pdf abstrak 79780

2
Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership) Fungsi hukum menurut Roscoe Pound Melkias Hetharia Deskripsi Dokumen: http://lib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=79780&lokasi=lokal ------------------------------------------------------------------------------------------ Abstrak Tesis ini merupakan refleksi kritis terhadap pemikiran Roscoe Pound tentang hukum, khususnya Pengertian hukum dan fungsi hukum. Dengan tujuan untuk memahami pemikiran Pound mengenai hukum, sehingga dalam penerapannya dapat digunakan secara hati-hati. <br /> <br /> Gagasan Roscoe Pound mengenai fungsi hukum bertolak dari pengertiannya ten tang hukum. Bagi Pound, hukum bukan saja sekumpulan sistem peraturan, doktrin, dan kaidah atau azas-azas, yang dibuat dan diumumkan oleh badan yang berwenang, tetapi juga proses-proses yang mewujudkan hukum itu secara nyata melalui penggunaan kekuasaan. Berdasarkan pengertian hukum seperti itu, Pound mengemukakan gagasannya mengenai fungsi hukum sebagai alat rekayasa sosial (social engineering). <br /> <br /> Supaya hukum dapat melakukan fungsinya itu, maka Pound membuat suatu daftar kepentingan. Daftar tersebut merupakan penggolongan kepentingan yang terdiri dari: (1) Kepentingan-kepentingan umum (public interests); (2) Kepentingan-kepentingan sosial (social interests); (3) Kepentingan-kepentingan individu (individual interests). Kepentingan-kepentingan tersebut digolong--golongkan dengan maksud jika terjadi perselisihan kepentingan dalam proses pembangunan khususnya benturan kepentingan umum atau sosial dengan kepentingan individu, maka perlu diupayakan keseimbangan atau harmonisasi kepentingan. Dalam pertentangan kepentingan itu, hukum akan memilih dan mengakui kepentingan yang lebih utama melalui penggunaan kekuasaan. Ini menuntut adanya korban kepentingan pada salah satu pihak sebagai konsekwensi pembangunan. Namun demikian maka akan terjadi perubahan-perubahan sosial, dan membawa kemajuan dalam masyarakat dan peradabannya. <br /> <br /> Dalam hal ini, Pound memandang hukum secara fungsionalrealistik, dengan mengambil sikap pragmatisme hukum. Cara pandang dan sikap itu diambil Pound, karena Pound mengalihkan dasar teori mengenai fungsi dan tujuan dari kemauan (yang dianggapnya bersifat abstrak-metafisik), kepada kebutuhan atau keinginan (yang dianggapnya lebih realistik). Akibatnya Pound lebih suka berbicara tentang kepentingan daripada berbicara tentang hak. <br /> <br /> Cara pandang hukum fungsional dan sikap pragmatis itu artinya, suatu kecenderungan yang hendak mengukur sejauh mama hukum berperan sehingga terwujud tujuan hukum yaitu mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan bagi sebagian besar masyarakat. <br /> <br /> Kesimpulan yang dapat ditarik dari gagasan Pound mengenai hukum dan fungsinya sebagai alat rekayasa sosial (social engineering) adalah bahwa gagasan tersebut sangat penting dalam menunjang proses pembangunan. Namun perlu disadari bahwa dalam mengupayakan perubahan sosial ke arah yang lebih baik (pembangunan masyarakat), tentu diperhadapkan pada berbagai benturan kepentingan. Di sini hukum

Upload: tono-larrico

Post on 16-Sep-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gidd read

TRANSCRIPT

  • Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership)

    Fungsi hukum menurut Roscoe PoundMelkias HethariaDeskripsi Dokumen: http://lib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=79780&lokasi=lokal ------------------------------------------------------------------------------------------

    Abstrak

    Tesis ini merupakan refleksi kritis terhadap pemikiran Roscoe Pound tentang hukum, khususnya Pengertianhukum dan fungsi hukum. Dengan tujuan untuk memahami pemikiran Pound mengenai hukum, sehinggadalam penerapannya dapat digunakan secara hati-hati.

    Gagasan Roscoe Pound mengenai fungsi hukum bertolak dari pengertiannya ten tang hukum. Bagi Pound,hukum bukan saja sekumpulan sistem peraturan, doktrin, dan kaidah atau azas-azas, yang dibuat dandiumumkan oleh badan yang berwenang, tetapi juga proses-proses yang mewujudkan hukum itu secaranyata melalui penggunaan kekuasaan. Berdasarkan pengertian hukum seperti itu, Pound mengemukakangagasannya mengenai fungsi hukum sebagai alat rekayasa sosial (social engineering).

    Supaya hukum dapat melakukan fungsinya itu, maka Pound membuat suatu daftar kepentingan. Daftartersebut merupakan penggolongan kepentingan yang terdiri dari: (1) Kepentingan-kepentingan umum(public interests); (2) Kepentingan-kepentingan sosial (social interests); (3) Kepentingan-kepentinganindividu (individual interests). Kepentingan-kepentingan tersebut digolong--golongkan dengan maksud jikaterjadi perselisihan kepentingan dalam proses pembangunan khususnya benturan kepentingan umum atausosial dengan kepentingan individu, maka perlu diupayakan keseimbangan atau harmonisasi kepentingan.Dalam pertentangan kepentingan itu, hukum akan memilih dan mengakui kepentingan yang lebih utamamelalui penggunaan kekuasaan. Ini menuntut adanya korban kepentingan pada salah satu pihak sebagaikonsekwensi pembangunan. Namun demikian maka akan terjadi perubahan-perubahan sosial, dan membawakemajuan dalam masyarakat dan peradabannya.

    Dalam hal ini, Pound memandang hukum secara fungsionalrealistik, dengan mengambil sikap pragmatismehukum. Cara pandang dan sikap itu diambil Pound, karena Pound mengalihkan dasar teori mengenai fungsidan tujuan dari kemauan (yang dianggapnya bersifat abstrak-metafisik), kepada kebutuhan atau keinginan(yang dianggapnya lebih realistik). Akibatnya Pound lebih suka berbicara tentang kepentingan daripadaberbicara tentang hak.

    Cara pandang hukum fungsional dan sikap pragmatis itu artinya, suatu kecenderungan yang hendakmengukur sejauh mama hukum berperan sehingga terwujud tujuan hukum yaitu mencapai kebahagiaan dankesejahteraan bagi sebagian besar masyarakat.

    Kesimpulan yang dapat ditarik dari gagasan Pound mengenai hukum dan fungsinya sebagai alat rekayasasosial (social engineering) adalah bahwa gagasan tersebut sangat penting dalam menunjang prosespembangunan. Namun perlu disadari bahwa dalam mengupayakan perubahan sosial ke arah yang lebih baik(pembangunan masyarakat), tentu diperhadapkan pada berbagai benturan kepentingan. Di sini hukum

  • berfungsi mengatasi benturan kepentingan dengan memilih dan mengakui kepentingan yang lebih utama.Akibatnya hak dan kepentingan perorangan dapat dikorban demi ketertiban dan kepentingan umum. Dengandemikian, dalam gagasan Pound itu, keadilan dalam artinya yang hakiki yang berkaitan dengan hak sulitdicapai. Karena keadilan tidak membenarkan misalnya, terjadi korban hak dan kepentingan seseorang untukkepentingan seribu orang. Agar supaya keadilan dapat tercapai untuk semua pihak, dan seseorang tidakmerasa dirugikan, maka gagasan Pound yang memang dibutuhkan itu perlu diterapkan secara hati-hatidengan memperhatikan hak-hak dan kepentingan perorangan sehingga ketertiban dan keadilan dalam artinyayang hakiki itu dapat tercapai.