patologi anatomi

5
PRAKTIKUM PA SM 3 I. a. Reversible cell injury Adaptasi sel terhadap jejas (injury) awalnya digambarkan sebagai keadaan dibawah normal dimana sel-sel secara konstan akan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan mereka. Adaptasi dapat bersifat fisiologik dan pathologik, berlangsung karena sejumlah mekanisme. Praktikum yang akan dilakukan terdiri dari : 1. Atrofi adalah : mengecilnya ukuran sel karena kehilangan substansi sel. Walaupun sel-sel atrofi dan fungsinya berkurang tapi mereka tidak mati. Keadaan ini dapat terjadi antara lain pada keadaan immobilisasi (karena fraktur tungkai), proses penuaan (karena berkurangnya stimulasi hormon), dan lain-lain. 2. Metaplasia adalah : perubahan sel dewasa menjadi sel dewasa lain yang bersifat reversibel. Contoh : epitel thorax menjadi squamous pada cervix, atau epitel squamous menjadi thorax pada eosophagus. 3. Hypertrophy adalah peningkatan ukuran sel sehingga ukuran organ membesar (contoh pada hypertrophy prostat). 4. Hyperplasia adalah peningkatan jumlah sel pada organ atau jaringan. Hypertrophy dan hyperplasia sering berhubungan erat satu sama lain dan sering tumbuh bersamaan pada jaringan. Akumulasi intracellular Dibawah beberapa keadaan, sel dapat mengakumulasi berbagai substansi abnormal. Hal ini tidak berbahaya, dapat disebabkan oleh berbagai jejas. Akumulasi substansi dapat terletak pada sitoplasma, dalam organel (khususnya lisosom) atau dalam inti (nucleus). Praktikum yang akan dilakukan terdiri dari :

Upload: fajar-ahmad-prasetya

Post on 06-Aug-2015

86 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

patologi anatomi

TRANSCRIPT

Page 1: Patologi Anatomi

PRAKTIKUM PA SM 3

I. a. Reversible cell injury

Adaptasi sel terhadap jejas (injury) awalnya digambarkan sebagai keadaan dibawah normal dimana sel-sel secara konstan akan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan mereka. Adaptasi dapat bersifat fisiologik dan pathologik, berlangsung karena sejumlah mekanisme.

Praktikum yang akan dilakukan terdiri dari :

1. Atrofi adalah : mengecilnya ukuran sel karena kehilangan substansi sel. Walaupun sel-sel atrofi dan fungsinya berkurang tapi mereka tidak mati. Keadaan ini dapat terjadi antara lain pada keadaan immobilisasi (karena fraktur tungkai), proses penuaan (karena berkurangnya stimulasi hormon), dan lain-lain.

2. Metaplasia adalah : perubahan sel dewasa menjadi sel dewasa lain yang bersifat reversibel. Contoh : epitel thorax menjadi squamous pada cervix, atau epitel squamous menjadi thorax pada eosophagus.

3. Hypertrophy adalah peningkatan ukuran sel sehingga ukuran organ membesar (contoh pada hypertrophy prostat).

4. Hyperplasia adalah peningkatan jumlah sel pada organ atau jaringan.

Hypertrophy dan hyperplasia sering berhubungan erat satu sama lain dan sering tumbuh bersamaan pada jaringan.

Akumulasi intracellular

Dibawah beberapa keadaan, sel dapat mengakumulasi berbagai substansi abnormal. Hal ini tidak berbahaya, dapat disebabkan oleh berbagai jejas. Akumulasi substansi dapat terletak pada sitoplasma, dalam organel (khususnya lisosom) atau dalam inti (nucleus).

Praktikum yang akan dilakukan terdiri dari :

1. Fatty change ; timbul pada keadaan hypoxia, berbagai keadaan keracunan dan metabolik injury (terutama terjadi pada sel-sel yang berhubungan dengan/tergantung pada metebolisme fat). Semua jenis utama lipid dapat akumulasi di dalam sel baik triglyceride, cholesterol/cholesterol ester maupun phospholipid. Fatty change juga dapat terjadi di extracellular. Organ yang sering terkena adalah hati dan jantung. Secara mikrokopik fatty change memberikan gambaran berupa adanya lipid vacuole kecil pada sitoplasma disekeliling nucleus.

2. Hyaline change ; secara luas dipakai sebagai histologis diskripstif dari suatu marker untuk cidera sel (cell injury). Hyaline change menggambarkan perubahan-perubahan dalam sels-esel atau rongga extracelullar. Contoh akumulasi intracellular : droplet re-absorbsi, Russel bodies, Mallory alchoholic hyaline. Akumulasi extracellular lebih sulit dianalisa, contohnya : dinding arteriole ginjal pada DM dan hypertensi.

Page 2: Patologi Anatomi

Secara mikroskopik gambarannya berupa materi glassy, merah muda dan homogenous.

3. Hydrophic change ; gambaran makroskopiknya berupa bentukan seperti buah anggur yang berdinding tipis, translucent, kistik dan friable (mudah pecah).Secara mikroskopik : tampak villi-villi chorionic yang mengalami pembengkakan hydrophic tanpa dijumpai/adanya kegagalan pembentukan vaskularisasi disertai hyperplasi dan anaplasia dari epithel chorion. Pada bagian tengah villi tampak stroma yang edematik, myxomatous dan longgar, dilapisi oleh epitel baik sitotrophoblast maupun synsitiotrophoblas.

Note : Tugas mahasiswa diharap membaca & melihat dulu gambaran histologis (gambaran normal) cervix, endometrium & prostat.

b. Irreversible cell injury

Nekrosis menunjukkan adanya rangkaian perubahan morfologik yang diikuti kematian sel di dalam jaringan hidup.

Gambaran morfologik nekrosis adalah akibat adanya dua proses penting yang terjadi bersamaan yaitu enzymatic digestion of the cell dan denaturasi protein. Jika gambaran primernya adalah denaturasi disebut nekrosis coagulative, jika yang dominan enzymatic digestion mengakibatkan nekrosis liquefactive, pada keadaan khusus akan berkembang menjadi nekrosis caseosa atau fat nekrosis.

II. Radang dan penyembuhan1. Radang kronik spesifik (TBC)

Adalah radang kronik imun granulomatous yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberkulosa.Makroskopik : jaringan diambil dari operasi KGB (kelenjar getah bening) di regio

leher.Mikroskopik : sediaan dari KGB, dijumpai tuberkel (granuloma) terdiri dari nekrosis

kaseosa di bagian sentral yang dikelilingi oleh sel-sel epitheloid dengan infiltrasi sel radang limfosit (mononuclear/MN), fibroblast dan giant cell Langhans.

2. Reaksi benda asing (Gout)Adalah radang kronik granulomatous yang ditandai oleh akumulasi nodular dari macrophage (sel epitheloid), yang disebabkan karena adanya benda asing.Makroskopik : ada 3 bentuk yaitu acute arthritis, chronic tophaceous arthritis, tpohi

dalam jaringan lunak.Mikroskopik : adanya giant cell benda asing biasanya mengelilingi benda asing.

Fibroblast, sel plasma kadang-kadang neutrophyl dapat dilihat dalam

Page 3: Patologi Anatomi

granuloma, akan tetapi sel epitheloid diperlukan untuk menegakkan diagnosis. Synovitis akut dengan banyak PMN, macrophage dan mikrokristal dari urate. Khas adanya tophus yaitu adanya massa kristal dari urate, berupa massa amorf dikelilingi oleh reaksi radang yang hebat berupa macrophage, limfosit, fibroblast dan giant cell benda asing.

3. Reaktif hyperplasia4. Hashimoto thyroiditis5. Jaringan granulasi

Merupakan proses penyembuh yang tidak sempurna.Makroskopik : jaringan tampak bewarna merah muda. Mikroskopik : terdiri dari proliferasi fibroblast dan pembuluh darah kecil dengan

infiltrasi sel radang limfosit dan PMN. Jika akut celah-celah vaskuler dilatasi dengan exudasi PMN. Pada kasus yang lanjut tampak fibroblast proliferasi dipisahkan collagen padat dengan infiltrasi ringan sel radang PMN.

6. KeloidAdalah proses penyembuhan yang berlebihan, atau nama lainnya scar/jaringan parut.Makroskopik : berupa penonjolan (nodul) dari permukaan kulit, keras dengan

permukaan licin dan mengkilat. Mikroskopik : epidermis berlapis epitel squamous flattened/atrofi, sedangkan di

dermis akan terbentuk collagen baru (banyak sedikitnya collagen akan menentukan konsistensi nodul). Pada stadium fibroblastic, serat-serat collagen akan tersusun seperti kumparan atau bentukan noduler (nodul yang menonjol menyebabkan epidermis atrofi). Tidak dijumpai adnexa kulit (folikel rambut, glandula sebacea dan sudorifera).