pancasila new

30
Tugas Pancasila SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA Disusun oleh : Putu Ayu Riska Pusvita Suandiwi 13700028 DOSEN PEMBIMBING : Dr. Bambang Suprijadi, M.Si FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA Tahun Ajaran 2013/2014

Upload: pawitrajaya

Post on 05-Dec-2015

281 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

e

TRANSCRIPT

Page 1: Pancasila New

Tugas

Pancasila

SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

Disusun oleh :

Putu Ayu Riska Pusvita Suandiwi

13700028

DOSEN PEMBIMBING : Dr. Bambang Suprijadi, M.Si

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

Tahun Ajaran 2013/2014

Page 2: Pancasila New

Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

Pidato Ir. Soekarno pada tanggal 24 September 1955 di Surabaya antara lain menyatakan:

“........Aku bukan pencipta pancasila; Pancasila diciptakan oleh bangsa Indonesia sendiri.

Aku hanya menggali pancasila dari buminya bangsa Indonesia sendiri. Pancasila terbenam dalam

bumi bangsa Indonesia 350 tahun lamanya; Aku gali kembali dan aku sembahkan pancasila ini

persada bangsa Indonesia kembali, untuk dipakai sebagai dasar wadah yang harus berisi

masyarakat yang beraneka agama, beraneka suku, beraneka adat-istiadat “. (Dardji

Darmodihardjo dkk, 1991)

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa nilai-nilai pancasila telah ada dalam kehidupan

bangsa Indonesia sejak awal bangsa Indonesia.

Nama Indonesia berasal dari tulisan-tulisan (Iqbal Hasan, 2002) sebagai berikut:

1. James Richardson Logan (Inggris), yang memberi nama “Indonesia” untuk kepulauan

lautan hindia.

2. W.E Maxwell tahun 1862 masehi, memberi nama “Indonesia” untuk memberi nama

bangsa yang tinggal di kepulauan yang disebut Logan.

3. Adolf Bastian (Jerman), tahun 1889 masehi, menggunakan istilah “Indonesia” untuk

nama kepulauan dan nama bangsa yang terletakdi lautan hindia tersebut.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nama Indonesia mengandung 2 makna, yaitu

makna geografis dan makna bangsa dalam arti politis.

Zaman prasejarah Indonesia

Kehidupan suatu bangsa diketahui berdasar peninggalan-peninggalan, seperti fosil,

artefak, atau alat-alat yang digunakan, dan bangunan-bangunan kuno.Gelombang yang paling

utama membawa kebudayaan “Dongson” dari Asia Tenggara ke seluruh nusantara sampai ke

Irian sekitar abad 8 dan pertengahan abad 9 sebelum masehi (Achmad Fauzi dkk, 1983)

Kehidupan bangsa Indonesia pada zaman prasejarah dibedakan atas beda tingkat

kehidupan sebagai berikut:

1. Masa berburu dan mengumpulkan makanan

Dalam masa berburu dan mengumpulkan makanan, manusia Indonesia hidup

berkelompok.Mereka hidup berpindah-pindah mencari daerah baru yang dapat

memberikan makanan yang cukup.

Page 3: Pancasila New

2. Masa bercocok tanam

Dalam masa bercocok tanam, mereka sudah mempunyai kamampuan mengelolah alam,

agar menghasilkan bahan makanan.

3. Masa perundagian

Masa per-undagian adalah masa peningkattan usaha dari masa sebelumnya. Peningkatan

usaha tersebut yang terpenting adalah pembuatan benda-benda dari logam. Dalam masa

perundagian terdapat kelompok orang-orang terampil atau mempunyai keahlian khusus,

yaitu golongan Undagi.

Zaman Sejarah Indonesia

Sejarah Indonesia dimulai abad ke lima, berdasar prasasti yang ditemukan di Kutai,

Kalimantan Timur. Prasasti tersebut ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa sansekerta, yang

berasal dari India. Sejarah Indonesia dimulai dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Hindu atau

Budha.

A. Zaman Kuno

Awal sejarah Indonesia dimulai dengan ditemukannya prasasti Kutai sekitar tahun

400 masehi, prasasti bertuliskan huruf pallawa dan bahasa sansekerta. Pada zaman kuno

ini kerajaan-kerajaan Indonesia yang tumbuh setelah Kutai, adalah sebagai berikut:

kerajaan Taruma Negara di Jawa Barat dengan rajanya yang terkenal Purnawarman

sekitar abad ke lima. Sumber kerajaan ini beberapa prasasti antara lain prasasti Citarum,

Kebon Kopi, Jambu, Pasir Awi, Muara Cianten, Tugu dan Muncul. Kerajaan Kalingga di

Jawa Tengah dengan ratu bernama Sima, pada masa Sriwijaya nilai-nilai pancasila telah

nampak, cita-cita kesejahteraan bersama tertulis “Marvuat vanua criwijaya siddhayana

subhika” (suatu cita-cita negara yang adil dan makmur). (Kaelan, 2003)

Di jawa tengah tumbuh kerajaan mataram hindu sekitar abad ke-8, kerajaan ini

mempunyai peninggalan yang terkenal yaitu Candi Borobudur dan Perambanan. Akhir

abad ke-13, Raden Wijaya berhasil mendirikan kerajaan Majapahit, setelah berhasil

mengusir pasukan Kubilai khan yang telah di peralat untuk menjatuhkan Jayakatwang.

Gajah mada telah berhasil mewujudkan “Sumpah Palapa”nya untuk menguasai seluruh

Indonesia.

Page 4: Pancasila New

Pada masa Majapahit, nilai-nilai pancasila semakin berkembang, terbukti dengan

berkembanganya agama Hindu dan Budha, dengan adanya simbol “Bhineka Tunggal Ika

Tan Hana Dharma Mangrawa”. Sepeninggalan Gajah Mada, Majapahit semakin lemah

dan dipicu dengan perebutan kekuasaan akhirnya runtuh sekitar tahun 1478 Masehi.

B. Zaman Islam dan Kedatangan Bangsa Eropa

Agama Islam masuk ke Indonesia diperkirakan abad 7-13. Setelah agama Islam

berkembang di Indonesia berdirilah kerajaan-kerajaan Islam sbb : Kerajaan Samodra Pasai,

Demak, Ternate, Tidore, Banten, Aceh, Mataram, dan Goa (Makasar). Bersama dengan

berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam datanglah bangsa Barat, yang mengancam kemerdekaan

perdagangan Islam tersebut. Akhir abad ke-16, datang bangsa Belanda ke Indonesia dan

terjadilah persaingan antara Portugis dan Belanda. Pertempuran Portugis dan Belanda berakhir

dengan kemenangan Belanda, karena Belanda menggunakan bantuan orang-orang Indonesia.

Belanda mendirikan Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC), yang mempunyai hak-hak

istimewa untuk menguasai perdagangan di Indonesia. Pada masa penjajahan Belanda, Idonesia

pernah dikuasai Prancis yaitu pada masa kekuasaan Gubernur Jendral Daendels 1808-1816.

Inggris juga menguasai Indonesia antara tahun 1811-1816, dengan Gubernur Jendralnya yang

terkenal Raffles.

C. Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajah.

1. Perjuangan Melawan Portugis dan Spanyol

Portugis yang datang ke Malaka tahun 1511, bangsa Indonesia langsung

melakukan perlawanan tahun 1512 di bawah pimpinan Katir dan Pati Unus dari

Jawa.

2. Perjuangan Melawan Belanda

Perjuangan melawan Belanda dibedakan sebagai berikut : perlawanan terhadap

VOC tahun 1602-1799, perlawanan terhadap Hindia Belanda tahun 1800-1904,

Pergerakan Nasional tahun 1908-1939.

3. Perjuangan Melawan VOC

Perjuangan melawan VOC diawalidengn perlawanan Sultan Agung yang

mengirim pasukan Mataram ke Batavia pada tahun 1628 dan 1629, namun

Page 5: Pancasila New

mengalami kegagalan karena kekurangan makanan dan, perbedaan senjata dan

penghianatan.

4. Perjuangan Melawan Pemerintahan Hindia Belanda

VOC jatuh pada tahun 1799, tidak berarti Indonesia lepas dari kekuasaan

Belanda, karena Indonesia dimasukkan ke dalam wilayah Kerajaan Belanda

dengan status Negara Jajahan. Pada masa ini yang dikenal dengan Gubernur

Jendral Daendles yang terkenal dengan kekejamannya , terutama masalah “kerja

rodi”. Gubernur Van den Bosch dengan “tanam paksa”nya. Perlawanan terhadap

pemerintahan Hindia Belanda pada abad 19 ini dimulai oleh Pattimura di Maluku

pada tahun 1817, disambung Badarudhin di Palembang pada tahun 1919,

kemudian Imam Bonjol di Minangkabau tahun 1821-1837, Diponegoro Jawa

Tengah 1825-1830, Jelantik di Bali 1859, Pangeran Antasari di Banjarmasin

1860, tokoh-tokoh perang Aceh seperti Teuku Cik di Tiro, Teuku Umar, Cut

Nyak Dien,Panglima Polen tahun 1837-1904, Anak Agung Made di Lombok

1894-1895 dan Sisingamangraja 1899.

5. Pergerakan Nasional

Faktor-faktor yang mendorong timbulnya pergerakan nasional adalah factor luar

negeri dan factor dalam negeri.

1. Faktor Luar Negeri :

a. Kemenangan Jepang terhadap Rusia 1905

b. Revolusi di Filipina oleh dr Jose Rizal 1819

c. Gerakan nasionalisme India oleh Tilak dan Gandhi

d. Revolusi di Cina oleh dr Sun Yat Sen 1911

2. Faktor Dalam Negeri, Rasa tidak Puas bangsa Indonesia terhadap

penindasan colonial Belanda.

Budi Utomo yang berdiri 20 Mei 1908 dengan tokohnya Wahidin

Sudirhusodo, dr Soetomo, Sarekat Dagang Islam 1911, dengan tokohnya HOS

Cokroaminoto. Indische Partij 1912 dengan tokohnya Tiga Serangkai,

Page 6: Pancasila New

Douwes Dekker, Cipto Mangunkusomo, Suwardi Suryaninggrat terkenal

dengan KI Hajar Dewantoro setelah mendrikan Taman Siswa 1922.

6. Perlawanan Terhadap Jepang 1942-1945

Penjajahan Jepang di Indonesia secara resmi tanggal 9 Maret 1942. Kedatangan

Jepang yang mula-mula diterima baik bangsa Indonesia karena menyatakan

sebagai saudara tua yang akan membebaskan Indonesia dari penjajahan Belanda,

ternyata juga penjajah yang lebih kejam dari Belanda. Semua partai politik dan

pergerakan dilarang oleh pemerintah Jepang. Dalam upaya menarik perhatian

orang Islam, yaitu Majelis Asyura Muslimin Indonesia (Masyumi). Selain itu

Jepang mendirikan organisasi-organisasi Tiga A ( Nippon Cahaya Asia, Nippon

Pelindung Asia, dan Nippon Pemimpin Asia), Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA)

yang dipimpin Empat Serangkai Ir. Soekarno, Drs. Moh Hatta, Ki Hajar

Dewantoro, dan K.H Mas Mansyur. Jepang juga mendirikan Pembela Tanah Air

(PETA), Seinendan, Kei Bodan, Heiho dan Organisasi Wanita Fujinkai.

C. Proses Perumusan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

Tahun 1944, kedudukan Jepang dalam perang melawan sekutu semakin terdesak. Oleh

karena itu pada tanggal 7 September 1944 P.M Koiso mengeluarkan pengumuman secara

resmi tentang janji kemerdekaan Indonesia. Sebagai relasiasitas tersebut, lagu Indonesia

Raya boleh dinyayikan, dan bendera Merah Putih boleh dikibarkan di samping bendera

Jepang.

Langkah selanjutnya pada tanggal 1 Maret1945, Pemerintah Jepang mengumumkan akan

di bentuk Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai atau Badan Penyidik Usaha Persiapan Kemerdekaan

Indonesia (BPUPKI). Ternyata BPUPKI baru dibentuk tanggal 29 April 1945, dan dilantik

tanggal 28 Mei 1945, dengan susunan sebagai berikut :

Ketua : Dr K.R.T. Rajiman Wediodiningrat

Ketua Muda : Ichibangsae (anggota luar biasa bangsa Jepang)

Ketua Muda : R.P. Soeroso (merangkap kepala TU)

Anggota : 60 orang tidak termasuk Ketua dan Ketua Muda

Page 7: Pancasila New

Nama para anggota menurut nomor tempat duduk dalam sidang adalah sebagai berikut (Moh.

Fauzi cs, 1983) :

1. Ir. Soekarno

2. Mr Muh Yamin

3. Dr. R. Koesoemah Atmadja

4. R. Abdoelrahim Pratalykrama

5. R. Aris

6. Ki Hadjar Dewantoro

7. Ki Bagus H.Hadi Koesomo

8. M.P.H Bintoro

9. A.K Muzakkir

10. B.P.H. Poeroeboyo

11. R.A.A. Wiranatakoesoemo

12. Ir. R. Ashasoetejo Moenandar

13. Oei Tiang Cui

14. Drs. Moh. Hatta

15. Oei Cong Hauw

16. H. Agoes Salim

17. M. Soetarjo Kartohadikoesoemo

18. R.M Margono Joyohadikoesomo

19. K.H. Abdul Halim

20. K.H. Masykur

21. R. Soedirman

22. Prof. DR. P.a.h. Jayadiningrat

23. Prof. DR. Soepomo

24. Prof. Ir.R.Roeseno

25. Mr.R. Panji Singgih

26. Mr.Ny. Maria Ulfa Santoso

27. R.M.T.A Soeryo

28. R.Roeslan Wongsokoesoemo

29. Mr.R Soesanto Tirtoprojo

Page 8: Pancasila New

30. Ny. R. S.S Soenaryo Mangunpoespito

31. Dr. R. Boentaran Martoatmojo

32. Dr.R. Boentaran Martoatmojo

33. Mr.J. Latuharhary

34. Mr. R. Hindromartono

35. R. Soekarjo Wirjopranoto

36. Haji Ah. Sanoesi

37. A.M. Dassad

38. Mr. Tan Enghua

39. Ir. R.M.P. Soerachman Tjokroadisoerio

40. R.A.A. Soemitro Kolopaking Poerbonegoro

41. K.R.M.T.H Woerjaningrat

42. Mr. Ahmad Soebarjo

43. Prof.Dr. R. Djenal Asikin Widjajakoesoema

44. Abikoesno Tjokrosoejoso

45. Parada Harahap

46. Mr. R.M. Sartono

47. K.H.M. Mansoer

48. Drs. K.R.M.A Sosrodingrat

49. Mr.R. Soewandi

50. K.H.A. Wachid Hasyim

51. P.F. Dahier

52. Dr. Soekiman

53. Mr.K.R.M.T Wongsonagoro

54. R. Oto Iskandar Dinata

55. A. Baswedan

56. Abdoel Kadir

57. Dr. Samsi

58. Mr. A.A. Maramis

59. Mr. R. Samsoedin

60. Mr.R. Sastromoelyono

Page 9: Pancasila New

Pada tanggal 29 Mei 1945, Mr Muh. Yamin berpidato menyampaikan Dasar Negara,

Kebangsaan Negara Indonesia sebagai berikut: (Dadrji Darmodihardjo,dkk,1991)

I. Peri Kebangsaan.

II. Peri Kemanusiaan

III. Peri Ketuhanan

IV. Peri Kerakyatan (A. Permusyarahan, B. Perwakilan, C.Kebijaksanaan)

V. Kesejahteraan Rakyat (Keadilan Sosial)

Setelah selesai Pidato, menyampaikan usul tertulis naskah Rancangan UUD, yang

memuat rumusan lima dasar Negara sbb:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kebangsaan Persatua Indonesia

3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyarawatan perwakilan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Pada 31 Mei, 1945 Prof. Soepomo menyampaikan pidatonya dan tanggal 1 Juni 1945

giliran Ir Soekarno menyampaikan pidatonya dengan rumusan dasar Negara sebagai

berikut: (Dardji Darmodihardjo dkk, 1991)

1. Kebangsaan Indonesia

2. Internasionalisme atau peri-kemanusiaan

3. Mufakat atau Demokrasi

4. Kesejahteraan Sosial

5. Ketuhanan yang Berkebudayaan

Kemudian diusulkan supaya lima dasar itu dinamakan Pancasila.

Page 10: Pancasila New

Kemudian sidang BPUPKI membentuk Panitia Kecil yang jumlahnya 8 orang sebagai

berikut :

Ketua : Ir Soekarno

Anggota : K.H.A. Wachid Hasyim

Mr Muh. Yamin

Mr.A.A. Maramis

M Soetardjo Kartodiekosoemo

R. Oto Iskandar Dinata

Drs. Moh Hatta

Ki Bagus H.Hadikoesoemo

Panitia kecil mengadakan rapat dengan 38 orang anggota BPUPKI di kantor Besar Jawa

Hokokai, Mereka membentuk Panitia Kecil 9 Orang (Panitia Sembilan) sebagai berikut :

1) Ir Soekarno

2) Drs. Moh. Hatta

3) Mr. Muh. Yamin

4) Wachid Hasyim

5) Mr. A.A. Maramis

6) Mr. Soebardjo

7) Kyai abdul Kahar Moezakkir

8) Abikoesno Tjokrosoejoso

9) Haji Agus Salim

Pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan berhasil menyusun Rancangan Pembukaan

Hukum Dasar, yang memuat dasar Negara dengan rumusan sebagai berikut :

1. Keutuhan dengan kewajiban menjalankan syarat islam bagi pemeluk-

pemeluknya.

Page 11: Pancasila New

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawarahan perwakilan

5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

Rancangan Hukum Dasar tersebut kemudian oleh Muh. Yamin disebut sebagai Jakarta

Charter (Piagam Jakarta).

Rapat Pleno tanggal 11 juni 1945, keputusan mengenai daerah Negara baru, 39 orang

memilih Hindia Belanda dahulu, Malaka, Borneo Utara, Papua, Timor dan kepulauan

sekelilingnya, 19 orang memilih Hindia Belanda dahulu, 6 orang memilih Hindia

Belanda dahulu ditambah Malaka dikurangi Papua, 1 orang memlih lain-lain dan 1 orang

Blanko.

Keputusan lain membentuk 3 Panitia, yaitu :

1. Panitia Perancang Undang-Undang Dasar.

Ketua : Ir Soekarno

Anggota : 1. Mr. A.A. Maramis

2. R. Oto Iskandar Dinata

3. B.P.H. Poeroebojo

4. H.Agus Salim

5. Mr. A. Soebarjo

6. Prof. Dr. Soepomo

7. Mr. Ny. Maria Ulfa Santosa

8. K.H.A. Wachid Hasyim

9. Parada Harahap

10 .Mr.J. Latuharhary

Page 12: Pancasila New

11. Mr.R.Soesanto Tirto Prodjo

12. Mr.K.R.T Wongsonagoro

13. KF. M TH Woerjaningrat

14. Mr. R.M. Sartono

15. Mr.R. Pandji Singgih

16. Mr. Tan Eng Hoa

17. Prof. Dr.P.A. H. Djajadiningrat

18. Dr. Soekiman

Ditambah seorang anggota istimewa bangsa Jepang Myaro.

2. Panitia Pembela Tanah Air :

Ketua : Abikoesno Tjokrosoejoso

Anggota : 1. Abdul Kadir

2. Prof.Dr.R.Djenal Asikin Widjaja Koesoemo

3. BPH. Bintoro

4. Mr. R. Hendromartono

5. A.K. Muzakkir

6. Haji.Ah. Sanosei

7. Ir. R. Ashar Soetedjoe Moenandar

8. Mr.R Samsoedin

9. R.Soekardjo Wirjopranoto

10.R.M.T.A Soerjo

11. Abdul Kaffar

12. K.H. Masjkoer

13. K.Habdul Halim

14. R.A.A. Soemitro Kolopaking Poerbonogoro

15. R. Soedirman

16. R.Azis

Page 13: Pancasila New

17. Mohammad Noer

18. R. Abdoelrahim Pratalykrama

19. Liem Koen Hian

20. Dr.R. Boentaran Martoatmodjo

21. R. Roeslan Wangsoekoesomo

22. Nj.RSS. Soenarjo Mangoenpospito

Ditambah anggota istemewa Jepang Tanaka Kakka dan Matuura.

3. Panitia Keuangan dan Perekonomian.

Ketua : Drs. Moh. Hatta

Anggota : 1. Ir. RMP.Soerachman Tjokroadisoerjo

2. R.M. Margono Djojohadikoesono

3. M. Soetardjo Kartohadikoesoemo

4. Dr. Samsi

5. Prof. Ir.R.Roesono

6. Surio Hamidjojo

7. K.H. Dewantoro

8. Dr.R. Koeseoemah Atmadjaya

9. A.M. Dassad

10.Oeij Tjong Hauw

11.Prof Dr.R.Djenal Asikin Widjajakoesoemo

12. F.P.Dahler

13. Besar

14. Mr.Muh.Yamin

15. A. Baswedan

16. K. Bagoes.H. Hadikoesomo

17. Mr.R. Sastromoeljono

18. Abdul Fatah Hasan

19. K.H.M. Mansoer

20. Oeij Tiang Tjoei

21. R.A.A. Wiranatakoesoe ma

Page 14: Pancasila New

22. Mr. R. Soewandi

Ditambah anggota istimewa bangsa Jepang Tokonami Kakka.

Panitia Perancang Undang-Undang Dasar Membentuk Panitia Perancang “Decretation Of

Rights” yang terdiri dari Mr. A. Soebardjo sebagai ketua, Dr. Soekiman, dan Parada Harahap

sebagai anggota.

Sidang Tanggal 14 Juli 1845, Panitia Perancang Undang-Undang Dasar Melaporkan hasil

kerjanya berupa Rancangan Undang Undang Dasar yang terdiri atas 3 bagian sebagai berikut :

a. Pernyataan Indonesia merdeka atau Declaration Of Independence, yang berisi dakwan

terhadap penjajahan Belanda.

b. Pembukaan Undang-Undang Dasar yang dihasilkan Panitia Sembilan, yang memuat

Dasar Negara Pancasila

c. Pasal-Pasal Undang-Undang Dasar (hasil kerja Panitia Kecil Perancang UUD) yang

terdiri atas 42 Pasal, termasuk 5 Pasal Aturan Peralihan dan Isapal Aturan Tambahan.

Sidang Pleno tanggal 16 Juli 1945 : Setelah dirundingkan pada tanggal 14, 15, dan 16 Jili,

maka sidang 16 Juli 1945, Panitia menerima usul-usul, juga usul-usul dari Panitia

Keuangan dan Panitia Pembela Tanah Air, sehingga dengan begitu selesailah pekerjaan

Badan Penyelidik.

Pada 9 Agustus 1945, Jendral Terauchi member 3 Cap, yaitu :

1. Soekarno diangkat sebagai Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan, Moh. Hatta

sebagai Wakil Ketua, Radjimans sebagai anggota.

2. Panitia Persiapan Kemerdekaan boleh bekerja pada tanggal 9 Agustus 945

3. Lekas tidaknya pekerjaan panitia diserahkan seluruhnya pada panitia

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Zyunbi Inkai terdiri

atas 21 orang, termasuk ketua dan wakil ketua, dengan susunan sebagai berikut :

1. Ir. Soekarno (Ketua)

2. Drs. Moh. Hatta (Wakil Ketua)

3. Prof. Dr. Soepomo (anggota)

Page 15: Pancasila New

4. KRT Radjiman Wedodiningra (anggota)

5. R.P. Soeroso (anggota)

6. Soetardjo Kartohadikoesoemo (anggota)

7. Kiai Abdul Wachid Hasjim (anggota)

8. Ki Bagus Hadikusumo (anggota)

9. Otto Iskandardinata (anggota)

10. Abdoel Kadir (anggota)

11. Pangeran Soeharjohamidjojo (anggota)

12. Pangeran Poerbojo (anggota)

13. Dr. Mohammad Amir (anggota)

14. Mr. Abdul Maghfar (anggota)

15. Mr. Mohammad Hasan (anggota)

16. Dr. GSSJ Ratulangi (anggota)

17. Andi Pangerang (anggota)

18. A.H. Hamidan (anggota)

19. I. Goesti Ketoet Poeja (anggota)

20. Mr. Johanes Latuharhary (anggota)

21. Drs. Yap Tjwan Bing (anggota)

Menurut Rencana Pemerintah Tentara Jepang di Jakarta, Panitia Persiapaan

Kemerdekaan Indonesiaakan dilantik pada 18 Agustus 1945, dan akan bersidang 19

Agustus 1945, dengan bahan-bahan yang telah dipersiapkan Badan Penyelidik.

Proklamasi Kemerdekaan.

Tanggal 17 Agustus 1945, jam 10.00 waktu jawa, Proklamasi di baca oleh Ir. Soekarno,

kemudian dikibarkan bendera Merah Putih yang diiringi lagu Indonesia Raya. Adapun

naskah Proklamasi sebagai berikut :

Page 16: Pancasila New

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang

mengenai pemindahan kekoesaaan dll, di-selenggarakan dengan tjara seksama dan dalam

tempo yang sesingkat-singkatnya.

Djakarta, hari 17 boelaan 8 tahoen 45,

Atas nama bangsa Indonesia.

Soekarno/ Hatta

Makna Proklamasi sebagai berikut :

1. Proklamasi pada hakekatnya merupakan titik kulminasi sejarah perjuangan bangsa

Indonesia yang telah lama mengalami penindasan penjajahan selama 350 tahun

Pencetusan jiwa atau semangat yang telah berabad-abad tertindas penjajah.

2. Dari sudut ilmu hukum : Keputusan atau pernyataan yang telah menghapus tata

hukum colonial diganti dengan tata hukum nasional.

3. Dari sudut politis ideologis, proklamasi melepaskan bangsa Indonesia dari segala

belengu penjajahan sekaligus membangun perumahan baru yang bebas, merdeka,

berdaulat penuh.

Pengesahan Undang-Undang Dasar

Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia bersidang yang

pertama, menghasilkan keputusan sebagai berikut :

1. Pengesahan UUD yang terdiri dari Pembukaan dan Pasal-Pasal setelah melalui

beberapa penyempurnaan.

2. Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta dipilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden

Dalam sidangnya hari kedua yaitu pada tanggal 19 Agustus 1945, Panitia Persiapan

Kemerdekan Indonesia menetapkan 2 persiapan lagi :

Page 17: Pancasila New

1. Penetapan 12 kementrian yaitu Departemen Dalam Negeri, Luar Negeri, Kehakiman,

Penerangan, Pengajaran, Sosial, Pertahan, Perhubungan, dan Pekerjaan Umum.

2. Pembagian daerah Republik Indonesia dalam 8 propinsi, yaitu : Sumatra, Jawa Barat,

Jawa Tengh, Jawa Timur, Sunda Kecil (Nusa Tenggara) , Maluku, Sulawesi, dan

Kalimantan.

E. Revolusi Fisik 1945-1949

Tentara Jepang yang masih ada di Indonesia tidak begitu saja mau mengakui

Kemerdekaan Indonesia, terjadilah bentrokan fisik antara rakyat dengan Jepang di Ganbir

(Jakarta), Surabaya, Jogyakarta, Bandung, dan Semarang.

Tanggal 19 September 1945 terjadilah “Insiden Bendera” di hotel Yamato, Tunjungan

Surabaya.

Bangsa Indonesia berusaha melawan propaganda Belanda dengan mengeluarkan 3 buah

maklumat :

1. Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945 yang menghentikan

kekuasaan Luar Biasa Presiden, dengan memberi kekuasaan menetapan GBHN dan

legislatif kepada komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Dengan demikian KNIP

diserahi tugas sebagai MPR dan DPR.

2. Maklumat Pemerintah 3 November 1945, tentang pembentukan parta politik.

Maksudnya agar Negara-negara barat menilai Indonesia sebagai Negara demokrasi.

3. Maklumat Pemerintah 14 November 1945 tentang perubahan cabinet. Cabinet

Presidensiil diubah menjadi cabinet ministerial dengan Syahrir sebagai Perdana

Mentri.

Pertempuran antara sekutu yang diboncegi NICA di mulai di Surabaya 28 Oktober 1945.

Dalam pertempuran tersebut jendral Mallaby gugur. Tanggal 10 November Surabaya digempur

sekutu dari barat, laut dan udara, maka 10 November diperingati sebaga “Hari Pahlawan”

Pertempuran berikutnya antara lain adalah pertempuran Ambarawa bulan Desember

1945. Dalam Pertempuran tersebut terkenal pimpinan Kolonel Soedirman, yang pada tanggal 18

Desember diangkat sebagai Panglima Besar dengan Pangkalan Jendral.

Page 18: Pancasila New

Perundingan antara Indonesia dengan Sekutu dan Belanda belum berhasil. Bulan

November 1946 baru dapat dilaksanakan perundingan Linggarjati antara Indonesia dan Belanda.

Hasil perundingan sangat merugikan Indonesia antara lain Belanda mengakui kekuasaan de facto

RI hanya Sumatra, Jawa, dan Madura.

Walaupun persetujuan Linggarjati telah ditandatangani 25 Maret 1947, Belanda

mengingkari perundingan tersebut, dengan melakukan serangan ke wilayah RI yang dikenal

dengan Agresi Militer Pertama. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), membentuk Komisi Jasa

baik yaitu Komisi Tiga Negara (KTN) yang diberi tugas membantu menyelesaikan sengketa

antara RI dan Belanda. KTN berhasil mendesak Belanda mengadakan perundingan Reville

tanggal 8 Desember 1947.

Belanda menghianati perundingan lagi, dengan adanya “Agresi Militer Kedua”, yaitu

serangan ke Ibu Kota RI di Yogyakarta pada tanggal 19 Desember 1948. Dewan Keamanaan

PBB membentuk United Comission For Indonesia untuk membantu melancarkan perundingan

mengembalikan kekuasaan RI.

Pada tanggal 23 Agustus 1949 diadakanlah “Konfrensi Meja Bundar” di Den Haag antara

Wakil RI, Wakil Bijeenkomst voor Federal Overleg (BFO) yaitu wakil Negara Bagian, Wakil

Negeri Belanda dan UNCI. Tanggal 2 November 1949 tercapai persetujuaan intinya Belanda

menyerahkan Kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) akhir 1949, kecuali Irian Barat.

F. Negara Kesatuan RI 1950-1959

Pembentukkan Negara RIS menimpang dari cita-cita bangsa Indonesia seperti yang

terkandung dalam UUD 1945, dan dewan konstituante yang bertugas menyusun Undang-Undang

Dasar baru sebagai pengganti UUDS 1950, bersidang selama 2 tahun 5 gagal menetapkan UUD

Presiden Soekarno menyatakan Negara dalam keadaan darurat dan mengeluarkan “Dekrit

Presiden 5 Juli 1959” yang isinya sebagai berikut :

1. Menetapkan Pembubaran Dewan Konstituante.

2. Menetapkan UUD 1945 dan tidak berlaku UUDS 1950

3. Akan Segera di Bentuk MPRS, DPRS, dan DPAS dalam waktu sesingkatnya

Page 19: Pancasila New

G. Masa Antara 1959-1965.

Masa antara 1959-1965 oleh Orde BAru disebut sebagai masa Orde Lama, karena

dianggap masa yang menyimpang dari UUD 1945.

Penyimpangan tersebut antara lain :

1. Adanya Penpres untuk membentuk DPRS, MPRS, dan DPAS

2. Manifesto Politik (konsepsi Presiden) oleh MPRS ditetapkan sebagai GBHN

dalamTap I/MPRS/1963.

3. Pengangkatan Presiden Soekarno sebagai Presiden Seumur Hidup oleh MPRS dalam

Tap I/MPRS/1963.

4. Hak budget DPR tidak berjalan

5. Ketua MPRS,DPR-GR,DPA, MA diangkat sebagai Menko sehingga kedudukannya

di bawah Presiden

6. Nsakom disamkan Pancasila

7. Politik Luar Negeri RI condong ke Timur (Komunis) , terbukti dengan pembentukkan

“Pyongang-Pekking” dan Indonesia keluar dari PBB.

8. Pemberlakukan “Demokrasi Terpimpin” yang ditegaskan dalam Tap

VIII/MPRS/1965, dinilai menjurus ke otoriter.

H. Masa Orde Baru Tahun 1966-1998

Awal 1966, tepatnya 10 Januari 1966 terjadilah demokrasi yang dipelopori Kesatuan

Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia

(KAMI) mengajukan tiga tuntutan yang terkenal dengan TRITURA (Tiga Tuntutan

Rakyat), isinya sebagai berikut :

1. Bubarkan PKI

2. Bersihkan Kabinet dari unsur-unsur PKI

3. Turunkan harga

Dengan alasan pengembangan “Surat Perintah 11 Maret” dari Presiden Soekarno

kekuasaan pemerintahan pada kenyataannya dipegang oleh Letjen Soeharto. Sehari

setelah itu, yaitu tanggal 12 Maret 1966, Letjen Soeharto membubarkan PKI dan ormas-

Page 20: Pancasila New

ormasnya. Pemerintah baru tersebut di beri nama Orde Baru dengan pengertian sebagai

Orde yang bertekad melaksanakan pancasila dan Undang-undang dasar 1945 secara

murni dan konsekuen. Langkah berikutnya diadakan sidang MPRS yang ke-IV

tahun1966 yang mengoreksi penyimpangan Orde Lama, serta mengganti dengan tap-tap

yang baru yang sesuai dengan pancasila dan UUD 1945. Tap XX/MPRS/1966 tentang

sumber tertib hukum RI dan Tata Urutan Peraturan Perundangan RI, Tap

XXV/MPRS/1966 tentang pembubaran PKI dan Ormas-ormasnya serta laranggan

terhadap ajaran Marxisme Leninisme di seluruh Indonesia. Sidang istimewa MPRS tahun

1967 antara lain memberhentikan kekuasaan Presiden Soekarno, dalam Tap

XXXIII/MPRS/1967. Dalam sidang MPRS ke V tahun 1968 tepatnya dalam Tap

XLIV/MPRS/1968 Jendral Soeharto di angkat sebagai Presiden RI.

Selanjutnya Orde Baru berusaha melaksanakan ketentuan dalam UUD 1945, yatu

mengadakan pemilihan umum yaitu setiap lima tahun (1971, 1977, 1982, 1987, 1992,

1997) pemilu membentuk DPR MPR, kemudian MPR mengadakan sidang umum lima

tahun sekali ( 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, 1998 ). Dalam lima sidang selalu

menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN), memilih Presiden.Sampai sidang

tahin 1998, Soeharto selalu dipilih sebagai Presiden dengan suara bulat.

Pada masa Orde Baru, sebetulnya sudah ada yang berusaha menentang baik dengan

Demokrasi, seperti “Paristiwa Malari”, Gerakan Mahasiswa 1978, maupun dengan “Petisi

50”, suara vocal beberapa anggota DPR seperti Bambang Warih, Sri Bintang Pamungkas,

namun semua dapat ditekan denga penjara atau recall DPR. Rakyat semakin merasa

terjadi penyimpangan seperti Pemilu tidak JURDIL sejak 1977 parpol dibatasi hanya tiga,

pemerintahan semakin otoriter, kebebasan berbicara dibatasi (diskusi politik tidak bebas),

parpol tidak bebas, penculikan, kolusi, korupsi dan nepotisme.

Krisis moneter pada bulan November 1997 memicu demonstrasi menurut reformasi total.

Demonstrasi yang dipelopori mahasiswa bahkan ada yang tewas tertembak, yaitu empat

orang mahasiswa Tri Sakti. Akhirnya Presiden Soeharto mengundurkan diri 21 Mei 1998.

Page 21: Pancasila New

I. Masa Reformasi 1998-sekarang

Awal reformasi kekuasaan dipegang oleh Presiden Habibie. Setelah reformasi kebebasan

berbicara terbuka,kebebasan mendirikan partai. Pemerintah memulai dengan mengadakan

pemilu yang jurdil tahun 1999 yang diikuti 48 partai politik. Hasil pemilu dimenangkan

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ), yang dipimpin Megawati Soekarno

Puteri. Namun sidang Umum MPR tahun 1999 terpilih Abdur Rachman Wahid sebagai

Presiden RI dalam perjalanan karena dianggap melanggar, MPRS mengadakan sidang

Istimewa tahun 2001 yang mencabut kekuasaan Abdurrachman Wahid, dan memilih

Megawati Soekarno Puteri sebagai Presiden RI dengan masa bakti sampai tahun 2004

. pada masa reformasi UUD 1945 mengalami amandemen sampai empat kali, yaitu

perubahan pertama disahkan 1 Oktober 1999, kedua disahkan 10 Agustus 2000 ketiga

disahkan 10 November 2001, dan keempat disahkan 10 Agustus 2002, perubahan UUD

tentunya akan dibahas mendalam pada bab mengenai UUD 1945.

Masih sering terjadi demonstrasi-demonstrasi kepada pemerintah. Nampak enam

perubahan, yaitu pemerintahan yang sentralisasi menuju pemerintahan yang

desentralisasi dengan pemberian otonomi yang lebih luas kepada daerah (OTODA).

Perubahan peran Militer, perubahan oriantasi sistem perekonomian nasional, perubahan

system kepartaian, desakralisasi UUD 1945, dan kebijakan yan partisipatoris.

Otonomi daerah dengan UU No. 22 tahun 1999 telah dilaksanakan mulai 2001, yang

kemudian diperbaharui dengan UU No. 23 tahun 2004, jumlah anggota ABRI yang di

lembaga eksekutif dan legislatif dikurangi. Penerapan ekonomi kerakyatan berhasil

belum mampu mengurangi pengangguran. System kepartaian diubah menjadi multi partai

Pengambilan kebijaksanaan yang top down sudah diubah menjadi partisipatoris,

perbuatan undang-udang sudah benar-benar melibatkan DPR. Pemilu sudah dilaksanakan

lima tahun sekali, yaitu pada tahun 1999, 2004, dan 2009 ini telah diselenggarakan

pemilu yang diikuti oleh sebanyak partai politik. Pemilu tahun 2009 menganut campuran

antara system proporsional dan system distrik. Pemilihan juga sudah diselenggarakan

secara langsung. Dilakukan dalam dua tahap, yaitu 5 Juli 2004, dan bila tidak ada yang

mendapat 50 persen lebih, diselenggarakan tahap dua yang diikuti dua calon terbesar

pada 20 September 2004 dan pemilu Pesiden Tahun 2009.