partisipasi paguyuban masyarakat kenanga dalam...

126
PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH ANORGANIK DI RW 02 KELURAHAN KENANGA KECAMATAN CIPONDOH KOTA TANGERANG Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Serjana Sosial (S.Sos) Oleh Diya Urrohman 1112054000025 PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2016 M

Upload: vutuyen

Post on 12-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM

PENGELOLAAN SAMPAH ANORGANIK DI RW 02 KELURAHAN

KENANGA KECAMATAN CIPONDOH KOTA TANGERANG Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Serjana Sosial (S.Sos)

Oleh

Diya Urrohman

1112054000025

PROGRAM STUDI

PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H / 2016 M

Page 2: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah
Page 3: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah
Page 4: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

LEMBAR PERhIYATAAN

B i s mi I I a?t i rr o hm anir o o him

Dengan ini saya menyatakan bah*a :

1.

2.

3.

Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata satu (S1) di

Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaky di Universitas Islam

Negri Syarif Hidayatullah Jakarta

Jika dikemudia hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

didalam terdapat plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi

berdasarkan undang - undang yang berlaku di Llniversitas Isiam Negri

Syarif Hidayatullah .l akarta.

Diya Urrohman

Page 5: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

i

ABSTRAK

Diya Urrohman

Partisipasi Paguyuban Masyarakat Kenanga Dalam Pengelolaan Sampah

Anorganik di Rw 02 Kelurahan Kenanga Kecamatan Cipondoh Kota

Tangerang

Permasalahan sampah berjalan seiring dengan bertambahnya jumlah

penduduk dan perubahan pola hidup masyarakat. Salah satu masalah yaitu,

sampah anorganik. Banyak upaya yang dilkakukan untuk menangani sampah,

salah satunya kegiatan kegiatan pengelolaan sampah anorganik yang dilaksanakan

oleh Paguyuban Masyarakat Kenanga melalui Konsep Kampung Bersih.

Paguyuban Masyarakat Kenanga ini menekankan partisipasi masyarakat dalam

proses pemberdayaan dengan tujuan perubahan sikap dan perilaku.

Pada penelitian ini, penilitian memfokuskan masalah penilitian pada tahap-

tahap partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah anorganik yang

dilaksanakan oleh Paguyuban Masyarakat Kenanga. Rumusan masalah pada

penilitian ini, Pertama bagaimana tahap perencanaan Paguyuban Masyarakat

Kenanga dalam pengelolaan sampah anorganik? Kedua, bagaimana tahap

pelaksanaan Paguyuban Masyarakat Kenanga dalam pengelolaan sampah

anorganik? Ketiga, bagaimana tahap pelembagaan program Paguyuban

Masyarakat Kenanga dalam pengelolaan sampah anorganik? Keempat, bagaimana

tahap monitoring dan evaluasi dalam pengelolaan sampah aorganik? Untuk

mengetahui hal tersebut penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teori

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori tahapan-tahapan pemberdayaan

dalam tingkat partisipasi masyarakat dari Tantan Hermansyah dan Muhtadi dalam

buku Dasar-Dasar Pengembangan Masyarakat Islam.

Hasil penelitian ini ditemukan bahwa partisipasi pengelolaan sampah

anorganik yang dilaksanakan oleh Paguyuban Masyarakat Kenanga (PMK) dari

tiap tahapnya memiliki bentuk tipe partisipasi yang berbeda-beda. Dari tahap

perencanaan, bentuk partisipasi masyarakat berada pada tipe partisipasi

fungsional, masyarakat membentuk kelompok untuk mencapai tujuan.

Pembentukan kelompok setelah ada keputusan-keputusan utama yang disepakati.

Tahap pelaksanaan, bentuk partisipasi masyarakat Kelurahan Kenanga Rw 02

pada bentuk/tipe partisipasi insentif, masyarakat memberikan jasa atau upah

kepada pengurus PMK tetapi masyarakat tidak dilibatkan dalam proses

pembelajaran atau eksperimen-eksperimen yang dilakukan. Masyarakat juga tidak

memiliki andil untuk melanjutkan kegiatan-kegiatan setelah insentif dihentikan.

Tahap pelembagaan program, termasuk dalam bentuk/tipe partisipasi self

mobilization (mandiri), karena ditahapan pelembagaan ini PMK mengembangkan

kontak dengan lembaga lain, seperti DKP Kota Tangerang untuk mendapatkan

bantuan-bantuan teknis dan sumberdaya yang diperlukan. Tahap monitoring dan

evaluasi, termasuk bentuk partisipasi pada tipe interkatif, karena ditahap

pengawasan ini masyarakat memiliki peran untuk mengontrol/mengawasi

pelaksanaan kegiatan pengelolaan sampah yang dilakukan oleh petugas PMK,

Page 6: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

ii

seperti memberikan teguran kepada petugas PMK jika lalai atau terlambat untuk

mengangkut sampah mereka.

Page 7: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan Syukur selalu panjatkan kehadirat Allah SWT atas

berkat, rahmat, taufik dan hidayah- Nya, penyusunan skripsi yang berjudul “Partisipasi

Paguyuban Masyarakat Kenanga Dalam Pengelolaan Sampah Anorganik Di Rw 02

Kelurahan Kenanga Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang” dapat diselesaikan dengan baik.

Sholawat serta salam semoga selalu tercuar limpahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, yang telah merubah zaman kejahiliyahan menjadi zaman penuh ilmu

pengetahuan.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami

kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah

dari Allah SWT sehingga kendala- kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk

itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Ibu Wati

Nilamsari, M,Si. selaku pembimbing yang telah dengan sabar, tekun, tulus dan ikhlas

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan

saran - saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi.

Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan dengan penuh sadar dan

ketulusan pula kepada:

1. Bapak Dr. Arief Subhan, M.A. selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

2. Ibu Wati Nilamsari, M.Si selaku Ketua Jurusan Pengembangan Masyarakat

Islam, pembimbing akademik dan sekaligus sebagai pembimbing skripsi serta

Bapak Drs. M. Hudri. M.Ag, selaku Seketaris Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam, terima kasih atas segala ilmu dan motivasi yang telah

diberikan selama masa studi di Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam.

3. Segenap dosen jurusan Pengembangan Masyarakat Islam dan seluruh Civitas

Akademik yang telah memberi wawasan keilmuan dan membimbing penulis

selama mengikuti perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

iii

4. Pimpinan dan staf Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Dakwah

dan Ilmu Komunikasi yang telah memberi fasilitas berupa buku-buku dan

referensi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

5. Papa dan Mama, yang selalu tulus ikhlas mendoakan penulis sehingga

lancar dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga setiap doa dan

pengorbanan mendapat belasan berlipat dari Allah SWT. Amiin.

6. Bang Fahru Rozi serta Bang Kenjo selaku Pendiri dan Ketua Paguyuban

Masyarakat Kenanga yang telah memberi izin dan informasi. Semoga

kengurusan abang selalu diberkahi Allah SWT.

7. Kawan- kawan Seperjuangan Mahasiswa Jurusan Pengembangan Masyarakat

Islam angkatan 2012 dan Kakak serta Adik kelas semua yang telah banyak

memberikan masukan kepada penulis baik selama dalam mengikuti

perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi ini.

8. Kepada Darma Husniyah yang selalu memberi motivasi dan dukungan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah

membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak terdapat

kekurangan - kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang

bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Jakarta

Penulis

Diya Urrohman

Page 9: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ........................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Batasan Masalah .......................................................................... 9

C. Rumusan Masalah ....................................................................... 9

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 10

E. Metode Penelitian ........................................................................ 11

F. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 19

G. Sistematika Penulisan .................................................................. 22

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Partisipasi Masyarakat Sebagai Proses Pemberdayaan

1. Pengertian Partisipasi ......................................................... 24

2. Tujuan Partisipasi .............................................................. 27

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi ................ 28

4. Tahapan-Tahapan Partisipasi ............................................. 28

5. Bentuk Partisipasi .............................................................. 31

6. Syarat Tumbuh dan Kembang Partisipasi .......................... 34

7. Tingkatan Partisipasi Masyarakat ...................................... 38

B. Sampah

1. Pembagian Jenis Sampah ................................................... 41

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Sampah ........ 43

3. Sumber Sampah ................................................................. 45

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Profil Rw 02 Kelurahan Kenanga ............................................... 48

B. Profil Paguyuban Masyarakat Kenanga

1. Latar Belakang Paguyuban Masyarakat Kenanga ............. 49

2. Penerapan Konsep Kampung Bersih ................................. 50

3. Visi dan Misi Paguyuban Masyarakat Kenanga ................ 51

4. Struktur Kepengurusan Paguyuban Masyarakat

Kenanga ............................................................................. 51

5. Data Partisipan Paguyuban Masyarakat Kenanga ............. 52

6. Iuran Sampah Paguyuban Masyarakat Kenanga ............... 54

7. Perolehan Sampah Paguyuban Masyarakat Kenanga ........ 54

Page 10: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

v

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Tahap Perencanaan ...................................................................... 55

1. Musyawarah (rapat)............................................................... 56

2. Sosialisasi .............................................................................. 59

3. Kerja Bakti ............................................................................ 61

B. Tahap Pelaksanaan ...................................................................... 63

1. Pengangkutan Sampah .......................................................... 63

2. Pemilahan Sampah ................................................................ 67

3. Pemasaran (penjualan) .......................................................... 68

C. Tahap Pelembagaan Program ...................................................... 69

D. Tahap Monitoring dan Evaluasi Program ................................... 73

1. Monitoring ............................................................................. 74

2. Evaluasi ................................................................................. 75

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................. 77

B. Saran ............................................................................................ 78

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 80

LAMPIRAN .................................................................................................. 83

Page 11: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tabel Informan .................................................................................. 13

Tabel 2 Tinjauan Pustaka ............................................................................... 19

Tabel 3 Tipologi Partisipasi ........................................................................... 31

Tabel 4 Partisipan PMK Warga Rw 02 Per Rumah ....................................... 48

Tabel 5 Partisipan PMK Masyarakat Kenanga Per Rumah ........................... 53

Tabel 6 Perolehan Sampah Paguyuban Masyarakat Kenanga ....................... 54

Page 12: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Area Pelayanan Pengangkutan Sampah Oleh PMK ...................... 53

Page 13: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah lingkungan sekarang ini bukan hanya tanggung jawab

sekelompok orang, tetapi sudah menjadi tugas dan kewajiban semua orang

untuk menjaga dan memeliharanya agar tetap asri. Lingkungan yang asri

akan mendatangkan manfaat bagi umat manusia di bumi. Tumbuh-

tumbuhan, ternak dan segala ciptaan Tuhan akan berkembang baik, di

lingkungan yang asri guna kepentingan manusia. Sayangnya lingkungan

yang asri sudah banyak yang rusak oleh tangan-tangan yang tidak

bertanggung jawab, sehingga bencana terjadi dimana-mana. Allah berfirman

pada ayat suci al-Qur’an:

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan

manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat)

perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. (Surat Ar-

Ruum ayat 41).1

Ayat tersebut menjelaskan dua hal pokok yang menjadi dasar

pandangan Islam dalam isu pencemaran lingkungan. Pertama, Islam

1 Masriah dan Mujahid, Pembangunan Ekonomi Berwawasan Lingkungan, Malang: IKIP

Universitas Negri Malang, 2011, h.95.

Page 14: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

2

menyadari telah dan akan terjadi kerusakan lingkungan baik di daratan dan

lautan yang berakibat pada turunnya kualitas lingkungan untuk mendukung

hidup manusia. Kedua, Islam memandang manusia sebagai penyebab utama

kerusakan dan sekaligus pencegah terjadinya kerusakan tersebut. Oleh

karena itu, ajaran Islam secara tegas mengajak manusia melestarikan bumi

dan sekaligus secara tegas melarang manusia membuat kerusakan di bumi.

Namun sayangnya sebagian besar masyarakat belum cukup menyadari

dampak akibat kerusakan lingkungan.

Salah satu faktor permasalahan lingkungan yaitu, pencemaran

lingkungan, secara umum pencemaran lingkungan dapat dikategorikan

sebagai sumber pencemaran langsung dan tidak langsung. Sumber

pencemaran langsung meliputi buangan yang keluar dari industri, Tempat

Pembuangan Akhir (TPA), dan sebagainya. Sumber tidak langsung yaitu

bahan pencemar yang memasuki badan air dari tanah, air tanah, atau

atmosfer berupa hujan.2

Permasalahan lingkungan hidup cukup kompleks. Penebangan hutan

yang menyebabkan banjir, pencemaran terhadap air oleh limbah-limbah

industri, pembuangan sampah ke dalam sungai (termasuk sampah rumah

tangga), pencemaran terhadap tanah dan sebagainya merupakan ancaman

bagi kehidupan manusia.

Masalah sampah tidak hanya sekedar bagaimana mengolah atau

mengelola sampah saja, tetapi juga terkait dengan masalah budaya/perilaku

2 Fahrudin, Bioteknologi Lingkungan Edisi Revisi, (Bandung: Alfabeta, 2014), h.1-2

Page 15: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

3

masyarakat. Masyarakat Indonesia umumnya tidak peduli tentang sampah.

Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan cenderung

mementingkan diri sendiri. Perilaku ini merupakan salah satu penyebab

kenapa semakin banyaknya program untuk mengatasi jumlah sampah yang

tidak terkontrol yang tidak berjalan dengan baik. Merubah perilaku

masyarakat tersebut menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari

upaya-upaya penanganan sampah terpadu.3

Masalah sampah sampai saat ini tak kunjung usai, sampah memang

tidak bisa dihindari dan dijauhkan, namun kita pula harus memikirkan

bagaimana sampah dapat terkendali dan terkelola dengan baik, karena

sampah adalah aksesoris sebagian hidup kita, misalnya dengan kita

memakan, memakai dan membeli pasti akan ada limbah yang akan

dibuangnya seperti plastik dan sisa makanannya.

Permasalahan sampah merupakan masalah umum semua Negara.

Terutama Negara berkembang yang mengalami pertambahan penduduk

yang diikuti oleh proses urbanisasi dan perubahan pola konsumsi dari bahan

alami kebahan buatan manusia dan teknologi. Semula, komposisi sampah

adalah lebih dari 50 % bahan organik yang bisa dikembalikan ke alam dan

kurang dari 50 % berupa kimia buatan dari bahan mineral, kimia dan lain-

lain. Namun di kota, peranan bahan organis, kimia dan mineral cenderung

meningkat. Hal ini disebabkan karena masyarakat kota semakin banyak

mengkonsumsi non program. Sampah organik terdiri dari bahan organik

3 Isroi, Merubah ParadigmaMasyarakat Tentang Sampah, artikel diakses pada 11 April

2016 dari http://isroi.com/2009/03/26/merubah-paradigma-masyarakat-tentang-sampah/

Page 16: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

4

sehingga masih bisa digunakan kembali memperkaya dan mempersubur

alam.4

Salah satu cara kongkret mencegah polusi limbah rumah tangga

terhadap lingkungan adalah memisah-misahkan sampah yang dapat hancur

oleh alam seperti kertas, karton dan sisa makanan dari berbagai sampah

yang tidak hancur seperi kaca, plastik dan metal atau memisahkan sampah-

sampah yang dapat diolah kembali dari sampah yang tidak dapat diolah

kembali.5

Kunci keberhasilan program pembangunan dibidang lingkungan hidup

ada ditangan manusia dan masyarakat, karena itu sangatlah penting untuk

menumbuhkan pengertian, kesadaran, motivasi dan penghayatan dikalangan

masyarakat untuk berperan serta dalam pasal UULH yang menyatakan:

“pemerintah berkewajiban menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran

masyarakat akan tanggung jawabnya dalam pengelolaan lingkungan hidup

melalui penyuluhan, bimbingan, pendidikan dan penelitian tentang

lingkungan hidup.”6

Diakhir abad ke-20, timbul berbagai gerakan kesadaran masyarakat

yang menaruh perihatin terhadap keadaan lingkungan. Ini berkaitan dengan

kesadaran untuk menjaga planet tempat tinggal manusia menjadi bersih,

sehat dan hijau. Berbagai organisasi lingkungan hidup bermunculan serta

barang-barang recycled menjadi kecenderungan gaya hidup orang-orang

4 Emil Salim, Ratusan Bangsa Merusak Satu Bumi, (Jakarta: PT Kompas Media

Nusantara, 2010), h.224. 5 Meth Kusumahadi, Warga Berdaya, (Yogyakarta: Satunama,2007).. Cet-1, h. 222

6 Koesnadi Hardjasoemantri, Aspek Hukum Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan

Lingkungan Hidup, (Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press, 1986). h. 19

Page 17: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

5

kota dan bahkan dalam berliburan ada kegiatan yang kemudian dikenal

dengan sebutan ekoturisme. Anak-anak pun sejak dini diberi pendidikan

lingkungan hidup, diajari menyanyi binatang dan lingkungannya, dan

memberi perhatian pada binatang-binatang langka.7

Pemberdayaan masyarakat adalah suatu gerakan yang dirancang guna

meningkatkan taraf hidup keseluruhan masyarakat melalui partisipasi aktif

dan inisiatif dari masyarakat.8 Pemberdayaan masyarakat harus selalu

berupaya untuk memaksimalkan partisipasi, dengan tujuan membuat setiap

orang dalam masyarakat terlibat secara aktif dalam proses-proses dan

kegiatan masyarakat, serta untuk menciptakan kembali masa depan

masyarakat dan individu. Dengan demikian, partisipasi merupakan suatu

bagian penting dari pemberdayaan dan penumbuhan kesadaran. Semakin

banyak orang yang menjadi peserta aktif dan semakin lengkap

partisipasinya, semakin ideal kepemilikan dan proses masyarakat serta

proses-proses inklusif yang akan diwujudkan.9

Pemberdayaan dapat dilakukan dengan mengubah bentuk perilaku

yang didasarkan pada kebutuhan atas kondisi lingkungan yang bersih.

Perubahan bentuk perilaku masyarakat bisa terwujud, jika ada usaha

membangkitkan masyarakat, dengan mengubah kebiasaan sikap dan

perilaku bahwa kebersihan/sampah tidak lagi di dasarkan kepada

kewajibannya, tetapi lebih didasarkan kepada nilai kebutuhan.

7 Koesnadi Hardjasoemantri, Aspek Hukum Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan

Lingkungan Hidup, (Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press, 1986). h. 111 8 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas. (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2001), h. 137 9 Jim lfe & Frank Tesoriero, Community Developmant: Sebagai Alternatif Pengembangan

Masyarakat Di Era Globalisasi, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2006), Cet: ke-3, h.285

Page 18: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

6

Konkretnya, peran serta masyarakat dapat dimulai dari skala individual

rumah tangga, dengan mereduksi timbunan sampah di masing-masing

rumah tangga. Teknik reduksi sampah ini dikenal dengan metode 3R

(reduce, reuse, recycle). Dalam konteks reduce, untuk membiasakan tidak

meminta bungkusan ganda saat membeli sejumlah produk. Dalam konteks

reuse, untuk menghindari pemakaian produk sekali pakai. Sedangkan

dalam recycle, untuk membiasakan memisahkan sampah basah

(organik, sampah dapur, sayur, sisa makanan) dengan sampah kering

(anorganik, kertas, plastik, botol).10

Pengelolaan sampah anorganik menjadi suatu barang yang bernilai

ekonomis merupakan alternatif untuk mengurangi sampah masyarakat yang

dihasilkan tiap hari nya. Pemberdayaan mengutamakan usaha sendiri dari

orang yang diberdayakan untuk meraih keberdayaannya. Payne

mengemukakan bahwa suatu proses pemberdayaan pada intinya ditujukan

guna membantu klien memperoleh daya untuk mengambil keputusan

dan menentukan tindakan. Hal ini dilakukan melalui peningkatan

kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia

miliki.11

Di dalam Undang-Undang juga sudah jelas sekali bahwa

mengelola sampah berarti mengurangi sampah yang ada, hal tersebut

tercantum dalam undang-undang tentang pengelolaan sampah Bab 1 Pasal 2

10

Alfiandra, “Kajian Partisipasi Masyarakat Yang Melakukan Pengelolaan Persampahan 3R di Kelurahan Ngaliyan dan Kalipancur Kota Semarang”, h.17.

11 Isbandi Rukmito Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

komunitas, (Jakarta: FEUI, 2001), h. 32.

Page 19: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

7

adalah pengelolaan sampah bertujuan untuk mengurangi dan menangani

sampah yang berwawasan lingkungan agar tercipta lingkungan hidup yang

baik, bersih dan sehat.12

Pengelolaan sampah perlu didukung melalui partisipasi masyarakat

sebagai produsen sampah. Peran serta masyarakat dalam menangani

masalah sampah kota menjadi sangat dominan, dan sudah seharusnya

tingkat partisipasi ini menjadi barometer utama dalam pengelolaan sampah

di masa mendatang.

Sebagaimana diketahui, dalam al-Qur’an dinyatakan bermusyawaralah

dengan mereka dalam urusan itu, sebagaimana yang dijelaskan dalam Surah

al-Imron ayat 159 berikut :

ي

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut

terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,

tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah

mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan

mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan

tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai

orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS.al-Imron :159)”

12

Rancangan Undang-undang Republik Indonesia, Tentang Pengelolaan Sampah,

(Kementrian Negara Lingkungan Hidup: 2008), h.2-3.

Page 20: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

8

Permasalahan sampah juga terjadi di Kota Tangerang, termasuk di

Kelurahan Kenanga Kecamatan Cipondoh. Untuk menangani masalah

sampah tersebut, masyarakat Kelurahan Kenanga Kota Tangerang

membentuk komunitas Paguyuban Masyarakat Kenanga (PMK) yang

tugasnya sebagai pengelolaan sampah yang berada di sekitar kelurahan

kenanga. Komunitas Paguyuban Masyarakat Kenanga (PMK) berdiri atas

dasar ingin menyikapi dan bergerak untuk mengelola sampah dan menjaga

lingkungan agar tetap nyaman untuk masyarakat Kelurahan Kenanga.

Komunitas pemuda peduli sampah dan lingkungan PMK ini berdiri sejak 09

februari 2014, berdiri diatas lahan yang sebelumnya menjadi tempat

pembuangan sampah liar warga di Kelurahan Kenanga.

Karena masyarakat tidak memiliki tempat pembuangan sampah

sementara yang disediakan oleh pemerintah, masyarakat menjadikan lahan-

lahan kosong yang ada disekitar mereka untuk membuang sampah sehingga

menjadi tempat pembuangan sampah liar, terdapat 7 sampai 8 titik tempat

pembuangan sampah liar yang terdapat di sekitar Kelurahan Kenanga. Pada

tanggal 09 Februari 2014 sampah-sampah yang terdapat di pembuangan

sampah liar tersebut di gempur atau dikumpulin semua, setelah terkumpul

sampah tersebut di buang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Setelah

melakukan pengumpulan sampah yang berada di pembuangan sampah liar,

pengurus PMK dan perwakilan RW, RT, serta Warga bermusyawarah untuk

memfokuskan pembuangan sampah di satu titik yaitu di RT 04 / RW 02

Kelurahan Kenanga, karena di titik tersebut memiliki lahan yang cukup luas

dan berada di tengah – tengah Kelurahan Kenanga. Setelah itu bang Fahru

Rozi dkk, memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan melakukan

sistem home to home atau dari rumah ke rumah untuk pengangkutan sampah

agar masyrakat tidak melakukan pembuangan sampah sembarangan lagi.

Kini Gunungan Sampah warga yang berada di lahan seluas 600m2, di

ubah menjadi lokasi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), serta

pembibitan pohon, semua ini hasil keinginan dan kerja keras temen-temen

muda di Kelurahan Kenanga, warga tak perlu lelah jalan untuk membuang

Page 21: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

9

sampah yang akhirnya banyak menimbulkan bakteri dan penyakit yang di

timbulkan sampah.13

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas,

maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai “Partisipasi Paguyuban

Masyarakat Kenanga (PMK) Dalam Pengelolaan Sampah Anorganik Di

Kelurahan Kenanga Kota Tangerang”

B. Pembatasan Masalah

Seperti yang sudah dijelaskan dalam latar belakang masalah bahwa

begitu luasnya ruang lingkup pada penilitian partisipasi komunitas PMK

dalam pengelolaan sampah di Kelurahan Kenanga, maka penulis

memfokuskan pada tahapan – tahapan partisipasi komunitas PMK dalam

pengelolaan sampah Anorganik di Rw 02 Kelurahan Kennga saja agar dapat

menghasilkan pembahasan yang sitematis, terarah, jelas dan fokus.

C. Rumusan Masalah

Pertanyaan penilitian ini secara umum adalah tentang teori tahapan –

tahapan partispasi. Maka pertnayaan penilitian ini saya pecah dari sub-sub

teori tahapan partispasi, yaitu:

1. Bagaimana tahap perencanaan Paguyuban Masyarakat Kenanga

dalam pengelolaan sampah anorganik?

2. Bagaimana tahap pelaksanaan Paguyuban Masyarakat Kenanga

dalam pengelolaan sampah anorganik?

13

Wawancara pribadi dengan bpk. Fahru Rozi, selaku ketua komunitas Paguyuban

Masyarakat Kenanga, Hari Minggu 4 Desember 2016, pukul 16.00.

Page 22: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

10

3. Bagaimana tahap pelembagaan program Paguyuban Masyarakat

Kenanga dalam pengelolaan sampah anorganik?

4. Bagaimana tahap evaluasi Paguyuban Masyarakat Kenanga

dalam pengelolaan sampah anoganik?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan terhadap masalah tentu mempunyai

tujuan tertentu. Penelitian dengan judul Partisipasi Komunitas Masyarakat

Puri Permata Pecinta Sampah Dalam Pengelolaan Sampah Anorganik di

Kecamatan Cipondoh makmur, Kota Tangerang, mempunyai tujuan dan

manfaat sebagai berikut:

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui tahap perencanaan Paguyuban

Masyarakat Kenanga dalam pengelolaan sampah

anorganik.

b. Untuk mengetahui tahap pelaksanaan Paguyuban

Masyarakat Kenanga dalam pengelolaan sampah

anorganik.

c. Untuk mengetahui tahap pelembagaan program

Paguyuban Masyarakat Kenanga dalam pengelolaan

sampah anorganik.

Page 23: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

11

d. Untuk mengetahui tahap evaluasi Paguyuban Masyarakat

Kenanga dalam pengelolaan sampah anorganik.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pengetahuan dan pemikiran bagi ilmu-ilmu

kemasyarakatan, lingkungan dan dapat dijadikan referensi

maupun rujukan dalam kajian pemberdayaan masyarakat

yang memfokuskan dibidang lingkungan.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian yang diharapkan dapat menambah

wawasan, kreativitas, pengetahuan dan pengalaman bagi

penulis secara langsung di lapangan. Bagi masyarakat,

penelitian ini memberikan sumbangan pengetahuan dan

motivasi tentang pentingnya mengelola sampah.

E. Metode Penelitian

Metodelogi penelitian adalah suatu cara kerja untuk memahami objek

penelitian dalam rangka menemukan, menguji terhadap suatu kebenaran

atau pengetahuan. Dalam hal ini penulis menggunakan pendekatan

kualitatif. Sebagaimana menurut Bogdan dan Taylor dalam bukunya Lexy.

J. Moleong mendefinisikan metodelogi penelitian kualitatif adalah prosedur

Page 24: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

12

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.14

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan

kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Moleong

menyatakan bahwa metode penelitian kualitatif adalah sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.15

Jadi, dalam hal ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif

karena lebih tepat dengan subjek yang diamati oleh penulis, dimana

penulis tidak hanya meneliti bentuk partisiapasi subjek tetapi

penulis juga meneliti perilaku subjek terhadap lingkungan sekitarnya.

2. Teknik Pemilihan Subjek Penilitian

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan teknik

purposive sampling yang memberikan keleluasaan kepada peneliti

dalam menyelesaikan informan yang sesuai dengan tujuan

penelitian.16

Peneliti mewawancari 15 informan untuk memperoleh sample

berdasarkan susunan masing-masing jabatan. Dari 15 informan

14

Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif ( Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya,2012),cet. Ke-30. h. 4 15

Moh.Kasiram, Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif, (Yogyakarta: UIN Maliki

Press, 2008). h.175. 16

Lexy, J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, ( Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya,2012),cet. Ke-30. h. 180

Page 25: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

13

tersebut 4 diantaranya dari pengurus PMK, dan 11 lainnya dari

masyarakat Rw 02 Kelurahan Kenanga. Untuk memperoleh data

sejarah serta latar belakang PMK, peneliti mewawancarai pelopor

serta ketua PMK, sedangkan untuk tahapan pengelolaan sampah

peneliti mewawancarai petugas sampah di PMK. Peneliti juga

mewawancarai Masyarakat Rw 02 Kelurahan Kenanga untuk

memperoleh data hasil dari kegiatan pengelolaan sampah yang

dilakukan oleh PMK tersebut, sedangkan untuk memperoleh data

monitoring dan evaluasi peneliti mewawancarai Rw dan Rt setempat

yang di tugaskan oleh pengurus PMK untuk meminta uang iuran

bulanan kepada masyarakat sekaligus melakukan monitor kegiatan

petugas sampah PMK.

Berikut ini adalah tabel informan dan objek yang terpilih dalam

pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian.

Tabel I

Tabel Informan

No Informasi Yang Dicari Informan Jumlah

1 Sejarah serta latar

belakang berdirinya PMK,

pembuatan Mesin

pengelolaan sampah

Anorganik.

Pelopor PMK dan

Ketua Pecinta

Sampah Kota

Tangerang

1

2 Sejarah serta latar

belakang berdirinya pmk,

tahapan-tahapan

pengelolaan sampah

anorganik, pelembagaan

program, dan monitoring

Ketua PMK 1

Page 26: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

14

dan evaluasi program.

3 Tahapan pengelolaan

sampah

Petugas Sampah dan

pengurus PMK

2

4 Hasil dari kegiatan

pengelolaan sampah yang

dilakukan oleh PMK

Masyarakat Rw 02

Kenanga

5

5 Monitoring dan evaluasi

program

RT dan RW serta

pengurus PMK

6

Jumlah 15

3. Waktu dan Lokasi Penelitian

Adapun waktu penulisan untuk mengadakan penelitian selama 5

Bulan, sejak Bulan Desember 2016 hingga Bulan April 2017.

Lokasi penelitian ini dilakukan di Jl. KH. Masjid Gang H. Sabar

RT 04/RW 02, Kel. Kenanga, Kec. Cipondoh, Kota Tangerang.

Alasan peneliti mangambil di daerah tersebut karena pada dasarnya di

wilayah Kota Tangerang sudah banyak Tempat Penampungan Sampah

Terpadu (TPST) yang sudah berjalan, namun belum banyak TPST

yang melakukan kegiatan daur ulang sampah, baik sampah orgnaik

maupun sampah anorganik. Salah satu TPST yang melakukan

kegiatan daur ulang sampah anorganik yang sedang berjalan yaitu di

Paguyuban Masyarakat Kenanga

4. Sumber Data

a. Data Primer adalah data atau informasi yang didapat langsung

pada saat penelitian berlangsung

Page 27: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

15

b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan-catatan

atau dokumen yang berkaitan dengan sumber data penelitian.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah strategis yang

mampu mengarahkan penelitian kepada hasil yang objektif. Teknik

pengumpulan data-data dalam penelitian ini adalah :

a. Observasi Lapangan

Observasi mensyaratkan pencatatan dan perekaman

sistematis mengenai sebuah peristiwa dan perilaku-perilaku

informan yang terjadi dalam situasi tertentu, bukan seperti yang

belakngan mereka ingat, diceritakan kembali, dan

digeneralisasikan oleh partisipan itu sendiri. Metode-metode

observasi jarang digunakan sendiri, tapi sering dikaitkan dengan

wawancara.17

Dalam hal ini peneliti menggunakan metode observasi

untuk mengamati semua hal yang berhubungan dengan subjek

penelitian lapangan yaitu Paguyuban Masyarakat Kenanga.

b. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara

tanya jawab baik langsung maupun dengan alat bantu media

17

Rhenald Kasali, Metode-metode Riset Kualitatif, cetakan ke 1 (Yogyakarta : PT

Bentang Pustaka,2008), h. 321.

Page 28: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

16

tertentu. Teknik pencatatan data menggunakan catatan lapangan

yaitu berupa hasil wawancara selama observasi berlangsung

dengan menggunakan bahasa yang obyektif.18

Adapun yang menjadi sasaran yang di wawancarai adalah

Bang Fahru Rozi, selaku pelopor Paguyuban Masyarakat

Kenanga. Kemudian peneliti mewawancarai Bang Kenjo

sebagai Ketua Paguyuban Masyarakat Kenanga, serta penulis

mewawancarai Mang Dede selaku petugas pemilah sampah di

Paguyuban Masyarakat Kenanga. Untuk mengetahui dampah

dari kegiatan pengelolaan sampah yang dilakukan oleh

Paguyuban Masyarakat Kenanga, penulis mewawancarai

Masyarakat Kenanga sebagai penerima pemanfaatan hasil

program pengelolaan sampah. Hal ini dilakukan guna untuk

memperoleh data dan informasi tentang Paguyuban Masyarakat

Kenanga terhadap masalah yang diteliti. Peneliti mengadakan

Tanya jawab mengenai tahapan – tahapan partisipasi Paguyuban

Masyarakat Kenanga dalam pengelolaan sampah anorganik.

c. Dokumentasi

Merupakan catatan yang telah berlalu. Dokumentasi

bertujuan untuk membaca dan mempelajari berbagai bentuk data

tertulis.19 Bisa berbentuk tulisan serta gambar-gambar kegiatan.

18

Rahayu, et. Al, Observasi dan Wawancara, ( Malang: Bayumedia Publishing, 2004), h.

63.

Page 29: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

17

Dalam dokumentasi ini peneliti mengumpulkan informasi

dengan dua bentuk yaitu dokumentasi pribadi dan dokumentasi

resmi. Dokumentasi pribadi adalah catatan atau karangan

seseorang secara tertulis tentang tindakan dan pengalaman.

Maksud mengumpulkan dokumntasi pribadi untuk memperoleh

kejadian nyata tentang situasi sosial dan arti berbagai faktor

disekitar subjek penelitian.20

Dokumentasi resmi yang

digunakan penulis adalah dokumentasi dari Paguyuban

Masyarakat Kenanga berupa foto, catatan-catatan program, dll.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data, menurut Patton dalam Lexy J. Meleong (2012),

adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam

suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan

tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan

oleh data.21

Mengacu pada pemaparan di atas maka penelitian ini

menggunakan analisis deskriptif. Pada saat menganalisa data hasil

observasi peneliti menginterpresatikan catatan lapangan yang

kemudian disimpulkan. Setelah itu, diolah kembali hasilnya untuk

kemudian ditulis peneliti. Data yang telah terkumpul dari hasil

wawancara, observasi dan dokumentasi maka selanjutnya dianalisa.

19

Lexy. J Moloeng, Metodelogi Penelitian Kualitatif, cetakan ke 26 edisi revisi

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 186. 20

Lexy. J Moloeng, Metodelogi Penelitian Kualitatif, h. 217. 21

Lexy, J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 280

Page 30: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

18

Data-data itu disusun secara sistematis untuk kemudian dianalisa

sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.

7. Teknik Keabsahan Data

Seperti yang telah dijelaskan oleh Lexy J. Meolong dalam

bukunya Metodologi Kualitatif. Untuk menentukan keabsahan data

adalah dengan melakukan triangulasi adalah teknik pemeriksan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu

untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data

itu.22

Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang

bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan

sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan

pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti

mengumpulkan data sekaligus menguji krebilitas data, yaitu mengecek

kreabilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan

berbagai sumber data.23

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik triangulasi

dengan cara membandingkan sumber-sumber data yang diperoleh

dengan kenyataan yang ada saat penelitian berlangsung.

22

Lexy, J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 330 23

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010), cet-2, h.24.

Page 31: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

19

8. Teknik Penulisan

Dalam penelitian skripsi ini peneliti mengacu pada Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi) karya Hamid

Nasuhi dkk yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality

Development and Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta Cetakan I, Januari 2007.

F. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini, sebelumnya telah ada beberapa karya

ilmiah yang membahas mengenai partisipasi dan kegiatan daur ulang

sampah yang penulis temukan, yang pembahasannya hampir menyerupai

dengan judul penelitian yang penulis angkat. Oleh karena itu, untuk

menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti menduplikat hasil karya

orang lain, maka penulis sangat perlu untuk mempertegas perbedaan antara

masing-masing judul dan masalah yang dibahas dari beberapa skripsi yang

dibuat sebelumnya. Berikut tabel yang menjelaskan tentang skripsi yang

pembahasannya hampir menyerupai dengan judul penelitian yang penulis

angkat:

Tabel 2

Tinjauan Pustaka

NO NAMA PENULIS JUDUL SKRIPSI HASIL PENILITIAN

1 Ummu Salammah

(Mahasiswa

Jurusan

Pengembangan

Faktor Yang

Mempengaruhi

Partisipasi Ibu

Rumah Tangga

bentuk partisipasi yang ada di

dalam masyarakat Villa Inti

Persada terhadap kegiatan daur

ulang sampah anorganik

Page 32: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

20

Masyarakat Islam,

Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, UIN

Syarif Hidayatullah

Jakarta, tahun

2014)

Dalam

Pemberdayaan

Lingkungan

Melalui Kegiatan

Daur Ulang

Sampah Anorganik

(Studi Kasus: Di

Villa Inti Persada

RT 06, Pamulang

Timur, Tangerang

Selatan)

merupakan partisipasi nyata

dan abstrak, mulai dari

penyumbangan fikiran dan ide,

waktu, tenaga, biaya, barang

sampai kepada proses

pelaksanaan kegiatan.

Partispasi tersebut untuk

memperlancarnya pelaksanaan

kegiatan hingga ketahap

pemasaran produksi. Disadari

karena para partisipan

merupakan beberapa kelompok

sosial (Majlis Ta’lim dan

arisan-arisan) dan memiliki

jiwa sosial yang tinggi untuk

lingkungan.

2 Syifa Toyyibah

(Mahasiswa

Jurusan

Pengembangan

Masyarakat Islam,

Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, UIN

Syarif Hidayatullah

Jakarta, tahun

2014)

Partisipasi

Masyarakat Dalam

Pengelolaan

Sampah Organik

Di Kelurahan

Bojongsari Baru,

Sawangan, Kota

Depok

bentuk partisipasi masyarakat

RT 02 yang terlibat aktif dalam

kegiatan pengelolaan sampah

seperti tokoh masyarakat,

pengurus RT, dan RW dan

masyarakat yang terlibat aktif

dalam kegiatan-kegiatan sosial,

seperti pengurus bank sampah,

Ibu-Ibu pengajian, Ibu-Ibu

PKK dan Posyandu berada

pada bentuk partisipasi yang

tumbuh karena motivasi

intrinstik berupa pemahaman,

penghayatan dan keyakinannya

sendiri terhadap pengelolaan

sampah yang partisipatif. Dan

sebagian masyarakat yang

terlibat kurang aktif pada

kegiatan sosial di

lingkungannya berada pada

tipe partisipasi pasif, karena

masyarakat ikut peran serta

dalam kegiatan pengelolaan

sampah karena adanya

motivasi ekstrinsik berupa

bujukan, pengaruh dan

dorongan dari luar.

3 Abdul Rozak

(Mahasiswa

Perbankan Syariah

Peran Bank

Sampah Warga

Peduli Lingkungan

Peran Bank Sampah Warga

Peduli Lingkungan (WPL)

tidak terlalu signifikan dalam

Page 33: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

21

Program Studi

Muammalat

(Ekonomi Islam),

Fakultas Syariah

dan Hukum, UIN

Syarif Hidayatullah

Jakarta, tahun

2014)

(WPL) Dalam

Pemberdayaan

Perekonomian

Nasabah

meningkatkan perekonomian

nasabah. Pola pemberdayaan

Bank Sampah Warga Peduli

Lingkungan dengan

melibatkan potensi masyarakat

dalam mengelola sampah dan

menjalankan program bank

sampah. selain memberikan

dampak bagi ekonomi nasabah,

adanya bank sampah ini

meningkatkan kualitas

kesehatan masyarakat dan

menciptakan lingkungan yang

bersih.

4 Aan Nuryani

(Mahasiswa

Program Studi

Pendidikan

Ekonomi, Fakultas

Ekonomi,

Universitas Negri

Yogyakarta, tahun

2012)

Peranan Bank

Sampah Gemah

Ripah Terhadap

Kesempatan Kerja

dan Pendapatan

Keluarga Di

Kecamatan Bantul

Kabupaten Bantul

Daerah Istimewa

Yogyakarta

Peranan Bank Sampah Gemah

Rimpah terhadap kesempatan

kerja di Kecamatan Bantul,

Kabupaten Bantul Daerah

Istimewa Yogyakarta masih

kecil yaitu 1,02 %. Peranan

Bank Sampah Gemah Ripah

terhadap pendapatan keluarga

di Kecamatan Bantul,

Kabupaten Bantul Daerah

Istimewa Yogyakarta juga

masih kecil, 0,90 %. Faktor

penghambat dalam

perkembangan Bank Sampah

Gemah Ripah adalah

manajemen Bank Sampah yang

belum baik.

5 Alfrianda

(Mahasiswa Teknik

Pembangunan

Wilayah dan Kota,

Universitas

Diponogoro

Semarang, tahun

2009)

Kajian Partisipasi

Masyarakat yang

melakukan

pengelolaan

persampahan 3R di

Kelurahan

Ngaliyan dan

Kalipancur, Kota

Semarang

Menurut karya ilmiah tersebut

sistem pengelolaan

persampahan sangat

dibutuhkan partsipasi

masyarakat yang merupakan

salah satu sumber sampah dan

dengan partisipasi masyarakat

maka pengelolaan sampah

dapat terjadi dari awal sumber

sampah

Page 34: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

22

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan masalah dalam penelitian ini,

penulis berusaha membuat sistematika khusus dengan jalan

menggelopokkan berdasarkan kesamaan dan hubungan masalah yang ada.

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang Latar Belakang Masalah, Batasan dan Rumusan

Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Tinjauan

Pustaka, dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORI

Berisi beberapa pengertian dan penjelasan, yaitu: Partisipasi, meliputi

Pengertian Partisipasi, Tujuan Partisipasi, Faktor – Faktor Yang

Mempengaruhi Partisipasi, Tahapan-Tahapan Partisipasi, Bentuk

Partisipasi, Syarat Tumbuh dan Kembang Partisipasi, dan Tingkatan

Partisipasi Masyarakat. Sampah, meliputi pembagian Jenis Sampah, Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Sampah, dan Sumber Sampah.

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Dalam bab ini yang akan dipaparkan mengenai profil Tempat

Penampungan Sampah Terpadu meliputi: Letak, Luas dan sejarah

berdirinya Tempat Penampungan Sampah Terpadu.

BAB VI TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS HASIL

PENELITIAN

Page 35: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

23

Meliputi: tahapan - tahapan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan

sampah anorganik.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan mengenai kesimpulan dan saran penulis.

Page 36: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

24

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Partisipasi Masyarakat Sebagai Proses Pemberdayaan

Sebagai proses, pemberdayaan merujuk pada kemampuan untuk

berpartisipasi, memperoleh kesempatan dan mengakses seumberdaya dan

layanan yang diperlukan, guna memperbaiki mutu hidupnya, baik secara

individual dan kelompok. Dengan pemahaman seperti itu, pemberdayaan

dapat diartikan sebagai proses terencana guna meningkatkan skala/upgrade

utilitas dari obyek yang diberdayakan.1

1. Pengertian Partisipasi

Partisipasi sebagai suatu konsep dalam pengembangan

masyarakat, digunakan secara umum dan luas. Didalam kamus besar

bahasa Indonesia partisipasi adalah perihal turut berperan serta dalam

suatu kegiatan (keikutsertaan).2 Sedangkan dalam kamus sosiologi

partisipasi adalah setiap proses identifikasi atau menjadi peserta suatu

proses komunikasi atau kegiatan bersama dalam suatu situasi sosial

tertentu.3

Dalam kamus sosiologi disebutkan bahwa, partisipasi

merupakan keikutsertaan seseorang di dalam kelompok sosial untuk

mengambil bagian dari kegiatan masyarakatnya, di luar pekerjaan atau

profesinya sendiri. Keikutsertaan tersebut dilakukan sebagai akibat

dari terjadinya interaksi sosial antara individu yang bersangkutan

dengan anggota masyarakat lainnya.

1 Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat Dalam

Perspektif Kebijakan Publik, (Bandung: Alfabeta, 2013), h.61 2 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia(Jakarta: Balai

Pustaka, 2005), h. 831 3 Soejono Soekanto, Kamus Sosiologi(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993), h. 355

Page 37: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

25

Partisipasi sering diberi makna keterlibatan seseorang secara

sukarela tanpa tekanan dan jauh dari perintah. Partisipasi pada

dasarnya adalah kerelaan, tetapi bagaimana dapat menyalurkan

kerelaan tersebut apabila salurannya sendiri tidak jelas.4

Partisipasi didefinisikan baik deskriptif maupun normative,

terutama harus menekankan bahwa segala perkembangan masyarakat

dan pembangunan masyarakat merupaka proses yang hanya berhasil

jika dijalankan bukan saja bagi tetapi juga bersama dan dengan oleh

rakyat sendiri.5

Dalam program pengembangan masyarakat partisipasi sangat

penting. Karena partisipasi ini akan menentukan keberhasilan suatu

program pengembangan masyarakat tersebut. Partisipasi masyarakat

itu haruslah bersifat substansi yakni, emerka benar-benar

berpartisipasi mulaai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan

monitoring serta evaluasi program terebut. Sehingga masyarakat

memiliki tanggung jawab yang besar karena sejak awal sudah tertlibat

dalam program tersebut. Partisipasi dapat diartikan juga sebagai sikap

keterbukaan pada persepsi dan perasaan pihak lain; partisipasi berarti,

perhatian mendalam mengenai perbedaan atau perubahan yang akan

dihasilkan suatu proyek sehubungan dengan kehidupan masyarakat;

partisipasi kesadaran mengenai kontribusi yang dapat diberikan oleh

pihak-pihak lain untuk suatu kegiatan.6

Menurut pandangan penulis partisipasi adalah alat dan juga

tujuan untuk terlaksananya setiap program yang ada dimasyarakat.

Karena tanpa adanya partisipasi masyarakat, program kegiatan tidak

akan berjalan lancar dalam jangka waktu yang lama.

4 Hetifah Sj Sumarto, Inovasi, Partisipasi dan Good Governance: 20 Prakarsa inovatif

dan Partisipatif di Indonesia, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004), Cet. Ke-2 h. 188-189 5 Johannes Muller, Perkembangan Masyarakat Lintas-Ilmu, (Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2006), h. 256 6 Tantan Hermansyah dkk, Dasar-dasar Pengembangan Masyarakat Islam, h. 32

Page 38: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

26

Terdapat beberapa pendapat mengenai pengertian partisipasi

menurut Mikkelsen dalam Soetomo, ada enam tafsiran dan makna

yang berbeda tentang partisipasi. Pertama, partisipasi adalah

kontribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa ikut seta

dalan pengambilan keputusan. Kedua partisipasi adalah usaha

membuat masyarakat semakin peka dalam meningkatkan kemauan

menerima dan kemampuan menanggapi proyek-proyek pembangunan.

Ketiga, partisipasi adalah proses yang aktif, yang mengandung arti

bahwa orang atau kelompok terkait dalam mengambil inisiatif dan

menggunakan kebebasannya untuk melakukan hal itu. Keempat,

partisipasi adalah pemantapan dialog antara masyarakat setempat

denga para satf dalam melakukan persiapan, pelaksanaan dan

monitoring proyek, agar memperoleh informasi mengenai konteks

lokal dan dampak-dampa sosial. Kelima, partisipasi adalah

keterlibatan sukarela oleh masyarakat dalam perubahan yang

ditentukannya sendiri. Keenam, partisipasi adalah keterlibatan

masyarakat dalam pembangunan diri, kehidupan dan lingkungan

mereka.7

Dari beberapa pengertian partisipasi yang telah dipaparkan oleh

para ahli, sedangkan partisipasi menurut penulis adalah sebuah

sukarelawan atau kerjasama masyarakat terhadap suatu kegiatan,

untuk meningkatkan kemampuan dan mengembangkan potensi diri.

Dalam hal ini komunitas masyarakat puri permata pecinta sampah

melakukan kegiatan pengelolaan sampah anorganik tanpa adanya

paksaan.

Oleh sebab itu, partisipasi masyarakat yang dimaksudkan adalah

partisipasi dalam keseluruhan proses pembangunan mulai dari

pengambilan keputusan dalam identifikasi masalah dan kebutuhan,

7 Soetomo, Strategi-strategi Pembangunan Masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2006), h. 438

Page 39: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

27

perencanaan program, pelaksanaan program serta dalam evaluasi dan

menikmati hasil.8

2. Tujuan Partisipasi

Dalam proses kegiatan ada beberapa tujuan yang diharapkan

dalam berpartisipasi, diantaranya:

a. Berupa memberdayakan rakyat untuk berpatisipasi dalam

pembangunan mereka sendiri secara lebih berarti.

b. Berupa untuk menjamin peningkatan peran rakyyat dalam

inisiatif – inisiatif pembangunan.

c. Fokus pada peningkatan kemampuan rakyat untuk

berpartisipasi bukan sekedar mencapai tujuan-tujuan

proyek yang sudah diterapkan sebelumnya.

d. Partisipasi dipandang sebagai suatu proses jangka panjang.

e. Partisipasi sebagai tujuan relative lebih aktif dan dinamis.9

f. Melibatkan masyarakat dalam mendisain proses

pengambilan keputusan dan sebagai hasilnya

mengingkatkan kepercayaan mereka, sehingga masyarakat

dapat menerima keputusan dan menggunakan dalam

sistem yang ada ketika mereka menghadapi suatu

problem-problem dibidang kemasyarakatan.

g. Menyalurkan dan menfasilitasi masyarakat dalam

perencanaan dan pengambilan keputusan guna

meningkatkan rasa kebersamaan dengan mengajak

masyarakat untuk mencapai tujuan bersama.10

8 Ibid, h. 440

9 Jim Ife & Frank Tesoriero, Community Development: Sebagai Alternatif Pengembangan

Masyarakat Di Era Globalisasi, h. 296 10

Tantan Hermansyah dkk, Dasar-dasar Pengembangan Masyarakat Islam, h.33

Page 40: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

28

3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi

Ada bermacam – macam faktor yang mendorong kerelaan untuk

terlibat, bisa karena kepentingan bisa karena solidaritas. Menurut Jife

dan Frank Tesorier, kondisi-kondisi yang mendorong partisipasi

adalah, sebagai berikut:

a. Orang akan berpartisipasi apabila mereka merasa bahwa

isu atau aktivitas tersebut penting.

b. Orang harus merasa bahwa aksi mereka akan membuat

perubahan.

c. Berbagai bentuk partisipasi harus diakui dan dihargai.

d. Orang harus bisa berpartisipasi dan didukung dalam

partisipasinya.

e. Struktur dan proses tidak boleh mengucilkan.11

Mendorong dan mendukung partisipasi adalah suatu proses yang

membutuhkan keterampilan dan melibatkan pemantauan terus-

menerus tentang dampaknya terhadap rakyat mengenai partisipasi dala

kegiatan-kegiatan pemgembangan masyarakat. Partisipasi harus

meghasilkan keluaran positif, baik dari segi membangun kepercayaan

pribadi dan dalam segi kontrol terhadap lingkungan sesorang dan

kemampuan untuk mempengaruhi keputusan yang akan memberi

dampak pada kehidupan orang. Hal-hal tersebut bukanlah keluaran

yang secara otomatis mengalir dari partisipasi.12

4. Tahapan-tahapan Partisipasi

Dalam penilitian ini penulis menggunakan tahapan-tahapan

partisipasi pemberdayaan, karena dalam penilitian ini masyarakat

berpartisipasi dalam pemberdayaan lingkungan. Menurut Tantan

11

Jim Ife & Frank Tesoriero, Community Development: Sebagai Alternatif

Pengembangan Masyarakat Di Era Globalisasi, h. 310-312 12

Ibid. h. 313

Page 41: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

29

Hermansyah M,Si dan Muhtadi M.Si dalam buku dasar-dasar

pengembangan masyarakat islam, tahap-tahapan pemberdayaan itu

terbagi menjadi empat, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan,

tahap pelembagaan program, dan tahap monitoring dan evaluasi.

a. Tahap Perencanaan

Partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan

dalam pemberdayaan, indikatonya dapat dilihat, pada

keikutsertaan anggota masyarakat dalam musyawarah

penentuan program, identifikasi dan masalah, ataupun

pembuatan formula kegiatan/ program kemasyarakatan

tersebut.

b. Tahap Pelaksanaan

Partisipasi pada tahap ini, anggota masyarakat

adalah ikut serta dalam pelaksanaan program yang telah

direncanakan sebelumnya. Rangkaian kegiatan dalam

pelaksanaan diikuti secara seksama dan cermat. Warga

masyarakat aktif sebagai pelaksana maupun pemanfat

program.

c. Tahap Pelembagaan Program

Partisipasi pada tahap ini, anggota masyarakat ikut

serta merumuskan keberlanjutan atau pelembagaan

program. Langkah partisipasinya, masyarakat ikut serta

dalam merumuskan dan membuat model-model

pendanaan program, penguat lembaga-lembaga pengelola

program dan melakukan pengkaderan anggota masyarakat

sebagai pengatur SDM bagi program tersebut. Partisipasi

pada tahap ini memiliki makna penting, karena masyarakat

yang akan melanjutkan program ini perlu dipersiapkan

agar mereka dapat berbuat, berkarya dan bekerja bagi

Page 42: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

30

kesinambungan program tersebut. Dengan demikian,

masyarakat dapat terbiasa dan sudah memiliki kapasitas

serta jaringan dalam melakukan operasionalisasinya.

d. Tahap Monitoring dan Evaluasi

Pada tahap monitoring dan evaluasi, masyarakat ikut

serta mengawasi pelaksanaan program. Pengawasan ini

menjadi penting agar program pemberdayaan tersebut

dapat memiliki kinerja administrasi artinya tata

pelaksanaan dapat dipertanggungjawabkan dengan

dokumen-dokumen pelaporan yang semestinya berlaku

atau sesuai dengan perundang-undangan.13

Terdapat empat tahapan dalam partisipasi, yaitu tahap

perencanaan, pelaksanaan, pelembagaan dan monitoring dan evaluasi

program, dari keempat tahap tersebut saling berkaitan dan harus

beraturan, karena dalam tahapan masing-masing memiliki fungsi yang

berbeda. Dalam tahap perencanaan awal, menjelaskan bagaimana

masyarakat dalam mengambil keputusan, yang diwujudakn dengan

keikutsertaan masyarakat dalam rapat-rapat. Pada tahap pelaksanaan

program, tahap ini merupakan tahap terpenting dalam pembangunan,

sebab inti dari pembangunan adalah pelaksanaannya. Wujud nyata

partisipasi pada tahap ini seperti partisipasi dalam bentuk sumbangan

pemikiran, materi, serta keterlibatan anggota dala melaksanakan

program. Lalu tahap pelembagaan, pada tahap ini anggota masyarakat

ikut serta merumuskan keberlanjutan atau pelembagaan program.

Selanjutnya yang terakhir tahap MONEV, tahap ini dianggap penting

sebab partisipasi masyarakat pada tahap ini sebagai umpan balik yang

dapat memberi masukan demi perbaikan pelaksanaan proyek

selanjutnya.

13

Tantan Hermansyah dkk, Dasar-dasar Pengembangan Masyarakat Islam, h.43-46.

Page 43: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

31

5. Bentuk Partisipasi

Raharjo dalam buku Totok Mardikanto mengemukakan adanya

tiga variasi bentuk partisipasi, yaitu:

a. Partisipasi Terbatas, yaitu partisipasi yang hanya

digerakkan untuk kegiatan-kegiatan tertentu demi

tercapainya tujuan pembangunan, tetapi untuk kegiatan

tertentu yang dianggap menimbulkan kerawanan bagi

stabilitas nasional dan kalangan pembangunan, sulit

diatasi.

b. Partisipasi Penuh (full scale participation), artinya

partisipasi seluas-luasnya dalam segala aspek kegiatan

pembangunan.

c. Mobilisasi tanpa partisipasi, artinya partisipasi yang

dibangkitkan pemeintah (pengusaha), tetapi masyarakat

sama sekali tidak diberi kesempatan untuk turut

mengajukan tuntutan maupun mempengaruhi jalannya

kebijakan pemerintah.14

Sejalan dengan pemikiran-pemikiran diatas, Bass

mengidentifikasikan adanya 7 (tujuh) tipe partisipasi :

Tabel 3

Tipologi Partisipasi

No Tipologi Karakteristik

1 Partisipasi

Pasif/Manipulatif

a. Masyarakat diberitahu apa yang

sedang atau telah terjadi.

b. Pengumuman sepihak oleh pelaksana

proyek tanpa memperhatikan

14

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat Dalam

Perspektif Kebijakan Publik, (Bandung: Alfabeta, 2013) h.61

Page 44: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

32

tanggapan masyarakat.

c. Informasi yang dipertukarkan terbatas

pada kalangan profesional di luar

kelompok sasaran.

2 Partisipasi Informatif

a. Masyarakat menjawab pertanyaan-

pertanyaan penilitian.

b. Masyarakat tidak diberi kesempatan

untuk terlibat dan mempengaruhi

proses penilitian.

c. Akurasi hasil penelitian tidak dibahas

masyarakat.

3 Partisipasi Konsultatif

a. Masyarakat berpartispasi dengan cara

berkonsultasi.

b. Orang luar mendengarkan,

menganalisis masalah dan

pemecahannya.

c. Tidak ada peluang untuk pembuatan

keputusan bersama

d. Para profesional tidak berkewajiban

untuk mengajukan pandangan.

e. Masyarakat (sebagai masukan) untuk

ditindak lanjuti.

4 Partisipasi Insentif

a. Masyarakat memberikan

korbanan/jasanya untuk imbalan

berupa insentif/upah.

b. Masyarakat tidak dilibatkan dalam

proses pembelajaran atau eksperimen-

eksperimen yang dilakukan.

c. Masyarakat tidak memiliki andil

untuk melanjutkan kegiatan-kegiatan

setelah insentif dihentikan

5 Partisipasi Fungsional

a. Masyarakat membentuk kelompok

untuk mencapai tujuan proyek.

b. Pembentukan kelompok (biasanya)

setelah ada keputusan-keputusan

utama yang disepakati.

c. Pada tahap awal, masyarakat

Page 45: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

33

tergantung kepada pihak luar, tetapi

secara bertahap menunjukkan

kemandiriannya.

6 Partisipasi Interaktif

a. Masyarakat berperan dalam analisis

untuk perencanaan kegiatan dan

pembentukan atau penguatan

kelembagaan.

b. Cenderung melibatkan metode

interdisipliner yang mencari

keragaman perspektif dalam proses

belajar yang terstruktur dan

sistematik.

c. Masyarakat memiliki peran untuk

mengontrol atas (pelaksanaan)

keputusan-keputusan mereka,

sehingga memiliki andil dalam

keseluruhan proses kegiatan.

7 Mandiri (Self

Mobilization)

a. Masyarakat mengambil inisiatif

sendiri secara bebas (tidak

dipengaruhi oleh pihak luar) untuk

mengubah sistem atau nilai-nilai yang

mereka miliki.

b. Masyarakat mengembangkan kontak

dengan lembaga-lembaga lain untuk

mendapatkan bantuan-bantuan teknis

dan sumberdaya yang diperlukan.

Dilihat dari tabel 1 tipologi partisipasi diatas yang dikemukakan

Bass, menunjukkan bahwa tipe-tipe partisipasi masyarakat dalam

suatu kegiatan berbeda-beda. Dimulai dari tipe partisipatif pasif yang

mana masyarakat tidak ikut serta dalam pengambilan keputusan/tidak

memegang kendali, sampai pada tipe self mobilization/ mandiri, yang

mana masyarakat tidak dipengaruhi oleh orang lain untuk melibatkan

diri dalam suatu kegiatan, karena ia inisiatif sendiri untuk mengikuti

kegiatan tersebut untuk merubah keadaaan dilingkungan nya menjadi

baik.

Page 46: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

34

Dusseldrop, mengidentifikasi beragam bentuk-bentuk kegiatan

partisipasi yang dilakukan oleh setiap warga masyarakat dapat berupa:

a. Menjadi anggota kelompok-kelompok masyarakat.

b. Melibatkan diri pada kegiatan diskusi kelompok.

c. Melibatkan diri pada kegiatan-kegiatan organisasi untuk

menggerakkan partisipasi masyarakat lain.

d. Menggerakkan sumber daya masyarakat.

e. Mengambil bagian dalam proses pengambilan keputusan.

f. Memanfaatkan hasil-hasil yang dicapai dari kegiatan

masyarakatnya.15

Dalam penilitian ini bentuk partisipasi yang digunakan penulis

didalam analisis yaitu bentuk partisiaspi dari Raharjo dan

menggunakan tipologi partisipasi dari BASS.

6. Syarat Tumbuh dan Kembang Partisipasi

Pemberdayaan pada hakekatnya adalah untuk menyiapkan

masyarakat agar mereka mampu dan mau secara aktif berpartisipasi

dalam setiap program dan kegiatan pembangunan yang bertujuan

untuk meperbaiki mutu hidup kesejahteraan masyarakat, baik dalam

pengertian ekonomi, fisik, meaupun mental. Meskipin masyarakat

merupakan suatu yang harus ditumbuhkembangkan dalam proses

pembangunan, namun di dalam praktiknya, tidak selalu diupayakan

sungguh-sungguh. Dipihak lain tumbuh dan kembangnya partisipasi

masyarakat dalam proses pembangunan, mensyaratkan adanya

kepercayaan dan kesempatan yang diberikan oleh pemerintah kepada

masyarakat untuk terlibat secara aktif didalam proses pembangunan.

15

Ibid. h. 84-90

Page 47: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

35

Artinya tumbuh dan berkembangnya partisipasi masyarakat,

memberikan indikasi adanya pengakuan pemerintah bahwa

masyarakat bukanlah sekedar obyek ataupun penikmat hasil

pembangunan, melainkan subyek atau pelaku pembangunan yang

memiliki kemampuan dan kemauan yang dapat diandalkan sejak

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pemanfataan hasil-hasil

pembangunan.16

Slamet menyatakan bahwa syarat dan tumbuh berkembangnya

partisipasi masyarakat dalam pembangunan, sangat ditentukan oleh 3

(tiga) unsur pokok, yaitu:

1. Kesempatan Untuk Berpartisipasi

Dalam kenyataan, banyak program pembangunan

yang kurang memperoleh partisipasi masyarakat karena

kurangnya kesempatan yang diberikan kepada masyarakat

untuk berpasrisipasi. Bberapa kesempatan yang dimaksud

disini adalah:

a. Kemauan politik dari penguasa untuk melibat

masyarakat dalam pembangunan, baik dalam

pengambil keputusan perencanaan,

pelaksanaan, monitoring dan evaluasi,

pemeliharaan, dan pemanfaatan pembangunan.

b. Kesempatan untuk memperoleh informasi

pembangunan.

c. Kesempatan memanfaatkan dan mobilisasi

sumberdaya (alam dan manusia) untuk

pelaksaan pembangunan.

16

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebito, Pembangunan Masyarakat Dalam

Perspektif Kebijakan Publik, h. 88

Page 48: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

36

d. Kesempatan untuk memperoleh dan

menggunakan teknologi yang tepat, termasuk

peralatan/perlengkapan penunjangnya.

e. Kesempatan untuk berorganisasi, termasuk

untuk memperoeh dan menggunakan

peraturan, perijinan dan prosedur kegiatan

yang harus dilaksanakan.

f. Kesempatan mengembangkan kepemimpinan

yang mampu menumbuhkan, menggerakkan,

dan mengembangkan serta memelihara

partisipasi masyarakat.

2. Kemampuan Untuk Berpartisipasi

Perlu disadari bahwa adanya kesempatan –

kesempatan yang disediakan / ditumbuhkan untuk

menggerakan pasrtisipasi masyarakat akan tidak banyak

berarti, jika masyarakatnya tidak memiliki kemampuan

untuk berpartisipasi. Yang dimaksud dengan kemampuan

adalah:

a. Kemampuan untuk memnemukan dan

memahami kesempatan – kesempatan utnuk

memabngun, atau pengetahuan tentang

peluang untuk membangun.

b. Kemampaun untuk melaksanakan

pembangunan, yang diperoleh oleh tingkat –

tingkat pendidikan dan keterampilan yang

dimiliki.

c. Kemampuan untuk memecahkan masalah yang

dihadapi dengan menggunakan sumberdaya

Page 49: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

37

dan kesempatan (peluang) lain yang tersedia

secara optimal.

3. Kemauan Untuk Berpartisipasi

Kemauan berartisipasi, utamnya ditentukan oleh

sikap mental yang dimiliki masyarakat untuk membangun

atau memperbaiki kehidupannya, yang menyangkut :

a. Sikap untuk meninggalkan nilai-nilai yang

menghambat pembangunan.

b. Sikap terhadap penguasa atau pelaksana

pembangunan pada umumnya.

c. Sikap untuk selalu ingin memperbaiki mutu

hidup dan tidak cepat puas diri.

d. Sikap kebersamaan untuk dapat memecahkan

masalah, dan tercapainya tujuan

pembangunan.

e. Sikap kemandirian atau percaya diri atas

kemampuannya untuk memperbaiki mutu

hidupnya.

Berdasarkan pada konsep-konsep diatas, maka tumbuh dan

berkembangnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan akan

dapat diupayakan melalui:

1. Pemberian kesempatan yang dilandasi oleh pemahaman

bahwa masyarakat memilki kemampuan dan kearifan

tradisional kaitannya dengan pelastarian sumberdaya alam

dan lingkungan hidupnya, dan bukannya pemberian

kesempatan yang dilandasi oleh prasangka buruk agar

mereka tidak melakukan perusakan.

Page 50: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

38

2. Penyuluhan yang intensif dan berkelanjutan, yang tidak

saja berupa penyampaian informasi tentang adanya

kesempatan yang diberikan kepada masyarakat, melainkan

juga dibarengi dengan dorongan dan harapan-harapan agar

masyarakat mau berpartisipasi, serta upaya yang terus

menerus untuk meningkatkan kemampuannya untuk

berpartisipasi.

3. Berkaitan dengan dorongan dan harapan yang

disampaikan, perlu adanya penjelasan kepada masyarakat

tentang besarnya manfaat ekonomi maupun non ekonomi

yang dapat secara langsung atau tak langsung dinikmati

olh generasi mendatang. Dilain pihak, perlunya ada

perubahan pemahaman, bahwa pengembangan partsipasi

masyarakat dalam pembangunan pertanian bukanlah biaya

sosial (social cost) yang merupakan pemborosan, tetapi

merupakan investasi sosial (social investment) yang akan

memberikan manfaat untuk jangka waktu yang tidak

terbatas.17

7. Tingkatan Partisipasi Masyarakat

Untuk menumbuhkan kegiatan partisipasi diperlukan suatu

keterampilan dan pengetahuan agar dapat mencapai berbagai

tingkatannya, dan untuk itu selalu ditemukan titik tolaknya untuk

mengawalinya. Maka pada dasarnya nampak adanya tiga tingkatan,

yaitu:

a. Tingkat saling mengerti, tujuannya adalah untuk

membantu para anggota kelompok agar memahami

masing-masing fungsi dan sikap, sehingga dapat

mengembangkan kerjasama yang baik.

17

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebito, Pembangunan Masyarakat Dalam Perspektif

Kebijakan Publik, h. 92-94.

Page 51: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

39

b. Tingkat penasihat/sugesti, yang dibangun atas dasar saling

mengerti, oleh karena para anggota kelompok pada

hakekatnya sudah cenderung siap untuk memberikan suatu

usul/saran kalau telah memahami masalah ataupun situasi

yang dihadapkan kepada masyarakat.

c. Tingkat otoritas, otoritas pada dasarnya memberikan

kepada kelopok suatu wewenang untuk memantapkan

keputusannya.18

Berkaitan dengan tingkat sukarelaan masyarakat untuk

berpartisipasi, Dusseldrop membedakan adanya beberapa jenjang

kesekarelaan sebagai berikut :

a. Partisipasi Spontan, yaitu peran serta yang tumbuh karena

motivasi intrinstik berupa pemahaman, penghayatan dan

keyakinannya sendiri.

b. Partisipasi Terinduksi, yaitu peran serta yang tumbuh

karena terinduksi oleh adanya motivasi ekstrinstik (berupa

bujukan, pengaruh, dorongan) dari luar, meskipun yang

bersangkutan tetap memiliki kebebasan penuh untuk

berpartisipasi.

c. Partisipasi Tertekan Oleh Kebiasaan, yaitu peran serta

tumbuh karena adanya tekanan yang dirasakan

sebagaimana layaknya warga masyarakat pada umumnya,

atau peran serta yang dilakukan untuk mematuhi

kebiasaan, nilai-nilai atau norma-norma yang dianut oleh

masyarakat setempat. Jika tidak berperan serta, khawatir

akan tersisih atau dikucilkan masyarakat.

d. Partisipasi Tertekan Oleh alasan Sosial-Ekonomi, yaitu

peran serta yang dilakukan karena takut akan kehilangan

18

Sastopoetro, Sansoto R.A “Partispasi, Komunikasi, Persuasif dan Disiplin Dalam

Pembangunan Nasional”, (Bandung: Alumni,1986),h.49

Page 52: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

40

status sosial atau menderita kerugian/tidak memperoleh

bagian manfaat dari kegiatan yang dilaksanakan.

e. Partisipasi Tertekan Oleh Peraturan, yaitu peran serta yang

dilakukan karena takut menerima hukuman dari

peraturan/ketentuan-ketentuan yang sudah diberlakukan.19

Tingkat partisipasi untuk setiap anggota masyarakat berlainan

satu sama lain sesuai dengan kemampuan masing-masing, dan yang

lebih penting adalah dorongan untuk berpartisipasi, yaitu berdasarkan

atas motivasi, cita-cita dan kebutuhan individu yang kemudian

diwujudkan secara bersama-sama. Partisipasi masyarakat dalam

pelaksanaannya terdapat tingkatan-tingkatan sebagai berikut:

a. Partisipasi Inisiasi, merupakan tingkatan partisipasi

tertinggi. Masyarakat dalam tingkatan partisipasi ini dapat

menentukan dan mengusulkan segala sesuatu rencana

yang akan dilaksanakan dan benar-benar merupakan

inisiatif murni mereka. Peran masyarakat disini adalah

sebagai subjek kegiatan (pembangunan).

b. Partisipasi Legitimasi, yaitu partisipasi pada tingkat

pembicaraan atau perundingan kesepakatan pada suatu

proses pembangunan. Peran masyarakat pada tingkat ini

cukup besar, yaitu masyarakat dapat memberi usulan dan

turut aktif dalam pembicaraan dan musyawarah dalam

pelaksanaan pembangunan.

c. Partisipasi Eksekusi, yaitu partisipasi dalam tingkat

pelaksanaan kegiatan dan mereka tidak mulai dari awal

19

Totok Mardikanto Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif

Kebijakan Publik, h.87

Page 53: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

41

(pada tahap perencanaan) dan tidak turut

mengambil/menentukan keputusan.20

Untuk mengukur tingkat partisipasi masyarakat dapat dilakukan

dengan mengukur tikat partisipasi individu atau keterlibatan individu

dalam kegiatan bersama yang dapat diukur dengan skla yang

dikemukakan Chapin dan Golhamer dalam tesis Alfiandra, tentang

kajian partisipasi masyarakat yang melakukan pengelolaan

persampahan 3R Di Kelurahan Ngaliyan dan Kalipancur Chapin

mengungkapkan bahwa skala partisipasi dapat diperoleh dari

penilaian-penilaian terhadap kriteria-kriteria tingkat partisipasi sosial,

yaitu:

a. Keanggotaan dalam organisasi atau lembaga-lembaga

sosial.

b. Kehadiran dalam pertemuan.

c. Membayar iuran/sumbangan.

d. Keanggotaan didalam kepengurusan.

e. Kedudukan anggota didalam kepengurusan.

B. Sampah

1. Pembagian Jenis Sampah.

Menurut definisi (WHO), sampah adalah sesuatu yang tidak

digunakan, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal

dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.

a. Berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya.

1) Organik : sisa makanan, daun, sayur dan buah.

20

Alfiandra, Kajian Partisipasi Masyarakat Yang Melakukan Pengelolaan Persampahan

3R Di Kelurahan Ngaliyan dan Kalipancur, (Tesis S2 Magister Teknik Pembangunan wilayah dan

Kota, Universitas Diponegoro Semarang, 2009), h. 40

Page 54: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

42

2) Anorganik : logam, pecah-belah, abu-abu dan lain-

lain.

b. Berdasarkan dapat atau tidaknya dibakar.

1) Mudah Terbakar : kertas plastik, daun kering dan

kayu.

2) Tidak Mudah Terbakar : kaleng, besi, gelas dan lain-

lain.

c. Berdasarkan dapat atau tidaknya membusuk.

1) Mudah Membusuk : sisa makanan, potongan daging

dan sebagainya.

2) Tidak Mudah Membusuk : plastik, karet, kaleng dan

sebagainya.

d. Berdasarkan ciri atau karakteristik sampah.

1) Garbage, terdiri atas zat-zat yang mudah membusuk

dan dapat terurai dengan cepat, khususnya jika cuaca

panas. Proses pembusukan seringkali menimbulkan

bau busuk. Sampah jenis ini dapat ditemukan di

tempat pemukiman, rumah makan, rumah sakit,

pasar dan sebagainya.

2) Rubbish, terbagi menjadi dua : Rubbish mudah

terbakar terdiri atas zat-zat organik, seperti kertas,

kayu, karet, daun kering dan sebagainya. Rubbish

tidak mudah terbakar terdiri atas zat-zat anorganik,

seperti kaca, kaleng dan sebagainya.

3) Ashes, semua jenis sisa pembakaran industri.

4) Street Sweeping, sampah dari jalan atau trotoar

akibat aktivitas mesin atau manusia.

Page 55: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

43

5) Dead Nimal, bangkai binatang besar (anjing, kucing

dan sebagainya) yang mati akibat kecelakaan atau

secara alami.

6) House Hold Refuse, atau sampah campuran, seperti

sampah garbage, ashes, rubbish yang berasal dai

perumahan.

7) Abandoned Vehicle, berasal dari bangkai kendaraan.

8) Demolision Waste, berasal dari hasil sisa-sisa

pembangunan gedung.

9) Sampah Industri, berasal dari pertanian, perkebunan

dan industri.

10) Santage Solid, terdiri atas benda-benda solid atau

kasar yang biasanya berupa zat organik, pada pintu

masuk pusat pengelolaan sampah limbah cair.

11) Sampah Khusus, atau sampah yang memerlukan

penanganan khusus seperti kaleng dan zat

radioaktif.21

Jenis – jenis sampah yang ada di daerah Kelurahan Kenanga

yaitu jenis sampah yang mudah membusuk, seperti sampah-sampah

sisa makanan, sayuran, ataupun sisa masakan. Selain itu juga terdapat

jenis sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik, bungkus

makanan, karet dan lain sebagainya.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Sampah

a. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk bergantung pada aktivitas dan kepadatan

penduduk. Semakin padat penduduk, sampah semakin

21

Budiman Chandra, Pengantar Kesehatan Lingkungan, (Jakarta: EGC, 2006), h.111-112

Page 56: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

44

menumpuk karena tempat atau ruang untuk menampung sampah

kurang. Semakin meningkat aktivitas penduduk, sampah yang

dihasilkan semakin banyak, misalnya pada aktivitas

pembangunan, perdagangan, industri dan sebagainya.

b. Sistem Pengumpulan atau Pembuangan Sampah Yang Dipakai

Pengumpulan sampah dengan menggunakan gerobak lebih

lambat jika dibandingkan dengan truk.

c. Pengambilan Bahan-Bahan Yang Ada Pada Sampah Untuk

Dipakai Kembali

Metode itu dilakukan karena bahan tersebut masih

memiliki nilai ekonomi bagi golongan tertentu. Frekuensi

pengambilan dipengaruhi oleh keadaan.

d. Faktor Geografis

Lokasi tempat pembuangan, apakah didaerah pegunungan,

lembah, pantai atau didaerah rendah.

e. Faktor Waktu

Bergantung pada faktor harian, mingguan, bulanan atau

tahunan jumlah sampah perhari nervariasi menurut waktu.

f. Faktor Sosial, Ekonomi dan Budaya

Contoh adat istiadat dan taraf hdup mental masyarakat.

g. Pada Musim Hujan

Sampah mungkin akan tersangkut pada selokan, pintu air

atau penyaringan limbah.

h. Kebiasaan Masyarakat

Page 57: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

45

Contoh, jika seseorang suka mengonsumsi satu jenis

makanan atau tanaman, sampah makanan itu akan meningkat.

i. Kemajuan Teknologi

Akbiat kemjuan teknologi, jumlah sampah dapat

meningkat. Contoh plastik, kardus, roongsokan, AC, TV dan

sebagainya.

j. Jenis Sampah

Makin maju tingkat kebudayaan suatu masyarakat,

semakin kompleks pula macam dan jenis sampahnya.22

Faktor yang mempengaruhi jumlah sampah di Kelurahan

Kenanga yaitu, faktor pertama karena jumlah penduduk di Kelurahan

Kenanga yang padat bahkan sudah mencapai lima belas ribu jiwa

kurang lebih. Dengan penduduk yang padat tersebut masyarakat

Kenanga menghasilkan sampah sebelas ton per-harinya. Faktor kedua

adalah dari kebiasaan masyarakatnya yang mengkonsumsi banyak

jenis makanan dan membuangnya sembarangan, sehingga

menimbulkan 6 (enam) buah titik pembuangan sampah liar yang

terdapat di Kelurahan Kenanga tersebut. Faktor ketiga karena sistem

pengambilan atau pembuangan sampah yang lambat, yang pada

akhirnya menyebabkan penumukan sampah di 6 (enam) pembuangan

sampah liar.

3. Sumber Sampah

Sampah yang ada di permukaan bumi ini dapat berasal dari

beberapa sumber berikut :

a. Pemukiman Penduduk

Sampah disuatu pemukiman biasanya dihasilkan

oleh sutu atau beberapa kelauarga yang tinggal dalam

22

Budiman Chandra, Pengantar Kesehatan Lingkungan , h. 113

Page 58: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

46

suatu bangunan atau asrama yang terdapat di desa atau

kota. Jenis sampah yang dihasilkan biasanya sisa makanan

dan bahan sisa proses pengelolahan makan atau sampah

basah (garbage), sampah kering (rubbish), abu, atau

sampah sisa tumbuhan.

b. Tempat Umum dan Tempat Perdagangan

Tempat umum adalah tempat yang memungkinkan

banyak orang berkumpul dan melakukan kegiatan,

termasuk juga tempat perdagangan. Jenis sampah yang

dihasilkan dari tempat semacam itu dapat berupa sisa-sisa

makanan, sampah kering, abu, sisa bahan bangunan,

sampah khusus dan terkadang sampah berbahaya.

c. Sarana Layanan Masyarakat Milik Peerintah

Sarana layanan masyarakat yang dimaksud disini

antara lain tempat hiburan dan umum, jalanan umum,

tempat parkir, tempat layanan kesehatan, kompleks militer

dan sarana pemerintah yang lain. Tempat tersebut

biasanya menghasilkan sampah khusus dan sampah

kering.

d. Industri Berat dan Ringan

Dalam pengertian ini termasuk industri makanan dan

minuman, industri kayu, industri kimia dan kegiatan

industri lainnya, baik yang sifat nya distributif atau

memproses bahan mentah saja. Sampah yang biasanya

dihasilkan tempat ini adalah sampah basah, sampah

kering, sisa bangunan, sampah khusus dan sampah

berbahaya.

Page 59: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

47

e. Pertanian

Sampah yang dihasilkan dari tanaman atau binatang.

Lokasi pertanian seperti kebun, ladang, ataupun sawah

menghasilkan samph berupa bahan-bahan makanan yang

telah membusuk, sampah pertanian, pupuk, maupun bahan

pembasmi serangga tanaman.23

Sumber sampah yang terdapat di Kelurahan Kenanga,

bersumber dari pemukiman penduduk, karena pemukimannya yang

padat.

Teori yang digunakan untuk menganalisis hasil didalam penilitian ini yaitu

menggunakan teori tahapan-tahapan pemberdayaan dalam tingkat partisipasi

masyarakat dari Tantan Hermansyah dan Muhtadi dalam buku Dasar-Dasar

Pengembangan Masyarakat Islam.

23

Budiman Chandra, Pengangtar Kesehatan Lingkungan, h.114

Page 60: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

48

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Profil Rw 02 Kelurahan Kenanga

Rw 02 Kelurahan Kenanga adalah bagian dari wilayah Kelurahan

Kenanga yang ada di Kota Tangerang yang letaknya berbatasan dengan

Kelurahan Gondrong. Berdasarkan wilayah administrasi, Rw 02 terdiri dari

5 Rukun Tetangga (RT), dari 5 RT tersebut terdapat 354 Kartu Keluarga

KK) dan 425 rumah yang terdata berpartisipasi di Paguyuban Masyarakat

Kenanga. Dari 425 rumah tersebut, terdiri dari warga asli Kenanga dan

warga pendatang atau warga yang mengontrak disekitar Kelurahan

Kenanga. Berikut data warga Rw 02 yang berpartisipan di Paguyuban

Masyarakat Kenanga:

Tabel 4

Partisipan PMK Warga RW 02 Per Rumah

RT Jumah

1 100

2 90

3 73

4 80

5 82

Jumlah 425

Sumber: hasil wawancara penulis dengan Ketua RT

Page 61: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

49

B. Profil Paguyuban Masyarakat Kenanga

1. Latar Belakang Paguyuban Masyarakat Kenanga

Komunitas Paguyuban Masyarakat Kenanga (PMK) berdiri atas

dasar ingin menyikapi dan bergerak untuk mengelola sampah dan

menjaga lingkungan agar tetap nyaman untuk masyarakat Kelurahan

Kenanga. Komunitas pemuda peduli sampah dan lingkungan PMK ini

berdiri sejak 09 februari 2014, berdiri diatas lahan yang sebelumnya di

penuhi gunungan sampah warga di Kelurahan Kenanga.

Tapi kini Gunungan Sampah warga yang berada di lahan seluas

600m2, di ubah menjadi lokasi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu

(TPST), serta pembibitan pohon, semua ini hasil kemauan dan kerja

keras temen-temen muda di Kelurahan Kenanga. Warga tak perlu

lelah berjalan untuk membuang sampah yang akhirnya banyak

menimbulkan bakteri dan penyakit yang di timbulkan sampah.

Komunitas PMK terbentuk atas dasar keresahan bang Fahru

Rozi (ketua komunitas pecinta sampah se-Kota Tangerang) terhadap

kinerja pemerintah yang tidak serius dalam mengelola sampah di

kelurahan mereka. Menurut Bang Fahru Rozi, pemerintah hanya

sekedar melakukan penilaian saja tanpa melakukan program yang

berkelanjutan, buktinya sampah yang dibiarkan menumpuk di tempat

pembuangan sampah liar dan diangkut yang sekadarnya, seolah olah

itu hanya untuk menggugurkan kewajiban mereka terhadap rakyat

saja. Padahal anggaran dana yang dikucurkan untuk pengelolaan

sampah itu mencapai setengah triliyun rupiah atau lima ratus juta

rupiah, tetapi tidak ada hasil yang signifikan untuk pengelolaan

sampah, buktinya saja tidak ada sistem atau pola yang dilakukan

pemerintah untuk mengurangi sampah yang terdapat di TPA atau di

hulu, dan di hilirnya tidak ada satupun peran pemerintah yang ikut

mengayomi masyarakat bagaimana cara masyarakat untuk mengelola

sampah yang terdapat di sumber. Bank sampah yang infonya sampai

Page 62: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

50

1000 (seribu) titik yang terdapat di indonesia itu bohong, hanya

terdapat 35 bank sampah yang tercatat itupun bank sampah sd

maksudnya bank sampah tersebut tidak sesungguhnya masyarakat

yang bergerak untuk mengelola bank sampah tersebut. Oleh sebab itu

bang Fahru Rozi membuat kajian untuk memberikan masukan kepada

pemerintah jika peran serta masyarakat itu sangat diharapkan sekali

sesuai dengan kajian Undang-Undang no 18 tahun 2008 dalam

pengelolaan sampah bahwa penyelesaian sampah itu di sumber bukan

di TPA, di hilir bukan di hulu.1

Atas dasar permasalahan yang sudah dijelaskan di atas, bang

Fahru Rozi membentuk komunitas Paguyuban Masyarakat Kenanga

sebagai bentuk pembuktian kepada pemerintah untuk memberikan

pelayanan langsung kepada masyarakat dalam pengelolaan sampah.

2. Penerapan Konsep Kampung Bersih

Komunitas Paguyuban Masyarakat Kenanga memiliki tujuan

untuk menerapkan konsep kampung bersih di sekitar Kelurahan

Kenanga, konsep ini bertujuan untuk merubah pola pikir masyarakat

agar tidak membuang sampah sembarangan dan menjadikan kampung

kenangan menjadi kampung yang bersih, selain itu tujuan dari

penerapan konsep kampung bersih ini untuk mengurangi bobot

sampah yang berada di Tempat Penampungan Akhir (TPA). Adapun

penerapan konsep kampung bersih tersebut yaitu:

a. PMK memberikan pelayanan pengangkutan sampah door

to door terhadap masyarakat.

b. Berkoordinasi dengan pihak Kelurahan, kecamatan serta

Dinas Kebersihan Pemeintah (DKP).

1 Wawancara pribadi dengan bpk. Fahru Rozi, selaku pelopor komunitas Paguyuban

Masyarakat Kenanga, Hari Minggu 4 Desember 2016, pukul 16.00.

Page 63: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

51

c. Mengupayakan pengelolaan sampah di lokasi sentralisasi

sampah (penerapan konsep bank sampah dengan proses

pemilahan sampah yang ekonomis).2

3. Visi dan Misi Paguyuban Masyarakat Kenanga

Demi mewujudkan kampung yang bersih dan menciptakan

penghijauan di Masyarakat Kenanga, Paguyuban Masyarakat Kenanga

memiliki visi dan misi “Kebersihan adalah cermin dari kehidupan

masyarakatnya, menciptakan hidup bersih sebagai bagian dari gaya

hidup”.

4. Struktur Kepengurusan Paguyuban Masyarakat Kenanga

Paguyuban Masyarakat kenanga memilki struktur kepengurusan

agar semua program-program yang terdapat di Paguyuban Masyarakat

Kenanga berjalan dengan baik. Struktur Paguyuban Masyarakat

Kenanga terdiri dari: ketua, sekretaris, bendahara, bagian

pengangkutan dan bagian pemilahan.

2 Data Profil Paguyuban Masyarakat Kenanga.

Page 64: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

52

Struktur Kepengurusan Paguyuban Masyarakat Kenanga

*Sumber: Profil Paguyuban Masyarakat Kenanga

5. Data Partisipan Paguyuban Masyarakat Kenanga

Dari total 6 Rw yang terdapat di Kelurahan Kenanga, 5 Rw

terdaftar sebagai partisipan yang sampahnya di kelola oleh Paguyuban

Masyarakat Kenanga. Berikut data partisipan Paguyuban Masyarakat

Kenanga per rumah:

Ketua

Bang Kenjo

Sekretasris

Bunga dan Supriyadi

Bendahara

Nurullah dan Rere

Bag. Pengangkutan

1. Maulana

2. Sandy

3. Jawir

4. Pirlo

5. Dadang

6. Bram

7. Bambang

Bag. Pemilahan

1. Mang Dede

2. Mang Ocoy

Page 65: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

53

Tabel 5

Partisipan Paguyuban Masyarakat Kenanga per Rumah

RW Jumlah

Rw 2 425

Rw 3 290

Rw 4 266

Rw 5 257

Rw 6 270

Total 1.508

Sumber: Profil Paguyuban Masyarakat Kenanga

Sejauh ini hanya Rw 2 sampai Rw 6 yang baru terkelola

sampahnya oleh Paguyuban Masyarakat Kenanga, karena kekurangan

sarana dan prasana untuk sementara Rw 1 tidak dikelolah sampahnya

oleh Paguyuban Masyarakat Kenanga. Berikut gambar area pelayanan

pengangkutan sampah oleh PMK.

Gambar 1

Area Pelayanan Pengangkutan Sampah Oleh Pmk

Page 66: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

54

6. Iuran Sampah Paguyuban Masyarakat Kenanga

Iuran sampah Paguyuban Masyarakat Kenanga adalah iuran

yang dikenakan kepada Masyarakat Kenanga untuk pengelolaan

sampah yang dilakukan oleh Paguyuban Masyarakat Kenanga. Dalam

penentuan tarif iuran sampah, Paguyuban Masyarakat Kenanga

membagi dua jenis masyrakat yaitu jenis rumahan (tempat tinggal)

dan jenis usaha (warung, toko, industri rumahan). Jenis rumahan

dikenakan biaya sebesar Rp. 10.000, sedangkan untuk yang jenis

usaha dikenakan biaya sebesar Rp. 15.000.

7. Perolehan Sampah Paguyuban Masyarakat Kenanga

Perolehan sampah masyarakat Kelurahan Kenanga dari Rw 2

sampai Rw 6 yang di kelola oleh Paguyuban Masyarakat Kenanga

adalah 4 Ton kurang lebih per harinya. Berikut tabel perolehan

sampah Paguyuban Masyarakat Kenanga.

Tabel 6

Perolehan Sampah Paguyuban Masyarakat Kenanga

NO Jenis Sampah Perolehan /hari Presentase

1 Anorganik 0,5 Ton 12,5 %

2 Organik 3,5 Ton 87,5 %

Jumlah 4 Ton 100 %

Sumber: Profil Paguyuban Masyarakat Kenanga

Page 67: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

55

55

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Permasalahan mengenai sampah merupakan hal yang sangat membutuhkan perhatian

khusus, karena sampah menjadi permasalahan dunia. Kegagalan dalam pengelolaan sampah

berimbas pada menurunnya kualitas kesehatan warga masyarakat, merusak estetika kota dan

dalam jangka panjang dapat mempengaruhi investor ke daerah.

Penanganan masalah sampah dapat dimulai dari masyarakat untuk mengelola sampah

dan mengkomunikasikannya kepada pemerintah untuk merumuskan teknik yang perlu

diambil dalam penanggulangannya. Salah satu penanganan masalah sampah yaitu,

pengelolaan sampah yang partisipatif yang dilaksanakan oleh Paguyuban Masyarakat

Kenanga (PMK) yang memiliki Tempat Penampungan Sampah Terpadu (TPST).

Pengelolaan sampah yang partisipatif adalah bagian dari pemberdayaan masyarakat,

yaitu bisa merubah paradigma masyarakat terhadap sampah serta mengubah pola pikir

masyarakat yang mengatakan sampah sebagai bahan menjijikan dan tidak bisa dimanfaatkan.

Dalam penilitan ini, penulis fokus terhadap tahapan-tahapan partisipasi yang dilakukan

oleh Paguyuban Masyarakat Kenanga dalam pengelolaan sampah Anorganik di Masyarakat

RW 02 Kelurahan Kenanga. Dikarenakan mesin-mesin yang dibuat oleh Paguyuban

Masyarakat Kenanga sedang tahap Renovasi, oleh karena itu peneliti hanya fokus ke sampai

tahap penjualan sampah saja. Menurut Tantan Hermansyah M.Si dan Muhtadi M.Si dalam

buku Dasar-Dasar Pengembangan Masyarakat Islam, tahapan-tahapan partisipasi menjadi 4

tahapan yaitu tahapan perencanaan, tahapan pelaksanaan, tahapan pelembagaan program dan

tahapan monitoring dan evaluasi.

A. Tahapan Perencanaan

Partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan dalam pemberdayaan,

indikatornya dapat dilihat pada keikutsertaan anggota masyarakat dalam

musyawarah penentuan program, identifikasi dan masalah, ataupun pembuatan

formula kegiatan/program kemasyarakatan tersebut.

Page 68: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

56

Dalam tahap perencanaan awal di PMK melalui 3 tahap yaitu Musyawarah,

sosialisasi dan kerja bakti.

1. Musyawarah (rapat)

Sumber: Dokumentasi Paguyuban Masyarakat Kenanga

Pada tahap musyawarah ini dilakukan oleh perwakilan dari DKP Kota

Tangerang, Rt dan Rw yang berada di Kelurahan Kenanga, Bapak Lurah

Kenanga, dan bang Fahru Rozi beserta anak – anak muda yang serius ingin

menangani masalah sampah di lingkungan mereka. musyawarah tersebut

membicarakan tentang bagaimana cara menangani sampah yang mulai

tinggi tumpukannya di lingkungan Kelurahan Kenanga. Di musyawarah

tersebut Bang Fahru Rozi mengeluarkan semua keluhannya dan ide-ide

bagaimana cara menangani sampah di Kenanga:

“oh tentu saja iya, di musyawarah tersebut pertama-tama saya keluarkan

keluhan saya tentang kondisi sampah di kenanga ini tepatnya di Rw 02 ini,

lalu saya keluarkan ide – ide atau cara bagaimana mengatasi sampah yag

ada disini yaitu dengan cara konsep kampung bersih. Apa itu konsep

kampung bersih? Konsep kampung bersih ini cara kerjanya pertama itu

kita melayani masyarakat dengan cara door to door atau dari pintu ke

pintu untuk pengangkutan sampahnya, jadi warga tinggal mengumpulkan

sampahnya masi-masing lalu petugas kami yang mengangkutnya. Cara

kerja yang kedua dalam konsep ini yaitu kita berkordinasi langsung dengan

pemerintah pusat yaitu Dinas Kebersihan dan Pertanaman Kota Tangerang

untuk mengangkut sampah yang sudah kita kumpulkan, waktu itu kita minta

kepada pemerintah untuk disediakan khusus truk sampah yang stay di sini

buat membuang sampah organik ke TPA. Setelah kita berkordinasi dengan

Page 69: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

57

pemerintah, konsep yang ketiga itu kita melakukan sentralisasi sampah

agar tidak banyak lagi tumpukan sampah liar yang ada di kenanga sini,

kita fokuskan pembuangan sampah itu di satu tempat.”1

Konsep kampung bersih yang di sampaikan oleh Bang Fahru Rozi

tersebut juga di dukung oleh Bang Kenjo yang disampaikan langsung ketika

musyawarah tersebut:

“iya waktu itu saya mengeluarkan pendapat saya tentang bagaimana cara

mengatasi masalah sampah disini, pendapat saya si waktu itu tida jauh

berbeda dengan solusi yang dikeluarkan oleh bang Fahru Rozi, waktu itu

saya mengeluarkan pendapat bahwa cara mengatasi masalah sampah

disini itu harus dilakukan dengan cara melayani masyarakat secara

langsung melalui rumah ke rumah, atau diambil sampah warganya

langsung ke rumah agar warga tidak buang sampahnya lagi sembarangan,

kurang lebihnya si begitu saya waktu itu ngeluarin idenya”2

Setelah mendengarkan keluhan dan pendapat dari warga setempat,

akhirnya perwakilan Dinas serta Bapak Lurah sepakat bahwa permasalahan

sampah di Kenanga harus di bentuk sebuah komunitas yang fokus untuk

menangani sampah di Kelurahan Kenanga. Terbentuklah sebuah komunitas

yang dinamakan Paguyuban Masyarakat Kenanga yang bertugas fokus

menangani sampah di Lingkungan Masyarakat Kenanga. Hal ini

diungkapkan oleh bang Fahru Rozi :

“Hasil dari musyawarah ini, setelah kita mengeluarkan ide – ide kita

pemerintah dalam hal ini itu dinas serta lurah memberikan solusi bahwa

penangan untuk masalah sampah di Kenanga itu harus dibuat sebuah

komunitas ata sebuah paguyuban yang fokus dalam permasalahan sampah,

nah barulah muncul Paguyuban Masyarakat Kenanga yang di resmikan

oleh pa Lurah.”3

Selain Bang Fahru Rozi, penjelasan mengenai hasil musyawarah diatas

juga di ungkapkan oleh ketua PMK yaitu Bang Kenjo:

“Hasil dari musyawarahnya itu pemerintah sepakat bahwa pengelolaan

sampah di Kenanga itu harus dibentuk sebuah badan, atau komunitas. Nah

1 Wawancara pribadi dengan Bang Fahru Rozi, selaku pelopor komunitas Paguyuban Masyarakat

Kenanga, 4 Desember 2016. 2 Wawancara pribadi dengan Bang Kenjo selaku Ketua komunitas Paguyuban Masyarakat Kenanga, 02

Februari 2017. 3 Wawancara pribadi dengan Bang Fahru Rozi, selaku pelopor komunitas Paguyuban Masyarakat

Kenanga, 4 Desember 2016.

Page 70: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

58

barulah timbul Paguyuban Masyarakat Kenanga, yang diresmikan

langsung oleh Pa Lurah”4

Penulis juga menanyakan hasil musyawarah tersebut kepada Ketua Rw

02 yang pada saat itu juga hadir. Penjelasan Ketua Rw tersebut juga

ternyata tidak jauh berbeda dari penjelasan Bang Fahru Rozi serta Bang

Kenjo:

“Tujuan dari kegiatan musyawarah itu kan untuk mencari solusi dalm

menangani masalah sampah disini. Nah solusinya pemerintah

menganjurkan untuk dibentuk sebuah komunitas yang kegiatannya

mengelola sampah yang ada disini, lalu terbentuklah komunitas yang

berbentuk Paguyuban Masyarakat Kenanga.”5

Berdasarkan yang penulis amati, Bang Fahru Rozi serta Bang kenjo

termasuk masyarakat yang menjadi partisipasi aktif karena mereka

memberikan pendapat yang kritis serta konstruktif bagi perenecanaan

program pengelolaan sampah didaerah Kenanga.

Selain bang Fahru Rozi dan Bang Kenjo, penulis juga mewawancarai

Ketua Rt dan Rw setempat untuk menanyakan apakah benar mereka terlibat

dalam musyawarah yang di lakukan tersebut. Setelah penulis

mewawancarai Ketua Rt serta Rw setempat, penulis melihat ketua Rt serta

Rw setempat hanya sebagai anggota masyarakat yang berpartisipasi pasif,

karena mereka hanya sekedar hadir dan menyetujui hasil dari musyawarah

tersebut tanpa mengeluarkan dan memberikan pendapat untuk perencanaan

pengelolaan sampah di PMK. hal tersebut di ungkapkan oleh Ketua Rw 02

Bapak Ko’ang:

“kalo ngeluarin ide si waktu itu saya kaga ngeluarin, waktu itu saya cuma

ngomongin kondisi lingkungan masyarakat saya yang udah tinggi

tumpukan sampahnya”.6

4 Wawancara pribadi dengan Bang Kenjo selaku Ketua komunitas Paguyuban Masyarakat Kenanga, 02

Februari 2017. 5 Wawancara pribadi dengan Bapak Ko’ang selaku Ketua Rw 02, 26 April 2017.

6 Wawancara pribadi dengan Bapak Ko’ang selaku Ketua Rw 02, 26 April 2017.

Page 71: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

59

Selain Ketua Rw 02, Ketua-ketua Rt 02 juga mengungkapkan hal yang

sama bahwa mereka hanya menjadi pendengar di musyawarah tersebut,

mereka menganggap apa yang sudah Bang Fahru Rozi ungkapkan itu sudah

cukup untuk menjelaskan keadaan lingkugan di masyarakat Rw 02. Hal ini

di ungkapkan oleh salah satu ketua Rt di Rw 02 yaitu ketua Rt 04, Bapak

Ganung :

“tidak, saya cuma jadi pendengar aja waktu itu tidak mengeluarkan ide-ide

apapun, karena waktu itu penjelasan dari si Rozi menurut saya sudah

cukup untuk menjelaskan kondisi lingkungan di masyarakat kita”.7

Tidak jauh berbeda dengan Ketua Rt 04, Ketua Rt 02 Bapak Amroni

juga tidak mengeluarkan ide – ide apapun, beliau hanya mengutarakan

keluhannya saja tentang kondisi lingkungan di warganya:

“kalo ngeluarin ide kaga ya, Cuma pas musyawarah tersebut saya jelaskan

saja kalo memang benar tumpukan sampah yang berada di Rt saya itu

sudah tinggi tumpukannya, jadi bau”.8

Penulis juga merasakan bahwa ketua – ketua Rt setempat sepertinya

sudah merasa yakin terhadap Bang Fahru Rozi dkk. dengan konsep dan ide

– ide yang dikeluarkan olehnya untuk menangani sampah yang terdapat di

lingkungan mereka. Oleh karena itu ketua – ketua Rt setempat tidak

mengeluarkan idenya melainkan hanya menyetujui konsep yang sudah

diberikan oleh Bang Fahru Rozi. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh

ketua Rt 03, Bapak Muslih:

“emm jadi waktu itu kan pas musyawarah yang pertama kali bicara itu si

rozi dan kawan – kawannya yah, nah penjelasan mereka itu sudah

menjelaskan keadaan lingkungan disini, mereka juga mengelurakan ide

mereka. Menurut saya ide – ide mereka itu sudah cocok dan bagus jadi

saya hanya menyetujui saja apa yang mereka keluarkan idenya”.9

2. Sosialisasi

Setelah melakukan musyawarah dan terbentuknya Paguyuban

Masyarakat Kenanga (PMK), tahap selanjutnya itu melakukan sosialisasi

kepada masyarakat untuk memperkenalkan program PMK. Para pengurus

7 Wawancara pribadi dengan Bapak Ganung selaku Ketua Rt 04, 27 April 2017

8 Wawancara pribadi dengan Bapak Amroni selaku Ketua Rt 02, 27 April 2017

9 Wawancara pribadi dengan Bapak Muslih selaku ketua Rt 03, 28 April 2017

Page 72: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

60

bekerja sama dengan Ketua Rt setempat untuk mensosialisasikannya ke

warga dengan memberikan selembaran brosur beserta formulir pendaftaran

jika ingin berpartisipasi dalam kegiatan pengelolaan sampah di PMK. Di

selemberan tersebut berisikan tentang tanngal sekian akan ada penagmbilan

sampah oleh petugas PMK, bagi yang ingin sampahnya di angkut oleh

petugas PMK, diharapkan mengisi formulir yang sudah diberikan oleh

Ketua Rt, setelah itu formulir tersebut dikembalikan ke Ketua Rt kembali.

Hal tersebut di ungkapkan oleh Bang Fahru Rozi:

“Kalo pengenalan PMK ke masyarakat itu kita bekerja sama dengan para

RT setempat buat sosialisaikan ke warganya lewat selembaran yang kita

kasih. Hal ini kita lakukan untuk menghormati tokoh masyrakat disini, jadi

kita tidak lancang asal ngasih info ke warga dengan kita – kita saja. Nanti

selembaran itu dibalikkan ke RT bagi yang minat sampahnya untuk di

ambil oleh PMK.”10

Pernyataan Bang Fahru Rozi tersebut selaras dengan apa yang

dinyatakan oleh Ketua Rt setempat, seluruh Ketua Rt di Rw 02 menyatakan

hal yang demikian, bahwa pengenalan PMK ke masyarakat itu dilakukan

dengan cara menyebarkan selemberan sejenis brosur. Hal ini seperti

diungkapkan oleh salah satu Ketua Rt di Rw 02 yaitu Bapak Amroni Ketua

Rt 02:

“waktu itu saya sama ketua Rt disini ditugaskan sama PMK untuk nyebari

brosur tentang PMK, di brosur tersebut isinya tanggal berapa tu waktu itu

saya lupa bakalan ada pengangkutan sampah warga oleh PMK sama

formulir pendaftaran bagi warga yang sampahnya ingin di angkut. Brosur

tersebut dibalikan lagi ke Rt kalo yang sampahnya pengen di angkut”11

Hal demikian juga di ungkapkan oleh Ketua Rt 01 Bapak Nurhasan

Agung :

“caranya dengan nyebarin brosur yang sudah dibuat sama PMK, disitu

juga terdapat formulir pendaftaran bagi yang sampahnya mau diangkut

sama PMK, nanti formulir tersebut dikumpulkan lagi ke Rt untuk di data

dan diserahkan ke PMK”12

10

Wawancara pribadi dengan Bang Fahru Rozi, selaku pelopor komunitas Paguyuban Masyarakat

Kenanga, 4 Desember 2016. 11

Wawancara pribadi dengan Bapak Amroni, selaku Ketua Rt 02, 27 April 2017 12

Wawancara pribadi dengan Bapak Nurhasan Agung, selaku ketua Rt 01, 27 April 2017

Page 73: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

61

Salah satu warga Rt 04 yaitu Ibu Reni juga membetulkan bahwa waktu

itu dirinya mengetau PMK dari selembaran brosur yang diberikan oleh

Ketua Rt:

“Dari sebaran kaya brosur gitu dari pa RT.”13

Cara sosialisasi seperti ini ternyata sangat efektif, terbukti semua

warga yang terdapat di Rw 02 berpartisipasi dalam kegiatan program PMK,

warga asli maupun warga yang mengontrak semuanya setuju jika

sampahnya dikelola oleh PMK.

3. Kerja Bakti

Sumber : Dokumentasi Paguyuban Masyarakat kenanga

Salah satu hambatan yang dihadapi PMK dalam tahap perencanaan

pengelolaan sampah adalah lahan. PMK belum mempunyai lahan yang

akan mereka pakai untuk dijadikan sentralisai sampah, atau lahan tempat

penampungan sampah sementara. Hal ini di ungkapkan oleh Bang Fahru

Rozi:

“Hambatan awal kita dari segi modal, sarana dan prasarana, sama

lahan. Masyarakat modalnya dari mana? Kan kita bukan lembaga

pemerintah dan lembaga swadaya yang pertama kali berdiri dari sebuah

gerakan masyarakat murni, hanya sebatas keinginan semangatnya saja.

Mankanya kita pelan – pelan aja dan seakan-akan ada sebuah perjuangan

yang panjang untuk bagaimana mewujudkan tujuan kita dengan baik,

13

Wawancara pribadi dengan Ibu Reni, Warga Rt 04, 25 April 2017

Page 74: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

62

walaupun kita akui sampai saati ini kita belom 100 % mutlak yang kita

harapkan. Kita kan harapkan masyrakat buang keluar jadi prodak gitu kan,

atau masyarakat bisa menikmati hasil dari apa yang kita lakukan, itulah

harapan kita.”14

Setelah melakukan musyawarah dan meberikan selembaran terhadap

Rt – Rt setempat, di saat bersamaan pengurus PMK mengadakan rapat

untuk menentukan lahan yang akan di tempatkan oleh PMK untuk kegiatan

pengelolaan sampah. Dalam jangka waktu seminggu pengurus PMK belum

menemukan lahan mana yang akan mereka pakai, mereka juga sudah

menanyakan ke Lurah tentang apakah masih ada lahan fasilitas umum yang

bisa dipakai untak mereka, ternyata setelah di cek oleh pa Lurah sudah tidak

terdapat lahan fasilitas umum yang kosong. Setelah dalam jangka waktu

seminggu belum dapat lahan, disaat itu ada kegiatan kerja bakti rutin yang

dilakukan oleh Rt setempat. Disinilah pengurus PMK mempunyai ide atau

pikiran untuk memakai lahan tempat penampungan sampah liar warga. Di

saat kerja bakti tersebut pengurus PMK beserta warga setempat melakukan

pengumpulan sampah-sampah di Rw 2 lalu dikumpulkan di lahan

pembuangan sampah liar yang berada di rt 4, setelah terkumpul sampah

tersebut di angkut oleh DKP. Lahan bekas tempat pembuangan sampah liar

inilah yang akhirnya dipakai oleh PMK untuk kegiatan pengelolaan sampah

mereka. Hal ini di ungkapkan oleh Bang Kenjo:

“awal kita mau bergerak ngelolah sampah itu kita mau nyari lahan dulu

buat kita melakukan kegiatan pengelolaan sampah. abis musyawarh kita

kumpul terus tiap malem, kita nyari – nyari ke lurah maksudnya lahan yang

kita mau pake mana nih, tempat penampungan sampah kan harus ada

lahan. Kita kordinasi ke lurah semua buat nyari tempat, lama butuh

waktunya waktu itu, hampir seminggu kali belum dapet juga. Karena dari

lurah juga liat peta dulu,tanah – tanah fasum (fasilitas umum) mana nih

dikenanga yang masih bisa dipake, ternyata udah kaga ada, ada juga deket

makam anak – anak kaga mau. Nah waktu itu pas banget ada kegiatan

kerja bakti rutin dari rt, semua sampah dibuang kemari, sambil di rapihin

diratain, nah temu idenya disitu kenapa enggak lahan ini aja yang kita

pake.15

14

Wawancara pribadi dengan Bang Fahru Rozi, selaku pelopor komunitas Paguyuban Masyarakat

Kenanga, 4 Desember 2016. 15

Wawancara pribadi dengan ketua Paguyuban Masyarakat Kenanga, Bang Kenjo di Kantor PMK, 2

Februari 2017.

Page 75: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

63

Setelah menentukan lahan yang PMK ingin pakai untuk dijadikan

tempat penampungan sampah sementara, langkah selanjutnya adalah

meminta ijin kepada yang punya lahan tersebut, agar petugas PMK bisa

langsung bergerak untuk merapihkan lahan tersebut agar bisa digunakan

langsung pada saat tanggal yang sudah di tentukan dilembaran brosur yang

diberikan ke warga. Hal ini diungkapkan oleh Bang Kenjo:

“langkah selanjutnya kita minta ijin dulu ke yang punya lahan,

alhamdulillah waktu itu yang punya lahan setuju kalo lahannya mau dipake

sama kita. Setelah dapet ijin keesokan harinya kita langsung dah tuh kita

gerak, kita urug semua kita ratain.”16

Berdasarakan penjelasan diatas dilihat dari tahap perencanaan, bentuk

patisipasi masyarakat berada pada tipe partisipasi fungsional, masyarakat

membentuk kelompok untuk mencapai tujuan. Pembentukan kelompok setelah

ada keputusan-keputusan utama yang disepakati.

B. Tahap Pelaksanaan

Tahap ini yang merupakan tahap terpenting dalam suatu program, sebab inti

dari program adalah pelaksanaannya. Wujud nyata partisipasi pada tahap ini

seperti partisipasi dalam bentuk sumbangan pemikiran, materi, serta keterlibatan

anggota dalam melaksanakan program. Pada tahap pelaksanaan dalam kegiatan

daur ulang sampah anorganik, pengurus membagi-bagi tugas dari pengangkutan

sampah, pemilahan sampah, sampai ke pemasaran.

1. Pengangkutan Sampah

Pada tahap awal – awal pelaksanaan pengangkutan sampah,

petugas PMK di hadapi dengan permasalahan yang cukup sulit.

Dikarenakan waktu itu lahan yang mereka ingin pakai untuk tempat

penampungan sampah masih dalam tahap pengecoran, sedangkan

warga sudah pada kebingungan karena tempat pembuangan sampah

16

Wawancara pribadi dengan ketua Paguyuban Masyarakat Kenanga, Bang Kenjo di Kantor PMK, 2

Februari 2017.

Page 76: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

64

liar mereka yang sudah di urug. Hal ini diungkapkan oleh Bang

Kenjo:

“waktu itu disini setalah kita kerja bakti kan abis diurug belom rapih

sama masih ada pohon pisang, pengecoran juga belom rapih. Kita

kan juga sudah nentuin tanggal ke masyarakat, jadi setelah tanggal

yang sudah kita tentuin tadi di selembaran, kita berangkat semua

ambil sampah – sampahnya supir dari dinas juga sudah standby

disini langsung dibuang kemari. Jadi gini ya, waktu kita ngurug

tempat pembuangan sampah disini kan warga jadi kebingungan mau

buang sampah kemana, jadi kita ga butuh waktu lama buat

bergerak,warga juga udah pada teriak pada kebingungan mau buang

sampahnya kemana, mau buang kedepan jalannya jauh. jadi kita

ambil aja sampahnya. bahkan mobil aja mendem itu ban nya karena

belom kering corrannya.”17

Walupun lahan yang PMK masih belum rapih, tetapi petugas

PMK dibantu oleh DKP Kota Tangerang tetap melanjutkan kegiatan

pengangkutan sampah warga pada saat itu, karena memang sudah

jatuh ditanggal yang sudah PMK tentukan untuk pengangkutan

sampah warganya.

Pada awal - awal pelaksanaan pengangkutan sampah di

Paguyuban Sampah Kenanga hanya dilakukan pagi hari saja oleh 4

orang petugas karena hanya mengangkut sampah Rw 02 dan Rw 06

saja, dikarenakan lahan yang di tempatkan sebagai penampungan

sampah masih dalam tahap pengecoran. Setelah pengecoran itu

selesai, dan lahan yang PMK pakai sudah rapih, barulah PMK

mengadakan perluasan wilyah pengangkutan, mulai dari Rw 3, lalu

Rw 4 dan terakhir Rw 5. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Bang

Kenjo:

“untuk awal-awal si kita pagi doang sama 4 orang petugas kita.

entar jam 12 diangkut sama dinas ke TPA karena belom banyak yang

diangkut masih dua Rw doang, setelah ada perluasan wilayah baru

kita dua kali sehari ngangkut sampahnya. jadi gini proses perluasan

wilayahnya, ini wilayah kenanga, ini perbatasan cipondoh misalnya,

kita kaper sampe sini nih, ini dia pengen lagi karena emang

wilayahnya masih nyatu akhirnya dia minta ke Rt untuk sampahnya

17

Wawancara pribadi dengan ketua Paguyuban Masyarakat Kenanga, Bang Kenjo di Kantor PMK, 2

Februari 2017.

Page 77: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

65

diambil, Rt laporan ke kita kalo warganya juga pengen di angkut

sampahnya. ada juga Rt nya yang berinisiatif untuk ngundang

warganya biar ikut bergabung sama kita karena dia lihat

pengelolaan sampah kita disini itu bagus, akhirnya kan nambah lagi

tuh sampahnya, udah nambah sampahnya nambah gangnya nambah

waktu juga, jadi pengen diambil sekalian karena memang disebelah

sana kaga ada pengangkutan. Jadi emang harus serentak kalo

sampah itu diambil. Nah pas perluasan wilayah baru kita dua kali

ngangkut sampahnya, petugas kita juga bertambah jadi 7 orang

dibagi jadi dua bagian.”18

Karena luasnya wilayah yang sampahnya akan diangkut oleh

petugas, oleh karena itu petugas ditambah menjadi 7 orang dan waktu

pengangkut sampahnya pun bertambah menjadi pada pagi hari dan

siang hari, pagi hari petugas berangkat jam 08.00 sampai jam 11.00

siang. Setelah sampah-sampah yang sudah diangkut tadi pagi di

turunin atau sudah di pilah oleh petugas pemilah sampah, petugas

pengangkut sampah tersebut berangkat lagi jam 13.00 siang hingga

jam 16.00 sore. Hal ini seperti yang di ungkapkan oleh bang Sandi

selaku petugas pengangkut sampah :

“kita si biasanya kalo berangkat keliling ngangkut sampah itu jam 8

pagi udah jalan ngangkutin sampah Rw 02, selesainya si biasanya

jam 11 siang, ya paling lambatnya jam 12an lah itu juga kalo kita

jalannya kesiangan. Nah ntar siangnya kita jalan lagi tuh ke Rw 06

kalo sampah yang di mobil udh diturunin, biasanya jam satuan kita

jalan lagi, kelarnya jam 4an sore kurang lebih”19

Pada awal – awal kegiatan pengangkutan sampah, PMK sudah

menyiapkan tempat pembuangan sampah di setiap Rt masing-masing.

Namun karena banyaknya orang yang setiap melintas membuang

sampah ke tempat sampah tersebut yang menyebabkan tempat

sampah tersebut penuh bukan karena sampah warga setempat,

sehingga pola tersebut tidak dilanjutkan lagi, tempat pembuangan

sampah tersebut akhirnya di rapihkan lagi oleh petugas PMK. Hal

tersebut di ungkapkan oleh Bang Kenjo:

18

Wawancara pribadi dengan ketua Paguyuban Masyarakat Kenanga, Bang Kenjo di Kantor PMK, 2

Februari 2017. 19

Wawancara pribadi dengan petugas pengangkut sampah Paguyuban Masyarakat Kenanga, Bang

Sandi di Jalan Mandala IV, 24 Februari 2017.

Page 78: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

66

“Awalnya si dari sini juga kita nyiapin radius sekitar 20 meter itu

ada satu tong sampah gede, ternyata itu ga efektif. Ga efektifnya

begini kadang-kadang ada beberapa orang yang gamau diangkut

sampahnya tapi dia diem-diem buang sampahnya kesitu, nyuri-nyuri

kalo kata orang mah. Kadang-kadang masyarakat dari mana sambil

lewat buang sampah buaang aja kesitu, dia pikir mumpung nih

kesempatan entar diambil. Masyarakat kita kan begitu liat ada

tumpukin sampah aja dijalan, besok penuh aja udah. Akhirnya itu

kurang efektif, dianjurin untuk punya tempat masah samping-

samping, cara begini juga kendalanya di kita, disininya terlalu

banyak ga yang harus diambil, jadi jalan sono ngambil sini, kalo di

awal kan waktu masih ada tong sampah gede itu orang kan pada

buang kesitu semua, orang belakang kan juga pada buang kedepan

semua, tapi karena itu kurang efektif akhirnya di kasih solusi tiap

rumah aja diambilin terlalu jauh juga, tapi lebih aman begitu udah

ampe sekaraang. Kadang-kadang si 5 rumah 6 rumah gabung aja

jadi satu dia punya tempat sendiri. Jadi lebih efisian dalam

pengangkutan sampah.”.20

Setelah pola pengangkutan sampah dengan menyediakan

pembuangan sampah di cabut, ketua PMK menyerahkan ke setiap

warga masing-masing untuk mengumpulkan sampahnya masing-

masing di depan rumah mereka. Sebelum petugas berkeliling untuk

mengangkut sampah, warga sudah mengumpulkan sampahnya di

depan rumahnya masing-masing, ada yang menggunkan tempat

sampah, adapula yang mengumpulkan sampahnya didalam plastik

lalu di ikatkan di pager rumahnya atau di letakkan di halaman

rumahnya.

Salah satu warga di Rt 02 yang bernama ibu weni

mengungkapkan hal demikian:

“Dulu si waktu awal – awal itu disiapin tempat buang

sampahnya sama PMK nya, tapi karena kurang efektif kata

petugasnya, ydh sekarang tinggal taro aja di depan rumah make

plastik nanti di angkut sama petugas PMK nya”.21

Hambatan dari tahap pengangkutan sampah ini terdapat di alat

transportasinya yang sering rusak. Dua mobil dan satu bentor yang

20

Wawancara pribadi dengan ketua Paguyuban Masyarakat Kenanga, Bang Kenjo di Kantor PMK, 2

Februari 2017. 21

Wawancara pribadi dengan Masyarakat Kenanga Rt 02, Ibu Weni, di halaman rumah Ibu Weni, 27

April 2017.

Page 79: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

67

terdapat di PMK sering mogok sehingga terhambat dalam

pengangkutan sampah. selain itu hambatannya juga terdapat di Dinas

Kebersihan dan Pertanaman (DKP) Kota Tangerang yang sering

terlambat untuk mengangkut sampah yang sudah numpuk di PMK.

Hal tersebut di ungkapkan oleh bang Kenjo:

“hambatan kita disini itu dari segi sarana dan prasarananya, mobil

sama bentor kita sering rusak karena sampah-sampah itu jahat-jahat

aer nya, jadi gampang rusak dah mobil nya.. rem nya lah yang rusak,

kadang-kadang kaga nyala mobilnya, jadi tersendat ngangkutnya,

kadang-kadang juga kalo lagi kaga rusak mobilnya dari Dinas nya

yang telat ngangkut sampah basahnya yaudah jadi numpuk disini,

kalo udh numpuk dimari ydh terpaksa kita kaga ngangkut ke warga

dulu karena kaga ada tempat lagi”22

Hal tersebut juga di keluhkan oleh warga Rt 02 yang bernama

Ibu Weni:

“cuman terkadang lama di angkutnya bisa dua hari atau tiga hari

baru dingakut, aturannya kan jadwalnya setiap hari di angkut, gatau

dah tu kenapa kalo lagi terlambat gitu”23

Salah satu warga Rt 5 yaitu Bapak Ahmad juga mengeluhkan

sering lambat sampah miliknya diangkut:

“ya puas, paling kekurangannya itu sering lambat aja ngambilnya.

Kata petugasnya mah sering rusak mobilnya jadi telat

ngambilnya.”24

2. Pemilahan Sampah

Dalam tahap pemilahan sampah ini dilakukan menjadi tiga

tahap. Pertama, sampah yang sudah dikumpulkan oleh petugas

pengangkut sampah di mobil maupun di bentor langsung di pilah di

atas mobil. Sampah kering di buang ke bak, sedangkan sampah basah

di buang ke truk sampah. Kedua, setelah sampah kering dan sampah

basah terpisah, sampah kering di pilah – pilah lagi menjadi 9 jenis

22

Wawancara pribadi dengan ketua Paguyuban Masyarakat Kenanga, Bang Kenjo di Kantor PMK, 2

Februari 2017. 23

Wawancara pribadi dengan Masyarakat Kenanga Rt 02, Ibu Weni di Ruang Tamu Rumah Ibu Weni,

25 April 2017. 24

Wawancara pribadi dengan Masyarakat Kenanga Rt 05, Bapak Ahmad di Halaman Rumah Bapak

Ahmad , 27 April 2017.

Page 80: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

68

yaitu botol aqua, gelas aqua, ale-ale (aqua yang berwarna), kaleng

aluminum, kardus, kaleng, emberan, naso dan botol / kaca. Ketiga,

sampah – sampah kering yang sudah dibagi menjadi 9 bagian tersebut

di bawa ke dalam ruangan untuk di cuci atau di bersihkan. Hal

tersebut di ungkapkan oleh Mang dede:

“kalo mobil sampah udah pada dateng kesini langsung kita

pilah dari mobil pisahin sampah basah sama sampah keringnya, yang

sampah kering taro di bak yang sampah basah buang ke truk sampah.

abis itu kalo udh kepisah, yang sampah keringnya di bagi-bagi lagi

ke karung ada yang jenis botol aqua, gelas aqua, ale-ale (aqua yang

berwarna), kaleng alumunium, kardus, kaleng, emberan, naso sama

botol/kaca. Kalo udah di bagi bagi semua di bawa ke dalem buat di

bersihin.25

Hal serupa juga diungkapkan oleh Ketua PMK, Bang Kenjo:

“setelah diangkut sampahnya di angkut sama petugas sampah-

sampah itu langsung dipilah di mobil yang sampah basah di buang ke

truk sampah yang sampah kering taro di bak, abis itu dipilah lagi

dibawah yang sampah keringnya kita bagi bagi lagi ke setiap

jenisnya, sesudah itu sampah yang sudah dipilah sesuai jenisnya tadi

kita bawa kedalam untuk dibersihkan, setelah dibersihkan sampah

tersebut dijual.

3. Pemasaran (penjualan)

Karena mesin-mesin pencacah dan daur ulang sampah yang di

bentuk oleh petugas PMK sedang dalam tahap renovasi, untuk

sementara pemasarannya itu langsung ke pengepul sampah. Penjualan

sampah biasanya di akhir bulan, hal tersebut untuk mengurangi beban

pengurus PMK dalam memberi gaji petugas PMK. Hal tersebut

diungkapkan oleh Bang Kenjo:

“karena mesin-mesin yang disini lagi pada di renov, jadi untuk

sementara pengelolaan sampah kita di sini baru sampai ke penjualan

langsung ke madura atau ke pengepul sampah,biasanya itu kita

jualnya di akhir bulan, sebelum kita gaji petugas kita jual dulu

sampah”.26

25

Wawancara pribadi dengan petugas pemilah sampah Paguyuban Masyarakat Kenanga, Mang Dede

di Halaman PMK, 24 Februari 2017. 26

Wawancara pribadi dengan ketua Paguyuban Masyarakat Kenanga, Bang Kenjo di Kantor PMK, 24

Februari 2017.

Page 81: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

69

Dari penjelasan di atas, di tahap pelaksanaan bentuk partisipasi masyarakat

Kelurahan Kenanga Rw 02 pada bentuk/tipe partisipasi insentif, masyarakat

memberikan jasa atau upah kepada pengurus PMK tetapi masyarakat tidak

dilibatkan dalam proses pembelajaran atau eksperimen-ekperimen yang

dilakukan. Masyarakat juga tidak memiliki andil untuk melanjtkan kegiatan-

kegiatan setelah insentif dihentikan.

C. Tahap Pelembagaan Program

Partisipasi pada tahap ini, anggota masyarakat ikut serta merumuskan

keberlanjutan atau pelembagaan program. Langkah partisipasinya, masyarakat

ikut serta dalam merumuskan dan membuat model-model pendanaan program,

penguat lembaga-lembaga pengelola program dan melakukan pengkaderan

kepada anggota baru agar program tetap tetap berkelanjutan.

Dalam tahap ini, pengurus PMK dibantu oleh tokoh masyarakat (RT)

setempat dalam melakukan perluasan wilayah yang sampahnya akan dikelola

oleh PMK demi keberlanjutannya program yang sudah dibuat oleh PMK. Hal ini

seperti yang diungkapkan oleh Bang Kenjo:

“untuk awal-awal si kita pagi doang sama 4 orang petugas kita. entar jam 12

diangkut sama dinas ke TPA karena belom banyak yang diangkut masih dua Rw

doang, setelah ada perluasan wilayah baru kita dua kali sehari ngangkut

sampahnya. jadi gini proses perluasan wilayahnya, ini wilayah kenanga, ini

perbatasan cipondoh misalnya, kita kaper sampe sini nih, ini dia pengen lagi

karena emang wilayahnya masih nyatu akhirnya dia minta ke Rt untuk

sampahnya diambil, Rt laporan ke kita kalo warganya juga pengen di angkut

sampahnya. ada juga Rt nya yang berinisiatif untuk ngundang warganya biar

ikut bergabung sama kita karena dia lihat pengelolaan sampah kita disini itu

bagus, akhirnya kan nambah lagi tuh sampahnya, udah nambah sampahnya

nambah gangnya nambah waktu juga, jadi pengen diambil sekalian karena

memang disebelah sana kaga ada pengangkutan. Jadi emang harus serentak kalo

sampah itu diambil. Nah pas perluasan wilayah baru kita dua kali ngangkut

sampahnya, petugas kita juga bertambah jadi 7 orang dibagi jadi dua bagian.”27

Dari segi medaptakan modal, PMK melakukan kontak dengan pemerintah

untuk meminta bantuan dalam bentuk uang maupun alat transportasi. Dalam hal

ini PMK tidak mudah untuk mendapat bantuan dari pemerintah, butuh waktu 6

27

Wawancara pribadi dengan ketua Paguyuban Masyarakat Kenanga, Bang Kenjo di Kantor PMK, 24

Februari 2017.

Page 82: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

70

bulan, pemerintah baru memberikan bantuan berbentuk alat transportasi yaitu 2

buah bentor untuk mengangkut sampah warga dan 1 slot gaji untuk pengurus

PMK. Hal ini di ungkapkan oleh Bang Fahru Rozi:

“Iya ada, bantuan itu juga setelah kita berjalan selama 6 bulan baru pemerintah

mau bantu. Bantuannya dalam bentuk bentor dua buah, sama gaji ketua itu

dibantu oleh pemerintah.”28

Lebih jelasnya lagi Bang Kenjo menjelaskan bantuan pemerintah itu

melalui tahap dan proses yang cukup lama sebelum akhirnya pemerintah

memberikan bantuan dalam bentuk gaji petugas serta bantuan alat untuk

mengangkut sampah. Sebelum pemerintah ingin memberi bantuan bentor, pada

awalnya pemerintah hanya ingin memberikan bantuan ke PMK dalam bentuk

gerobak sampah. Namun hal ini ditolak oleh pengurus PMK, karena menurutnya

gerobak sampah itu kurang efektif dan efisien untuk mengangkut sampah satu

kampung. Bang kenjo juga menjelaskan pemerintah pada awalnya hanya

memberikan satu slot gaji saja untuk PMK, pemerintah hanya memberikan gaji

untuk ketua PMK saja, menurut Bang Kenjo di setiap TPST binaan pemerintah

itu terdapat 4 slot gaji untuk setiap pengurus TPST. Akhirnya Bang Kenjo

mendesak pemerintah untuk memberikan tambahan slot gaji untuk petugas PMK

yang mengurus sampah untuk satu kampung. Hal ini di ungkapkan oleh Bang

Kenjo:

“pada awal – awal kegiatan mah pemerintah kaga ngasih bantuan sama sekali,

palingan Cuma nyediain satu truk sampah daong buat ngangkut sampah

organiknya yang selalu standby dimari, udah kaya sopir pibadi jadinya disini.

Nah setelah 6 bulan berjalan pemerintah baru mau membantu dalam bentuk

gaji,waktu itu satu orang ketua di gaji sama pemerintah, kan udah dpet

tambahan itu ya, itu juga kita bagi – bagi lagi untuk anggota, terus kita

mendesak terus ke peerintah karena emang di setiap TPST binaan pemerintah

itu, di satu tempat tu ada yang dapet 4 slop maksudnya itu 4 orang buat gaji,

sedangkan disini yang benar-benar ngurus satu kampung Cuma dapet satu, kan

kita protes lagi, akhirnya dapet satu lagi, proses sih. Kalo kita liat TPST binaan

pemerintah itu berapa si paling banyak yang diambil, itu paling banyak 1 rw di

bangga-banggakan segala macem, tapi kan kita disini ngurus 1 kelurahan, masa

pemerintah kaga ada sumbangsihnya sih, ini buat mereka juga, kalo bagus kan

nama mereka juga yang bagus. Selain itu pemerintah juga pengen ngasih

28

Wawancara pribadi dengan Bang Fahru Rozi, selaku pelopor komunitas Paguyuban Masyarakat

Kenanga, 4 Desember 2016.

Page 83: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

71

bantuan ke kita niatnya pengen ngasih kita bantuan gerobak sampah, tapi kita

tolak. Karena seberapa efesiennya si gerobak untuk keliling satu kampung, butuh

waktu berapa putarannya untuk keliling satu kampung, berapa besar volumenya

kan gitu, kita minta bantuan ke pemerintah itu bentor (bentor itu motor viar),

akhirnya pemerintah setuju ngasih kita bentor sebanyak 2 bentor. Namun

seharusnya gini yah, pemerintah kalo mau ngasih fasilitas segal macem itu dia

juga harus mendukung sperpatnya sekaligus teknisinya. Disini ada kerusakan,

masyarakat teriak sampahnya belom diangkut kita nelpon ke pemerintah kadang-

kadang disananya belom siap. Karena untuk perawatannya itu butuh tenanga

ekstra, karena cairan dari sampah itu licinnya itu bikin keropos semua itu, acnur.

mulai dari remnya yang kaga bisa diinjeklah kena karat, haduh macem – macem

dah.”29

Partisipasi dalam tahap ini juga tidak lepas dari hasil pelaksanaan program

yang telah dicapai baik yang berkaitan dengan kuantitas maupun kualitas. Dari

segi kualitas, dapat dilihat dari peningkatan output, sedangkan dari segi kuantitas

dapat dilihat seberapa besar presentase keberhasilan program.

Jika dilihat dari segi keberhasilan program untuk mengubah pola pikir

masyarakat Kelurahan Kenanga, Paguyuban Masyarakat Kenanga bisa dikatakan

berhasil. Karena dapat dilihat sudah tidak ada lagi tumpukan pembuangan

sampah liar yang terdapat di sekitar lingkungan Kelurahan Kenanga, selain itu

juga sudah tidak terlihat lagi warga yang membakar langsung sampahnya. Hal

tersebut seperti yang diungkapkan oleh Bang Fahru Rozi:

“Sebelum adanya PMK kita dihadapi oleh pola pikir masyarakat yang suka

buang sampah sembarangan, adapula yang sukanya bakar sampah, jadi

lingkungan kita itu berantakan, sampah pada numpuk dimana-mana. Ini lahan

yang kita tempatkan sekarang ini saja bekas tumpukan sampah liar dari waga

dahulu. Nah setelah ada PMK kita mampu merubah pola pikir masyarakat yang

biasanya mereka buang sampah sembarangan, dengan adanya kita disini

akhirnya mereka mencoba untuk meruba pola pikir untuk membuang sampah

pada tempatnya. Ini kan perubahan pola pikir yang tidak mudah gitu, kenapa?

Mereka sudah turun menurunloh, bayangkan ketika jaman mereka dulu masih

muda mereka buang sampah dimana, dilahan-lahan kosong. Terbukti ketika, kita

lihat lahan yang kita tempatin sekarang ini adalah lahan tempat pembuangan

sampah liar, artinya dimana ada lahan kosong disitulah mereka tempat buang

sampah, nah disitu kita bisa merubah bahwa masyarakat tidak lagi membuang

sampah di tempat – tempat liar, di lahan-lahan kosong milik orang. Tapi cukup

29

Wawancara pribadi dengan ketua Paguyuban Masyarakat Kenanga, Bang Kenjo di Kantor PMK, 24

Februari 2017.

Page 84: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

72

mereka taro di tempat sampah, di tong-tong sampah mereka nanti petugas kami

yang akan ambil angkut setiap hari.”30

Lebih lanjut lagi Bang Fahru Rozi juga mengungkapkan kenapa PMK bisa

dikatakan berhasil merubah pola pikir masyarakat yang tadinya membuang

sampah sembarangan menjadi membuang sampah pada tempatnya, karena

menurut Bang Fahru Rozi masyarakat kita itu masyarakat yang memiliki pikiran

praktis dan dinamis, artinya masyarakat itu jika dilayani dengan benar maka

masyrakat bisa merubah pola pikirnya. Hal ini diungkapkan langsung oleh Bang

Fahru Rozi:

“Sangat tinggi ya, karena masyarakat kita itu adalah masyarakat yang cara

berpikirnya praktis, dinamis gitu kan. Gua mah kalo dilayanin udah selesai, jadi

ga usah mikir gimana caranya biar sampah ini biar cepet selesai.”31

Tahap pelembagaan program di Paguyuban Masyarakat Kenanga sejauh ini

dari segi pengelolaan sampah baru sampai ke penjualan sampah ke pengepul

sampah. Hal tersebut karena mesin yang dibuat oleh pengurus PMK masih dalam

tahap renovasi, jika mesin-mesin tersebut sudah selesai di renovasi, sampah-

sampah anorganik akan dijadikan Bahan Bakar Minyak (BBM), dan adapula yang

dijadikan gas dengan pola bio gas.

Sampah – sampah yang di jual ke pengepul sampah itu berjenis botol aqua,

gelas aqua, ale-ale (aqua yang berwarna), kaleng aluminum, kardus, kaleng,

emberan, naso dan botol / kaca. Berikut tabel jenis – jenis penjualan sampah

PMK berdasarkan harga:

Tabel 9

Jenis Penjualan Sampah PMK Berdasarkan Harga

Jenis Sampah Harga per Kg

Botol Aqua Rp. 35.000

Gelas Aqua Rp. 5.000

30

Wawancara pribadi dengan Bang Fahru Rozi, selaku pelopor komunitas Paguyuban Masyarakat

Kenanga, 4 Desember 2016. 31

Wawancara pribadi dengan Bang Fahru Rozi, selaku pelopor komunitas Paguyuban Masyarakat

Kenanga, 4 Desember 2016.

Page 85: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

73

Ale-Ale (aqua berwarna) Rp. 3.000

Kaleng Almunium Rp. 12.000

Kardus Rp. 15.000

Kaleng Rp. 15.000

Emberan Rp. 2.000

Naso Rp. 7.000

Botol/kaca Rp. 1.000

Sumber: Profil Paguyuban Masyarakat Kenanga

Penjualan sampah yang dilaksanakan Paguyuban Masyarakat Kenanga

pada setiap bulannya, jenis emberanlah yang paling banyak terkumpul. Setiap

bulannya kurang lebih 5 kwintal sampah kering yang terkumpul oleh Paguyuban

Masyarakat Kenanga, dari 5 Kwintal tersebut jenis emberan yang paling banyak

terkumpul kurang lebih 40 % dari 5 kwintal tersebut berjenis sampah emberan,

sedangkan yang paling sedikit itu jenis naso sama kaleng almunium. Hal tersebut

seperti yang diungkapkan oleh Bang Kenjo:

“penjualan sampah disini biasanya tiap bulan itu kita kurang lebih menjual

5 kwintal sampah ke pengepul, dari 5 kwintal tersebut jenis emberan yang paling

banyak, 40 % lah kira kira jenis emberan di setiap bulannya. Kalo yang paling

dikit itu jenis naso sama kaleng almunium, ya paling cuma 2 sampai 5 %

doang.32

Berdasarkan penjelasan diatas, tahapan pelembagaan program termasuk

dalam bentuk/tipe partispasi self mobilization (mandiri), karena ditahapan

pelembagaan ini PMK mengembangkan kontak dengan lembaga lain, seperti

DKP kota Tangerang untuk mendapatkan bantuan – bantuan teknis dan

sumberdaya yang diperlukan.

D. Tahap Monitoring dan Evaluasi

Tahap yang terakhir adalah tahap monitoring dan evaluasi. Tahap ini

dianggap penting sebab partisipasi masyarakat pada tahap ini sebagai umpan

32

Wawancara pribadi dengan ketua Paguyuban Masyarakat Kenanga, Bang Kenjo di Kantor PMK, 24

Februari 2017.

Page 86: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

74

balik yang dapat memberi masukan demi perbaikan pelaksanaan program

selanjutnya.

1. Monitoring

Monitoring adalah pemantauan secara terus menerus proses

perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, monitoring juga diartikan

sebagai proses pengumpulan informasi mengenai apa yang

sebenarnya terjadi selama proses implementasi atau penerapan

program.33

Pada tahap monitoring ini pengurus PMK dibagi menjadi dua

tugas, Bang Fahru Rozi memonitoring pembuatan mesin, sedangkan

untuk memonitoring kegiatan pengangkutan sampah dan pemilahan

sampah di tugaskan kepada Bang Kenjo. Hal tersebut diungkapkan

oleh Bang Fahru Rozi:

“Tiap hari saya lakuin monitoring, kalo saya fokus untuk memantau

kelanjutan mesin – mesin disini. Kalo untuk masalah dilapangan itu

tugasnya si Kenjo, kita bagi-bagi tugas.”34

Pada tahap monitoring pengurus Paguyuban Masyarakat

Kenanga bekerja sama dengan para RT untuk mengawasi kegiatan

pengelolaan sampah di masyarakat. Para RT mengawasi kegiatan

pengangkutan sampah yang dilakukan oleh petugas PMK agar tidak

ada yang terlewati sampah masyarakat oleh petugas pengangkut

sampah. Selain bekerja sama dengan para RT, masyarakat juga ikut

mengawasi petugas PMK jika ada petugas yang malas atau lalai

dalam bekerja akan mereka laporkan ke Rt maupun langsung ke

kantor PMK. Pak Rt juga yang mengumpulkan iuran bulanan sampah

dari masyarakat ke PMK, sehingga ketika ada keluhan dari

masyarakat langsung dilaporkan ke ketua Rt tersebut. Seperti yang

diungkapan oleh Bang Kenjo:

33

Edi Suharto, Ph.D, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung : PT Rafika

Aditama, 2005), h.118. 34

Wawancara pribadi dengan Bang Fahru Rozi, selaku pelopor komunitas Paguyuban Masyarakat

Kenanga, 4 Desember 2016.

Page 87: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

75

“Ya tentu saja saya ikut memonitoring dan evaluasi juga, tapi kalo

dilapangan si yang memonitoring itu Rt, setiap ada keluhan dari

warga pasti dikeluhkan ke Rt, karena Rt yang mengambil iuran

sampah per bulannya.”

Hal ini juga diungkapkan oleh Ketua Rt 03, Bapak Muslih:

“iya saya liatin, iya liatin aja gitu. Kan warga pada ngumpulin

sampahnya didepan rumahnya. Jadi saya liatin tuh sekitaran jam 10

atau jam 11 itu sampah masih didepan rumah warga apa udah

diangkut”35

2. Evaluasi

Evaluasi adalah pengidentifikasian keberhasilan dan kegagalan

atau rencana kegiatan program.36

Pada awal-awal kegiatan di PMK, hampir tiap hari dilkakukan

evaluasi, dan setiap akhir bulannya sudah terjadwal untuk kegiatan

evaluasi. Sedangkan setelah berjalan sampai sekarang, evaluasi

dilakukan ketika ada keluhan dari masyarakat saja diadakannya

evaluasi. Hal tersebut di ungkapkan oleh Bang Kenjo :

“dulu sih waktu awal-awal kita hampir setiap hari ngadain evaluasi,

dan yang terjadwal itu akhir setiap akhir bulan kita pasti ngadain

evaluasi bersama para Rt. yang kita evaluasi itu mulai dari evaluasi

pengangkutan, seefektif mana terus evaluasi dari rute perjalanan,

evaluasi retribusi, kadang-kadang flukuatif retribusi ko bisa naik

turun, dari pengangkutan yang biasanya jam segini udah nyampe ko

ini belum ada ada, kadang-kadang begitu kita evaluasi terus anak-

anak. Di sini kan sistem kerjanya maju bersama sukses bersama,

kaga ada yang ketua kaga ada yang pekerja jadi sama sama aja, jadi

kadang-kadang waktunya semaunya aja dia ngangkutnya, udah

waktu jam 10 setengah 11 yang biasanya udah nyampe ko ini belom,

ada yang laporan lagi pada tiduran noh disono istirahat kali mungkin

cape, jadi kita evaluasi waktu bagaimana biar supaya cepet dia

sampe disini dia juga bisa istirahat. Untuk sekarang – sekarang kalo

lagi ada keluhan dibawah aja baru kita pada ketemu buat

evaluasi”.37

35

Wawancara pribadi dengang Ketua Rt 03, Bapak Muslih, 28 April 2017 36

Edi Suharto, Ph.D, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung : PT Rafika

Aditama, 2005), h.119. 37

Wawancara pribadi dengan ketua Paguyuban Masyarakat Kenanga, Bang Kenjo di Kantor PMK, 24

Februari 2017.

Page 88: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

76

Hal demikian juga dibetulkan oleh para RT setempat, salah

satunya diungkapkan oleh Bapak Ganung (ketua Rt 4):

“Iya saya ikut ngevaluasi juga, dulu si waktu awal awal yah sering

saya sama si kenjo ngadain evaluasi di saung PMK, sekarang –

sekarang sih kalo lagi ada aduan dari warga aja saya laporin ke

PMK abis itu baru evaluasi. Yang di evaluasi biasanya itu dari

petugas pengangkutnya dulu waktu awal – awal mah sering lambat

ngangkutnya, entah itu dia kecapean apa gimana saya juga gatau,

jadi evaluasi lagi kinerjanya”38

Berdasarkan penjelasan diatas, pada tahap Monev ini termasuk bentuk

partisipasi pada tipe interaktif, karena di tahap pengawasan ini masyarakat

memiliki peran untuk mengontrol/mengawasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan

sampah yang dilakukan oleh petugas PMK, seperti memberikan teguran kepada

petugas PMK jika lalai atau terlambat untuk mengangkut sampah mereka.

38

Wawancara pribadi dengan Ketua Rt 4, Bapak Ganung di Rumah Bapak Ganung, 27 April

Page 89: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penilitian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

kegiatan pengelolaan sampah anorganik yang dilakukan oleh Paguyban

Masyarakat Kenanga termasuk dalam tipe Partisipasi Insentif, dikarenakan

masyrakat tidak dilibatkan dalam proses pembelajaran atau eksperimen –

eksperimen yang dilakukan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan

tahapan-tahapan partisipasi pemberdayaan, karena dalam penilitian ini

masyarakat berpartisipasi dalam pemberdayaan lingkungan. Menurut Tantan

Hermansah M.Si dan Muhtadi M.Si dalam buku dasar-dasar pengembangan

Masyrakat Islam, tahapan-tahapan partisipasi itu terbagi menjadi empat

yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pelembagaan dan tahap

monitoring dan evaluasi.

1. Tahap Perencaan

Dalam tahap ini penulis menyimpulkan bahwa peran serta

masyarakat cukup tinggi, dapat dilihat dari partispasi

masyarakat dalam menyikapi tumpukan sampah liar dalam

kegiatan kerja bakti yang dilaksanakan oleh Paguyuban

Masyarakat Kenanga. Selain itu peran serta Rt maupun Rw juga

bagus, bahkan antusian dalam merancang program-program

pengelolaan sampah di lingkungan mereka

2. Tahap Pelaksanaan

Dalam tahap ini penulis menyimpulkan pelaksanaan

pengeloaan sampah yang dilaksanakan oleh petugas Paguyuban

Masyarakat Kenanga masih kurang maximal, hal ini dapat

dilihat masih banyaknya sampah yang dikirim ke Tempat

Pembuangan Akhir oleh Dinas Kebersihan Pusat (DKP). Hal ini

Page 90: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

78

tidak dapat dipungkiri karena penulis melihat Paguyuban

Masyarakat Kenanga masih dalam tahap pembuatan mesin-

mesin pencacah dan daur sampah yang mereka buat sendiri.

3. Tahap Pelembagaan Program

Dalam Tahap ini penulis menyimpulkan masih kurang

maximal, hal ini dikaranekan dari tahap pelaksanaannya yang

masih tersendat oleh belom jadinya mesin-mesin yang mereka

buat, oelh karena itu untuk sementara mereka hanya sampai di

tahap penjualan sampah tanpa mendaur ulangnya.

4. Tahap Monitoring dan Evaluasi Program

Dalam tahap ini penulis menyimpulkan cukup bagus,

karena penulis melihat partisipasi masyrakat serta Rt dan Rw

sangat dominan dalam memonitoring kegiatan pengelolaan

sampah yang dilaksanakan oleh Paguyuban Masyarakat

Kenanga.

B. Saran

Dari hasil penelitian di atas, peneliti mencoba memberi masukan dan

saran kepada Paguyuban Masyarakat Kenanga (PMK) maupun kepada

Masyarakat Kenanga dalam tahapan pengelolaan sampah anorganik:

1. Dalam tahap perencanaan, peneliti memberikan saran kepada

Masyarakat Kenanga agar lebih aktif dalam mengeluarkan ide-

idenya untuk membuat perencanaan program.

2. Dalam tahap pelaksanaan, pengelolaan sampah yang dilakukan

oleh petugas Paguyuban Masyarakat Kenanga (PMK) masih

kurang maximal dikarenakan mesin pencacah yang dibuat oleh

PMK masih dalam tahap renovasi. Oleh karena itu, peneliti

menyarankan agar PMK lebih cepat lagi kinerjanta dalam

merenovasi mesin pencacah untuk memaximalkan kinerja PMK

dalam pengelolaan sampah di Masyarakat Kenanga.

Page 91: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

79

3. Dalam tahap pelembagaan program ini tidak jauh berbeda

dengan tahap pelaksanaan yang masih kurang maximal karena

mesin pencacah yang masih dalam tahap renovasi, oleh karena

itu saran peneliti tidak berbeda dari tahap pelaksanaan yaitu agar

dipercepat dalam pelaksanaan merenovasi mesin pencacah.

4. Tahap monitoring dan evaluasi, peneliti menyarankan agar

dilaksanakan kegiatan evaluasinya setiap bulan, agar lebih

teratur program yang dilaksanakan.

Page 92: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

80

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Adi, Isbandi Rukminto, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan

Intervensi Komunitas. (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, 2001).

Alfiandra, Kajian Partisipasi Masyarakat Yang Melakukan Pengelolaan

Persampahan 3R Di Kelurahan Ngaliyan dan Kalipancur, (Tesis S2

Magister Teknik Pembangunan wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro

Semarang, 2009).

Chandra, Budiman, Pengantar Kesehatan Lingkungan, (Jakarta: EGC, 2006).

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia(Jakarta: Balai

Pustaka, 2005).

Fahrudin, Bioteknologi Lingkungan Edisi Revisi, (Bandung: Alfabeta, 2014).

Hardjasoemantri Koesnadi, Aspek Hukum Peran Serta Masyarakat dalam

Pengelolaan Lingkungan Hidup, (Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas

Press, 1986).

Hermansyah, Tantan dkk, Dasar-dasar Pengembangan Masyarakat Islam.

Kasali, Rhenald, Metode-metode Riset Kualitatif, cetakan ke 1 (Yogyakarta : PT

Bentang Pustaka,2008).

Kasiram, Moh, Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif, (Yogyakarta: UIN

Maliki Press, 2008).

Kusumahadi Meth, Warga Berdaya, (Yogyakarta: Satunama,2007).

Laporan Bulanan Umum dan Kependudukan Kelurahan Kenanga Kecamatan

Cipondoh Kota Tangerang Bulan Agustus 2016

Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif ( Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya,2012).

lfe, Jim & Tesoriero, Frank, Community Developmant: Sebagai Alternatif

Pengembangan Masyarakat Di Era Globalisasi, (Yogyakarta: Pustaka

Belajar, 2006).

Mardikanto, Totok dan Soebiato, Poerwoko, Pemberdayaan Masyarakat Dalam

Perspektif Kebijakan Publik, (Bandung: Alfabeta, 2013).

Page 93: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

81

Masriah dan Mujahid, Pembangunan Ekonomi Berwawasan Lingkungan,

Malang: IKIP Universitas Negri Malang, 2011.

Muller, Johannes, Perkembangan Masyarakat Lintas-Ilmu, (Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2006).

Rancangan Undang-undang Republik Indonesia, Tentang Pengelolaan Sampah,

(Kementrian Negara Lingkungan Hidup: 2008).

Salim, Emil, Ratusan Bangsa Merusak Satu Bumi, (Jakarta: PT Kompas Media

Nusantara, 2010).

Sastopoetro, Sansoto R.A “Partispasi, Komunikasi, Persuasif dan Disiplin Dalam

Pembangunan Nasional”, (Bandung: Alumni,1986).

Sj Sumarto, Hetifah, Inovasi, Partisipasi dan Good Governance: 20 Prakarsa

inovatif dan Partisipatif di Indonesia, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

2004), Cet. Ke-2.

Soekanto, Soejono, Kamus Sosiologi(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993).

Soetomo, Strategi-strategi Pembangunan Masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2006).

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010), cet-2.

Suharto, Edi Ph.D, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung :

PT Rafika Aditama, 2005)

Sumber Wawancara

Wawancara pribadi dengan pelopor komunitas Paguyuban Masyarakat Kenanga,

Bang Fahru Rozi

Wawancara pribadi dengan ketua Paguyuban Masyarakat Kenanga, Bang Kenjo.

Wawancara pribadi dengan petugas pengangkut sampah Paguyuban Masyarakat

Kenanga, Bang Shandi.

Wawancara pribadi dengan petugas pemilah sampah Paguyuban Masyarakat Kenanga,

Mang Dede.

Wawancara pribadi dengan Warga Rt 2 Rw 2 Kelurahan Kenanga, Ibu Weni.

Wawancara pribadi dengan Warga Rt 4 Rw 2 Kelurahan Kenanga, Ibu Rina.

Wawancara pribadi dengan Warga Rt 1 Rw 2 Kelurahan Kenanga, Iyandi.

Wawancara pribadi dengan Warga Rt 5 Rw 2 Kelurahan Kenanga, Pa Ahmad.

Wawancara pribadi dengan Warga Rt 3 Rw 2 Kelurahan Kenanga, Ibu Salbiah.

Page 94: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

82

Wawancara pribadi dengan ketua Rw 2 Kelurahan Kenanga, Bapak Ko’ang.

Wawancara pribadi dengan ketua Rt 4 Rw 2 Kelurahan Kenanga, Bapak Ganung.

Wawancara pribadi dengan ketua Rt 2 Rw 2 Kelurahan Kenanga, Bapak Amroni.

Wawancara pribadi dengan ketua Rt 1 Rw 2 Kelurahan Kenanga, Bapak Nurhasan

Agung.

Wawancara pribadi dengan ketua Rt 3 Rw 2 Kelurahan Kenanga, Bapak Muslih.

Wawancara pribadi dengan ketua Rt 5 Rw 2 Kelurahan Kenanga, Bapak Saroni.

Sumber Internet

Isroi, Merubah ParadigmaMasyarakat Tentang Sampah, artikel diakses pada 11

April 2016 dari http://isroi.com/2009/03/26/merubah-paradigma-

masyarakat-tentang-sampah/

Page 95: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

PEDOMAN WAWANCARA

A. Ketua dan Pelopor PMK

1. Bagaimana Sejarah Berdirinya PMK?

a. Apa saja hambatannya?

2. bagaimana tahapan pengenalan program PMK terhadap masyarakat kenanga?

a. Adakah musyawarahnya? Jika ada berapa orang yang hadir? Siapa saja

yang hadir?

b. Apakah anda mengeluarkan pendapat atau ide-ide dalam musyawarah

tersebut?

c. Apa saja hasil musyawarahnya?

3. Sudah berapa orang yang terdaftar dan tergabung dalam pengelolaan sampah di

PMK?

a. Adakah warga yang menolak untuk bergabung? Jika ada, alasannya apa?

4. Bagaimana kondisi lingkungan masyarakat sebelum dan sesudah berdirinya PMK?

5. Seberapa tinggi pertisipasi masy. terhadap pendiriannya kegiatan PMK?

6. Apa saja kegiatan PMK dalam pengelolaan sampah?

a. Siapa saja yang melakukan kegiatan tersebut?

b. Waktunya kapan?

7. Bagaimana tahap pengelolaan sampah di PMK?

8. Jenis sampah apa saja yang dikelola di PMK?

9. Berapakah biaya yang di anjurkan PMK kepada masyarakat dalam pengelolaan

sampah?

a. Untuk apa saja biaya tersebut?

10. Apakah ada bantuan dari pemerintah setempat?

a. Jika ada, dalam bentuk apa bantuannya?

11. Apakah anda ikut memonitoring program ini? Kalau iya, bagaimana cara

memonitoringnya?

a. Diadakan berapa kali monitoring tersebut?

Page 96: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

12. Apa saja evaluasi disetiap monitoring program?

a. Apakah ada perubahan di setiap evaluasi?

B. Pemilah Sampah

1. Sebagai apa anda di PMK?

2. Sudah berapa lama anda menjadi bagian di PMK?

3. Jenis sampah apa saja yang anda pilah?

4. Bagaimana cara anda memilah sampah-sampah rumah tangga di PMK?

5. Jam berapa anda memulai memilah sampah?

6. Sesudah di pilah, sampah-sampah tersebut dikemanakan saja?

C. Pengangkut Sampah

1. Sebagai apa anda di PMK?

2. Sudah berapa lama anda menjadi bagian di PMK?

3. Jenis sampah apa saja yang anda pilah?

4. Bagaimana cara anda memilah sampah-sampah rumah tangga di PMK?

5. Jam berapa anda memulai memilah sampah?

6. Sesudah di pilah, sampah-sampah tersebut dikemanakan saja?

D. Masyarakat Kenanga

1. Apakah anda mengetahui PMK?

a. Dari mana anda mengetahui PMK?

2. Apakah anda terdaftar di PMK dalam pengelolaan sampah?

a. Jika iya, sudah berapa lama?

b. Apa alasan anda mau terdaftar di PMK?

3. Berapakah biaya yang di anjurkan oleh PMK?

4. Apakah masih ada sampah yang berserakan di lingkungan rumah anda?

5. Sebelum ada PMK, dimana anda membuang sampah?

6. Sesudah ada PMK bagaimana anda membuang sampah?

7. Apakah anda puas dengan pelayanan yang diberikan oleh PMK?

Page 97: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

E. Tokoh Masyarakat

1. Apakah anda mengetahui PMK?

a. Apakah benar ada kegiatan musyawarah yang dilaksanakan oleh PMK

pada awal perencanaan kegiatan?

b. Apakah bapak hadir?

c. Apakah Bapak memberikan pendapat atau mengeluarkan ide-ide dalam

musyawarah tersebut?

d. Apa hasil dari kegiatan musyawarah tersebut?

2. Apakah anda ikut memonitoring program ini? Kalau iya, bagaimana cara

memonitoringnya?

a. Diadakan berapa kali monitoring tersebut?

3. Apakah anda ikut mengevaluasi program ini? Kalau iya, bagaimana cara

mengevaluasinya?

Page 98: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

Nama Responden : Bang Fahru rozi (Bang Arul)

Tempat : Kantor PMK

Waktu : 04 Desember 2016 jam 16.00

1. Bagaimana Sejarah Berdirinya PMK?

“PMK ini berdiri dari permasalahan yang ada dilingkungan Kenanga, bahkan sudah

sampai di koondisi yang kritis dalam persoalan sampah .karena usia TPA kita, TPA

Rawa Kucing itu hanya berkisar sskitar 5 tahun lagi, debit sampah yang masuk itu

setiap harinya kurang lebih 1000 ton. Kalo tidak ditangani di sumber mengacu pada

UU 18 tahun 2008 usia TPA kita itu paling hebat banget 4 sampai 5 tahun lagi, berarti

kita sudah tidak memiliki TPA lagi. Kondisi saat ini saja TPA kita ini sudah tidak ada

tempat lagi untuk bermanuver, artinya terjadi timbulan, antrian kendaraan untuk

menuju ke tempat pembuanagan. Ini penyebab karena menumpuknya sampah di TPA

karena tidak ditangani di sumber, pemerintah hanya sekedar melakukan penilaian saja

tanpa melakukan program yang berkelanjutan, buktinya sampah yang dibiarkan

menumpuk di tempat pembuangan sampah liar dan diangkut yang sekadarnya, seolah

olah itu hanya untuk menggugurkan kewajiban mereka terhadap rakyat saja. Padahal

anggaran dana yang dikucurkan untuk pengelolaan sampah itu mencapai setengah

triliyun rupiah atau lima ratus juta rupiah, tetapi tidak ada hasil yang signifikan untuk

pengelolaan sampah, buktinya saja tidak ada sistem atau pola yang dilakukan

pemerintah untuk mengurangi sampah yang terdapat di TPA atau di hulu, dan di

hilirnya tidak ada satupun peran pemerintah yang ikut mengayomi masyarakat

bagaimana cara masyarakat untuk mengelola sampah yang terdapat di sumber. Bank

sampah yang infonya sampai 1000 (seribu) titik yang terdapat di indonesia itu bohong,

hanya terdapat 35 bank sampah yang tercatat itupun bank sampah sd maksudnya bank

sampah tersebut tidak sesungguhnya masyarakat yang bergerak untuk mengelola bank

sampah tersebut. Oleh sebab itu bang Fahru Rozi membuat kajian untuk memberikan

masukan kepada pemerintah jika peran serta masyarakat itu sangat diharapkan sekali

sesuai dengan kajian Undang-Undang no 18 tahun 2008 dalam pengelolaan sampah

bahwa penyelesaian sampah itu di sumber bukan di TPA, di hilir bukan di hulu. Peran

masyarakat dalam hal ini kita, mencoba memberikan solusi mencarikan jalan keluar

bagaimana kita mampu mencoba menahan debit sampah yang menuju ke TPA dengan

melakukan pemilahan, pernyotiran, pendaur ulangan sampai ketingkatan produksi.

Persoalannya adalah sekarang tingkat antusiasme masyarakat untuk mencoba

menyelesaikan persoalan sampahnya di sumber atau menyelesaikn persoalan

sampahnya sendiri di wilayahnya masing-masing itu cukup tinggi, namun pemerinah

dalam hal ini saya katakan tidak pernah serius dalam menangani persoalan sampah.

kenapa, kalo mereka serius mereka sudah bisa menyelesaikan persoalan sampah sejak

dulu kala mestinya, karena DKP dibuat sebelum masyarakat punya minat, tingkatan

aminenya rendah gitu ya mereka sudah dibuat itu, namanya mulai dari bidang, dari

dinas, sampai sekarang dilebur lagi jadi lingkungan hidup. Mestinya mereka sudah

menemukan cara atau teknik bagaimana sampah itu tidak menuju ke TPA begitu cepat

Page 99: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

atau bisa ditangani masyarakat di sumber, karena tidak seriusnya pemerintah dan

akhirnya rasa apatis masyrakat terhadap tingkat kepedulian itu abai itu sudah semua.

Kenapa wong kita peduli pemereimtahnya ga peduli mau napain gitu kan, katanya

pemerintah pelayan masyarakat, lah sekarang masa masyarakat yang melayani

pemerintah ga tebalik? Nah inilah pola-pola kenapa kami mencoba menerobos gitu ya,

mencoba bermanuver yang sekiranya kita anggap ini penting mulai dari penangan,

pengolahan, pemilahan kita lakukan semua disini untuk mengurangi debit sampah yang

menuju ke TPA. Bahkan tabib kita bisa sampai ke tingkat jairwice artinya kita

selesaikan cukup sampai disini dan tidak memberatkan TPA.”

A. Apa saja hambatannya?

“Hambatan awal kita dari segi modal, sarana dan prasarana, sama lahan.

Masyarakat modalnya dari mana? Kan kita bukan lembaga pemerintah dan

lembaga swadaya yang pertama kali berdiri dari sebuah gerakan masyarakat

murni, hanya sebatas keinginan semangatnya saja. Mankanya kita pelan – pelan

aja dan seakan-akan ada sebuah perjuangan yang panjang untuk bagaimana

mewujudkan tujuan kita dengan baik, walaupun kita akui sampai saati ini kita

belom 100 % mutlak yang kita harapkan. Kita kan harapkan masyrakat buang

keluar jadi prodak gitu kan, atau masyarakat bisa menikmati hasil dari apa yang

kita lakukan, itulah harapan kita.”

2. Bagaimana tahapan pengenalan program PMK terhadap masyarakat kenanga?

“Kalo pengenalan PMK ke masyarakat itu kita bekerja sama dengan para RT setempat

buat sosialisaikan ke warganya lewat selembaran yang kita kasih. Hal ini kita lakukan

untuk menghormati tokoh masyrakat disini, jadi kita tidak lancang asal ngasih info ke

warga dengan kita – kita saja. Nanti selembaran itu dibalikkan ke RT bagi yang minat

sampahnya untuk di ambil oleh PMK.”

A. Adakah musyawarahnya? Jika ada berapa orang yang hadir? Siapa saja yang

hadir?

“Ada, RT / RW, perwakilan dari warga, Bapa Lurah juga hadir, sama

perwakilan dari Dinas pusat.”

B. Apakah anda mengeluarkan pendapat atau ide-ide dalam musyawarah tersebut?

“oh tentu saja iya, di musyawarah tersebut pertama-tama saya keluarkan

keluhan saya tentang kondisi sampah di kenanga ini tepatnya di Rw 02 ini, lalu

saya keluarkan ide – ide atau cara bagaimana mengatasi sampah yag ada disini

yaitu dengan cara konsep kampung bersih. Apa itu konsep kampung bersih?

Konsep kampung bersih ini cara kerjanya pertama itu kita melayani masyarakat

dengan cara door to door atau dari pintu ke pintu untuk pengangkutan

sampahnya, jadi warga tinggal mengumpulkan sampahnya masi-masing lalu

petugas kami yang mengangkutnya. Cara kerja yang kedua dalam konsep ini

yaitu kita berkordinasi langsung dengan pemerintah pusat yaitu Dinas

Kebersihan dan Pertanaman Kota Tangerang untuk mengangkut sampah yang

Page 100: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

sudah kita kumpulkan, waktu itu kita minta kepada pemerintah untuk disediakan

khusus truk sampah yang stay di sini buat membuang sampah organik ke TPA.

Setelah kita berkordinasi dengan pemerintah, konsep yang ketiga itu kita

melakukan sentralisasi sampah agar tidak banyak lagi tumpukan sampah liar

yang ada di kenanga sini, kita fokuskan pembuangan sampah itu di satu tempat.”

C. Apa saja hasil musyawarahnya?

“Hasil dari musyawarah ini, setelah kita mengeluarkan ide – ide kita pemerintah

dalam hal ini itu dinas serta lurah memberikan solusi bahwa penangan untuk

masalah sampah di Kenanga itu harus dibuat sebuah komunitas ata sebuah

paguyuban yang fokus dalam permasalahan sampah, nah barulah muncul

Paguyuban Masyarakat Kenanga yang di resmikan oleh pa Lurah.”

3. Sudah berapa orang yang terdaftar dan tergabung dalam pengelolaan sampah di PMK?

“Kalo untuk ini tanya aja ke Bang Kenjo, kalo saya lebih fokus ke masalah mesin.”

4. Bagaimana kondisi lingkungan masyarakat sebelum dan sesudah berdirinya PMK?

“Sebelum adanya PMK kita dihadapi oleh pola pikir masyarakat yang suka buang

sampah sembarangan, adapula yang sukanya bakar sampah, jadi lingkungan kita itu

berantakan, sampah pada numpuk dimana-mana. Ini lahan yang kita tempatkan

sekarang ini saja bekas tumpukan sampah liar dari waga dahulu. Nah setelah ada

PMK kita mampu merubah pola pikir masyarakat yang biasanya mereka buang

sampah sembarangan, dengan adanya kita disini akhirnya mereka mencoba untuk

meruba pola pikir untuk membuang sampah pada tempatnya. Ini kan perubahan pola

pikir yang tidak mudah gitu, kenapa? Mereka sudah turun menurunloh, bayangkan

ketika jaman mereka dulu masih muda mereka buang sampah dimana, dilahan-lahan

kosong. Terbukti ketika, kita lihat lahan yang kita tempatin sekarang ini adalah lahan

tempat pembuangan sampah liar, artinya dimana ada lahan kosong disitulah mereka

tempat buang sampah, nah disitu kita bisa merubah bahwa masyarakat tidak lagi

membuang sampah di tempat – tempat liar, di lahan-lahan kosong milik orang. Tapi

cukup mereka taro di tempat sampah, di tong-tong sampah mereka nanti petugas kami

yang akan ambil angkut setiap hari.”

5. Seberapa tinggi pertisipasi masy. terhadap pendiriannya kegiatan PMK?

“Sangat tinggi ya, karena masyarakat kita itu adalah masyarakat yang cara

berpikirnya praktis, dinamis gitu kan. Gua mah kalo dilayanin udah selesai, jadi ga

usah mikir gimana caranya biar sampah ini biar cepet selesai.”

6. Apa saja kegiatan PMK dalam pengelolaan sampah?

“Kita melakukan pelayanan ke masyarakat dengan ngangkutin sampahnya dari pintu

ke pintu, lalu melakukan pemilahan, pernyotiran sampai ke tahap daur ulang.”

Page 101: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

A. Siapa saja yang melakukan kegiatan tersebut?

“Masyarakat kita sendiri yang melakukan, dari pengurus sampai petugas di

lapangan itu masyarakat kenanga yang melakukan.”

B. Waktunya kapan?

“Dari pagi sampe sore”

7. Bagaimana tahapan pengelolaan sampah di PMK?

“Tahapannya, angkut sampah dari masyarakat, lalu dipilah, sortir terakhir kita daur

ulang. Dikarenakan mesin untuk mendaur sampah kita ini masih dalam tahap

penyelesaian, untuk sementara sampah warga yang sudah kita sortir kita jual ke

madura”

8. Jenis sampah apa saja yang dikelola di PMK?

“Kita berniat semua jenis sampah kita kelola disini, agar tidak kirim lagi ke TPA.

Namun untuk saat ini kita baru mampu kelola sampah keringnya saja, sampah basanya

kita masih kirim ket TPA karena masalah sarana dan pra sarana kita yang masih

belom terpenuhi.”

9. Berapakah biaya yang di anjurkan PMK kepada masyarakat dalam pengelolaan

sampah?

“Ada dua jenis ya, kalo untuk rumah tangga itu 10.000, kalo yang kaya warung, toko

sama industri rumahan itu kita bedain dikit jadi 15.000.”

A. Untuk apa saja biaya tersebut?

“Untuk gaji petugas-petugas kita sama operasional PMK.”

10. Apakah ada bantuan dari pemerintah setempat?

“Iya ada, bantuan itu juga setelah kita berjalan selama 6 bulan baru pemerintah mau

bantu.”

A. Jika ada, dalam bentuk apa bantuannya?

“Bantuannya dalam bentuk bentor dua buah, sama gaji ketua itu dibantu oleh

pemerintah.”

11. Apakah anda ikut memonitoring program ini? Kalau iya, bagaimana cara

memonitoringnya?

“Iyalah saya memantau langsung kegiatan di PMK.”

Page 102: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

A. Diadakan berapa kali monitoring tersebut?

“Tiap hari saya lakuin monitoring, kalo saya fokus untuk memantau kelanjutan

mesin – mesin disini. Kalo untuk masalah dilapangan itu tugasnya si Kenjo, kita

bagi-bagi tugas.”

12. Apakah anda ikut mengevaluasi program ini? Kalau iya, bagaimana cara

mengevaluasinya?

“Kalo untuk masalah teknologi tiap hari saya evaluasi.”

A. Apakah ada perubahan di setiap evaluasi?

“Tentu saja ada, buktinya mesin kita sudah hampir selesai itu renovasinya.”

Nama Responden : Bang Kenjo (Ketua PMK)

Tempat : Halaman PMK

Waktu : 02 Februari 2017

13. Bagaimana Sejarah Berdirinya PMK?

“Dulu awal terbentuknya PMK itu dari si Fahru Rozi yang gerakin masyarakat untuk buat

menangani sampah yang ada disini, dia ngajak saya serta komunitas pecinta sampah buat

bantu menangani sampah di Kenanga. Dia melihat banyak banget tumpukan pembuangan

sampah liar yang ada di sini, oleh sebab itu dia pengen rapihin ni kampung agar lebih terlihat

bersih dan tidak banyak tumpukan pembuangan sampah liar lagi. Selain itu fahru rozi juga

katanya pengen buat PMK ini gara – gara kesal dengan pemerintah yang katanya kurang

becus atau kurang peduli dengan sampah yang ada disini, buktinya pengangkutan sampah

yang dilakuin sama DKP itu jarang sekali jadi pada numpuk sampahnya. Jadi fahru rozji atau

arul serta saya dengan masyarakat sepakat ingin bersihin kampung ini dari tumpukan

pembuangan sampah liar.”

A. Apa saja hambatannya?

“Hambatannya itu pertama kita itu lahan, dulu karena ga ada lahan sampe lama

kita mikir mau tempat mana yang pengen kita pake untuk penampungn sampah.

terus hambatan yang kedua itu warga kita bukan warga perkotaan tapi warga

perdesaan yang biasa buang sampah itu dibakar sendiri, jadi ketika kita

kordinasi ke warga untuk mengadakan pengelolaan sampah dia bilang saya mah

jangan diambil sampah saya lahan saya masih luas sampah saya saya bakar,

kalo per hari kan dia bakar dikit gitu.”

14. Bagaimana tahapan pengenalan program PMK terhadap masyarakat kenanga?

Kalo teknisnya si awalnya, sebelum kita berbuat ke masyarakat kita bikin masyarakat

tau dulu kalo disini ada PMK yang nantinya akan mengelola sampah masyarakat

Page 103: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

melalui RT – RT dan selembaranan awalnya, setelah itu kita bikin selembaran

kemasyarakat tanggal sekian nanti sampahnya akan diambil oleh petugas sampah dari

PMK itu setalah Rt berkordinasi dengan warganya kita kan gamau ngelahkahin Rt

maksudnya maen ambil ambil aja sampah masyarakatnya, jadi kita berkordinasi

dengan RT, Rt berkordinasi dengan masyarakatnya bahwa sampahnya nanti akan

diambil. Setelah tanggal sudah ditetapkan akhirnya kita mulai berjalan. Terus akhirnya

masyarakat mulai terbiasa.

A. Adakah musyawarahnya? Jika ada berapa orang yang hadir? Siapa saja yang

hadir?

Tentu saja ada, kita undang waktu itu kita undang Lurah, orang DKP, terus

tokoh-tokoh masyarakat kumpul dan kita anak-anak muda mengadakan

musyawarah untuk menentukan bagaimana cara pengelolaan sampah di

Kenanga selanjutnya.

B. Apakah anda mengeluarkan pendapat atau ide-ide dalam musyawarah tersebut?

“iya waktu itu saya mengeluarkan pendapat saya tentang bagaimana cara

mengatasi masalah sampah disini, pendapat saya si waktu itu tida jauh berbeda

dengan solusi yang dikeluarkan oleh bang Fahru Rozi, waktu itu saya

mengeluarkan pendapat bahwa cara mengatasi masalah sampah disini itu harus

dilakukan dengan cara melayani masyarakat secara langsung melalui rumah ke

rumah, atau diambil sampah warganya langsung ke rumah agar warga tidak

buang sampahnya lagi sembarangan, kurang lebihnya si begitu saya waktu itu

ngeluarin idenya”

C. Apa saja hasil musyawarahnya?

“Hasil dari musyawarahnya itu pemerintah sepakat bahwa pengelolaan sampah

di Kenanga itu harus dibentuk sebuah badan, atau komunitas. Nah barulah

timbul Paguyuban Masyarakat Kenanga, yang diresmikan langsung oleh Pa

Lurah”

15. Sudah berapa orang yang terdaftar dan tergabung di warga Rw 02 dalam pengelolaan

sampah di PMK?

“Emm disini kurang lebih yang sudah bergabung dengan kami per Rt nya itu ada 250

rumah yang udah terdaftar, kalo untuk detailnya si ada di laptop saya ga terlalu inget

kalo detailnya.”

A. Adakah warga yang menolak untuk bergabung? Jika ada, alasannya apa?

“kalo untuk di Rw 02 alhamdulillah kaga ada yang menolak. Tapi kalo di Rw

yang lain iya ada yang menolak ketika kita melakukan perluasan wilayah, mereka

kira kita ini hanya untuk bisnis, padahal kalo mereka cek keuangan disini setiap

bulannya itu kita mines dan kita terbuka kalo mereka pengen liat laporan

Page 104: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

bulanan keuangan kami. Nah setelah dijelaskan sama pengurus kami dibantu

oleh Ketua Rt akhirnya mereka jadi mau ikut bergabung”

16. Bagaimana kondisi lingkungan masyarakat sebelum dan sesudah berdirinya PMK?

“dulu mah sebelum ada PMK itu, tumpukan sampah pada dimana-mana, ada lahan kosong

dikit aja udah numpuk disitu sampah, dibakar dah abis itu. Ini aja lahan yang kita tempatin

kita sekarang itu tempat pembuangan sampah liar dulunya. Ada 6 titik pembuangan sampah

liar yang terdapat di Kelurahan Kenanga. Setelah ada PMK 5 titik pembuangan sampah liar

tadi sudah ga ada lagi, sudah kita uruk semuanya perlahan demi perlahan. Awalnya kita pas

kerja bakti kita urug pembuagan sapah liar di rw 2 saja, 4 titik selanjutnya itu pas udah

berjalan kita urug biar warga pada mau sampahnya kita angkut. 4 Titik pembuangan sampah

liar tadi itu kita tanemin pohon biar ga jadi pembuangan sampah liar lagi, nah yang 1 lagi kita

jadiin tempat penampungan sampah disini yang kita tempatin sekarang. 1 titik lagi itu adanya

di Rw 1, disitu tempatnya sempit.. Cuma buat satu motor doang jalannya, jadi untuk sementara

baru 5 titik saja yang kita tanganin”

17. Seberapa tinggi pertisipasi masy. terhadap pendiriannya kegiatan PMK?

“wah sangat tinggi ya, soalnya waktu itu aja pas kerja bakti itu banyak yang berpartisipasi, ini

juga berkat Rt serta Rw juga yang semangat dalam pengurusan sampah di lingkungan mereka”

18. Apa saja kegiatan PMK dalam pengelolaan sampah?

“ya kegiatannya sekitar pengelolaan sampah saja, dari pengangkutan sampah sampai ke daur

ulang sampah. dulu si waktu awal-awal terbentuknya PMK kita sudah sampai membuat

kompos, lalu kemaren-kemaren juga sudah buat sampah kering kita menjadi bahan bakar

minyak, tapi karena minyak tersebut belum di uji jenisnya premiun, solar atau pertamax jadi

belum kita jual. Tapi untuk sekarang kita pengelolaan sampahnya cuma sampai ke penjualan

ke madura saja, karena mesin – mesin kita sedang tahap renovasi, sejauh ini sudah sekitar

80% mesin – mesin yang kita buat. Jika mesin-mesin tersebut sudah kelar, kita bertujuan

sampah-sampah di lingkungan kita itu akan kita habisin disinii tanpa kita kirim lagi ke TPA,

hal ini bertujuan untuk mengurangi bobot di TPA Rawa kucing”.

A. Siapa saja yang melakukan kegiatan tersebut?

“Yang melaksanakan kegiatan disini ya masyarakat kenanga juga, dari

pengangkut sampah dan pemilah sampah itu dilakuin oleh masyarakat Kenanga

sendiri yang di bertugas di PMK.”

B. Waktunya kapan?

“untuk awal-awal si kita pagi doang sama 4 orang petugas kita. entar jam 12

diangkut sama dinas ke TPA karena belom banyak yang diangkut masih dua Rw

doang, setelah ada perluasan wilayah baru kita dua kali sehari ngangkut

sampahnya. jadi gini proses perluasan wilayahnya, ini wilayah kenanga, ini

perbatasan cipondoh misalnya, kita kaper sampe sini nih, ini dia pengen lagi

karena emang wilayahnya masih nyatu akhirnya dia minta ke Rt untuk

sampahnya diambil, Rt laporan ke kita kalo warganya juga pengen di angkut

Page 105: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

sampahnya. ada juga Rt nya yang berinisiatif untuk ngundang warganya biar

ikut bergabung sama kita karena dia lihat pengelolaan sampah kita disini itu

bagus, akhirnya kan nambah lagi tuh sampahnya, udah nambah sampahnya

nambah gangnya nambah waktu juga, jadi pengen diambil sekalian karena

memang disebelah sana kaga ada pengangkutan. Jadi emang harus serentak kalo

sampah itu diambil. Nah pas perluasan wilayah baru kita dua kali ngangkut

sampahnya, petugas kita juga bertambah jadi 7 orang dibagi jadi dua bagian.”

19. Bagaimana tahapan pengelolaan sampah di PMK?

“awal kita mau bergerak ngelolah sampah itu kita mau nyari lahan dulu buat kita

melakukan kegiatan pengelolaan sampah. abis musyawarh kita kumpul terus tiap

malem, kita nyari – nyari ke lurah maksudnya lahan yang kita mau pake mana nih,

tempat penampungan sampah kan harus ada lahan. Kita kordinasi ke lurah semua buat

nyari tempat, lama butuh waktunya waktu itu, hampir seminggu kali belum dapet juga.

Karena dari lurah juga liat peta dulu,tanah – tanah fasum (fasilitas umum) mana nih

dikenanga yang masih bisa dipake, ternyata udah kaga ada, ada juga deket makam

anak – anak kaga mau. Nah waktu itu pas banget ada kegiatan kerja bakti rutin dari rt,

semua sampah dibuang kemari, sambil di rapihin diratain, nah temu idenya disitu

kenapa enggak lahan ini aja yang kita pake. Pas kerja bakti itu sampah sampah yang

udah terkumpul itu di angkut sama DKP, langkah selanjutnya kita minta ijin dulu ke

yang punya lahan, alhamdulillah waktu itu yang punya lahan setuju kalo lahannya mau

dipake sama kita. Setelah dapet ijin keesokan harinya kita langsung dah tuh kita gerak,

kita urug semua kita ratain. waktu itu disini setalah kita kerja bakti kan abis diurug

belom rapih sama masih ada pohon pisang, pengecoran juga belom rapih. Kita kan

juga sudah nentuin tanggal ke masyarakat, jadi setelah tanggal yang sudah kita tentuin

tadi di selembaran, kita berangkat semua ambil sampah – sampahnya supir dari dinas

juga sudah standby disini langsung dibuang kemari. Jadi gini ya, waktu kita ngurug

tempat pembuangan sampah disini kan warga jadi kebingungan mau buang sampah

kemana, jadi kita ga butuh waktu lama buat bergerak,warga juga udah pada teriak

pada kebingungan mau buang sampahnya kemana, mau buang kedepan jalannya jauh.

jadi kita ambil aja sampahnya. bahkan mobil aja mendem itu ban nya karena belom

kering corrannya. Terus disini didalem rapih didepan depan masih banyak sampah -

sampah di pinggir – pinggir jalan, biasanya kalo didepan itu ada kan coran coran bak

buat penampungan sampah, supaya masyarakat mau buang sampah ke kita jadi itu kita

harus ancurin, tapi kita kaga bisa ancurin karena itu punya dinas, kordinasi sama

dinas, dinas tolong bak – bak yang ada di depan tolong di ancurin, pas di ancurin,

warga kebingungan juga jadi mau buang sampah kemana, kita kasih sosialisasi lagi

selembaran, kita kasih alternatif bahwa sampah itu nanti diambil dibuang kemari,

terus beberapa tempat kita ancurin lagi waga kebingungan lagi gitu, kalo itu ga

diancurin warga tetep buang disitu karena kaga bayar tetep pemerintah yang amabil,

terus fungsi kita disini gimana, kita mau ngerapihin satu kampung nih semaunya udah

gitu. Akhirnya masalahnya gitu rapih rapih diancurin warga terima, dia juga bilang

Page 106: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

jadi kaga repot ga perlu jalan lagi buang sampah di ambil didepan rumah langsung

kan enak.”

A. Jadi warga Cuma nyediain tempat sampah didepan rumah saja?

“Awalnya si dari sini juga kita nyiapin radius sekitar 20 meter itu ada satu tong

sampah gede, ternyata itu ga efektif. Ga efektifnya begini kadang-kadang ada

beberapa orang yang gamau diangkut sampahnya tapi dia diem-diem buang

sampahnya kesitu, nyuri-nyuri kalo kata orang mah. Kadang-kadang masyarakat

dari mana sambil lewat buang sampah buaang aja kesitu, dia pikir mumpung nih

kesempatan entar diambil. Masyarakat kita kan begitu liat ada tumpukin sampah

aja dijalan, besok penuh aja udah. Akhirnya itu kurang efektif, dianjurin untuk

punya tempat masah samping-samping, cara begini juga kendalanya di kita,

disininya terlalu banyak ga yang harus diambil, jadi jalan sono ngambil sini,

kalo di awal kan waktu masih ada tong sampah gede itu orang kan pada buang

kesitu semua, orang belakang kan juga pada buang kedepan semua, tapi karena

itu kurang efektif akhirnya di kasih solusi tiap rumah aja diambilin terlalu jauh

juga, tapi lebih aman begitu udah ampe sekaraang. Kadang-kadang si 5 rumah 6

rumah gabung aja jadi satu dia punya tempat sendiri. Jadi lebih efisian dalam

pengangkutan sampah. setelah diangkut sampahnya di angkut sama petugas

sampah-sampah itu langsung dipilah di mobil yang sampah basah di buang ke

truk sampah yang sampah kering tao di bak, abis itu dipilah lagi dibawah yang

sampah keringnya kita bagi bagi lagi ke setiap jenisnya, sesudah itu sampah

yang sudah dipilah sesuai jenisnya tadi kita bawa kedalam untuk dibersihkan,

setelah dibersihkan sampah tersebut dijual. penjualan sampah disini biasanya

tiap bulan itu kita kurang lebih menjual 5 kwintal sampah ke pengepul, dari 5

kwintal tersebut jenis emberan yang paling banyak, 40 % lah kira kira jenis

emberan di setiap bulannya. Kalo yang paling dikit itu jenis naso sama kaleng

almunium, ya paling cuma 2 sampai 5 % doang.”

B. Apa saja Hambatan dari pengangkutan sampah tersebut?

“hambatan kita disini itu dari segi sarana dan prasarananya, mobil sama bentor

kita sering rusak karena sampah-sampah itu jahat-jahat aer nya, jadi gampang

rusak dah mobil nya.. rem nya lah yang rusak, kadang-kadang kaga nyala

mobilnya, jadi tersendat ngangkutnya, kadang-kadang juga kalo lagi kaga rusak

mobilnya dari Dinas nya yang telat ngangkut sampah basahnya yaudah jadi

numpuk disini, kalo udh numpuk dimari ydh terpaksa kita kaga ngangkut ke

warga dulu karena kaga ada tempat lagi”

20. Jenis sampah apa saja yang dikelola di PMK?

“untuk sementara kita masih kelola sampah kering doang, yang sampah basahnya

diangkut sama dinas ke Tempat Penampungan Akhir (TPA).”

Page 107: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

21. Berapakah biaya yang di anjurkan PMK kepada masyarakat dalam pengelolaan

sampah?

“biya yang kita anjurkan ke masyarakat itu ada yang 10.000 ada juga yang 15.000,

yang 10.000 itu buat yang jenis rumah tangga attau rumah tinggal doang, kalo yang 15

itu buat yang jenis tempat usaha kaya toko, warung, sama rumah industri.”

A. Untuk apa saja biaya tersebut?

“biaya tersebut pertama buat gaji petugas kita, abis itu juga buat renovasi mesin,

buat operasional, buat benerin alat – alat transportasi kita, buat kepengurusan

PMK sisanya.”

22. Apakah ada bantuan dari pemerintah setempat?

“iya pemerintah juga ngasih bantuan”

A. Jika ada, dalam bentuk apa bantuannya?

“pada awal – awal kegiatan mah pemerintah kaga ngasih bantuan sama sekali,

palingan Cuma nyediain satu truk sampah daong buat ngangkut sampah

organiknya yang selalu standby dimari, udah kaya sopir pibadi jadinya disini.

Nah setelah 6 bulan berjalan pemerintah baru mau membantu dalam bentuk

gaji,waktu itu satu orang ketua di gaji sama pemerintah, kan udah dpet

tambahan itu ya, itu juga kita bagi – bagi lagi untuk anggota, terus kita

mendesak terus ke peerintah karena emang di setiap TPST binaan pemerintah

itu, di satu tempat tu ada yang dapet 4 slop maksudnya itu 4 orang buat gaji,

sedangkan disini yang benar-benar ngurus satu kampung Cuma dapet satu, kan

kita protes lagi, akhirnya dapet satu lagi, proses sih. Kalo kita liat TPST binaan

pemerintah itu berapa si paling banyak yang diambil, itu paling banyak 1 rw di

bangga-banggakan segala macem, tapi kan kita disini ngurus 1 kelurahan, masa

pemerintah kaga ada sumbangsihnya sih, ini buat mereka juga, kalo bagus kan

nama mereka juga yang bagus. Selain itu pemerintah juga pengen ngasih

bantuan ke kita niatnya pengen ngasih kita bantuan gerobak sampah, tapi kita

tolak. Karena seberapa efesiennya si gerobak untuk keliling satu kampung, butuh

waktu berapa putarannya untuk keliling satu kampung, berapa besar volumenya

kan gitu, kita minta bantuan ke pemerintah itu bentor (bentor itu motor viar),

akhirnya pemerintah setuju ngasih kita bentor sebanyak 2 bentor. Namun

seharusnya gini yah, pemerintah kalo mau ngasih fasilitas segal macem itu dia

juga harus mendukung sperpatnya sekaligus teknisinya. Disini ada kerusakan,

masyarakat teriak sampahnya belom diangkut kita nelpon ke pemerintah kadang-

kadang disananya belom siap. Karena untuk perawatannya itu butuh tenanga

ekstra, karena cairan dari sampah itu licinnya itu bikin keropos semua itu, acnur.

mulai dari remnya yang kaga bisa diinjeklah kena karat, haduh macem – macem

dah.”

Page 108: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

23. Apakah anda ikut memonitoring program ini? Kalau iya, bagaimana cara

memonitoringnya?

“Ya tentu saja saya ikut memonitoring dan evaluasi juga, tapi kalo dilapangan si yang

memonitoring itu Rt, setiap ada keluhan dari warga pasti dikeluhkan ke Rt, karena Rt

yang mengambil iuran sampah per bulannya.”

A. Diadakan berapa kali monitoring tersebut?

“Kalo monitoring mah tiap hari kita monitoring, di bantu juga sama pa Rt buat

ngawasin petugas pengangkut sampah kita”

24. Apakah anda ikut mengevaluasi program ini? Kalau iya, bagaimana cara

mengevaluasinya?

“pasti saya ikut evaluasi, dulu sih waktu awal-awal kita hampir setiap hari ngadain

evaluasi, dan yang terjadwal itu akhir setiap akhir bulan kita pasti ngadain evaluasi

bersama para Rt. yang kita evaluasi itu mulai dari evaluasi pengangkutan, seefektif

mana terus evaluasi dari rute perjalanan, evaluasi retribusi, kadang-kadang flukuatif

retribusi ko bisa naik turun, dari pengangkutan yang biasanya jam segini udah nyampe

ko ini belum ada ada, kadang-kadang begitu kita evaluasi terus anak-anak. Di sini kan

sistem kerjanya maju bersama sukses bersama, kaga ada yang ketua kaga ada yang

pekerja jadi sama sama aja, jadi kadang-kadang waktunya semaunya aja dia

ngangkutnya, udah waktu jam 10 setengah 11 yang biasanya udah nyampe ko ini

belom, ada yang laporan lagi pada tiduran noh disono istirahat kali mungkin cape,

jadi kita evaluasi waktu bagaimana biar suoaya cepet dia sampe disini dia juga bisa

istirahat. Untuk sekarang – sekarang kalo lagi ada keluhan dibawah aja baru kita pada

ketemu buat evaluasi.”

A. Apakah ada perubahan di setiap evaluasi?

“Ya ada si perubahannya, kita langsung temui orang yang bersangkutan yang

kita evaluasi tersebut”

Page 109: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

Nama responden : Ibu Weni (RT 2)

Tempat : Di halaman rumah Ibu Weni

Waktu : 25 April 2017 jam 16.00

1. Apakah anda mengetahui PMK?

“Iya tau.”

A. Dari mana anda mengetahui PMK?

“Dari pa RT waktu itu yang ngasih tau kalo bakal ada pengelolaan sampah sama

PMK.”

2. Apakah anda terdaftar di PMK dalam pengelolaan sampah?

“Iya daftar.”

A. Jika iya, sudah berapa lama?

“Udah dari dulu semenjak PMK dimulai.”

B. Apa alasan anda mau terdaftar di PMK?

“Waktu itu di suruh pa RT, katanya sampah mau di angkut sama PMK yaudah

saya mah ikut aja.”

3. Berapakah biaya yang di anjurkan oleh PMK?

“Rp. 10.000.”

4. Apakah masih ada sampah yang berserakan di lingkungan rumah anda?

“Alhamdulillah sih udh kaga ada lagi engga kaya dulu lagi sekarang mah udh engga

berantakan lagi sampahnya.”

5. Sebelum ada PMK, dimana anda membuang sampah?

“Di buang ke depan jalan sana deket kelurahan, ntar abis itu sampahnya di angkut

sama dinas.”

6. Sesudah ada PMK bagaimana anda membuang sampah?

“Dulu si waktu awal – awal itu disiapin tempat buang sampahnya sama PMK nya, tapi

karena kurang efektif kata petugasnya, ydh sekarang tinggal taro aja di depan rumah

make plastik nanti di angkut sama petugas PMK nya.”

7. Apakah anda puas dengan pelayanan yang diberikan oleh PMK?

Page 110: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

“Ya puas si, cuman terkadang lama di angkutnya bisa dua hari atau tiga hari baru

dingakut, aturannya kan jadwalnya setiap hari di angkut, gatau dah tu kenapa kalo

lagi terlambat gitu.”

Nama responden : Ibu Rina (RT 4)

Tempat : Di halaman rumah Ibu reni

Waktu : 25 April 2017 jam 12.00

1. Apakah anda mengetahui PMK?

“Iya tau.”

a. Dari mana anda mengetahui PMK?

“Dari sebaran kaya brosur gitu dari pa RT.”

2. Apakah anda terdaftar di PMK dalam pengelolaan sampah?

“Iya saya ikut mendaftar.”

A. Jika iya, sudah berapa lama?

“Udah dari dulu semenjak PMK dimulai.”

B. Apa alasan anda mau terdaftar di PMK?

“Ya saya pengen ikut karena biar gampang aja saya buang sampahnya.”

3. Berapakah biaya yang di anjurkan oleh PMK?

“Rp. 10.000”

4. Apakah masih ada sampah yang berserakan di lingkungan rumah anda?

“Udah kaga ada.”

5. Sebelum ada PMK, dimana anda membuang sampah?

“Di tanah kosong situ dulu buangnya sebelum di tananemin pohon.”

6. Sesudah ada PMK bagaimana anda membuang sampah?

“saya kumpulin terus saya iket di pager rumah, ntar di ambil sama petugas PMK nya.”

7. Apakah anda puas dengan pelayanan yang diberikan oleh PMK?

“Ya puas.”

Page 111: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

Nama Responden : Iyandi (RT 1)

Tempat : Di ruang tamu rumah Iyandi

Waktu : 26 April jam 15.00

1. Apakah anda mengetahui PMK?

“Iya tau.”

A. Dari mana anda mengetahui PMK?

“Dari sebaran brosur.”

2. Apakah anda terdaftar di PMK dalam pengelolaan sampah?

“Iya”

A. Jika iya, sudah berapa lama?

“Udah lama, udh 2 tahunan dah kurang lebih.”

B. Apa alasan anda mau terdaftar di PMK?

“Biar gampang aja gua mah, ga ribet bakar – bakar sampah lagi”

3. Berapakah biaya yang di anjurkan oleh PMK?

“Rp. 10.000”

4. Apakah masih ada sampah yang berserakan di lingkungan rumah anda?

“Kaga ada.”

5. Sebelum ada PMK, dimana anda membuang sampah?

“Di depan rumah aja situ, ntar gua bakar dah.”

6. Sesudah ada PMK bagaimana anda membuang sampah?

“gua taro aja di pohon situ, entar juga siangan ada yang ngambilin.”

7. Apakah anda puas dengan pelayanan yang diberikan oleh PMK?

“Ya sejauh ini si puas, Cuma kadang-kadang lama di ambilnya sampahnya.”

Page 112: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

Nama Responden : Pa Ahmad (RT 5)

Tempat : Di halaman rumah Pa Ahmad

Waktu : 27 April jam 10.00

1. Apakah anda mengetahui PMK?

“Iya tau.”

a. Dari mana anda mengetahui PMK?

“Waktu itu ada yang ngasih selembaran tentang PMK.”

2. Apakah anda terdaftar di PMK dalam pengelolaan sampah?

“Iya.”

a. Jika iya, sudah berapa lama?

“Udah lama banget dari 2015 kalo ga salah.”

b. Apa alasan anda mau terdaftar di PMK?

“Ya biar enak aja kaga usah jauh jauh lagi saya buang sampah.”

3. Berapakah biaya yang di anjurkan oleh PMK?

“Rp. 10.000”

4. Apakah masih ada sampah yang berserakan di lingkungan rumah anda?

“Udah bersih sekarang mah”

5. Sebelum ada PMK, dimana anda membuang sampah?

“Waduh lumayan jauh saya buangnya ke pinggir kali sana”

6. Sesudah ada PMK bagaimana anda membuang sampah?

“Saya buang ke tempat sampah saya di depan rumah, nanti diangkut sama petugas

PMK nya sampahnya.”

7. Apakah anda puas dengan pelayanan yang diberikan oleh PMK?

“ya puas, paling kekurangannya itu sering lambat aja ngambilnya. Kata petugasnya

mah sering rusak mobilnya jadi telat ngambilnya.”

Page 113: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

Nama Responden : Ibu Salbiah (RT 3)

Tempat : Di warung Ibu Salbiah

Waktu : 27 April jam 13.00

1. Apakah anda mengetahui PMK?

“Iya tau.”

A. Dari mana anda mengetahui PMK?

Dari selembaran kaya brosur gitu

2. Apakah anda terdaftar di PMK dalam pengelolaan sampah?

“Iya saya terdaftar.”

A. Jika iya, sudah berapa lama?

“Udah dua tahun lebih kayanya.”

B. Apa alasan anda mau terdaftar di PMK?

“Ya biar ga repot aja saya buang sampah ke sana sini lagi.”

3. Berapakah biaya yang di anjurkan oleh PMK?

“Rp. 15.000”

4. Apakah masih ada sampah yang berserakan di lingkungan rumah anda?

“Udah kaga ada.”

5. Sebelum ada PMK, dimana anda membuang sampah?

“Kaga nentu ya, kadang-kadang saya bakar sampahnya, kadang-kadang saya buang

ke pinggir kali sana.”

6. Sesudah ada PMK bagaimana anda membuang sampah?

“Saya kumpulin di tong sampah situ, entar ada yang ngangkutin tuh setiap pagi sama

petugas PMK.”

7. Apakah anda puas dengan pelayanan yang diberikan oleh PMK?

“Sejauh ini si puas puas aja.”

Page 114: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

Nama Responden : Mang Dede (Pemilah Sampah PMK)

Tempat : Tempat Penampungan Sampah PMK

Waktu : 24 Februari 2017 jam 09.00

1. Sebagai apa anda di PMK?

Sebagai pemilah sampah

2. Berapa lama anda menjadi bagian di PMK?

Dari awal berdirinya PMK

3. Jenis sampah apa saja yang anda pilah?

Kalo disini sih, jenis sampah kering aja yang di pilah pilah lagi, kalo sampah basahnya

di buang ke truk dinas buat di buang ke rawa kucing

4. Bagaimana cara anda memilah sampah-sampah rumah tangga di PMK?

kalo mobil sampah udah pada dateng kesini langsung kita pilah dari mobil pisahin

sampah basah sama sampah keringnya, yang sampah kering taro di bak, yang sampah

basah buang ke truk sampah. abis itu kalo udh kepisah, yang sampah keringnya di

bagi-bagi lagi ke karung ada yang jenis botol aqua, gelas aqua, ale-ale (aqua yang

berwarna), kaleng alumunium, kardus, kaleng, emberan, naso sama botol/kaca. Kalo

udah di bagi bagi semua di bawa ke dalem buat di bersihin.

5. Jam berapa anda memulai memilah sampah?

Tergantung tukang angkutnya dateng kemarinya, biasanya sih jam 11an tuh tukang

angkut udah pada kelar keliling. Nah kalo dia udah nyampe sini langsung saya pilah

6. Sesudah di pilah, sampah-sampah tersebut dikemanakan saja?

Di jual ke madura setiap akhir bulan.

Page 115: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

Nama Responden : Bang Sandi (Pengangkut Sampah PMK)

Tempat : Di Jalan Mandala IV Kelurahan Kenanga

Waktu : 24 Februari 2017 jam 14.00

1. Sebagai apa anda di PMK?

“Sebagai pengangkut sampah.”

2. Sudah berapa lama anda menjadi bagian di PMK?

“Dari awal berdirinya PMK.”

3. Jenis sampah apa saja yang anda angkut?

“Jenis apa aja ada, dari sampah basah sampe sampah kering.”

4. Bagaimana cara anda mengangkut sampah-sampah rumah tangga di Kenanga?

“ya tinggal angkut aja, kan warga udah pada disiapin sampahnya, ada yang make

tong, ada yang diiket di pager rumahnya, ada yang di iket di pohon. Pokoknya sampah

yang ada didepan rumah warga saya angkut aja udah”

5. Jam berapa anda memulai mengangkut sampah warga di Rw 02?

“kita si biasanya kalo berangkat keliling ngangkut sampah itu jam 8 pagi udah jalan

ngangkutin sampah Rw 02, selesainya si biasanya jam 11 siang, ya paling lambatnya

jam 12an lah itu juga kalo kita jalannya kesiangan. Nah ntar siangnya kita jalan lagi

tuh ke Rw 06 kalo sampah yang di mobil udh diturunin, biasanya jam satuan kita jalan

lagi, kelarnya jam 4an sore kurang lebih.”

6. Sesudah di angkut, sampah-sampah tersebut dikemanakan saja?

“kalo saya udah kelar ngangkut, saya balik ke PMK nanti disana di pilah sampahnya

sama petugas pilah.”

Page 116: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

Nama Responden : Bapak Ko’ang ( Ketua RW 2 )

Tempat : Di teras rumah Bapak Ko’ang

Waktu : 26 April jam 20.00

1. Apakah anda mengetahui PMK?

“Iya tau.”

A. Apakah benar ada kegiatan musyawarah yang dilaksanakan oleh PMK pada awal

perencanaan kegiatan?

“Iya betul ada.”

B. Apakah Bapak hadir?

“Iya saya hadir, bersama Rt – Rt di sini, ada bapa Lurah juga waktu itu.”

C. Apakah Bapak memberikan pendapat atau mengeluarkan ide-ide dalam

musyawarah tersebut?

“kalo ngeluarin ide si waktu itu saya kaga ngeluarin, waktu itu saya cuma

ngomongin kondisi lingkungan masyarakat saya yang udah tinggi tumpukan

sampahnya”

D. Apa hasil dari kegiatan musyawarah tersebut?

“Tujuan dari kegiatan musyawarah itu kan untuk mencari solusi dalm

menangani masalah sampah disini. Nah solusinya pemerintah menganjurkan

untuk dibentuk sebuah komunitas yang kegiatannya mengelola sampah yang ada

disini, lalu terbentuklah komunitas yang berbentuk Paguyuban Masyarakat

Kenanga.”

2. Apakah anda ikut memonitoring program ini? Kalau iya, bagaimana cara

memonitoringnya?

“Iya tentu saja saya memonitoring kegiatan PMK, terutama kegiatan pengangkutan

sampahnya.”

A. Diadakan berapa kali monitoring tersebut?

“Setiap hari saya memonitoring petugas – petugas pengangkutan sampah dari

PMK, saya liatin sampahnya benar-benar diangkut semua atau ada yang dia

lewatin atau gimana.”

Page 117: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

3. Apakah anda ikut mengevaluasi program ini? Kalau iya, bagaimana cara

mengevaluasinya?

“Kalo untu evaluasi itu palingan bapa – bapa rt sini yang melakukan bersama

pengurus pmk nya, karena rt yang langsung terjun ke warga.”

Nama Responden : Bapak Ganung (Ketua Rt 4)

Tempat : Di rumah Bapak Ganung

Waktu : 27 April jam 10.00

1. Apakah anda mengetahui PMK?

“Iya tau.”

A. Apakah benar ada kegiatan musyawarah yang dilaksanakan oleh PMK pada awal

perencanaan kegiatan?

“Iyah benar, saya diundang sama anak muda disini.”

B. Apakah Bapak hadir?

“Hadir.”

C. Apakah Bapak memberikan pendapat atau mengeluarkan ide-ide dalam

musyawarah tersebut?

“tidak, saya cuma jadi pendengar aja waktu itu tidak mengeluarkan ide-ide

apapun, karena waktu itu penjelasan dari si Rozi menurut saya sudah cukup

untuk menjelaskan kondisi lingkungan di masyarakat kita”

D. Apa hasil dari kegiatan musyawarah tersebut?

“Ya itu hasilnya pa lurah bentuk sebuah Paguyuban Masyarakat Kenanga buat

ngolah sampah disini.”

2. Bagaimana cara anda mensosialisasikan tentang PMK kepada warga anda?

“cara sosialisasinya dengan nyebarin brosur dari PMK waktu itu, nah bagi yang

sampahnya mau di angkut sama PMK, brosur itu dibalikan ke saya sekaligus di isi

datanya”

Page 118: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

A. Berapakah jumlah warga bapak yang sampahnya di kelola oleh PMK?

“alhamdulillah semuanya warga saya sampahnya diangkut, ada 80 rumah yang

terdata sampahnya di angkut sama PMK, 80 itu 15 diantara termasuk warga

yang ngontrak alias pendatang.”

3. Apakah anda ikut memonitoring program ini? Kalau iya, bagaimana cara

memonitoringnya?

“Iya saya memantau kegiatan PMK dari segi pengangkutan sampahnya.”

A. Diadakan berapa kali monitoring tersebut?

“sering saya monitor mah, hampir tiap hari saya liatin petugasnya bener

ngangkut warga saya apa kaga”

4. Apakah anda ikut mengevaluasi program ini? Kalau iya, bagaimana cara

mengevaluasinya?

“Iya saya ikut ngevaluasi juga, dulu si waktu awal awal yah sering saya sama si kenjo

ngadain evaluasi di saung PMK, sekarang – sekarang sih kalo lagi ada aduan dari

warga aja saya laporin ke PMK abis itu baru evaluasi. Yang di evaluasi biasanya itu

dari petugas pengangkutnya dulu waktu awal – awal mah sering lambat ngangkutnya,

entah itu dia kecapean apa gimana saya juga gatau, jadi evaluasi lagi kinerjanya”

Nama Responden : Bapak Amroni (Ketua Rt 2)

Tempat : Di Rumah Bapak Amroni

Waktu : 27 April jam 12.00

1. Apakah anda mengetahui PMK?

“Iya tau.”

A. Apakah benar ada kegiatan musyawarah yang dilaksanakan oleh PMK pada awal

perencanaan kegiatan?

“Iya ada.”

B. Apakah Bapak hadir?

“Iya saya hadir.”

Page 119: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

C. Apakah Bapak memberikan pendapat atau mengeluarkan ide-ide dalam

musyawarah tersebut?

“kalo ngeluarin ide kaga ya, Cuma pas musyawarah tersebut saya jelaskan saja

kalo memang benar tumpukan sampah yang berada di Rt saya itu sudah tinggi

tumpukannya, jadi bau”

D. Apa hasil dari kegiatan musyawarah tersebut?

“Hasilnya itu solusi dari persoalan sampah disini yaitu dibentuk sebuah

kelompok atau komunitas buat ngurus sampah, atau buat ngolah sampah, nah

kelompok itu yang dinamakan Paguyuban Masyarakat Kenanga.”

2. Bagaimana cara anda mensosialisasikan PMK kepada warga anda?

“waktu itu saya sama ketua Rt disini ditugaskan sama PMK untuk nyebari brosur

tentang PMK, di brosur tersebut isinya tanggal berapa tu waktu itu saya lupa bakalan

ada pengangkutan sampah warga oleh PMK sama formulir pendaftaran bagi warga

yang sampahnya ingin di angkut. Brosur tersebut dibalikan lagi ke Rt kalo yang

sampahnya pengen di angkut”

A. Berapakah jumlah warga bapak yang sampahnya di kelola oleh PMK?

“semuanya warga saya sampahnya di kelola oleh PMK, dari yang warga asli

sampe yang ngontrak itu dikelola sampahnya sama PMK. jumlahnya itu ada 90

rumah, yang warga asli Kenangaya 69 sisanya yang ngontrak”

3. Apakah anda ikut memonitoring program ini? Kalau iya, bagaimana cara

memonitoringnya?

“iya saya pantau setiap mau berangkat kerja, saya liatin dulu masih ada ga sampah

didepan rumah warga”

A. Diadakan berapa kali monitoring tersebut?

“Setiap hari saya memonitoringnya”

4. Apakah anda ikut mengevaluasi program ini? Kalau iya, bagaimana cara

mengevaluasinya?

“iya saya ikut, tapi kalo sekarang kaga sesering awal-awal dulu evaluasinya. Waktu

awal-awal mah hampir tiap hari kita ngadain evaluasi. Kalo sekarang mah kalo lagi

ada aduan dari warga aja baru kita evaluasi”

Page 120: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

Nama Responden : Bapak Nurhasan Agung (Ketua Rt 1)

Tempat : Di Rumah Bapak Nurhasan Agung

Waktu : 27 April jam 16.00

1. Apakah anda mengetahui PMK?

“oh PMK, iya saya tau.”

A. Apakah benar ada kegiatan musyawarah yang dilaksanakan oleh PMK pada awal

perencanaan kegiatan?

“iya benar ada”

B. Apakah Bapak hadir?

“Iya saya hadir.”

C. Apakah Bapak memberikan ide atau mengeluarkan ide – ide dalam musyawarah

tersebut?

“saya hanya diam saja waktu itu, soalnya saya bingung apa yang ingin saya

omongin”

D. Apa hasil dari kegiatan musyawarah tersebut?

“intinya dari hasil musyawarah tersebut yang saya ingat ya, waktu itu Bapak

Lurah memutuskan untuk membentuk sebuah organisasi atau kelompok yang

tugasnya ngurusin sampah, nah barulah waktu itu terbentuk yang namanya

Paguyuban Masyarakat Kenanga.”

2. Bagaimana cara anda mensosialisasikan PMK kepada warga anda?

“caranya dengan nyebarin brosur yang sudah dibuat sama PMK, disitu juga terdapat

formulir pendaftaran bagi yang sampahnya mau diangkut sama PMK, nanti formulir

tersebut dikumpulkan lagi ke Rt untuk di data dan diserahkan ke PMK”

A. Berapakah jumlah warga bapak yang sampahnya di kelola oleh PMK?

“warga saya semuanya pengen diangkut sampahnya, pada seneng pas ada

kegiatan PMK disini. Jumlahnya itu ada 100, terdiri dari 85 warga sini, 15 nya

lagi warga pendatang”

Page 121: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

3. Apakah anda ikut memonitoring program ini? Kalau iya, bagaimana cara

memonitoringnya?

“iya saya liatin, setiap saya pengen ke sawah saya liatin dulu rumah warga saya

sampahnya masih ada atau sudah diangkut”

B. Diadakan berapa kali monitoring tersebut?

“Setiap hari saya liatinnya”

4. Apakah anda ikut mengevaluasi program ini? Kalau iya, bagaimana cara

mengevaluasinya?

“iya ikut, dulu mah waktu awal – awal berdiri ada jadwalnya. Kalo sekarang –

sekarang mah udah jarang.”

Nama Responden : Bapak Muslih (Ketua Rt 3)

Tempat : Di Rumah Bapak Muslih

Waktu : 28 April jam 17.00

1. Apakah anda mengetahui PMK?

“iya saya tau.”

A. Apakah benar ada kegiatan musyawarah yang dilaksanakan oleh PMK pada awal

perencanaan kegiatan?

“iya benar ada”

B. Apakah Bapak hadir?

“Iya waktu itu saya hadir.”

C. Apakah Bapak memberikan pendapat atau mengeluarkan ide-ide dalam

musyawarah tersebut?

“emm jadi waktu itu kan pas musyawarah yang pertama kali bicara itu si rozi

dan kawan – kawannya yah, nah penjelasan mereka itu sudah menjelaskan

keadaan lingkungan disini, mereka juga mengelurakan ide mereka. Menurut saya

ide – ide mereka itu sudah cocok dan bagus jadi saya hanya menyetujui saja apa

yang mereka keluarkan idenya”

Page 122: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

D. Apa hasil dari kegiatan musyawarah tersebut?

“emm, bentar ya saya agak lupa soalnya udah lama itu. Kalo ga salah sih waktu

itu musyawarahnya pengen bentuk komunitas yang khusus nanganin sampah

disini”

2. Bagaimana cara anda mensosialisasikan PMK kepada warga anda?

“make selembaran kaya brosur waktu itu yang di buat PMK, brosur itu menjelaskan

kalo tanggal sekian sampah warga bakalan diangkut oleh PMK dan formulir

pendaftaran warga yang sampahnya mau dikelola oleh PMK”

A. Berapakah jumlah warga bapak yang sampahnya di kelola oleh PMK?

“alhamdulillah semua warga saya pengen sampahnya diangkut, dari data saya

sih jumlah yang ngikut itu ada 73 rumah, yang 60 warga asli saya, yang 13 nya

lagi itu yg ngontrak”

B. Apakah anda ikut memonitoring program ini? Kalau iya, bagaimana cara

memonitoringnya?

“iya saya liatin, iya liatin aja gitu. Kan warga pada ngumpulin sampahnya didepan

rumahnya. Jadi saya liatin tuh sekitaran jam 10 atau jam 11 itu sampah masih didepan

rumah warga apa udah diangkut”

A. Diadakan berapa kali monitoring tersebut?

“Sehari sekali saya liatinnya”

C. Apakah anda ikut mengevaluasi program ini? Kalau iya, bagaimana cara

mengevaluasinya?

“iya ikut, ya cara ngevaluasinya saya dan para Rt dengan pengurus PMK ngumpul tuh

di PMK ngomongin apa yang kurang dari kegiatan ini.”

Nama Responden : Bapak Saroni (Ketua Rt 5)

Tempat : Di Rumah Bapak Saroni

Waktu : 28 April jam 19.00

1. Apakah anda mengetahui PMK?

“iya tau.”

Page 123: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

A. Apakah benar ada kegiatan musyawarah yang dilaksanakan oleh PMK pada awal

perencanaan kegiatan?

“iya benar”

B. Apakah Bapak hadir?

“kalo ga salah waktu itu saya hadir”

C. Apakah Bapak memberikan pendapat atau mengeluarkan ide-ide dalam

musyawarah tersebut?

“saya cuma dengerin aja waktu itu”

D. Apa hasil dari kegiatan musyawarah tersebut?

“waduh saya lupa de, soalnya udah lama itu. Udah 3 apa 4 tahun yang lalu itu

jadi saya lupa”

2. Bagaimana cara anda mensosialisasikan PMK kepada warga anda?

“oh waktu itu PMK ngasih brosur kepada RT – RT buat ngumumin ke warga kalo

bakalan ada pengelolaan sampah disini yang dilakuin sama PMK”

A. Berapakah jumlah warga bapak yang sampahnya di kelola oleh PMK?

“semuanya warga saya antusias pengen sampahnya diangkut, dari data saya

jumlah yang ngikut itu ada 82 rumah, yang 75 warga asli saya, yang 7 nya lagi

itu yg ngontrak”

B. Apakah anda ikut memonitoring program ini? Kalau iya, bagaimana cara

memonitoringnya?

“monitoringnya saya cukup liatin aja sampah warga saya diangkut tiap hari atau tidak

gitu aja paling”

A. Diadakan berapa kali monitoring tersebut?

“Setiap hari saya liatinnya”

C. Apakah anda ikut mengevaluasi program ini? Kalau iya, bagaimana cara

mengevaluasinya?

“dulu si sering ya saya sama pengurus dan para rt ngadain evaluasi, kalo sekarang

mah udah jarang”

Page 124: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

Kondisi sebelum berdirinya PMK

Kerja bakti membersihkan tumpukan sampah liar di lingkungan Masyarakat Kenanga

Tahap pengangkutan sampah

Page 125: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

Hasil sampah di Rw 02 Kelurahan Kenanga

Tahap pemilahan sampah

Sampah organik yang akan di buang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir)

Page 126: PARTISIPASI PAGUYUBAN MASYARAKAT KENANGA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36813/1/DIYA... · Masyarakat seringkali membuang sampah sembaranag dan ... sampah

Hasil sampah yang sudah dipilah

Sampah yang sudah siap di jual ke pengepul

Mesin daur ulang sampah di Paguyuban Masyarakat Kenanga