paparan kementerian pariwisata

64
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA INDONESIA 2016 - 2019 Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Investasi Pariwisata Kementerian Pariwisata Disampaikan pada Rapat Teknis Pra Musrenbang Regional Kalimantan Jakarta, 10 Maret 2016

Upload: lamkhue

Post on 28-Dec-2016

229 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: paparan kementerian pariwisata

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN

DESTINASI PARIWISATA INDONESIA

2016 - 2019

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Investasi PariwisataKementerian Pariwisata Disampaikan pada Rapat Teknis Pra Musrenbang Regional Kalimantan

Jakarta, 10 Maret 2016

Page 2: paparan kementerian pariwisata

SISTEMATIKA1. Strategic Rationale

2. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata 2015-2019.

3. Implementasi Kebijakan dan Strategi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata

2

Page 3: paparan kementerian pariwisata

STRATEGIC RATIONALEBagian 1.

3

Page 4: paparan kementerian pariwisata

4

PARIWISATA ADALAH KUNCI PEMBANGUNAN, KESEJAHTERAAN DAN KEBAHAGIAAN :

PARIWISATA ADALAH SEKTOR UNGGULAN

(TOURISM IS A LEADING SECTOR)

- Meningkatnya destinasi dan investasi pariwisata, menjadikan Pariwisata sebagai faktor kunci dalampendapatan ekspor, penciptaan lapangan kerja, pengembangan usaha dan infrastruktur;

- Pariwisata telah mengalami ekspansi dan diversifikasiberkelanjutan, dan menjadi salah satu sektor ekonomiyang terbesar dan tercepat pertumbuhannya di dunia;

- Meskipun krisis global terjadi beberapa kali, jumlahperjalanan wisatawan internasional tetapmenunjukkan pertumbuhan yang positif 25 jutaorang (1950) 278 juta orang (1980) 528 Juta orang(1995) 1,1 milyar orang (2014).

9.5%Dari PDB – Dampak

Langsung, Dampak

Tidak Langsung, dan

Dampak Ikutan (2014)

1 dari 11 Lapangan Kerja

US$ 1.4 Triliun Ekspor

5%Dari Ekspor Dunia

2014

25Juta Wisatawan pada

tahun 1950

1138Juta Wisatawan pada

tahun 2014

5 s.d. 6 Miliar Wisatawan

Domestik

Sumber: UNWTO Tourism Highlights, 2014UNWTO World Tourism Barometer, Jan. 2015WTTC, Jan. 2015

STRATEGIC RATIONALE : PARIWISATA DI DUNIA

Page 5: paparan kementerian pariwisata

5

KONDISI SAAT INI DAN TARGET PARIWISATA PADA TAHUN 2019

• Indeks Daya Saing kepariwisataan

• Kedatangan Wisatawan Mancanegara

• Perjalanan Wisatawan Nusantara

• Kontribusi terhadap PDB (WTTC)

• Devisa

• Kontribusi terhadap Kesempatan Kerja

2014 TARGET 2019

• 15%

• Rp. 280 triliun

• 13 juta

• 9 % (Rp. 946,09 triliun)

• Rp. 140 triliun

• 11 juta

• #30

• 20 juta

• 275 juta

• #70

• 9 juta

• 250 juta

ma

cro

mic

ro

*) Source data : UNWTO – United Nation World Tourism Organization**) WEF : World Economic Forum

Malaysia : 27,4 juta (million)Singapore : 15,1 juta (million)Thailand : 24,8 juta (million)

Perbandingan dengan negara ASEAN lainnya (2014):

Page 6: paparan kementerian pariwisata

6

INDEKS DAYA SAING PARIWISATA INDONESIA DIBANDINGKAN MALAYSIA DAN THAILAND

Source : World Economic Forum (WEF), 2015.

No. Sub Index / Pillar Indonesia Malaysia Thailand

Travel and Tourism Competitiveness Index 2015 50 25 35

I ENABLING ENVIRONMENT 80 40 74

1 Business Environment 63 10 38

2 Safety and Security 83 42 132

3 Health and Hygiene 109 73 89

4 Human Resources and Labour Market 53 30 29

5 ICT Readiness 85 54 60

II TRAVEL AND TOURISM POLICY AND ENABLING CONDITION 9 24 49

6 Prioritization of Travel and Tourism 15 56 40

7 International Openness 55 46 49

8 Price Competitiveness 3 6 36

9 Environmental Sustainability 134 119 116

III INFRASTRUCTURE 75 41 37

10 Air Transport Infrastructures 39 21 17

11 Ground and Port Infrastructure 77 35 71

12 Tourist Service Infrastructure 101 68 21

IV NATURAL AND CULTURAL RESOURCES 17 24 21

13 Natural Resources 19 26 16

14 Cultural Resources and Business Travel 25 27 34

: Top Five (Rank) : Bottom Five (Rank)

TRAVEL AND TOURISM COMPETITIVENESS INDEX

Page 7: paparan kementerian pariwisata

7

ANALISA INDEKS DAYA SAING PARIWISATA INDONESIA DIBANDINGKAN MALAYSIA DAN THAILAND: INDIKATOR HEALTH AND HYGIENE

Source : World Economic Forum (WEF), 2015.

No. Indicator/sub indicator Indonesia Malaysia Thailand

Travel and Tourism Competitiveness Index 2015

50 25 35

Health and Hygiene 109 73 89

1 Physician density per 1,000 population. 113 76 100

2 Access to improved sanitation (% population) 105 51 59

3 Access to improved drinking water (% population) 105 1 69

4 Hospital beds per 10,000 population. 113 85 74

5 HIV prevalence (% pop.) 74 74 108

6 Malaria incidence per 100,000 population 48 26 39

: Bottom Rank

Page 8: paparan kementerian pariwisata

8

ANALISA INDEKS DAYA SAING PARIWISATA INDONESIA DIBANDINGKAN MALAYSIA DAN THAILAND: INDIKATOR ICT READINESS

Source : World Economic Forum (WEF), 2015.

No. Indicator/sub indicator Indonesia Malaysia Thailand

Travel and Tourism Competitiveness Index 2015 50 25 35

ICT Readiness 85 54 60

1 ICT use for B2B transactions 51 21 59

2 Internet use for B2C transactions 28 15 48

3 Individuals using internet (%) 110 41 95

4 Broadband internet subs. per 100 population 102 69 72

5 Mobile telephone subs. per 100 population 47 31 34

6 Mobile broadband subs. per 100 population 78 94 42

7 Mobile network coverage (% population.) 1 99 1

8 Quality of electricity supply 83 39 58

: Bottom Rank

Page 9: paparan kementerian pariwisata

9

ANALISA INDEKS DAYA SAING PARIWISATA INDONESIA DIBANDINGKAN MALAYSIA DAN THAILAND: INDIKATOR TOURIST SERVICES INFRASTRUCTURE

Source : World Economic Forum (WEF), 2015.

No. Indicator/sub indicator Indonesia Malaysia Thailand

Travel and Tourism Competitiveness Index 2015

50 25 35

Tourist Service Infrastructure 101 68 211 Hotel rooms per 100 population. 100 47 412 Extension of business trips recommended 67 22 213 Presence of major car rental companies 105 81 35

4ATMs accepting Visa cards per million pop.

86 56 7

: Bottom Rank

Page 10: paparan kementerian pariwisata

10

ANALISA INDEKS DAYA SAING PARIWISATA INDONESIA DIBANDINGKAN MALAYSIA DAN THAILAND: INDIKATOR ENVIRONTMENTAL SUSTAINABILITY

Source : World Economic Forum (WEF), 2015.

No. Indicator/sub indicator Indonesia Malaysia Thailand

Travel and Tourism Competitiveness Index 2015

50 25 35

Environmental Sustainability 134 119 116

1 Stringency of environmental regulations 73 31 103

2 Enforcement of environmental regulations 64 26 92

3 Sustainability of T&T development 57 7 61

4 Particulate matter (2.5) concentration (μg/m3) 80 88 123

5 No. of envtl. treaty ratifications (0–27 best) 63 73 104

6 Baseline water stress (0–5 worst) 99 78 70

7 Threatened species (% total species) 129 130 109

8 Forest cover change (% average per year) 97 105 61

9 Wastewater treatment (%) 117 81 63

10 Coastal shelf fishing pressure (tonnes per km2) 73 96 93

: Bottom Rank

Page 11: paparan kementerian pariwisata

11

PORTOFOLIO PRODUK

PORTOFOLIO PRODUK

Alam (Nature) (35 %)

1. WISATA BAHARI (MARINE TOURISM) (35%)

2. EKOWISATA (ECO TOURISM) (45%)

3. WISATA PETUALANGAN (ADVENTURE TOURISM)

(20%)

Budaya (Culture) (60 %)

1. WISATA WARISAN BUDAYA DAN SEJARAH

(HERITAGE AND PILGRIM TOURISM) (20%)

2. WISATA BELANJA DAN KULINER

(CULINARY AND SHOPPING TOURISM) (45%)

3. WISATA KOTA DAN DESA (CITY AND VILLAGE

TOURISM) (35%)

Buatan Manusia (Man Made)

(5 %)

1. WISATA MICE (MICE & EVENTS TOURISM) (25%)

2. WISATA OLAHRAGA (SPORT TOURISM) (60%)

3. OBJEK WISATA TERINEGRASI (INTEGRATED

AREA TOURISM) (15%)

Source: Passenger Exit Survey, 2014

9 Portofolio Produk

Page 12: paparan kementerian pariwisata

Island : Akselerasi Pelabuhan Tanjung Berakit

No Dimensi Indonesia Thailand Malaysia

1 Tipe Destinasi Bintan Phuket Langkawi

2 Jumlah Wisman (2014) 500.000 4.050.000 3.570.000

3Daya Tarik Utama

(Highlights Attraction)Pantai, Resort, Golf Pantai

Pantai, Cable car and Sky

Bridge

4 Amenitas

Hotel, pelabuhan marina,

Public Transportation,

rental sepeda, pertokoan,

kuliner

TIC, hotel, villa, money

changer, public

transportation, rental

TIC, hotel, villa, money

changer, public

transportation, rental,

cable car, sky bridge

5 Event Bintan Art FestivalPhuket King's Cup

Regatta

Langkawi International

Water Festival

6 Pengelolaan Badan Otorita Regency GovernmentLangkawi Development

Authority (LADA)

7 Foto

12

PERBANDINGAN PORTOFOLIO PRODUK DESTINASI WISATA DENGAN KOMPETITOR

Page 13: paparan kementerian pariwisata

Beach

No Dimensi Indonesia Thailand Malaysia

1 Tipe Destinasi Pantai Sanur - Kuta Pantai Pattaya Pantai Cenang

2 Jumlah Wisman

4,1 juta(Data Kunjungan

Wisatawan Mancanegara

yang langsung ke Bali

Tahun 2015)Source:

http://www.disparda.baliprov.go

.id/id/Statistik2

4,0 juta(Data Kunjungan

Wisatawan Mancanegara

ke Pattaya Tahun 2015)Source:

https://en.wikipedia.org/wiki/Pat

taya

1,2 juta (Data Kunjungan

Wisatawan Mancanegara ke

Langkawi Tahun 2015)

Source:

http://www.lada.gov.my/v2/en/i

nformation/tourist-statistic.html

3Daya Tarik Utama

(Highlights Attraction)

- Sunrise Spot

- Pantai Pasir Putih

- Seawalker, Snorkeling

- Scuba Diving

- Pantai Pasir Putih

- Jetski, Selancar Angin

- Pantai Pasir Putih

- Jetski, Parasailing,

Banana Boat

4 Amenitas

Hotel, Restaurant,

Souvenir Shop &

Shopping Centre, Spa,

ATM, Money Changer,

Public Toilet

Hotel, Restaurant,

Souvenir Shop &

Shopping Centre, ATM,

Money Changer, Public

Toilet

Hotel, Restaurant,

Souvenir Shop &

Shopping Centre,

Museum, Spa, Night

Market, Public Toilet

5 Event Sanur Village FestivalPattaya International Bed

Race

Langkawi International

Water Festival

6 PengelolaanDinas Pariwisata Provinsi

Bali

Tourism Authority of

Thailand (TAT)

Langkawi Development

Authority

7 Foto-Foto

13

PERBANDINGAN PORTOFOLIO PRODUK DESTINASI WISATA DENGAN KOMPETITOR

Page 14: paparan kementerian pariwisata

Diving : Mengundang InvestorNo Dimensi Indonesia Thailand Malaysia

1 Tipe Destinasi Raja Ampat Phi Phi Island Sipadan

2 Jumlah Wisman

18.000 (Tahun 2015)Source:

http://travel.kompas.com/read/2015/10/08/14160082

7/Kadispar.Raja.Ampat.Optimistis.Raih.18.000.Wis

man

30.000 (Tahun 2015)Source:

https://en.wikipedia.org/wiki/Phi_Phi_Islands

774,276(Data Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke

Sabah Tahun 2015)

Source:

http://www.sabahtourism.com/sites/default/files/visit

or-jan-nov-2015.pdf

3Daya Tarik Utama

(Highlights Attraction)

- Diving

- Snorkeling

- Fotografi

- Island Hoping

- Coral Triangle

- Diving

- Snorkeling

- Spa

- Sunset Tour

- Cliff Jumping

- Diving

- Snorkeling

- Memancing

- Fotografi

- Eksplorasi Desa

Nelayan

4 AmenitasHotel, Resort, Homestay,

Restaurant

Hotel, Resort, Restaurant,

Souvenir Shop

Hotel, Resort, Restaurant,

Souvenir Shop

5 EventFestival Bahari Raja

AmpatAndaman Sea Festival Sipadan Surf Festival

6 PengelolaanDinas Pariwisata

Kabupaten Raja Ampat

Tourism Authority of

Thailand (TAT)Sabah Tourism Board

7 Foto-Foto

14

PERBANDINGAN PORTOFOLIO PRODUK DESTINASI WISATA DENGAN KOMPETITOR

Page 15: paparan kementerian pariwisata

Culture : Membentuk Badan Otorita Pariwisata (BOP) Borobudur

No Dimensi Indonesia Cambodia Malaysia

1 Tipe Destinasi Borobudur Angkorwat Georgetown (Penang)

2 Jumlah Wisman (2014) 254.082 2.350.000 720.000

3Daya Tarik Utama

(Highlights Attraction)

Kompleks Candi

UNESCO Heritage Site

Kompleks Candi

UNESCO Heritage Site

19th century churches,

temples, and mosques

UNESCO Heritage Site

4 Amenitas

Hotel, Homestay,

Parkiran, Taman, petunjuk

arah/penjelasan, TIC,

retail, kuliner, pejalan

kaki, souvenir

Hotel, TIC, Pedestrian,

kuliner

Hotel, TIC, Pedestrian,

Airport, Cruise port, bus

wisata,kuliner, pusat

perbelanjaan, Trishaw,

petunjuk arah/penjelasan,

souvenir

5 Event Waisak - George Town Festival

6 Pengelolaan PT. TWBCAPSARA National

AuthorityState Government

7Foto

15

PERBANDINGAN PORTOFOLIO PRODUK DESTINASI WISATA DENGAN KOMPETITOR

Page 16: paparan kementerian pariwisata

Heritage : Menunjuk “Paradores Spanyol” sebagai konsultan

No Dimensi Indonesia Thailand Malaysia

1 Tipe DestinasiKota Tua Jakarta

UNESCO nominee

Sukhothai Old City

UNESCO Heritage Site

Kota Malaka

UNESCO Heritage Site

2 Jumlah Wisman (2014) 116.461 1.000.000 3.900.000

3Daya Tarik Utama

(Highlights Attraction)

Gedung tua peninggalan

sejarah dan museum

Candi peninggalan

sejarah

Gedung tua peninggalan

sejarah dan museum

4 Amenitas

Hotel, Parkir, TIC,

Signage, Public

Transportation, rental

sepeda, pertokoan,

kuliner

TIC, hotel, guesthouse,

busloads, songtaews,

rental sepeda, money

changer, souvenir,

TIC, Bandara (LCCT),

Hotels, Signage,

Pedistrian, becak, kuliner

5 Event Festival Kota TuaSukothai Sound and Light

FestivalGeorge Town Festival

6 PengelolaanPT. Pembangunan Kota

Tua Jakarta

Independent managemen

under the direction of Fine

Arts Department of

Thailand

Melaka State Government

7 Foto

16

PERBANDINGAN PORTOFOLIO PRODUK DESTINASI WISATA DENGAN KOMPETITOR

Page 17: paparan kementerian pariwisata

KEBIJAKAN & STRATEGI PEMBANGUNAN DESTINASI PARIWISATATAHUN 2015 - 2019

Bagian 2.

17

Page 18: paparan kementerian pariwisata

18

PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL

DESTINASI PARIWISATA

INDUSTRI PARIWISATA

PEMASARAN PARIWISATA

KELEMBAGAAN KEPARIWISATAAN

Pembangunan daya tarik wisata/atraksi

Pembangunan prasarana

Penyediaan fasilitas umum

Pembangunan fasilitas pariwisata

Pemberdayaan masyarakat

Menciptakan, meningkatkan kualitas

produk & pelayanan kepariwisataan serta

kemudahan pergerakanwisatawan di destinasi

pariwisata.

Pembangunan struktur industri pariwisata

Daya saing produk pariwisata

Kemitraan usaha pariwisata

Kredibilitas bisnis

Tanggung jawab terhadap lingkungan alam & sosial budaya

Mendorong penguatan struktur industri pariwisata,

peningkatan daya saing produk pariwisata,

penguatan kemitraan usaha pariwisata, penciptaan

kredibilitas bisnis, & pengembangan tanggung

jawab terhadap lingkungan.

Menciptakan, mengkomunikasikan,

menyampaikan produk wisata dan mengelola relasi

dengan wisatawan untuk mengembangkan

kepariwisataan seluruh pemangku kepentingannya.

Pengembangan organisasi pemerintah,

pemerintah daerah, swasta, & masyarakat

Pengembangan sumber daya manusia

Pengembangan regulasi,serta mekanisme

operasional di bidang kepariwisataan

Mengembangkan organisasikepariwisataan, SDM

pariwisata untukmendukung dan

meningkatkan kualitas pengelolaan &

penyelenggaraan kegiatan Kepariwisataan di

Destinasi Pariwisata.

Pengembangan pasar wisatawan

Pengembangan citra pariwisata

Pengembangan kemitraan Pemasaran Pariwisata

Pengembangan promosi pariwisata.

Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2011 tentang RIPPARNAS 2010 -2025

18

Page 19: paparan kementerian pariwisata

PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATADestinasi pariwisata yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, berwawasan lingkungan,

meningkatkan pendapatan nasional, daerah dan masyarakat

19

PERWILAYAHAN ATRAKSI WISATA AKSESIBILITAS AMENITAS MASYARAKAT

OUTCOME/IMPACT :1. Jumlah Wisatawan : Mancanegara dan Nusantara 2. Jumlah Devisa dari Wisatawan Mancanegara3. Jumlah Pengeluaran Wisatawan Nusantara4. PDB Bidang Pariwisata

INVESTASI

• 50 DPN (Destinasi

Pariwisata Nasional);

• 88 KSPN (Kawasan

Strategis Pariwisata

Nasional);

• 222 KPPN (Kawasan

Pengembangan

Pariwisata Nasional)

• Daya Tarik

Wisata Alam;

• Daya Tarik

Wisata Budaya;

• Daya Tarik

Wisata Buatan

Manusia

• Prasarana

transportasi

• Sarana

transportasi

• Sistem

transportasi

• Prasarana

Umum

• Fasilitas

Umum

• Fasilitas

pariwisata

• Peningkatan

kapasitas sumber

daya masyarakat

• Peningkatan

kesadaran dan

peran

masyarakat

• Insentif

investasi

• Kemudahan

investasi

• Promosi

investasi

TUJUAN PEMBANGUNAN DESTINASI PARIWISATA : Meningkatkan kualitas dan kuantitas destinasi pariwisata

PORTFOLIO PRODUK WISATA

ALAM/Nature (35%) BUDAYA/Culture (60%) BUATAN MANUSIA/ Manmade (5%)

1. Wisata Bahari

2. Ekowisata

3. Wisata Petualangan

1. Wisata Warisan Budaya dan Sejarah

2. Wisata Belanja dan Kuliner

3. Wisata Kota dan Desa

1. Wisata MICE dan Even

2. Wisata Olah Raga

3. Wisata Kawasan Terintegrasi

25%

60%

15%35%

45%

20%

20%

45%

35%

Page 20: paparan kementerian pariwisata

PELUANG

1. Sumberdaya alam

2. Prioritas kepariwisataan

3. Daya saing harga

4. Sumber Daya Manusia

5. Keselamatan dan Keamanan

KENDALA

1. Infrastruktur pariwisata2. Infrastruktur ICT3. Kebersihan dan kesehatan4. Aksesbilitas (connectivity, seat capacity,

dan direct flight)5. Regulasi (ijin masuk kapal layar /yacht,

visa, bea cukai)

STRATEGY FORMULATION

PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA

PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA :1. Pengembangan infrastruktur dan ekosistem pariwisata;

2. Peningkatan kualitas dan kuantitas destinasi wisata budaya, alam, dan buatan;

3. Tata Kelola Destinasi Pariwisata di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional; dan

4. Pemberdayaan masyarakat.

5. Profil dan promosi investasi pariwisata

6. Dukungan Lintas Sektor

20

Page 21: paparan kementerian pariwisata

Perwilayahan

Pembangunan

DTW

Aksesibilitas

Pariwisata

Prasarana Umum,

Fasilitas Umum

dan pariwisata

Pemberdayaan

Masyarakat

• 50 DPN (Destinasi Pariwisata Nasional);

• 88 KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional);

• 222 KPPN (Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional)

STRATEGI PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA

21

Wisata Alam; Wisata Budaya; Wisata Buatan

• Sarana transportasi (moda transportasi angkutan jalan, sungai, danau dan

penyeberangan, angkutan laut dan kereta api),

• Prasarana transportasi (pelabuhan laut, bandara, stasiun) dan

• Sistem Transportasi (informasi rute dan jadwal, ICT, kemudahan reservasi moda)

• Prasarana umum (Listrik, Air, Telekomunikasi, pengelolaan limbah)

• Fasilitas Umum (keamanan, keuangan perbankan, bisnis, kesehatan, sanitasi dan

kebersihan, khusus bagi penderita cacat fisik, anak-anak dan lanjut usia, rekreasi,

lahan parkir dan ibadah)

• Fasilitas Pariwisata (akomodasi, rumah makan/restoran, informasi dan pelayan

pariwisata, keimigrasian, TIC dan e-tourism kios, polisi pariwisata dan satuan

tugas wisata, toko cinderamata, penunjuk arah-papan informasi wisata-rambu lalu

lintas wisata, bentuk bentang lahan)

Sadar Wisata; Pengembangan Kapasitas Masyarakat

Sumber: RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL 2010 – 2025 (PP 50/2011) Pasal 7, ayat a

Investasi

PariwisataProfil Investasi; Promosi Investasi dan Forum Bisnis

Page 22: paparan kementerian pariwisata

PRIORITAS PENGEMBANGAN DESTINASI 2015-2019

PRIORITAS TOP FIVE DESTINASI KSPN 1 KSPN Coral Triangle (Bunaken, Wakatobi, Raja Ampat, Morotai)

2KSPN Pulau Terdepan dan Perbatasan (Weh, Natuna, Teluk Dalam - Nias, Nongsa - P. Abang,

Sentarum)

3 KSPN Green Belt (Tanjung Puting, Ijen-Baluran, Menjangan-Pemuteran, Toraja, Borobudur)

4 KSPN Geopark (Toba, Rinjani, Bromo-Tengger-Semeru, Kintamani-Batur)

5KSPN Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil (Tanjung Kelayang, Kota Tua-Sunda Kelapa,

Pulau Seribu, Alor, Komodo, Gili Tramena, Sanur-Kuta-Nusa Dua)

PRIORITAS TOP FIVE TEMA PENGEMBANGAN DESTINASI

1Bahari (Coastal, Marine dan Submarine) (Bunaken, Wakatobi, Raja Ampat, Morotai, Tanjung

Kelayang, Pulau Seribu, Alor, Komodo, Gili Tramena, Weh, Natuna, Nongsa - Pulau Abang)

2 Ecotourism (Tanjung Puting, Ijen-Baluran, Toba, Rinjani, Bromo-Tengger-Semeru, Sentarum)

3 Culture Heritage (Toraja, Borobudur, Kota Tua-Sunda Kelapa, Aceh, Sumbar, NTB)

4 Adventure (Nias, Menjangan-Pemuteran, Kintamani-Batur)

5 Kuliner (Sanur-Kuta-Nusa Dua)

Kriteria Pengembangan Destinasi Pariwisata:1. Nilai daya tarik (atraksi) yang berkualitas2. Kesiapan amenitas pariwisata (infrastruktur dan sarana prasarana pariwisata)3. Aksesibilitas (jaringan moda transportasi dan konektivitas) 4. Kesiapan dan dukungan masyarakat dan Pemerintah Daerah5. Tata kelola destinasi pariwisata6. Potensi pengembangan pasar mancanegara dan nusantara

Didukung oleh Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Kementerian BUMN

22

Page 23: paparan kementerian pariwisata

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN & STRATEGI PEMBANGUNAN DESTINASI PARIWISATA

Bagian 3.

23

Page 24: paparan kementerian pariwisata

24

SI : Pengembangan Destinasi Pariwisata

Pendekatan Pengembangan Destinasi Pariwisata (Produk)

Aksesibilitas

Amenitas

Atraksi

• Sarana (moda transportasi angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan, angkutan laut dan kereta api),

• Prasarana (pelabuhan laut, bandara, stasiun) dan• Sistem Transportasi (informasi rute dan jadwal, ICT, kemudahan reservasi

moda)

• Prasarana umum (Listrik, Air, Telekomunikasi, pengelolaan limbah)• Fasilitas Umum (keamanan, keuangan perbankan, bisnis, kesehatan, sanitasi

dan kebersihan, khusus bagi penderita cacat fisik, anak-anak dan lanjut usia, rekreasi, lahan parkir dan ibadah)

• Fasilitas Pariwisata (akomodasi, rumah makan/restoran, informasi dan pelayan pariwisata, keimigrasian, TIC dan e-tourism kios, polisi pariwisata dan satuan tugas wisata, toko cinderamata, penunjuk arah-papan informasi wisata-rambu lalu lintas wisata, bentuk bentang lahan)

• Standardisasi dan Sertifikasi Usaha Pariwisata

• Diversifikasi aktivitas wisata • Manajemen Pengunjung (Visitor management)• Sadar wisata

Page 25: paparan kementerian pariwisata

No. Sasaran Indikator Target

1 Meningkatnya jumlah

pengeluaran wisatawan

mancanegara

Jumlah pengeluaran per wisatawan mancanegara per kunjungan (US$)

Rata-rata

pertumbuhan 2,5%

per tahun

2 Meningkatnya jumlah

pengeluaran wisatawan

nusantara

Jumlah pengeluaran per wisatawan nusantara per kunjungan (ribu Rp)

Rata-rata

pertumbuhan 4% per

tahun

3 Meningkatnya kontribusi

produk domestik bruto di

bidang Kepariwisataan

Kontribusi sektor pariwisata

terhadap produk Domestik

Bruto (PDB) nasional (Trilliun

Rp)

Rata-rata

pertumbuhan 5,8%

per tahun

4. Meningkatnya jumlah

penerimaan devisa

Jumlah penerimaan devisa(US$ miliar)

Rata-rata

pertumbuhan 10,7%

per tahun

INDIKATOR DAN TARGET PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA

25

Page 26: paparan kementerian pariwisata

26

Implementasi Strategi (Strategy Implementation)

Page 27: paparan kementerian pariwisata

Konsep “GREAT”(The Concept of “GREAT”)

Sebuah pendekatan pembangunandaerah pariwisata yangmengintegrasikan komponen;seperti infrastruktur, aksesibilitas,konektivitas, aktifitas, fasilitas,perhotelan, dan preferensi pasar(pintu masuk / pintu distribusi,pola pergerakan wisata, kesiapandan kepastian bisnis danmanajemen pariwisata) untukmengoptimalkan nilai ekonomidan dampak positif untukmasyarakat, bisnis, dan daerah

GREAT

GREAT KALIMANTAN

27

Page 28: paparan kementerian pariwisata

Great Batam

Great Jakarta

Great Yogyakarta

Great Bali

Great Kalimantan

Great Sulawesi

Great Sumatera

Great Bandung

Great Maluku Papua

Great Surabaya

SI: PEMBANGUNAN PARIWISATA REGIONAL BERDASARKAN KONSEP ‘GREAT’

28

Page 29: paparan kementerian pariwisata

Daerah Total Wisatawan

Mancanegara Angka Kedatangan

Great Bali 3,507,310 41 % Ngurah Rai 3,241,889; Lombok 40,380

Great Jakarta 2,305,729 27 % Soekarno-Hatta 2,240,502; Tanjung Priok 65,227;

Great Batam 1,885,012 22 %Batam 1,336,430; Tanjung Uban 318,154; Tanjung Balai Karimun 104,889; Tanjung Pinang 99,593; Sultan Syarif Kasim II 25,946;

Great Sumatera* 269,685 3 % Kualanamu 225,550 ; Minangkabau 44,135;

Great Surabaya 225,041 3 % Juanda 225,041

Great Bandung 176,318 2 % Husein Sastranegara 176,318;

Great Yogyakarta 103,758 1 % Adi Sucipto 86,020; Adi Sumarmo 17,738

Great Kalimantan* 41,760 0.5% Sepinggan 16,904; Entikong 24,856

Great Sulawesi* 37,647 0.6% Makassar 17,730; Sam Ratulangi 19,917

Great Maluku Papua*

Sumber : Pusdatin, Kemenpar dan BPS, 2014

SI: PRIORITAS PINTU KEDATANGAN UTAMA WISATAWAN MANCANEGARA

29

Page 30: paparan kementerian pariwisata

SI: FOKUS DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN 25 KSPN TAHUN 2016

NO LOKASI PROVINSI NO LOKASI PROVINSI

1 Kintamani – Danau Batur Bali 14 Borobudur Jateng

2 Kuta – Sanur – Nusa Dua Bali 15 Kota Tua - Sunda

Kelapa

DKI Jakarta

3 Menjangan – Pemuteran Bali 16 Kepulauan Seribu DKI Jakarta

4 Rinjani NTB 17 Bromo – Tengger

– Semeru

Jatim

5 Gili Tramena NTB 18 Ijen – Baluran Jatim

6 Ende – Kalimutu NTT 19 Tanjung Puting Kalteng

7 Komodo NTT 20 Sentarum Kalbar

8 Weh Aceh 21 Toraja Sulsel

9 Toba Sumut 22 Bunaken Sulut

10 Teluk Dalam – Nias Sumut 23 Wakatobi Sultra

11 Nongsa – P. Abang Keppri 24 Morotai Malut

12 Anambas – Natuna Keppri 25 Raja Ampat Papua Barat

13 Tanjung Kelayang Babel

30

Page 31: paparan kementerian pariwisata

SEBARAN 25 KSPN PRIORITAS

WAKATOBI,

SULAWESI

TENGGARA

RAJA AMPAT,

PAPUA BARAT

BUNAKEN,

SULAWESI UTARA

MOROTAI, MALUKU

UTARA

TORAJA, SULAWESI

SELATAN

TANJUNG PUTING,

KALIMANTAN

TENGAH

SENTARUM,

KALIMANTAN

BARAT

NATUNA-ANAMBAS,

KEPULAUAN RIAU

WEH-SABANG,

ACEH

TOBA, SUMATERA

UTARA

TELUK DALAM-

NIAS, SUMATERA

UTARA

NONGSA-PULAU

ABANG,

KEPULAUAN RIAU

TANJUNG

KELAYANG,

BANGKA BELITUNG

KEPULAUAN

SERIBU, DKI

JAKARTA

KOTA TUA-SUNDA

KELAPA, DKI

JAKARTA

BOROBUDUR, JAWA

TENGAH

BROMO-TENGGER-

SEMERU, JAWA

TIMUR

MENJANGAN-

PEMUTERAN, BALI

KUTA-SANUR-NUSA

DUA, BALI

IJEN-BALURAN,

JAWA TIMUR

KINTAMANI-DANAU

BATUR, BALI

GILI TRAMENA,

NUSA TENGGARA

BARAT

RINJANI, NUSA

TENGGARA BARAT

KOMODO, NUSA

TENGGARA TIMUR

ENDE-KELIMUTU,

NUSA TENGGARA

TIMUR

31

Page 32: paparan kementerian pariwisata

KSPN

KALIMANTAN

32

Page 33: paparan kementerian pariwisata

33

1 Sambas dan sekitarnya Kalimantan Barat Kab. Sambas Bentang Alam, Wisata

Pantai/Bahari, Taman

Nasional Laut, Situs

Sejarah/Tempat Ibadah

2 Sentarum dan sekitarnya Kalimantan Barat Kab. Kapuas Hulu (ada

wacana pembentukan

Kab. Sentarum sejak

2012)

Bentang Alam, Wisata

Pantai/Bahari, Situs

Sejarah/Tempat Ibadah, Adat

Tradisi

3 Tanjung Puting dan sekitarnya Kalimantan Tengah Kab. Seruyan, Kab.

Kogtawaringin Barat

Bentang Alam, Wisata

Pantai/Bahari, Taman

Nasional, Taman Nasional,

Situs Sejarah/Tempat Ibadah,

Seni Kerajinan

4 Long Bagun dan sekitarnya Kalimantan Timur Kab. Kutai Barat Bentang Alam, Adat Tradisi

5 Kota Bangun - Tanjung Isuy dan

sekitarnya

Kalimantan Timur Kab. Kutai Kertanegara,

Kab. Kutai Barat

Bentang Alam, Adat Tradisi,

Taman Wisata Tirta

6 Derawan - Sangalaki dan sekitarnya Kalimantan Timur Kab. Berau Wisata Pantai/Bahari, Flora

Fauna

7 Kayan - Mentarang dan sekitarnya Kalimantan Utara Kab. Malinau, Kab.

Nunukan, Kab. Bulungan

Bentang Alam, Taman

Nasional, Kawasan Olahraga

8 Lhoksado dan sekitarnya Kalimantan Selatan Kab. Hulu Sungai Selatan Bentang Alam, Kawasan

Olahraga, Situs

Sejarah/Tempat Ibadah

KSPN DI KALIMANTAN

Page 34: paparan kementerian pariwisata

TATA KELOLA

DMO

KALIMANTAN

34

Page 35: paparan kementerian pariwisata

TATA KELOLA DMO TANJUNG PUTING

• Letak geografis: 2035'-3020' LS dan 111050'-112015' BT

• Meliputi kabupaten Kotawaringin Barat dan kabupaten

Seruyan

• Wilaya Pada awalnya terdiri dari Cagar Alam Kotawaringin

dan Suaka Margasatwa Sampit dengan luas total 305.000

ha. Namun semenjak tahun 1996 taman nasional yang

terletak di semenanjung barat daya Kalimantan Tengah ini

bertambah menjadi 415.040 hektar. Dan sejak tahun

1977, kawasan ini ditetapkan sebagai Cagar Biosfeer oleh

badan dunia, yaitu UNESCO

• Batas Wilayah

Sebelah Utara: Sungai Kumai

Sebelah Timur : Sungai Seruyan

Sebelah Barat : Pantai Laut Jawa

Sebelah Selatan : Pantai Laut Jawa

Jumlah Penduduk:

35

Page 36: paparan kementerian pariwisata

Sumber : DSRA DMO Tanjung Puting

No Daya Tarik Wisata Alam

1 Keanekaragaman Flora

2 Keanekaragaman Fauna

3 Pos Tanjung Harapan

4 Pondok Tanggui

5 Camp Leakey

6 Danau Burung

7 Sungai Buluh

8 Natai Lengkuas

9 Pantai Kubu

10 Taman Wisata Alam Tanjung Keluang

11 Sungai Sekonyer (river cruising)

No Daya Tarik Wisata Budaya

1 Istana Kuning

2 Festival Budaya Kotawaringin Barat

3 Tarian Tradisional Dayak dan Melayu

4 Rumah Betang

5 Acara Tewah

Moda

Transportasi

Jalur Keterangan

Udara Jakarta – Pangkalan Bun

Semarang – Pangkalan

Bun

Surabaya – Pangkalan

Bun

Penerbangan menuju

Banjarmasin /

Palangkaraya

Melanjutkan

perjalanan dengan bus

Darat Banjarmasin –

Palangkaraya –

Pangakalan Bun

Menggunakan bus

Banjarmasin -

Pangakalan Bun

Menggunakan bus

AKSES

Sarana dan Prasarana

1. ATM

2. Dermaga

3. Pelabuhan, Bandara

4. Penginapan (Hotel, cottage,

guest house, klotok/perahu

wisata, dll) ,Restoran

5. Air bersih, Listrik

6. Tempat Ibadah, Perbankan

7. Komunikasi , Kesehatan

Profil Umum Tata Kelola DMO Tanjung Puting

36

Page 37: paparan kementerian pariwisata

TATA KELOLA DMO DERAWAN

Kabupaten Berau memiliki luas wilayah 34.127 Km2. Letak daerah ini berada tidak jauh dari Garis Khatulistiwa dengan posisi berada antara 116° sampai dengan 119° Bujur Timur dan 1° sampai dengan 2°33' Lintang Utara.

Batas wilayah Kabupaten Berau adalah sebagai berikut :

Wilayah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bulungan

Wilayah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kutai Timur

Wilayah Timur dibatasi oleh laut Sulawesi

Wilayah Barat berbatasan dengan Kabupaten Malinau, Bulungan dan Kutai Timur

Secara geografis, Kepulauan Derawan terletak di semenanjung utara perairan laut Kabupaten Berau yang terdiri dari beberapa pulau yaitu Pulau Panjang, Pulau Raburabu, Pulau Samama, Pulau Sangalaki, Pulau Kakaban, Pulau Nabuko, Pulau Maratua dan Pulau Derawan.

Populasi

- Total 251.985 jiwa(2013)

37

Page 38: paparan kementerian pariwisata

No. Daya Tarik Wisata (DTW)

1. Pulau Derawan

2. Pulau Kakaban3. Pulau Sangalaki

4. Pulau Maratua

Daya Tarik Wisata Alam

Daya Tarik Wisata Seni Dan Budaya

No. Nama Daya Tarik Wisata

1. Labuan Cermin Kecamatan Biduk-Biduk

2.Taman Buru Batu Putih

di Kecamatan Talisayan

3. Bekas Istana Kesultanan Gunung Tabur

4. Keraton Kesultanan Sambaliung

5.

Makam Raja-Raja Kesultanan Gunung

Tabur di tepi Sungai Berau dan Sungai

Kelay

6.Masjid Agung Baitul Hikmah di Kota

Tanjung Redeb

Kondisi Jalan Di Kabupaten Berau

1. Jalan KabupatenJalan tembus trans Kalimantan :a.Tg.Redeb - Tg. Selor 125 Kmb.Tg. Redeb - Talisayan 161,1 Kmc.Talisayan - Sangkulirang 174,7 Kmd.Tg. Redeb - Sangkulirang 335,8 Km2. Peningkatan Jalan Propinsia.Tg. Redeb - Teluk Bayur 10 Kmb.Teluk Bayur - Labanan 23 Kmc.Sambaliung - Talisayan - Muara Lesan 10 Km3. Jalur Kabupaten yang dibuat jaringan jalur sepanjang 164,88 Km.

Bandar Udara Kalimarau adalah bandara di Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur. Bandara ini memiliki panjang landas pacu 1.850 meter dengan pesawat terbesar jenis Boeing 737-200

Hotel, Losmen, Homestay

Perbankan

Rumah Sakit

PDAM

Profil Umum Tata Kelola DMO Derawan

38

Page 39: paparan kementerian pariwisata

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

KALIMANTAN

39

Page 40: paparan kementerian pariwisata

Konsep Dasar

Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

Konsep dasar KEK adalah penyiapan kawasan yang lokasinya mempunyai aksesibilitas ke pasar global (akses ke pelabuhan dan atau bandara).

Kawasan tersebut diberikan insentif tertentu untuk meningkatkan daya saing dengan negara-negara disekitarnya. Dengan meningkatnya daya saing diharapkan dapat menarik investor untuk berinvestasi di kawasan tersebut.

40

Page 41: paparan kementerian pariwisata

Maksud dan TujuanPengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

1 Meningkatkan penanaman modal melalui penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategis.

2Memaksimalkan kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi

3 Mempercepat Perkembangan Daerah

4Sebagai model terobosan pengembangan kawasan untuk pertumbuhan ekonomi, antara lain industri, pariwisata, dan perdagangan sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan

Gam

bar

an U

mum

KE

K

41

Page 42: paparan kementerian pariwisata

SEBARAN 8 KEK YANG TELAH DITETAPKAN SAMPAI 2014

Industri pengolahan:

Sawit & turunannya

Karet & turunannya

Pupuk & aneka industri

Logistik

Pariwisata

KEK SEI MANGKEIKabupaten Simalungun, Sumut

KEK TANJUNG LESUNGKab. Pandeglang, Banten

Industri Pengolahan Karet

Industri Pengolahan Sawit

Industri Petrokimia

KEK TANJUNG API-APIKab. Banyuasin, Sumatera Selatan KEK MANDALIKA

Kab. Lombok Tengah, NTB

KEK PALUKota Palu, Sulawesi Tengah

Industri Manufaktur

(Alat berat, otomotif, elektrik)

Industri Agro

(kakao, karet, rumput laut, rotan)

Industri Pertambangan

(Nikel, Biji Besi, Emas)

Logistik

KEK MOROTAIKab. Pulau Morotai, Maluku Utara

Pariwisata Industri pengolahan

perikanan

Bisnis & logistik

KEK BITUNGKota Bitung, Sulawesi Utara

Industri Pengolahan

Perikanan

Industri agro (kelapa,

tanaman obat)

Aneka industri

Logistik

KEK MBTK Kabupaten Kutai Timur, Kaltim

Industri Kelapa Sawit

Industri Batubara

Industri Mineral

Bauksi

Minyak & Gas Bumi

Besi Baja

Pariwisata Pariwisata

42

Page 43: paparan kementerian pariwisata

Kriteria LokasiKAWASAN EKONOMI KHUSUS

4. Mempuyai

batas yang

jelas

1. Sesuai dengan

RTRW dan tidak

berpotensi

mengganggu

kawasan

lindung

3. Terletak pada posisi

yang dekat dengan jalur

perdagangan

internasional/ dekat

dengan jalur pelayaran

internasional di

Indonesia/terletak pada

wilayah potensi sumber

daya unggulan

2. Adanya dukungan

pemprov

dan/atau

pemkab/pemkot

Pasal 7 PP 2/2011

Kriteria LokasiKEK PARIWISATA

1. Attractiveness

Diutamakan yang berada pada KPPN.

2. Area coverage

Luas minimal 100 Ha.

3. Accessibilities

Memiliki aksesibilitas dan konektivitas dengan dukungan infrastruktur/ infrastructure led.

43

Page 44: paparan kementerian pariwisata

Pengembangan Industri Pariwisata

44

Page 45: paparan kementerian pariwisata

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI PARIWISATA

• Peningkatan Daya Saing Produk Usaha

Pariwisata

• Peningkatan Kemitraan Usaha Pariwisata

Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi PerusahaanPerjalanan Indonesia (ASITA), Gabungan Pengusaha Wisata Bahari Indonesia (GAHAWISRI), Indonesia Congress AndConvention Association (INCCA), Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI), Himpunan PramuwisataIndonesia (HPI), Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI), Society of Indonesia Profesional Convention Organization(SIPCO), Himpunan Pendidikan Tinggi Pariwisata (HILDIKTIPARI), Asosiasi Perusahaan Impresariat Indonesia (ASPINDO),Asosiasi Perusahaan Penyelenggara Pameran dan Konvensi Indonesia (ASPERAPI), Asosiasi Pengusaha JasabogaIndonesia, Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJI), Asosiasi Spa Indonesia (ASPI)

*Daftar Asosiasi Usaha Pariwisata:

• Pengembangan Tanggung Jawab

Lingkungan

• Peningkatan Investasi Pariwisata

No Bidang Usaha Pariwisata

1 Daya Tarik Wisata;

2 Kawasan Pariwisata;

3 Jasa Transportasi Wisata;

4 Jasa Perjalanan Wisata;

5 Jasa Makanan Dan Minuman;

6 Penyediaan Akomodasi;

7Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan Dan Rekreasi;

8Penyelenggaraan Pertemuan, PerjalananInsentif, Konferensi, dan Pameran (MICE);

9 Jasa Informasi;

10 Jasa Konsultan;

11 Jasa Pramuwisata;

12 Wisata Tirta;

13 Spa

45

Page 46: paparan kementerian pariwisata

IMPLEMENTASI STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI PARIWISATA

Strategi Implementasi

Peningkatan

Daya Saing

Produk Usaha

Pariwisata

Standarisasi Usaha:

• Pasal 54 Pasal 54 UU No.10/2009 tentang Kepariwisataan; PP No.52/2012 tentang Sertifikasi Kompetensi dan Sertifikasi Usaha Pariwisata, pasal 18;

• Tahun 2014: 26 standar usaha; Target tahun2019: 56 standar usaha

Sertifikasi Usaha: dilaksanakan oleh LSUBidang Pariwisata (Tahun 2014: 20 LSU)

• Usaha pariwisata yang disertifikasi tahun 2014: 56 Usaha Hotel, Target tahun 2019: 2000 Usaha Hotel

• Jumlah Auditor: tahun 2014: 600; Target tahun 2019: 7500 auditor

Pengembangan

Tanggung

Jawab

Lingkungan

Pengembangan manajemen usaha pariwisata yang mengacu pada prinsip-prinsip: pembangunan

pariwisata berkelanjutan; kode etik pariwisata dunia dan; ekonomi hijau

Sustainable Tourism Development:

Green Tourism Industry: Pedoman Pengelolaan Hotel Berwawasan Lingkungan; National Green Hotel

Award (10 Hotel Terbaik); ASEAN Green Hotel

Penerapan Kode Etik Pariwisata Global

Peningkatan

Investasi

pariwisata :

Profil Investasi

• Wilayah administratif kabupaten/kota

(RIPPARDA/RTRW):

• 88 KSPN dan 222 KPPN

• Kebutuhan jenis usaha

• Ketersediaan lahan yang clean and clear

• Insentif: PTSP, keringanan bea masuk,

kemudahan perijinan

Promosi investasi

• Terintegrasi dengan BKPM, forum TTI

• Fokus pada negara asal investor (5

negara: Singapura, Korea Selatan,

Honkong RRT, Australia dan Jepang)

• Media promosi: digital, advetorial, site

visit, dan keikutsertaan pada event

promosi luar negeri

46

Page 47: paparan kementerian pariwisata

DANA DEKONSENTRASI 2016

47

Provinsi Pemberdayaan Masyarakat PIEP TOTALKESELURUHANAlokasi

AnggaranKegiatan Alokasi

AnggaranKegiatan

Kaltara400,000,000

Sosialisasi Pengembangan Sistem Sadar Wisata dan Peningkatan Kapasitas Usaha Masyarakat

900,000,000 Penyusunan Rencana Detail

KSPN. Kayan Mentarang dskt 1,300,000,000

Kalbar1,650,000,000

Sosialisasi Pengembangan Sistem Sadar Wisata dan Peningkatan Kapasitas Usaha Masyarakat

1,800,000,000

Penyusunan Rencana Detail KSPN. Sambas dskt, KSPN. Sentarum dskt 3,450,000,000

Kalteng750,000,000

Sosialisasi Pengembangan Sistem Sadar Wisata dan Peningkatan Kapasitas Usaha Masyarakat

750,000,000

Kalsel900,000,000

Sosialisasi Pengembangan Sistem Sadar Wisata dan Peningkatan Kapasitas Usaha Masyarakat

900,000,000 Penyusunan Rencana Detail

KSPN. Lhoksado dskt 1,800,000,000

Kaltim2,250,000,000

Sosialisasi Pengembangan Sistem Sadar Wisata dan Peningkatan Kapasitas Usaha Masyarakat

2,700,000,000

Penyusunan Rencana Detail KSPN. Long Bagun dskt, KSPN. Kota Bangun–Tanjung Isuy dskt, KSPN. Derawan–Sangalaki dskt

4,950,000,000

Page 48: paparan kementerian pariwisata

Dana Alokasi Khusus (DAK)

48

Provinsi Prov/Kab/Kota Alokasi Anggaran

Kalimantan Barat Kota Singkawang 1,041,780,000.00

Kab. Landak 265,680,000.00

Kalimantan tengah Kab. Kotawaringin Barat260,940,000.00

Kalimantan Selatan Kab. Hulu Sungai Selatan265,680,000.00

Pembangunan Toilet Bersih Percontohan

Provinsi Kab/Kota Alokasi Anggaran

Kalimantan Barat Ditentukan Daerah 225.000.000

Kalimantan Timur Ditentukan Daerah 225.000.000

Page 49: paparan kementerian pariwisata

PENGEMBANGAN 10 (SEPULUH) DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS

49

25 KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL

(PRIORITAS TAHUN 2015-2019)

10 DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS

PERCEPATAN

PEMBANGUNAN

DESTINASI PARIWISATA

DI INDONESIA

PRIORITAS

PEMASARAN

PARIWISATA

NASIONAL

Page 50: paparan kementerian pariwisata

Arahan Presiden mengenai PariwisataSurat Setkab No : B- 652/Seskab/Maritim/11/2015, tanggal 6 November 2015

1. Menteri Pariwisata bersama Menteri terkait, para Gubernur pada 10(sepuluh) destinasi pariwisata prioritas, Bupati/Walikota terkait, agarfokus pada perbaikan 10 (sepuluh) destinasi prioritas pariwisata denganmendukung dan memperkuat kebijakan, program dan kegiatan yangdiperlukan sehingga benar-benar terlihat perubahannya;

2. Perbaikan meliputi, antara lain : kelembagaan pengelola, infrastruktur(termasuk jalan, pelabuhan dan bandara, ketersediaan listrik, bahanbakar minyak, air bersih), manajemen promosi daerah, ketersediaanfasilitas umum, penataan pedagang, penataan lingkungan, sertapenerimaan masyarakat;

3. Menteri Perhubungan agar memberikan dukungan infrastrukturtransportasi terutama perpanjangan landasan pacu bandara,pembangunan infrastruktur pelabuhan serta memberikan izin kepadamaskapai penerbangan luar negeri yang ingin mendapatkan penerbanganlangsung ke berbagai kota di Indonesia;

50

bersambung

Page 51: paparan kementerian pariwisata

Arahan Presiden mengenai PariwisataSurat Setkab No : B- 652/Seskab/Maritim/11/2015, tanggal 6 November 2015(lanjutan)

4. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat agar mendukungdengan pembangunan jalan tol dan jalan umum, serta penyediaaninfrastruktur air bersih;

5. Menteri ESDM dan Menteri BUMN agar mendukung dengan penyediaanbahan bakar minyak (bbm) dan listrik;

6. Menteri BUMN, Menteri Keuangan dan Menteri Pariwisata agarmengusahakan sumber pembiayaan, seperti PMN, untuk pengembanganinfrastruktur kawasan Mandalika dan menata kelembagaan korporasipengelolaan kawasan wisata Mandalika;

7. Menteri BUMN dan Menteri Pariwisata agar mendorong BUMN, sepertiIndonesia Tourism Development Cooperation (ITDC), sebagai indukpengembangan kawasan-kawasan wisata lainnya sehingga dapatmempercepat pengembangan destinasi pariwisata;

51

bersambung

Page 52: paparan kementerian pariwisata

Arahan Presiden mengenai PariwisataSurat Setkab No : B- 652/Seskab/Maritim/11/2015, tanggal 6 November 2015(lanjutan)

8. Menteri Hukum dan HAM dan Menteri Pariwisata agar mendatakembali negara-negara yang belum termasuk daftar Bebas VisaKunjungan (BVK) ke Indonesia sehingga dapat diberikan BVK tahapketiga;

9. Khusus Menteri Pariwisata agar masukan para Menteri dalam Rapatterbatas tanggal 15 Oktober 2015 dijadikan koreksi, seperti mengenaipenggunaan sebagaian anggaran promosi yang besar untuk perbaikanproduk destinasi pariwisata dan pengembangan sumber daya manusia;

10. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri KoordinatorBidang Kemaritiman mengoordinasikan penyelesaian hal-hal yangmenjadi kendala atau berpotensi menjadi kendala perbaikan destinasipariwisata, termasuk mempercepat pembentukan atau penyempurnaankelambagaan destinasi pariwisata yang berbentuk kawasan ekonomikhusus, atau kawasan strategis.

52

Page 53: paparan kementerian pariwisata

53

MENCIPTAKAN“10 BALI BARU” Danau Toba

Tanjung Kelayang Tanjung Lesung

Kep Seribu Borobudur Bromo Tengger Semeru

Mandalika Wakatobi Morotai

Labuan Bajo

Page 54: paparan kementerian pariwisata

54

PASTIKAN KEMAJUAN DI LAPANGAN PADA

10 DESTINASI WISATA NASIONAL

Page 55: paparan kementerian pariwisata

Danau TobaSumatera Utara

LOKASI 10 DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS

KSPN/Kawasan Strategis Pariwisata Nasional KEK/Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata

Tanjung

KelayangBangka Belitung

Kepulauan

SeribuDKI Jakarta

Tanjung LesungBanten

WakatobiSulawesi Tenggara

Pulau MorotaiMaluku Utara

MandalikaNusa Tenggara Barat

Labuan BajoNusa Tenggara Timur

BorobudurJawa Tengah

Bromo Tengger

SemeruJawa Timur

55

Page 56: paparan kementerian pariwisata

PENINGKATAN KUALITAS SAFETY AND SECURITY

56

INTERVENSI STAKEHOLDER

TERKAIT

Business costs of crime and violence

Reliability of police services

Business costs of terrorism

Index of terrorism incidence

KEPOLISIAN RI BNPT KEMENHAN KEMENHUMHAM

Peningkatanpengamananobjek khusus(objek vital, objek wisata, objek khusustertentu dan objek vital nasional)

Peningkatanupayapencegahanterjadinya aksiterorisme, meningkatkankewaspadaan, danmemberikanperlindunganterhadap objek-objekpariwisata

Peningkatanperan aparatTNI dalammenjagastabilitaskeamanannasional

Peningkatanpengamananjalur keluarmasuk orang asing (imigrasi)

IMPLEMENTASI STRATEGI PADA DESTINASI PARIWISATA BERDASARKAN TTCI

Page 57: paparan kementerian pariwisata

PENINGKATAN KUALITAS HEALTH AND HYGIENE

57

KEMENTERIAN KESEHATAN

KEMENTERIAN PU-PR

Dukunganpembangunansarana, prasaranapelayanankesehatan, sanitasi, air bersih, danpenyehatankawasanpemukiman

Pengembangan kawasan pemukiman, sistem penyediaan air minum dan penyehatan lingkungan, Pembangunan TPA

INTERVENSI STAKEHOLDER

TERKAITPhysician density per 1,000 pop.

Access to improved sanitation (% pop.)

Access to improved drinking water (% pop.)

Hospital beds per 10,000 pop.

Malaria incidence per 100,000 pop.

Page 58: paparan kementerian pariwisata

PENINGKATAN KUALITAS ICT READINESS

58

INTERVENSI STAKEHOLDER

TERKAIT

Individuals using internet (%)

Broadband internet subs. per 100 pop.

Mobile telephone subs. per 100 pop.

Quality of electricity supply

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA

MINERAL

• Penyediaan akses internet dan penyediaan InfrastrukturPenyiaran

• Penyediaan base transceiver station (BTS) dan peningkatanbandwitch

Pembangunan infrastrukturketenagalistrikan, proyek pembangkitlistrik

Page 59: paparan kementerian pariwisata

PENINGKATAN KUALITAS TOURIST SERVICES INFRASTRUCTURE

59

INTERVENSI STAKEHOLDER TERKAIT

Extension of business trips recommended

Presence of major car rental companies

ATMs accepting Visa cards per million pop.

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

KEMENTERIAN BUMN , BANK

INDONESIA

BKPM

Pembangunanbandara, dermaga, dan penambahanfasilitas jalan

Penambahanjumlah ATM dan money changer

PromosiInvestasi di BidangPerhotelan

Hotel rooms per 100 pop.

Page 60: paparan kementerian pariwisata

PENINGKATAN KUALITAS

ENVIRONTMENTAL SUSTAINABILITY

60

INTERVENSI STAKEHOLDER

TERKAIT

Baseline water stress (0–5 worst)

Wastewater treatment (%)

Threatened species (% total species)

KEMENTERIAN PU PR KEMENTERIAN KLH

Penanganan Air Limbah Kawasan

• Peningkatan program konservasi di Taman Nasional dan kawasan lindung

• Komitmen pengembangan dan penerapan rencana aksi Sustainable Development Goals dan Climate change

Page 61: paparan kementerian pariwisata

PENINGKATAN KUALITAS AIR TRANSPORT INFRASTRUCTURE

61

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

KEMENTERIAN BUMN, AP

Dukunganpembukaan jalurpenerbanganlangsung

Dukunganpeningkatan fasilitasbandara

Pengembanganfasilitas terminal bandara, penambahan seat capacity

INTERVENSI STAKEHOLDER

TERKAIT

Airport density per million urban pop

Airline int’l. seat kms per week (millions)

Departures per 1,000 pop

Airport density per million urban pop

No. of operating airlines

Page 62: paparan kementerian pariwisata

PENINGKATAN KUALITAS GROUND AND PORT INFRASTRUCTURE

62

KEMENTERIAN PU - PR

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

• Peningkatanpemeliharaan, pelebaran, rekonstruksi dan rehabilitasi jalan

Peningkatan akses transportasi, keselamatan dan kenyamanan moda transportasi darat

INTERVENSI STAKEHOLDER

TERKAIT

Quality of roads

Quality of railroad infrastructure

Quality of port infrastructure

Quality of ground transport network

Railroad density (km/surface area)

Road density (km/surface area)

Paved road density (km/surface area)

Page 63: paparan kementerian pariwisata

KOORDINASI PEMBANGUNAN DESTINASI PRIORITAS TAHUN 2016

SOSIALISASI DAN DESIMINASI PROGRAM PEMBANGUNAN DESTINASI PRIORITAS DI PUSAT DAN DAERAH,

SINKRONISASI PROGRAM DAN KEGIATAN (LINTAS SEKTOR) PEMBANGUNAN DESTINASI PRIORITAS DENGAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DI DAERAH,

KOMITMEN DAN KESEPAKATAN PEMBAGIAN PERAN DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESTINASI PRIORITAS,

KESEPAKATAN RENCANA AKSI PEMBANGUNAN 10 DESTINASI PRIORITAS.

63

Page 64: paparan kementerian pariwisata

TERIMA KASIH

“SALAM PESONA INDONESIA’’

64