password management

23
Password Management 1. Pendahuluan Ada banyak tahapan dalam mengamankan suatu sistem informasi, namun pada tahap awalnya kita harus membuat suatu security policy yang mendasari pembuatan security plan. Security policy berisi tentang aturan-aturan yang akan membantu memastikan setiap kinerja para karyawan dalam bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan. Semua batasan-batasan secara jelas dipaparkan dalam security plan sehingga seluruh karyawan mengerti aturan-aturan yang berkaitan dengan keamanan informasi atau basis data perusahaan. Dalam membangun security plan sistem keamanan basis data, upaya pertimbangan yang dilakukan mencakup hal-hal berikut : 1. keamanan dari sisi sistem (System Security); 2. keamanan dari sisi data (Data Security); 3. keamanan dari sisi pengguna (User Security); 4. manajemen password (Password Management). Namun pada makalah ini hanya difokuskan pada pembahasan aspek-aspek manajemen password dalam membangun suatu perencanaan sistem keamanan basis data suatu perusahaan. Sedangkan hal-hal lainnya hanya dibahas sepintas saja. 1

Upload: agunggumilar

Post on 03-Jan-2016

66 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Management

TRANSCRIPT

Page 1: Password Management

Password Management

1. Pendahuluan

Ada banyak tahapan dalam mengamankan suatu sistem informasi, namun pada

tahap awalnya kita harus membuat suatu security policy yang mendasari pembuatan

security plan. Security policy berisi tentang aturan-aturan yang akan membantu

memastikan setiap kinerja para karyawan dalam bekerja sesuai dengan apa yang

diinginkan perusahaan. Semua batasan-batasan secara jelas dipaparkan dalam security

plan sehingga seluruh karyawan mengerti aturan-aturan yang berkaitan dengan

keamanan informasi atau basis data perusahaan. Dalam membangun security plan

sistem keamanan basis data, upaya pertimbangan yang dilakukan mencakup hal-hal

berikut :

1. keamanan dari sisi sistem (System Security);

2. keamanan dari sisi data (Data Security);

3. keamanan dari sisi pengguna (User Security);

4. manajemen password (Password Management).

Namun pada makalah ini hanya difokuskan pada pembahasan aspek-aspek

manajemen password dalam membangun suatu perencanaan sistem keamanan basis data

suatu perusahaan. Sedangkan hal-hal lainnya hanya dibahas sepintas saja.

2. Keamanan Dari Sisi Sistem

Setiap database memiliki satu atau lebih administrator yang bertanggung jawab

terhadap segala aspek mengenai kebijakan sekuritas, yaitu security administrator.

Kebijakan sekuritas dari suatu database terdiri dari beberapa sub-kebijakan sebagai

berikut:

1. Database user management

User dari database merupakan jalur akses menuju informasi dalam suatu database.

Maka dari itu, manajemen user dari database harus memiliki kemanan yang ketat.

1

Page 2: Password Management

Tergantung dari besarnya sistem database dan jumlah pekerjaan mengatur user dari

database, security administrator mungkin menjadi satu-satunya user yang memiliki

privilege untuk melakukan perintah create, alter, atau drop user dari database.

Namun ada juga administrator lain yang memiliki privilege untuk mengatur user

dari database. Bagaimanapun juga, hanya individual yang bisa dipercaya yang

memiliki powerful privilege untuk mengatur user dari database.

2. User authentication

User dari database dapat diautentikasi dengan menggunakan password database,

sistem operasi, layanan jaringan, atau Secure Socket Layer (SSL).

3. Operating system security

Hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan di lingkungan sistem operasi yang

berkaitan dengan keamanan aplikasi database adalah sebagai berikut:

- Administrator database harus memiliki privilege sistem operasi untuk membuat

dan menghapus file;

- User umum dari database tidak memiliki privilege sistem operasi untuk

membuat atau menghapus file yang berkaitan dengan database.

3. Keamanan Dari Sisi Data

Sekuritas data merupakan suatu mekanisme yang mengontrol akses dan penggunaan

database pada level obyek. Manajemen sekuritas data menentukan user mana yang

memiliki akses ke obyek skema tertentu. Misalnya, user tertentu dapat melakukan

perintah select dan insert, tapi tidak dapat melakukan perintah delete terhadap tabel

tertentu pula. Manajemen sekuritas data ditentukan berdasarkan seberapa jauh level

keamanan yang akan dibangun untuk data dalam database. Secara umum, level sekuritas

data bergantung pada tingkat sensitifitas suatu data dalam database.

2

Page 3: Password Management

4. Keamanan Dari Sisi Pengguna

Manajemen keamanan user dapat dibagi menjadi aspek-aspek berikut :

1. General user security, menyangkut hal-hal mengenai sekuritas password dan

manajemen akses;

2. End-user security, bila cakupan database sangat besar dengan banyak user, maka

security administrator harus menentukan kelompok kategori user, membuat role

untuk setiap kelompok user, melakukan grant privilege terhadap kategori role,

dan menempatkan role tersebut kepada masing-masing user;

3. Administrator security, bila cakupan database besar dan terdapat beberapa

macam database administrator, security administrator harus menentukan

kelompok privilege administratif untuk dimasukkan dalam beberapa role

administratif;

4. Application developer security, security administrator perlu mendefinisikan

kebijakan sekuritas yang khusus membangun aplikasi berbasis database;

5. Application administrator security, dalam suatu sistem database besar yang

memiliki banyak aplikasi database, diperlukan beberapa administrator aplikasi,

yang memiliki tugas membuat role untuk aplikasi dan mengatur privilege untuk

setiap role aplikasi.

5. Manajemen Password

Sistem keamanan database bergantung pada kerahasiaan penyimpanan password.

Namun demikian, panggunaan password masih saja rentan terhadap pencurian,

pemalsuan, dan penyalahgunaan. Untuk itu diperlukan manajemen password. Sebagai

contoh, database Oracle memiliki manajemen password yang dapat mengatasi hal-hal

berikut:

1. Account locking;

2. Password aging & expiration;

3. Password complexity verification.

3

Page 4: Password Management

5.1 Account Locking

Jika ada user yang melakukan kesalahan login beberapa kali melebihi dengan yang

sudah ditentukan, maka server secara otomatis akan melakukan locking terhadap

account tersebut. Administrator akan menentukan jumlah batas percobaan kesalahan

melakukan login, dan lamanya account akan di-locking. Namun administrator juga

dapat melakukan locking terhadap account tertentu secara langsung. Locking dengan

cara ini, tidak dapat dilakukan unlocking secara otomatis.

5.2 Password Aging & Expiration

Administrator dapat menentukan masa berlakunya penggunaan password. Bila

masa berlakunya sudah lewat, maka user tersebut atau administratornya harus

mengubah password tersebut. Administrator juga dapat menentukan grace period, yaitu

tenggang waktu yang diberikan kepada user untuk mengganti passwordnya. Bila

passwordnya belum diganti hingga grace period berakhir, maka accountnya akan

hangus dan user tersebut tidak dapat lagi melakukan login. Administrator juga dapat

menentukan interval waktu di mana password yang sudah expired tidak dapat

digunakan lagi secara langsung.

5.3 Password Complexity Verification

Password complexity verification dapat dispesifikasi menggunakan PL/SQL yang

akan mengatur parameter profil default. Password complexity verification akan

melakukan pemeriksaan-pemeriksaan berikut:

- password memiliki panjang minimum 4;

- password tidak sama dengan user ID;

- password sedikitnya memiliki satu alfa, satu numerik, dan satu tanda baca;

- password tidak boleh sama dengan kata-kata sederhana seperti welcome,

account, database, atau user;

- password yang baru harus berbeda sedikitnya tiga huruf dengan password yang

lama.

4

Page 5: Password Management

6. Aspek – Aspek Manajemen Password

Manajemen password meliputi aspek-aspek berikut :

autentifikasi user & password (user authentication & password), mendeskripsikan

tujuan autentifikasi user dan teknologi alternatif untuk autentifikasi;

ancaman sekuritas (security threat), daftar ancaman sekuritas terhadap sistem

jaringan yang diproteksi dengan password;

faktor manusia (human factor), mendeskripsikan bagaimana perilaku manusia

mempengaruhi manajemen password;

komposisi aturan (composition rule), mendeskripsikan aturan-aturan yang

direkomendasikan untuk mengkomposisi password;

mengubah & menggunakan kembali password (changing & reusing password),

mendeskripsikan rekomendasi untuk secara periodik mengubah password dantidak

menggunakan password lama;

kerahasiaan (secrecy), mendeskripsikan keperluan untuk menyimpan password

tanpa pengetahuan orang lain;

deteksi penyusup (intruder detection), mendeteksi dan merespons terhadap serangan

sekuritas;

enkripsi (encryption), menggunakan teknik enkripsi untuk melindungi password di

tempat penyimpanan ataupun pada waktu pemakaian;

sinkronisasi (synchronization), mendeskripsikan alasan-alasan dan risiko

menyimpan password pada sistem yang berbeda dengan password yang sama;

dukungan terhadap user (user support), mendeskripsikan permasalahan password

yang dihadapi user, dan bagaimana menyelesaikannya dengan aman;

password windows (windows password), mendeskripsikan password yang

digunakan pada sistem operasi Windows 95, 98, dan ME;

Autentifikasi User & Password (User Authentication & Password)

Banyak aplikasi tergantung pada identifikasi user yang andal (autentifikasi)

Sepanjang tahun, banyak teknologi yang telah dikembangkan utuk mendukung

persyaratan ini. Teknologi autentifikasi dapat dikategorikan sebagai berikut.

5

Page 6: Password Management

Paradigma Sekuritas Deskripsi Contoh

Secret : sesuatu yang diketahui Informasi rahasia yang hanya

diketahui user

Password atau PIN

Token : sesuatu yang dimiliki Peralatan fisik yang dimiliki

user

Smart card atau token card

Biometric : sesuatu yang

dimiliki manusia dari lahir

Karakterisik unik dari user Sidik jari, retina, atau suara

Pada umumnya, akan lebih aman menggunakan banyak tabel autentifikasi, misalnya

pemakaian smart card yang dikombinasikan dengan password. Tipe autentifikasi seperti

ini lebih lanjut dikategorikan sebagai berikut.

Karakteristik Secret Token Biometric

Keandalan identifkasi Baik Sangat baik Sangat baik sekali

Memerlukan hardware di sisi client Tidak Kadang-kadang Ya

Memerlukan software di sisi client Tidak Kadang-kadang Ya

Ancaman Sekuritas (Security Threat)

Password pada intinya berupa kumpulan kaakter yang bersifat rahasia. Password

dapat diketahui dari hal-hal berikut :

user menulis atau memberitahu passwordnya kepada orang lain sehingga password

tidak lagi bersifat rahasia;

password dapat ditebak, baik oleh manusia ataupun program yang didesain secara

cepat mencoba berbagai kemungkinan;

password dapat ditransmisikan melalui jaringan dalam bentuk teks sederhana atau

yang telah dikodekan, tetapi dapat dengan mudah diterjemahkan kembali;

password sering disimpan di workstation, server, media backup dalam format tidak

dikodekan atau dikodekan, tetapi dengan suatu cara dapat diterjemahkan kembali.

Salah satu dari hal-hal di atas memudahkan seseorang mendapatkan password orang

lain sehingga merupakan ancaman bagi sistem yang dimasuki.

6

Page 7: Password Management

Faktor Manusia (Human Factor)

User-user di suatu perusahaan besar seringkali memiliki banyak password, yang

masing-masing memproteksi akses mereka ke sistem komputer yang berbeda. User pada

dasarnya memiliki batasan, yang membatasi apa yang dapat dilakukan dalam konteks

manajemen password yang aman. Umumnya, tidak mudah bagi user untuk mengingat :

password-password yang rumit;

password-password yang berbeda;

password-password yang sering diubah;

password-password untuk sistem yang jarang digunakan.

Ketika seseorang mengalami kesulitan mengingat passwordnya, ia cenderung

melakukan hal-hal berikut :

menulis paswordnya sehingga mengurangi tingkat sekuritas;

melupakan passwordnya dan membutuhkan bantuan dari komputer untuk

meresetnya;

menggunakan password yang sederhana dan mudah diingat;

menggunakan password lama sesering mungkin.

Jadi cukup jelas bahwa manajemen password harus dipertimbangkan untuk membatasi

masalah.

Komposisi Aturan (Composition Rule)

Salah satu kelemahan dari sistem password adalah ia dapat ditebak. Seseorang

mungkin akan menyerah mencoba menebak hingga 10 atau 100 password, tetapi

perangkat lunak seperti crack akan dengan senang mencoba hingga jutaan kemungkinan

atau lebih. Agar password sulit ditebak, maka user harus memilih password yang

merupakan kombinasi dari huruf kecil, huruf besar, angka, tanda baca, dan lain

sebagainya. Kemungkinan kombinasi dari berbagai jumlah karakter yang diperbolehkan

dapat dilihat pada tabel berikut.

7

Page 8: Password Management

Karakter Panjang Password

5 6 7 8 9 10

0-9 1.00e05 1.00e06 1.00e07 1.00e08 1.00e09 1.00e10

a-z 1.19e07 3.09e08 8.03e09 2.09e11 5.43e12 1.41e14

a-z, 0-9 6.05e07 2.18e09 7.84e10 2.82e12 1.02e14 3.66e15

a-z, A-Z 3.80e08 1.98e10 1.03e12 5.35e13 2.78e15 1.45e17

a-z, A-Z, 0-9 9.16e08 5.68e10 3.52e12 2.18e14 1.35e16 8.39e17

a-z,A-Z,0-9,32

tanda baca

7.34e09 6.90e11 6.48e13 6.10e15 5.73e17 5.39e19

Untuk memastikan pencarian membutuhkan memori yang besar, maka

password sekurang-kurangnya terdiri dari 7 karakter;

password harus mengandung sekurang-kurangnya sebuah karakter dan sebuah

angka;

jika sistem yang digunakan membedakan huruf besar dan huruf kecil, maka

password harus mengandung huruf besar dan huruf kecil, dan sekurang-kurangnya

sebuah tanda baca atau karakter khusus.

Untuk mengeliminasi password yang mudah ditebak, maka :

password tidak didasarkan atas nama orang atau ID login;

password tidak didasarkan atas kata yang berada di dalam kamus, dalam semua

bahasa;

password tidak mengandung lebih dari 2 karakter yang sama berdampingan,

misalnya abbcdde adalah valid sedangkan abbbcdd tidak valid.

Mengubah & Menggunakan Kembali Password (Changing & Reusing Password)

Password dapat disebarkan dengan banyak cara, termasuk

user memberitahu passwordnya ke teman atau rekan kerjanya;

user menulisnya pada buku harian;

password dapat ditebak, baik oleh manusia ataupun perangkat lunak

server sebagai tempat menyimpan password dapat ditembus, dan password dapat

diambil oleh penyusup;

8

Page 9: Password Management

jaringan tempat password ditransfer antara host user dengan server tidak aman

sehingga dapat ditembus oleh penyusup;

user dapat ditipu agar memberitahu passwordnya.

Untuk membatasi pemakaian password, maka jalan terbaik adalah mengubah password

tersebut secara teratur. Umumnya pada beberapa sistem dapat memaksa user untuk

mengganti password mereka ketika login jika password tersebut belum diganti dan telah

melewati batas yang ditentukan (misal 30 atau 60 hari). Intinya, user harus mengganti

passwordnya secara teratur, paling lama 90 hari sekali. Dengan alasan yang sama, user

sebaiknya tidak menggunakan kembali password yang lama. Kebanyakan sistem

merecord beberapa representasi dari password lama dan memastikan user tidak dapat

mengganti passwordnya ke password yang lama.

Kerahasiaan (Secrecy)

Password dimaksudkan untuk memberi identitas yang unik ke tiap user. Oleh karena

itu, ia harus bersifat rahasia atau hanya diketahui oleh user yang bersangkutan. Namun

seringkali user berperilaku sehingga passwordnya dapat diketahui oleh orang lain.

Perilaku itu misalnya :

memilih password yang mudah ditebak sehingga tidak benar-benar rahasia;

memberitahu passwordnya ke teman, rekan kerja, atau anggota keluarga;

menulis passwordnya dan meletakkannya di dekat komputer atau di tempat yang

privat seperti dompet.

Kebijakan manajemen password harus melarang perilaku-perilaku di atas dan

memberikan hukuman bagi mereka yang melanggar larangan. Sebagai tambahan,

mekanisme alternatif harus disediakan untuk membantu user mengelola passwordnya

tanpa menulisnya atau memberitahu ke individu lain. Jawaban dari mekanisme alternatif

ini adalah sinkronisasi password, yang membantu user mengingat passwordnya.

Pembahasan mengenai sinkronisasi password pada sub bagian 6.9.

9

Page 10: Password Management

Deteksi Penyusup (Intruder Detection)

Kebanyakan sistem dapat mendeteksi usaha user untuk login dengan password yang

salah. Jika usaha percobaan itu mengalami kegagalan dalam jumlah yang banyak dan

dalam waktu yang singkat, kemungkinan besar seseorang mencoba menebak password

user lain. Untuk membuat proses penebakan password lebih sulit, kebanyakan sistem

menyertakan fasilitas intruder lockout. Fasilitas ini bekerja dengan prinsip berikut : jika

usaha yang tidak valid dilakukan sebanyak N kali untuk account yang sama dan

berlangsung selama T1 menit, maka account akan dimatikan selama T2 menit. Selagi

mekanisme ini efektif menghambat serangan terhadap sebuah account, penyusup tetap

saja tidak dicegah untuk mencoba menebak password dari berbagai user. Karena

keterbatasan ini, maka sangat baik bila membatasi intruder lockout ke hal-hal berikut :

diaplikasikan hanya ke user;

diaplikasikan dengan threshold yang tinggi untuk pendeteksian intruder, misalnya 5

kali percobaan gafal selam 2 menit;

otomatis membebaskan lockout dengan cepat, misal setelah 10 menit.

Enkripsi (Encryption)

Password dapat disimpan pada workstation yang digunakan user atau server.

Password perlu ditransmisi dalam bentuk tertentu dari workstation yang digunakan user

ke server ketika user pertama kali login dan mungkin akan ditransfer lagi berikutnya.

Tidak banyak yang dapat dilakukan untuk memaksa enkripsi password atau hashing

pada produk server yang ada. Namun, jika kita bertanggung jawab untuk

mengembangkan server atau aplikasi baru yang mengatur passwordnya sendiri, maka

sangat baik bila menyimpan password tersebut menggunakan algoritma hashing yang

dipercaya, seperti MD5 atau SHA. Password ditransmisi dari workstation ke server

mirip halnya dengan subyek ke protokol yang dikembangkan oleh vendor server. Pada

umunya, mainframe, mini-komputer, dan server UNIX cenderung tidak menggunakan

enkripsi secara default, meskipun enkripsi tersedia dari banyak vendor.

Jika sekuritas password penting dalam suatu perusahaan dan sekuritas fisik media

komunikasi antara user dan sistem tidak dapat dipercaya, maka perlu untuk

mempertimbangkan mekanisme tambahan untuk melindungi sesi login. Beberapa

10

Page 11: Password Management

workstation dapat menyimpan password dan secara otomatis menyediakan password

tersebut ke server ketika user memerlukan akses. Password cache ini juga memerlukan

proteksi kriptografi. Pada beberap kasus, protokol yang disediakan oleh suatu vendor

dapat mengenkripsikan passsword ketika password digunakan untuk login ke sistem,

tetapi tidak ketika perubahan password ditransmisi. Pada kasus ini, jika manajemen

password diterapkan, akan sangat berguna membuat perangkat lunak untuk

mengimplementasikan enkripsinya sendiri daripada menggunakan enkripsi yang

disediakan sistem vendor.

Sinkronisasi (Synchronization)

Sinkronisasi password merupakan proses yang membantu user untuk mengingat

password yang digunakan untuk login ke sistem. Terdapat debat apakah sinkronisasi

password membuat sistem lebih aman atau tidak. Argumen yang ada sebagai berikut :

sinkronisasi password mengurangi tingkat sekuritas

Jika sebuah sistem sangat tidak aman, kemudian memberikan peluang bagi

penyusup untuk mendapatkan password bagi semua sistem yang ada di jaringan. Hal

ini diatasi dengan mensyaratkan user menggunakan password yang berbeda untuk

tiap sistem.

sinkronisasi password memperbaiki tingkat sekuritas

User dengan banyak password mendapatkan masalah untuk mengingat password-

password yang digunakan dan akibatnya menulis mereka. Sekuritas sistem menjadi

sekuritas fisik dari selembar kertas, yaitu hampir tidak ada sekuritas sama sekali.

Pada praktiknya, sangat sulit atau tidak mungkin untuk mencegah user dengan

password yang tidak sinkron untuk tidak menulisnya ke kertas.

Dua skenario di atas membawa dua kategori baru sebagai berikut :

Synchronized password, semakin aman bila semakin sedikit sistem dalam jaringan;

Unsynchronized password, mengurangi proteksi terhadap media kertas yang

digunakan

Karena kebanyakan sistem berusaha melakukan usaha sesedikit mungkin untuk

melindungi password mereka, synchronized password lebih aman. Untuk mengurangi

risiko sistem tunggal dimasuki oleh penyusup, maka :

11

Page 12: Password Management

sistem yang sangat tidak aman sebaiknya tidak berpartisipasi dalam sistem yang

menggunakan sinkronisasi password;

password yang disinkronisasi sebaiknya diganti secara teratur;

user sebaiknya memilih password yang sulit ditebak ketika sinkronisasi dgunakan.

Intinya, password tunggal, sulit ditebak, dan diganti secara teratur lebih aman dibanding

multi-password, yang sebagian mungkin mudah ditebak, sebagian tidak diganti secara

teratur, dan semuanya mungkin ditulis di kertas.

Dukungan Terhadap User (User Support)

Kadangkala user lupa akan password yang harus diketik ketika hendak masuk ke

sistem jaringan atau menuliskan password yang salah terlalu sering, dan mentrigger

intruder lockout pada accountnya. Ketika hal ini terjadi, user perlu meminta bantuan ke

help desk. Biasanya, proses yang dilakukan terhadap help desk sebagai berikut :

user mengalami masalah ketika mencoba login;

help desk menanyakan nama user dan deskripsi masalah;

help desk menanyakan informasi guna membuktikan identitas user;

help desk membandingkan informasi dengan sumber yang sedang on-line;

jika user dikenali, layanan help desk akan mereset password secara langsung atau

mem-forward masalah ke orang tertentu yang memiliki tool dan hak mereset

password user;

user mencoba login dengan password yang baru diberikan;

user perlu mengganti passwordnya sesegera mungkin.

Password Windows (Windows Password)

Windows 95, 98, dan ME – kolektif disebut Win9x – merupakan sistem operasi

yang umum digunakan tetapi kurang dilengkapi sistem proteksi sekuritas.

Karena sistem operasi ini cukup banyak digunakan dan menghadapi permasalahan

yang serius terhadap sekuritas, komponen khusus telah tersedia untuk sistem operasi

tersebut.

12

Page 13: Password Management

Workstation Win9x dapat menggunakan 4 password yang terpisah, yaitu :

window login password, yang diperlukan untuk masuk ke workstation;

password yang digunakan untuk melindungi screen saver;

password yang digunakan untuk masuk ke layanan jaringan Microsoft;

password yang digunakan untuk masuk ke jaringan dari vendor lain, seperti Novell.

Tiap-tiap password di atas bersifat optional dan biasanya masing-masing dikelola secara

terpisah.

Validasi tiap-tiap password dan kemampuan untuk mengubah tiap password diatur oleh

fasilitas-fasilitas berikut :

DLL untuk mengatur tiap password;

Password Window digunakan untuk mengenkripsi password cache file di direktori

Windows dengan ekstensi .PWL;

Password screen saver disimpan di registry.

Windows password cache diimplementasikan menggunakan enkripsi sederhana.

Akibatnya, intruder yang secara fisik dapat mengakses workstation Win9x, atau yang

dapat membaca file, dapat memperoleh file PWL dan mendekripsi password. Ini

memberikan intruder password login Windows dan password jaringan yang disimpan di

file PWL. Password screen saver Window disimpan di registry dengan teknik enkripsi

yang sederhana juga. Intruder yang memiliki akses fisik ke workstation Win9x atau

yang dapat membaca registry Win9x dapat mengambil dan mendekripsi password

tersebut. Akhirnya, prompt login pada workstation Win9x dapat selalu di-bypass

dengan me-reboot workstation dari floppy disk atau CD-ROM atau restart sistem dalam

mode safe.

Karena mekanisme Windows password caching tidak aman dan sulit bagi user untuk

mengatur banyak password, akan lebih baik jika workstation Win9x dikonfigurasi

sehingga password Windows dan screen saver divalidasi terhadap penyedia jaringan –

Microsoft, Novell, atau vendor lainnya. Untuk meningkatkan sekuritas, password

caching dapat di-disable. Lebih lanjut, bagi workstation yang permanen terhubung ke

13

Page 14: Password Management

jaringan, dimungkinkan untuk mendapatkan validasi password sebelum login Windows,

Hal ini akan mematikan kemampuan user untuk mem-bypass login screen dengan

menekan tombol Escape, tetapi tidak dengan kemampuan user untuk melakukan

booting dengan floppy disk atau dalam mode safe. Jika password user disinkronisasi,

password caching tidak diperlukan, karena Win9x akan secara otomatis berusaha

mengguankan password pertama user untuk mengakses sumber-sumber jaringan.

14

Page 15: Password Management

Kesimpulan

Manajemen password diperlukan untuk melidungi sumbser-sumber informasi

suatu perusahaan atau organisasi dari serangan penyusup yang umumnya merugikan

perusahaan. Untuk melaksanakan manajemen password dengan tepat, perlu diperhatikan

berbagai aspek-aspek pembentuknya, yaitu autentifikasi user & password, ancaman

sekuritas, faktor manusia, komposisi aturan, mengubah & menggunakan kembali

password, kerahasiaan, deteksi penyusup, enkripsi, sinkronisasi, mendukung user,

password windows, dan lain sebagainya. Berdasarkan aspek-aspek tersebut, diharapkan

manajemen password dapat dijalankannya dengan semestinya dan data-data penting

perusahaan atau organisasi dapat terlindungi.

15

Page 16: Password Management

Daftar Pustaka

http://citeseer.nj.nec.com/258143.html

http://www.governmentsecurity.org/articles/DatabaseSecurityCommon-

sensePrinciples.php

http://education.protegrity.com/downloads/SecureData_IBMv1.pdf

http://budi.insan.co.id/courses/el695/projects/pswd_management.pdf

16