pbl 8

Upload: aflianmengko

Post on 08-Mar-2016

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makalah PPOK

TRANSCRIPT

Sistem Kardiovaskular 1Pingsan dan Hubungannya dengan Jantung

PendahuluanSinkop atau pingsan adalah hilangnya kesadaran secara mendadak yang sangat sering diakibatkan karena adanya kelainan jantung. Sinkop umumnya tidak berbahaya dan paling sering disebabkan oleh vasodilatasi mendadak yang nantinya akan meninbulkan hipotensi atau tekanan darah rendah.Secara normal, jantung besarnya sekepalan tangan. Jantung terletak dalam rongga dada di antara kedua paru-paru, di belakang sternum serta di depan oesophagus.Jantung diselimuti oleh selaput luar yang disebut pericardium. Dan jantung sendiri terdiri atas tiga lapis lapisan; epikardium, miokardium, dan endokardium.Jantung memiliki empat ruangan; dua ventrikel dan dua atrium. Ventrikel memiliki fungsi sebagai pemompa darah dari jantung menuju pembuluh darah; ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis dan ventrikel kiri menuju aorta. Sedangkan atrium berfungsi sebagai penerima darah dari pembuluh darah dan menyalurkannya ke ventrikel; atrium kanan menerima darah dari vena cava dan atrium kiri menenerima darah dari vena pulmonalis.Pembuluh darah terbesar yaitu aorta dan vena cava. Di mana aorta adalah pembuluh nadi terbesar yang membawa darah kaya oksigen dan nutrisi. Dan vena cava membawa darah yang kaya sisa metabolisme.

PembahasanSecara anatomis dan histologis, jantung besarnya sekepalan tangan. Jantung terletak dalam rongga dada di antara kedua paru-paru, di belakang sternum serta di depan oesophagus. Jantung diselimuti oleh selaput luar yang disebut pericardium. Perikardium ini terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan dalam (pericardium viseralis) dan lapisan luar (pericardium parietalis). Pericardium parietalis melekat pada tulang dada di sebelah depan, kolumna vertebralis di sebelah belakang., dan diafragma di sebelah bawah. Pericardium viseralis langsung melekat pada permukaan jantung. Kedua lapisan ini dipisahkan oleh sedikit cairan pelumas yang berfungsi mengurangi gesekan ketika jantung melakukan gerakan memompa. 1Pelapis Jantunga. Perikardium adalah kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan mengecil, membungkus jantung dan pembuluh darah besar. Kantong ini melekat pada diafragma, sternum dan pleura yang membungkus paru-paru. Di dalam perikardium terdapat dua lapisan yakni lapisan fibrosa luar dan lapisan serosa dalam.2b. Rongga perikardial adalah ruang potensial antara membran viseral dan parietal. 2Dinding jantunga. Epikardium (luar) : tersusun dari lapisan sel-sel mesotelial yang berada di atas jaringan ikat. 2b. Miokardium (tengah) : terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi utnuk memompa darah. Kontraksi miokardium menekan darah keluar ruang menuju arteri besar. 2c. Endokardium (dalam) : tersusun dari lapisan endotellial yang melapisi pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan jantung. 2

Arteri KoronerKarena Jantung adalah terutama terdiri dari jaringan otot jantung yang terus menerus kontrak dan rileks, ia harus memiliki pasokan oksigen yang konstan dan nutrisi yang cukup. Arteri koroner adalah jaringan pembuluh darah yang membawa oksigen dan darah kaya nutrisi ke jaringan otot jantung. 1Darah meninggalkan ventrikel kiri keluar melalui aorta, yang arteri utama tubuh. Dua arteri koroner, disebut sebagai kiri dan kanan arteri koroner, muncul dari awal aorta, di dekat bagian atas jantung. 1Segmen awal dari arteri koroner kiri disebut koroner utama kiri. Ini pembuluh darah adalah sekitar lebar dari jerami dan kurang dari satu inci panjangnya. Cabang-cabang ini menjadi dua arteri sedikit lebih kecil: anterior kiri turun arteri koroner dan arteri koroner kiri sirkumfleksa. Anterior kiri arteri koroner menurun tertanam di permukaan sisi depan jantung. Kiri lingkaran arteri koroner sirkumfleksa sekitar sisi kiri jantung dan tertanam di permukaan bagian belakang jantung. 1Sama seperti cabang pohon, cabang arteri koroner ke dalam kapal semakin kecil. Kapal yang lebih besar perjalanan sepanjang permukaan hati, namun cabang-cabang yang lebih kecil menembus otot jantung. Cabang terkecil, kapiler disebut, sangat sempit bahwa sel darah merah harus perjalanan dalam file tunggal. Dalam kapiler, sel-sel darah merah menyediakan oksigen dan nutrisi ke jaringan otot jantung dan ikatan dengan karbon dioksida dan produk sampah metabolik, membawa mereka pergi dari hati untuk pembuangan melalui paru-paru, ginjal dan hati. 1Ketika plak kolesterol berakumulasi sampai titik memblokir aliran darah melalui arteri koroner, otot jantung jaringan diberi makan oleh arteri koroner melewati titik penyumbatan adalah kekurangan oksigen dan nutrisi. Daerah ini jaringan otot jantung berhenti berfungsi dengan baik. Kondisi ketika arteri koroner menjadi tersumbat menyebabkan kerusakan pada otot jantung melayani jaringan disebut infark miokard atau serangan jantung. 1Superior Vena CavaVena kava superior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kepala dan tubuh bagian atas umpan ke v. kava superior, yang bermuara di atrium kanan jantung. 1Inferior Vena CavaVena kava inferior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kaki dan umpan dada rendah ke v. kava inferior, yang bermuara di atrium kanan jantung. 1AortaAorta adalah pembuluh darah tunggal terbesar di tubuh. Ini adalah kira-kira diameter ibu jari Anda. kapal ini membawa darah yang kaya oksigen dari ventrikel kiri ke berbagai bagian tubuh. 1Pulmonary ArteryArteri paru adalah pembuluh darah transportasi de-oksigen dari ventrikel kanan ke paru-paru. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua arteri membawa darah yang kaya oksigen. Hal ini lebih tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh arteri yang membawa darah dari jantung. 1Pulmonary VeinVena paru adalah pembuluh darah mengangkut oksigen yang kaya dari paru ke atrium kiri. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua urat membawa darah de-oksigen. Hal ini lebih tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh vena yang membawa darah ke jantung. 1Atrium KananAtrium kanan yang tipis dindingnya ini berfungsi menerima darah de-oksigen dari tubuh melalui vena kava superior (kepala dan tubuh bagian atas), inferior vena kava (kaki dan dada lebih rendah) dan sinus koronarius. Simpul sinoatrial (SA) mengirimkan impuls yang menyebabkan jaringan otot jantung dari atrium berkontraksi dengan cara yang terkoordinasi seperti gelombang. Katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari ventrikel kanan, akan terbuka untuk membiarkan darah de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan. 1Ventrikel KananVentrikel kanan menerima darah de-oksigen sebagai kontrak atrium kanan. Katup paru menuju ke arteri paru tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh, mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kanan, menutup katup trikuspid dan katup paru terbuka. Penutupan katup trikuspid mencegah darah dari dukungan ke atrium kanan dan pembukaan katup paru memungkinkan darah mengalir ke arteri pulmonalis menuju paru-paru. 1Atrium KiriAtrium kiri menerima darah beroksigen dari paru-paru melalui vena paru-paru. Sebagai kontraksi dipicu oleh node sinoatrial kemajuan melalui atrium, darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri. 1Ventrikel KiriVentrikel kiri menerima darah yang mengandung oksigen sebagai kontrak atrium kiri. Darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri. Katup aorta menuju aorta tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh, mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kiri, menutup katup mitral dan katup aorta terbuka. Penutupan katup mitral mencegah darah dari dukungan ke atrium kiri dan pembukaan katup aorta memungkinkan darah mengalir ke aorta dan mengalir ke seluruh tubuh. 1Otot PapilerOtot-otot papiler melampirkan ke bagian bawah dinding bagian dalam ventrikel. Mereka menyambung ke korda tendinea, yang melekat pada katup trikuspid dalam ventrikel kanan dan katup mitral di ventrikel kiri. Kontraksi otot-otot papiler membuka katup-katup ini. Ketika otot papiler santai, katup-katup dekat. 1Korda tendineaKorda tendinea adalah tendon yang menghubungkan otot papiler ke katup trikuspid dalam ventrikel kanan dan katup mitral di ventrikel kiri. Sebagai kontrak otot papilaris dan rileks, korda tendinea mengirimkan Kenaikan dan penurunan tegangan ke masing-masing katup, menyebabkan mereka untuk membuka dan menutup. The korda tendinea adalah string seperti dalam penampilan dan kadang-kadang disebut sebagai jantung string.1Mitral ValveKatup mitral memisahkan atrium kiri dari ventrikel kiri. Katup ini membuka untuk memungkinkan darah beroksigen dikumpulkan di atrium kiri mengalir ke ventrikel kiri. Katup ini menutup sebagai kontrak ventrikel kiri, mencegah darah dari kembali ke atrium kiri; demikian, memaksanya untuk keluar melalui katup aorta ke dalam aorta. 1Pulmonary ValveKatup paru memisahkan ventrikel kanan dari arteri paru-paru. Sebagai kontrak ventrikel, ini akan membuka untuk membiarkan darah de-oksigen dikumpulkan di ventrikel kanan mengalir ke paru-paru. Ini menutup sebagai ventrikel santai, mencegah darah kembali ke jantung. 1

Gambar 1: Struktur Anatomi Jantung

Katup JantungKatup Atrioventrikularis (AV)Katup atrioventrikularis menghubungkan atrium dengan ventrikel. Daun-daun katup atrioventrikularis halus, tetapi tahan lama. Ada dua katup atrioventrikularis, yaitu katup trikuspidalis dan katup mitralis. Katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari ventrikel kanan. Katup ini membuka untuk memungkinkan darah de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan. Katup ini menutup sebagai kontrak ventrikel kanan, mencegah darah dari kembali ke atrium kanan; demikian, memaksanya untuk keluar melalui katup paru ke arteri paru-paru. Sementara, katup mitralis yang memisahkan atrium dan ventrikel kiri merupakan katup bikuspidalis (memiliki dua buah katup). 1,3Katup SemilunarisAda dua katup semi lunaris, yang masing-masing sama bentuknya, yakni terdiri atas tiga daun katup yang simetris dan berbentuk menyerupai corong. Katup-katup ini tertambat dengan kekuatan annulus fibrosus (jaringan ikat). Katup aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta, Sebagai kontrak ventrikel, ini akan membuka untuk membiarkan darah beroksigen dikumpulkan di ventrikel kiri mengalir ke seluruh tubuh. Ini menutup sebagai ventrikel santai, mencegah darah kembali ke jantung. Sedangkan, katup pulmonalis terletak antara ventrikel kanan dan arteria pulmonalis. Katup semilunaris mencegah aliran darah kembali ke ventrikel kanan.1,3

Jantung sebagai Pompa DarahSistem sirkulasi terdiri atas tiga komponen dasar, yaitu jantung, pembuluh darah, dan darah itu sendiri. Jantung berperan sebagai pompa yang melakukan tekanan terrhadap darah untuk menimbulkan gradient tekanan yang diperlukan agar darah dapat mengalir ke jaringan. Sedangkan pembuluh darah berfungsi sebagai saluran atau pipa untuk mengarahkan dan mendistribusikan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan kemudian mengembalikannya ke jantung. Dan darah berfungsi sebagai media transportasi tempat bahan-bahan yang akan disalurkan menumpang.3Pada dasarnya, sistem sirkulasi terbagi menjadi dua, yang keduanya berawal dan berakhir di jantung, yaitu sirkulasi paru dan sirkulasi sistemik. Sirkulasi paru terdiri atas lengkung pembuluh yang tertutup antara jantung dan paru. Sedangkan sirkulasi sistemik terdiri atas pembuluh yang mengangkut darah antara jantung dan sistem organ. 3Dilihat dari pentingnya peranan jantung sebagai pompa darah, jantung merupakan organ pertama berfungsi pada manusia sejak saat embrio, sekitar tiga minggu setelah pembuahan. Secara anatomis jantung merupakan satu organ, tetapi sisi kanan dan kiri jantung memiliki fungsi yang berbeda sebagai dua pompa yang terpisah. 3Jantung yang terbagi menjadi sisi kanan dan kiri masing-masing terbagi atas bagian atas dan bawah, sehingga memiliki empat ruang. Ruang di bagian atas dikenal sebagai atrium, yang menerima darah yang kembali ke jantung dan mengalirkannya ke ruangan di bawahnya. Ruangan di bagian bawah tersebut dikenal sebagai ventikel, yang memompa darah keluar dari jantung. Dari ventikel, darah akan dibawa menjauhi jantung menuju jaringan oleh pembuluh darah arteri, dan darah akan dikembalikan dari jaringan ke jantung oleh pembuluh darah vena. 3Jantung sisi kanan dan kiri dipisahkan oleh suatu septum, untuk mencegah percampuran darah dari kedua sisi jantung tersebut. Hal tersebut sangat penting karena sisi kanan jantung menerima dan memompa darah dengan kadar oksigen yang rendah, sedangkan sisi kiri jantung menerima dan memompa darah dengan kadar oksigen tinggi. 3Darah yang masuk ke atrium kanan melalui vena besar, yang dikenal sebagai vena kava. Dari atrium kanan diteruskan ke ventrikel kanan, yang kemudian dipompakan ke paru melalui arteri pulmonalis. Dari paru, darah akan kembali dibawa ke jantung melalui vena pulmonalis dan masuk ke atrium kiri. Dari atrium kiri darah diteruskan ke ventrikel kiri dan dipompakan ke jaringan melalui arteri besar yang dikenal sebagai aorta. Dengan demikian, ventrikel kanan jantung memompa darah ke dalam sirkulasi paru lalu ke paru, sedangkan ventrikel kiri jantung memompa darah ke sirkulasi sistemik lalu ke organ. Itulah sebabnya jantung juga dikenal sebagai pompa ganda. Secara simultan, kedua sisi jantung memompa darah dengan jumlah yang sama. Tetapi sirkulasi paru memiliki tekanan dan resistensi yang rendah, sedangkan sirkulasi sistemik memiliki tekanan dan resistensi yang tinggi. Sehingga meskipun sisi kanan dan kiri memompa darah dengan jumlah yang sama, sisi kiri jantung melakukan kerja yang lebih berat. Oleh sebab itu, ventrikel kiri mempunyai ketebalan otot yang lebih padat dari ventrikel kanan, karena kerja yang dilakukan lebih berat. 3Dalam jantung, darah mengalir secara tetap dengan satu arah, hal tersebut dipastikan dengan adanya katup-katup yang berfungsi untuk mencegah aliran balik darah. Katup-katup tersebut terletak sedemikian sehingga hanya membuka dan tertutup secara pasif oleh perbedaan tekanan. 3Ada empat katup yang terdapat di jantung. Dua katup terletak diantara masing-masing atrium dan ventrikel kanan dan kiri, katup tersebut dikenal sebagai katup atrioventrikel (katup AV). Katup-katup ini membiarkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel tetapi mencegah aliran balik darah dari ventrikel ke atrium ketika pengosongan ventrikel. Katup AV pada sisi kanan jantung dikenal sebagai katup trikuspid, karena terdiri atas tiga daun katup. Katup AV pada sisi kiri jantung dikenal sebagai katup bikuspid atau katup mitralis, karena terdiri atas dua daun katup. Tepi daun katup AV diikat oleh korda tendinae, tali fibrosa tipis namun kuat, yang mencegah katup berbalik. Tali ini berjalan dari tepi daun katup dan melekat pada muskulus papilaris. Saat ventrikel berkontraksi, muskulus papilaris juga akan berkontraksi untuk menarik korda tendinae ke bawah sehingga katup AV tertutup. 3Dua katup lainnya ialah katup aorta dan katup pulmonalis yang dikenal sebagai katup semilunaris. Kedua katup tersebut masing-masing memliki tiga daun katup yang berbentuk kantung mirip dengan bulan separuh. Katup-katup ini terbuka ketika tiap-tiap tekanan di ventrikel kanan dan kiri melebihi tekanan di aorta dan di arteri pulmonalis, selama ventrikel berkontraksi dan mengosongkan isinya. Katup semilunaris dapat mencegah aliran balik darah karena struktur anatomis dan posisi daun-daun katupnya yang membentuk kelim yang dalam dan anti bocor. 3Antara vena dan atrium tidak terdapat katup yang mencegah aliran balik darah, hal tersebut karena biasanya aliran balik darah dari atrium ke vena tidak menimbulkan masalah. Hal tersebut disebabkan dua hal; tekanan atrium biasanya tidak jauh lebih besar dari pada tekanan vena. Dan tempat vena kava memasuki atrium biasanya tertekan selama atrium berkontraksi. 3

Gambar 2: Katup pada Jantung

Gambar 3: Tekanan dan Aliran Darah pada Jantung

Aktivitas Listrik pada JantungJantung dapat berkontraksi dan memompa darah karena ada potensial aksi yang menyebar melaui sel-sel otot, potensial aksi tersebut ditimbulkannya sendiri, hal tersebut merupakan salah satu sifat yang dimiliki jantung yang dikenal sebagai otoritmitas. Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung, 99% sel otot jantung adalah sel kontraktil. Otot ini melakukan kerja mekanis yaitu memompa. Sel-sel pekerja ini tidak dapat menghasilkan potensial aksinya sendiri. Sedangkan 1% sisanya adalah sel otoritmik, sel ini tidak berkontraksi tetapi mengkhususkan diri untuk mencetuskan dan menghantarkan potensial aksi yang bertanggung jawab untuk kontraksi sel-sel pekerja. 3Sel-sel otoritmik jantung tidak memiliki potensial istirahat, sel tersebut memperlihatkan aktivitas pemacu, yaitu membran mereka secara perlahan mengalami depolarisasi antar tiap potensial aksi sampai ambang tercapai. Dengan siklus pembentukan potensial aksi yang terus menerus berulang seperti itu, sel akan terus mencetuskan potensial aksi yang akan menyebar ke seluruh jantung untuk mencetuskan denyut jantung secara berirama tanpa perangsangan saraf apapun. Impuls listrik yang timbul disebarkan melalui gap junction ke sel-sel sekitarnya, tetapi tidak untuk sel-sel kontraktil di atrium dan ventrikel. Karena tidak terdapat gap juntion antara sel kontraktil atrium dan ventrikel, selain itu atrium dan ventrikel dipisahkan oleh rangka fibrosa yang mengelilingi katup dan tidak dapat menghantarkan listrik. 3Pada sel-sel otoritmik jantung, potensial membran tidak menetap antara tiap potensial aksi. Karena setelah suatu potensial aksi, membran secara lambat akan mengalami depolarisasi atau pergeseran ke ambang letup akibat inaktivasi saluran K. Pada saat yang sama ketika sedikit K keluar sel karena penurunan permeabelitas K, Na, yang permeabelitasnya tidak berubah terus masuk ke dalam sel. Akibatnya bagian dalam sel secara perlahan menjadi kurang negatif, yaitu membran secara bertahap mengalami depolarisasi menuju ambang letup. Setelah ambang tercapai dan saluran Ca terbuka, terjadi influks Ca secara cepat, menimbulkan fase naik dari potensial aksi spontan. Fase turun disebabkan oleh efluks cepat K akibat pengaktifan saluran K. Yang kemudian terjadi inaktivasi saluran K dan kembali terjadi depolarisasi lambat lagi. 3Sel-sel otoritmik dapat ditemukan pada; nodus sinoatrium (SA), nodus atrioventrikel (AV), Berkas His (berkas atrioventrikel), dan pada serat purkinye. 3Nodus SA merupakan daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat lubang vena kava superior. Nodus AV merupakan sebuah berkas kecil sel-sel otot jantung khusus di dasar atrium kanan dekat septum (tepat di atas pertautan atrium dan ventrikel). Berkas His merupakan suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari nodus AV dan masuk ke septum anterioventrikel, tempat berkas tersebut bercabang yang membentuk berkas ke kanan dan kiri dan berjalan ke bawah melingkari ujung bilik ventrikel dan kembali ke atrium di sepanjang dinding luar. Sedangkan serat purkinye merupakan serat-serat terminal halus yang berjalan dari berkas His dan menyebar ke seluruh miokardium ventrikel. 3

Gambar 4: Letak Nodus jantungSel-sel jantung memiliki kecepatan pembentukan potensial aksi yang berbeda, dan yang tertinggi terletak di nodus SA. Kecepatan otoritmitasnya ialah 70-80 potensial aksi per menit dan di kenal sebagai sel pemacu, yang akan memacu jaringan otoritmik lain sesuai dengan kecepatannya. Jaringan otoritmik lain tidak mampu menjalankan kecepatan mereka yang rendah karena mereka sudah diaktifkan oleh potensial aksi yang berasal dari nodus SA. Jaringan otoritmik lain merupakan pemacu laten yang dapat mengambil alih sebagai pemacu jika nodus SA rusak, tetapi sesuai dengan kecepatan pembentukan potensial aksi yang tercepat berikutnya. 3Dimulai dari nodus SA potensial aksi akan menyebar ke seluruh jantung, agar penyebaran berjalan efisien penyebaran tersebut harus memenuhi tiga kriteria; eksitasi dan kontraksi atrium harus selesai sebelum kontraksi ventrikel dimulai, eksitasi serat-serat otot jantung harus dikoordinasi untuk memastikan bahwa setiap bilik jantung berkontraksi sebagai suatu kesatuan untuk menghasilkan daya pompa yang efisien, dan pasangan atrium dan pasangan ventrikel harus secara fungsional terkoordinasi, sehingga kedua anggota pasangan tersebut berkontraksi secara simultan. 3Sebuah potensial aksi yang dimulai di nodus SA pertama kali menyebar ke kedua atrium terutama dari sel ke sel melalui gap junction. Penyebaran impuls tersebut dipermudah dengan adanya dua jalur penghantar atrium khusus, jalur antar atrium dan jalur antarnodus. Jalur antaratrium berjalan dari nodus SA dari atrium kanan ke atrium kiri. Hal ini memastikan kedua atrium akan mengalami depolarisasi untuk berkontraksi sedikit banyak secara simultan. Jalur antarnodus berjalan dari nodus SA ke nodus AV. Nodus AV merupakan satu-satunya titik tempat potensial aksi dapat menyebar dari atrium ke ventrikel. Karena secara struktural antara atrium dan ventrikel dihubungkan oleh jaringan ikat yang tidak dapat menghantarkan listrik. Sehingga satu-satunya cara agar potensial aksi dapat menyebar ke ventrikel adalah melalui nodus AV. Dari nodus AV, potensial aksi menyebar cepat ke seluruh ventrikel, diperlancar oleh sistem penghantar ventrikel khusus yang terdiri atas berkas His dan serat purkinye. 3Membran sel kontraktil pada dasarnya tetap berada dalam keadaan istirahat sebesar -90 mV, hingga tereksitasi oleh aktivitas listrik yang merambat dari sel-sel pemacu. Fase istirahat, dimana membran sel kontraktil masih berada di -90 mV dikenal juga sebagai fase 4. Setelah membran sel kontraktil miokardium ventrikel tereksitasi, timbulah potensial aksi. Selama fase naik potensial aksi, potensial membran dengan cepat naik ke nilai positif sebesar +30 mV akibat peningkatan mendadak permeabelitas membran terhadap Na yang diikuti masuknya Na ke dalam sel. Fase ini dikenal sebagai fase depolarisasi cepat atau juga fase 0. Permeabelitas Na kemudian dengan cepat menurun yang dikenal sebagai peristiwa repolarisasi atau dikenal juga sebagai fase 1. Tetapi untuk sel otot jantung, membran potensial dipertahankan di tingkat positif untuk beberapa saat dan membentuk fase datar yang dikenal sebagai plateau atau dikenal juga sebagai fase 2.3Perubahan voltase yang mendadak menimbulkan dua perubahan; pengaktifan saluran Ca lambat dan penurunan permeabilitas K. Influks Ca yang lambat tersebut menyebabkan sel memiliki nilai kepositifan lebih lama dan merupakan penyebab utama fase 2. Penurunan aliran ke luar K yang bermuatan positif mencegah repolarisasi cepat membran, dengan demikian ikut berperan dalam fase 2. Kemudian fase turun potensial aksi berlangsung cepat akibat inaktivasi saluran Ca dan pengaktifan saluran K. Dengan demikian, repolarisasi cepat yang terjadi di akhir fase datar terutama disebabkan oleh efluks K, yang kemudian membuat bagian dalam sel lebih negatif dari bagian luar dan memulihkan potensial aksi ke tingkat istirahat. Fase repolasrisasi cepat ini juga dikenal sebagai fase 3. 3

Pengaturan Kerja JantungAliran darah didistribusi pada banyak sistem organ sesuai dengan kebutuhan metabolisme dan tuntutan fungsional jaringan. Seiring bertumbuh dan berkembangnya manusia, kebutuhan jaringan terus menerus mengalami perubahan sehingga aliran darah harus terus menerus disesuaikan. Dengan meningkatnya metabolisme jaringan, maka aliran darah harus ditingkatkan guna memasok oksigen dan nutrisi serta untuk membuang hasil akhir metabolisme. Misalnya, selama latihan yang cukup berat, aliran darah menuju otot rangka harus ditingkatkan. Pengaturan ganda distribusi curah jantung dimungkinkan melalui mekanisme pengaturan ekstrinsik dan intrinsik.4Pengaturan ekstrinsikAliran darah yang menuju ke suatu sistem organ dapat ditingkatkan dengan memperbesar curah jantung atau dengan memindahkan darah dari suatu sistem organ yang relatif tidak aktif ke sistem organ lain yang lebih aktif. Aktivitas sistem saraf simpatis dapat menghasilkan kedua respons tersebut. Pertama, rangsangan simpatis akan meningkatkan curah jantung melalui peningkatan frekuensi denyut jantung dan kekuatan kontraksi. Kedua, serabut simpatis adrenergik juga meluas sampai jaringan pembuluh darah perifer, terutama arteriol. Perubahan perangsangan simpatis secara selektif akan merangsang respon alfa dan beta, menyempitkan berberapa arteriol tertentu dan melebarkan yang lain untuk redistribusi darah ke jaringan kapiler yang membutuhkan. Setiap jaringan kapiler memiliki cadangan yang cukup untuk aliran yang meningkat, karena biasanya hanya sebagian kapiler saja yang diperfusi. 4Pembuluh darah otot rangka memiliki kemampuan vasodilatasi yang unik, karena dipersarafi oleh serabut kolinergik simpatis yang berasal dari korteks serebri. Serabut-serabut ini melepaskan asetilkolin, mengakibatkan relaksasi otot polos pembuluh darah. Namun, serabut kolinergik parasimpatis hanya mempersarafi sebagian kecil pembuluh darah perifer. Oleh karena itu aktivitas parasimpatis tidak banyak berpengaruh terhadap distribusi curah jantung atau resistensi perifer total. 4Selain pengaturan melalui saraf, maka agen-agen humoral juga mempunyai pengaruh ekstrinsik terhadap resistensi dan aliran perifer. Medulla adrenal menyekresi katekolamin, epinefrin, dan norepinefrin sebagai respon terhadap kegiatan simpatis. Hormon-hormon ini menimbulkan respons simpatis di pembuluh darah perifer. Zat-zat lain yang berasal dari darah vasopressin, angiotensin, serotonin, dan endothelin juga berperan penting dalam terjadinya vasokonstiksi. Selain itu, zat yang berasal dari darah (seperti bradikinin dan histamine) berperan sebagai vasodilatator. 4Pengaturan intrinsik Pengaturan intrinsik aliran darah (yaitu perubahan aliran darah sebagai respon terhadap perubahan keadaan jaringan lokal) sangat berperan penting dalam jaringan yang memiliki keterbatasan toleransi untuk penurunan aliran darah. Mekanisme pengaturan intrinsik menyebabkan penurunan ketersediaan oksigen atau nutrisi (karena penurunan suplai maupun peningkatan kebutuhan) yang diatasi dengan meningkatkan aliran darah ke jaringan. 4Baru-baru ini, terdapat dua teori yang menjelaskan bahwa perubahan aliran darah ini berkaitan dengan kebutuhan oksigen dan nutrisi. 4Teori pertama adalah teori vasodilator, yang menyatakan bahwa bila metabolisme ditingkatkan atau bila hantaran nutrisi menurun, terjadi peningkatan zat vasodilator yang dihasilkan oleh jaringan. Sebagian zat vasodilator yang diajukan adalah adenosine dan karbondioksida, demikian juga dengan ion K+ dan hidrogen. 4Teori kedua adalah teori kurang nutrisi atau oksigen, yang menyatakan bahwa nutrisi berperan penting dalam mempertahankan tonus pembuluh darah yang dihasilkan oleh kontraksi sel otot polos. Bila kurang nutrisi (baik akibat hantaran yang tidak mencukupi maupun metabolisme yang meningkat), sel-sel otot polos tidak mampu berkontraksi. Hal ini biasanya menyebabkan terjadinya vasodilatasi. Kemungkinan teori vasodilatasi dan teori kurang oksigen atau nutrisi tidak tidak terjadi secara sendiri-sendiri; keduanya terjadi bersamaan untuk mengoptimalkan vasodilatasi. 4Jantung sangat efisien dalam mengekstraksi oksigen dari darah arteri (sekitar 80%) pada saat keadaan istirahat. Oleh karena itu, saat terjadi peningkatan aktivitas metabolik, peningkatan kebutuhan oksigen hanya dapat diatasi dengan meningkatkan aliran darah arteri. Karakteristik ini merupakan alasan mengapa mekanisme pengaturan intrinsik sangat penting untuk mempertahankan kecukupan hantaran oksigen ke jantung. 4

Enzim KardiovaskulerEnzim jantung dapat menganalisis riwayat, gejala, dan elektrokardiogram kardiovaskuler. Analisis enzim bertujuan untuk mendiagnosis infark miokardium. Enzim dilepaskan dari sel bila sel mengalami cedera dan membrannya pecah. Kebanyakan enzim tidak spesifik dalam hubungannya dengan organ tertentu yang rusak.5 Enzim dalam sistem kardiovaskuler dibagi menjadi 2, yaitu:1. Enzim fungsional.6 Umumnya dibuat dalam hati Terdapat dalam sirkulasi darah (berfungsi di dalam plasma, bekerja di dalam darah) Substratnya juga dalam sirkulasi. Sifatnya kontinu atau intermiten (dalam keadaan tertentu baru aktif). Kadarnya besar dalam jaringan.Contoh : lipoprotein lipase, pseudocolinesterase, proenzim pembekuan darah, dan pecahan pembeuan darah.2. Enzim non fungsional.6 Enzim ini tidak berfungsi dalam darah. Substrat tidak ada dalam darah. Apabila dalam plasma kadarnya lebih besar daripada normal, ada indikasi kenaikan kecepatan kerusakan jaringan karena pada saat kerusakan atau kematia sel, enzim ini berdifusi pasif ke dalam plasma.Contoh : ailase pankreas, lipase, alkaline fosfatase (terdapat di hati dan tulang yang berfungsi untuk tes fungsi liver), fosfatase asam prostat (PAP).

EKGEKG (elektrokardiogram) adalah rekaman sebagian kecil arus listrik yang dihasilkan oleh otot jantung selama depolarisasi dan repolarisasi yang mencapai permukaan tubuh dan dideteksi oleh elektroda pencatat. EKG adalah grafik yang dibentuk oleh elektrokardiograf. Informasi yang dapat kita dapatkan dari rekaman EKG adalah gangguan ritme jantung seperti aritmia, gangguan elektrolit, abnormalitas konduksi, hipertrofi atrium dan ventrikel, deteksi penyakit bukan jantung, dan pengaruh obat-obatan.3Ada 3 sadapan yang terdapat pada EKG yaitu sadapan bipolar dan sadapan unipolar. Sadapan bipolar adalah I yang merupakan sadapan anggota badan, II yang merupakan beda potensial antara elektroda negatif di lengan kanan dan elektroda positif di lengan kiri, dan III yang merupakan beda potensial antara elektroda negatif lengan kiri dan elektroda positif di tungkai kiri. Sadapan unipolar adalah sadapan prekordial dan sadapan augmented. Sadapan augmented adalah AVF yang merupakan beda potensial antara jantung dengan tungkai, AVR yang merupakan beda potensial antara jantung dengan lengan kanan, dan AVL yang merupakan beda potensial antara jantung dengan lengan kiri. Sadapan prekordial adalah V1 V6. Sadapan V 1 terletak di ruang interkostal IV di kanan sternum. Sadapan V2 terletak di ruang interkostal IV di kiri sternum. Sadapan V3 diletakkan diantara sadapan V2 dan V4. Sadapan V4 diletakkan di ruang interkostalis V sejajar dengan garis midklavikularis sinsitra. Sadapan V5 diletakkan secara mendatar dengan V 4 di linea axillaris anterior sinistra. Sadapan V6 diletakkan secara mendatar dengan V4 V5 di mid axillaris. 3Gambar 5: Letak Sadapan EKG

Gambar 6: Hasil Pencatatan EKGKeterangan gambar: Gelombang P : Depolarisasi atrium Gelombang Q : Depolarisasi di berkas his Gelombang R: Depolarisasi menyebar darir dalam ke luar dasar ventrikel Segmen PR : Waktu yg dibutuhkan oleh impuls dari SA node ke AV node;terjadi perlambatan AV node Gelombang S : Depolarisasi menyebar naik dr bgn dasar ventrikel Kompleks QRS : Depolarisasi ventrikel Segmen ST : Waktu sejak akhir depolarisasi ventrikel sebelum terjadirepolarisasi (fase plateau), saat terjadi kontraksi & pengosonganventrikel Gelombang T : Repolarisasi atrium Interval TP : Waktu saat terjadinya relaksasi & pengisian ventrikel

Nilai normal untuk gelombang P adalah 0,08-0,1 s, interval PR adalah 0,12-0,2 s, interval QT adalah 0,32-0,4 s dan kompleks QRS adalah 0,06-0,1s.

SinkopSinkop atau pingsan adalah keadaan tidak sadarkan diri yang mendadak dan sementara. Hal ini dapat disebabkan oleh kelainan metabolik atau neurologik, tetapi lebih sering di sebabakan oleh kelainan jantung atau vaskular perifer yang menyebabkan aliran darah ke serebrum tidak normal. Sinkop umumnya tidak berbahaya dan paling sering disebabkan oleh vasodilatasi mendadak yang kemudian dapat menyebabkan hipotensi atau tekanan darah rendah.7Jenis sinkop ada 4, yaitu:1. Sinkop postural adalah pingsan akibat penumpukan darah sewaktu posisi berdiri2. Sinkop berkemih adalah pingsan saat buang air kecil3. Sinkop menelan adalah pingsan sewaktu menelan makanan4. Sinkop batuk adalah pingsan sewaktu batuk atau mengejan terdapat tekanan intrathotaks berlebih dan dapat menghambat aliran balik vena5. Sinkop olah raga adalah pingsan sewaktu melakukan kegiatan yang menguras tenaga akibat ketidak mampuan jantung meningkatkan curah jantung untuk memenuhi kebutuhan jaringan.6. Sinkop sinus karotikus adalah pingsan akibat peningkatn tekanan sinus karotikus yang biasanya disebabkan oleh pemakaian kerah baju yang terlalu ketat.7

Mengapa Saat Pingsan Dilakukan Pengangkatan Kaki?Meninggikan kaki 6-12 inci (15-30 cm) dari tempat berbaring merupakan tindakan terapi sederhana tetapi bermanfaat untuk membantu aliran balik vena dari separuh bawah tubuh dan memperbaiki aliran darah serebrum. Namun, posisi kepala di bawah juga menyebabkan visera abdomen menekan diafragma, sehingga ventilasi yang adekuat sulit dipertahankan dan memudahkan timbulnya penyulit paru. Dengan demikian, tindakan ini jangan dilakukan terlalu lama.7

Kesimpulan Sinkop atau pingsan adalah keadaan tidak sadarkan diri yang mendadak dan sementara. Hal ini dapat disebabkan oleh kelainan metabolic atau neurologik, tetapi lebih sering disebabakan oleh kelainan jantung atau vaskular perifer yang menyebabkan aliran darah ke serebrum tidak normal.Meninggikan kaki 6-12 inci (15-30 cm) dari tempat berbaring merupakan tindakan terapi sederhana tetapi bermanfaat untuk membantu aliran balik vena dari separuh bawah tubuh dan memperbaiki aliran darah ke bagian atas tubuh, termasuk serebrum.Sistem sirkulasi terdiri atas tiga komponen dasar, yaitu jantung, pembuluh darah, dan darah itu sendiri. Jantung berperan sebagai pompa yang melakukan tekanan terrhadap darah untuk menimbulkan gradient tekanan yang diperlukan agar darah dapat mengalir ke jaringan. Sedangkan pembuluh darah berfungsi sebagai saluran atau pipa untuk mengarahkan dan mendistribusikan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan kemudian mengembalikannya ke jantung.Aliran darah didistribusi pada banyak sistem organ sesuai dengan kebutuhan metabolisme dan tuntutan fungsional jaringan. Seiring bertumbuh dan berkembangnya manusia, kebutuhan jaringan terus menerus mengalami perubahan sehingga aliran darah harus terus menerus disesuaikan. Pengaturan ganda distribusi curah jantung dimungkinkan melalui mekanisme pengaturan ekstrinsik dan intrinsik.Kerja jantung pun dipengaruhi oleh enzim. Enzim jantung dapat menganalisis riwayat, gejala, dan elektrokardiogram kardiovaskuler. Analisis enzim bertujuan untuk mendiagnosis infark miokardium. Enzim dilepaskan dari sel bila sel mengalami cedera dan membrannya pecah.

Daftar Pustaka1. Saptawati L. Bersahabat dengan penyakit jantung. Jogjakarta: Penerbit Kanisius, 2009.2. Slonane E. Anatomi dan fisiologi. Jakarta: EGC, 2003.h.229.3. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi ke-2. Jakarta: EGC, 2006.4. Price SA. Patofisiologi : konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi ke-6. Jakarta : EGC, 2005.h.517-43.5. Muttaqin A. Pengantar asuhan keperawatan dengan gangguan sistem kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika, 2009.h.59.6. A7. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-22. Jakarta: EGC, 2008.