panca sila

19
PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT Disusun oleh : 1. Dody Mahendra P ( 102031 ) 2. Riyan Yudi F ( 102032 ) 3. Yosep Sutikno ( 102033 ) 4. Akharisma Arga ( 102044 )

Upload: kemiriombo

Post on 27-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Panca Sila

PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT

Disusun oleh :

1. Dody Mahendra P ( 102031 )2. Riyan Yudi F ( 102032 )3. Yosep Sutikno ( 102033 )4. Akharisma Arga ( 102044 )

AKADEMI TEKNOLOGI WARGA SURAKARTA

Jl. Raya Solo – Baki KM 2 , Kwarasan Grogol Sukoharjo

Page 2: Panca Sila

PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT

A. PENGERTIAN FILSAFAT1. Filsafat berasal dari bahasa Latin, philos/philein + sophia/sophos. Philosatau philein

berarti cinta, gemar, senang menekuni, menghayati, mengamalkan.Sedangkan sophia atau sophos berarti hikmah, bijak (wise),peduli (care), berbagi (share), adil, jujur (honest, fair), berbudi luhur.Dengan demikian filsafat berarti cinta, gemar, senang menekuni, menghayati,dan mengamalkan perilaku bijak. Atau berusaha mengetahuiterhadap sesuatu secara mendalam (hakikat, fungsi, ciri-ciri, kegunaan,masalah, dan memecahkan masalah-masalah itu). Dari filsafat kemudianmuncul pengetahuan, ilmu, dan ilmu pengetahuan. Hal ini sesuaidengan pendapat Kaelan (2004:56), bahwa keseluruhan arti filsafat meliputiberbagai masalah yang dapat dikelompokkan menjadi dua macam,yaitu :a. Sebagai produk yang mencakup pengertian :

1) Jenis pengetahuan, ilmu, konsep, dan pemikiran-pemikiran dari para filsuf zaman dahulu yang lazimnya merupakan aliran atausistem filsafat tertentu, misalnya rasionalisme, materialisme, pragmatisme,dll2) Jenis problem yang dihadapi oleh manusia sebagai hasil dariaktivitas berfilsafat,

yaitu dalam mencari kebenaran yang timbuldari persoalan yang bersumber pada akal.

b. Sebagai suatu proses, yaitu suatu bentuk aktivitas pemecahan suatu permasalahandengan menggunakan cara atau metode tertentu sesuaidengan obyeknya. Dalam pengertian ini filsafat adalah suatusistem pengetahuan yang dinamis.

2. Ilmu pengetahuan diperoleh bermula dari rasa ingin tahu yang merupakansuatu ciri manusia yang membedakannya dengan mahluk hidup lain.Rasa ingin tahu manusia ini asalnya mengenai benda-benda di sekelilingnya, alam sekitarnya, seperti mataharibulan,

bintang-bintang, dll.yang dilihatnya, bahkan kemudian ingin tahu tentang dirinya sendiri.Proses ingin tahu ini dilakukan melalui nalar (pikirannya) denganmerenung untuk mencari jawaban terhadap apa yang dilihatnya itu.Inilah yang disebut ”berfilsafat.” Namun ada kalanya jawaban yang diharapkannyatidak juga didapat sehingga timbul mitos, yaitu berbaurnyanalar dengan kepercayaan karena ingin segera mendapat jawaban atassesuatu tetapi tidak sampai. Contoh, mengapa gunung meletus? Karenanalar belum jalan, tetapi harus segera dijawab, akhirnya jawabannya,katanya, karena sang penunggunya (sunda : nu ngageugeuh) sedangmarah, dsb.

3. Pendekatan dalam menemukan kebenaran itu didapat melalui antaralain :a. Akal sehat (common sense);b. Prasangka (praejudice);c. Naluri (instinct);d. Secara coba-coba (trial and error);e. Secara kebetulan;f. Wahyu/ilham (revelation/inspiration).

Dari pendekatan-pendekatan itu kemudian menjadi pengetahuan, yaituhasil pemikiran asosiatif yang menghubungkan atau menjalin sebuahpikiran dengan pikiran lain berdasarkan pengalaman yang berulangulangtanpa pemahaman kausalitas. Apabila disertai pemahaman kausalitas(sebab-akibat) dari suatu obyek tertentu menurut metode dansistematis, maka jadilan ilmu. Dikatakan ilmu apabila mempunyai ciriciri:

Page 3: Panca Sila

a. Bersifat empirik dapat dibuktikan dengan panca indera;b. Rasional hubungan kausalitasnya (sebab-akibat) jelas;c. Bersifat umum universal;d. Akumulatif tumbuh dan berkembang dari masa ke masadan saling mengoreksi.

4. Ilmu Pengetahuan :a. Sekelompok pengetahuan yang terorganisasi dan sistematis yangmempelajari

gejala-gejala alam dan sosial melalui eksperimen danpengamatan;b. Suatu obyek ilmiah yang memiliki sekelompok prinsip, dalil, dan rumusyang

melalui percobaan-percobaan yang sistematis dilakukanberulangkali dan teruji kebenarannya, dapat diajarkan dan dipelajari (S.P. Siagian).

Adapun pembagian ilmu dapat digambarkan di bawah ini.

BAGAN PEMBAGIAN ILMU

MatematikaFisika

lmu-ilmu Eksakta KimiaStatistikaTeknik Kalkulus, dsb.

SejarahHukumPsikologi

FILSAFAT Ilmu-lmu Sosial EkonomiPolitikSosiologiAntropologiAdministrasi, dsb.

Seni SastraSeni Tari

Humaniora Seni SuaraSeni MusikSeni LukisSeni Patung, dsb.

5. Hubungan ilmu, seni, dan teori :a. Ilmu mengajarkan tentang sesuatu;b. Seni mengajarkan bagaimana sesuatu itu dilakukan, atau penerapanpengetahuan

dalam pelaksanaan pekerjaan;c. Teori :

1) Prinsip umum yang dirumuskan untuk menerangkan sekelompokgejala yang saling berkaitan;

Page 4: Panca Sila

2) Penjelasan tentang bagaimana peristiwa tertentu terjadi sehinggamembentuk batang tubuh pengetahuan.

Di bawah ini diberikan beberapa pengertian filsafat menurut para ahli :1. Para filsuf Yunani dan Romawi :

a. Plato (427-348 sM) :Filsafat ialah ilmu pengetahuan untuk mencapai kebenaran yang asli.

b. Aristoteles (382-322 sM) :Filsafat ialah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandungdi dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika,ekonomi, politis, sostetika.

c. Cicero (106-043 sM) :Filsafat ialah ibu dari semua ilmu pengetahuan lainnya. Filsafat ialahilmu pengetahuan terluhur dan keinginan untuk mendapatkannya.

2. Para Filsuf Abad Pertengahan :a. Descrates (1596-1650) :

Filsafat ialah kumpulan segala pengetahuan di mana Tuhan, alam,dan manusia menjadi pokok penyelidikannya.

b. Immanuel Kant (1724-1804) :Filsafat ialah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkalsegala pengetahuan yang tercakup di dalamnya empat persoalan,yaitu :1) Apakah yang dapat kita ketahui? Jawabannya termasuk bidangmetafisika.2) Apakah yang seharusnya kita kerjakan? Jawabannya termasukbidang etika.3) Sampai di manakah harapan kita? Jawabannya termasuk bidangagama.4) Apakah yang dinamakan manusia itu? Jawabannya termasukbidang antropologi.

3. Para pakar Indonesia :a. I.R. Pudjawijatna :

Filsafat ialah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalamdalamnyabagi segala sesuatu berdasarkan atas pikiran belaka.

b. Dardji Darmodihardjo :Filsafat ialah pemikiran manusia dalam usahanya mencari kebijaksanaandan kebenaran yang sedalam-dalamnya sampai ke akarakarnya(radikal; radik = akar), teratur (sistematik), dan menyeluruh(universal).

B. ALIRAN, OBYEK, CABANG, TUJUAN, DAN KEGUNAAN FILSAFAT1. Aliran-aliran Filsafat :

a. Materialisme :Mengajarkan bahwa hakikat realitas adalah kesemestaan, termasukmahluk hidup, manusia, ialah materi (kebendaan). Semua realitasditentukan oleh materi serta terikat pada hukum alam dan hukumsebab-akibat (kausalitas) yang bersifat obyektif;

b. Idealisme/Spiritualisme :Mengajarkan bahwa ide atau spirit manusia yang menentukan hidupdan pengertian manusia. Kesadaran atas realitas dirinya dan kesemestaankarena ada akal budi dan kesadaran rohani. Manusia yangtidak sadar atau mati, sama sekali tidak menyadari dirinya. Jadihakikat diri dan kenyataan ialah akal budi (ide dan spirit);

c. Realisme :Merupakan sintesis dari ke dua aliran di atas. Jadi, realisme adalahperpaduan antara jasmaniah-rohaniah, materi dan non materi.

Page 5: Panca Sila

2. Obyek Filsafat :a. Forma untuk mengerti segala sesuatu yang ada sedalam-dalamnya,hakikatnya

metafisis;b. Materia mengenai segala sesuatu yang ada dan mungkin ada.

3. Cabang-cabang Filsafat :a. Metafisika yang membahas tentang hal-hal yang bereksistensi dibalik fisis, yang

meliputi bidang ontologi, kosmologi, dan antropologi;b. Epistemologi yang berkaitan dengan persoalan hakikat pengetahuan;c. Ontologi yang menyelidiki hakikat dari realita yang ada. Atau hakika apa yang dikajid. Aksiologi yang menyelidiki nilai. Atau nilai kegunaan ilmu.e. Metodologi yang berkaitan dengan persoalan hakikat metode dalam ilmu

pengetahuanf. Logika yang berkaitan dengan filsafat berpikir, yaitu rumusrumusdan dalil-dalil

berpikir yang benar;g. Etika yang berkaitan dengan moralitas, dan tingkah laku manusia;h. Estetika yang berkaitan dengan persoalan hakikat keindahan.

4. Tujuan Filsafat :a. Teoritis berusaha mencapai kenyataan/mencapai hal yang nyata;b. Praktis untuk memperoleh pedoman hidup.

5. Kegunaan Filsafat :Untuk memberikan dinamika dan ketekunan dalam mencari kebenaran,arti, dan makna hidup.

C. PEMBAHASAN PANCASILA SECARA ILMIAHMenurut Pudjawijatna, syarat-syarat ilmiah harus berobyek, bermetode,bersistem, dan bersifat universal. Berkenaan dengan Pancasila, maka :1. Obyek :

a. Obyek Formal :Pancasila sebagai suatu sudut pandang tertentu : Moral moral Pancasila; Ekonomi ekonomi Pancasila.

b. Obyek Material :Pancasila merupakan sarana pembahasan dan pengkajian baik yangbersifat empiris maupun non empiris. Empiris hasil budaya bangsa; Nonempiris nilai-nilai budaya, moral, yang tercermin dalamkepribadian, sifat,

karakter, dan pola-pola budaya dalam bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara.2. Metode :

Menggunakan hukum-hukum logika dalam menarik kesimpulan :a. Hermeneutika untuk menemukan makna di balik obyek;b. Analitico Synthetic perpaduan analisis dan sintesis;c. Koherensi Historis keterkaitan obyek yang runtut dalam sejarah;d. Pemahaman, penafsiran, dan interpretasi.Kesemuanya dipakai karena Pancasila dapat ditinjau dari berbagaiaspek, misalnya berkaitan dengan nilai-nilai hasil budaya dan obyeksejarah.

3. Sistem :Sistem adalah keseluruhan (totalitas) daripada komponen yang terdiridari sub komponen-sub komponen yang masing-masing mempunyaifungsi sendiri-sendiri, tetapi satu sama lain saling berkaitan (interrelasi)dan bergantungan (interdependensi) sehingga

Page 6: Panca Sila

membentuk keterpaduan.Pengetahuan ilmiah harus merupakan sesuatu yang bulat dan utuh.Bagian-bagiannya harus saling berhubungan (interrelasi dan interdependensi)menjadi satu kesatuan. Dalam hal ini sila-sila Pancasila seluruhnyamerupakan kesatuan yang terpadu, saling kait-mengkait, bergantungan, tidak terpisahkan, sehingga disebut majemuk tunggal dan hierarkispiramidal.

4. Universal :Umum, tidak terbatas oleh waktu, ruang, keadaan, situasi, kondisi, maupunjumlah tertentu. Dalam hal ini, intisari, esensi, dan makna dari sila-silaPancasila adalah universal, dalam arti, dapat diterapkan kapan saja,dimana saja, dan dalam situasi apa saja.

D. PANCASILA DITINJAU DARI TINGKATAN PENGETAHUAN ILMIAHTingkatan pengetahuan ilmiah adalah : Deskriptif, kausal, normatif, danesensial.1. Deskriptif menjawab pertanyaan ”bagaimana?”

Pancasila dikaji secara obyektif dengan menerangkan, menjelaskan, danmenguraikan sesuai dengan kenyataan sebagai hasil budaya bangsa.Hal ini akan berkaitan dengan sejarah perumusan, nilai-nilai, kedudukandan fungsi Pancasila Pancasila sebagai kepribadian dan ideologibangsa, sebagai dasar negara, dsb.

2. Kausal menjawab pertanyaan ”mengapa?”Memberikan jawaban sebab-akibat. Proses kausalitas terjadinya Pancasilameliputi empat kausa, yaitu materialis, formalis, efisien, dan finalis.Pancasila sebagai sumber nilai dalam segala realisasi dan penjabarannyaberkaitan dengan hukum kausal.

3. Normatif menjawab pertanyaan ”ke mana?”Berkaitan dengan suatu ukuran, parameter, dan norma-norma. KarenaPancasila untuk diamalkan, direalisasikan, dan dikonkritisasikan, makaharus memiliki norma yang jelas, yaitu norma hukum, moral, etika, dannorma kenegaraan.

4. Esensial menjawab pertanyaan ”apa?”Memberikan jawaban mendalam tentang hakikat sesuatu. Kajian Pancasilasecara esensial adalah untuk mendapatkan pengetahuan tentangintisari atau makna yang dalam dari sila-sila Pancasila.

E. NILAI-NILAI PANCASILA BERWUJUD DAN BERSIFAT FILSAFATFilsafat (falsafah) Pancasila = Pengetahuan yang mendalam tentang Pancasila.Pengertian yang mendalam didapat dari sila-sila Pancasila. Hakikatdan pokok-pokok dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dimaksudadalah :1. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dijadikan dasar danpedoman dalam

mengatur sikap dan tingkah laku manusia Indonesiadalam hubungannya dengan Tuhan, masyarakat, dan alam semesta.

2. Pancasila sebagai dasar negara dijadikan dasar dan pedomandalam mengatur kehidupan bernegara. Dalam kegiatan praktis operasionaldijabarkan dalam peraturan perundang-undangan.

3. Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan Undang-undangDasar 1945 merupakan kebulatan yang utuh.

4. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan uraian rinci dariProklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang dijiwai oleh Pancasila.

5. Pokok-pokok Pikiran yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan dijabarkan dalam Batang Tubuh (Bab danPasal-pasalnya) adalah perwujudan dari jiwa Pancasila.

6. Kesatuan tafsir sila-sila Pancasila harus bersumber dan berdasarkanPembukaan dan Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945.

Page 7: Panca Sila

7. Nilai-nilai yang hidup berkembang dalam masyarakat yang belum tertampungdalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 perlu diselidikiuntuk memperkuat dan memperkaya nilai-nilai Pancasila :a. Nilai-nilai yang memperkuat dan menunjang kehidupan bermasyarakat,berbangsa,

dan bernegara diterima, asal tidak bertentangandengan kepribadian bangsa dan nilai-nilai Pancasila;

b. Nilai-nilai yang bertentangan dan melemahkan, jangan dimasukkansebagai nilai-nilai Pancasila, bahkan jangan sampai hidup apalagiberkembang;

c. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar1945 dan Batang Tubuhnya dipergunakan sebagai batu ujian darinilai-nilai yang lain agar dapat diterima sebagai nilai-nilai Pancasila.

F. PENGERTIAN PANCASILA SECARA FILSAFATTerdapat dua hal tentang filsafat, yaitu sebagai metode dan sebagai suatupandangan. Berkaitan dengan Pancasila, maka :1. Yang dapat menjadi substansi pembentukan ideologi Pancasila sebagaimetode,

menunjukkan cara berpikir dan analisis untuk menjalankanideologi Pancasila.2. Sebagai suatu pandangan, berupa nilai dan hasil pemikiran.Jadi, filsafat Pancasila

adalah refleksi kritis dan rasional tentang Pancasilasebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa.

G. PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN ARAH KESEIMBANGAN ANTARAHAK DAN KEWAJIBAN ASASI MANUSIANilai-nilai Pancasila mengandung beberapa hubungan manusia yangmelahirkan keseimbangan antara hak dengan kewajiban.1. Hubungan Vertikal antara manusia dengan sang Khalik sebagaipenjelmaan nilai-nilai

Ketuhanan YME :a. Manusia memanfaatkan alam ciptaan Tuhan YME;b. Manusia harus bertaqwa kepada Tuhan YME;c. Akan ada pembalasan atas amal manusia Surga dan Neraka.

2. Hubungan Horizontal antara manusia dengan sesamanya, baikdalam fungsinya sebagai warga masyarakat, warga bangsa, dan warganegara. Dari sini melahirkan hak dan kewajiban yang harus seimbang.

3. Hubungan Alamiah antara manusia dengan alam sekitarnya, yaitudengan hewan, tumbuh-tumbuhan, dan alam beserta kekayaan yangterkandung di dalamnya. Alam dimanfaatkan oleh manusia, tetapi manusiawajib melestarikan alam.

H. ALASAN PRINSIP PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP DANIDEOLOGI1. Mengakui adanya kekuatan gaib yang ada di luar diri manusia TuhanYME.2. Keseimbangan dalam hubungan, keserasian, dan keselarasan perlupengendalian diri.3. Dalam mengatur hubungan, peranan dan kedudukan manusia sebagai anggota

masyarakat dan bangsa sangat penting persatuan dan kesatuanbangsa merupakan nilai sentral.

4. Kekeluargaan, gotong royong, kebersamaan, dan musyawarah untukmufakat sendi kehidupan bersama.

5. Kesejahteraan tujuan hidup bersama.Sebagai suatu pemikiran filsafat tentang negara, Pancasila memberikanjawaban mendasar dan menyeluruh terhadap lima masalah :

Page 8: Panca Sila

1. Apa negara itu?Jawabannya dengan prinsip kebangsaan (Persatuan Indonesia).

2. Bagaimana hubungan antarbangsa/antarnegara?Jawabannya dengan prinsip perikemanusiaan (Kemanusiaan yang adildan beradab).

3. Siapakah sumber dan pemegang kekuasaan negara?Jawabannya dengan prinsip demokrasi (Kerakyatan yang dipimpin olehhikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan).

4. Apa tujuan negara?Jawabannya dengan prinsip kesejahteraan (Keadilan sosial bagi seluruhrakyat Indonesia).

5. Bagaimana hubungan antara agama dengan negara?Jawabannya dengan prinsip Ketuhanan (Ketuhanan Yang Maha Esa).

I. PENGERTIAN PANCASILAUntuk memahami Pancasila secara kronologis baik menyangkut rumusanmaupun peristilahannya, pengertian Pancasila dapat dibahas secara etimologis,historis, dan terminologis.1. Pengertian Pancasila secara Etimologis :

a. Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta (kasta Brahmana) :Panca = LimaSyila (vokal i pendek) = Batu sendi, alas, dasar.Syiila (vokal i panjang) = Peraturan tingkah laku yang baik, yangpenting, yang senonoh.Pancasyila = Berbatu sendi/alas/dasar yang lima.Pancasyiila = Lima urutan tingkah laku yang baik.

b. Pancasyiila menurut ajaran Budha yang bersumber dari kitab suci”Tripitaka” yang terdiri dari tiga buku besar (Suttha Pitaka, AbhidamaPitaka, Vinaya Pitaka) berupa lima larangan (Five Moral Principles),yaitu :1) Panatipada veramani sikhapadam samadiyani.

(Jangan mencabut nyawa mahluk hidup = dilarang membunuh).2) Dinna dana veramani sikhapadam samadiyani.

(Jangan mengambil barang yang tidak diberikan = dilarang mencuri).3) Kameshu miccharaca veramani sikhapadam samadiyani.

(Jangan berhubungan kelamin = dilarang berzina).4) Musawada veramani sikhapadam samadiyani.

(Jangan berkata palsu = dilarang berbohong).5) Sura meraya masjja pamada tikana veramani.

(Jangan minum minumam yang menghilangkan pikiran = dilarangminum minuman keras atau mabuk-mabukan).

c. Dengan masuknya ajaran Budha di Indonesia, pada zaman Majapahitdi bawah Raja Hayam Wuruk dibantu Mahapatih Gajah Mada, ditemukandalam keropak ”Negarakertagama” berupa kekawin (syairpujian) oleh Mpu Prapanca, pada sarga 53 bait 2 :”Yatnaggegwani pancasyiila kertasangskarbhisekaka krama” (Rajamenjalankan dengan setia ke lima pantangan, yaitu mateni, maling,madon, madat, main). Dalam bahasa Jawa disebut Mo Limo (maksudnyalima m).

2. Pengertian Pancasila secara Historis :Dapat dilihat sejak proses perumusan dalam sidang Badan PenyelidikUsaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). SetelahKetua dr. K.R.T. Radjiman

Page 9: Panca Sila

Wedyodiningrat mengajukan pertanyaan didepan sidang tentang rencana dasar negara Indonesia yang akandibentuk :a. Tanggal 29 Mei 1945 : Mr. Muhammad Yamin dalam pidatonyamengajukan lima

asas/dasar bagi negara Indonesia merdeka, yaitu :1) Peri Kebangsaan;2) Peri Kemanusiaan;3) Peri Ketuhanan;4) Peri Kerakyatan;5) Kesejahteraan Rakyat.Sedangkan dalam usul tertulis, beliau mengajukan rumusan PembukaanUndang-Undang Dasar 1945 dengan dasar negara :1) Ketuhanan Yang Maha Esa;2) Kebangsaan Persatuan Indonesia;3) Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab;4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

dalampermusyawaratan/perwakilan;5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

b. Tanggal 31 Mei 1945 Mr. R. Soepomo dalam pidatonya menguraikantentang teori negara secara yuridis, politis, dan sosiologis, syaratsyaratberdirinya negara, bentuk negara dan bentuk pemerintahan,serta hubungan antara negara dan agama. Pada tanggal ini punkembali Mr. Muh. Yamin berpidato yang menguraikan tentang daerahnegara, kebangsaan Indonesia atas dasar tinjauan yuridis, historis,politis, sosiologis, geografis dan konstitusional yang meliputi seluruhNusantara Raya.

c. Tanggal 1 Juni 1945 : Ir. Soekarno dalam pidatonya mengajukanlima asas sebagai dasar negara Indonesia yang akan dibentuk, yangberdasarkan bisikan salah seorang ahli bahasa, diberinya nama”Pancasila,” yaitu :1) Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia;2) Internasionalisme atau Perikemanusiaan;3) Mufakat atau Demokrasi;4) Kesejahteraan Sosial;5) Ketuhanan yang berkebudayaan.Menurut beliau, ke lima sila Pancasila itu dapat diperas menjadi”Trisila,” yaitu :1) Sosio Nasionalisme, ialah Nasionalisme dan Internasionalisme;2) Sosio Demokrasi, ialah Demokrasi dengan Kesejahteraan Sosial;3) Ketuhanan Yang Maha Esa.Trisila pun masih dapat diperas lagi menjadi ”Ekasila” atau satu sila,yaitu ”Gotong Royong.”

d. Tanggal 22 Juni 1945 : ”Panitia Sembilan” dalam BPUPKI yangditugasi merumuskan lebih lanjut rancangan dasar negara Indonesiayang akan dibentuk, berhasil menyusun naskah yang dikenal dengan”Piagam Jakarta” (Jakarta Charter) yang pertama kali disepakatisidang. Isi Piagam Jakarta yang berkaitan dengan dasar negaratersebut adalah :1) Ketuhanan Yang Maha Esa dengan kewajiban menjalankan syariatIslam bagi

pemeluk-pemeluknya;2) Kemanusiaan yang adil dan beradab;3) Persatuan Indonesia;4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/

perwakilan;5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Page 10: Panca Sila

Susunan BPUPKI dan anggota Panitia Sembilan adalah :BPUPKI :Ketua (Kaicoo) .................. : dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat;Ketua Muda (Fuku Kaicoo) ....................................... : Ichibangase;Ketua Muda (Fuku Kaicoo/Zimukyoku) ......... : Rd. Randji Soeroso.Adapun anggota Panitia Sembilan dalam BPUPKI adalah :1) Ir. Soekarno2) Drs. Mohamad Hatta3) Mr. Muhammad Yamin4) Mr. A.A. Maramis5) K.H. Wahid Hasyim6) Mr. A. Soebardjo7) K.H. Abdul Kahar Moezakkir8) Abikoesno Tjokrosoejoso9) H. Agoes Salim

3. Pengertian Pancasila secara Terminologis :a. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 :

Sehari setelah merdeka, untuk melengkapi alat-alat kelengkapan negara,yaitu tanggal 18 Agustus 1945, sidang Panitia Persiapan KemerdekaanIndonesia (PPKI) telah berhasil menetapkan/mengesahkanUUD 1945 yang terdiri dari Pembukaan, Batang Tubuh yangterdiri dari XVI BAB, 37 Pasal, 1 Aturan Peralihan yang terdiri atas 4Pasal, dan 1 Aturan Tambahan yang terdiri atas 2 Ayat, serta Penjelasannya.Dalam Pembukaan UUD 1945 yang terdiri dari empatalinea, pada alinea keempat tercantum rumusan Pancasila, yaitu :”Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmatkebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta denganmewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”

b. Dalam Konstitusi Republik Indonesia Serikat (29 Desember1949 -17 Agustus 1950) tercantum rumusan Pancasila :1) Ketuhanan Yang Maha Esa;2) Peri Kemanusiaan;3) Kebangsaan;4) Kerakyatan;5) Keadilan Sosial.

c. Dalam Undang-Undang Dasar Sementara (17 Agustus 1950 - 5 Juli1959) :1) Ketuhanan YME;2) Peri Kemanusiaan;3) Kebangsaan;4) Kerakyatan;5) Keadilan Sosial.

d. Dalam Masyarakat :Beraneka ragam rumusan Pancasila yang berkembang di masyarakat,di antaranya yang paling populer :1) Ketuhanan YME;2) Peri Kemanusiaan;3) Kebangsaan;4) Kedaulatan Rakyat;

Page 11: Panca Sila

5) Keadilan Sosial.Mulai tanggal 5 Juli 1959 setelah Dekrit Presiden menyatakan kembalike UUD 1945, maka rumusan Pancasila yang benar dan sah sertamengikat negara dan seluruh warga negara sampai saat ini adalahyang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Pada saat ini (era reformasi)UUD 1945 telah mengalami empat kali perubahan (amandemen),akan tetapi Pembukaannya tetap tidak (dan tidak akan) diubah.

KOMENTAR

1. Dody Mahendra P ( 102031 )Filsafat merupakan suatu ilmu atau pemikiran manusia yang berasal dari rasa ingin tahu manusia,dan sekelompok pengetahuan yang terorganisasi dan sistematis yangMempelajari sosial melalui eksperimen dan pengamatan dengan pendekatan untuk menemukan kebenaranDan menurut saya Pancasila sebagai Filsafat adalah terbukti teori benar ,dengan pancasila adalah pemikiran manusisa jaman dahulu yangmemilki organisasi melakukan eksperimen atau pengamatan secara social pancasila telah mengalami perubahan selama itu,dengan bukti yang otentik dan nilai-nilai dasar pancasilayang menunjukan pancasilabersifat sebagai filsafat.Pengertian pancasila sebagai Filsafat ,terdapat dua hal tentang filsafat, yaitu sebagai metode dan sebagai suatu pandangan. Berkaitan dengan Pancasila, maka :a. Yang dapat menjadi substansi pembentukan ideologi Pancasila sebagai metode,

menunjukkan cara berpikir dan analisis untuk menjalankan ideologi Pancasila.b. Sebagai suatu pandangan, berupa nilai dan hasil pemikiran. Jadi, filsafat Pancasila

adalah refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa.

2. Riyan Yudi F ( 102032 )a. Tujuan Filsafat :

1) Teoritis berusaha mencapai kenyataan/mencapai hal yang nyata;2) Praktis untuk memperoleh pedoman hidup.

b. Kegunaan Filsafat :Untuk memberikan dinamika dan ketekunan dalam mencari kebenaran,arti, dan makna hidup.

c. PEMBAHASAN PANCASILA SECARA ILMIAHMenurut Pudjawijatna, syarat-syarat ilmiah harus berobyek, bermetode,bersistem, dan bersifat universal.1) Obyek :

a) Obyek Formal :Pancasila sebagai suatu sudut pandang tertentu :- Moral moral Pancasila;- Ekonomi ekonomi Pancasila.

b) Obyek Material :Pancasila merupakan sarana pembahasan dan pengkajian baik yangbersifat empiris maupun non empiris.- Empiris hasil budaya bangsa;

Page 12: Panca Sila

- Nonempiris nilai-nilai budaya, moral, yang tercermin dalamkepribadian, sifat, karakter, dan pola-pola budaya dalam bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara.

2) Metode :Menggunakan hukum-hukum logika dalam menarik kesimpulan :a) Hermeneutika untuk menemukan makna di balik obyek;b) Analitico Synthetic perpaduan analisis dan sintesis;c) Koherensi Historis keterkaitan obyek yang runtut dalam sejarah;d) Pemahaman, penafsiran, dan interpretasi.

Kesemuanya dipakai karena Pancasila dapat ditinjau dari berbagaiaspek, misalnya berkaitan dengan nilai-nilai hasil budaya dan obyeksejarah.3) Sistem :

Sistem adalah keseluruhan (totalitas) daripada komponen yang terdiridari sub komponen-sub komponen yang masing-masing mempunyaifungsi sendiri-sendiri, tetapi satu sama lain saling berkaitan (interrelasi)dan bergantungan (interdependensi) sehingga membentuk keterpaduan.Pengetahuan ilmiah harus merupakan sesuatu yang bulat dan utuh.Bagian-bagiannya harus saling berhubungan (interrelasi dan interdependensi)menjadi satu kesatuan. Dalam hal ini sila-sila Pancasila seluruhnyamerupakan kesatuan yang terpadu, saling kait-mengkait, bergantungan, tidak terpisahkan, sehingga disebut majemuk tunggal dan hierarkispiramidal.

4) Universal :Umum, tidak terbatas oleh waktu, ruang, keadaan, situasi, kondisi, maupunjumlah tertentu. Dalam hal ini, intisari, esensi, dan makna dari silasilaPancasila adalah universal, dalam arti, dapat diterapkan kapan saja,dimana saja, dan dalam situasi apa saja.

c. PENGERTIAN PANCASILA SECARA FILSAFATTerdapat dua hal tentang filsafat, yaitu sebagai metode dan sebagai suatupandangan. Berkaitan dengan Pancasila, maka :

1) Yang dapat menjadi substansi pembentukan ideologi Pancasila sebagaimetode, menunjukkan cara berpikir dan analisis untuk menjalankanideologi Pancasila.

2) Sebagai suatu pandangan, berupa nilai dan hasil pemikiran.Jadi, filsafat Pancasila adalah refleksi kritis dan rasional tentang Pancasilasebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa

3. Yosep Sutikno ( 102033 )Pancasila sebagai filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berpikir sedalam-dalamnya untuk mencapai tujuan yang hakiki. Tetapi pancasila sebagai filsafat tidak terlepas dari aliran – aliran filsafat yaitu :

a. Aliran materialismeb. Aliran idealismec. Aliran realisme

Terdapat dua hal tentang filsafat, yaitu sebagai metode dan sebagai suatupandangan. berkaitan dengan Pancasila, maka :

a. Yang dapat menjadi substansi pembentukan ideologi Pancasila sebagaimetode, menunjukkan cara berpikir dan analisis untuk menjalankanideologi Pancasila.

Page 13: Panca Sila

b. Sebagai suatu pandangan, berupa nilai dan hasil pemikiran.Jadi, filsafat Pancasila adalah refleksi kritis dan rasional tentang Pancasilasebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa.

Di indonesia ajaran pancasila sebagai filsafat sudah tercemin dan terbentuk dalam :1. Pembukaan UUD 19452. Sila – sila pancasila3. Dan juga dalam kehidupan bermasyarakat

Semua penduduk indonesia diharapkan untuk bersikap kritis dan mengaji pertanyaan-pertanyaan mengenaipancasila dan juga berkreasi dan dapat dipertanggung jawabkan mengenai implementasi pancasila dalam berbagai bidang kehidupan.

4. Akharisma Arga ( 102044 )Dari makalah di atas di simpulkan bahwa negara kita mempunyai dasar – dasar negara yaitu pancasila yang mempunyai beberapa nilai dari pancasila,di atas di sebutkan bahwa pancasila sebagi filsafat yang mempunyai bnyak batang tubuh yang masing2 memperkokoh pancasila sebagai filsafat itu sendiri/ tonggak sejarah tentang pancasila di negeri kita ini,dari beberapa poin/bitur yang terdapat di atas di simpulkan bahwa pancasila sebagai filasafat mempunyai pandangan yang terbuka terbukti di atas banyak mencakup hubungan relasi serta prinsip&ideologi pancasila itu sendiri