pancasila

43
PANCASILA

Upload: adi-dan-dia

Post on 29-Jun-2015

263 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PANCASILA

PANCASILA

Page 2: PANCASILA

PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN

Pancasila disahkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus Pancasila disahkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945, tercantum dalam pembukaan UUD 1945, dan 1945, tercantum dalam pembukaan UUD 1945, dan

diundangkan dalam Berita Republik Indonesia diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II no 7.tahun II no 7.

Pancasila mengalami berbagai macam interpretasi Pancasila mengalami berbagai macam interpretasi dan manipulasi, dengan kata lain Pancasila tidak dan manipulasi, dengan kata lain Pancasila tidak

lagi diletakkan sebagai dasar filsafat serta lagi diletakkan sebagai dasar filsafat serta pandangan hidup bangsa. pandangan hidup bangsa.

Gerakan Reformasi mengembalikan kedudukan Gerakan Reformasi mengembalikan kedudukan dan fungsi Pancasila yang direalisasikan melalui dan fungsi Pancasila yang direalisasikan melalui ketetapan sidang istimewa MPR tahun 1998 No. ketetapan sidang istimewa MPR tahun 1998 No.

XVIII/MPR/1998 sekaligus pencabutan P-4.XVIII/MPR/1998 sekaligus pencabutan P-4.Dampak atas manipulasi Pancasila yaitu kalangan Dampak atas manipulasi Pancasila yaitu kalangan

elit politik beranggapan Pancasila merupakan elit politik beranggapan Pancasila merupakan label politik Orde Baru.label politik Orde Baru.

Bukti secara objektif dari reformasi belum dapat Bukti secara objektif dari reformasi belum dapat dinikmati oleh rakyat nasionalisme bangsa rapuh dinikmati oleh rakyat nasionalisme bangsa rapuh sehingga bangsa Indonesia dipandang rendah di sehingga bangsa Indonesia dipandang rendah di

masyarakat Internasional.masyarakat Internasional.

Page 3: PANCASILA

LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA • Landasan Historis• Proses yang cukup panjang bangsa

Indonesia menemukan jati dirinya yang di dalamnya tersimpul ciri khas, sifat dan karakter bangsa yang dirumuskan dalam 5 prinsip (lima sila) / Pancasila.

• Jadi secara historis nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara secara objektif  telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri

Page 4: PANCASILA

LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA

• Landasan Kultural• Setiap bangsa memiliki ciri khas yang

berbeda serta pandangan hidup yang berbeda-beda.

• Nilai-nilai kenegaraaan dan kemasyarakatan merupakan suatu hasil karya besar bangsa Indonesia sendiri yang diangkat dari nilai-nilai kultural bangsa Indoneia yang melalui proses refleksi filosofis para pendiri negara.

• Satu-satunya karya besar bangsa Indonesia yang sejajar dengan karya bangsa lain di dunia adalah hasil pemikiran tentang bangsa dan negara yang mendasarkan pandangan hidup suatu prinsip nilai yang tertuang dalam sila-sila Pancasila.

Page 5: PANCASILA

LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA

• Landasan Yuridis• Landasan ini tertuang dalam UU no

2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional

• Pasal 39 setiap jenjang pendidikan, wajib memuat Pendidikan Pancasil, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan.

• SK Menteri Pendidikan Nasional RI no. 232/U/2000 pasal 10 ayat (1)

• SK direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi, mengeluarkan surat Keputusan no. 38/DIKTI/KEP/2002

Page 6: PANCASILA

LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA

• Landasan Filosofis• Secara filsofis bangsa Indonesia

sebelum mendirikan negara adalah sebaga bangsa yang berketuhanan dan berkemanusiaan, hal ini berdasarkan kenyataan objektif  bahwa manusia adalah makhluk Tuhan YME, sehingga secara filosofis negara berpersatuan dan berkerakyatan.

Page 7: PANCASILA

Tujuan Pendidikan Pancasila • UU No. 2 tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional

dalam SK Dirjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep/2003, tujuan Pendidikan Pancasila mengarahkan perhatian pada moral dan diharapkan terwujud dalam kehidupan sehari-hari.

• Tujuan pendidikan diartikan sebagai seperangkat tindakan intelektual penuh tanggungjawab yang berorientasi pada kompetensi mahasiswa pada bidang pofesi masing-masing.

• Kompetensi lulusan Pendidikan Pancasila adalah seperangkat tindakan Intelektual, penuh tanggung jawab sebagai seorang warga negara dalam memecahkan berbagai masalah dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

• Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menghasilkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa padaTuhan YME dengan sikap dan perilaku

• 1. Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggung jawab sesuai dengan hati nuraninya.

• 2. Memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya.

• 3. Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

• 4. Memiliki kemampuan untuk memahami peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia.

Page 8: PANCASILA

Pembahasan Pancasila secara

Ilmiah • Harus memenuhi syarat ilmiah yang

dikemukakan oleh I. R. Poedjawijatno dalam bukunya “Tahu dan Pengetahuan” yang merinci syarat-syarat ilmiah sebagai berikut:

• 1. Berobjek• 2. Bermetode• 3. Bersistem• 4. Bersifat universal

Page 9: PANCASILA

Berobjek

• Pancasila harus memiliki objek, yang di dalam filsafat ilmu pengetahuan dibedakan atas dua macam yaitu “Objek Forma” dan “Objek Materia”.

• -         Objek foma’ Pancasila adalah suatu sudut pandang tertentu dalam pembahasan Pancasila, atau  dari sudut pandang apa Pancasila itu dibahas, Pancasila dapat dibahas dari berbagai macam sudut pandang, yaitu sudut pandang “moral” (Moral Pancasila), ekonomi (ekonomi Pancasila) pers (pers Pancasila) Hukum dan kenegaraan’ (Pancasila Yuridis Kenegaraan), filsafat’ (filsafat Pancasila).

• -         Objek Materia “Pancasila adalah suatu objek yang merupakan sasaran pembahasan dan pengkajian Pancasila baik yang bersifat empiris maupun non empris.

• Oleh karena itu objek materi pembahasan Pancasila adalah dapat berupa hasil budaya, lembaran negara, lembaran hukum maupun naskah-naskah kenegaraan lainnya, maupun adat-istiadat bangsa Indonesia sendiri.

Page 10: PANCASILA

Bermetode

• Salah satu metode dalam pembahasan Pancasila adalah metode ’ analitico syntetic’ yaitu suatu perpaduan metode analisis dan sintesis.

• - Metode hermeneutika yaitu suatu metode untuk menemukan makna di balik objek.

• - Metode koherensi historis, metode pemahaman, penafsiran dan interpretasi di dasarkan atas hukum-hukum logika dalam penarikan kesimpulan.

Page 11: PANCASILA

Bersistem • Pengetahuan ilmiah harus merupakan

suatu kesatuan, antara bagian-bagian itu saling berhubungan, baik berupa hubungan interelasi (saling berhubungan), maupun interdependensi (saling ketergantungan).

• Pancasila itu sendiri sebagai objek pembahasan ilmiah senantiasa bersifat keheren (runtut), tanpa adanya suatu pertentangan di dalamnya, sehingga sila-sila Pancasila itu sendiri adalah merupakan suatu kesatuan yang sistematik.

Page 12: PANCASILA

Bersifat Universal

• Pengetahuan ilmiah harus bersifat universal, artinya kebenarannya tidak terbatas oleh waktu, ruang keadaan, situasi, kondisi maupun jumlah tertentu.

Page 13: PANCASILA

Tingkatan Pengetahuan Ilmiah

• Lebih menekankan pada karakteristik pengetahuan masing-masing.

• Tingkatan pengetahuan ilmiah ditentukan oleh macam pertanyaan Ilmiah :

• 1. Pengetahuan deskriptif: bagaimana?

• 2. Pengetahuan kausal: mengapa?• 3. Pengetahuan normatif: ke mana?• 4. Pengetahuan essensial: apa?

Page 14: PANCASILA

Tingkatan Pengetahuan Ilmiah• 1. Pengetahuan Diskriptif• Pengetahuan macam ini adalah suatu jenis pengetahuan

yang memberikan suatu keterangan, penjelasan secara objektif, tanpa adanya unsur subjektivitas kajian Pancasila secara deskriptif Kajian tentang kedudukan fungsi Pancasila sebagai dasar negara republik Indonesia, dan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia.

• 2. Pengetahuan Kausal• Pengetahuan kausal yaitu suatu pengetahuan yang

memberikan jawaban tentang sebab akibat. Proses kausalitas terjadinya Pancasila yang meliputi 4 kuasa yaitu : kuasa materialis, kuasa formalis, kuasa efisien dan kuasa finalis

• 3. Pengetahuan Normatif• Tingkatan pengetahuan normatif adalah sebagai hasil dari

pertanyaan ilmiah ke mana? Pengetahuan normatif senantiasa berkaitan dengan suatu ukuran parameter, serta norma-norma.

• 4. Pengetahuan Essensial• Pengetahuan essensial adalah tingkatan pengetahuan untuk

menjawab suatu pertanyaan yang terdalam : suatu pertanyaan tentang hakikat segala sesuatu, dan hal ini dikaji dalam bidang ilmu filsafat.

Page 15: PANCASILA

Lingkup Pembahasan Pancasila Yuridis Kenegaraan

• Tingkatan pengetahuan yuridis kenegaraaan adalah meliputi tingkatan pengetahuan deskriptif, kausal dan normatif, sedangkan pengetahuan ilmiah esensial dibahas dalam filsapat Pancasila, yaitu membahas sila-sila sampai inti darinya, makna yang terdalam atau membahas sila-sila Pancasila sampai tingkat hakikatnya.

Page 16: PANCASILA

Beberapa Pengertian Pancasila

• Pancasila secara kronologis baik menyangkut rumusan maupun peristilahannya, maka pengertian Pancasila tersebut meliputi lingkup pengertian.

• 1. Pengertian Pancasila secara etimologis

• 2. Pengertian Pancasila secara historiis

• 3. Pengertian Pancasila secara terminologis

Page 17: PANCASILA

Pengertian Pancasila secara Etimologis

• Secara etimologis “Pancasila” berasal dari Sansekerta dari India (Bahasa Kasta Brahmana), bahasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta.

• Menurut Muhammad Yamin : Pancasila memiliki 2 macam arti secara leksikal

• “Panca” artinya lima• “Syila” vocal i pendek artinya” satu

sendi,”  “alas”, atau “dasar”.• “Syila” Vokal i Panjang artinya

“Peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau yang senonoh”.

Page 18: PANCASILA

• Perkataan Pancasila mula-mula terdapat dalam kepustakaan Budha di India pada kitab Suci Tri Pitaka yang terdiri dari 3 macam buku besar : Suttha Pitaka, Abhidama Pitaka dan Vinaya Pitaka.

• Ajaran-ajaran moral yang terdapat dalam agama Budha:

• 1.   Dasasyiila• 2.  Saptasyiila• 3.  Pancasyiila

Page 19: PANCASILA

Ajaran Pancasila menurut Budha adalah merupakan 5 aturan (larangan) atau five moral principles Pancasila berisi 5 larangan menurut

isi lengkapnya:

• 1. Panati pada veramani sikhapadam sama diyani artinya “jangan mencabut nyawa makhluk hidup atau dilarang membunuh”.

• 2. Dinna dana Veramani shikapadam samadiyani artinya “janganlah mengambil barang yang tiak diberikan”maksudnya dilarang mencuri.

• 3. Kemashu Micchacara Veramani shikapadam smadiyani artinya janganlah berhubungan kelamin, yang maksudnya dilarang berzina.

• 4. Musawada veramani sikapadam samadiyani, artinya janganlah berkata palsu atau dilarang berdusta.

• 5. Sura meraya masjja Pamada Tikana veramani, artinya jangan meminum minuman yang menghilangkan pikiran, yang maksud dilarang minum –minuman keras.

Page 20: PANCASILA

Perkataan Pancasila ditemukan dalam keropak Negara Kertagama, yang

berupa kakawin (syair pujian) dalam pujangga Istana bernama Empu

Prapanca tahun 1365

• Setelah majapahit runtuh dan agama Islam mulai tersebar ke seluruh Indonesia maka sisa-sisa pengaruh ajaran moral Budha (Pancasila) masih dikenal dalam masyarakat Jawa yang disebut dengan 5 larangan/Lima pertentangan “moralitas” (Malima), Yaitu dilarang

• 1. Mateni artinya membunuh• 2. Maling artinya mencuri• 3. Madon artinya berzina• 4. Mabok, meminum-minuman keras/menghisap

candu• 5. Main artinya berjudi.•

Page 21: PANCASILA

Pengertian Pancasila secara Historis

• Proses Perumusan Pancasila diawali dalam sidang BPUPKI I dr. Radjiman Widyadiningrat, tiga orang pembicara yaitu Muhammad Yamin, Soepomo dan Soekarno.

• Tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno memberi nama Pancasila yang artinya 5 dasar pada pidatonya dan tanggal 17 Agustus 1945 memproklamasikan kemerdekaan, 18 Agustus di mana termuat isi rumusan 5 prinsip dasar negara yang diberi nama Pancasila, sejak itulah istilah Pancasila menjadi Bahasa Indonesia dan istilah umum.

Page 22: PANCASILA

Secara terminology histories proses perumusan Pancasila

sbb :

Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945). 5 Asas dasar negara Indonesia

Merdeka :1. Peri Kebangsaan2. Peri Kemanusiaan3. Peri Ketuhanan4. Peri Kerakyatan5. Kesejahteraan Rakyat.

Page 23: PANCASILA

Rancangan UUD tersebut tercantum 5 asas dasar negara

yang rumusannya

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kebangsaan Persatuan Indonesia3. Rasa Kemanusiaan yang adil dan

beradab4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Page 24: PANCASILA

Ir. Soekarno (1 Juni 1945).

5 asas dasar negara Indonesia :1. Nasionalisme atau kebangsaan

Indonesia 2. Internasional atau

perikemanusiaan3. Mufakat atau demokrasi4. Kesejahteraan Sosial5. Ketuhanan yang berkebudayaan.

Page 25: PANCASILA

Ia menyusulkan bahwa 5 sila tersebut dapat diperas menjadi

“Tri Sila” 1. Sosio Nasional yaitu

“Nasionalisme dan Internasionalisme.

2. Sosio Demokrasi yaitu “Demokrasi dengan kesejahteraan rakyat”

3. Ketuhanan YMEDiperas lagi menjadi “Eka Sila” atau

satu sila yang intinya adalah “gotong-royong”

Page 26: PANCASILA

Piagam Jakarta (22 Juni 1945)

Rumusan Pancasila :1. Ketuhanan dengan kewajiban

menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab3. Persatuan Indonesia4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Page 27: PANCASILA

Pengertian Pancasila Secara Terminologis

Pada siding PPKI tanggal 18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan UUD negara RI yang dikenal dengan UUD 1945. adapun UUD 1945 terdiri dari 2 bagian yaitu pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal UUD 1945 yang berisi 37 pasal 1 aturan peradilan yang terdiri atas 4 pasal dan 1 aturan tambahan terdiri atas 2 ayat.

Namun dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia terdapat pula rumusan-rumusan pancasila sebagai berikut :

a. Dalam konstitusi RIS (Republik Indonesia Serikat)Berlaku tanggal 29 Desember 1949 s/d 17 Agustus

1950, tercantum rumusan Pancasila sbb. 1.      Ketuhanan YME2.      Pri Kemanusiaan3.      Kebangsaan4.      Kerakyatan5.      Keadilan Sosial

Page 28: PANCASILA

Pengertian Pancasila Secara Terminologis

b.Dalam UUD (undang-undang dasar sementara 1950

Undang-undang Dasar 1950, berlaku mulai tanggal 17 Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959, rumusan Pancasila yang tercantum dalam konstitusi RIS sbb :

1.      Ketuhanan Yang Maha Esa 2.      Peri kemanusiaan3.      Kebangsaan4.      Kerakyatan5.      Keadilan sosial.

Page 29: PANCASILA

Rumusan Pancasila di Kalangan Masyarakat

Rumusan  Pancasila dasar negara yang beredar di kalangan masyarakat luas yaitu :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa2. Peri Kemanusiaan3. Kebangsaan4. Kedaulatan Rakyat5. Keadilan SosialDari macam-macam rumusan Pancasila tersebut

diatas yang sah dan benar secara konstitusional adalah Rumusan Pancasila yang tercantum dalam pembuatan UUD 1945 dan diperkuat dengan ketetapan No. XX/MPRS/1966 dan Inpres No. 12 tanggal 13 April 1968 yang menegaskan bahwa pengucapan, penulisan dan rumusan Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia yang sah dan benar adalah sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

Page 30: PANCASILA

PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA

INDONESIA

Zaman KutaiIndonesia memasuki zaman sejarah

tahun 400 M, dengan ditemukannya prasasti yang berupa 7 yupa (tiang batu).

Masyarakat Kutai pertama kalinya menampilkan nilai-nilai sosial politik dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan, kenduri, serta sedekah kepada para Brahmana.

Page 31: PANCASILA

PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA

INDONESIAZaman Sriwijaya

Negara kebangsaan Indonesia terbentuk melalui 3 tahap:

1.      Zaman Sriwijaya di bawah wewenang Syailendra (600-1400) yang bercirikan kedatuan.

2.      Negara kebangsaan Zaman Majapahit (1293-1525) yang bercirikan keprabuan, kedua tahap tersebut merupakan negara kebangsaan Indonesia lama.

3.      Negara kebangsaan moderen yaitu negara Indonesia merdeka (sekarang negara proklamasi 17 Agustus 1945)  (sekretariat negara RI, 1995 : 11)

Page 32: PANCASILA

PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

Abad ke VII muncul kerajaan di Sumatera yaitu kerajaan Sriwijaya, di bawah kekuasaan Wangsa Syailendra termuat di dalam prasasti kedukan Bukit di kaki bukit Siguntang dekat Palembang yang bertarikh 605 Caka atau 683 M. kerajaan itu adalah kerajaan Maritim.

Agama dan kebudayaan dikembangkannya dengan mendirikan suatu universitas agama Budha. Guru-guru besar tamu dari India yang mengajar di Sriwijaya misalnya Dharmakti.

Page 33: PANCASILA

PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

Zaman kerajaan-kerajaan sebelum Majapahit

Menurut prasasti kelagen, raja Air Langga telah mengadakan hubungan dagang dan bekerja sama dengan Benggala, Chola dan Champa hal ini menunjukan nilai-nilai kemanusiaan.

Pada abad ke XII di kediri Jawa Timur berdiri pula kerajaan Singasari yang kemudian sangat erat hubungannya dengan berdirinya kerajaan Majapahit

Page 34: PANCASILA

PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA

INDONESIA

Kerajaan MajapahitToleransi positif dalam bidang

agama dijunjung tinggi sejak masa bahari yang telah silam. Menurut prasasti Brumbung (1329) dalam tata pemerintahan kerajaan Majapahit terdapat semacam penasihat seperti Rakyat I Hino, I Sirikan, dan I Halu yang bertugas memberikan nasihat kepada Raja.

Page 35: PANCASILA

PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

Zaman PenjajahanAbad XVI berkembang agama Islam di

Indonesia kemudian berdatangan orang-orang Eropa (Portugis dan Spanyol), mereka datang untuk berdagang dan akhirnya mereka menjajah Indonesia. Akhir abad ke XVI Belanda datang ke Indonesia. Mereka mendirikan VOC, bangsa Indonesia melawan dan banyak mengalami kegagalan karena tidak adanya kesatuan dan persatuan.

Page 36: PANCASILA

Kebangkitan Nasional Abad XX tjd. Pergolakan Kebangkitan Dunia

Timur:1. Republik Phlipina (1898): Joze Rizal2. Republik China  (1911): Sun Yat Sen3. India: Tilak dan Gandhi4. Indonesia: Dr. Wahidin SudirohusodoOrganisasi-organisasi modern tersebut :1. Budi Utomo (1908)2. Serikat Dagang Islam (1909)3. Serikat  Islam (1911)4. Indische Partij (1913)5. Partai Nasional Indonesia (1927)6. Partai Indonesia (1931)7. PNI baru: Pendidikan Nasional Indonesia

(1933)

Page 37: PANCASILA

Zaman Penjajahan Jepang

Jepang membentuk Badan Penyelidik Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Zyunbi Tsiosakai

Sidang BPUPKI PertamaDilaksanakan 4 hari berturut-turut:a. 29 Mei 1945 Mr. Muh. Yaminb. 30 Mei 1945 Mr. Muh. Yaminc. 31 Mei 1945 Prof. Soepomod. 1 Juni 1945 Ir. Soekarno

Page 38: PANCASILA

Zaman Penjajahan Jepang

Mr. Muh. Yamin (29-30 Mei 1945)I.   Peri KebangsaanII.  Peri KemanusiaanIII. Peri KetuhananIV.  Peri KerakyatanV.   Kesejahteraan Rakyat

Page 39: PANCASILA

Zaman Penjajahan Jepang

Prof. Dr. Soepomo (31 Mei 1945)Menyampaikan Teori-teori Negara:1. Teori Negara Perseorangan (Individualis) Dianjurkan oleh Thomas Hobbes (abad

17), dan Jacques Rousseau (abad 18), Herbert Spencer (abad 19), H.J. Laski (abad 20).

2. Paham Negara Kelas (Class Theory) atau Teori “Golongan”

Dianjurkan oleh Marx, Engels dan Lenin3. Paham Negara Integralistik Dianjurkan Spinoza, Adam Muller, Hegel

(abad 18 dan 19)

Page 40: PANCASILA

Zaman Penjajahan Jepang

Ir. Soekarno (1 Juni 1945) Menyampaikan 5 Prinsip Dasar

Negara:1. Nasionalisme atau kebangsaan

Indonesia 2. Internasional atau

perikemanusiaan3. Mufakat atau demokrasi4. Kesejahteraan Sosial5. Ketuhanan yang berkebudayaan.

Page 41: PANCASILA

Zaman Penjajahan Jepang

Sidang BPUPKI kedua (10 Juni 1945)Penambahan 6 anggota baru Badan

Penyelidik Ir. Soekarno melaporkan tanggal 22 Juni 1945 mengadakan pertemuan antara Panitia Kecil dengan anggota-anggota badan penyelidik.

Keputusan penting dalam rapat BPUPKI kedua:

1. 10 Juli keputusan tentang bentuk negara2. 11 Juli 1945 tentang luas wilayah negara

baru3. Membentuk panitia kecil.

Page 42: PANCASILA

Proklamasi Kemerdekaan dan Sidang PPKI

14 Agustus 1945 di Kemayoran Ir. Soekarno mengumumkan kemerdekaan bangsa Indonesia bukan merupakan hadiah dari Jepang melainkan merupakan hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri.

a. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus

1945 di pagangsaan Timur 56 Jakarta pada hari Jum’at jam 10 pagi waktu Indonesia Barat (jam 11.30 waktu Jepang). Bung Karno dan Bung Hatta membacakan naskah Proklamasi.

b. Sidang PPKI 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang yang

pertama membahas beberapa perubahan yang berkaitan dengan rancangan naskah pembukaan UUD 1945 yang dikenal dengan nama Piagam Jakarta.

Page 43: PANCASILA