paper-jogja

7
DESAIN PEMBANGUNAN GAMES REBOISASI DENGAN MENGGUNAKAN MDA FRAMEWORK Dian Octora Effendi 1) , Dinnar Dian Winandya 2) Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Pasundan 1) Jl. Dr. Setiabudhi no.193 Bandung 1) Email : dianoctoraeff[email protected] 1) , [email protected] 2) Abstract Reboisasi merupakan kegiatan penanaman kembali hutan yang gundul dan berguna untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia dengan menyerap polusi dan debu dari udara, membangun kembali habitat dan ekosistem alam, mencegah pemanasan global dengan menangkap karbon dioksida dari udara, serta dimanfaatkan hasilnya (terutama kayu). Perkembangan teknologi game di dunia game begitu berkembang pesat, tidak terkecuali di Indonesia. Hadirnya banyak jenis - jenis game sudah menjadi layanan hiburan di berbagai kalangan masyarakat. Industri pengembangan game pun sudah menjadi hal yang sangat menjanjikan karena begitu tinggi tingkat konsumsi game. Seiring dengan teknologi yang sudah semakin canggih, banyak munculnya game engine yang memudahkan untuk membuat sebuah game. MDA(Mechanics, Dynamics, Aesthetic) merupakan framework yang digunakan dalam penelitian ini. Kata kunci: Reboisasi, MDA Framework, Games 1. Pendahuluan Di zaman ini perhatian masyarakat Indonesia terhadap lingkungan semakin berkurang, terutama pada kondisi hutan di Indonesia saat ini. Banyak sekali hutan yang gundul maka dirasa perlu diadakannya reboisasi. Berdasarkan penjelasan itu maka penulis mencoba untuk menganalisis apakah reboisasi ini bisa dijadikan sebuah games. Games yang dapat digunakan untuk semua kalangan dan untuk mengingatkan bahwa kegiatan reboisasi ini sangat perlu dilakukan. Adapun masalah yang telah dipaparkan sebelumnya maka penulis secara umum mengidentifikasi masalah tersebut yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kegiatan reboisasi dan kurangnya pengetahuan tentang antisipasi terhadap hutan yang gundul. Adapun tujuan pembuatan paper adalah dihasilkannya analisis atau konsep sebuah games reboisasi yang dapat sedikit memberi gambaran umum kepada pengguna bagaimana cara melakukan reboisasi hutan. Pada pembuatan paper ini penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut : Study Literatur Analisis Implementasi Perancangan

Upload: dian-octora-effendi

Post on 13-Apr-2017

281 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PAPER-JOGJA

DESAIN PEMBANGUNAN GAMES REBOISASI DENGAN MENGGUNAKAN MDA FRAMEWORK

Dian Octora Effendi1), Dinnar Dian Winandya2)

Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Pasundan1)

Jl. Dr. Setiabudhi no.193 Bandung1)

Email : [email protected] 1), [email protected] 2)

Abstract

Reboisasi merupakan kegiatan penanaman kembali hutan yang gundul dan berguna untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia dengan menyerap polusi dan debu dari udara, membangun kembali habitat dan ekosistem alam, mencegah pemanasan global dengan menangkap karbon dioksida dari udara, serta dimanfaatkan hasilnya (terutama kayu).

Perkembangan teknologi game di dunia game begitu berkembang pesat, tidak terkecuali di Indonesia. Hadirnya banyak jenis - jenis game sudah menjadi layanan hiburan di berbagai kalangan masyarakat. Industri pengembangan game pun sudah menjadi hal yang sangat menjanjikan karena begitu tinggi tingkat konsumsi game. Seiring dengan teknologi yang sudah semakin canggih, banyak munculnya game engine yang memudahkan untuk membuat sebuah game. MDA(Mechanics, Dynamics, Aesthetic) merupakan framework yang digunakan dalam penelitian ini.

Kata kunci: Reboisasi, MDA Framework, Games

1. Pendahuluan Di zaman ini perhatian masyarakat Indonesia

terhadap lingkungan semakin berkurang, terutama pada kondisi hutan di Indonesia saat ini. Banyak sekali hutan yang gundul maka dirasa perlu diadakannya reboisasi. Berdasarkan penjelasan itu maka penulis mencoba untuk menganalisis apakah reboisasi ini bisa dijadikan sebuah games. Games yang dapat digunakan untuk semua kalangan dan untuk mengingatkan bahwa kegiatan reboisasi ini sangat perlu dilakukan.

Adapun masalah yang telah dipaparkan sebelumnya maka penulis secara umum mengidentifikasi masalah tersebut yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kegiatan reboisasi dan kurangnya pengetahuan tentang antisipasi terhadap hutan yang gundul.

Adapun tujuan pembuatan paper adalah dihasilkannya analisis atau konsep sebuah games reboisasi yang dapat sedikit memberi gambaran

umum kepada pengguna bagaimana cara melakukan reboisasi hutan.

Pada pembuatan paper ini penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut :

Gambar 1. Metodologi penelitian

Penelitian ini menggunakan framework MDA (Mechanics, Dynamics, Aesthetic) . Framework ini merupakan pendekatan formal untuk memahami game, yang digunakan untuk kesesuaian antara rancangan game dan pengembangannya serta penilitian teknis seputar game. (tulis format pustaka).

2. Pembahasan Tahapan pengembangan game terdiri dari 4 bagian

yaitu Idea,Pre-Production,Production dan Post Release :

Perancangan

Implementasi

Paper

Analisis

Study Literatur

Page 2: PAPER-JOGJA

Gambar 2. Tahap Pengembangan Game

2.1. IdeaIdea merupakan tahapan awal untuk

pembuatan suatu produk game. Didalam tahapan ini berupa dokumen proposal yang berisi tentang deskripsi dari game yang akan di produksi, mengapa game tersebut di produksi, target dari pengguna game tersebut, fitur-fitur yang menarik dimiliki oleh game yang akan dibuat, membuat jadwal anggaran, CV dari anggota tim[2]. 2.2. Pre-Production

Pre-Production merupakan tahapan lanjutan dari Idea/ide awal. Dalam tahapan ini terdapat teknis pengerjaan fungsional untuk membuat game dan fungsional dari sebuah game seperti pembuatan storyboard, gambaran konsep, pembuatan UML(Unified Modelling Language) dari tahapan game[2].2.3. Production

Production merupakan tahapan pengerjaan pembuatan sebuah game dimulai dari pembuatan coding parts, membuat art assets yang terdiri dari Art Parts dan Audio Parts.Dalam tahap production, butuh beberapa hal yang dibutuhkan dalam tahap production game.Audio parts terdapat 3 bagian penting yaitu sound effect, voice-over dan musik.Sedangkan art assets terdiri dari pembuatan karakter,interface design dan pembuatan animasi[2].2.4. Sound Effect

Efek suara menjadi bagian terpenting dalam game seperti halnya kartun dan beberapa pembuatan film.Didalam sebuah game dan audio terdapat konten gameplay dan grafik gambar. Banyak perhatian dengan pembuatan game dimana awal game dimulai antara grafik dan suara masih dalam efek suara dapat menyampaikan maksud dari game tersebut[2].2.5. Voice-Over

Voice-over merupakan suatu bagian terpenting dalam pengembangan game karena memberikan suara untuk sebuah karakter

game.Voice-over dapat menyampaikan maksud dari karakter yang terdapat dalam game[2].

2.6. MusikMusik merupakan komponen yang sangat

penting dalam pengembangan game karena musik memberikan kualitas dari game dimana dapat menyampaikan perasaan di game.Musik juga dapat membuat respon kondisi pemain game menjadi berubah[2].2.7. KarakterKarakter merupakan hal yang terpenting dalam pengembangan sebuah game.Hampir semua jenis game membutuhkan karakter kecuali beberapa genre game tidak membutuhkan karakter seperti genre game puzzle yang umumnya tanpa karakter.Karakter game terbagi menjadi 2 bagian yaitu Player Character dan Non Player Character[2].

Player Character merupakan karakter yang dikontrol oleh pemain atau beberapa pemain.Satu pemain mengontrol satu karakter atau satu pemain mengontrol beberapa banyak karakter.

Non Player Character merupakan karakter yang tidak dikontrol oleh pemain karena sifat dari non player character hanya memiliki beberapa reaksi dari pergerakan Non Player Character.NPC terbagi dalam enemy, allies, facilitators, dan decoration.Enemy adalah NPC yang menghalangi pemain memenangkan game.Enemy terbagi menjadi rivals, aggressive enemies dan passive. Sementara selain enemy biasanya menunjukkan reaksi yang terbatas, tetapi umumnya tidak bermusuhan kecuali diprovokasi.

2.8. Interface DesignInterface Design merupakan pembuatan

desain dari background game, potret dari karakter dan membuat gambar lainnya yang dibutuhkan dalam membuat game.Dalam pembuatan interface design, semua tergantung kepada genre game dan visi dari sebuah game[2]. 2.9. Coding Game

Coding game merupakan bagian dari tahap pengembangan game pada bagian production.Coding game disini mengintregasikan antara gambar, suara dan gameplay.Pada coding game, terdapat bagian – bagian seperti coding sound, Artificial Intelligence, User Interface dan Mission level game coding[2].2.10. Post Release

Page 3: PAPER-JOGJA

Post Release merupakan tahapan akhir dari pengerjaan sebuah game. Sebelum dirilis game tersebut harus melakukan uji coba(Testing) terlebih dahulu dan semua unsur utama game secara fungsional sudah dapat dimainkan. Uji coba (Testing) dibagi menjadi 2 bagian yaitu Alpha dan Beta test[2].

Alpha TestingSuatu titik dimana fitur game lengkap dibangun. Programmer tidak membuat kode, fokus pada membersihkan code base. Group alpha testing (marketing).

Beta TestingTitik dimana game tidak terdapat bug yang dikenal. Antara alpha dan beta, tim fokus pada pembuatan game yg stabil, memperbaiki crash bug. rencanakan dan lakukan beta test secara bertahap. Games Reboisasi ini bergenre Adventure

karena banyaknya level yang ada di dalam permainan selain itu dari tahap level ke level selanjutnya dibuat seperti Map agar lebih terlihat goal dari Games Reboisasi ini , karena sebelum dimulainya permainan , Games Reboisasi memberikan misi kepada player untuk dapat memenuhi dan mencapai goal permainan yaitu terciptanya hutan hutan yang semula gundul menjadi banyak tanaman dan pepohonan yang tumbuh dengan subur[2].

Dalam Games Player ini memiliki ada beberapa tipe karakter game yaitu Palyer Character sebagai pemain , non Player Character sebagai Facilitator untuk membantu palyer caharacter , dan Enemies yang menjadi penghalang dalam melaksanakan misi games[2] .

Player Character dari Games Reboisasi ini ditampilkan dengan mengusung unsur budaya Indonesia yang berasal dari daerah Kalimantan Barat ,di tampilkan dalam penggambaran Map untuk melihat level-level yang akan di lewati oleh player , penggambaran Map di sesuaikan dengan nama wilayah yang ada di kalimantan Barat yaitu Ketapang , Pontianak , Ngabang , Nangapinoh dan Putusibau[2].

Selain itu unsur yang di tampilkan oleh Non Player Charchter menunjukan pakaian adat khas Suku Dayak[2].

Berdasarkan study literatur alasan kami mengambil wilayah Kalimantan Barat karena wilayah kalimantan barat mempunyai luas hutan mencapai ..... m yang dianggap wilayah tersebut memiliki luas hutan paling besar dibanding dengan wilayah kalimantan lainnya [2].

Dari segi grafis yang dibuat Games Reboisasi ini berbentuk 2 dimensi karena hanya dapat dilihat dari satu arah , dibuat pada bidang

datar , mempunyai ukuran panjang dan lebar dan memiliki dimensi luas [2].Dalam tahap perancangan membutuhkan data-data yang akan diolah yaitu adanya beberapa komponen multimedia yang diperlukan dalam pembangunan Games Reboisasi diantaranya : komponen gambar, audio, text , dan animasi[2].

Dengan menggunakan beberapa komponen multimedia tersebut maka dibuat interaksi Games Reboisasi yang digambarkan menggunakan Game Loop yang tujuannya untuk menunjukan apabila terdapat perulangan terhadap pernyataan selama kondisi bernilai true[2].

Berikut Game Loop dari Games Reboisasi :

Page 4: PAPER-JOGJA

Gambar 2. Flowchart Games ReboisasiSelain itu interaksi Games Reboisasi dapat

ditunjukan menggunakan usecase :

Gambar 3. Use Case Diagram Games Reboisasi

Games Reboisasi ini berbasis desktop yang ditempatkan di komputer , laptop maupun gadget . Games Reboisasi ini bersifat offline dan juga online[2].

Perbedaannya apabila dalam keadaan offline Level yang ada dalam permainan ini hanya sampai level 2 , untuk meneruskan level 3 , level 4 dan level 5 maka perangkat lunak yang digunakan dalam melakukan permainan ini harus dalam keadaan online[2].

Manfaat di bangunnya Games Reboisasi adalah memberikan motivasi terhadap penggunanya dalam pengetahuan reboisasi terhadap hutan sekitar , menginformasikan antisipasi kepada pengguna apabila terjadi penggundulan hutan yang dilakukan oleh manusia ,dan memberitahu bagaimana cara untuk melakukan reboisasi di lingkungan di hutan sekitar , yang ada di wilayah negara Indonesia[2].

Games ini dibangun menggunakan framework MDA. MDA (Mechanics, Dynamics, Aesthetic) framework merupakan pendekatan formal untuk memahami game, yang digunakan untuk menjembatani kesenjangan antara rancangan game dan pengembangannya serta penilitian teknis seputar game[2].

Berikut ini merupakan penjelasan dari unsur – unsur MDA framework :1. Mechanics merupakan komponen dasar dari

game yang menggambarkan komponen tertentu dari permainan di tingkat representasi data dan algoritma, yang dimana meliputi aturan permainan seperti menentukan bagaimana game ini dibuat, kondisi kemenangan, mekanisme penegakan aturan dan tindakan yang pemain dapat lakukan untuk bermain game.

2. Dynamics menggambarkan perilaku berjalannya waktu dalam game yang meliputi tindakan kompleks yang terungkap sebagai hasil dari penerapan mechanics seperti menanggapi masukan pemain dan meliputi gameplay.

3. Aesthetic merupakan unsur dari pengalaman pemain yang mengarah kepada pengalaman respon emosional dari pemain.Hasil dari Aesthetic berupa skor.

Berikut ini adalah gambaran aplikasi dari Games Reboisasi :

Melakukan Permainan

GamesReboisasiPemilihan

Daerah yang akan dimainkan

Pencarian Informasi Games

Reboisasi

Page 5: PAPER-JOGJA

Gambar 4. Tampilan awal Games Reboisasi

Gambar 5. Tampilan pemilihan daerah Kalimantan Barat

Gambar 6. Tampilan permainan

3. KesimpulanBerdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis

bahwa konsep pembangunan Games Reboisasi ini bertujuan untuk memberikan motivasi terhadap penggunanya dalam pengetahuan reboisasi terhadap hutan sekitar , menginformasikan antisipasi kepada pengguna apabila terjadi penggundulan hutan yang dilakukan oleh manusia ,dan memberitahu bagaimana cara untuk melakukan reboisasi di lingkungan di hutan sekitar , yang ada di wilayah negara Indonesia.

Dimana konsep pemabangunan Games Reboisasi dilakukan berdasarkan MDA (Mechanics, Dynamics, Aesthetic) framework.

Daftar Pustaka

[1]

[2]

Biodata Penulis

Dian Octora Effendi, Jurusan Informatika Fakultas Teknik Universitas Pasundan Bandung, semester 7 angkatan 2011. Saat ini menjadi mahasiswa di Universitas Pasundan Bandung.

Dinnar Dian Winandya, Jurusan Informatika Fakultas Teknik Universitas Pasundan Bandung, semester 7 angkatan 2011. Saat ini menjadi mahasiswa di Universitas Pasundan Bandung.