paragraf analisis common sized mustika ratu

10
Statement of Authorship Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya gunakan tanpa menyebutkan sumbernya. Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya menyatakan dengan jelas menggunakannya. Kami memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan dengan tujuan mendeteksi adanya plagiarisme. Mata Ajaran : Analisis Penggunaan Laporan Keuangan Tugas : Common sized Analysis Laporan keuangan PT Mustika Ratu Tbk Tanggal : 10 Oktober 2015 Dosen : Rallyati A. Wibowo Nama NPM Tanda Tangan Maulia Dewi Anggraeni 1306484816

Upload: maulia-dewi-anggraeni

Post on 12-Apr-2016

20 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Tugas Analisis Laporan Keuangan Mustika Ratu

TRANSCRIPT

Page 1: Paragraf analisis Common Sized Mustika Ratu

Statement of Authorship

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya menyatakan dengan jelas menggunakannya.

Kami memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan dengan tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Mata Ajaran : Analisis Penggunaan Laporan Keuangan

Tugas : Common sized Analysis Laporan keuangan PT Mustika Ratu Tbk

Tanggal : 10 Oktober 2015

Dosen : Rallyati A. Wibowo

Nama NPM Tanda Tangan

Maulia Dewi Anggraeni 1306484816

Page 2: Paragraf analisis Common Sized Mustika Ratu

Profil Perusahaan (PT Mustika Ratu Tbk)

Perusahaan ini dibangun pada tahun 1975, dimulai dari garasi rumah Hj. DR BRA

Mooryati Soedibyo, SS., M.Hum. Pada tahun 1978, perusahaan mulai menjalankan bisnis

secara komerisal dengan memproduksi jamu yang didistribusi di Jakarta, Semarang,

Surabaya, Bandung dan Medan. Dalam perkembangannya, permintaan konsumen meningkat

sehingga di tahun 1980an perusahaan mulai mengembangkan bermacam jenis kosmetik

tradisional.

Pada 8 April 1981, pabrik perusahaan dioperasikan secara resmi. Dengan tujuan untuk

memperkuan struktur kapitalisasi juga untuk mengimplementasi visinya sebagai perusahaan

kosmetik dan jamu alami dengan teknologi tinggi terbaik di Indonesia, perusahaan membuat

penawaran publik dan merekam sahamnya di PT. Bursa Efek Jakarta pada tahun 1995.

Perusahaan mulai menerapkan standar internasional ISO 9002 dalam sistem manajemen mutu

dan ISO 14001 dalam sistem manajemen lingkungan sejak tahun 1996.

Ruang lingkup dari aktivitas perusahaan meliputi fabrikasi, perdagangan, distribusi

jamu, kosmetik dan minuman kesehatan dan lain-lain yang berkaitan dengan aktivitas

bisnis.Perusahaan berdomisili di Jalan Gatot Subroto Kav. 74-74, Jakarta Selatan dan pabrik

berlokasi di Jalan Raya Bogor KM 26,4, Ciracas, Jakarta Timur.

Visi Mustika Ratu

Menjadikan warisan tradisi keluarga leluhur sebagai basis industri perawatan kesehatan /

kebugaran dan kecantikan / penampilan paripurna (holistic wellness) melalui proses

modernisasi teknologi berkelanjutan, namun secara hakiki tetap mengandalkan tumbuh-

tumbuhan yang berasal dari alam.

Misi Mustika Ratu

Falsafah kesehatan / kebugaran dan kecantikan / penampilan paripurna (holistic wellness)

yang telah lama ditinggalkan masyarakat luas, digali kembali oleh seorang Puteri Keraton

sebagai royal heritage untuk dibagikan kepada dunia sebagai karunia Tuhan dalam bentuk

ilmu pengetahuan yang harus dipertahankan dan dilestarikan.

Budaya Perusahaan

Mengutamakan peningkatan kepuasan pelanggan

Page 3: Paragraf analisis Common Sized Mustika Ratu

Bekerja dengan budaya kekeluargaan dan keakraban

Menghargai integritas dan profesionalisme yang tinggi

Menunjang kerjasama dan gotong royong dalam mencapai tujuan bersama

1. Common Sized Analysis Income Statement

Dari analisis horizontal Income statement dapat kita lihat bahwa Net Sales mengalami peningkatan sebesar 21,39% persen pada tahun 2014 yang menurut informasi dalam laporan tahunan faktor kunci penyebab kenaikan penjualan tersebut adalah karena strategi ekspansi yang dijalankan perusahaan berupa pengembangan distribusi melalui penambahan counter dan outlet baru dan renovasi standarisasi counter sepanjang tahun 2014, selain itu penjualan produk baru juga ikut menyumbang pertumbuhan penjualan tersebut. Dan menurut saya penyebab kenaikan penjualan yang diungkapkan manajemen perusahaan tersebut masuk akal karena cost of sales, trade receivable dan inventory juga mengalami kenaikan tahun 2014. Peningkatan penjualan tersebut menyebabkan gross profit juga meningkat (23,23%), kenaikannya hampir sama dengan peningkatan penjualan karena cost of sales juga meningkat sebesar kenaikan yang tidak jauh berbeda dengan peningkatan penjualan, yaitu sebesar 19,07%. Operating income juga meningkat signifikan sebesar 215,98% pada tahun 2014 karena pada tahun 2013 perusahaan mengalami kerugian operasi sebesar 10.127.657.365 dan peningkatan penjualan yang menyebabkan peningkatan gross profit tersebut juga menjadi penyebab utama peningkatan operating income karena tidak terdapat perubahan yang signifikan pada Operating Expense dari tahun lalu maupun dari proporsi net sales (analisis vertikal) meskipun terjadi penurunan (Loss) gain on foreign exchange net yang signifikan dari tahun lalu (-110,93%) yang menyebabkan penurunan yang siginifikan juga dalam proporsinya terhadap net sales ( analisis vertikal -91%) namun penurunan (Loss) gain on foreign exchange tersebut diimbangi dengan kenaikan other expense yang signifikan pula sebesar (284,34%) sehingga tidak terlalu berpengaruh. kenaikan other expense yang signifikan tersebut menyebabkan pula kenaikan proporsi other expense terhadap net revenue siginifikan (216,60% analisis vertikal) Kenaikan operating income tersebut menyebabkan Income (Loss) Before Income Tax (Expense) Benefit juga mengalami kenaikan signifikan (200,23%) karena kenaikan finance cost (72,45%) diimbangi dengan penurunan interest income (-40,58%). Kenaikan Income (Loss) Before Income Tax (Expense) Benefit yang signifikan tersebut dan karena tahun 2013 perusahaan adalah berupa (Loss) Before Income Tax (Expense) Benefit menyebabkan Net Income meningkat siginifikan pula sebesar 210,02 % meskipun income tax (expense) benefit mengalami penurunan signifikan juga (-180,46%) namun peningkatan Income (Loss) Before Income Tax (Expense) Benefit masih lebih besar dari penurunan income tax (expense) benefit. Dari segi analisis vertikal proporsi net income terhadap revenue justru mengalami penurunan (-9,37%) karena tahun 2013 perusahaan net loss dan nilai net lossnya tidak jauh berbeda dengan net income tahun 2014 dan kenaikan penjualan di tahun 2014 yang tidak terlalu signifikan. Kenaikan Net income yang signifikan tahun 2014 tersebut menyebabkan total comprehensive income (loss) yang signifikan pula (701,68 %) meskipun terjadi penurunan other comprehensive (loss) income yang signifikan (-

Page 4: Paragraf analisis Common Sized Mustika Ratu

121,47%) namun penurunan tersebut adalah penurunan yang signifikan dari other comprehensive income (2013) ke other comprehensive (loss) (2014) sehingga terjadi jumlah perbedaan yang signifikan dalam total comprehensive income 2014 yang menyebabkan pula proporsi total comprehensive income terhadap net sale meningkat signifikan juga (395,64% analisis vertikal).

Kesimpulan : Meskipun terdapat kenaikan net income yang signifikan pada tahun 2014 hingga mencapai sebesar 210,02% perlu disadari bahwa hal tersebut bukan suatu pencapaian atau peningkatan kinerja yang luar biasa dari perusahaan karena tahun sebelumnya 2013 perusahaan mengalami kerugian sehingga kenaikan net sales yang tidak terlalu signifikan sebesar 23,23% digunakan untuk menutupi kerugian yang dialami perusahaan tahun 2013, meskipun demikian dapat dikatakan kinerja perusahaan cukup baik karena berhasil menutupi kerugian bahkan menghasilkan laba dari peningkatan penjualan tahun 2014.

2. Common sized analysis Balance Sheet

Dari analisis vertikal dapat kita lihat bahwa proporsi atau bagian terbesar dalam total aset 2014 adalah total current asset sebesar (75,52%) dimana trade receivable (43,43%) adalah bagian atau proporsi terbesar dalam total current asset, disusul kedua terbesar oleh inventories(17,33%) namun current asset yang paling likuid yaitu cash & cash equivalent hanya sebesar 7,23% . Dimana melalui analisis horizontal dapat kita lihat total currents assets mengalami kenaikan sebesar 20,09% yang mana penyumbang terbesar kenaikan tersebut adalah kenaikan other receivable sebesar (40,62%), Advance to supplier and other (40,59%) , trade receivable (40,17%) dan inventories (26,97%) yang kenaikannya sejalan dengan peningkatan penjualan. Namun kenaikan total current asset ini tidak terlalu signifikan karena terjadi penurunan juga pada beberapa current asset dengan peyumbang penurunan terbesar , yaitu investment in securities (-100%) dan cash and cash equivalent (-34,87%) . Proporsi atau bagian terbesar dalam total non current asset adalah fixed assets sebesar (15,54%) dimana tidak terjadi perubahan yang signifikan anatara total non current asset tahun 2014 dengan 2013 yang hanya mengalami penurunan sebesar (-3,04%). Kenaikan current asset yang tidak terlalu signifikan dan penurunan non current asset yang tidak signifikan tersebut menyebabkan kenaikan total asset yang tidak terlalu signifikan pula pada tahun 2014 yaitu hanya sebesar (!3,47%).

Dari analisis vertikal juga dapat kita lihat bahwa bagian terbesar dalam total liabilities dan equities tahun 2014 adalah adalah total equities sebesar (76,98%) dimana penyumbang terbesar proporsi tersebut adalah retained earning unappropriated sebesar (45,44%) . Sedangkan proporsi liabilities terhadap total liabilities dan equities adalah sebesar (23,02 %) dengan penyumbang terbesar proporsi tersebut adalah total current liabilities sebesar (20,90%) dimana bagian terbesar dalam current liabilities adalah trade payables sebesar (12,11%). Melalui analisis horizontal diketahui bahwa total current liabilities mengalami kenaikan signifikan sebesar (101,25%) dengan penyumbang kenaikan terbesar adalah trade payables sebesar (145,33%), due to related party (100%) , current portion of long term bank loans (77,21%) dan short term bank loan (57,14%) . Dimana kenaikan non – current liabilities yang signifikan tersebut dan kenaikan long term bank loans net of current portion

Page 5: Paragraf analisis Common Sized Mustika Ratu

yang signifikan sebesar (128,90%) yang menyebabkan total liabilities 2014 meningkat signifikan sebesar (85,85%) dari tahun 2013. Kenaikan total liabilities 2014 yang signifikan tersebut namun kenaikan total equties yang tidak signifikan yang hanya sebesar (1,63%) menyebabkan kenaikan total liabilities dan equities tahun 2014 hanya sebesar (13,47%).

Kesimpulan : Dapat dikatakan likuiditas perusahaan cukup baik karena bagian terbesar dalam total aset adalah total nun current aset yang bersifat likuid, namun juga perlu berhati – hati karena trade receivable adalah bagian terbesar dalam non current asset yang mempunyai kemungkinan tidak tertagih dan asset yang sangat likuid yaitu cash dan cash equivalent hanya bagian kecil dalam current asset. Lalu dapat dikatakan struktur modal dan solvabilitas perusahaan cukup bagus karena bagian terbesar modal perusahaan adalah equities dimana proporsi liabilities yang lebih besar adalah current liabilities dibandingkan non current liabilities. Namun begitu yang juga perlu diwaspadai adalah, tahun ini liabilities perusahaan meningkat sangat signifikan terutama current liabilities yaitu trade payable sehingga perlu penilaian lebih lanjut untuk melihat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dalam membayar pokok maupun bunga liabilities tersebut .

3. Common Sized Analysis Cash Flow Statement

Berdasarkan analisis horizontal net decrease in cash and cash equivalent mengalami kenaikan yang signifikan pada tahun 2014 sebesar (94,13%) dimana hal ini dipicu oleh penurunan net cash (used in ) provided by operating activities sebesar (-375, 85%) yang disebabkan karena pada tahun 2013 cash from operating positif sedangkan tahun 2014 menjadi negatif karena pada tahun 2014 cash receipt from customer nilainya lebih kecil daripada cash payments to supplier, employees and for other operating expenses juga adanya peningkatan payment of interest tax paid (127,10%) dan interset paid (72,45%) . Pada cash flow from investing activities , net cash (used in) investing activities mengalami penurunan signifikan sebesar (-71,17%) hal ini terutama karena tahun 2014 acquisitions fixed assets lebih kecil pada tahun 2014 dibanding 2013 atau menurun sebesar (-57,10%). Pada cash flow from financing activities, net cash provided by (used in ) financing activities mengalami kenaikan signifikan sebesar (219,99%) dimana pada tahun 2013 cash flow from financing activities negatif sedangkan tahun 2014 menjadi positif hal tersebut terutama karena adanya kenaikan proceed from long term bank loan (311,99%) dan proceeds from short term bank loan (57,14%) dan tidak adanya payment of cash dividen pada tahun 2014 sedangkan tahun 2013 ada. Sedangkan berdasarkan analisis vertikal proporsi persentase dari total inflow yang terbesar adalah cash receipt from customer sebesar (94,61%) dan persentase dari total outflow yang terbesar adalah cash payments to supplier, employees and for other operating expenses sebesar (94,26%).

Kesimpulan : Cash from operating tahun 2014 negatif dan mengalami penurunan yang signifikan karena cash receipt from customer nilainya lebih kecil daripada cash payments to supplier, employees and for other operating expenses padahal berdasarkan income statement penjualan perusahaan meningkat tahun 2014 , sehingga hal ini pertanda bahwa penjualan perusaahan masih banyak dalam bentuk piutang yang belum tertagih (sesuai dengan analisis common sized balance sheet yang menyatakan piutang adalah aset terbesar perusahaan

Page 6: Paragraf analisis Common Sized Mustika Ratu

dibandingkan cash and cash equivalent), sehingga perlu analisis lebih lanjut untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menagih piutang. Pada cash flow from investing activities , net cash (used in) investing activities mengalami penurunan signifikan sebesar (-hal ini terutama karena acquisitions fixed assets lebih kecil pada tahun 2014 dibanding 2013 padahal menurut strategi perusahaan untuk meningkatkan penjualan perusahaan menambah counter dan outlet baru dan renovasi standarisasi counter sepanjang tahun 2014, sehingga perlu diteliti lebih jauh apakah counter dan outlet baru beserta renovasinya tersebut apakah tidak menjadi aset perusahaan dan bila ya harus memperoleh penjelasan yang logis dan wajar karena seharusnya acquisitions fixed assets meningkat pada tahun 2014. Net cash provided by (used in ) financing activities mengalami kenaikan signifikan terutama karena adanya kenaikan proceed from long term bank dan proceeds from short term bank loan yang sesuai dengan common sized analysis balance sheet bahwa total liabilities meningkat.

4. Activity Ratios Analysis

Berdasarkan perhitungan Activity ratio, inventory turnover PT Mustika Ratu lebih rendah dari ratio industri sedangkan Days of Inventory on Hand lebih tinggi daripada ratio industri dengan selisih yang cukup besar mengindikasikan adanya masalah obsolescene atau slow moving inventory sehingga efisiensi inventory management perusahaan dapat dikatakan kurang baik, hal ini dapat diyakinkan dengan adanya allowance for obselescene untuk inventory di balance sheet.

Receivable turnover PT Mustika Ratu yang hanya sebesar 2,3 tahun 2014 dan 1,98 tahun 2013 juga lebih rendah dari Rasio industri yang sebesar 15,3, selisih yang cukup besar tersebut juga berlaku bagi Days of sales outstanding perusahaan yang sebesar 158,39 hari tahun 2014 dan 184,21 hari tahun 2013 sedangkan rasio industri hanya sebesar 24 hari, hal – hal tersebut dapat mengindikasikan adanya masalah kebijakan kredit dan koleksi perusahaan atau adanya piutang yang tak tertagih dalam jumlah besar dimana indikasi tersebut diperkuat oleh adanya cadangan penurunan nilai piutang yang cukup besar yang dilaporkan dalam balance sheet.

Berdasarkan payables turnover, perusahaan mampu membayar kewajiban atau utangnya kepada supplier sebanyak 4,89 kali tahun 2014 dan 5,95 kali tahun 2015 dan sayangnya penulis tidak memperoleh rasio industri untuk rasio ini sehingga tidak dapat dibandingkan namun menurut penulis rasio sebesar itu cukup besar untuk satu periode, selain itu number of days perusahaan lebih renda dengan selisih yang tidak terlalu jauh dari rasio indusrinya, dimana, tahun 2014 sebesar 74,70 hari, tahun 2013 61,29 hari sedangkan ratio industrinya 78,1 hari sehingga penulis berpendapat kemampuan perusahaan membayar kewajiban kepada suppliernya cukup baik.

Working capital turnover ratio tahun 2014 sebesar 1,63 mengalami penurunan dari tahun 2013 sebesar 2,34 , dimana pada tahun 2014 berarti perusahaan hanya mampu memperoleh pendapatan Rp 1,63 untuk setiap Rp 1 working capital, yang mana menurut penulis ratio tersebut sangat kecil sehingga penulis berpendapat kemampuan perusahaan memperoleh pendapatan dari working capitalnnya kurang bagus.

Page 7: Paragraf analisis Common Sized Mustika Ratu

Fixed assets turnover perusahaan pada tahun 2014 sebesar 5,45 besarnya hampir sama dengan rasio industri yang sebesar 5,54, dimana pada tahun 2014 berarti perusahaan memiliki kemampuan memperoleh pendapatan Rp 5,54 untuk setiap Rp 1 investasi dalam fixed asset. Dimana menurut penulis rasio tersebut mengindikasikan kemampuan perusahaan memperoleh pendapatan melalui investasi fixed aseet cukup baik.