paper kandang

3
Nama : Riendy Puspitasari NIM : F14110027 Bangunan Produksi Ternak Salah satu bangunan untuk kegiatan pertanian dalam arti luas ialah bangunan produksi ternak. Bangunan ternak dapat digunakan untuk ternak besar seperti sapi, kuda, banteng, dapat juga digunakan ternak kecil (kambing, babi), dan unggas (ayam, itik, angsa). Pada umumnya kandang ayam dibangun dalam skala besar untuk kepentingan komersial dan telah dilengkapi dengan peralatan-peralatan mekanis. Usaha di bidang peternakan memerlukan fasilitas perkandangan yang baik agar produksinya baik. Oleh karena itu, desain dan aspek lingkungan pada kandang harus tepat karena selain berfungsi sebagai tempat perkembangbiakan ternak, kandang juga berfungsi untuk menyediakan perlindungan dan lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan dan kenyamanan hewan ternak. Hubungan antara hewan ternak dan faktor lingkungannya sangat kompleks. Pemenuhan kondisi lingkungan mikro yang sesuai merupakan salah satu syarat menciptakan kenyamanan bagi hewan ternak agar produktivitasnya maksimal. Dimulai dari aspek lingkungan pertama yaitu temperatur. Pengaturan temperatur dalam satu kandang dapat dilakukan dengan pengaturan ventilasi. Jenis-jenis ventilasi yaitu ventilasi alamiah, dan ventilasi mekanis yang terdapat Air C onditioner dan tungku penghangat. Kondisi temperatur yang baik bagi hewan yaitu ketika ternak tidak menunjukkan gejala responsif terhadap temperature, yakni pada rentang 27-33 ◦C. Temperatur juga memengaruhi tingkat kenyamanan hewan ternak. Temperatur kenyamanan bagi setiap jenis hewan ternak dan dalam kondisi tertentu berbeda-beda dan

Upload: riendy-puspitasari

Post on 25-Nov-2015

26 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Paper kandang ternak Lingkungan dan Bangunan Pertanian

TRANSCRIPT

Nama: Riendy Puspitasari

NIM: F14110027

Bangunan Produksi TernakSalah satu bangunan untuk kegiatan pertanian dalam arti luas ialah bangunan produksi ternak. Bangunan ternak dapat digunakan untuk ternak besar seperti sapi, kuda, banteng, dapat juga digunakan ternak kecil (kambing, babi), dan unggas (ayam, itik, angsa). Pada umumnya kandang ayam dibangun dalam skala besar untuk kepentingan komersial dan telah dilengkapi dengan peralatan-peralatan mekanis. Usaha di bidang peternakan memerlukan fasilitas perkandangan yang baik agar produksinya baik. Oleh karena itu, desain dan aspek lingkungan pada kandang harus tepat karena selain berfungsi sebagai tempat perkembangbiakan ternak, kandang juga berfungsi untuk menyediakan perlindungan dan lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan dan kenyamanan hewan ternak.

Hubungan antara hewan ternak dan faktor lingkungannya sangat kompleks. Pemenuhan kondisi lingkungan mikro yang sesuai merupakan salah satu syarat menciptakan kenyamanan bagi hewan ternak agar produktivitasnya maksimal. Dimulai dari aspek lingkungan pertama yaitu temperatur. Pengaturan temperatur dalam satu kandang dapat dilakukan dengan pengaturan ventilasi. Jenis-jenis ventilasi yaitu ventilasi alamiah, dan ventilasi mekanis yang terdapat Air Conditioner dan tungku penghangat. Kondisi temperatur yang baik bagi hewan yaitu ketika ternak tidak menunjukkan gejala responsif terhadap temperature, yakni pada rentang 27-33 C. Temperatur juga memengaruhi tingkat kenyamanan hewan ternak. Temperatur kenyamanan bagi setiap jenis hewan ternak dan dalam kondisi tertentu berbeda-beda dan menyebabkan desain kandang yang berbeda untuk setiap jenis hewan ternak dalam berbagai kondisi (kandang untuk hewan ternak yang baru lahir, kandang untuk hewan ternak yang sedang hamil, kandang untuk hewan ternak yang sedang sakit, dan sebagainya). Namun relatif sulit untuk menciptakan kondisi temperatur yang berbeda bagi hewan yang berbeda dalam satu kandang, dibutuhkan peralatan pindah panas serta ruangan penjaga udara agar tetap konstan, dengan biaya yang besar untuk konstruksi mekanisnya. Meski hewan ternak dapat menyesuaikan temperatur tubuh dengan lingkungannya (atau yang disebut homeostatis) namun hal itu membutuhkan energi yang tinggi dari hewan dan mengakibatkan produktivitas ternak berkurang.Faktor lainnya yang digunakan untuk konstruksi kandang hewan adalah pembebanan terhadap lantai kandang oleh peralatan-peralatan kandang dan beban hewan ternak. Selain itu, diperlukan konstruksi lantai yang mudah dilakukan pembersihan dan anti slip, khususnya pada kandang hewan ternak besar untuk mencegah terjadinya kecelakaan bagi hewan ternak. Selain itu, diperlukan drainase yang baik agar kotoran dan sisa-sisa makanan serta air yang tergenang tidak menjadi sarang penyakit. Material yang digunakan dalam konstruksi kandang di segala aspek secara umum harus resisten terhadap serangan bahan kimia dan pelapukan, Kondisi iklim dan temperatur ekstrem, pengaruh hama, pengaruh kegiatan pencucian kandang (tekanan air dan sebagainya).Fasilitas di dalam kandang hewan ternak dibangun dengan memperhatikan aspek tingkah laku dan kesehatan hewan. Umumnya hewan ternak termotivasi untuk beristirahat, makan, minum, dan bergerak-gerak tergantung kondisi lingkungan dan fisiologis yang didapatkan oleh hewan, dan itu membutuhkan adaptasi struktur terhadap hal-hal tersebut, seperti contoh, sapi menghabiskan sebagian besar hidupnya dengan beristirahat, sehingga diperlukan konstruksi kandang yang memungkinkan bagi sapi untuk merasa nyaman ketika ia beristirahat. Ada beberapa jenis kandang yang umumnya dibuat dalam skala besar di Indonesia yaitu kandang ternak sapi, kambing, dan ayam. Usaha ternak sapi belum mampu berkembang sebesar usaha peternakan ayam, karena umumnya usaha ternak sapi masih diusahakan petani baik secara individu maupun berkelompok. Sistem perkandangannya pun masih sederhana dan hanya mampu menampung dua hingga lima ekor sapi. Peternakan besar sudah ada, namun jumlahnya terbatas sehingga masih berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia.

Yang kurang: aspek lingkungan ideal untuk kandang (suhu, RH, intensitas cahaya, kecepatan angin), gambar

http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_dan_bangunan_pertanian.htm