panduan pengajaran mengelola keuangan...

Panduan PengajaranMengelola Keuangan BLUD

Panduan PengajaranMengelola Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)Serial Materi Pelatihan PengelolaanKeuangan Daerah 2017

Disusun oleh:

Yayasan PenabuluMendorong Transparansi & AkuntabilitasPengelolaan Keuangan PublikRawa Bambu I, Jalan D No. 6Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520t: (021) 78848321e: [email protected]

Bekerja sama dengan:

KOMPAKKemitraan Pemerintah Australia-IndonesiaJalan Diponegoro No.72Jakarta Indonesia, 10320t: +62 21 8067 5000e: [email protected]

Didukung oleh Pemerintah Australia

Diterbitkan oleh:

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK)Kementerian Keuangan Republik IndonesiaGedung Radius Prawiro Lantai 9Jln. Dr. Wahidin No. 1, Pasar BaruJakarta Pusat 10710Telp: (021) 3509442; (021) 344-9230e: [email protected]

ISBN: 978-xxx-xxxx-xx-x

Edisi Pertama, Mei 2017

Sila perbanyak demi penyebaran pengetahuan

BAB 1Pendapatan dan Biaya

4

TUJUAN

Peserta diharapkan memahami Pengertian Pendapatan dan Biaya, Pengesahan dan Pelaporan mengenai biaya dan Pendapatan dalam BLU dan BLUD.

KATA KUNCI

Fleksibilitas, Ambang Batas, SP3B, cut off, Pendapatan, Biaya, hibah

MEDIA

1. LCD Proyektor

2. Kabel Rol (dengan jumlah titik listrik sebanyak jumlah peserta)

3. Laptop setiap Peserta

4. Whiteboard

5. Spidol

6. Penghapus

REFERENSI

1. PMK Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

2. PP Nomor 23 Tahun 2005 pasal 14

3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92/PMK.05/2011 tentang Rencana Bisnis dan Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum

4. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-30/PB/2011 tentang Mekanisme Pengesahan Pendapatan dan Belanja Satker BLU.

5. Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 pasal 60 tentang pendapatan BLUD

WAKTU

2 Sesi (@45 Menit)

METODA

Metoda partisipatif dengan pendekatan pembelajaran dengan menggunakan pemahaman (pembelajaran orang dewasa) dimana pola penyampaian materi dilandaskan pada golden rule yaitu 10-60-40 dimana 10% (pengantar pelatihan/introduction), 60% (praktik/aktivitas) dan 30% (pemberian teori secara menyeluruh)

5

POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN TUJUAN WAKTU

Pendapatan Dan Biaya Pendapatan

Fleksibilitas

Biaya

1. Memahami pengertian Biaya dan pendapatan menurut aturan yang berlaku untuk BLU dan BLUD, fleksibilitas, pengesahan dan pelaporan Biaya dan Pendapatan BLU dan BLUD

2. Mengetahui dan memahami fungsi dan tata cara mengisi format laporan pendapatan, pernyataan tanggung jawab dan juga format pengeluaran biaya

2 Sesi (@45 Menit)

SILABI METODE MEDIA

1. Pendapatan

2. Fleksibilitas

3. Biaya

Metoda partisipatif dengan pendekatan pembelajaran menggunakan pemahaman (pembelajaran orang dewasa) di mana pola penyampaian materi dilandaskan pada golden rule yaitu 10-60-40 di mana 10% (pengantar pelatihan/introduction), 60% (praktik/aktivitas) dan 30% (pemberian teori secara menyeluruh)

1. LCD Proyektor



4. Whiteboard

5. Spidol

6. Penghapus

6

RINCIAN ALUR PEMBELAJARAN

KEGIATAN 1: Pendahuluan materi Pengertian Pendapatan dan Biaya

TUJUAN: Memahami pengertian Pendapatan dan biaya menurut aturan undang – undang yang berlaku untuk BLU / BLUD

TUJUAN: Memahami pengertian Biaya dan pendapatan menurut aturan yang berlaku untuk BLU dan BLUD,Fleksibilitas dan juga tentang pengesahan dan pelaporan Biaya dan Pendapatan BLU dan BLUD.

KEGIATAN 2: Penjelasan Lengkap Pendapatan dan Biaya

1. Menjelaskan kepada peserta tujuan dan proses yang akan dilakukan dalam sesi ini.

2. Tanyakan kepada peserta:

• ApakahyangpesertaketahuiPendapatanmenurutUndang–undang?

• ApakahyangpesertaketahuimengenaibiayamenurutUndang–undang?

3. Catatlah hasil pembahasan dan mintalah klarifikasi kepada peserta, jika terdapat istilah atau catatan yang perlu penjelasan lebih lanjut dalam bentuk mindmaps

3 menit

2 menit

5 menit

ALUR PEMBELAJARAN (90 MENIT)

Presentasi Materi Pengertian tentang Pendapatan dan Biaya di dalam badan layanan umum

Presentasi Hasil Diskusi

Diskusi: Penjelasan Format Pendapatan, Pernyataan tanggung jawab, dan pengeluaran biaya BLU/BLUD

Kesimpulan

Presentasi Materi: Unsur dalam pendapatan dan biaya, Fleksibilitas, Pembagian Jenis Biaya, Pengesahan dan Pelaporan untuk Pengesahan Pendapatan dan Belanja Pemerintah.

10 menit

10 menit

20 menit

5 menit

45 menit

7

1. Menjelaskan kepada peserta keseluruhan materi yang akan dilakukan dalam sesi ini.

2. Galilah pemahaman peserta tentang powerpoint yang sudah kita jelaskan terkait pengertian Manajemen/Pengelolaan dan Perubahan Paradigma dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

a. Menjelaskan kepada peserta tentang Pendapatan yang pokok dan pendapatanlain-lainyangadapadaBLUDdanaturanundang–undangyang mengatur.

b. DefinisiBiayadanpembagianBiayamenurutundang–undang

c. Perlakuan Fleksibilitas untuk BLU / BLUD yang sudah berstatus penuh dan yang berstatus bertahap.

d. Menjelaskan tentang Pengesahan dan pelaporan BLU dan BLUD kepada Pemerintah Pusat

e. Menjelaskan tentang jangka waktu pelaporan pendapatan dan biaya kepada pusat dan tata aturannya

3. Masing-masing peserta diminta untuk berkontribusi dalam diskusi ini. Perhatikan peserta yang terlalu dominan dan peserta yang tidak beraktivitas, usahakan terjadi keseimbangan dalam memberi pendapat

4. Buatlah kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan menyangkut:

a. Menyimpulkan secara keseluruhan materi yang telah di presentasikan dalam sesi ini.

b. Kesimpulan ini sebaiknya dirangkum dan diungkapkan oleh peserta.

30 menit

menit

10 menit

15 menit

10 menit

5 menit

15 menit

5 menit

TUJUAN: Mengetahui dan memahami fungsi dan tata cara mengisi format laporan pendapatan, pernyataantanggung jawab dan juga format pengeluaran biaya.

1. Menjelaskan kepada peserta tentang Pendapatan dan biaya yang akan dilakukan dalam sesi ini

2. Peserta melakukan diskusi internal dan harus mampu menjawab pertanyaan diskusi dan presentasi diskusi tersebut sebagaimana poin-poin dibawah ini

a. Hal apa saja yang menjadi pokok utama dalam pengisian format laporan pendapatan, pernyataan tanggung jawab dan format laporan pengeluaran Biaya.

b. Apakah pada penjelasan pada sesi sebelumnya sudah memberikan gambaran dalammengisiketigaformulirtersebut?

3. Peserta menjawab dan mengajukan pertanyaan, atau tanggapan

4. Peserta melakukan diskusi internal dan harus mampu menjawab pertanyaan diskusi dan presentasi diskusi yang disajikan oleh Kelompok Penyaji.

KEGIATAN 3 & 4: Diskusi dan Presentasi Format Laporan Pendapatan, Pernyataan dan Pengeluaran biaya

8

1. Peserta memberikan poin-poin penting dari topik pengertian standar tarif layanan kemudian prinsip yang harus dipegang dan juga hal penting yang harus dipertimbangkan.

TUJUAN: Peserta dapat menyimpulkan arti pendapatan dan Biaya, prinsip fleksibilitas dan pengesahan serta pelaporan dalam pendapatan dan Biaya pada BLU dan BLUD

KEGIATAN 5: Kesimpulan Pendapatan dan Biaya

1. LEMBAR KERJA/MEDIA

LCD Proyektor, Kabel Rol (dengan jumlah titik listrik sebanyak jumlah peserta), Laptop setiap Peserta, Whiteboard, Spidol, Penghapus.

2. CATATAN UNTUK FASILITATOR

a. Fasilitator perlu menstimulan agar peserta aktif menyampaikan gagasannya. Jika peserta banyak yang pasif, fasilitator dapat menggunakan meta plan untuk mengetahui pendapat peserta.

b. Fasilitator perlu menstimulan agar peserta membuat hasil diskusi semenarik mungkin dan terlihat indah dalam penyajiannya.

c. Dalam sesi penyajian materi, jika pertanyaan dari peserta lain/kelompok lain tidak berjalan, maka pemateri harus berinisiatif dalam memberikan pertanyaan kepada kelompok penyaji.

3. RINGKASAN MATERI

Pendapatan BLU terdiri dari Pendapatan dari APBN, Pendapatan dari jasa layanan dan hibah tidak terikat, Pendapatan dari hasil kerjasama dengan pihak lain dan/atau hasil usaha lainnya, Pendapatan dari hibah terikat yang diperoleh dari masyarakat atau badan lain yang harus diperlakukan sesuai dengan peruntukannya. Pendapatan jasa layanan adalah imbalan yang diperoleh dari jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat. Pendapatan BLUD yang bersumber dari hibah dapat berupa hibah terikat dan hibah tidak terikat. Seluruh pendapatan BLUD kecuali yang berasal dari hibah terikat, dapat dikelola langsung untuk membiayai pengeluaran BLUD sesuai RBA.

BLU/BLUD dengan status penuh diberikan fleksibilitas pengelolaan keuangan, antara lain dapat langsung menggunakan seluruh pendapatan BLU yang diperolehnya, diluar dana yang bersumber dari APBN/APBD, sesuai RBA tanpa terlebih dahulu disetorkan ke Rekening Kas Negara/Daerah. BLU/BLUD dengan status bertahap dapat menggunakan langsung pendapatan BLU/BLUD sebesar persentase tertentu sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan/Kepala Daerah tentang penetapan satker yang menerapkan PK BLU/BLUD.

Berdasarkan Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-20/PB/2012, biaya pada

10 menit

IKHTISAR

9

BLU dibedakan menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung. Berdasarkan Permendagri Nomor 61 Tahun 2007, biaya BLUD dibedakan menjadi biaya operasional dan biaya non operasional.

Dalam rangka mempertanggungjawabkan penggunaan dana yang bersumber dari PNBP BLU, satker BLU membuat Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU (SP3B BLU) dan disampaikan ke KPPN setiap triwulan. Penyampaian SP3B BLU tersebut dapat dilakukan satu kali atau lebih dalam satu triwulan. Dengan demikian satker BLU dapat mengajukan SP3B BLU ke KPPN secara mingguan, bulanan dan/atau triwulanan disesuaikan dengan volume/kebutuhan. SP3B BLU disampaikan ke KPPN pada hari kerja terakhir setiap triwulan tersebut.

4. LANDASAN HUKUM PENDAPATAN DAN BIAYA BLU & BLUD

a. PMK Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

b. PP Nomor 23 Tahun 2005 pasal 14

c. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92/PMK.05/2011 tentang Rencana Bisnis dan Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum

d. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-30/PB/2011 tentang Mekanisme Pengesahan Pendapatan dan Belanja Satker BLU.

e. Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 pasal 60 tentang pendapatan BLUD

Halaman ini sengaja dikosongkan

BAB 2Perencanaan dan Penganggaran

12

TUJUAN

Pesertadiharapkanmemahamidanmengertilangkah–langkahuntukPerencanaananggaran dalam Rencana Strategi Bisnis dan Rencana Bisnis Anggaran secara menyeluruh khusus untuk BLU dan BLUD serta Perspektif Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial dalam Perencanaan dan Penganggaran.

KATA KUNCI

Rencana Strategi Bisnis, Rencana Bisnis Anggaran, forward estimate, flexibel budget, Ambang Batas, Unit Cost, , Prime Cost, Overhead Cost, Variable Cost, Fixed Cost, reveneu center, cost, center unit, GESI.

MEDIA

1. LCD Proyektor



4. Whiteboard

5. Spidol

6. Penghapus

REFERENSI

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 23 tahun 2005

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 74 tahun 2012

WAKTU

2 Sesi (@45 Menit)

METODA

Metoda partisipatif dengan pendekatan pembelajaran dengan menggunakan pemahaman (pembelajaran orang dewasa) dimana pola penyampaian materi dilandaskan pada golden rule yaitu 10-60-40 di mana 10% (pengantar pelatihan/introduction), 60% (praktik/aktivitas) dan 30% (pemberian teori secara menyeluruh).

13


Perencanaan Dan Penganggaran

Rencana Strategis Bisnis

Rencana Bisnis dan Anggaran

Rerpektif Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial (Gesi) dalam Perencanaan Penganggaran

1. Memahami konsep dasar mengenai Rencana Strategi Bisnis dan Rencana Bisnis Anggaran

2. Mengetahui secara menyeluruh Rencana Strategi Bisnis, Rencana Bisnis dan Anggaran, Penyusunan RBA, Dasar Penyusunan, Penetapan Ambang Batas, Klasifikasi Biaya, dan Mekanisme penyusunan RBA BLU dan BLUD

3. Mengetahui dan memahami dengan baik tentang rencana bisnis dan anggaran secara mnyeluruh untuk penetapan ambang batas, alur penyusunan RBA dalam BLU dan BLUD

4. Peserta dapat menyimpulkan materi tentang Rencana Bisnis Anggaran dan Rencana Strategi Bisnis.

5. Memahami perspektif Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial dalam perencanaan dan penganggaran

2 Sesi (@45 Menit)

SILABI METODE MEDIA

1. Pemahaman dasar untuk Rencana Strategi Bisnis dan Rencana Bisnis Anggaran

2. Rencana Strategi Bisnis, Rencana Bisnis dan Anggaran

3. Penyusunan RBA,

4. Dasar Penyusunan, Penetapan Ambang Batas,

5. Klasifikasi Biaya, dan

6. Mekanisme penyusunan RBA BLU dan BLUD

Metoda partisipatif dengan pendekatan pembelajaran menggunakan pemahaman (pembelajaran orang dewasa) dimana pola penyampaian materi dilandaskan pada golden rule yaitu 10-60-40 di mana 10% (pengantar pelatihan/introduction), 60% (praktik/aktivitas) dan 30% (pemberian teori secara menyeluruh)

1. LCD Proyektor



4. Whiteboard

5. Spidol

6. Penghapus

14


Perencanaan Dan Penganggaran

Perpektif Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial (Gesi) dalam Perencanaan Penganggaran

1. Memahami Dasar Hukum Pentingnya Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial

2. Memahami Perspektif Gender dan Inklusi Sosial dalam Perencanaan dan Penganggaran

3. Memahami cara penyusunan Gender dan Inklusi Sosial Statement

1 Sesi (@45 Menit)

SILABI METODE MEDIA

1. Payung hukum Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial.

2. Perspektif GESI dalam perencanaan daerah.

3. Perencanaan GESI dalam penganggaran daerah

4. Penyusunan Gesi Budget Statement

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

1. Slide materi

2. Tayangan mekanisme keterkaitan perencanaan dan penganggaran sekolah dan SKPD


Presentasi Materi Pemahaman dasar untuk Rencana Strategi Bisnis dan Rencana Bisnis Anggaran


Diskusi: Contoh Soal atau kasus tentang Revenue Center Unit dan Cost Center Unit

Kesimpulan

Presentasi Materi: Pembahasan Rencana Strategi Bisnis, Rencana Bisnis dan Anggaran, Penyusunan RBA, Dasar Penyusunan, Penetapan Ambang Batas, Klasifikasi Biaya, dan Mekanisme penyusunan RBA BLU dan BLUD, Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial (Gesi) dalam Perencanaan Penganggaran .

10 menit

10 menit

20 menit

5 menit

45 menit

15

KEGIATAN 1: Pendahuluan materi tentang RBA dan RSB

TUJUAN: Memahami konsep dasar mengenai Rencana Strategi Bisnis dan Rencana Bisnis Anggaran

TUJUAN: Mengetahui secara menyeluruh Rencana Strategi Bisnis, Rencana Bisnis dan Anggaran, Penyusunan RBA, Dasar Penyusunan, Penetapan Ambang Batas, Klasifikasi Biaya, dan Mekanisme penyusunan RBA BLU dan BLUD

KEGIATAN 2: Penjelasan Lengkap Rencana Strategi Bisnis dan Rencana Bisnis Anggaran



• ApakahyangpesertaketahuitentangRencanaStrategiBisnis?

• ApaYangPesertaketahuitentangRencanaBisnisAnggaran?

3. Catatlah hasil pembahasan dan mintalah klarifikasi kepada peserta, jika terdapat istilah atau catatan yang perlu penjelasan lebih lanjut dalam bentuk mindmaps.

3 menit

2 menit

5 menit


2. Menjelaskan kepada peserta tentang Dasar penyusunan, Penetapan Ambang Batas, klasifikasi biaya dan mekanisme penyusunan Rencana Bisnis Anggaran untuk BLU dan BLUD.


a. SebutkanKlasifikasibiayadidalampenyusunanRencanaBisnisAnggaran?

b. BagaimanamenentukanAmbangBatasDalamRBA?

c. Dapatkan menjelaskan tentang Alur penyusunan Rencana Bisnis Anggaran




Kesimpulan ini sebaiknya dirangkum dan diungkapkan oleh peserta.

30 menit

10 menit

menit

menit

15 menit

16


10 menit

5 menit

15 menit

5 menit

TUJUAN: Mengetahui dan memahami dengan baik tentang rencana bisnis dan anggaran secara mnyeluruh untuk penetapan ambang batas, alur penyusunan RBA dalam BLU dan BLUD

1. Menjelaskan kepada peserta tentang Perencanaan dan penganggaran yang akan dilakukan dalam sesi ini .

2. Peserta melakukan diskusi internal dan harus mampu menjawab pertanyaan diskusi dan presentasi diskusi tersebut sebagaimana poin-poin dibawah ini.

a. Hal apa saja yang harus dipegang sebagai prinsip dalam penentuan Rencana Bisnis danAnggarandalamBLUdanBLUD?

b. Jelaskan Alur penyusunan pembentukan RBA dalam BLU dan BLUD.



KEGIATAN 3 & 4: Diskusi dan Presentasi tentang Rencana Bisnis dan Anggaran

1. Menjelaskan kepada peserta tentang Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial (Gesi) dalam Perencanaan dan Penganggaran.

2. Peserta mengajukan pertanyaan, atau tanggapan tentang Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial (Gesi) dalam Perencanaan Penganggaran.

1. Peserta memberikan poin-poin penting dari topik pengertian perencanaan dan penganggaran kemudian prinsip yang harus dipegang dan juga hal penting yang harus dipertimbangkan

TUJUAN: Mengetahui dan memahami dengan baik tentang Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial (Gesi) dalam Perencanaan dan Penganggaran

TUJUAN:Peserta dapat menyimpulkan materi tentang Rencana Bisnis Anggaran dan Rencana Strategi Bisnis.

KEGIATAN 5: Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial (Gesi) dalam Perencanaan dan Penganggaran

KEGIATAN 6: Kesimpulan Rencana Bisnis Anggaran dan Rencana Strategi Bisnis

25 menit

10 menit

5 menit

17







3. RINGKASAN MATERI

Rencana strategis bisnis (RSB) atau renstra bisnis, dihasilkan dari sebuah proses manajemen strategis. Manajemen strategis merupakan seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Tujuan dari manajemen strategis adalah untuk mengeksploitasi dan menciptakan peluang baru yang berbeda untuk masa mendatang. Satker BLU/BLUD adalah sebuah organ pemerintah yang bertindak untuk menyediakan layanan dalam bentuk penyediaan barang dan jasa dimana dalam pengelolaannya lebih menitikberatkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas dengan tidak mengutamakan pencapaian laba (non profit). Dokumen dalam Rencana Strategi Bisnis (RSB) harus mencakup visi, misi dan Program strategis.

RBA berfungsi sebagai dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran tahunan satker BLU/BLUD yang memuat program, kegiatan, target kinerja, dan anggaran BLU/BLUD. RBA satker BLU/BLUD tidak dapat dilepaskan dari kerangka APBN secara keseluruhan atau APBD pada pemerintah daerah. Fleksibilitas yang diberikan dalam kerangka memberikan pengecualian terhadap prinsip universalitas agar satker BLU/BLUD dapat berkembang dan memberikan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat.

Dalam menyusun RBA, satker BLU/BLUD harus mempertimbangkan ukuran dan kompleksitas organisasinya. Satker BLU/BLUD yang memiliki organisasi yang berukuran kecil dapat melakukan sentralisasi dalam hal penganggaran. Namun, satker BLU/BLUD yang besar dan kompleks perlu melakukan desentralisasi dengan memberikan kewenangan kepada unit-unit kerja didalamnya untuk mengajukan kebutuhan anggaran yang diperlukan dan membebaninya dengan target pendapatan.

4. LANDASAN HUKUM DIBENTUKNYA BLU/ BLUD

a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 23 tahun 2005

b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 74 tahun 2012

IKHTISAR

BAB 3Pelaksanaan Anggaran

20

TUJUAN

Peserta diharapkan memahami tentang Dokumen anggaran, Pengelolaan Utang dan piutang dan pengelolaan kas pada BLU/BLUD.

KATA KUNCI

Mismatch, contractual performance agreement, Rupiah Murni, idle cash, mismatch, efisiensi, efektivitas, ekonomis.

MEDIA

1. LCD Proyektor



4. Whiteboard

5. Spidol

6. Penghapus

REFERENSI

1. Pasal 16 ayat (2) PP Nomor 23 Tahun 2005

2. PMK nomor 05/PMK.05/2010 tentang Perubahan atas PMK Nomor 57/PMK.05/2007 tentang Pengelolaan Rekening Milik Kementerian Negara/Lembaga/ Kantor/Satuan Kerja.

3. PP Nomor 23 Tahun 2005

4. PMK nomor 230/PMK.05/2009 tentang Penghapusan Piutang BLU.

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 8/PMK.02/2006 tentang Kewenangan Pengadaan/Jasa Pada Badan Layanan Umum

6. Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 Pasal 99 sampai dengan Pasal 105.

7. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 jo Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 jo Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015

WAKTU

2 Sesi (@45 Menit)

METODA

Metoda partisipatif dengan pendekatan pembelajaran dengan menggunakan pemahaman (pembelajaran orang dewasa) dimana pola penyampaian materi dilandaskan pada golden rule yaitu 10-60-40 dimana 10% (pengantar pelatihan/introduction), 60% (praktik/aktivitas) dan 30% (pemberian teori secara menyeluruh).

21


Pelaksanaan Anggaran Dokumen anggaran

Pengelolaan kas

Pengelolaan piutang dan utang

Investasri

Kerjasama

Pengadaan barang dan jasa

1. Memahami pengertian Pelaksanaan Anggaran dan juga dokumen anggaran yang ada dalam BLU dan BLUD

2. Mengetahui tentang Pengelolaan Kas pada BLU dan BLUD, Pengelolaan Piutang pada BLU dan Utang pada BLU dan BLUD, Investasi dalam BLU dan BLUD, Kerja sama, Pengadaan Barang dan Jasa dan Manajemen Aset tetap

3. Mengetahui dan memahami contoh kasus pelaksanaan dalam anggaran. Kemudian anggaran yang digunakan berlaku di dalam BLU dan BLUD

4. Peserta dapat menyimpulkan materi tentang Pelaksanaan anggaran dan kaitannya dengan Rencana Bisnis dan Anggaran

2 Sesi (@45 Menit)

SILABI METODE MEDIA

1. Pemahaman dasar Dokumen anggaran, penyusunan anggaran

2. Pengelolaan Kas pada BLU dan BLUD,

3. Pengelolaan Piutang pada BLU

4. Utang pada BLU dan BLUD,

5. Investasi dalam BLU dan BLUD,

6. Kerja sama,

7. Pengadaan Barang dan Jasa

8. Manajemen Aset tetap


1. LCD Proyektor



4. Whiteboard

5. Spidol

6. Penghapus

22


Presentasi Materi Pemahaman dasar Dokumen anggaran, penyusunan anggaran


Diskusi: Contoh Kasus pada Pengelolaan Kas BLU dan BLUD Kemudian teknis pengadaan Barang dan Jasa

Kesimpulan

Presentasi Materi: Pengelolaan Kas pada BLU dan BLUD, Pengelolaan Piutang pada BLU dan Utang pada BLU dan BLUD, Investasi dalam BLU dan BLUD, Kerja sama, Pengadaan Barang dan Jasa dan Manajemen Aset tetap.

10 menit

10 menit

20 menit

5 menit

45 menit

KEGIATAN 1: Pendahuluan materi Pengertian Pelaksanaan Anggaran

TUJUAN: Memahami pengertian Pelaksanaan Anggaran dan juga dokumen anggaran yang ada dalam BLU dan BLUD.

TUJUAN: Mengetahui tentang Pengelolaan Kas pada BLU dan BLUD, Pengelolaan Piutang pada BLU dan Utang pada BLU dan BLUD, Investasi dalam BLU dan BLUD, Kerja sama, Pengadaan Barang dan Jasa dan Manajemen Aset tetap

KEGIATAN 2: Penjelasan Lengkap Pelaksanaan Anggaran di BLU dan BLUD



• ApakahyangpesertaPelaksanaananggaran?

• Apayangpesertaketahuitentangdokumenanggaranyangdigunakanuntukpelaksanaananggaran?

3. Catatlah hasil pembahasan dan mintalah klarifikasi kepada peserta, jika terdapat istilah atau catatan yang perlu penjelasan lebih lanjut dalam bentuk mindmaps tentang pelaksanaan anggaran BLU dan BLUD

3 menit

2 menit

5 menit


23


2. Menjelaskan kepada peserta tentang apa saja yang dimaksudkan dengan dokumen anggaran, kemudian pengelolaan piutang dan piutang investasi, kerja sama, pengadaan barang/jasa, dan manajemen aset tetap yang semuanya berhubungan dengan BLU dan BLUD

3. Galilah pemahaman peserta tentang powerpoint yang sudah kita jelaskan terkait pengertian Pelaksanaan Anggaran dan Perubahan Paradigma dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

a. BagaimanapengelolaanpiutangdanhutangdalamBLUdanBLUD?

b. InvestasiapasajayangdiperbolehkandalamBLUdanBLUD?

c. AsettetapyangdiperbolehkandimilikiolehBLUdanBLUDapasaja?

4. Masing-masing peserta diminta untuk berkontribusi dalam diskusi ini. Perhatikan peserta yang terlalu dominan dan peserta yang tidak beraktivitas, usahakan terjadi keseimbangan dalam memberi pendapat.

5. Buatlah kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan menyangkut



45 menit

menit

menit

10 menit

15 menit

10 menit

5 menit

15 menit

5 menit

TUJUAN: Mengetahui dan memahami contoh kasus pelaksanaan dalam anggaran. Kemudian anggaran yang digunakan berlaku di dalam BLU dan BLUD

1. Menjelaskan kepada peserta tentang Contoh kasus Pelaksanaan anggaran dan penerapannya dalam BLU dan BLUD yang sudah di jelaskan yang akan dilakukan dalam sesi ini.


a. Hal apa saja yang harus dan penting untuk diketahui dalam pelaksanaan anggaran yang berfokus pada pengelolaan kas untuk Rencana Anggaran dan Bisnis



KEGIATAN 3 & 4: Diskusi dan Presentasi tentang contoh kasus Pelaksanaan Anggaran

24

1. Peserta memberikan poin-poin penting dari topik pengertian pelaksanaan anggaran kemudian prinsip yang harus dipegang dan juga hal penting yang harus dipertimbangkan.

TUJUAN: Peserta dapat menyimpulkan materi tentang Pelaksanaan anggaran dan kaitannya dengan Rencana Bisnis dan Anggaran

KEGIATAN 5: Kesimpulan Rencana Bisnis Anggaran dan Rencana Strategi Bisnis

10 menit







3. RINGKASAN MATERI

Dokumen pelaksanaan anggaran BLU disebut DIPA-BLU, yang disusun berdasarkan RBA definitif. DIPA-BLU merupakan lampiran dari perjanjian kerja antara Pimpinan BLU dengan Kementerian/Lembaga/Dewan Kawasan. DIPA-BLU menjadi dasar pencairan/penarikan dana dari APBN, pengesahan pendapatan dan belanja yang bersumber dari PNBP BLU, dan pertanggungjawaban. Direktur Jenderal Anggaran/Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan mengesahkan DIPA-BLU paling lambat tanggal 31 Desember dengan menerbitkan Surat Pengesahan DIPA-BLU (SP-DIPA BLU). PPKD mengesahkan DPA-BLUD sebagai dasar pelaksanaan anggaran. DPA-BLUD menjadi lampiran perjanjian kinerja yang ditandatangani oleh kepala daerah dengan pemimpin BLUD, yang merupakan manifestasi hubungan kerja antara kepala daerah dan pemimpin BLUD, yang dituangkan dalam perjanjian kinerja (contractual performance agreement).

Satker BLU merupakan satker pemerintah yang memiliki fleksibilitas, dimana pendapatan yang diperoleh dari jasa layanan tidak perlu disetor ke Kas Negara. Hal ini berarti bahwa satker BLU perlu melakukan pengelolaan kas terhadap pendapatan dimaksud. Aturan pengelolaan kas pada BLUD tidak sedetail BLU. transaksi

IKHTISAR

25

penerimaan dan pengeluaran kas BLUD yang dananya bersumber dari jasa layanan, hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain, dan lain-lain pendapatan BLUD yang sah dilaksanakan melalui rekening kas BLUD.

Piutang BLU dikelola dan diselesaikan secara tertib, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab serta dapat memberikan nilai tambah, sesuai dengan praktek bisnis yang sehat. Untuk Pengelolaan utang pada BLU Pejabat Keuangan BLU melaksanakan pembayaran pokok pinjaman, bunga, dan biaya lainnya pada saat jatuh tempo sesuai Perjanjian Pinjaman.

Dalam hal terdapat penyelesaian kegiatan yang lambat atau penyerapan pinjaman yang rendah, Pemimpin BLU harus mengambil langkah-langkah penyelesaian dengan melakukan evaluasi kinerja kegiatan yang didanai dari pinjaman paling sedikit setiap semester berdasarkan sasaran dan/atau standar kinerja yang telah ditetapkan. BLUD dapat melakukan pinjaman/utang sehubungan dengan kegiatan operasional atau melakukan perikatan pinjaman dengan pihak lain.

Dalam rangka memanfaatkan surplus kas, BLU/BLUD dapat melakukan investasi sepanjang memberi manfaat bagi peningkatan pendapatan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat serta tidak mengganggu likuiditas keuangan. BLU dapat melakukan investasi jangka panjang dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Menteri Keuangan, kecuali untuk satker BLU Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan, BLU/BLUD dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain. Kerjasama tersebut harus dilakukan berdasarkan prinsip efisiensi, efektivitas, ekonomis dan saling menguntungkan.

Pengadaan barang/jasa dilaksanakan berdasarkan ketentuan pengadaan barang/jasa yang ditetapkan oleh Pemimpin BLU dengan mengikuti prinsip-prinsip transparansi, adil/tidak diskriminatif, akuntabilitas, dan praktik bisnis yang sehat. Ketentuan Pengadaan Barang/Jasa yang dananya baik sebagian atau seluruhnya berasal dari Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) berpedoman pada ketentuan Peraturan Presiden.


a. Pasal 16 ayat (2) PP Nomor 23 Tahun 2005

b. PMK nomor 05/PMK.05/2010 tentang Perubahan atas PMK Nomor 57/PMK.05/2007 tentang Pengelolaan Rekening Milik Kementerian Negara/Lembaga/ Kantor/Satuan Kerja.

c. PP Nomor 23 Tahun 2005

d. PMK nomor 230/PMK.05/2009 tentang Penghapusan Piutang BLU.

e. adalah Peraturan Menteri Keuangan Nomor 8/PMK.02/2006 tentang Kewenangan Pengadaan/Jasa Pada Badan Layanan Umum

f. Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 Pasal 99 sampai dengan Pasal 105.

g. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 jo Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 jo Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015

BAB 4Sistem Akuntansi

28

TUJUAN

Peserta memahami sistem akuntansi pada BLU/BLUD, kebijakan, Jenis, Sistem, Prosedur dan Bagan Akun Standar akuntansi untuk BLU dan BLUD

KATA KUNCI

Chart of Account, pengukuran, penyajian, pengungkapan, pengakuan, Jurnal Standar, persyaratan, formulir

MEDIA

1. LCD Proyektor



4. Whiteboard

5. Spidol

6. Penghapus

REFERENSI

1. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU pasal 20 ayat 1

2. Standar Akuntansi keuangan

3. Standar Akuntansi Pemerintahan

WAKTU

2 Sesi (@45 Menit)

METODA


29


Sistem Akuntansi Kebijakan akuntansi

Sub sistem akuntansi

Prosedur akuntansi

1. Memahami Sistem Akuntansi untuk Pemerintahan dimana dalam poin ini adalah akuntansi untuk BLU dan BLUD

2. Mengetahui seluruh Kebijakan akuntansi untuk BLU/BLUD baik pengukuran, Pengakuan, Penyajian dan pengungkapan, kemudian Jenis sistem Akuntansi, Prosedur akuntansi, dan Bagan Akun standar

3. Mengetahui dan memahami tentang Bagan akun Standar untuk akuntansi pemerintahan pada B LU dan BLUD

4. Peserta dapat menyimpulkan materi tentang Sistem akuntansi untuk BLU/BLUD

2 Sesi (@45 Menit)

SILABI METODE MEDIA

1. Pengertian untuk Sistem Akuntansi pada BLU dan BLUD

2. Keseluruhan kebijakan akuntansi untuk transaksi,

3. Jenis sistem akuntansi,

4. Prosedur Akuntansi,

5. Bagan Akun Standar


1. LCD Proyektor



4. Whiteboard

5. Spidol

6. Penghapus

30


Presentasi Materi Pengertian untuk Sistem Akuntansi pada BLU dan BLUD


Diskusi: Bagan Akun Standar secara detail untuk BLU dan BLUD

Kesimpulan

Presentasi Materi: Keseluruhan kebijakan akuntansi untuk transaksi, Jenis sistem akuntansi, Prosedur Akuntansi, Bagan Akun Standar

10 menit

10 menit

20 menit

5 menit

45 menit

KEGIATAN 1: Pendahuluan materi Sistem Akuntansi (pemahaman)

TUJUAN: Memahami Sistem Akuntansi untuk Pemerintahan dimana dalam poin ini adalah akuntansi untuk BLU dan BLUD

TUJUAN: Mengetahui seluruh Kebijakan akuntansi untuk BLU/BLUD baik pengukuran, Pengakuan, Penyajian dan pengungkapan, kemudian Jenis sistem Akuntansi, Prosedur akuntansi, dan Bagan Akun standar

KEGIATAN 2: Penjelasan Lengkap tentang Sistem Akuntansi Pada BLU / BLUD



• ApakahyangpesertaketahuitentangSistemAkuntansiUntukBLU/BLUD?

3. Catatlah hasil pembahasan dan mintalah klarifikasi kepada peserta, jika terdapat istilah atau catatan yang perlu penjelasan lebih lanjut dalam bentuk mindmaps tentang Kebijakan Akuntansi BLU dan BLUD.

3 menit

2 menit

5 menit


31


2. Menjelaskan secara detail dan disertai dengan contoh kepada peserta tentang apa saja yang dimaksudkan dengan menyeluruh dan lengkap tentang kebijakan akuntansi, jenis sistem akuntansi, prosedur akuntansi dan Bagan Akun Standar.

3. Galilah pemahaman peserta tentang powerpoint yang sudah kita jelaskan terkait pengertian Sistem Akuntansi dan akun yang terkait untuk BLU dan BLUD dan Perubahan Paradigma dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut :

a. Sebutkan saldo akun dan transaksi apa saja yang diperlukan untuk akuntansi pemerintahan khususnya Akuntansi untuk BLU dan BLUD

b. Mengapa sistem standar akuntansi untuk pemerintahan khususnya Badan Layanan Umum dibuatkan terpisah dengan standar akuntansi keuangan padaumumnya?Jelaskan


5. Buatlah kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan menyangkut



45 menit

menit

menit

10 menit

15 menit

10 menit

5 menit

15 menit

5 menit

TUJUAN: Mengetahui dan memahami tentang Bagan akun Standar untuk akuntansi pemerintahan pada B LU dan BLUD

1. Menjelaskan kepada peserta tentang Contoh kasus Pengelolaan kas dan penerapannya dalam BLU dan BLUD yang sudah di jelaskan yang akan dilakukan dalam sesi ini.


a. Hal apa saja yang harus dan penting untuk diketahui dalam Sistem akuntansi dan kebijakanakuntansipadaBLUdanBLUD?



KEGIATAN 3 & 4: Diskusi dan Presentasi tentang Sistem akuntansi Pemerintahan secara keseluruhan

32

1. Peserta memberikan poin-poin penting dari topik sistem akuntansi kemudian prinsip yang harus dipegang dan juga hal penting yang harus dipertimbangkan.

TUJUAN: Peserta dapat menyimpulkan materi tentang Sistem akuntansi untuk BLU/BLUD

KEGIATAN 5: Kesimpulan Sistem Akuntansi BLU/BLUD

10 menit







3. RINGKASAN MATERI

Kebijakan akuntansi BLU/BLUD harus disusun sebagai pedoman pelaksanaan akuntansi. Jenis kebijakan akuntansi yang harus disusun oleh BLU/BLUD terdiri dari: Kebijakan akuntansi pendapatan, akuntansi biaya, akuntansi aset, akuntansi kewajiban, akuntansi ekuitas, akuntansi aset tetap dan aset lainnya. BLU/BLUD harus menyusun sistem akuntansi yang efektif dan efisien untuk memproses seluruh transaksi keuangan yang terjadi. Sistem akuntansi yang harus disusun oleh BLU/BLUD diantaranya adalah:

a. Sistem akuntansi keuangan

b. Sistem akuntansi biaya

c. Sistem Akuntansi Aset tetap

Deskripsi, fungsi terkait, prosedur, bagan alir, formulir, persyaratan dan jurnal standar pada pengeluaran kas.

IKHTISAR

33

Bagan Akun Standar (BAS) atau Chart of Account (COA) digunakan untuk pencatatan akuntansi seluruh transaksi keuangan BLU/BLUD. BAS diklasifikasikan dalam kelompok akun sebagai berikut:

1. Aset Lancar

2. Aset Tetap

3. Aset Lainnya

4. Kewajiban Jangka Pendek

5. Kewajiban Jangka Panjang

6. Ekuitas Tidak Terikat

7. Ekuitas Terikat

8. Pendapatan Jasa Layanan

9. Pendapatan Hibah

10. Pendapatan APBN/APBD

11. Pendapatan Lainnya/Lain-lain pendapatan yang sah

12. Belanja APBN/APBD

13. Biaya Layanan

14. Biaya Umum dan Administrasi

15. Biaya Lainnya


a. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU pasal 20 ayat 1

b. Standar Akuntansi Keuangan

c. Standar Akuntansi Pemerintahan

BAB 5Laporan Keuangan

36

TUJUAN

Peserta diharapkan memahami Laporan Keuangan untuk BLU/BLUD, yaitu Laporan Realisasi Anggaran, Laporan perubahan saldo anggaran lebih, Neraca, Laporan operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan ekuitas, Catatan Atas Laporan Keuangan.

KATA KUNCI

Laporan Realisasi Anggaran, Laporan perubahan saldo anggaran lebih, Neraca, Laporan operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan ekuitas, Catatan Atas Laporan Keuangan.

MEDIA

1. LCD Proyektor



4. Whiteboard

5. Spidol

6. Penghapus

REFERENSI

1. Standar Akuntansi Pemerintahan

WAKTU

3 Sesi (@45 Menit)

METODA


37


Laporan Keuangan Jenis dan Mekanisme Pelaporan

Laporan Realisasi Anggaran/ Laporan Operasional

Neraca

Laporan Arus Kas

Catatan atas Laporan Keuangan

1. Mengerti dasar untuk laporan keuangan BLU dan BLUD sebagai kewajiban BLU / BLUD dalam melaporkan posisi keuanganmasing–masing BLU / BLUD.

2. Mengerti dalam membuat Laporan Realisasi Anggaran, Laporan perubahan saldo anggaran lebih, Neraca, Laporan operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan ekuitas, Catatan Atas Laporan Keuangan.

3. Peserta mampu membuat Laporan Keuangan di masing –masingBLU/BLUDsecara baik dan benar sesuai dengan standar yang berlaku di Indonesia.

4. Peserta dapat menyimpulkan cara pengerjaan Laporan keuangan untuk BLU dan BLUD

3 Sesi (@45 Menit)

SILABI METODE MEDIA

1. Pengertian tentang Laporan Keuangan dan seluruh Unsurnya

2. Laporan Realisasi Anggaran

3. Laporan perubahan saldo anggaran lebih,

4. Neraca,

5. Laporan operasional

6. Laporan Arus Kas,

7. Laporan Perubahan ekuitas,

8. Catatan Atas Laporan Keuangan


1. LCD Proyektor



4. Whiteboard

5. Spidol

6. Penghapus

38


Presentasi Materi Pengertian tentang Laporan Keuangan dan seluruh Unsurnya

Latihan pengerjaan soal untuk Laporan Keuangan BLU /BLUD

Diskusi : Simulasi Transaksi Laporan Keuangan BLU/BLUD

Pembahasan : Latihan pengerjaan soal Laporan Keuangan

Kesimpulan : Laporan Keuangan Secara Keseluruhan

Presentasi Materi: Laporan Realisasi Anggaran, Laporan perubahan saldo anggaran lebih, Neraca, Laporan operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan ekuitas, Catatan Atas Laporan Keuangan.

20 menit

30 menit

20 menit

15 menit

15 menit

45 menit

KEGIATAN 1: Pendahuluan materi Laporan Keuangan BLU / BLUD

TUJUAN: : Mengerti dasar untuk laporan keuangan BLU dan BLUD sebagai kewajiban BLU / BLUD dalam melaporkan posisi keuangan masing – masing BLU / BLUD.

TUJUAN: Mengerti dalam membuat Laporan Realisasi Anggaran, Laporan perubahan saldo anggaran lebih, Neraca, Laporan operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan ekuitas, Catatan Atas Laporan Keuangan.

KEGIATAN 2: Penjelasan menyeluruh untuk laporan keuangan dan Unsur yang terkait dalam Laporan Keuangan.



• Apakahyangpesertaketahuitentanglaporankeuangan?

• ApakahdasardalamlaporankeuanganpadaBLU/BLUD?

• Catatlahhasilpembahasandanmintalahklarifikasikepadapeserta,jikaterdapat istilah atau catatan yang perlu penjelasan lebih lanjut dalam bentuk mindmaps.

3 menit

2 menit


39



a. Menjelaskankepadapesertatentangmasing–masingunsurdalamlaporankeuangan lengkap dimulai dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan perubahan saldo anggaran lebih, Neraca, Laporan operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan ekuitas hingga Catatan Atas Laporan Keuangan

b. Tidak hanya sekedar memahami, tetapi juga dapat mengerjakan laporan keuanganmasing–masingBLU/BLUD





35 menit

15 menit

10 menit

menit

menit

menit

40 menit

25 menit

TUJUAN: Peserta mampu membuat Laporan Keuangan di masing – masing BLU/BLUD secara baik dan benar sesuai dengan standar yang berlaku di Indonesia.

1. Memberikan contoh soal yang sudah ada supaya peserta memahami dan mampu mengerjakan simulasi soal laporan keuangan di dalam BLU/BLUD

2. Memberikan soal yang harus dikerjakan oleh peserta dan peserta dapat membuat laporan keuangan untuk BLU dan BLUD.

3. Hasil soal laporan keuangan yang telah dikerjakan, dikumpulkan untuk di periksa oleh kelompok penyaji.

4. Mendiskusikan hasil pengerjaan soal Laporan keuangan yang telah dikerjakan supaya dapat dipahami oleh seluruh peserta.

KEGIATAN 3 & 4: Mengerjakan soal laporan keuangan pada BLU / BLUD

40

1. Peserta memahami dan mengerti fungsi setiap unsur untuk Laporan Keuangan untuk BLU / BLUD,

2. Diharapkan peserta setelah memahami dapat melaksanakan kewajiban untuk membuatlaporankeuangandiSetiapBLU/BLUDmasing–masing.

TUJUAN: Peserta dapat menyimpulkan cara pengerjaan Laporan keuangan untuk BLU dan BLUD

KEGIATAN 5: Kesimpulan Laporan Keuangan BLU/BLUD

10 menit




a. Fasilitator perlu menstimulan agar peserta aktif menyampaikan gagasannya. Jika peserta banyak yang pasif, fasilitator dapat menggunakan metaplan untuk mengetahui pendapat peserta.



3. RINGKASAN MATERI

Kebijakan akuntansi BLU/BLUD harus disusun sebagai pedoman pelaksanaan Dalam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan dan kegiatan pelayanannya, BLU/BLUD menyusun dan menyajikan laporan:

1. Laporan Keuangan

2. Laporan Kinerja

Laporan Keuangan BLU/BLUD terdiri dari:

1. Laporan Realisasi Anggaran

2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

3. Neraca

4. Laporan Operasional

5. Laporan Arus Kas

IKHTISAR

41

6. Laporan Perubahan Ekuitas

7. Catatan atas Laporan Keuangan

Pada BLU/BLUD yang memiliki unit-unit usaha atau unit kerja, Laporan Keuangan unit-unit usaha atau unit-unit kerja dikonsolidasikan dalam Laporan Keuangan BLU/BLUD. Lembar muka (face) Laporan Keuangan unit-unit usaha yaitu laporan realisasi anggaran/laporan operasional, neraca, dan laporan arus kas disajikan sebagai lampiran Laporan Keuangan BLU/BLUD.

Penyampaian Laporan Keuangan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Laporan triwulanan BLU/BLUD paling lambat tanggal 15 setelah triwulan berakhir

2. Laporan semesteran BLU paling lambat tanggal 10 setelah semester berakhir

3. Laporan tahunan BLU paling lambat tanggal 20 setelah tahun berakhir

4. Laporan semesteran dan tahunan BLUD paling lambat 2 (dua) bulan setelah periode pelaporan berakhir.

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) menyajikan informasi realisasi pendapatan-LRA, belanja, surplus/defisit-LRA, pembiayaan, dan sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode.

Informasi dalam LRA digunakan bersama-sama dengan informasi yang diungkapkan dalam komponen laporan keuangan lainnya sehingga dapat membantu para pengguna laporan keuangan untuk:

a. Mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber-sumber daya ekonomi

b. Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi

c. Menyediakan informasi mengenai realisasi anggaran secara menyeluruh yang berguna dalam mengevaluasi kinerja BLU/BLUD dalam hal efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran.

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) BLU paling kurang mencakup pos-pos sebagai berikut:

1. Pendapatan-LRA

2. Belanja

3. Surplus/defisit-LRA

4. Penerimaan pembiayaan

5. Pengeluaran pembiayaan

6. Pembiayaan neto

7. Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA/SiKPA).

Tujuan utama neraca adalah menyediakan informasi tentang posisi keuangan BLU/BLUD meliputi aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu. Informasi dalam neraca digunakan bersama-sama dengan informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan lainnya sehingga dapat membantu para pengguna laporan keuangan untuk menilai:

42

1. Kemampuan BLU/BLUD dalam memberikan jasa layanan secara berkelanjutan

2. Likuiditas & solvabilitas

3. Kebutuhan pendanaan eksternal.

Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh BLU untuk kegiatan pelayanan dalam satu periode pelaporan.

Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama periode akuntansi serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan.

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Catatan atas Laporan Keuangan memberikan penjelasan dan analisis atas informasi yang ada di Laporan Aktivitas, Neraca, Laporan Arus Kas, dan informasi tambahan lainnya sehingga para pengguna mendapatkan pemahaman yang paripurna atas laporan keuangan BLU/BLUD.

BLU/BLUD wajib menyusun laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahaan Basis Akrual (SAP Akrual). Status BLU/BLUD yang merupakan satker Kementerian Negara/Lembaga/SKPD, maka laporan keuangan BLU/BLUD wajib dikonsolidasikan dengan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga/Pemerintah Daerah.

4. LANDASAN HUKUM

a. Standar Akuntansi Keuangan

b. Standar Akuntansi Pemerintahan

BAB 6Akuntansi Pendapatan

44

TUJUAN

Peserta diharapkan memahami tentang Sistem Pendapatan pada Kebijakan Akuntansi Pendapatan dan Juga sistem Akuntansi Pendapatan.

KATA KUNCI

Kebijakan Akuntansi Pendapatan, Sistem Akuntansi Pendapatan, Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan.

MEDIA

1. LCD Proyektor



4. Whiteboard

5. Spidol

6. Penghapus

REFERENSI

1. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.

WAKTU

2 Sesi (@45 Menit)

METODA


45


Akuntansi Pendapatan Kebijakan Akuntansi Pendapatan

Sub Sistem Akuntansi Pendapatan

1. Memahami tentang pengertian akuntansi pendapatan dan juga klasifikasi akuntansi pendapatan

2. Peserta memahami hal penting dalam akuntansi pendapatan dalam hal pengakuan, pengukuran dan pengungkapan dan juga sub sistem untuk prosedurnya

3. Memahami perbedaan yang utama akuntansi pendapatan jasa dalam pendidikan dan jasa lainnya

4. Peserta dapat menyimpulkan materi tentang Akuntansi untuk pendapatan dalam pengakuan, pengukuran dan pengungkapan serta dalam prosedur pendapatan jasa

2 Sesi (@45 Menit)

SILABI METODE MEDIA

Pengertian tentang Akuntansi Pendapatan

Kebijakan Akuntansi Pendapatan dan Sistem akuntansi pendapatan pada Jasa Layanan pendidikan dan jasa layanan lainnya


1. LCD Proyektor



4. Whiteboard

5. Spidol

6. Penghapus

46


Presentasi Materi Pengertian tentang Akuntansi Pendapatan


Diskusi: Pembahasan Sistem akuntansi pendapatan jasa pada layanan pendidikan dan jasa lainnya

Kesimpulan

Presentasi Materi: Kebijakan Akuntansi Pendapatan dan Sistem akuntansi pendapatan pada Jasa Layanan pendidikan dan jasa layanan lainnya

10 menit

10 menit

20 menit

5 menit

45 menit

KEGIATAN 1: Pendahuluan materi Pengertian tentang Pengertian Akuntansi Pendapatan

TUJUAN: : Memahami tentang pengertian akuntansi pendapatan dan juga klasifikasi akuntansi pendapatan

TUJUAN: Peserta memahami hal penting dalam akuntansi pendapatan dalam hal pengakuan, pengukuran dan pengungkapan dan juga sub sistem untuk prosedurnya

KEGIATAN 2: Penjelasan tentang Akuntansi pendapatan lanjutan



• Apakahdefinisidariakuntansipendapatan?

• Sebutkanklasifikasiakuntansipendapatan?

• Bagaimanapengukuran,pengungkapandanpengakuanpadaakuntansipendapatan?

3. Catatlah hasil pembahasan dan mintalah klarifikasi kepada peserta, jika terdapat istilah atau catatan yang perlu penjelasan lebih lanjut dalam bentuk mindmaps Akuntansi Pendapatan. (

3 menit

5 menit

2 menit


47


2. Menjelaskan tentang:

a. Prosedur pendapatan jasa dalam bidang pendidikan

b. Prosedur pendapatan untuk jasa lainnya

c. Menjelaskan klasifikasi akuntansi pendapatan dalam pengukuran, pengakuan dan pengungkapan dalam BLU dan BLUD


a. Mengapa diperlukan aturan mengenai syarat dan prosedur dalam Akuntansi Pendapatan?Terkhususdalambidangjasa?

b. Fungsi apakah yang terkait dalam akuntansi pendapatan pada jasa pendidikan dan jasa lainnya



a. Perlunya aturan syarat, prosedur dan bagan dalam akuntansi pendapatan di dalam BLU dan BLUD.


45 menit

15 menit

10 menit

menit

menit

10 menit

5 menit

15 menit

menit

TUJUAN: Memahami perbedaan yang utama akuntansi pendapatan jasa dalam pendidikan dan jasa lainnya

1. Menjelaskan kepada peserta tentang alur atau proses Akuntansi Pendapatan yang tertera dalam gambar

2. Peserta melakukan diskusi internal dan harus mampu menjawab pertanyaan diskusi dan presentasi diskusi tersebut sebagaimana poin-poin dibawah ini. SiapasajakahyangmendapatlayanandalamBidangjasapendidikan?

Pakah perbedaan dalam akuntansi pendapatan untuk jasa pendidikan dan jasa lainnya?

3. Peserta menjawab dan mengajukan pertanyaan, atau tanggapan.


KEGIATAN 3 & 4: Diskusi dan Presentasi Perbedaan dalam akuntansi pendapatan dalam jasa pendidikan dan jasa lainnya

48

1. Peserta memberikan poin-poin penting dari topik pengertian Akuntansi Pendapatan kemudian prinsip yang harus dipegang dan juga hal penting yang harus dipertimbangkan.

TUJUAN: Peserta dapat menyimpulkan materi tentang Akuntansi untuk pendapatan dalam pengakuan, pengukuran dan pengungkapan serta dalam prosedur pendapatan jasa

KEGIATAN 5: Kesimpulan

10 menit







3. RINGKASAN MATERI

Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas BLU/BLUD selama satu periode yang mengakibatkan penambahan ekuitas bersih:

Klasifikasi:

• PendapatanUsahadariJasaLayanan

• Hibah

• PendapatanAPBN/APBD

• PendapatanUsahaLainnya

• KeuntunganPenjualanAsetNonLancar

• PendapatandariKejadianLuarBiasa

Rancangan sistem akuntansi pendapatan berikut ini adalah contoh kasus pada sebuah perguruan tinggi yang menerapkan Pengelolaan Keuangan BLU/BLUD, yang masuk dalam rumpun BLU/BLUD pendidikan.

sistem ini memang disajikan untuk satker BLU/BLUD yang relatif besar dengan

IKHTISAR

49

organisasi yang kompleks, yang memiliki banyak unit kerja dengan model desentralisasi keuangan. Desentralisasi keuangan yang dimaksud adalah masing-masing unit kerja memiliki otonomi dalam hal perencanaan kegiatan, penanggaran dan pelaksanaan anggaran. Sehingga dengan model seperti ini, unit kerja menyusun dokumen perencanaan dan anggaran (RBA Unit kerja) masing-masing, mengelola pelaksanaan anggaran sendiri, namun pengajuan pencairan anggaran tetap ditujukan kepada pejabat keuangan yang ada pada kantor pusat. Dengan demikian maka fungsi/otoritas keuangan/perbendaharaan hanya ada pada tingkat kantor pusat saja.

Rancangan model seperti ini dimaksudkan untuk pemisahan fungsi secara jelas, antara pihak yang menjalankan kegiatan/pelayanan dengan fungsi yang menjalankan keuangan/perbendaharaan.

Pendapatan jasa layanan pendidikan adalah pendapatan yang bersumber dan disetorkan langsung oleh mahasiswa melalui bank yang ditunjuk.

Pendapatan jasa lainnya adalah pendapatan yang bersumber selain dari pendapatan pendidikan. Pendapatan jasa lainnya terdiri dari pendapatan kerjasama dengan pihak ketiga, pendapatan dari unit usaha BLU/BLUD, penerimaan dana hibah, pendapatan jasa perbankan, pendapatan hasil investasi dan pendapatan lain-lain.


a. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.

BAB 7Sistem AkuntansiPengeluaran Kas

52

TUJUAN

Peserta diharapkan memahami tentang Sistem Akuntansi pengeluaran kas pada kas kecil, kas bank dan sub sistem kas bank yang diperlukan oleh BLU/BLUD.

KATA KUNCI

Pengeluaran Kas, Kas Kecil, Kas Bank, Bendahara, tagihan, FRA, SPTB, SPM-KK.

MEDIA

1. LCD Proyektor



4. Whiteboard

5. Spidol

6. Penghapus

REFERENSI



WAKTU

2 Sesi (@45 Menit)

METODA


53


Sistem Akuntansi Pengeluaran

Pengeluaran Kas

Penjelasan Tentang Pengeluaran

Perbedadaan dalam Pengeluaran Kas Kecil dan Kas pada Bank

1. Memahami tentang pengertian pengeluaran kas, kas kecil dan kas bank

2. Peserta memahami hal penting yang terdapat dalam Kas Kecil dan Kas Bank dengan prosedur yang sudah ditentukan.

3. Memahami perbedaan yang utama dalam pengeluaran kas kas kecil dan kas bank

4. Peserta dapat menyimpulkan materi tentang Pengeluaran kas baik kas kecil maupun kas bank

2 Sesi (@45 Menit)

SILABI METODE MEDIA

Pengertian tentang Pengeluaran Kas

Pengeluaran Kas, Kas Kecil dan Kas Bank seluruhnya


1. LCD Proyektor



4. Whiteboard

5. Spidol

6. Penghapus


Presentasi Materi Pengertian tentang Pengeluaran Kas


Diskusi: Perbedaan pada kas kecil dan kas Bank

Kesimpulan

Presentasi Materi: Pengeluaran Kas, Kas Kecil dan Kas Bank seluruhnya

10 menit

10 menit

20 menit

5 menit

45 menit

54

KEGIATAN 1: Pendahuluan materi Pengertian tentang pengeluaran kas

TUJUAN: Memahami tentang pengertian pengeluaran kas, kas kecil dan kas bank

TUJUAN: Peserta memahami hal penting yang terdapat dalam Kas Kecil dan Kas Bank dengan prosedur yang sudah ditentukan.

KEGIATAN 2: Penjelasan tentang Pengeluaran Kas


2. Menjelaskan tentang:

a. Prosedur pembentukan kas kecil

b. Prosedur pengeluaran kas kecil

c. Prosedur pengisian kembali kas kecil

d. Prosedur penutupan kas kecil

e. Sub sistem kas bank


a. Apakahpersyaratanumumdalampengeluarankaskecil?

b. Apakahperysratanumumdalampengeluarankasbank?



a. Mengapa diperlukan prosedur dalam pengluaran kas baik kas kecil maupun kasbank?


45 menit

10 menit

15 menit

menit

menit


2. Tanyakan pada peserta:

• Apakahyangpesertapengeluarankas?

• Apakahyangdimaksuddengankaskecil?

• Apakahyangdimaksuddengankasbank?

3. Catatlah hasil pembahasan dan mintalah klarifikasi kepada peserta, jika terdapat istilah atau catatan yang perlu penjelasan lebih lanjut dalam bentuk mindmaps Pengeluaran Kas.

3 menit

2 menit

5 menit


55

TUJUAN: Memahami perbedaan yang utama dalam pengeluaran kas kas kecil dan kas bank.

TUJUAN: Peserta dapat menyimpulkan materi tentang Pengeluaran kas baik kas kecil maupun kas bank


menit

5 menit

15 menit

10 menit

10 menit

1. Menjelaskan kepada peserta tentang alur atau proses Akuntansi Pengeluaran Kas yang tertera dalam gambar


a. Apakah perbedaan mendasar yang ada dalam pengeluaran kas kecil dan kas bank?

b. Pakah Prosedur dalam materi ini penting bagi berjalannya pengeluaran kas padaBLU/BLUD?



1. Peserta memberikan poin-poin penting dari topik pengertian pengeluaran kas kemudian prinsip yang harus dipegang dan juga hal penting yang harus dipertimbangkan.

KEGIATAN 3 & 4: Diskusi dan Presentasi Perbedaan dalam pengeluaran kas kecil dan kas pada bank

56

IKHTISAR







3. RINGKASAN MATERI

Contoh rancangan sistem berikut ini dapat diimplementasikan pada satker BLU/BLUD yang relatif besar dengan organisasi yang kompleks, yang memiliki banyak unit kerja dengan model desentralisasi keuangan.

Desentralisasi keuangan yang dimaksud adalah masing-masing unit kerja memiliki otonomi dalam hal perencanaan kegiatan, penanggaran dan pelaksanaan anggaran.

Unit kerja menyusun dokumen perencanaan dan anggaran (RBA Unit kerja) masing-masing, mengelola pelaksanaan anggaran sendiri, namun pengajuan pencairan anggaran tetap ditujukan kepada pejabat keuangan yang ada pada kantor pusat.

Fungsi/otoritas keuangan/perbendaharaan hanya ada pada tingkat kantor pusat saja.

Rancangan model seperti ini dimaksudkan untuk pemisahan fungsi secara jelas, antara pihak yang menjalankan kegiatan/pelayanan dengan fungsi yang menjalankan keuangan/perbendaharaan.

Sistem kas bank adalah pelaksanaan pembayaran atas suatu kegiatan yang dilakukan oleh Otorisator Kegiatan (OK) kepada pihak lain baik kepada karyawan/penyedia barang atau jasa/pihak ketiga lainnya, melalui penerbitan SPM-PL atas nama pihak lain.

4. LANDASAN HUKUM DIBENTUKNYA BLU / BLUD



BAB 8Akuntansi Biaya

58

TUJUAN

Peserta diharapkan memahami tentang Kebijakan Akuntansi Biaya dan juga sistem Akuntansi Biaya untuk kebutuhan BLU dan BLUD

KATA KUNCI

Akuntansi Biaya, Pengakuan, Pengukuran, Pengungkapan.

MEDIA

1. LCD Proyektor



4. Whiteboard

5. Spidol

6. Penghapus

REFERENSI



WAKTU

2 Sesi (@45 Menit)

METODA


59


Akuntansi Biaya Kebijakan Akuntansi Biaya

Sistem Akuntansi Biaya

1. Memahami tentang pengertian kebijakan akuntansi biaya untuk BLU/ BLUD

2. Peserta memahami hal penting yang terdapat dalam Kebijakan Akuntansi Biaya dan juga system Akuntansi Biaya

3. Memahami kerangka konseptual dalam perhitungan biaya dalam BLU / BLUD

4. Peserta dapat menyimpulkan materi tentang Kebijakan akuntansi Biaya, dan sistem akuntansi biaya dalam BLU / BLUD

2 Sesi (@45 Menit)

SILABI METODE MEDIA

Pemahaman Awal Tentang Pengertian Akuntansi Biaya

klasifikasi, pengukuran, pengakuan, pengungkapan, Kebijakan Akuntansi Biaya dan kerangka serta prosedur dalam Sistem Akuntansi Biaya


1. LCD Proyektor



4. Whiteboard

5. Spidol

6. Penghapus


Presentasi Materi Pemahaman Awal Tentang Pengertian Akuntansi Biaya


Diskusi: Kerangka Konseptual Perhitungan Biaya dalam Akuntansi Biaya

Kesimpulan

Presentasi Materi: tentang klasifikasi, pengukuran, pengakuan, pengungkapan, Kebijakan Akuntansi Biaya dan kerangka serta prosedur dalam Sistem Akuntansi Biaya

10 menit

10 menit

20 menit

5 menit

45 menit

60

KEGIATAN 1: Pendahuluan materi Kebijakan Akuntansi Biaya

TUJUAN: /memahami tentang pengertian kebijakan akuntansi biaya untuk BLU/ BLUD

TUJUAN: Penjelasan tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi Biaya

KEGIATAN 2: Penjelasan Lengkap mengenai Remunerasi bagi pegawai BLU dan BLUD


2. Menjelaskan kepada peserta tentang hal penting yang terdapat dalam Kebijakan Akuntansi biaya dan juga sistem akuntansi biaya dalam sebuah kerangka konseptual


a. Mengapa diperlukan pengukuran, pengakuan dan pengungkapan dalam akuntansibiaya?

b. Jelaskan tentang kerangka konseptual tentang Sistem Akuntansi Biaya

c. ApakahfungsidarisistemAkuntansiBiaya?



a. Menyimpulkan mengapa kebijakan dan sistem akuntansi biaya diperlukan di dalamBLU/BLUD?


45 menit

10 menit

15 menit

menit

menit


2. Tanyakan pada peserta:

• ApakahyangpesertaketahuitentangAkuntansiBiaya?

• BagaimanakahpengklasifikasianBiayadalamBLU/BLUD?

3. Catatlah hasil pembahasan dan mintalah klarifikasi kepada peserta, jika terdapat istilah atau catatan yang perlu penjelasan lebih lanjut dalam bentuk mindmaps Kebijakan Akuntansi Biaya

3 menit

2 menit

5 menit


61

TUJUAN: Memahami kerangka konseptual dalam perhitungan biaya dalam BLU/ BLUD

TUJUAN: Peserta dapat menyimpulkan materi tentang Kebijakan akuntansi Biaya, dan sistem akuntansi biaya dalam BLU / BLUD


menit

5 menit

15 menit

10 menit

10 menit

1. Menjelaskan kepada peserta tentang alur atau proses Akuntansi Biaya yang tertera dalam gambar

2. Peserta melakukan diskusi internal dan harus mampu menjawab pertanyaan diskusi dan presentasi diskusi tersebut sebagaimana poin-poin dibawah ini..

a. Dapatkah saudara menjelaskan setiap bagian dari input, proses dan output dalamkerangkakonseptualperhitunganbiaya?

b. Mengapapustaktivitasberadapadaprosesdalamkerangkakonseptual?

3. Peserta menjawab dan mengajukan pertanyaan, atau tanggapan.


1. Peserta memberikan poin-poin penting dari topik pengertian Akuntansi Biaya kemudian prinsip yang harus dipegang dan juga hal penting yang harus dipertimbangkan.

KEGIATAN 3 & 4: Diskusi dan Presentasi tentang kerangka konseptual perhitungan biaya

62

IKHTISAR







3. RINGKASAN MATERI

Biaya adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar kas atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas bersih.

Biaya BLU/BLUD diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Biaya Layanan

b. Biaya Umum dan Administrasi

c. Biaya Lainnya

d. Rugi Penjualan Aset Non Lancar

e. Biaya dari Kejadian Luar Biasa

Biaya diakui pada saat terjadinya penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau peningkatan kewajiban dan dapat diukur dengan andal.

Biaya dan kerugian dicatat sebesar: umlah kas yang dibayarkan jika seluruh pengeluaran tersebut dibayar pada periode berjalan, Jumlah biaya periode berjalan yang harus dibayar pada masa yang akan datang.

Sistem akuntansi biaya digunakan untuk menghasilkan informasi diantaranya tentang: harga pokok produksi biaya satuan (unit cost) per unit layanan, dan analisis varian biaya (perbedaan antara biaya standar dan biaya sesungguhnya) ataupun informasi lain untuk kepentingan manajerial dalam perencanaan, pengendalian, pengambilan keputusan, dan perhitungan tarif layanan.

Perhitungan akuntansi biaya pada BLU/BLUD idealnya menggunakan pendekatan Activity Based Costing, yaitu suatu sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas yang menghubungkan sumber daya yang digunakan BLU/BLUD dengan produk atau jasa yang diterima masyarakat sebagai pelanggan.

4. LANDASAN HUKUM DIBENTUKNYA BLU / BLUD



BAB 9Akuntansi Aset Tetap

64

TUJUAN

Peserta diharapkan memahami tentang Siklus Manajemen, Pengadaan, Penggunaan, Pemanfaatan, Pemeliharaan, Penilaian, Pemindahtanganan, Penghapusan, dan Penatausahaan Aset Tetap

KATA KUNCI

Siklus Manajemen, Pengadaan, Penggunaan, Pemanfaatan, Pemeliharaan, Penilaian, Pemindahtanganan, Penghapusan, dan Penatausahaan Aset Tetap

MEDIA

1. LCD Proyektor



4. Whiteboard

5. Spidol

6. Penghapus

REFERENSI

1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 08/PMK.02/2006 tentang Kewenangan Pengadaan Barang/Jasa Pada Badan Layanan Umum.

2. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

3. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

4. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.


6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara.

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, Dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara.

8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 97/PMK.06/2007 tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara.

WAKTU

2 Sesi (@45 Menit)

METODA


65


Akuntansi Aset Tetap Kebijakan Akuntansi Aset

Sub Sistem AkuntansiAset

1. Pemahaman Awal Tentang Akuntansi Aset Tetap dan Siklus Manajemen Aset Tetap

2. Memahami tentang deksripsi, prosedur dan aturan yang mengatur tentang Siklus Manajemen,Pengadaan, Penggunaan, Pemanfaatan, Pemeliharaan, Penilaian, Pemindahtanganan, Penghapusan, dan Penatausahaan Aset Tetap

3. Memahami proses dalam siklus manajemen aset tetap melalui gambar yang ada

4. Peserta dapat menyimpulkan materi Siklus akuntansi aset tetap dimulai dari Siklus Manajemen, Pengadaan, Penggunaan, Pemanfaatan, Pemeliharaan, Penilaian, Pemindahtanganan, Penghapusan, dan Penatausahaan Aset Tetap

2 Sesi (@45 Menit)

SILABI METODE MEDIA

1. Pemahaman Awal Tentang Akuntansi Aset Tetap dan Siklus Manajemen Aset

2. Siklus Manajemen, Pengadaan, Penggunaan, Pemanfaatan, Pemeliharaan, Penilaian, Pemindahtanganan, Penghapusan, dan Penatausahaan Aset Tetap


1. LCD Proyektor



4. Whiteboard

5. Spidol

6. Penghapus


10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pedoman Penilaian Barang Daerah.

66


KEGIATAN 1: Pendahuluan materi Akuntansi aset tetap dan manajemen Aset Tetap

TUJUAN: Memahami pengertian Pendapatan dan biaya menurut aturan undang – undang yang berlaku untuk BLU / BLUD

TUJUAN: Memahami tentang deksripsi, prosedur dan aturan yang mengatur tentang Siklus Manajemen, Pengadaan, Penggunaan, Pemanfaatan, Pemeliharaan, Penilaian, Pemindahtanganan, Penghapusan, dan Penatausahaan Aset Tetap

KEGIATAN 2: Penjelasan tentang Akuntansi Aset Tetap Secara Keseluruhan



• ApakahyangpesertaketahuitentangAsetTetap?

• ApakahsajayangtergolongdalamAsettetap?

• JelaskanapabilaadapesertayangmengetahuitentangasettetapmenurutStandarAkuntansiPemerintahan?

3. Catatlah hasil pembahasan dan mintalah klarifikasi kepada peserta, jika terdapat istilah atau catatan yang perlu penjelasan lebih lanjut dalam bentuk mindmaps Akuntansi Aset Tetap

3 menit

2 menit

5 menit


Presentasi Materi Pemahaman Awal Tentang Akuntansi Aset Tetap dan Siklus Manajemen Aset Tetap.


Diskusi : Gambar yang ada pada Siklus Manajemen, Pengadaan, Penggunaan, Pemanfaatan, Pemeliharaan, Penilaian, Pemindahtanganan, Penghapusan, dan Penatausahaan Aset Tetap

Kesimpulan

Presentasi Materi: tentang Siklus Manajemen, Pengadaan, Penggunaan, Pemanfaatan, Pemeliharaan, Penilaian, Pemindahtanganan, Penghapusan, dan Penatausahaan Aset Tetap.

10 menit

10 menit

20 menit

5 menit

45 menit

67


2. Menjelaskan kepada peserta tentang apa saja yang dimaksudkan dengan Siklus Manajemen, Pengadaan, Penggunaan, Pemanfaatan, Pemeliharaan, Penilaian, Pemindahtanganan, Penghapusan, dan Penatausahaan Aset Tetap.


a. Jelaskan tentang pengadaan aset tetap.

b. Bagaimana pemanfaatan dan penggunaan Aset tetap yang baik dan sesuai denganstandaryangada?

c. ApakahTujuandaripenilainkeseluruhansiklusasettetap?



a. Menyimpulkan secara keseluruhan materi yang telah di presentasikan dalam sesi ini dimulai dari Siklus Manajemen, Pengadaan, Penggunaan, Pemanfaatan, Pemeliharaan, Penilaian, Pemindahtanganan, Penghapusan, dan Penatausahaan Aset Tetap


45 menit

10 menit

menit

menit

15 menit

10 menit

5 menit

15 menit

menit

TUJUAN: Memahami proses dalam siklus manajemen aset tetap melalui gambar yang ada

1. Menjelaskan kepada peserta tentang Pendapatan dan biaya yang akan dilakukan dalam sesi ini

2. Peserta melakukan diskusi internal dan harus mampu menjawab pertanyaan diskusi dan presentasi diskusi tersebut sebagaimana poin-poin dibawah ini:

a. Hal apa saja yang penting untuk diketahui dalam Siklus Manajemen, Pengadaan, Penggunaan, Pemanfaatan, Pemeliharaan, Penilaian, Pemindahtanganan, Penghapusan, dan Penatausahaan Aset Tetap



KEGIATAN 3 & 4: Diskusi dan Presentasi tentang Gambar yang ada pada siklus aset tetap

68

1. Peserta memberikan poin-poin penting dari topik pengertian standar tarif layanan kemudian prinsip yang harus dipegang dan juga hal penting yang harus dipertimbangkan.

TUJUAN: Peserta dapat menyimpulkan materi Siklus akuntansi aset tetap dimulai dari Siklus Manajemen, Pengadaan, Penggunaan, Pemanfaatan, Pemeliharaan, Penilaian, Pemindahtanganan, Penghapusan, dan Penatausahaan Aset Tetap.


10 menit







3. RINGKASAN MATERI

Secara umum manajemen aset tetap baik pada sektor privat maupun sektor publik meliputi beberapa aktivitas inti yakni: 1) perencanaan (planning), 2) perolehan (acquisition), 3) pemanfaatan (utilization), dan 4) penghapusan (disposal).

Pengadaan aset tetap pada hakekatnya adalah upaya pihak pengguna barang dalam hal ini BLU/BLUD, untuk mendapatkan atau mewujudkan barang yang diinginkan dengan menggunakan metode dan proses tertentu untuk mencapai kesepakatan harga, waktu dan kesepakatan lainnya.

Pemanfaatan BMN menurut PP Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, adalah pendayagunaan Barang Milik Negara/Daerah yang tidak digunakan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah dan/atau optimalisasi Barang Milik Negara/Daerah dengan tidak mengubah status kepemilikan.

Pemeliharaan aset tetap BLU/BLUD termasuk dalam lingkup pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D).

Penilaian adalah suatu proses kegiatan penelitian yang selektif didasarkan pada data/fakta yang obyektif dan relevan dengan menggunakan metode/teknis tertentu untuk

IKHTISAR

69

memperoleh nilai BMN/D.

Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan BMN/BMD sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara dijual, dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan sebagai modal Pemerintah/Pemerintah Daerah.

Pemindahtanganan Barang Milik Daerah untuk tanah dan/atau bangunan, atau selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai lebih dari Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) dilakukan setelah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Pemindahtanganan Barang Milik Negara/Daerah berupa tanah dan/atau bangunan tidak memerlukan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Penghapusan BMN/D merupakan pengakhiran siklus aset dengan pertimbangan-pertimbangan dan argumentasi-argumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Penatausahaan BMN/D pada BLU/BLUD meliputi pembukuan, inventarisasi dan pelaporan, termasuk didalamnya adalah melaksanakan akuntansi BMN/D.


a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 08/PMK.02/2006 tentang Kewenangan Pengadaan Barang/Jasa Pada Badan Layanan Umum.

b. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

c. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

d. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

e. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.

f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara.

g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, Dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara.

h. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 97/PMK.06/2007 tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara.

i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.

j. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pedoman Penilaian Barang Daerah.

BAB 10Akuntansi Aset Tetap

72

TUJUAN

Peserta mampu memahami kegiatan yang dilakukan dan unsur yang terkain dalam pembinaan, pengawasan dan pemeriksaan

KATA KUNCI

RSB, RBA, kewajiban, SPI, BPK, KAP, Opini Auditor, adequte disclosures, unqualified opinion, qualified opinion, adversed opinion, disclaimer of opinion

MEDIA

1. LCD Proyektor



4. Whiteboard

5. Spidol

6. Penghapus

REFERENSI

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

WAKTU

1 Sesi (@60 Menit)

METODA


73


Pembinaan, Pengawasan dan Pemeriksaan

Pembinaan

Pengawasan

Pemeriksaan

1. Pengertian Pengawasan, Pengertian Pembinaan dan Pengertian Pemeriksaan

2. Peserta mengetahui fungsi, kewajiban dan hal yang harus dilakukan pada saat pengawasan, pembinaan dan pemeriksaan supaya BLU/BLUD berkembang menjadi lebih baik

3. Setelah mengikuti kegiatan ini peserta mengetahui dan menjelaskan fungsi pembinaan, pengawasan dan pemeriksaan

4. Peserta dapat menyimpulkan apa yang harus dilakukan setiap BLU/BLUD dengan adanya

1 Sesi (@60 Menit)

SILABI METODE MEDIA

Pengertian dasar tentang Pembinaan, Pengawasan dan Pemeriksaan

Menjelaskan Pembinaan, pengawasan dan pemeriksaan secara rinci serta tanggung jawab kepada BLU/BLUD


1. LCD Proyektor



4. Whiteboard

5. Spidol

6. Penghapus

74


KEGIATAN 1: Memberikan pengertian dasar tentang Pembinaan, pengawasan dan pemeriksaan

TUJUAN: Pengertian Pengawasan, Pengertian Pembinaan dan Pengertian Pemeriksaan

TUJUAN: Peserta mengetahui fungsi, kewajiban dan hal yang harus dilakukan pada saat pengawasan, pembinaan dan pemeriksaan supaya BLU/BLUD berkembang menjadi lebih baik

KEGIATAN 2: Presentasi materi menyeluruh tentang pengawasan, pembinaan dan pemeriksaan



• Apayangpesertaketahuitentangpembinaan?

• Apayangpesertaketahuitentangpengawasan?

• Apayangpesertaketahuitentangpemeriksaan

3. Catatlah hasil pembahasan dan mintalah klarifikasi kepada peserta, jika terdapat istilah atau catatan yang perlu penjelasan lebih lanjut dalam bentuk mindmaps Akuntansi Aset Tetap

3 menit

2 menit

10 menit


Memberikan pengertian dasar tentang Pembinaan, Pengawasan dan Pemeriksaan.


Diskusi

Kesimpulan

Presentasi Materi: Menjelaskan Pembinaan, pengawasan dan pemeriksaan secara rinci serta tanggung jawab kepada BLU/BLUD

15 menit

20 menit

20 menit

5 menit

25 menit

75


2. Menjelaskan kepada peserta tentang landasan hukum tentang pembinaan, pengawasan dan pemeriksaan untuk BLU / BLUD.


a. Jelaskan tentang pengadaan aset tetap.

b. Bagaimana pemanfaatan dan penggunaan Aset tetap yang baik dan sesuai denganstandaryangada?

c. ApakahTujuandaripenilainkeseluruhansiklusasettetap?



a. Apakah tujuan utama dari dilakukannya pembinaan, pengawasan dan pemeriksaandalamBLU/BLUD?


2 menit

5 menit

menit

menit

3 menit

15 menit

5 menit

15 menit

5 menit

TUJUAN: Peserta mengetahui dan menjelaskan fungsi pembinaan, pengawasan dan pemeriksaan

1. Menjelaskan kepada peserta tentang hak dan kewajiban dari BLU / BLUD yang akan dilakukan dalam sesi ini

2. Peserta melakukan diskusi internal dan harus mampu menjawab pertanyaan diskusi dan presentasi diskusi tersebut sebagaimana poin-poin dibawah ini:

a. MengapaBLU/BLUDperludiberikanpembinaan?

b. MengapaBLU/BLUDperludilakukanpengawasan?

c. MengapaBLU/BLUDperludilakukanpemeriksaan?



KEGIATAN 3 & 4: Diskusi dan Presentasi hasil diskusi tentang Pembinaan, pengawasan dan pemeriksaan

76

1. Peserta memberikan poin-poin penting dari topik pengertian dan Perubahan paradigma baru tentang pembinaan, pengawasan dan pemeriksaan dalam BLU /BLUD (10 menit)

2. Menjelaskan kepada peserta keyword dalam topik pengertian dan Perubahan paradigma baru dalam pembinaan, pengawasan dan pemeriksaan dalam BLU dan BLUD

TUJUAN: Peserta dapat menyimpulkan apa yang harus dilakukan setiap BLU/BLUD dengan adanya pembinaan, pengawasan dan pemeriksaan.


10 menit

5 menit







3. RINGKASAN MATERI

Pembinaan teknis BLU dilakukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga/Ketua Dewan Kawasan, sedangkan pembinaan di bidang keuangan dilakukan oleh Menteri Keuangan.

Dalam rangka pelaksanaan pengawasan terhadap pengelolaan BLU dapat dibentuk Dewan Pengawas. Usulan keanggotaan Dewan Pengawas BLU diajukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga kepada Menteri Keuangan untuk mendapatkan persetujuan. Kemudian untuk BLUD, Dewan Pengawas dibentuk dengan keputusan kepala daerah atas usulan pemimpin BLUD. Dalam rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya, Dewan Pengawas BLU berkewajiban menyampaikan laporan pengawasan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga/Ketua Dewan Kawasan dan Menteri Keuangan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) semester. Sedangkan Dewan Pengawas pada BLUD melaporkan pelaksanaan tugas pengawasannya kepada kepala daerah secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam satu tahun dan sewaktu-waktu apabila diperlukan.

Fungsi pemeriksaaan internal dalam pada BLU/BLUD dilaksanakan oleh Satuan Pemeriksaan Intern (SPI). SPI berkedudukan sebagai unit kerja yang berkedudukan langsung di bawah pimpinan BLU. Fungsi pemeriksaaan eksternal dalam pada BLU/

IKHTISAR

77

BLUD dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di BPK.


a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

panduan pengajaran mengelola keuangan...

Documents