panduan perlindungan pasien terhadap kekerasan fisik 2

10
Page 1 of PANDUAN PERLINDUNGAN PASIEN TERHADAP KEKERASAN FISIK RUMAH SAKIT BETHSAIDA BAB I DEFINISI Kekerasan Fisik Adalah ekspresi dari hal-hal yang dilakukan secara fisik yang mencerminkan tindakan agresif dan penyerangan pada kebebasan atau martabat seseorang. Kekerasan fisik dapat dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang. Perlindungan terhadap pasien Adalah upaya prncegahan, perlindungan dan tanggung jawab rumah sakit terhadap pasien dari kekerasan fisik yang mungkin dilakukan oleh pengunjung, pasien lain atau staf rumah sakit. Pasien Adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Bayi Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 14 Bayi adalah anak usia dini antara 0 - 6 tahun. Selain itu para ahli di Tufts University merincikan bahwa bayi adalah usia antara 0 - 2 tahun. Bayi Yang Lahir Normal Adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram. Bayi Baru Lahir (Neonatus) Adalah bayi dalam kurun waktu satu jam pertama kelahiran. Anak Menurut UU No. 25 tahun 1997 tentang ketenagakerjaan pasal 1 angka 20 “anak adalah seorang laki-laki atau wanita yang berumur kurang dari 15 tahun”.

Upload: jokohavis21

Post on 08-Dec-2015

435 views

Category:

Documents


40 download

DESCRIPTION

Panduan Perlindungan Pasien Terhadap Kekerasan Fisik 2

TRANSCRIPT

Page 1 of 7

PANDUAN PERLINDUNGAN PASIEN TERHADAP KEKERASAN FISIKRUMAH SAKIT BETHSAIDA

BAB IDEFINISI

Kekerasan Fisik Adalah ekspresi dari hal-hal yang dilakukan secara fisik yang mencerminkan tindakan agresif dan penyerangan pada kebebasan atau martabat seseorang. Kekerasan fisik dapat dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang.

Perlindungan terhadap pasien Adalah upaya prncegahan, perlindungan dan tanggung jawab rumah sakit terhadap pasien dari kekerasan fisik yang mungkin dilakukan oleh pengunjung, pasien lain atau staf rumah sakit.

Pasien Adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik dalam keadaan sehat maupun sakit.

BayiMenurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 14 Bayi adalah anak usia dini antara 0 - 6 tahun.

Selain itu para ahli di Tufts University merincikan bahwa bayi adalah usia antara 0 - 2 tahun.

Bayi Yang Lahir Normal Adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.

Bayi Baru Lahir (Neonatus) Adalah bayi dalam kurun waktu satu jam pertama kelahiran.

AnakMenurut UU No. 25 tahun 1997 tentang ketenagakerjaan pasal 1 angka 20 “anak adalah seorang laki-laki atau wanita yang berumur kurang dari 15 tahun”.

Menurut UU RI No. 21 tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang Pasl 1 angka 5 “Seseorang yang belum berusia18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan”.

Menurut UU No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak Pasal 1 angka 1 “Anak adalah seorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun dan belum pernah kawin”.

Page 2 of 7

PANDUAN PERLINDUNGAN PASIEN TERHADAP KEKERASAN FISIKRUMAH SAKIT BETHSAIDA

Manula (Lanjut Usia)Usia Lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dari umur enam puluh tahunsampai meninggal. Yang ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.

Penyandang CacatPenyandang Cacat adalah orang yang mempunyai kelainan fisik dan atau mental, yang dapat mengganggu atau menghalangi serta dapat menjadi hambatan bagi dirinya untuk melakukan kegiatan yang normal, dan hambatan tersebut dapat meliputi : Cacat fisik, cacat mental dan cacat keduanya.

Perempuan Adalah seorang manusia yang mempunyai vagina, dapat menstruasi, hamil, melahirkan dan menyusui anak.

Kekerasan Pada Perempuan Adalah segala bentuk kekerasan berbasis jender yang berakibat menyakiti secara fisik, seksual, mental atau penderitaan terhadap perempuan.

KomaKoma adalah keadaan klinis ketidaksadaran dimana pasien tidak tanggap terhadap dirinya sendiri dan lingkungan. (Brunner dan Suddart, 2001)

Koma adalah penurunan kesadaran dan respons dalam bentuk yang berat, kondisinya seperti tidur yang dalam dimana pasien tidak dapat bangun dari tidurnya. (W. Sudoyo dkk, 2006)

Pasien Koma Adalah pasien yang tidak dapat dibangunkan, tidak memberikan respons normal terhadap rasa sakit atau rangsangan cahaya, tidak memiliki siklus tidur-bangun, dan tidak dapat melakukan tindakan sukarela. Koma dapat timbul karena berbagai kondisi, termasuk keracunan, keabnormalan metabolik, penyakit sistem saraf pusat, serta luka neorologis akut seperti stroke dan hipoksia, gegar otak karena kecelakaan berat terkena dibagian kepala dan terjadi pendarahaan di dalam tempurung kepala. Koma juga dapat secara sengaja ditimbulkan oleh agen farmasentika untuk mempertahankan fungsi otak setelah timbulnya trauma otak.

Page 3 of 7

PANDUAN PERLINDUNGAN PASIEN TERHADAP KEKERASAN FISIKRUMAH SAKIT BETHSAIDA

BAB IIRUANG LINGKUP

Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan bagi berbagai variasi pasien dengan berbagai variasi kebutuhan pelayanan kesehatan. Beberapa pasien dapat digolongkan kedalam kelompok yang beresiko tinggi karena umur, kondisi atau kebutuhan yang bersifat kritis. Untuk itu Rumah Sakit berupaya mencegah dan bertanggung jawab melindungi pasien dari kekerasan fisik yang tiba-tiba oleh pengunjung, pasien lain dan staf rumah sakit. Ada beberapa kelompok pasien yang menjadi prioritas utama bagi Rumah Sakit Bethsaida dalam mencegah kekerasan yang bersifat tiba-tiba, kelompok pasien tersebut adalah :1. Bayi baru lahir (Neonatus) dan Anak – Anak Kekerasan terhadap bayi meliputi

semua bentuk tindakan / perlakuan menyakitkan secara fisik, pelayanan medis yang tidak standar seperti inkubator yang tidak layak pakai, penculikan, bayi tertukar dan penelantaran bayi. Menurut data dari Kementrian Kesehatan Kasus penculikan bayi menujukkan peningkatan dari 72 kasus di tahun 2011 menjadi 102 di tahun 2012, diantaranya 25% terjadi di rumah sakit, rumah bersalin, dan puskesmas.

2. Kekerasan pada anak (child abuse) di rumah sakit adalah perlakuan kasar yang dapat menimbulkan penderitaan, kesengsaraan, penganiayaan fisik, seksual, penelantara (ditinggal oleh orangtuanya di rumah sakit), maupun emosional, yang diperoleh dari orang dewasa yang ada dilingkungan rumah sakit. Hal tersebut mungkin dilakukan oleh orang tuanya sendiri, pasien lain atau pengunjung atau oleh staf rumah sakit. Terjadinya kekerasan fisik adalah dengan penggunaan kekuasaan atau otoritasnya, terhadap anak yang tidak berdaya yang seharusnya diberikan perlindungan.

3. Lansia dalam kehidupan sosial, kita mengenal adanya kelompok rentan, yaitu semua orang yang menghadapi hambatan atau keterbatasan dalam menikmati standar kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan berlaku umum bagi suatu masyarakat yang berperadaban. Salah satu contoh kelompok rentan tersebut adalah orang-orang lanjut usia (lansia). Ternyata, walau sudah memiliki keterbatasan, lansia juga rentan terhadap kekerasan. Menurut statistik, lebih dari dua juta lansia mengalami kekerasan setiap tahunnya. Kekerasan pada lansia adalah suatu kondisi ketika seorang lansia mengalami kekerasan oleh orang lain. Dalam banyak kasus, kekerasan fisik datang dari orang-orang yang mereka percayai. Karenanya, mencegah kekerasan pada lansia dan meningkatkan kesadaran akan hal ini, menjadi suatu tugas yang sulit. Statistik dari Dinas Pelayanan di New Zealand menunjukkan bahwa kebanyakan, orang-orang yang melakukan kekerasan terhadap lansia, merupakan anggota keluarga atau orang yang berada pada posisi yang mereka percayai, seperti: pasangan hidup, anak, menantu, saudara, cucu, ataupun perawat. Kekerasan fisik pada lansia di rumah sakit, yaitu bisa berupa perkosaan, pemukulan, dipermalukan/ diancam seperti anak kecil, diabaikan / diterlantarkan, atau mendapatkan perawatan yang tidak standar.

4. Kekerasan pada Perempuan. Kekerasan di rumah sakit dapat berupa perkosaan, yaitu hubungan seksual yang dilakukan seseorang atau lebih tanpa persetujuan

Page 4 of 7

PANDUAN PERLINDUNGAN PASIEN TERHADAP KEKERASAN FISIKRUMAH SAKIT BETHSAIDA

korbannya. Namun perkosaan tidak semata-mata sebuah serangan seksual akibat pelampiasan dari rasa marah, bisa juga disebabkan karena godaan yang timbul sesaat seperti melihat bagian tubuh pasien wanita yang tidak ditutupi pakaian atau selimut, mengintip pasien pada saat mandi dan sebagainya.

5. Orang dengan gangguan jiwa. Pasien dengan gangguan jiwa terkadang tidak bisa mengendalikan perilakunya, sehingga pasien tersebut perlu dilakukan tindakan pembatasan gerak (restrain) atau menempatkan pasien di kamar isolasi. Tindakan ini bertujuan agar pasien dibatasi pergerakannya karena dapat mencederai orang lain atau dicederai orang lain, Bila tindakan isolasi tidak bermanfaat dan perilaku pasien tetap berbahaya, berpotensi melukai diri sendiri atau orang lain maka alternatif lain adalah dengan melakukan pengekangan/pengikatan fisik (restrain). Kekerasan fisik pada pasien jiwa yang dilakukan restrain di rumah sakit, bisa disebabkan oleh tindakan restrain yang tidak sesuai prosedur, atau menggunakan pengikat yang tidak standar. Selain itu, pasien jiwa yang dilakukan restrain mudah menerima kekerasan fisik, baik dari pengunjung lain, sesama pasien jiwa, maupun oleh tenaga medis. Hal ini disebabkan oleh karena kondisi pasien yang “ terikat “ sehingga mudah mendapatkan serangan.

6. Pasien koma. Kekerasan fisik bagi pasien yang koma di rumah sakit, bisa disebabkan oleh pemberian asuhan medis yang tidak standar, penelantaran oleh perawat, diperlakukan secara kasar oleh tenaga kesehatan yang bertugas sampai pada menghentikan bantuan hidup dasar pada pasien tanpa persetujuan keluarga/wali

Page 5 of 7

PANDUAN PERLINDUNGAN PASIEN TERHADAP KEKERASAN FISIKRUMAH SAKIT BETHSAIDA

BAB IIITATALAKSANA

Upaya Rumah Sakit Bethsaida untuk pencegahan, melindungi pasien & keluarganya dari kekerasan fisik terutama pada pasien yang tidak mampu melindungi dirinya seperti bayi, anak – anak, manula, perempuan, pasien jiwa, pasien koma, penyandang cacat dan lain sebagainya adalah sebagai berikut :1. Pengawasan terhadap lokasi pelayanan yang terpencil dan terisolasi, 2. Pengawasan ketat terhadap ruang perawatan bayi dan anak – anak untuk

mencegah penculikan dan perdagangan pada bayi dan anak - anak, seperti pada :a. Ruang Emmaus : Bayi Sehat dan Perinatologi untuk foto therapy.b. Ruang Magdalac. Ruang Nicu dan PICU di lantai 3.

3. Penanganan pada bayi / anak yang ditinggalkan oleh orang tuanya di Rumah Sakit Bethsaida dengan merawat bayi tersebut agar sehat untuk selanjutnya diserahkan ke Dinas Sosial,

4. Semua pengunjung yang masuk ke Rumah Sakit Bethsaida harus memakai identitas yang dikeluarkan oleh Security. Pengunjung yang mencurigakan diperiksa dan diinvestigasi oleh petugas Security.

5. Semua pengunjung diluar jam kunjungan rumah sakit, baik di luar jam kantor, di luar jam pelayanan maupun di luar jam besuk di daftarkan dan dicatat oleh security.

6. Membatasi jumlah penunggu pasien yang masuk ke ruang perawatan dengan menerapkan ketentuan hanya mereka yang menggunakan ID Card yang boleh memasuki ruang perawatan.

7. Melindungi pasien dengan 3 (tiga) kode darurat non medis sebagai berikut : NO CODE KETERANGAN RESPON SEKUNDER RESPON PRIMER

1 CODE GREY

Gangguan

Situasi berbahaya berhubungan dengan kejahatan yang mengancam fisik

Lindungi / pertahankan diri sendiri dan hubungi pusat komando Untuk mengaktifkan Code Grey

Berusaha untuk mengurangi tingkat risiko/ bahaya dengan memantau ketat daerah / ruang perawatan yang terpencil

Page 6 of 7

PANDUAN PERLINDUNGAN PASIEN TERHADAP KEKERASAN FISIKRUMAH SAKIT BETHSAIDA

NO CODE KETERANGAN RESPON SEKUNDER RESPON PRIMERKeamanan

2 CODE PINK

Penculikan Bayi

Bayi / anak hilang / diculik dari Rumah Sakit

a. Lakukan pemeriksaan secara berkala pada ruang rawat bayi / anak

b. Monitor seluruh ruangan dengan CCTV

c. Awasi ketat pintu keluar terhadap seluruh orang yang akan meninggalkan rumah sakit dengan anak/bayi

Segera lakukan pemeriksaan pada seluruh area RS, jika sasaran terlihat jangan dihentikan sendiri, hubungi pusat komando security dan laporkan lokasi temuan

3 CODE BLACK

Ancaman Bom

Adanya informasi ancaman bom lewat telepon atau SMS

a. Segera ke lokasi tempat barang yang dicurigai sebagai bom diletakan.

b. Jangan di sentuh serta isolasi area / benda yang dicurigai

c. Melaporkan kepada pos Sekuriti Untuk menghidupkan Code Black

a. Melaporkan ke Koordinator Keadaan darurat gedung dan keamanan

b. Konsultasi dengan kepolisian setempat

c. Mempertimbangkan untuk mengevakusi penghuni gedung

8. Cara Rumah Sakit Bethsaida melindungi pasien dari kesalahan asuhan medisa. Memberikan asuhan medis sesuai panduan praktek klinis dan clinical pathway b. Mengupayakan sarana prasarana yang safety untuk asuhan medik dan

keperawatan.c. Melakukan sosialisasi kepada semua tenaga kesehatan yang bertugas

Page 7 of 7

PANDUAN PERLINDUNGAN PASIEN TERHADAP KEKERASAN FISIKRUMAH SAKIT BETHSAIDA

BAB IV DOKUMENTASI

Upaya rumah sakit dalam mencegah kekerasan terhadap pasien yang bersifat tiba-tiba didokumentasikan melalui :1. Buku Tamu Rumah Sakit Bethsaida.2. Formulir informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga terintegrasi.3. Buku Rooming in (Setiap antar jemput bayi diminta tandatangan ibu dan petugas

yang mengantar dan menerima bayi harus menggunakan seragam Rumah Sakit Bethsaida serta menggunakan kartu pengenal).

4. Formulir serah terima bayi saat pulang.