patofis sopk

2
Dalam fisiologi pertumbuhan folikel, ikatan FSH pada reseptor akan merangsang sintesis enzim-enzim yang memiliki aromatase dan dapat mengubah prekusor androgen menjadi estrogen. Estradiol memainkan peranan kritis dalam pertumbuhan dan perkembangan folikel baik melalui efek lokal pada sel granulosa maupun melalui pengaturan umpan balik positif dan negatif terhadap sekresi FSH dan LH. Penyusunan teori dua sel menjelaskan pembentukan estradiol dalam komplek folikel. Menurut hipotesis ini, LH merangsang sintesis prekusor-prekusor androgenik terutama androstenedion dan testosteron dalam jumlah sedikit pada sel-sel teka. Androgen ini kemudian berdifusi menembus membran basalis yang memisahkan sel-sel teka dari granulosa. Sebagian androstenedion dan testosteron akan mencapai cairan antrum sementara sisanya akan sisanya akan diubah menjadi estradiol oleh sel-sel granulosa. Pada ovarium normal, androgen dihasilkan oleh lapisan sel teka khususnya androstenedion dengan peran parsial sebagai prekusor sintesis estrogen oleh sel-sel granulosa. Dengan demikian, androgen dimanfaatkan dengan cara ini sehingga secara tidak langsung membantu pertumbuhan folikel melalui stimulasi oleh estradiol. Akan tetapi kadar tinggi testosteron ataupun dihidrotestosteron atau peningkatan rasio androgen terhadap estrogen telah dijumpai pada folikel folikel yang mengalami atresia dan kenyataannya ini mengisyaratkan bahwa adanya inhibisi androgen terhadap perkembangan folikel normal. Pada SOPK, sel-sel teka akan

Upload: laras-handayani

Post on 14-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

patofis

TRANSCRIPT

Page 1: patofis sopk

Dalam fisiologi pertumbuhan folikel, ikatan FSH pada reseptor akan merangsang sintesis enzim-

enzim yang memiliki aromatase dan dapat mengubah prekusor androgen menjadi estrogen.

Estradiol memainkan peranan kritis dalam pertumbuhan dan perkembangan folikel baik melalui efek

lokal pada sel granulosa maupun melalui pengaturan umpan balik positif dan negatif terhadap

sekresi FSH dan LH. Penyusunan teori dua sel menjelaskan pembentukan estradiol dalam komplek

folikel. Menurut hipotesis ini, LH merangsang sintesis prekusor-prekusor androgenik terutama

androstenedion dan testosteron dalam jumlah sedikit pada sel-sel teka. Androgen ini kemudian

berdifusi menembus membran basalis yang memisahkan sel-sel teka dari granulosa. Sebagian

androstenedion dan testosteron akan mencapai cairan antrum sementara sisanya akan sisanya akan

diubah menjadi estradiol oleh sel-sel granulosa. Pada ovarium normal, androgen dihasilkan oleh

lapisan sel teka khususnya androstenedion dengan peran parsial sebagai prekusor sintesis estrogen

oleh sel-sel granulosa. Dengan demikian, androgen dimanfaatkan dengan cara ini sehingga secara

tidak langsung membantu pertumbuhan folikel melalui stimulasi oleh estradiol. Akan tetapi kadar

tinggi testosteron ataupun dihidrotestosteron atau peningkatan rasio androgen terhadap estrogen

telah dijumpai pada folikel folikel yang mengalami atresia dan kenyataannya ini mengisyaratkan

bahwa adanya inhibisi androgen terhadap perkembangan folikel normal. Pada SOPK, sel-sel teka

akan dirangsang oleh kadar LH sehingga terdapat pembentukan androgen yang berlebihan, tetapi

karena kadar FSH rendah, maka sel-sel granulosa akan mengalami penurunan kapasitas dalam

penurunan kapasitas dalam mengubah androgen-androgen ini menjadi estrogen serta terjadi

anovulasi (Guzik, 2004; balen 2004).