panca sila

21
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA Kelompok 4 Anggota: Elisabeth Stefanny (04011281419114) Fitria Masturah (04011281419116) Hawari Martanusa (04011281419118) Andini Karlina CH (04011281419120) Andani Lestari (04011281419122) Masagus M. I. N. A (04011281419124) Erlina Purnamayani (04011281419126) Dena Nabilah Yasmin (04011281419128) Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya November 2015

Upload: bian-austin

Post on 13-Feb-2016

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pancasila sebagai ideologi negara

TRANSCRIPT

Page 1: Panca Sila

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

Kelompok 4

Anggota:Elisabeth Stefanny (04011281419114)

Fitria Masturah (04011281419116)Hawari Martanusa (04011281419118)Andini Karlina CH (04011281419120)

Andani Lestari (04011281419122)Masagus M. I. N. A (04011281419124)Erlina Purnamayani (04011281419126)

Dena Nabilah Yasmin (04011281419128)

Fakultas KedokteranUniversitas Sriwijaya

November 2015

Page 2: Panca Sila

DAFTAR ISIDaftar isi.............................................................................................................. 2

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

A. Pendahuluan............................................................................................... 3

I. Latar Belakang.................................................................................. 3

II. Rumusan Masalah............................................................................. 3

III. Tujuan Masalah................................................................................ 4

B. Pembahasan............................................................................................... 5

I. Pengertian Ideologi.......................................................................... 5

II. Pentingnya Ideologi bagi Suatu Negara.......................................... 5

III. Pengertian Dasar Negara................................................................. 6

IV. Nilai Pancasila sebagai Ideologi Negara......................................... 6

V. Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara.................................... 8

VI. Sikap Positif terhadap Pancasila..................................................... 9

C. Penutup..................................................................................................... 13

I. Kesimpulan...................................................................................... 13

II. Saran................................................................................................ 13

Daftar Pustaka.................................................................................................... 13

Lampiran............................................................................................. ............... 14

2

Page 3: Panca Sila

BAB 1: PENDAHULUANa. Latar Belakang

Ideologi merupakan salah satu unsur yang sakral dalam suatu negara dan hal

penting bagi berdirinya sebuah negara. Hal ini dikarenakan ideologi merupakan

serangkaian sistem keyakinan yang berasal dari kepribadian bangsa dan menjadi

pedoman warga negara untuk mencapai tujuan atau cita-cita bersama. Ideologi setiap

negara berbeda-beda dikarenakan pembentukan ideologi suatu negara bersumber

pada pandangan, agama serta pemikiran para tokoh di negara tersebut.

Indonesia memiliki ideologi yang khusus dan menjadi identitas negara yaitu

Ideologi Pancasila. Ideologi Pancasila mengandung pengertian bahwa semua

pelaksanaan di dalam negara berlandaskan pada Pancasila yang sekaligus menjadi

dasar negara. Ideologi Pancasila pada hakikatnya memiliki 3 dimensi, yaitu dimensi

realitas, idealitas dan fleksibilitas yang menunjukkan dirinya sebagai sumber,

pedoman, tujuan yang dipegang oleh masyarakat Indonesia dan bersifat terbuka

terhadap pemikiran baru. Walaupun demikian, Pancasila sebagai ideologi negara

Indonesia tidak terhindar dari berbagai tantangan dalam pelaksanaannya.

Sejak dari Orde Lama hingga pada era Reformasi sekarang ini Pancasila sudah

mengalami banyak pasang-surut dalam pengamalannya sebagai ideologi negara.

Terutama pada zaman sekarang ini, dengan munculnya globalisasi semakin

menambah tantangan dalam mempertahankan eksistensi ideologi Pancasila. Hal ini

dikarenakan masuknya budaya-budaya asing yang mempengaruhi kepribadian

bangsa Indonesia seperti budaya konsumtif, individualisme dan sebagainya. Bahkan

pejabat negara yang menjadi wakil yang dipercaya rakyat pun banyak yang

melakukan penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila, seperti tindakan

penyalahgunaan wewenang atau kekuasaan yang menimbulkan munculnya tindakan

korupsi. Hakekat Pancasila sebagai ideologi bangsa telah banyak dilupakan oleh

warga negara Indonesia dan apabila hal ini terus terjadi akan menimbulkan

keterpurukan moral dan kepribadian bangsa. Oleh karena itu,

b. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas di dalam makalah, sebagai berikut:

a. Apa yang dimaksud dengan ideologi?

3

Page 4: Panca Sila

b. Bagaimana konsep dan sejarah munculnya ideologi?

c. Apa saja macam-macam ideologi yang dianut oleh negara-negara di dunia?

d. Bagaimana konsep Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia menurut sumber

historis, sosiologis dan politis?

e. Apa saja tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan Pancasila sebagai ideologi

negara?

c. Tujuan Masalah

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah, sebagai berikut:

a. Memahami pengertian ideologi

b. Memahami konsep dan sejarah munculnya ideologi

c. Mengetahui macam-macam ideologi yang dianut negara-negara di dunia

d. Memahami konsep Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia menurut sumber

historis, sosiologis dan politis

e. Mengetahui tantangan apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan ideologi

Pancasila

4

Page 5: Panca Sila

BAB II: PEMBAHASANa. PENGERTIAN IDEOLOGI

Ideologi adalah seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup.

Ideologi terbagi dua yaitu ideologi secara fungsional dan ideologi secara struktural.

Ideologi secara fungsional adalah seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap paling baik. Ideologi secara fungsional terbagi menjadi dua yaitu ideologi yang doktoriner dan ideologi yang pragmatis. Ideologi yang doktoriner bagaimana ajaran-ajaran yang terkandung di dalam ideologi itu dirumuskan secara sistematis dan pelaksananya diawasi secara ketat oleh aparat partai atau aparat pemerintahan. Contohnya adalah komunisme. Sedangkan ideologi pragmatis apabila ajaran-ajaran yang terkandung di dalam ideologi tersebut tidak  dirumuskan secara sistematis dan terinci. Ideologi itu disosialisasikan secara fungsional melalui kehidupan keluarga, sistem pendidikan, sistem ekonomi, kehidupan agama, dan sistem politik.

Kesimpulan ideologi adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia.

Ideologi negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi dasar bagi suatu sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang memiliki ciri:

1. Mempunyai derajat yang tinggi2. Mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pedoman hidup,

pegangan hidup yang dipelihara.

b. PENTINGNYA IDEOLOGI BAGI SUATU NEGARAIdeologi dimaknai sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, nilai, dan

keyakinan yang ingin mereka wujudkan dalam kenyataan hidup yang nyata. Ideologi dalam artian ini sangat diperlukan, karena dianggap mampu membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan.

Fungsi ideologi adalah membentuk identitas atau ciri kelompok atau bangsa. Ideologi memiliki kecenderungan untuk “memisahkan” kita dari mereka. Ideologi berfungsi mempersatukan sesama kita. Apabila dibandingkan dengan agama, agama juga berfungsi mempersatukan orang dari berbagai pandangan hidup bahkan dari berbagai ideologi.

c. PENGERTIAN DASAR NEGARADasar negara adalah landasan kehidupan bernegara. Dasar negara bagi suatu

negara merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara.

5

Page 6: Panca Sila

Negara tanpa dasar negara berarti negara tersebut tidak memiliki pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara, maka akibatnya negara tersebut tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas, sehingga memudahkan munculnya kekacauan.

Dasar negara sebagai pedoman hidup bernegara mencakup cita-cita negara, tujuan negara, norma bernegara.

d. NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA DAN DASAR NEGARA

1. Nilai – nilai Pancasila sebagai IdeologiNilai-nilai Pancasila merupakan nilai Ketuhanan , Kemanusiaan , Persatuan,

Kerayakyatan dan Keadilan. Nilai ini merupakan nilai dasar bagi kehidupan kenegaraan , kebangsaan dan kemasyarakatan. Nilai Pancasila tergolong nilai kerohanian yang didalamnya terkandung nilai lainnya secara lengkap dan harmonis , baik nilai material, nilai vital, nilai kebenaran(kenyataan) , nilai estetis, nilai etis maupun nilai religius. Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bersifat objektif dan subjektif

Nilai – nilai Pancasila bersifat objektif maksudnya Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sendiri memiliki makna yang terdalam Inti dari nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan

bangsa Indonesia Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok

kaidah negara yang mendasarSedangkan nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif, bahwa keberadaan nilai-nilai

Pancasila itu bergantung atau terlekat pada bangsa Indonesia itu sendiri. Hal itu dapat dijelaskan karena

Nilai –nilai Pancasila itu timbul dari bang sa Indonesia Nilai- nilai Pancasila merupakan oandanga hidup bangsa Indonesia Nilai-nilai Pancasila didalamnya terkandung nilai- nilai kerohanian

Nilai – nilai Pancasila didalamnya merupakan nilai  yang digali , tumbuh dan berkembang dari budaya bangsa Indonesia .

Pancasila sebagai sumber nilai mengharuskan Undang – Undang dasar mengandung isi yang mewajibkan pemerintah , penyelenggara negara termasuk pengurus partai dan golongan fungsional untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dang memegang cita-cita moral rakyat yang luhur

               2. Nilai – nilai Pancasila sebagai Dasar Negara

Nilai – nilai Pancasila sebagai dasar negara menjadikan setiap tingkah laku dan pengambilan kepitusan para penyelenggara negara dan pelaksana pemerintah harus selalu berpedoman pada Pancasila . Pancasila sebagai sumber nilai menunjukan identitas bangsa Indonesia yang memiliki nilai- nilai kemanusian yang luhur , hal ini menandakan bahwa dengan Pancasila bangsa Indonesia menolak segala bentuk penjajahan , penindasan , dan kekerasan antara satu sama lain

Nilai Pancasila sebagai sumber acuan dalam menyusun etika kehidupan bebangsa bagi seluruh rakyat Indonesia , Pancasila juga sebagai paradigma pembangunan, maksudnya sebagai kerangka pikir ,sumber nilai , orentiasi dasar, sumber asas serta arah dan tujuan dari suatu perkembangan perubahan serta proses dalam suatu bidang tertentu . Pancasila sebagai paradigma pembangunan mempunyai arti bahwa Pancasila sebagai sumber nilai , sebagai dasar, arah dan Pancasila sebagai sumber nilai, sebagai dari proses pembangunan

6

Page 7: Panca Sila

Pancasila mengarahkan pembangunan agar selalu dilaksanakan demi kesejahteraan umat manusia dengan rasa nasionalisme . Pembangunan  disegala bindang selalu mendasar pada nilai – nilai pancasila.

Di bidang Politik misalnya , Pancasila menjadi landasan bagi pembangunan politik , dan dalam prakteknya menghindarkan praktek – praktek yang bermoral dan tak bermartabat sebagai bangsa yang memiliki cita- cita moral dan budi pekerti yang luhur

Nilai Pancasila menjadi landasan dalam pembentukan hukum yang aspiratif. Pancasila menjadi sumber nilai dan sumber norma bagi pembangunan hukum .Dalam pembaharuan hukum yang berkedudukan sebagai peraturan yang paling mendasar di Negara Ksatuan Republik Indonesia . Pancasila menjadi sumber dari tata tertib di Indonesia . Pancasila menentukan isi dan bentuk peraturan perundangan di Indonesia . Pancasila sebagai sumber hukum dasar nasional . Sebagai sumber hukum dasar , Pancasila juga mewarnai penegakan hukum di Indonesia

Di bidang Sosial Budaya, Pancasila merupakan sumber normatif dalam pengembangan aspek sosial budaya yang mendasar pada nilai – nilai kemanusian, nilai Ketuhanan dan niali keberadaban. Pembangunan di bidang sosial budaya senantiasa mendasar pada nilai yang bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradab. Pembangunan bidang sosial budaya menghindarkan segala tindakan yang tidak beradab. Pembangunan bidang sosial budaya menghindarkan segala tindakan yang tidak beradab, dan tidak manusiawi, sehingga dalam proses pambangunan haruslah selalu mengangkat nilai- nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sendiri sebagai niali dasra yaitu nilai Pancasil.

Dalam pembangunan sosial budaya perlu ditumbuhkembangkan kembali budaya malu, dan budaya keteladanan

Di bidang ekonomi , Pancasila juga menjadi landasan nilai dalam pelaksanaan perkembangan ekonomi . Pembangunan Ekonomi yang berdasarkan atas nilai-nilai Pancasila selalu mendasar pada nilai kemanusiaan  artinya pembangunan ekonomi untuk kesejahteraan umat manusia, pembangunan ekonomi semata melainkan demi kemanusiaan dan kesejahteraan seluruh bangsa. 

7

Page 8: Panca Sila

e. URGENSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

Pancasila merupakan suatu pondasi bagi bangsa untuk menghadapi salah satu

tantangan yang terberat saat ini, yaitu globalisasi. Globalisasi merupakan masa dimana

antara masyarakat suatu bangsa dan masyarakat bangsa yang lain sangat terhubung dengan

mudah sehingga masyarakat dunia menjadi lebih terbuka. Dengan demikian, kebudayaan

global terbentuk dari pertemuan beragam kepentingan yang mendekatkan masyarakat

dunia.

Karakteristik kebudayaan pada era globalisasi adalah sebagai berikut :

a.Berbagai bangsa dan kebudayaan menjadi lebih terbuka terhadap pengaruh

timbal balik.

b. Pengakuan akan identitas dan keanekaragaman masyarakat dalam

berbagai kelompok dengan pluralisme etnis dan religius.

c.Masyarakat yang memiliki ideologi dan sistem nilai yang berbeda

bekerjasama dan bersaing sehingga tidak ada satu pun ideologi yang

dominan.

d. Kebudayaan global merupakan sesuatu yang khas secara utuh, tetapi

tetap bersifat plural dan heterogen.

e.Nilai-nilai hak asasi manusia (HAM), kebebasan, demokrasi menjadi nilai-nilai

yang dihayati bersama, tetapi dengan interpretasi yang berbeda-beda

Berdasarkan karakteristik tersebut, maka perlu ditelusuri fase-fase perkembangan

globalisasi sebagai bentuk tantangan terhadap ideologi Pancasila. Adapun fase-fase

perkembangan globalisasi itu adalah sebagai berikut.

a. Fase embrio yang berlangsung di Eropa dari abad ke-15 sampai abad ke-18

dengan munculnya komunitas nasional dan runtuhnya sistem transnasional Abad Tengah.

b. Fase pertumbuhan yang meliputi abad ke-18 dengan ciri pergeseran kepada gagasan

negara kesatuan, kristalisasi konsep hubungan internasional, dan standarisasi konsep

kewarganegaraan.

c. Fase take off yang berlangsung dari 1870 sampai pertengahan 1920 yang ditandai

dengan diterimanya konsep baru tentang negara kebangsaan, identitas dan kepribadian

nasional, mulai masuknya negara-negara non-Eropa ke dalam masyarakat internasional

8

Page 9: Panca Sila

d. Fase perjuangan hegemoni yang dimulai 1920 sampai dengan pertengahan 1960 yang

ditandai dengan meningkatnya konflik internasional dan ideologis, seperti kapitalisme,

sosialisme, fasisme, dan nazisme, dan jatuhnya bom atom yang menggugah pikiran tentang

masa depan manusia yang diikuti terbentuknya Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

e. Fase ketidakpastian yang berlangsung dari 1960--1990 ditandai dengan munculnya

gagasan dunia ketiga, proliferasi nuklir, konsepsi individu menjadi lebih kompleks, hak-

hak kewarganegaraan semakin tegas dirumuskan, berkembangnya media global yang

semakin canggih.

f. Fase kebudayaan global dimana fase ini ditandai oleh perubahan radikal di Eropa Timur

dan Uni Soviet (runtuhnya dominasi komunisme di beberapa negara), berakhirnya perang

dingin, dan melemahnya konfrontasi ideologi.

f. SIKAP POSITIF TERHDAP PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA

Sikap positif dapat diartikan sikap yang baik dalam menanggapi sesuatu. Sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila berarti sikap yang baik dalam menanggapi dan mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila, dalam setiap tindakan dan perilaku sehari-hari.

Walaupun kenyataannya melaksanakan nilai-nilai Pancasila tidaklah mudah, bangsa Indonesia harus tetap berusaha melakukannya. Berikut ini diuraikan secara singkat contoh pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan silanya masing-masing.

1. Pelaksanaan Sila “Ketuhanan Yang Maha Esa”Dalam sila “Ketuhanan Yang Maha Esa” terkandung nilai ketuhanan dan

keagamaan.   Maka, segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, harus dijiwai dengan nilai-nilai sila tersebut. Hal-hal yang dapat kita lakukan antara lain:a. Mewujudkan kehidupan religious yang sejatib. Mengusahakan terwujudnya ketakwaan warga negara dan masyarakat kepada

Tuhan Yang Maha Esa;c. Menjalankan pemerintahan negara dengan prinsip-prinsip etika, kebenaran, dan

keadilan2. Pelaksanaan Sila “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”

Sila “Kemanusiaan yang adil dan beradab”mengandung nilai utama kemanusiaan. Pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, dengan begitu, harus dapat perlakukan warga negara sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Karena itu, penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara, harus dilakukan dengan prinsip-prinsip sebagai brerikuta. Menghormati hak-hak asasi manusia

9

Page 10: Panca Sila

b. Memecahkan berbagai masalah hidup warga Negara dengan cara yang adilc. Membina sikap saling tolong antarwarga

3. Pelaksanaan Sila “Persatuan Indonesia”Dalam sila “Persatuan Indonesia” terkandung nilai persatuan dan nasionalisme

religius. Yang dimaksud nasionalisme religius adalah semangat kebangsaan yang dilandasi dengan moral keagamaan dan ketuhanan. Hal-hal yang harus dilakukan dalam kehidupan berbangsan dan bernegara antara lain:a. Mengakui keragaman suku sebagai kekayaan bangsab. Menciptakan kerukunan hidup antarsuku yang ada di Indonesiac. Menjaga persatuan bangsa

10

Page 11: Panca Sila

4. Pelaksanaan Sila “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikamt Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan”

Sila keempat ini, mengandung nilai kerakyatan dan demokrasi. Rakyat dan demokrasi saling terkait dan harus diperjuangkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegera. Karena itu, terkait dengan pelaksanaan sila keempat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, hal-hal yang harus di lakukan sebagai berikut:a. Memberikan kesempatan rakyat untuk mengajukan kritik dan saran dalam

pelaksanaan pembangunanb. Mewujudkan adanya lembaga perwakilan rakyat yang aspiratif

5. Pelaksanaan Sila “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”Dalam sila kelima ini, terkandung nilai keadilan dan pemerataan sosial. Artinya,

keadilan merupakan hal yang akan dan harus di wujudkan dalam kehidupan masyarakat secara merata dan menyeluruh. Terkait dengan pelaksanaan sila kelima ini, hal-hal yang harus dilakukan antara lain:a. Melaksanakan pembangunan yang merata di semua lapisan masyarakat dan

wilayah negarab. Memberikan perlakuan yang sama dan adil kepada warga negara dalam berbagai

bidang dan sektor kehidupan

Sikap Positif terhadap Pancasila dalam Kehidupan BermasyarakatSetiap warga Negara hendaknya senantiasa mengamalkan nilai-nilai yang terdapat

dalam Pancasila. Sebab, dengan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari diharapkan terwujud suatu kehidupan masyarakat Indonesia yang religius, humanis, bersatu, demokratis, sejahtera, adil, dan makmur.

Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari merupakan cermin sikap positif warga Negara terhadap Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.1. Sikap Positif terhadap Pancasila dalam Kehidupan Politik

Mengemukakan Pendapat Secara Bebas dan Bertanggung JawabSebagai Negara yang menganut paham demokrasi Pancasila, kita dapat mengemukakan pendapat kita dengan bebas. Namun kebebasan tersebut harus kita lakukan dengan penuh tanggung jawab dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Menyelenggarakan pemilu dengan baik dan penuh tanggung jawabPenyelenggaraan pemilu merupakan salah satu wujud dari kehidupan dan kegiatan politik kita. Pemilu bertujuan untuk memilih wakil-wakil kita yang akan duduk di parlemen. Salah satu peranan wakil-wakil rakyat tersebut adalah aspirasi dan kepentingan kita sebagai anggota masyarakat.

Menjalankan Kegiatan Pemerintahan dengan Jujur dan KonsekuenMenjalankan kegiatan pemerintahan harus dilakukan dengan jujur, konsekuen, dan penuh rasa tanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Bila hal ini dilakukan dengan baik dan benar maka akan tercipta pemerintahan yang jujur, bertanggung jawab, dan lebih memihak kepada kepentingan masyarakat banyak, bukan kepentingan pribadi ataupun golongan. Sebaliknya, jika roda pemerintahan tidak dijalankan dengan jujur, konsekuen, dan bertentangan dengan nilai-nilai pancasila, maka akan tercipta pemerintahan yang korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta tidak berpihak pada kepentingan masyarakat.

11

Page 12: Panca Sila

2. Sikap Positif terhadap Pancasila dalam Kehidupan Ekonomi Memanfaatkan sumber daya alam dengan baik.

Pemanfaatan sumber daya alam itu dapat dapat dilakukan melalui peningkatan sektor agribisnis, agroindustri, serta upaya-upaya lainnya yang bertujuan pemerataan pendapatan dan peningkatan kesejahteraan.  

Meningkatkan efisiensi dan produktivitas perekonomian dengan menghilangkan berbagai bentuk distorsi ekonomi.

Pembuatan undang-undang untuk memperkuat fundamental atau dasar ekonomi yang berkeadilan seperti UU antimonopoli, UU Perlindungan Konsumen.

Menjalankan kegiatan perekonomian dengan jujur, tidak merugikan orang lain, dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai dalam Pancasila.

3. Sikap Positif terhadap Pancasila dalam Kehidupan Sosiala. Pengamalan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, antara lain:

Melaksanakan ajaran agama masing-masing dengan baik Tekun beribadah Saling menghargai dan menghormati antar pemeluk agama Tidak memaksakan agama kepada orang lain.

b. Pengamalan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, antara lain: Senantiasa menghormati dan menghargai sesama manusia, agama,      suku,

ras, dan lain-lain. Suka membantu dan menolong sesama manusia dalam kebenaran    dengan

ketulusan dan kejujuran Tidak menyakiti orang lain dalam bentuk apapun.

c. Pengamalan sila Persatuan Indonesia, antara lain: Selalu mengutamakan kebersamaan, kerukunan, persatuan. Selalu menjalin hubungan dan kerja sama yang baik. Tidak mempermasalahkan segala perbedaan sesama manusia.

                 d. Pengamalan sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan  dalam

Permusyarawatan/Perwakilan, antara lain: Mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan bersama Menghargai perbedaan pendapat dan pandangan antarsesama manusia Menghargai dan menjunjung tinggi demokrasi

e. Pengamalan  sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, antara lain: Bersikap adil Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban Tidak mengambil hak orang lain Memiliki kemauan keras untuk maju dan bersama-sama membangun bangsa

dan negara.

12

Page 13: Panca Sila

BAB III: PENUTUP

KESIMPULAN

Pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara bagi mahasiswa adalah untuk

memperlihatkan peran ideologi sebagai penuntun moral dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara sehingga ancaman berupa penyalahgunaan narkoba, terorisme,

dan korupsi dapat dicegah. Di samping itu, Pancasila sebagai ideologi negara pada

hakikatnya mengandung dimensi realitas, idealitas, dan fleksibilitas yang memuat nilai-

nilai dasar, cita-cita, dan keterbukaan sehingga mahasiswa mampu menerima kedudukan

Pancasila secara akademis.

SARANKonsep ideologi yang telah ditanamkan di Indonesia, yakni ideology pancasila

harus diterapkan di kehidupan bermasyarakat. Agen pelaksana ideology ini haruslah

professional dan kritis dalam menjalankan dan mengawasi penerapan konsep ideology

pancasila. Generasi muda sebagai target utama seharusnya diberikan pembelajaran dan

edukasi yang mendalam agar penerapannya dapat dilaksanakan dengan baik. Pihak

pengajar harus memfasilitasi sarana pembelajaran yang tepat dan cocok agar terciptanya

generasi muda yang mengerti tentang pancasila dan senantiasa menjalani kehidupan

bermasyarakan berlandaskan ideologi pancasila. Mahasiswa sebagai kontrol social

haruslah aktif dan peduli agar ideology ini tetap bertahan dan tetap hidup di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA1. Al, Marsudi Subandi. 2003. Pancasila dan UUD’45 dalam Paradigma Reformasi.

Jakarta: Rajawali Pers.2. Setiady, Elly. 2007. Panduan Kuliah Pendidikan Pancasila. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.3. Suwarno, P.J. 1993. Pancasila Budaya Bangsa Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.4. Wahana, Paulus. 1993. Filsafat Pancasila. Yogyakarta: Kanisius.5. http://8b-officialblog.blogspot.co.id/p/bab-2-konstitusi-yang-pernah-

digunakan.html (diakses pada 28 Oktober 2015 19:28 WIB)

13

Page 14: Panca Sila

LAMPIRAN

Pertanyaan:Suci Ramadhani (kelompok 1)Apakah perbedaan dari Pancasila sebagai ideologi negara dan Pancasila sebagai dasar negara?Jawaban:Pancasila sebagai dasar negara berfungsi sebagai pedoman penyelenggaraan negara terutama oleh pemerintah. Sedangkan Pancasila sebagai ideology negara berfungsi sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi warga negara.

Pertanyaan:Aufar Isytahar (kelompok 2)Bagaimana pendapat kelompok tentang pengebirian terhadap pelaku pedofilia?Jawaban:Pemberian hukuman berupa kebiri merupakan pelanggaran HAM, tapi tanpa digunakan hukuman dengan efek jera, maka pelaku pedofilia akan terus melakukan tindakan kriminal dan justru semakin banyak HAM yang dilanggar olehnya

14