pbl blok 5 - jari tangan kedua dan ketiga bengkak2

11
Gambar 1.1. Ossa Manus Ossa Manus terdiri dari carpal, metacarpal, dan phalanges Sumber: www.photoshelter.com Anatomi Tangan dan Mekanisme Kontraksi Otot dalam pengaruhnya terhadap Pembengkakkan pada Tangan Rimenda Dwirana Barus NIM : 102010315/ F1 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Alamat Korespondensi : Jalan Terusan Arjuna Utara 6, Jakarta Barat Pendahuluan Tubuh manusia memiliki struktur anatomi yang sangat kompleks dan saling terkait satu sama lain. Struktur anatomi manusia meliputi rangka, otot, dan sistem saraf, yang bekerja saling mempengaruhi satu sama lain. Saling keterkaitan dari struktur anatomi ini juga yang menyebabkan apabila salah satu bagian terdapat kesalahan, akan mempengaruhi bagian yang lain. Makalah ini disusun dengan penekanan penjelasan mengenai struktur rangka dari tangan, mekanisme kontraksi otot, dan persendian pada tangan, serta hubungannya dengan mekanisme terjadinya pembengkakkan pada tangan, dengan tujuan pembuatan makalah adalah memberikan penjelasan mengenai materi-materi tersebut, sebagai hasil dari bahan pembelajaran penulis. Ossa Manus Batas pengertian tangan (ossa manus) 1 , menurut Dorland 2 adalah 1

Upload: rimhen

Post on 22-Jun-2015

28 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

blok 5

TRANSCRIPT

Page 1: PBL Blok 5 - Jari Tangan Kedua Dan Ketiga Bengkak2

Gambar 1.1. Ossa Manus

Ossa Manus terdiri dari carpal, metacarpal, dan phalanges

Sumber: www.photoshelter.com

Anatomi Tangan dan Mekanisme Kontraksi Otot dalam pengaruhnya terhadap

Pembengkakkan pada Tangan

Rimenda Dwirana Barus

NIM : 102010315/ F1

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Alamat Korespondensi : Jalan Terusan Arjuna Utara 6, Jakarta Barat

Pendahuluan

Tubuh manusia memiliki struktur anatomi yang sangat kompleks dan saling terkait satu sama

lain. Struktur anatomi manusia meliputi rangka, otot, dan sistem saraf, yang bekerja saling

mempengaruhi satu sama lain. Saling keterkaitan dari struktur anatomi ini juga yang

menyebabkan apabila salah satu bagian terdapat kesalahan, akan mempengaruhi bagian yang

lain.

Makalah ini disusun dengan penekanan penjelasan mengenai struktur rangka dari tangan,

mekanisme kontraksi otot, dan persendian pada tangan, serta hubungannya dengan mekanisme

terjadinya pembengkakkan pada tangan, dengan tujuan pembuatan makalah adalah memberikan

penjelasan mengenai materi-materi tersebut, sebagai hasil dari bahan pembelajaran penulis.

Ossa Manus

Batas pengertian tangan (ossa manus)1,

menurut Dorland2 adalah tangan, yaitu wilayah

distal dari ekstremitas atas, termasuk carpus

(ossa carpalia, pergelangan tangan)1,

metacarpus, dan digiti (ossa phalanges)1. Ossa

manus, berdasarkan posisi anatomi, dari

proximal ke distal, terdiri dari carpal,

metacarpal, dan phalanges.1

1

Page 2: PBL Blok 5 - Jari Tangan Kedua Dan Ketiga Bengkak2

Ossa Carpalia. Ossa carpalia (pergelangan tangan) terdiri dari delapan tulang kecil ireguler

yang tersusun dalam dua lajur, yaitu lajur proksimal (lateromedial), yang terdiri dari os

schaphoideum, os lunatum, os triquetrum, dan os pisiforme.3 Lajur distal (lateromedial), tersusun

atas os trapezium, os trapezoideum, os capitatum, dan os hamatum.4

Os schaphoideum memiliki bentuk seperti perahu. Os lunatum memiliki bentuk seperti bulan

sabit. Os triquetrum memiliki tiga sudut. Os pisiforme, yang berarti kacang, memiliki bentuk

seperti kacang. Os trapezium memiliki banyak permukaan. Os trapezoideum juga mempunyai

banyak permukaan, namun memiliki ukuran yang lebih kecil. Os capitatum memiliki kepala

tulang yang bulat dan besar. Dan os hamatum mempunyai tonjolan menyerupai kait, yang

meluas pada sisi medial pergelangan tangan.5

Os trapezium dan os scaphoideum membentuk eminentia carpi radialis. Os hamatum dan os

pisiforme membentuk emientia carpi ulnaris. Antara kedua eminentia tersebut terdapat suatu

parit yaitu sulcus carpi.6

Ossa Metacarpi. Ossa metacarpi tediri dari 5 tulang metacarpal.5 Metacarpal adalah lima

tulang panjang yang diberi nomor I sampai V dimulai dengan tulang pada sisi radius atau ibu jari

membentuk rangka metacarpus atau telapak tangan. Ossa metacarpi berartikulasio dengan

tulang-tulang di deretan tulang-tulang distal karpus dan kelima falang proksimal.7

Semua tulang metacarpal sangat serupa, kecuali ukuran panjang metacarpal pertama pada ibu

jari (jari 1). Setiap tulang metacarpal memiliki sebuah dasar proksimal yang berartikulasi dengan

barisan distal tulang karpal pergelangan tangan, sebuah batang, dan sebuah kepala terpilin yang

berartikulasi dengan sebuah tulang falang, atau tulang jari. Kepala tulang metacarpal membentuk

buku jari yang menonjol pada tangan.5

Ossa phalanges. Ossa phalanges adalah tulang-tulang jari, dengan tulang tunggalnya disebut

falang. Setiap jari memiliki tiga tulang, yaitu tulang falang proksimal, tulang falang medial, dan

tulang falang distal. Sedangkan ibu jari, hanya memiliki tulang falang proksimal dan distal.5

Tulang dapat mengalami trauma, yang dapat mengakibatkan, yaitu nyeri, nyeri tekan,

bengkak, deformitas, perubahan warna, memar, dan krepitus menunjukkan fraktur.8

2

Page 3: PBL Blok 5 - Jari Tangan Kedua Dan Ketiga Bengkak2

Otot Telapak Tangan

Otot telapak tangan pada kulit. Muskulus palmaris brevis adalah otot kecil yang berorigo

pada retinaculum musculorum flexorum dan aponeurosis palmaris serta berinsertio pada kulit

telapak tangan. Otot ini dipersarafi oleh ramus superficialis nervi ulnaris. Fungsi otot adalah

untuk mengerutkan kulit pada dasar eminentia hypothenar dengan demikian memperkuat

genggaman tangan sewaktu memegang benda yang bulat.9

Kulit. Kulit telapak tangan terikat pada fasia di bawahnya melalui pita-pita fibrosa. Fasia

profunda: aponeurosis palmaris adalah lapisan berbentuk segitiga yang melekat ke batas distal

retinakulum muskulorum fleksorum manus. Di sebelah distal aponeurosis terbagi menjadi empat

potong di basis jari-jari tangan yang menyatu dengan vagina fibrosa tendinis. Aponeurosis

merupakan perlekatan erat kulit di atasnya dengan perlindungan struktur di bawahnya.10

Vagina fibrosa tendinis: merupakan terowngan fibrosa di mana terletak tendon fleksor dan

vagina sinovialnya. Selubung ini keluar dari kaput metacarpal dan melewati basis falang distal di

aspek anterior jari-jari tangan. Selubung masuk ke tepi falang. Selubung ini longgar di sekitar

sendi dan tebal di atas falang sehingga tidak menghambat fleksi. Vagina synovial tendinis:

selubung yang membatasi friksi antara tendon fleksor dengan kanalis karpi dan vagina fibrosa

tendinis.10

Tendon fleksor panjang: tendon fleksor digitorum superfisialis (FDS) terbagi menjadi dua

paruh setinggi falang proksimal dan lewat di sekeliling fleksor digitorum profunda (FDP) di

mana terjadi penyatuan. Di titik ini tendon terpisah kembali dan masuk ke tiap sisi falang media.

FDP terus berjalan sepanjang jalurnya dan masuk ke falang distal. Fleksor polisis longus (FPL)

melewati kanalis karpi dalam vagina sinovialnya sendiri dan masuk ke falang distal. Tendon m.

fleksor karpalis radialis, m. palmaris longus, dan m. fleksor karpi ulnaris melalui lengan bawah

dan juga masuk ke bagian proksimalis tangan.10

Otot Rangka

Sebelum menjelaskan mengenai mekanisme kontraksi otot rangka, hal yang perlu diketahui

terlebih dahulu dalah mengenai anatomi fisiologik otot rangka. Otot rangka dibentuk oleh

sejumlah serat yang diameternya berkisar dari 10 sampai 80 mikrometer. Pada sebagian besar

3

Page 4: PBL Blok 5 - Jari Tangan Kedua Dan Ketiga Bengkak2

otot, serat-seratnya membentang di seluruh panjang otot, kecuali pada sekitar 2 persen serat,

masing-masing hanya dipersarafi oleh satu ujung saraf, yang terletak di dekat bagian tengah

serat.11

Dalam otot terdapat sarkolema. Sarkolema adalah membran sel dari serat otot, terdiri dari

membran sel sebenarnya, yang disebut membran plasma, dan sebuah lapisan luar yang terdiri

dari satu lapisan tipis bahan polisakarida yang mengandung sejumlah serat kolagen tipis. Pada

ujung serat otot , lapisan permukaan sarkolema bersatu dengan serat tendon, dan serat-serat

tendon kemudian berkumpul menjadi berkas untuk membentuk tendon otot dan kemudian

menyisip ke dalam tulang.11

Tiap serat otot mengandung beberapa ratus sampai beberapa ribu miofibril, yaitu berupa

bulatan-bulatan kecil pada potongan melintang. Setiap miofibril terletak berdampingan, memiliki

sekitar 1500 filamen miosin dan 3000 filamen aktin, yang merupakan molekul protein polimer

besar yang bertanggung jawab untuk kontraksi otot. Filamen-filamen ini dapat dilihat pada

pandangan longitudinal dengan mikrograf elektron. Filament tebal dalam diagram adalah myosin

dan filament tipis adalah aktin.11

Filamen miosin dan aktin sebagian saling bertautan sehingga menyebabkan miofibril

memiliki pita terang dan gelap yang berselang-seling.11 Pita-pita terang hanya mengandung

filamen aktin dan disebut pita I karena mereka bersifat isotropik terhadap cahaya yang

dipolarisasikan.5 Pita-pita gelap mengandung filamen miosin, juga ujung-ujung filament aktin

tempat mereka menumpang tindih miosin, disebut pita A karena mereka bersifat anisotropik

terhadap cahaya yang dipolarisasikan.5

Terdapat penonjolan-penojolan kecil dari samping filamen miosin yang disebut jembatan

penyebrangan. Mereka menonjol dari permukaan filamen miosin sepanjang seluruh filamen

kecuali padab again tengah. Interaksi antara jembatan penyeberangan dan filamen aktin

menyebabkan kontraksi.11

Ujung filamen aktin melekat pada lempeng Z. dari lempeng ini, filamen-filamen tersebut

memanjang dalam dua arah untuk saling bertautan denga filamen miosin. Lempeng Z, terdiri dari

protein filamentosa, berbeda dari filamen aktin dan miosin, berjalan menyilang melewati

miofibril dan juga menyilang dari satu miofibril ke miofibril lainnya, melekatkan miofibril satu

4

Page 5: PBL Blok 5 - Jari Tangan Kedua Dan Ketiga Bengkak2

dengan yang lain disepanjang serat otot. Seluruh serat otot mempunyai pita terang dan gelap,

seperti yang terdapat pada tiap-tiap miofibril.11

Bagian miofibril yang terletak antara dua lempeng Z yang berurutan disebut sarkomer. Bila

serat otot berada dalam keadaan normal, panjang sarkomer dalam keadaan istirahat teregang

penuh kira-kira 2 mikrometer. Pada ukuran panjang ini, filamen aktin bertumpang tindih dengan

filamen miosin dan mulai bertumpang tindih satu sama lain. Sarkomer juga mampu

menimbulkan daya kontraksi yang paling besar.11

Miofibril-miofibril terpendam dalam serat otot di dalam suatu matriks yang disebut

sarkoplasma, yang terdiri dari unsur-unsur intraselular. Cairan sarkoplasma mengandung kalium,

magnesium, fosfat , dan enzim protein dalam jumlah besar. Juga terdapat mitokondria dalam

jumlah yang banyak sekali terletak di antara dan sejajar dengan miofibril, suatu keadaan yang

menunjukkan bahwa miofibril-miofibril yang berkontraksi membutuhkan sejumlah besar

adenosine rifosfat (ATP) yang dibentuk oleh mitokondria.11

Dalam sarkoplasma juga terdapat retikulum endoplasma, yang di dalam serat otot disebut

retikulum sarkoplasmik. Mikrograf elektron melukiskan susunan retikulum sarkoplasmik ini dan

berapa luasnya susunan tersebut. Semakin cepat kontraksi suatu otot, maka ia mempunyai

banyak sekali retikulum sarkoplasmik, menunjukkan bahwa struktur ini penting untuk

menimbulkan kontraksi otot yang cepat.11

Otot dapat mengalami trauma, yang mengakibatkan bengkak, nyeri tekan dan nyeri, nyeri

memburuk saat mulai bergerak pada otot yang terkena.8

Mekanisme Umum Kontraksi Otot

Suatu potensial aksi berjalan dis sepanjang sebuah saraf motorik sampai ke ujungnya pada

serat otot. Pada setiap ujung, saraf menyekresi subsatansi neurotransmitter, yaitu asetilkolin,

dalam jumlah sedikit. Asetilkolin bekerja pada area setempat pada membrane serat otot untuk

membuka banyak saluran bergerbang asetolkolin memlaui molekul-molekul protein dalam

membrane serat otot. Terbukanya saluran asetilkolin memungkinkan sejumlah besar ion natrium

untuk mengalir ke bagian dalam membran serat otot pada titik terminal saraf. Peristiwa ini akan

menimbulkan suatu potensial aksi dalam serat otot.11

5

Page 6: PBL Blok 5 - Jari Tangan Kedua Dan Ketiga Bengkak2

Potensial aksi akan berjalan di sepanjang membran serat otot dalam cara yang sama seperti

potensial aksi berjalan di sepanjang membran saraf,menimbulkan depolarisasi membran serat

otot, dan juga berjalan secara dalam di dalam serat otot, pada tempat di mana potensial aksi

menyebabkanretikulum sarkoplasma melepaskan sejumlah besar ion kalsium, yang telah

disimpan di dalam retikulum, ke dalam miofibril.11

Ion-ion kalsium menimbulkan kekuatan menarik antra filamen aktin dan miosin, yang

menyebabkanya bergerak bersama-sama, dan menghasilkan proses kontraksi. Setelah kurang

dari satu detik, ion kalsium dipompa kembali ke dalam retikulum sarkoplasma, tempat ion-ion

ini disimpan sampai potensial aksi otot yang baru datang lagi. Pengeluaran ion kalsium dari

miofibril akan menyebabkan kontraksi otot terhenti.11

Kesimpulan

Tangan memiliki susunan tulang yang khas, dengan beberapa jenis sendi yang berbeda pada

setiap sambungan antara kedua tulang. Untuk melakukan gerak, tangan bekerja karena adanya

mekanisme kontraksi pada otot rangka yang mengendalikan tulang-tulang pada tangan, sehingga

dapat melakukkan gerak. Berdasarkan penjabaran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

pembengkakkan yang terjadi pada jari kedua dan ketiga pada skenario, akibat adanya trauma

pada otot, yang disebabkan terjepitnya jari-jari tangan.

Daftar Pustaka

1. Suhartono, Hidayat EP. Teknik radiografi tulang ekstremitas atas. Jakarta : EGC, 2004. Hal.

140-143

*keterangan :

Nama penulis: Suhartono, Edi Putra Hidayat.

Judul buku : Teknik Radiografi Tulang Ekstremitas Atas (Perhatikan di penulisan daftar

pustaka, penulisan judul tidak pake title case, jadi huruf depan di awal kalimat di tulis huruf

kecil)

Penerbit : EGC, di Jakarta.

6

Page 7: PBL Blok 5 - Jari Tangan Kedua Dan Ketiga Bengkak2

Halaman : 140-143

2. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Edisi 25. Jakarta: EGC, 1998.

3. Gibson J. Fisiologi dan anatomi modern untuk perawat. Edisi ke 2. Jakarta : EGC, 2003.

4. Pearce E. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: PT. Gramedia, 2008.

5. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : EGC, 2004.

6. Listiawati E, Salim D. Penuntun praktikum anatomi blok 5. Sistem musculoskeletal 1. Edisi ke

3. Jakarta : Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, 2009.

7. Haigh E. Kamus ringkas kedokteran Stedman untuk profesi kesehatan. Edisi ke 4. Jakarta :

EGC, 2005.

8. Grace AP, Borley NR. At a Glance ilmu bedah. Edisi ke 3. Jakarta : PT. Gelora Aksara

Pratama. 2007.

9. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Jakarta: EGC, 2006.

10. Faiz O, Moffat D. At a glance series anatomi. Cetakan ke 8. Jakarta : PT. Gelora Aksara

Pratama, 2008.

11 Guyton A, Hall J. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke 11. Jakarta : EGC, 2007.

7