panduan identifikasi pasien

12
PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN A. Pendahuluan Ketepatan identifikasi pasien menjadi hal yang penting, bahkan berhubungandengan keselamatan pasien. Kesalahan karena keliru merupakan hal yang amat tabudan sangat berat hukumnya. Kesalahan karena keliru pasien dapat terjadi dalamsemua aspek diagnosis dan pengobatan. Perlu proses kolaboratif untuk memperbaiki proses identifikasi uuntuk mengurangi kesalahan identifikasi pasien. Tidak semua pasien rumah sakit dapat mengungkapkan identitas secara lengkap dan benar. Beberapa keadaan seperti pasien dalam keadaan terbius, me ngalamidisorientasi, tidak sadar sepenuhnya, bertukar tempat tidur atau kamar atau lokasidalam rumah sakit atau kondisi lain dapat menyebabkan kesalahan dalamidentifikasi pasien.Proses identifikasi pasien perlu dilakukan dari sejak awal pasien masuk rumahsakit yang kemudian identitas tersebut akan selalu dan konfirmasi dalam segala proses di rumah sakit, seperti saat sebelum memberikan obat, darah atau produkdarah atau sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan.Sebelum memberikan pengobatan dan tindakan atau prosedur . Hal ini dilakukanagar tidak terjadi kesalahan identifikasi pasien yang nantinya bisa berakibat fatal jika pasien menerima prosedur medis yang tidak sesuai dengan kondisi pasien seperti salah pemberian obat, salah pengambilan darah bahkan salah tindakanmedis.Penyusunan kebijakan dan atau

Upload: leo-chandra

Post on 08-Dec-2015

266 views

Category:

Documents


35 download

DESCRIPTION

panduan idemtifikasi pasien

TRANSCRIPT

Page 1: PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN

 

PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN

 

A. Pendahuluan

Ketepatan identifikasi pasien menjadi hal yang penting, bahkan berhubungandengan

keselamatan pasien. Kesalahan karena keliru merupakan hal yang amat tabudan sangat berat

hukumnya. Kesalahan karena keliru pasien dapat terjadi dalamsemua aspek diagnosis dan

pengobatan. Perlu proses kolaboratif untuk memperbaiki proses identifikasi uuntuk

mengurangi kesalahan identifikasi pasien. Tidak semua pasien rumah sakit dapat

mengungkapkan identitas secara lengkap dan benar. 

Beberapa keadaan seperti pasien dalam keadaan terbius, mengalamidisorientasi, tidak

sadar sepenuhnya, bertukar tempat tidur atau kamar atau lokasidalam rumah sakit atau

kondisi lain dapat menyebabkan kesalahan dalamidentifikasi pasien.Proses identifikasi pasien

perlu dilakukan dari sejak awal pasien masuk rumahsakit yang kemudian identitas tersebut

akan selalu dan konfirmasi dalam segala proses di rumah sakit, seperti saat sebelum

memberikan obat, darah atau produkdarah atau sebelum mengambil darah dan spesimen lain

untuk pemeriksaan.Sebelum memberikan pengobatan dan tindakan atau prosedur .

Hal ini dilakukanagar tidak terjadi kesalahan identifikasi pasien yang nantinya bisa

berakibat fatal jika pasien menerima prosedur medis yang tidak sesuai dengan kondisi pasien

seperti salah pemberian obat, salah pengambilan darah bahkan salah

tindakanmedis.Penyusunan kebijakan dan atau prosedur ini harus dikerjakan untuk berbagai

pihak agar hasilnya dipastikan dapat mengatasi semua permasalahan identifikasi yang

mungkin terjadi.

B. Pengertian

Identifikasi adalah pengumpulan data dan pencatatan segala keterangan tentang bukti -

bukti dari seseorang sehingga kita dapat menetapkan dan mempersamakanketerangan

tersebut dengan individu seseorang.Pasien adalah seorang individu yang mencari atau

menerima perawatan medis.Identifikasi pasien adalah suatu sistem identifikasi kepada pasien

untukmembedakan antara pasien satu dengan yang lain sehingga memperlancar atau

mempermudah dalam pemberian pelayanan kepada pasien

 

Page 2: PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN

C. Tujuan

Tujuan identifikasi pasien antara lain :

1. Untuk memberikan identitas pada pasien.

2. Untuk membedakan pasien.

3. Untuk menghindari kesalahan medis ( mal praktek ).

D. Kebijakan

Kebijakan identifikasi pasien di Rumah Sakit sakit umum full bethesda adalah dengan

menggunakan dua cara, yaitu :

1. Dengan menyebutkan nama pasien, umur, dan nomor registrasi.

2. Dengan mengunakan gelang identitas pasiena.

a. Gelang warna pink untuk pasien perempuan. 

b. Gelang warna biru untuk pasien laki –  laki.

c. Stiker warna merah untuk pasien mempunyai riwayat alergi

d. Stiker warna kuning untuk pasien mempunyai resiko jatuh.Identifikasi pasien

tidak boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien.

Identifikasi pasien juga dilakukan pada pasien koma atau tidak sadar, pasien

dengangangguan jiwa, dan pasien yang tanpa identitas.Kebijakan identifikasi tersebut juga

dilakukan di lokasi berbeda dalam rumah sakit seperti pelayanan rawat jalan, UGD, VK

( kamar bersalin ), dan kamaroperasi.

Identifikasi pasien dilakukan pada saat :

1. Pada saat sebelum pemberian obat.

2. Pada saat pemberian darah atau produk darah.

3. Pada saat sebelum pengambilan darah atau spesimen lain untuk pemeriksaanklinis.

4. Pada saat sebelum pemberian pengobatan dan tindakan atau prosedur.

Saat pemasangan gelang identifikasi petugas harus :

1. Jelaskan manfaat gelang pasien.

2. Jelaskan bahaya untuk pasien yang menolak, melepas, menutupi gelang.

3.  Meminta pasien untuk mengingatkan petugas bila akan melakukan tindakanatau

memberi obat, memberikan pengobatan tidak mengkonfirmasi nama danmengecek

gelang identifikasi.

Page 3: PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN

 

E. Identifikasi Pasien Khusus

1. Prosedur identifikasi neonatusa.

Neonatus harus menggunakan dua gelang identifikasi setiap saat ( detailyang sama

pada dua anggota gerak yang berbeda yaitu anggota gerak atasdan anggota gerak

bawah ). 

a. Gelang pasien neonatus berisi identifikasi ibu yang melahirkan pasien

jikanama pasien belum teregistrasi.

b. Setelah nama neonatus teregistrasi, identifikasi mengenai ibu pasien

dapatdiganti dengan identifikasi pasien tersebut.

c. Gelang identifikasi warna pink untuk bayi perempuan dan warna biru untuk

laki- laki.

 

2. Prosedur identifikasi pasien anak

a. Gelang identifikasi anak berisi nama pasien, nomor rekam medis, tanggal

lahir dan nama orang tua atau wali pasien.

b. Gelang identifikasi untuk bayi perempuan pink dan biru untuk laki–laki

3. Prosedur identifikasi pasien dengan alergi

a. Pasien harus di pastikan memilik riwayat alergi atau tidak sebelum dirawat

inap.

b. Gelang identifikasi alergi berwarna merah dikenakan di salah

satu pergelangan tangan dan harus dicatumkan nama alergen dengan jelas.

c. Data alergi harus terdokumentasi di rekam medis pasien.

d. Satu gelang alergi dapat memuat maximal 3 ( tiga ) identifikasi

alergi pasien, jika lebih dari tiga alergi dapat ditambahkan gelang identifika

sialergi baru sesuai dengan kelipatan tiga.

e. Jika ditemukan alergi baru, gelang identifikasi alergi baru harusdikenakan.4

.

 

4. Prosedur identifikasi pasien dengan resiko jatuh,

 

Page 4: PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN

a. Pasien dengan resiko jatuh adalah pasien dengan agitasi, agresi, delirium

yang belum membaik, geriatri dan pasien lain dengan kebutuhan kekang. 

b. Gelang identifikasi pasien dengan resiko jatuh berwarna kuning

yangdikenakan di salah satu pergelangan tangan dengan mencantumkan

nama pasien, jenis kelamin, nomor rekam medis, dan tanggal lahir.

c. Pasien agitasi, agresi dan kebutuhan kekang yang beresiko

membahayakandirinya dan merusak gelang yang dikenakan dipergelangan

tangan dapatdikenakan di pergelangan kaki dan apabila pasien sudah

membaik dantenang, gelang tidak perlu dipindahkan

 

sistim identifikasi kepada pasien untuk membedakan

antara pasien satu dengan yang lain sehingga memperlancar ataumemudahkan dalam pemberian

pelayanan kepada pasien.TUJUAN1.

 

Untuk memberikan identitas pada pasien.2.

 

Untuk membedakan pasien.3.

 

Untuk menghidari kesalahan medis ( mal praktek ).KEBIJAKAN1.

 

Undang

 – 

 undang tahun 2009 rumah sakit.2.

 

Permenkes 1691 tahun 2011 tentang keselamatan pasien.PERLENGKAPAN1.

 

Rekam medis.2.

Page 5: PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN

 

Kartu berobat.3.

 

Kartu identitas.4.

 

Gelang pasien.5.

 

Papan nama.6.

 

Label kotak obat.PROSEDUR1.

 

Di bagian pendaftaran :a.

 

Sapa pasien ( oleh petugas pendaftaran ). b.

 

Menanyakan data pasien, nama, tanggal lahir, alamat.c.

 

Dicatat di form identitas pasien di input ke komputer.2.

 

Di bagian rawat jalan / IGD :a.

 

Petugas menyapa dan menanyakan kartu identitas pasien. b.

 

Petugas mengkonfirmasi identitas pasien dengan catatan rekammedis yang ada di bagian rawat jalan.c.

 

Petugas menanyakan riwayat alergi obat pada pasien.d.

 

Petugas memanggil pasien untuk mendapat pemeriksaan dokterdengan menyebutkan nama

lengkap sesuai urutan antrian pasien.e.

 

Dokter mengkonfirmasi identitas pasien ( nama dan alamat )sebelum memeriksa pasien.f.

 

Dokter memberikan pelayanan medis dan resep ( dalam reseptertera : nama, usia, tanggal resepan,

riwayat alergi, tandatangan dokter ).

Page 6: PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN
Page 7: PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN

umah Sakit

Onkologi

Surabaya

PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN MENGGUNAKAN

NAMA

Nomor Revisi Halaman

1/1

PROSEDUR

TETAP

Tanggal terbit Ditetapkan

Direktur Rumah Sakit Umum Full Bethesda

PENGERTIAN Pemasangan gelang identifikasi pasien adalah salah satu cara untuk

menghindari kesalaha indentifikasi pasien. Gelang indentifikasi berisi data

pasien minimal 2 data.

TUJUAN Mendeskipsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya

kesalahan dalam identifikasi pasien selama perawatan di rumah sakit

Mengurangi kejadian / kesalahan yang berhubungan dengan salah

identifikasi. Kesalahan ini dapat berupa; salah pasien, kesalahan

prosedur , kesalahan medikasi, kesalahan transfusi, dan kesalahan

pemeriksaan diagnostik.

KEBIJAKAN

PROSEDUR Bagian rawat jalan / rawat inap / UGD

1. Perawat menyapa pasien dan keluarga pasien. Misalnya : ucapkan

salam kepada pasien, perkenalkan diri dan beritahukan nama

profesi / unit kerja.

2. Jelaskan pelayanan kesehatan yang akan diberikan pada pasien dan

Page 8: PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN

tujuannya.

3. Pastikan identitas pasien dengan pernyataan terbuka dan tertutup

kepada pasien dan keluarganya dan mencocokkan dengan data

rekam medis.

4. Ciptakan suasana yang nyaman pada pasien.

5. Melakukan verifikasi dan memberikan informasi pada pasien

mengenai pemahaman pemasangan gelang identifikasi.

6. Pemasangan gelang identifikasi dilakukan oleh perawat dan atau

paramedic yang bertanggung jawab di bagian poliklinik rawat

jalan,bagian rawat inap maupun IGD.

7. Melakukan pemasangan gelang identifikasi yang telah dituliskan

oleh perawat atau paramedic yang bertanggung jawab pada

anggota tubuh yang mudah diakses.

8. Perawat harus memeriksa ulang 3 kali data pada gelang identifikasi

sebelum dipakaikan kepasien

9. Pasang gelang identifikasi pada pasien berdasarkan jenis kelamin.

10. Untuk pasien rawat inap dilakukan pemberian gelang identifikasi

tambahan warna merah untuk pasien alergi obat.gelang identifikasi

tambahan warnakuning untuk pasien dengan resiko jatuh ,dan

gelang identifikasi tambahan warna ungu untuk pasien yang

menolak pelayanan tindakan resusutasi (DNR)

11. Memberikan informasi kepada pasien dan keluarganya tentang

pemahaman pemberian gelang identifikasi tambahan tersebut.

12. Menawarkan bantuan kembali.Misalnya ”Apakah masih ada yang

dapat saya bantu?”

13. Ucapkan terimakasih.

UNIT

TERKAIT

1.Bagian Poliklinik Rawat Jalan

2.Bagian Rawat Inap

3.Bagian Instalasi Gawat Darurat (IGD)

Page 9: PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN