panduan skripsi
DESCRIPTION
Panduan Skripsi buat mahasiswa tingkat lanjutTRANSCRIPT
Lampiran 3 :
PANDUAN PENULISAN SKRIPSI
1. PENDAHULUAN
Skripsi adalah bentuk tulisan ilmiah yang disusun berdasarkan data setelah penulis melakukan penelitian. Skripsi wajib dikerjakan oleh setiap mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana.
Menurut buku pedoman pendidikan, skripsi dapat berupa karya tulis laporan hasil penelitian, perencanaan, perancangan, sigi, studi literature, studi perbandinngan, studi kasus, studi kelayakan dalam bidang rekayasa yang sesuai dengan program studinya. Dengan demikian karya tulis yang dapat dijadikan skripsi banyak macamnya.
Karena skripsi merupakan karya tulis ilmiah, maka sebagaimana layaknya suatu karya ilmiah, skripsi harus disusun dengan menggunakan prosedur, acuan dan kebenaran yang berlaku dalam dunia keilmuan. Dengan demikian, skripsi harus memenuhi ketiga syarat yaitu:
1. Isi kajian berada dalam lingkup pengetahuan keilmuan 2. Langkah pengerjaannya dijiwai serta menggunakan metode kelimuan 3. Sosok tampilannya sesuai dan memenuhi persyaratan sebagai tulisan ilmiah. Tujuan penulisan skripsi adalah untuk melatih mahasiswa agar mereka secara
mandiri mampu menerapkan kemampuan bernalar keilmuan dalam merumuskan permasalahan serta mencari pemecahan permasalahannya, dan kemudian memapu pula mengkomunikasikannya secara tertulis dalam bentuk skripsi dan juga secara lisan pada ujian skripsi.
Panduan penulisan skripsi ini berisi berbagai aturan dan pedoman tentang tata cara dan format penulisan yang berlaku di Intsitut Teknologi Nasional Malang. Dengan demikian, diharapkan akan memperloleh satu kesamaan format penulisan skripsi. Namun yang lebih penting, tujuan panduan ini adalah untuk mempermudah mahasiswa dalam menyusun skripsinya dan bagi para dosen pembimbing agar dapat lebih lancar dalam melakukan kegiatan bimbingannya.
2. BAGIAN-BAGIAN SKRIPSI
2.1 Penjelasan Umum Umumnya isi tugas akhir/ skripsi terdiri atas tiga bagian yaitu :
a. Pendahuluan b. Isi c. Penutup
2.2 Bagian Pendahuluan
Bagian ini berisi : a. Halaman Judul b. Halaman Persetujuan dan Pengesahan Dosen Pembimbing c. Halaman Persetujuan dan Pengesahan Dosen Penguji d. Lembar Persembahan e. Ringkasan/ Abstrak (dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Asing) f. Kata Pengantar: g. Daftar Isi: h. Daftar Tabel (jika jumlah tabel lebih dari dua)
i. Daftar Gambar (jika jumlah gambar lebih dari dua) j. Daftar Grafik (jika jumlah grafik lebih dari dua) k. Daftar Lampiran (jika lampiran lebih dari dua) l. Daftar Simbol (jika ada)
2.3 Isi
Skripsi harus menunjukkan adanya kebenaran ilmiah yang harus tampak jelas dituliskan. Kebenaran ilmiah tersebut harus ternyatakan dengan adanya uraian yang benar dari khasanah teori, khasanah empirik dan analisis keduanya dalam pengambilan kesimpulan terhadap permasalahan yang dikaji. Sehingga, pada bagian isi skripsi harus ada tulisan tentang :
a. Argumentasi teoritik yang benar, sahih dan relevan b. Dukungan fakta empirik c. Analisis kajian yang mempertautkan antara argumentasi teoritik dengan
fakta empirik terhadap permasalahan yang dikaji. Untuk itu, bagian isi skripsi setidaknya terdiri atas :
a. Pendahuluan b. Tinjauan pustaka c. Metode penelitian d. Hasil dan pembahasan e. Kesimpulan dan saran
2.4 Bagian Penutup
Pada bagian ini berisi: a. Daftar pustaka b. Lampiran
3. BAGIAN PENDAHULUAN SKRIPSI 3.1 Halaman Judul
Halaman judul yang dapat juga disebut sampul terdiri atas dua bagian yaitu: sampul luar yang dicetak hardcover dan sampul dalam yang dicetak pada kertas HVS putih. Pada punggung sampul luar dicantumkan nama penulis, judul skripsi dan tahun kelulusan. (Contoh Lampiran A dan B)
Dalam penulisan judul skripsi hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: Judul skripsi merupakan tema : yang menggambarkan secara singkat tentang masalah yang ditulis dan
mencerminkan isi tulisan. mencerminkan gambaran kegiatan ilmiah yang dilakukan, dimana variabel-
variabel kegiatan ilmiah dan hubungan antar-variabel serta informasi lain tercantum secara eksplisit dalam judul.
yang memuat informasi tentang tujuan penelitian. Syarat judul skripsi yang baik adalah sebagai berikut: Mempunyai sasaran Mempunyai kuantitatif Tidak boleh terlalu panjang Tidak boleh kabur atau menimbulkan pertanyaan
Judul merupakan rangkaian kata-kata yang tidak perlu mengikuti kaidah tatabahasa. Yang terpenting adalah pemilihan dari kata-kata tersebut harus mempunyai arti yang tepat.
Hindarkan penggunaan kata-kata yang tidak perlu di dalam judul seperti Penelitian untuk ……, Observasi ……., Percobaan Pendahuluan untuk ……., …… beberapa ….., dan lain sebagainya. Kata-kata demikian dapat dihilangkan dan tidak akan mengubah arti judul.
Hindarkan pemakaian singkatan, rumus, jargon dan hal serupa. Bila terpaksa digunakan maka harus ditulis lengkap, misalnya HCL harus ditulis asam klorida, dll.
Judul konvensional biasanya lebih bersifat indikatif daripada informatif. Judul demikian mengemukakan subyeknya bukan kesimpulannya dan biasanya dimulai dengan kata, misalnya : Pengaruh …………, Analisis…………,Implementasi.......,Aplikasi...............
Contoh Judul Skripsi : Pengaruh Korona terhadap Daerah Sekitar Saluran Transmisi Tegangan Tinggi
500 KV Implementasi Penggunaan Sensor Elektromagnetic untuk Detektor Keberadaan
Kendaraan pada Areal Parkir Pengaruh Penambahan Kompensator pada Pengaturan Posisi Antena GR150 Aplikasi Multiple Channel Active Noise untuk Reduksi Noise pada Studio PT
Irama Nada Aplikasi FPGA untuk Monitoring Pengendalian Ruang Mesin Industri Jarak
Jauh menggunakan IC Xilinx XC4005XL Analisis Performansi Protokol Token Bus pada Jaringan ELITSNET Implementasi Algoritma d-q dengan MC8031 untuk Pengaturan Kecepatan
Motor Induksi 3 Phasa Halaman Persetujuan dan Pengesahan Dosen Pembimbing
Halaman persetujuan dan pengesahan dosen pembimbing memuat judul skripsi, kata-kata “Disusun oleh:“, nama penulis, NIM, kata-kata “Skripsi ini telah disetujui oleh dosen pembimbing pada tanggal....“, kata “Dosen Pembimbing“. (Contoh Lampiran C).
Halaman Persetujuan dan Pengesahan Dosen Penguji
Halaman pengesahan dosen penguji memuat judul skripsi, kata-kata “Disusun oleh:“, nama penulis, NIM, kata-kata “ Dipertahankan dihadapan Majelis Penguji Skripsi Jenjang Strata Satu (S-1) pada tanggal....“, nantinya dicantumkan dalam bagian ;ampiran (Contoh Lampiran D) Lembar Persembahan
Halaman persembahan bukan merupakan halaman wajib untuk diadakan. Jika ada, pada halaman ini ditulis hal pribadi penulis, misalkan untuk siapa skripsi tersebut diperuntukkan (Contoh Lampiran E)
Ringkasan/ Abstrak (dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Asing)
Abstraksi adalah intisari dari Penulisan Ilmiah. Selain tema, permasalahan dan penyelesaiannya tercakup di sana. Kata kunci di dalam abstraksi adalah intisari dari
Abstraksinya yang hanya diambil satu atau beberapa kata pilihan yang pas untuk menggambarkan isi Penelitian secara menyeluruh.
Abstrak merupakan rangkuman dari isi tulisan dalam format yang sangat singkat. Sebagai panduan, bayangkan seorang pembaca yang ingin mengetahui isi
dari tulisan Anda. Dengan membaca abstrak dia harus dapat mengetahui isi tulisan Anda. Jika isinya cocok, maka dia dapat membaca lebih lanjut. Jika isinya tidak cocok, maka dia bisa mencari tulisan lain. Hal ini sangat bermanfaat untuk menghemat waktu dari para pembaca.
Ketika Anda sedang melakukan penelitian maka Anda akan berterima kasih kepada penulis yang menuliskan abstraknya dengan baik. Jadi, tulislah abstrak dengan baik.
Biasanya untuk thesis dan tugas akhir, abstrak dibatasi satu halaman (biasanya abstrak hanya terdiri dari satu alinea dan ditulis dalam spasi tunggal. Jumlah kata pada abstrak antara 300 sampai 800 kata).
Di dalam abstrak harus tercantum unsur-unsur : Nama penulis Tahun Judul penelitian Tujuan, Metode: Tidak mungkin akan mengemukakan semua metode yang digunakan
dalam penelitian. Prinsipnya intisari metode yang digunakan dicantumkan dalam abstrak, mungkin penyantuman perlakuan dan rancangan percobaan serta bahan khusus yang digunakan dalam penelitian, sudah mencukupi.
Hasil: Hasil penelitian yang harus dicantumkan dalam abstrak cukup dengan memindahkan apa yang sudah tertulis dalam kesimpulan.
Signifikansi dan implikasi hasil penelitian.: Yang dimaksud signifikansi dan implikasi hasilpenelitian adalah keuntungan teoritis atau praktis terhadap penerapan hasil penelitian tersebut.
Keywords atau kata kunci adalah kata atau gabungan kata yang mewakili isi artikel. Dipilih kata atau gabungan kata yang berfungsi sebagai deskriptor. Ada yang berpendapat bahwa jumlah kata kunci (keywords) yang terdapat di dalam satu judul artikel, terdiri dari maksimum 10 kata. (Contoh Lampiran F). Kata Pengantar
Kata pengantar, umumnya berisi pernyataan penulis kepada pembaca tentang gambaran umum pelaksanaan dan hasil kegiatan ilmiah, ucapan terima kasih kepada yang berjasa dalam pelaksanaan kegiatan ilmiah, dan harapan penulis kepada pembaca terhadap hasil kegiatan ilmiah yang dilakukan. (Contoh Lampiran G)
Daftar Isi
Daftar isi merupakan kerangka tugas akhir yang rinci yang telah ditulis. Daftar isi memuat bab-bab, sub-bab, sub-sub-bab yang disertai dengan nomor halaman tempat dimana bagian-bagian tersebut terdapat dalam tugas akhir, umumnya diletakkan pada halaman baru setelah Kata Pengantar dan diketik dengan jarak satu spasi. (Contoh Lampiran H) Daftar Tabel
Daftar tabel memuat nomor dan judul semua tabel yang disajikan dalam teks berikut nomor halamannya. Judul tabel dalam halaman daftar lampiran harus sama dengan judul gambar dalam teks. (Contoh Lampiran I)
Daftar Gambar Daftar gambar memuat nomor dan judul semua gambar yang disajikan dalam
teks berikut nomor halamannya. Judul gambar dalam halaman daftar lampiran harus sama dengan judul gambar dalam teks. (Contoh Lampiran J) Daftar Grafik
Daftar grafik memuat nomor dan judul semua grafik yang disajikan dalam teks berikut nomor halamannya. Judul grafik dalam halaman daftar lampiran harus sama dengan judul gambar dalam teks. (Contoh Lampiran K) Daftar Lampiran Daftar lampiran memuat nomor dan judul semua lampiran yang disajikan dalam teks berikut nomor halamannya. Judul lampiran dalam halaman daftar lampiran hrus sama dengan judul lampiran dalam teks. (Contoh Lampiran L) Daftar Simbol
Halaman daftar simbol memuat simbol yang digunakan di dalam teks. Cara penyajiannya adalah sebagai berikut:
a. Pada kolom pertama memuat besaran dasar, keterangan simbol b. Pada kolom kedua memuat satuan c. Pada kolom ketiga memuat simbol atau lambang
(Contoh Lampiran M) 4. BAGIAN ISI SKRIPSI 4.1 Pendahuluan
Bagian pendahuluan merupakan bab pertama (Bab I) dari skripsi yang minimal memuat hal-hal berikut:
a. Latar belakang permasalahan b. Rumusan masalah c. Tujuan dan manfaat penelitian d. Batasan masalah e. Sistematika penulisan Karena itu, umumnya Bab I (Bab pendahuluan) terdiri atas beberapa subbab
sebagai berikut :
4.1.1 Latar belakang masalah Pada intinya latar belakang masalah mengungkapkan alasan-alasan mengapa
sesuatu (masalah) dipermasalahkan sebagai kajian dalam skripsi. Permasalahan harus jelas terungkap, melalui argumentasi dan fakta mengapa skripsi ditulis. Latar belakang masalah menjelaskan secara singkat kondisi faktual atau nyata yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diangkat dalam tugas akhir serta dapat juga menjelaskan tentang kekurangan metode-metode terdahulu yang digunakan untuk memecahkan permasalahan yang ada.
Penyusunan latar belakang masalah dapat dilakukan melalui dua pendekatan: a. Diawali dengan pemikiran teoritis kemudian mengarah ke fakta empirik b. Diawali dari dunia empirik ke arah pemikiran teoritis Pemikiran teoritik dimaksudkan untuk memaparkan bahwa permasalahan
terhadap suatu kejadian atau situasi yang ingin dikaji bermula berdasarkan pada
kaidah-kaidah dari konsep-konsep pengetahuan yang dapat dipercaya berdasar konsep khasanah keilmuan yang berlaku, kemudian dihubungkan dengan fakta-fakta di lapangan. Sedangkan pemikiran empirik didasarkan pada keadaan fakta empirik yang kemudian dikaitkan dengan khasanah teoritik dari fakta empirik tersebut.
4.1.2 Rumusan masalah
Merupakan pengembangan dari uraian latar belakang masalah yang menunjukkan bahwa masalah yang akan ditelaah memang belum terjawab atau belum terpecahkan.
Perumusan masalah paling tidak melibatkan tiga komponen perumusan, yaitu : a. pertanyaan-pertanyaan awal (originating questions) yang memuat apa yang
akan diketahui oleh peneliti, sehingga fakta yang dijelaskan adalah benar merupakan fakta.
b. pembenaran (rationale) mengapa suatu pertanyaan penelitian tertentu patut diajukan, dengan tujuan untuk memperlihatkan bahwa dijawabnya suatu pertanyaan penelitian akan mengakibatkan terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan
c. pengembangan masalah menjadi pertanyaan yang mengarah ke jawaban spesifik (specifying questions).
Masalah penelitian yang baik harus memenuhi kriteria : a. mempunyai nilai penelitian (hal baru dan dapat diuji) b. mempunyai fisibilitas (data dan alat analisis tersedia, biaya dan waktu
memadai) c. sesuai dengan kualifikasi peneliti atau kelompok peneliti (masalah yang
dibahas dalam penelitian harus sesuai dengan kualifikasi peneliti).
Contoh penulisan rumusan masalah : Bagaimana pengaruh induktansi sumber terhadap arus masukan konverter
terkontrol penuh satu fasa. Bagaimana pengaruh peningkatan tegangan terhadap putaran motor induksi. Bagaimana pengaruh harmonisa terhadap rugi-rugi motor listrik. Bagaimana aplikasi Multiple Channel Active Noise untuk Reduksi Noise
4.1.3 Tujuan dan manfaat penelitian
Tujuan atau maksud penelitian merupakan arah dari penelitian. Permasalahan penelitian mempertanyakan hal-hal yang belum diketahui, sedangkan tujuan penelitian merinci apa yang ingin diketahui. Oleh karena itu, umumnya permasalahan dinyatakan dalam bentuk pertanyaan sedangkan tujuan penelitian dinyatakan dalam bentuk pernyataan.
Manfaat penelitian menguraikan tentang, manfaat dari temuan hasil penelitian, sumbangan penelitian terhadap pengembangan ilmu dan teknologi, sumbangan bagi para pengambil kebijakan dalam pembangunan
Contoh penulisan tujuan penelitian :
Penelitian ini bertujuan untuk : Menerapkan model matematis numerik transpor 1-DH untuk pencemar
minyak dan fenol Mengetahui kecenderungan pola transpor minyak dan fenol di S. Donan,
sehingga diketahui gambaran perilakunya dan dugaan faktor penyebabnya serta cara pengelolaannya.
Menganalisis pengaruh induktansi sumber terhadap kinerja konverter terkontrol penuh satu fasa
Menganalisis Distorsi harmonik total arus masukan konverter dengan dan tanpa pengaruh induktansi sumber.
Contoh penulisan manfaat penelitian
Model matematis hasil simulasi yang dilakukan dapat dimanfaatkan sebagai : Alat bantu dalam pengelolaan kualitas air di sepanjang S. Donan dari suatu
waktu ke waktu yang lain berdasarkan data aktual yang tersedia. Data masukan untuk studi pengembangan model transport pencemar di S.
Donan yang lebih rumit, terutama pengembangan model 3-D penuh. 4.1.4 Batasan masalah
Akibat banyaknya kemungkinan yang terjadi, permasalahan harus dibatasi. Pembatasan dan ruang lingkup masalah harus terungkapdengan jelas. Dan yang lebih penting adalah pengungkapan alasan yang mendasari pembatasan tersebut. Batasan masalah menjelaskan ruang lingkup penelitian dan hal-hal atau asumsi-asumsi yang membatasi penelitian (hal-hal yang tidak dibahas dalam penelitian)
4.1.5 Sistematika penulisan
Rumusan singkat tentang isi dari bab-bab yang ada dalam penulisan skripsi. 4.2 Tinjauan Pustaka atau Kajian Teori
Skripsi sebagai suatu bentuk kegiatan ilmiah mempunyai ciri khas, yaitu digunakannya pengetahuan ilmiah sebagai dasar argumentasi. Argumentasi ilmiah tersebut, umumnya dilakukan melalui kajian pustaka, yaitu dipakanya referensi yang sahih maupun hasil-hasil penelitian yang telah diuji kebenarannya.
Bahan pustaka dapat membantu peneliti dalam menyusun kerangka berfikir, merumuskan hipotesis, menyusun metode penelitian yang memuat rancangan percobaan dan/atau rancangan contoh (samples), rancangan alat, rancangan analisis dan rancangan administrasi.
Bahan kepustakaan yang baik adalah sumber pustaka yang relevan dan mutakhir serta hasil penelitian yang telah dimuat dalam jurnal dalam negeri (yang telah terakreditasi) maupun luar negeri.
Sedikitnya terdapat dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh refernsi/ sumber bacaan yaitu:
a. Adanya keterkaitan antara isi bacaan dengan masalah yang dibahas b. Kemutakhiran sumber bacaan, artinya sumber bacaan yang sudah
kedaluwarsa isinya harus ditinggalkan. Tidak jarang dijumpai skripsi yang mencantumkan daftar kepustakaan yang
sangat banyak, yang apabila ditelusuri keterkaitan antara isi kepustakaan dan masalah yang dibahas tidak terlalu jelas. Hal semacam ini harus dihindari. Kualitas karya ilmiah tidak berkaitan dengan banyaknya buku yang tercantum dalam daftar pustaka, tetapi pada kualitas pustaka yang digunakan.
Tinjauan Pustaka memuat informasi tentang : Teori yang menjadi latar belakang penelitian atau uraian tentang teori Alat analisis yang digunakan Membahas kelebihan dan kelemahan penelitian yang telah dilakukan Kontribusi penelitian yang sedang atau akan dilaksanakan
Menjelaskan kontribusi penelitian yang akan dilakukan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
Kebijaksanaan atau dampak langsung kepada masyarakat. Pada umumnya urutan langkah yang dilakukan dalam melakukan kajian teoritis
melalui sumber bacaan adalah sebagai berikut: a. Mengkaji teori-teori ilmiah yang berhubungan dengan konsep-konsep yang
dipermasalahkan dan akan dipakai dalam analisis. b. Membahas hasil-hasil kajian ilmiah lain yang berhubungan dengan apa
yang dipermasalahkan. c. Merangkum hasil-hasil kajian teori yang dapat berupa kesimpulan yang
berisi jawaban sementara (hipotesis) terhadap rumusan masalah, atau rangkuman argumentasi teoritik yang akan digunakan dalam analisis kajian.
4.3 Metode Penelitian
Inti bab ini adalah penjelasan tentang bagaimana kajian ini dilakukan. Sebagai kajian ilmiah maka kebenaran fakta merupakan keharusan. Dengan demikian dalam bab ini harus jelas terungkapkan bagaimana cara mencari fakta, instrument yang digunakan, teknik-teknik pengujian kebenarannya dan lain-lain.
Seperti diketahui fakta empiric dapat dicari dari data yang telah ada (atau dari fakta yang telah terjadi) maupun dari suatu fakta yang dicari melalui suatu eksperimen,a atau melalui suatu bentuk kegiatan ilmiah yang lain.
Apabila skripsi yang disusun berupa penelitian, maka dalam bab ini harus mampu mengungkapkan macam data dan rancangan pencarian data tersebut. Termasuk di dalamnya adalah uraian tentang variable-variabel yang akan dikaji, populasi, sampling, instrument pengukuran dan metode pencarian data dan rancangan analisis data yang akan digunakan.
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi dapat menggunakan susunan sebagai berikut:
Tinjauan pustaka yang digunakan dalam penelitian bahan dan alat utama yang digunakan lokasi dan waktu penelitian rancangan percobaan (metode penetuan obyek dan subyek percobaan,
metode pengumpulan data, parameter yang diambil, danmetode analisis data)
Bab metode penelitian menguraikan secara rinci waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan penelitian, rancangan penelitian, prosedur penelitian, parameter penelitian, dan metode analisis data berikut tingkat kepercayaan dari hasil analisis data.
4.4 Hasil dan Pembahasan
Pada bagian ini dituliskan secara rinci pelaksanaan kegiatan dalam mencapai hasil berikut hasil-hasil kajiannya. Karena skripsi dapat berupa penelitian, perencanaan, perancangan, sigi, studi literature, studi perbandingan, studi kasus atau hasil studi kelayakan, maka laporan kegiatannya pun berbeda-beda. Skripsi yang berupa perencanaan, bab ini berisi berbagai perhitungan perenacanaan dan tampilan hasil perencanannya. Sedangkan untuk kegiatan ilmiah yang lain isi bab ini tentulah berbeda.
Selanjutnya ditampilkan analisis keterkaitan antara kajian-kajian teori dengan fakta-fakta empirik yang telah diperoleh dalam upaya pengambilan kesimpulan. Tulisan dalam bab ini setidkanya memberikan jawaban atas pertanyaan:
a. Sejauh mana tingkat kebenaran ilmiah dari pemecahan masalah yang telah dihasilkan.
b. Hal-hal spesifik apa yang penting untuk menjadi perhatian dari hal yang dipermasalahkan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bab hasil dan pembahasan adalah sebagai berikut :
a. Penyajian hasil analisis data dan ulasan hasil analisis data b. Hasil penelitian dapat disajikan dalam bentuk tabel dan gambar berikut
keterangan mengenai simbol-simbol yang digunakan. c. Hasil penelitian yang berupa angka-angka statistik (bermakna atau tidak-
bermakna) perlu diberikan penafsiran, karena angka-angka tersebut bersifat abstrak dan belum mempunyai arti.
d. Penjelasan tentang kelemahan dari penelitian yang dilakukan juga sangat diperlukan dalam bab pembahasan, agar peneliti berikutnya dapat memperbaiki kesalahan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya.
4.5 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan sarang merupakan bab terakhir yang umumnya terdiri atas dua sub bab yaitu kesimpulan dan saran. Bab ini merupakan uraian singkat tentang kesimpulan hasil pembahasan yang mencakup isi dari penelitian, serta saran-saran untuk perbaikan kegiatan ilmiah selanjutnya
Bab kesimpulan mengemukakan secara singkat, jelas dan tegas dari hasil analisis data, tafsiran terhadap hasil analisis data. Peneliti harus secara tegas menyatakan hasil penelitian. Implikasi dari penarikan kesimpulan hasil penelitian adalah dibuatnya saran-saran untuk perkembangan ilmu pengetahuan, penyempurnaan metode. Saran tidak boleh bersifat umum dan abstrak, tetapi saran harus rinci, konkrit dan operasional.
5. BAGIAN PENUTUP SKRIPSI Daftar pustaka adalah daftar buku atau jurnal atau wawancara langsung dengan
seorang ahli atau sumber pustaka lain yang benar-benar dibaca dan menjadi landasan teori yang ditulis didalam tinjauan pustaka. Daftar pustaka dapat berupa buku, jurnal, majalah, media masa, kertas kerja, ensiklopedi, dan bahan penerbitan lain sebagai sumber referensi yang berkaitan dengan tugas akhir yang sedang dikerjakan.
Daftar lampiran berisi bahan tulisan yang dianggap akan mengganggu bagian isi tugas akhir, misalnya program komputer, table-tabel yang tidaktercantum dalam bagian isi, perincian perhitungan yang tidak terjabarkan dalam perhitungan statistik, dan personalia peneliti berikut kualifikasinya, dan spesifikasi alat lebih baik diletakkan di dalam lampiran.
Lampiran juga berisikan gambar, bagan, peta, instrumen penelitian, transkripsi, pegangan kerja, dan lain-lain. Lampiran atau sering juga disebut dengan apendiks umumnya disusun setelah daftar pustaka dan sebelum indeks dengan memberikan tulisan Lampiran, nomor urut lampiran dan judul lampiran.
6. TEKNIK PENULISAN 6.1 Kertas
Kertas yang dipakai adalah HVS 80 mg ukuran A4. Apabila terdapat gambar-gambar yang menggunakan kertas berukuran lebih besar dari A4, hendaknya dilipat sesuai aturan yang berlaku. 6.2 Jenis Huruf
Naskah skripsi diketik dengan huruf Times New Roman 12 pt. 6.3 Batas Pengetikan
Batas Pengetikan naskah sebagai berikut : 3,5 cm dari sisi kiri kertas, 2,5 cm dari sisi kanan, sisi bawah dan sisi atas kertas tidak termasuk nomor halaman. 6.4 Format
Setiap memulai alinea baru, kata pertama diketik masuk 1,27 cm (1 default tab). Setelah tanda koma, titik koma, dan titik diberi jarak satu ketukan. Setiap bab dimulai pada halaman baru, diketik dengan huruf kapital diletakkan di tengah atas halaman. Sub-bab diketik di pinggir sisi kiri halaman, dengan huruf kecil kecuali huruf pertama pada setiap kata diketik dengan kapital. Pemutusan kata harus mengiktui kaidah bahasa indonesia yang baku dan benar. 6.5 Spasi
Jarak antara baris dalam teks adalah satu setengah spasi. Jarak antar paragraph satu setengah spasi. Jarak antara baris dalan judul bab, sub-bab, judul tabel dan judul gambar serta dalam ringkasan diketik dengan jarak satu spasi. 6.6 Nomor halaman
Bagian awal skripsi diberi nomor halaman dengan menggunakan angka kecil Romawi (i, ii, iii, iv dan seterusnya), ditempatkan pada sisi tengah bawah halaman. Untuk bagian awal skripsi, penomoran halaman dimulai dari halaman pengantar.
Untuk bagian utama dan bagian akhir skripsi, nomor halaman menggunakan angka Arab (1, 2, 3 dan seterusnya) yang diletakkan di sisi kanan atas. Untuk setiap halaman bab baru, nomor halaman diketikkan di tengah bawah. 6.7 Penggunaan istilah
Istilah yang dipergunakan dalam naskah harus konsisten dan singkat dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. 6.7.1 Tata Bahasa dan Ejaan
Istilah yang digunakan harus memenuhi tata bahasa dan ejaan baku. Penyerapan unsur bahasa asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah Bahasa Indonesia diusahakan agar ejaan asing hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. (Contoh pada lampiran N) 6.7.2 Bahasa Asing
Penggunaan bahasa asing sedapat mungkin dihindari bila istilah dalam bahasa Indonesia sudah ada. Jika istilah dalam bahasa Indonesia belum ada maka istilah dalam bahasa asing tersebut hendaknya ditulis dengan huruf miring.
7. CARA MENGUTIP PUSTAKA DAN MENULIS DAFTAR PUSTAKA 7.1 Kutipan
Penulisan karya ilmiah seringkali menggunakan kutipan-kutipan untuk memperjelas dan menegaskan isi uraian, atau untuk membuktikan apa yang dituliskan. Kutipan merupakan pinjaman kalimat atau pendapat dari orang lain, dengan syarat harus menyebutkan dari mana dan di mana pendapat itu diambil.
Terdapat dua macam kutipan yaitu: kutipan lengkap dan kutipan isi. Kutipan lengkap artinya, teks asli dikutip secara lengkap baik kata maupun kalimatnya. Sedangkan pada kutipan isi hanya inti sari pendapat yang dikutip. Membuat kutipan tentunya tidak terlalu panjang dan hendaknya diambil yang benar-benar perlu saja.
Dalam membuat kutipan lengkap tidak diperbolehkan mengadakan perubahan, artinya mengubah kata-kata atau kalimat teks asli.
Kutipan lengkap yang panjangnya tidak lebih dari empat baris dapat langsung dimasukkan dalam teks dengan diapit oleh tanda kutip. Sedangkan untuk kutipan isi, tidak perlu diberi tanda kutip. Pada akhir kutipan diberi nomor urut penunjukkan (hal ini dilakukan bila penjelasan kutipan menggunakan catatan kaki).
Terdapat cara penunjukan kutipan yang lain, yang dilakukan dengan menuliskan: nama pengarang, tahun terbit dan nomor halaman, pada akhir kalimat kutipan. Pada kutipan lengkap, disajikan contoh sebagai berikut.”……semakin panjang data pengamatannya maka akan diperoleh hasil perhitungan yang semakin cermat” (Subagio, 1986:12); Tanaka (1988:142) menyatakan “….bendungan tipe urugan mempunyai……”.
Sedangkan contoh untuk kutipan isi adalah sebagai berikut: Dan hujan dalam kasus ini cukup lengkap selama 40 tahun, sehingga hasil perhitungannya makin cermat, sehingga hasil perhitungannya makin cermat (Subagio, 1986:12);….sebagaimana diungkapkan pada penelitian terdahulu Tanaka (1988:142) bendungan tipe urugan mempunyai……”.
Bila kutipan terdiri atas lima baris atau lebih maka: a. Kutipan dipisahkan dari teks dengan jarak 2,5 spasi b. Jarak baris kutipan satu spasi c. Kutipan itu boleh tidak diapit dengan tanda kutip d. Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukkan atau dalam kurung
ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit dan nomor halaman e. Kutipan dimasukkan ke dalam 5-7 ketukan.
7.2 Catatan Kaki Catatan kaki merupakan penjelasan keterangan isi yang ditempatkan di kaki halaman. Tujuan penjelasan itu dapat berupa:
a. Sumber asal kutipan b. Keterangan tambahan lain yang perlu tentang isi karangan c. Merujuk bagian lain dari teks
7.3 Daftar Pustaka Sumber pustaka yang benar-benar menjadi acuan (dan dibaca sendiri oleh
peneliti) dalam membangun teori dan hipotesis yang dicantumkan didalam daftar pustaka. Peneliti perlu menghindarkan penulisan sumber pustaka di dalam proposal dengan mengutip pendapat orang yang telah dikutip beberapa kali oleh peneliti lain dan dihimbau untuk membaca sumber kepustakaan dari buku aslinya.
Daftar pustaka harus dapat memnberikan informasi secara lengkap mengenai nama penulis, tahun penerbitan, judul pustaka, edisi, kota dan nama penerbit. Dalam menuliskannya terdapat beberapa cara yang sedikit berbeda antara yang satu dengan yang lain. Secara umum cara penulisan daftrar pustaka adalah sebagai berikut:
a. Jarak penulisan daftar pustaka satu spasi, antara satu pustaka dengan yang lain diberi jarak 1,5 spasi.
b. Huruf pertama rapat batas kiri, sedanglan baris berikutnya masuk 7 ketukan dari batas kiri.
c. Nama penulis disusun menurut abjad, tidak perlu memberikan nomor urut. d. Informasi disajikan dalam urutan nama pengarang, tahun terbitan judul
pustaka, edisi, kota dan nama penerbit. Antar informasi itu dipisahkan dengan tanda titik kecuali kota penerbit diakhiri dengan titik dua (:).
e. Judul pustaka diketik dengan huruf miring. Contoh penulisan daftar pustaka:
Referensi dari buku : Dick, H.W. 1990. Industri Pelayaran Indonesia: Kompetisi dan
Regulasi. Diterjemahkan oleh Burhanudin, LP3S, Jakarta. Franklin, J.H. 1985. Fundamental of Mathematics. Chicago: University
of Chicago Press. Kuo, S.M. dan Morgan, D.R., 1996. Active Noise Control System:
Algorithms and Implementation. New York: John Wiley & Sons Inc.
Whaley, W.G. Osmpnd, P.B., dan Henry, S.L. 1983. Logic and Booelan Logic. London: John Murray
Referensi dari Prosiding :
Azkana, S., 1983. “ The Scope Of The Japanese Information Industry In The 1980s”. Proceeding of the Forty First FID Congress. Hongkong 13-16 November. Diedit oleh K.R Brown, New York: Nort Holland Publishing Company.
Cavalieri, S., Di Stefano, A., dan Mirabella, O. 1991 “Assessment Of The Priority Mechanism In The Fieldbus Data Link Layer”. Proceeding Industrial Elactronics, Control and Instrumentation. IECON ’91.
Henry, R.R., 1990. “ Performance of IEEE 802 Local Area Networks”. IEEE Proceeding Southeastcon. Session 5D4: 414-419
Referensi dari Artikel dalam Journal :
Boundavalli A., Conti, M. Gregori, E., Lenzini, L., dan Strigini, L., February 1990. ”MAC Protocols for High Speed MANs: Performance Comparassions for a Family of Fasnet Based Protocols”. Computer Network and ISDN System 18. 2: 97-113.
Conti, M., Gregori, E. dam Lanzini, L. Maret 1994. “ E-DCP An Extension of The Distributed Control Polling MAC Protocol (DCP) for Integrated Services”. Computer Network and ISDN System 26, 6-8: 711-719.
Koubias, S.A., dan Papadopoulos, G.D., Agustus 1995.” Modern Fieldbus Communication Archictectures for Real Time Industrial Application”. Computer in Industry 26, 3:243-252.
Awan, U.K., Oktober 2006.” Prakiraan Beban Harian Listrik dengan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan”. Magnetik 4 2:144-152.
Referensi dari Artikel dalam Majalah :
Santori, M., dan Zech, K., Maret 1996.“ Fieldbus brings Protocol to Process Control“. IEEE Spectrum 33, 3:60-64.
Walsh, G.C., dan Hong Ye, February 2001.”Scheduling of Networked Control System”. IEEE Control System Magazine 26, 3:57-65.
Referensi dari Artikel dalam Surat Kabar :
Dwijanti, E., 1999. “ Hendak ke mana Rumah Maya Masa Depan“. Kompas (Jakarta) 10 Oktober.
Sjahrir, A., 1993.” Prospek Ekonomi Indonesia”. Jawa Pos (Surabaya), 22 Maret.
Referensi dari Artikel dari Internet :
Coutinho, J., martin, S., Samata, G., Tapley, S., dan Wilkin, D. 1995. Fieldbus Tutorial, URL:http//kernow.curtin.edu.au/www/fieldbus/fieldbus.htm.
Pinto, J.J., 1997, Fieldbus: A Neutral Instrumentation Vendor’s Perspective Communication, URL:http//www.actionio.com/jimpinto/fieldbus.html.
Pustaka yang mempunyai dua nama pengarang hendaknya diperhatikan cara
penulisan nama pengarang pertama (nama keluarga terlebih dahulu) dan nama pengarang kedua ( nama keluarga dituliskan di belakang). Penulisan nama pengarang terkadang cukup membingungkan, sebagai pedoman perhatikan uraian berikut:
Pada penulisan di daftar pustaka tidak perlu dituliskan gelar kesarjanaan atau pangkatnya, untuk nama Indonesia yang hanya terdiri atas satu unsure, dituliskan sebagaimana adanya (misalkan: Sudjito). Namun banyak nama yang terdiri atas dua unsur atau lebih. Untuk nama yang diikuti dengan nama ayah ( Budiono Mismail), nama keluarga (Mochamad Farid Hardja), atau marga (Muchtar Lubis), maka nama ayah, nama keluarga, nama marga dituliskan terleib dahulu dan disusul dengan unsur nama berikutnya setelah tanda koma. Contoh: Mismail, Budiono; Hardja, Mochamad Farid; Lubis Mochtar.
Makin sering dijumpai nama Indonesia yang terdiri atas dua unsur atau lebih yang bukan merupakan nama ayah, keluarga atau marga misalnya: Riyanto Haribowo, Dwi Anita Rukmanasari, Sri Mulyani. Menuliskannya dilakukan dengan unsur nama terakhir diletakkan di depan, jadi dituliskan sebagai berikut: Haribowo, Riyanto; Rukmanasari, Dwi Anita; Mulyani, Sri.
Bila nama diikuti dengan gelar (Raden Udiyanto, Andi Adam) atau nama panggilan ( Like Wilardjo) maka nama diri dituliskan terlebih dahulu dari gelarnya atau panggilannya (Udiyanto, Raden; Adam, Andi: Wilardjo. Like)
Namun bilamana nama tersebut merupakan gabungan dari gelar, nama dan nama keluarga (Andi Hakim Nasution), maka penulisan nama keluarga dilakukan terlebih dahulu (Nasution, Andi Hakim). Penulisan nama Bali ( I Gusti Ngurah Adipa), dimulai dengan nama diri dan baru disusul nama yang lain (adipa, I Gusti Ngurah), namun bila masih ada nama keluarga di belakangnya ( I Wayan Wija Pagehgiri) dituliskan dengan menempatkan nama keluarga di depan (Pagehgiri, I Wayan Wija).
Nama asing umumnya mengikuti satu pola nama tertentu. Nama yang terdiri atas gabungan nama keluarga dan nama diri penulisnya selalu dimulai dengan nama keluarga ( Bush, George; Linsey, K. Rey) Nama-nama Belanda yang memakai partikel van der dan seterusnya, seperti F.P. ven Delen dituliskan Van Delen, F.P. Nama-nama Cina atau Korea yang umumnya terdiri atas tiga unsur misalnya: Tay Yu Lin; ditulis Lin, Tay Yu. Nama Jepang misalnya Muto Kiyoshi dituliskan menjadi Kiyoshi, Muto.
Bila pustaka yang dirujuk tidak menunjukkan nama penulisnya, dituliskan sebagai pengganti nama kata ”Anonim”. (Contoh Lampiran P). 8. CARA PENULISAN PERSAMAAN, TABEL, GAMBAR, LAMBANG
SATUAN DAN CETAK MIRING 8.1 Persamaan
Setiap persamaan yang diacu harus diberi nomor berurutan dengan angka Arab berdasarkan Bab dan urutan penulisannya. Huruf pertama suatu persamaan dimulai setelah tujuh ketukan dari batas kiri. Nomor persamaan itu dituliskan di kanan persamaan dan ditempatkan menempel pada batas kanan halaman dalam tanda kurung. Bilangan pertama menunjukkan bab letak persamaan tersebut dan bilangan kedua, yang dipisahkan oleh tanda hubung, menunjukkan urutan persamaan itu ke dalam bab tersebut. Berikut ini contoh persamaan ke-18 dalam bab ketiga:
3erF o ............................................................................................... (3-18)
Persamaan itu diacu menurut nomor persamaannya. Contoh penggunaan persamaan dalam teks ditunjukkan dalam Lampiran 16. Persamaan dalam teks yang disertai dengan nomor persamaan, harus diketik dengan huruf P (kapital), seperti contoh:…….. Persamaan (2-1) 8.2 Tabel
Tabel harus dimuat dalam satu halaman dan diupayakan tidak dipisah di halaman berikutnya. Dalam keadaan tertentu, huruf dalam tabel dapat diperkecil. Tabel yang disajikan harus tabel yang dibahas, bilamana tidak dibahas dalam teks tetapi perlu, cantumkan dalam lampiran.
Tabel harus diberi nomor urut dengan angka Arab berdasarkan bab dan urutan tampilnya dalam bab itu. Penulisan nomornya serupa dengan pada nomor persamaan, tetapi tanpa tanda kurung, dan pemisah antara nomor bab dan nomor urutnya berupa titik. Antara nomor tabel dan judul tabel dipisahkan oleh satu ketukan. Judul tabel ditulis di atas tabel dengan jarak satu spasi.
Bila judul tabel lebih dari satu baris, jarak antara baris dalam judul tabel diketik satu spasi dan tidak diakhiri dengan titik.
Penulisan tabel dalam teks yang disertai nomor tabel, huruf t (dalam kata tabel) diketik dengan menggunakan huruf T (kapital), contoh: Tabel 3.1.
Tabel yang dikutip dari suatu pustaka atau mengacu pada pustaka, harus dicantumkan sumbernya yang diletakkan di bawah tabel yang diacu. Acuan tersebut berupa kata ”Sumber:“ dan diikuti oleh nama pengarang, tahun dan halaman yang diacu. (Contoh Lampiran Q).
8.3 Gambar
Gambar meliputi grafik, diagram, monogram, foto, peta. Pembuatan grafik, monogram, dengan memakai simbol yang jelas maksudnya.
Foto ditampilkan sedemikian rupa agar jelas maksudnya. Untuk memperjelas ukuran objek foto letakkan suatu benda sebagai pembanding. Misalnya penggaris atau nyatakan skala objek foto, misalnya skala 1:100 kali.
Pemberian nomor urut gambar menggunakan angka Arab berdasarkan bab dan urutan tampilnya dalam bab tersebut. Penulisan nomornya serupa dengan pada nomor tabel. Judul gambar ditulis di bawah gambar lengkap dengan nomornya.
Penulisan gambar dalam teks yang disertai nomor gambar, huruf g (dalam kata gambar) diketik dengan huruf besar (kapital). Nomor urut dan judul gambar diketik langsung di bawah gambar dua spasi di bawahnya. Bila judul gambar lebih dari satu baris, maka jarak antara baris dalam judul gambar diketik satu spasi. (Contoh Lampiran R).
8.4 Lambang, Satuan dan Singkatan
Penulisan lambang atau simbol sebaiknya menggunakan simbol yang tersedia dalam fasilitas program perangkat lunak komputer. Rumus matematika diusahakan ditulis dalam satu baris. Bila hal ini tidak memungkinkan, aturlah cara pengetikan sedemikian rupa agar rumus tersebut mudah dimengerti.
Satuan dan singkatan yang digunakan adalah yang lazim dipakai dalam disiplin ilmu, misalnya: 25o C; 10 m.det-1; 10ppm; H2SO4.
8.5 Cetak Miring
Kata-kata yang bukan bahasa Indonesia baku ditulis dengan huruf miring, misalnya: heat transfer; diffusionl; sentong; iqro’ dan lain-lain. Huruf miring juga dipakai untuk penulisan beberapa bagian dari daftar pustaka.
Lampiran A : Contoh cara penulisan di sampul luar Skripsi Lampiran 2: Contoh sampul luar dan sampul dalam
KOMPENSASI DAYA REAKTIF PADA TRANSMISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE
IMPROVING STRENGHT PARETO EVOLUTIONARY ALGORITHM
SKRIPSI
Disusun oleh:
Irrine Budi Susilowati NIM. 0512189
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO S-1 KONSENTRASI TEKNIK ENERGI LISTRIK
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2009
Nama dan NIM
Logo ITN Malang
Judul Skripsi
Lampiran B : Contoh cara penulisan di sampul luar Skripsi
KOMPENSASI DAYA REAKTIF PADA TRANSMISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE IMPROVING STRENGHT
PARETO EVOLUTIONARY ALGORITHM
SKRIPSI
Disusun oleh :
Irrine Budi Susilowati NIM. 0512189
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO S-1 KONSENTRASI TEKNIK ENERGI LISTRIK
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2009
Lampiran C : Contoh lembar pengesahan dosen pembimbing Lampiran 3: Contoh halaman pengesahan dosen pembimbing
LEMBAR PERSETUJUAN
KOMPENSASI DAYA REAKTIF PADA TRANSMISI
DENGAN MENGGUNAKAN METODE IMPROVING STRENGHT PARETO EVOLUTIONARY ALGORITHM
SKRIPSI
Disusun dan diajukan untuk melengkapi dan memenuhi persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Teknik
Disusun oleh :
Yusuf Ismail Nakhoda NIM. 0512189
Mengetahui, Ketua Program Studi Teknik Elektro S-1
Ir. Yudi Limpraptono, MT
NIP.Y. 1039500274
Diperiksa dan Disetujui,
Dosen Pembimbing I
Ir. Yusuf Ismail Nakhoda, MT NIP.Y. 1018800189
Dosen Pembimbing II
Ir. Choirul Saleh, MT NIP.Y. 1018800190
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO S-1
KONSENTRASI TEKNIK ENERGI LISTRIK FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
Lampiran D : Contoh lember pengesahan dosen penguji Lampiran 5: Contoh halaman persembahan
BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Nama : Hendry Cahyo Utomo NIM : 0112094 Jurusan : Teknik Elektro S-1 Konsentrasi : Teknik Energi Listrik Judul : KOMPENSASI DAYA REAKTIF PADA TRANSMISI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE IMPROVING STRENGHT PARETO EVOLUTIONARY ALGORITHM
Dipertahankan dihadapan Majelis Penguji Skripsi Jenjang Strata Satu (S-1) pada : Hari : Kamis Tanggal : 22 Desember 2008 Nilai : 85,7 (A)
Panitia Ujian Skripsi :
Ketua Majelis Penguji
Ir. H. Sidik Noertjahjono, MT NIP.Y.1028600163
Sekretaris Majelasi Penguji
Ir. Yudi Limpraptono, MT NIP.Y.1039500274
Anggota Penguji :
Penguji Pertama
Ir. M, Abd. Hamid, MT NIP.Y. 1018800188
Penguji Kedua
Awan UJi Krismanto, ST NIP 132 314 402
Lampiran F : Contoh Abstrak
ABSTRAK
PENGARUH INDUKTANSI SUMBER TERHADAP DISTORSI HARMONISA TOTAL ARUS MASUKAN KONVERTER
TERKONTROL PENUH SATU FASA
Irrine Budi Susilowati, NIM 0212068 Dosen Pembimbing : Ir. Yusuf Ismail Nakhoda, MT dan Ir. Choirul Saleh, MT
Catu masukan yang digunakan untuk mencatu peralatan litstrik secara umum dianggap memiliki kondisi ideal yaitu kondisi dengan nilai impedansi sumber nol. Pada kenyataannya, setiap sumber memiliki suatu nilai induktansi dan resistansi tertentu yang mempengaruhi kinerja dari peralatan listrik yang terhubung padanya, tetapi karena nilai resistansi jauh lebih kecil daripada nilai induktansi sumbernya, maka seringkali nilai resistansi ini dalam analisis diabaikan.
Penelitian ini akan menganalisis pengaruh munculnya induktansi sumber terhadap kinerja konverter terkontrol penuh satu fasa sebagai salah satu peralatan yang banyak digunakan dalam bidang industri. Munculnya induktansi sumber akan mempengaruhi unjuk kerja konverter, menyebabkan munculnya periode overlap pada konverter dan berpengaruh terhadap bentuk gelombang arus masukan dan distorsi harmonisa total arus masukan dari konverter. Untuk menganalisis pengaruh induktansi sumber terhadap konverter terkontrol penuh satu fasa digunakan media simulasi Orcad P-Spice.
Kata kunci : Induktansi sumber, konverter, overlap, distorsi harmonisa
Lampiran G : Contoh halaman pengantar
PENGANTAR
Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan berkat
dan rahmat-Nya sehingga penelitian berjudul Prakiraan Beban Harian Listrik
dengan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan (Studi Kasus Beban Harian Listrik
Region Jawa Timur dan Bali) dapat terselesaikan
Penelitian ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh
gelar sarjana teknik. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan
pada:
1. Bapak Rektor Institut Teknologi Nasional Malang
2. Bapak Dekan Fakultas Teknologi Industri ITN Malang
3. Bapak Ketua Jurusan Elektro
4. Rekan-rekan Asisten Laboratorium Simulasi Sistem Tenaga Teknik
Elektro ITN Malang
5. Semua Pihak yang telah membantu dalam penulisan dan penyusunan
penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan penelitian
ini
Malang, Juni 2009 Penulis
Lampiran H : Contoh daftar isi
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan ..................................................................................... i Abstrak ........................................................................................................ ii Kata Pengantar ............................................................................................ iii Daftar Isi ..................................................................................................... iv Daftar Gambar ............................................................................................ vi Daftar Tabel ................................................................................................ vii Daftar Grafik ............................................................................................... viii BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah………………………………………….. 2 1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………... 2 1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………. 2 1.5 Batasan Masalah.................................................................... 2 1.6 Sistematika Pembahasan........................................................ 3
BAB II DASAR TEORI/ TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jaringan Syaraf Biologi......................................................... 4 2.2 Jaringan Syaraf Tiruan........................................................... 5 2.2.2 Arsitektur Jaringan........................................................ 6 2.3 Backpropagation..................................................................... 9 2.3.1 Arsitektur Backpropagation.......................................... 9
2.3.2 Arisitektur Backpropagation......................................... 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN: PENYUSUNAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PRAKIRAAN BEBAN JANGKA PENDEK PLN
3.1 Klasifikasi Beban harian…………………………………… 13 3.2 Arsitektur Jaringan yang Digunakan untuk Prakiraan Beban 14 3.3 Pelatihan Jaringan………………………………………….. 15 3.4 Perhitungan Kesalahan……………………………………...
BAB IV HASIL PRAKIRAAN BEBAN 4.1 Simulasi Pelatihan Jaringan Syaraf Tiruan………………… 18 4.2 Pengujian Jaringan Syaraf Tiruan untuk Prakiraan Beban… 21 4.3 Analisis Hasil Prakiraan Beban……………………………. 30
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………………………………………………… 31 5.2 Saran……………………………………………………….. 31
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 32 LAMPIRAN………………………………………………………………. 33
Lampiran I : Contoh daftar tabel
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 : Hasil Prakiraan Beban pada Hari Senin 4 September 2008 …… 23 Tabel 4.2 : Hasil Prakiraan Beban pada Hari Selasa 5 September 2008…… 24 Tabel 4.3 : Hasil Prakiraan Beban pada Hari Rabu 6 September 2008……. 25
Lampiran J : Contoh daftar gambar
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Arsitektur Sel Neuron Biologi.................................................... 4 Gambar 2.2: JST dengan Layar Tunggal......................................................... 6 Gambar 3.1: Aristektur JST Backpropagation untuk Prakiraan Beban Listrik 14 Gambar 3.2: Algoritma Pelatihan JST untuk Prakiraan Beban Listrik ........... 16 Gambar 4.1: Pelatihan dengan momentum …………………………………. 19
Lampiran K : Contoh daftar grafik
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1: Beban Nyata dan Prakiraan Beban Senin 4 September 2006 ... 23 Grafik 4.2: Beban Nyata dan Prakiraan Beban Selasa 5 September 2006... 24 Grafik 4.3: Beban Nyata dan Prakiraan Beban Rabu 6 September 2006 .... 25
Lampiran L : Contoh daftar lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Peta Wilayah Kecamatan Kepanjen……………………….. 23 Lampiran 2: Data beban listrik harian bulan Januari……………………. 24 Lampiran 3: Listing program Backpropagation ....................................... 25
Lampiran M : Contoh daftar simbol
Besaran Dasar Satuan Simbol
Daya Watt W
Arus Ampere I
Tegangan Volt V
Resistansi Ohm Ω
Muatan Listrik Coulomb C
Sudut pemicuan thiristor Derajat α
Induktansi Henry H
Lampiran N : Contoh kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan dari berbagai bahasa asing
Asing Serapan
Analysis Analisis
Construction Konstruksi
Cubic Kubik
Classification Klasifikasi
Activity Aktivitas
Central Sentral
Chromosome Kromosom
System Sistem
Frequency Frekuensi
Efficient Efisien
Phase Fase
Rhytm Ritme
Scheme Skema
Ratio Rasio
Accu Aki
Effect Efek
Text Teks
Project Proyek
Quality Kualitas
Lampiran O : Contoh daftar pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Bradley D.A. 1995. Pover Electronics. Chapman & Hall. London-Glasgow
Weinheim-New york-Tokyo-Melbourne-Madras.
Dubey GK, Doradla SR, Joshi A, Sinha RMK. 1987. Thyristorised Power
Controllers. India: Department of Electrical Engineering Indian Institute of
Technology Kanpur.
Mohan, Undeland, Robbins. 1995. Power Electronics Converter, Application, and
Design. Canada: John Wiley & Sons, Inc.
Rashid H. Muhammad. 1993. Elektronika Daya : Rangkaian, Devais, dan
Aplikasinya Jilid I. Jakarta: PT Prenhallindo.
Rashid H. Muhammad. 1993. SPICE for Power Electronics and Electric Power.
New Jersey: Prentice-Hall International, INC.
Sokolnikoff, Reheffer 1966. Mathematics of Physic and Modern Engineering
Second Edition. Tokyo: Mc.Graw-Hill Kogashuka, Ltd.
Sen PC 1987. Power Electronics. New Delhi: Mc. Graw-Hill Publishing
Company Ltd.
Anonim. 2000. Application Note: How to Select the Reactor That’s Right for Your
DC Drive! MTE Corporation. http://www.mtecorp.com
Sutanto Jusmin dan Buhron Hernadi. Implikasi Harmonisa dalam Sistem Tenaga
Listrik dan Alternatif Solusinya. Tasikmalaya: Dept. Teknik Energi
Politeknik Negeri Bandung: Dept. Teknik Elektro Univ. Siliwangi dan PLN
Distribusi Jawa Barat dan Banten.
Kassakian John G, Schlecht Martin F, Verghese 1991. George C. Principle of
Power Electronics. Massachusetts Institute of Technology: Addison-Wesley
Publishing Company, Inc.
Hayt William H Jr, Kemmerly E. Jack, Silaban Pantur 1992. Rangkaian Listrik
Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Rockwell Automation. Line Reactor and AC Drives, Mequon Wisconsin.
http://www.ab.com/drives/techpapers
Lampiran P : Contoh penulisan persamaan
Contoh penulisan persamaan dalam skripsi yang terletak pada bab 2 dengan nomor 8 :
RsL vvdtdiLv …………………………………………………… (2-8)
Keterangan :
Lv = tegangan pada induktor (V)
L = induktansi (H)
dtdi = perubahan arus tiap satuan waktu (A/detik)
sv = tegangan sumber (V)
Rv = Ri = tegangan pada resistor (V)
Lampiran Q : Contoh tabel
Tabel 4.1 Perhitungan Komponen Harmonisa Arus Masukan
tanpa Induktansi Sumber Sumber Pada Sudut Penyalaan 300
Harmonisa ke-n Simulasi Teori 1 15.556 15.443 3 4.519 5.148 5 2.715 3.089 7 1.940 2.206 9 1.509 1.716 11 1.235 1.404 13 1.044 1.188 15 0.905 1.030 17 0.799 0.908 19 0.715 0.813 21 0.647 0.735
Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Is, Is1, Id, THDi dan u pada Berbagai Kondisi Ls
Pada Sudut Penyalaan 300
Is (A) Is1 (A) THDi (%) Kondisi Simulasi Teori Simulasi Teori Id (A) Simulasi Teori Ls=0 16.758 16.995 15.556 15.443 17.153 40.05 45.93
1% Ls 16.561 16.905 15.387 15.366 17.067 39.81 45.86 10% Ls 15.922 15.954 14.878 14.71 16.384 38.1 41.87 20% Ls 15.217 14.972 14.333 14.01 15.685 35.66 37.56 30% Ls 14.554 14.154 13.803 13.35 15.044 33.44 35.09 40% Ls 13.947 13.407 13.301 12.738 14.453 31.57 32.82 50% Ls 13.39 12.73 12.827 12.159 13.907 29.94 30.84 60% Ls 12.875 12.122 12.381 11.626 13.401 28.51 29.53 70% Ls 12.394 11.579 11.957 11.13 12.93 27.28 28.7 80% Ls 11.94 11.081 11.554 10.669 12.491 26.07 28.04 90% Ls 11.52 10.618 11.179 10.24 12.081 25.04 27.04
100% Ls 11.13 10.189 10.819 9.829 11.697 24.2 26.9