paragraf - bahasa indonesia

21
PARAGRAF PENGEMBANGAN PARAGRAF Tugas Makalah Bahasa Indonesia Dosen: Najma Thalia, M.pd Oleh Kelompok 6: Nuar Nanda F B.100090084 Ari Supriyanto B.100090200 Artieka Age B.100090208 FAKULTAS EKONOMI PROGDI MANAJEMEN

Upload: ar-ri

Post on 03-Aug-2015

206 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

makalah paragraf bahasa indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: paragraf - bahasa indonesia

PARAGRAF

PENGEMBANGAN PARAGRAF

Tugas Makalah Bahasa Indonesia

Dosen: Najma Thalia, M.pd

Oleh Kelompok 6:

Nuar Nanda F B.100090084

Ari Supriyanto B.100090200

Artieka Age B.100090208

FAKULTAS EKONOMI PROGDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

Page 2: paragraf - bahasa indonesia

PENDAHULUAN

1. Pengertian

Paragraf disebut juga alinea. Kata tersebut merupakan serapan dari bahasa

Inggris paragraph. Kata Inggris” paragraf” terbentuk dari kata Yunani para yang

berarti “sebelum” dan grafein “menulis atau menggores”. Sedangkan kata alinea

dari bahasa Belanda dengan ejaan yang sama. Alinea berarti “ mulai dari baris

baru” (Adjad Sakri, 1992). Paragraf atau alinea tidak dapat dipisah- pisahkan

seperti sekarang, tetapi disambung menjadi satu. Menurut Lamuddin Finoza,

paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan gabungan

beberapa kalimat, sedangkan dalam bagian, paragraf adalah suatu bagian dari bab

pada sebuah karangan yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris

baru.

Paragraf dibuat pada baris pertama dan kata pertama masuk ke dalam

beberapa ketukan atau spasi. Paragraf dibentuk dari beberapa kalimat, kalimat

dibentuk dari kataan, dan kataan terbentuk dari kata. Kecuali dalam penulisan

karangan fiksi yang seluruh kalimatnya sering merupakan kalimat topik, sehingga

kalimat mengandung ide pokok tersendiri. Pikiran utama dalam kalimat berfungsi

sebagai pengendali keseluruhan paragraf. Namun, tidak semua paragraf

menggunakan kalimat topik. Jadi paragraf adalah suatu bagian dari bab pada

sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai

dengan baris baru.

a. Ciri kalimat utama dalam sebuah paragraf:

Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci dan

diuraikan lebih lanjut

Merupakan kalimat yang dapat berdiri sendiri

Mempunyai arti yang jelas tanpa harus dihubungkan dengan

kalimat lain

Dapat dibentuk tanpa sambungan dan frase transisi

2 Bahasa Indonesia | Paragraf

Page 3: paragraf - bahasa indonesia

b. Ciri kalimat penjelas dalam sebuah paragraf:

Merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri

Arti kalimat baru dapat dipahami ketika dihubungkan dengan

kalimat lain

Memerlukan bantuan berupa kata sambung dan frase transisi

Kalimat penjelas berupa rincian, contoh, dan data tambahan yang

mendukung kalimat topik. Ukuran panjang pendek paragraf tidak

dapat ditentukan secara mutlak. Hal itu bergantung pada informasi

yang akan disampaikan. Bentuk paragraf yang ideal panjangnya

berkisar antara 4 – 8 kalimat. Namun, panjangnya juga bisa 10

kalimat, jika kalimatnya pendek – pendek, atau kurang dari 4 jika

kalimat yang digunakan panjang dan paragraf yang sederhana

terdiri dari 1 alinea, misalnya: tips, anekdot, resep, opini.

c. Berikut ini adalah ciri – ciri paragraf:

Paragraf menggunakan pikiran utama yang dinyatakan dalam

kalimat topik.

Setiap paragraf menggunakan satu kalimt topik, selebihnya

merupakan kalimat Penjelas dalam memguraikan kalimat topik.

Paragraf menggunakan pikiran penjelas yang dinyatakan dalam

kalimat penjelas paragraf hanya berisi satu kalimat topik dan

beberapa kalimat penjelas.

d. Paragraf memiliki fungsi sebagai berikut:

Mengekspresikan gagasam tertulis dengan bentuk suatu pikiran

yang tersusun logis dalam satu kesatuan.

Menandai peralihan gagasan baru dalam sebuah karangan yang

terdiri dari beberapa paragraf.

3 Bahasa Indonesia | Paragraf

Page 4: paragraf - bahasa indonesia

Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, sehingga

pembaca dapat memahami dengan mudah.

Memudahkan pengendalian variabel dalam karangan

2. Syarat-syarat Penulisan Paragraf

A. Kesatuan

Memiliki uraian yang terpusat satu pokok pikiran saja yang tidak satupun

kalimatnya memiliki kata sumbang.

B. Kepaduan paragraf

C. Seluruh uraiannya memiliki hubungan antar kalimaht sehingga membentuk

paragraf yang logis dan mudah dipahami.

Kepaduan tersebut dapat dibentuk dengan 4 cara:

1. pengulangan kata kunci

2. penggunaan kata ganti

3. penggunaan frasa transisi

4. teknik paralelisme

D. Kelengkapan

1. Mengembangkan dan merangkai informasi yang dihimpun menurut

kerangka karangan.

Dibawah ini adalah cara-cara pembentukan paragraf menurut posisi

kalimat topiknya:

a. Paragraf induksi adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak

pada akhir paragraf. Dimana paragraf tersebut dimulai dengan

menyebutkan peristiwa- peristiwa yang khusus menuju pada

kesimpulan umum yang mencakup peristiwa khusus tersebut.

Contoh: Setelah diadakan peninjauan ke desa Pekayon Bekasi,

4 Bahasa Indonesia | Paragraf

Page 5: paragraf - bahasa indonesia

diketahui presentasi penggunaan listrik di RW 01 desa tersebut

sebanyak 95% rumah penduduk yang telah menggunakan listrik, di

RW 02 sebanyak 90% di RW 03 sebanyak 100%. Boleh dikatakan

bahwa di desa Pekayon 92% rumah penduduk menggunakan

listrik.

b. Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak

pada awal paragraf , yang dimulai dari hal yang bersifat umum ke

hal yang lebih khusus. Contoh: Liburan kemarin anak kelas X

memutuskan pergi ke Jatim Park. Pada perjalanan pertama mereka

melihat aneka macam kebudayaan yang ada di Indonesia.

Selanjutnya mereka memutuskan ke area bermain. Ketika hari

sudah sore mereka berkumpul kembali ke bus, dan mereka

mengakhiri perjalanan dengan berbelanja oleh-oleh di sekitar Jatim

Park.

c. Paragraf campuran adalah paragraf yang kalimat utamanya terdapat

pda bagian awal dan akhir paragraf. Contoh: Peningkatan

pendidikan para petani sama pentingnya usaha peningkatan taraf

hidup mereka. Petani yang berpendidikan, cukup mampu

menunjang pembangunan secara positif dan dapat mengubah

sistem pertanian tradisional. Itulah sebabnya peningkatan taraf

pendidikan para petani dirasakan perlu.

d. Paragraf penuh adalah paragraf yang tidak satupun kalimat yang

khusus menjadi kalimat topik. Paragraf semacan ini sering

dijumpai dalm karangan yang bersifat naratif dan deskriptif.

Contoh: Pagi hari tu aku duduk di bangku panjang dalam taman di

belakang rumah. Matahari belum tinggi benar, baru sepenggalah.

Sinar matahari pagi menghangatkan badan. Di depanku

bermekaran bunga beraneka warna. Ku hirup hawa pagi yang segar

sepuas - puasku.

Berdasarkan sifat isinya:

5 Bahasa Indonesia | Paragraf

Page 6: paragraf - bahasa indonesia

a. Paragraf argumentasi adalah salah satu bentuk paragraf yang berisi

tentang gagasan, pikiran, atau pendapat yang bertujuan untuk

mempengaruhi pembaca atau menyakinkan pihak lain dengan

melalui argumen- argumen yang logis dan obyektif. Contoh:

pembuatan karya ilmiah, skripsi, makalah dan tesis.

b. Paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan suatu hal atau

peristiwa secara obyektif. Semakin rinci dalam melukiskannya,

semakin jelas informasi yang disampaikan. Paragraf ini digunakan

untuk menulis biografi seseorang dan karya sastra.

c. Paragraf eksposisi adalah paragraf yang berisi paparan suatu fakta

kejadian tertentu, dengan harapan dapat memperluas wawasan dan

pandangan orang lain (pembaca). Tujuan utama penggunaan jenis

paragraf ini adalah memperluas pandangan dan pengetahuan

seseorang.

d. Paragraf narasi adalah paragraf yang menuturkan rangkaian

peristiwa yang dikaitkan dengan kurun waktu tertentu. Dalam

narasi terkandung aspek penceritaan suatu peristiwa. Bentuk

paragraf ini biasa digunakan dalam bentuk riwayat hidup, novel,

cerpen dan roman.

e. Paragraf persuasi adalah paragraf yang berisi ajakan dengan cara

mempengaruhi, membujuk, menyakinkan pihak lain untuk

mengikuti apa yang diinginkan penulis atau pembicara. Bentuk

tulisan yang menggunakan paragraf ini antara lain: iklan majalah,

surat kabar, radio, selebaran, kampanye dan sebagainya.

Berdasarkan fungsinya dalam karangan:

Paragraf pembuka.

Paragraf pembuka bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok

pembicaraan dalam karangan. Dalam mengawali sebuah karangan,

alinea pembuka mempunyai fungsi untuk :

6 Bahasa Indonesia | Paragraf

Page 7: paragraf - bahasa indonesia

menghantarkan pokok pembicaraan

menarik minat dan perhatian pembaca

menyiapkan atau menata pikiran untuk mengetahui si

seluruh karangan

Ketiga fungsi di atas memiliki peranan yang sangat penting

dalm sebuah karangan. Untuk itu, bentuk- bentuk berikut ini dapat

dimanfaatkan sebagai bahan menulis paragraf pembuka, yaitu:

a. kutipan, peribahasa, anekdot

b. uraian mengenai pentingnya pokok pembicaraan

c. suatu tantangan atas pendapat atau pernyataan seseorang

d. uraian tentang pengalaman pribadi

e. uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan

f. sebuah pertanyaan

Paragraf pengembang bertujuan untuk mengembangkan pokok

gagasan karangan sebelumnya yang telah dirumuskan pada alinea

pembuka. Paragraf pengembang didalam karangan difungsikan untuk:

1. mengemukakan inti persoalan

2. memberikan ilustrasi atau contoh

3. menjelaskan hal yang akan diuraikan pada alinea

berikutnya

4. meringkas paragraf berikutnya

5. menyiapkan dasar atau landasan kesimpulan

7 Bahasa Indonesia | Paragraf

Page 8: paragraf - bahasa indonesia

Paragraf penutup bertujuan menyimpulkn bagian karangan

berupa subbab dan bab. Hal ini dimaksudkan untuk mengakhiri

karangan. Paragraf penutup difungsikan untuk:

a. sebagai bahan penutup agar alinea tidak terlalu panjang

b. sebagai bagian yang paling akhir dibaca, sehingga dapat

memberi kesan yang mendalam bagi pembaca

3. Teknik Pengembangan Paragaraf

Beberapa teknik pengembangan paragraf sebagai berikut:

1. Generalisasi

2. Analogi

3. Klasifikasi

4. Perbandingan

5. Sebab akibat

6. Akibat sebab

7. Metode definisi

8. Metode alamiah

9. Metode bergambar

1. Generalisasi adalah pengembangan paragraf dengan mengambil

kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau

peristiwa yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili

pengembangan paragraf tersebut. Contoh: Setelah karangan anak - anak

kelas tiga diperiksa, ternyata Ali, Totok, Alex, dan Burhan mendapat nilai

8 Bahasa Indonesia | Paragraf

Page 9: paragraf - bahasa indonesia

8. Anak- anak yang lain mendapat nilai 7. Hanya Maman yang mendapat

nilai 6, dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang. Boleh dikatakan

anak kelas 3 cukup pandai mengarang.

2. Analogi adalah pengembangan paragraf dengan memperbandingkan dua

hal yang banyak persamaannya, sehingga dapat menarik kesimpulan dari

persamaan tersebut. Dengan tujuan untuk menjelaskan hal yang kurang

dikenal pada perbandingan itu. Contoh: Sifat manusia ibarat padi yang

terhampar di sawah yang luas. Ketika manusia itu meraih kepandaian,

kebesaran, dan kekayaan, sifatnya menjadi rendah hati dan dermawan.

Begitu pula dengan padi yang semakin berisi, ia akan semakin merunduk.

Apabila padi itu kosong, ia akan berdiri tegak. Demikian pula dengan

manusia apabila diberi kepandaian atau kelebihan, bersikaplah seperti padi

yang selalu merunduk.

3. Klasifikasi adalah pengenbangan dengan cara mengkelompokkan benda-

benda yang memiliki persaman ciri, sifat, bentuk, dan ukuran, agar

terperinci dalam pengelompokkan. Contoh: Ketika ribuan peserta

Olimpiade Beijing 2008, puluhan ribu warga London berpesta untuk

merayakan kemenangannya dalam Olimpiade tersebut. Tanpa kecuali

Inggris pun melakukan hal yang sama, karena pada tahun 2012 Olimpiade

akan dilaksanakan di Inggris, setiap negara bertarung untuk

memperebutkan posisi terbaik mereka dalam menorehkan prestasi. Dimana

pada Olimpiade Beijing, Inggris menorehkan prestasi terbaik dalam 100

tahun terakhir, merebut posisi empat dengqn 19 emas, 13 perak, dan 15

perunggu.

4. Perbandingan adalah memperjelas gagasan utama dengan

memperbandingkan hal- hal yang dibicarakan. Dalam hal ini penulus

menunjukkan persamaan dan perbedaan antara dua hal. Dengan memakai

konjungsi tetapi, melainkan, apalagi. Contoh:Walaupun jelas berbeda

dalam bentuk dari segi dan sudut manapun sudah jelas mangga dan

kedondong itu berbeda, mangga memiliki banyak serat ketika sudah

9 Bahasa Indonesia | Paragraf

Page 10: paragraf - bahasa indonesia

matang, sedangkan kedodong memiliki serat yang sedikit dan memiliki biji

keras ketika sudah masak dan itu sangat berbeda sekali, tetapi walaupun

demikian mangga dan kedondong sangatlah baik untuk kita konsumsi,

karena sama-sama mengandung vitamin c.

5. Sebab akibat adalah pengembangan yang dimulai dengan mengemukakan

fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi

akibat. Penalaran ini digunakan untuk menerangkan suatu kejadian dan

akibat yang ditimbulkannya atau sebaliknya. Artinya, hubungan kejadian

dan penyebabnyaharus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan

jalan fikiran manusia. Contoh: Kemarau tahun ini cuku panjang.

Sebelumnya pohon-pohon di hutan sebagai penyerap air banyak yang

ditebang. Ditambah lagi harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya

pengetahuan para petani dalam menggarap lahannya. Oleh karena itu, tida

mengherankan panen di daerah ini selalu gagal.

6. Akibat sebab adalah pengembangan yang dimulai dengan fakta husus yang

menjadi akibat, kemudian fakta itu dianalisis untuk diambil kesimpulan.

Contoh: Hasil panen para petani hampir setiap musim tidak memuaskan.

Banyak tanaman mati sebelum berbuah karena diserang hama. Banyak

pula tanaman yang tidak berhasil tumbuh dengan baik. Dan sistem

pengairanpun tidak berjalan sesuai dengan aturannya. Semua itu

merupakan akibat dari kurangnya pengetahuan para petani dalam

pengolahan pertanian.

7. Metode definisi luas adalah usaha untuk menerapkan dan menerangkan

konsep istilah tertentu sehingga memerlukan uraian yang panjang. Untuk

itu perlu memperhatikan klasifikasi konsep dan tidak boleh mengulang

kata atau istilah yang didefinisikan di dalam teks definisi itu sendiri.

Contoh: Istilah organisasi dalam bahasa Indonesia berasal dari kata kerja

bahasa Latin organizare yang berarti membentuk sebagian yang menjadi

keseluruhan yang saling bergantung dan terkoordinasi. Diantara para ahli

menyebut paduan itu sistem, ada juga yang menamakannya sarana.

10 Bahasa Indonesia | Paragraf

Page 11: paragraf - bahasa indonesia

8. Metode alamiah adalah jika isi penguraiannya berupa suatu proses

tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu.

Misalnya: proses kerja suatu mesin, tentu sangat berbeda dengan proses

peristiwa sejarah. Contoh: Proses pembuatan tape adalah sebagai berikut:

Mula – mula disiapkan bahannya ketela yang sudah dikupas kulitnya.

Kemudian, ketela itu dicuci bersih dan ditiriskan. Setelah itu, tanak ketela

yang sudah dipotong – potong, jika sudah matang, angkat. Lalu

didinginkan, setelah dingin campur dengan ragi tape, setelah itu tunggu 3

hari dalam proses fermentasi tersebut.

9. Metode Gambar adalah dimaksudkan untuk menambah dan memperjelas

pernyataan tertulis. Gambar dicantumkan supaya pembaca mengetahui

ganbar yang harus dilihatnya. Pengertian gambar disini meliputi tabel,

grafik, diagram, model peta, gambar tangan, gambar teknik, fotografi.

4. Teknik Penulisan Paragraf

Setiap jenis paragraf tidak terlepas dari tautannya dalam sebuah karangan .

Bagaimana menulis dan merangkai paragraf tersebut secara baik dan benar,

sehingga menjadi karangan yang saling berkesinambungan dalam mewujudkan

paragraf yang menjadi satu kesatuan. Sehingga pembaca mudah memahami apa

yang disajikan penulis dalam mengemukakan gagasan yang disampaikan. Dan

karangan tersebut tidak pendek, melainkan karangan tersebut tidak berboros kata

dan tidak mengulang – ulang butir ide yang sama serta tidak berputar- putar dalam

menyampaikan gagasan.

Dibawah ini adalah hal – hal yang perlu diperhatikan dalam sistem penulisan

paragraf:

a. Hendaknya menentukan terlebih dahulu ide pokok sebelum menulis

paragraf apabila tidak membuat rencana terlebih dahulu, maka paragraf

tidak sempurna.

11 Bahasa Indonesia | Paragraf

Page 12: paragraf - bahasa indonesia

b. Menguraikan ide pokok dengan kalimat penjelas yang akan

dikembangkan dalam penulisan paragraf.

c. Mengembangkan paragraf dengan menggunakan teknik pengembangan

paragraf sehingga tercipta sebuah paragraf yang baik.

d. Memilih kata atau penyeleksian kata yang akan dibuat dalam penulisan

paragraf dalam karya ilmiah.

Ketepatan dalam menyampaikan pengetahuan kepada pembaca sangat

diperlukan. Sehingga dapat membentuk koherensi yang saling kait antar

kalimat dalam paragraf dan antar paragraf, agar tidak sampai ada kata yang

tidak jelas rujukannya. Untuk menjadikan karangan yang benar – benar

berbobot, harus diterapkan pula pengembangan yang benar- benar memadai.

Setiap karangan mencakup unsur yang pokok berupa gagasan , komunikasi,

tatanan, dan bahasa sebagai medium penyampaian dalam mengemukakan

sebuah karangan.

5. Hubungan Antar Paragraf

Paragraf mengemukakan satu penggalan pokok pikiran yang bulat, yang

memiliki kesetalian dalam mengikat pernyataan. Sehingga terjadi satu kesetalian

antara antara makna yang diungkapkan oleh paragraf yang satu dengan yang

lainnya. Sebagai penggalan pokok pikiran, paragraf juga merupakan mata rantai

dalam menyajikan gagasan yang telah dibangun. Bentuk dasarnya akan terlihat

adanya kesinambungan antara pokok pikiran yang dibentuk oleh unsur perangkai,

antara paragraf yang satu dengan paragraf berikutnya. Kesetalian tidak selalu

terdiri atas kalimat yang lengkap, baik yang diucapkan ataupun yang ditulis.

Misalnya: Jika kita melihat tulisan ,

DIJUAL

TEL. 12345

12 Bahasa Indonesia | Paragraf

Page 13: paragraf - bahasa indonesia

Pada papan yang tertulis di halaman sebuah rumah, memiliki maksud “rumah

itu akan dijual”dan peminat diminta agar menghubungi pemilik rumah dengan

nomor telepon 12345. Seandainya jika kalimat tersebut tertulis di atas meja, maka

kita tidak akan mengartikannya seperti di atas.

Kesimpulan

Paragaraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya

ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.

Syarat penulisan paragraf karya ilmiah adalah memiliki kesatuan, kepaduan,

kelengkapan.

Teknik pengembangan paragraf meliputi generalisasi, analogi, klasifikasi,

perbandingan, sebab akibat, akibat sebab, metode definisi luas, metode alamiah,

metode bergambar.

Teknik penulisan paragraf meliputi menentukan ide pokok, menguraikan ide

pokok dengan kalimat penjelas, mengembangkan paragraf dengan menggunakan

teknik pengembangan paragraf, dan memilih kata atau penyeleksian kata yang

tepat dalam penulisan paragraf.

Hubungan antarparagraf memiliki kesetalian dalam mengikat pernyataan,

sehingga terjadi satu kesetalian antara paragraf satu dengan yang lainnya.

13 Bahasa Indonesia | Paragraf

Page 14: paragraf - bahasa indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Fitotunnisa. 2008. Paragraf deduktif. http//:fitrotunnisa.blogspot.com/2008/07/

paragraf deduktif.html

Finoza, L. 2007 - 2008. Komposisi Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa

Nonjurusan Bahasa. Cetakan XII. Jakarta: Diksi Insan Mulia.

Maimunah, S. A. 2007. Buku Pintar Bahasa Indonesia. Jakarta: Prestasi

Pustaka.

Sakri, A. 1992. Bangun Paragraf Bahasa Indonesia. Bandung: ITB.

Saukah, A. dkk. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Edisi IV. Malang:

IKIP Malang.

Sunarno. 2007. Paragraf Induktif.

http://sunarno5-wordpress.com/2007/12/12/06/paragraf-induktif/

14 Bahasa Indonesia | Paragraf