panduan kamar isolasi

6
BAB I DEFINISI Penyakit infeksi/menular selalu menjadi masalah kesehatan di tanah air kita,hal ini di karenakan belakangan ini telah terjadi peningkatan penyakit infeksi lama antara lain TB dan malaria. Demikian juga munculnya penyakit baru, seperti HIV-AIDS,SARS,dan flu burung . Kemajuan transfortasi dan komunikasi membuat penyakit dapat berpindah dari suatu daerah atau Negara ke Negara lain dalam waktu relative singkat serta tidak mengenal batas wilayah administrasi.Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof.Sulianti Saroso Jakarta berperan sebagai pusat rujukan nasional dalam penatalaksanaan penyakit menular dan penyakit infeksi lainya di Indonesia.sehubungan dengan peran tersebut Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof.Dr.Sulianti Saroso Jakarta melaksanakan pembangunan.baik bidang sarana dan prasarana fisik, maupun penyelenggaraan dan pengembangan kegiatan pelayanan diagnostic/deteksi penyakit, pelayanan pengobatan,pelayanan perawatan serta pelayanan rehablitasi.khususnya bidang pelayanan perawatan terhadap penyakit menular dan penyakit infeksi lainya telah di bangun ruang perawatan atau bangsal khususs isolasi.Ruangan isolasi tersebut di rancang sedemikian 1

Upload: herliza-meri

Post on 13-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MEDIS

TRANSCRIPT

Page 1: Panduan Kamar Isolasi

BAB I

DEFINISI

Penyakit infeksi/menular selalu menjadi masalah kesehatan di tanah air

kita,hal ini di karenakan belakangan ini telah terjadi peningkatan penyakit infeksi

lama antara lain TB dan malaria. Demikian juga munculnya penyakit baru, seperti

HIV-AIDS,SARS,dan flu burung . Kemajuan transfortasi dan komunikasi membuat

penyakit dapat berpindah dari suatu daerah atau Negara ke Negara lain dalam waktu

relative singkat serta tidak mengenal batas wilayah administrasi.Rumah Sakit

Penyakit Infeksi Prof.Sulianti Saroso Jakarta berperan sebagai pusat rujukan nasional

dalam penatalaksanaan penyakit menular dan penyakit infeksi lainya di

Indonesia.sehubungan dengan peran tersebut Rumah Sakit Penyakit Infeksi

Prof.Dr.Sulianti Saroso Jakarta melaksanakan pembangunan.baik bidang sarana dan

prasarana fisik, maupun penyelenggaraan dan pengembangan kegiatan pelayanan

diagnostic/deteksi penyakit, pelayanan pengobatan,pelayanan perawatan serta

pelayanan rehablitasi.khususnya bidang pelayanan perawatan terhadap penyakit

menular dan penyakit infeksi lainya telah di bangun ruang perawatan atau bangsal

khususs isolasi.Ruangan isolasi tersebut di rancang sedemikian rupa sehingga tidak

menimbulkan nasokomial infection.Artinya pasien yang di rawat dapat di amati

secara intensif dan pasien tidak dapat menularkan penyakitnya kepada dokter,perawat

dan pasien lain serta pengunjung Rumah Sakit.Dua aspek terpenting dalam

pembangunan fisik perawatan/bangsal isolasi.Adalah bagaimana penataan ruang baik

menyangkut pola ruang maupun ruangan agar pungsi ruangan sebagai pencegahan

penyakit dapat berfungsi secara optimal.

APA YANG DI MAKSUD DENGAN RUANG ISOLASI

Ruang isolasi adalah dilakukan terhadap penderita penyakit menular ,isolasi

menggambarkan pemisahan penderita atau pemisahan orang binatang yang terinfeksi

selama masa inkubasi dengan kondisi tertentu untuk mencegah atau mengurangi

terjadinya penularan baik langsung maupun tidak langsung dari orang atau binatang

1

Page 2: Panduan Kamar Isolasi

yang rentan.Sebaliknya karantina adalah tindakan yang dilakukan untuk membatasi

ruang gerak orang yang sehat yang di duga telah kontak dengan penderita penyakit

menular tertentu.

CDC telah merekomendasikan suatu “Universal Precaution atau Kewaspadaan

Umum” yang harus di berlakukan untuk semua penderita baik yang di rawat maupun

yang tidak di rawat di Rumah Sakit terlepas dar I apakah penyakit yang di derita

penularanya melalui darah atau tidak.

Hal ini di lakukan dengan asumsi bahwa darah dan cairan tubuh dari penderita

(sekresi tubuh biasanya mengandung darah,sperma,cairan vagina,jaringan,liquor

cerebrospinalis,cairan synovial,pleura,peritoneum,pericardial dan amnion) dapat

mengandung virus HIV,Hepatitis B dan bibit penyakit lainta yang di tularkan melalui

darah.

2

Page 3: Panduan Kamar Isolasi

BAB II

RUANG LINGKUP

Macam-macam isolasi

1.      Isolasi ketat

Kategori ini dirancang untuk mencegah transmisi dari bibit penyakit yang sangat

virulen yang dapat ditularkan baik melalui udara maupun melalui kontak langsung.

Cirinya adalah selain disediakan ruang perawatan khusus bagi penderita juga bagi

mereka yang keluar masuk ruangan diwajibkan memakai masker, lab jas, sarung

tangan. Ventilasi ruangan tersebut juga dijaga dengan tekanan negatif dalam ruangan.

2.      Isolasi kontak

Diperlukan untuk penyakit-penyakit yang kurang menular atau infeksi yang

kurang serius, untuk penyakit-penyakityang terutama ditularkan secara langsung

sebagai tambahan terhadap hal pokok yang dibutuhkan, diperlukan kamar tersendiri,

namun penderita dengan penyakit yang sama boleh dirawat dalam satu kamar, masker

diperlukan bagi mereka yang kontak secara langsung dengan penderita, lab jas

diperlukan jika kemungkinan terjadi kontak dengan tanah atau kotoran dan sarung

tangan diperlukan jika menyentuh bahan-bahan yang infeksius.

3.      Isolasi pernafasan;

Dimaksudkan untuk mencegah penularan jarak dekat melalui udara, diperlukan

ruangan bersih untuk merawat penderita, namun mereka yang menderita penyakit

yang sama boleh dirawat dalam ruangan yang sama. Sebagai tambahan terhadap hal-

hal pokok yang diperlukan, pemakaian masker dianjurkan bagi mereka yang kontak

dengan penderita, lab jas dan sarung tangan tidak diperlukan.

4.      Isolasi terhadap Tuberculosis (Isolasi BTA)

Ditujukan bagi penderita TBC paru dengan BTA positif atau gambaran

radiologisnya menunjukkan TBC aktif. Spesifikasi kamar yang diperlukan adalah

kamar khusus dengan ventilasi khusus dan pintu tertutup. Sebagai tambahan terhadap

3

Page 4: Panduan Kamar Isolasi

hal-hal pokok yang dibutuhkan masker khusus tipe respirasi dibutuhkan bagi mereka

yang masuk ke ruangan perawatan, lab jas diperlukan untuk mencegah kontaminasi

pada pakaian dan sarung tangan atidak diperlukan.

5.      Kehati-hatian terhadap penyakit Enterie

Untuk penyakit-penyakit infeksi yang ditularkan langsung atau tidak langsung

melalui tinja. Sebagai tambahan terhadap hal-hal pokok yang diperlukan, perlu

disediakan ruangan khusus bagi penderita yang hygiene perorangannya rendah.

Masker tidak diperlukan jika ada kecenderungan terjadi soiling dan sarung tangan

diperlukan jika menyentuh bahan-bahan yang terkontaminasi

4