paper nervus vi

Upload: utami-handayani

Post on 10-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Paper Nervus Vi

    1/9

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Nervus VI merupakan salah satu saraf otak yang mengatur gerakan bola mata.

    Nervus kranial keenam yang juga disebut sebagai nervus abdusen adalah saraf

    eferen somatik yang Mengontrol pergerakan otot tunggal yaitu otot rektus lateralis

    dari mata. Nervus abducens muncul di antara pons dan mendula dan menempuh

    jalan di atas clivus ke klinoid posterior, menembus dura, dan berjalan di dalam

    sinus kavernosus. (semua nervus lain berjalan melalui dinding lateral sinus

    karvernosus.) setelah melalui fissure orbitalis superior di dalam anulus inn,

    nervus itu berlanjut ke lateral untuk mensarafi muskulus rektus lateralis

    !isfungsi dari nervus kranial keenam ini dapat terjadi dari lesi sepanjang nukleus

    nervus keenam pada dorsal pons dan otot rektus lateral dalam orbital. "esi nervus

    ini merupakan kelainan nervus VI yang didapat. "esi N. VI akan melumpuhkan

    otot rektus lateralis, sehingga mata akan terganggu saat melirik ke arah luar

    (lateral, temporal) dan akan terjadi diplopia. #ila penderita melihat lurus ke depan

    posisi mata akan terlihat sedikit mengalami adduksi. Ini karena aksi dari otot

    rectusnmedialis yang tidak terganggu.

    "esi dari nervus kranial keenam sering terjadi, sebagian besar disebabkan trauma,

    sindrom, inflamasi, tumor ataupun karsinoma. $erdapat beberapa tempat yang

    potensial terjadi lesi pada N.VI yaitu lesi tingkat nukleus atau fasikulus, lesi

    tingkat subarakhnoid%basiler, lesi tingkat puncak petrosus, lesi tingkat sinuskavernosus dan orbita. "esi tingkat Nukleus dapat disebakan karena Horizontal

    gaze palsy, &indrom Mobius, dan &indrom !uane rektraksi, "esi pada tingkat

    fasikulus disebabkan karena 'alsi kranial nervus VI terisolasi, Anterior

    paramedial pons Ipsilateral CN VI palsy,ipsilateral CN VII palsy, dan mungkin

    juga karena hemiparesis. tiologi dari lesi pada tingkat basiler yaitu infeksi $#,

    jamur, bakteri, invasi langsung tumor dari sinus, fosa posterior, nasofaring, sifilis

    meningovaskuler, sarkoidosis, *uillain+#arre &yndrome dan herpes oster.

    -

  • 7/22/2019 Paper Nervus Vi

    2/9

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Anatomi & Fisiologi Nervus I !A"#u$ens%

    Nervus abducens muncul di antara pons dan mendula dan menempuh jalan di

    atas clivus ke klinoid posterior, menembus dura, dan berjalan di dalam sinus

    kavernosus. (semua nervus lain berjalan melalui dinding lateral sinus

    karvernosus.) setelah melalui fissure orbitalis superior di dalam anulus inn,

    nervus itu berlanjut ke lateral untuk mensarafi muskulus rektus lateralis.

    Nucleus abdusen terletak dibaah lantai ventrikel keempat dan lateral dari

    garis tengah pons pada persambungan pons dan medulla. *enau nervus

    fasialis membelok diatas permukaan dorsal dan lateral. Nucleus abdusen

    mengandung neuron motorik yang menyinervasi otot rektus lateral ipsilateral

    dan kelompok interneuron dimana akson / aksonnya melalui garis tengah dan

    naik di dalam fasikulus longitudinal medialis mencapai subnukleus

    okulomotor kontralateral menginervasi otot rektus medialis dari mata

    sebelahnya. Nucleus abdusen dengan demikian berpartipasi dalam

    mengendalikan tatapan.

    *ambar. - "etak 0bdusen Nerve

    Nukleus N.VI terdiri dari sekumpulan motor neuron khusus yang terletak

    didasar ven IV, dibaah kolikus fasialis di tegmentum paramedian kaudral

    1

  • 7/22/2019 Paper Nervus Vi

    3/9

    pons. 2asikulus N. fasialis melingkar puncak nukleus N.VI dan membentuk

    genu N.fasialis dan fasikulus longitudinal medial berjalan di sisi medialnya.

    Nukleus N.VI terdiri dari motor neuron dan interneuron yang

    memproyeksikan jaras ke subnukleus rektus medial kontralateral, guna

    gerakan konjugasi.

    2asikulus N.VI meleati aspek ventromedial nukleus dan berjalan ke arah

    ventrolateral keluar batang otak pada pertemuan pontomeduler tepat di lateral

    tonjolan piramidal. &uatu parese N VI terisolasi dapat terjadi karena lesi di

    fasikulus ini, tetapi lesi lebih sering terjadi bersamaan dengan gejala

    neurologi lain karena terlibatnya struktur sekitarnya. 3ika kerusakan fasikulus

    terjadi di dorasal pons, akan terjadi sindroma 2oville. 3ika terjadi kerusakan

    fasikulus di ventral pons, yang terjadi adalah sindroma Millard+*ubler.

    4ampir semua sindroma ini terjadi karena penyakit vaskuler batang otak pada

    orang tua. $umor dan penyakit demyelinisasi kadangkadang juga dapat

    mengakibatkan kelainan di fasikulus ini.

    Saraf tepi N.VI (Segmen basalis/subarakhnoid

    &etelah meleati batang otak, N.VI berjalan ke atas sepanjang klivus, leat

    di antara pons dan arteri serebeli anterior inferior sebelum menembus

    durameter. !i dalam sisterna basalis prepontin saraf ini sering tertekan oleh

    tumor basiler seperti tumor cerebropontine angle (akustik neurinoma), dan

    karsinoma nasofaring, kadang kadang oleh chordoma basiler. $empat asal

    tumor tersering adalah klivus di antara kedua N.VI, sehingga parese N.VI

    sering merupakan gejala utama. 'eningkatan tekanan intrakranial (tumor ataupseudotumor) dapat juga menyebabkan parese N.VI karena terjadi penekanan

    batang otak ke baah yang meregang segmen subarakhnoid N.VI antara titik

    keluar dari batang otak danperlengketan duraklivus, ini biasanya bersamaan

    dengan nyeri kepala dan papil edem.

    2.2 Lesi Nervus A"#usen a#a Mata

    5

  • 7/22/2019 Paper Nervus Vi

    4/9

    $erdapat 6 tempat yang potensial terjadi lesi pada N.VI yaitu lesi tingkat

    nukleus atau fasikulus, lesi tingkat subarakhnoid%basiler, lesi tingkat puncak

    petrosus, lesi tingkat sinus kavernosus dan orbita.

    "esi N. VI akan melumpuhkan otot rektus lateralis, sehingga mata akan

    terganggu saat melirik ke arah luar (lateral, temporal) dan akan terjadi

    diplopia. #ila penderita melihat lurus ke depan posisi mata akan terlihat

    sedikit mengalami adduksi. Ini karena aksi dari otot rectus medialis yang tidak

    terganggu. "okasi lesi pada nervus VI digambarkan pada tabel.-

    $abel -. "okasi 7 linical presentasi lesi N. VI

    Lesi tingkat Nukleus dan Fasikulus

    Nucleus abdusens mengandung neuron+neuron motorik ke otot rektus lateralis

    ipsilateral dan badan sel antarneuron yang mempersarafi otot rektus medialis

    kontralatelar. Nucleus ini merupakan titik pemancar akhir bagi semua

    gerakan nata horiontal konjugat, dan lesi di dalam nucleus akan

    menimbulkan kelumpuhan menatap horiontal ipsilateral yang mengenai

    6

  • 7/22/2019 Paper Nervus Vi

    5/9

    semua jenis gerakan mata termasuk gerakan vestibular. 4al ini berbeda

    dengan lesi di formasio retikularis pons paramedian, yang tidak diganggu

    gerakan vestibular.

    "esi pada tingkat ini menyebabkan kelainan horiontal gae ipsilateral, sering

    bersamaan dengan parese fasialis perifer sebagian bagian dari gejala klinis.

    "esi sering bersamaan dengan kelainan intraparenkimal batang otak seperti

    neoplasma, infeksi, kompresi inflamasi. &ebagai tambahan lesi metabolit

    8ernicke 9orsakoff sindroma sering juga melibatkan nukleus N.VI, M&

    adalah penyebab lainnya yang sering melibatkan N.VI tingkat nukleus

    &indroma 2oville adalah suatu sindroma yang ditandai dengan defisit

    gerakan abduksi, horiontal gae dan kelemahan fasialis, kehilangan

    pengecapan, analgesia fasialis, horner sindroma, ketuliaan ipsilateral.

    &indroma :aymond adalah suatu kombinasi parese N.VI dengan hemiplegi

    kontralateral, sebagai akibat keterlibatan traktus piramidalis yang berdekatan

    dengan N.VI. &indroma Millard+*ubler adalah kombinasi defisit abduksi

    hemiplegi kontralateral, parese fasialis ipsilateral. &truktur yang dikenal

    adalah fasikulus N.VI, piramidalis dan fasikulus N.VI.

    Lesi Tingkat Basiler/subarakhnoid

    'ada kelainan di meningeal basilis seperti infeksi $#, jamur, bakteri,

    meningitis karsinomatos atau invasi langsung tumor dari sinus, fosa posterior,

    nasofaring, sifilis meningovaskuler, sarkoidosis, *uillain+#arre &yndrome

    dan herpes oster. !ilatasi aneurisma, ektasia 0. basilaris dapat menyebabkan

    kelainan otak multiple. 'eningkatan tekanan intrakranial oleh sebab apa sajadapat mengganggu N.VI tingkat ini. 'atologis yang sama terjadi pada traksi

    servikal, trauma, manipulasi neurosurgery dan lumbal punksi.

    Lesi Tingkat Petrosus

    A#a ' en(e"a" utama )erusa)an #i un$a) os.etrosus

    -. Mastoiditis atau infeksi telinga tengah dapat menyebabkan peradangan

    difus os.petrosus dan trombosis sinus petrosus. *ejala klinis berupa nyeri

    ;

  • 7/22/2019 Paper Nervus Vi

    6/9

    telingan yang hebat dengan kombinasi parese N.VI, VII, VIII dan kadang V.

    &indroma ini dikenal dengan sindroma *radenigo

    1. $rombosis sinus lateralis oleh karena mastoiditis menyebabkan

    peningkatan intrakranial yang hebat akibat gangguan drainase vena serebral.

    'arese N.VI dapat akibat langsung maupun tidak langsung 5. 9arsinoma

    Nasofaring atau tumor sinus paranasal, metastase dapat menginfiltrasi fisura+

    fisura di basis kranil dengan parese N.VI yang tidak nyeri. #ila disertai

    hilangnya sekresi air mata dengan% tanpa kelainan NV1

    harus diduga proses di sphenopalatina

    6. 'arese N.VI $ransient #enigna dapat terjadi menyusul infeksi pada anak.

    *ejala biasanya membaik setelah beberapa minggu.

    LesiTtingkat Sinus Kavernosus

    "esi tingkat ini sering disebabkan oleh lesi vaskuler seperti fistula karotico

    kavernosus, dural shunt, aneurisma intrakavernosa, iskhemik, inflamasi

    infeksius%noninfeksius, neoroplasma dapat melibatkan N.VI bersamaan saraf

    otak lain. 9ombinasi disfungsi okulosimpatetik dan defisit abduksi ipsilateral

    selalu menunjukkan lesi sinus kavernosus $rombosis sinus kavernosus

    komplikasi sepsis dari infeksi kulit ajah atas dan sinus paranasal. 9linis

    biasanya sering fatal. 'arese N.VI diikuti nyeri hebat, eksoptalmus dan edema

    palpebra yang kemudian menjalar ke mata sebelahnya lagi. 0nuerisma

    intrakavernosa 0.9arotis sering terjadi pada anita usia lanjut dengan

    hipertensi. #ila dilatasi terjadi di segmen depan dari pinggir sinus dapat

    menyebabkan edema palpebra, eksopthalmus, kebutaan dan lesi N.III dengan

    nyeri yang hebat. #ila lesi diposterior sinus akan terjadi iritasi N.VI denganrasa nyeri dan parese N.VI. #ila ruptur aneurisma ke dalam sinus akan terjadi

    eksopthalmus pulsatif yang unilateral. Ini disebut 2istula 9arotico kavernosa.

    !apat juga terjadi pada frkatur basis kranii yang merobek karotis ditingkat

    sinus kavernosa. 4ipertensi, !iabetes Melitus, *iant ell 0rteritis, migren

    dapat menyebabkan parese N.VI dengan lokalisasi yang tidak jelas, diduga

    kelainan di tingkat subarakhnoid atau sinus kavernosus.

  • 7/22/2019 Paper Nervus Vi

    7/9

    Lesi di Fisura Orbitalis Superior dan Orbita

    "esi N.VI di orbita yang terisolasi sangat jarang terjadi. $elah dilaporkan

    paralysis N.VI orbita setelah anestesi dental. 'arese N.VI bersama N.III, IV,

    V- difisura orbitalis superior dapat disebabkan oleh infiltrasi karsinoma

    nasofaring, tumor benigna di orbita dengan visual loss, proptosis, diplopia

    yang kronik progresif. "esi di fisura orbitalis superior atau intrakranial tepat

    belakang fisura jarang menyebabkan kelumpuhan saraf tanpa atau dengan

    proptosis ringan. "esi di orbita cenderung menyebabkan proptosis sebagai

    gejala utama.

    2.* Penatala)sanaan & Prognosis

    'ada tahap aal, pasien dapat diberikan injeksi #otulinum toksin pada sisi

    ipsilateral otot rektus medialis. #otulinum toksin ini bertujuan mencegah

    kontraksi otot rektus medialis.

    'enggunaan prisma dan #otulinum toksin ini adalah penatalaksanaan aal

    sementara dilakukan observasi terhadap pasien selama = sampai -1 bulan.

    &etelah = sampai -1 bulan observasi, maka ditentukan pula terapi selanjutnya

    konservatif maupun pembedahan. 3ika kondisi pasien tidak sesuai untuk

    dilakukan pembedahan, maka disarankan pasien untuk tetap memakai prisma.

    &elain itu juga, penutupan(oklusi) mata secara permanent juga disarankan.

    Prognosis, tergantung pada etiologi dari masing+masing kasus. 'asien dengan

    gangguan pada nervus VI akan kembali fungsi normalnya setelah diterapi

    kausanya.

    >

  • 7/22/2019 Paper Nervus Vi

    8/9

    BAB III

    +ESIMPULAN

    Nervus abducens muncul di antara pons dan mendula dan menempuh jalan di

    atas clivus ke klinoid posterior, menembus dura, dan berjalan di dalam sinus

    kavernosus. &etelah melalui fissure orbitalis superior di dalam anulus inn,

    nervus itu berlanjut ke lateral untuk mensarafi muskulus rektus lateralis.

    "esi N. VI akan melumpuhkan otot rektus lateralis, terdapat 6 tempat yang

    potensial terjadi lesi pada N.VI yaitu lesi tingkat nukleus atau fasikulus, lesi

    tingkat subarakhnoid%basiler, lesi tingkat puncak petrosus, lesi tingkat sinus

    kavernosus dan orbita. "esi pada tingkat nukleus dan fasikulus sering

    bersamaan dengan kelainan intraparenkimal batang otak seperti neoplasma,

    infeksi, dan kompresi inflamasi menyebabkan kelainan horiontal gae

    ipsilateral, "esi pada tingkat "esi $ingkat #asiler%subarakhnoid terjadi pada

    infeksi $#, jamur, bakteri, meningitis karsinomatos atau invasi langsung

    tumor dari sinus, fosa posterior, nasofaring, sifilis meningovaskuler,

    sarkoidosis, *uillain+#arre &yndrome dan herpes oster.

    "esi pada tingkat sinus kavernosus sering disebabkan oleh lesi vaskuler

    seperti fistula karotico kavernosus, dural shunt, aneurisma intrakavernosa,

    iskhemik, inflamasi infeksius%noninfeksius menyebakan edema palpebra,

    eksopthalmus, dan kebutaan. &edangkan lesi tingkat !isura "rbitalis

    Superior dan "rbita karsinoma nasofaring, tumor benigna di orbita dengan

    visual loss, proptosis, diplopia yang kronik progresif.

    ?

  • 7/22/2019 Paper Nervus Vi

    9/9

    DAF,A- PUS,A+A

    0ndre *. "ee, #rais 'aul. (1@@5). linical 'athays in Neuro+

    Aphthalmology 0n vidence+#ased 0pproach, &econd dition + book. $hieme

    Medical 'ublishers, Ne Bork, 1=