panduan wawancara pada perawat - uksw

56
Lampiran 1 Panduan Wawancara Pada Perawat Nama perawat : ……………………… Usia : ……………………… Jenis kelamin : ……………………… Masa kerja : ……………………… Daftar Pertanyaan : 1. Menurut perawat apa pengertian pasien Harga Diri Rendah (HDR)? 2. Menurut perawat apa perbedaan pasien HDR dengan pasien jiwa yang lain? 3. Aktivitas apa yang sering dilakukan pasien HDR? 4. Pemahaman konsep apa yang di berikan perawat tentang HDR kepada pasien HDR? 5. Motivasi apa yang diberikan perawat kepada pasien HDR? 6. Bagaimana cara perawat dalam memberikan motivasi untuk mencapai kesembuhan? 7. Bagaimana cara perawat kepada pasien HDR untuk mencapai kesembuhan? 8. Mengapa menggunakan cara no.9 untuk mencapai kesembuhan?

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

Lampiran 1

Panduan Wawancara Pada Perawat

Nama perawat : ………………………

Usia : ………………………

Jenis kelamin : ………………………

Masa kerja : ………………………

Daftar Pertanyaan :

1. Menurut perawat apa pengertian pasien Harga Diri Rendah (HDR)?

2. Menurut perawat apa perbedaan pasien HDR dengan pasien jiwa

yang lain?

3. Aktivitas apa yang sering dilakukan pasien HDR?

4. Pemahaman konsep apa yang di berikan perawat tentang HDR

kepada pasien HDR?

5. Motivasi apa yang diberikan perawat kepada pasien HDR?

6. Bagaimana cara perawat dalam memberikan motivasi untuk

mencapai kesembuhan?

7. Bagaimana cara perawat kepada pasien HDR untuk mencapai

kesembuhan?

8. Mengapa menggunakan cara no.9 untuk mencapai kesembuhan?

Page 2: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

Strategi Komunikasi Terapeutik

1. Tindakan apa yang dilakukan perawat dalam tercapainya tujuan

komunikasi terapeutik? Mengapa?

2. Bagaimana strategi komunikasi terapeutik perawat dalam membina

hubungan saling percaya dengan pasien HDR? Mengapa?

3. Bagaimana komunikasi terapeutik perawat dalam melaksanakan

Strategi Pelaksanaan (SP 1 - 2) tindakan keperawatan kepada

pasien HDR?

4. Apakah ada SP yang lain yang digunakan perawat selain SP 1 – 2 ?

Sikap dan perilaku

1. Seberapa sering perawat melakukan komunikasi terapeutik?

2. Apakah SP 1 - 2 sudah tercapai dilakukan perawat? Mengapa?

3. Apa saja kendala/hambatan dalam melaksanakan SP 1 - 2 kepada

pasien HDR?

4. Bagaimana cara mengatasi kendala/hambatan dalam melaksanakan

SP 1 – 2 ? Mengapa?

5. Bagaimana cara perawat mengatasi Kendala/hambatan dalam

pelaksanaan SP 1 – 2 ?

6. Apakah ada perubahan pada pasien HDR setelah dilaksanakannya

SP 1 – 2 ?

7. Perubahan apa yang dialami pasien HDR setelah dilaksanakannya

SP 1 – 2 ?

Page 3: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

8. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan yang dialami

pasien HDR?

9. Bagaimana pengalaman perawat dalam menghadapi pasien HDR?

10. Apa yang dilakukan perawat dalam membantu pasien untuk

mengurangi perasaan HDR?

11. Tindakan apa yang dilakukan perawat untuk merubah konsep diri

pasien HDR?

12. Apakah ada keraguan perawat dalam melakukan tindakan kepada

pasien HDR? Jika ada/tidak ada, Mengapa?

Lampiran 2

Page 4: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

Panduan Observasi (Pengamatan)

Nama : …………………….

Umur : …………………….

Jenis Kelamin : …………………….

Masa Kerja : …………………….

No. Bahan Observasi Ya Tidak

1. Perawat berinteraksi dengan pasien HDR

2. Perawat menggunakan bahasa yang mudah

dipahami

3. Perawat menunjukkan sikap atau tindakan

(memaksa maupun menyuruh) khususnya ketika

perkataan perawat tidak ditanggapi pasien HDR

4. Perawat melakukan bina hubungan saling

percaya (BHSP) antara perawat dengan pasien

HDR

5. Perawat kurang memahami komunikasi

terapeutik

6. Perawat kurang memahami penerapan SP 1 - 2

pada pasien HDR

7. Perawat melakukan komunikasi terapeutik

Page 5: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

dengan pasien

8. Perawat menerapkan strategi pelaksanaan

tindakan keperawatan pada pasien HDR

9. Perawat melakukan Strategi Pelaksanaan (SP) 1

pada pasien HDR

10. Perawat melakukan Strategi Pelaksanaan (SP) 2

pada pasien HDR

11. Adanya perubahan pada pasien HDR setelah

dilakukannya SP 1 - 2 pada pasien HDR

12. Perawat memberikan motivasi kepada pasien

HDR

Page 6: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

Lampiran 3.

Verbatim

PARTISIPAN 1 (P1)

Nama : Tn. S

Umur : 26 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Masa Kerja : 5 tahun

Hari/Tanggal : 26/08/15

Pukul : 09.25 WIT - selesai

Keterangan :

P : peneliti

P1 : Partisipan 1

Verbatim Kode

P : Selamat siang bapak mantra. Beta minta izin untuk merekam karena

kerahasiaan beta pung partisipan juga beta sangat menjaga hal itu.

Seperti itu. Yang pertama bapak mantri beta mau Tanya menurut

bapak mantra bekerja selama 5 tahun di rumah sakit khusus daerah ini

terkhususnya di bagian jiwa, pasien HDR itu seperti apa sih pak?

P1 : Eee kalau yang katong alami HDR kan lebih kebanyakan berdiam

diri, kemudian dia kan kebanyakan jarang untuk sosialisasi dengan

orang lain maksudnya diakan kurang untuk bergaul memperkenalkan

diri , membuka diri untuk orang lain sehingga katong sandiri punya

kendala untuk pasien-pasien seperti itu biasanya katong selalu

mengajarkan dong bagaimana cara katong memang seng termasuk

tertuang dalam SP tapi katong pung kegiatan sehari-hari bagaimana

5

10

Page 7: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

katong untuk menerapkan jadi katong seng perlu katong harus

terapkan SP tapi bagaimana katong komunikasi deng dong katong

tetap bina komunikasi dengan dong karna pasien HDR ini kan lebih

banyak berdiam diri daripada dia harus bersosialisasi dengan orang

lain.

P : Menurut bapak mantra tidak dilaksanakannya strategi pelaksanaan

1-2 untuk khususnya pasien HDR itu kenapa?

P1 : seng kalau katong kan untuk perawat diruangan itu kebanyakan

seng perlu untuk menjalankan SP tapikan SP itu sudah tertuang dalam

katong kegiatan sehari-hari sehingga katong seng perlu harus datang

dengan format SP untuk katong laksanakan katong perawat Cuma

hanya butuh katong cara strategi bagaimana supaya katong bisa

merangkul orang-orang HDR itu saja.

P : terus menurut bapak mantri bedanya pasien HDR ini dengan pasien

yang lain, misalnya waham, PK atau halusinasi itu bedanya bagaimana?

P1 : Kan untuk khusus pasien-pasien waham dan pasien halusinasikan

kan dia lebih banyak artinya dia punya tingkat bicaranya, sosialisasinya

masih lebih baik apalagi pasien waham diakan lebih banyak

berinteraksi dengan orang lain. Pasien-pasien HDR ini dia salah satu

kendala paling besar dari katong merawat pasien jiwa adalah pasien

HDR karena kemampuan membuka dirinya untuk orang lain sangat

susah.

P : Tapi menurut bapak mantri selama aktivitas pasien HDR selain

menyendiri apa saja pak untuk pasien HDR yang berbeda dengan

pasien lain, aktivitas sehari-hari diruangan?

P1 : Dia selama diruangan lebih suka ditempat tidur, kebanyakan

ditempat tidur, kebanyakan berdiam diri diatas tempat tidur kan dia

tidak mau untuk jarang untuk dia berbicara atau datang bergaul,

bersanda gurau dengan pasien lain sedangkan pasien-pasien lain

halusinasi atau pasien-pasien yang PK itu kan biasanya dong pada

dasarnya dong tetap berkomunikasi dengan pasien lain Cuma khusus

15

20

25

Page 8: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

pasien PK dia lebih cenderung tersinggung.

P : untuk pasien HDR sendiri punya gangguan tersendiri yaitu konsep

diri, untuk perawat dalam memberikan motivasi itu kepada pasien itu

seperti apa, maksudnya motivasi yang bapak dong berikan selama

menangani pasien khususnya pasien HDR itu seperti apa? Apalagi

pasien HDR dengan gangguan konsep diri, citra diri, peran diri itu

bagaimana?

P1 : Kebanyakan sih katong banyak disini punya strategi harus

melibatkan dong dalam katong punya TAK atau katong punya kegiatan

ibadah-ibadah sehingga katong motivasi dong untuk bagaimana cara

ini dia dengan teman-teman kalau dengan TAK dia bergaul dengan

teman-teman artinya katong libatkan dia dalam semua kegiatan yang

berhubungan dengan dia punya kegiatan-kegiatan di jiwa.

P : Untuk pasien HDR sendiri kan pak, untuk pemahaman untuk

sembuh itu seng semua pasien yang sudah diolah dilakukan

penanganan itu paham yang namanya sembuh

P1 : iya pasien jiwa itu dia berulang-ulang.

P: Iya. Menurut perawat, atau bapak mantra sendiri diruangan untuk

mencapai kesembuhan itu sebenarnya seperti apa sih baik itu dari

perawatnya sendiri maupun dari pasiennya sendiri itu seperti apa pak?

P1 : seng maksudnya kalau dari katong perawat kebanyakan katong liat

orang kan dari biopsikososial dan spiritual artinya katong melihat segi

itu kalau katong mau capai hal seperti itu artinya katong harus lihat dia

punya kondisi itu artinya dukungan dari keluarga sangat penting

kebanyakan pasien-pasien HDR ketika dia pulang kerumah dari dia

punya kemampuan yang tadi katong zu ajarkan disini keluarga kurang

mendukung dirumah artinya sampai dirumah padahal kalau dilihat dari

jenjang pengobatannya misalnya 1 sampai dengan ee artinya dia

pengobatan disini 1 bulan lalu dia pulang kerumah 4 bulan baru dia

bale tandanya katong pengobatan berhasil tapi setelah sampai

dirumah keluarga kan kurang dukungan dari keluarga nilai-nilai yang

30

35

Page 9: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

tadi beta bilang katong perawat nilai orang dari segi biopsiko dan

spiritual.

P : Beta masuk dengan lebih terkhususnya ke komunikasi terapeutik ya

pak. Menurut bapak sendiri komunikasi terapeutik itu seperti apa sih

terus bedanya dengan komunikasi yang lain misalnya komunikasi

interpersonal dan intrapersonal itu seperti apa?

P1 : jadi komunikasi terapeutik untuk katong memang katong

walaupun tidak menggunakan komunikasi terapeutik tidak

menggunakan Bahasa Indonesia yang bagus artinya dong pasti

memahami katong pung bicara tapi sasarannya tetap katong ee

komunikasi terapeutik tujuannya untuk katong bina hubungan dengan

dong bina hubungan saling percaya dengan pasien itu tapi tandanya

kalau komunikasi terapeutik itu katong bikin penerapan apa yang perlu

katong terapkan walaupun dengan Bahasa sederhana yang mudah

dong mengerti seperti itu kalau yang komunikasi biasa-biasa ini

mungkin katong dong berbuat ini, bikin ini tapi sasaran komunikasi

terapeutik katong buat for dong walaupun dengan Bahasa sederhana

tapi mempunyai waktu sama dengan penerapan SP.

P : Untuk sampai tercapainya tujuan itu sendiri maksudnya yang bapak

bilang sebelumnya pernah melakukan aktivitas-aktivitas yang ada di

rumah sakit seperti itu kan pak maksudnya sampai sejauh ini menurut

bapak apakah tujuan dari komunikasi itu sudah tercapai atau belum

terkhususnya untuk pasien HDR?

P1 : kalau katong di RSKD ini memang kendala karna katong juga

perawat satu berbanding sekian banyak katong punya kendalanya

seperti itu sehingga kalau katong mau penerapan komunikasi deng

pasien-pasien, seng disini kan dengan berbagai macam pasien mulai

dari yaa paling tingkat terkecil gangguan konsep diri sampai ke waham

sampai ke segala macam bentuk disini jadi katong penerapannya

mungkin masih kurang karena terkendala dari tenaga sendri katong

disini.

P : Atau mungkinkah karena fasilitas dari rumah sakit dalam artian

40

45

50

Page 10: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

dalam memberikan fasilitas kayak mengikuti pelatihan-pelatihan untuk

perawat khususnya perawat jiwa mengikuti pelatihan-pelatihan

tentang kejiwaan atau seperti apa pak yang maksudnya menjadi

kendala itu sendiri?

P1 : Kebanyakan disini memang perawat jiwa yang banyak ikut

pelatihan tapi tidak menutup kemungkinan yang ada banyak-banyak ini

dinas dari perawat umum seperti itu mungkin kendalanya yaah kalau

perlu dilakukan pelatihan rencananya kemarin RSKD mau lakukan itu

tapi belum ada perawat-perawat itu sampai sekarang ini belum ada

pemberitahuan to rencananya seperti itu kemarin.

P : Oh iya pak.

Menurut bapak bagaimana cara perawat sendiri atau bapak mantra

selama di rumah sakit ini dibagian jiwa contohnya di ruang asoka

dalam membina hubungan saling percaya itu dengan pasien HDR itu

kayak bagaimana pak? Maksudnya yang bapak buat yang bapak

lakukan buat dia percaya bisa sharing dengan beta terkhususnya

pasien HDR?

P1 : Bukan pasien HDR saja semua pasien katong butuh katong punya

kesiapan diri artinya bagaimana metode pendekatan katong punya

ikatan dengan dong. Pertama kan yah BHSP yang menjadi sasaran

utama katong pasien jiwa karna pasien jiwa kebanyakan obat bukan

salah satu untuk menyembuhkan dong tapi bagaimana katong pung

cara bina hubungan dengan dong. Katong seng akan dapat

kepercayaan sehingga dong bisa mengikuti apa yang katong mau

begitu kalau katong BHSP dengan dong dengan baik maka apa yang

katong mau capai dan sasaran yang perlu katong capai dong selalu

kendala menurut dong.

P : berarti untuk penanganan pasien HDR itu sebenarnya secara konsep

memang tidak selalu diterapkan diruangan yaa pak tapi pastinya tujuan

dari pada SP itu tetap katong lakukan.

P1 : iya. Karna kalau katong mau iko konsepkan perlu dengan dia punya

harapan, step by step tapi katong bagaimana katong penerapannya

55

60

65

Page 11: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

secara keseharian katong saja.

P: berarti untuk komunikasi terapeutik itu sering dilakukan?

P1 : Iya seperti itu. Selalu katong terapkan karena apapun yang katong

terapkan ke pasien jiwa harus katong butuh komunikasi artinya

komunikasi terapeutik adalah sasaran utama untuk pasien jiwa karena

katong dapat membina hubungan saling percaya Cuma dengan seperti

itu. Katong seng mungkin mau terapkan kalau katong semakin kasar

deng dong berarti dong semakin jauh dari katong dari katong cara

pembicaraan bikin dong tersingggung berarti sudah dong su seng mau

lai apalagi pasien-pasien HDR ya kan.

P : Menurut bapak mantri setelah komunikasi itu telah dilakukan

pelaksanaan strategi 1-2 sudah dilakukan apa ada perubahan apa dari

pasien itu sendiri yang bapak lihat selama ini itu seperti apa?

P1 : dulu katong punya pasien HDR ada tapi ya katong selalu

melibatkan dong dalam kegiatan artinya dia sudah mau untuk tidak

mau berkomunikasi dengan teman-teman artinya interaksi dengan

teman-teman su mulai bagus seperti dulu itu katong punya pasien dulu

ada tapi sementara di akut tapi artinya katong punya penerapan itu dia

mau bersosialisasi dengan dia teman-teman artinya walaupun tadinya

katong lihat masih sering menyendiri, masih sering diatas tempat tidur

tapi sekarang dia su mulai mau bergaul dengan teman-teman artinya

walaupun bagaimana katong liat katong punya keberhasilan sedikit

demi sedikit ada perubahan dan perkembangan.

P: iya. Menurut bapak sendiri perubahan itu terjadi kira-kira faktor

yang mempengaruhi yang paling efektif selain obat itu apa pak?

P1 : yaa bagaimana katong punya penerapan komunikasi karena setiap

hari katong libatkan dong dalam kegiatan kelompok selama katong di

RSKD kegiatan-kegiatan lagian disini banyak juga teman-teman dari

mahasiswa yang turun praktik jadi setiap turun itu dibuatnya TAK

tujuannya itu katong melibatkan pasien-pasien seperti itu supaya

bagaimana dia bersosialisasi dengan teman-teman yang lain, pasien-

70

75

80

Page 12: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

pasien isos selalu katong libatkan.

P: Lingkungan juga mempengaruhi ya pak?

P1 : Iya mempengaruhi.

P : Selama 5 tahun dibagian jiwa pengalaman pak menghadapi pasien

HDR itu seperti apa?

P1 : yaaa pasien HDR memang kendalanya sangat yang paling susah itu

pasien HDR artinya dia punya gangguan konsep diri, dia punya ideal

dirinya itu artinya katong punya kendala tu bagaimana katong mau

bina hubungan saling percaya. Pertama-tama katong tanamkan itu.

Kalau katong gagal dalam BHSP maka katong akan gagal dalam katong

pung penerapan selanjutnya karena BHSP modal utama katong

mendekati katong punya metode pendekatan dengan pasien-pasien

HDR seperti itu .

P : Kalau keseharian dalam melakukan aktivitas trus adanya

mahasiswa-mahasiswa praktek disini melakukan TAK seperti itu

maksudnya tindakan perawat sendiri selain itu dalam mengubah

konsep diri pasien HDR itu lebih spesifiknya apa lagi pak?

P1 : Tindakan seperti apa maksudnya ini?

P : Mungkin melatih lagi bakat yang dorang punya mungkin selama ini

dorang bisa main musik tapi dari perawat mencari dan mengkaji dan

menganalisa lagi pasien ini.

P1 : Ohh kemampuan dirinya kebanyakan kalua disini ada dia punya

teman-teman punya kegiatan-kegiatan yang melibatkan dong, ada

terapi dari dia sendiri itu biasanya dong lakukan ibadah kemudian

katong mengkaji dong punya kemampuan dari yang dia miliki itu apa

saja itu biasa diruang rehab diatas. Seperti disuruh naik keatas ada

fasilitas yang dimiliki untuk dia bisa main music tapi selain itu juga

katong melatih dia punya kemampuan dengan berjalannya katong

punya teman-teman yang penting melakukan penerapan asuhan

85

90

95

100

Page 13: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

keperawatan jiwa kan sama saja dengan apa yang pengen katong

capai. Dengan adanya ade-ade ini juga katong sangat terbantu artinya

dengan kondisi kendala tenaga tetap katong penerapan askep katong

capai walaupun dengan kondisi yang ada.

P : selama melakukan tindakan keperawatan khusus pasien jiwa itu

apakah ada dari bapak mantri merasa ragu seperti ooh beta ragu mau

kaji dia punya kemapuan ini tapi beta ragu dia seng mampu atau

seperti apa pak, artinya adakah keraguan dalam diri perawat itu sendiri

ka seng?

P1 : untuk katong selalu optimis untuk katong melakukan pendekatan

dengan dong. Bagaimana katong bisa berkenalan dengan dong saja

terutama pasien-pasien HDR berkenalan sampai katong dekat itu saja

satu bagaimana e katong tetap berusaha pokoknya optimis katong

mau dekat dengan dong katong seng pikir bahwa katong akan ragu

dalam penerapan, kalau katong ragu bagaimana dia bisa sembuh

artinya aspek yang untuk menemukan dia punya kemampuan diri itu

salah satunya cuma deng katong perawat optimis melakukan

pengkajian pada pasien-pasien HDR.

P : ini yang terakhir pak, harapan bapak mantri untuk perawat-perawat

yang lain dalam melakukan strategi pelaksanaan khususnya untuk

pasien HDR yang mempunyai gangguan konsep beda dengan gangguan

yang lain itu seperti apa?

P1 : seng kaluar dari katong teman-teman perawat mungkin ya seng

tau kaluar teman-teman perempuan kalau teman laki-laki kan

kebanyakan dia juga ikut cuek terkecuali katong punya orang-orang

yang su ikut pelatihan jiwa nah diruangan katong teman-teman masih

banyak yang cuek karena masih terpengaruh kondisi dari mungkin

pendekatan-pendekatan dengan pasien jiwa itu masih minim jadi kalua

untuk katong teman-teman yang senior khusus jiwa pendekatannya

sudah beda artinya sampai melantai dengan pasienpun dia mau seperti

itu walau level pendidikannya sudah tinggi tapi itu memang pekerjaan

dia dan dia tahu sasaran yang mau dia capai adalah pasien-pasien

seperti itu caranya seperti bagaimana itu dia lebih paham.

105

110

115

Page 14: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

P : Berarti ini lebih kepada instansi juga yaa pak yang memfasilitasi ya

pak?

P1 : iya karena disini D4 jiwa baru 4 orang dan yang lainnya masih dari

umum walaupun mungkin lebih spesifiknya ke umum. 1 orang perawat

yang umum mau pindah ke jiwa itu dia sangat merasa itu hal yang

paling berat bagi dia jadi selama dia bekerja di umum dan rolling di

jiwa dia merasa bahwa itu hal paling berat padahal kalua orang sudah

bekerja dijiwa karena b juga lebih duluan dijiwa sampai sekarang dijiwa

beta rasa itu hal yang baru bagi beta artinya banyak teman-teman

umum rolling kesini kendalanya seperti itu. Ketika rolling kesini

pendekatan dengan pasien itu sudah mulai yang tadinya ragu itu disitu

karena waktu dia dari umum kesini dia takut jangan sampai

kemampuan dari dia tidak dapat diterapkan untuk pasien karena dia

piker dia dari umum jadi kendalanya seperti itu.

P : Berarti keraguan lebih kepada perawat umum walaupun system

rumah sakit itu rolling tapi tetap yaa.

P1 : kalau orang bicara tentang jiwa jangan bilang perawat tapi orang

luar mainsetnya seperti itu apalagi katong perawat yang tadinya di

umum kemudian rolling ke jiwa, dia kan merasa jenuh merawat orang

seperti ini dengan kondisi seperti ini, kan jenuh berbicara bukan hal

yang baru untuk katong di jiwa. Kebanyakan orang dari umum ke jiwa

minta pindah lagi artinya dia takut dia punya kemampuan untuk kaji

pasien jiwa tidak mampu.

P : Mungkin itu saja pak, terima kasih sudah menjadi partisipan.

P1 : iya sama-sama.

120

125

130

Page 15: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

PARTISIPAN 2 (P2)

Nama : Tn. R

Umur : 38 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Masa Kerja : 13 tahun

Hari/Tanggal : 25/08/15

Pukul : 11.05 WIT - selesai

Keterangan :

P : peneliti

P2 : Partisipan 2

Verbatim Kode

P : Selamat siang pak, beta mahasiswa penelitian dimana hari ini ingin

mewawancarai bapak sebagai salah satu kepala ruang di ruang asoka di

RSKD bagian jiwa. Pertama beta ingin tanyakan menurut bapak pasien

HDR itu seperti apa pak?

P2 : kalau HDR itu kan harga diri rendah ya jadi secara konsepnya itu

adalah pasien-pasien yang kehilangan kepercayaan diri jadi HDR adalah

harga diri rendah yang memang disebabkan oleh kepercayaan diri

terhadap pasien itu sendiri yang mungkin disebabkan oleh faktor trauma

dan sebagainya.

5

Page 16: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

P : Menurut bapak bedanya dengan pasien lain misalnya isolasi sosial

seperti apa?

P2 : yang pertama kalau kita mau menghubungkan dengan isolasi sosial

itu sendiri memang rata-rata orang yang dengan HDR itu pasti imbasnya

ke isolasi sosial apapun itu karena memang dia memiliki hilangnya

kepercayaan diri dan dia tidak mampu dan dia seakan-akan menyalahkan

dirinya merasa tidak mampu, dirinya merasa tidak berguna lagi. Nah

dengan begitu dia tidak akan berani untuk bergaul ataupun hal yang

paling kecil adalah mendekati teman lain jadi dia akan menghindar dari

lingkungan disekitar.

P : berarti tetap beda ya pak?

P2 : iya tetap beda.

P : Selama bapak disini menurut bapak aktivitas-aktivitas pasien HDR itu

misalnya seperti apa saja yang terjadi di ruang asoka ini?

P2 : Kerana kalau beta punya pasien ada disini rata-rata memang dia

mengalami HDR dan gejala untuk mengisolasikan diri sudah ada dan

nampak seperti itu. Dia tidak berani mengutarakan pendapatnya dia

selalu murung dan sebagainya. Yang biasa kita lakukan adalah terus

mendekati pendekatan dengan dia berusaha untuk menggali apa sih yang

dia alami. Kita mengangkat lagi jadi yang biasa saya lakukan adalah

asuhan keperawatan lebih focus ke HDR itu katakanlah mencari potensi

di dirinya yang dia masih miliki dan saya manfaatkan dan kembangkan

itu.

P : Tapi menurut bapak untuk perawat-perawat diruangan ini apakah

memang perawat itu sudah paham untuk melakukan tindakan

keperawatan kepada pasien terkhususnya pasien HDR, apakah menurut

bapak mereka sudah paham atau masih ada yang kurang?

P2 : Kalau menurut saya memang masih ada beberapa yang kurang jadi

tidak semua beta teman-teman perawat tahu langsung ini loh

tindakannya tapi kalau misalkan disuru mereka bisa tapi untuk secara

konsep mungkin dalam hal praktik mungkin masih ada beberapa yang

kurang.

10

15

20

25

30

Page 17: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

P : Pasien HDR itu juga kan memandang bahwa dia diri itu tidak berarti,

disini yang perawat lakukan seperti motivasi apa yang perawat lakukan

kepada pasien?

P2 : Salah satu motivasinya adalah kita menggali ke pasien itu sendiri jadi

bukan kita yang menentukan misalkan kita menanyakan dia masih bisa

menyapu atau tidak, masih bisa cuci piring tidak, masih bisa cuci pakaian

tidak, merapikan tempat tidur tidak, kalau dia bilang masih bisa itulah

kemampuan positif yang masih dia miliki dengan begitu kita akan

memberikan support bahwa dia masih berguna tidak seperti yang

pikirkan jadi kegiatan-kegiatan langsung untuk pasien HDR memang

langsung kita terapkan, kita sering menyuruh dia merapikan tempat

tidurnya sendiri. Nah dengan begitu kita terus memberikan support tiap

hari bahwa dia memang masih berguna masih punya kemampuan positif

yang dia miliki seperti itu.

P : Tetapi untuk pemahaman konsep memang masih kurang tetapi untuk

perawat-perawat masih dalam pengontrolan bapak juga sebagai kepala

ruangan disini. Maksudnya untuk mencapai suatu yang namanya

kesembuhan pasien itu sendiri lebih spesifik cara perawat dirunagn ini

kayak bagaimana pak?

P2 : kalau untuk kesembuhan dalam konteks apa, misalkan kondisinya dia

lebih tenang. Kalau kita melihat terkhusus pasien HDR ya. Kalau kita

melihat kesembuhan itu bahwa dia tidak HDR lagi kepercayaan dirinya

mulai ada walaupun masih dalam proses itu biasanya pasien itu sudah

mampu untuk bercerita, bergabung dengan teman-temannya.

Perkembangan itulah yang kita lihat kalau dia sudah mampu mulai hallo

apakabar, selamat pagi, mampu menjawab itu ada peningkatan disitu.

Terus dalam hal praktik latihan walaupun mungkin dia merapikan apa

yang kita suruh dan belum maksimal itu juga ada penilaian tersendiri dan

dikatakan sudah mulai berhasil, itu yang kita nilai.

P : Menurut bapak apakah tujuan dari komunikasi terapeutik untuk

pasien jiwa terkhususnya pasien HDR sampai saat ini itu sudah

tercapaikah atau belum, dan mengapa kalau belum?

P2 : Kalau saya mau bilang dalam komunikasi terapeutik memang rata-

rata teman-teman saya belum mendukung itu belum menerapkan secara

35

40

45

50

55

Page 18: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

sempurna secara maksimal katakanlah seperti itu karena memang

terkadang memang, saya tetap akan memberikan contoh itu,

memberikan pendidikan kepada teman-teman Cuma dalam pelaksanaan

memang terkadang keluar dari konteks itu walaupun tujuannya ada tapi

komunikasi terapeutik tetap berjalan dengan baik. Nah kalau saya bilang

kurang ya kurang.

P : Ataukah mungkin penerepan dari perawat-perawat yang lain caranya

saja yang berbeda namun tujuannya sama?

P2 : Iya. Tercapai dengan cara yang berbeda.

P : Untuk pasien HDR itu kan seng mudah, untuk membina hubungan

saling percaya maksudnya strategi komunikasi yang dipakai perawat itu

kayak bagaimana pak?

P2 : Biasanya untuk membina hubungan saling percaya itu memakan

waktu, 1-3 hari lah, kita terus pantau. Dalam 3 hari itu, dalam 1 hari

katakanlah 3-4 kali kita mendekati dia menggali sehingga dia mau

mencaritakan apa yang dia alami, apa yang menyebabkan dia seperti itu.

Butuh waktu ya dengan begitu dia merasa mempercayakan kita, dia mau

menerima kita itu yang lebih penting BHSPnya.

P : untuk strategi pelaksanaan untuk pasien HDR itu ada 2, menurut

bapak bagaimana komunikasi terapeutik yang sudah dilaksanakan

perawat dari SP 1-2 apakah memang sudah berkembangkah atau sampai

saat ini sudah cukup baik atau seperti apa menurut bapak?

P2 : Kalau saya bilang peningkatan iya, berkembang iya, cukup baik iya

gitu karena SP 1 adalah kita menggali potensi dia, dia sudah mampu

mengatakan itu perawat menerapkan itu sampai biasanya sampai SP 2 itu

jalan Cuma prosesnya adalah kegelisahan pasien itu sendiri kan tidak

maksimal, kadang hari ini baik berubah lagi tapi penerapannya tetap

jalan dari SP 1-2.

P : tapi untuk sejauh ini untuk pasien HDR apa saja yang selama ini bapak

temukan dia ini kemampuan ini, ada salah satu contoh nda pak?

P2 : contoh tadi yang saya sampaikan bahwa dengan pasien HDR kita

menggali potensi yang paling sederhana katakanlah mencuci piringnya

60

65

70

75

80

Page 19: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

sendiri atau yang paling sering tiap pagi merapikan tempat tidurnya

sendiri itu potensi dia dan itu yang tetap kita ajarkan lalu mulai kita nilai.

P : berarti untuk pelaksanaan SP 1-2 itu juga memang tercapai hanya saja

dengan cara yang berbeda-beda begitu ya pak?

P2 : cara-cara berbeda bagaimana?

P : Maksudnya cara perawat dalam melaksanakan strategi pelaksanaan

yang entah itu menggali kemampuan dari pasien itu sendiri dengan cara

berbeda.

P2 : artinya kalau SP untuk katong bicara SP bicaranya memang konsep

ya, jadi mungkin jenis kegiatannya yang berbeda. Katakanlah mereka

merapikan tempat tidur bisa kita naikkan lagi apa sih yang lain lagi yang

bisa dia lakukan selain ini dan beta pung teman perawat pun

melaksanakannya dan kita lihat hasilnya bahwa dengan pasien HDR itu

dia sudah bisa berkomunikasi dengan teman yang lain itu juga bagian dari

SP itu sendiri maka tercapainya strategi pelaksanaannya.

P : Berarti selama dilakukan SP kira-kira ada hambatan selain dari pasien

itu sendiri ada yang nda pak?

P2 : Kalau hambatan sih mungkin pasien itu dalam pelaksanaannya

memang masih butuh waktu itu kendala sih tapi apapun itu tetap kita

berusaha. Kendalanya teman-teman perawat lebih apa ya dia harus lebih

ekstra mengajarkan itu.

P : Lebih ekstra mengajarkan bahwa dari SP 1-2 sebenarnya pasien HDR

itu bisa seperti itu ya pak?

P2 : Iya.

P : Terus setalah dilakukannya SP 1-2 yang bapak lihat perubahan-

perubahan dari pasien HDR itu seperti apa?

P2 : Perubahan biasnya beta lihat dari fisik wajahnya seng murung lagi,

kontak mata baik, dia sudah mampu tersenyum seperti itu, itu dari segi

fisiknya. Kalau dari aktivitas, pergerakannya sudah mulai baik, tidak

lambat lagi.

85

90

95

100

105

Page 20: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

P : Menurut bapak selain dari strategi pelaksanaan dari SP 1-2 dilakukan

perawat faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan dari pasien itu

sendiri apa pak?

P2 : Kalau faktor-faktor sih beta pikir tidak bisa lepas dengan obat terus

itu tetap berkesinambungan artinya obat harus mengontrol katong Cuma

melakukan setelah dia tenang. Faktor-faktor yang mempengaruhi itu

paling faktor lingkungan katakanlah mempengaruhi, teman-temannya

juga yang sudah mampu bisa dia lihat dan mempengaruhi dia.

P : Selama bapak 13 tahun menghadapi pasien jiwa terkhususnya pasien

HDR itu pengalaman apa sih yang bapak rasakan atau pak nilai ternyata

pasien HDR ini begini tidak selamanya sesuai dengan konsep tapi

ternyata dilapangan dia berbeda atau bagaimana pak?

P2 : kalau selama ini pengalaman yang paling saya pikir yang pekerjaan

terlalu ekstra buat saya adalah untuk membina hubungan saling percaya

itu, bagaimana dia menerima benar-benar disitu butuh waktu buat saya

untuk menggali dan dia mau menceritakan apa yang dia alami. Itu

memang butuh waktu kalau memang dia pasien yang kita temui HDR

murni katakanlah seperti itu, benar-benar dia menolak siapapun yang

hadir di dia. Nah itu pengalaman yang saya butuh waktu, butuh waktu di

BHSP setalah BHSP saya butuh waktu untuk dia percaya sama saya itu

butuh waktu juga sampai benar-benar pasien itu sendiri percaya kepada

saya. Mungkin kalau mau cerita pengalaman yang ini ya itu kan pekerjaan

juga untuk saya tapi waktunya yang lama, harus butuh proses dengan

juga pasien dengan diagnose yang lain isos, PK itu tapi HDR memang

lebih buth waktu karena dia menolak merasa tidak berguna itu

bagaimana meningkatkan kepercayaan dirinya memang benar-benar

butuh waktu.

P : Menurut bapak tindakan perawat yang lebih spesifik untuk merubah

konsep diri pasien HDR itu seperti apa? Konsep dirikan ada citra tubuh

dan segala macam menurut bapak bagaimana tindakan perawat disini?

P2 : Dia lebih ke komunikasi terapeutik lalu mencoba menggali terus

menggali apa yang dia alami terus membawa dalam realita jadi seperti itu

kalau dia mengatakan tidak mampu kita aka menggali mengapa

mengatakan tidak mampu, kalau memang tidak berguna mengapa

110

115

120

125

130

Page 21: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

mengatakan tidak berguna, apa yang membuat tidak berguna seperti itu.

Dimulai memang dari citra tubuhnya, kalau dia sudah mulai mengatakan

menyukai anggota tubuhnya. Jadi di konsep diri benar-benar kita akan

gali sehingga memang dari harga diri itu sendiri dia bisa mengakui atau

dia bisa mampu menerima apa dirinya seperti itu, menerima dirinya.

P : Tapi selama pengalaman bapak dan perawat yang lain pada saat

melakukan tindakan keperawatan entah itu komunikasi terapeutik

maupun strategi pelaksanaan 1-2 apakah ada keraguan untuk

memberikan penerapan itu bapak ada ketakutan atau ada keraguan-

keraguan yang dirasakan atau tidak pak?

P2 : kalau ketakutan sih tidak ada, terus keraguan sih tidak ada Karena

memang saya dan teman-teman perawat benar-benar mengetahui 2

konsep itu tadi, tinggal kita bagaimana menerapkan itu ke dia dan dia

mau menerima jadi kita punya 2 itu tadi yang kalau ditanyakan keraguan

2 itu mampu nda dipahami pasien HDR itu sendiri.

P : terakhir ya pak, saran dan harapan yang bapak inginkan terkhususnya

diruangan ini baik itu perawat maupun nanti aktivitas-aktivitas kayak

mahasiswa-mahasiswa praktek itu seperti apa pak yang akan pada

akhirnya berefek baik untuk pasien itu sendiri?

P2 : Lebih ke HDR atau umum?

P : Iya ke HDR pak.

P2 : Secara umum saya dan teman-teman tetap bekerjasama lalu

mengenali pasien dengan diagnosa masing-masing seperti itu sehingga

kita memang benar menerapkan sesuai dengan diagnosa dari kegiatan SP

itu tadi. Kalau harapan saya terhadap mahasiswa memang terkadang

mahasiswa Cuma datang mengejar targetnya dia target dari kampus

sehingga pasien yang lain terabaikan, harapan saya sih mereka

merangkul semua itu pasien walaupun tetap focus pada pasien mereka

sendiri tapi tidak mengacuhkan pasien yang lain seperti itu. Itu sih

harapan saya yang paling saya tetap bekerjasama dengan teman-teman

menegakkan diagnosa masing-masing sehingga kita kenal oh pasien ini

dengan halusinasi, dengan HDR, dengan isos, dengan PK lalu saya

merancang untuk membuat jadwal suatu kegiatan berdasarkan diagnosa

sehingga dalam penerepaan SP akan lebih maksimal.

135

140

145

150

Page 22: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

P : Maka tujuan kesembuhanpun tercapai yaa pak?

P2 : Iya tujuan untuk kesembuhan dalam hal ketenangan pasien dan

pasien itu mampu paling tidak kalau bicara kesembuhan sih karena rata-

rata pasien masuk berulang paling tidak setelah dikatakan sembuh pasien

itu sudah berubah dari mulai dia masuk rumah sakit tadi pertama kali

dengan sekarang jauh berbeda dan ada perubahan yang meningkat yang

signifikan.

P : Oh iya pak. Mungkin itu saja pak. Terima kasih sudah menjadi

partisipan dan semoga harapan bapak itu juga menjadi penopang juga

baik dari rumah sakit ini sendiri dan kerjasama dengan perawat disini.

Terima kasih pak.

P2 : Oke.

Page 23: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

PARTISIPAN 3 (P3)

Nama : Ny. R.N

Umur : 33 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Masa Kerja : 11 tahun

Hari/Tanggal : 20/08/15

Pukul : 13.21 WIT - selesai

Keterangan :

P : peneliti

P3 : Partisipan 3

Verbatim Kode

P : Ibu beta mulai ya. Beta masih dalam proses belajar untuk mengetahui

kejiwaan itu seperti apa karena ibu perawat jiwa di RSKD beta pengen

tahu menurut ibu pasien HDR itu seperti apa?

P3 : Iya. Kalau HDR itu kan maksudnya kepanjangan dari harga diri

rendah kan yang beta tahu terus kalau menurut beta pasien HDR itu

pasien yang merasa diri negative atau merasa rendah diri yang

dipengaruhi oleh lingkungan mungkin ada masalah sehingga menjadi

5

Page 24: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

HDR itu menurut beta dan cenderung lebih menarik diri.

P : Menurut ibu bedanya dengan pasien seperti PK, atau yang lain

bagaimana?

P3 : beda. Yang pasti lebih diam, lebih pasif dan menyendiri.

P : Kalau diruangan ini ada berapa orang pasien HDR?

P3 : kalau beta ruangan sub akut/pemulihan jadi kalau untuk pasien HDR

jarang kebanyakan pasien halusinasi, isos tapi isos dengan HDR kan beda-

beda tipis Cuma HDR lebih ke diri pasiennya, pasien lebih

mengungkapkan dia mengatakan dia nda berguna atau apa begitu kalau

isos memang dia menyendiri juga tapi lebih menarik diri dari teman-

teman yang lain tapi kalau menurut beta HDR lebih ke pasiennya dan

ungkapan dari pasiennya dia tidak berguna atau contohnya seperti itu.

P : Ibu lama kerja 11 tahun dari pengamatan ibu selama 11 tahun ini

pasien HDR itu biasanya dorang selain menarik diri maksudnya aktivitas

dorang menarik diri, seng mau bicara deng orang apa lai?

P3 : otomatis aktivitas menurun karena merasa seng bergunalah itu aja

sih yang lebih ke HDR untuk kegiatan lain memang sih harus dipaksa atau

perawat lebih aktif untuk mengajak kalau tidak ya tidak sama sekali.

P : tadi ibu sempat bilang bahwa di RSKD ini kan dia sistemnya rolling

setiap 6 bulan sekali dia rolling maksudnya dari rumah sakit sendiri

system untuk pemahaman kayak konsep jiwa terhadap perawat umum

itu maksudnya yang dilakukan dari rumah sakit apa ibu, mungkin ada

pelatihan atau apa ibu?

P3 : Ada. Ada pelatihan, skolah lanjut. Biasanya dari D3 disuruh ambil D4

khusus D4 jiwa.

P : Menurut ibu pasien HDR itu dong butuh motivasi seperti apa sih ibu

untuk bisa meningkatkan dong punya konsep diri yang dong anggap

negative itu seperti apa?

P3 : Banyak hal. Iya itu tergantung kan. Motivasi katong berikan itu

tergantung masalah yang dihadapi pasien contohnya pasien masuk

dengan HDR itu masalahnya contoh ditinggal suami, katong kasi motivasi

10

15

20

25

30

35

40

Page 25: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

mengenai rumah tangga atau mengenai kehidupan kedepan bahwa

belum tentu bercerai dengan suami semuanya menjadi hambar atau

bagaimana pokoknya berikan motivasi tergantung masalah yang dihadapi

pasien.

P : Berarti cara perawat tergantung juga dengan masalah pasien ya ibu?

P3: iya tergantung masalah pasien kan tidak mungkin misalnya pasien

masuk dengan HDR ditinggal suami kita kasi motivasi yang lain kan nda.

Contoh ada yang pernah mahasiswa yang masuk trus putus kuliah Karena

keluarga tidak mampu katong kasi motivasi.

P : Tetap caranya beda ya ibu untuk pasien putus skolah dan yang lain.

P3 : iya tergantung sih menurut beta, tergantung masalah yang dihadapi

pasien.

P : Dari komunikasi terapeutik untuk pasien jiwa itu kan diakhirnya pasti

akan ada yang diinginkan pasien atau keluarga pasien kan tercapainya

kesembuhan, seng kambuh dan deng yang seperti apa maksudnya

tindakan dari perawat yang paling intensif yang perawat buat di ruangan

itu kira-kira apa ibu? Maksudnya tindakan perawat untuk tercapainya

komunikasi terapeutik yang baik supaya pasien itu juga bisa sembuh, nah

itu dari ruangan yang ibu buat.

P3 : Komunikasi terapeutikkan maksudnya cara Bahasa yang baikkan,

saat di rumah sakit komunikasi setiap hari dengan pasien yah itu yang

kita lakukan pada saat dirumah sakit komunikasi setiap hari jadi minimal

1 hari 3kali harus berhadapan dengan pasien. Tapi itu menurut penelitian

itu minimal 3kali tapi kan kita sering, nda pernah nda ketemu dengan

pasien pasti ada ketemu terus. Komunikasi terapeutik menurut beta

harus ada dan untuk pulang kerumah juga harus begitu jadi sebelum

pulangkan misalnya pasiennya rencana mau pulang sebelumnya kan kita

panggil kita harus kasi bimbingan dulu arahan persiapan dirumah seperti

apa karena kebanyakan pasien ini pulangkan keluarga image keluarga kan

pasien jiwa ini seperti apa sampai dirumah dibiarkan begitu aja, tidak ada

komunikasi. Jadi kita jelaskan apapun yang kita lakukan disini keluarga

harus lakukan dirumah seperti begitu. Kenapa pasien di rumah sakit bisa

sembuh tapi dirumah tidak bisa berarti ada di keluarga. Jadi apapun yang

kita lakukan disini kita implementasikan kepada keluarga juga.

45

50

55

60

Page 26: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

P : Iya. Ibu kan pasien HDR kan maksudnya dia seng sambarang orang

maksudnya for percaya orang, disini cara perawat diruangan untuk bina

hubungan saling percaya dengan pasien HDR itu kayak bagaimana sih

ibu?

P3 : Pertama-tama ya itu komunikasi terapeutik, bina hubungan saling

percaya maksudnya awalnya sih memang kadang-kadang pasien belum

mau tapi lama kelamaan juga mau Cuma katong punya teknik disini

katong bilang mau pulang tidak kalau mau pulang kita harus berbagi, kita

harus tahu masalah masing-masing supaya mungkin kita bisa bantu gitu.

Nah itu teknik yang disini kalau nda begitu kan pasien nda mau bicara,

mau pulang tidak. Pasien itu kan kemungkinan pengen pulang semua nda

ada yang mau tinggal dirumah sakit itu kuncinya itu.

P : Ibu beta masuk di strategi pelaksanaan ya ibu. Kalau strategi

pelaksanaan ada 2. Menurut ibu komunikasi terapeutik perawat untuk

melakukan SP 1-2 ini terhadap pasien ini sudah digunakan secara

efektifkah atau bagaimana?

P3 : kalau belum efektif kan belum tentu pasien mengungkapkan.

P : iya maksudnya apakah perawat-perawat disini punya cara-cara

perawat sendiri punya teknik tersendiri tapi dengan tujuan akhir yang

sama kayak begitu.

P3 : Iya sama. Pokoknya tujuan kita yang pertama itu SP 1 pasien yang

mampu mengungkapkan kemampuan positif. Kita tanyakan itu sesuai SP

1.

P : berarti diruangan ini komunikasi dengan pasien HDR maupun pasien

yang lain itu tetap sama.

P3 : Iya sama. Minimal 3 kali harus komunikasi dengan pasien tapi kan

disini kita lebih kan dari pagi sampai sore komunikasi tetap terus.

P : Menurut ibu ada kendala seng selama pelaksanaan strategi 1-2 itu

kira-kira ada hambatan ka seng?

P3 : kalau beta tidak karena inikan strategi pelaksanaan Cuma mengkaji

kemampuan positif. Pasien otomatis akan tetap bilang kemampuan yang

bisa dia lakukan, nah itu yang kita latih saja.

65

70

75

80

85

90

95

100

Page 27: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

P : Iya. Setalah ibu dorang melakukan strategi pelaksanaan 1-2 itu kira-

kira perubahan yang timbul dari pasien itu seperti apa ibu?

P3 : Pasien lebih mandiri. Awalnya masuk dengan HDR seng mau bikin

apa-apa, pokoknya menyendiri gitulah tapi setelah melakukan

pengkajian, pasien sudah mau bergabung yang pertama dengan pasien

lain itu memang kayak isos untuk HDRnya pasien mau membantu karna

kebanyakan pasien yang katong tanyakan apa sih yang bisa ibu lakukan

dirumah misalnya yang biasa dilakukan dirumah apa, yang pertama

sering masuk kan ibu-ibu rumah tangga ni kan ada muda jua ada.

Kebanyakan yang bisa mereka lakukan dirumah itu bersih-bersih rumah,

apalah yang bisa untuk bersih-bersih rumah nah itu kita latih disini juga,

disini yang bisa ibu lakukan dirumah ini apa misalnya cuci piring, rapi-rapi

tempat tidur, bersih-bersih halaman trus dia punya efek itu akhirnya

pasien bisa mandiri langsung, langsung bisa bergabung tanpa disuruh lagi

dia bisa bikin.

P : Menurut ibu untuk perubahan-perubahan yang pasien HDR rasakan

itu maksudnya faktor-faktor yang mempengaruhi itu apa?

P3 : Oh. Semangat itu. Kita biasanya sampaikan kepada pasien bahwa

inilah ibu, ibu masih bisa untuk melakukan semua ini jangan karna gara-

gara masalah ini lalu tidak bisa lakukan apa-apa maksudnya semangatnya

seperti itu yang kita berikan.

P : Ini motivasi yang diberikan juga tetap ya ibu?

P3 : Iya motivasi itu tetap kita berikan karena motivasi harus nda bisa

nda. Terus apapun yang bisa dia lakukan.

P : Nah menurut ibu selama 11 tahun ibu menghadapi pasien-pasien ini

bagaimana?

P3 : ya nda ada, Kalau beta sih nda terlalu.

P : Ada yang aneh-aneh atau semakin parah terus Misalkan pasien yang

bale datang lai itu bagaimana?

P3 : Nda. Kalau yang balik lagi itu maksudnya orang bilang memang

sudah rutinitas itu ee pasien disini kebanyakan pasien bula bale. Pasien

yang sudah pernah dirawat jadi itu dari keluarga menurut beta makanya

105

110

115

120

125

130

Page 28: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

beta bilang pasien disini bisa sembuh tapi dirumah nda ini lagi. Ada

keluarga yang tidak mau bertanggungjawab.

P : Apakah mungkin karna paradigma keluarga?

P3 : Iya. Jadi pikir begini pasien gangguan jiwa sampai dirumah nda usah

kasi apa lai karna dia su seng bisa lai, pikiran keluarga bagitu trus seng

dikasih aktivitas dirumah akhirnya kalau pasien tidak dikasih aktivitas

dirumah jadi kayak pasien HDR iih dong seng menghargai beta, dong

kayak beta su ini, sudah akhirnya down kembali akhirnya masuk lagi tapi

kebanyakan pas masuk disini mulai ini kembali dengan lingkungan sekitar

maksudnya su mulai berbaur lagi seperti biasa. Itu yang kadang-kadang

kita maksudnya bagaimana e pasien bisa bale 2-3 hari bale lai kombali

yah itu dilema.

P : Berarti kayak motivasi memberikan energy-energi positif pada pasien

maksudnya perlahan-lahan bisa berubah misalnya pasien HDR

mengurangi menyendiri kayak gitu ya ibu.

P3 : Ya otomatis kalau pasien pulang mereka sudah berubah kan kasi

pulang kalau nda berubah seng mungkin kasi pulang kan, itulah.

P : Iya. Tapi selama ibu menjadi perawat dengan pasien-pasien HDR

begitu maksudnya dalam tindakan perawat pernah seng merasa ragu

untuk melakukan tindakan keperawatan?

P3 : kalau keraguan biasanya untuk pasien PK kalau katong mau maju

jang lai iih pasien juga bagini kalau untuk HDR seng ada.

P : Seng ada ya ibu Karena ini memang lebih ke konsep diri ya ibu?

P3 : iya karna ini memang lebih ke konsep diri, memotivasi dia untuk bisa

bangkit toh. Kalau PK ini kan dia kakarasang, mau maju ragu-ragu ni.

P : iya. Ibu mungkin cukup itu saja yang beta tanyakan. Tapi dari ibu

harapan perawat kepada pasien maupun keluarga itu sendiri pada saat

pasien sudah keluar rumah sakit itu seperti apa?

P3 : kalau beta sih lebih ke keluarga ya karna kebanyakan dukungan

keluarga yang kurang. Disinikan beta bilang perawat disini semua bagus

pasienpulang dengan tenang tapi dirumah nanti bale lai. Inikan dilema.

135

140

145

150

155

160

165

Page 29: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

Semua lebih ke keluarga.

P : tapi kalau pasien balik lagi itu tetap dengan penerapan tindakan yang

sama ya ibu?

P3 : Iya tetap sama. Tergantung dia punya keluhannya apa, ada yang

pulang masuk dengan HDR pulang masuk lagi sudah dengan PK kan bisa

berubah dia punya tergantung yang dirumah bagaimana.

P : iya. Ibu mungkin itu saja. Terima kasih ibu.

P3 : Iya. Oke.

170

PARTISIPAN 4 (P4)

Nama : Ny. D.P

Umur : 47 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Masa Kerja : 25 tahun

Hari/Tanggal : 27/08/15

Pukul : 12.00 WIT - selesai

Keterangan :

P : peneliti

P4 : Partisipan 4

Verbatim Kode

P : Selamat siang ibu, perkenalkan beta Ai mahasiswa FIK-UKSW. Disini

beta ingin mewawancarai ibu sebagai beta punya partisipan sebagai

perawat jiwa di RSKD provinsi Maluku.

P4 : Iya.

P : Beta mulai yaa ibu. Yang pertama beta ingin tau menurut ibu pasien

5

Page 30: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

harga diri rendah itu seperti apa ibu?

P4 : Pasien harga diri rendah itu kan pasien yang mengalami proses

gangguan sosialisasi sebenarnya to sehingga mengakibatkan tersisi akan

masalah tapi boleh dipengaruhi oleh masalah latarbelakang keluarga

dirumah lalu terbawa sehingga dong bisa mengalami keadaan seperti itu

atau kondisi-kondisi diruangan, dirumah sakit juga yang seng

mendukung sehingga misalnya ada yang perawat bertindak juga dengan

kekerasan to terhadap pasien atau pasien juga dengan halusisnasi

sehingga dia bisa mengalami ya persepsi harga diri rendah.

P : Menurut ibu bedanya pasien HDR dengan pasien jiwa yang lain itu

apa ibu?

P4 : kalau pasien yang lain tergantung keadaan pasien masing-masing

kalau harga diri rendah kan dong amper sama dengan isos sebenarnya

dong minder, maunya sendiri, tidak mau bergabung dengan yang lain,

terus mudah tersinggung dan lain-lain. Kalau pasien yang lain tergantung

dong pung keadaan masing-masing kalau deng halusinasi pasti berbeda

dipengaruhi oleh halusinasi, kalau dia perilaku kekerasan pasti keadaan

sehari-hari itu rebut, kacau, gelisah dan lain-lain. Itu perbedaannya

seperti itu.

P : iya ibu. Kalau pasien HDR itu kan dia aktivitas biasanya kan

menyendiri selain itu biasanya apa selama ibu menjadi perawat jiwa

pasien HDR selain itu apa lagi?

P4 : maksudnya aktivitas diruangankah atau peran perawat untuk?

P : Iya ibu diruangan.

P4 : lebih banyak itu pasien-pasien dong mengurung diri dikamar

masing-masing apabila tidak diajak dan dilibatkan dalam satu kegiatan

pasti dong lebih lama terkurung dalam ruangan dan menyendiri.

Membuat suatu kegiatan yang membuat dong terlibat dalam suatu

suasana yang membuat dong lebih bersosialisasi, beradaptasi,

berinteraksi makanya dong lebih banyak diruangan dan menyendiri.

P : Iya. Terus yang dilakukan perawat dalam memberikan pemahaman

konsep terhadap pasien HDR itu seperti apa ibu?

10

15

20

25

30

Page 31: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

P4 : iya. Pertama komunikasi terapeutik harus jalan dulu. Sebelum

komunikasi itu jalan perawat dia harus siapkan suasana lingkungan yang

terapeutik, yang nyaman sehingga pasien itu dia nyaman bisa

menimbulkan rasa percaya diri. Kalau mau bangun dia dengan situasi

komunikasi yang terapeutik yang nyaman sehingga pasien itu juga bisa

merasa diperhatikan, dia merasa masih berguna bagi orang lain bagi

dirinya. Peran komunikasi itu disini.

P : sebagai perawat itu memiliki fungsi sebagai motivator, nah motivasi

apa sih yang perawat berikan untuk pasien HDR sejauh ini?

P4 : kalau motivasi, itu motivasi intrinsik bisa dan motivasi entrinsik juga

bisa. Kalau motivasi entrinsik itu kan motivasi dari diri perawat hal yang

harus dia lakukan itu untuk menciptakan suatu suasana sebuah

hubungan yang baik antara pasien dengan perawat, pasien dengan

pasien. Itu semua harus dibangun oleh perawat, perawat yang harus

menciptakan itu, perawat harus lakukan itu.

P : jadi itu semua cara juga dari perawat itu sendiri dalam penerapan itu

dari perawat ya ibu?

P4 : iya. Perawat untuk mengatasi persoalan-persoalan perawat yang

menciptakan suatu situasi, suasana tentunya dia harus menggunakan

komunikasi yang terapeutik.

P : sama halnya dengan, maksudnya cara perawat dalam mencapai

kesembuhan pasien HDR itu mungkin semua sama dari perawat itu

sendiri.

P4 : iya semua pung cara sama Cuma katong lebih spesifikasi kalau

pasien dengan HDR itu harus bagaimana, pasien dengan PK itu harus

bagaimana, pasien dengan isos itu harus bagaimana toh supaya bisa

menciptakan suatu kegiatan yang bisa merangsang pasien itu dia secara

berangsur bisa terlepas dari dia punya masalah HDR-nya. Kalau masalah

ekstrinsik sih mungkin dia bisa lakukan itu sehingga dia bisa menerapkan

itu dengan pasien bisa dapat reword dari kepala ruangan atau dari sesi

keperawatan misalnya merangsang dia untuk lebih inovasif dalam

melaksanakan dia punya proses-proses asuhan keperawatan itu ai.

Pokoknya ada sesuatu yang dia dapatkan, imbalan yaa

35

40

45

50

55

60

65

Page 32: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

P : iya ibu. Intinya untuk meningkatkan kualitas perawat ya ibu. Nah tadi

kan ibu bilang semua itu juga diawali dengan komunikasi terapeutik, nah

apa yang perawat diruangan sudah lakukan untuk mencapai tujuan

komunikasi terapeutik?

P4 : jadi tindakan yang harus dong lakukan dibelakang itu, yang harus

dilakukan seorang perawat itu barangkali buat suatu kegiatan dan

libatkan semua pasien. Bikin satu kegiatan yang bisa merangsang pasien

itu dia merasa terlibat dalam kegiatan itu lalu pendekatan-pendekatan

yang harus dilakukan itu lebih terarah, lebih spesifik lagu lalu musti

menggunakan komunikasi terapeutik lagi, sering diberikan pujian.

Intinya harus melibatkan pasien dalam semua kegiatan supaya dia bisa

beradaptasi to dan bersosialisasi.

P : untuk pasien HDr itu sendiri kan ibu, dia percaya dengan orang lain

itu seng gampang gitu jadi maksudnya bagaimana strategi komunikasi

terapeutik perawat untuk bina hubungan saling percaya dengan pasien

HDR ini kalau menurut ibu ini bagaimana?

P4 : yang pertama dilakukan perawat itu dia harus bisa membangun

hubungan saling percaya dulu, kalau hubungan saling percaya itu ada

lalu dia bisa melakukan pendekatan yang baik dengan pasien,

menimbulkan rasa percaya diri bagi pasien, rasa percaya baik dari pasien

ke perawat pasti komunikasi bisa jalan.

P : untuk pasien HDR itu sendiri kan ibu ada dia punya strategi

pelaksanaan 1-2 kalau diruangan sendiri maksudnya komunikasi

terapeutik perawat untuk melaksanakan SP 1-2 itu kepada pasien HDR

itu seperti apa karna SP 1 itu kan mendiskusikan kemampuan dia

kemudian tetap menggali kemampuan dia yang lain lagi kemudian SP

yang 2 mengikutsertakan dia dalam kegiatan-kegiatan yang lain yang

belum pernah dia ikuti maksudnya diruangan itu sendiri maksudnya

komunikasinya seperti apa ibu?

P4 : kalau SP 1 dan 2 itu mau jalan itu tadi yang su dibilang pastinya

BHSP itu harus jalan, kedua katong harus menggunakan bahasa yang

dipahami pasien. Kalau BHSP jalan pasti pasien punya rasa percaya diri

dan dia percaya dengan perawat diruangan pasti dia akan lebih nyaman,

dia akan lebih terbuka sehingga katong bisa lebih eksplor dia punya

70

75

80

85

Page 33: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

keadaan dirinya tentang masalah-masalahnya mungkin masalah

pribadinya, mungkin masalah latarbelakang keluarganya seperti apa.

Kadang-kadang pasien lebih banyak itu dipengaruhi latarbelakang

keluarganya, masalah kurang adanya dukungan perhatian. Kebanyakan

kan pasien jiwa itu dia begitu toh, datang taruh pulang, seng pernah

dibesuk juga tidak. Nah kalau katong biarkan masalah ini lamakan parah

buat pasien, dia akan terpuruk lagi lebih dalam lagi mungkin bisa

semakin skizofren.

P : benar ibu. Menurut ibu sampai sekarang ini maksudnya pelaksanaan

SP 1-2 itu sudah tercapai dilakukan oleh perawat baik ibu deng

diruangan itu sudah tercapai belum ataukah ada kendala-kendala

tertentu sampai dia tidak terlaksana seperti itu?

P4 : sebenarnya itu tanggung jawab perawat sampai merasa bahwa

tugas dan tanggung jawab dia sebagai perawat dalam membantu pasien

dalam proses suatu kesembuhan saya rasa masalah seng ada tinggal

bagaimana perawat itu dia bertanggung jawab, dia punya beban

sebenarnya tugas dan fungsi dia itu apa kalau dia sadar benar itu fungsi

dia, dia akan lakukan apa saja dalam membantu pasien dalam proses

kesembuhan jadi beta rasa seng ada kendala, mungkin waktu atau

perawat shift-nya kurang. Satu perawat itukan rasa-rasa di RSKD itu dia

kalau dinas pagi bisa 2-3 orang kalau shift-shiftan itu dia Cuma 1 orang.

Dalam satu ruangan itu sampe blasan orang kalau satu orang dia bisa

layani 8 orang itu kan eh satu perawat dia bisa tangani sampe diatas 10

orang kan kadang imposible jadi mungkin dia terbatas karna

ketenagaannya yang kurang, itu mungkin kendala karna dia lebih, kalau

dia mau fokus dengan 1 pasien lalu yang lain, nah itu mungkin kendala

yang kadang-kadang akang tidak jalan karna tenaga kerja yang kurang

atau kadang perawat masa bodoh. Terkadang beta mau jujur buat ai,

kadang komunikasi itu ada, peran SP 1-2 itu ada ketika ada mahasiswa

yang datang praktek sehingga tidak benar-benar jalan, semua kegiatan

itu akan jalan ketika ada siswa praktek.

P : Oh berarti kalau biasanya itu tidak ada ibu e?

P4 : Iya. Tapi ada sih satu-satu perawat yang mau tapi yang lebih rutin

dan intens itu jika ada mahasiswa praktek.

90

95

100

105

110

115

Page 34: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

P : berarti seberapa sering perawat melakukan komunikasi terapeutik itu

tergantung dari lingkungan misalnya kalau ada mahasiswa praktek kayak

gitu yaa ibu?

P4 : iya kalau ada mahasiswa praktek ada koas yang praktek atau ada ya

seperti itu.

P : Oh iya ya ibu. Padahal tanpa ada dorang juga sebenarnya seng

penting yaa seharusnya tetap jalan begitu.

P4 : iya harus jalan tapi masalah ketenagaan yang kurang. Selain dia

harus melihat status dan lain-lain.

P : menurut ibu setelah dilakukannya SP 1-2 untuk pasien HDRv ini

khususnya itu menurut ibu apa ada perubahan seng untuk pasien itu

sendiri ataukah sama sekali seng ada perubahan?

P4 : iya. Kalau SP 1-2 itu dia jalan jelas ada perubahan bagi pasien karna

pasien sudah bisa mmengalami, merasakan apa yang dilakukan berarti

kalau ada respon yang baik, ada timbal baliknya kan ai, kalau ada timbal

balik berarti kegiatan itu berjalan sudah pasti ada perbedaan daripada

tidak sama sekali biarkan dia dengan apa adanya dari pagi sampai sore

begitu terus jam makan baru makan jam tidur tidur, jam minum obat

minum obat tidak pernah dilibatkan sama sekali beta rasa berbeda.

Apabila kalau ada komunikasi berjalan ada kegiatan dilakukan intens

pasti ada perubahan.

P : Selama ini yang ibu perhatikan untuk pasien HDR, kemajuan atau

perubahan apa sih yang ibu lihat misalkan dulu dia suka bakurung tapi

skarang su bisa kluar, bergaul dengan teman-teman yang lain, selain itu

ada perubahan yang nyata yang real yang terlihat itu apa?

P4 : perubahan yang sangat signifikan ketika disuruh, kalau disuruh dia

menyapu ya sapu, dia membersihkan tempat tidur ya dia merapikan,

disuruh membantu misalnya mengambil makanan dan lain-lain itu pasti

dia mampu untuk melakukan. Beta rasa itu perubahan-perubahan yang

nyata yang dilakukan meskipun masih disuruh tapi dia sudah bisa

melakukan itu. Kadang kalau tidak disuruh juga kan dia Cuma diam, ada

yang duduk senyum-senyum, ada perhatian ada yang bisa bersosialisasi

kalau disuruh beta rasa lebih baik disuruh, ada perkembangan daripada

120

125

130

135

140

Page 35: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

dia duduk diam.

P : nah menurut ibu perubahan-perubahan itu terjadi itu karna ada

faktor-faktor apa sih ibu? Apakah ada dari lingkungan seperti itu

menurut ibu apa?

P4 : dalam lingkungan suasana diruangan, kalau suasananya nyaman

pasti keadaan dalam ruangan juga hubungan membangun dengan

sesama teman pasien dengan perawat kalau memang itu betul-betul

perawat perhatikan hal ini beta rasa itu jalan ai karna katong kasi

perhatian untuk pasien katong berikan reword ke pasien, memberikan

pujian ke pasien untuk memperhatikan pasien meskipun tanpa satu

yang su rencanakan katong su melakukan hal yang simple ini beta rasa

dia jalan.

P : iya ibu. Menurut ibu sendiri selama 25 tahun ibu bekerja dalam

menghadapi pasien HDR yang tiba-tiba bisa gelisah, tiba-tiba bisa

menangis sendiri ataukah gundah gulana maksudnya cara ibu pada saat

itu misalnya ibu ingin mengurangi dia punya perasaan seperti apa ibu?

P4 : kita mengadakan pendekatan Tanya kenapa pokoknya Tanya ada

halusinasi atau tidak atau pertanyaan yang lebih menjurus, mungkin ada

liat sesuatu, ada mendengar sesuatu, takutnya ada double diagnosa.

Ketika dia menyatakan tadi ada dengar suara ini menyatakan begini-

begini itu berarti halusinasi, katong harus buat teknik bagaimana dia

harus menghindari diri dari situasi, ajar dia bagaimana tidak terlibat

lebih jauh lagi dengan halusinasinya itu dengan cara membentaknya,

mengusir halusinasinya itu seperti apa atau selalu melibatkan dia dalam

keadaan-keadaan yang dan tidak membiarkan dia dalam keadaan seperti

itu to menangis, sedih, marah dan lain-lain.

P : berarti termasuk juga merubah konsep diri pasien HDR juga seperti

yang tadi ibu katakan e?

P4 : Iya.

P : terus dalam pelaksanaan komunikasi maupun strategi pelaksanaan 1-

2 itu ada keraguan seng ibu sebagai perawat dalam menangani dorang

ini maksudnya pasien HDR ini?

145

150

155

160

165

Page 36: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

P4 : kan setiap hari diruangan pasien jiwa semua jadi beta rasa keraguan

itu tidak ada, itu tinggal bagaimana kemampuan seorang perawat

mengeksplor dirinya kemampuan dirinya bagaimana dia harus

menyerahkan sesuatu untuk pasien sehingga pasien itu dia bisa bebas

dari masalah-masalahnya dia sehingga secara berangsur-angsur dia bisa

terlibat dengan orang lain, dia bisa membangun suatu hubungan yang

baik dengan orang lain yang berada disekitar dia to supaya katong jang

kasi kesempatan dia untuk selalu menyendiri, selalu dengan

perasaannya dengan lingkungan yang ada katong bisa merubah berarti

dia juga ikut dirubah.

P : Nah pengalaman ibu selama menghadapi pasien HDR ini seperti apa

sih ibu?

P4 : yaa kalau pengalaman dengan pasien HDR itu sudah yang tadi

dijelaskan kebanyakan pagi-pagi bangun diam diruangan kalau tidak

disuruh tidak melakukan apa-apa, kalau tidak diajak dalam satu

lingkungan dalam satu kegiatan pasti diam saja ditempat dadn tidak mau

beradaptasi, bersosialisasi pasti seng mau tapi katong libatkan dengan

satu kegiatan satu cara yang baik dalam membantu dia menyelesaikan

dia punya masalah-masalah, memancing dia supaya bisa beradaptasi,

bersosialisasi dengan orang lain pasti akan menolong dia masalah HDR

itu.

P : yang terakhir ya ibu berarti untuk penerapan komunikasi terapeutik

itu sendiri sebenarnya bersumber dari perawat itu sendiri juga, harapan

ibu supaya komunikasi terapeutik itu hanya dilihat karna oh ada

mahasiswa praktek berarti katong harus bikin bagini-bagini tapi

bagaimana komunikasi terapeutik diterapkan terus menerus karna itu

sudah menjadi kebutuhan dari pasien jiwa untuk mencapai kesembuhan

maksudnya harapan ibu untuk perawat-perawat yang lain bagaimana?

P4 : Iya. Nomor satu itu menejemen dulu, menejemen keperawatan

kalau dia jalan, pasti segala hal itu pasti dia terencana dan

berkesinambungan jadi selain itu juga perawat harus dibekali, harus

sering ikut pelatihan dulu, harus dia magang dulu untuk pengalaman

disini disana jika dibandingkan disini dengan karakter, kultur,

masyarakat, budaya yang berbeda to aii ini hal yang pertama. Kalau

katong orang ambon itu seperti apa , orang jawa itu seperti apa, dalam

170

175

180

185

Page 37: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

membangun komunikasi itu juga bahasa apa yang harus dia gunakan dan

tanggung jawab dia sebagai perawat kalau memang dia benar-benar

sadar dirinya bahwa dia itu bertugas untuk membantu pasien pasti

secara berkesinambungan secara intens dia akan lakukan. Membuat

suatu kegiatan meskipun dia lakukan kemudian shift-shift berikut juga

harus nyambung, ada yang sudah dilakukan beta rasa itu jalan. Yang

penting masalah menejemennya diruangan, menejemen keperawatan

yang harus dilakukan kalau memang benar-benar itu komunikasi itu

jalan, peran perawat itu penting.

P : ibu itu saja, terima kasih sudah menjadi partisipan. Terima kasih ibu.

P4 : iya.

Lampiran 4

Observasi (Pengamatan)

Informan 1

Nama : Tn. S

Umur : 26 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Masa Kerja : 5 tahun

No. Bahan Observasi Ya Tidak

Page 38: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

1. Perawat berinteraksi dengan pasien HDR.

“biasanya katong selalu mengajarkan dong

bagaimana cara katong memang seng termasuk

tertuang dalam SP.”

2. Perawat menggunakan bahasa yang mudah

dipahami.

“katong bikin penerapan apa yang perlu katong

terapkan walaupun dengan Bahasa sederhana yang

mudah dong mengerti”

3. Perawat menunjukkan sikap atau tindakan

(memaksa maupun menyuruh) khususnya ketika

perkataan perawat tidak ditanggapi pasien HDR.

“Seperti disuruh naik keatas ada fasilitas yang dimiliki

untuk dia bisa main music tapi selain itu juga katong

melatih dia punya kemampuan”

4. Perawat melakukan bina hubungan saling

percaya (BHSP) antara perawat dengan pasien

HDR.

“katong bina hubungan dengan dong bina hubungan

saling percaya dengan pasien itu”

5. Perawat kurang memahami komunikasi

terapeutik.

Page 39: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

“Jadi komunikasi terapeutik untuk katong

memang katong walaupun tidak menggunakan

komunikasi terapeutik tidak menggunakan

Bahasa Indonesia yang bagus artinya dong pasti

memahami katong pung bicara tapi sasarannya

tetap katong ee komunikasi terapeutik tujuannya

untuk katong bina hubungan dengan dong bina

hubungan saling percaya.”

6. Perawat kurang memahami penerapan SP 1 - 2

pada pasien HDR.

“seng kalau katong kan untuk perawat

diruangan itu kebanyakan seng perlu untuk

menjalankan SP tapikan SP itu sudah tertuang

dalam katong kegiatan sehari-hari”

7. Perawat melakukan komunikasi terapeutik

dengan pasien

8. Perawat menerapkan strategi pelaksanaan

tindakan keperawatan pada pasien HDR

9. Perawat melakukan Strategi Pelaksanaan (SP) 1

pada pasien HDR

10. Perawat melakukan Strategi Pelaksanaan (SP) 2

pada pasien HDR

Page 40: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

11. Adanya perubahan pada pasien HDR setelah

dilakukannya SP 1 - 2 pada pasien HDR

12. Perawat memberikan motivasi kepada pasien

HDR.

“katong motivasi dong untuk bagaimana cara ini dia

dengan teman-teman kalau dengan TAK dia bergaul

dengan teman-teman.”

Informan 2

Nama : Tn. R

Umur : 38 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Masa Kerja : 13 tahun

No. Bahan Observasi Ya Tidak

1. Perawat berinteraksi dengan pasien HDR

2. Perawat menggunakan bahasa yang mudah

Page 41: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

dipahami

3. Perawat menunjukkan sikap atau tindakan

(memaksa maupun menyuruh) khususnya ketika

perkataan perawat tidak ditanggapi pasien HDR.

“kita sering menyuruh dia merapikan tempat tidurnya

sendiri.”

4. Perawat melakukan bina hubungan saling

percaya (BHSP) antara perawat dengan pasien

HDR

5. Perawat kurang memahami komunikasi

terapeutik

6. Perawat kurang memahami penerapan SP 1 - 2

pada pasien HDR

7. Perawat melakukan komunikasi terapeutik

dengan pasien

8. Perawat menerapkan strategi pelaksanaan

tindakan keperawatan pada pasien HDR

9. Perawat melakukan Strategi Pelaksanaan (SP) 1

pada pasien HDR

10. Perawat melakukan Strategi Pelaksanaan (SP) 2

pada pasien HDR

11. Adanya perubahan pada pasien HDR setelah

Page 42: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

dilakukannya SP 1 - 2 pada pasien HDR

12. Perawat memberikan motivasi kepada pasien

HDR

Informan 3

Nama : Ny. R.N

Umur : 33 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Masa Kerja : 11 tahun

No. Bahan Observasi Ya Tidak

Page 43: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

1. Perawat berinteraksi dengan pasien HDR.

“Komunikasi terapeutikkan maksudnya cara Bahasa

yang baikkan, saat di rumah sakit komunikasi setiap

hari dengan pasien yah itu yang kita lakukan pada

saat dirumah sakit komunikasi setiap hari jadi

minimal 1 hari 3kali harus berhadapan dengan

pasien”

2. Perawat menggunakan bahasa yang mudah

dipahami

3. Perawat menunjukkan sikap atau tindakan

(memaksa maupun menyuruh) khususnya ketika

perkataan perawat tidak ditanggapi pasien HDR.

“kegiatan lain memang sih harus dipaksa atau

perawat lebih aktif untuk mengajak kalau tidak ya

tidak sama sekali.”

4. Perawat melakukan bina hubungan saling

percaya (BHSP) antara perawat dengan pasien

HDR.

“bina hubungan saling percaya maksudnya awalnya

sih memang kadang-kadang pasien belum mau tapi

lama kelamaan juga mau”

5. Perawat kurang memahami komunikasi

Page 44: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

terapeutik

6. Perawat kurang memahami penerapan SP 1 - 2

pada pasien HDR.

“kalau beta tidak karena inikan strategi pelaksanaan

Cuma mengkaji kemampuan positif. Pasien otomatis

akan tetap bilang kemampuan yang bisa dia lakukan,

nah itu yang kita latih saja.”

7. Perawat melakukan komunikasi terapeutik

dengan pasien.

8. Perawat menerapkan strategi pelaksanaan

tindakan keperawatan pada pasien HDR

9. Perawat melakukan Strategi Pelaksanaan (SP) 1

pada pasien HDR.

“Pokoknya tujuan kita yang pertama itu SP 1 pasien

yang mampu mengungkapkan kemampuan positif.

Kita tanyakan itu sesuai SP 1.”

10. Perawat melakukan Strategi Pelaksanaan (SP) 2

pada pasien HDR

11. Adanya perubahan pada pasien HDR setelah

dilakukannya SP 1 - 2 pada pasien HDR

12. Perawat memberikan motivasi kepada pasien

HDR.

“Motivasi katong berikan itu tergantung masalah

Page 45: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

yang dihadapi pasien contohnya pasien masuk

dengan HDR itu masalahnya contoh ditinggal suami,

katong kasi motivasi mengenai rumah tangga”

Informan 4

Nama : Ny. D.P

Umur : 47 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Masa Kerja : 25 tahun

Page 46: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

No. Bahan Observasi Ya Tidak

1. Perawat berinteraksi dengan pasien HDR

2. Perawat menggunakan bahasa yang mudah

dipahami.

“katong harus menggunakan bahasa yang dipahami

pasien”

3. Perawat menunjukkan sikap atau tindakan

(memaksa maupun menyuruh) khususnya ketika

perkataan perawat tidak ditanggapi pasien HDR.

“ketika disuruh, kalau disuruh dia menyapu ya sapu,

dia membersihkan tempat tidur ya dia merapikan,

disuruh membantu misalnya mengambil makanan

dan lain-lain itu pasti dia mampu untuk melakukan”

4. Perawat melakukan bina hubungan saling

percaya (BHSP) antara perawat dengan pasien

HDR.

“yang pertama dilakukan perawat itu dia harus bisa

membangun hubungan saling percaya dulu”

5. Perawat kurang memahami komunikasi

terapeutik

6. Perawat kurang memahami penerapan SP 1 - 2

pada pasien HDR

Page 47: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

7. Perawat melakukan komunikasi terapeutik

dengan pasien

8. Perawat menerapkan strategi pelaksanaan

tindakan keperawatan pada pasien HDR

9. Perawat melakukan Strategi Pelaksanaan (SP) 1

pada pasien HDR

10. Perawat melakukan Strategi Pelaksanaan (SP) 2

pada pasien HDR

11. Adanya perubahan pada pasien HDR setelah

dilakukannya SP 1 - 2 pada pasien HDR.

“jelas ada perubahan bagi pasien karna pasien sudah

bisa mmengalami, merasakan apa yang dilakukan

berarti kalau ada respon yang baik, ada timbal

baliknya kan ai.”

12. Perawat memberikan motivasi kepada pasien

HDR.

“kalau motivasi, itu motivasi intrinsik bisa dan

motivasi entrinsik juga bisa.”

Page 48: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

Lampiran 5. Surat Izin Penelitian

Page 49: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW
Page 50: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW
Page 51: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW
Page 52: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

Lampiran 6

Informed Consent

PENJELASAN PENELITIAN UNTUK BERPARTISIPASI

SEBAGAI PARTISIPAN

Judul Penelitian : Penerapan Strategi Pelaksanaan (SP 1 –

2) Komunikasi Perawat Kepada Pasien

Harga Diri Rendah Di Ruang Sub Akut

Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi

Maluku.

Nama Peneliti : Valery Junete

No.Kontak : 0822 4242 7107

Saya adalah mahasiswa Program S-1 Ilmu Keperawatan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang sedang

melakukan penelitian dengan tujuan untuk menganalisa “Penerapan

Strategi Pelaksanaan (SP 1 - 2) Komunikasi Terapeutik Perawat

Kepada Pasien Harga Diri Rendah Di Ruang Sub Akut Rumah Sakit

Page 53: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

Khusus Daerah Provinsi Maluku”. Penelitian ini bermanfaat untuk

menambah informasi dalam keperawatan jiwa terkhususnya strategi

pelaksanaan (SP 1 - 2) komunikasi terapeutik

Page 54: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW

Lampiran 7.

Page 55: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW
Page 56: Panduan Wawancara Pada Perawat - UKSW