panduan teknis advokasi

34
STANDAR OPERASIONAL ADVOKASI PROSEDUR HPE S T U D E N T panduan teknis pendidikan tinggi kesehatan advokasi

Upload: rahma-cassiopeia

Post on 21-Feb-2016

255 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Suarakan pendapat dan gagasanmu dengan strategi penyampaian yang tepat dan cerdas. Dari mahasiswa untuk Indonesia.

TRANSCRIPT

Page 1: Panduan teknis advokasi

STANDAROPERASIONAL

ADVOKASIPROSEDUR

HPES T U D E N T

panduanteknis

pendidikan tinggi kesehatanadvokasi

Page 2: Panduan teknis advokasi
Page 3: Panduan teknis advokasi

dari mahasiswa,untuk indonesia.

Page 4: Panduan teknis advokasi
Page 5: Panduan teknis advokasi

Panduan Teknis Advokasi

Pendidikan Tinggi Kesehatan

Telah disusun dan disepakati oleh:

Page 6: Panduan teknis advokasi

4 Panduan Teknis Advokasi

salamsapa

HPEQ Student!tim advokasi

Menjadi mahasiswa pada era ini merupakan tantangan yang menarik. Dari masa ke masa, mahasiswa selalu mengemban tugas arifnya sebagai agen perubahan. Dalam menjalani peran tersebut, mahasiswa tidak pernah berhenti untuk mengusung gagasan, meginisiasi pergerakan, menangkap dan menggaungkan aspirasi mereka.

Namun demikian, mahasiswa sebagai anak muda tidak selalu tercitra sebagai insan cendekia yang mampu menyampaikan gagasan mereka dengan cara intelek. Tidak jarang beberapa dari kita memilih jalan yang salah dalam penyampaian aspirasi, atau beradvokasi, sehingga pesan yang ingin disampaikan malah meluruh dan tidak terdengar oleh pihak yang kita tuju. Dalam upaya penyampaian gagasan tersebut dibutuhkan komunikasi efektif antara mahasiswa dengan pihak tersebut, yang sering kita kenal dengan istilah stakeholder atau pemangku kepentingan.

Komunikasi efektif terjadi ketika komunikator berhasil menyampaikan pesan yang dimaksud kepada komunikan. Agar komunikator berhasil menyampaikan apa yang ada dalam

Page 7: Panduan teknis advokasi

benaknya kepada komunikan, proses penyampaian pesan ini perlu diperhatikan. Pengemasan pesan yang salah dapat menggagalkan misi penyampaian pesan. Penyampaian aspirasi pada dasarnya merupakan proses komunikasi dengan membawa gagasan orang banyak kepada pihak yang memegang kekuasaan lebih besar oleh karena itu, mahasiswa sebagai komunikator harus benar-benar memperhatikan bentuk/metode penyampaian aspirasi mereka untuk mendapatkan atensi dan tanggapan yang baik dari pemangku kepentingan.

Buku ini disusun dengan harapan proses komunikasi efektif dapat tercapai dalam strategi advokasi yang dijalankan oleh mahasiswa. Beberapa langkah advokasi telah kami cantumkan pada buku ini, baik yang dapat dilakukan bersama seluruh mahasiswa kesehatan atau pun yang dapat dijalankan oleh organisasi mahasiswa sejawat. Buku ini menyediakan pengetahuan umum mengenai langkah-langkah advokasi dan beberapa rekomendasi yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dalam upaya advokasi yang dilancarkannya.

Dalam pengerjaan panduan ini, Tim Advokasi HPEQ Student mendapatkan dukungan yang sangat baik dari kesepuluh organisasi mahasiswa yang tergabung dalam jaringan ini. Kami khususnya mengucapkan terima kasih kepada saudara Taufiq Asrul, Angyun Abraham, Ilham Jaya, William Cheng, Christian C. Halimkesuma, Zumroh Hasanah, Ariska Juniar Arlan, Jefri Afranda, Asri Kartika Putri, Gelar S. Rahmani, Koko Andi Irawan, dan Ade Puti sebagai tim kontributor penyusunan buku ini.

Kami telah memberikan yang terbaik dalam penyusunan buku ini, oleh karena itu kami sangat terbuka untuk kritik dan saran membangun yang dapat membantu kami mengembangkan buku ini menjadi sumber informasi yang lebih kaya lagi ke depannya.

Selamat memperjuangkan perubahan, advokat mahasiswa kesehatan!

Yogyakarta, 31 Oktober 2012Atas nama Tim Advokasi HPEQ Student

Khadijah Astarini Putri

Page 8: Panduan teknis advokasi

katapengantarPendidikan bidang kesehatan beberapa tahun terakhir

ini mengalami perkembangan yang pesat terutama dalam hal pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan. Perkembangan ini terutama didorong oleh kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang lebih baik seiring dengan visi Indonesia sehat 2025. Layanan kesehatan yang lebih baik akan dapat diwujudkan apabila sistem pendidikan kesehatan berjalan dengan baik. Karena itulah perbaikan dan atau peningkatan sistem pendidikan serta kualitas pendidikan kesehatan harus terus didorong dan diupayakan.

Dalam langkah perbaikan sistem dan atau peningkatan kualitas pendidikan tersebut, pelibatan dan peningkatan peran semua pemangku kepentingan sangat penting. Mahasiswa sebagai bagian dari sistem pendidikan diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam upaya perbaikan sistem dan peningkatan kualitas pendidikan kesehatan melalui berbagai upaya terutama menyuarakan pendapat dan gagasan mereka.

Memang tidak mudah bagi mahasiswa untuk dapat menyampaikan aspirasi dan diterima. Masalah yang sering dihadapi mahasiswa adalah rendahnya atensi dari pengelola dan atau penyelenggara pendidikan. Salah satu kemungkinan yang

ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss

4 Panduan Teknis Advokasi

Page 9: Panduan teknis advokasi

menyebabkan hal tersebut terjadi adalah strategi penyampaian aspirasi yang kurang tepat.

HPEQ telah bekerja sejak tahun 2010 untuk membangkitkan dan mengembangkan sistem pendidikan kesehatan di Indonesia melalui fasilitasi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Program ini tidak hanya melibatkan pemangku kepentingan di sistem pendidikan kesehatan, melainkan juga memfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan kapasitas dirinya agar mampu memberikan dan menyampaikan gagasan yang cerdas.

sssssssssssssssssssssssssssssssss

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssss

.ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss

Buku Panduan Teknis Advokasi Pendidikan Tinggi Kesehatan ini merupakan buku panduan advokasi pertama yang disusun oleh mahasiswa. Diharapkan, buku ini dapat d i m a n f a a t k a n s e b a i k - b a i k n y a o l e h mahasiswa.

Salam

Dr. Widyo WinarsoKepala Subdirektorat Kemahasiswaan

7Kata Pengantar

Page 10: Panduan teknis advokasi

daftar isiSalam Sapa tim Advo HPEQ Student

Kata Pengantar

Daftar Isi

Latar belakang

Profil HPEQ Student

Tujuan

Sasaran

Langkah Langkah Advokasi

Susunan Kajian yang Baik

Penutup

Tim Advokasi HPEQ Student

Daftar Pustaka

Lampiran

Tim Kontributor

........

..........................................

....................................................

..........................................

..................................

.......................................................

.....................................................

......................

........................

.....................................................

....................

...........................................

...................................................

..........................................

2

4

6

7

9

11

11

12

20

25

26

27

28

29

Page 11: Panduan teknis advokasi

latarbelakang

Sejak tahun 1990-an, mahasiswa sebagai generasi penerus telah membuktikan bahwa mahasiswa memliki kekuatan yang besar dalam mendorong terjadinya reformasi di Indonesia. Mahasiswa sebagai salah satu elemen masyarakat telah menyuarakan aspirasi rakyat dan pada akhirnya berhasil mengguncang orde lama. Sejarah tersebut telah mengangkat kekuatan aspirasi mahasiswa ke level yang lebih tinggi.

Namun demikian, beberapa bulan lalu banyak disiarkan mengenai aksi demonstrasi oleh mahasiswa yang berlangsung ricuh. Hal tersebut tidak mencerminkan sifat elegan yang diharapkan dapat dicitrakan oleh mahasiswa sebagai cendekiawan terdidik.

Anarkisme pun tidak menarik simpati pemangku kebijakan. Ketidak-sesuaiannya sikap mahasiswa dalam penyampaian aspirasi tersebut menimbulkan kekecewaan. Cara penyampaian aspirasi oleh mahasiswa tidak selamanya dekat dengan kebrutalan. Pendekatan strategis kepada pemangku kepentingan dapat dilakukan. Metode tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu audiensi, hearing, dan aksi demonstrasi. Mahasiswa juga bisa menempuh jalan dengan mendekati jaringan terdekat dengan pemerintah.

7Latar Belakang

Page 12: Panduan teknis advokasi

HPEQ Student merupakan jaringan mahasiswa kesehatan yang bernaung dengan HPEQ Project Dikti. Posisi ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih dalam mengadvokasikan hasil aspirasi mahasiswa. Berkaitan dengan hal tersebut, sejak pertama kali didirikan, HPEQ Student telah melaksanakan upaya-upaya penyampaian aspirasi dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan cara mengadakan sesi small working group (SWG) konferensi mahasiswa di Bali (2011). Pada sesi tersebut, mahasiswa dari seluruh Indonesia berdiskusi dan mengumpulkan aspirasi. HPEQ Student membuat kompilasi aspirasi tersebut kemudian menyampaikannya kepada pemangku kepentingan.

HPEQ Student pada tahun ini membagi ruang kerja ke dalam beberapa ranah kerja, salah satunya adalah ranah kerja advokasi. Pekerja teknis untuk ranah kerja ini diampu oleh tim advokasi HPEQ Student. Tim ini bertugas untuk memfasilitasi penyampaian aspirasi mahasiswa kepada pemangku kepentingan pendidikan-profesi kesehatan. Tim advokasi HPEQ Student berinisiatif membuat standard of procedure (SOP) advokasi yang bertujuan untuk m e m u d a h k a n d a n m e m p e r j e l a s a l u r advokasi/penyampaian aspirasi dari organisasi mahasiswa ke pemangku kepentingan, baik yang akan dilakukan secara mandiri (oleh organisasi mahasiswa) atau bersama dengan HPEQ Student.

8 Panduan Teknis Advokasi

Page 13: Panduan teknis advokasi

Partisipasi mahasiswa kesehatan di Indonesia dalam bidang pendidikan selama setahun terakhir telah mengalami perkembangan yang signifikan. Dengan dukungan Health Professional Education Quality (HPEQ) Project, yang selanjutnya disebut Proyek HPEQ Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, mahasiswa kesehatan mendapat kesempatan yang lebih besar untuk menyampaikan aspirasi mengenai pendidikan tinggi kesehatan yang mereka harapkan.

Proyek HPEQ juga mendukung terselenggaranya Indonesian Health Professional Student Summit di bulan November 2010, yang telah menghasilkan sebuah deklarasi mahasiswa kesehatan dari 7 program studi kesehatan yang diwakili oleh Center for Indonesian Medical Students' Activities (CIMSA), Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI), Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia (ILMIKI), Persatuan Senat Mahasiswa Kedokteran Gigi Indonesia (PSMKGI), Ikatan Mahasiswa Kebidanan Indonesia (IMABI), Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI), Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan

profilHPEQ

student

9Profil HPEQ Student

Page 14: Panduan teknis advokasi

Masyarakat Indonesia (ISMKMI), dan Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Gizi Indonesia (ILMAGI) mendukung keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi kesehatan dan menekankan pentingnya pendekatan multidisiplin dalam advokasi mahasiswa kesehatan Indonesia dalam bidang pendidikan tinggi kesehatan.

Sepanjang tahun 2011, HPEQ Student telah melakukan tiga kajian dengan mengangkat tema pendidikan tinggi kesehatan, yaitu : kajian partisipasi mahasiswa dalam penataan pendidikan t inggi kesehatan, kaj ian interprofessional education (IPE) tahap I dan tahap II. HPEQ Student kembali menyelenggarakan Indonesian Health Professional Student Summit pada bulan Desember 2011.Pada pertemuan tersebut, HPEQ Student memberikan kesempatan pada organisasi mahasiswa kesehatan untuk bergabung dengan jaringan HPEQ Student. Sejak saat itu, Asian Medical Students' Association Indonesia (AMSA INA) dan Himpunan Mahasiswa Diploma III Keperawatan Indonesia (HIMADIKA Indonesia) secara resmi turut berkontribusi secara aktif dalam mendukung program kerja HPEQ Student dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi kesehatan dan kolaborasi antarprofesi sejak mahasiswa.

10 Panduan Teknis Advokasi

Page 15: Panduan teknis advokasi

11

tujuanMembuat rekomendasi langkah-langkah advokasi yang tertib dan efektif bagi mahasiswa kesehatan Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan tinggi kesehatan.

sasaranOrganisasi mahasiswa kesehatan yang tergabung dalam HPEQ Student yaitu Center for Indonesian Medical Students' Activities (CIMSA), Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI), Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia (ILMIKI), Persatuan Senat Mahasiswa Kedokteran Gigi Indonesia (PSMKGI), Ikatan Mahasiswa Kebidanan Indonesia(IKAMABI), Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI), Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI), Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Gizi Indonesia (ILMAGI), Asian Medical Students' Association Indonesia (AMSA INA) dan Himpunan Mahasiswa Diploma III Keperawatan Indonesia (HIMADIKA Indonesia).

Page 16: Panduan teknis advokasi

langkahadvokasilangkahHPEQ Student dapat berperan sebagai saluran penyampaian aspirasi dari mahasiswa kepada pemerintah dalam hal ini adalah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) dan pemangku kepentingan lain dalam bidang pendidikan, menjadi tempat konsultasi ormawa mengenai kajian yang mereka ajukan, serta mengadakan diskusi bersama Ormawa kesehatan lain apabila diperlukan. Secara ringkas, peran HPEQ Student dapat digambarkan dalam alur advokasi berikut.

12 Panduan Teknis Advokasi

Page 17: Panduan teknis advokasi

Isu

Bersama

PengaruhKebijakan

Audiensi

AspirasimelaluiHPEQ

Student

Konsultasi

HPEQStudent

Mandiri

Ormawa

Renstra

Gambar 1. Bagan Advokasi Pendidikan Tinggi Kesehatan

Page 18: Panduan teknis advokasi

Isu yang akan diadvokasikan terdiri dari, isu bersama dan isu ormawa, yang akan dijelaskan di poin-poin selanjutnya. Isu bersama adalah isu yang disepakati untuk diangkat oleh seluruh ormawa.Pelaksanaan advokasi isu bersama dilakukan berdasarkan Rencana Strategis HPEQ Student yang disepakati bersama tahun 2010. Isu ormawa adalah isu yang diangkat secara khusus oleh salah satu ormawa. Pelaksanaan advokasi dapat dilakukan secara mandiri atau melalui bantuan HPEQ Student.

Advokasi melalui HPEQ Student bertujuan untuk menyalurkan aspirasi melalui HPEQ Student, berupa audiensi dengan atau tanpa konsultasi.

Untuk melaksanakan upaya advokasi, Ormawa dapat memanfaatkan fasilitasi dari HPEQ Student dalam menyampaikan hasil kajiannya. Tiga bentuk fasilitasi yang ditawarkan oleh HPEQ Student adalah:

A. Penyaluran Aspirasi

B. Audiensi Bersama

HPEQ Student membantu Ormawa untuk meneruskan hasil kajian kepada pemangku kepentingan. Hasil kajian merupakan hasil pemikiran, analisis, dan/atau penyikapan Ormawa mengenai isu yang berkembang dalam lingkungan internal maupun eksternal Ormawa. Apabila Ormawa membutuhkan tanggapan dari pemangku kepentingan, maka Ormawa perlu dengan jelas menyatakan hal tersebut kepada HPEQ Student (bersama dengan pengiriman kajian Ormawa). Tanggapan dari pemangku kepentingan akan disampaikan ke Ormawa dan/atau HPEQ Student. Tanggapan yang ditujukan ke Ormawa namun dikirimkan kepada HPEQ Student akan dilanjutkan lagi ke Ormawa. HPEQ Student sebagai media penyalur aspirasi hanya membantu menjembatani proses penyampaian aspirasi. Pada tahap berikutnya, tidak lanjut terkait tanggapan dari pemangku kepentingan dikembalikan kepada Ormawa.

Pada alur audiensi bersama, HPEQ Student mengundang perwakilan seluruh Ormawa kesehatan untuk berdiskusi mengenai isu tertentu yang diangkat sebagai kajian bersama. Hasil diskusi bersama perwakilan Ormawa tersebut akan diadvokasikan kepada pemangku kepentingan pada acara audiensi bersama. Pada acara tersebut, HPEQ

14 Panduan Teknis Advokasi

Page 19: Panduan teknis advokasi

Bila Ormawa memutuskan untuk melakukan upaya advokasi secara mandiri, HPEQ Student tidak akanterlibat dalam audiensi atau proses penyampaian aspirasi oleh Ormawa. Peran HPEQ Student lebih dititikberatkan pada pemberian masukan dan konsultasi. Namun demikian, HPEQ Student merekomendasikan langkah-langkah advokasi berikut untuk dijadikan pedoman yang tidak kaku bagi Ormawa dalam melaksanakan penyampaian aspirasi secara mandiri :

Student akan mengundang perwakilan mahasiswa kesehatan dan pemangku kepentingan untuk mendiskusikan suatu isu atau kajian tertentu untuk menemukan jalan tengah yang disepakati kedua belah pihak.

HPEQ Student sebagai bentuk kerjasama antarorganisasi mahasiswa kesehatan memiliki relasi yang luas. Ormawa yang memasukkan kajian untuk meminta pendapat akan diberi masukan oleh HPEQ Student dan/atau pakar dalam bidang pendidikan tinggi kesehatan. Ormawa dimungkinkan untuk merujuk pakar yang diinginkannya. Namun apabila pakar tersebut tidak menyanggupi, maka HPEQ Student akan mencarikan pakar lain degan bidang dan keahlian yang serupa. Ormawa kemudian dibebaskan memilih, untuk meminta fasilitasi HPEQ Student dalam penyampaian aspirasi tersebut ataupun melakukan audiensi secara mandiri. Proses advokasi untuk menyampaikan kajian yang telah diberi masukan dan sudah selesai direvisi dapat dilanjutkan ke pemangku kepentingan oleh HPEQ Student berdasarkan permintaan Ormawa atau langkah-langkah berikutnya akan dilanjutkan oleh Ormawa secara mandiri sampai tujuan advokasi tercapai.

C. Konsultasi

Organisasi mahasiswa mengangkat isu dan melaksanakan kajian internal. Organisasi mahasiswa dihimbau untuk mengirimkan tembusan hasil kajian yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan ke emailHPEQ Student.Organisasi mahasiswa menjalankan proses advokasi secara mandiri sampai selesai.Organisasi mahasiswa dihimbau untuk mengirimkan hasil audiensi dalam bentuk notulensi atau ringkasan audiensi kepada HPEQ Student.

AB

CD

15Langkah Langkah Advokasi

Page 20: Panduan teknis advokasi

Gambar 2. Bagan Advokasi Pendidikan Tinggi Kesehatan(Sumber: Modifikasi dari Buku Merubah Kebijakan Publikoleh Mansour

Faqih, Roem Topatimasang,Toto Raharjo dkk, 2004)

16 Panduan Teknis Advokasi

Page 21: Panduan teknis advokasi

Langkah Advokasi Ormawa

Bentuk Lingkar Inti

Kumpul Data Info

Analisis Data

Tetapkan Sikap

Kemas Isu

Galang Aliansi

Bangun Basis Gerakan

Ajukan Konsep Tanding

Membentuk tim khusus dalam satu organisasi yang fokus dalam pembahasan isu dan teknik advokasinya.

Mengumpulkan data, baik data primer maupun sekunder, melalui teknik survei, penelitian, observasi, dan studi pustaka.

Menganalisis data yang sudah terkumpul dengan teori rujukan para ahli. Sebaiknya menganalisisnya dari beragam perspektif sehingga pandangannya lebih holistik.

Menetapkan sikap atas sebuah isu strategis berdasarkan analisis data.

Mengemas isu strategis dalam bahasa yang mudah dipahami dan menarik simpati.

Mengundang kelompok yang dianggap bisa menjadi partnership dalam advokasi sehingga kekuatan bisa lebih besar berdasarkan hasil analisis pemangku kepentingan.

Internalisasi sikap dari sebuah isu strategis bagi anggota-anggota organisasi.

Mengajukan tawaran konsep yang mandiri sebagai gagasan alternatif atas sebuah masalah. Dalam hal ini, konsultasi dengan para pakar sangat dibutuhkan untuk memperkuat substansi gagasan.Model pengajuan konsep tanding biasanya dalam bentuk legal drafting dan judicial review dengan penjelasan sebagai berikut :

Legal drafting adalah cara penyusunan rancangan peraturan sesuai tuntutan teori, asas, dan kaidah perancangan peraturan perundang-undangan (Buku Legal Drafting Penyusunan Peraturan Daerah, USAID, 2007)

A

1

2

3

4

5

6

7

8

17Langkah Langkah Advokasi

Page 22: Panduan teknis advokasi

Lakukan Pembelaan

Pengaruhi pengambil kebijakan

Pengaruhi Pendapat umum

Mengadakan pembelaan atas kepentingan yang dirugikan melalui jalur hukum, biasanya melalui pengadilan. Dua bentuk pembelaan yang dikenal yaitu class action dan legal standing,

Tahapan ini dilaksanakan sebagai upaya mempengaruhi pengambil kebijakan agar kebijakannya berubah. Tahapan ini biasanya dilaksanakan dalam bentuk audiensi, negosiasi, dan lobi dengan pengertian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sebagai berikut :

Tahap advokasi ini dilaksanakan sebagai upaya mendapatkan dukungan publik. Model yang bisa digunakan ada 5 model yaitu sebagai berikut :

Legal drafting adalah cara penyusunan rancangan peraturan sesuai tuntutan teori, asas, dan kaidah perancangan peraturan perundang-undangan (Buku Legal Drafting Penyusunan Peraturan Daerah, USAID, 2007)

Class Action adalah sekelompok besar orang yang berkepentingan dalam suatu perkara, satu atau lebih dapat menuntut atau dituntut mewakili kelompoknya tersebut tanpa harus menyebutkan satu-persatu anggota kelompok yang diwakili (Black Law Dictionary, 1991:170)Legal Standing adalah gugatan yang diajukan oleh organisasi kemasyarakatan/lembaga swadaya masyarakat, atas alasan untuk kepentingan masyarakat.

Negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain.Lobi adalah aktivitas yang dilakukan seseorang/kelompok untuk mempengaruhi orang lain dalam kaitannya sebagai pengambil kebijakan strategis.Audiensi adalah proses pembahasan hal tertentu antara kelompok yang berkepentingan dengan dengan pengampu kebijakan atau tokoh masyarakat.

B

B

A

B

A

C11

10

9

18 Panduan Teknis Advokasi

Page 23: Panduan teknis advokasi

Kampanye adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendapatkan simpati atau pemahaman atas sebuah masalah.Jajak pendapat adalah survei mengenai pandangan yang dilakukan dengan menggunakan teknik sampel.Selebaran adalah tulisan propaganda yang dituis secara naratif sebagai pandangan argumen atas sebuah sikap. Biasanya ditulis dalam satu halaman.Konferensi pers, menurut KBBI, adalah pertemuan pers yg diadakan oleh seorang tokoh untuk memberitahukan hal yg penting di hadapan wartawan dan utusan kantor berita untuk disebarluaskan melalui media massa.Press release adalah sebuah informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh public relation suatu organisasi atau perusahaan yang disampaikan kepada pengelola pers atau redaksi media massa (televisi, radio, media cetak, media online) untuk dipublikasikan oleh media massa tersebut (Soemirat dan Ardianto, 2004).

BA

C

D

E

Lancarkan TekananTahap advokasi yang menekankan pada tekanan moral terhadap

pengambil kebijakan. Tahapan ini menjadi jalan terakhir jika tahap yang lain tidak berhasil. Bentuk tahapan ini biasanya dalam bentuk aksi massa.

Secara khusus, peran HPEQ Student dalamalur advokasi kepada Direktorat JenderalPendidikan Tinggi (DIKTI) dan/atau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud RI) adalah sebagai berikut.

12

Gambar 3. Alur Advokasi Dikti - Kemdikbud

19Langkah Langkah Advokasi

Page 24: Panduan teknis advokasi

susunanyangbaik

kajian

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kajian :

Isu yang diangkat adalah seputarpendidikan tinggi kesehatan. Isu yang tidak membahas isu pendidikan tinggi kesehatanakan didiskusikan secara internal untuk dipertimbangkan kelanjutannya,Kajian dapat berupa hasil penelitian atau berupa tinjauan pustaka; kajian berupa hasil penelitian harus menjelaskan penelitian dengan jelas dan mudah dimengerti; kajian berupa tinjauan pustaka perlu untuk mencantumkan daftar pustaka hasil karya tersebut.

B

A

20 Panduan Teknis Advokasi

Page 25: Panduan teknis advokasi

Jalur ini dikhususkan untuk kajian yang ditujukan pada pihak Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud RI). HPEQ Student membantu organisasi mahasiswa dengan memberikan masukan dan melanjutkan kajian ke Dikti dan/atau Kemdikbud RI. Berikut merupakan mekanisme Jalur Dikti/Kemdikbud RI:

HPEQ Student berperan untuk memfasilitasi Ormawa dalam memberikan masukan terhadap kajian yang diajukan.Langkah-langkah di atas bertujuan untuk memperbesar kemungkinan kajian dari organisasi mahasiswa mendapatkan tanggapan dari pihak Dikti dan/atau Kemdikbud RI.

Ormawa menyusun kajian yang akan disampaikan kepada Dikti, Kemdikbud RI, dan secara internal. Kajian dalam berbentuk hasil penelitian maupun hasil tinjauan pustaka Ormawa.Kajian tersebut dikirim ke HPEQ Student via email untuk mendapat masukan terlebih dahulu. Masukan untuk kajian Ormawa merupakan masukan dari HPEQ Student dan/atau pakar dalam bidang pendidikan tinggi kesehatan. Ormawa dimungkinkan untuk merekomendasikan pakar yang akan dimintai pendapat, tetapi apabila pakar tersebut tidak menyanggupi maka HPEQ Student akan memilihkan pakar dalam keahlian yang serupa. Setelah diberikan masukan, kajian dikembalikan pada Ormawa untuk diperbaiki sesuai dengan masukan tersebut. Kajian yang sudah direvisi akan dilanjutkan oleh HPEQ Student kepada pihak Dikti dan/atau Kemdikbud RI.Apabila diperlukan, HPEQ Student akan memfasilitasi audiensi antara Ormawa dan Dikti. Namun, bila audiensi tidak diperlukan, tanggapan dari Dikti dan/atau Kemdikbud RI yang diterima oleh HPEQ Student akan dilanjutkan kepada Ormawa.Tindak lanjut terhadap tanggapan dari Dikti dan/atau Kemdikbud RItersebut dikembalikan kepada Ormawa.

B

A

C

D

E

21Susunan Kajian yang Baik

Page 26: Panduan teknis advokasi

Data penunjang

Pemangku kepentingan yang ditujusesuai dengan analisis pemangku kepentingan

Berikut yang termasuk data penunjang:

Organisasi mahasiswa menentukan sasaran pemangku kepentingan.HPEQ Student memberi rekomendasi setelah kajian disampaikan oleh organisasi mahasiswa yangdisampaikan pada mukadimah email.

HPEQ Student dapat melakukan pendekatan pada pemangku kepentingan berikut:

.

Hasil kajian isu internal dilampirkan dalam bentuk dokumen dengan struktur narasi formal dengan struktur penulisan sebagai berikut :

Setelah kajian selesai dibuat, hasil kajian dapat dikirimkan dengan menyertakan beberapa hal berikut.

Cover identitas organisasi mahasiswaLatar belakang : Indikasi isu dan sasaran advokasiTujuanSasaranTinjauan pustakaData hasil survei, riset, observasi, dan/atau wawancara (apabila kajian merupakan hasil penelitian)Hasil kajianPenutup : Simpulan dan Saran /Rekomendasi/ UsulaniTim penyusunKontak tim penyusun

Kontak organisasi mahasiswa

1

2

Data mentah (apabila tersedia) : data primer (populasi, sampel, lokasi jelas) dan sekunder (sumber rujukan atau referensi jelas). Referensi dapatditampilkan dalam bentuk softcopy dan data sekunder lainnya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud RI)Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti)

a.

b.

a.b.c.d.e.f.

g.h.

a.

b.

22 Panduan Teknis Advokasi

Page 27: Panduan teknis advokasi

Asosiasi institusi pendidikan kesehatan Organisasi profesi kesehatanKementerian KesehatanRepublik Indonesia (Kemenkes RI)Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)Asosiasi institusi pendidikan kesehatan Organisasi profesi kesehatanKementerian KesehatanRepublik Indonesia (Kemenkes RI)Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)

Harapan organisasi mahasiswa dalam hal perubahan kebijakan yang terbaik untuk kedua belah pihak (mahasiswa dan pemangku kepentingan).

Rencana Audiensi

Kontak tim kajian

Kata pengantar dalam email

Tujuan

Apabila organisasi merencanakan akan melaksanakan audiensi, maka perlu dicantumkan rencana pelaksanaan audiensi. Undangan untuk pemangku kepentingan dapat disertakan dalam email yang sama dan dilampirkan bersama dokumen hasil kajian dan data penunjang. Perwakilan HPEQ Student melakukan pendampingan untuk organisasi mahasiswa sesuai dengan kebutuhan.

Informasi lengkap tim kajian dicantumkan pada akhir mukadimah email. HPEQ Student hanya berkorespondensi dengan kontak yang tercantum untuk mempermudah komunikasi.Diharapkan yang menjadi kontak dapat memberikan informasi sejelas-jelasnya sehingga mudah untuk dihubungi baik oleh HPEQ Student maupun pihak pemangku kepentingan.

Perlu ada kata pengantar yang disampaikan dalam email.Tujuan dan permohonan tanggapan disertakan pada bagian ini.

Tujuan berisi tentang luaran dari hasil kajian/pernyataan sikap yang diajukan oleh organisasi mahasiswa.Tujuan dicantumkan dengan jelas sehingga mudah dipahami oleh HPEQ Student dan pemangku kepentingan. Hal ini perlu diperjelas terkait dengan kelanjutan dari peran HPEQ Student dalam proses advokasi organisasi mahasiswa. Tujuan dapat berisi tentang :

3

4

5

6

c..d.e.f.g.h.I.j.

a.

23Susunan Kajian yang Baik

Page 28: Panduan teknis advokasi

Harapan organisasi mahasiswa dalam hal konfirmasi kebenaran suatu kebijakan atau terciptanya suatu kesepahaman antara mahasiswa dan pemangku kepentingan.

Tanggapan tertulis resmi dari pemangku kepentinganPermohonan undangan audiensi

TanggapanPenyampaian permohonan tanggapan dibutuhkan dengan

harapan pihak pemangku kepentingan dapat merespon sesuai dengan harapan organisasi mahasiswa. Bentuk permohonan tanggapan seperti :

7

b.

a.b.

24 Panduan Teknis Advokasi

Page 29: Panduan teknis advokasi

penutupDemikianlah Panduan Teknis Advokasi Pendidikan Tinggi Kesehatan untuk dijadikan pedoman bagi organisasi mahasiswa kesehatan dalam upaya penyampaian aspirasi. Berikut merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan :

Ormawa direkomendasikan untuk menggunakan panduan teknis ini terutama pada proses advokasi yang melibatkan Kemdikbud RI, Dikti, atau kementerian/lembaga lain. Panduan Teknis Advokasi ini hanya merupakan salah satu solusi alternatif dari HPEQ Student untuk menyampaikan aspirasi secara efektif dan efisien.Dalam proses advokasi seperti yang di jelaskan di dalam panduan teknis ini, peran HPEQ Student hanya berupa fasilitatordalam penyampaian aspirasi.Luaran dari proses advokasi serta hasil kajian yang disampaikan adalah tanggung jawab dari ormawa masing-masing.Panduan ini dapat digunakan oleh Ormawa lain dengan modifikasi sesuai kebutuhan.

A

B

C

25Penutup

Page 30: Panduan teknis advokasi

Khadijah Astarini PutriInstitusi : UGM/ILMAGI

Nomor handpone : 08174855065Email :

Muhamad JauharInstitusi : Unpad/ILMIKI

Nomor handphone : 085740230846Email :

[email protected]

[email protected]

timadvokasiHPEQstudent

26 Panduan Teknis Advokasi

Page 31: Panduan teknis advokasi

daftarpustaka

Legislative Strengthening Team. 2007. Buku Legal Drafting Penyusunan Peraturan Daerah Buku Pegangan untuk DPRD. Local Governance Support Program

Mansour Faqih, Roem Topatimasang,Toto Raharjo. 2004. Merubah Kebijakan Publik. INSISTPress

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring. Available at:

(diakses pada tanggal 5 Agustus 2012)

Soemirat dan Ardianto. 2011. 10 Langkah Mudah Menulis Press Release. Available at: http://kenapaharuspr.com/2011/05/sepuluh-tips-menulis-press-release/ (diakses pada tanggal 5 Agustus 2012)

Sulasi Rongiyati. Class Action sebagai Alternatif Penyelesian Sengketa. Avaibale at: (diakses pada tanggal 5 Agustus 2012)

http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi

http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/21064558.pdf

27Penutup

Page 32: Panduan teknis advokasi

28 Panduan Teknis Advokasi

lampiran

Page 33: Panduan teknis advokasi

timkontributorTaufiq Asrul Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran IndonesiaAngyun Abraham Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesialham Jaya Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat IndonesiaWilliam Cheng Asian Medical Student's Association IndonesiaChristopher C. H Center of Indonesian Medical Student's ActivitiesZumroh Hasanah Ikatan Mahasiswa Kebidanan IndonesiaAriska Juniar Arlan Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan IndonesiaNathania S. Sutisna Asian Medical Student's Association IndonesiaJefri EfrandaIkatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh IndonesiaAsri Kartika Putri Center of Indonesian Medical Student's ActivitiesGelar S. Ramhani Persatuan Senat Mahasiswa Kedokteran Gigi IndonesiaKoko Andi Irawan Ikatan Lembaga Mahasiswa Gizi IndonesiaAde Putri Himpunan Mahasiswa Diploma Tiga Keperawatan Indonesia

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.10.11.12.13.

25Tim Kontributor

Page 34: Panduan teknis advokasi

www.hpeqstudent.org

[email protected]

@hpeqstudent

facebook.com/HPEQstudent