pbl 24

15
Pendekatan Diagnostik terhadap Pasien dengan Gejala Kelainan Darah Kelompok E7 email : [email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6 Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Telp. (021) 56942061 Pendahuluan Kelainan darah merupakan penyakit yang cukup sering ditemukan dalam masyarakat. Pasien datang dengan keluhan lemas, sering demam, dan keringat dingin memiliki beberapa kemungkinan diagnostik. Kemampuan dalam mendiagnosis sangat ditentukan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Kelainan-kelainan darah tersebut juga disebabkan oleh beberapa faktor penyebab. Makalah ini diharapkan dapat membantu penulis dan pembaca mengerti mengenai diagnostic kelainan darah dalam hal anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, differential diagnosis, penatalaksanaan, komplikasi, prognosis, pencegahan. Dengan demikian, penatalaksanaan kasus kelainan darah dapat dilakukan dengan baik. Anamnesis

Upload: sisilia-sianturi

Post on 16-Dec-2015

232 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

blok 24

TRANSCRIPT

Pendekatan Diagnostik terhadap Pasien dengan Gejala Kelainan DarahKelompok E7email : [email protected] Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No.6 Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Telp. (021) 56942061

PendahuluanKelainan darah merupakan penyakit yang cukup sering ditemukan dalam masyarakat. Pasien datang dengan keluhan lemas, sering demam, dan keringat dingin memiliki beberapa kemungkinan diagnostik. Kemampuan dalam mendiagnosis sangat ditentukan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Kelainan-kelainan darah tersebut juga disebabkan oleh beberapa faktor penyebab. Makalah ini diharapkan dapat membantu penulis dan pembaca mengerti mengenai diagnostic kelainan darah dalam hal anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, differential diagnosis, penatalaksanaan, komplikasi, prognosis, pencegahan. Dengan demikian, penatalaksanaan kasus kelainan darah dapat dilakukan dengan baik.

Anamnesis Pada kasus-kasus kelainan darah seperti anemia, thalasemia, dan leukimia ada beberapa pertanyaan yang dapat kita ajukan sebagai pembantu menegakkan diagnosis yaitu: Apakah merasa badan lemah, lesu, cepat lelah, mata berkunang-kunang serta telinga berdenging? (anemic syndrome) Apakah kuku menjadi rapuh, bergaris-garis vertikal dan menjadi cekung sehingga mirip seperti sendok? Apakah gejala tersebut muncul mendadak atau bertahap? Pada anemia defisiensi besi gejala yang muncul mungkin dapat perlahan karena ada mekanisme kompensasi tubuh. Adakah petunjuk mengenai penyebab anemia? Misal pada anemia defisiensi besi bisa karena perdarahan interna, infeksi cacing, diet yang tidak seimbang, atau riwayat pernah menderita penyakit yang kronis. Tanyakan kecukupan makanan dan kandungan Fe. Adakah gejala yang konsisten dengan malabsorpsi dan tanda kehilangan darah dari saluran cerna berupa tinja gelap, pendarahan rektal, muntah butiran kopi. Jika pasien seorang wanita tanyakan adakah kehilangan darah menstruasi berlebihan. Tanyakan frekuensi dan durasi menstruasi, dan penggunaan tampon serta pembalut. Menanyakan apa pernah menderita penyakit ini sebelumnya dan penyakit kronis lainnya seperti penyakit ginjal kronis, penyakit sumsum tulang, perdarahan hebat sebelumnya Tanyakan adanya gejala sistemik (demam, penurunan berat badan, anoreksia, gatal). Adakah manifestasi nonmetastatik dari keganasan (misalnya penampilan Cushingoid, tromboemboli)? Menanyakan riwayat penyakit keluarga bila ada Apakah terdapat penurunan aktivitas kerja?1,2

Pemeriksaan FisikSebelum melakukan pemeriksaan fisik kita melakukan inform consent pada pasien dan meminta persetujuan pada pasien serta meminta kerjasama selama pemeriksaan agar pemeriksaan dapat terlaksana dengan baik. Mencuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan wajib dilakukan. Pemeriksaan dimulai dengan melihat dan menilai kesadaran pasien untuk menentukan penangan yang harus diberikan kepada pasien. Dilanjutkan dengan pemeriksaan tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan). Adakah tanda-tanda ikterus yang ditandai dengan mata berwarna kuning, atau kulit yg berubah warna menjadi kuning contoh pada anemia hemolitik dapat dijumpai keadaan ini. Adakah tanda-tanda ikterus yang ditandai dengan mata berwarna kuning, atau kulit yg berubah warna menjadi kuning contoh pada anemia hemolitik dapat dijumpai keadaan ini. Lakukan palpasi hati dan limpa untuk menilai apakah ada hepatomegali atau splenomegali yang biasanya terdapat pada anemia hemolitik dan kadang pada anemia defisiensi besi juga dapat ditemukan bila anemia tersebut tidak diterapi.Lakukan palpasi hati dan limpa untuk menilai apakah ada hepatomegali atau splenomegali yang biasanya terdapat pada anemia hemolitik dan kadang pada anemia defisiensi besi juga dapat ditemukan bila anemia tersebut tidak diterapi.KGB dan daerah sekitarnya harus diperhatikan. Kelenjar getah bening harus diukur untuk perbandingan berikutnya. Harus dicatat ada tidaknya nyeri tekan, kemerahan, hangat pada perabaan, dapat bebas digerakkan atau tidak dapat digerakkan, apakah ada fluktuasi, konsistensi apakah keras atau kenyal. Ukuran : normal bila diameter < 1cm (pada epitroclear > 0,5cm dan lipat paha >1,5cm dikatakan abnormal). Nyeri tekan : umumnya diakibatkan peradangan atau proses perdarahan. Konsistensi : keras seperti batu mengarahkan kepada keganasan, padat seperti karet mengarahkan kepada limfoma, lunak mengarahkan kepada proses infeksi, fluktuatif mengarahkan telah terjadinya abses/pernanahan. Penempelan/bergerombol : beberapa KGB yang menempel dan bergerak bersamaan bila digerakkan. Dapat akibat tuberkulosis, sarkoidosis, keganasan.

Pemeriksaan Penunjang Untuk menunjang diagnosis diperlukan diadakan pemeriksaan penunjang. Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat diperiksa untuk menegakkan diagnosis kelainan darah adalah: Tes Darah LengkapKadar hemoglobin, hematokrit, LED, leukosit, trombosit merupakan hal pertama yang penting untuk memutuskan pemeriksaan lebih lanjut dalam menegakkan diagnosis. Pemeriksaan nilai indeks eritrosit MCV, MCH, MCHC, dan retikulosit juga diperlukan untuk menegakan diagnostic anemia. Bila mencurigai adanya penyakit-penyakit lain yang mungkin berkaitan serta untuk mempertajam diagnosis dapat dilakukan pemeriksaan penunjang lainnya antara lain: Konsentrasi Besi Serum dan TIBC (Total Iron Binding Capacity)Pada anemia jenis ini didapatkan Fe serum menurun dan TIBC meningkat. Pemeriksaan Fe serum untuk menentukan jumlah besi yang terikat apda trasferin, sedangkan TIBC untuk mengetahui jumlah transferin dalam darah. Perbandingan antara Fe serum dan TIBC (saturasi transferin) yang dapat diperoleh dengan cara menghitung Fe serum/TIBC x 100% merupakan suatu nilai yang menggambarkan suplai besi ke eritroid sumsum tulang dan sebagai penilaian terbaik untuk mengetahui pertukaran besi antara plasma dan cadangan besi dalam tubuh. Bila saturasi transferin (ST) < 16% menunjukkan suplai besi yang tidak adekuat untuk mendukung eritropoesis. ST