pbl blok 15-dermatitis kontak iritan (ii)
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 PBL Blok 15-Dermatitis Kontak Iritan (II)
1/14
Pendekatan Klinis pada Kasus Dermatitis Kontak Iritan
Elmon Patadungan
102014009/F2
Mahasiswa Fakultas Kedokteran ni!ersitas Kristen Krida "a#ana
$alan %r&una tara 'o( ) $akarta *arat 11+10
Email, elmon(patadungan9)-gmail(#om
Pendahuluan
.idak sedikit penakit kulit ang dialami seseorang ter&adi akiat kontak dengan ahanahan
iritan( Dermatitis merupakan salah satu penakit kulit ang timul gangguan pada sistem
imun dermatitis kontak diawali oleh kontak langsung dengan ahan allergik atau ahan
iritan(
Dermatitis ang diseakan oleh 3aktor eksogen erupa ahan atau sustansi ang menempel
pada kulit diseut dermatitis kontak( Dermatitis kontak teragi men&adi dermatitis kontak
iritan dan dermatitis kontak alergik dimana keduana dapat ersi3at akut maupun kronis(
dermatitis isa ter&adi di seluruh daerah kulit tetapi ang sering ter&adi pada tangan dan kaki(
Dermatitis kontak iritan ereda dengan dermatitis kontak alergi dimana dermatitis kontak
iritan merupakan suatu respon iologis pada kulit erdasarkan !ariasi dari stimulasi eksternal
atau ahan pa&anan ang menginduksi ter&adina in3lamasi pada kulit tanpa memproduksi
antiod spesi3ik( dermatitis kontak iritan leih anak tidak terdeteksi se#ara klinis
diseakan karena peneana ang erma#amma#am dan inter!al waktu antara kontak
dengan ahan iritan serta mun#ulna ruam tidak dapat diperkirakan( Dermatitis mun#ul
segera setelah pa&anan dan tingkat keparahann ditentukan erdasarkan kuantitas
konsentrasi dan lamana terpa&an oleh ahan iritan terseut(1
Anamnesa
e#ara umum untuk mendiagnosa suatu penakit tentu diperlukan anamnesis terleih dahulu(
%namnesis merupakan wawan#ara medis ang merupakan tahap awal dari rangkaian
pemeriksaan pasien aik se#ara langsung pada pasien atau se#ara tidak langsung( .u&uan dari
anamnesis adalah mendapatkan in3ormasi meneluruh dari pasien ang ersangkutan(
In3ormasi ang dimaksud adalah data medis organoiologis psikososial dan lingkungan
pasien selain itu tu&uan ang tidak kalah penting adalah memina huungan dokter pasien
ang pro3esional dan optimal( %namnesis harus dilakukan dengan teliti teratur dan lengkap
1
-
8/17/2019 PBL Blok 15-Dermatitis Kontak Iritan (II)
2/14
-
8/17/2019 PBL Blok 15-Dermatitis Kontak Iritan (II)
3/14
eksudat( ?unakan senter untuk mengka&i warna lesi dan ele!asi garis atasna(
?unakan .ransiluminator untuk mengka&i #airan didalam lesi dengan
menggelapkan ruangan dan menempatkan u&ung iluminator se&a&ar dengan sisi
lesi@ lesi ang erisi #airan akan ersinar merah( ?unakan lampu woods untuk
mengka&i lesi &amur dan ka#a pemesar untuk mnegka&i lesi ang ke#il(
Distriusi dapat er!ariasi sesuai dengan perkemangan penakit atau 3aktor
eksternal( Perhatikan pola inspeksi pertama@ anak gangguan putih ang
meliatkan area kulit tertentu( Pengka&ian distriusi termasuk meluasna
gangguan pola penearan dan karakteristik lokasi(
Aokasi 8 erhuungan dengan area kulit total ( Perhatikan apakah pola lesi adalah
lokal regional atau umum( Perhatikan &uga area mana ang terkena seperti
permukaan 3leksor atau ekstensor( Kon3igursi atau pola , Kon3igurasi dapat memantu menentukan penea(
Perhatikan apakah lesi terseut ersi3at diskret 8 terpisah dan &elas #oales#ed
8 menatu atau er#ampur ergeromol di3usi linear anuler atau ar#i3orm
8 ersusun erentuk kur!a atau lengkungan (
Ketika menginspeksi kulit pasien ingat !ariasi normal udaa dan perkemangan pasien
seagai erikut ,
• Pasien dengan kulit gelap dapat mempunai garis 3ut#her 8 garis diagonal erpigment
dari ahu sampai ke siku dan garis pigmentasi dalam pada telapak tangan dan kaki(
• *ai dengan lemak sukutan ang sedikit dapat tampak leih merah daripada ai
dengan lemak sukutan ang leih anak( *ai erkulit gelap tampak leih terang pada
saat lahir daripada setelah erusia 2 atau B ulan(
• Pasien rema&a sering mengalami lesi &erawat atau peningkatan au adan(
Palpasi Kulit
• Perhatikan tekstur umum kulit dan lokasi peruahan seperti kekasaran(
• Ka&i suhu dengan menggunakan permukaan dorsal &ari &ari atau tangan ang paling
sensiti3 terhadap persepsi suhu(
• Ka&i kelemaan dengan permukaan dorsal tangan dan &ari &ari ang relati3 kering
untuk men#egah kelemaan pasien dengan perawat( Kelemaan teresar terdapat di
telapak tangan telapak kaki dan lipatan kulit(
3
-
8/17/2019 PBL Blok 15-Dermatitis Kontak Iritan (II)
4/14
• Ka&i turgor kulit dengan menggenggam dan menarik lipatan kulit dengan perlahan
dan melepaskanna oser!asi erapa #epat kulit kemali ke entuk nomalna(
Menurut 7iets#hel dan Flowler #riteria diagnosis primer untuk DKI seagai erikut,2,3
•
Makula eritema hperkeratosis atau 3isura predominan setelah terentuk !esikel• .ampakan kulit erlapis kering atau melepuh
• *entuk sirkumpskrip ta&am pada kulit
• 7asa teal pada kulit ang terpa&an
Pemeriksaan penunjang
Patch test
.empat untuk melakukan u&i tempel iasana di punggung( ntuk melakukan u&i tempel
diperlukan antigen iasana antigen standar uatan parik( B
*ahan ang se#ara rutin dan diiarkan menempel di kulit misalna kosmetik pelema ila
dipakai untuk u&i tempel dapat langsung digunakan apa adana( *ila menggunakan ahan
ang se#ara rutin dipakai dengan air untuk memilasna misalna shampo pasta gigi maka
harus dien#erkan terleih dahulu( *ahan ang tidak larut dalam air dien#erkan atau dilarutkan
dalam !aselin atau minak mineral( Produk ang diketahui ersi3at iritan misalna deter&en
hana oleh diu&i ila diduga karena penea alergi( %paila pakaian sepatu sendalatausarung tangan ang di#urigai penea alergi maka u&i tempel dilakukan dengan potongan
ke#il ahan terseut ang direndam dalam air garam ang tidak diuuhi ahan pengawet/air(
Aalu ditempelkan di kulit dengan memakai Finn #hamer diiarkan sekurangkurangna 4=
&am( Cang perlu diingat ahwa hasil positi3 dengan alergen ukan standar perlu kontrol 8+10
orang untuk meningkirkan kemungkinan iritasi(
6al ang harus diperhatikan dalam u&i tempel adalah , Dermatitis harus sudah tenang 8semuh( *ila masih dalam keadaan akut atau erat maka
dapat ter&adi reaksi angr a#k atau e#ited skin reaksi positi3 palsu dapat &uga
meneakan penakit ang sedang dideritana makin memuruk(
.es dilakukan sekurangkurangna satu minggu setelah pemakaian kortikosteroid sistemik
dihentikan sea dapat menghasilkan reaksi negati3 palsu( edangkan antihistamin sistemik
tidak mempengaruhi hasil tes ke#uali karena diduga urtikaria kontak(
&i tempel diuka setelah 2 hari kemuadian dia#a@ pema#aan kedua dilakukan pada hari
keB sampai ke setelah aplikasi(
4
-
8/17/2019 PBL Blok 15-Dermatitis Kontak Iritan (II)
5/14
Penderita dilarang melakukan akti!itas ang meneakan u&i tempel men&adi longgar
karena memerikan hasil negati3 palsu( Penderita &uga dilarang mandi sekurangkurangna
dalam 4= &am dan men&aga agar punggung selalu kering setelah diuka u&i tempelna
sampai pema#aan terakhir selesai(
&i tempel dengan ahan standar &angan dilakukan terhadap penderita ang mempunai
riwaat urtikaria dadakan karena dapat menimulkan urtikaria generalisata ahkan reaksi
ana3ilaksis(
etelah diiarkan menempel selama 4= &am u&i tempel dilepas( Pema#aan pertama
dilakukan 1+B0 menit setelah dilepas agar e3ek tekanan ahan ang diu&i telah menghilang
atau minimal( 6asilna di#atat seperti erikut , 3
1 G reaksi lemah 8non!esikuler , eritema in3iltrat papul 8H
2 G reaksi kuat , edema atau !esikel 8HH
B G reaksi sangat kuat 8ekstrim , ula atau ulkus 8HHH
4 G meragukan , hana makula eritematosa 8:
+ G iritasi , seperti terakar pustul atau purpura 8I7
) G reaksi negati3 8
G e#ited skin
= G tidak dites 8'. G 'ot .ested
Pema#aan kedua perlu dilakukan sampai satu minggu setelah aplikasi iasana 2 atau 9)
&am setelah aplikasi( Pema#aan kedua ini penting untuk memantu memedakan antara
respon alergik atau iritasi dan &uga mengidenti3ikasi leih anak lagi respon positi3 alergen(
.es pro!okasi meliputi pemerian allergen se#ara langsung pada mukosa respiratorius
dengan mengamati respon target terseut( .ipe pengu&ian ini sangat memantu dalam
mengenai allergen ang ermakna se#ara klinis pada pasienpasien dengan hasil positi3
kekurangan ang utama pada tipe pengu&ian ini adalah keteratasan satu antigen persesi dan
risiko timulna ge&ala ang erat khususna ronkospasme pada pasien asma(
Kerokan kulit
Pemeriksaan kultur akteri isa dilakukan apaila ada komplikasi in3eksi sekunder
akteri( Pemeriksaan K
-
8/17/2019 PBL Blok 15-Dermatitis Kontak Iritan (II)
6/14
• Aetakkan hasil kerokan kulit pada ka#a o&ek
• .eskan 12 tetes larutan K
-
8/17/2019 PBL Blok 15-Dermatitis Kontak Iritan (II)
7/14
-
8/17/2019 PBL Blok 15-Dermatitis Kontak Iritan (II)
8/14
menimulkan reaksi antiodi tuuh &ika terikat dengan protein untuk mementuk
antigen lengkap(!
Epidemiologi
Dermatitis kontak iritan merupakan kelainan seagai akiat pa&anan dengan erupa ahan
kimia dan pelarut ang merusak epidermis atau sampai ke dermis( Pada umumna semua
orang dapat mengalami dermatitis kontak iritan 8DKI ergantung dengan kapasitas tolerensi
kulitna terhadap ahanahan toksik terseut &uga dipengaruhi oleh umur ras dan &enis
kelamin( $umlah penderita DKI diperkirakan #ukup anak terutama ang erhuungan
dengan peker&aan(! .empattempat ang mengalami kelainan isa dimana sa&a tergantung
daerah mana ang terpa&an oleh endaenda iritan(
euah kusioner penelitian diantara 20(000 orang ang dipilih se#ara a#ak di weden
melaporkan ahwa 2+ memiliki perkemangan ge&ala selama tahun seelumna(
-
8/17/2019 PBL Blok 15-Dermatitis Kontak Iritan (II)
9/14
Masingmasing indi!idu memiliki predisposisi ang ereda terhadap eragai iritan( Fungsi
pertahanan dari kulit akan rusak aik dengan peningkatan hidrasi dari stratum korneum
8oklusi suhu dan kelemaan tinggi ilasan air ang sering dan lama dan penurunan hidrasi
8suhu dan kelemaan rendah(
.ael 1( iritan ang sering menimulkan DKI2
%sam kuat 86idroksida hidro3lorida asam nitrat asam sul3at
*asa kuat 8Kalsium hidroksida natrium hidroksida kalium hidroksida
Detergen
7esin epoksi
Etilen oksida
Fierglass
Minak 8lurikan
Pelarutpelarut organik
%en oksidator
plasti#i5er
erpihan kau
?amar 1( Dermatitis kontak iritan
umer, images(google(#om/dermatitiskontakiritan
Patofisiologi
Pada dermatitis kontak iritan kelainan kulit timul akiat kerusakan sel ang diseakan oleh
ahan iritan melalui ker&a kimiawi maupun 3isik( *ahan iritan merusak lapisan tanduk dalam
eerapa menit atau eerapa &am ahanahan iritan terseut akan erdi3usi melalui
9
-
8/17/2019 PBL Blok 15-Dermatitis Kontak Iritan (II)
10/14
memran untuk merusak lisosom mitokondria dan komponenkomponen inti sel( Dengan
rusakna memran lipid keratinosit maka 3os3olipase akan diakti3kan dan memeaskan
asam arakidonat akan memeaskan prostaglandin dan leukotrin ang akan meneakan
dilatasi pemuluh darah dan transudasi dari 3aktor sirkulasi dari komplemen dan sistem kinin(
$uga akan menarik neutro3il dan lim3osit serta mengakti3kan sel mast ang akan
memeaskan histamin prostaglandin dan leukotrin( P%F akan mengakti!asi platelets ang
akan meneakan peruahan !askuler( Diasil gliserida akan merangsang ekspresi gen dan
sintesis protein( Pada dermatitis kontak iritan ter&adi kerusakan keratinosit dan keluarna
mediator mediator( ehingga peredaan mekanismena dengan dermatis kontak alergik
sangat tipis aitu dermatitis kontak iritan tidak melalui 3ase sensitisasi(
%da dua &enis ahan iritan aitu , iritan kuat dan iritan lemah( Iritan kuat akan menimulkan
kelainan kulit pada pa&anan pertama pada hampir semua orang sedang iritan lemah hana
pada mereka ang paling rawan atau mengalami kontak erulangulang( Faktor kontriusi
misalna kelemaan udara tekanan gesekan dan oklusi mempunai andil pada ter&adina
kerusakan terseut(!
#ejala klinis
Dua &enis ahan iritan maka dermatitis kontak iritan &uga ada dua ma#am aitu dermatitis
kontak iritan akut dan dermatitis kontak iritan kronis(
1( DKI akut
Dermatititis kontak iritan akut peneana iritan kuat 8larutan asam sul3at asam
hidroklorid natrium hidroksida iasana karena ke#elakaan( Kulit terasa pedih atau panas
eritema !esikel atau ula( Auas kelainan umumna seatas daerah ang terkena eratas
tegas dan asimetris($,%
Pada umumna kelainan kulit mun#ul segera tetapi ada se¨ah ahan kimia ang
menimulkan reaksi akut lamat misalna podo3ilin antralin asam 3luorohidrogenat
sehingga dermatitis kontak iritan akut lamat( Kelainan kulit aru terlihat setelah 1224 &am
atau leih( >ontohna ialah dermatitis ang diseakan oleh ulu serangga ang terang pada
malam hari 8dermatitis !enenata@ penderita aru merasa pedih setelah esok harina pada
awalna terlihat eritema dan sorena sudah men&adi !esikel atau ahkan nekrosis(
2( DKI kronik
10
-
8/17/2019 PBL Blok 15-Dermatitis Kontak Iritan (II)
11/14
Dermatitis kontak iritan kronis atau dermatitis iritan kumulati3 diseakan oleh kontak
dengan iritan lemah ang erulangulang 8oleh 3aktor 3isik misalna gesekan trauma mikro
kelemaan rendah panas atau dingin@ &uga ahan #ontohna detergen saun pelarut tanah
ahkan &uga air( Dermatitis kontak iritan kronis mungkin ter&adi oleh karena ker&asama
eragai 3aktor( *isa &adi suatu ahan se#ara sendiri tidak #ukup kuat meneakan
dermatitis iritan tetapi ila ergaung dengan 3aktor lain aru mampu( Kelainan aru nata
setelah erharihari erminggu atau ulan ahkan isa ertahuntahun kemudian( ehingga
waktu dan rentetan kontak merupakan 3aktor paling penting( Dermatitis iritan kumulati3 ini
merupakan dermatitis kontak iritan ang paling sering ditemukan(
?e&ala klasik erupa kulit kering eritema skuama lamat laun kulit teal 8hiperkeratosis
dan likeni3ikasi atas kelainan tidak tegas( *ila kontak terus erlangsung akhirna kulit
dapat retak seperti luka iris 83isur misalna pada kulit tumit tukang #u#i ang mengalami
kontak terus menerus dengan deter&en( %da kalana kelainan hana erupa kulit kering atau
skuama tanpa eritema sehingga diaaikan oleh penderita( etelah kelainan dirasakan
mengganggu aru mendapat perhatian( *anak peker&aan ang eresiko tinggi ang
memungkinkan ter&adina dermatitis kontak iritan kumulati3 misalna , men#u#i memasak
memersihkan lantai ker&a angunan ker&a di engkel dan erkeun(=
B( DKI .raumatik
Kelainan kulit setelah trauma panas atau laserasi( *entukna dermatitis numularis dengan
masa penemuhan kirakira ) minggu(
4( DKI suekti3
Kelainan kulit tidak terlihat namun penderita merasa perih atau seperti terakar( Diseut &uga
DKI sensori(
+( DKI non eritmatosa
DKI dengan 3ungsi sawar stratum korneum tanpa kelainan se#ara klinis(
Komplikasi
%dapun komplikasi Dermatitis Kontak Iritan se#ara umum adalah seagai erikut,%
11
-
8/17/2019 PBL Blok 15-Dermatitis Kontak Iritan (II)
12/14
Meningkatkan resiko sensitisasi pengoatan topi#al
Aesi kulit isa mengalami in3eksi sekunder khususna oleh taphulo#o##us %ureus
'eurodermatitis sekunder 8liken simpleks kronis isa ter&adi terutama pada peker&a ang
terpapar iritan di tempat ker&ana atau dengan stress psikologi
6iperpigmentasi atau hipopigmentasi post in3lamasi pada area terkena DKI
$aringan parut mun#ul pada paparan ahan korosi3 ekskoriasi atau arti3ak
Penatalaksanaan
.erapi ang tepat didasarkan kausa aitu meningkirkan peneana namun karena
peneana muli3aktor dan kadang &uga tidak diketahui dengan pasti maka pengoatanna
ersi3at simptomatis aitu dengan menghilangkan/mengurangi keluhan dan ge&ala dan
menekan peradangan(1( 'on medika mentosa9
• $angan menggaruk / menggisok karena akan memperuruk penakit
• *ila gatal #ukup ditekantekan atau kompres dingin mengandungmentol/ 3enol 8ukan
air panas(
• Kurangi kontak dengan ahan iritan misalna dengan mengunakan sarung tangan
2( Medika mentosa9
a( istemik ,
• Kasus ringan , anti histamin untuk mengurangi rasa gatal
• Kasus akut dan erat , kortikosteroid 8mis, hidrokortison etametason !alerat
3luokinolon
teroid kuat seperti kloetasol dipropionat harus dihindari atau hana dipakai dalam
&angka waktu ang pendek karena terdapat kemungkinan e3ek samping oat(9
• %ntiiotik oral harus dierikan apaila ada ke#urigaan in3eksi akteri sekunder
( .opikal ,
• Dermatitis akut/asah 8madidans , kompres teruka dengan kalium permanganas
1,10000
• Dermatitis suakut , losio 8edak ko#ok krim pasta linimentum 8pasta pendingin
• Dermatitis kronik , salep
• Krim #ampuran mesone dan #hlorampeni#ol 2 dioleskan 2 sehari(
Pencegahan
12
-
8/17/2019 PBL Blok 15-Dermatitis Kontak Iritan (II)
13/14
trategi pen#egahan seagai erikut,
• *ersihkan kulit ang terkena ahan iritan dengan air dan saun( *ila dilakukan
se#epatna dapat menghilangkan anak iritan dan allergen dari kulit(
•
?unakan sarung tangan saat menger&akan peker&aan rumah tangga untuk menghindarikontak dengan ahan pemersih(
• *ila sedang eker&a gunakan pakaian pelindung atau sarung tangan untuk menghindari
kontak dengan ahan allergen atau iritan(19
Prognosis
*ila ahan iritan penea dermatitis terseut tidak dapat disingkirkan dengan sempurna
maka prognosisna kurang aik( Keadaan ini sering ter&adi pada dermatitis kontak iritankronis ang peneana multi3aktor &uga pada penderita atopi(
Kesimpulan
"anita usia 2+ tahun seorang iu rumah tangga ang menger&akan eerapa peker&aan rumah
karena pemantuna pergi mengalami gatal pada kedua tanganna ang disertai dengan
perih dan kemerahan diseakan oleh kontak terhadap ahan iritan se#ara erulangulang
akiat keiasaan ataupun peker&aanna tanpa melalui proses sensititasi terleih dahulu dan
tidak dipengaruhi oleh 3aktor genetik mengalami dermatitis kontak iritan tipe kronis( 6al ini
dapat diterapi terutama dengan menghindari pa&anan ang meneakan iritan terseut(
6ipotesis diterima(
Daftar pustaka
1( D&uanda % 6am5ah M %isah editor( Ilmu penakit kulit dan kelamin( Edisi +(
$akarta, *alai Penerit FK I@ 200,h(129B=(2( 7uenstein D "ane D *radle $( kedokteran klinis( Edisi 1( $akarta, Erlangga@
200,h(B4B+(
B( $earatnam $ Koh D( *uku a&ar praktik kedokteran ker&a( Edisi 1( $akarta, Penerit *uku
Kedokteran E?>@ 2010,h(119(
4( Fit5patri#k .homas *( Dermatology in General Medicine( th ed( 'ew Cork,
M#?raw6ill@ 200=(
+( *rashers A( %plikasi klinis pato3isiologi pemeriksaan dan mana&emen( Edisi 2( $akarta,
Penerit *uku Kedokteran E?>@ 200B,h(B1+(
13
-
8/17/2019 PBL Blok 15-Dermatitis Kontak Iritan (II)
14/14
)( *rown 7? *urns .( le#ture notes on dermatolog( Edisi =( $akarta, Erlangga@ 200+,h())
9(
( ?raer M% .oth PP 6earing 7A( *uku saku dokter keluarga( Edisi 1( $akarta, Penerit
*uku Kedokteran E?>@ 200),h(+=9(
=( "ol33 Klaus( $ohnson 7(%( Fit5patri#ks #olor atlas N snopsis o3 #lini#al dermatolog(
)th ed( nited tated o3 %meri#a, .he M#?raw 6ill >ompenies@ 2009,p(1=22(
9( ?unawan ? editor( Farmakologi dan terapi( Edisi +( $akarta, Departemen 3armakologi
dan terapeutik Fakultas Kedokteran ni!ersitas Indonesia@ 200(h(+1B(
14