panduan kimia organik 2

14
  Tim PROGRAM FA PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2 Oleh: Laboratorium Kimia Organik STUDI KIMIA DAN PENDIDIKAN K ULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013 IMIA

Upload: m-nur-m-mahmud

Post on 07-Oct-2015

135 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

kimia,praktikum,panduan,percobaan,organik 2,kimia organik

TRANSCRIPT

  • Tim Laboratorium Kimia Organik

    PROGRAM STUDI KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIAFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    PETUNJUK PRAKTIKUM

    KIMIA ORGANIK 2

    Oleh:

    Tim Laboratorium Kimia Organik

    PROGRAM STUDI KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIAFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

    2013

    PROGRAM STUDI KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA

  • 1 | 1 3

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillahirabbilalamin penulis sampaikan ke hadirat yang maha

    pengasih, Allah SWT, karena kesempatan yang telah diberikan kepada penulis

    sehingga penulis bisa menyelesaikan buku petunjuk praktikum kimia organik

    2 ini. Buku ini disusun sebagai buku pegangan untuk mahasiswa yang

    mengambil praktikum kimia organik 2 dengan harapan dapat membantu

    pemahaman tentang teori yang didapatkan di kelas.

    Buku ini terdiri atas empat judul percobaan yang merupakan percobaan

    sintesis dengan menggunakan teori reaksi-reaksi yang sudah didapatkan di

    kelas. Senyawa yang akan disintesis adalah senyawa kloroform, flavonoid,

    asam salisilat dan aspirin. Keempat produk tersebut merupakan senyawa

    kimia yang banyak kegunaannya dalam kehidupan. Asam salisilat, aspirin

    dan kalkon (flavonoid) banyak digunakan dalam dunia kedokteran. Kloroform

    banyak digunakan sebagai pelarut.

    Akhirnya penulis berharap semoga buku ini bisa digunakan secara tepat

    dan mengena sesuai dengan apa yang diharapkan.

    Januari, 2013

  • 2 | 1 3

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul

    Kata Pengantar....1

    Daftar Isi.2

    Percobaan 1 : Sintesis Kloroform.3

    Percobaan 2 : Sintesis Kalkon..6

    Percobaan 3 : Sintesis Asam Salisilat.9

    Percobaan 4 : Etil Asetat Esterifikasi pada Skala Mikro..................................12

  • 3 | 1 3

    PERCOBAAN 1

    SINTESIS KLOROFORM

    A. TUJUAN PERCOBAAN

    Mempelajari reaktivitas hidrogen alfa pada aseton dalam sintesis

    kloroform.

    B. DASAR TEORI

    1. Kloroform

    Kloroform adalah nama umum untuk triklorometana (CHCl3). Kloroform

    dikenal karena sering digunakan sebagai bahan pembius, meskipun

    kebanyakan digunakan sebagai pelarut nonpolar di laboratorium atau

    industri. Wujudnya pada suhu ruang berupa cairan, namun mudah menguap.

    Kloroform termasuk senyawa alkil halida yang dapat disintesis dengan cara

    mereaksikan aseton dengan kaporit.

    2. Reaktivitas Hidrogen Alfa

    Ikatan karbon-hidrogen biasanya stabil, nonpolar, dan pasti tidak

    bersifat asam. Tetapi dengan adanya suatu gugus karbonil terjadilah hidrogen

    alfa yang bersifat asam. Hal ini dikarenakan pertama karbon alfa berdekatan

    dengan satu atau lebih atom karbon yang positif sebagian. Karbon alfa ikut

    mengambil sebagian muatan positif ini (efek induktif oleh penarikan elektron),

    sehingga ikatan C-H menjadi dilemahkan.

    C CH2 C

    OO

  • 4 | 1 3

    Kedua (yang lebih penting) adalah stabilitas-resonansi dari ion enolat

    (stabilitas anion yang terbentuk bila proton terlepas). Dari struktur resonansi,

    tampak bahwa muatan negatif diemban oleh oksigen-oksigen karbonil maupun

    oleh karbon alfa. Delokalisasi muatan ini menstabilkan ion enolat dan

    mendorong pembentukannya.

    CH C

    O

    CH C

    O

    atau CH C

    O

    C. ALAT DAN BAHAN

    Alat yang digunakan:

    - Satu set alat destilasi (dengan labu leher tiga)

    - Gelas beker

    - Gelas arloji

    Bahan yang dibutuhkan:

    - 25 gram kaporit

    - 6,5 gram aseton

    - 2 akuades

    - NaOH 2%

    - CaCl2 anhidrat

    D. CARA KERJA

    Sebanyak 25 gram kaporit dihaluskan menggunakan lumpang porselen

    dengan penambahan akuades sedikit demi sedikit. Setelah halus dituangkan

    ke dalam labu destilasi (labu leher tiga). Sementara itu 2,5 ml akuades

    dituangkan ke dalam penampung destilasi. Selanjutnya 6,5 gram aseton

    dituang ke dalam corong pisah dan diencerkan. Meneteskan aseton ke dalam

  • 5 | 1 3

    labu destilasi dan dilanjutkan dengan pemanasan pada suhu 60 C tunggu

    sampai kloroform mulai menetes. Setelah kloroform tidak menetes lagi,

    pisahkan kloroform dengan akuades dilanjutkan dengan mencuci kloroform

    dengan NaOH 2% dan keringkan dengan CaCl2 anhidrat.

    E. DAFTAR PUSTAKA

    1. Fessenden & Fessenden, 1999, Kimia Organik Jilid 2, Jakarta: Penerbit

    Erlangga

    2. Bloch, D., 2006, Organic Chemistry Demystified, McGraw-Hill Companies,

    Inc.

    3. Carey, F.A. dan Sunberg, R.I., 1990, Advanced Organic Chemistry part B:

    Reactions and Synthesis, edisi 3, New York dan London: Plenum Press

  • 6 | 1 3

    PERCOBAAN 2

    SINTESIS SENYAWA KALKON

    A. TUJUAN PERCOBAAN:

    Mempelajari reaksi kondensasi aldol silang(Claisen-Schmidth).

    B. DASAR TEORI

    1. Kalkon

    Kalkon atau 1,3-difenil-2-propena-1-on atau benzilidenasetofenon

    mempunyai rumus molekul C15H12O. Kalkon sedikit larut dalam eter,

    kloroform, karbon bisulfit, benzena dan larut pelan-pelan dalam alkohol. Dari

    sekian banyak anggota flavonoid, kalkon mempunyai peranan yang sangat

    penting karena kalkon merupakan senyawa antara (intermediet) dalam

    pembuatan senyawa-senyawa turunan flavonoid lainnya. Kalkon dapat

    mengalami reaksi transformasi menjadi senyawa-senyawa flavonoid yang lebih

    beguna seperti kuersetin(flavonol) yang digunakan sebagai antitumor dan

    antioksidan.

    2. Reaksi Kondensasi Aldol Silang (Claisen-Schmidth)

    Reaksi Claisen-Schmidt adalah reaksi kondensasi antara aldehida

    aromatis dengan aril keton atau alkil aril keton menggunakan katalis basa

    menghasilkan senyawa ,-keton tak jenuh. Sintesis senyawa kalkon

    berdasarkan reaksi Claisen-Schmidt melibatkan dua tahap reaksi. Tahap

    pertama adalah adisi nukleofilik dari karbanion yang berasal dari senyawa

    alkil aril keton pada karbon karbonil senyawa aldehida aromatik

  • 7 | 1 3

    menghasilkan senyawa -hidroksi keton. Tahap kedua senyawa -hidroksi

    keton mengalami dehidrasi menghasilkan senyawa ,-keton tak jenuh.

    O

    kalkon

    C. ALAT DAN BAHAN

    Alat yang digunakan:

    - Satu set alat refluk (labu leher tiga)

    - 2 buah gelas beker

    - 1 buah gelas arloji

    - 2 buah gelas ukur

    - 1 buah erlenmeyer

    - 1 set penyaring buchner

    - seperangkat alat rekristalisasi

    Bahan yang dibutuhkan:

    - 2,2 gram NaOH

    - 15 ml air

    - 12 ml etanol

    - 0,02 mol asetofenon

    - 0,02 mol benzaldehida

    - 15 ml metanol

  • 8 | 1 3

    D. CARA KERJA

    Sebanyak 2,2 gram NaOH dalam 15 ml air dan 12 ml etanol dituangkan

    ke dalam labu leher tiga yang dilengkapi dengan pengaduk magnetik.

    Campuran didinginkan dengan pecahan es, selanjutnya 0,02 mol asetofenon

    dituangkan ke dalam campuran dan segera diaduk kemudian tambahkan 0,02

    mol benzaldehida. Pengadukan dilanjutkan pada suhu kamar selama 2 jam.

    Kalau sudah terbentuk endapan, endapan yang diperoleh disaring

    menggunaan penyaring buchner dan dilanjutkan dengan reksristalisasi

    menggunakan pelarut metanol. Kalau belum terbentuk endapan, campuran

    reaksi yang terjadi didinginkan di dalam kulkas selama 12 jam sampai

    terbentuk endapan. Selanjutnya keringkan kristal yang diperoleh dan

    tentukan titik leburnya.

    E. DAFTAR PUSTAKA

    1. Fessenden & Fessenden, 1999, Kimia Organik Jilid 2, Jakarta: Penerbit

    Erlangga

    2. Bloch, D., 2006, Organic Chemistry Demystified, McGraw-Hill Companies,

    Inc.

    3. John Wiley & Sons, 1972, Basic Organic Chemistry, Belfast: Universities

    Press

    4. Carey, F.A., dan Sunberg, R.I., 1990, Advanced Organic Chemistry part B:

    Reactions and Synthesis, edisi 3, New York dan London: Plenum Press

  • 9 | 1 3

    PERCOBAAN 3

    SINTESIS ASAM SALISILAT

    A. TUJUAN PERCOBAAN

    Mempelajari reaksi ester dalam larutan basa melalui sintesis asam

    salisilat menggunakan minyak gondopuro.

    B. DASAR TEORI

    1. Asam salisilat

    Senyawa ester penyusun utama dari minyak gondopuro adalah metil

    salisilat. Kandungan metil salisilat dalam minyak gondopuro sekitar 96-99%,

    selebihnya mengandung parafin, alkohol, ester, serta aldehid dan keton.

    Minyak gondopuro dapat diperoleh dengan cara mendestilasi uap daun dan

    ranting tumbuhan Gaultheria Procaimbus L. Famili Encaceae. Pohon gondopuro

    termasuk jenis pohon tahunan dengan tinggi sekitar 15 m dan sering

    digunakan sebagai obat gosok dan stimulan.

    Reaksi penyabunan terhadap metil salisilat yang diperoleh dari minyak

    gondopuro akan menghasilkan garam salisilat yang akan berubah menjadi

    asam salisilat dengan penambahan asam. Asam salisilat dapat digunakan

    sebagai bahan antara (intermediet) dalam pembuatan obat-obatan seperti

    antiseptik dan analgesik serta pembuatan bahan baku untuk keperluan

    farmasi.

    2. Reaksi ester dalam suasana basa

    Reaksi ester dalam suasana basa disebut juga reaksi penyabunan

    (saponifikasi) merupakan suatu reaksi tak reversibel. Reaksi ester dalam

    suasana basa seringkali menghasilkan asam karboksilat dan alkohol dengan

    rendemen yang lebih baik dari pada dalam suasan asam. Hasil penyabunan

  • 10 | 1 3

    yang diperoleh adalah garam karboksilat. Asam bebas akan diperoleh bila

    larutan tersebut diasamkan.

    Berikut reaksi metil salisilat dalam suasana basa:

    C

    O

    OCH3

    OH

    + NaOHH2SO4

    C

    O

    OH

    OH

    + CH3OH + Na2SO4

    C. ALAT DAN BAHAN

    Alat yang digunakan:

    - Satu set alat refluk (labu leher tiga)

    - 1 buah gelas beker

    - 1 buah gelas arloji

    - 2 buah gelas ukur

    - 1 buah erlenmeyer

    - 1 set penyaring buchner

    - seperangkat alat rekristalisasi

    - 1 set alat penentu titik leleh

    Bahan yang dibutuhkan:

    - 2,85 gram minyak gondopuro

    - 25 ml NaOH 5 M

    - 35 ml asam sulfat 5 M

    - akuades

  • 11 | 1 3

    D. CARA KERJA

    sebanyak 2,85 gram minyak gondopuro dimasukkan kedalam labu leher

    tiga 250 ml yang telah dilengkapi dengan pendingin balik dan tambahkan 25

    ml NaOH 5 M. Campuran direfluks selama 30 menit lalu dinginkan sampai

    temperatur kamar kemudian tambahkan 35 ml asam sulfat 5 M bertetes-tetes

    sambil diaduk. Endapan yang terbentuk disaring dengan penyaring buchner

    dan dilanjutkan dengan rekristalisasi menggunakan pelarut akuades panas.

    Selanjutnya keringkan kristal yang diperoleh dan tentukan titik leburnya.

    E. DAFTAR PUSTAKA

    1. Fessenden & Fessenden, 1999, Kimia Organik Jilid 2, Jakarta; Penerbit

    Erlangga

    2. Bloch, D., 2006, Organic Chemistry Demystified, McGraw-Hill Companies,

    Inc.

    3. Ferguson L.N., 1979, Textbook of Organic Chemsitry, East-West Press

  • 12 | 1 3

    PERCOBAAN 4

    Etil Asetat Esterifikasi pada Skala Mikro

    A. Tujuan Percobaan

    Mensintesis etil asetat dari etanol dan asam asetat melalui esterifikasi

    pada skala mikro

    B. Dasar Teori

    Ester etil asetat dapat dibuat dengan cara esterifikasi seperti halnya 2-

    butilasetat, akan tetapi sebagai pereaksinya adalah etanol dan asam

    asetat. Persamaan reaksinya adalah:

    C. Alat dan Bahan

    Bahan : Alat:

    Etanol Kit Alat Mikro

    Asam Asetat Glasial

    Asam sulfat pekat

    CaCl2 anhidrous

    Natrium Karbonat 30%

    D. Cara Kerja

    Gunakan set alat refluks. Alirkan air pada pendingin vertical.

    Tempatkan dalam labu dasar bulat 15 mL etanol, 20 mL asam asetat

    glacial, dan 5 mL asam sulfat pekat. Refluks campuran selama 30 menit

    pada suhu 70 oC. Biarkan sampai temperature kamar.

  • 13 | 1 3

    Lepaskan pendingin. Ganti dengan rangkaian alat destilasi. Lakukan

    dstilasi terhadap campuran. Tampung destilat yang menetes sebelum

    82 oC. Pindahkan ke corong pisah, tambahkan larutan natrium

    karbonat 30% tetes demi tetes hingga netral. Pisahkan lapisan organik.

    Lakukan pencucian lapisan organic dan keringkan dengan CaCl2

    anhidrous.

    E. Pertanyaan

    1. Di antara etanol dan asam asetat glacial, manakah yang dibuat

    berlebih? Mengapa?

    2. Apa fungsi penambahan natrium karbonat?

    3. Apakah produk samping yang diperkirakan akan diperoleh?

    4. Bagaimana perkiraan mekanisme reaksi yang terjadi?