panduan kekerasan fisik

19
PANDUAN PERLINDUNGAN PASIEN TERHADAP KEKERASAN FISIK A. DEFINISI 1. Kekerasan Fisik adalah ekspresi dari apa baik yang dilakukan secara fisik yang mencerminkantindakanagresidanpenyeranganpadakebebasanataumarta bats eseorang. Kekerasanfisikdapatdilakukanolehperoranganatausekelompok orang. 2. Perlindungan Pasien Terhadap Kekerasan Fisikadalah suatu upaya rumah sakit untuk melindungi pasiendarikekerasanfisikolehpengunjung, pasien lain ataustafrumahsakit. 3. Bayi Baru Lahir (Neonatus) adalahbayi dalam kurun waktu satu jam pertama kelahiran. 4. Bayi Yang Lahir Normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram. 5. Anak – Anak adalah masa yang dimulai dari periode bayi sampai masa pubertas yaitu 13-14 tahun. 6. Lansia (Lanjut Usia) adalah periode dalam kehidupan yang ditandai dengan menurunnya kemampuan fisik dan psikologis.OrganisasiKesehatanDunia (WHO) menggolongkanlanjutusiamenjadi 4 yaitu : usiapertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjutusia (elderly) 60 -74 tahun, lanjutusiatua (old) 75 –

Upload: yoyok

Post on 03-Dec-2015

19 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

PANDUAN kekerasan fisik

TRANSCRIPT

Page 1: PANDUAN kekerasan fisik

PANDUAN

PERLINDUNGAN PASIEN TERHADAP KEKERASAN FISIK

A. DEFINISI

1. Kekerasan Fisik adalah ekspresi dari apa baik yang dilakukan secara fisik yang

mencerminkantindakanagresidanpenyeranganpadakebebasanataumartabats

eseorang. Kekerasanfisikdapatdilakukanolehperoranganatausekelompok

orang.

2. Perlindungan Pasien Terhadap Kekerasan Fisikadalah suatu upaya rumah

sakit untuk melindungi pasiendarikekerasanfisikolehpengunjung, pasien

lain ataustafrumahsakit.

3. Bayi Baru Lahir (Neonatus) adalahbayi dalam kurun waktu satu jam

pertama kelahiran.

4. Bayi Yang Lahir Normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37

minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.

5. Anak – Anak adalah masa yang dimulai dari periode bayi sampai masa

pubertas yaitu 13-14 tahun.

6. Lansia (Lanjut Usia) adalah periode dalam kehidupan yang ditandai dengan

menurunnya kemampuan fisik dan psikologis.OrganisasiKesehatanDunia

(WHO) menggolongkanlanjutusiamenjadi 4 yaitu : usiapertengahan (middle

age) 45 -59 tahun, Lanjutusia (elderly) 60 -74 tahun, lanjutusiatua (old) 75 –

90 tahundanusiasangattua (very old) diatas 90 tahun.

7. Orang Dengan Gangguan Jiwa adalahorang yang

mengalamisuatuperubahanpadafungsikejiwaan.

keadaaniniditandaidenganadanyagangguanpadafungsijiwa, yang

menimbulkanpenderitaanpadaindividudanatauhambatandalammelaksanaka

nperansosial.

8. Perempuanadalahseorang manusia yang mempunyai vagina, dapat

menstruasi, hamil, melahirkan dan menyusui anak.

9. KekerasanPadaPerempuanadalah segala bentuk kekerasan berbasis jender

yang berakibatmenyakiti secara fisik,seksual, mental atau penderitaan

terhadap perempuan.

10. Komadalam istilah kedokteran adalah suatukondisitidaksadaryang

sangatdalam, sehinggatidakmemberikanresponsatasrangsanganrasa

sakitataurangsangancahaya.

Page 2: PANDUAN kekerasan fisik

11. PasienKomaadalahpasien yangtidak dapat dibangunkan, tidak memberikan

respons normal terhadap rasa sakit atau rangsangan cahaya, tidak memiliki

siklus tidur-bangun, dan tidak dapat melakukan tindakan sukarela. Koma

dapat timbul karena berbagai kondisi, termasuk keracunan, keabnormalan

Page 3: PANDUAN kekerasan fisik
Page 4: PANDUAN kekerasan fisik

metabolik, penyakit sistem saraf pusat, serta luka neorologis akut seperti

stroke dan hipoksia, gegar otak karena kecelakaan berat terkena kepala dan

terjadi pendarahaan di dalam tempurung kepala. Koma juga dapat secara

sengaja ditimbulkan oleh agen farmasentika untuk mempertahankan fungsi

otak setelah timbulnya trauma otak lain.

B. RUANG LINGKUP

Kekerasan Fisik Di Rumah Sakit Dapat Dialami Oleh:

1. Bayi baru lahir (Neonatus) dan Anak – Anak

Kekerasan terhadap bayimeliputi semua bentuk tindakan/ perlakuan

menyakitkan secara fisik,pelayanan medis yang tidak standar seperti

inkubator yang tidak layak pakai, penculikan, bayi tertukar dan

penelantaran bayi.

Menurut data dari Kementrian Kesehatan Kasus penculikan bayi

menujukkan peningkatan dari 72 kasus di tahun 2011 menjadi 102 di

tahun 2012, diantaranya 25% terjadi di rumah sakit, rumah bersalin, dan

puskesmas.

2. Kekerasan pada anak (child abuse)di rumah sakit adalah perlakuan kasar

yang dapat menimbulkan penderitaan, kesengsaraan, penganiayaan fisik,

seksual, penelantara (ditinggal oleh orangtuanya di rumah sakit), maupun

emosional, yang diperoleh dari orang dewasayang ada dilingkungan rumah

sakit. Hal tersebutmungkindilakukanolehorang tuanya sendiri, pasien lain

atau pengunjungatauoleh staf rumah sakit.

Terjadinyakeekrasanfisikadalahdenganpenggunaankekuasaan atau

otoritasnya, terhadap anak yang tidak berdaya yang seharusnya diberikan

perlindungan.

3. Lansia

Dalamkehidupansosial, kitamengenaladanyakelompokrentan, yaitusemua

orang yang

menghadapihambatanatauketerbatasandalammenikmatistandarkehidupan

yang layakbagikemanusiaandanberlakuumumbagisuatumasyarakatyang

berperadaban. Salah satucontohkelompokrentantersebutadalah orang-orang

lanjutusia (lansia).

Ternyata, walausudahmemilikiketerbatasan,

lansiajugarentanterhadapkekerasan.Menurutstatistik,

lebihdariduajutalansiamengalamikekerasansetiaptahunnya.

Kekerasanpadalansiaadalahsuatukondisiketikaseoranglansiamengalamikeke

Page 5: PANDUAN kekerasan fisik

rasanoleh orang lain. Dalambanyakkasus,kekerasanfisikdatangdariorang-

orang yang merekapercayai.Karenanya,

Page 6: PANDUAN kekerasan fisik
Page 7: PANDUAN kekerasan fisik

mencegahkekerasanpadalansiadanmeningkatkankesadaranakanhalini,

menjadisuatutugas yang sulit. StatistikdariDinasPelayanan di New Zealand

menunjukkanbahwakebanyakan, orang-orang yang

melakukankekerasanterhadaplansia, merupakananggotakeluargaatau orang

yang beradapadaposisi yang merekapercayai, seperti: pasanganhidup, anak,

menantu, saudara, cucu, ataupunperawat.

Kekerasanfisikpadalansia di rumahsakit, yaitubisaberupaperkosaan,

pemukulan, dipermalukan/ diancamsepertianakkecil, diabaikan /

diterlantarkan, ataumendapatkanperawatan yang tidakstandar.

4. KekerasanpadaPerempuan

Kekerasandi rumah sakit dapat berupa perkosaan, yaitu hubungan seksual

yang dilakukan seseorang atau lebih tanpa persetujuan korbannya. Namun

perkosaan tidak semata-mata sebuah serangan seksual akibat pelampiasan

dari rasa marah, bisa juga disebabkan karena godaan yang timbul sesaat

seperti melihat bagian tubuh pasien wanita yang tidak ditutupi pakaian atau

selimut, mengintip pasien pada saat mandi dan sebagainya.

5. Orang dengan gangguan jiwa

Pasien dengan gangguan jiwa terkadang tidak bisa mengendalikan

perilakunya, sehingga pasien tersebut perlu dilakukan tindakan

pembatasan gerak (restraint) atau menempatkan pasien di kamar isolasi.

Tindakaninibertujuan agarpasien dibatasi pergerakannya karena dapat

mencederai orang lain atau dicederai orang lain,Bila tindakan isolasi tidak

bermanfaat dan perilaku pasien tetap berbahaya, berpotensi melukai diri

sendiri atau orang lain maka alternatif lain adalah dengan melakukan

pengekangan/pengikatan fisik (restraint).

Kekerasan fisik pada pasien jiwa yang dilakukan restrain di rumah sakit,

bisa disebabkan oleh tindakan restrain yang tidak sesuai prosedur, atau

menggunakan pengikat yang tidak standar. Selain itu, pasien jiwa yang

dilakukan restrain mudah menerima kekerasan fisik, baik dari pengunjung

lain, sesama pasien jiwa, maupun oleh tenaga medis. Hal ini disebabkan

oleh karena kondisi pasien yang “ terikat “ sehingga mudah mendapatkan

serangan

6. Pasien koma

Kekerasan fisik bagi pasien yang koma di rumah sakit, bisa disebabkan oleh

pemberian asuhan medis yang tidak standar, penelantaran oleh perawat,

diperlakukan secara kasar oleh tenaga kesehatan yang bertugas sampai

Page 8: PANDUAN kekerasan fisik

pada menghentikan bantuan hidup dasar pada pasien tanpa persetujuan

keluarga/wali

Page 9: PANDUAN kekerasan fisik
Page 10: PANDUAN kekerasan fisik

C. TATA LAKSANA

1. Cara RS .....melindungi pasien & keluarganya dari kekerasan fisik

terutama pada pasien yang tidak mampu melindungi dirinya seperti

bayi, anak – anak, manula, perempuan, pasien jiwa, pasien koma,

penyandang cacat dan lain sebagainya.

a. Pengawasan terhadap lokasi pelayanan yang terpencil dan

terisolasi, seperti pada:

• Irna Bersalin

• Irna Anak

• Irna Jiwa

• Poliklinik Rumatan metahadon

• POSA

b. Pengawasan ketat terhadap ruang perawatan bayi dan anak–anak

untuk mencegahpenculikan dan perdagangan pada bayi dan anak -

anak, seperti pada :

• Ruang foto therapy di Ruang ....

• Ruang bayi di Irna Anak

• Ruang Nicu di IRD

• Ruang Nicu di IRIR

c. Penanganan pada bayi / anak yang ditinggalkan oleh orang tuanya

di RS .....dengan merawat bayi tersebut agar sehat untuk

selanjutnya diserahkan ke Dinas Sosial

d. Semua pengunjung yang masuk ke RS .....harusmemakai identitas

yang dapat dikeluarkan oleh Security/Satpol PP. Pengunjung yang

mencurigakan diperiksa dan diinvestigasi oleh petugas, khususnya

oleh Satpol PP.

e. Semua pengunjung diluar jam kunjungan rumah sakit, baik di luar

jam kantor, di luar jam pelayanan maupun di luar jam bezookdi

daftarkan dan dicatat oleh sekuriti/satpol PP.

f. Kekerasan pada pada lansia, dapat dicegah dengan beberapa

tindakan preventif, antara lain, menyediakan kamar mandi khusus,

loket khusus, serta membangun Pusat Geriatri

g. Membatasi jumlah pasien yang masuk ke ruang perawatan dengan

menerapkan ketentuan hanya mereka yang menggunakan ID Card

yang boleh memasuki ruang perawatan.

Page 11: PANDUAN kekerasan fisik
Page 12: PANDUAN kekerasan fisik

h. Pada ruang perawa

kelamin wanita

i. Melindungi

berikut :

NO CODE

1 CODE GREY

GangguanKea manan

2 CODE PINK

Penculikan Bayi

3 CODE BLACK

AncamanBo m

Pada ruang perawatan wanita, pendamping pasien harus ber

kelamin wanita

Melindungi pasien dengan 3 (tiga) kode darurat non medis seb

KETERANGAN

RESPON SEKUNDER

GREY

angguanKea

Situasi berbahaya berhubungan dengan kejahatan yang mengancam fisik

Lindungi / pertahankan diri sendiri dan hubungi pusat komando Untuk mengaktifkan Code Grey

CODE PINK

Penculikan

Bayi / anak hilang / diculik dari Rumah Sakit

a. Lakukanpemeriksa ansecaraberkalapa daruangrawatbayi / anak b. Monitor

seluruhruangande ngan CCTV c. Awasiketatpintukel uarterhadapseluru h orang yang akanmeninggalkan rumahsakitdengan anak/bayi

ODE BLACK

AncamanBo

Adanyainformasia ncamanbomlewatt eleponatau SMS

a. Segera ke lokasi

tempat barang yang dicurigai sebagai bom diletakan. b. Jangan di sentuh

serta isolasi area benda yangdicurigai c. Melaporkankepada

posSekuritiUntuk menghidupkan e Black

pasien harus berjenis

rurat non medis sebagai

N SEKUNDER

Page 13: PANDUAN kekerasan fisik

RESPON PRIMER

nkan diri dan hubungi

mengaktifkan

Berusaha untuk mengurangi tingkat risiko/ bahaya dengan memantau ketat daerah / ruang perawatan yang terpencil

ukanpemeriksa ecaraberkalapa angrawatbayi

ruhruangande

siketatpintukel terhadapseluru

ang yang nmeninggalkan ahsakitdengan

Segeralakukanp emeriksaanpada seluruh area RS, jikasasaranterlih atjangandihentik ansendiri, hubungipusatko mando security danlaporkanloka sitemuan

era ke lokasi pat barang g dicurigai gai bom

gan di sentuh a isolasi area /

aporkankepada SekuritiUntuk

ghidupkanCod

a. Melaporkan

keKoordinato r Keadaan darurat gedung dan keamanan b. Konsultaside

ngankepolisia nsetempat c. Mempertimba

ngkan untuk mengevakusi penghuni gedung

Page 14: PANDUAN kekerasan fisik
Page 15: PANDUAN kekerasan fisik

2. Cara RS .....melindungi pasien dari kesalahan asuhan

medis

• Memberikan asuhan medis sesuai panduan praktek

klinis dan clinical pathway

• Mengupayakan sarana prasarana yang safety untuk

asuhan medik dan keperawatan.

• Melakukan sosialisasi kepada semua tenaga kesehatan

yang bertugas

D. DOKUMENTASI

1. Prosedur Menerima Pengunjung Rumah Sakit

2. Prosedur Perlindungan Terhadap Ancaman

3. Prosedur Pemantauan Terhadap Lingkungan Terpencil

Page 16: PANDUAN kekerasan fisik

4. Prosedur Perlindungan Terhadap Penculikan Bayi dan Anak.

Page 17: PANDUAN kekerasan fisik
Page 18: PANDUAN kekerasan fisik