pardi pagau

16
  m  makala Page 1

Upload: pardi-joko-pagau

Post on 16-Jul-2015

149 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: pardi pagau

5/16/2018 pardi pagau - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pardi-pagau 1/15

 

 

m

 

m a k a l a Page 1

Page 2: pardi pagau

5/16/2018 pardi pagau - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pardi-pagau 2/15

 

 

m

 

m a k a l a Page 2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang atas rahmat-Nya maka

penulisan dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Pembangunan Bandar

Udara Internasioanal Ge’Tengan Tana Toraja (SULSEL) 

penyusunan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan

tugas mata pelajaran IPA

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada

teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu

kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan

makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga

kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. semoga bantuan

anda semua mendapat imbalan yang setimpal dari Tuhan TME, aminn

PEDOMAN PENYUSUSNA KERANGKA ACUAN

ANALISIS DAMAPAK DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP

(KA-AMDAL)

A.  PENJELASAN UMUM

1.  Pengertian

Yang dimaksud Analisis Mengenai Damapak Lingkungan Hidup (AMDAL)adalah kajian

mengenai damapak besar dan penting suatu usaha dan/ atau kegiatan yang

direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan

keputusan tentang penyelenggaraan dan/atau kegiatan.

Yang dimaksud damapak besar dan penting selanjutnya disebut dampak penting adalah

perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha

dan /atau kegiatan.Kerangka Acuan selanjutnya disebut KA-ANDAL adalah ruang lingkup studi analisis

dampak lingkungan hidup yang merupakan hasil pelingkupanyang disepakati oleh

pemrakarsa/PenyusunanAMDAL dan Komisi Penilai AMDAL.

2.  Fungsi pedoman penyusunan KA-ANDAL adalah:

Pedoman penyusunan KA-ANDAL digunakan sebagai dasar bagi penyusunan KA-ANDAL

baik KA-ANDAL kegiatan tunggal,KA-ANDAL kegiatan terpadu /multisektor maupun KA-

ANDAL kegiatan dalam kawasan.

3.  Tujuan dan fungsi KA-ANDAL

1.1 Tujuan penyusunan KA ANDAL adalah

a.  Merumuskan lingkup dan kedalaman studi ANDAL;

Page 3: pardi pagau

5/16/2018 pardi pagau - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pardi-pagau 3/15

 

 

m

 

m a k a l a Page 3

b.  Mengarahkan studi ANDALagar berjalan secara efektif dan efesien sesuai

denganbiaya,tenaga dan waktu yang tersedia.

1.2 Funsi dokumen KA-ANDAL A adalah:

a.  Sebagai rujukan penting bagai pemrakarsa, instansi yang membidangi rencana

usaha dan/atau kegiatan ,dan penyusunan studi AMDAL tentang lingkup dan

kedalaman studi ANDAL yang akan dilakukan.

b.  Sebagai salah satu bahan rujukan bagi penilai dokumen ANDAL untuk

mengevaluasi studiANDAL.

4.  Dasarpertimbangan penyusunanKA-ANDAL

Keanekaragaman :ANDAL bertujuan menduga kemungkiman terjadinya dampak dari

suatu rencana usaha danataukegiatan terhadap lingkungan hidup.Rencana usahadan /

atau kegiatandan rona lingkungan hidup pada umumnya sangat

beranekaragam.Keanekaragaman rencana usaha dan atau kegiatan dapat berupa

keanekaragaman bentuk,ukuran,tujuan,sasaran dan sebagainya.Demikian pula rona

lingkungan hidup akan berbeda menurut letak geografi keanekaragaman faktorlingkungan hidup,pengaruh manusia ,dan sebagainya .karena itu tata kaitan antara

keduanya tentu sangat bervariasi pula.Kemungkiman timbulnya untuk memberikan

arahan tentang komponen usaha dan/atau kegiatan manakah yang harus ditelaah,dan

komponen lingkungan hidup manakah yang perlu diamati selama menyusun ANDAL.

Keterbatasan sumber daya :

Penyusunan ANDAL acap kali dihadapkan pada keterbatasan sumber daya

,seperti antara lain:keterbatasan waktu ,dana,tenaga ,metode dan sebagainya .KA-

ANDAL memberikan ketegasan tentang bagaimana menyesuaikan tujuan dan hasil yang

ingin dicapai dalam keterbatasan sumber daya tersebut tanpa mengurangi mutu

pekerjaan ANDAL.Dalam KA-ANDALditonjolkan upaya untuk menyusun prioritas

manakah yang harus diutamakan agar tujuan ANDAL dapat terpenuhi meski sumber

daya terbatas.

Effisiensi :

Pengumpulan data dan informasi untuk kepentingan ANDAL perlu dibatasi pada faktor-

faktor yang berkaitan langsung dengankebutuhan prakiraandanevaluasidalam ANDAL

sesuai hasil pelingkupan .Melalui cara ANDAL dapat dilakukan secara efisien.

Penentuan masukan berupa data dan informasi yang amat relevan ini kemudian disusun

dan dirumuskan dalam KA-ANDAL.

5. 

Pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan KA ANDALPihak-pihak yang secara langsung terlibat dalam penyusunan KA-ANDAL adalah

pemrakarsa,instansi yang bertanggung jawab ,dan penyusunan studi ANDAL .Namun

dalam pelaksanaan penyusunan KA-ANDAL (prosel pelingkupan)harus senantiasa

melibatkan para pakar serta masyarakat yang berkepentingan sesuai Pasal 33,Pasal dan

Pasal35 Peraturan pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisi mengenai Dampak

Lingkungan Hidup.KA-ANDAL ini merupakan dokumen penting untu kmemberikan

rujukan tentang kedalaman studi ANDAL yangakan dicapai.

6.  Pemakai hasil ANDAL dan hubungannya dengan penyusunan KA-ANDAL

Menurut Pasal 2 Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1999,Analisi Mengenai Damapak

Lingkungan Hidup merupakan bagian kegiatanstudi kelayakan rencana usaha dan/atau

kegiatanadalah aspek teknisdan aspek ekonomi-financial.

Page 4: pardi pagau

5/16/2018 pardi pagau - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pardi-pagau 4/15

 

 

m

 

m a k a l a Page 4

Hasil studi kelayakan adalah untuk prosespengambilan keputusan dan

dapatdigunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan wilayah .Karena itu ,dalam

menyusun KA-ANDAL untuk suatu ANDAL perlu dipahami bahwa hasilnya nanti akan

merupakan bagian dari studi kelayakan yang akan digunakan olehpengambil keputusan

dan perencana.Sungguhpun demikian ,berlainan dengan bagian studi kelayakan yang

menggarap faktor penunjang dan penghambat terlaksananya suatu usaha dan /atau

kegiatan ditinjau dari segi ekonomi dan teknologi,ANDAL lebihmenunjukkan pendugaan

dampak yang bisaditimbulkan oleh usahadan /atau kegiatan tersebut terhadap

lingkungan hidup.

Karena itu,penyusunan KA-ANDAL perlu mengikuti diagram alir penyusunan ANDAL

dibawah ini sehingga akhirnya dapat memberikan masukan yang diperlukan oleh

perencana dan pengambilan keputusan:

Pengumpulan Data dan Informasi tentang

  Rencana usaha dan/ atau kegiatan

  Rona lingkungan hidup

  Kegiatan lain disekitar rencana usaha dan /atau kegiatan

  Saran,tanggapan dan pendapat masyarakat

Proyeksi perubahan rona lingkungan hidup sebagai akibat adanya

Rencana usaha dan/ atau kegiatan

Penentuan besar dan sifat penting dampak terhadap lingkungan

hidup yang ditimbulkan olh rencana usaha dan /atau kegiatan

Evaluasi dampak penting terhadap lingkungan hidup

 

Rekomendasi /saran tidak lanjut pengambilan keputusan,perencanaan Dan pengelolaan

lingkungan hidup berupa

  Alternatif komponen usaha dan / atau kegiatan

  Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

  Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Page 5: pardi pagau

5/16/2018 pardi pagau - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pardi-pagau 5/15

 

 

m

 

m a k a l a Page 5

7.  Wawasan KA-ANDAL

Dokumen KA-ANDAL harus mencerminkan secara jelas dan tegas wawasan lingkungan

hidup yang harus di pertimbangkan dalam pembangunan suatu rencana usaha dan /atau

kegiatan.Sehubungan dengan hal tersebut ada beberapa factor yang harus di

perhatikan:

a.  Dokumen KA-ANDAL harus menampung berbagai aspirasi tentang hal-hal yang

di anggap penting untuk teladani dalam ANDAL menurut pihak-pihak yang

terlibat;

b.  Mengingat AMDAL adalah bagian dari studi kelayakan,maka dalam studi ANDALperlu di teladani dan evaluasi masing-masing alternatif dari komponen rencana

usaha dan /atau kegiatan yang di pandang layak baik dari segi lingkungan hidup,

teknis maupun ekonomi sebagai upaya untuk mencegah timbulnya dampak

negatif yang lebih besar.

c.  Mengingat kegiatan-kegiatan pembangunan pada umumnya mengubah

lingkungan hidup,maka menjadi penting memperhatikan komponen-komponen

lingkungan hidup yang berciri:

i.  Komponen lingkungan hidup yang ingin dipertahankan dan di jaga serta

di lestarikan fungsinya seprti:

a)  Hutan lindung, hutan konservasi, dan Cagar Biosfer

b)  Sumber daya air

c)  Keanekaragaman hayati

d)  Kualitas udara

e)  Warisan alam dan warisan budaya

f)  Kenyamanan lingkungan hidup

g)  Nilai-nilai budaya yang berorientasi selaras dengan lingkungan hidup

ii.  Komponen lingkungan hidup yang akan berubah secara mendasar dan

perubahan tersebut dianggap penting oleh masyarakat disekitar suatu

rencana usaha dan/atau kegiatan, seperti antara lain:a)  Fungsi ekosistem

b)  Pemilikan dan penguasaan lahan

c)  Kesempatan kerja dan usaha

d)  Tarap hidup masyarakat

e)  Kesehatan masyarakat

d.  Pada dasarnya dampak lingkungan hidup yang di akibatkan oleh suatu rencana

usaha dan/atau kegiatan tidak berdiri sendiri, satu sama lain memiliki

keterkaitan dan ketergantungan.Hubungan sebab akibat ini perlu di pahami

sejak dini dalam proses penyusunan KA-ANDAL agar studi ANDAL dapat berjalan

lebih terarah dan sistematis.Keempat faktor tersebut harus menjadi bagian

integral dalam penyusunan KA-ANDAL terutama dalam proses pelingkupan.

Page 6: pardi pagau

5/16/2018 pardi pagau - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pardi-pagau 6/15

 

 

m

 

m a k a l a Page 6

8.  Proses Pelingkupan

Pelingkupan merupakan proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan

mengdentifikasikan dampak penting (hipotesis)yang terkait dengan rencana usaha dan

/atau kegiatan.

Pelingkupan merupakan proses terpenting dalam penyusunan KA-ANDAL karena melalui

proses ini dapat di hasilkan:

a.  Dampak peting hipotetik terhadap lingkungan hidup yang di pandang relavan untuk

di teladani secara mendalam dalam studi ANDAL dengan menyediakan hal-hal atau

komponen lingkungan hidup yang di pandang kurang penting untuk di teladani.

b.  Lingkup wilayah studi ANDAL berdasarkan beberapa pertimbangan:batas proyek,

batas ekologis,batas sosial dan batas atministrative.

c.  Batas waktu kajian yang merupakan rentang waktu yang akan digunakan sebagai

dasar dalam melakukan prakiraan perubahan kualitas/kondisi lingkungan tanpa

adanya proyek dan dengan adanya proyek

d.  Kedalaman studi ANDAL antara lain mecakup metode yang digunakan, jumlahsample yang di ukur, dan tenaga ahli yang di butuhkan sesuai dengan sumber daya

yang tersedia (Dana dan Waktu).

Semakin baik hasil pelingkupan semakin tegas dan jelas arah dari studi ANDAL yang akan

dilakukan.

1.  Pelingkupan dampak penting

Pelingkupan dampak penting dilakukan melalui serangkaian proses berikut:

1)  Identifikasi dampak potensial

Pada tahap ini kegiatan pelingkupan dimaksudkan untuk mengidentifikasikan

segenap dampak lingkungan hidup (primer,sekunder,dan seterusnya)yang

secara potensial akan timbul sebagai akibat adanya rencana usaha dan/atau

kegiatan.Pada tahap ini hanya inventerisasi dampak potensial yang mungkin

akan timbul tanpa memperhatikan besar /kecilnya dampak, atau penting

tidaknya dampak.Dengan demikian pada tahap ini belum ada upaya untuk

menilai apakah dampak potensia tersebut mrupakan dampak penting.

Identifikasi dampak potensial diperoleh dari seragkaian hasil konsultasi dan

diskusi dengan para pakar, pemrakarsa, instansi yang bertanggung jawab,

masyarakat yang berkepentingan serta dilengkapi dengan hasil pengamatan

lapangan(observasi)Selain itu identifikasi dampak potensial juga dapat dilakukan menggunakan

metode-metode identifikasi dampak berikut ini:

a)  Penela pustaka ;dan /atau

b)  Analisis isi (content analisiys);dan/atau

c)  Interaksi kelompok (Rapat,lokakaria,brainstorming,dan lain-lain);dan/atau

d)  Metode ad hoc;dan/atau

e)  Daftar uji sederhana;dan/atu

f)  Matrik interaksi sederhana;dan/atau

g)  Bagian alir (flowchart);dan/atau

h)  Pengamatan lapangan (observasi)

2)  Evaluasi dampak potensial

Page 7: pardi pagau

5/16/2018 pardi pagau - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pardi-pagau 7/15

 

 

m

 

m a k a l a Page 7

Pelingkupan pada tahap ini bertujuan untuk menghilangkan/menyediakan

dampak potesial yang dianggap tidak relavan atau tidak penting,sehinggaa

diperoleh daftar dampak penting hipotesis yang dipandang perlu dan relavan

untuk diteladani secara mendalam dalam studi ANDAL.Daftar dampak penting

potensial ini disusun berdasarkan pertimbangan atau hal-hal yang di anggap

penting oleh masyarakat sekitar rencana usaha dan/atau kegiatan, instansi yang

bertanggung jawab, dan para pakar.Pada tahap ini daftar dampak penting

hipotesis yang dihasilkan belum tertata secara sistematis.Metode yang

digunakan adalah interaksi kelompok (rapat,logakarta,brainstorming).Kegiatan

evaluasi dampak potensial ini terutama dilakukan oleh pemrakarsa usaha

dan/atau kegiatan (yang dalam hal ini dapat diwakili oleh konsultan penyusunan

ANDAL),dengan mempertimbangkan hasil konsultasi dan diskusi dengan para

pakar,instansi yang bertanggung jawab serta masyarakat yang berkerpentingan.

3)  Klasifikasi dan prioritas dampak penting

Pelingkupan yang dilakukan pada tahap ini bertujuan untuk mengelompokkan/mengorganisir dampak penting yang telah dirumuskan dari tahap sebelumnya

dengan maksud agar di peroleh klasifikasi dan prioritas dampak penting

hipotetik yang akan dikaji lebih lanjut dalam dokumen ANDAL.Dalam melakukan

klasifikasi dalam prioritas perlu memperhatikan hal berikut:

a)  Kebijaksanaan atau peraturan yang menjadi dasar untuk arahan kajian

AMDAL selanjutnya,seperti standar baku /baku mutu dan lain-lain.

b)  Konsep saintifik dari kajian yang akan dilakukan.

Dampak penting hipotetik tersebut dirumuskan melalui 2 (dua)

tahapan.Pertama,keterkaitannya satu sama lain.Kedua dampak penting yang

berkelompok tersebut selanjutnya di urut berdasarkan kepetingannya.

Sebagai contoh:

Rencana pembuangan limbah cair dari industri petrokimia ke sungai akan

menimbulkan dampak pentik hipotetik berupa peningkatan BOD,COD, dan

TSS,sementara dari proses produksi akan menimbulakan dampak penting

hipotetik berupa SO2 dan Nox, dampak penting hipotetik masing-masing

parameter tersebut selanjutnya dapat dikelompokkan menjadi ;penurunan

kualitas air sungai dan penurunan kualitas udara ambient.Selanjutnya terhadap

2(dua) dampak penting tersebut diurutkan berdasarkan kepentingannya,

misalnya (1)penurunan udara ambient,(2)penurunan kualitas air sungai.

2.  Pelingkupan wilayah studi dan batas waktu kajian

Penetapan lingkup wilayah studi dimaksudkan untuk membatasi luas wilayah studi

ANDAL sesuai hasil pelingkupan dampak penting, dan dengan memperhatikan

keterbatasan sumber daya, waktu dan tenaga, serta saran pendapat dan tanggapan

masyarakat berkepentingan.

a.  Lingkup wilayah studi ANDAL ditetapkan berdasarkan pertimbangan batas-batas

ruang

1)  Batas proyek

Batas proyek adalah ruang dimana suatu rencana usaha dan /atau kegiatan

akan melakukan kegiatan prankonstruksi, konstruksi desain operasi.Dari

Page 8: pardi pagau

5/16/2018 pardi pagau - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pardi-pagau 8/15

 

 

m

 

m a k a l a Page 8

ruang rencana usaha dan atau kegiatan inilah bersumber dampak terhadap

lingkungan hidup disekitarnya,termasuk dalam hal ini alternatif lokasi

rencana usaha dan /atau kegiatan.Posisi batas proyek ini agar dinyatakan

 juga dalam kordinat.

2)  Batas ekologis

Batas ekologis adalah ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha

dan/atau kegiatan menurut media transportasi limbah (air,udara)dimana

proses alami yang berlangsung di dalam ruang tersebut diperkirakan akan

mengalami perubahan mendasar.Termasuk dalam ruang ini adalah ruang

disekitar rencana usaha dan/dan atau kegiatan secara ekologis memberi

dampak terhadap aktifitas usaha dan/atau kegiatan.

3)  Batas sosial

Batas sosial adalah ruang disekitar rencana usaha dan /atau kegiatan yang

merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang

mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan (termasuk systemdan strukrur sosial),sesuai dengan proses dinamika sosial suatu kelompok

masyarakat, yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat

suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.

Batas sosial ini sanagt penting bagi pihak-pihak yang terlibat dalam studi

ANDAL,mengimngat adanya kelompok-kelompok masyarakat yang

kehidupan sosial ekonomi dan budayanya akan mengalami perubahan

mendasar akibat aktifitas usaha dan/atau kegiatan,mengingat dampak

lingkungan hidup yang timbul oleh suatu rencana usaha dan/atau kegiatan

menyebar tidak merata,maka batas sosial ditetapkan dengan membatasi

batas-batas terluar dengan memprhatikan hasil identifikasi komunitas

masyarakat yang terdapat dalam batas proyek dan ekologis namun

berpootensi terkena dampak yang mendasar dari rencana usaha dan/atau

kegiatan melalui penyerapan tenaga kerja,pembangunan fasilitas umum dan

fasilitas sosial.

4)  Batas administrative

Batas administrative adalah ruang dimana masyarakat secara leluasa

melakukan kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam ruang tersebut .

Batas ruang tersebut dapat berupa batas administrasi pemerintahan ataubatas konsesi pengelolaan sumber daya oleh suatu usaha dan/atau kegiatan

(misalnya,batas HPH,batas kuasa pertambangan).

Dengan memperhatikan batas-batas tersebut di atas dan

mempertimbangkan kendala-kendala teknis yang di hadapi (dana,

waktu,dan tenaga)maka akan diperoleh ruang lingkup wilayah studi yang

dituangkan dalam peta dengan sklal yang memadai.

5)  Batas ruang libngkup wilayah studi ANDAL

Batas ruang lingkup wilayah studi ANDAL adalah ruang yang merupakan

kesatuan dari keempat wilayah di atas,namun penentunya sesuai dengan

kemampuan pelaksana yang biasanya memiliki keterbatasan sumber data

,seperti waktu, dana,tenaga,teknil dan metode talaahan

Page 9: pardi pagau

5/16/2018 pardi pagau - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pardi-pagau 9/15

 

 

m

 

m a k a l a Page 9

Dengan demikian ruang lingkup wilayah studi memang bertitik tolak pada

ruang bagi rencana usaha dan /atau kegiatan kemudian diperluas keruang

ekosistem,ruang sosial dan ruang administrasi yang lebih luas.

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang Bandara Internasional Ge’tengan Tana Toraja (SULSEL) dibangun

Selain ini Bandara Internasonal Ge’tengan jauh sebelumnya melayani penerbangan

lintas Internasional diwilayah yang mencakup semua wilayah

Bandara Udara Internasioan Ge’tengan juga merupakan pintu gerbang udara

diKawasan Selatan Indonesia dan Propinsi Sulawesi Selatan khususnya, dimanaBandar Udara ini telah memberikan corak tersendiri sebagai Bandar Udara Transit 

yang diarahkan turut mendukung dan mengembangkan pariwisata, mobilisasi arus

penumpang serta berpartisipasi dalam perdagangan dan industri.

Visi Bandar Udara;

Menjadi ATS Center dan Transit Airport yang dapat diandalkan.Visi dapat 

dioperasionalkan sebagai berikut;

• ATS Centre yang sejajar dengan Australia dan Singapura 

• Pelayanan Bandara Transit terbaik di Indonesia 

Misi Bandar Udara

Peningkatan kualitas pelayanan melalui peningkatan kualitas peralatan dan

kemampuan Sumber Daya Manusia

Tujuan Bandar Udara Internasioanal Ge’Tengan 

1) Supaya masyarakat Toraja mudah untuk menjangkau tempat tujuan

2) Penduduk Toraja tidak jauh-jauh lagi pergi mencari bandara udara yang lain jika

mereka pergi keluar kota,atau untuk meringankan beban masyarakat yang ingin

berpergian.

3) Pembangunan bandar udara yang dapat didarati pesawat berbadan lebar

hendaknya menjadi prioritas pembangunan sarana-prasarana Toraja. Bandara

tsb akan menjadi sangat vital dalam pengembangan industri pariwisata Toraja,

mengingat budaya Toraja yang unik sesungguhnya sudah mendunia dan sangat 

menarik perhatian masyarakat internasional. Keluhan yang sering dilontarkanoleh mereka yang pernah ke Toraja adalah jarak Makasar dengan Toraja sangat 

Page 10: pardi pagau

5/16/2018 pardi pagau - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pardi-pagau 10/15

 

 

m

 

m a k a l a Page 10

jauh dan memerlukan waktu minimal dua hari dua malam perjalanan serta

sangat melelahkan. Karena itu sangat jarang wisatawan domestik apalagi

mancanegara yang melakukan perjalanan wisata berulang

4) Dengan tersedianya bandara udara yang terhubung dengan semua kota di

Indonesia sebagai salah satu jalur alternatif menuju Toraja dapat meningkatkan

pihak wisatawan baik lokal dan mancanegara yang akan berkunjung ke Toraja

dan swasta yang ingin menanamkan investasi disegala bidang di Tanah Toraja.

Keluhan yang sering dilontarkan oleh mereka yang pernah ke Toraja adalah

jarak Makasar dengan Toraja sangat jauh dan memerlukan waktu minimal dua

hari dua malam perjalanan serta sangat melelahkan. Karena itu sangat jarang

wisatawan domestik apalagi mancanegara yang melakukan perjalanan wisata

berulang-ulang ke Toraja, meskipun mereka sebetulnya sangat tertarik dengan

buadaya Toraja. Dengan adanya bandara di Toraja yg besar dan dapat 

menghubungkan dengan titik penerbangan nasional dan internasional

dipastikan keluhan demikian tak akan muncul lagi.

5) Menyelenggarakan manajemen dan Fungsi secara Profesional dan Komersial

dengan mencapai sasaran - sasaran Perusahaan yang telah ditetapkan untuk 

dapat mencapai Tujuan Perusahaan baik Jangka Pendek maupun Jangka

Panjang

Peraturan

1. Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan mengajukan permohonan penyusunan DELHatau DPLH kepada kepala instansi lingkungan hidup kabupaten/kota, kepala instansi

lingkungan hidup provinsi, atau

Deputi Menteri sesuai kewenangan penilaiannya atas DELH atau DPLH sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

2. Kepala instansi lingkungan hidup kabupaten/kota, kepala instansi lingkungan hidup provinsi,

atau Deputi Menteri melakukan verifikasi terhadap permohonan penanggung jawab usaha

dan/atau kegiatan menggunakan kriteria:

a. telah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan sebelum diundangkannya Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

b. telah melakukan kegiatan tahap konstruksi sebelum diundangkannya Undang-Undang Nomor

32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

c. lokasi usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan rencana tata ruang

wilayah dan/atau rencana tata ruang kawasan; dan

d. tidak memiliki dokumen lingkungan hidup atau memiliki dokumen

lingkungan hidup tetapi tidak sesuai dengan peraturan perundangundangan.

Dalam hal usaha dan/atau kegiatan tidak memenuhi kriteria tersebut di

atas, maka usaha dan/atau kegiatan dimaksud tidak dapat diproses

melalui mekanisme DELH atau DPLH.

3. Kepala instansi lingkungan hidup kabupaten/kota, kepala instansi lingkungan hidup provinsi,

atau Deputi Menteri menggolongkan usaha dan/atau kegiatan wajib melakukan penyusunan

Page 11: pardi pagau

5/16/2018 pardi pagau - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pardi-pagau 11/15

 

 

m

 

m a k a l a Page 11

DELH atau DPLH mengacu pada Peraturan Menteri yang mengatur tentang jenis rencana usaha

dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan amdal. Apabila tergolong sebagai usaha

dan/atau kegiatan wajib amdal, maka wajib

DELH, atau apabila tergolong sebagai usaha dan/atau kegiatan wajib UKL-UPL, maka wajib

DPLH.

4. Bagi usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan DELH, maka:

a. untuk usaha dan/atau kegiatan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota,

(1) kepala instansi lingkungan hidup kabupaten/kota melakukan verifikasi permohonan

 

sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dan 2 menyampaikan usulan penyusunan DELH yang

memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam angka 2 kepada kepala instansi lingkungan

hidup provinsi dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya

permohonan.

(2) kepala instansi lingkungan hidup provinsi melakukan verifikasi usulan penyusunan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan menyampaikan usulan penetapan DELH yang

memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam angka 2 kepada Menteri melalui DeputiMenteri dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari

 

kerja sejak diterimanya usulan penyusunan.

b. untuk usaha dan/atau kegiatan yang menjadi kewenangan provinsi, kepala instansi

lingkungan hidup provinsi melakukan verifikasi

permohonan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dan menyampaikan usulan penyusunan

DELH yang memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam angka 2 kepada Menteri melalui

Deputi Menteri dengan tembusan kepada kepala instansi lingkungan hidup kabupaten/kota

dalam waktu paling lama 14 (empat belas)

 

hari kerja sejak diterimanya permohonan.

c. untuk usaha dan/atau kegiatan yang menjadi kewenangan Pusat, Menteri melakukanverifikasi permohonan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dan menetapkan permohonan

penyusunan DELH

yang memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam angka 2 dalam waktu paling lama 14

(empat belas) hari kerja sejak diterimanya permohonan dengan tembusan kepada kepala

instansi lingkungan hidup kabupaten/kota dan kepala instansi lingkungan hidup provinsi.

5. Dalam hal terjadi keberatan terhadap usulan permohonan dan/atau penetapan DELH,

Menteri melakukan koordinasi dengan instansi lingkungan hidup kabupaten/kota dan/atau

instansi lingkungan hidup

provinsi untuk menyelesaikan keberatan yang diajukan.

6. Dalam hal tidak ada keberatan sebagaimana dimaksud pada angka 5, maka berdasarkanusulan penyusunan DELH dan hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada angka 4 huruf c,

Deputi Menteri

menetapkan usaha dan/atau kegiatan yang wajib menyusun DELH. Penetapan dimaksud

diterbitkan dalam bentuk surat perintah penyusunan DELH.

7. Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang diperintahkan untuk menyusun DELH

melakukan penyusunan DELH sesuai dengan format pada Lampiran II Peraturan Menteri ini.

8. Bagi usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan DPLH, maka:

a. kepala instansi lingkungan hidup kabupaten/kota, kepala instansi lingkungan hidup provinsi

atau Deputi Menteri melakukan verifikasi permohonan sebagaimana dimaksud pada angka 1

dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya permohonan.

 

b. dalam hal verifikasi memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada angka 2, kepala

Page 12: pardi pagau

5/16/2018 pardi pagau - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pardi-pagau 12/15

 

 

m

 

m a k a l a Page 12

instansi lingkungan hidup kabupaten/kota, kepala instansi lingkungan hidup provinsi atau

Deputi Menteri

menetapkan permohonan DPLH dalam bentuk surat perintah penyusunan DPLH.

9. Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang diperintahkan untuk menyusun DPLH

melakukan penyusunan DPLH sesuai dengan format pada Lampiran III Peraturan Menteri ini.

10. Dalam hal DELH telah selesai disusun oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan,

maka:

a. penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan mengajukan permohonan penilaian DELH

kepada kepala instansi lingkungan hidup kabupaten/kota, kepala instansi lingkungan hidup

provinsi atau Deputi Menteri sesuai dengan kewenangannya.

b. kepala instansi lingkungan hidup kabupaten/kota, kepala instansi lingkungan hidup provinsi

atau Deputi Menteri memberikan tanda bukti penerimaan permohonan sebagaimana dimaksud

pada huruf a di atas kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah memenuhi

format penyusunan DELH.

c. kepala instansi lingkungan hidup kabupaten/kota, kepala instansi lingkungan hidup provinsiatau Deputi Menteri setelah menerima DELH yang memenuhi format sebagaimana dimaksud

pada huruf b di atas melakukan penilaian terhadap DELH yang dalam pelaksanaannya

dilakukan oleh unit kerja yang menangani penilaian dokumen amdal. Mekanisme penilaian

dimaksud dilakukan dalam bentuk rapat dengan mengundang wakil dari pihak-pihak yang

terkait langsung dengan usaha dan/atau kegiatan tersebut.

11. Dalam hal DPLH telah selesai disusun oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan,

maka:

a. penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan mengajukan permohonan penilaian DPLH

kepada kepala instansi lingkungan hidup kabupaten/kota, kepala instansi lingkungan hidup

provinsi, atau Deputi Menteri sesuai dengan kewenangannya.b. kepala instansi lingkungan hidup kabupaten/kota, kepala instansi lingkungan hidup provinsi

atau Deputi Menteri memberikan tanda bukti penerimaan permohonan sebagaimana dimaksud

pada huruf a di atas kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah memenuhi

format penyusunan DPLH.

c. kepala instansi lingkungan hidup kabupaten/kota, kepala instansi lingkungan hidup provinsi

atau Deputi Menteri setelah menerima DPLH yang memenuhi format sebagaimana dimaksud

pada huruf b di atas melakukan penilaian terhadap DPLH yang dalam pelaksanaannya

dilakukan oleh unit kerja yang menangani penilaian UKL-UPL.

Nah, untuk para pelaku usaha, yang telah beroperasi namun belum memiliki dokumen AMDAL

atau UKL-UPL, sebaiknya segera berkoordinasi dengan Instansi Pengelola Lingkungan di Lokasiusaha Anda. Karena waktunya sudah tidak banyak lagi (Deadline 3 Oktober 2011) dan setelah

tanggal tersebut akan dilakukan penegakan hukum sesuai amanat UU 32 2009.

BAB II RUANG LINGKUP STUDI

Page 13: pardi pagau

5/16/2018 pardi pagau - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pardi-pagau 13/15

 

 

m

 

m a k a l a Page 13

Pemerintah Kabupaten Tana Toraja, dengan dukungan Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan

dan Pemerintah Pusat saat ini berencana membangun sebuah Bandara Udara baru di Tana

Toraja untuk menggantikan Bandara Udara Pongtiku di Rantetayo.

Pembangunan bandar udara yang dapat didarati pesawat berbadan lebar

hendaknya menjadi prioritas pembangunan sarana-prasarana Toraja. Bandara tsb akan

menjadi sangat vital dalam pengembangan industri pariwisata Toraja, mengingat budaya

Toraja yang unik sesungguhnya sudah mendunia dan sangat menarik perhatian masyarakat 

internasional. Keluhan yang sering dilontarkan oleh mereka yang pernah ke Toraja adalah

jarak Makasar dengan Toraja sangat jauh dan memerlukan waktu minimal dua hari dua malam

perjalanan serta sangat melelahkan. Karena itu sangat jarang wisatawan domestik apalagi

mancanegara yang melakukan perjalanan wisata berulang-ulang ke Toraja, meskipun mereka

sebetulnya sangat tertarik dengan buadaya Toraja. Dengan adanya bandara di Toraja yg besar

dan dapat menghubungkan dengan titik penerbangan nasional dan internasional dipastikankeluhan demikian tak akan muncul lagi. Oleh sebab itu, saya sangat mendukung rencana

tersebut dan sebaiknya Pemda Toraja dan Toraja Utara segera mengambil langkah-langkah

konkret untuk realisasikan, mumpung Pemerintah Propinsi dan Pusat lagi berkenan.

Dephub Anggarkan Bandara Toraja (26 May 2009)

Makassar (Fajar). Pembangunan bandar udara (bandara) baru di Tana Toraja mendapat 

persetujuan Departemen Perhubungan (Dephub). Mulai 2010, bandara yang akan dibangun di

Desa Buntu Kunyi, Kecamatan Mengkendek, telah mendapat alokasi anggaran dari

Dephub.Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Sulham Hasan, mengatakan, Pemprov Sulsel telah

menyediakan anggaran sebesar Rp 750 juta, tahun ini. Dana itu digunakan untuk pembuatanmaster plan bandara.

“Ini proyek sharing. Bupati Toraja sudah bersedia menyediakan lahan untuk lokasi

pembangunan bandara. Pemprov yang menanggung pembuatan master plan dan terminalnya.

Pembangunan landasan pacu ditanggung oleh pemerintah pusat,” ungkapnya di Kantor

Gubernur Sulsel, Senin, 25 Mei.

Pemkab Toraja, kata dia, telah menyediakan lahan untuk tahap awal seluas 30 hektare. Untuk 

pematangan lahan landasan pacu saja, dibutuhkan anggaran sedikitnya Rp 9 miliar. Runway

bandara yang dikerjakan pada tahap awal akan dibangun sepanjang 1.500 meter.

Menurut Sulham, pembangunan bandara diharapkan rampung dalam jangka waktu empat 

tahun. “Disesuaikan dengan ketersediaan anggaran,” katanya. Bandara baru ini akanmenggantikan fungsi Bandara Pongtiku yang sulit untuk diperpanjang lagi. Jika

pembangunannya rampung, pesawat yang dapat mendarat bukan lagi hanya jenis perintis,

tetapi minimal pesawat dengan 50 kursi.

BAB III METODE STUDIUsulan dana untuk pembangunan Bandara Pongtiku di Kabupaten Tana Toraja

Sulsel dalam penyusunan studi kelayakan (feasibility study) Pemkab Tanah Toraja yang

mencapai Rp1 triliun dinilai tidak rasional.Makassar, 27/11 (Antara/FINROLL News) - Usulan dana untuk pembangunan Bandara

Page 14: pardi pagau

5/16/2018 pardi pagau - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pardi-pagau 14/15

 

 

m

 

m a k a l a Page 14

Pongtiku di Kabupaten Tana Toraja Sulsel dalam penyusunan studi kelayakan (feasibility study)

Pemkab Tanah Toraja yang mencapai Rp1 triliun dinilai tidak rasional.

Asisten II Pemprov Sulawesi Selatan Sulham Hasan di Makassar, Jumat, mengungkapkan dalam

penyusunan studi kelayakan itu termuat anggaran pembangunan landasan pacu (run way)

sepanjang 1500 - 2000 meter sebesar Rp1 triliun lebih.

"Anggaran ̀ run way` yang akan dibiayai Pemerintah Pusat ini tidak logis. Bandara Internasional

Hasanuddin saja tidak mencapai angka itu," keluhnya.

Pemerintah Pusat berencana mengalokasikan dana sebesar Rp20 miliar, menurut dia adapun

pembengkakan biaya pembangunan ̀ run way` hanya terpusat pada biaya pengerukan tanah

sebesar 9 juta meter kubik terkait lokasi pembangunan bandara melewati areal perbukitan.

Dia meminta pemerintah setempat melakukan revisi ulang "feasibility study" bandara toraja itu,

sebab berdasarkan hasil koordinasi dengan Menteri Perhubungan, pemerintah pusat tidak akan

mencairkan dana pembangunan itu jika Pemprov Sulsel dan Pemkab Tanah Toraja tidak 

mengubah usulan anggaran itu.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Pemprov Sulsel Maskyur Andi Sulthan mengaku

revisi studi kelayakan bandara Toraja akan berdampak mundurnya pembangunan bandara

Pongtiku Tanah Toraja.

"Pemprov sendiri telah menargetkan pembangunan bandara itu harus dimulai awal 2010,"

ungkapnya

Tahun ini, lanjutnya Pemprov Sulsel telah mengalokasikan dana Rp750 miliar dalam APBD

Pokok Sulsel 2009 untuk pembuatan master plan bandara. "Master plan ini adalah acuan

Pemkab Toraja dan Pemprov Sulsel selama proses pembangunan fisik berjalan," pungkasnya.

Bandara yang akan dibangun itu terletak di Desa Buntu Kunyi, Kecamatan Mangkendek,

kabupaten Tanah Toraja yang dibangun dengan dana patungan antara Pemkab Tanah Toraja,

Pemprov Sulsel dan Pemerintah Pusat.

Pemkab Toraja bersedia menyediakan lahan untuk lokasi pembangunan bandara, Pemprov

Sulsel menanggung pembuatan master plan dan terminal bandara, sementara pembangunan

landasan pacu ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah pusat 

BAB IV PELAKSANAAN STUDI

Pemerintah Kabupaten Tana Toraja terus mendorong peningkatan kunjungan wisata ke daerah

ini. Salah satunya dengan menggenjot pembangunan Bandar Udara di Tampo, Kecamatan

Mengkendek. Untuk proyek bandara ini menghabiskan anggaran Rp 340 miliar. Belumtermasuk biaya pembebasan lahan, pematangan dan desain bandara.

''Untuk mendorong sektor pariwisata harus diawali dengan tersedianya infrastruktur yang baik.

Seperti pembukaan jalan menuju obyek wisata baru maupun yang lama,'' kata Bupati Tator,

Theofilus Allorerung saat lauching Cafe PKK di Makale pekan lalu. Hadir adalah acara ini Ketua

Tim Penggerak PKK, Ny Yariana Somalinggi, Sekkab Enos Karoma dan para pimpinan SKPD.

Dijelaskan Theofilus, untuk tahun anggaran 2011 ini Pemkab Tator menyiapkan dana Rp 5

miliar untuk pengembangan obyek wisata lama, dan pembukaan 20 obyek wisata baru. Salah

satu obyek wisata alam yang mendesak untuk dikembangkan adalah permandian alam

Sarambuassi di Bittuang, agrowisata di Makale Selatan, dan pembangunan pohon natal raksasa

di Burake. Yang terakhir ini merupakan salah satu obyek wisata rohani dan budaya danmenelan biaya Rp 400 juta, dan diklaim tidak ada duanya di tanah air.

Page 15: pardi pagau

5/16/2018 pardi pagau - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pardi-pagau 15/15

 

 

m

 

m a k a l a Page 15

''Untuk tahun anggaran 2011 ini, khusus peningkatan infrastruktur jalan ke obyek wisata

disiapkan dana sekitar Rp 2 miliar,'' sebut mantan Kepala Inspektorat Sulsel itu. Selain itu, juga

dipersiapkan pertunjukan wisata budaya yang masih kental di tengah masyarakat. Kegiatan ini

dilaksanakan setiap hari Minggu di lapangan basked. Theofilus optimis, sektor pariwisata di

daerah ini akan berkembang pesat di tahun 2014, seiring dengan berfungsinya akses bandara.

Pada saat bersamaan investor di sektor ini mulai masuk.

Disebutkan Bupati, untuk pembebasan lahan bandara dibutuhkan dana Rp 20 miliar. Kehadiran

infrastruktur ini tidak boleh merugikan masyarakat. Melainkan sebaliknya, harus memberi

keuntungan baik kepada pemerintah maupun investor. Kepala Dinas Pariwisata Tator, Lexianus

Lintin meyakini, kehadiran bandara di Mengkendek kelak akan menguntungkan masyarakat 

setempat, utamanya kalangan pengusaha.

Makassar (ANTARA News) - Pembangunan bandar udara baru berlokasi di Desa Buntu Kunik,

Kecamatan Mangkendek, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, mulai dilaksanakan.

"Pembangunan sementara berjalan, persoalan tanah sudah beres," kata anggota Komisi D DPRD

Sulsel asal Tana Toraja, Alex Palinggi, saat dihubungi via telepon seluler dari Makassar, Selasa.

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Sulsel sendiri, telah menyelesaikan master

plan, demikian juga dengan desain detail engineering sisi darat dan udara pada 2010.

Kepala Pusat Kajian Kemitraan dan Pelayanan Jasa Perhubungan Kementrian Perhubungan,

Hanggoro Budiwiryaman saat menghadiri Rakor Pariwisata se Sulawesi dan Bali akhir

Desember 2010 di Toraja, menjamin pembangunan bandara tersebut tuntas 2014.

"Untuk pembangunan bandara perintis dengan panjang landasan pacu 1.200 meter bisa selesai

dalam 3-4 tahun, dengan catatan bupati melaksanakan apa yang disampaikan gubernur,"

katanya.

Ia yakin Kemhub mampu menuntaskan pembangunan Bandara Buntu Kunik melalui dana APBN

sekitar Rp50 miliar sampai Rp100 miliar yang akan dikucurkan selama tiga tahun berturut-

turut, jika pada 2011 Pemkab Toraja mampu menuntaskan membebaskan lahannya.

Ia juga mengemukakan, keberadaan bandara baru di Toraja mutlak harus ada demi mendukung

Sulsel sebagai satu dari 10 provinsi yang masuk dalam destinasi pengembangan pariwisata

nasional 2011 yang meliputi Sultra, Jabar, Riau, Maluku, NTT, NTB, Papua dan Papua Barat.

"Untuk mendukung program nasional 10 destinasi daerah wisata, harus didukung oleh sarana

transportasi. Yang paling cepat adalah pembangunan bandara, karena kalau jalan darat sangat 

lama, untuk ke sini ada 300 km lebih", ujarnya.

Bandara baru ini nantinya mampu didarati pesawat jenis ATR berkapasitas 60 hingga 70

penumpang, jauh lebih berbobot dibanding Bandara Pongtiku yang sekarang beroperasi, hanya

bisa menampung pesawat jenis Cassa dengan jumlah penumpang 20 orang.