ejaan, diksi, kalimat, dan paragraf bahasa indonesia

12
Ejaan Bahasa Indonesia, Diksi, Kalimat, Paragraf Bahasa Indonesia A.Ejaan Bahasa Indonesia 1. Pengertian Ejaan Bahasa Indonesia Ejaan dapat ditinjau dari dua segi, yaitu; segi khusus yaitu, pelambangan bunyi-bunyi bahasa dengan huruf, baik berupa huruf demi huruf maupun huruf yang telah disusun menjadi kata, kelompok kata atau kalimat. segi umum yaitu, ejaan berarti keseluruhan ketentuan yang mengatur pelambangan bunyi bahasa, termasuk pemisahan dan penggabungannya yang dilengkapi pula dengan penggunaan tanda baca. Dapat disimpulkan bahwa ejaan merupakan hal-hal mencakup penulisan huruf, penulisan kata, termasuk singkatan, akronim, angka dan lambang bilangan, serta penggunaan tanda baca. Dan juga tentang pelafalan dan peraturan dalam penyerapan unsur asing. 2. Fungsi Ejaan Bahasa Indonesia: a. Sebagai landasan pembakuan tata bahasa b. Sebagai landasan pembakuan kosakata dan peristilahan, serta c. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia Di samping ketiga fungsi yang telah disebutkan diatas, ejaan sebenarnya juga mempunyai fungsi yang lain. Secara praktis, ejaan berfungsi untuk membantu pemahaman pembaca di dalam mencerna informasi yang disampaikan secara tertulis. 3. Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia 1) Ejaan Van Ophuysen Kapankah Ejaan Van Ophuysen mulai berlaku? Ejaan Van Ophuysen ditetapkan pada tahun 1901 dan diterbitkan dalam sebuah buku Kitab Logat Melajoe. Sejak ditetapkannya itu, Ejaan Van Ophuysen pun dinyatakan berlaku. Sesuai dengan namanya ejaan itu disusun oleh Ch.A.Van Ophuysen, yang dibantu oleh Engku Nawawi gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Sebelum Ejaan Van Ophuysen disusun para penulis pada umumnya mempunyai aturan sendiri-sendiri dalam menuliskan konsonan, vokal, kata, kalimat, dan tanda baca. Oleh karena itu, sistem ejaan yang digunakan pada waktu itu sangat beragam. Terbitnya Ejaan Van Ophuysen sedikit banyak mengurangi kekacauan ejaan yang terjadi pada masa itu. Hal-hal yang menonjol dalam Ejaan Van Ophuysen? Beberapa hal yang cukup menonjol dalam Ejaan Van Ophuysen antara lain sebagai berikut : 1. Huruf y ditulis dengan j Misalnya : Sayang : Sajang Yakin : Jakin Saya : Saja 2. Huruf u ditulis dengan oe Misalnya : Umum : Oemoem Sempurna : Sempoerna 3. Huruf k pada akhir kata atau suku kata ditulis dengan tanda koma diatas Misalnya : Rakyat : Ra’yat

Upload: universitas-bengkulu

Post on 14-Jan-2017

3.525 views

Category:

Education


68 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia

Ejaan Bahasa Indonesia, Diksi, Kalimat, Paragraf Bahasa

Indonesia

A. Ejaan Bahasa Indonesia

1. Pengertian Ejaan Bahasa Indonesia Ejaan dapat ditinjau dari dua segi, yaitu;

segi khusus yaitu, pelambangan bunyi-bunyi bahasa dengan huruf, baik berupa huruf demi huruf maupun

huruf yang telah disusun menjadi kata, kelompok kata atau kalimat.

segi umum yaitu, ejaan berarti keseluruhan ketentuan yang mengatur pelambangan bunyi bahasa,

termasuk pemisahan dan penggabungannya yang dilengkapi pula dengan penggunaan tanda baca.

Dapat disimpulkan bahwa ejaan merupakan hal-hal mencakup penulisan huruf, penulisan kata,

termasuk singkatan, akronim, angka dan lambang bilangan, serta penggunaan tanda baca. Dan juga tentang

pelafalan dan peraturan dalam penyerapan unsur asing.

2. Fungsi Ejaan Bahasa Indonesia: a. Sebagai landasan pembakuan tata bahasa

b. Sebagai landasan pembakuan kosakata dan peristilahan, serta

c. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia

Di samping ketiga fungsi yang telah disebutkan diatas, ejaan sebenarnya juga mempunyai fungsi yang

lain. Secara praktis, ejaan berfungsi untuk membantu pemahaman pembaca di dalam mencerna informasi

yang disampaikan secara tertulis.

3. Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia

1) Ejaan Van Ophuysen

Kapankah Ejaan Van Ophuysen mulai berlaku?

Ejaan Van Ophuysen ditetapkan pada tahun 1901 dan diterbitkan dalam sebuah buku Kitab Logat

Melajoe. Sejak ditetapkannya itu, Ejaan Van Ophuysen pun dinyatakan berlaku. Sesuai dengan

namanya ejaan itu disusun oleh Ch.A.Van Ophuysen, yang dibantu oleh Engku Nawawi gelar Soetan

Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Sebelum Ejaan Van Ophuysen disusun para penulis

pada umumnya mempunyai aturan sendiri-sendiri dalam menuliskan konsonan, vokal, kata, kalimat,

dan tanda baca. Oleh karena itu, sistem ejaan yang digunakan pada waktu itu sangat beragam.

Terbitnya Ejaan Van Ophuysen sedikit banyak mengurangi kekacauan ejaan yang terjadi pada masa

itu.

Hal-hal yang menonjol dalam Ejaan Van Ophuysen?

Beberapa hal yang cukup menonjol dalam Ejaan Van Ophuysen antara lain sebagai berikut :

1. Huruf y ditulis dengan j

Misalnya :

Sayang : Sajang

Yakin : Jakin

Saya : Saja

2. Huruf u ditulis dengan oe

Misalnya :

Umum : Oemoem

Sempurna : Sempoerna

3. Huruf k pada akhir kata atau suku kata ditulis dengan tanda koma diatas

Misalnya :

Rakyat : Ra’yat

Page 2: Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia

Bapak : Bapa’

Rusak : Rusa’

4. Huruf j ditulis dengan dj

Misalnya :

Jakarta : Djakarta

Raja : Radja

Jalan : Djalan

5. Huruf c ditulis dengan tj

Misalnya :

Pacar : Patjar

Cara : Tjara

Curang : Tjurang

6. Gabungan konsonan kh ditulis dengan ch

Misalnya :

Khawatir : Chawatir

Akhir : Achir

Makhluk : Machloe’

2) Ejaan Republik( Ejaan soewandi )

Apakah yang dimaksud dengan Ejaan Republik?

Ejaan Republik ialah ejaan baru yang disusun oleh Mr. Soewandi. Penyusunan ejaan baru

dimaksudkan untuk menyempurnakan ejaan yang berlaku sebelumnya yaitu Ejaan Van Ophuysen juga

untuk menyederhanakan sistem ejaan bahasa Indonesia. Pada tanggal 19 Maret 1947, setelah selesai

disusun ejaan baru itu diresmikan dan ditetapkan berdasarkan surat keputusan menteri pendidikan,

pengajaran, dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 264/Bhg.A, tanggal 19 Maret 1947. ejaan

baru itu diresmikan dengan nama Ejaan Republik.

Mengapa Ejaan Republik sering disebut Ejaan Soewandi?

Ejaan Repubik lazim disebut Ejaan Soewandi karena nama itu disesuaikan dengan nama orang

yang memprakarsainya. Seperti kita ketahui, Soewandi merupakan nama Menteri Pendidikan,

Pengajaran, dan Kebudayaan ketika ejaan itu disusun oleh karena itu, kiranya wajar jika ejaan yang

disusunnya juga dikenal sebagai Ejaan Soewandi.

Apakah Perbedaan Ejaan Republik dan Ejaan Van Ophuysen?

Beberapa perbedaan yang tampak mencolok dalam kedua ejaan iu dapat diperhatikan dalam uraian di

bawah ini :

1. Gabungan huruf oe dalam Ejaan Van Ophuysen diganti dengan u dalam Ejaan Republik

2. Bunyi hamzah (‘) dalam Ejaan Van Ophuysen diganti dengan k dalam Ejaan Republik

3. Kata ulang boleh ditandai dengan angka dua dalam Ejaan Republik

4. Huruf e taling dan pepet dalam Ejaan Republik tidak dibedakan

5. Tanda trema (“) dalam Ejaan Van Ophuysen dihilangkan dalam Ejaan Republik

Agar perbedaan kedua ejaan itu menjadi lebih jelas, di bawah ini diberikan beberapa contoh antara

lain sbb :

Ejaan Van Ophuysen = Ejaan Republik

Oemoer = Umur

Ma’loem = Maklum

Rata-rata Rata-rata = rata2

ẽkor = ekor

Hal ini yang dapat diamati dalam Ejaan Republik ialah digunakan e pepet sebagai bunyi pelancar kata

khususnya pada kata-kata baru yang asalnya tidak menggunakan e pepet misalnya :

Ejaan yang benar = Ejaan yang salah

Kritik = Keritik

Page 3: Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia

Pabrik = Paberik

Praktik = Peraktik

Meskipun dimaksudkan untuk menyempurnakan ejaan yang berlaku seelumnya, Ejaan Republik

ternyata masih memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan itu antara lain karena huruf-huruf seperti

F,V,X,Y,Z,SJ(Sy) dan Ch(Kh) yang lazim digunakan untuk menulis kata-kata asing tidak dibicarakan

dalam ejaan baru itu. Padahal, huruf-huruf tersebut pada masa itu masih merupakan permasalahan

dalam bahasa Indonesia.

3) Ejaan Pembaharuan

Apakah Ejaan Pembaharua itu?

Ejaan pembaharuan merupakan suatu yang direncanakan untuk memperbaharui Ejaan

Republik.Di bentuk pada tanggal 19 juli 1956.Konsep Ejaan pembaharuan dikenal dengan ejaan

Prijono-Katoppo,sebuah nama yang di ambil dari dua nama tokoh yang pernah mengetuai panitia

ejaan itu. Awalnya profesor Prijono yang mengetuai panitia itu, lalu menyerahkan kepemimpinannya

kepada E.Katoppo karena masa itu Profesor Prijono di angkat menjadi Menteri Pendidikan,Pengajaran

dan Kebudayaan sehingga tidak sempat lagi melanjutkan tugasnya sebagai ketua panitia ejaan

kemudian dilanjutkan oleh E.Katoppo.

Hal-hal Apakah yang menarik dalam Ejaan Pembahuruan?

Konsep Ejaan Pembaharuan yang menarik ialah di sederhanakannya huruf-huruf yang berupa

gabungan konsonan dengan huruf huruf tunggal.Atau bersifat fonemis artinya setiap fonem dalam

ejaan itu di usahakan hanya di lambangkan dengan satu huruf.

Tampak seperti contoh di bawah ini :

1. Gabungan konsonan dj di ubah menjadi j

2. Gabungan konsonan tj di ubah menjadi ts

3. Gabungan konsonan ng di ubah menjadi ŋ

4. Gabungan konsonan nj di ubah menjadi ñ

5. Gabungan konsonan sj di ubah menjadi š

Gunakan vokal ai, au dan oi(di sebut diftong) di tulis berdasarkan pelafalannya yaitu ay, aw, dan oy.

Misal :

satai → satay

Harimau → harimaw

Amboi → amboy

Serta huruf j, seperti pada kata jang di ubah menjadi y sesuai dengan ejaan Bahasa Indonesia.

4) Ejaan Melindo

Apakah yang di maksud dengan ejaan melindo?

Melindo ialah akronim dari Melayu-Indonesia.Merupakan ejaan yang di susun atas kerja sama

antara pihak Indonesia Slamet Muljana dan pihak Persekutuan Tanah Melayu (malaysia) di pimpin oleh

Syed Nasir bin Ismail.Yang tergabung dalam Panitia Kerja Sama Bahasa Melayu-Bahasa

Indonesia.Tahun 1959 berhasil merumuskan ejaan yaitu ejaan Melindo.

Awalnya Ejaan Melindo di maksudkan untuk menyeragamkan ejaan yang di gunakan di kedua

negara tersebut.Namun karena pada masa itu terjadi ketegangan politik antara Indonesia dan

malaysia, Ejaan itupun akhirnya gagal diresmikan.Sebagai akibatnya pemberlakuaan ejaan itu tidak

pernah di umumkan.

Hal-hal apakah yang terdapat dalam konsep ejaan melindo?

Dalam ejaan melindo tidak jauh beda dengan ejaan pembaharuan,karena ejaan itu sama-sama

berusaha menyederhanakan ejaan dengan menggunakan sistem fonemis.

Hal yang berbeda ialah dalam ejaan Melindo gabungan konsonan tj, seperti pada kata tjinta Di

ganti dengan c menjadi cinta.Juga gabungan konsonan nj,seperti pada kata njonja di ganti dengan

huruf nc yang sama sekali masih baru.

Page 4: Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia

5) Ejaan Baru (Ejaan LBK)

Apakah Ejaan Baru itu?

Merupakan lanjutan dari rintisan panitia ejaan melindo.Pelaksananya pun terdiri dari panitia

Ejaan LBK (Lembaga bahasa dan Kasusaatraan,sekarang bernama Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa) juga dari panitia Ejaan bahasa Melayu yang berhasil merumuskan ejaan yang

disebut Ejaan Baru.Namun lebih di kenal dangan ejaan LBK. Konsep Ejaan ini di susun berdasarkan

beberapa pertimbangan antara lain:

1) Pertimbangan Teknis yaitu pertimbangan yang menghendaki agar setiap fonem di lambangkan

dengan satu huruf.

2) Pertimbangan Praktis yaitu pertimbangan yang menghendaki agar perlambangan secara teknis itu

di sesuaikan dengan keperluan praktis seperti ke adaan percetakan dan mesin tulis.

3) Pertimbangan Ilmiah yaitu Pertimbangan yang menghendaki agar perlambangan itu mencerminkan

studi yang mendalam mengenai kenyataan bahasa dan masyarakat pemakainya.

Perubahan apakah yang terdapat dalam ejaan Baru?

1) Gabungan konsonan dj di ubah menjadi j

Misalnya :

remadja → remaja

djalan → jalan

2) Gabungan konsonan tj di ubah menjadi c.

Misalnya :

tjakap → cakap

batja → baca

3) Gabungan konsonan nj di uban menjadi ny.

Misalnya :

Sunji → sunyi

Njala → nyala

4) Gabungan konsonan sj di ubah menjadi sy.

Misalnya :

Sjarat → syarat

Sjair → syair

5) Gabungan konsonan ch di ubah menjadi kh.

Misalnya :

Tachta → takhta

Ichlas → ikhlas

6) Huruf j di ubah menjadi y

Misalnya :

Padjak → pajak

Djatah → jatah

7) Huruf e taling dan e pepet penulisannya tidak dibedakan dan hanya di tulis dengan e/tanpa

penanda.

Misalnya :

Ségar → segar

Copèt →copet

8) Huruf asing f, v, dan z di masukkan kedalam sistem ejaan bahasa Indonesia karena huruf huruf itu

banyak di gunakan.

Misalnya :

Fasih

Vakum

Zaman

Page 5: Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia

6) Ejaan Bahasa Yang Disempurnakan (EYD)

Sejak Kapankah EYD mulai Berlaku?

Ejaan Yang disempurnakan (EYD) diresmikan oleh Presiden Republik indonesia Soeharto pada

tanggal 16 Agustus 1972.merupakan lanjutan dari ejaan baru atau ejaan LBK.

Mengapa pedoman ejaan bahasa Indonesia di sebut pedoman umum? Mengapa pula ejaan

itu Ejaan yang Disempurnakan?

Pedoman ejaan bahasa Indonesia di sebut pedoman umum,karena dasarnya hanya mengatur hal-

hal yang bersifat umum.Namun ada hal-hal lain yang bersifat khusus,yang belum di atur dalam

pedoman itu,yang di sesuaikan dengan bertitik tolak pada pedoman umum itu.

Ejaan Yang Disempurnakan merupakan hasil penyempurnaan dari beberapa ejaan yang di susun

sebelumnya,terutama ejaan republik yang di padukan pula dengan konsep konsep ejaan

pembaharuan,ejaan melindo dan ejaan baru.

Hal-hal apa sajakah yang terdapat dalam EYD?

1) Perubahan huruf

Ejaan lama :

Dj → djika, wadjar

Tj →tjakap,pertjaja

Nj → njata,sunji

Ch → achir, chawatir

EYD :

J → jika, wajar

C → cakap, percaya

Ny → nyata, sunyi

Kh → akhir, khawatir

2) Huruf f, v dan z yang merupakan unsur serapan dari bahasa asing diresmikan pemakaiannya.

Misalnya :

Khilaf

Fisik

Zakat

Universitas

3) Huruf q dan x yang lazim di gunakan dalam bidang ilmu pengetahuan tetap di gunakan , misalnya

pada kata furqan dan xenon.

4) Penulisan di- sebagai awalan di bedakan dengan di yang merupakan kata depan. Sebagai awalan,

di- di tulis serangkai dengan unsur yang menyertainya, sedangkan di sebagai kata depan ditulis

terpisah dari kata yang mengikutinya.Misal :

Awalan → di-

dicuci

dibelikan

dilatarbelakangi

Kata depan → Di

Di kantor

Di belakang

Di tanah

5) Kata Ulang ditulis penuh dengan mengulang unsur-unsurnya.angka dua tidak digunakan sebagai

penanda perulangan.

Misalnya :

Anak-anak, bukan anak2

Bersalam-salaman, bukan bersalam2an

Bermain-main, bukan bermain2

Page 6: Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia

Hal hal apa sajakah yang di atur dalam EYD ?

Yang di atur dalam EYD yaitu :

a. Pemakaian huruf, termasuk huruf kapital dan huruf miring.

b. Penulisan kata

c. Penulisan tanda baca

d. Penulisan singkatan dan akronim

e. Penulisan angka dan lambang bilangan

f. Penulisan unsur serapan.

B. Diksi Bahasa Indonesia

1. Pengertian Diksi Bahasa Indonesia Diksi ialah Pilihan kata. Maksudnya kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu.

Pilihan kata merupakan satu unsur yang sangat penting, baik dalam dunia karang mengarang

maupun dalam dunia tutur setiap hari. Dalam memilih kata Dalam memilih kata yang setepat-

tepatnya untuk menyatakan suatu maksud, kita tidak dapat lari dari kamus. Kamus memberikan

suatu ketepatan kepada kita tentang pemakaian kata-kata.

2. Makna Diksi Bahasa Indonesia:

1) Denotatif & Konotatif Makna Denotatif adalah makna Lugas, umum, apa adanya atau makna sebenarnya, netral

tidak tercampur nilai rasa dan tidak berupa kiasan.

Contoh :

Bunga – bunga berguguran

Bulan bersinar terang

Dia adalah wanita Cantik

Makna Konotatif adalah berupa makna kiasan atau yang disertai nilai rasa ( selain makna sebenarnya mengandung makna tambahan ). Contoh : Dialah permata hati ku Pemuda itu gugur dalam pertempuran Dia adalah wanita manis

2) Kata Umum ( Meluas/ Generalisasi ) & Kata khusus ( Menyempit/ Spealisasi) Kata Umum (superordinat) merupakan perubahan makna meluas yaitu gejala yang terjadi

pada sebuah kata yang mulanya hanya memiliki sebuah makna, tetapi karna berbagai faktor menjadi memiliki makna makna lain. Contoh : Bunga Ikan Tumbuhan

Kata Khusus (Hiponim)merupakan perubahan gejala yang terjadi pada sebuah kata yang pada mulanya mempunyai makna yang cukup luas, kemudian berubah menjadi terbatas hanya pada sebuah makna. Contoh : Bunga Anggrek Ikan Lele Pohon kelapa

Page 7: Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia

3) Kata kongkret dan abstrak Kata kongkret adalah kata yang acuannya semakin mudah diserap panca indra.

Contoh: Meja Mobil Rumah

Kata abstrak adalah kata yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan rumit. Contoh: Kesibukan Angan-angan Keinginan

4) Sinonim Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tetapi bentuknya berlainan. Sinonim dipergunakan untuk mengalih-alihkan pemakaian kata pada tempat tertentu sehingga kalimat itu tidak membosankan. Dalam hal ini pemakai bahasa dapat memilih bentuk kata mana yang paling tepat untuk dipergunakan. Contoh : cerdas, cerdik agung, besar, raya agung, besar, raya penelitian, penyelidikan

5) Pembentukan Kata Ada dua cara pembentukan kata, yaitu dari dalam dan dari luar bahasa Indonesia. Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk kata baru, misalnya Tata tata buku tata bahasa tata rias tata cara

Dari luar bahasa Indonesia terbentuk kata-kata melalui pungutuan kata, misalnya : bank kredit valuta televisi

Kata-kata pungut itu ada yang dipungut tanpa diubah, tetapi ada juga yang diubah. Kata-kata pungut yang sudah disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia disebut bentuk serapan. Bentuk-bentuk serapan itu ada empat macam. a. Kita mengambil kata yang sudah sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia.

Contoh : bank, opname, golf b. Kita mengambil kata dan menyesuaikan kata itu dengan ejaan bahasa Indonesia.

Contoh : subject subjek apotheek apotek university universitas

c. Kita menerjemahkan dan memadankan istilah-istilah asing ke dalam bahasa Indonesia. Contoh : starting point titik tolak

meet the press jumpa pers d. Kita mengambil istilah yang tetap seperti aslinya karena sifat keuniversalannya.

Contoh : de facto, cum laude

6) Kesalahan Pembentukan dan Pemilihan Kata a. Penanggalan Awalan meng-

Page 8: Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia

Penanggalan awalan meng- pada judul berita dalam surat kabar diperbolehkan. Berikut ini diperlihatkan contoh dalam bentuk yang salah dan yang benar.

Jaksa Agung, Hendarman Supandji, periksa mantan Presiden Suharto. (salah)

Jaksa Agung, Hendarman Supandji, memeriksa mantan Presiden Suharto. (benar) b. Penanggalan Awalan ber-

Sampai jumpa lagi. (salah)

Sampai berjumpa lagi. (benar) c. Peluluhan bunyi /c/

Bunyi /c/ tidak luluh apabila mendapat awalan meng- Contoh :

Agus sedang menyuci mobil. (salah)

Agus sedang mencuci mobil. (benar) d. Penyengauan kata dasar.

Penyengauan kata dasar ini sebenarnya adalah ragam lisan yang dipakai dalam ragam tulis. Akhirnya, pencampuradukan antara ragam lisan dan tulis ini menimbulkan suatu bentuk kata yang salah dalam pemakaian. Kita sering menemukan penggunaan kata ngantuk, ngail, nabrak, nulis. Padahal dalam bahasa Indonesia baku tulis, kita menggunakan katakata mengantuk, mengail, menabrak, menulis,

e. Bunyi /s/, /k/, /p/, dan /t/ yang berimbuhan meng-/peng-. Kata dasar yang bunyi awalnya /s/, /k/, /p/, dan /t/ menurut kaidah baku bunyi-bunyi itu harus lebur menjadi bunyi sengau. Contoh :

Semua warga negara harus mentaati peraturan yang berlaku.

Semua warga negara harus menaati peraturan yang berlaku. f. Awalan ke- yang keliru.

Contoh :

Mengapa kamu ketawa terus? (salah)

Mengapa kamu tertawa terus? (benar) Perlu diketahui bahwa awalan ke- hanya dapat menempel pada kata bilangan. Seperti kata kedua, ketiga, keempat, kelima dan seterusnya. Pengecualian terdapat pada kata kekasih, kehendak, dan ketua.

g. Pemakaian akhiran –ir. Pemakaian akhiran –ir sangat produktif dalam penggunaan bahasa Indonesia sehari-hari. Padahal, dalam bahasa Indonesia baku, untuk padanan akhiran -ir adalah –asi atau –isasi. Contoh :

akomodir akomodasi

realisir realisasi

intimidir intimidasi h. Padanan yang tidak serasi.

Padanan yang tidak serasi terjadi karena dua kaidah bahasa bersilang, atau bergabung dalam sebuah kalimat. Contoh : 1) Apabila pada hari itu saya berhalangan hadir, maka rapat akan dipimpin oleh Sdr. Daud.

(salah) 2) Apabila pada hari itu saya berhalangan hadir, rapat akan dipimpin oleh Sdr. Daud. (benar) 3) Apabila pada hari itu saya berhalangan hadir, rapat akan dipimpin oleh Sdr. Daud. (benar) 4) Pada hari itu saya berhalangan hadir, maka rapat akan dipimpin oleh Sdr. Daud. (benar) Bentuk yang baku untuk mengganti padanan itu adalah disebabkan oleh, dan lainlain, atau dan sebagainya; karena/untuk/kalau saja tanpa diikuti maka, atau maka saja tanpa didahului oleh karena/untuk/kalau; meskipun saja tanpa disusul tetapi atau tetapi saja tanpa didahului

Page 9: Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia

meskipun. Pemakaian kata depan di, ke, dari, bagi, pada, daripada, dan terhadap. Dalam pemakaian sehari-hari, pemakaian kata depan di, ke, dari, bagi dan daripada sering dipertukarkan. Contoh :

Putusan daripada pemerintah itu melegakan hati rakyat. (salah)

Putusan pemerintah itu melegakan hati rakyat. (benar) i. Pemakaian akronim.

Yang dimaksud dengan singkatan ialah hasil menyingkat atau memendekkan berupa huruf atau gabungan huruf, seperti DPR. Yang dimaksud bentuk singkat ialah kontraksi bentuk kata sebagaimana dipakai dalam ucapan cepat, seperti lab (laboratorium)

j. Penggunaan kesimpulan, keputusan, penalaran dan pemukiman. 1.Karya ilmiah harus mengandung bab pendahuluan, analisis, dan kesismpulan. (salah) 1a. Karya ilmiah harus mengandung bab pendahuluan, analisis, dan simpulan. (benar) 2. Sesuai dengan keputusan pemerintah, bea masuk barang mewah dinaikkan menjadi 20%. (salah) 2a. Sesuai dengan putusan pemerintah, bea masuk barang mewah dinaikkan menjadi 20%. (benar) 3. Petugas Puskesmas di sana kurang memberikan pelayanan yang memuaskan. (salah) 3a. Petugas Puskesmas di sana kurang memberikan layanan yang memuaskan. (benar) 4. Paman saya sudah membeli rumah di pemukiman Puri Giri Indah. (salah) 4a. Paman saya sudah membeli rumah di permukiman Puri Giri Indah. (benar)

k. Penggunaan kata yang hemat. Salah satu cirri pemakaian bahasa yang efektif adalah pemakaian bahasa yang hemat kata, tetapi padat isinya. Boros : Hemat : sejak dari sejak atau dari agar supaya agar atau supaya tujuan daripada pembangunan tujuan pembangunan

l. Analogi. Dewasa ini dapat dijumpai banyak kata seperti petinju, pesenam, pesilat dan petenis : Petinju ‘orang yang bertinju’ Pesenam ‘orang yang bersenam’ Pesilat ‘orang yang bersilat’ Petenis ‘orang yang bertenis’ Kata bertinju, bersenam, bersilat mungkin bisa digunakan. Tetapi, kata bertenis bukan kata yang lazim. Oleh sebab itu, muncul kata petenis. Pada dasarnya tidak dibentuk dari : Bertenis (yang baku adalah bermain tenis)

m. Bentuk jamak dalam bahasa Indonesia 1) Bentuk jamak dengan melakukan pengulangan kata yang bersangkutan, seperti kuda-kuda,

mejameja, 2) buku-buku. 3) Bentuk jamak dengan menambah kata bilangan, seperti beberapa, sekalian, semua. 4) Bentuk jamak dengan menambah kata bantu jamak, seperti para tamu. 5) Bentuk jamak dengan menggunakan kata ganti orang, seperti mereka, kami, kita dan

kalian. n. Penggunaan di mana, yang mana, hal mana

Kata di mana tidak dapat dipakai dalam kalimat pernyataan. Kata di mana tersebut harus diubah menjadi yang, bahwa, tempat, dan sebagainya.

C. Kalimat Bahasa Indonesia 1. Pengertian Kalimat Bahasa Indonesia

Page 10: Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia

Kalimat adalah satu bagian ujaran/pikiran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan akhir. Penulisannya dimulai dengan huruf kapital, diakhiri dengan tanda baca titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!).

2. Ragam Kalimat a. Kalimat dilihat dari sifat isinya. Kalimat Berita

Kalimat berita adalah mengemukakan pemberitahuan yang disertai dengan intonasi. Contoh : Dua orang tewas akibat kecelakaan di jalan Tol Cikampek. Menyuguhkan dengan ciri dibantu oleh kata tugas, seperti : Ya, Betul, Sungguh, Nyata,

tak boleh tidak, sudah tentu, dll. Contoh :

Memang betul ia yang bersalah.

Sepatu yang bernomor kecil, tentu lebih sempit. Kalimat Ingkar, dengan ciri dibantu oleh kata tugas seperti : Tidak, Sungguh tidak, bukan,

sedikitpun tidak, tidak sekali-kali, dll. Contoh :

Ular bukan, Ikan pun bukan.

Tidak ada gading yang tidak retak. Kalimat berita memungkinkan, kalimat ini menyatakan kalimat yang belum pasti.

Menunjukkan tanggapan kemungkinan yang belum bisa dipastikan kebenarannya. Kalimat ini ditujang oleh kata tugas, seperti : Agaknya, rupanya, rasanya, boleh jadi, barangkali, mungkin, sepanjang ingatan, dll Contoh :

Awan hitam menebal, barangkali akan turun hujan.

Sepanjang ingatan saya, dalam semester ini dia tidak pernah absen. Kalimat Pengandaian

Kalimat yang berisi pernyataan hasrat atau angan-angan masa depan yang mungkin dapat dicapai atau tidak. Menggunakan kata tugas seperti : jika, kalau, andai kata, andai kan, dll Contoh : ‐ Andaikan aku menjadi pelaut, akan ku tindak tegas para penyelundup. ‐ Jikalau saudaranya masih hidup, tidak akan terlantar kehidupannya.

Kalimat perlawanan Kalimat yang berisi pernyataan dimana bagian kalimat yang satu dipertentangkan dengan bagian kalimat yang lain. Dengan kata tugas : Meskipun, walaupun, sekalipun, namun, sedangkan, akan tetapi, dan lain-lain. Contoh :

Rudi mendapat nilai buruk, namun ia tidak patah hati.

Biarpun hujan lebat, mereka pergi juga. Kalimat langsung dan kalimat tidak langsung

Kalimat langsung adalah kalimat yang langsung mengutip pembicaraan orang lain tanpa menambah atau menguranginya. Contoh : Ia mengatakan, “Ibu saya akan datang nanti.” Pak guru bertanya, “Tahukah kamu makam pahlawan?”

Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang tidak langsung mengutip pembicaraan orang lain dengan pengertian bahwa mengutip hanya mengemukakan inti pembicaraannya saja dengan bentuk berbeda meskipun isinya sama. Contoh : Ia mengatakan bahwa, ibunya akan datang nanti.

Page 11: Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia

Pak guru menanyakan apakah saya tahu makam pahlawan. Kalimat tanya

Kalimat yang isinya menyatakan ketidaktahuan dan mengaharap diberii tahu tentang sesuatu dan diucapkan dengan intonasi tanya. Contoh : Bagaimana kesehatan Anda? Kalimat retoris adalah kalimat tanya yang tidak perlu jawaban karena dianggap sudah

diketahui si penanya. Contoh :

Bukankah kita yang menghendaki keadilan dan kebenaran?

Maukah Anda tidak naik kelas? Kalimat Perintah

Kalimat yang isinya menghendaki agar orang yang diajakbicara melakukan sesuatu. Seperti yang dimaksud oleh si penutur atau si pembicara. Kalimat perintah dibagi menjadi dua yaitu halus (sopan) dan kasar. Contoh kalimat perintah sopan : Silahkan keluar melalui pintu samping.

Maaf, tempat ini sudah ada yang memesan. Dapatkah Anda menghapus papan tulis itu ?

Contoh kalimat perintah kasar : Keluar melalui pintu samping ! Jangan dekati tempat ini ! Ambilkan buku itu !

Kalimat Perintah dibedakan atas : Perintah Biasa/ kalimat suruh (dipakai di antara orang yang sudah akrab atau yang tua

kepada yang muda) ;

Antarkan surat ini kepada Pak RT !

Tolong panggilkan dokter ! Kalimat Ajakan

Ayo kita makan bersama !

Mari kita masuk kelas ! Kalimat Permintaan

Hadirin dipersilahkan duduk !

Saudara diminta segera membuat laporan ! Kalimat Harapan (permohonan dari yang muda kepada yang tua)

Kami berharap Bapak dapat menghadiri pertemuan itu. Kalimat Saran

Sebaiknya Ibu laporan ke polisi

Siswa yang mau cepat bekerja sebaiknya melanjutkan ke sekolah kejuruan Kalimat Larangan

Dilarang masuk bagi yang tidak berkepentingan

Jangan sentuh barang mahal itu Kalimat Membiarkan

Biarkan dia belajar sendiri

Tidak usah diurus lagi biarkan saja dia begitu

Tidak usah diurus lagi biarkan saja dia begitu Kalimat Syarat

Akan ku pinjamkan sepedaku, asal engkau mengembalikannya dengan segera Kalimat Sindiran

Gadis itu cantik luarnya, tapi belum tentu hatinya baik.

Panjat saja pohon kelapa yang tinggi itu kalau kau mampu.

Page 12: Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia

D. PARAGRAF Paragraf adalah suatu karangan yang terbetuk atau terjalin satu atau beberapa kalimat yang terjalin secara utuh dan terpadu ( saling berhubungan ) serta mempunyai satu gagasan utama yang menjiwai seluruh karangan. Paragraph mempunyai : a. Pikiran utama atau ide pokok yaitu pikiran atau gagasan yang menjiwai seluruh karangan(

paragraph) b. Pikiran penjelas ialah gagasan yang menjelaskan pikiran utama c. Kalimat utama ialah kalimat tempat tertuangnya pikiran utama d. Kalimat penjelas ialah kalimat tempat di tuangkannya pikiran penjelas

1. Syarat-syarat paragraph :

a. Kalimat dalam paragraph hendaklah merupakan satu kesatuan yang bulat dalam membentuk satu paragraph

b. Hanya ada satu ide pokok yang menjiwai sebuah paragraph, jika ide pokok lebih dari satu maka hendaklah di kembangkan pada paragraph berikutnya

c. Dalam paragraph tidak boleh terdapat kalimat yang sumbang d. Kalimat hendaklah menggunakan bahasa yang efektif e. Paragraph harus di organisir secara logis dan dapat di pertanggung jawabkan f. Kerangka karangan harus dibuat sebelum membuat karangan

2. Macam-macam paragraph : a. Paragraph deduktif

Diawali dengan pernyataan umum, di susun dengan uraian atau penjelasan khusus. Terletak diawal paragraph.

b. Paragraph induktif Diawali dengan uraian bersifat khusus dan diakhiri dengan kalimat yang berisi pernyataan umum

c. Paragraph campuran Merupakan campuran paragraph induktif dan deduktif

d. Paragraph deskriptif Ide pokoknya tersirat dalam keseluruhan kalimat yang membangun paragraph biasanya dipakai untuk melukiskan suatu hal, keadaan, situasi dlam cerita

e. Paragraph sebab akibat Dimulai dengan kalimat utama yang berisi pernyataan sebab yang mengakibatkan terjadinya sejumlah hal sebagai akibat

f. Paragraph akibat sebab Dimulai dengan sejumlah aibat ang di timbulkan oleh sebab yang dinyatakan pada bagian akhir paragraph

g. Paragraph pernyataan Dimulai dengan kalimat utama yamg mengandung pertanyaan dan diikuti oleh kalimat penjelas sebagai uraian jawaban.