pai. tugas 1

Upload: m-saikhul-arif

Post on 06-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/2/2019 PAI. Tugas 1

    1/15

    PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    MASYARAKAT MADANI DAN KESEJAHTERAAN UMAT

    Disusun Oleh :

    MUSTIKA ANGGER (091024215)

    BAHARUDIN SYARIF (091024220)

    DAVID AGUS (091024225)

    INDRA NUR FITRIANA (091024230)

    SENSISKA NUR A (091024235)

    UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

    FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

    TEKNOLOGI PENDIDIKAN

    2009

  • 8/2/2019 PAI. Tugas 1

    2/15

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas limpahanrahmat-nyalah makalah ini dapt diselesaikan tepat pada waktunya. Penyusun

    makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam,

    tujuan penyusun adalah untuk menegetahui tentang masyarakat madani dan

    kesejahteraan umat.

    Berkat bimbingan dan dukungan berbaagai pihak, makaalh ini dapaat di

    selesaikan. Maka dari itu, sepantasnya jika penyusun mengucapkan terima kasih

    kepada :

    1. Selaku dosen mata kulih Pengantar Ilmi Pendidikan yaitu Bapak

    Turhan Yani

    2. Ayah dan Ibu tercinta ysng telssh memberikan dukungan baik moral,

    spritual, maupun material.

    3. Petugas perpustakaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

    Surabaaya yang telah membantu penyusun dalam pengumpulan data-

    data.

    4. Dan semua pihak yang membaantu baik secara langsung maupun tidak

    laangsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

    Harapan Penyusun adalah semoga makalah ini bermanfaat bagi semua orang

    dan ilmu pengetahuan maupun kepentingan praktis.

    Penyusun menyadari bahwa makalah ini banya sekali kekurangan karena itu

    Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi

    kesempurnaan makalah ini di kemudian hari. Dan semoga makalah ini dapat

    memberikan manfaat bagi siapa saja yang membutuhkan.

    Surabaya, November 2009

    Penulis

  • 8/2/2019 PAI. Tugas 1

    3/15

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL i

    KATA PENGANTAR ii

    DAFTAR ISI iii

    BAB I : PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang 1

    B. Rumusan Masalah 1

    C. Tujuan 1

    BAB II : PEMBAHASAN

    A. Konsep Masyarakat Madani 2

    B. Menejemen Zakat 5

    C. Menejemen Wkaf 7

    BAB III : PENUTUP

    A. Kesimpulan 8

    B. Saran 8

    DAFTAR PUSTAKA 9

  • 8/2/2019 PAI. Tugas 1

    4/15

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    a. Latar Belakang

    Islam memiliki konsep ajaran yang konkret untuk menciptakan kondisi

    masyarakat yang islami. Islam bukan sekedar agama yang memiliki konsep ajaran

    spiritualitas, ubudiyah semata. Letak kesempurnaan agama islam, kamil, atau

    syumul karena islam mengandung ajaran pada semua aspek kehidupan manusia,

    baik aspek peribadahan manusia kepada Allah maupun aspek kehidupan sosialnya.

    Masyarakat yang ideal menurut ajaran islam adalah masyarakat yang taat

    pada aturan Allah, yang hidup dengan damai dan tentram yang tercukupi kebutuhan

    hidupnya. Dalam al-Quran, kondisi masyarakat seperti itu digambarkan dengan

    baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Negeri yang baik, yang ada padalindungan ampunan-Nya. Kejadian ini pada masa Rasulullah dapat dicontohkan

    pada masa kehidupan beliau di Madinah, dimana masyarakat memberikan

    kepercayan dan menunjukan ketaatannya pada kepimpinan Rusulullah

    b. Tujuan Pembelajaran

    Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa di harapkan dapat :

    1. Menjelaskan konsep masyarakat madani manurut ajaran islam

    karakteristiknya

    2. Menjelaskan kondisi SDM umat islam, parameternya dan konsep

    peningkatan kualitanya

    3. Menjelaskan konsep zakat dan wakaf dan fungsinya bagi

    kesehjahteraan umat

    4. Menjelaskan cara pengelolaan zakat dan wakaf yang dapat mewujudkan

    kesejahteran dan keadilan social

    c. Rumusan Masalah

    Dari materi ini ada beberapa rumusan masalah yaitu :

    1. Jelaskan konsep masyarakat madani menurut ajaran isalm?

    2. Jelaskan karekteristik masyarakat madani?

    3. Bagaimana keadaan kualitas SDM umat islam saat ini?

    4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan system ekonomi itu?

  • 8/2/2019 PAI. Tugas 1

    5/15

    5. Apa pengertian zakat dan fungsinya?

    6. Jelaskan pelaksanaan zakat di Indonesia?

    7. Apa maksud zakat poduktif dan bagaimana menejemen pengelolanya?

    8. Apa pengertian wakaf dan bagaimana implementasinya di Indonesia?

    9. Jelaskan menejemen pengelolaan wakaf di Indonesia?

  • 8/2/2019 PAI. Tugas 1

    6/15

    B A B II

    PEMBAHASAN

    a. Konsep Masyarakat Madani

    1. Pengertian Masyarakat Madani

    Masyarakat Madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi

    nilai-nilai kemanusian yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan

    teknologi. Karena itu dalam sejarah filsafat, sejak filsafat Yunani sampai masa

    filsafat islam juga dikenal istilah Madinah atau polis, yang berarti kota, yaitu

    masyarakat yang maju dan berperadaban. Masyarakat Madani menjadi symbolidealisme yang diharapkan oleh setiap masyarakat.

    Kata Madani merupakan penyifataan terhadap kota Madinah, yaitu sifat yang

    ditunjukan oleh kondisi dan system kehidupan yang berlaku di kota Madinah.

    Kondisi dan system kehidupan ini menjadi popular dan dianggap ideal untuk

    menggambarkan yang islami, sekalipun penduduknya terdiri dari berbagai macam

    keyakinan. Mereka hidup dengan rukun, saling membantu, taat hukum, dan

    menunjukan kepercayaan penuh terhadap pemimpinya.

    Ada dua masyarakat dalam sejarah yang terdokumentasi sebagai masyarakat

    Madani yaitu :

    1. Masyarakat Saba, yaitu masyarakat dimana Nabi Sulaiman. Nama

    Saba yang terdapat dalam al-Quranitu bahkan di jadikan nama

    salah satu surat al-Quran, yaitu surat ke-34. Keadaan masyarakat

    Saba yang dikisahkan dalam al-Quran itu mendiami negri yang

    baik, yang subur dan nyaman. Ditempat itu terdapat kebun dengan

    tanamanya yang subur, yang menyediakan rizqi, memenuhi

    kebutuhan hidup masyarakat. Negeri yang indah itu merupakan

    wujud dari kasih sayang Allah yang disediakan masyarakat Saba.

    Kisah keadaan masyarakat Saba ini snagat popular dengan

    ungkapan al-Quran baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

    2. Masyarakat Madani setelah terjadi traktat, perjanjian Madinah antara

    Rasulullah saw berserta umat islam dengan penduduk Madinah yang

    beragama Yahudi dan beragama Watsani dari kaum Aus dan

    Khazarj. Perjanjian Madinah berisi kesepakatan ketiga unsur

    masyarakat untuk saling tolong-menolong, menciptakan kedamian

    dalam kehidupan social, menjadikan Rusulallah saw sebagai

    pemimpin dengan ketaatan penuh terhadap keputusan-putusannya,

    dan memberikan kebebasan bagi penduduknya unuk memeluk

    agama serta beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.

  • 8/2/2019 PAI. Tugas 1

    7/15

    Masyarakat Madani sebagai masyarakat ideal memiliki karakteristik sebagai

    berikut :

    1. Bertuhan artinya bahwa masyarakat tersebut adalah masyarakat yang

    beragama, yang mengakui adanya Tuhan dan menetapkan hukumTuhan sebagai landasan yan mengatur kehidupan social.

    2. Damai artinya masing-masing masyarakat, baik secara individual

    maupun secara kelompok menghormati pihak lain secara adil

    3. Tolong-menolong artinya tanpa mencampuri urusan internal individu

    lain yang dapat mengurangi kebebasanya. Prinsip tolong-menolong

    antar anggota masyarakat didasarkan pada aspek kemanusian karena

    kesulitan hidup yang dihadapi oleh sebagaian anggota masyarakat

    tertentu. Sedangakan pihak lain memiliki kemampuan membantu

    untuk meringankan kesulitan hidup tersebut.

    4. Toleran artinya tidak mampu mencampuri urusan pribadi pihak lain

    yang telah diberikan oleh Allah sebagai kebebasan manusia dan

    tidak merasa tergangu oleh aktivitas pihak lain yang berbeda

    tersebut.

    5. Keseimbangan antara hak dan kewajiban social artinya setiap

    anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban yang seimbang

    untuk menciptakan kedamaian, kesehjahteran, dan keutuhan

    masyarakatnya sesuai dengan kondisi masing-masing.

    6. Berperadaban tinggi artinya bahwa masyarakat tersebut memilikikecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan memanfaatan kemajuan

    ilmu pengetahuan untuk kemaslahatan hidup umat manusia. Ilmu

    pengetahuan mempunyai peranan yang angat penting dalam

    kehidupan umat manusia.

    7. Berakhlak mulia artinya pembentukan akhlak masyarakat dapat

    dilakukan berdasarkan nilai-nilai kemanusian semata tetapi

    relativitas manusia dapat menyebabkan terjebaknya konsep akhlak

    yang relative.

    2. Peranan Umat Islam Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani

    Kualitas SDM umat islam dalam QS. 3 (Ali Imran) : 110 Allah Menyatakan bahwa

    umat islam adalah umat yang terbaik dari semua kelompok umat islam yang di

    ciptakan Allah. Diantara aspek kebaikan umat islam itu adalah keungulan SDM nya

    sebanding umat non islam. Dalam sejarah islam, realis keunggulan normative atau

    pontensial umat islam terjadi pada Abbassiyah. Pada masa itu umat islam

    menunjukan di berbagai bidang kehidupan : ilmu pengetahuan dan teknologi,

    militer, ekonomi, politik, dan kemajuan bidang-bidang lainnya. Umat islam menjadi

    kelompok umat terdepan dan terunggul. Saat ini kendali kemajuan dipegang

    masyarakat Barat. Umat islam belum mampu bangkit mengejar ketertinggalannya.

  • 8/2/2019 PAI. Tugas 1

    8/15

    Semangat untuk maju berdasar nilai-nilai islam telah mulai dibangkitkan melalui

    pemikiran Islamisasi ilmu pengetahaun. Kesadaran dan semangat untuk maju

    tersebut bila disertai dengan sikap konsisten terhadap moral atau akhlak islami,

    pasti akan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil yang

    dicapai masyarakat Barat yang sekedar mengandalakan pemikiran manusiawisemata.

    SDM umt islam saat ini belum mampu menunjukan kualitasnya yang unggul.

    Kerena itu dalam peraturan global baik dalam bidang politik, ekonomi, militer, ilmu

    pengetahuan dan teknologi, belum mampu menunjukan perannya yang signitifkan.

    Dari segi jumlah, umat islam cukup besar begitu pula dari segi alamnya, wilayah

    Negara islam memilikikekayaan alam yang domain, tetapi karena kualitas SDM

    masih rendah jadi ekspolitasi kekayaan alamnya dilakukan oleh orang-orang non

    islam sehingga keuntunganya terbesar di peroleh orang non islam.Di Indonesia

    jumlah umat islam lebih dari 85% tetapi kaerna kalitasnya msih rendah, juga

    belummampu memberikan peran yang proporsional.

    3. Sistem Ekonomi Islam dan Kesejahteran Umat

    Menurut ajaran islam, semua kegiatan manusia termasuk kegiatan social dan

    ekonomi haruslah berlandasan tawhid(keesaan Allah). Setiap ikatan atau hubungan

    antara seseorang dengan orang lain dan penghasilanya yang tidak sesuai dengan

    ajaran tawhid adalah ikatan atau hubungan yang tidak islami. Dengan demikian

    realitas dari adanya hak milik mutlak tidak dapat diterima dalam islam, sebab hal

    ini berarti mengingkari tawhid. Menurut ajaran islam hak milik yang ada pada Allah

    saja. Hal ini berarti bahwa hak milik yang ada pada manusia hanyalah hak milik

    nisbi atau relative.Dalam ajaran islam terdapat dua prinsip utama, yaitu pertama, tidak seorangpun

    atau sekelompok orang yang berhak mengeksploitasi orang lain. Dan yan kedua

    tidak ada sekelompok orangpun boleh memisahkan diri dari orang lain dengan

    tujuan untuk membatasi kegiatan social ekonomi dikalangan mereka saja. Dengan

    demikian perekonomia suatu kelompok, bangsa maupun individu pada akhirnya

    kebali berada di tangan Allah. Jika seseorang memiliki keyakinan seperti itu maka

    dirinya tidak akan diperbudak oleh keduniaan.

    Dalam ajaran agama isalam ada dua dimensi utama hubungan yang harus

    dipelihara, yaitu hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia dan

    manusia lain dalam masyarakat. Kedua hubungan ini harus berjalan serenta.Menurut ajaran islam dengan melaksanakan kedua hubungan itu hidup manusia

    akan sejahtera baik didunia maupun di akhirat nanti.untuk mencapai kesejahteran

    dimaksudkan, didalam islam selain dari kewajiban zakat, masih disyariaitkan

    untuk memberikan shodaqoh , infaq, hibah dan waqaf kepada pihak-pihak yang

    memerlukan.

    4. System Ekonomi Sosial

    Menurut ajaran islam, semua kegiatan manusia termasuk kegiatan social dan

    ekonomi haruslah berlandasan tawhid(keesaan Allah). Setiap ikatan atau hubungan

    antara seseorang dengan orang lain dan penghasilanya yang tidak sesuai dengan

  • 8/2/2019 PAI. Tugas 1

    9/15

    ajaran tawhid adalah ikatan atau hubungan yang tidak islami. Dengan demikian

    realitas dari adanya hak milik mutlak tidak dapat diterima dalam islam, sebab hal

    ini berarti mengingkari tawhid. Menurut ajaran islam hak milik yang ada pada Allah

    saja. Hal ini berarti bahwa hak milik yang ada pada manusia hanyalah hak milik

    nisbi atau relative.

    Dalam ajaran islam terdapat dua prinsip utama, yaitu pertama, tidak

    seorangpun atau sekelompok orang yang berhak mengeksploitasi orang lain. Dan

    yan kedua tidak ada sekelompok orangpun boleh memisahkan diri dari orang lain

    dengan tujuan untuk membatasi kegiatan social ekonomi dikalangan mereka saja.

    Dengan demikian perekonomia suatu kelompok, bangsa maupun individu pada

    akhirnya kebali berada di tangan Allah. Jika seseorang memiliki keyakinan seperti

    itu maka dirinya tidak akan diperbudak oleh keduniaan.

    Dalam ajaran agama isalam ada dua dimensi utama hubungan yang harus

    dipelihara, yaitu hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia danmanusia lain dalam masyarakat. Kedua hubungan ini harus berjalan serenta.

    Menurut ajaran islam dengan melaksanakan kedua hubungan itu hidup manusia

    akan sejahtera baik didunia maupun di akhirat nanti.untuk mencapai kesejahteran

    dimaksudkan, didalam islam selain dari kewajiban zakat, masih disyariaitkan

    untuk memberikan shodaqoh , infaq, hibah dan waqaf kepada pihak-pihak yang

    memerlukan.

    b. Menejemen Zakat

    1. Pengertian Zakat dan Dasar Hukum Zakat

    Zakat merupakan pengikat solidaritas dalam masyarakat dan mendidik jiwa

    untuk mengalahkan kelemahan dan mempraktikkan pengorbanan diri serta

    kerumahan hati. Pelaksanaan zakat akan membahagiakan dan menimbulkan rasa

    puas dalam diri muzakki karema telah menyempurnakan kewajiban kepada Allah

    Zakat berasal dari kata zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih, dan baik.

    Pendapat lain mengatakan bahwa kata dasarzaka berarti bertambah dan tumbuh

    sedangkan segala sesuatu yang bertambah disebut zakat. Menurut istilah fikih zakat

    berarti sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah untuk diserahkan kepada

    yang berhak. Adapun orang-orang yang berhak menerima zakat adalah :

    1. Fakir

    2. Miskin

    3. Amil (orang yang mengurus zakat)

    4. Muallaf (orang yang beru masu islam)

    5. Riqab (hambaya sahaya/ budak berlian yang diberi kebebasan berusaha

    untuk menebus dirinya supaya menjadi orang yang merdeka)

    6. Gharim (orang yang berhutang)

  • 8/2/2019 PAI. Tugas 1

    10/15

    7. Sabililah (segala usaha yang baik yang dilakukan untuk kepentingan

    agama dan ajaran islam)

    8. Ibnussabil (orang yang kehabisan biaya dalam perjalanan yang bermaksud

    baik)

    2. Sejarah Pelaksanaan Zakat di Indonesia

    Sejak islam datang di Indonesia zakat, infaq, sedekah, merupakan sumber

    dana untuk pengembangan ajaran islam dan perjuangan bangsa Indonesia

    menentang penjajahan Belanda. Di Sumatra misalnya, Belanda terlibat perang

    berkepanjangan melawan orang-orang Aceh yang fanatic. Pemerintahan Hindia

    Belanda kawatir dana tersebut akan di pergunakan untuk perlawanan terhadap

    mereka kalau masalah zakat dan fitra tidak teratur. Pada tanggal 4 Agustus 1938

    Pemerintahan Kolonial Belanda mengeluarkan Bijblad nomor 1892 yang berisikebijaksanaan Pemerintahan untuk mengawasi pelaksanaan zakat dan fitrah yang

    dilakukan oleh penghulu atau Naib sepanjang tidak terjadi penyelewengan

    keuangan. Untuk melemahkan kekuatan rakyat yang bersumber dari zakat itu,

    pemerintah melarang semua pegawai dan priyayi pribumi ikut serta membantu

    pelaksanaan zakat. Larangan ini mempunyai dampak yang sangat negative bagi

    pelaksanaan zakat dikalangan umat islam, karena dengan sendirinya penerimaan

    zakat menurunsehingga dana rakyat un tuk melawan penjajah tidak memadai.

    Keadaan inilah nampaknya diinginkan oleh Pemerintahan Kolonial Belanda untuk

    dapat berkuasa terus tanpa menghadapi pemberontakan.

    Sejak Indonesia merdeka memang ada usaha-usaha yang dilakukan untukmengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan zakat diberbagai daerah bahkan

    ada pula pejabat pemerintahan yang ikut membantu pelaksanaan zakat itu, namun

    demikian belum ada sesuatu badan resmi yang dibentuk pemerintahan kecuali oleh

    pemerintahan kecuali di daerah Aceh. Pemerintahan terhadap pelaksanaan zakat itu

    baru terjadi pada masa orde baru, yang diawali dengan anjuran Presiden untuk

    melaksanakan zakat secara efektif dan efisien serta mengembangkannya dengan

    cara-cara yang lebih luas dengan pengarahan yang lebih tetap. Anjuran itu

    disampaikan dalam pidatonya pada peringatan Isra Miraj di Istana Negara tanggal

    26 Oktober 1968. Presiden mengumumkan kepda seluruh umat islam Indonesia

    bahwa secara pribadi beliau bersedia utuk mengurus pengumpulan zakat secara

    bear-besaran atau dengan kata lain beliau bersedia untuk menjadi amil zakat. Olehkarena itu maka pengorganisasian zakat perlu dalam bentuk lembaga organisasi

    pelaksana, pertimbangan dan pengawasan.

    3. Menejemen Pengelolaan Zakat Produktif

    Sehubungan dengan pengelolaan zakat yang kurang optimal, ada sebagaian

    masyarakat yang bergerak hatinya untuk memikirkan pengelolaan zakat itu secara

    produktif sehingga mampu meningkatkan penglolaan zakat secara produkif

    sehingga mampu meningkatkan kesejahteran umat islam khususnya dan masyarakat

  • 8/2/2019 PAI. Tugas 1

    11/15

    pada umunya. Oleh karena itu pada tahun 1990-an, beberapa perusahan dan

    masyarakat membentuk Baitul Mal atau lembaga zakat yang bertugas mengelola

    dana ZIS (zakat, infaq dan sedekah) dari karyawan perusahan yang bersangkutan,

    dari masyarakatseperti misalnya Dompet Dhuafa Republika (DDR).

    Pengelolaan zakat diperlukan beberapa prinsip, antara lain :

    1. Pengelolaan harus berlandasan al-Quran dan as-Sunnah

    2. Keterbukaan

    3. Mempergunakan menejemen dan aminitrasi modern.

    4. Badan amil zakat dan lembaga amil zakat harus mengelola zakat dengan

    sebaik-baiknya

    Disamping itu amil juga harus berpegang teguh pada tujuan pengelolaan zakat,

    yang antara lain adalah sebagai berikut :

    1. Mengangkat harkat dan martabat fakir miskin dan membantunya keluar dari

    kesulitan dan penderitaan

    2. Membantu pemecahan permaalahan yang dihadapioleh para mustahik

    3. Menjembatani antara kaya dengan yang miskin dalam suatu masyarakat

    4. Meningkatkan syiar islam

    5. Mengangkat harkat dan martabat bangsa dan Negara

    6. Mewujudkan kesejahteran dan keadilan social dalam masyarakat.

    c. Menejemen Wakaf

    1. Wakaf dan Permasalahan nya di Indonesia

    Wakaf adalah salah satu bentuk ekonomi islam. Ia merupakan lembaga islam

    yang satu sisi berfungsi sebagai ibadah kepada Allah, sedangkan disisi lain wakaf

    juga berfungsi soisial. Wakaf mucul dari pernyataan dan perasaan iman yang

    mantapdan solidaritas yang tinggi antara sesame manusia. Oleh karena itu wakafadalah salah satu lembaga islam yang dapat dipergunakaan bagi seseorang muslim

    untuk mewujudkan dan mmelihara hubungan manusia dengan Allah dan hubungan

    manusia dengan manusia lain dalam masyarakat. Dalam fungsinya sebagai ibadah

    ia diharapkan akan menjadi bekal dalam kehidupan si wakaf di kemudian hari

    kerena ia merupakakn suatu benuk amalan yang pahalanya akan terus mengalir

    selama harta wakaf itu dimanfaatkan sedangkan dalam fungsi sosialnya wakaf

    merupakan asset ternilai bagi umatnya.

    Di Indonesia wakaf telah dikenal dan dilaksanakan oleh umat islam sejak

    agama islam masuk ke Indonesia. Sebagai suatu lembaga islam wakaf telah menjadi

    salah satu penunjang perkembangan masyarakat islam. Sebagaian besar rumah

  • 8/2/2019 PAI. Tugas 1

    12/15

    ibadah, perguruan islam dan lembaga-lembaga keagamaan islam lainnya dibangun

    diatas tanah wakaf. Wakaf merupakan salah satu lembaga islam yang sangat

    potensial untul lebih dikembangkan guna membatu masyarakat yang kurang

    mampu. Sayangnya wakaf yang jumlahnya begitu banyak pada umumnya

    pemanfataannya masih bersifat konsumtif dan belum dikelola secara produktif.Suatu kenyataan yang dilihat bahwa wakaf yang ada di Indonesia pada umumnya

    adalah masjid, mushallah, madrasah, sekulahan, makam, rumah yatim piatu. Dilihat

    dari segi social dan ekonomi wakaf yang ada memang belum berperan dalam

    menanggulangi permasalahahan umat khususnya masalah ekonomi dan social

    Di Indonesia sedikit sekali tanah wakaf yang dikelola secara produktif delam

    bentuk suatu usaha yang hasilnya dapat di manfaatkan bagi pihak-pihak yang

    memerlukan termasuk fakir miskin. Pemanfaatan terebut di lihat dari segi social

    khususnya untuk kepentingan keagamaan memang efektif , tetapi dampaknya

    kurang berpengaruh positif dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Sebagaiman kita

    rasakan bersama bahwa kondisi perekonomian di Indonesia saat ini sangatmemprihatinkan. Berjuta-juta saudara kita hidup di garis kemiskinan. Pemerintah

    telah melakuakn berbagai usaha untuk menangulangi perekonomin kita makin

    memburuk antara lain dengan mencari dana pinjaman luar negeri, walaupun hutang

    kita sudah cukup banyak, bahkan dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan

    salah satu Negara penghutang terbesar di dunia, namum kenyataan yang ada

    menunjukan bahwa pinjaman yang dipinjam belum menyelesaikan masalah social

    ekonomi yang kita hadapi bahkan pakar ekonomi menyatakan bahwa tingkat hutang

    yang ada di Indonesia diperkirakan sudah sampai pada tahap yang sangat

    membahayakan bagi kelangsungan hidup perekonomian Negara Republik

    Indonesia. Dalam kondisi yang demikian, perutunkan dan pengelolaan wakaf

    Indonesia yang kurang mengarah pada pemberdayaan ekonomi umat yangcenderung hanya untuk kepentingan kegiatan-kegiatan ibadah khusus dapat di

    maklumi, karena memang pada umumnya ada keterbatasan umat islam tentang

    kepahaman wakaf khususnya harta yang boleh diwakafkan, peruntukan wakaf dan

    tugas nadzir wakaf

    2. Menejemen Pengelolaan Wakaf di Indonesia

    Kalau kita berbicara tentang pengelolaan wakaf kita juga harus

    membicarakan masalah nadzir wakaf. Hal ini disebabkan karena berkembang

    tidaknya harta wakaf salah satu diantaranya sangat tergantung pada nadzir

    wakaf. Walaupun para mujtahid tidak menjadikan nadzir sebagai salah satu

    rukun wakaf, namun para ulama sepakat bahwa wakif harus menunjukan

    nadzir wakaf. Mengingat pentingnya nadzir dalam pengeloalan wakaf, maka

    di Indonesia nadzir ditetapkan sebagai unsure pewakafan. Pengangkatan

    nadzir ini nampaknya di tujukan agar harta wakaf itu tidak sia-sia. nadzir

    adalah orang yang di serahi tugas untuk mengurus dan memelihara benda wakaf.

    Pengertian ini kemudian di Indonesia di kembangkan menjadi kelompok orang atau

    Badan Hukum yang diserhi tugas untuk memelihara dan mengurus benda wakaf.

    Dengan demikian nadzir dapat diartikan sebagai orang atau pihak yang berhak

    untuk bertindak atas harta wakaf baik untuk mengurus, memelihara dan

  • 8/2/2019 PAI. Tugas 1

    13/15

    mendistribusikan hasil wakaf dan kepada orang yang berhak menerimanya, ataupun

    mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan harta itu tumbuh dengan baik dan

    kekal.

  • 8/2/2019 PAI. Tugas 1

    14/15

    BAB III

    PENUTUP

    a. Keimpulan

    Jadi masyarakat madani yakni masyarakat yang beradab, menjujung tinggi

    nilai-nilai kemanusian yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan

    teknologi.

    Bahwa masyarakat madani dalam sejarah yang terkomendasi ada 2 yaitu :masyarakat saba dan masyarakat madinah. Adapun karakteristik masyarakat madani

    ideal meliputi : bertuhan, damai, tolong menolong, toleran, keseimbangan antara

    hak dan kewajiban sosial, berperadapan tinggi, dan berakhlak mulia. Dan sisem

    ekonomi islam menurut ajaran islam yakni semua kegiatan sosial dan ekonomi

    haruslah berlandasan tahwid (keesaan Allah)

    b. Saran

    Dengan adanya penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan

    penjelasan tentang konsep masyarakat madani dan dapat mengaplikasikannya

    dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran islam

  • 8/2/2019 PAI. Tugas 1

    15/15

    DAFTAR PUSTAKA

    Amrullah, ahmad A.E. Priyono dan Bintang Sucipto (Eds) Islamisasi

    Ekonomi (Yogyakarta : PLP2M, 1983)

    Al-Jaziri Abdurrahman, Kitab al-fiqih al-mazatib al-arbaah (Kiaro : Al-

    Istiqarat)

    John J. Donohoe dan L. Esposito. Islam dan pembaharuan, diterjemahkan

    oleh Mahnun Husain (Jakarta : Rajawali, 1984)

    Zuhaily, Wahbah, Fiqih al-islamy wa abdillatuhu, Juzz VII (Mesir : dan al-

    fikri)

    Sayed Kutb, Sosial justine in islam (New York : Otagon Book, 1970)