panjang dan berat

29
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ikan pmerupakan hasil dari konsumsi, asimilasi makanan oleh tubuh organism (vasnetsou, 1947). Seperti hewan yang lain, prosses pertumbuhan ikan tergantung jenis ikan dan kemampuan hidupnya beserta lingkungannya. Persediaan makanan yang terbatas kemungkinan dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan kecilnya ukuran tubuh ikan. Tetapi pada ikan ukuran kecil seperti anohovy, gambusid, dan sebagainya. Jumlah populasi juga tergantung adanya predator (Dani dan Sutjiati, 1985). Pengukuran panjang ikan dalam penelitiuan biologi, hendaknya mengikuti suatu ketentuan yang umum diggunakan. Panjang ikan dapat diukur dengan mengguakan system metric atau lainnya, tetapi system metric sangat dianjurkan untuk dipakai (Hariati, 1990). Sebagian energy ikan, diakumulasikan untuk pertumbuhan jaringan somatif dan reproduksi. Saat ini banyak ilmuan dalam bidang perikanan yang menggunakan sampel ikan dari populasinya untuk memperkirakan

Upload: aziz-rifianda

Post on 28-Nov-2015

114 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

perikanan

TRANSCRIPT

Page 1: Panjang Dan Berat

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan ikan pmerupakan hasil dari konsumsi, asimilasi makanan oleh

tubuh organism (vasnetsou, 1947). Seperti hewan yang lain, prosses pertumbuhan

ikan tergantung jenis ikan dan kemampuan hidupnya beserta lingkungannya.

Persediaan makanan yang terbatas kemungkinan dapat menyebabkan terhambatnya

pertumbuhan dan kecilnya ukuran tubuh ikan. Tetapi pada ikan ukuran kecil seperti

anohovy, gambusid, dan sebagainya. Jumlah populasi juga tergantung adanya

predator (Dani dan Sutjiati, 1985).

Pengukuran panjang ikan dalam penelitiuan biologi, hendaknya mengikuti

suatu ketentuan yang umum diggunakan. Panjang ikan dapat diukur dengan

mengguakan system metric atau lainnya, tetapi system metric sangat dianjurkan

untuk dipakai (Hariati, 1990).

Sebagian energy ikan, diakumulasikan untuk pertumbuhan jaringan somatif dan

reproduksi. Saat ini banyak ilmuan dalam bidang perikanan yang menggunakan

sampel ikan dari populasinya untuk memperkirakan pertumbuhan ikan tersebut.

Dalam hal ini, metode utama yang digunakan untuk menghitung atau mengukur

panjang rata-rata dan berat rata-rata pada ikan dengan umur yang berbeda (Tytler dan

Calow, 1985).

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari pratikum biologi perikanan tentang “Hubungan Panjang

dan Berat” adalah mengetahui berat dan panjang untuk menentukan apertumbuhan

ikan dalam populasi alami.

Page 2: Panjang Dan Berat

Adapun tujuan pratikum biologi perikanan tentang “Hubungan Panjang dan

Berat” adalah mampu mendemonstrasikan teknik-teknik pengukuran untuk

menentukan pertumbuhan ikan.

1.3 Waktu dan Tempat

Pratikum Biologi Perikanan tentang “Hubungan Panjang dan Berat”

dilaksanakan pada senin, 31 Maret 2012 pukul 07.00 WIB bertempat di Laboratorium

Reproduksi Ikan, Pembenihan, Pemuliaan Ikan, Gedung di lantai 1, Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang.

Page 3: Panjang Dan Berat

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi dan Morfologi

Ikan Nila

Menurut sistematika ikan Nila dapat dijelaskan sebagai berikut

Filum : Chordata

Subfilum : Vertebrata

Kelas : Pisces

Subkelas : Acanthopterygii

Suku : Cichliade

Marga : Oreochromis

Species : Oreochromis sp

Menurut Zipcodezoo (2011), klasifikasi ikan Nila sebagai berikut :

Domain : Eukaryota

Kingdom : Animalia

Sunkingdom : Bilateria

Branch : Deuderostoma

Infrakingdom : Chordana

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Superclass : Gnathostomata

Class : Osteich thyes

Page 4: Panjang Dan Berat

Subclass : Actinopterygii

Infraclass : Actinopetri

Cohort : Clupeo cephala

Superorder : Acanthopterygii

Order : Perciformes

Family : Labroidedei

Genus : Cichlidae

Specific name : Niloticus

Subspecies : Niloticus

Scientfic name : Oreochromis niloticus niloticus

Berdasarkan morfologinya, kelompok ikan oreochromis ini memang beda

dengan kelompok lainnya. Secara umum, bentuk tubuh ikan nila panjang dan

ramping, dengan sisik berukuran besar,menonjol dan bagian tepinya berwarna putih.

Gurat sisi (Linea Lateralis) terputus dibagian tengah badan kemudian berlanjut, tetapi

letaknya sedikit kebawah daripada letak garis yang memanjang di atas sirip dada.

Jumlah sisik pada gurat sisik adalah 34 buah. Sirip punggung, sirip perut, sirip dubur

mempunyai jari-jari lemah tetapi keras dan tajam seperti duri sirip punggungnya

berwarna hitam dan sirip dadanya juga tampak hitam. Bagian pinggir sirip punggung

berwarna abu-abu atau hitam (Khairi, 1985)

Ikan nila merupakan ikan air tawar yang memiliki tubuh agak memanjang dan

pipih kesamping. Warnanya putih kehitam-hitaman, dan makin kebagian perut makin

terang. Pada bagian perut terdapat sepuluh buah garis vertical berwarna hijau kebiru-

biruan. Sedangkan pada sirip ekor terdapat delapan buah garis melintang yang

ujungnya berwarna kemerah-merahan. (Muetidjo, 1985).

Page 5: Panjang Dan Berat

Udang Galah

Menurut Hadi dan Supriatna (1984) semua jenis udang air tawar termasuk

familia. Palaemonidae dan udang galah adalah salah satu jenis familia tersebut yang

merupakan jenis terbesar. Dalam sistematika udang galah termasuk :

Filum : Arthropoda

Kelas : Crustacea

Bangsa : Decapoda

Suku : Palamonidae

Marga : Macrobrachium

Species : Macrobrachium rosenbergii (deman)

Menurut Fernandes (2010), klasifikasi ikan Nila sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Class : MAlacustraca

Order : Decapoda

Family : Palaemonoidae

Genus : Macrobrachium

Specific name : Rosenbergii

Scientfic name : Macrobrachium rosenbergii (deman)

Badan udang galah seperti juga udang lainnya, terdiri dari ruas-ruas (segmen)

yang diliputi oleh kulit yang keras. Badan udang dapat dibagi menjadi 3 bagian besar,

yakni kepala dan dada (chepalothorax), badan (abdomen), dan ekor (uropoda),

Page 6: Panjang Dan Berat

chepalothorax dibungkus oleh kulit yang keras (carapace). Bagian badan (abdomen)

terdiri dari lima ruas, masing-masing dengan sepasang kaki renang (Pleopoda).

Bagian ekor (uropoda) merupakan ruas terakhir dari ruas badan yang kaki renangnya

bermodifikasi dengan telson (Hadie dan Supriatna, 1984)

Menurut Fernandes (2010), morfologi udang galah sebagai berikut : Badan udang

galah terdiri dari ruas-ruas yang ditutup dengan kulit keras, tidak elastic dan dari zat

dutin,. Badan udang galah terdiri dari tiga bagian kepala, dada (chepalothorax) ,

badan (abdomen), dan ekor (uropoda)

Belut

Menurut Santoso (2001), klasifikasi belut dapat dirinci sebagai berikut :

Kelas : Pisces

Subkelas : Telostei

Ordo : Synbranchoidae

Famili : Synbranchidae

Secara umum belut dibedakan menjadi tiga jenis sebagai berikut :

- Belut Sawah (Monopterus albus zuleuw)

- Belut Rawa atau kirai atau disebut juga lindung (Synbranchus bengalensis Mc.

Clell)

- Belut (Macrotena CAligans Caut)

Menurut Ahira (2011), Klasifikasi belut adalah sebagai berikut :

Class : Pisces

Subkelas : Telostei

Family : Palaemonoidae

Page 7: Panjang Dan Berat

Ordo : Synbranchoidae

Genus : Synbranchus

Species : Synbranchus Bengalensis Mc Clell (belut rawa) = Monopterus

Albus Zelieuw (belut sawah ) ; Macrotema Caligans Caut (belut kali/laut)

Menurut Santoso (2001) belut secara umum memiliki cirri fisik sebagai berikut :

- Bentuk badan panjang (sampai 40 cm lebih) dan bundar mirip ular

- Mata kecil dan lengkung

- Punggung berwarna kehijau-hijauan, sedangkan bagian perut kekuning-kuningan.

- Tidak memiliki sirip punggung, sirip dada, dan sirip dubur brubah bentuk

menjadi sembulan kulit-kulit yang tidak berjari-jari

- Tidak memiliki sisik

- Mempunyai insang sebanyak tiga pasang.

- Letak dubur berada jauh dibelakang.

Karakteristik secara umum = Bertubuh panjang, seperti ular, berkepala bulat dan

berekor rata. Kulit terlindung dengan lender yang tebal dan terasa lengket, hamper

dengan skala yang kecil. Kepalanya panjang memiliki rahang yang disertai gigi,

insang pembuka berukuran kecil, begitu juga dengan sirip dada. Sirip punggung dan

sirip ekor menjadi satu dengan sirip ekor. Ukuran sirip dada berukuran kecil

(Arrigon, 2009).

2.2 Pengertian Pertumbuhan

Menurut Creasoft (2008) mengemukakan, pertumbuhan adalah berkaitan dengan

masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, dan dimensi tingkat sel organ

maupun individu yang bias diukur dengan berat, ukuran panjang, umur tulang, dan

keseimbangan metabolic.

Page 8: Panjang Dan Berat

Pertumbuhan adalah proses pertumbuhan ukuran sel atau organism. Pertumbuhan

ini bersifat kuantitatif atau terukur (Luvspaniard, 2009)

Menrut Irawan, et-al (2009), istilah pembesaran berkaitan erat dengan

pertumbuhan ukuran baik bobot maupun panjang dalam satu periode waktu tertentu.

Adapun pengertian lain, pertumbuhan adalah pertambahan ukuran baik panjang

maupun berat.

2.3 Faktor yang Mempengaruhi pertumbuhan

Menurut Syafitrianto (2010), ada beberapa indicator yang mempengaruhi

pertumbuhan, yaitu factor jumlah dan ukuran makanan yang tersedia, suhu, oksigen

terlarut, kualitas air, umur, dan ukuran organism srta kematangan gonad.

Factor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan antara lain, keturunan,

pertumbuhan kelamin dan umur, serta kerentanan penyakit (Hobilkan. 2009)

Menurut Irawan, et-al(2009), pertumbuhan ikan dipengaruhi 2 faktor, yaitu factor

internal yang meliputi genetic dan kondisi fisiologis ikan serta factor eksternal yang

berhubungan erat dengan lingkungan. Fakor eksternal yaitu komposisi kualitas kimia

dan fisika air, bahan buangan metabolik, ketersediaan pangan dan penyakit.

2.4 Pertumbuhan Alometrik dan Isometrik

Menurut Fauran (2009), hubungan panjang dan bobot diketahui dengan

menghitung rumus berikut :

W =a . Lb

Kererangan :

W : Bobot ikan dalam gram

a dan b : Konstanta

Page 9: Panjang Dan Berat

L : Panjang ikan dalam mili meter

Jika nilai b = 3, pertumbuhan ikan seimbang antara pertambahan panjang dengan

pertambahan beratnya (isometrik). Jika nilai b < 3, maka pertumuhan panjangnya

lebih dominan dibandingkan perrumbuhan beratnya (Alometrik negatif). Jika b > 3,

pertumbuhan beratnya lebih dominan dibandingkan pertumbuhan panjangnya

(Alometrik positif) (Fauian. 2009).

Menurut widowati (2010), sedangkan untuk mengetahui pertumbuhan antara

dimensi dijelaskan dengan persamaan allometrik :

¿a . Lb atau logW =log a+b log L

Dimana :

W : Berat Perosa (gr)

L : Dimensi cangkang (panjang, tinggi,dan tebal) dalam mm.

a : Konstanta, merupakan titik potong garis persamaan regresi dengan

sumbu W

b : Koefisien regresi, menunjukkan sudut garis persamaan dengan sumbu L

2.5 Hubungan Panjang dan Berat

Untuk mengetahui keadaan pertumbuhan species ikan, digunakan ratio antara

panjang dan berat ikan. Semakin besar ratio ini, keadaan ikan dapat dikatakan

semakin baik. Nilai ini tergantung pada bentuk ikan. Ikan yang mempunyai tubuh

tinggi dan lebar akan mempunyai nilai yang lebih besar daripada ikan yang bentuk

tubuhnya memanjang (elonggate). Cara perhitungannya secara matematis

dikemukakan oleh fulton sebagai berikut :

Q=W .100

L3

Page 10: Panjang Dan Berat

Dimana :

W : Berat

L : Panjang

a : Konstanta.

Hubungan panjang berat sangat penting untuk pendugaan perikanan (fishery

assesment). Pengukuran panjang-berat berhubungan dengan data umur dapat

memberikan informasi tentang komposisi stok, umur matang gonad, mortalitas, siklus

hidup, pertumbuhan, dan produksi (Umar dan Tismining, 2006).

Page 11: Panjang Dan Berat

III. METODOLOGI

3.1 Alat dan Fungsi

Alat yang digunakan dalam pratikum hubungan panjang dan berat ini

adalah :

Papan penggaris : untuk mengukur panjang total ikan

NAmpan : untuk meletakkan alat dan bahan

Dissecting set : untuk membedah ikan, untuk mematikan ikan

Timbangan analitik : untuk menimbang sampel dengan taraf ketelitian 10-2

gram

Serbet : untuk membersihkan alat

3.2 Bahan dan Fungsi

Bahan yang digunakan dalam praktikum hubungan panjang dan berat adalah

:

Ikan Nila (Oreochromis niloticus) : sebagai sampel yang akan diamati

Belut (Monopterus albus) : sebagai sampel yang akan diamati

Udang galah (Macrobranchium rosenbergii) : sebagai sampel yang akan diamati

Benang kasur : mengukur lingkaran tubuh ikan

Tissue : untuk membersihkan alat

Page 12: Panjang Dan Berat

3.3 Skema kerja

Ditusuk medulla oblongata

Ditimbang berat tubuh (W) dalam gram dengan

timbangan analitik

Diukur panjang total (TL) dalam cm dan lingkar tubuh

(grith) dalam cm dari ikan.

Dimasukkan semua data yang diamati dalam form.

Ditusuk medulla oblongata

Ditimbang berat tubuh (W) dalam gram dengan

timbangan analitik

Diukur panjang total (TL) dalam cm dan lingkar tubuh

(grith) dalam cm dari ikan.

Dimasukkan semua data yang diamati dalam form.

Ikan Nila (Oreochromis niloticus

Hasil

Belut (monopterus albus)

Hasil

Page 13: Panjang Dan Berat

Ditusuk medulla oblongata

Ditimbang berat tubuh (W) dalam gram dengan

timbangan analitik

Diukur panjang total (TL) dalam cm dan lingkar tubuh

(grith) dalam cm dari ikan.

Dimasukkan semua data yang diamati dalam form.

Udang Galah (Monobranchium rosenberigii)

Hasil

Page 14: Panjang Dan Berat

IV. PEMBAHASAN

4.1. Analisa Prosedur

Langkah pertama yang dilakukan dalam praktikum biologi perikanan tentang

hubungan panjang dan berat adalah menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.

Setelah itu ikan nila ditusuk medulla oblongantannya agar tidak bergerak saat

diamati.Kemudian ikan nila ditimbang menggunakan timbangan analitik ynag

memiliki taraf ke telitian 10-2.Setelah ikan ditimbang, ikan di ukur panjang tubuhnya

menggunakan papan penggaris setelah itu lingkar tubuhnya di ukur menggunakan

benang. Kemudian data yang telah di dapatkan dicatat di form yang sudah tersedia.

Pada pengamatan belut hal yang pertama kali dilakukan adalah

mengambil belut setelah itu medulla oblongannya ditusuk dengan jarum agar tidak

bergerak saat diamati.Kemudian tubuh belut di timbang menggunakan timbangan

analitikyang taraf ketelitiaannya 10-2.Setelah itu panjang tubuh belut diukur dengan

papan penggaris, setelah panjang tubuh diukur, kemudian lingkar tubuhbelut juga

diukur menggunakan benang agar mudah mengukurnya. Selanjutnya semua data

yang di dapat dicatat di form yan telah tersedia.

Langkah pertama dalam pengamatan ulang adalah udang galah diambil

dan ditimbang beratnya dengan menggunakan timbangan analitik yang taraf

ketelitiannya 10-2.Kemudian diukur panjang tubuh udang, pengukuran dimulai dari

ujung kepala sampai pada abdomennya. Setelah itu data yang didapat dicatat di form

yang telah tersedia.

4.2. Analisa Hasil

4.2.1. Analisa Hasil Kelompok

Page 15: Panjang Dan Berat

Dari praktikum biologi perikanan tentang hubungan panjang dan berat,

diamati 3 spesies berbeda, yaitu ikan nila (oreachromis niloticus), belut sawah

(monopterus albus), dan udang galah (macro brachium rosenbergli). Masing-

masing spesies terdiri dari 3 ekor dengan ukuran yan berbeda (besar,sedang dan

kecil).

Untuk ikan nila 1 (besar) TL=22 cm; Girth =23 cm dan W = 171,65 gr.

Ikan nila II (sedang) TL= 19 cm; girth = 20 cm W= 107,76gr. Ikan nila III (kecil)

TL= 14 cm; girth =18 cm; w= 43,15gr. Dan hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwasaanya pada ikan nila, antara TL. Girth dan W berbanding lurus.Semakin

besar TL maka girth dan W jiba semakin besar.Begitu juga sebaliknya, semakin

kecil TL maka girth dan W juga semakin kecil.

Untuk belut 1 (besar) TL=26 cm; Girth = 4,0 cm dan W = 10,88 gr. Belut

II (sedang) TL= 21,5 cm; girth = 2,3 cm W= 6,76 gr. belut III (kecil) TL= 21 cm;

girth =2cm; w= 6,55 gr. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pada belut

antara TL, girth dan W juga berbanding lurus.

Untuk udang galah besar (1) TL=2 cm; Girth =3,4 cm dan W = 6,55 gr.

Udang galah sedang (II) TL= 1,5 cm; girth = 2,3 cm W= 2,16 gr. Udang galah III

(kecil) TL= 0,5 cm; girth =22 cm; w= 0,60 gr. Seperti halnya pada ikan nila, dan

belut. Jadi dapat disimpulkan bahwa, semakin bertambahnya ukuran panjang dari

sebuah spesies tersebut maka bertambahlah pula ukuran berat dan spesies

tersebut.Begitu pula dengan lingkar tubuhnya. Semakin bertambah ukuran panjang

dan berat, ukuran lingkar tubuh juga bertambah.

Menurut creaso Ft (2008), pertumbukan adalah hal yan berkaitan dengan

masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel organ

maupun individu yang bias di ukur dengan berat, ukuran panjang, umur, tulang

dan keseimbangan metabolik.

Page 16: Panjang Dan Berat

4.2.2 Analisa hasil seluruh kelompok

Dari pratikum biologi perikanan tentang hubungan panjang dan berat,

masing-masing kelompok mengamati 3 species berbeda, yaitu ikan nila

(Oreochromisniloticus), belut sawah (Monopterusalbus), dan udang galah

(Macrobrachiumrosenbergii).Masing-masing spesies terdiri dari 3 orang dengan

ukuran yang berbeda-beda (besar, sedang, kecil).

Dari semua kelompok yang melaksakan praktikum biologi perikanan

tentang hubungan panjang dan berat, mendapatkan hasil dan rata-rata yang sama.

Yaitu antara panjang total (TL), dengan lingkar tubuh (Girth), dan juga berat

tubuh (W) setiap spesies berbanding lurus. Maksudnya semakin besar nila TL

maka Girth dan W jua semakin besar.Dan sebaliknya, semaki kecil TL, maka

semakin kecil pula girth dan W.

Menurut Syafrianto (2010), pertumbuhan merupakan pertambahan

ukuran berupa panjag atau berat dalam waktu tertentu.

Menurut Irawan et-al (2009), pertumbuhan adalah pertambahan ukuran

berat maupun panjang.

4.4 Analisa Grafik

Berdasarkan grafik sebelumnya mengenai hubungan panjang dan berat

pada ikan Nila (Oreochromisniloticus), belut sawah (Monopterusalbus), dan udang

galah (Macrobrachiumrosenbergii), dapat disimpulkan bahwa seeiring

bertambahnya ukuran panjang, maka beratpun juga bertambah. Semakin lama usia

spesies, maka panjang dan berat dari spesies tersebut akan bertambah pula.

Menurut syfrianto (2010), pertumbuhan merupakan pertambahan ukuran,

berupa panjang mauupun berat pada waktu tertentu.

4.5 Manfaat di bidang perikanan

Page 17: Panjang Dan Berat

Manfaat dari pratikum hubungan panjang dan berat ini adalah kita dapat

mengetahui hubungan panjang dan berat pada ikan, maka akan memudahkan nelayan

dalam melakukan penangkapan ikan sehingga hasil tangkapannya itu merupakan

ikan-ikan yang memang layak untuk ditangkap dan dijual. Overfishing yang terjadi

sekarang bias kita tekan.

Page 18: Panjang Dan Berat

V. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan :

Secara umum, bentuk ikan nila panjang dan ramping, dengan sisik berukuran

besar, menonjol dan bagian tepinya berwarna putih.

Badan udang galah dibagi menjadi 3 bagian yaitu kepala dan dada (cephalotora),

badan (abdomen), dan ekor (uropoda).

Karakteristik belut : bertubuh panjang, seperti ular, berkepala bulat, dan berekor

rata. Kulit terlindung dengan kulit yang tebal dan terasa lengket.

Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran sel atau organisme.

Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif atau terukur.

Hubunngan panjang dan berat dapat diketahui dengan rumus :

Pada ikan nila (Oreochromisniloticus), belut sawah (Monopterusalbus), dan

udang galah (Macrobrachiumrosenbergii), nila TL, girth, dan W berbanding

lurus. Semakin besar nilai TL, maka nilai girth dan W juga semakin besar.

5.2 Saran

Sebelum melakukan pratikum tentang hubungan panjang dan berat sebaiknya

pratikan mempelajari langkah-langkah yang dilakukan pada saat pratikum.

Page 19: Panjang Dan Berat

DAFTAR PUSTAKA

Anne, Ahira. 2011. Klasifikasi Belut. Http://www.anneahira.com. Diakses pada hari

selasa 5 April 2011 pukul 13.00 WIB

Arrignon, Jacques. 1993. Management of Freshwater fisheries.

Creasoft. 2008. Pengertian Pertumbuhan. http://www.google.co.id. Diakses pada hari

selasa 5 April 2011 pukul 13.00 WIB

Dani, Abdul R dan Sutjiati. 1985. Ekologi Ikan. Fakultas Perikanan Universitas

Brawijaya. Malang.

Fauran, Hendry A. 2009. Aspek Biologi Pertumbuhan, Reproduksi dan Kebiasaan Makan

Ikan Selar Kuning (Caranx Leptolepsis). Departemen sumber daya perikanan

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Fernandes. 2010. Klasifikasi dan Morfologi Udang Galah.

http://pratamalouphule.blogspot.com. Diakses pada tanggal 5 April pukul 13.20

WIB

Google imagea . 2011. Gambar Ikan Nila. http://www.google.com. Diakses pada hari

selasa 5 April pukul 13.30 WIB.

Google imageb. 2011. Gambar udang Galah http://www.google.com. Diakses pada hari

selasa 5 April pukul 13.40 WIB.

Google imagec. 2011. Gambar Belut. http://www.google.com. Diakses pada hari selasa 5

April pukul 15.30 WIB.

Hadie, Wartono dan J.Cupriatna. 1984. Pengembangan Udang Galah dalam Hatchery

dan Budidaya. Kansius. Jakarta.

Hoblikan. 2009. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan. http://hobiikan.blogspot.com.

Diakses pada hari selasa 5 April pukul 14.00 WIB

Page 20: Panjang Dan Berat

Irawan, Andri.et.al. 2009. Makalah faktor-faktor penting dalam proses pembesaran ikan

di fakultas Nursery dan Pembesaran. Diakses pada hari selasa 5 April pukul

14.10 WIB

Khairi, Amri. 1985. Budidaya ikan Nila secara intensif. Agromedia pustaka. Jakarta.

Luvspaniard. 2009. Pengertian pertumbuhan. http://www.google.co.id. Diakses pada hari

selasa 5 April pukul 14.20 WIB.

Rizal, Syamsul. 2010. Pemanfaatan tambak untuk uji coba pemeliharaan kerang kepah

polymesoda erosa (solander, 1786) di Delta Mahakan provinsi Kalimantan

timur. Diakses pada hari selasa 5 April pukul 14.30 WIB.

Santoso, Aironymus B. 2001. Belut pemeliharaan dan pembesaran. Konsius. Jakarta.

Syafitrianto. 2001. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan.

http://wacanasains.perikanan.blogspot.com. Diakses pada hari selasa 5 April

pukul 14.30 WIB.

Tytler, Peter dan C. Peter. 1985. Fish Energetik new perspectives. Croom helm Ltd.

Australia.

Zipcodezoo. 2011. Klasifikasi ikan nila. http://www.zipcodezoo.com. Diakses pada hari

selasa 5 April pukul 14.40 WIB.