pai. tugas 1
TRANSCRIPT
-
8/2/2019 PAI. Tugas 1
1/15
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MASYARAKAT MADANI DAN KESEJAHTERAAN UMAT
Disusun Oleh :
MUSTIKA ANGGER (091024215)
BAHARUDIN SYARIF (091024220)
DAVID AGUS (091024225)
INDRA NUR FITRIANA (091024230)
SENSISKA NUR A (091024235)
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
2009
-
8/2/2019 PAI. Tugas 1
2/15
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas limpahanrahmat-nyalah makalah ini dapt diselesaikan tepat pada waktunya. Penyusun
makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam,
tujuan penyusun adalah untuk menegetahui tentang masyarakat madani dan
kesejahteraan umat.
Berkat bimbingan dan dukungan berbaagai pihak, makaalh ini dapaat di
selesaikan. Maka dari itu, sepantasnya jika penyusun mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Selaku dosen mata kulih Pengantar Ilmi Pendidikan yaitu Bapak
Turhan Yani
2. Ayah dan Ibu tercinta ysng telssh memberikan dukungan baik moral,
spritual, maupun material.
3. Petugas perpustakaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Surabaaya yang telah membantu penyusun dalam pengumpulan data-
data.
4. Dan semua pihak yang membaantu baik secara langsung maupun tidak
laangsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Harapan Penyusun adalah semoga makalah ini bermanfaat bagi semua orang
dan ilmu pengetahuan maupun kepentingan praktis.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini banya sekali kekurangan karena itu
Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini di kemudian hari. Dan semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi siapa saja yang membutuhkan.
Surabaya, November 2009
Penulis
-
8/2/2019 PAI. Tugas 1
3/15
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Konsep Masyarakat Madani 2
B. Menejemen Zakat 5
C. Menejemen Wkaf 7
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan 8
B. Saran 8
DAFTAR PUSTAKA 9
-
8/2/2019 PAI. Tugas 1
4/15
BAB 1
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Islam memiliki konsep ajaran yang konkret untuk menciptakan kondisi
masyarakat yang islami. Islam bukan sekedar agama yang memiliki konsep ajaran
spiritualitas, ubudiyah semata. Letak kesempurnaan agama islam, kamil, atau
syumul karena islam mengandung ajaran pada semua aspek kehidupan manusia,
baik aspek peribadahan manusia kepada Allah maupun aspek kehidupan sosialnya.
Masyarakat yang ideal menurut ajaran islam adalah masyarakat yang taat
pada aturan Allah, yang hidup dengan damai dan tentram yang tercukupi kebutuhan
hidupnya. Dalam al-Quran, kondisi masyarakat seperti itu digambarkan dengan
baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Negeri yang baik, yang ada padalindungan ampunan-Nya. Kejadian ini pada masa Rasulullah dapat dicontohkan
pada masa kehidupan beliau di Madinah, dimana masyarakat memberikan
kepercayan dan menunjukan ketaatannya pada kepimpinan Rusulullah
b. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa di harapkan dapat :
1. Menjelaskan konsep masyarakat madani manurut ajaran islam
karakteristiknya
2. Menjelaskan kondisi SDM umat islam, parameternya dan konsep
peningkatan kualitanya
3. Menjelaskan konsep zakat dan wakaf dan fungsinya bagi
kesehjahteraan umat
4. Menjelaskan cara pengelolaan zakat dan wakaf yang dapat mewujudkan
kesejahteran dan keadilan social
c. Rumusan Masalah
Dari materi ini ada beberapa rumusan masalah yaitu :
1. Jelaskan konsep masyarakat madani menurut ajaran isalm?
2. Jelaskan karekteristik masyarakat madani?
3. Bagaimana keadaan kualitas SDM umat islam saat ini?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan system ekonomi itu?
-
8/2/2019 PAI. Tugas 1
5/15
5. Apa pengertian zakat dan fungsinya?
6. Jelaskan pelaksanaan zakat di Indonesia?
7. Apa maksud zakat poduktif dan bagaimana menejemen pengelolanya?
8. Apa pengertian wakaf dan bagaimana implementasinya di Indonesia?
9. Jelaskan menejemen pengelolaan wakaf di Indonesia?
-
8/2/2019 PAI. Tugas 1
6/15
B A B II
PEMBAHASAN
a. Konsep Masyarakat Madani
1. Pengertian Masyarakat Madani
Masyarakat Madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusian yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Karena itu dalam sejarah filsafat, sejak filsafat Yunani sampai masa
filsafat islam juga dikenal istilah Madinah atau polis, yang berarti kota, yaitu
masyarakat yang maju dan berperadaban. Masyarakat Madani menjadi symbolidealisme yang diharapkan oleh setiap masyarakat.
Kata Madani merupakan penyifataan terhadap kota Madinah, yaitu sifat yang
ditunjukan oleh kondisi dan system kehidupan yang berlaku di kota Madinah.
Kondisi dan system kehidupan ini menjadi popular dan dianggap ideal untuk
menggambarkan yang islami, sekalipun penduduknya terdiri dari berbagai macam
keyakinan. Mereka hidup dengan rukun, saling membantu, taat hukum, dan
menunjukan kepercayaan penuh terhadap pemimpinya.
Ada dua masyarakat dalam sejarah yang terdokumentasi sebagai masyarakat
Madani yaitu :
1. Masyarakat Saba, yaitu masyarakat dimana Nabi Sulaiman. Nama
Saba yang terdapat dalam al-Quranitu bahkan di jadikan nama
salah satu surat al-Quran, yaitu surat ke-34. Keadaan masyarakat
Saba yang dikisahkan dalam al-Quran itu mendiami negri yang
baik, yang subur dan nyaman. Ditempat itu terdapat kebun dengan
tanamanya yang subur, yang menyediakan rizqi, memenuhi
kebutuhan hidup masyarakat. Negeri yang indah itu merupakan
wujud dari kasih sayang Allah yang disediakan masyarakat Saba.
Kisah keadaan masyarakat Saba ini snagat popular dengan
ungkapan al-Quran baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
2. Masyarakat Madani setelah terjadi traktat, perjanjian Madinah antara
Rasulullah saw berserta umat islam dengan penduduk Madinah yang
beragama Yahudi dan beragama Watsani dari kaum Aus dan
Khazarj. Perjanjian Madinah berisi kesepakatan ketiga unsur
masyarakat untuk saling tolong-menolong, menciptakan kedamian
dalam kehidupan social, menjadikan Rusulallah saw sebagai
pemimpin dengan ketaatan penuh terhadap keputusan-putusannya,
dan memberikan kebebasan bagi penduduknya unuk memeluk
agama serta beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
-
8/2/2019 PAI. Tugas 1
7/15
Masyarakat Madani sebagai masyarakat ideal memiliki karakteristik sebagai
berikut :
1. Bertuhan artinya bahwa masyarakat tersebut adalah masyarakat yang
beragama, yang mengakui adanya Tuhan dan menetapkan hukumTuhan sebagai landasan yan mengatur kehidupan social.
2. Damai artinya masing-masing masyarakat, baik secara individual
maupun secara kelompok menghormati pihak lain secara adil
3. Tolong-menolong artinya tanpa mencampuri urusan internal individu
lain yang dapat mengurangi kebebasanya. Prinsip tolong-menolong
antar anggota masyarakat didasarkan pada aspek kemanusian karena
kesulitan hidup yang dihadapi oleh sebagaian anggota masyarakat
tertentu. Sedangakan pihak lain memiliki kemampuan membantu
untuk meringankan kesulitan hidup tersebut.
4. Toleran artinya tidak mampu mencampuri urusan pribadi pihak lain
yang telah diberikan oleh Allah sebagai kebebasan manusia dan
tidak merasa tergangu oleh aktivitas pihak lain yang berbeda
tersebut.
5. Keseimbangan antara hak dan kewajiban social artinya setiap
anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban yang seimbang
untuk menciptakan kedamaian, kesehjahteran, dan keutuhan
masyarakatnya sesuai dengan kondisi masing-masing.
6. Berperadaban tinggi artinya bahwa masyarakat tersebut memilikikecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan memanfaatan kemajuan
ilmu pengetahuan untuk kemaslahatan hidup umat manusia. Ilmu
pengetahuan mempunyai peranan yang angat penting dalam
kehidupan umat manusia.
7. Berakhlak mulia artinya pembentukan akhlak masyarakat dapat
dilakukan berdasarkan nilai-nilai kemanusian semata tetapi
relativitas manusia dapat menyebabkan terjebaknya konsep akhlak
yang relative.
2. Peranan Umat Islam Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani
Kualitas SDM umat islam dalam QS. 3 (Ali Imran) : 110 Allah Menyatakan bahwa
umat islam adalah umat yang terbaik dari semua kelompok umat islam yang di
ciptakan Allah. Diantara aspek kebaikan umat islam itu adalah keungulan SDM nya
sebanding umat non islam. Dalam sejarah islam, realis keunggulan normative atau
pontensial umat islam terjadi pada Abbassiyah. Pada masa itu umat islam
menunjukan di berbagai bidang kehidupan : ilmu pengetahuan dan teknologi,
militer, ekonomi, politik, dan kemajuan bidang-bidang lainnya. Umat islam menjadi
kelompok umat terdepan dan terunggul. Saat ini kendali kemajuan dipegang
masyarakat Barat. Umat islam belum mampu bangkit mengejar ketertinggalannya.
-
8/2/2019 PAI. Tugas 1
8/15
Semangat untuk maju berdasar nilai-nilai islam telah mulai dibangkitkan melalui
pemikiran Islamisasi ilmu pengetahaun. Kesadaran dan semangat untuk maju
tersebut bila disertai dengan sikap konsisten terhadap moral atau akhlak islami,
pasti akan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil yang
dicapai masyarakat Barat yang sekedar mengandalakan pemikiran manusiawisemata.
SDM umt islam saat ini belum mampu menunjukan kualitasnya yang unggul.
Kerena itu dalam peraturan global baik dalam bidang politik, ekonomi, militer, ilmu
pengetahuan dan teknologi, belum mampu menunjukan perannya yang signitifkan.
Dari segi jumlah, umat islam cukup besar begitu pula dari segi alamnya, wilayah
Negara islam memilikikekayaan alam yang domain, tetapi karena kualitas SDM
masih rendah jadi ekspolitasi kekayaan alamnya dilakukan oleh orang-orang non
islam sehingga keuntunganya terbesar di peroleh orang non islam.Di Indonesia
jumlah umat islam lebih dari 85% tetapi kaerna kalitasnya msih rendah, juga
belummampu memberikan peran yang proporsional.
3. Sistem Ekonomi Islam dan Kesejahteran Umat
Menurut ajaran islam, semua kegiatan manusia termasuk kegiatan social dan
ekonomi haruslah berlandasan tawhid(keesaan Allah). Setiap ikatan atau hubungan
antara seseorang dengan orang lain dan penghasilanya yang tidak sesuai dengan
ajaran tawhid adalah ikatan atau hubungan yang tidak islami. Dengan demikian
realitas dari adanya hak milik mutlak tidak dapat diterima dalam islam, sebab hal
ini berarti mengingkari tawhid. Menurut ajaran islam hak milik yang ada pada Allah
saja. Hal ini berarti bahwa hak milik yang ada pada manusia hanyalah hak milik
nisbi atau relative.Dalam ajaran islam terdapat dua prinsip utama, yaitu pertama, tidak seorangpun
atau sekelompok orang yang berhak mengeksploitasi orang lain. Dan yan kedua
tidak ada sekelompok orangpun boleh memisahkan diri dari orang lain dengan
tujuan untuk membatasi kegiatan social ekonomi dikalangan mereka saja. Dengan
demikian perekonomia suatu kelompok, bangsa maupun individu pada akhirnya
kebali berada di tangan Allah. Jika seseorang memiliki keyakinan seperti itu maka
dirinya tidak akan diperbudak oleh keduniaan.
Dalam ajaran agama isalam ada dua dimensi utama hubungan yang harus
dipelihara, yaitu hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia dan
manusia lain dalam masyarakat. Kedua hubungan ini harus berjalan serenta.Menurut ajaran islam dengan melaksanakan kedua hubungan itu hidup manusia
akan sejahtera baik didunia maupun di akhirat nanti.untuk mencapai kesejahteran
dimaksudkan, didalam islam selain dari kewajiban zakat, masih disyariaitkan
untuk memberikan shodaqoh , infaq, hibah dan waqaf kepada pihak-pihak yang
memerlukan.
4. System Ekonomi Sosial
Menurut ajaran islam, semua kegiatan manusia termasuk kegiatan social dan
ekonomi haruslah berlandasan tawhid(keesaan Allah). Setiap ikatan atau hubungan
antara seseorang dengan orang lain dan penghasilanya yang tidak sesuai dengan
-
8/2/2019 PAI. Tugas 1
9/15
ajaran tawhid adalah ikatan atau hubungan yang tidak islami. Dengan demikian
realitas dari adanya hak milik mutlak tidak dapat diterima dalam islam, sebab hal
ini berarti mengingkari tawhid. Menurut ajaran islam hak milik yang ada pada Allah
saja. Hal ini berarti bahwa hak milik yang ada pada manusia hanyalah hak milik
nisbi atau relative.
Dalam ajaran islam terdapat dua prinsip utama, yaitu pertama, tidak
seorangpun atau sekelompok orang yang berhak mengeksploitasi orang lain. Dan
yan kedua tidak ada sekelompok orangpun boleh memisahkan diri dari orang lain
dengan tujuan untuk membatasi kegiatan social ekonomi dikalangan mereka saja.
Dengan demikian perekonomia suatu kelompok, bangsa maupun individu pada
akhirnya kebali berada di tangan Allah. Jika seseorang memiliki keyakinan seperti
itu maka dirinya tidak akan diperbudak oleh keduniaan.
Dalam ajaran agama isalam ada dua dimensi utama hubungan yang harus
dipelihara, yaitu hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia danmanusia lain dalam masyarakat. Kedua hubungan ini harus berjalan serenta.
Menurut ajaran islam dengan melaksanakan kedua hubungan itu hidup manusia
akan sejahtera baik didunia maupun di akhirat nanti.untuk mencapai kesejahteran
dimaksudkan, didalam islam selain dari kewajiban zakat, masih disyariaitkan
untuk memberikan shodaqoh , infaq, hibah dan waqaf kepada pihak-pihak yang
memerlukan.
b. Menejemen Zakat
1. Pengertian Zakat dan Dasar Hukum Zakat
Zakat merupakan pengikat solidaritas dalam masyarakat dan mendidik jiwa
untuk mengalahkan kelemahan dan mempraktikkan pengorbanan diri serta
kerumahan hati. Pelaksanaan zakat akan membahagiakan dan menimbulkan rasa
puas dalam diri muzakki karema telah menyempurnakan kewajiban kepada Allah
Zakat berasal dari kata zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih, dan baik.
Pendapat lain mengatakan bahwa kata dasarzaka berarti bertambah dan tumbuh
sedangkan segala sesuatu yang bertambah disebut zakat. Menurut istilah fikih zakat
berarti sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah untuk diserahkan kepada
yang berhak. Adapun orang-orang yang berhak menerima zakat adalah :
1. Fakir
2. Miskin
3. Amil (orang yang mengurus zakat)
4. Muallaf (orang yang beru masu islam)
5. Riqab (hambaya sahaya/ budak berlian yang diberi kebebasan berusaha
untuk menebus dirinya supaya menjadi orang yang merdeka)
6. Gharim (orang yang berhutang)
-
8/2/2019 PAI. Tugas 1
10/15
7. Sabililah (segala usaha yang baik yang dilakukan untuk kepentingan
agama dan ajaran islam)
8. Ibnussabil (orang yang kehabisan biaya dalam perjalanan yang bermaksud
baik)
2. Sejarah Pelaksanaan Zakat di Indonesia
Sejak islam datang di Indonesia zakat, infaq, sedekah, merupakan sumber
dana untuk pengembangan ajaran islam dan perjuangan bangsa Indonesia
menentang penjajahan Belanda. Di Sumatra misalnya, Belanda terlibat perang
berkepanjangan melawan orang-orang Aceh yang fanatic. Pemerintahan Hindia
Belanda kawatir dana tersebut akan di pergunakan untuk perlawanan terhadap
mereka kalau masalah zakat dan fitra tidak teratur. Pada tanggal 4 Agustus 1938
Pemerintahan Kolonial Belanda mengeluarkan Bijblad nomor 1892 yang berisikebijaksanaan Pemerintahan untuk mengawasi pelaksanaan zakat dan fitrah yang
dilakukan oleh penghulu atau Naib sepanjang tidak terjadi penyelewengan
keuangan. Untuk melemahkan kekuatan rakyat yang bersumber dari zakat itu,
pemerintah melarang semua pegawai dan priyayi pribumi ikut serta membantu
pelaksanaan zakat. Larangan ini mempunyai dampak yang sangat negative bagi
pelaksanaan zakat dikalangan umat islam, karena dengan sendirinya penerimaan
zakat menurunsehingga dana rakyat un tuk melawan penjajah tidak memadai.
Keadaan inilah nampaknya diinginkan oleh Pemerintahan Kolonial Belanda untuk
dapat berkuasa terus tanpa menghadapi pemberontakan.
Sejak Indonesia merdeka memang ada usaha-usaha yang dilakukan untukmengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan zakat diberbagai daerah bahkan
ada pula pejabat pemerintahan yang ikut membantu pelaksanaan zakat itu, namun
demikian belum ada sesuatu badan resmi yang dibentuk pemerintahan kecuali oleh
pemerintahan kecuali di daerah Aceh. Pemerintahan terhadap pelaksanaan zakat itu
baru terjadi pada masa orde baru, yang diawali dengan anjuran Presiden untuk
melaksanakan zakat secara efektif dan efisien serta mengembangkannya dengan
cara-cara yang lebih luas dengan pengarahan yang lebih tetap. Anjuran itu
disampaikan dalam pidatonya pada peringatan Isra Miraj di Istana Negara tanggal
26 Oktober 1968. Presiden mengumumkan kepda seluruh umat islam Indonesia
bahwa secara pribadi beliau bersedia utuk mengurus pengumpulan zakat secara
bear-besaran atau dengan kata lain beliau bersedia untuk menjadi amil zakat. Olehkarena itu maka pengorganisasian zakat perlu dalam bentuk lembaga organisasi
pelaksana, pertimbangan dan pengawasan.
3. Menejemen Pengelolaan Zakat Produktif
Sehubungan dengan pengelolaan zakat yang kurang optimal, ada sebagaian
masyarakat yang bergerak hatinya untuk memikirkan pengelolaan zakat itu secara
produktif sehingga mampu meningkatkan penglolaan zakat secara produkif
sehingga mampu meningkatkan kesejahteran umat islam khususnya dan masyarakat
-
8/2/2019 PAI. Tugas 1
11/15
pada umunya. Oleh karena itu pada tahun 1990-an, beberapa perusahan dan
masyarakat membentuk Baitul Mal atau lembaga zakat yang bertugas mengelola
dana ZIS (zakat, infaq dan sedekah) dari karyawan perusahan yang bersangkutan,
dari masyarakatseperti misalnya Dompet Dhuafa Republika (DDR).
Pengelolaan zakat diperlukan beberapa prinsip, antara lain :
1. Pengelolaan harus berlandasan al-Quran dan as-Sunnah
2. Keterbukaan
3. Mempergunakan menejemen dan aminitrasi modern.
4. Badan amil zakat dan lembaga amil zakat harus mengelola zakat dengan
sebaik-baiknya
Disamping itu amil juga harus berpegang teguh pada tujuan pengelolaan zakat,
yang antara lain adalah sebagai berikut :
1. Mengangkat harkat dan martabat fakir miskin dan membantunya keluar dari
kesulitan dan penderitaan
2. Membantu pemecahan permaalahan yang dihadapioleh para mustahik
3. Menjembatani antara kaya dengan yang miskin dalam suatu masyarakat
4. Meningkatkan syiar islam
5. Mengangkat harkat dan martabat bangsa dan Negara
6. Mewujudkan kesejahteran dan keadilan social dalam masyarakat.
c. Menejemen Wakaf
1. Wakaf dan Permasalahan nya di Indonesia
Wakaf adalah salah satu bentuk ekonomi islam. Ia merupakan lembaga islam
yang satu sisi berfungsi sebagai ibadah kepada Allah, sedangkan disisi lain wakaf
juga berfungsi soisial. Wakaf mucul dari pernyataan dan perasaan iman yang
mantapdan solidaritas yang tinggi antara sesame manusia. Oleh karena itu wakafadalah salah satu lembaga islam yang dapat dipergunakaan bagi seseorang muslim
untuk mewujudkan dan mmelihara hubungan manusia dengan Allah dan hubungan
manusia dengan manusia lain dalam masyarakat. Dalam fungsinya sebagai ibadah
ia diharapkan akan menjadi bekal dalam kehidupan si wakaf di kemudian hari
kerena ia merupakakn suatu benuk amalan yang pahalanya akan terus mengalir
selama harta wakaf itu dimanfaatkan sedangkan dalam fungsi sosialnya wakaf
merupakan asset ternilai bagi umatnya.
Di Indonesia wakaf telah dikenal dan dilaksanakan oleh umat islam sejak
agama islam masuk ke Indonesia. Sebagai suatu lembaga islam wakaf telah menjadi
salah satu penunjang perkembangan masyarakat islam. Sebagaian besar rumah
-
8/2/2019 PAI. Tugas 1
12/15
ibadah, perguruan islam dan lembaga-lembaga keagamaan islam lainnya dibangun
diatas tanah wakaf. Wakaf merupakan salah satu lembaga islam yang sangat
potensial untul lebih dikembangkan guna membatu masyarakat yang kurang
mampu. Sayangnya wakaf yang jumlahnya begitu banyak pada umumnya
pemanfataannya masih bersifat konsumtif dan belum dikelola secara produktif.Suatu kenyataan yang dilihat bahwa wakaf yang ada di Indonesia pada umumnya
adalah masjid, mushallah, madrasah, sekulahan, makam, rumah yatim piatu. Dilihat
dari segi social dan ekonomi wakaf yang ada memang belum berperan dalam
menanggulangi permasalahahan umat khususnya masalah ekonomi dan social
Di Indonesia sedikit sekali tanah wakaf yang dikelola secara produktif delam
bentuk suatu usaha yang hasilnya dapat di manfaatkan bagi pihak-pihak yang
memerlukan termasuk fakir miskin. Pemanfaatan terebut di lihat dari segi social
khususnya untuk kepentingan keagamaan memang efektif , tetapi dampaknya
kurang berpengaruh positif dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Sebagaiman kita
rasakan bersama bahwa kondisi perekonomian di Indonesia saat ini sangatmemprihatinkan. Berjuta-juta saudara kita hidup di garis kemiskinan. Pemerintah
telah melakuakn berbagai usaha untuk menangulangi perekonomin kita makin
memburuk antara lain dengan mencari dana pinjaman luar negeri, walaupun hutang
kita sudah cukup banyak, bahkan dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan
salah satu Negara penghutang terbesar di dunia, namum kenyataan yang ada
menunjukan bahwa pinjaman yang dipinjam belum menyelesaikan masalah social
ekonomi yang kita hadapi bahkan pakar ekonomi menyatakan bahwa tingkat hutang
yang ada di Indonesia diperkirakan sudah sampai pada tahap yang sangat
membahayakan bagi kelangsungan hidup perekonomian Negara Republik
Indonesia. Dalam kondisi yang demikian, perutunkan dan pengelolaan wakaf
Indonesia yang kurang mengarah pada pemberdayaan ekonomi umat yangcenderung hanya untuk kepentingan kegiatan-kegiatan ibadah khusus dapat di
maklumi, karena memang pada umumnya ada keterbatasan umat islam tentang
kepahaman wakaf khususnya harta yang boleh diwakafkan, peruntukan wakaf dan
tugas nadzir wakaf
2. Menejemen Pengelolaan Wakaf di Indonesia
Kalau kita berbicara tentang pengelolaan wakaf kita juga harus
membicarakan masalah nadzir wakaf. Hal ini disebabkan karena berkembang
tidaknya harta wakaf salah satu diantaranya sangat tergantung pada nadzir
wakaf. Walaupun para mujtahid tidak menjadikan nadzir sebagai salah satu
rukun wakaf, namun para ulama sepakat bahwa wakif harus menunjukan
nadzir wakaf. Mengingat pentingnya nadzir dalam pengeloalan wakaf, maka
di Indonesia nadzir ditetapkan sebagai unsure pewakafan. Pengangkatan
nadzir ini nampaknya di tujukan agar harta wakaf itu tidak sia-sia. nadzir
adalah orang yang di serahi tugas untuk mengurus dan memelihara benda wakaf.
Pengertian ini kemudian di Indonesia di kembangkan menjadi kelompok orang atau
Badan Hukum yang diserhi tugas untuk memelihara dan mengurus benda wakaf.
Dengan demikian nadzir dapat diartikan sebagai orang atau pihak yang berhak
untuk bertindak atas harta wakaf baik untuk mengurus, memelihara dan
-
8/2/2019 PAI. Tugas 1
13/15
mendistribusikan hasil wakaf dan kepada orang yang berhak menerimanya, ataupun
mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan harta itu tumbuh dengan baik dan
kekal.
-
8/2/2019 PAI. Tugas 1
14/15
BAB III
PENUTUP
a. Keimpulan
Jadi masyarakat madani yakni masyarakat yang beradab, menjujung tinggi
nilai-nilai kemanusian yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Bahwa masyarakat madani dalam sejarah yang terkomendasi ada 2 yaitu :masyarakat saba dan masyarakat madinah. Adapun karakteristik masyarakat madani
ideal meliputi : bertuhan, damai, tolong menolong, toleran, keseimbangan antara
hak dan kewajiban sosial, berperadapan tinggi, dan berakhlak mulia. Dan sisem
ekonomi islam menurut ajaran islam yakni semua kegiatan sosial dan ekonomi
haruslah berlandasan tahwid (keesaan Allah)
b. Saran
Dengan adanya penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan
penjelasan tentang konsep masyarakat madani dan dapat mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran islam
-
8/2/2019 PAI. Tugas 1
15/15
DAFTAR PUSTAKA
Amrullah, ahmad A.E. Priyono dan Bintang Sucipto (Eds) Islamisasi
Ekonomi (Yogyakarta : PLP2M, 1983)
Al-Jaziri Abdurrahman, Kitab al-fiqih al-mazatib al-arbaah (Kiaro : Al-
Istiqarat)
John J. Donohoe dan L. Esposito. Islam dan pembaharuan, diterjemahkan
oleh Mahnun Husain (Jakarta : Rajawali, 1984)
Zuhaily, Wahbah, Fiqih al-islamy wa abdillatuhu, Juzz VII (Mesir : dan al-
fikri)
Sayed Kutb, Sosial justine in islam (New York : Otagon Book, 1970)