panduan pengenalan budaya akademik dan …€¦ · fungsi dan tujuan ..... 9 7. waktu dan tempat...

120
PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN (PBAK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITITNGGI TAHUN 2020 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI

Upload: others

Post on 15-Nov-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK

DAN KEMAHASISWAAN (PBAK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITITNGGI

TAHUN 2020

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI

Page 2: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

Daftar Isi i

DAFTAR ISI

A. KEPUTUSAN DIRJEN TENTANG PBAK

1. Keputusan Dirjen Tentang PBAK ..................................... 1

2. Latar Belakang ........................................................................ 5

3. Ketentuan Umum .................................................................. 7

4. Visi dan Misi ........................................................................... 8

5. Nama dan Status .................................................................... 8

6. Fungsi dan Tujuan ................................................................. 9

7. Waktu dan Tempat ................................................................ 9

8. Penyelenggaraan ................................................................... 10

9. Kewajiban, Hak, Larangan dan Sanksi ............................. 13

10. Evaluasi dan Kriteria Penilaian .......................................... 17

11. Penutup ................................................................................. 18

B. PROFIL IAIN

1. Sejarah IAIN Bukittinggi .................................................... 19

2. Visi, Misi, Tujuan dan Motto ............................................. 22

3. Profil Fakultas dan Pascasarjana ........................................ 23

4. Struktur Organisasi .............................................................. 27

5. Contact Person ..................................................................... 28

C. PEDOMAN AKADEMIK

1. Ketentuan Umum Akademik ............................................. 29

2. Sistem Akademik ................................................................. 31

3. Sistem Administrasi Akademik .......................................... 50

D. KEPUTUSAN DIRJEN TENTANG ORGANISASI

MAHASISWA

Keputusan Dirjen Tentang Organisasi Mahasiswa ........ 67

1. Pendahuluan ......................................................................... 70

2. Dasar Organisasi .................................................................. 72

3. Tujuan Organisasi ................................................................ 72

4. Bentuk Organisasi Kemahasiswaan .................................. 72

5. Struktur Organisasi Mahasiswa ......................................... 73

6. Kedudukan, Fungsi dan Tanggung Jawab ....................... 74

7. Tugas dan Wewenang Organisasi Kemahasiswaan ........ 75

Page 3: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

ii Daftar Isi

8. Kepengurusan, Anggota dan Masa Bakti ......................... 84

9. Syarat dan Tata Cara Pemilihan ........................................ 85

10. Sanksi Ormawa .................................................................... 89

11. Yang Berwenang Memberikan Sanksi .............................. 90

12. Penutup ................................................................................. 90

E. KODE ETIK MAHASISWA

1. Ketentuan Umum ................................................................ 91

2. Maksud dan Tujuan ............................................................. 93

3. Hak dan Kewajiban ............................................................. 94

4. Busana, Penampilan Dan Pergaulan ............................ 96

5. Penegakan Kode Etik ....................................................... 104

6. Jenis - Jenis Pelanggaran ................................................... 105

7. Jenis - Jenis Sanksi ............................................................. 107

8. Tata Cara dan Prosedur Penjatuhan Sanksi ................... 108

9. Penjatuhan Sanksi .............................................................. 109

10. Hak Pembelaan Mahasiswa .............................................. 111

11. Ketentuan Penutup ........................................................... 112

Page 4: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

KEPUTUSAN DIRJEN

Tentang

PENGENALAN

BUDAYA AKADEMIK

DAN KEMAHASISWAAN

Page 5: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Keputusan Dirjen Pendis tentang PBAK

KepDirjen tentang PBAK 1

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

NOMOR 4962 TAHUN 2016

TENTANG

PEDOMAN UMUM

PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN PADA

PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,

Menimbang : a. bahwa Sistem Pendidikan Nasional

menuntut Perguruan Tinggi Keagamaan

Islam (PTKI) untuk melakukan

penyesuaian dan pemantapan tugas dan

peranannya, agar mampu menjawab dan

mengantisipasi tantangan zaman,

perkembangan masyarakat, globalisasi

serta arus informasi;

b. bahwa mahasiswa sebagai warga sivitas

akademika Perguruan Tinggi Keagamaan

Islam memerlukan pengenalan dan

pengetahuan akademik dalam segala

aspeknya, agar proses pendidikan dan

pembelajaran dapat berlangsung secara

efektif, efisien, dan berhasil guna;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan

sebagaimana yang dimaksud dalam

Page 6: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

2 KepDirjen tentang PBAK

huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan

Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan

Islam tentang Pedoman Umum

Pengenalan Budaya Akademik dan

Kemahasiswaan Pada Perguruan Tinggi

Keagamaan Islam;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4301);

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun

2012 tentang Pendidikan Tinggi

(Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5336);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 4

Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan

Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

16, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5500);

4. Peraturan Presiden Nomor 83

Tahun 2015 tentang Kementerian

Agama;

5. Peraturan Menteri Agama Nomor 10

Tahun 2010 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Agama

sebagaimana telah beberapa kali diubah

terkahir dengan Peraturan Menteri

Page 7: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Keputusan Dirjen Pendis tentang PBAK

KepDirjen tentang PBAK 3

Agama Nomor 16 Tahun 2015 tentang

Perubahan Keempat Atas Peraturan

Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010

tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Agama;

M E M U T U S K A N

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL

PENDIDIKAN ISLAM TENTANG PEDOMAN

UMUM PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK

DAN KEMAHASISWAAN PADA PERGURUAN

TINGGI KEAGAMAAN ISLAM.

KESATU : Menetapkan Pedoman Umum Pengenalan

Budaya Akademik dan Kemahasiswaan Pada

Perguruan Tinggi Keagamaan Islam

sebagaimana tercantum dalam Lampiran

yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Keputusan ini.

KEDUA Pada saat Keputusan ini mulai

berlaku, ketentuan peraturan perundang-

undangan mengenai pengenalan

akademik dan kemahasiswaan perguruan

tinggi keagamaan Islam yang ada

sebelumnya dicabut dan dinyatakan tidak

berlaku

KETIGA : Hal-hal yang belum diatur dalam Keputusan

ini akan diatur lebih lanjut dengan

Keputusan Pimpinan Perguruan Tinggi

Keagamaan Islam masing-masing.

KEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal

ditetapkan.

Page 8: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

4 KepDirjen tentang PBAK

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 5 September 2016

DIREKTUR JENDERAL,

TTD

KAMARUDDIN AMIN

Page 9: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Keputusan Dirjen Pendis tentang PBAK

KepDirjen tentang PBAK 5

LAMPIRAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

NOMOR 4962 TAHUN 2016

TENTANG

PEDOMAN UMUM PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK

DAN KEMAHASISWAAN PADA PERGURUAN TINGGI

KEAGAMAAN ISLAM

A. LATAR BELAKANG

Perguruan Tinggi merupakan lembaga pendidikan formal

yang mengemban amanah untuk menciptakan masyarakat

akademik yang cukup ilmu dan menjadi agen perubahan sosial

(agent of social change). Perguruan Tinggi mengembangkan

budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan

Tinggi, yakni , pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat. Nilai-nilai inilah yang akhirnya membedakan

masyarakat akademik di kampus dengan masyarakat

akademik pada pendidikan menengah dan tingkat di bawahnya.

Kekhasan perguruan tinggi dibanding dengan tingkat satuan

pendidikan sebelumnya, mencakup banyak aspek di antaranya

aspek sosial, aspek pembelajaran, aspek kompetensi dan aspek

kepribadian. Aspek-aspek tersebut menjadi inspirasi terwujudnya

sebuah masyarakat akademik dengan nalar keilmuan yang lebih

dewasa lahir di perguruan tinggi.

Mempertimbangkan kekhasan masyarakat akademik di

perguruan tinggi, kiranya diperlukan suatu proses adaptasi bagi

mahasiswa baru yang akan bergabung dalam masyarakat kampus.

Gelombang besar masuknya mahasiswa baru dalam masyarakat,

lazimnya terjadi pada masa penerimaan mahasiswa baru di

perguruan tinggi. Dan sebagaimana anggota baru dalam setiap

masyarakat, kiranya diperlukan program yang membantu

kelancaran sosialisasi mereka ke dalam masyarakat kampus yang

telah ada sebelumnya. Hal ini diperlukan, mengingat perguruan

tinggi selain memuat budaya akademik, juga memiliki sistem baku

Page 10: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

6 KepDirjen tentang PBAK

yang menjalankan segala bentuk pelayanan di perguruan tinggi.

Dengan demikian para mahasiswa baru membutuhkan

ketuntasan bersosialisasi, baik dari segi budaya akademik

maupun pengenalan sistem lainnya di perguruan tinggi.

Instrumen pertama yang diselenggarakan oleh PTKI dalam

rangka membantu proses sosialisasi mahasiswa baru ke dalam

budaya akademik dan system yang berlaku di PTKI adalah

Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) PTKI

yang bertujuan mengintegrasikan dan menginterkoneksikan ilmu

dan agama, memiliki tanggung jawab besar mengembangkan

disiplin keilmuan yang apresiatif terhadap kondisi

masyarakat dengan menjunjung tinggi norma-norma Islam sebagai

landasan universal bagi peradaban manusia.

PBAK di lingkungan PTKI merupakan langkah awal bagi

mahasiswa baru untuk mengenal sejarah kampus, lembaga-

lembaga kampus, jenis-jenis kegiatan akademik, sistem

kurikulum, model pembelajaran, pimpinan PTKI dan lain-lainnya.

Selain itu, diharapkan PBAK bisa menjadi wahana awal antar

sesama mahasiswa baru untuk saling mengenal, menjalin

komunikasi dan mempererat silaturahmi, di samping fungsi

utamanya sebagai orientasi penyadaran mahasiswa sebagai

insane akademik yang memiliki tanggungjawab sosial dan

akademik sebagaimana tertuang dalam Tri Dharma Perguruan

Tinggi.

Oleh karena itu, kesuksesan PBAK menjadi gerbang yang

mengantarkan mahasiswa baru ke dalam proses sosialisasi dan

orientasi akademik yang lebih luas. Guna menjamin ketuntasan

proses sosialisasi dan orientasi akademik mahasiswa, maka

penyelenggaraan kegiatan PBAK PTKI dilaksanakan pada beberapa

tingkat, yakni Universitas, Institut, dan tingkat Sekolah Tinggi,

Fakultas dan Jurusan/Prodi. PTKI membentuk kepanitiaan PBAK

yang terdiri dari unsur Pimpinan, Dosen, Karyawan, dan

Page 11: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Keputusan Dirjen Pendis tentang PBAK

KepDirjen tentang PBAK 7

mahasiswa. Partisipasi dari beberapa unsur ini dimaksudkan agar

PBAK mampu memperkenalkan nilai- nilai demokrasi yang telah

berkembang subur di lingkungan PTKI.

B. KETENTUAN UMUM

Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan:

a. PTKI adalah Perguruan Tinggi Keagamaan Islam se-Indonesia

b. Rektor/Ketua adalah pimpinan tertinggi PTKI.

c. Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan adalah

pimpinan bidang kemahasiswaan pada PTKI, yang

melaksanakan tugas-tugas pengarahan, pembinaan,

pemantauan dan koordinasi dengan berbagai pihak yang

secara struktural bertanggungjawab kepada Pimpinan PTKI.

d. Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

PTKI adalah serangkaian kegiatan bagi mahasiswa baru

untuk memberikan pengenalan proses pendidikan dan

pembelajaran serta kegiatan kemahasiswaan di lingkungan

PTKI.

e. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar

pada PTKI.

f. Peserta adalah mahasiswa baru dan atau mahasiswa lama

yang belum mengikuti PBAK.

g. Panitia adalah penyelenggara PBAK yang terdiri unsur

pimpinan, dosen, karyawan, dan mahasiswa yang ditunjuk

oleh pimpinan PBAK.

h. Pemantau adalah petugas yang memantau,

melaporkan dan mendokumentasikan kejadian-kejadian

penting yang terkait dengan tata tertib dan etika

pembelajaran selama berlangsungnya PBAK.

i. Kewajiban adalah segala sesuatu yang mengikat dan harus

dipatuhi oleh panitia, peserta, dan pemantau.

Page 12: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

8 KepDirjen tentang PBAK

j. Hak adalah segala kewenangan yang dimiliki oleh panitia,

peserta dan pemantau PBAK sesuai dengan aturan yang

berlaku.

k. Sanksi adalah akibat hukum yang dikenakan terhadap

panitia, peserta dan/atau pemantau yang melanggar

ketentuan-ketentuan yang berlaku.

l. Larangan adalah segala sesuatu yang tidak boleh dilakukan

oleh panitia, peserta, dan pemantau PBAK.

C. VISI DAN MISI

1. Visi

Terwujudanya mahasiswa berakhlaqul karimah,

berkepribadian unggul, kreatif, inovatif, dan mandiri menuju

integritas sosial dan akademik serta berwawasan global.

2. Misi

a. Membentuk dan mengembangkan mahasiswa agar

menjadi manusia yang berakhlaqul karimah,

berkepribadian unggul, kreatif, inovatif, dan mandiri.

b. Memupuk integritas sosial dan akademik serta

berwawasan global.

D. NAMA DAN STATUS

1. Nama

Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan yang

selanjutnya disebut PBAK adalah serangkaian kegiatan bagi

mahasiswa baru dan mahasiswa lama yang belum mengikuti

PBAK dan kegiatan yang sejenis.

2. Status

PBAK merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh setiap

mahasiswa baru dan mahasiswa lama yang belum

mengikutinya, dan menjadi persyaratan penyelesaian studi

Page 13: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Keputusan Dirjen Pendis tentang PBAK

KepDirjen tentang PBAK 9

serta persyaratan menjadi pengurus lembaga

kemahasiswaan.

E. FUNGSI DAN TUJUAN

1. Fungsi

Mendidik, membimbing, dan mengarahkan peserta untuk

mengenali dan memahami sistem pendidikan di lingkungan

PTKI.

2. Tujuan

a. Mengembangkan pemahaman dan penghayatan

peserta terhadap sistem pendidikan di PTKI;

b. Mengembangkan kecerdasan spiritual, emosional,

intelektual, dan sosial.

c. Memupuk semangat solidaritas dan toleransi di

antara civitas akademika;

d. Mengembangkan rasa memiliki dan tanggung jawab

akademik sosial terhadap pilihan disiplin ilmu;

e. Mengembangkan sikap kritis dan kreatif mahasiswa.

F. WAKTU DAN TEMPAT

1. Waktu

Waktu pelaksanaan kegiatan Pengenalan Budaya

Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) selama-lamanya 4

(empat) hari.

2. Tempat

Tempat penyelenggaraan kegiatan dilaksanakan di kampus

PTKI masing- masing.

Page 14: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

10 KepDirjen tentang PBAK

G. PENYELENGGARAAN

1. Panitia.

Pelaksanaan PBAK diselenggarakan oleh suatu

kepanitiaan yang ditetapkan dan bertanggungjawab kepada

pimpinan PTKI di bawah kordinasi Wakil Rektor/Wakil Ketua

Bidang Kemahasiswaan.Kepanitiaan PBAK PTKI disusun

dengan melibatkan unsur-unsur pimpinan, dosen, karyawan,

dan mahasiswa. Pengusulan nama-nama calon panitia

dari

unsur dosen, karyawan diajukan oleh Wakil Rektor/Ketua

Bidang Kemahasiswaan. Adapun nama-nama calon panitia

dari unsur mahasiswa diusulkan oleh Dewan Eksekutif

Mahasiswa (DEMA) kepada Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang

Kemahasiswaan.

Struktur kepanitiaan secara garis besar meliputi:

a. Pelindung: Rektor/Ketua PTKI

b. Penanggungjawab: Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang

Kemahasiswaan.

c. Panitia Pengarah terdiri atas unsur pimpinan PTKI, dosen,

dan Ketua DEMA.

d. Panitia pelaksana berasal dari unsur Dosen,

Karyawan, dan mahasiswa. Panitia Pelaksana sekurang-

kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan

seksi-seksi.

e. Syarat panitia PBAK dari unsur mahasiswa:

1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif minimal pada

semester IV dan maksimal semester VIII.

2. IPK minimal 3,00 (tiga koma nol nol)

dibuktikan dengan menunjukkan KHS yang sah.

3. Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi kepada

almamater.

Page 15: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Keputusan Dirjen Pendis tentang PBAK

KepDirjen tentang PBAK 11

4. Memiliki sifat jujur, amanah, dan bertanggung jawab.

5. Tidak pernah menerima sanksi akademik karena

melanggar kode etik/tata tertib mahasiswa.

6. Telah mengikuti dan dinyatakan lulus PBAK dengan

menunjukkan sertifikat.

Bersedia menaati peraturan yang berlaku di PTKI dan Tata

Tertib PBAK masing-masing PTKI.

2. Pemantau

a. Tim Pemantau PBAK ditetapkan oleh Rektor/Ketua terdiri

atas unsur pimpinan, dosen, karyawan, dan pengurus

lembaga ormawa.

b. Tim pemantau berkewajiban memantau pelaksanaan

PBAK dan melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada

pimpinan PTKI.

3. Materi

a. Materi PBAK terdiri atas empat hal; yaitunilai akademis

PTKI, nilai akademis Fakultas/Jurusan/Prodi, pengenalan

lembaga kemahasiswaan, dan pengembangan kepribadian.

Pokok-pokok pikiran masing-masing aspek materi adalah:

1. Nilai Akademis PTKI.

Profil PTKI

Pedoman akademik

Kelembagaan dan administrasi

Pola pembinaan dan Tata tertib mahasiswa

Materi lain yang dianggap perlu

2. Nilai Akademis Fakultas/Jurusan/Prodi

Pedoman akademik

Laboratorium

Kegiatan Praktikum

Page 16: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

12 KepDirjen tentang PBAK

3. Pengenalan Lembaga Kemahasiswaan

Tata Kelola Kegiatan Ormawa (SEMA,

DEMA, UKM/UKK, HMJ/HM-PS)

Pengenalan Pengurus lembaga kemahasiswaan

4. Kompetensi Pengembangan Kepribadian

Pembentukan akhlakul karimah (character

building)

Dasar-dasar Kecakapan Hidup (Basic of Life Skill)

Budaya Akademik (Academic cultural)

Metode belajar efektif di perguruan tinggi.

4. Pemateri/Narasumber

Pemateri atau nara sumber ditetapkan oleh Panitia PBAK

dengan mempertimbangkan kompetensi keilmuan dan

otoritas kelembagaan yang diakui di PTKI. Pemateri

diwajibkan menyampaikan materi sesuai kisi-kisi yang telah

ditentukan oleh panitia dengan menjunjung tinggi etika

keilmuan dan sopan santun.

otoritas kelembagaan yang dimaksud antara lain:

1. Unsur Pimpinan PTKI

2. Unsur Pimpinan Fakultas/Jurusan/Prodi

3. Unsur Dosen dan Karyawan

4. Unsur Pengurus Ormawa

5. Unsur lain (Praktisi dan pakar di bidangnya bila

diperlukan)

5. Metode

Metode yang digunakan dalam penyajian materi PBAK dapat

dilakukan dengan menggunakan metode:

Ceramah

Diskusi dan dialog c. Penugasan

Page 17: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Keputusan Dirjen Pendis tentang PBAK

KepDirjen tentang PBAK 13

Mentoring (pembimbingan teman sebaya)

Atraksi (penampilan), uji kemampuan bakat dan

kreatifitas.

6. Pembiayaan

Biaya pelaksanaan PBAK dibebankan kepada PNPB/BLU dan

atau sumber lain yang besarnya ditentukan dengan Surat

Keputusan Pimpinan PTKI yang bersangkutan. Panitia pada

tingkat PTKI berkewajiban memberikan laporan

pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan dengan

ketentuan sebagai berikut:

1. Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah

pelaksanaan kegiatan PBAK

2. Laporan pertanggungjawaban keuangan dibuat secara

benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

3. Laporan pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan

harus diketahui pimpinan, yaitu Wakil rektor/Wakil Ketua

Bidang Kemahasiswaan.

H. KEWAJIBAN, HAK, LARANGAN, DAN SANKSI

1. Kewajiban

a. Panitia berkewajiban:

1. Memberikan bimbingan dan arahan kepada peserta

sesuai dengan tujuan PBAK;

2. Menyusun Term of Reference (TOR);

3. Memenuhi hak-hak peserta sesuai dengan ketentuan

yang berlaku;

4. Memakai jas alamamater selama kegiatan PBAK

berlangsung;

5. Melaksanakan kegiatan sesuai rencana yang telah

ditetapkan dengan memperhatikan waktu-waktu

sholat; dan ketika dikumandangkan adzan segala

Page 18: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

14 KepDirjen tentang PBAK

kegiatan dihentikan dan bergegas menuju masjid

untuk sholat berjamaah;

6. Berpakaian sopan, rapi, dan bersepatu sesuai dengan

tata tertib mahasiswa PTKI dan tata tertib PBAK;

7. Menampilkan perilaku/akhlak yang baik;

8. Menjunjung tinggi harkat martabat kemanusiaan;

9. Memberi contoh yang baik kepada peserta PBAK;

10. Memberikan sertifikat kepada peserta PBAK yang

dinyatakan lulus;

11. Melaporkan seluruh kegiatan PBAK baik dari segi

kegiatan maupun keuangan kepada Rektor/Ketua

melalui Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang

Kemahasiswaan secara tertulis.

b. Peserta berkewajiban:

1. Memenuhi persyaratan administratif sesuai

peraturan yang berlaku;

2. Mentataati tata tertib PBAK dan tata tertib mahasiswa;

3. Mengikuti semua kegiatan yang telah ditentukan oleh

panitia;

4. Mengenakan kemeja putih lengan panjang, celana

panjang hitam, dan bersepatu selama PBAK

berlangsung;

5. Berbusana muslimah (atas putih, bawah hitam,

berkerudung, berkerudung, berkaos kaki dan

bersepatu) bagi peserta putri selama PBAK

berlangsung.

c. Pemantau berkewajiban:

1. Melaksanakan fungsi pemantauan dengan

mencatat dan melaporkan hal-hal penting selama

PBAK berlangsung;

2. Berpakaian sopan, rapi, dan bersepatu sesuai dengan

ketentuan yang berlaku;

Page 19: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Keputusan Dirjen Pendis tentang PBAK

KepDirjen tentang PBAK 15

3. Memakai tanda pengenal selama melakukan fungsi

pemantauan;

4. Mencatat kegiatan dan materi apakah berlangsung

sesuai dengan aturan (perincian kegiatan PBAK) yang

ada;

5. Mencatat panitia dan pemateri apakah sesuai dengan

jadwal dan aturan (perincian kegiatan PBAK) yang

telah ditetapkan;

6. Melaporkan secara tertulis kepada Rektor/Ketua

melalui Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang

Kemahasiswaan tentang kepuasan peserta PBAK

(melalui angket);

7. Melaporkan secara tertulis pelaksanaan tugasnya

kepada pimpinan PTKI.

2. Hak

a. Panitia berhak:

1. Memberikan sanksi edukatif kepada peserta sesuai

dengan tingkat kesalahan yang dilaksnakan;

2. Melakukan penilaian terhadap semua perilaku

dan kegiatan peserta;

b. Peserta berhak:

1. Memperoleh penjelasan tentang segala sesuatu yang

berhubungan dengan pendidikan di lingkungan PTKI;

2. Mendapatkan fasilitas-fasilitas sesuai dengan

ketentuan yang berlaku;

3. Mendapatkan bimbingan dan atau arahan dari

panitia sesuai dengan tata tertib yang berlaku;

4. Memperoleh sertifikat apabila dinyatakan lulus dalam

PBAK.

c. Pemantau berhak:

1. Melakukan pengamatan terhadap kegiatan Panitia

dan Peserta PBAK;

2. Memberikan kesaksian apabila dibutuhkan;

Page 20: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

16 KepDirjen tentang PBAK

3. Memberikan rekomendasi kepada pimpinan PTKI

tentang hasil pemantauannya mengenai kegiatan

PBAK.

3. Larangan

a. Panitia dilarang :

1. Melakukan perbuatan dan tindakan yang

dapat menganggu jalannya PBAK;

2. Melakukan tindakan atau perbuatan yang tidak

menyenangkan;

3. Membawa barang yang dapat membahayakan

keselamatan diri sendiri dan orang lain;

4. Melakukan tindakan yang mengarah pada

pencideraan fisik dan gangguan psikis terhadap

peserta;

5. Menggunakan atribut-atribut tambahan;

6. Mengumandangkan yel-yel yang bernuansa SARA;

7. Melakukan kegiatan tambahan di luar

agenda/jadwal yang ditetapkan.

8. Melakukan kegiatan malam hari di luar ketentuan.

b. Peserta dilarang:

1. Melakukan perbuatan dan tindakan yang

dapat menganggu jalannya PBAK;

2. Membawa barang yang dapat membahayakan

keselamatan diri sendiri dan orang lain;

3. Melakukan tindakan yang mengarah pada

pencideraan fisik dan gangguan psikis;

4. Menggunakan atribut-atribut tambahan selain

yang telah ditetapkan panitia;

5. Mengumandangkan yel-yel bernuansa SARA.

c. Pemantau dilarang:

1. Melakukan intervensi terhadap kinerja panitia dan

peserta;

Page 21: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Keputusan Dirjen Pendis tentang PBAK

KepDirjen tentang PBAK 17

2. Memberikan penilaian langsung kepada panitia dan

peserta;

3. Memberikan sanksi kepada panitia dan peserta.

4. Sanksi

Sanksi terhadap peserta PBAK diberikan oleh panitia,

sedangkan sanksi terhadap panitia PBAK diberikan oleh

pimpinan PTKI dengan mempertimbangkan masukan dari tim

pemantau.

Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan di atas baik yang

dilakukan oleh panitia maupun peserta dapat dikenakan

sanksi berupa:

a. Teguran dan peringatan lisan atau tulisan;

b. Hukuman yang bersifat edukatif;

c. Dikeluarkan dari kegiatan PBAK;

d. Panitia yang melakukan pelanggaran Tata tertib PBAK

dikeluarkan dari kepanitiaan;

e. Peserta yang dinyatakan tidak lulus, tidak berhak

mendapatkan sertifikat.

I. EVALUASI DAN KRITERIA PENILAIAN

1. Evaluasi

Evaluasi dilakukan setiap hari terhadap semua rangkaian

kegiatan PBAK sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Penilaian menjadi tanggung jawab Panitia PBAK yang

disahkan oleh Ketua PTKI

2. Kriteria Penilaian

Adapun kriteria kelulusan ditentukan dengan

mempertimbangkan beberapa hal berikut:

Page 22: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

18 KepDirjen tentang PBAK

a. Mengikuti semua kegiatan PBAK dibuktikan

dengan presentasi kehadiran dari seluruh sesi kegiatan

minimal 95%;

b. Membuat laporan berupa review dari para narasumber;

c. Melaksanakan Tata Tertib PBAK.

J. PENUTUP

Buku Panduan Umum PBAK PTKI ini memuat landasan,

fungsi, dan tujuan serta ketentuan-ketentuan yang sedianya

dipedomani dalam pelaksanaan PBAK bagi mahasiswa Strata-1

PTKI. Diharapkan, buku ini bisa menjadi acuan kerja bagi

panitia, pemateri, pemantau dan peserta PBAK di PTKI. Dengan

berlakunya buku panduan PBAK ini, maka semua ketentuan yang

tidak mengacu buku pedoman ini, dinyatakan tidak berlaku

lagi. Adapun ketentuan operasional yang bersifat tekhnis dan

prosedural yang belum terakomodir dalam buku panduan umum

ini akan diatur lebih lanjut melalui keputusan panitia PBAK

setelah mendapat rekomendasi dari pimpinan PTKI Bidang

Kemahasiswaan.

Perubahan yang terjadi di lapangan diharapkan tidak keluar

dari ketentuan- ketentuan yang dirumuskan dalam buku panduan

ini. Segala bentuk kegiatan yang bertentangan dengan ketentuan

dalam buku panduan ini, berada di luar tanggung jawab pimpinan

PTKI. Dalam aktualisasi tekhnisnya, tidak menutup kemungkinan

bagi pelaksana untuk melakukan kreasi dan inovasi yang cerdas

sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi, setelah mendapat

persetujuan panitia pengarah.

DIREKTUR JENDERAL,

TTD

KAMARUDDIN AMIN

Page 23: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

PROFIL IAIN BUKITTINGGI

Page 24: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Profil IAIN Bukittinggi

Profil IAIN Bukittinggi (PBAK). 19

BAB I

SEJARAH IAIN BUKITTINGGI

I. Sejarah IAIN Bukittinggi

Kehadiran IAIN Bukittinggi tidak terlepas dari

keberadaan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Bukittinggi. Di sisi lain, sejarah STAIN Bukittinggi sendiri

terkait dengan perjalanan sejarah Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Imam Bonjol Padang, karena STAIN lahir dari adanya

IAIN Imam Bonjol Padang yang awalnya merupakan Fakultas

Syari’ah (lokal jauh) dari IAIN Imam Bonjol Padang.

IAIN merupakan perwujudan dari gagasan dan hasrat

umat Islam yang merupakan mayoritas bangsa Indonesia

untuk mencetak kader pemimpin Islam bagi keperluan

perjuangan bangsa Indonesia. Gagasan tersebut sudah

tumbuh sejak zaman penjajahan Belanda. Almarhum Dr.

Satiman Wirjosandjojo berusaha mendirikan pesantren luhur

sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi Agama. Akan tetapi

usaha itu belum berhasil karena hambatan dari pihak Belanda.

Pada tahun 1940 Persatuan Guru Agama Islam (PGAI) di

Padang mendirikan Sekolah Islam Tinggi (SIT), tapi hanya

berjalan sampai tahun 1942 karena pendudukan Jepang di

Indonesia. Di zaman pendudukan Jepang, usaha mendirikan

perguruan tinggi Islam terus dilakukan, hingga akhirnya

pemerintah Jepang menjanjikan kepada umat Islam Indonesia

untuk mendirikan Lembaga Pendidikan Tinggi Agama di

Jakarta kemudian beberapa tokoh Islam segera mendirikan

satu yayasan yang diketuai oleh Muhammad Hatta dan

sekretarisnya Muhammad Natsir. Pada tanggal 8 Juli 1945 (27

Rajab 1364 H) yayasan tersebut mendirikan Sekolah Tinggi

Page 25: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi

20 Profil IAIN Bukittinggi

Islam (STI) berkedudukan di Jakarta dengan pimpinannya

Abdul Kahar Mudzakkir.

Akibat pindahnya pusat pemerintahan RI ke

Yogyakarta, setelah merdeka (tahun 1946), maka STI pun ikut

pindah dan berganti nama menjadi Universitas Islam

Indonesia (UII) terhitung mulai tanggal 22 maret 1948, dan

diadakan penambahan-penambahan fakultas baru. Sehingga

UII mempunyai empat fakultas, yaitu: 1) Fakultas Agama, 2)

Fakultas Hukum, 3) Fakultas Ekonomi dan 4) Fakultas

Pendidikan. Fakultas Agama UII kemudian ditingkatkan dan

dinegerikan menjadi PTAIN (Perguruan Tinggi Agama Islam

Negeri), berdasarkan peraturan pemerintah No. 34 tahun

1950 dengan tujuan memberikan pengajaran tingkat tinggi

(Islam) dan menjadi pusat pengembangan serta pendalaman

ilmu pengetahuan agama Islam.

STAIN Bukittinggi adalah Perguruan tinggi Islam

Negeri yang berada di Bukittinggi-Sumatera Barat. STAIN

Bukittinggi didirikan berdasarkan surat keputusan Presiden

Nomor 11 tanggal 21 Maret 1997 bertepatan dengan tanggal

12 Dzulqaedah 1417 H. Setelah menjalani proses panjang

selama delapan tahun, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

(STAIN) Bukittinggi berubah status menjadi Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi. Perubahan status ini

tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 81

Tahun 2014 tentang perubahan STAIN Bukittinggi menjadi

IAIN Bukittinggi, tertanggal 18 Desember 2014.

Dalam prosesnya menjadi IAIN Bukittinggi, STAIN

Bukittinggi telah merencanakannya pada tahun 2006 lalu, yang

dimulai dengan pengembangan Program Studi (Prodi) pada

tahun 2017. Selama dua periode masa kepemimpinan Dr. H.

Ismail, M.Ag, yakni periode 2006-2010 dan periode 2010-

2014 dengan membentuk tim pengembangan lembaga yang

diketuai oleh Dr. Nunu Burhanuddin, M.Ag.

Page 26: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Profil IAIN Bukittinggi

Profil IAIN Bukittinggi (PBAK). 21

Dengan perubahan itu, IAIN Bukittinggi merupakan Perguruan

Tinggi di lingkungan Kementerian Agama yang berada di bawah

dan bertanggungjawab kepada Menteri Agama. IAIN Bukittinggi

merupakan satu-satunya perguruan tinggi negeri yang ada di Kota

Bukittinggi. Dalam proses peralihan itu juga disebutkan bahwa

semua kekayaan, pegawai, hak dan kewajiban STAIN Bukittinggi

dialihkan menjadi kekayaan, pegawai, hak dan kewajiban IAIN

Bukittinggi, dan semua mahasiswa dari STAIN Bukittinggi

dialihkan menjadi mahasiswa IAIN Bukittinggi. Peralihan ini

membawa IAIN Bukittinggi menjadi sebuah institut dengan empat

fakultas yaitu Fakultas Syari’ah, Fakultas Tarbiyah, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam serta Fakultas Ushuluddin Adab dan

Dakwah.

Page 27: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi

22 Profil IAIN Bukittinggi

II. VISI, MISI, TUJUAN DAN MOTTO

Visi

Terdepan dalam Integrasi Keilmuan dan Keislaman Tahun 2025.

Misi.

Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas.

Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang transparan dan

akuntabel

Mengembangkan networking dalam bentuk kerjasama

kelembagaan.

Tujuan

Menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan

akademis, profesional, akuntabel dan berdaya saing

ditingkat nasional dan internasional.

Menghasilkan lulusan yang beriman, berakhlak mulia,

memiliki kecakapan sosial, manajerial, dan berjiwa

kewirausahaan serta rasa kecakapan sosial

kemasyarakatan.

Membangun jaringan yang kokoh dan fungsional dengan

para alumni.

Motto

Religius, Berbudaya dan Profesional

Page 28: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Profil IAIN Bukittinggi

Profil IAIN Bukittinggi (PBAK). 23

III. PROFIL FAKULTAS DAN PASCASARJANA

I. IAIN Bukittinggi

A. Visi

Terdepan dalam integrasi keilmuan dan keislaman tahun 2025

B. Misi:

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas

2. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang transparan

dan akuntabel

3. Mengembangkan networking dalam bentuk kerjasama

kelembagaan.

II. Fakultas

A. Fakultas Syariah

1. Visi:

Unggul dan terkemuka dalam Pengembangan Hukum Islam

pada Tahun 2025

2. Misi:

a. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pengajaran

Hukum Islam yang berwawasan Humanisme dan

Kebangsaan.

b. Mengembangkan tradisi ijtihad dalam penggalian

Hukum Islam untuk kepentingan Akademis dan

Masyarakat.

c. Meningkatkan Peran serta Fakultas Syari’ah dalam

pemberdayaan masyarakat melalui pengintegrasian

Hukum Islam dengan Hukum Positif.

d. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam

bidang hukum Islam.

Page 29: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi

24 Profil IAIN Bukittinggi

B. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

1. Visi

Menjadi Pusat pendidikan terkemuka di kawasan Sumatera

pada tahun 2025 dalam memajukan, mengembangkan, dan

menciptakan sumberdaya profesional yang berkualitas

keilmuan, keislaman serta mampu mengintegrasikan sains

dan agama.

2. Misi

a. Melaksanakan pendidikan dan pembelajaran,

penelitian dan pengabdian masyarakat yang

berbasis mutu.

b. Mengembangkan ilmu-ilmu kependidikan dan

keguruan yang integratif dan holistik.

c. Meningkatkan SDM kependidikan yang kompeten,

berkualitas.

d. Mengembangkan jaringan kemitraan dengan

lembaga-lembaga terkait, baik regional, nasional

dan internasional.

e. Meningkatkan mutu layanan administrasi

akademik dan kemahasiswaan berbasis IT.

f. Meningkatkan mutu dan citra mahasiswa sebagai

manusia akademis yang berkepribadian Islami dan

berprestasi.

C. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

1. Visi

Menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang

Terkemuka dengan Mengedepankan Nilai-Nilai Islami pada

tahun 2025 di Tingkat Nasional.

2. Misi

a. Mempersiapkan sumber daya insani yang memiliki

kompetensi ekonomi dan bisnis Islam;

Page 30: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Profil IAIN Bukittinggi

Profil IAIN Bukittinggi (PBAK). 25

b. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang

terbaik dengan mengedepankan nilai-nilai Islami;

c. Menjadi pusat penelitian dan pengembangan

ekonomi dan bisnis Islam;

D. Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah

1. Visi:

Menjadikan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah

sebagai pusat pembelajaran dan penegembangan ilmu-ilmu

Ushuluddin, Adab dan Dakwah yang berkontribusi pada

kemajuan masyarakat, baik di tingkat nasional, regional, dan

internasional

2. Misi:

a. Mengembangkan pola pengajaran dan

pembelajaran yang memacu daya kreatif dan

inovatif

b. Menciptakan budaya meniliti dan menyulis sebagai

media pengembangan intelektual dan pemecaham

problem sosial

c. Menanamkan prinsip etika religius dan akhlak

mulia sebagai dasar pembangunan manusia unggul

d. Menggalang kerjasama dengan pihak laindalam

rangka perbaikan kualitas pelaksanaan tri dharma

perguruan tinggi di lingkungan fakultas

e. Menyelenggarakan Prodi al-Qur’an dan Ilmu tafsir,

hadis Ilmu hadis, Filsafat Agama, Sosiologi

Agama, Komunikasi Penyiaran Islam dan Sejarah

Kebudayaan Islam

Page 31: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi

26 Profil IAIN Bukittinggi

E. Pasca Sarjana

1. Visi

Program Pascasarjana IAIN Bukittinggi merupakan

Lembaga Pendidikan Tinggi Islam yang menjadi Pusat kajian

Studi Islam, sekaligus Pusat Ilmu Pengetahuan dan

Kebudayaan Islam (Center Of Knowledge and Islamic Culture)

dalam rangka membangun manusia yang memiliki kedalaman

Spiritual, Keagungan Akhlak, Keluasan Ilmu dan

Kematangan Profesional.

2. Misi

a. Mengembangkan Ilmu pengetahuan dalam

kerangka pendidikan nasional dan turut serta

menciptakan masyarakat Indonesia baru yang

berpendidikan dan berkesadaran hukum.

b. Meningkatkan kegiatan dan layanan pada

masyarakat berdasarkan tanggung jawab sosial, dan

selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan

dan budaya bangsa.

c. Memberikan keteladanan dalam kehidupan atas

dasar nilai-nilai Islam dan budaya Indonesia.

Page 32: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Profil IAIN Bukittinggi

Profil IAIN Bukittinggi (PBAK). 27

IV. STRUKTUR ORGANISASI

REKTOR : Dr. Ridha Ahida, M.Hum.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga

: Dr. Asyari, S.Ag, M.Si.

Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan :

: Dr. Novi Hendri, M.Ag

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama :

: Dr. Miswardi, M.Hum

Dekan Fakultas Tarbiyah & Ilmu Keguruan

: Dr. Zulfani Sesmiarni, M.Pd.

Dekan Fakultas Syari’ah : Dr. H. Ismail, M.Ag

Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis Islam

: Dr. Iiz Izmuddin, M.A

Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah

: Dr. H. Nunu Burhanuddin, Lc., M.Ag

Direktur Pascasarjana IAIN Bukittinggi

: Dr. Gazali, M.Ag.

Kepala BIRO AUAK : : Drs. Syahrul Wirda, M.M.

Ketua Lembaga Penjamin Mutu:

: Dr. Linda Yarni, M.Pd

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2MP)

: Afrinaldi, MA., Ph.D

Silfasia, SE

Page 33: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi

28 Profil IAIN Bukittinggi

V. Contact Person IAIN Bukittinggi

Page 34: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

PEDOMAN

AKADMEIK

MAHASISWA IAIN BUKITTINGGI

Page 35: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi 29

BAB I

KETENTUAN UMUM AKADEMIK

I. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah

pendidikan menengah yang mencakup program diploma,

program sarjana, program magister, program doctor, program

profesi, program spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan

tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia

II. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang

menyelenggarakan pendidikan tinggi.

III. Kerangka kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya

disingkat KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi

kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan

mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang

pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian

pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan

di berbagai sector.

IV. Institut adalah Institut Agama Islam Negeri Bukitinggi yang

selanjutnya disebut Institut adalah perguruan tinggi keagamaan

Islam negeri di bawah Kementerian Agama.

V. Fakultas adalah fakultas adalah himpunan sumber daya

pendukung yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan,

akademik dalam satu rumpun ilmu disiplin ilmupengetahuan,

teknologi, dan/atau seni

VI. Program studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan

pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode

pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik,

pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.

VII. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses

dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan program studi

VIII. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Page 36: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

30 Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi

IX. Satuan Kredit Semester, yang selanjutnya disingkat SKS adalah

takaran waktu kegiatan belajar yang dibebankan pada

mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran

melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan

atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan

kurikuler di suatu program studi.

X. Semester adalah satuan waktu proses pembelajaran efektif

selama paling sedikit 16 (enam belas) minggu, termasuk ujian

tengah semester dan ujian akhir semester.

XI. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuan dengan tugas

utama mentrasnformasikan, mengembangkan, dan

menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui

pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

XII. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang

mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang

penyelenggaraan pendidikan tinggi antara lain, pustakawan,

tenaga administrasi, laboran dan teknisi, serta pranata teknik

informasi.

XIII. Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang pendidikan tinggi.

Page 37: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi 31

BAB II

SISTEM AKADEMIK

I. Kurikulum

A. Penyelenggaraan Pendidikan di Perguruan Tinggi

dilaksanakan dalam program-program studi/Prodi atas

dasar kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

(KKNI)

B. Isi kurikulum merupakan seperangkat mata kuliah, kajian

ilmiah, dan pengalaman belajar tertentu yang disusun

sedemikian rupa sehingga menjamin tercapainya tujuan

Pendidikan Nasional, Institut, Fakultas, dan Program studi

C. Kurikulum KKNI mengacu kepada Capaian Pembelajaran

(CP) yang memiliki 4 unsur, yaitu: Sikap dan Tata Nilai;

Kemampuan Kerja; Penguasaan Pengetahuan; Wewenang

dan Tanggung jawab

D. Pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL), rumusan

Capaian Pembelajaran (CP) pada KKNI, dinyatakan dalam

3 (tiga) Unsur, yaitu Sikap; Pengetahuan; Keterampilan;

dengan deskripsi sebagai berikut:

1. Sikap merupakan perilaku benar dan berbudaya

sebagai hasil dari internalisasi dan aktualisasi nilai

dan norma yang tercermin dalam kehidupan

spiritual dan sosial melalui proses pembelajaran,

pengalaman kerja mahasiswa, penelitian,

dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang

terkait pembelajaran.

2. Pengetahuan merupakan penguasaan konsep, teori,

metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu

secara sistematis yang diperoleh melalui penalaran

dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja

mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada

masyarakat yang terkait pembelajaran. Maksud

dengan pengalaman kerja mahasiswa adalah

Page 38: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

32 Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi

pengalaman dalam kegiatan di bidang tertentu

pada jangka waktu tertentu yang berbentuk

pelatihan kerja, kerja praktik, praktik kerja lapangan

atau bentuk kegiatan lain yang sejenis

3. Keterampilan merupakan kemampuan melakukan

unjuk kerja dengan menggunakan konsep, teori,

metode, bahan, dan/atau instrumen, yang

diperoleh melalui pembelajaran, pengalaman kerja

mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian

kepada masya rakat yang terkait pembelajaran.

Unsur ketrampilan dibagi menjadi dua yakni

keterampilan umum dan keterampilan khusus yang

diartikan sebagai berikut:

a. Keterampilan umum merupakan kemampuan

kerja umum yang wajib dimiliki oleh setiap

lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan

kemampuan lulusan sesuai tingkat program dan

jenis pendidikan tinggi; dan

b. Keterampilan khusus merupakan kemampuan

kerja khusus yang wajib dimiliki oleh setiap

lulusan sesuai dengan bidang keilmuan program

studi.

4. Setiap mata kuliah yang diselenggarakan oleh Institut/

fakultas/ Prodi diberi kode matakuliah.

II. Sistem Kredit Semester (SKS)

Tujuan Sistem Kredit Semester

A. Tujuan Umum

Sistem Kredit Semester diterapkan agar setiap

Perguruan Tinggi dapat melaksanakan penyajian program

pendidikan yang fleksibel agar dapat memberikan

kesempatan yang lebih luas kepada mahasiswa untuk

memilih dan melaksanakan program pendidikan sesuai

dengan kemampuan dan kesempatan yang dimilikinya.

Page 39: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi 33

B. Tujuan Khusus

1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar

dapat mengambil mata kuliah yang sesuai dengan

minat, bakat, dan kemampuannya.

2. Memberikan peluang kepada input yang bervariasi agar

dapat mengikuti proses pendidikan dengan baik.

3. Memberi peluang agar sistem evaluasi kemajuan

belajar mahasiswa dapat dilaksanakan dengan baik.

4. Memberikan peluang pindah antar Program studi

dalam Perguruan Tinggi dan antar Perguruan Tinggi.

III. Satuan Kredit Semester

A. Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib

dilakukan secara sistematis dan terstruktur melalui

berbagai matakuliah dan dengan beban belajar yang

terukur

B. Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib

menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai

dengan karakteristik mata kuliah untuk mencapai

kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam matakuliah

dalam rangkaian pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

C. Bentuk pembelajaran dapat berupa:

1. Kuliah

2. Responsi dan tutorial

3. Seminar

4. Praktikum, praktek studio, praktek bengkel atau

praktek lapangan

D. 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa kuliah,

responsi atau tutorial terdiri atas:

a. Kegiatan tatap muka 50 (lima puluh) menit per

minggu per sks

b. Kegiatan penugasan terstruktur 60 (enam puluh)

menit per minggu per sks

c. Kegiatan mandiri 60 (enam puluh)menit per minggu

per sks

Page 40: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

34 Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi

E. 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa seminar atau

bentuk lain yang sejenis, terdiri atas:

a. kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit per minggu

per sks

b. kegiatan mandiri 70 (tujuh puluh) menit per minggu

per sks

F. 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa praktikum,

praktik studio, praktek bengkel, praktik lapangan,

penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau

proses pembelajaran lain yang sejenis, 170 menit per

minggu per semester

G. Kegiatan Mengajar Dosen dalam Sistem SKS

Bagi Dosen yang memegang satu mata kuliah wajib

memenuhi standar proses pembelajaran yang merupakan

kriteria minimal tentang pelaksanaan pembelajaran pada

program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran

yang mencakup:

1. Memahami karakteristik proses pembelajaran yang

terdiri dari sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik,

kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif dan berpusat

pada mahasiswa

2. Merencanakan proses pembelajaran yang disusun

untuk setiap mata kuliah dan ditulis dalam rencana

pembelajaran semester (RPS)

3. Rencana pembelajaran semester (RPS) ditetapkan dan

dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau

bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang ilmu

pengetahuan dan/atau teknologi dalam program studi

4. Pelaksanaan proses pembelajaran berlangsung dalam

bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa dan sumber

belajar dalam lingkungan belajar tertentu

5. Proses pembelajaran disetiap mata kuliah

dilaksanakan sesuai Rencana Pembelajaran Semester

(RPS)

Page 41: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi 35

6. Memberikan bimbingan mahasiswa baik secara

kelompok maupun perorangan, memberi tugas-tugas,

dan mengkoreksi tugas-tugas yang telah mereka

kerjakan secara terstruktur selama 60 menit per sks

per matakuliah per semester.

7. Memberikan penilaian terhadap hasil belajar

mahasiswa.

8. Matakuliah yang memiliki bobot 1 sks

diselenggarakan oleh dosen selama satu semester (16

minggu), dengan kegiatan:

a. Kegiatan akademik tatap muka 50 menit;

b. Kegiatan akademik terstruktur 60 menit;

c. Kegiatan akademik mandiri 60 menit.

IV. Beban Studi

Beban studi dibedakan sesuai dengan jenjang pendidikan:

A. Program Sarjana (SI) memiliki beban studi paling sedikit

144 SKS, dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan

dapat ditempuh kurang dari 8 (delapan) semester dan

selama-lamanya 14 (empat belas) semester atau 7 (tujuh)

tahun diluar cuti.

B. Program Diploma (DIII) memiliki beban studi paling

sedikit 108 SKS, dijadwalkan untuk 6 (enam) semester dan

dapat ditempuh kurang dari 6 (enam) semester dan

selama-lamanya 10 (sepuluh) semester atau 5 (lima) tahun.

C. Beban Studi mahasiswa pada semester satu dan dua

ditetapkan sebanyak 22 sks oleh masing-masing program

studi.

D. Pengambilan mata kuliah pada semester ketiga dan

seterusnya mempertimbangkan;

1. Matakuliah yang ditawarkan Fakultas dan program

studi.

2. Indeks prestasi yang diperoleh pada semester

sebelumnya.

3. Lulus mata kuliah prasyarat.

Page 42: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

36 Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi

4. Pengarahan Penasehat Akademik.

5. Memenuhi etika akademik

E. Beban studi pada semester ketiga dan seterusnya

diperhitungkan berdasarkan indeks prestasi pada semester

sebelumnya dengan ketentuan sebagai berikut:

Beban SKS per Semester

No Indeks Prestasi Beban sks

1 3,00 – 4,00 24

2 2,50 – 2,99 22

3 2,00 – 2,49 20

4 < 2,00 18

V. Evaluasi Hasil Belajar

A. Pengertian Evaluasi

Evaluasi adalah suatu penilaian yang dilakukan

untuk mengukur kemampuan dan kecakapan mahasiswa

dalam menerima, memahami, dan menalar bahan studi

yang diberikan sesuai dengan kurikulum dan RPS yang

telah ditetapkan serta untuk mengetahui perubahan sikap

dan keterampilan mahasiswa.

B. Tujuan Evaluasi :

1. Untuk Dosen

a. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan seorang

dosen dalam membina mata kuliah tertentu.

b. Untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi

kegiatan pembelajaran.

c. Untuk memberikan penilaian hasil belajar.

2. Untuk Mahasiswa

a. Untuk mengetahui kemampuan, perubahan

sikap, dan keterampilan mahasiswa setelah

mempelajari materi yang disajikan dalam waktu

tertentu.

Page 43: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi 37

b. Agar termotivasi untuk memperbaiki

perencanaan dan cara belajar; dan mampu meraih

capaian pembelajaran lulusan.

c. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan remedial bagi

mahasiswa yang memerlukannya.

C. Jenis Evaluasi

Evaluasi terdiri dari observasi, partisipasi, unjuk

kerja, tes tertulis, tes lisan dan angket. Instrumen

penilaian terdiri atas penilaian proses dalam bentuk

rubrik, portofolio atau karya desain. Penilain sikap

mengunakan teknik observasi. Penilaian penguasaan

pengetehuan, keterampilan umum dan khusus dilakukan

dengan memilih satu atau kombinasi dari berbagai

teknik di atas.

1. Test (Ujian)

a. Ujian Tengah Semester

b. Ujian Akhir Semester

c. Ujian Praktikum

d. Ujian Komprehensif

e. Ujian Skripsi

2. Non-Test ( Bukan Ujian)

a. Observasi

b. Wawancara

c. Penilaian Kompetensi Sikap

3. Ujian komprehensif

Ujian komprehensif adalah ujian yang

dilaksanakan untuk menguji pemahaman dan

kemampuan teoritik mahasiswa dalam bidang

keilmuan sesuai dengan prodi yang diatur sebagai

berikut:

Page 44: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

38 Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi

a. Ujian komprehensif dapat diikuti oleh mahasiswa

yang telah lulus semua mata kuliah dan

praktikum.

b. Ujian komprehensif dilaksanakan dalam satu

majelis.

c. Peserta ujian komprehensif terdiri dari maksimal

empat orang mahasiswa untuk setiap kelompok.

d. Materi ujian komprehensif ditetapkan oleh

masing-masing fakultas sesuai dengan capaian

pembelajaran dan profil lulusan.

e. Mahasiswa yang tidak lulus ujian komprehensif

harus mengikuti ujian ulangan sesuai dengan

jadwal

f. Mahasiswa yang tidak lulus ujian komprehensif

tidak diperkenankan mengikuti ujian skripsi.

4. Ujian skripsi

a. Ujian skripsi dilaksanakan setelah mahasiswa

dinyatakan lulus dalam ujian komprehensif.

b. Ujian skripsi dilaksanakan di hadapan majelis

penguji yang terdiri dari dua orang penguji utama

dan dua orang penguji pendamping. Pembimbing

1 bertindak sebagai ketua sidang dan sebagai

sekretaris adalah salah seorang staf fakultas .

c. Majelis penguji diusulkan oleh Ketua Prodi

masing-masing dan ditetapkan oleh Dekan.

d. Penilaian skripsi dari penguji pendamping

meliputi aspek metodologi, isi, aktualitas, dan

urgensi masalah sesuai dengan prodi masing-

masing.

e. Penilaian skripsi dari penguji utama meliputi

presentasi, penguasaan materi, dan kemampuan

berargumentasi.

f. Ujian skripsi dapat dilaksanakan apabila telah

dijadwalkan oleh Prodi dan dikeluarkan oleh

fakultas.

Page 45: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi 39

g. Nilai ujian skripsi digabungkan dengan nilai

seminar proposal dan diumumkan setelah selesai

munaqasah. Adapun Bobot penilaian diserahkan

ke masing-masing fakultas.

h. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian

skripsi diberi kesempatan untuk mengulang

sesuai dengan jadwal yang ditetapkan program

studi.

5. Penilaian Kompetensi Sikap

Sikap sebagaimana dimaksud dalam pedoman

KKNI Pasal 5 ayat (1) merupakan perilaku benar dan

berbudaya sebagai hasil dari internalisasi dan

aktualisasi nilai dan norma yang tercermin dalam

kehidupan spiritual dan sosial melalui proses

pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa,

penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat

yang terkait pembelajaran

VI. Hasil Studi Mahasiswa:

A. Komponen Penilaian Hasil Studi Mahasiswa

Sehubungan dengan capaian KKNI, komposisi

penilaian hasil studi per semester adalah sebagai berikut:

Presensi Bobotnya = 10%

Sikap Bobotnya = 20%

Tugas Bobotnya = 20%

Ujian Tengah Semester Bobotnya = 20%

Ujian Akhir Semester Bobotnya = 30%

Jumlah = 100%

B. Teknik Penilaian

a. Teknik penilaian dapat berupa observasi, partisipasi,

unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan angket

b. Penilaian sikap dapat menggunakan teknik observasi

Page 46: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

40 Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi

c. Penilaian presensi, Tugas, UTS dan UAS dapat melalui

salah satu dan atau kombinasi teknik tersebut pada poin

(a)

C. Bentuk Penilaian

Penilaian hasil belajar diberikan berupa nilai angka

yang dikonversikan ke nilai huruf dengan ketentuan

sebagai berikut:

Tabel 1 Konversi Nilai Mata Kuliah

No Rentangan

Skor

Nilai

Huruf

Nilai

Angka Kategori

1 85 - 100 A 4,00 Sangat Baik

2 70 - 84 B 3,00 Baik

3 55 - 69 C 2,00 Cukup

4 40 - 54 D 1,00 Kurang

5 0 - 39 E 0,00 Sangat Kurang

Nilai mata kuliah yang dinyatakan dengan huruf E

statusnya tidak lulus dan mahasiswa yang bersangkutan

harus menempuh kembali mata kuliah yang tidak lulus

tersebut sesuai dengan prosedur yang berlaku. Adapun

nilai yang dinyatakan dengan huruf C dan D adalah lulus

namun yang bersangkutan dapat menempuh perbaikan

nilai.

Untuk mata kuliah yang diperbaiki, nilai yang

dipakai adalah nilai yang terakhir.

VII. Kuliah Kerja Nyata (Kukerta)

A. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata merupakan kegiatan intra

kurikuler yang wajib diikuti oleh mahasiswa program S1.

Mahasiswa berhak mengikuti Kuliah Kerja Nyata apabila

telah menyelesaikan perkuliahan sebanyak 5 semester

Page 47: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi 41

dengan tabungan 100 sks. Bobot nilai Kuliah Kerja Nyata

sebanyak 4 SKS.

B. Pedoman Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata diatur

RektorIAIN Bukittinggi.

VIII. Skripsi

Skripsi adalah laporan penelitian yang ditulis dalam

bentuk karya ilmiah sebagai syarat menyelesaikan program

Strata Satu (S1) sesuai dengan bidang keahlian pada Program

Studi.

A. Standar mutu hasil penelitian:

1. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan

teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dan daya saing bangsa.

2. Semua luaran yang dihasilkan harus memenuhi kaidah

dan metode ilmiah.

3. Harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud

pada ayat (2), capaian pembelajaran lulusan, dan

ketentuan peraturan diperguruan tinggi.

4. Tidak bersifat rahasia, tidak mengganggu dan/atau

tidak membahayakan kepentingan umum atau

nasional wajib disebarluaskan dengan cara

diseminarkan, dipublikasikan, dipatenkandan/atau

cara lain yang dapat digunakan untuk menyampaikan

hasil penelitian kepada masyarakat.

B. Pengajuan Judul proposal

Mahasiswa yang telah mengumpulkan 75 % dari

beban studi program S1 diperkenankan mengajukan

proposal skripsi. Proposal tersebut disusun sesuai dengan

pedoman penulisan skripsi yang berlaku di lingkungan

IAIN Bukittinggi. Adapun prosedurnya sebagai berikut:

Page 48: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

42 Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi

1. Dikonsultasikan dengan Dosen Penasehat Akademik;

2. Ditelaah dan disetujui oleh Ketua Prodi untuk

selanjutnya diteruskan kepada Dekan. Dekan akan

menunjuk 2 orang pembimbing dan setelah disetujui

kemudian dilanjutkan untuk diseminarkan.

C. Seminar Proposal

Seminar proposal dilaksanakan dengan ketentuan

sebagai berikut;

1. Mahasiswa yang akan seminar telah mengikuti

seminar proposal minimal 10 kali;

2. Dihadiri oleh 4 orang narasumber dan minimal 5

orang mahasiswa;

3. Seminar dipimpin oleh Dosen Senior yang ditunjuk

dan didampingi oleh sekretaris, yang ditunjuk oleh

Dekan/Kaprodi. Seminar proposal membahas

proposal permahasiswa.

4. Draf proposal paling sedikit terdiri dari:

a. Latar belakang Masalah

b. Identifikasi Masalah (jika perlu)

c. Batasan Masalah

d. Rumusan Maslah

e. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

f. Penjelasan Judul (jika perlu)

g. Kajian Terdahulu (untuk menghindari plagiat)

h. Landasa teoritis (dalam penulisan TA/Skripsi

masuk BAB II)

i. Metode Penelitian (dalam penulisan Skripsi

masuk BAB III)

j. Sistematika Penulisan

k. Seminar proposal dinilai sebagaimana berikut:

Page 49: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi 43

No Aspek Penilaian Nila

Angka Bobot

Nilai Akhir

Angka Huruf

1 Permasalahan 20%

2 Landasan teori 30%

3 Metode penelitian 50%

TOTAL 100%

l. Mahasiswa yang telah mengikuti seminar

proposal, memiliki waktu paling lama 1 bulan

sesudah seminar untuk memperbaiki proposal

sesuai masukan narasumber.

D. Pengesahan Proposal dan Penetapan Pembimbing

Proposal

Pembimbing proposal ditetapkan berdasarkan

keahliannya yang sesuai dengan proposal skripsi. Proposal

skripsi yang telah dibimbing oleh pembimbing selanjutnya

disahkan dan diseminarkan.

E. Bimbingan Skripsi

Bimbingan skripsi dilakukan secara

berkesinambungan dan integral. Adapun yang dimaksud

dengan berkesinambungan adalah dilakukan secara terus

menerus, mulai dari penyusunan rencana penelitian sampai

dengan pengagendaan skripsi. Sedangkan yang dimaksud

dengan integral adalah skripsi itu dipandang satu kesatuan,

sehingga proses bimbingan itu dilakukan terhadap

pembuatan skripsi secara keseluruhan. Lama

pembimbingan skripsi minimal 4 bulan semenjak

ditetapkan SK pembimbing dan 3 bulan bagi TA

program DIII.

Syarat Pembimbing skripsi minimal Asisten Ahli;

penentuan dosen Pembimbing I dan Pembimbing II

didasarkan senioritas dalam jabatan fungsional/ gelar

akademik/ Kepangkatan dan Bidang Keahlian. Penentuan

dosen Pembimbing sesuai bidang keilmuan dan dilakukan

Page 50: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

44 Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi

secara proporsional. Ketentuan lainnya akan ditentukan

dan ditetapkan oleh Rektor.

F. Pengagendaan Skripsi

Skripsi yang telah disetujui dan ditanda tangani

oleh para pembimbing diperbanyak sesuai dengan

kebutuhan ujian. Skripsi tersebut diagendakan melalui sub

bagian administrasi umum Fakultas, kemudian Dekan

mendisposisikan kepada Ketua Prodi untuk menetapkan

jadwal dan tim penguji ujian.

G. Ujian Skripsi

Ujian Skripsi dilakukan pada waktu yang telah

dijadwalkandan diselenggarakan oleh pimpinan Fakultas di

lingkungan IAIN Bukittinggi. Untuk Dosen Penguji

minimal dalam Jabatan Lektor; penentuan dosen Penguji I

dan Penguji II didasarkan senioritas dalam jabatan

fungsional/ gelar akademik/ Kepangkatan dan Bidang

Keahlian. Penentuan dosen Penguji sesuai bidang

keilmuan dan dilakukan secara proporsional. Ketentuan

lainnya akan ditetapkan oleh Rektor.

Sedangkan mekanisme penyelenggaraan ujian

skripsi ditentukan oleh Ketua Prodi. Pelaksanaan ujian

skripsi dilakukan secara kolektif, dipimpin oleh

Dekan/Ketua Prodi/ atau dosen senior yang ditunjuk

sebagai penguji, ditambah empat orang penguji lain

termasuk sekretaris sidang. Pembagian tugas di antara

anggota penguji berkenaan dengan unsur-unsur

metodologi dan materi yang diujikan. Waktu ujian skripsi

untuk tiap-tiap mahasiswa yang diuji maksimal satu

setengah jam (90 Menit). Setiap mahasiswa diberikan

kesempatan untuk menyampaikan abstrak skripsinya

sebelum menerima pertanyaan-pertanyaan penguji

maksimal 15 menit. Penguji menilai jawaban dan

pertanggungjawaban yang disampaikan oleh mahasiswa

yang diuji.

Page 51: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi 45

H. Penjilidan Skripsi

Skripsi yang telah diujikan dan disahkan dalam

ujian skripsi ditandatangani oleh para penguji skripsi,

kemudian diagendakan sekurang-kurangnya 5 eksemplar.

Didistribusikan untuk dua orang pembimbing, Prodi,

perpustakaan IAIN Bukittinggi serta untuk mahasiswa

penulis skripsi.

Untuk penyeragaman dan menjadi tanda Fakultas,

warna cover skripsi ditetapkan sebagai berikut:

1. Fakultas Syariah Warna Hijau tua

2. Fakultas Tarbiyah Warna kuning

3. Fakultas Ekonomi dan bisnis Islam Warna Biru

4. Fakultas Ushuludin, Adab dan Dakwah Warna Putih

IX. Tugas Akhir

Tugas Akhir adalah laporan penelitian yang ditulis

dalam bentuk karya ilmiah sebagai syarat menyelesaikan

program Diploma Tiga ( DIII). Tugas akhir ini dibuat dalam

bentuk karya ilmiah yang berdasarkan kaidah ilmiah sedangkan

datanya berasal dan diperoleh dari hasil kerjadi waktu magang.

Tujuan penyusunan tugas akhir adalah untuk melatih

mengumpulkan data dan memahami data lapangan di lembaga

bisnis serta membuat laporan sesuai denagan kaidah ilmiah.

Bimbingan dalam tugas akhir ini dilakukan oleh satu orang

pembimbing yang ditunjuk oleh Rektor program DIII, dan

setiap dosen dapat membimbing lebih dari satu mahasiswa.

Page 52: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

46 Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi

A. Ujian Tugas Akhir

Ujian Tugas Akhir dilaksanakan dalam suatu sidang

ujian tugas akhir. Sidang ujian tersebut dipimpin oleh

seorang Dekan/Kajur dan seorang sekretaris dengan tiga

penguji. Jika mahasiswa dinyatakan tidak lulus ujian tugas

akhir, dapat dilaksanakan ujian tugas akhir berikutnya

dengan menanggung seluruh biaya yang muncul dari

pelaksanaan ujian dimaksud.

B. Masa Kadaluarsa Tugas Akhir

Masa Kadaluarsa tugas akhira dalah12 bulan sejak

tugas akhir disetujui oleh program DIII. Jika selama12

bulan tersebut tugas akhir tidak dan belum diselesaikan

serta dibawa ke sidang tugas akhir maka tugas akhir

dinyatakan kadarluasa.

C. Cover

Warna cover tugas akhir D3 Perbankan Syari’ah

adalah biru muda.

X. Wisuda

Wisuda sarjana adalah pelantikan kesarjanaan sebagai

kegiatan terakhir dalam proses akademik seorang mahasiswa.

Setiap mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya dan

dinyatakan lulus, harus mengikuti wisuda sesuai dengan

ketentuan-ketentuan yang berlaku. Mahasiswa yang

lulus/wisuda dengan masa kuliah selama 3,5 tahun, disyaratkan

mempunyai IPK minimal 3,5 dan nilai minimal dalam transkrip

Nilai ‘B‘; dan, sesuai dengan ketentuan yang ada.

Wisuda dilaksanakan dalam bentuk acara rapat senat

terbuka IAIN Bukittinggi yang dihadiri oleh seluruh civitas

akademika, keluarga wisudawan/wisudawati, dan undangan

lainnya. Pada kesempatan tersebut dinobatkan sarjana terbaik

untuk tahun akademik yang bersangkutan, berdasarkan

Ketetapan Rektor atas usul dari tiap-tiap Prodi dengan syarat

IPK minimal 3,51 dengan Yudisium Sangat Memuaskan.

Page 53: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi 47

XI. Yudisium

Predikat Yudisum yang berlaku di IAIN Bukittinggi

sebagai berikut:

A. Dengan Pujian:

1. IPK 3,51 – 4,00;

2. Masa studi paling lama 3 (tiga) tahun untuk Program

Diploma III dan 4 (empat) tahun untuk Program S1;

3. Nilai terendah adalah B.

B. Sangat Memuaskan :

1. IPK 3,01 – 3,50;

2. Masa Studi paling lama 4 (empat) tahun untuk

Program Diploma III dan 5 (lima) tahun untuk

Program S1;

3. Nilai terendah adalah C.

C. Memuaskan :

1. IPK 2,76-3,00;

2. Masa studi paling lama 5 (lima) tahun untuk program

Diploma III dan 7 (tujuh) tahun untuk Program S1.

XII. Pelanggaran dan Sanksi

A. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang

(herregistrasi) tidak diperkenankan memperoleh pelayanan

akademik dan administrasi, dan dapat mengajukan istirahat

(cuti kuliah);

B. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang dan

tidak mengajukan istirahat (cuti kuliah) disebut dengan

Tidak Mendaftar Kembali (TMK); ketika akan mendaftar

kembali diwajibkan membayar SPP selama TMK;

C. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang dua

semester berturut-turut dianggap telah memutuskan studi

berdasarkan surat keputusan RektorIAINBukittinggi;

D. Mahasiswa yang tidak mengajukan kartu rencana studi

sampai batas waktu yang telah ditentukan, tidak berhak

mengikuti perkuliahan, dan apabila mahasiswa yang

Page 54: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

48 Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi

bersangkutan mengikuti perkuliahan dan ujian, maka

nilainya tidak diakui;

E. Mahasiswa yang tidak melakukan perubahan rencana studi

dalam waktu yang telah ditentukan, maka mata kuliah yang

diakui secara sah adalah yang tertulis dalam Kartu Rencana

Studi (KRS);

F. Mahasiswa yang kehadirannya dalam mengikuti kuliah

tatap muka kurang dari 75% tanpa alasan yang sah, tidak

berhak dan tidak dibenarkan mengikuti ujian untuk mata

kuliah yang bersangkutan;

G. Mahasiswa yang Indeks Prestasinya (IP) kurang dari 2,00

pada semester pertama diberi peringatan oleh dosen

Penasehat Akademik (PA), pada semester kedua

peringatan lisan oleh Ketua Prodi, pada semester ketiga

diberi peringatan tertulis oleh Dekan. Apabila pada

semester keempat, IP Komulatif mahasiswa yang

bersangkutan tetap kurang dari 2,00, maka mahasiswa

tersebut diberhentikandengan Keputusan dari Rektor

IAIN Bukittinggi;

H. Mahasiswa yang telah menghabiskan masa studi maksimal

14 semester (program S1) dan 10 semester (program D3),

dan belum menyelesaikan 90% beban studi, diberhentikan

dengan Surat Keputusan dari Rektor IAIN Bukittinggi;

I. Mahasiswa yang telah menempuh ujian skripsi diwajibkan

memperbaiki skripsinya dan jika tidak menyelesaikan

perbaikan skripsi dalam batas waktu 3 minggu, mahasiswa

yang bersangkutan wajib mengikuti ujian skripsi ulang;

J. Mahasiswa yang melakukan penjiplakan (plagiat) dalam

pembuatan skripsi, baik sebagian apalagi keseluruhan,

maka skripsi yang bersangkutan dinyatakan batal dengan

keputusan Dekan, dan kepada yang bersangkutan

diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku;

K. Mahasiswa yang melakukan kecurangan dalam ujian, hasil

ujiannya batal dan harus mengikuti kuliah kembali;

Page 55: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi 49

L. Mahasiswa yang melakukan perubahan nilai secara tidak

sah dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

Page 56: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

50 Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi

BAB III

SISTEM ADMINISTRASI AKADEMIK

I. Registrasi Mahasiswa Baru

A. Penerimaan calon mahasiswa baru semuanya dilakukan

secara online melalui 3 tahap yaitu :

1. Seleksi Prestasi Akademik dan Non Akademik

Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri

(SPAN PTKIN);

2. Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam

Negeri (UM-PTKIN), materi testing meliputi:

a. Tes Potensi Akademik

b. Tes Bidang Studi Dasar

c. Tes Wawasan Keislaman

d. Tes Bidang Studi IPA

e. Tes Bidang Studi IPS

3. Ujian Masuk IAIN Bukittinggi (UM IAIN), materi

testing meliputi:

a. Tes Potensi Akademik

b. Tes Bidang Studi Dasar

c. Tes Wawasan Keislaman

d. Tes Bidang Studi IPA

e. Tes Bidang Studi IPS

f. Tes wancara (kemampuan Ibadah dan Qiraat serta

pemahaman keislaman dan kebangsaan)

B. Calon mahasiswa baru yang dinyatakan lulus seleksi dan

testing melalui jalan SPAN dan UM PTKIN harus

mengikuti tes kemampuan ibadah dan qiraat serta

wawasan kebangsaan;

C. Calon mahasiswa baru yang telah dinyatakan lulus seleksi

dan testing tetapi tidak registrasi pada waktu yang

ditentukan dinyatakan gugur;

Page 57: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi 51

D. Biaya pendidikan dan semua persyaratan yang telah

diserahkan tidak dapat ditarik kembali, jika calon

mahasiswa baru mengundurkan diri;

E. Tanda lulus seleksi dan testing tidak berlaku untuk tahun

berikutnya;

F. Pencatatan mahasiswa dilakukan menurut tahun

pendaftaran.

II. Nomor Induk Mahasiswa (NIM)

A. Nomor Induk Mahasiswa (NIM) diberikan kepada setiap

mahasiswa yang telah melakukan registrasi baik mahasiswa

baru dari hasil seleksi dan testing; maupun mahasiswa

pindahan dari perguruan tinggi lain;

B. Sistem penomoran Nomor Induk Mahasiswa (NIM) di

IAIN Bukittinggi terdiri dari 7 digit/angka;

C. Sistim penomoran Nomor Induk Mahasiswa (NIM) di

IAIN Bukittinggi berfungsi sebagai nomor identitas

mahasiswa yang mengandung unsur sebagai berikut :

1. Digit pertama dan digit kedua menunjukan nomor

kode Fakultas dan Prodi dimana mahasiswa mengikuti

studinya;

2. Digit ketiga dan keempat menunjukkan tahun

pendaftaran pada saat pertama kali melakukan

registrasi;

3. Digit kelima, keenam dan ketujuh nomor registrasi

mahasiswa sebagai mana yang tercatat pada buku

registrasi;

1 2 3 4 5 6 7

Fakultas Prodi Tahun Masuk Urutan Registrasi

Mahasiswa

D. Tahun pendaftaran merupakan tahun angkatan untuk

mahasiswa pertama kali registrasi sebagai mahasiswa di

IAIN Bukittinggi;

Page 58: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

52 Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi

E. Nomor kode Prodi pada IAIN Bukittinggi adalah :

Fakultas Prodi Nomor Kode

Syariah Hukum Keluarga Islam (HKI)/

Ahwal al-Syakhshiyyah

Hukum Ekonomi Syariah (HES)/

Muamalah

Hukum Tata Negara / Siyasah

Hukum Pidana Islam/ Jinayah

11

12

13

14

Tarbiyah Pendidikan Agama Islam (PAI)

Pendidikan Bahasa Arab (PBA)

Pendidikan Bahasa Inggris (PBI)

Pendidikan Matematika (PMTK)

Pendidikan Teknik Informatika

(PTIK)

Pendidikan Bimbingan dan

Konseling (PBK)

21

22

23

24

25

26

Ekonomi

dan Bisnis

Islam

D III Perbankan Syariah

Ekonomi Islam

Perbankan Syariah

Akuntansi Syariah

Manajemen Pariwisata Syariah

Manajemen Bisnis Syariah

Manajemen Haji dan Umrah

31

32

33

34

35

36

37

Ushuluddin

, Adab dan

Dakwah

Al-Quran dan Ilmu Tafsir

Hadits dan Ilmu Hadits

Akidah dan Filsafat Islam

Sosiologi Agama

Sejarah Kebudayaan Islam

Komunikasi Penyiaran Islam

41

42

43

44

45

46

F. Nomor registrasi mahasiswa ialah nomor urut pencatatan

identitas mahasiswa pada database register mahasiswa yang

Page 59: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi 53

bersangkutan (tata cara pindah mahasiswa diatur pada

bagian lain).

III. Herregistrasi Mahasiswa Lama

A. Setiap mahasiswa lama harus melakukan herregistrasi

(daftar ulang) pada setiap awal semester;

B. Mahasiswa yang telah habis masa istirahat kuliah harus

herregistrasi pada awal semester; masa istirahat kuliah tidak

diperhitungkan dalam batas waktu maksimal penyelesaian

studi (Istirahat kuliah diatur pada bagian lain);

C. Mahasiswa yang diskorsing harus herregistrasi pada setiap

awal semester; masa skorsing diperhitungkan dalam batas

waktu maksimal studi yaitu 7 tahun atau 14 semester untuk

S1 dan 5 tahun untuk Program Diploma III;

D. Mahasiswa yang tidak melakukan herregistrasi dan yang

terlambat herregistrasi pada waktu yang telah ditentukan

tidak terdaftar pada semester yang bersangkutan dan wajib

mengajukan cuti kuliah.

IV. Perencanaan Studi Mahasiswa

A. Perencanaan studi mahasiswa diawali dengan pengisian

Kartu Rencana Studi (KRS) secara online di web e-

campus.iainbukittinggi.ac.id;

B. Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) bertujuan untuk

memberi kesempatan kapada mahasiswa dalam

merencanakan studinya agar berjalan dengan baik;

C. Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) dilakukan setelah

penetapan Jadwal oleh Prodi;

D. Pemograman mata kuliah yang akan diambil oleh

mahasiswa harus memperhatikan jumlah Satuan Kredit

Semester (SKS) yang diperkenankan dalam mata kuliah

yang berprasyarat;

E. Pengisian Kartu Rencana Studi harus disetujui (approved)

oleh Dosen Penasehat Akademik melalui akunnya masing-

masing;

Page 60: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

54 Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi

F. KRS dapat diubah dalam jangka waktu yang ditetapkan

sesuai dengan Kalender Akademik;

G. Alat bukti bahwa mahasiswa telah melakukan

pemograman studi adalah mahasiswa yang bersangkutan

telah mencetak KRS yang diisi tersebut;

H. Mahasiswa yang telah menyelesaikan pemograman studi

berhak untuk mengikuti perkuliahan sesuai dengan mata

kuliah yang diprogramkan;

I. Pembayaran SPP tidak terkait dengan hasil studi

sebelumnya.

V. Pemberian Kode Mata Kuliah

Pemberian kode mata kuliah dimaksudkan untuk

memperlancar pelaksanaan administrasi akademik dan

mendukung pelaksanaan komputerisasi. Kode yang

dipergunakan untuk setiap mata kuliah terdiri dari 8 digit,

dengan keterangan sebagai berikut:

A. Digit pertama dan kedua menunjukkan kode fakultas dan

Prodi:

Fakultas Prodi Nomor Kode

Syariah Hukum Keluarga Islam (HKI)( Ahwal

al-Syakhshiyyah)

Hukum Ekonomi Syariah

(HES)(Muamalah)

Hukum Tata Negara (Siyasah)

Hukum Pidana Islam (Jinayah)

11

12

13

14

Tarbiyah Pendidikan Agama Islam (PAI)

Pendidikan Bahasa Arab (PBA)

Pendidikan Bahasa Inggris (PBI)

Pendidikan Matematika (PMTK)

Pendidikan Teknik Informatika (PTIK)

Pendidikan Bimbingan dan Konseling

(PBK)

21

22

23

24

25

26

Page 61: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi 55

Ekonomi

dan Bisnis

Islam

D III Perbankan Syariah

Ekonomi Islam

Perbankan Syariah

Akuntansi Syariah

Pariwisata Syariah

Manajemen Haji dan Umrah

Manajemen Bisnis Islam

31

32

33

34

35

36

37

Ushuludd

in, Adab

dan

Dakwah

Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Ilmu Hadits

Filsafat Agama

Sosiologi Agama

Sejarah Peradaban Islam

Komunikasi dan Penyiaran Islam

41

42

43

44

45

46

Pasca

Sarjana

Hukum Islam

PAI

Ekonomi Syariah

51

52

53

B. Digit ketiga menunjukkan kode semester

C. Digit keempat dan kelima menunjukkan kode nomor urut

mata kuliah

D. Digit keenam menunjukkan kode Capaian

Pembelajaran(CP)

1 2 3 4 5 6

Fakultas/

Pasca

Prodi Semester Nomor Urut

Mata Kuliah

Capaian

Pembelajaran

(CP)

E. Digit selanjutnya disesuaikan dengan Panduan Rumusan

CP berdasarkan SN PT No. 44 Tahun 2015

F. Untuk mata kuliah Institut di kasih kode 00

Page 62: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

56 Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi

Kode Mata Kuliah Institut

Mata Kuliah Institut Dan Capaian Pembelajarannya

No Mata Kuliah Capaian

Pembelajaran

1 Fiqih Ibadah 00401CP1.08

2 Pancasila dan

Kewarganegaraan

00302CP1.07

3 Keminangkabauan 00103CP1.08

4 Bahasa Indonesia 00204CP2.04

5 Bahasa Inggris 00105CP2.04

6 Bahasa Arab 00206CP2.04

7 Filsafat umum 00307CP1.08

8 Metode Penelitian 00408CP2.11

9 Praktek Ibadah dan Qiraat 00509CP2.10

10 Ilmu Tafsir 00310CP1.08

11 Ilmu Hadits 00311CP1.08

12 Kewirausahaan 00312CP1.09

13 Akhlak Tasauf 00213CP1.02

14 Ilmu Tauhid 00314CP1.01

Contoh :

Fiqih Ibadah Kode Mata kuliah 00401CP1.08

Keterangan:

00 = Kode Institut

4 = semester mata kuliah yang muncul

01 =Kode urutan mata kuliah

CP1 =Jenis capaian Pembelajaran sikap

08 = Urutan CP sikap

VI. Pembetulan Nama, NIM, dan Nilai yang Salah

A. Mahasiswa yang telah memprogram mata kuliah tetapi

terdapat kesalahan nama, atau nomor induk mahasiswanya

atau namanya tidak tercantum dalam daftar presensi

Page 63: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi 57

kuliah, mahasiswa tersebut dapat mengkonfirmasikannya

ke sub bagian Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama

Fakultas untuk diadakan perbaikan;

B. Jika terjadi kesalahan pada Kartu Hasil Studi, seperti : nilai

tidak keluar, nilai salah, atau indeks prestasi salah, dapat

dilakukan perbaikan langsung oleh dosen yang

bersangkutan secara online;

C. Perbaikan kesalahan nilai atau nilai tidak keluar dapat

dilakukan setelah:

1. Berkonsultasi dengan dosen pengasuh mata kuliah;

2. Mendapatkan pembetulan langsung oleh dosen

pengampu mata kuliah melalui web online.

D. Mahasiswa yang melakukan pemalsuan pembetulan nilai

yang salah atau yang tidak keluar, dikenai sanksi

sebagaimana peraturan yang berlaku.

VII. Penyelenggaraan dan Tata Tertib Perkuliahan

A. Mahasiswa yang telah memprogram studi dan memperoleh

kartu kuliah, berhak mengikuti perkuliahan sesuai dengan

mata kuliah yang diprogramkan.

B. Mahasiswa diwajibkan mengikuti perkuliahan, seminar,

praktek, dan kegiatan akademik lainnya sesuai dengan

jadwal yang ditetapkan oleh Prodi.

C. Mahasiswa diwajibkan mengikuti perkuliahan minimal 75

% dari jumlah pertemuan. Ketentuan ini berlaku untuk

semua mahasiswa termasuk mahasiswa yang mengulang

atau memperbaiki nilai.

D. Perkuliahan dalam satu semester dilaksanakan 16 kali

pertemuan termasuk Ujian Tengah Semester dan Ujian

Akhir Semester.

E. Jika jadwal perkuliahan terjadi benturan antar satu mata

kuliah dengan mata kuliah lainnya yang sudah diprogram,

mahasiswa dapat pindah ke kelas lain pada mata kuliah

yang sama dalam satu Prodi dengan syarat:

Page 64: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

58 Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi

1. Perkuliahan baru berjalan tidak lebih dari 3 kali

pertemuan.

2. Mahasiswa yang bersangkutan melapor pada dosen

pengasuh mata kuliah di kelas asal dan pengasuh mata

kuliah yang dituju.

3. Mahasiswa menyerahkan surat keterangan kehadiran

dari dosen pengasuh mata kuliah di kelas asal yang

sudah disyahkan Prodi kepada dosen pengasuh mata

kuliah di kelas yang dituju.

4. Mahasiswa melaporkan perpindahan kelas tersebut ke

bagian AKAMA.

F. Mahasiswa yang tidak lulus dalam satu mata kuliah

diwajibkan mengambil kembali mata kuliah yang

bersangkutan.

G. Mahasiswa yang mendapat nilai dibawah ‘B‘dalam satu

mata kuliah, diperbolehkan memprogram kembali mata

kuliah yang bersangkutan pada semester dimana mata

kuliah itu ditawarkan.

H. Jika nilai mata kuliah yang diulang tidak lebih baik dari

nilai yang sebelumnya, maka nilai yang dipakai dalam kartu

hasil studi adalah nilai terakhir.

I. Mahasiswa yang hadir dalam suatu kegiatan akademik

wajib menandatangani daftar hadir.

J. Mahasiswa yang tidak hadir dalam kegiatan akademik

harus menyampaikan surat pemberitahuan tentang alasan

ketidakhadirannya (surat izin).

K. Jika kegiatan perkuliahan tatap muka tidak dilaksanakan

sesuai jadwal yang ditentukan, dosen harus

memberitahukan kepada Prodi dan mengusahakan waktu

lain untuk menggantikannya dengan kesepakatan bersama

mahasiswa.

Page 65: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi 59

VIII. Penasehat Akademik

Untuk membantu kelancaran studi mahasiswa dan

penyelenggaraan pendidikan berdasarkan SKS, Prodi menunjuk

Penasehat Akademik (Academic Advisor) untuk melakukan

kepansehatan akademik terhadap mahasiswa. Setiap Penasehat

akademik adalah dosen tetap dan ditetapkan dengan Surat

Keputusan Rektor IAIN atas usulan Ketua Prodi.

A. Tujuan diselenggarakannya Kepenasehatan Akademik :

1. Membantu mahasiswa dalam menyesuaikan diri

dengan kehidupan kampus dalam bersikap, berpikir,

dan bertindak;

2. Membantu mahasiswa dalam melaksanakan cara-cara

belajar yang efektif dan efisien di perguruan tinggi;

3. Membantu mahasiswa dalam memahami dan

menghayati tradisi sikap ilmiah di perguruan tinggi;

4. Membantu mahasiswa dalam menentukan alternatif

pemecahan masalah yang menghambat program

studinya;

5. Membantu dan mengarahkan mahasiswa dalam

proses perencanaan studi baik secara menyeluruh

maupun pada setiap semesternya;

6. Membantu dan mengarahkan mahasiswa dalam

merencanakan dan melaksanakan kegiatan ekstra

kurikuler dan mengevaluasinya.

B. Tugas penasehat akademik adalah:

1. Bimbingan dan konseling kepada mahasiswa yang

bertujuan untuk membantu mahasiswa dalam

mencapai prestasi belajar yang optimal secara periodik

yang waktunya disepakati bersama;

2. Memberikan alternatif pemecahan kepada mahasiswa

yang nilainya rendah;

3. Mengikuti dan memperhatikan segi-segi perilaku

mahasiswa demi tercapainya moralIslami dan pribadi

yang baik;

Page 66: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

60 Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi

4. Memberikan pengarahan kepada mahasiswa bila ada

mahasiswa mengajukan berhenti sementara (cuti

kuliah);

5. Menyetujui (approved) Kartu Rencana Studi mahasiswa

melalui akunnya masing-masing;

6. Membaca, mengarahkan, mengoreksi, dan menyetujui

proposal skripsi mahasiswa yang akan diajukan

kepada Ketua Prodi;

7. Membimbing mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan

akademis lain yang berkaitan dengan studinya dan

mengarahkan mahasiswa dalam menyusun dan

memilih mata kuliah pada setiap awal semester;

8. Membantu mahasiswa dalam menyusun strategi

belajar dalam studi selama satu semester sesuai

dengan beban studi yang diambil;

9. Mengikuti perkembangan mahasiswa yang

dibimbingnya dan membantu memecahkan berbagai

masalah studi dan kegiatan akademik.

C. Kewajiban Mahasiswa terhadap Dosen Penasehat

Akademik

1. Memahami dan menghayati pentingnya

kepenasehatan akademik dalam rangka kelancaran

studinya di perguruan tinggi;

2. Mengadakan komunikasi dan konsultasi secara aktif

dengan penasehat akademik tentang kegiatan studi

dan permasalahannya;

3. Mentaati hasil konsultasi kepenasehatan akademik

dan bersedia menerima sanksi akademik apabila

melanggarnya;

4. Merencanakan topik/judul skripsi dan

mengkonsultasikannya kepada Dosen Penasehat

Akademik.

Page 67: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi 61

IX. Cuti Studi

Cuti studi adalah hak khusus bagi mahasiswa untuk

tidak melakukan studi pada saat program studi sedang

berlangsung. Cuti studi diberikan kepada mahasiswa yang

mengalami hambatan studi, seperti tidak dapat membayar SPP,

atau karena adanya keperluan/kepentingan yang tidak

memungkinkan untuk mengikuti kegiatan akademik pada

semester yang akan berlangsung.

Izin cuti studi dapat diberikan dengan ketentuan

sebagai berikut:

A. Mengajukan surat permohonan cuti studi kepada Rektor

yang diketahui oleh Dosen Penasehat Akademik;

B. Permohonan izin cuti studi dilayani jika mahasiswa yang

bersangkutan telah mengikuti perkuliahan sedikitnya 2

(dua) semester;

C. Surat izin cuti diajukan kepada Rektor selambat-lambatnya

7 hari setelah pembayaran SPP berakhir;

D. Izincuti studi diberikan kepada mahasiswa paling banyak 2

semester berturut-turut;

E. Mahasiswa yang sedang menjalani cuti dibebaskan dari

pembayaran SPP.

F. Mahasiswa yang sedang menjalani cuti tidak mendapat

pelayanan akademik.

G. Apabila sudah habis masa cuti studinya, mahasiswa yang

bersangkutan harus melakukan herregistrasi.

H. Mahasiswa yang tidak melakukan herregistrasi, terbukti

mengikuti proses pelayanan akademik, akan dikenai sanksi

sesuai peraturan yang berlaku.

X. Gugur dan Putus Studi

A. Gugur studi adalah pernyataan RektorIAINBukittinggi

bahwa mahasiswa tidakmampu meneruskan studi.

Mahasiswa yang dinyatakan gugur studi jika:

Page 68: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

62 Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi

1. Mahasiswa memperoleh Indeks Prestasi Semester

kurang dari 2.00, pada empat semester pertama secara

berturut-turut;

2. Mahasiswa telah menghabiskan masa studi 12 (dua

belas) semester dan belum menyelesaikan 80 % beban

studi;

3. Mahasiswa menempuh studi pada semester 14 (empat

belas) namun belum menyelesaikan 90% beban studi.

B. Pemutusan studi adalah keputusan RektorIAINBukittinggi

berupa pemberhentian studi bagi:

1. Mahasiswa telah memperoleh peringatan keras secara

tertulis dari Rektor selama 2 (dua) semester berturut-

turut dikenai sanksi akademik berupa pemutusan

studi;

2. Mahasiswa tidak melakukan herregistrasi dua semester

berturut-turut dan tidak memberikan

keterangan/alasan yang jelas dikenai sanksi akademik

berupa pemutusan studi;

3. Mahasiswa dapat diberhentikan selama-lamanya atau

sementara apabila melanggar ketentuan tata tertib

kehidupan kampus, pelecehan terhadap dosen dan

ketentuan lain yang dianggap relevan di

IAINBukittinggi.

C. Terhadap mahasiswa yang terkena sanksi akademik berupa

gugur studi dan pemutusan studi diberikan Surat

Keputusan Rektor Bukittinggi.

D. Bagi mahasiswa yang menerima surat keputusan

pemberhentian studi, berhak memperoleh surat keterangan

mengenai jumlah mata kuliah yang telah diselesaikan

beserta nilainya.

E. Mahasiswa yang dinyatakan gugur atau putus studi tidak

berhak mendapat pelayanan akademik pada semua

program studi dilingkungan IAINBukittinggi.

Page 69: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi 63

XI. Mutasi Studi

A. Mutasi studi adalah perubahan status mahasiswa dalam

menjalani studi yang meliputi perubahan status program,

status administrasi, status akademik dan status lainnya;

B. Permohonan izin mutasi studi dapat dilakukan pada saat

melakukan herregistrasi;

C. Mutasi studi yang dapat dilayani oleh IAIN Bukittinggi

adalah:

1. Mutasi mahasiswa antar perguruan Tinggi;

2. Mutasi mahasiswa antar Fakultas dan prodi;

3. Alih program Diploma ke program Strata satu (S1);

D. Ketentuan mutasi mahasiswa dari perguruan tinggi lain ke

IAIN Bukittinggi sebagai berikut:

1. Mengajukan surat permohonan menerima studi ke

IAIN Bukittinggi dan bukti telah disetujuipindah oleh

PerguruanTinggi asal;

2. Mahasiswa bersangkutan berasal dari Perguruan

Tinggi Negeri;

3. Mahasiswa yang bersangkutan harus mengikuti materi

matrikulasi bahasa Arab dan Inggris apabila dianggap

belum memenuhi standar kemampuan bahasa Arab

dan Inggris, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di

IAIN Bukittinggi;

4. Mahasiswa bersangkutan telah mengikuti proses

perkuliahan secara terus menerus sekurang-kurangnya

2 (dua) semester dan setinggi-tingginya 4 semester

serta telah mengumpulkan Indeks Prestasi Kumulatif

(IPK) sebagai berikut:

a. Untuk 2 semester, 36 sks dengan IPK sekurang-

kurangnya 2,50.

b. Untuk 3 semester, 48 sks dengan IPK sekurang-

kurangnya 2,50.

c. Untuk 4 semester, 60 sks dengan IPK sekurang-

kurangnya 2,50.

Page 70: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

64 Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi

5. Mahasiswa bersangkutan bukan putus atau gugur

studi karena sanksi dari perguruan tinggi asal;

6. Mahasiswa bersangkutan diuji terlebih dahulu

kemampuan membaca al-Qur’an;

7. Mahasiswa bersangkutan bersedia mengikuti dan

mematuhi segala peraturan yang berlaku di

IAINBukittinggi.

E. Ketentuan mutasi mahasiswa IAIN Bukittinggi ke

perguruan tinggi lain sebagai berikut:

1. Mahasiswa bersangkutan harus mengajukan

permohonan mutasi kepada Rektor;

2. Mahasiswa yang telah pindah ke perguruan tinggi lain

tidak dapat diterima kembali sebagai mahasiswa IAIN

Bukittinggi.

F. Ketentuan mutasi mahasiswa antar Prodi di lingkungan

IAIN Bukittinggi sebagai berikut:

1. Mahasiswa bersangkutan telah mengikuti proses

perkuliahan secara terus menerus sekurang-kurangnya

2 (dua) semester dan setinggi-tingginya 4 semester

serta telah mengumpulkan Indeks Prestasi Kumulatif

(IPK) sebagai berikut:

a. Untuk 2 semester, 36 sks dengan IPKsekurang-

kurangnya 2,50;

b. Untuk 3 semester, 48 sks dengan IPKsekurang-

kurangnya 2,50;

c. Untuk 4 semester, 60 sks dengan IPKsekurang-

kurangnya 2,50;

2. Mahasiswa bersangkutan bukan putus studi atau

gugur studi karena sanksi dari Prodi asal;

3. Mahasiswa bersangkutan memperoleh persetujuan

pindah dari Ketua Prodi asal yang diketahui oleh

Dekan;

Page 71: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi 65

4. Ketua Prodi yang dituju menyatakan secara tertulis

kesediaannya untuk menerima mahasiswa mutasi;

5. Mutasi mahasiswa antar Prodi hanya boleh 1 (satu)

kali selama yang bersangkutan menjadi mahasiswa

IAIN Bukittinggi.

G. Pengajuan permohonan pindah antar Prodi dilingkungan

IAIN Bukittinggi adalah sebagai berikut:

1. Permohonan pindah diajukan secara tertulis kepada

Rektor, dengan ditembuskan kepada Dekan.

2. Permohonan pindah tersebut harus disertai lampiran-

lampiran berikut:

a. Kartu Hasil Studi asli yang diperoleh dari Prodi

asal;

b. Surat pindah dari Prodi asal;

c. Persetujuan orangtua/wali mahasiswa;

d. Surat Keterangan bahwa yang bersangkutan tidak

pernah melakukan pelanggaran peraturan

akademik di Prodi asal.

e. Persetuan dari Dosen Penasehat Akademik (PA)

3. Permohonan pindah harus diterima Rektor paling

lambat 1 bulansebelum kuliah tahun akademik baru

dimulai;

4. Permohonan pindah tidak akan dipertimbangkan

apabila batas waktu seperti tersebut dilampaui.

H. Ketentuan melanjutkan dari Program Diploma ke

Program Sarjana (S-1) sebagai berikut:

1. Mahasiswa yang dipertimbangkan untuk dapat alih

Program Diploma ke Program Sarjana (S-1) adalah

Lulusan Diploma Perguruan Tinggi Negeri;

2. Alih Program hanya dapat dilakukan untuk program

studi yang relevan;

Page 72: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

66 Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi

3. Mempunyai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

sekurang-kurangnya 2,75 untuk luar IAIN Bukittinggi;

4. Prosedur alih program Diploma ke Program Sarjana

(S-1) adalah sebagai berikut:

a. Mengajukan surat permohonan alih program studi

kepada Rektor;

b. Surat permohonan dilengkapi dengan foto copy

ijazah dan transkrip nilai yang telah dilegalisir;

c. Permohonan alih program diterima di

Administrasi Akademik paling lambat 1 (satu)

bulan sebelum kuliah tahun akademik baru

dimulai.

5. Penerimaan sebagai mahasiswa alih program studi

ditetapkan oleh Dekan, dengan pertimbangan Ketua

Prodi;

6. Dalam memberikan pertimbangkan, Ketua Prodi

harus memperhati-kan daya tampung yang ada,

kesesuaian program studi dan hasil uji penjajakan;

7. Mahasiswa yang diterima diwajibkan memenuhi

persyaratan administrasi yang ditentukan oleh Insitut;

8. Mahasiswa yang telah diterima harus memenuhi

beban studi sesuai dengan ketetapan Prodi dikurangi

dengan besarnya sks yang diakui untuk dikonversi;

9. Beban studi yang dapat dialihkan/dikonversi adalah

sebesar satuan kredit semester yang diperoleh dari

program Diploma;

10. Evaluasi alih kredit dilakukan oleh Prodi yang dituju.

Page 73: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

KEPUTUSAN DIRJEN

Tentang

ORGANISASI

MAHASISWA

Page 74: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

KepDirjen tentang Ormawa 67

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

NOMOR 4961 TAHUN 2016

TENTANG

PEDOMAN UMUM

PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN

PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,

Menimbang : a. bahwa pengembangan organisasi

kemahasiswaan perlu disesuaikan

dengan pelaksanaan reformasi di

bidang pendidikan serta tuntutan

perubahan lokal, nasional, dan global

pada masa mendatang;

b. bahwa dalam pengaturan terhadap

organisasi kemahasiswaan perguruan

tinggi keagamaan Islam, perlu adanya

pedoman umum;

c. bahwa bahwa berdasarkan

pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a dan huruf b, perlu

menetapkan ditetapkan Keputusan

Direktur Jenderal Pendidikan Islam

tentang Pedoman Umum Organisasi

Kemahasiswaan Pada Perguruan

Tinggi Keagamaan Islam;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional

Page 75: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

68 KepDirjen tentang Ormawa

(Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4301);

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012

tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun

2012Nomor 158, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor

5336);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun

2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan

Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

16, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5500);

4. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun

2015 tentang Kementerian Agama;

5. Peraturan Menteri Agama Nomor 10

Tahun 2010 tentang Organisasi dan

Tata KerjaKementerian Agama

sebagaimana telah beberapa kali

diubah terkahir dengan Peraturan

Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2015

tentang Perubahan Keempat Atas

Peraturan Menteri Agama Nomor 10

Tahun 2010 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Agama;

M E M U T U S K A N

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL

PENDIDIKAN ISLAM TENTANG PEDOMAN

UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Page 76: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

KepDirjen tentang Ormawa 69

PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN

ISLAM.

KESATU : Menetapkan Pedoman Umum Organisasi

Kemahasiswaan Pada Perguruan Tinggi

Keagamaan Islam sebagaimana tercantum

dalam Lampiran yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Semua organisasi kemahasiswaan pada

Perguruan Tinggi Keagamaan Islam harus

mengikuti ketentuan yang diatur dalam

Keputusan ini.

KETIGA : Pada saat Keputusan ini mulai

berlaku, ketentuan peraturan perundang-

undangan mengenai organisasi

kemahasiswaan perguruan tinggi

keagamaan Islam yang ada dicabut dan

dinyatakan tidak berlaku.

KEMPAT : Hal-hal yang belum diatur dalam

Keputusan ini akan diatur lebih lanjut oleh

Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan

Islam masing-masing.

: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal

ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 5 September 2016

DIREKTUR JENDERAL,

TTD

KAMARUDDIN AMIN

Page 77: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

70 KepDirjen tentang Ormawa

LAMPIRAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERALPENDIDIKAN ISLAM

NOMOR 4961 TAHUN 2016

TENTANG

PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN

PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM

PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN

PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM

A. PENDAHULUAN

Kampus adalah lingkungan yang memiliki kekhasan dengan

masyarakatnya yang disebut sivitas akademika (masyarakat

akademis). Dikatakan demikian, karena warga kampus

melaksanakan kegiatan akademis yang bersifat kurikuler, ko-

kurikuler dan ekstra kurikuler.Masyarakat akademis merupakan

kategori masyarakat yang warganya memiliki sifat-sifat ingin tahu

segala fenomena yang ada, dengan melakukan kegiatan secara

ilmiah, agar diperoleh kebenaran yang teruji sesuai dengan metode

ilmu pengetahuan. Untuk itulah masyarakat akademis memiliki

sistematika dan kerangka berpikir yang sistemik berdasarkan

fakta dan data, serta kemampuan menganalisis, sehingga

diperoleh kebenaran yang teruji. Kondisi yang demikian bukan

berarti ada kecenderungan bahwa masyarakat akademis bersifat

eksklusif, melainkan sebagai bentuk tindakan selektif untuk

memelihara karakter dan citra khasnya.Di samping adanya tradisi,

dalam masyarakat akademis diperlukan adanya peraturan-

peraturan bersama yang mengikat dan mengatur warganya.

Tradisi dan peraturan merupakan kesatuan yang secara sinergis

mengatur tertib masyarakat akademis di kampus. Jika tradisi

memberikan kemantapan pada kehidupan akademik di kampus,

maka peraturan digariskan bagi wadah penyesuaian dan

pembaharuan. Tertib masyarakat akademis di suatu kampus,

akan terpelihara secara baik bilamana tradisi akademik dan

Page 78: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

KepDirjen tentang Ormawa 71

peraturan yang berlaku dijadikan pedoman perilaku oleh sivitas

akademika dan elemen-elemen kampus lainnya.

Mahasiswa sebagai salah satu elemen kampus baik secara

individu maupun kelompok dalam organisasi kemahasiswaan,

memiliki dimensi yang luas. Di samping sebagai bagian sivitas

akademika (dimensi keilmuan) mereka juga sebagai bagian dari

komunitas pemuda (dimensi sosial) yang memiliki tugas dan

tantangan masa depan. Dengan kesadaran akan kewajiban dan

haknya maka mahasiswa akan dapat mengembangkan

potensinya dalam segala dimensi yang melekat

padanya.Organisasi kemahasiswaan PTKI sebagai salah satu

wahana pengembangan kepribadian dan peningkatan wawasan

dan intelektual, merupakan salah satu bagian dari keseluruhan

sistem akademis di PTKI. Kontribusinya ditujukan untuk membina

dan mengembangkan kepribadian dalam rangka mencapai fungsi

dan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa yang bermartabat,

dan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang bertakwa, berilmu, dan beramal, serta mampu

“learning how to think (belajar bagaimana berpikir), learning how

to do (belajar bagaimana harus melakukan), learning how to be

(belajar menjadi dirinya sendiri), dan learning how to live together

(belajar bagaimana harus hidup bersama orang lain).” Jadi,

organisasi mahasiswa intra kampus pada dasarnya merupakan

wahana untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan

penalaran, serta menyalurkan minat dan kegemaran. Dalam

mencari pengalaman hidup dan mengembangkan potensi diri

melalui organisasi kemahasiswaan, mahasiswa selain dituntut

untuk mengedepankan kebenaran dan kejujuran, mereka juga

dituntut senantiasa mengedepankan nilai-nilai multikulturalisme

warga kampus. Sebagai warga masyarakat akademis, mahasiswa

dituntut eksis dengan kondisi mereka sendiri, dan tidak

dibenarkan memaksakan nilai-nilai, norma-norma dan etika

“masyarakat non- kampus” ke perguruan tinggi. Kondisi

Page 79: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

72 KepDirjen tentang Ormawa

demikian dapat menimbulkan kerancuan karena adanya

ketidaksesuaian antar satu norma dengan norma lain.

Ketidaksesuaian itu pada batas tertentu bisa menimbulkan

konflik.

B. DASAR ORGANISASI

Organisasi kemahasiswaan di suatu kampus diselenggarakan

berdasarkan prinsip sebagai wahana proses pendidikan

kepada mahasiswa sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan yang berlaku, terutama Undang-Undang nomor

12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

C. TUJUAN ORGANISASI

1. Mendorong mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang

memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional

yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan

menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau

kesenian yang bernuansa Islami.

2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu

pengetahuan, teknologi dan/atau seni, bakat dan minat

serta mengupayakan penggunaannya untuk

meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan memperkaya

kebudayaan nasional yang bernuansa Islami dan

berwawasan kebangsaan.

D. BENTUK ORGANISASI KEMAHASISWAAN

1. Organisasi kemahasiswaan di tingkat PTKI dapat dibedakan

ke dalam tiga jenis, yaitu:

a. Senat Mahasiswa (SEMA) sebagai lembaga normative atau

legislatif

b. Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA)sebagai lembaga

eksekutif.

Page 80: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

KepDirjen tentang Ormawa 73

c. Unit Kegiatan Mahasiswa/Uni Kegiatan Khusus

(UKM/UKK) hanya berada di tingkat

Universitas/Institut/Sekolah Tinggi

2. Organisasi kemahasiswaan di tingkat Fakultas dapat

dibedakan ke dalam tiga jenis, yaitu:

a. Senat Mahasiswa Fakultas (SEMA-F),

b. Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (DEMA-F),

c. Himpunan Mahasiswa Jurusan/Prodi (HMJ/HM-PS).

3. Bentuk atau badan kelengkapan organisasi kemahasiswaan

yang lain dapat ditetapkan berdasarkan kesepakatan antar

mahasiswa selama tidak bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan statuta PTKI yang

bersangkutan.

4. Organisasi kemahasiswaan antar-PTKI yang sejenis

menyesuaikan dengan bentuk kelembagaan di bawah

pembinaan dan tanggungjawab Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam.

E. STRUKTUR ORGANISASI MAHASISWA

1. Struktur Organisasi Mahasiswa Universitas dan Institut.

Page 81: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

74 KepDirjen tentang Ormawa

2. Struktur Organisasi Mahasiswa Sekolah Tinggi .

F. KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB

1. Kedudukan organisasi kemahasiswaan adalah sebagai

kelengkapan non-struktural pada PTKI yang

bersangkutan.

2. Organisasi kemahasiswaan Perguruan Tinggi Keagamaan

Islam mempunyai fungsi sebagai:

a. Perwakilan mahasiswa PTKI untuk menampung

dan menyalurkan aspirasi mahasiswa, menetapkan

garis-garis besar program dan kegiatan mahasiswa;

b. Wahana komunikasi antar sivitas akademika;

c. Wahana pengembangan potensi mahasiswa sebagai

insan akademis, calon ilmuwan dan intelektual yang

berguna bagi masyarakat;

d. Wahana pengembangan intelektual, bakat dan minat,

pelatihan keterampilan, organisasi, manajemen, dan

kepemimpinan mahasiswa;

e. Sarana pembinaan dan pengembangan kader-kader

agama dan bangsa yang berpotensi dalam

Page 82: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

KepDirjen tentang Ormawa 75

melanjutkan kesinambungan pembangunan

nasional;

f. Sarana pemeliharaan dan pengembangan ilmu yang

dilandasi oleh norma akademis, etika, moral, dan

wawasan kebangsaan.

3. Mekanisme tanggung jawab organisasi kemahasiswaan

ditetapkan melalui kesepakatan antara mahasiswa dengan

pimpinan PTKI dengan tetap berpedoman bahwa pimpinan

PTKI merupakan penanggungjawab segala kegiatan di

Perguruan Tinggi Keagamaan Islam setempat

4. Pengurus organisasi kemahasiswaan disahkan dan

dilantik oleh pimpinan PTKI sesuai dengan

kedudukan/tingkat organisasi yang bersangkutan;

Rektor/Ketua untuk tingkat Perguruan Tinggi, dan

Dekan/Kajur untuk tingkat Fakultas/ Jurusan.

5. Pengurus organisasi kemahasiswaan bertanggungjawab

kepada pimpinan PTKI sesuai dengan kedudukan tingkat

oraganisasinya

G. TUGAS DAN WEWENANG ORGANISASI KEMAHASISWAAN

1. Senat Mahasiswa (SEMA)

SEMA adalah lembaga dalam struktur organisasi

kemahasiswaan yang memegang fungsi kontrol

terhadap pelaksanaan Garis Besar Haluan Program

(GBHP) lembaga kemahasiswaan PTKI. SEMA sekaligus

sebagai lembaga normatif atau legislatif dan perwakilan

tertinggi di lingkungan mahasiswa PTKI, yang memiliki

fungsi menampung dan menyalurkan aspirasi

mahasiswa, dan memiliki peran legislasi sebagai

subsistem kelembagaan non-struktural di tingkat PTKI.

Sistem kerjanya adalah “kolektif-kolegial”. Kolektif berarti

bahwa dalam mengambil ketetapan dan keputusan yang

Page 83: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

76 KepDirjen tentang Ormawa

mengatasnamakan SEMA harus dilakukan melalui

sebuah persidangan yang melibatkan anggota-

anggotanya. Sedangkan yang dimaksud dengan kolegial

adalah tidak adanya stratifikasi antar anggota, tidak ada

perbedaan hak dan kewajiban, kecuali pada tanggung

jawab fungsional administratif yang telah disepakati.

SEMA memiliki tugas:

a. Sebagai mitra kerja DEMA dalam melaksanakan

kebijakan organisasi kemahasiswaan PTKI.

b. Menyerap dan mengakomodir aspirasi mahasiswa

dan menyalurkannya pada pihak-pihak yang terkait.

c. Memperjuangkan hak-hak akademik dan

kemahasiswaan.

d. Merumuskan norma-norma dan aturan-aturan dalam

pelaksanakan kegiatan kemahasiswaan yang tidak

bertentangan dengan aturan yang lebih tinggi.

e. Merumuskan AD/ART organisasi mahasiswa PTKI

dengan tetap berdasarkan pada peraturan dan

perundangan yang berlaku.

f. Menetapkan garis-garis besar program kerja SEMA.

Wewenang SEMA ialah:

a. Melakukan koordinasi dengan Senat Mahasiswa

Fakultas (SEMA-F)di tingkat universitas/institut.

b. Menyelenggarakan musyawarah sebagai wujud

kedaulatan tertinggi organisasi mahasiswa.

c. Meminta progress report DEMA atas pelaksanaan

program kerjanya.

Pertanggungjawaban SEMA:

a. Sebagai badan normatif dan perwakilan tertinggi

lembaga mahasiswa, SEMA wajib menyampaikan

Page 84: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

KepDirjen tentang Ormawa 77

pertanggungjawaban kepada mahasiswa dalam

sidang paripurna.

b. Mekanisme sidang paripurna diatur lebih lanjut oleh

mahasiswa dan disetujui melalui keputusan

Rektor/Ketua.

c. Sebagai subsistem kelembagaan non-struktural

tingkat Perguruan Tinggi, SEMA bertanggungjawab

kepada Rektor/Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan

atau Ketua/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan.

SEMA Fakultasbertanggungjawab kepada

Dekan/Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

2. Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA)

Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) adalah organisasi

yang berkewajiban untuk melaksanakan ketetapan Senat

Mahasiswa (SEMA). DEMA merupakan organisasi

eksekutif mahasiswa di tingkat PTKI.

Status Dewan Eksekutif Mahasiswa adalah:

a. Organisasi yang mengkoordinasikan kegiatan

kemahasiswaan tingkat PTKI.

b. Subsistem kelembagaan non-struktural tingkat PTKI.

Fungsinya adalah:

c. Sebagai pelaksana program organisasi

kemahasiswaan.

d. Sebagai lembaga yang mengkordinasikan dan

menginstruksikan pelaksanaan kegiatan

kemahasiswaan di tingkat PTKI.

e. Memberikan instruksi kepada UKM/UKK dalam

rangka pelaksanaan kegiatan kegiatan

kemahasiswaan di tingkat PTKI

Dalam melaksanakan fungsinya, DEMA bertugas:

Page 85: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

78 KepDirjen tentang Ormawa

a. Menjabarkan dan melaksanakan program organisasi

dan ketetapan SEMA lainnya dalam bentuk program

kerja.

b. Mengkomunikasikan dan menginformasikan kegiatan

kemahasiswaan di tingkat PTKI.

c. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan

kemahasiswaan.

Pertanggungjawaban DEMA:

a. DEMA menyampaikan laporan kegiatan dalam sidang

paripurna SEMA.

b. Sebagai subsistem kelembagaan non-struktural

tingkat PTKI, DEMA bertanggung jawab kepada

Rektor/Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan atau

Ketua/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan. DEMA

Fakultasbertanggung jawab kepada Dekan/Wakil

Dekan Bidang Kemahasiswaan

3. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

UKM adalah organisasi wadah pengembangan kegiatan

minat, bakat, dan keterampilan mahasiswa di tingkat

PTKI. Keanggotaannya terdiri dari para mahasiswa lintas

fakultas dan jurusan/prodi. Unit kegiatan ini berfungsi

sebagai wadah bagi mahasiswa PTKI yang memiliki

kesamaan orientasi dalam pengembangan minat, bakat,

dan keterampilan. Kepengurusannya adalah otonom

masing-masing unit sesuai dengan AD/ART masing-

masing.

Status Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah:

a. Organisasi pengembangan kegiatan minat, bakat, dan

keterampilan mahasiswa di tingkat PTKI sesuai

dengan pengembangan bakat minat dan keahlian.

Page 86: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

KepDirjen tentang Ormawa 79

b. Subsistem kelembagaan non-struktural tingkat PTKI.

Fungsinya adalah:

c. Sebagai pelaksana program organisasi

kemahasiswaan secara spesifik untuk pengembangan

bakat, minat dan keahlian mahasiswa.

d. Berkordinasi dan mentaati perintah (instruksi) DEMA

untuk terlaksananya kegiatan kemahasiswaan di

tingkat Perguruan Tinggi.

Dalam melaksanakan fungsinya, UKM bertugas:

a. Menjabarkan dan melaksanakan program organisasi

dan ketetapan DEMA dalam bentuk program kerja.

b. Mengkomunikasikan dan menginformasikan kegiatan

kemahasiswaan di tingkat PTKI dengan DEMA.

Pertanggungjawaban UKM :

a. UKM/UKK sebagai unit kegiatan mahasiswa otonom,

maka bertanggungjawab kepada anggotanya sesuai

dengan AD/ART masing- masing.

b. Sebagai subsistem kelembagaan non-struktural

tingkat Perguruan Tinggi, UKM/UKK

bertanggungjawab kepada Rektor/Wakil Rektor

Bidang Kemahasiswaan atau Ketua/Wakil Ketua

Bidang Kemahasiswaan dan Ketua DEMA.

4. Unit Kegiatan Khusus (UKK)

Secara fungsional wadah kegiatan kemahasiswaan ini

sama dengan UKM. Hanya saja unit kegiatan

kemahasiswaan yang berada di bawah unit ini secara

struktural juga memiliki jalur organisatoris di luar

kampus, seperti: Praja Muda Karana (PRAMUKA),

Resimen Mahasiswa (MENWA), Koperasi Mahasiswa

(KOPMA), Korp Suka Rela Remaja (KSR) –Palang

Page 87: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

80 KepDirjen tentang Ormawa

Merah Indonesia (PMI), dan organisasi lain yang

mempunyai hubungan struktural di luar kampus.

Status Unit Kegiatan Khusus (UKK) adalah:

a. Organisasi pengembangan kegiatan minat, bakat,

dan keterampilan mahasiswa di tingkat PTKI yang

bersifat khusus.

b. Subsistem kelembagaan non-struktural tingkat PTKI.

Fungsinya adalah:

a. Sebagai pelaksana program organisasi

kemahasiswaan secara khusus yang tidak ditangani

secara spesifik oleh UKM.

b. Berkordinasi dan mentaati perintah (instruksi) DEMA

untuk terlaksananya kegiatan kemahasiswaan di

tingkat Perguruan Tinggi.

Dalam melaksanakan fungsinya, UKK bertugas:

a. Menjabarkan dan melaksanakan program organisasi

dan ketetapan DEMA dalam bentuk program kerja.

b. Mengkomunikasikan dan menginformasikan kegiatan

kemahasiswaan di tingkat PTKI dengan DEMA.

Pertanggungjawaban UKK :

a. UKM/UKK sebagai unit kegiatan mahasiswa otonom,

maka bertanggungjawab kepada anggotanya sesuai

dengan AD/ART masing- masing.

b. Sebagai subsistem kelembagaan non-struktural

tingkat Perguruan Tinggi, UKM/UKK

bertanggungjawab kepada Rektor/Wakil Rektor

Bidang Kemahasiswaan atau Ketua/Wakil Ketua

Bidang Kemahasiswaan dan Ketua DEMA.

5. Senat Mahasiswa Fakultas (SEMA-F)

Page 88: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

KepDirjen tentang Ormawa 81

SEMA-F sebagai organisasi normatif di tingkat fakultas

menampung dan menyalurkan aspirasi dalam bentuk

peran-peran legislasi yang merupakan subsistem

kelembagaan non-struktural di tingkat fakultas.

Status SEMA-F adalah:

a. Organisasi normatif mahasiswa tingkat fakultas.

b. Organisasi perwakilan tertinggi organisasi mahasiswa

di tingkat fakultas

c. Subsistem kelembagaan non-struktural di tingkat

fakultas.

Fungsi SEMA-F adalah:

a. Merumuskan norma-norma yang berlaku di

lingkungan lembaga kemahasiswaan tingkat fakultas.

b. Menetapkan kebijakan organisasi di tingkat fakultas.

Wewenang SEMA-F adalah:

a. Menyelenggarakan musyawarah organisasi

mahasiswa tingkat fakultas.

b. Mengontrol kinerja DEMA-F, HMJ/HM-PS dalam

melaksanakan kebijakan organisasi.

c. Menyelenggarakan musyawarah mahasiswa di tingkat

fakultas/jurusan

d. Meminta progress report DEMA-F, HMJ/HM-PS atas

pelaksanaan program kerjanya.

e. Menyelenggarakan musyawarah terkait dengan fungsi

normatif.

Pertanggungjawaban SEMA-F:

a. Sebagai organisasi perwakilan mahasiswa fakultas,

SEMA-F bertanggungjawab kepada mahasiswa dalam

sidang paripurna.

Page 89: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

82 KepDirjen tentang Ormawa

b. Mekanisme sidang paripurna diatur lebih lanjut oleh

mahasiswa dan disetujui melalui keputusan

Dekan/Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

c. Sebagai subsistem kelembagaan non-struktural

tingkat fakultas, SEMA-F bertanggungjawab kepada

Dekan/Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

6. Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (DEMA-F)

Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (DEMA-F)

berfungsi sebagai pelaksana harian kegiatan mahasiswa

di tingkat fakultas dan berkewajiban untuk

melaksanakan garis-garis besar program kerja

mahasiswa fakultas. Untuk kegiatan internal, DEMA-F

memiliki hak otonomi, sedangkan yang menyangkut

kegiatan eksternal yang membawa nama PTKI harus

berkoordinasi dengan DEMA. Dalam pelaksanaan

kegiatan-kegiatan terpusat yang dilaksanakan oleh

DEMA, DEMA-F berada di bawah koordinasi DEMA

universitas/institut/sekolah tinggi.

Pertanggungjawaban DEMA-F:

a. Sebagai lembaga eksekutif mahasiswa fakultas

dalam melaksanakan GBPK, DEMA-F

bertanggungjawab kepada mahasiswa dalam sidang

paripurna SEMA-F.

b. Sebagai subsistem kelembagaan non-struktural

tingkat fakultas, DEMA- F bertanggungjawab kepada

Dekan.

7. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan/atau

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HM-PS)

Lembaga ini merupakan lembaga eksekutif di tingkat

jurusan/program studi. HMJ/HM-PS berfungsi sebagai

pelaksana kegiatan mahasiswa di tingkat

Page 90: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

KepDirjen tentang Ormawa 83

jurusan/program studi. HMJ/HM-PS memiliki jalur

koordinatif kegiatan dengan DEMA-F. Tata kerja

HMJ/HM-PS adalah otonom ke anggota di masing-masing

jurusan/program studi.

Status HMJ/HM-PS adalah:

a. Lembaga kemahasiswaan di tingkat jurusan/prodi

sebagai pelaksana program kerja kegiatan

kemahasiswaan sesuai dengan bidang

jurusan/prodinya.

b. Subsistem kelembagaan non-struktural tingkat

jurusan/program studi.

Fungsi HMJ/HM-PS adalah:

a. Sebagai wadah untuk menjabarkan, melaksanakan,

dan mengembangkan kegiatan kemahasiswaan sesuai

dengan jurusan atau prodinya.

b. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan

kemahasiswaan di tingkat jurusan/prodi

Tugas HMJ/HM-PS adalah menjabarkan, melaksanakan,

dan mengembangkan kegiatan kemahasiswaan sesuai

dengan jurusan atau prodinya sebagaimana digariskan

oleh GBPK.

Pertanggungjawaban HMJ/HM-PS:

a. Sebagai lembaga organisasi kemahasiswaan di tingkat

jurusan/prodi, HMJ/HM-PS bertanggungjawab

kepada mahasiswa yang disampaikan dalam

musyawarah mahasiswa jurusan/prodi.

b. Sebagai subsistem kelembagaan non-struktural

jurusan/prodi, HMJ/HM-PS bertanggungjawab

kepada Ketua Jurusan/Ketua Program Studi.

Page 91: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

84 KepDirjen tentang Ormawa

H. KEPENGURUSAN, ANGGOTA DAN MASA BAKTI

1. Pengurus organisasi kemahasiswaan pada masing-masing

tingkatan sekurang-kurangnya terdiri atas: Ketua,

Sekretaris, Bendahara, dan Bidang- Bidang.

2. Jumlah anggota pengurus organisasi kemahasiswaan

ditetapkan berdasarkan kebutuhan dengan berpegang

pada prinsip efisiensi dan efektifitas.

3. Pengurus sebagaimana disebut pada poin 1 dipilih melalui

mekanisme pemilihan yang tata cara dan mekanismenya

ditetapkan oleh Senat Mahasiswa (SEMA) di tingkat PTKI

dan/atau Senat Mahasiswa Fakultas (SEMA-F) di tingkat

fakultas sesuai dengan tata tertib mahasiswa.

4. Calon ketua di masing-masing tingkatan :

a. Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,25.

b. Minimal duduk di semester V dan maksimal duduk di

semester VII.

c. Sudah mengikuti Pengenalan Budaya Akademik dan

Kemahasiswaan yang dibuktikan dengan sertifikat

d. Mampu membaca al-Qur’an dengan baik dan benar.

e. Tidak pernah melanggar kode etik mahasiswa yang

dibuktikan dengan melampirkan Surat Keterangan

Berkelakuan Baik (SKBB) dari Fakultas untuk

SEMA/DEMA Universitas/Institut dan UKM/UKK, dan

dari Kajur/Kaprodi untuk SEMA /DEMA Fakultas.

f. Memperoleh rekomendasi dari Ketua Program Studi

untuk program studi, Ketua Jurusan untuk tingkat

jurusan, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan

Kerjasama untuk tingkat fakultas, Wakil Ketua Bidang

Kemahasiswaan untuk tingkat Sekolah Tinggi dan

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan untuk tingkat

Universitas/Institut.

Page 92: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

KepDirjen tentang Ormawa 85

5. Anggota organisasi kemahasiswaan pada masing-

masing tingkat adalah seluruh mahasiswa yang terdaftar

dan masih aktif dalam kegiatan akademik.

6. Masa bakti pengurus organisasi kemahasiswaan adalah 1

(satu) tahun dan khusus untuk ketua tidak dapat dipilih

kembali untuk periode berikutnya di jenjang yang sama.

I. SYARAT DAN TATA CARA PEMILIHAN

1. SENAT MAHASISWA (SEMA)

a. Syarat-syarat Calon Pengurus/Perwakilan

1. Berstatus sebagai mahasiswa aktif.

2. Memiliki IPK minimal 3,25

3. Duduk pada semester V – VII.

4. Mampu membaca al-Qur’an.

5. Pernah menjadi pengurus Ormawa intra kampus

yang dibuktikan dengan Surat Keputusan (SK).

6. Sehat jasmani dan rohani.

7. Bersedia dicalonkan dan/atau mencalonkan diri

secara tertulis.

8. Menyatakan kesediaan secara tertulis untuk tidak

menjadi pengurus pada organisasi ekstra kampus

atau partai politik selama menjabat.

9. Tidak pernah melanggar tata tertib dan kode etik

mahasiswa.

10. Memiliki visi, misi, dan program yang jelas.

11. Mendapatkan rekomendasi tertulis dari Wakil

Rektor/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan

untuk tingkat universitas/institut/sekolah tinggi.

b. Anggota Senat Mahasiswa:

1. Anggota Senat Mahasiswa Universitas/Institut

berasal dari utusan Fakultas.

Page 93: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

86 KepDirjen tentang Ormawa

2. Anggota Senat Mahasiswa Fakultas berasal dari

utusan HMJ.

3. AnggotaSenat Mahasiswa Sekolah Tinggi berasal

dari utusan HM-PS.

4. Pemilihan anggota Senat Mahasiswa dilaksanakan

melalui perwakilan dengan proporsi: 1

Jurusan/Prodi 1 wakil.

c. Tata cara pemilihan Ketua Senat Mahasiswa:

1. Ketua Senat Mahasiswa dipilih dari dan oleh

anggota SEMA

2. Pemilihan Ketua SEMA berdasarkan musyawarah

mufakat atau pemungutan suara.

3. Ketua terpilih menyusun komposisi pengurus

SEMA.

4. Pengurus SEMA ditetapkan oleh

Rektor/Ketua/Dekan.

2. DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA (DEMA) DAN HMJ/HM-

PS

a. Syarat-Syarat Calon Ketua

1. Berstatus sebagai mahasiswa aktif.

2. Memiliki IPK minimal 3,25.

3. Duduk pada semester V – VII.

4. Mampu membaca al-Qur’an.

5. Pernah menjadi pengurus Ormawa intra kampus

yang dibuktikan dengan SK.

6. Sehat jasmani dan rohani.

7. Bersedia dicalonkan dan atau mencalonkan diri

secara tertulis.

Page 94: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

KepDirjen tentang Ormawa 87

8. Menyatakan kesediaan secara tertulis untuk tidak

menjadi pengurus pada organisasi ekstra kampus

atau partai politik selama menjabat

9. Tidak pernah melanggar tata tertib dan kode etik

mahasiswa.

10. Memiliki visi, misi dan program yang jelas.

11. Mendapatkan rekomendasi tertulis dari Wakil

Rektor/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan

untuk tingkat universitas/institut/sekolah tinggi.

b. Tata Cara PemilihanKetua DEMA

1. Senat Mahasiswa membentuk panitia pemilihan

berdasarkan tata tertib pemilihan dan diusulkan

ke pimpinan PTKI untuk ditetapkan.

2. Tata tertib pencalonan ketua DEMA diatur oleh

Senat Mahasiswa tingkat perguruan tinggi.

3. Komposisi panitia terdiri atas Ketua, Sekretaris,

Bendahara, dan Anggota.

4. Tugas panitia melaksanakan penjaringan bakal

calon, penetapan calon, dan pelaksanaan

pemilihan ketua Dema.

5. Unsur panitia terdiri atas perwakilan lembaga-

lembaga kemahasiswaan.

6. Kriteria panitia:

a. Berstatus sebagai mahasiswa aktif yang

dibuktikan dengan menunjukkan slip

pembayaran SPP.

b. Pernah menjadi pengurus lembaga intra

kampus.

c. Bersedia menjadi panitia yang dibuktikan

dengan pernyataan tertulis.

Page 95: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

88 KepDirjen tentang Ormawa

d. Tidak diperkenankan mencalonkan diri

sebagai kandidat/calon ketua DEMA.

e. Minimal menduduki semester IV dan

maksimal semester VIII.

7. Panitia menyampaikan hasil pemilihan kepada

Senat Mahasiswa untuk diteruskan kepada

pimpinan PTKI dengan melampirkan berita acara

pemilihan.

8. Penyampaian hasil pemilihan dilakukan paling

lambat 7 hari setelah pemilihan.

9. Pimpinan PT menetapkan dan melantik pengurus

DEMA terpilih.

10. Pemilihan Ketua DEMA dilaksanakan dengan

menggunakan sistem perwakilan. Yang dimaksud

dengan sistem perwakilan ialah:

a. Bahwa Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa

dipilih oleh wakil dari Jurusan atau Program

Studi.

b. Wakil dari masing-masing Jurusan atau

Program Studi diutus oleh HMJ atau HM-PS.

c. Tata Cara Pemilihan Ketua HMJ/HM-PS

1. Senat Mahasiswa Fakultas/Sekolah Tinggi

membentuk panitia pemilihan berdasarkan tata

tertib pemilihan dan diusulkan ke Dekan/Ketua

untuk ditetapkan.

2. Tata tertib pencalonan ketua HMJ/HM-PS diatur

oleh Senat Mahasiswa Fakultas/Sekolah Tinggi.

3. Komposisi panitia terdiri atas Ketua, Sekretaris,

Bendahara, dan Anggota.

Page 96: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

KepDirjen tentang Ormawa 89

4. Tugas panitia melaksanakan penjaringan bakal

calon, penetapan calon, dan pelaksanaan

pemilihan ketua HMJ/HM-PS.

5. Unsur panitia berasal dari perwakilan Komisariat

Mahasiswa (kosma) pada masing-masing kelas.

6. Kriteria panitia:

a. Berstatus sebagai mahasiswa aktif yang

dibuktikan dengan menunjukkan slip

pembayaran SPP.

b. Bersedia menjadi panitia yang dibuktikan

dengan pernyataan tertulis

c. Tidak diperkenankan mencalonkan diri

sebagai kandidat/calon ketua HMJ/HM-PS

d. Minimal menduduki semester IV dan

maksimal semester VIII

J. SANKSI ORMAWA

1. Sanksi Ringan berupa peringatan tertulis diberikan

apabila:

a. Mengabaikan arahan pimpinan

b. Menyalahgunakan secretariat Ormawa untuk

kepentingan pribadi.

c. Tidak memelihara inventaris dan fasilitas kampus.

2. Saksi Sedang berupa pemblokiran anggaran diberikan

apabila:

a. Menyalahgunakan wewenang atas nama OrmawA.

b. Tidak membuat laporan kegiatan

c. Mengadakan kegiatan yang tidak sejalan dengan visi,

misi, dan tujuan PTKI.

3. Sanksi berat berupa pembekukan Ormawa apabila:

a. Melanggar Pedoman Umum Ormawa

b. Melanggar AD/ART Ormawa

Page 97: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)

90 KepDirjen tentang Ormawa

c. Tidak beraktifitas selama 6 bulan atau tidak

berkembang atau tidak mempunyai anggota yang

signifikan

d. Mengalami konflik internal pengurus yang

berkepanjangan

e. Mengadakan kegiatan yang tidak sejalan dengan visi,

misi, dan tujuan Kementerian Agama RI.

K. YANG BERWENANG MEMBERIKAN SANKSI

Yang berwenang memberikan sanksi adalah Pimpinan PTKI,

Rektor/Ketua atau Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang

Kemahasiswaan PTKI.

L. PENUTUP

Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini akandiatur

oleh PTKI masing-masing.

DIREKTUR JENDERAL,

TTD

KAMARUDDIN AMIN

Page 98: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

KODE ETIK

MAHASISWA IAIN BUKITTINGGI

Page 99: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Kode Etik Mahasiswa 91

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Keputusan Rektor ini, yang dimaksud dengan:

a. IAIN Bukittinggi adalah sebuah perguruan tinggi negeri dibawah

kementerian agama yang menyelenggarakan kegiatan tridrma

perguruan tinggi.

b. Fakultas adalah semua fakultas yang ada di lingkungan IAIN

Bukittinggi.

c. Program Studi adalah Pelaksana akademik dalam satu disiplin

ilmu di bawah fakultas dan pascasarjana

d. Rektor adalah rektor IAIN Bukittinggi

e. Dekan adalah dekan fakultas IAIN Bukittinggi

f. Direktur adalah Direktur Program Pascasarjana IAIN

Bukittinggi

g. Ketua Program Studi adalah ketua program studi pada IAIN

Bukittinggi

h. Dosen adalah tenaga pendidik professional dengan tugas utama

menjalankan tridharma perguruan tinggi.

i. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar pada IAIN

Bukittinggi

j. Masyarakat kampus adalah satuan yang terdiri dari dosen,

mahasiswa, dan tenaga kependidikan di IAIN Bukittinggi.

k. Kode Etik Mahasiswa adalah pedoman tertulis yang merupakan

standar prilaku mahasiswa IAIN Bukittinggi dalam berinteraksi

baik di dalam maupun luar kampus.

l. Pelanggaran kode etik adalah segala bentuk tulisan, ucapan, dan

perbuatan mahasiswa yang bertentangan dengan ketentuan yang

berlaku dalam keputusan ini;

m. Penegakan Kode Etik adalah usaha menjalankan dan mengawasi

agar tidak terjadi pelanggaran kode etik

n. Sanksi adalah hukuman akademik atau administratif yang

dijatuhkan kepada mahasiswa atas pelanggaran yang

dilakukannya;

Page 100: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

92 Kode Etik Mahasiswa

o. Dewan Kehormatan adalah tim mempunyai wewenang untuk

memproses pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh

mahasiswa yang ditunjuk dan di SK kan oleh Rektor;

p. Kegiatan akademik adalah kegiatan pembelajaran di dalam dan

atau diluar ruang kulia, studio dan atau laboratorium, pengerjaan

tugasa-tugas, evaluasi pembelajaran dan kegiatan administrasi

yang menyertainya.

q. Kegiatan Non akademik adalah kegiatan diluar pembelajaran di

luar kegiatan pembelajaran seperti kegiatan pramuka, olahraga

dan lain-lain.

Page 101: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Kode Etik Mahasiswa 93

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

Maksud kode etik ini adalah :

1. Menjadi pedoman bagi seluruh mahasiswa IAIN Bukittinggi

sebagai civitas akademika tentang pola fikir, sikap dan perilaku

dalam tanggung jawabnya melaksanakan Tri Dharma Perguruan

Tinggi IAIN Bukittinggi.

2. Menegakkan dan menjunjung tinggi ajaran Islam dan adat

istiadat yang berlaku baik di dalam maupun di luar kampus.

Pasal 3

Tujuan kode etik mahasiswa IAIN Bukittinggi adalah untuk:

a. Terbentuknya mahasiswa yang bertaqwa, berilmu dan

berakhlak mulia;

b. Terciptanya proses pendidikan yang tertib, teratur dalam

iklim akademik yang kondusif; berdisiplin dan beretika bagi

terlaksananya tridarma perguruan tinggi.

c. Terpeliharanya harkat, martabat dan wibawa Institusi sebagai

Perguruan Tinggi Islam;

Page 102: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

94 Kode Etik Mahasiswa

BAB III

HAK DAN KEWAJIBAN MAHASISWA

Pasal 4

Mahasiswa IAIN Bukittinggi mempunyai kewajiban :

a. Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

b. Taat beribadah dan mengamalkan ajaran agama Islam.

c. Setia kepada NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

d. Mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan yang berlaku,

baik di tingkat Institut, Fakultas maupun di tingkat program

studi.

e. Mentaati semua ketentuan Administrasi penyelenggaraan

pendidikan yang dibebankan kepada mahasiswa.

f. Saling menghargai sesama mahasiswa.

g. Bersikap sopan, santun dan hormat terhadap pimpinan, Dosen

dan tenaga kependidikan.

h. Memelihara hubungan social dengan baik dalam kehidupan

bermasyarakat baik di dalam maupun di luar kampus

i. Berpakaian dan bergaul secara Islami, baik di dalam maupun

diluar kampus;

j. Memelihara sarana dan prasarana serta menjaga kebersihan,

ketertiban dan keamanan kampus;

k. Menciptakan suasana perkuliahan yang kondusif.

l. Menjaga wibawa dan nama baik almamater.

m. Menghormati perkuliahan yang sedang berlansung.

n. Memelihara hubungan baik dalam pergaulan bermasyarakat di

dalam dan diluar kampus.

Pasal 5

Mahasiswa IAIN Bukittinggi mempunyai hak :

a. Memperoleh pendidikan, pengajaran, bimbingan dan pengarahan

dari pimpinan dan dosen dalam pengkajian dan pengembangan

ilmu pengetahuan sesuai dengan kaidah keilmuan dan keislaman..

b. Menggunakan dan mengembangkan kebebasan akademik secara

bertanggungjawab guna mendalami Ilmu Agama Islam dan Ilmu

Page 103: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Kode Etik Mahasiswa 95

Pengetahuan Umum sesuai dengan peraturan yang berlaku di

IAIN Bukittinggi.

c. Memperoleh layanan akademik, administrasi dan

kemahasiswaan.

d. Mengikuti kegiatan akademik dan kemahasiswaan yang dilakukan

oleh civitas akadmika;

e. Memperoleh informasi akademik dan non akademik dengan

cepat dan transparan baik secara lisan maupun tulisan.

f. Memperoleh penghargaan atas prestasi yang dicapai sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

g. Menyampaikan aspirasi dan pendapat berupa usul, saran dan

kritik, baik secara lisan maupun tulisan secara santun, etis dan

bertanggungjawab.

h. Memanfaatkan sarana dan prasarana IAIN Bukittinggi dalam

rangka penyelenggraaan kegiatan akademik dan non akademik

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

i. Mengundurkan diri sebagai mahasiswa Institut.

Page 104: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

96 Kode Etik Mahasiswa

BAB IV

BUSANA, PENAMPILAN DAN PERGAULAN

Pasal 6

Busana dan penampilan

Busana dan penampilan dalam layanan akademik dan non akademik

mahasiswa IAIN Bukittinggi adalah sebagai berikut:

1) Busana Mahasiswa

a. Berpakaian sopan, rapi, bersih dan menutup aurat,

dengan model kemeja, tidak kaos oblong.

b. Memakai celana panjang berbahan dasar dengan pola

standar, selain jeans dan sejenisnya.

c. Bersepatu dan berkaus kaki.

d. Berambut pendek, rapi, tidak jabrit, tidak diwarnai dan

tidak memakai aksesoris.

2) Busana Mahasiswi sebagai berikut :

a. Memakai baju kurung (bukan gamis), longgar, menutupi

pinggul, tidak tembus pandang.

b. Memakai rok, tidak berbelah, tidak kembang, dan tidak

transparan.

c. Memakai mudawarah, atau jilbab yang menutupi dada

tanpa kreasi dengan menampakkan wajah .

d. Tidak memakai perhiasan yang berlebihan.

e. Pakai sepatu dan kaus kaki yang menutupi betis.

3) Pakaian ujian :

a. Pria baju putih lengan panjang, celana warna gelap

terbuat dari bahan dasar, bersepatu dan kaus kaki.

b. Wanita, baju kurung warna putih, rok hitam, mudawarah

atau jilbab warna putih, sepatu dan kaus kaki yang

menutupi betis

4) Pakaian wisuda :

a. Wisudawan : memakai kemeja putih lengan panjang,

celana panjang warna hitam/gelap berbahan dasar,

bersepatu pakai kaus kaki, pakai dasi, rambut pendek dan

rapi, serta tidak diwarnai dan jabrit,

Page 105: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Kode Etik Mahasiswa 97

b. Wisudawati :

Baju kurung dengan syarat : tidak transparan, tidak

sempit, minimal 10 cm di atas lutut dan tidak

melampaui betis, warna sesuai dengan kesepakatan

fakultas,

Rok terbuat dari kain panjang atau songket yang tidak

berbelah dan tidak transparan.

Memakai sepatu, highheels maksimal 5 cm dan pakai

kaus kaki yang menutupi betis.

Memakai mudawarah tidak memakai aksesoris,

menampakan wajah, tidak memakai sanggul, ( make up

berlebihan ), seperti pakai bulu mata palsu, eyeshadow

dll.

c. Pakaian olah raga ; menutup aurat, sopan, longgar, dan

tidak transparan

d. Pakaian untuk acara-acara resmi dan praktek labor

memakai jaket almamater

Pasal 7

Pergaulan

1. Membudayakan salam, senyum, sapa, sopan dan santun;

2. Menjaga integritas pribadi sebagai warga IAIN Bukittinggi

3. Menjaga pergaulan dengan lawan jenis sesuai dengan ajaran

Islam seperti tidak berdua-duaan dan tidak berboncengan di luar

kewajaran

4. Tidak merokok di sembarang ruangan yang mengganggu

kenyamanan orang lain;

5. Menghormati orang lain tanpa membedakan suku, ras dan status

sosial;

6. Menghargai pendapat orang lain;

7. Bertanggungjawab dalam perbuatannya; dan

8. Menghindari perbuatan yang tidak bermanfaat dan/atau

bertentangan dengan nilai-nilai keislaman, norma adat dan norm

hokum.

Page 106: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

98 Kode Etik Mahasiswa

Pasal 8

Keagamaan

1. Bertakwa kepada Allah SWT dan menjalankan kewajiban sebagai

umat Islam.

2. Membiasakan shalat berjamaah dan amalan-amalan Sunnat

3. Membudayakan membaca dan menghafal Alquran

4. Mengikuti kegitan keagamaan yang ditetapkan oleh institusi

5. Mengembangkan dan mengikuti paham keagamaan yang tidak

menyimpang dari syariat islam dan peraturan perundang undangan

yang berlaku

6. Melakukan kegiatan keagamaan tidak berkaitan dengan kegiatan

politik praktis.

Pasal 9

Standar perilaku dalam ruang kuliah dan/atau laboratorium adalah:

1. Hadir tepat waktu, atau sebelum dosen memasuki ruangan

perkuliahan atau laboratorium;

2. Memulai perkulaiahan dengan membaca basmalah dan ayat

alquran serta diakhir perkuliahan membaca doa;

3. Menghormati mahasiswa lain dengan tidak melakukan perbuatan

yang dapat mengganggu perkuliahan, misalnya menggunakan

hand phone atau alat elekronik lainnya pada saat perkuliahan

berlangsung;

4. Santun dalam mengeluarkan pendapat atau membantah

pendapat;

5. Jujur, tidak menandatangani absensi kehadiran mahasiswa lain

yang diketahuinya tidak hadir dalam perkuliahan;

6. Tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan bahaya

selama di laboraturium tanpa bimbingan dosen atau petugas

laboraturium; dan

7. Tidak merusak dan mengotori ruangan dan inventaris IAIN

Bukittinggi seperti membuang sampah sembarangan, mencoret

meja, kursi dan dinding ruangan.

8. Aturan tempat duduk dipisah antara mahasiswa laki-laki dan

perempuan

Page 107: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Kode Etik Mahasiswa 99

Pasal 10

Standar dalam membuat tugas adalah sebagai berikut:

1. Menyerahkan tugas/laporan tepat waktu;

2. Jujur dalam arti tidak melakukan plagiat atau mempergunakan

tugas/laporan mahasiswa lain;

3. Tidak mempengaruhi dosen agar yang bersangkutan tidak

menyerahkan tugas/laporan dengan janji imbalan baik dalam

bentuk dan nama apapun;

4. Mematuhi etika ilmiah dalam penulisan skripsi/tesis,

misalnya mematuhi ketentuan dan tata cara penulisan,

mengikuti bimbingan, tidak menjiplak karya orang lain (plagiat);

dan

5. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau

fasilitas lainnya kepada dosen atau pihak lainnya dengan tujuan

untuk mempengaruhi proses bimbingan tugas/laporan,

skripsi/tesis.

Pasal 11

Standar dalam mengikuti ujian adalah sebagai berikut:

1. Mematuhi tata tertib ujian yang ditetapkan IAIN Bukittinggi

2. Jujur dalam menjawab soal, tidak melihat buku atau sumber lain

yang tidak dibenarkan, kecuali untuk ujian yang secara tegas

membenarkan hal demikian

3. Tidak menggangu mahasiswa lain yang sedang mengikuti ujian;

4. Tidak mencoret inventaris IAIN Bukittinggi seperti meja, kursi,

dinding dengan itikad tidak baik untuk keperluan memudahkan

menjawab soal ujian;

5. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas

lainnya kepada dosen atau pihak lainnya dengan tujuan untuk

mempengaruhi proses dan hasil ujian;

6. Percaya pada kemampuan sendiri, dalam arti tidak

menggunakan pengaruh orang lain untuk tujuan

mempengaruhi proses dan hasil ujian.

7. Memberikan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan ketika

tidak bisa mengikuti ujian

Page 108: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

100 Kode Etik Mahasiswa

Pasal 12

Standar hubungan antara mahasiswa dengan dosen sebagai berikut:

1. Menghormati dan bersikap sopan terhadap semua dosen dalam

interaksi baik di dalam lingkungan maupun di luar lingkungan

IAIN Bukittinggi tanpa adanya diskriminasi;

2. Menjaga nama baik dosen dan keluarganya;

3. Tidak menyebarluaskan informasi yang tidak baik dan belum

tentu benar mengenai seorang dosen kepada dosen atau pihak

lainnya, kecuali terhadap pelanggaran hukum dan etik yang

diwajibkan berdasarkan ketentuan hukum dan peraturan di

lingkungan IAIN Bukittinggi;

4. Santun dalam mengemukakan pendapat atau

mengungkapkan ketidak sepahaman pendapat tentang

keilmuan yang disertai dengan argumentasi yang rasional;

5. Tidak mengeluarkan ancaman baik secara langsung maupun

tidak langsung terhadap dosen;

6. Menggunakan tata cara yang baik dan bertanggung jawab apabila

mengajukan keberatan atas sikap dosen kepad pimpinannya

disertai dengan bukti yang cukup;

7. Menghargai dan menghormati penilaian dosen;

8. Memtuhi perintah dan petunjuk dosen sepanjang tidak

bertentangan dengan norma hokum dan norm lainnya.

Pasal 13

Standar dalam hubungan antara sesama mahasiswa:

1. Bekerjasama dengan mahasiswa lain dalam menuntut ilmu

pengetahuan;

2. Memiliki solidaritas yang kuat dan saling membantu untuk

tujuan yang baik dan tidak bertentangan dengan norma hukum

atau norma lainnya yang hidup di dalam masyarakat;

3. Menghindari perkataan yang dapat menyakiti perasaan

mahasiswa lain.

4. Tidak melakukan ancaman atau tindakan kekerasan terhadap

sesama mahasiswa baik di dalam lingkungan maupun di luar

lingkungan IAIN Bukittinggi;

Page 109: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Kode Etik Mahasiswa 101

5. Menghormati perbedaan pendapat atau pandangan dengan

mahasiswa lain;

6. Tidak menggangu ketenangan mahasiswa lain yang sedang

mengikuti proses pembelajaran;

7. Tidak mengajak atau mempengaruhi mahasiswa lain untuk

melakukan tindakan tidak terpuji yang bertentangan dengan

norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah

masyarakat.

Pasal 14

Standar dalam hubungan antara mahasiswa dan tenaga kependidikan:

1. Menghormati semua tenaga kependidikan tanpa diskriminasi

2. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau

fasilitas lainnya kepada tenaga kependidikan untuk

mendapatkan perlakuan istimewa atau untuk melakukan

tindakan yang bertentangan dengan hukum dan peraturan di

lingkungan IAIN Bukittinggi;

3. Tidak mengeluarkan ancaman baik secara langsung maupun

tidak langsung terhadap tenaga kependidikan; dan

4. Tidak mengajak atau mempengaruhi tenaga kependidikan

untuk melakukan tindakan tidak terpuji yang bertentangan

dengan norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah

masyarakat.

Pasal 15

Standar hubungan antara mahasiswa dan masyarakat :

1. Bersikap islami;

2. Melakukan perbuatan yang menjunjung tinggi citra baik IAIN

Bukittinggi di tengah masyarakat;

3. Suka menolong masyarakat sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki;

4. Menghindari perbuatan yang melanggar ajaran agama dan

norma yang ada di tengah masyarakat;

5. Mengajak dan memberikan contoh yang baik;

Page 110: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

102 Kode Etik Mahasiswa

Pasal 16

Standar dalam pengembangan bidang minat dan bakat:

1. Menjunjung tinggi kejujuran dan sportifitas dalam setiap

kegiatan.

2. Menjaga sopan santun dalam tutur kata dan perbuatan dalam

setiap kegiatan

3. Mengindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat

anarkhis, merusak dan mengganggu ketertiban;

4. Bekerjasama dalam memperoleh prestasi dengan cara-cara yang

terpuji

5. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau

fasilitas lainnya kepada pihak-pihak pengambil Peraturan

dalam setiap kegiatan

6. Menghindari perbuatan yang merugikan atau mencelakai orang

lain;

7. Mematuhi aturan-aturan yang diwajibkan dalam setiap bidang

kegiatan

Pasal 17

Standar dalam menyampaikan pendapat di luar proses pembelajaran:

1. Tertib, dalam arti tidak dilakukan dengan tindakan-tindakan

anarkis;

2. Menjaga kesnatunan dengan tidak mengucapkan kata-kata yang

merendahkan martabat seseorang;

3. Tidak merusak barang-barang kepentingan pembelajaran atau

kepentingan umum lainnya yang terdapat di lingkungan IAIN

maupun di luar lingkungan IAIN;

4. Mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku,

terutama untuk penyampaian pendapat di luar lingkungan IAIN;

5. Mempersiapkan argumentasi yang rasional yang

mencerminkan citra diri seorang individu yang berpendidikan;

6. Didasarkan pada tujuan dan untuk kepentingan kebenaran;

7. Menghindari kepentingan lain diluar kepentingan kebenaran;

8. Tidak melakukan paksaan atau ancaman kepada pihak lain

selama melakukan penyampaian pendapat;

Page 111: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Kode Etik Mahasiswa 103

9. Tidak menimbulkan gangguan secara signifikan terhadap proses

pembelajaran;dan

10. Berani bertanggungjawab terhadap kebenaran fakta dan

pendapat yang disampaikan.

Page 112: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

104 Kode Etik Mahasiswa

BAB V

PENEGAKAN KODE ETIK

1. Kode etik harus disosialisasikan kepada segenap mahasiswa baru

pada setiap tahun ajaran;

2. Sosialisasi dilakukan secara terus menerus melalui website,

pimpinan, dosen dan tenaga kependidikan

3. Pelaksanaan kode etik diawasi oleh mahasiswa, dosen dan tenaga

kependidikan

4. Dalam rangka pelaksanaan kode etik, dilakukan razia secara

berkala oleh pihak yang terkait

5. Dugaan pelanggaran kode etik disampaikan kepada ketua

program studi

Page 113: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Kode Etik Mahasiswa 105

BAB VI

JENIS-JENIS PELANGGARAN

Pasal 18

Pelanggaran Ringan

a. Melanggar tata tertib perkuliahan dan ujian yang berlaku

b. Melanggar aturan berbusana, penampilan dan pergaulan

c. Menggunakan fasilitas kampus secara tidak bertanggung jawab

yang mengakibatkan timbulnya kerugian.

Pasal 19

Pelanggaran Sedang

a. Mengundang atau membawa pihak luar ke dalam kampus IAIN

Bukittinggi yang dapat menimbulkan keonaran.

b. Mengganggu ketenangan proses pembelajaran atau ketenangan

civitas akademika di lingkungan kampus.

c. Melakukan perbuatan yang mengakibatkan kebisingan,

kegaduhan dan keributan yang mengganggu aktivitas proses

pembelajaran dan perkantoran.

d. Melakukan perkelahian atau tawuran.

e. Melakukan kecurangan akademik.

f. Membiarkan terjadinya pelanggaran kode etik.

g. Menolak jadi saksi dalam pelanggaran kode etik.

h. Berdua-duaan atau berkhalwat dengan lawan jenis yang bukan

mahram atau dengan pasangan yang tidak dihalalkan dalam Islam

baik di dalam maupun di luar kampus.

i. Berboncengan dengan lawan jenis diluar kewajaran.

j. Menampakkan aurat di media sosial dan atau diluar kampus.

k. Memfosting foto bermesraan dengan lawan jenis.

l. Bertato.

Page 114: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

106 Kode Etik Mahasiswa

Pasal 20

Pelanggaran Berat

a. Membawa senjata tajam atau senjata api tanpa izin untuk

kejahatan

b. Memiliki, membawa, mengedarkan dan mempergunakan

narkotika, alcohol, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA) atau

narkotika dan obat-obatan berbahaya (NARKOBA)

c. Membuat dan meminta orang lain membuatkan skripsi, dan tesis

atau melakukan plagiasi dan penjiplakan

d. Demonstrasi yang anarkis

e. Merusak dengan sengaja barang inventaris milik IAIN

f. Memiliki, membawa, menggandakan, meminjam, menjual dan

menyewakan media pornografi

g. Melakukan provokasi dan tindakan lain yang dapat

mencemarkan nama baik IAIN Bukittinggi, golongan, suku, ras

atau individu

h. Memalsukan nilai, tandatangan, stemple, ijazah dan surat-surat

berharga lainnya

i. Melakukan, pencurian, perampasan, pembegalan dan pemalakan

j. Melakukan pergaulan bebas, pemerkosaan, perzinahan, kumpul

kebo, dan LGBT

k. Terlibat dalam organisasi dan idiologi terlarang

l. Melakukan ancaman, menakut-nakuti dan terror atau terlibat

radikalisme/ terorisme

m. Menghina, dan melakukan aktifitas ujaran kebencian terhadap

orang lain

n. Membawa atau menggunakan bahan peledak

o. Menganiaya dan melakukan pembunuhan

p. Melakukan Aborsi atau membantu terjadinya aborsi

q. Melakukan kekerasan fisik dan mental

r. Berjudi

s. Terbukti memiliki kebiasaan mengunjungi tempat-tempat yang

mencemarkan nama baik IAIN Bukittinggi

t. Melakukan perbuatan pidana atau membantu terjadinya

perbuatan pidana.

Page 115: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Kode Etik Mahasiswa 107

BAB VII

JENIS-JENIS SANKSI

Pasal 21

Sanksi ringan

a. Nasehat dan teguran, baik secara lisan maupun tertulis

b. Sanksi material berupa ganti rugi atas barang yang rusak atau

hilang

c. Pengusiran dari ruang kuliah atau ujian

d. Tidak mendapat layanan akadmik, administrasi dan kegiatan

kemahasiswaan;

e. Bagi wisudawan/wisudawati yang melanggar aturan berbusana

tidak diperkenankan memasuki ruangan wisuda.

Pasal 22

Sanksi Menengah

a. Kehilangan hak mengikuti ujian dalam mata kuliah tertentu atau

seluruh mata kuliah selama satu semester

b. Penangguhan dan atau pembatalan hasil ujian untuk mata kuliah

tertentu atau untuk seluruh mata kuliah dalam satu semester

c. Penangguhan penyerahan ijazah dan transkirip nilai asli dalam

jangka waktu tertentu

d. Skorsing selama satu semester atau lebih dari kegiatan akademik

dan kemahasiswaan dan tetap membayar UKT serta terhitung

sebagai masa studi penuh.

e. Dilaporkan kepada pihak yang berwajib

Pasal 23

Sanksi Berat

a. Mengganti barang yang rusak, dirampas, dicuri dan dilakukan

skorsing dua semester atau lebih

b. Pemberhentian dengan hormat sebagai mahasiswa

c. Pemberhentian dengan tidak hormat sebagai mahasiswa

d. Pencabutan gelar akademik dengan tidak hormat

e. Dilaporkan kepada pihak yang berwajib.

Page 116: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

108 Kode Etik Mahasiswa

BAB VIII

TATA CARA DAN PROSEDUR PENJATUHAN SANKSI

Pasal 24

1. Dugaan pelanggaran kode etik diperoleh dari pengaduan baik

lisan maupun tulisan atau laporan dari masyarakat.

2. Setiap orang yang mengetahui dugaan pelanggaran kode etik

dapat melaporkan kepada ketua program studi.

3. Ketua Program studi melakukan Pemeriksaan dan pembuatan

Berita Acara.

4. Hasil berita acara pemeriksaan yang dilakukan Ketua proram

studi disampaikan kepada Dekan.

5. Dekan melanjutkan pemeriksaan berdasarkan laporan yang

disampaikan oleh ketua Program Studi yang tertuang dalam

berita acara pemeriksaan dengan menghadirkan mahasiswa yang

diduga melalukan pelanggaran.

6. Apabila dalam sidang tidak terbukti pelanggaran yang dilakukan,

maka mahasiswa yang bersangkutan dibebaskan.

7. Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Dekan dituangkan dalam

Berita Acara pemeriksaan diserahkan kepada Rektor untuk

diproses.

8. Rektor menunjuk dewan kehormatan untuk menindaklanjuti

BAP yang diserahkan oleh Dekan.

9. Dewan Kehormatan melakukan sidang dengan menghadirkan

mahasiswa yang diduga melakukan pelanggaran.

10. Apabila dalam sidang Dewan kehormatan tidak bisa

membuktikan adanya pelanggaran, maka mahasiswa yang

bersangkutan dibebaskan dari tuntutan dan dituangkan dalam

berita acara persidangan.

11. Apabila Dewan kehormatan bisa membuktikan pelanggaran,

maka Dewan Kehormatan mengusulkan kepada rektor untuk

dijatuhi sanksi sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan.

12. Hasil rumusan dan berita acara pemeriksaan yang dilakukan

Dewan Kehormatan diserahkan kepada Rektor untuk ditindak

lanjuti.

Page 117: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Kode Etik Mahasiswa 109

BAB IX

PENJATUHAN SANKSI

Pasal 25

Pihak yang berhak menjatuhkan sanksi

1. Rektor berwenang menjatuhkan sanksi berat

2. Dekan berwenang menjatuhkan sanksi menengah

3. Ketua Prodi berwenang menjatuhkan sanksi ringan

Pasal 26

Tata cara penjatuhan sanksi

1. Penjatuhan sanksi dilakukan oleh Rektor

a. Rektor menjatuhkan sanksi berdasarkan usulan dewan

kehormatan yang tembusannya disampaikan kepada

mahasiswa yang bersangkutan dan orang tua atau walinya,

serta kepada lembaga atau organisasi yang melakukan

pelanggaran

b. Mahasiswa diberi hak mengajukan keberatan tertulis kepada

Dewan Kehormatan atas usul penjatuhan sanksi berat dari

Dewan Kehormatan dalam tenggang waktu 7 x 24 jam

semenjak surat keputusan tentang sanksi tersebut diterbitkan

c. Rektor menyampaikan keberatan mahasiswa, lembaga atau

organisasi kepada dewan kehormatan untuk mendapatkan

pertimbangan kembali

d. Penjatuhan sanksi berat ditetapkan dengan Surat Keputusan

Rektor atas pertimbangan Senat.

2. Penjatuhan sanksi oleh dekan

a. Dekan menjatuhkan sanksi berdasarkan hasil pemeriksaan

lanjutan yang dilakukan oleh Ketua program studi.

b. Dekan menyampaikan usulan Ketua program study dalam

rapat pimpinan fakultas, dengan menghadirkan mahasiswa

yang bersangkutan untuk didengar keterangannya.

Page 118: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

110 Kode Etik Mahasiswa

c. Penjatuhan sanksi oleh Dekan ditetapkan dengan surat

keputusan Dekan.

3. Penjatuhan sanksi oleh Prodi

a. Ketua Prodi menjatuhkan sanksi berdasarkan hasil

pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran yang dilakukan

oleh mahasiswa atau laporan sumber lain yang dapat

dipercaya dan dipertanggung jawabkan

b. Penjatuhan sanksi oleh ketua prodi ditetapkan secara tertulis

yang disetujui oleh Dekan.

Page 119: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

Kode Etik Mahasiswa 111

BAB X

HAK PEMBELAAN MAHASISWA

Pasal 27

1. Mahasiswa yang diduga melakukan pelanggaran, berhak

mengajukan pembelaan kepada Dewan kehormatan;

2. Pembelaan sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (1) di atas

diajukan sendiri baik lisan maupun tulisan;

3. Mahasiswa yang karena tindakannya berada dalam tahanan

Kepolisian, atau Kejaksaan, atau Pengadilan, pemeriksaan yang

dilakukan Dewan Kehormatan cukup mengecek kebenaran

penahanan dan tuduhan atasnya, dan mahasiswa bersangkutan

kehilangan hak seperti diatur dalam pasal ini;

Page 120: PANDUAN PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN …€¦ · Fungsi dan Tujuan ..... 9 7. Waktu dan Tempat ... budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni , pendidikan,

112 Kode Etik Mahasiswa

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 28

Dengan berlakunya Peraturan ini, Keputusan Rektor IAIN

Bukittinggi No: In.31/HK.00.8/5402015 Tentang Kode Etik

Mahasiswa, dinyatakan tidak berlaku;

Pasal 20

Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan

ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam

peraturan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Bukittinggi

Tanggal, Agustus 2018

Rektor IAIN Bukittinggi,

Dr.Ridha Ahida, M.Hum