paket kebijakan ekonomi viii

Upload: david-suryapranata

Post on 25-Feb-2018

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Paket Kebijakan Ekonomi VIII

    1/3

    SIARAN PERS - Paket Kebijakan Ekonomi VIII : Kebijakan Satu PetaNasional, Kilang Minyak dan Pembebasan Bea Masuk Suku Cadang

    Pesawat

    KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

    SIARAN PERSPAKET KEBIJAKAN EKONOMI VIII

    Kebijakan Satu Peta Nasional, Kilang Minyak dan Pembebasan Bea Masuk

    Suku Cadang Pesawat

    Jakarta, 21 Desember 2015

    Pemerintah kembali mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi VIII, Senin (21/12) di Istana Kepresidenan, Jakarta. Paket kebijakan kali ini meliputi tiga hal,yaitu kebijakan satu peta nasional (one map policy) dengan skala 1:50.000, membangun ketahanan energi melalui percepatan pembangunan danpengembangan kilang minyak di dalam negeri, dan insentif bagi perusahaan jasa pemeliharaan pesawat (maintenance, repair and overhoul/MRO).

    Save web pages as PDF manually or automatically with PDFmyURL

    http://pdfmyurl.com/?src=pdfhttp://pdfmyurl.com/?src=pdfhttp://pdfmyurl.com/?src=pdf
  • 7/25/2019 Paket Kebijakan Ekonomi VIII

    2/3

    Save web pages as PDF manually or automatically with PDFmyURL

    1. Kebijakan Satu PetaMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasutionyang membacakan Paket Kebijakan Ekonomi VIII menyatakan, pengembangan kawasan atauinfrastruktur, seringkali terbentur dengan sejumlah masalah terkait pemanfaatan ruang dan penggunaan lahan. Konflik ini sulit diselesaikan karenaInformasi Geospasial Tematik (IGT) saling tumpang tindih satu sama lain.Karena itu, kebijakan satu peta yang mengacu pada satu referensi geospasial, satu standar, satu basis data dan satu geoportal untuk mempercepatpelaksanaan pembangunan nasional menjadi salah satu prioritas pemerintah. Basis referensi peta yang sama, juga akan meningkatkan keandalaninformasi terkait lokasi dari berbagai aktivitas ekonomi. Ini akan memberikan kepastian usaha.Berbagai informasi yang dikompilasi dalam satu peta ini jugabisa dimanfaatkan untuk sejumlah simulasi, antara lain untuk mitigasi bencana.

    Melalui Peraturan Presiden (Perpres) tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta ini, kementerian dan lembaga akan menyiapkan peta tematikskala 1:50.000 sesuai rencana aksi masing-masing dengan batas akhir tahun 2019.Menurut Darmin, kebijakan satu peta ini akan Mempermudah dan mempercepat penyelesaian konflik tumpang tindih pemanfaatan lahan, penyelesaianbatas daerah seluruh Indonesia.

    2. Pembangunan Kilang MinyakPerhatian pemerintah terhadap ketahanan energi juga diwujudkan dengan percepatan pembangunan dan pengembangan kilang minyak di dalam negeri.Ini demi memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan mengurangi ketergantungan impor BBM. Kebijakan ini akan tertuang dalam PeraturanPresiden (Perpres).

    Permintaan BBM yang lebih tinggi dari supplydomestik saat ini akan terus semakin lebar jaraknya karena permintaan terus meningkat terutama untuksektor transportasi. Selisih permintaan dan penawaran ini, diperkirakan melebar hingga sekitar 1,2 1,9 juta barel per hari pada 2025 jika tidak adapenambahan kapasitas produksi.Indonesia belum melakukan pembangunan kilang minyak sejak 21tahun terakhir.Seperti diketahui, pembangunan kilang minyak terakhir dilakukan diBalongan pada 1994 dengan kapasitas saat ini 125 ribu barel per hari. Untuk itu, perlu dibangun kilang baru dengan kapasitas 300 ribu barel per hari yangakan membantu menambal selisih permintaan dan penawaran.Pembangunan dan pengembangan kilang ini harus dilakukan dengan menggunakan teknologi terbaru, memenuhi ketentuan pengelolaan danperlindungan lingkungan, dan tentu saja mengutamakan penggunaan produk dalam negeri, kata Darmin.

    Selain itu, pemerintah juga akan memberikan insentif fiskal ataupun nonfiskal bagi terselenggaranya pembangunan dan pengembangan. Pelaksanaanpembangunan dan pengembangan kilang diintegrasikan sedapat mungkin dengan petrokimia, lanjutnya.Selain membangun kilang baru, pemerintah juga akan meningkatkan ( upgrade) kilang yang sudah ada. Pemerintah memproyeksikan produksi BBM akanmeningkat dari 825 ribu barel per hari pada 2015 menjadi 1,9 juta barel per hari pada 2025.Dengan terpenuhinya kebutuhan BBM dari produksi kilang dalam negeri, maka harga jual BBM pada dunia usaha dan masyarakat, diharapkan dapatditekan menjadi lebih murah.Sampai saat ini, setidaknya ada empat kilang yang beroperasi dan perlu perbaikan, yaitu di Cilacap, Balikpapan, Balongan dan Dumai. Kilang baru akandibangun di Bontang dan Tuban.

    Save web pages as PDF manually or automatically with PDFmyURL

    http://pdfmyurl.com/?src=pdfhttp://pdfmyurl.com/?src=pdfhttp://pdfmyurl.com/?src=pdfhttp://pdfmyurl.com/?src=pdfhttp://pdfmyurl.com/?src=pdf
  • 7/25/2019 Paket Kebijakan Ekonomi VIII

    3/3

    3. Insentif bagi perusahaan jasa pemeliharaan pesawat.Industri dalam negeri hingga saat ini belum mampu memproduksi beberapa komponen pesawat terbang.Kalaupun ada, belum mempunyai sertifikasi PartManufacturing Approval (PMA) dari pabrik pesawat seperti Boeing dan Airbus. Padahal industri jasa pemeliharaan pesawat terbang membutuhkankecepatan dalam proses impor suku cadang dan komponen untuk proses perbaikan dan pemeliharaan pesawat.Skema Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMTDP) yang sekarang berlaku, sulit dimanfaatkan perusahaan jasa pemeliharaan pesawat karena tidakmemberikan kepastian bagi pengadaan barang yang dibutuhkan. Karena itupemerintah memberikan insentif dalam bentuk bea masuk 0% untuk 21postarif terkait suku cadang dan komponen perbaikan atau pemeliharaan pesawat terbang.

    Melalui kebijakan ini, pemerintah memberikan kepastian bagi dunia usaha penerbangan nasional dalam hal pemeliharaan dan perbaikan pesawat. Jugamendorong tumbuhnya industri suku cadang dan komponen pesawat terbang dalam negeri. Lebih jauh, diharapkan kebijakan ini akan membuka ruangbagi hadirnya pengembangan kawasan usaha pemeliharaan pesawat terbang.(ekon)

    Senin, 21 Desember 2015 - 17:11https://www.ekon.go.id/ekliping/view/siaran-pers-paket-kebijakan.1865.html

    S b PDF ll t ti ll ith PDF URL

    http://pdfmyurl.com/?src=pdfhttp://pdfmyurl.com/?src=pdfhttp://pdfmyurl.com/?src=pdfhttps://www.ekon.go.id/ekliping/view/siaran-pers-paket-kebijakan.1865.html