paper nervus vi
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Paper Nervus Vi
1/9
BAB I
PENDAHULUAN
Nervus VI merupakan salah satu saraf otak yang mengatur gerakan bola mata.
Nervus kranial keenam yang juga disebut sebagai nervus abdusen adalah saraf
eferen somatik yang Mengontrol pergerakan otot tunggal yaitu otot rektus lateralis
dari mata. Nervus abducens muncul di antara pons dan mendula dan menempuh
jalan di atas clivus ke klinoid posterior, menembus dura, dan berjalan di dalam
sinus kavernosus. (semua nervus lain berjalan melalui dinding lateral sinus
karvernosus.) setelah melalui fissure orbitalis superior di dalam anulus inn,
nervus itu berlanjut ke lateral untuk mensarafi muskulus rektus lateralis
!isfungsi dari nervus kranial keenam ini dapat terjadi dari lesi sepanjang nukleus
nervus keenam pada dorsal pons dan otot rektus lateral dalam orbital. "esi nervus
ini merupakan kelainan nervus VI yang didapat. "esi N. VI akan melumpuhkan
otot rektus lateralis, sehingga mata akan terganggu saat melirik ke arah luar
(lateral, temporal) dan akan terjadi diplopia. #ila penderita melihat lurus ke depan
posisi mata akan terlihat sedikit mengalami adduksi. Ini karena aksi dari otot
rectusnmedialis yang tidak terganggu.
"esi dari nervus kranial keenam sering terjadi, sebagian besar disebabkan trauma,
sindrom, inflamasi, tumor ataupun karsinoma. $erdapat beberapa tempat yang
potensial terjadi lesi pada N.VI yaitu lesi tingkat nukleus atau fasikulus, lesi
tingkat subarakhnoid%basiler, lesi tingkat puncak petrosus, lesi tingkat sinuskavernosus dan orbita. "esi tingkat Nukleus dapat disebakan karena Horizontal
gaze palsy, &indrom Mobius, dan &indrom !uane rektraksi, "esi pada tingkat
fasikulus disebabkan karena 'alsi kranial nervus VI terisolasi, Anterior
paramedial pons Ipsilateral CN VI palsy,ipsilateral CN VII palsy, dan mungkin
juga karena hemiparesis. tiologi dari lesi pada tingkat basiler yaitu infeksi $#,
jamur, bakteri, invasi langsung tumor dari sinus, fosa posterior, nasofaring, sifilis
meningovaskuler, sarkoidosis, *uillain+#arre &yndrome dan herpes oster.
-
-
7/22/2019 Paper Nervus Vi
2/9
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Anatomi & Fisiologi Nervus I !A"#u$ens%
Nervus abducens muncul di antara pons dan mendula dan menempuh jalan di
atas clivus ke klinoid posterior, menembus dura, dan berjalan di dalam sinus
kavernosus. (semua nervus lain berjalan melalui dinding lateral sinus
karvernosus.) setelah melalui fissure orbitalis superior di dalam anulus inn,
nervus itu berlanjut ke lateral untuk mensarafi muskulus rektus lateralis.
Nucleus abdusen terletak dibaah lantai ventrikel keempat dan lateral dari
garis tengah pons pada persambungan pons dan medulla. *enau nervus
fasialis membelok diatas permukaan dorsal dan lateral. Nucleus abdusen
mengandung neuron motorik yang menyinervasi otot rektus lateral ipsilateral
dan kelompok interneuron dimana akson / aksonnya melalui garis tengah dan
naik di dalam fasikulus longitudinal medialis mencapai subnukleus
okulomotor kontralateral menginervasi otot rektus medialis dari mata
sebelahnya. Nucleus abdusen dengan demikian berpartipasi dalam
mengendalikan tatapan.
*ambar. - "etak 0bdusen Nerve
Nukleus N.VI terdiri dari sekumpulan motor neuron khusus yang terletak
didasar ven IV, dibaah kolikus fasialis di tegmentum paramedian kaudral
1
-
7/22/2019 Paper Nervus Vi
3/9
pons. 2asikulus N. fasialis melingkar puncak nukleus N.VI dan membentuk
genu N.fasialis dan fasikulus longitudinal medial berjalan di sisi medialnya.
Nukleus N.VI terdiri dari motor neuron dan interneuron yang
memproyeksikan jaras ke subnukleus rektus medial kontralateral, guna
gerakan konjugasi.
2asikulus N.VI meleati aspek ventromedial nukleus dan berjalan ke arah
ventrolateral keluar batang otak pada pertemuan pontomeduler tepat di lateral
tonjolan piramidal. &uatu parese N VI terisolasi dapat terjadi karena lesi di
fasikulus ini, tetapi lesi lebih sering terjadi bersamaan dengan gejala
neurologi lain karena terlibatnya struktur sekitarnya. 3ika kerusakan fasikulus
terjadi di dorasal pons, akan terjadi sindroma 2oville. 3ika terjadi kerusakan
fasikulus di ventral pons, yang terjadi adalah sindroma Millard+*ubler.
4ampir semua sindroma ini terjadi karena penyakit vaskuler batang otak pada
orang tua. $umor dan penyakit demyelinisasi kadangkadang juga dapat
mengakibatkan kelainan di fasikulus ini.
Saraf tepi N.VI (Segmen basalis/subarakhnoid
&etelah meleati batang otak, N.VI berjalan ke atas sepanjang klivus, leat
di antara pons dan arteri serebeli anterior inferior sebelum menembus
durameter. !i dalam sisterna basalis prepontin saraf ini sering tertekan oleh
tumor basiler seperti tumor cerebropontine angle (akustik neurinoma), dan
karsinoma nasofaring, kadang kadang oleh chordoma basiler. $empat asal
tumor tersering adalah klivus di antara kedua N.VI, sehingga parese N.VI
sering merupakan gejala utama. 'eningkatan tekanan intrakranial (tumor ataupseudotumor) dapat juga menyebabkan parese N.VI karena terjadi penekanan
batang otak ke baah yang meregang segmen subarakhnoid N.VI antara titik
keluar dari batang otak danperlengketan duraklivus, ini biasanya bersamaan
dengan nyeri kepala dan papil edem.
2.2 Lesi Nervus A"#usen a#a Mata
5
-
7/22/2019 Paper Nervus Vi
4/9
$erdapat 6 tempat yang potensial terjadi lesi pada N.VI yaitu lesi tingkat
nukleus atau fasikulus, lesi tingkat subarakhnoid%basiler, lesi tingkat puncak
petrosus, lesi tingkat sinus kavernosus dan orbita.
"esi N. VI akan melumpuhkan otot rektus lateralis, sehingga mata akan
terganggu saat melirik ke arah luar (lateral, temporal) dan akan terjadi
diplopia. #ila penderita melihat lurus ke depan posisi mata akan terlihat
sedikit mengalami adduksi. Ini karena aksi dari otot rectus medialis yang tidak
terganggu. "okasi lesi pada nervus VI digambarkan pada tabel.-
$abel -. "okasi 7 linical presentasi lesi N. VI
Lesi tingkat Nukleus dan Fasikulus
Nucleus abdusens mengandung neuron+neuron motorik ke otot rektus lateralis
ipsilateral dan badan sel antarneuron yang mempersarafi otot rektus medialis
kontralatelar. Nucleus ini merupakan titik pemancar akhir bagi semua
gerakan nata horiontal konjugat, dan lesi di dalam nucleus akan
menimbulkan kelumpuhan menatap horiontal ipsilateral yang mengenai
6
-
7/22/2019 Paper Nervus Vi
5/9
semua jenis gerakan mata termasuk gerakan vestibular. 4al ini berbeda
dengan lesi di formasio retikularis pons paramedian, yang tidak diganggu
gerakan vestibular.
"esi pada tingkat ini menyebabkan kelainan horiontal gae ipsilateral, sering
bersamaan dengan parese fasialis perifer sebagian bagian dari gejala klinis.
"esi sering bersamaan dengan kelainan intraparenkimal batang otak seperti
neoplasma, infeksi, kompresi inflamasi. &ebagai tambahan lesi metabolit
8ernicke 9orsakoff sindroma sering juga melibatkan nukleus N.VI, M&
adalah penyebab lainnya yang sering melibatkan N.VI tingkat nukleus
&indroma 2oville adalah suatu sindroma yang ditandai dengan defisit
gerakan abduksi, horiontal gae dan kelemahan fasialis, kehilangan
pengecapan, analgesia fasialis, horner sindroma, ketuliaan ipsilateral.
&indroma :aymond adalah suatu kombinasi parese N.VI dengan hemiplegi
kontralateral, sebagai akibat keterlibatan traktus piramidalis yang berdekatan
dengan N.VI. &indroma Millard+*ubler adalah kombinasi defisit abduksi
hemiplegi kontralateral, parese fasialis ipsilateral. &truktur yang dikenal
adalah fasikulus N.VI, piramidalis dan fasikulus N.VI.
Lesi Tingkat Basiler/subarakhnoid
'ada kelainan di meningeal basilis seperti infeksi $#, jamur, bakteri,
meningitis karsinomatos atau invasi langsung tumor dari sinus, fosa posterior,
nasofaring, sifilis meningovaskuler, sarkoidosis, *uillain+#arre &yndrome
dan herpes oster. !ilatasi aneurisma, ektasia 0. basilaris dapat menyebabkan
kelainan otak multiple. 'eningkatan tekanan intrakranial oleh sebab apa sajadapat mengganggu N.VI tingkat ini. 'atologis yang sama terjadi pada traksi
servikal, trauma, manipulasi neurosurgery dan lumbal punksi.
Lesi Tingkat Petrosus
A#a ' en(e"a" utama )erusa)an #i un$a) os.etrosus
-. Mastoiditis atau infeksi telinga tengah dapat menyebabkan peradangan
difus os.petrosus dan trombosis sinus petrosus. *ejala klinis berupa nyeri
;
-
7/22/2019 Paper Nervus Vi
6/9
telingan yang hebat dengan kombinasi parese N.VI, VII, VIII dan kadang V.
&indroma ini dikenal dengan sindroma *radenigo
1. $rombosis sinus lateralis oleh karena mastoiditis menyebabkan
peningkatan intrakranial yang hebat akibat gangguan drainase vena serebral.
'arese N.VI dapat akibat langsung maupun tidak langsung 5. 9arsinoma
Nasofaring atau tumor sinus paranasal, metastase dapat menginfiltrasi fisura+
fisura di basis kranil dengan parese N.VI yang tidak nyeri. #ila disertai
hilangnya sekresi air mata dengan% tanpa kelainan NV1
harus diduga proses di sphenopalatina
6. 'arese N.VI $ransient #enigna dapat terjadi menyusul infeksi pada anak.
*ejala biasanya membaik setelah beberapa minggu.
LesiTtingkat Sinus Kavernosus
"esi tingkat ini sering disebabkan oleh lesi vaskuler seperti fistula karotico
kavernosus, dural shunt, aneurisma intrakavernosa, iskhemik, inflamasi
infeksius%noninfeksius, neoroplasma dapat melibatkan N.VI bersamaan saraf
otak lain. 9ombinasi disfungsi okulosimpatetik dan defisit abduksi ipsilateral
selalu menunjukkan lesi sinus kavernosus $rombosis sinus kavernosus
komplikasi sepsis dari infeksi kulit ajah atas dan sinus paranasal. 9linis
biasanya sering fatal. 'arese N.VI diikuti nyeri hebat, eksoptalmus dan edema
palpebra yang kemudian menjalar ke mata sebelahnya lagi. 0nuerisma
intrakavernosa 0.9arotis sering terjadi pada anita usia lanjut dengan
hipertensi. #ila dilatasi terjadi di segmen depan dari pinggir sinus dapat
menyebabkan edema palpebra, eksopthalmus, kebutaan dan lesi N.III dengan
nyeri yang hebat. #ila lesi diposterior sinus akan terjadi iritasi N.VI denganrasa nyeri dan parese N.VI. #ila ruptur aneurisma ke dalam sinus akan terjadi
eksopthalmus pulsatif yang unilateral. Ini disebut 2istula 9arotico kavernosa.
!apat juga terjadi pada frkatur basis kranii yang merobek karotis ditingkat
sinus kavernosa. 4ipertensi, !iabetes Melitus, *iant ell 0rteritis, migren
dapat menyebabkan parese N.VI dengan lokalisasi yang tidak jelas, diduga
kelainan di tingkat subarakhnoid atau sinus kavernosus.
-
7/22/2019 Paper Nervus Vi
7/9
Lesi di Fisura Orbitalis Superior dan Orbita
"esi N.VI di orbita yang terisolasi sangat jarang terjadi. $elah dilaporkan
paralysis N.VI orbita setelah anestesi dental. 'arese N.VI bersama N.III, IV,
V- difisura orbitalis superior dapat disebabkan oleh infiltrasi karsinoma
nasofaring, tumor benigna di orbita dengan visual loss, proptosis, diplopia
yang kronik progresif. "esi di fisura orbitalis superior atau intrakranial tepat
belakang fisura jarang menyebabkan kelumpuhan saraf tanpa atau dengan
proptosis ringan. "esi di orbita cenderung menyebabkan proptosis sebagai
gejala utama.
2.* Penatala)sanaan & Prognosis
'ada tahap aal, pasien dapat diberikan injeksi #otulinum toksin pada sisi
ipsilateral otot rektus medialis. #otulinum toksin ini bertujuan mencegah
kontraksi otot rektus medialis.
'enggunaan prisma dan #otulinum toksin ini adalah penatalaksanaan aal
sementara dilakukan observasi terhadap pasien selama = sampai -1 bulan.
&etelah = sampai -1 bulan observasi, maka ditentukan pula terapi selanjutnya
konservatif maupun pembedahan. 3ika kondisi pasien tidak sesuai untuk
dilakukan pembedahan, maka disarankan pasien untuk tetap memakai prisma.
&elain itu juga, penutupan(oklusi) mata secara permanent juga disarankan.
Prognosis, tergantung pada etiologi dari masing+masing kasus. 'asien dengan
gangguan pada nervus VI akan kembali fungsi normalnya setelah diterapi
kausanya.
>
-
7/22/2019 Paper Nervus Vi
8/9
BAB III
+ESIMPULAN
Nervus abducens muncul di antara pons dan mendula dan menempuh jalan di
atas clivus ke klinoid posterior, menembus dura, dan berjalan di dalam sinus
kavernosus. &etelah melalui fissure orbitalis superior di dalam anulus inn,
nervus itu berlanjut ke lateral untuk mensarafi muskulus rektus lateralis.
"esi N. VI akan melumpuhkan otot rektus lateralis, terdapat 6 tempat yang
potensial terjadi lesi pada N.VI yaitu lesi tingkat nukleus atau fasikulus, lesi
tingkat subarakhnoid%basiler, lesi tingkat puncak petrosus, lesi tingkat sinus
kavernosus dan orbita. "esi pada tingkat nukleus dan fasikulus sering
bersamaan dengan kelainan intraparenkimal batang otak seperti neoplasma,
infeksi, dan kompresi inflamasi menyebabkan kelainan horiontal gae
ipsilateral, "esi pada tingkat "esi $ingkat #asiler%subarakhnoid terjadi pada
infeksi $#, jamur, bakteri, meningitis karsinomatos atau invasi langsung
tumor dari sinus, fosa posterior, nasofaring, sifilis meningovaskuler,
sarkoidosis, *uillain+#arre &yndrome dan herpes oster.
"esi pada tingkat sinus kavernosus sering disebabkan oleh lesi vaskuler
seperti fistula karotico kavernosus, dural shunt, aneurisma intrakavernosa,
iskhemik, inflamasi infeksius%noninfeksius menyebakan edema palpebra,
eksopthalmus, dan kebutaan. &edangkan lesi tingkat !isura "rbitalis
Superior dan "rbita karsinoma nasofaring, tumor benigna di orbita dengan
visual loss, proptosis, diplopia yang kronik progresif.
?
-
7/22/2019 Paper Nervus Vi
9/9
DAF,A- PUS,A+A
0ndre *. "ee, #rais 'aul. (1@@5). linical 'athays in Neuro+
Aphthalmology 0n vidence+#ased 0pproach, &econd dition + book. $hieme
Medical 'ublishers, Ne Bork, 1=