parasitologi

8
1. Ascaris lumbricoides (Cacing gelang ) Klasifikasi Phylum : Nemathelminthes Class : Nematoda Subclass : Secernemtea Ordo : Ascoridida Super famili : Ascoridciidea Genus : Ascaris Species : Ascaris lumbricoides Pencegahan dan Pengendalian : Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari terkena infeksi cacing Ascaris lumbricoides antara lain : 1. Mencegah kontak dengan tanah yang mengandung feses manusia 2. Hendaknya membuang tinja (feces) pada WC yang baik. 3. Cuci tangan dengan sabun dan air sebelum menyentuh makanan 4. Ketika bepergian ke negara yang sanitasi dan higienisnya jelek, hindari makanan yang mungkin berkontaminasi dengan tanah 5. Cuci, kupas atau masak bahan-bahan sayur dan buah sebelum dimakan 6. Edukasi kesehatan melalui sekolah , organisasi kemasyarakatan. 7. Hendaknya tidak menggunakan feces sebagai pupuk kecuali sudah dicampur dengan zat kimia tertentu. Selain itu upaya pengendalian yang dpat dilakukan yaitu walaupun askariasis merupakan infeksi cacing yang paling lazim di seluruh dunia, pada pengendaliannya hanya mendapat sedikit

Upload: scorpyo-ainun-schulerindetektive-al-bikel

Post on 29-Sep-2015

223 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

kelas nematoda

TRANSCRIPT

1. Ascaris lumbricoides (Cacing gelang )Klasifikasi Phylum : NemathelminthesClass : NematodaSubclass : SecernemteaOrdo : AscorididaSuper famili : AscoridciideaGenus : AscarisSpecies : Ascaris lumbricoides

Pencegahan dan Pengendalian :Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari terkena infeksi cacing Ascaris lumbricoides antara lain :1. Mencegah kontak dengan tanah yang mengandung feses manusia2. Hendaknya membuang tinja (feces) pada WC yang baik.3. Cuci tangan dengan sabun dan air sebelum menyentuh makanan4. Ketika bepergian ke negara yang sanitasi dan higienisnya jelek, hindari makanan yang mungkin berkontaminasi dengan tanah5. Cuci, kupas atau masak bahan-bahan sayur dan buah sebelum dimakan6. Edukasi kesehatan melalui sekolah , organisasi kemasyarakatan.7. Hendaknya tidak menggunakan feces sebagai pupuk kecuali sudah dicampur dengan zat kimia tertentu.Selain itu upaya pengendalian yang dpat dilakukan yaitu walaupun askariasis merupakan infeksi cacing yang paling lazim di seluruh dunia, pada pengendaliannya hanya mendapat sedikit perhatian, sebagian karena perdebatan (kontroversi) mengenai arti klinisnya dan juga karena tanda epidemiologisnya yang unik. Upaya pengurangan beban cacing pada manusia dengan kemoterapi massa telah menunjukkan beberapa harapan. Karena frekuensi reinfeksi tinggi, kemoterapi harus diulang pada interval 3 sampai 6 bulan. Kemungkinan dan tanggungan biaya demikian akan harus dievaluasi sebelum hal ini dapat diterima secara luas. Praktek-praktek sanitasi yang diarahkan pada pengobatan tinja manusia sebelum ia digunakan sebagai pupuk dan menyediakan fasilitas pembuangan sampah mungkin merupakan cara-cara pencegahan askariasis yang paling efektif.

2. Toxocara canis dan Toxocara cati KlasifikasiPhylum : NemathelminthesKelas : NematodaOrdo : AscarididaSuperfamili : AscaridoideaGenus : ToxocaraSpecies : Toxocara canis dan Toxocara cati

Pencegahan dan pengendalianPengendalian infeksi dilakukan dengan mencegah pembuangan tinja anjing atau kucig peliharaan secara sembarang terutama tempat bermain anak-anak, dan kebun sayuran. Hewan yang terinfeksi diobati dengan mebendazol atau intermectin. Anak anjing atau kucing secara rutin diobati mulai usia 2-3 minggu, setiap dua minggu hingga berusia satu tahun. Anjing atau kucing dewasa diobati setiap 6 bulan.Pada manusia, pencegahan dilakukan dengan pengawasan terhadap anak yang mempunyai kebiasaan makan tanah, peningkatan kebersihan pribadi seperti mencuci tangan sebelum makan, tidak makan daging yang kurang matang dan membersihkan dengan seksama sayur lalapan.

3. Necator americanusKlasifikasiPhylum : NemathelminthesKelas : NematodaSubkelas : SecernenteaOrdo : StrongiloidaeSuperfamili : AncylostomatoideaGenus : Necator / AncylostomaSpecies : Necator americanus

Pencegahan dan Pengendalian1. Memutuskan daur hidup dengan caraa. Defikasi di jambanb. Menjaga kebersihan, cukup air bersih di jamban, untuk mandi dan cuci tangan secara teratur.c. Menberi pengobatan masal obat antelmik yang efektif, terutama kepada golongan rawan.2. Penyuluhan kepada masyarakat mengenai sanitasi lingkungan yang baik dengan cara menghindari infeksi cacing.

4. Ancylostoma duodenaleKlasifikasi Phylum : Nemathelminthes Class : NematodaSubclass : SecernemteaOrdo : RhabditidaFamily : RhabditoideaGenus : AncylostomaSpecies : Ancylostoma duodenale

Pencegahan dan pengendalian

Di dalam masyarakat, infeksi cacing tambang dapat dikurangi atau dihindarkan dengan : (1) sanitasi pembuangan tinja, (2) melindungi orang-orang yang mungkin mendapat infeksi, dan mengobati orang-orang yang mengandung parasit.Dipandang dari sudut praktis pengobatan orang-orang yang menunjukkan gejala klinis sangat penting. Pengobatan masal dianjurkan bila frekuensinya melebihi lima puluh persen, jumlah cacing rata-rata melebihi 150 ekor, dan bila fasilitas untuk memeriksa seluruh penduduk setempat tidak ada. Sifat pengobatan masal hanya bersifat sementara, maka harus dilakukan pengobatan ulang pada waktu-waktu tertentu dengan disertai perbaikan sanitasi.Pada daerah-daerah di luar kota, bila sistem pengaliran air, selokan tidak dapat dialaksanakan, defekasi di sembarang tempat dapat dikurangi dengan pembuatan lubang-lubang kakus. Penerangan masyarakat mengenai cara penularan cara pemakaian kakus sama pentingnya dengan pembuatan-pembuatan kakus-kakus tersebut.

5. Strongyloides stercoralisKlasifikasi Strongyloides stercoralisPhylum :Nemathelminthes Class :NematodaSubclass :AdenophoreaOrdo :EnoplidaSuper famili :RhabiditoideaGenus :StrongyloidesSpecies : Strongyloides stercoralis

Pecegahan dan pengendaliana. Pakailah alat-alatyang menyehatkanuntukpembuangankotoranmanusia.b. Pakailahsepatuwaktubekerjadikebun.c. Rawatlahpenderitayang sudahterkenapenyakittersebutd. Sanitasi pembuangan tinjae. Melindungi kulit dari tanah yang terkontaminasi, misal dengan memakai alas kakif. Penerangan kepada masyarakat mengenai cara penularan, dan cara pembuatan serta pemakaian jamban.

Praktek-praktek kebersihan yang dirancang untuk mencegah penularan dari tanah dan dari orang-ke-orang merupakan cara-cara pengendalian yang paling efektif. Karena infeksi tidak lazim, deteksi dan pengobatan kasus dianjurkan. Individu yang akan merupakan sasaran terapi imunosupresi harus mengalami pemeriksaanskrining untuk S. stercoralis dan, jika terinfeksi, diobati dengan tiabendazol (Klirgman, 2000).

6. Enterobius vermicularis (Oxyuris vermicularis/cacing kremi)

KlasifikasiPhylum : NematodaClass :Secernentea Ordo :StrongylidaFamili : OxyuroidaeGenus : EnterobiusSpecies : Enterobius vermicularis

Pencegahan dan pengendalianPengobatan Enterobius efektif jika semua penghuni rumah juga di obati, infeksi ini dapat menyerang semua orang yang berhubungan dengan penderita. Obat-obatan yang di gunakan antara lain piperazin, pirvinum, tiabendazol dan stilbazium iodida (Prianto, 2006). Pengobatan Enterobius adalah sebagai berikut :a. Piperazin sulfat diberikan dengan dosis 2 x 1 gram/hari selama 8 harib. Pirivinum pamoat, diberikan dengan dosis 5mg/kg berat badan (maksimum 0,25 g) dan di ulangi 2 minggu kemudianc. Piranthel pamoat, diberikan dengan dosis 11mg/kg berat badan single dose, dan maksimum 1 gramd. Stilbazium iodida, dengan dosis tunggal 10-15 mg/kg berat badan. Warna tinja akan menjadi merah karena mengonsumsi obat ini.e. Albendazol, dengan dosis tunggal 400 mg dan diberikan lebih dari satu kali(Soedarto, 2008).

7. Trichuris trichiura

KlasifikasiKlasifikasi Trichuris trichiuraPhylum : NemathelminthesClass : NematodaSubclass : AdenophoreaOrdo : EnoplidaFamili : TrichinelloideaGenus : TrichurisSpecies : Trichuris trichiura

Pencegahan dan PengendalianInfeksi yang disebabkan oleh Trichuris trichiura dapat dicegah dengan pengobatan penderita trikuriasis, pembuatan jamban yang sehat dan penyuluhan tentang hygiene dan sanitasi kepada masyarakat.Di daerah yang sangat endemik infeksi dapat dicegah dengan pengobatan penderita trikuriasis, pembuatan jamban yang baik, pendidikan tentang sanitasi dan kebersihan perorangan, terutama anak. Mencuci tangan sebelum makan, dan mencuci sayuran yang dimakan mentah adalah penting apalagidinegeri yang memakai tinja sebagai pupuk.

8. Trichinella spiralis

KlasifikasiPhylum : NemathelminthesClass : NematodaSubclass : AdenophoreaOrdo : EnoplidaFamily : TrichinelloideaGenus : TrichinellaSpecies : Trichinella spiralis

Pencegahan dan PengendalianPemusnahkan Trichinella spiralis ini yang sebaik-baiknya pada manusia tergantung pada lenyapnya penyakit ini pada babi. Adanya penyakit ini pada binatang dapat sangat dikurangi dengan memuInfeksi pada manusia tergantung pada hilang atau tidaknya penyakit ini dari babi. Pencegahan dapat dilakukan dengan memusnahkan sisa penjagalan berupa potongan-potongan daging mentah yang banyak ditemukan di penjagalan,tidak memberi makan babi dengan daging sisa penjagalan, memasak daging babi dengan matang sempurna serta menghindari pengolahan daging babi yang diasap atau diasinkan. Diperlukan obat analgetik untuk menghilangkan sakit kepala dan nyeri otot. Dengan memberikan pendidikan kesehatan, masyarakat harus diberi penerangan tentang bahaya Trichinella spiralis cara mendapat infeksi dan keharusan memasak daging babi dengan baik, sampai warna merah muda yang bagus itu menjadi warna kelabu yang tidak menarik.

9. Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninumKlasifikasiPhylum : Nemathelminthes Kelas : NematodaSubkelas : SecernenteaOrdo : StrongiloidaeSuperfamili : AncylostomatoideaGenus : Ancylostoma

Pencegahan dan pengendalianPengendalian dilakukan dengan semprotan klorertil dan Albendazol 400 mg selama 3 hari berturut-turut. Pada anak di bawah 2 tahun albendazol diberikan dalam bentuk salep 2% (Soedarto, 2008).Pencegahan ini dapat dilakukan dengan cara menghindari kontak dengan tanah yang tercemar oleh tinja anjng dan kucing.