paper konservasi lingkungan
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Paper Konservasi Lingkungan
1/11
TUGAS
KONSERVASI LINGKUNGAN DI TINGKAT INDIVIDU DANGENETIKA
Disusun Oleh :
KELOMPOK II
KARAMINA HENDRI P (08200100022!
LINGKAN "LAUDIA P (0820010002#!
SARAH APHIRTA (082001000#$!
D%sen:
D&' Mel)i *e&ini) *+h&ul, MS
-URUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
*AKULTAS ARSITEKTUR LANSEKAP DAN TEKNOLOGI
LINGKUNGAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
-AKARTA
201$
.A. I
-
7/26/2019 Paper Konservasi Lingkungan
2/11
PENDAHULUAN
1'1 L)& .el/n
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah keanekaragaman organisme
yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem
pada suatu daerah, yang merupakan dasar kehidupan di bumi. Keanekaragaman
hayati melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, penampilan, jumlah,
dan sifat-sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan. Keanekaragaman hayati ini
mencakup tingkatan ekosistem, spesies, dan tingkatan di dalam spesies ataugenetik, baik yang alami maupun yang telah dibudidayakan.
Secara konseptual, biologis dan hukum, spesies merupakan fokus utama
dalam konservasi. Dunia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi tetapi
sebagian diantaranya sedang menuju kepunahan. Banyak faktor yang mendorong
meningkatnya kepunahan seperti kerusakan hutan tropis, kehilangan berbagai
spesies, kerusakan habitat, kerusakan ekosistem, perubahan iklim, penyakit,
perburuan, dan lain-lain.
Beberapa ancaman utama yang akan dihadapi dalam pelestarian
keanekaragaman hayati, diantaranya eksploitasi sumber daya alam yang
berlebihan, pencemaran lingkungan, budidaya monokultur dan dampak negatif
rekayasa genetik, serta masuknya jenis asing yang bersifat invasif. Selain itu,
pesatnya laju pertumbuhan penduduk menyebabkan banyaknya pembukaan hutan
untuk dijadikan lahan pertanian, perumahan, pertambangan, dan industri juga bisa
merusak keseimbangan ekosistem. Dampak dari hal-hal tersebut nantinya dapat
mengakibatkan banjir, kerusakan lingkungan, pencemaran air, pencemaran
agroekosistem, yang semuanya secara langsung akan mengancam kelestarian
keanekaragaman hayati ekosistem.
Keragaman genetik dalam spesies memberikan kemampuan untuk
beradaptasi atau melawan perubahan lingkungan dan iklim atau hama atau
penyakit baru. leh karenanya, keragaman genetik merupakan modal dasar bagi
setiap spesies untuk tumbuh, berkembang dan bertahan hidup dari generasi ke
generasi. Semakin tinggi keragaman genetiknya, semakin besar peluang suatu
-
7/26/2019 Paper Konservasi Lingkungan
3/11
spesies untuk beradaptasi dengan lingkungan. !tulah mengapa upaya pelestarian
dan pemanfaatan lingkungan dalam bentuk konservasi perlu dilakukan dengan
baik dan terintegrasi.
1'2 Tuun Penulisn
". #engetahui kegiatan di dalam konservasi di tingkat individu $spesies% dan
genetika.
&. #empelajari konservasi di tingkat individu $spesies% dan genetika.
.A. II
PEM.AHASAN
2'1 K%nse&si Gene)i/
Konservasi genetik adalah perlindungan dan pemeliharaan variasi genetik
dari suatu spesies dalam rangka menjaga sumber daya genetik untuk tujuan
penelitian dan pemuliaan di masa depan. Secara umum, konservasi sumber daya
genetik terdiri atas konservasi gen in situ $in situ gene conservation% dan
konservasi gen ex situ$ex situ gene conservation%. Konservasi gen in situ adalah
perlindungan variasi genetik dari suatu spesies pada tapak atau lingkungan
-
7/26/2019 Paper Konservasi Lingkungan
4/11
asalnya. Biasanya, konservasi ini dilakukan dalam bentuk taman nasional atau
wilayah yang dilindungi, misalnya hutan lindung atau kawasan konservasi laut.
'ada metode konservasi in situ, spesies target dijaga didalam ekosistem dimana
spesies berada secara alami( tata guna lahan terbatas pada kegiatan yang tidak
memberikan dampak merugikan pada tujuan konservasi habitat dan regenerasi
target tanpa manipulasi manusia.
Konservasi gen ex situadalah perlindungan variasi genetik dari suatu spesies
di luar tapak atau lingkungan asalnya, misalnya pembangunan hutan tanaman
$plantation%. Konservasi gen ex situ merupakan proses melindungi spesies
makhluk hidup yang langka dengan mengambilnya dari habitat yang tidak aman
atau terancam dan menempatkannya dibawah perlindugan manusia. Secara in
vivo, konservasi ini dilakukan dengan mempertahankan hidup populasi aktif di
luar lingkungan asal spesies, sedangkan secara in vitro, konservasi gen ex situ
dapat berupa konservasi semen, oosit, embrio, atau sel somatik dalam nitrogen
cair. Konservasi jenis e) situ ini dapat dilakukan di gene bankatau kebun raya.
Karena itu, seringkali digunakan istilah gene banksebagai pengganti istilah e)-
situ, bilamana materi konservasi genetik yang dibangun berbentuk koleksi klon
yang ada di lapangan, kebun benih maupun pertanaman.
T3el 2'1 Ti 4e/4e /%nse&si ex situ su53e& 46 ene)i/ 4i In4%nesi
-
7/26/2019 Paper Konservasi Lingkungan
5/11
Salah satu contoh dari kegiatan konservasi genetik adalah kegiatan
pemulihan pohon. 'rogram pemuliaan pohon untuk suatu jenis akan berhasil
dengan baik apabila dimulai dari suatu basis genetik yang luas dan menggunakan
strategi breeding yang peduli akan upaya konservasi genetik terhadap sifat-sifat
potensial yang ada dalam populasi. Dengan perkataan lain kemajuan program
pemuliaan pohon akan sangat ditentukan oleh materi genetik yang tersedia.
Semakin luas basis genetik yang dilibatkan dalam program pemuliaan suatu
species, semakin besar peluang untuk mendapatkan peningkatan perolehan
genetik $genetic gain% dari sifat yang diinginkan.
*ontoh lainnya adalah penelitian konservasi genetik +usa imor (Cervus
timorensis)di 'apua dengan analisis genetik menggunakan metode +'D
$Randomly Amplified Polymorphyce DNA). #etode +'D adalah teknik penting
dalam menyelidiki fenomena genetik berbagai organisme yang tersebar luas
seperti hewan verterbrata, invertebrate, dan tanaman. #etode +'D ini mampu
-
7/26/2019 Paper Konservasi Lingkungan
6/11
mengidentifikasi penanda genetik untuk membedakan spesies-spesies yang
berkerabat dan dapat digunakan dalam pembuatan peta genetik, identifikasi strain
spesies.
Konservasi genetik dengan metode +'D tidak memerlukan informasi
awal dari genom yang akan diteliti, metode ini juga metode yang cepat untuk
mendeteksi polimorphisme. #etode +'D dalam konservasi genetik rusa
dilakukan dengan cara pengambilan contoh materi yang mengandung D dari
organisme yang akan diteliti, lalu isolasi dan purifikasi D. mplifikasi D,
kemudian elektrophoresis. Data yang dihasilkan dari analisis +'D dalam
konservasi genetik dapat digunakan untuk mengetahui keragaman genetik antar
dan intra populasi, jarak genetik, analisis klaster populasi rusa timor di 'apua.
2'2 K%nse&si In4ii4u (S7esies!
Kelompok makhluk hidup yang memiliki jumlah spesies terbanyak adalah
serangga dan mikroorganisme. Secara biologis, spesies adalah sekelompok
individu yang berpotensi untuk ber-reproduksi diantara mereka, dan tidak mampu
ber-reproduksi dengan kelompok lain. Sedangkan secara morfologis, spesies
adalah sekelompok individu yang mempunyai karakter morfologi, fisiologi atau
biokimia berbeda dengan kelompok lain. ncaman bagi spesies adalah
kepunahan. Suatu spesies dikatakan punah ketika tidak ada satu pun individu dari
spesies itu yang masih hidup di dunia.
erdapat berbagai tingkatan kepunahan, yaitu /
". 'unah dalam skala global / jika beberapa individu hanya dijumpai di dalam
kurungan atau pada situasi yang diatur oleh manusia, dikatakan telah punah di
alam
&. 'unah dalam skala lokal $extirpated% / jika tidak ditemukan di tempat mereka
dulu berada tetapi masih ditemukan di tempat lain di alam
0. 'unah secara ekologi / jika terdapat dalam jumlah yang sedemikian sedikit
sehingga efeknya pada spesies lain di dalam komunitas dapat diabaikan
1. Kepunahan yang terutang $extinction debt% / hilangnya spesies di masa depan
akibat kegiatan manusia pada saat ini
-
7/26/2019 Paper Konservasi Lingkungan
7/11
Diperkirakan pada masa lampau telah terjadi 2 kali episode kepunahan massal.
Kepunahan massal terbesar diperkirakan terjadi pada akhir jaman permian, &23
juta tahun lalu. Diperkirakan 445-675 dari seluruh biota laut punah ketika ada
gangguan besar seperti letusan vulkanik serentak atau tabrakan dengan asteroid
yang menimulkan perubahan dramatik pada iklim bumi sehingga banyak spesies
mengalami kepunahan.
Sebagian besar masyarakat telah memahami konsepsi spesies dan
mengetahui bahwa dunia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi tetapi
sebagian di antaranya sedang menuju kepunahan. hli biologi telah memfokuskan
pada spesies selama berabad-abad dan telah mengembangkan sistem penamaan,
pengkatalogan, dan perbandingan antar spesies. Berbagai upaya konservasi telah
dilakukan, mulai dari pendanaan sampai program recovery difokuskan pada
spesies. 'eraturan perundangan tentang konservasi juga memfokuskan pada
spesies. #isalnya/ ! "ndangered !pecies Act, Convention on #nternational
$rade in "ndangered !pecies, 'erlindungan 8lora dan 8auna di !ndonesia.
Berikut adalah faktor yang mendorong meningkatnya kepunahan/
1' Hilnn6 H3i))
ncaman terbesar bagi keanekaragaman hayati adalah penghancuran
habitat oleh manusia. 'ertambahan penduduk dan peningkatan konsumsi
sumberdaya alam, menyusutkan luasan ekosistem secara dramatis.
'embangunan bendungan, pengurugan danau, merusak banyak habitat
perairan. 'embangunan pesisir menyapu bersih karang dan komunitas pantai.
9ilangnya hutan tropis sering disebabkan perluasan lahan pertanian dan
pemungutan hasil hutan secara besar-besaran. Sekitar "4 juta hektar hutanhujan tropis dibabat habis tiap tahun, sehingga sekitar 2-"3 5 species dari
hutan hujan tropis akan punah dalam 03 tahun mendatang.
2' S7e+ies Pen4)n
Dalam ekosistem yang terisolasi, seperti pada pulau kecil yang jauh dari
pulau lain, kedatangan species pemangsa , pesaing atau penyakit baru akan
cepat membahayakan species asli. Di !ndonesia, kedatangan padi-padi varietas
unggul secara perlahan dan sistematis menggususr varietas padi lokal. Kini
kita sulit menemukan padi lokal seperti rojo lele, jong bebe, dan lain-lain..
-
7/26/2019 Paper Konservasi Lingkungan
8/11
#enurut catatan, "233 jenis padi lokal !ndonesia punah dalam "2 tahun
terakhir.
0. E/s7l%i)si .e&le3ihn
Banyak sumberdaya hutan, perikanan dan satwa liar dieksploitasi secara
berlebihan. Banyak kelangkaan disebabkan oleh perburuan, untuk
mendapatkan gading gajah, cula badak, burung nuri, cenderawasih, dan lain-
lain. 'engambilan gaharu yang berlebihan mengurangi populasi alami, hingga
para pemburu gaharu harus mencari lebih jauh ke dalam hutan.
' Pen+e5&n
'encemaran mengancam, bahkan melenyapkan spesies yang peka.
'estisida ilegal yang digunakan untuk mengendalikan udang karang
sepanjang perbatasan aman asional *oto Donana di Spanyol, telah
membunuh 03.333 ekor burung. 'ertambakan udang yang intensif di
sepanjang pantai utara pulau :awa telah merusakkan sebagian besar terumbu
karang dan hutan mangrove, karena sisa makanan udang dan pemupukan
tambak merangsang pertumbuhan alga yang menghancurkan terumbu karang.
#' Pe&u3hn I/li5 Gl%3l
Di masa mendatang efek samping pencemaran udara yang menimbulkan
pemanasan global, mengancam keragaman hayati. ;fek rumah kaca
menaikkan suhu bumi "-0o *, sehingga permukaan laut naik "-& meter.
Banyak spesies flora dan fauna tidak akan mampu menyesuaikan diri.
7. M%n%/ul)u&issi
!ndustri pertanian dan kehutanan yang memprioritaskan ekonomi terbukti
memberi andil besar bagi hilangnya keragaman hayati. 'ertanian dan
kehutanan modern cenderung monokultur, menggunakan pupuk dan pestisida
untuk mendapat hasil sebesar-besarnya. 9utan tanaman industri $9!%
memprioritaskan tanaman-tanaman eksotik $dari luar% yang dapat dipanen
dengan cepat, seperti acaccia mangium, eucalyptus sp, sehingga menggususr
jenis lokal dan mengubah ekosistem hutan secara drastis.
8okus konservasi tingkat spesies dilakukan pada tingkat populasi. 'opulasi
suatu spesies dapat lestari sehingga dapat dimanfaatkan oleh generasi sekarang
dan generasi yang akan datang. Kunci menyelamatkan spesies adalah dengan
melindungi populasi yang ada.
-
7/26/2019 Paper Konservasi Lingkungan
9/11
G53& 2'1 Ti )in/) /%nse&si
Spesies yang rentan terhadap kepunahan adalah spesies yang sebaran geografi
yang sempit, terdiri atas satu atau beberapa $tidak banyak% populasi, populasinya
sedikit, ukuran populasinya menurun, kepadatan populasi rendah, mmerlukan
daerah jelajah yang luas, hewan dengan ukuran tubuh besar, kemampuan
menyebar yang lemah, bermigrasi musiman $tergantung pada & atau lebih haitat
yang berlainan%, variasi genetik rendah, memerlukan habitat khusus, hanya
dijumpai pada lingkungan utuh stabil, membentuk kelompok, permanen atau
sementara, terisolasi atau belum pernah kontak dengan manusia, diburu atau
dipanen manusia, berkerabat dekat dengan spesies yang telah punah.
.A. III
KESIMPULAN
Kesimpulan dari tulisan ini adalah/
". Kegiatan konservasi genetik dapat dilakukan pada habitat aslinya $in situ%
ataupun diluar habitat aslinya $e) situ%.
-
7/26/2019 Paper Konservasi Lingkungan
10/11
&. Kegiatan konservasi spesies dapat dilakukan dengan melindungi popolasi
yang ada.
0. Konservasi genetik dilakukan untuk menjaga keragaman genetik sehingga
suatu spesies tetap lestari.
1. Konservasi spesies dilakukan untuk menjaga suatu ekosistem tetap
seimbang dan siklus tetap selaras.
DA*TAR PUSTAKA
.
*homchalow, arong et al. "667. Proceedings of the %irst #nternational
Conference on &etiver. hailand/ ffice of the +oyal Development 'roject.
-
7/26/2019 Paper Konservasi Lingkungan
11/11
9eyer, >lh.surabaya.go.id>profile5&3kehati>&3"">&.5&3BB5&3!
5&3'endahuluan.pdfpada hari :umat tanggal 3" pril &3"7 pukul 37."3
http://lh.surabaya.go.id/profile%20kehati/2011/2.%20BAB%20I%20Pendahuluan.pdfhttp://lh.surabaya.go.id/profile%20kehati/2011/2.%20BAB%20I%20Pendahuluan.pdfhttp://lh.surabaya.go.id/profile%20kehati/2011/2.%20BAB%20I%20Pendahuluan.pdfhttp://lh.surabaya.go.id/profile%20kehati/2011/2.%20BAB%20I%20Pendahuluan.pdf