pbb dan bea materai

22
OLEH : 1. FANY HIMAWAN S F0310031 2. RIZKY SAPUTRA F0310077 PBB dan Bea Materai

Upload: fany-dian-setyabudi

Post on 06-Aug-2015

182 views

Category:

Documents


30 download

TRANSCRIPT

Page 1: PBB Dan Bea Materai

OLEH :1. FANY HIMAWAN S F0310031

2. RIZKY SAPUTRA F0310077

PBB dan Bea Materai

Page 2: PBB Dan Bea Materai

PAJAK BUMI DAN BANGUNAN(PBB)

PAJAK KEBENDAAN ATASBUMI DAN/ATAU BANGUNAN

DIKENAKAN TERHADAPSUBJEK PAJAK

ORANG PRIBADI ATAU BADAN SECARA NYATA:• MEMPUNYAI HAK DAN/ATAU MEMPEROLEH MANFAAT ATAS BUMI,

DAN/ATAU • MEMILIKI, MENGUASAI, DAN/ATAU MEMPEROLEH MANFAAT ATAS

BANGUNAN

ADALAH

Page 3: PBB Dan Bea Materai

OBJEK PAJAK

Pasal 2 ayat (1)

BUMI

ADALAH :PERMUKAAN BUMI YG MELIPUTI TANAH

DANPERAIRAN PEDALAMANSERTA LAUT WILAYAH

INDONESIA, DAN TUBUH BUMI YGADA DIBAWAHNYA

Pasal 1 angka 1

BANGUNAN

ADALAH :KONSTRUKSI TEKNIK

YG DITANAM ATAU DILEKATKAN SECARA TETAP PADA TANAH DAN/ATAU PERAIRAN

Pasal 1 angka 2

Page 4: PBB Dan Bea Materai

BANGUNAN

TERMASUK DALAM PENGERTIAN BANGUNAN ADALAH (Penjelasan Pasal 1 angka 2) :Jalan lingkungan yang terletak dalam suatu kompleks bangunan

seperti hotel, pabrik, dan emplasemennya, dan lain-lain yang merupakan satu kesatuan dengan kompleks bangunan tersebut;

Jalan tol;Kolam renang;Pagar mewah;Tempat olah raga;Galangan kapal, dermaga;Taman mewah;Tempat penampungan/kilang minyak, air dan gas, pipa minyak;Fasilitas lain yang memberikan manfaat.

OBJEK PAJAK Pasal 2 ayat (1)

Page 5: PBB Dan Bea Materai

FAKTOR YANG MENENTUKAN KLASIFIKASI OBJEK PAJAK

Pasal 2 ayat (2)

BUMI/TANAH- Letak - Peruntukan- Pemanfaatan- Kondisi lingkungan- Dan lain-lain

BANGUNAN- Bahan bangunan- Rekayasa- Letak- Kondisi lingkungan- Dan lain-lain

Page 6: PBB Dan Bea Materai

§ Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di bidang ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional, yang nyata-nyata tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan;

§ Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau yang sejenis dengan itu;

§ Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang belum dibebani suatu hak;

§ Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas perlakuan timbal balik;

§ Digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi Internasional yang ditentukan oleh Menteri Keuangan.

ADALAH OBJEK PAJAK YANG :

OBJEK PAJAKYANG TIDAK DIKENAKAN PBB

Pasal 3 ayat (1)

Page 7: PBB Dan Bea Materai

Memiliki,menguasaibangunan

Mempunyaisuatu hakatas bumi

Memperolehmanfaat

atas bangunan

Memperolehmanfaat

atas bumi

WAJIB

PAJAK

Dikenakankewajibanmembayar

pajak

SUBJEK

PAJAK

SUBJEK PAJAKPasal 4 ayat (1)

ORANG ATAU BADAN

Pasal 4 ayat (2)

Page 8: PBB Dan Bea Materai

• Dasar Pengenaan Pajak adalah Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)

• NJOP ditetapkan setiap 3 tahun oleh Menkeu, kecuali untuk daerah tertentu ditetapkan setiap tahun sesuai perkembangan daerahnya, dengan memperhatikan :

1. Harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar

2. Perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis yang letaknya berdekatan dan telah diketahui harga jualnya

3. Nilai perolehan baru4. Penentuan Nilai Jual Objek Pengganti

DASAR PENGENAAN PAJAK

Page 9: PBB Dan Bea Materai

• NJOPTKP adalah batas NJOP atas bumi dan/atau bangunan yang tidak kena pajak

• Besarnya NJOPTKP adalah Rp 8.000.000 dengan ketentuan sbb:

1. Setiap WP memperoleh pengurangan NJOPTKP sebanyak satu kali dalam satu tahun pajak

2. Apabila WP mempunyai beberapa objek pajak, maka yang mendapatkan pengurangan NJOPTKP hanya satu objek pajak yang nilainya terbesar dan tidak bisa digabungkan dengan objek pajak lainnya

NILAI JUAL OBJEK PAJAK TIDAK KENA PAJAK (NJOPTKP)

Page 10: PBB Dan Bea Materai

• Dasar Penghitungan PBB adalah Nilai Jual Kena Pajak (NJKP)

• Besarnya NJKP adalah sebagai berikut :1. 40% untuk objek pajak perumahan yang WPnya

perorangan dengan NJOP sama atau lebih dari Rp 1 M, dan tidak dimiliki, dikuasai atau dimanfaatkan oleh PNS, ABRI, dan para pensiunan termasuk janda/dudanya yang berpenghasilan semata-mata dari gaji atau uang pensiun

2. 20% untuk objek pajak lainnya

TARIF PBB adalah 0.5%

Rumus Penghitungan PBB = Tarif x NJKP

DASAR PENGHITUNGAN PBB

Page 11: PBB Dan Bea Materai

Bea Materai

OBJEK PAJAK

DOKUMEN

• Bea Meterai adalam meterai tempel dan kertas meterai yang dikeluarkan oleh Pmerintah Republik Indonesia

Page 12: PBB Dan Bea Materai

Dokumen yang dikenakan Bea materai

• Surat perjanjian dan surat-surat lainnya yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan atau keadaan yang bersifat perdata

• Akta-akta notaris termasuk salinannya• Akta-akta yang dibuat PPAT beserta rangkapnya• Surat berharga seperti wesel, promes, cek dengan nominal

diatas Rp 1 juta• Efek dengan nama dan dalam bentuk apapun dengan

nominal diatas Rp 1 juta• Surat yang memuat jumlah uang lebih dari Rp 1 juta

– Yang menyebutkan penerimaan uang– Yang menyatakan pembukuan uang atau penyimpanan uang

dalam rekening di bank– Yang berisi pemberitahuan saldo rekening di bank– Yang berisi pengakuan pengakuan hutang

Page 13: PBB Dan Bea Materai

Dokumen yang tidak dikenakan Bea Materai

• Dokumen berupa : Surat Penyimpanan barang, konosemen, surat angkutan penumpang dan barang, bukti untuk pengiriman dan penerimaan barang, surat pengiriman barang dan surat-surat lainnya yang disamakan

– Dokumen-dokumen yang dikaitkan langsung dengan kegiatan perekonomian, dengan maksud memperlancar lalu lintas barang dan mengurangi biaya

• Segala bentuk ijazah

• Tanda terima gaji dan sejenisnya

• Tanda bukti penerimaan uang Negara

• Kuitansi untuk semua jenis pajak

• Tanda penerimaan untuk keperluan intern organisasi

• Dokumen yang menyangkut tabungan

• Surat gadai

• Tanda pembagian keuntungan atau bunga dari efek

Page 14: PBB Dan Bea Materai

Subjek Bea Materai

• Pihak yang menerima atau pihak

yang mendapat manfaat dari

dokumen, kecuali pihak-pihak yang

bersangkutan menentukan lain

Page 15: PBB Dan Bea Materai

Tarif Bea Materai

• Rp 3000

• Rp 6000

Page 16: PBB Dan Bea Materai

Bea Materai Rp 3000 dikenakan atas :

• Surat yang memuat jumlah uang, surat

berharga, efek dengan nominal antara

Rp 250 rb sampai Rp 1 juta

• Cek dan Bilyet Giro tanpa batas

pengenaan harga nominal

Page 17: PBB Dan Bea Materai

Saat Terutang Bea Materai

• Dokumen yang dibuat 1 pihak; pada saat dokumen diserahkan

• Dokumen yang dibuat lebih dari 1 pihak; pada saat dokumen selesai dibuat

• Dokumen yang dibuat di LN, pada saat digunakan di Indonesia

Page 18: PBB Dan Bea Materai

Pemateraian Kemudian

• Merupakan cara pelunasan Bea Materai yang dilakukan oleh Pejabat Pos atas permintaan pemegang dokumen yang Bea Materainya belum dilunasi sebagaimana mestinya

• Dokumen-dokumen yang semula tidak dikenakan bea materai, apabila akan digunakan sebagai alat pembuktian di muka pengadilan dikenakan materai Rp 6000 dengan cara pemateraian kemudian

Page 19: PBB Dan Bea Materai

Cara Pelunasan Bea Materai

• Benda Materai

• Cara lain :

– Mesin Teraan Materai

– Membubukan Tanda Lunas Bea

materai

Page 20: PBB Dan Bea Materai

Sanksi Kesalahan dalam Melunasi Bea Materai

• Denda 200% atas Bea Materai

yang tidak atau kurang dibayar

Page 21: PBB Dan Bea Materai

SKP

SKPDIKEM-

BALIKANSPOP 30 hr TIDAK

YA

SPPT

JATUH TEMPO

STP JATUHTEMPO

1 blnSegera

stlh.

7 hrTEGORAN SURAT

PAKSA

SURAT PERINTAHMELAKUKAN PE- NYITAAN

Ternyata SPOPtdk benar

(Ketetapankurang)

21 hr

PERMINTAAN JADWALWAKTU & TEMPAT PELELANGAN

Palingcepat10 hr

KLN

+ denda 25% dari pokok pajak

+ denda 25% dari selisih pajak terutang

+ bunga 2%sebulan(maks 24 bulan)

PENDAFTARAN, PENAGIHAN, DAN SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 9 dan 10

1 bulan

6 bulan

2 X 24 JAM

Page 22: PBB Dan Bea Materai

Keberatan diajukan atas : Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT); Surat Ketetapan Pajak (SKP).

Jangka waktu pengajuan keberatan adalah 3 (tiga) bulan setelah SPPT atau SKP diterima oleh WP kecuali WP dalam keadaan di luar kekuasaannya.

Direktur Jenderal Pajak harus memberikan keputusan atas keberatan WP paling lama 12 bulan sejak tanggal Surat Keberatan diterima.

Atas keberatan yang diajukan, Direktur Jenderal Pajak dapat menerima seluruhnya atau sebagian, menolak, atau menambah jumlah pajak terutang.

Keberatan dapat diajukan dalam hal terjadi perbedaan persepsi antara Wajib Pajak dan Fiskus

Wajib Pajak dapat mengajukan banding atas keberatan terhadap keputusan Direktur Jenderal Pajak kepada Badan Penyelesaian Sengketa Pajak.

Ketentuan banding PBB mengikuti ketentuan Pasal 27 UU No. 6 Tahun 1983 tentang KUP sebagaimana telah diubah dengan UU No. 9 Tahun 1994.

Pengajuan keberatan atau banding tidak menunda pembayaran pajak.

KEBERATAN DAN BANDING Pasal 15 dan 16