, Wheezing +/+
Paru paru Belakang
Inspeksi:Pergerakan dada simteris
Palpasi:Nyeri tekan (-), Stem Fremitus kanan kiri sama kuat
Perkusi:Hiper Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi:Suara dasar vesikuler + / + , Ronkhi basah kasar -/-, Wheezing +/+
Jantung:Inspeksi:Pulsasi Ictus Cordis tidak tampak
Palpasi:Pulsasi ictus cordis teraba di ICS V midclavicular line sinistra , tidak kuat angkat, thrill sistolik/diastolik (-).
Perkusi:Batas jantung atas ICS II Sternal Line sinistraBatas jantung kanan ICS IV Sternal Line DextraBatas jantung kiri ICS V Midclavicular Line Sinistra
Auskultasi:BJ I+II reguler, Murmur (-),Gallop (-)
AbdomenInspeksi:Buncit
Auskultasi:Bising usus 12 x/menit
Perkusi:Timpani diseluruh kuadran, traube space timpani, nyeri ketok CVA (+) sebelah kiri, Shifting Dullness (-), Fluid Wave (-)
Palpasi:Supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), hepar tidak teraba, lien tidak terabapalpasi VU tidak teraba
Genitalia, Anus, Rektum : Tidak dilakukan pemeriksaan
EkstremitasSuperiorInferior
Palmar Eritem-/--/-
Edema-/--/-
Sianosis-/--/-
Petechiae-/--/-
Gerakan+/++/+
Kekuatan5/55/5
TonusNN
C. Pemeriksaan Penunjang (Data yang sudah tersedia sebelum dikasuskan)
Laboratorium 1 November 2014
Hematologi
PemeriksaanHasilSatuanNilai Rujukan
Hemoglobin12,7 g/dL15.0 18.0
Eritrosit4,45 ju/ul4.5 5.9
Hematokrit36,8%40 - 52
Trombosit231103/uL150 400
Leukosit9,2103/ul4.0 12.0
Granula70,5%43 76
Limfosit28,5%27 31
Monosit7,1%2 8
MCV82,7fL79-99
MCH29,5 Pg27-31
MCHC34,5g/dL33-37
Foto Thoraks 1, November 2014
Cor : Bentuk dan letak normalTak membesarPulmo : Corakan bronkovaskular normalTampak garis garis fibrotic, dan kalsifikasiDiafragma sinus normal
KESAN : Bekas TB paru
USG Abdomen, 1 November 2014
Hepar : ukuran normal, tepi rata, densitas gema homogen meningkat, nodul (-)Vena porta, vena hepatica tak melebar, vena cafa inferior tak melebarLien :Ukuran normal, densitas gema homoge, nodul (-), vena lien tak melebarKE :Dinding tak menebal, batu (-), sludge (-)Pankreas :Ukuran Normal, massa (-)Ginjal kanan :Ukuran normal, batas korteks medulla normalPielocalyces system tak melebar, batu (+) 1,00cmGinjal Kiri :Ukuran normal, batas kortteks medulla kaburPielocalyces system tak melebar, batu (+) 0,92cmVesica Urinaria : Dinding tak menebal, batu (-) massa (-)Prostat: tak tampak membesarAorta: tak tampak pembesaran limfonodi paraorta
Kesan : Proses Kronis Ginjal Kiri, dengan Nephrolitiasis DUPLEKS dengan Kanan ukuran 1,00 cm, Kiri Ukuran 0,92 cmFATTY LIVERSonografi organ intra abdomen lainnya normal
III. PROBLEM AKTIF:1. Nefrolitiashis duplex2. DM tipe 23. OA4. Konstipasi Kronik5. COPD6. Fatty Liver
PROBLEM 1:Nefrolithiasis duplex Initial Assesment : Mencari etiologi Initial Plan Plan Diagnostik: Foto rontgen abdomen/CT scan/IVP Sedimen urin Serum Creatinine Hitung jenis sel darah PH serum dan urine (untuk mendapat gambaran fungsi ginjal dan tipe batu) Urinalisis mikroskopic 24 jam profil urin Plan Terapi: IV hydration (RL 20 tpm) NSAID (ketorolac 1x10mg) Antibiotics (cefotaxim 2 x 1g) Plan Monitoring : Keluhan pasien, Balance cairan
Plan Edukasi: Menjelaskan mengenai penyakit pasien, komplikasi, pengobatan dan pencegahannya agar batu tidak membesar dan diharapkan dapat keluar spontan
PROBLEM 2:DM Initial Assesment : Mencari etiologi: riwayat keluarga, pola hidup Initial Plan Diagnostic : Keluhan GDS, GDP, GD2jPP, HbA1c Terapi : Lavemir10 IU 0-0-1 Edukasi : Menjelaskan penyakit yang diderita, pemeriksaan, komplikasi serta pencegahan komplikasi yang harus dilakukan Diet DM
PROBLEM 3 : OA Initial Assesment: Initial Plan: Plan Diagnostic: foto xray Plan Therapy: Ketorolac 1x10mg Plan Monitoring: keluhan Plan Edukasi: Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit pasien Memperbaiki factor resikoPROBLEM 4 : Konstipasi kronik Initial Assesment:Menentukan Etiologi Initial Plan: Plan Diagnostic: colon in loop Plan Therapy: perubahan diet, laxative (dulcolax) Plan Monitoring: keluhan, Monitor tanda vital, elektrolit. Plan Edukasi: Menjelaskan kepada pasien dan keluarga untuk menghindari jenis-jenis makanan yang meningkatkan konstipasi (teh, kopi, susu, alcohol) Memperbanyak intake cairan dan serat
PROBLEM 5 : COPD Initial Plan Diagnostic : Spirometri : ratio FEV1/FVC Terapi : O2 2 L/menit Nebulizer 3x1 Monitor : Monitor tanda vital, SpO2, keluhan subjektif (eksaserbasi) Spirometri ulang FEV1 COPD Assessment Test (CAT) tiap 2-3 bulan Edukasi : Menjelaskan penyakit yang diderita, pemeriksaan, komplikasi serta pencegahan eksaserbasi (menghindari etiologi) yang harus dilakukan
PROBLEM 6: fatty liver Initial Assessment : mencari faktor risiko ( alcohol intake,genetic, hepatitis c,metabolic sindrom; obesitas, dm, hipertrigliserid) mencegah komplikasi mencari faktor presipitasi Initial plan : Diagnostik : - USG Terapi : mengendalikan DM (Lavemir10 IU 0-0-1) Monitoring : GDS Profil Lipid Ip edukasi : Mengotrol kadar gula, menghindari makan makanan manis Menghindari makan makanan tinggi lemak jenuh. Tidak mengkonsumsi alkohol
CATATAN KEMAJUAN 4 November 2014S : Nyeri pinggang (+), sesak (-) BAB sulit, kecil-kecil seperti kotoran kambingO : TTV : TD 120/70, Nadi 88x/menit, suhu 36,8C, RR 25x/mnt KU : tampak lemah Kesadaran : CM Mata : CA -/-, SI -/- Cor : Ictus cordis tidak tampak, Ictus cordis teraba di ICS V MCLS, tidak kuat angkat, thrill -, Batas atas jantung di ICS II SLS, Batas kanan jantung di ICS IV SLD Batas kiri jantung di ICS V MCLS, BJ I / II regular, murmur (-), gallop (-) Pulmo Dada simetris saat statis dan dinamis, retraksi intercostal + , perkusi hipersonor pada seluruh lapang paru, stem fremitus kanan kiri sama kuat , SDV -/-, Ronkhi -/-, wheezing +/+ Abdomen buncit, bising usus +, timpani pada ke 4 kuadran, supel, nyeri tekan (-), ketok CVA kiri + Ekstremitas Edema (-/- , -/-)A : 1.
2. Nefrolitiashis duplex3. DM tipe 24. OA5. Konstipasi Kronik6. COPD7. Fatty Liver
P : Cefotaxim 2x1g Ketorolac 1x10mg Nebulizer 3x1
Laboratorium 4 November 2014
Pemeriksaan Urin Lengkap
Makroskopis
WarnaKuningKuning
KekeruhanJernihJernih
Kimia Urin
PH Urin7,04,8 7,4
Berat Jenis1,0151,015 1,025
Protein2+Negatif
Glukosa1+Negatif
KetonNegatifNegatif
BilirubinNegatifNegatif
UrobilinogenNormalUmol/L< 16.9
NitritNegatifNegatif
Darah+-Negatif
Lekosit+-Negatif
Mikroskopis
Eritrosit0-1/1pb0-1
Lekosit1-3/1pb1-4
Epitel squamous1-3/1pk5-15
SilinderNegatif
BakteriNegatif
KristalNegatif
Lain- Lain-
Kimia Klinik
Ureum46,3Mg/dL19-44
Creatinin2,4Mg/dL0,6-1,3
Colesterol193Mg/dL7mm, memiliki kemungkinan kecil untuk dapat keluar spontan, oleh karena pasien menghindari untuk dilakukan operasi, maka pengobatan yang dapat diberikan hanya untuk mengatasi gejala simptomatik nya saja. Untuk penanganan pasien ini mendapatkan infus RL, ketorolac untuk mengurangi rasa nyeri yang diakibatkan oleh batu ginjal. Dan pasien diberikan antibiotic dikarenakan batu pada ginjal memudahkan terjadinya infeksi.Pasien ini mengalami efek defisiensi insulin pada metabolisme lemak menyebabkan penurunan sintesis trigliserida dan peningkatan lipolisis. Hal ini menyebabkan mobilisasi besar-besaran asam lemak dari simpanan trigliserida. Hal ini menyebabkan lebih lanjut timbulnya fatty liver. Untuk penanganan fatty liver lebih ditekankan untuk mengontrol factor-faktor yang terkait, yaitu tingginya trigliserida dan diabetes mellitus. Untuk mengontrol kadar gulanya pasen diberikan levemir (insulin long acting) 10 iu selama di RSPasien juga mengeluhkan kaku dan nyeri sendi pada persendian kaki namun tidak terdapat bengkak maupun panas pada sendi. Gejala mengarah pada osteoarthritis yang umum dimiliki orang tua. Karena pasien telah mendapatkan ketorolac maka tidak diperlukan tambahan anti nyeri lainnya. keluhan sesaknya akibat copd pasien mendapatkan terapi nebulizer 3 x sehari .