patch lidocaine
TRANSCRIPT
EFEKTIVITAS, TOLERABILITAS, DAN DAMPAKNYA TERHADAP
KUALITAS HIDUP DARI PENGGUNAAN PATCH LIDOKAIN 5% PADA
POLINEUROPATI DIABETES
Latar Belakang
Pengobatan polineuropati diabetes yang menyakitkan (DPN) sering tidak adekuat
dan sering dibatasi oleh efek samping sistemik dari obat, yang memerlukan
evaluasi pengobatan baru.
Tujuan
Untuk mengevaluasi efektivitas, toleransi, dan dampak terhadap kualitas hidup
dari patch lidokain 5% pada polineuropati diabetik yang menyakitkan.
Desain
Suatu penelitian selama 3 minggu, dosis fleksibel, label terbuka dengan tambahan
selama 5 minggu.
Setting
Klinik Rawat Jalan dan pusat-pusat penelitian klinis.
Pasien
Sampel sukarela dari 56 pasien dengan polineuropati diabetes yang menyakitkan
dengan durasi lebih lama dari 3 bulan yang didiagnosis secara klinis.
Intervensi
Patch lidokain 5%, dengan maksimum 4 patch setiap hari selama 18 jam.
Pengukuran outcome utama
Perubahan rata-rata tingkat nyeri setiap hari dari awal sampai minggu ketiga.
Tujuan sekunder diantaranya penilaian keamanan, tolerabilitas, dan kualitas
hidup.
Hasil
Pasien dengan polineuropati diabetes yang menyakitkan menunjukkan perbaikan
yang signifikan dalam pengukuran outcome rasa sakit dan kualitas hidup selama
masa pengobatan 3 minggu. Manfaat ini tetap dipertahankan dalam subkelompok
pasien yang diobati untuk 5 minggu tambahan, selama itu diizinkan menggunakan
terapi analgesik secara bersamaan. Efek sampingnya minimal dan akumulasi
sistemik dari lidokain tidak terjadi.
Kesimpulan
Empat patch lidokain 5% selama 18 jam/hari dapat ditoleransi dengan baik pada
pasien dengan polineuropati diabetes yang menyakitkan, secara signifikan
memperbaiki rasa sakit dan kualitas hidup, dan memungkinkan untuk mengurangi
dosis secara bertahap dengan terapi analgesik secara bersamaan. Mengingat
desain label terbuka dari penelitian ini, diperlukan suatu penelitian acak terkontrol
untuk mengkonfirmasi hasil ini.
Nyeri neuropatik adalah suatu hal yang umum yang sering mengakibatkan
keterbatasan yang ditimbulkan dari polineuropati diabetes (DPN). Pengobatan
DPN yang menyakitkan sering tidak adekuat dan terbatas oleh efek samping
sistemik dari rejimen yang tersedia saat ini. Patch lidokain 5% memiliki
persetujuan dari US Food and Drug Administration untuk pengobatan neuralgia
post-herpetik. Potensi manfaat dari patch lidokain 5% pada DPN adalah
rendahnya efek samping sistemik dan interaksi minimal dengan obat lain.
Pemberian dosis yang disetujui untuk neuralgia post-herpetik yaitu 3 patch selama
maksimal 12 jam dalam waktu 24 jam memiliki manfaat yang terbatas pada DPN,
dimana hanya ada satu kasus yang dipublikasikan pengobatan dengan lidokain 5%
patch. Kami disini melaporkan sebuah studi label terbuka mengenai patch lidokain
5% pada 56 pasien dengan DPN yang menyakitkan dan menilai keamanan dan
tolerabilitas dari rejimen dosis yang lebih tinggi dan lebih fleksibel.
PASIEN
Protokol penelitian telah disetujui oleh dewan peninjau institusional dari 3
situs yang berpartisipasi (Rochester, NY, Birmingham, Ala, dan Jacksonville,
Fla), dan semua pasien telah diberikan informed consent. Kriteria inklusi adalah
adanya DPN yang menyakitkan yang didiagnosis secara klinis dengan durasi
minimal 3 bulan, tingkat rata-rata rasa sakit untuk minggu awal minimal 4 pada
Brief Pain Inventory (BPI) skala skor 0 - 10 untuk rata-rata nyeri, setidaknya 1
jam nyeri moderat atau berat pada skala penilaian nyeri verbal sehari-hari pada 3
bulan sebelumnya, rejimen obat analgesik yang stabil dan dosis selama minimal 1
minggu sebelum kunjungan awal (meskipun bukan kriteria spesifik, subyek yang
menerima trisiklik antidepresan telah menerima dosis stabil selama >30 hari); dan
level hemoglobin A1c tidak lebih dari 0,13% dari total hemoglobin. Kriteria
eksklusi adalah rasa sakit lain yang lebih parah daripada DPN yang menyakitkan,
lesi kulit terbuka di daerah dimana patch itu harus ditempelkan, riwayat
pengobatan sebelumnya dengan lidokain topikal, hipersensitivitas terhadap
lidokain atau anestesi golongan amida, sedang menggunakan pengobatan dengan
agen antiaritmia golongan I, riwayat penggunaan alkohol berlebihan atau
penggunaan narkoba, dan riwayat dari percobaan bunuh diri atau niat atau rencana
bunuh diri saat ini. Pasien yang terdaftar menjalani penilaian pada awalnya
dengan rasa DPN yang menyakitkan baik dengan atau tanpa allodynia mekanik.
PROSEDUR
Pengobatan terdiri dari pemakaian sehari-hari langsung ke daerah dimana
nyeri DPN terasa paling maksimal hingga 4 patch lidokain (18 jam dan 6 jam
tanpa patch per hari) selama 3 minggu. Patch bisa dipotong, dan cara
pemakaiannya menurut keleluasaan subyek; sebuah upaya yang dilakukan pada
setiap periode dosis untuk menutupi seluruh daerah yang sakit dengan patch
lidokain. Peningkatan terapi sebelum terapi analgesik stabil atau penggunaan
analgesik baru tidak diperbolehkan selama masa studi. Sebagaimana ditentukan
dalam protokol, pasien pada 1 dari 3 lokasi studi dirawat selama 5 minggu
tambahan, tapering dari terapi analgesik bersamaan diperbolehkan sementara
mempertahankan pengendalian nyeri secara adekuat.
Pasien mengisi tingkat rata-rata nyeri BPI pada buku catatan harian yang
telah disediakan. Penilaian juga dilakukan dengan McGill Pain Questionnaire
bentuk pendek (SF-MPQ) sensorik, afektif, total, dan skala nyeri analog visual,
pereda rasa nyeri BPI, kualitas tidur, gangguan rasa nyeri BPI pada kegiatan
sehari-hari, skor depresi Beck Depression Inventory, dan skor mood Profile of
Mood States. Darah diambil pada kunjungan skrining dan pada akhir minggu
ketiga untuk menilai tingkat hemoglobin A1c. Sampel untuk pengukuran kadar
plasma lidokain diperoleh sekitar 10 sampai 12 jam setelah penggunaan patch
terakhir pada akhir minggu pengobatan ke-1 dan 3.
ANALISIS STATISTIK
Variabel outcome utama adalah perubahan rata-rata tingkat nyeri setiap
hari dari awal sampai minggu ketiga. Pengukuran outcome sekunder mengenai
perubahan dari awal sampai minggu ketiga dan dari awal sampai minggu ke-8
diantaranya pengukuran tambahan nyeri (kualitas nyeri SFMPQ dan skala
intensitas dan pereda nyeri BPI), pengukuran kualitas hidup yang terkait
kesehatan (QOL) seperti kualitas tidur, nyeri, depresi, dan mood, serta penilaian
keamanan dan tolerabilitas.
Kami melakukan analisis pada data dari semua pasien yang data dasar dan
data pasca-dasarnya tersedia. Penilaian akhir dilakukan pada saat semua pasien
menghentikan penggunaan rejimen obat studi lebih cepat untuk alasan apapun.
Semua pasien dimasukkan dalam analisis keamanan. Analisis dilakukan dengan
menggunakan software SAS, versi 8.2 (SAS Institute, Cary, NC). Kami
menggunakan analisis varians repeated-measures 2-arah dengan istilah untuk
kunjungan (nilai dasar vs minggu ke-3 atau minggu ke-8) dan kelompok pasien
(allodynia [DPNA] vs tanpa allodynia [DPNNA]) untuk membandingkan
perubahan variabel hasil sesama kelompok dan antarkelompok dari awal sampai
minggu ke-3 pada sampel total dan dari awal sampai minggu ke-8 pada
subkelompok pasien yang diperbolehkan untuk menggunakan terapi analgesik
secara bersamaan. Uji McNemar digunakan untuk perbandingan kualitas tidur
dalam kelompok. Analisis efek samping bersifat deskriptif. Two-tailed P≤ .05
dianggap signifikan secara statistik.
HASIL
Kami mendata 56 pasien dengan DPN yang menyakitkan, 19 pasien
berada dalam kelompok DPNA dan 37 berada di kelompok DPNNA. Pasien
dengan DPNA dan DPNNA tidak berbeda sehubungan dengan usia, jenis kelamin,
etnis, atau intensitas nyeri awal yang ditulis dalam buku harian nyeri harian pada
independent-sampel t test.
Peningkatan signifikan ditemukan pada target utama dari perubahan
tingkat nyeri harian dari minggu awal sampai minggu ke-3, total SF-MPQ, nilai
analog sensorik, afektif, dan visual, dan skor pereda nyeri BPI dalam sampel total
pasien (Tabel 1 dan Gambar). Secara keseluruhan, 37 (70%) dari 53 pasien pada
minggu ke-3 tingkat nyeri menunjukkan penurunan minimal 30% pada tingkat
rata-rata mingguan nyeri dari awal sampai minggu ke-3, termasuk 13 (68%) dari
19 pasien dengan DPNA dan 24 (71%) dari 34 pasien dengan DPNNA.
Selanjutnya, 6 pasien dengan DPNA (32%) dan 17 pasien dengan DPNNA (50%)
menunjukkan penurunan lebih besar dari 50% pada tingkat rata-rata mingguan
nyeri dari minggu awal sampai minggu ke-3.
Pengobatan juga disertai dengan perbaikan yang signifikan dari awal
sampai minggu ke-3 dalam sampel total kualitas tidur dan semua aspek dari
gangguan nyeri yang dinilai oleh BPI (Tabel 2). Peningkatan signifikan juga
terlihat di Inventarisasi skor depresi Beck Depression Inventory dan Profile of
Mood States mengenai ketegangan-kecemasan, depresi-kekesalan, kemarahan-
permusuhan, kelelahan-inersia, dan total skala gangguan mood pada total sampel
(Tabel 2). Tidak ada interaksi yang signifikan antara kunjungan dan kelompok
pasien dalam analisis varians repeated-measures, yang menunjukkan bahwa
pasien dalam kelompok DPNA dan DPNNA tidak berbeda dalam hal sejauh mana
mereka mengalami perbaikan dengan pengobatan dengan pengukuran apapun
yang menemukan perbaikan tersebut signifikan dalam sampel total pasien.
Dalam subkelompok pasien yang dirawat untuk 5 minggu tambahan,
selama tapering terapi analgesik bersamaan yang diizinkan (n = 28), 7 pasien
menjalani tapering gabapentin, hidroklorida amitriptyline, atau terapi tramadol
hidroklorida. Tiga pasien mengalami penghentian lengkap dari terapi obat nyeri
secara bersamaan (2 dari gabapentin dan 1 dari amitriptyline), dan 4 pasien
mempertahankan dosis rendah, termasuk 2 yang menerima gabapentin (50% dan
pengurangan 67%), 1 menerima tramadol (50% pengurangan), dan 1 menerima
amitriptyline (25% pengurangan). Tidak ada pasien yang memerlukan
peningkatan dosis obat nyeri mereka secara bersamaan. Dalam keseluruhan
subkelompok, peningkatan rasa sakit dan kualitas hidup yang dipertahankan untuk
semua ukuran outcome pada minggu ke-8 yang menunjukkan manfaat signifikan
pada minggu ke-3 dalam sampel lengkap kecuali untuk skor afektif dan kualitas
tidur SF-MPQ, di samping itu, aktivitas meningkat secara signifikan dalam
subkelompok pada minggu ke-8. Pada 7 pasien yang menjalani tapering dosis obat
bersamaan pada subkelompok ini, perbaikan yang signifikan dari tingkat nyeri
harian, sensorik SF-MPQ dan total skor pereda nyeri BPI, dan kelelahan-inersia,
tetapi tidak dengan ukuran-ukuran lain, yang ditemukan di akhir periode 5 minggu
pengobatan tambahan.
Dari 56 pasien yang terdaftar, 1 orang mengundurkan diri sebelum
pemberian dosis dan 4 orang mengalami efek samping sekunder selama masa
studi 3-minggu (7,3%). Dari efek samping ini, 2 kasus diperkirakan berhubungan
dengan obat-obatan yang dipakai dalam studi yaitu nyeri atau rasa terbakar pada
tempat penempelan. Tidak ada efek samping sistemik yang dilaporkan, dan tidak
ada efek samping yang serius terjadi selama penelitian. Lima pasien melaporkan
sensasi terbakar di lokasi penempelan, 2 memiliki eksaserbasi nyeri, 1 memiliki
ruam papular, dan 1 mengalami reaksi fotosensitifitas. Rata-rata ± SD tingkat
lidokain plasma untuk kohort tidak berbeda secara signifikan antara akhir minggu
pengobatan 1 (24,1 ± 19,7 ng / mL) dan 3 (28,2 ± 23,0 ng / mL), tingkat ini jauh
di bawah kadar lidokain serum terkait dengan efek antiaritmik (1,5 mg / mL [6,4
µmol / L]) atau toksisitas (5.0 mg / mL [21,4 μmol / L])
PEMBAHASAN
Dalam penelitian label terbuka, patch lidokain 5% secara signifikan dapat
mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kualitas hidup pada pasien dengan DPN
yang menyakitkan. Meskipun regresi pada rata-rata dan efek plasebo tidak dapat
dikesampingkan, respon menguntungkannya konsisten pada semua pengukuran,
terjadi pada pasien apakah mereka memiliki allodynia atau tidak, dan bertahan
sampai 8 minggu pengobatan. Setelah 3 minggu pengobatan, dua pertiga pasien
menunjukkan penurunan minimal 30% dalam rata-rata tingkat nyeri harian, suatu
temuan klinis peredaan nyeri yang penting.
Beberapa uji klinis nyeri neuropatik telah membagi pasien ke dalam kelompok
dengan atau tanpa allodynia. Perbedaan ini mungkin tidak hanya penting dalam
memahami patofisiologi nyeri neuropatik tetapi juga memiliki konsekuensi dalam
pengobatannya. Namun demikian, tidak ada perbedaan antara pasien dalam
kelompok DPNA dan DPNNA dalam hal besarnya peningkatan di salah satu rasa
sakit dan ukuran hasil QOL, yang menunjukkan bahwa pengobatan dengan patch
lidokain 5% mungkin memiliki efektivitas yang sebanding dalam 2 kelompok.
Adalah penting untuk menekankan bahwa allodynia dapat disebabkan oleh
mekanisme patofisiologis yang berbeda dan bahwa penilaian mekanisme nyeri
tertentu dapat dikaitkan dengan respon pengobatan.
Tujuan sekunder dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah
pengobatan dengan patch lidokain 5% mengurangi dampak negatif dari DPN yang
menyakitkan pada aktivitas hidup sehari-hari dan perbaikan stres psikologis. Kami
menemukan perbaikan yang signifikan dalam semua pengukuran gangguan nyeri,
2 pengukuran depresi, kemarahan-permusuhan, kelelahan-inersia, kecemasan
ketegangan, dan total gangguan mood. Sebuah efek pengobatan yang
menguntungkan terhadap QOL belum ditunjukkan secara seragam dalam uji klinis
analgesik pada pasien dengan nyeri neuropatik. Hasil ini menunjukkan bahwa
tolerabilitas yang sangat baik dari patch lidokain 5% memberikan perbaikan
dalam kualitas hidup yang mungkin jarang terjadi dengan pengobatan lain dengan
toleransi yang lebih buruk.
Tujuan tambahan adalah untuk menentukan keamanan dan tolerabilitas
pada pasien dengan DPN yang menggunakan 4 patch lidokain dengan periode
aplikasi dari 18 jam dan 6 jam tidak menggunakan. Data dari studi farmakokinetik
sebelumnya pada pasien yang sehat menunjukkan bahwa penggunaan 4 patch
selama 18 jam/hari menghasilkan kadar lidokain dalam darah yang aman, dengan
profil efek samping yang tidak berbeda dari yang ditemukan pada batasan dosis
yang disetujui oleh US Food and Drug Administration. Rejimen ini dipilih karena
DPN yang menyakitkan memberikan gejala bilateral pada ekstremitas bawah dan
semakin memberat pada malam hari. Penggunaan 4 patch untuk 18 jam/hari
membuat pasien tidak perlu lagu memotong patch untuk menempelkan jumlah
yang sama untuk kedua kaki dan memungkinkan patch untuk ditempelkan
sepanjang malam dan hampir sepanjang hari. Tidak ada efek samping yang
signifikan yang ditemukan dalam penelitian ini dengan rejimen ini, dan hasilnya
menunjukkan bahwa tidak ada akumulasi sistemik lidokain selama masa
pengobatan 3 minggu. Konsentrasi obat minimal pada pasien dengan DPN mirip
dengan konsentrasi minimum obat yang dilaporkan sebelumnya pada partisipan
sehat yang menggunakan 4 patch selama 18 jam/hari.
Kesimpulannya, rejimen dosis yang lebih fleksibel patch lidokain 5%
dapat ditoleransi, dan respon menguntungkan menunjukkan bahwa hal itu
mungkin merupakan pengobatan yang efektif untuk pengelolaan DPN yang
menyakitkan. Sebuah penelitian doubleblind, acak, terkontrol harus dilakukan
untuk mengkonfirmasi pengamatan kami.