p u t u s a n - pt-medan.go.id · gold coin indonesia, berkedudukan di jalan pulau bali no. 2...
TRANSCRIPT
P U T U S A NNomor : 48/PDT/2015/PT-MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan
sebagai berikut dalam perkara antara :
SUDIN, Pekerjaan Wiraswasta, beralamat di Kompleks Lucky Estate
A/10, RT 001–RW, 007, Kelurahan Batu Selicin,
Lubuk Baja–Batam, dalam hal ini memberikan
kuasa kepada Jun Cai, S.H, M.Hum., Evan S.
Surbakti, S.H., Daldiri, S.H., M.H., Denis, S.H.,
para Advokat dan Konsultan Hukum dari JF & P
Counsellor at Law, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 17 Juli 2013, selanjutnya
disebut sebagai Pembanding semula
Penggugat;
Lawan:
PT. GOLD COIN INDONESIA, berkedudukan di Jalan Pulau Bali No. 2
Kawasan Industri Medan II (KIM II), Desa
Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kabupaten Deli Serdang, dalam hal ini
memberikan kuasa kepada Bima, SH., Junaidi,
SH., Nelson Lumbantoruan, SH., Siti Chadijah
Surbakti, SH., MH., dan T. Taufik Hidayat, SH,
masing-masing Advokat dari Kantor Advokat
Bima, SH & Rekan, beralamat di Jl. H.M. Yamin,
SH Nomor 40-E Medan, Sumatera Utara,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 23
Agustus 2013, serta Rinto Ari Nando, SH., MH.,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 4
- 2 -
Maret 2014, selanjutnya disebut sebagai
Terbanding semula Tergugat;
Pengadilan Tinggi tersebut;
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan
dengan perkara tersebut;
TENTANG DUDUK PERKARA;
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 23 Juli
2013 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam pada tanggal 23 Juli 2013 dalam Register Nomor 88/Pdt.G/2013/PN.LP,
telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
I. KEDUDUKAN DAN KEPENTINGAN HUKUM PENGGUGAT
1. Bahwa Penggugat adalah seorang pengusaha yang bergerak dalam
bidang usaha peternakan ayam untuk jenis Ayam Induk
Bakalan/Breeder dan jenis Ayam Potong/Boiler (selanjutnya disebut
“Ayam Penggugat”) sejak tahun 2002 sampai dengan sekarang yang
mana hasil dari peternakan ayam tersebut selalu dalam kondisi yang
bagus sebab Penggugat selalu memperhatikan dan menjaga
standard mutu serta kwalitas yang terjamin dari Pakan yang akan
dikonsumsi oleh Ayam tersebut;
2. Bahwa selama ini Penggugat membeli Pakan Induk Bakalan/Breeder
dan Pakan Ayam Potong/Boiler (selanjutnya disebut Pakan Ayam)
dari Tergugat untuk dikonsumsi oleh Ayam Penggugat namun sekitar
bulan Oktober tahun 2012 sampai Januari 2013, Ayam Penggugat
tidak berkembang dan bertumbuh dengan baik setelah
mengkonsumsi Pakan Ayam yang dibeli dari Tergugat sehingga
menyebabkan Penggugat gagal panen dan mengakibatkan
Penggugat mengalami kerugian yang cukup besar;
3. Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, Penggugat memiliki hak
untuk mengajukan Gugatan Ganti Kerugian atas kegagalan panen
ayam terkait dengan Pakan Ayam dari Tergugat yang tidak sesuai
dengan mutu serta kwalitas standard yang terjamin sehingga
- 3 -
menyebabkan Ayam Penggugat tidak dapat berkembang dan
bertumbuh dengan baik sebagaimana mestinya.
II. FAKTA HUKUM
1. Bahwa selama ini Penggugat dan Tergugat melakukan hubungan
bisnis dengan dasar kepercayaan yang mana Penggugat percaya
kepada Tergugat bahwa Pakan Ayam dari Tergugat mempunyai mutu
serta kwalitas sesuai standard dengan yang terjamin;
2. Bahwa Tergugat sering mengadakan kunjungan ke tempat
Penggugat untuk melihat usaha peternakan ayam Penggugat karena
antara Penggugat dan Tergugat memiliki hubungan bisnis yaitu
adanya transaksi jual beli Pakan ayam;
3. Bahwa Pakan Ayam yang dijual oleh Tergugat tersebut sebelumnya
tidak bermasalah namun sekitar bulan Oktober tahun 2012 sampai
dengan Januari 2013, ayam Penggugat mengalami gagal panen
karena ayam Penggugat tidak dapat berkembang dan bertumbuh
dengan baik;
4. Bahwa kemudian Penggugat bertanya kepada Tergugat mengapa
Ayam Penggugat tidak dapat berkembang dan bertumbuh dengan
baik setelah mengkonsumsi Pakan Tergugat, kemudian Tergugat
menjawab seharusnya Pakan Ayam yang dijual tersebut sudah
sesuai dengan standard mutu serta kwalitas yang terjamin dan untuk
memastikan hal tersebut, Tergugat menyakinkan Penggugat bahwa
Tergugat akan melakukan uji laboratorium terhadap Pakan Ayam
yang dijual kepada Penggugat;
5. Bahwa uji laboratorium yang dilakukan oleh Tergugat terhadap Pakan
Ayam tersebut dilakukan di Negara Singapore dengan nama
laboratorium “Pacific Lab” yang mana laboratorium tersebut
merupakan langganan dan/atau rekanan mempunyai hubungan
kerjasama dengan Tergugat;
6. Bahwa hasil dari uji laboratorium yang dilakukan oleh Tergugat
tersebut tidak diberikan kepada Penggugat melainkan hanya
disampaikan secara lisan kepada Penggugat padahal dalam hal ini
Penggugat berhak untuk mendapatkan hasil uji laboratorium tersebut
karena Penggugat merupakan pihak yang dirugikan atas tindakan
dari Tergugat;
7. Bahwa adapun hasil dari uji laboratorium yang disampaikan oleh
Tergugat secara lisan kepada Penggugat adalah bahwa dalam Pakan
- 4 -
Ayam tersebut hanya mengandung Gross Energy sebesar 3.100 (tiga
ribu seratus) yang artinya bahwa dalam Pakan Ayam tersebut
terdapat kekurangan kandungan energy sebesar lebih kurang 22.5%
(duapuluh dua koma lima persen) sehingga dengan adanya
kekurangan energy dalam Pakan Ayam tersebut, Ayam Penggugat
tidak akan dapat berkembang dan bertumbuh dengan baik
sebagaimana mestinya;
8. Bahwa Tergugat juga menyampaikan kepada Penggugat secara lisan
bahwa Tergugat sudah memastikan kepada ahli nutrisionist Tergugat
sendiri terkait dengan Gross Energy tersebut dan menurut ahli
nutrisionist bahwa apabila Gross Energy dalam kandungan Pakan
Ayam hanya sebesar 3.100 (tiga ribu seratus), maka sudah pasti
kandungan energy dalam Pakan Ayam akan berkurang sehingga
menimbulkan akibat yang fatal bagi Ayam Penggugat;
9. Bahwa kemudian Tergugat menyatakan dan menyakinkan kepada
Penggugat bahwa permasalahan ini akan diselesaikan oleh Tergugat
dan tidak akan merugikan Penggugat serta Tergugat berjanji akan
mengembalikan kerugian-kerugian yang telah diderita oleh
Penggugat terkait dengan Pakan Ayam tersebut;
10. Bahwa atas Pakan Ayam yang tidak sesuai dengan standard mutu
dan kwalitas yang terjamin tersebut dan untuk menghindari
bertambahnya kerugian-kerugian yang akan dialami oleh Penggugat,
maka kemudian Penggugat mengembalikan ( retur ) Pakan Ayam
sejumlah 170.000 kg ( seratus tujuh puluh ribu kilogram ) yang masih
tersisa kepada Tergugat, sebagaimana sesuai dengan Surat yang
dikeluarkan oleh Departemen Pertanian Badan Karantina Pertanian
No. 0009069 (2013.1:04603.11.K.000268) tanggal 12 Februari 2013;
III. Perbuatan Yang Merugikan Penggugat
11. Bahwa Penggugat mengalami kerugian yang cukup besar akibat
Pakan Ayam yang tidak sesuai dengan standard mutu dan kwalitas
yang terjamin yang dijual oleh Tergugat sehingga menyebabkan
Ayam Penggugat gagal panen dan penjualan Ayam Penggugat dari
bulan Oktober 2012 sampai dengan Januari 2013 mengalami
penurunan yang signifikan yaitu tidak adanya keuntungan yang
didapat oleh Penggugat selama jangka waktu periode tersebut;
12. Bahwa Tergugat tidak mempunyai itikad baik terhadap Penggugat
dalam menyelesaikan permasalahan ini karena Tergugat justru
- 5 -
melayangkan somasi kepada Penggugat padahal akar permasalahan
tersebut bermula dari Pakan Ayam Tergugat tidak sesuai dengan
standard mutu dan kwalitas yang terjamin sehingga menyebabkan
Ayam Penggugat gagal panen dan Penggugat mengalami kerugian
sebesar Rp. 3.922.786.000,- ( Tiga milyar Sembilan ratus dua puluh
dua juta tujuh ratus delapan puluh enam ribu rupiah );
13. Bahwa tindakan yang dilakukan oleh Tergugat dengan menjual
Pakan Ayam dengan standard mutu dan kwalitas yang tidak terjamin
kepada Penggugat merupakan tindakan yang melawan hukum
(onrechtmagtidaad) sesuai Pasal 1365 KUHPerdata dan berakibat
merugikan kepentingan hukum bagi Penggugat;
14. Bahwa perbuatan Tergugat juga bertentangan dengan:
a) Pasal 4 Undang-Undang No.8 Tahun 1999, Tentang Perlindungan
Konsumen yang pada pokoknya menjelaskan bahwa: “hak atas
informasi yang benar, jelas, dan jujur mengani kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa”.
b) Pasal 7 huruf a, b dan c Undang-Undang No. 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen yang pada pokoknya
menjelaskan bahwa: “kewajiban pelaku usaha untuk beritikad
baik dalam melakukan usahanya, memberikan informasi yang
jelas, jujur mengenai kondisi barang dan atau jasa serta
penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan, serta memperlakukan
atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif”.
IV. KERUGIAN PENGGUGAT
15. Bahwa akibat tindakan yang dilakukan oleh Tergugat, sebagaimana
yang dikemukakan diatas baik yang dilakukan dengan sengaja
ataupun karena kelalaiannya telah menimbulkan berbagai bentuk
kerugian bagi Penggugat yang dapat diperhitungkan secara materiil
maupun immaterial (moril);
16. Bahwa kerugian immaterial yang dialami oleh Penggugat yakni
berupa kehilangan mitra usaha dan nama baik Penggugat sebagai
Pengusaha yang baik menjadi rusak, maka demi memberikan
kepastian hukum berkenaan dengan diajukan Gugatan ini, kerugian
immaterial yang diderita oleh Penggugat jika dinilai dengan bentuk
uang adalah sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar Rupiah);
- 6 -
17. Bahwa akibat tindakan yang dilakukan Tergugat, secara materiil
Penggugat juga sudah dan akan terus mengalami kerugian dan oleh
karena itu dengan mendasarkan pada ketentuan Pasal 1365
KUHPerdata dimana intinya menetapkan kewajiban hukum bagi
pembuat kerugian untuk mengganti seluruh kerugian materiil yang
ditimbulkan karena perbuatannya maka berdasarkan perhitungan
Penggugat sudah selayaknya Tergugat memberikan ganti kerugian
sebesar Rp. 3.922.786.000,- ( Tiga milyar Sembilan ratus dua puluh
dua juta tujuh ratus delapan puluh enam ribu rupiah ) dengan
perincian:
18. Bahwa Penggugat meragukan itikad baik Tergugat untuk bersedia
melaksanakan putusan perkara aquo, maka sangat beralasan hukum
apabila Tergugat dihukum untuk membayar denda keterlambatan
sebesar (moratorium) Rp. 5.000.000,-/hari keterlambatan terhitung
sejak Gugatan ini didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam hingga Tergugat melaksanakan putusan ini;
19. Bahwa selain itu menurut hemat Penggugat sudah sepatutnya pula
menurut hukum Pengadilan Negeri Lubuk Pakam memutuskan bagi
Tergugat untuk membayar segala biaya perkara yang timbul dari
perkara ini;
20. Bahwa berdasarkan seluruh dalil yang dikemukan oleh Penggugat,
jelas dalil-dalil di dalam Gugatan ini sudah didasarkan pada hukum
yang berlaku dengan dilengkapi bukti- bukti yang cukup serta tidak
Jenis Kerugian Jumlah
I. Ayam Pedaging / Potong / Boiler,
dengan rincian :
Kerugian Over Konsumsi Pakan
Kerugian Ayam tak layak tumbuh
Rp. 1.710.726.000,-
Rp. 1.190.360.000.-
Jumlah Rp. 2.901.086.000,-
II. Ayam Bakalan / Breeder, dengan
perincian Minus hasil telur 291.913 butir
= 291.913 butir x % tetas 70% =
204.340 ekor ayam
= 204.340 ekor ayam x Rp. 5.000,-
Rp. 1.021.700.000,-
Jumlah Keseluruhan Rp. 3.922.786.000,-
- 7 -
terbantahkan dan oleh karena itu sudah sepatutnya pula Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam yang memeriksa dan mengadili perkara ini serta
memutuskan berdasarkan rasa keadilan dan kepastian hukum;
21. Bahwa untuk menghindari itikad tidak baik dari Tergugat dalam
melaksanakan putusan pengadilan, maka dengan ini Penggugat
memohon kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk dapat
melakukan Sita Jaminan terhadap asset Tergugat berupa:
“Sebidang tanah yang terletak di Jalan Pulau Bali No. 2 Kawasan
Industri Medan II (KIM II), Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei
Tuan, Kabupaten Deli Serdang berikut bangunan yang ada
diatasnya milik Tergugat”;
22. Bahwa Gugatan ini didasarkan atas alat-alat bukti sebagaimana
dimaksud pasal 180 HIR / 191 RBG sehingga putusan dalam perkara
ini dapat dinyatakan bisa dijalankan lebih dulu (serta merta) meskipun
ada upaya hukum banding, kasasi (uit voerbar bij voorraad) atau
peninjauan kembali;
V. TUNTUTAN
Berdasarkan seluruh uraian diatas, maka Penggugat dengan ini memohon
(Majelis Hakim) Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang memeriksa dan
mengadili perkara ini berkenan untuk memutuskan:
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan perbuatan Tergugat adalah perbuatan melawan hukum;
3. Menyatakan Tergugat telah melakukan Tindakan yang merugikan
Penggugat;
4. Menghukum Tergugat untuk membayar segala kerugian yang dialami oleh
Penggugat, yakni sebesar :
a. Materiil sebesar Rp. 3.922.786.000,- (tiga milyar Sembilan ratus dua
puluh dua juta tujuh ratus delapan puluh enam ribu rupiah), dengan
perincian sebagai berikut:
Jenis Kerugian Jumlah
I. Ayam Pedaging / Potong / Boiler,
dengan rincian :
Kerugian Over Konsumsi Pakan
Kerugian Ayam tak layak
Rp. 1.710.726.000,-
Rp. 1.190.360.000.-
- 8 -
b. Immateriil sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar Rupiah)5. Menyatakan sah dan berharga sita lebih dulu yang telah diletakkan atas
barang-barang yang bersangkutan berupa: “Sebidang tanah yang terletakdi Jalan Pulau Bali No. 2 Kawasan Industri Medan II (KIM II), DesaSaentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang berikutbangunan yang ada diatasnya milik Tergugat”;
6. Menghukum Tergugat membayar denda keterlambatan sebesar(moratorium) Rp. 5.000.000,-/hari keterlambatan terhitung sejakgugatan ini didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri LubukPakam hingga Tergugat melaksanakan putusan ini;
7. Menghukum Tergugat untuk membayar segala biaya perkara yang timbuldari perkara ini;
8. Menyatakan bahwa putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu,meskipun ada upaya verzet, banding, kasasi; perlawanan dan/ataupeninjauan kembali (uitvoerbaar bij Voorraad).
Apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya exaequo et bono-Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat
memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:
I. DALAM EKSEPSI :
A. GUGATAN PENGGUGAT TIDAK JELAS DAN KABUR (OBSCUUR
LIBEL)
1. Bahwa secara nyata dan fakta bahwa GUGATAN yang diajukan
oleh PENGGUGAT a quo di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
adalah gugatan tidak jelas dan kabur, hal ini didasarkan pada
dasar sebagaimana tersebut di bawah ini :
- Bahwa Penggugat dalam gugatannya pada halaman 2
angka 2 dan angka 1 dari fakta hukum, mendalilkan bahwa
selama ini membeli pakan induk bakalan/breeder dan pakan
ayam potong/broiler dari Tergugat ;
tumbuh
Jumlah Rp. 2.901.086.000,-
II. Ayam Bakalan / Breeder, dengan
perincian Minus hasil telur 291.913
butir
= 291.913 butir x % tetas 70% =
204.340 ekor ayam
= 204.340 ekor ayam x Rp. 5.000,-
Rp. 1.021.700.000,-
Jumlah Keseluruhan Rp. Rp. 3.922.786.000,-
- 9 -
- Bahwa namun PENGGUGAT dalam GUGATAN-nya sendiri
tidak merinci secara faktual, tanggal, bulan dan tahun, sejak
kapan PENGGUGAT telah melakukan ikatan mitra bisnis
dengan TERGUGAT dalam hal ini pembelian pakan ayam
dimaksud, akan tetapi malahan tiba-tiba muncul Penggugat
mendalilkan “sekitar bulan Oktober 2012 s/d tahun 2013
ayam Penggugat tidak berkembang dan bertumbuh baik
setelah mengkonsumsi pakan ayam yang dibeli dari
Tergugat ... dst... mengalami kerugian cukup besar” ;
- Bahwa selain itu PENGGUGAT juga mendalilkan membeli
pakan ayam dari TERGUGAT, namun jenis/merek pakan
ayam yang dibeli tersebut tidak dijelaskan secara rinci dan
konkrit, sehingga secara nyata GUGATAN yang diajukan
oleh PENGGUGAT dalam perkara a quo hanya bersifat
spekulatif semata-mata, yang berakibat GUGATAN menjadi
tidak jelas dan kabur;
2. Bahwa GUGATAN yang tidak jelas dan kabur (obscuur Libel)
secara hukum tidak dapat diterima, hal ini sudah dipertegas oleh
Mahkamah Agung RI, dalam :
Yurisprodensi Tetapnya No. 1559 K/Pdt/1983 tertanggal 23
Oktober 1984, yang kaedahnya : “Gugatan yang kabur (obscuur
libel) mengakibatkan gugatan tersebut dinyatakan tidak dapat
diterima” ;
3. Bahwa oleh karena GUGATAN PENGGUGAT tidak jelas dan
kabur (obscuur libel), cukup dan sangat beralasan hukum bagi
YTH Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo
menolak GUGATAN PENGGUGAT seluruhnya atau setidak-
tidaknya menyatakan GUGATAN PENGGUGAT tidak dapat
diterima (Niet Onvantkelijk Verklaard).
B. GUGATAN PENGGUGAT BERSIFAT KONTRADIKTIF
4. Bahwa secara nyata dan fakta bahwa GUGATAN yang diajukan
oleh PENGGUGAT a quo di Pengadilan Ngeri Lubuk Pakam
adalah GUGATAN yang bersifat kontradiktif antara posita dengan
petitum GUGATAN, hal ini didasarkan pada dasar sebagaimana
tersebut di bawah ini :
- Bahwa pada posita GUGATAN, PENGGUGAT mendalilkan
ayam PENGGUGAT gagal panen dengan menuntut kerugian,
- 10 -
namun dalam petitum GUGATAN fakta perincian jenis
kerugiannya adalah :
Kerugian over konsumsi pakan ;
Kerugian ayam tak layak tumbuh ; dan
Minus hasil telur ;
- Bahwa demikian pula disisi lain GUGATAN PENGGUGAT
diajukan di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, namun dalam
posita GUGATAN, PENGGUGAT malah memohon sita
jaminan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan ;
- Bahwa dengan demikian terbukti GUGATAN yang diajukan
oleh PENGGUGAT a quo secara faktual konkritnya tidak
sejalan dan tidak selaras baik di dalam dalil positanya
maupun di dalam petitum GUGATAN itu sendiri ;
5. Bahwa dengan demikian secara nyata dan fakta, GUGATAN
PENGGUGAT a quo adalah GUGATAN yang bersifat kontradiktif
dan tidak sempurna, antara posita dengan petitum GUGATAN
sudah dipertegas oleh Mahkamah Agung RI dalam:
- Putusan Tetapnya No. 28 K/Sip/1973 tertanggal 5 Nopember
1975, dan
- Putusan Tetapnya No. 447 K/Sip/1976 tertanggal 20 Oktober
1976, yang kaedahnya : “Surat gugatan yang tidak
sempurna harus dinyatakan tidak diterima, bila kejadian atau
posita tidak sesuai dengan petitum”.
6. Bahwa oleh karena GUGATAN PENGGUGAT bersifat kontradiktif
antara posita dengan petitum GUGATAN, maka cukup dan sangat
beralasan hukum bagi YTH. Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara a quo menolak GUGATAN PENGGUGAT
seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan GUGATAN
PENGGUGAT tidak dapat diterima (Niet Onvantkelijk Verklaard).
II. DALAM POKOK PERKARA
Bahwa segala sesuatu yang telah TERGUGAT kemukakan dalam eksepsi
tersebut di atas, secara mutatis mutandis dianggap telah dimasukkan dan
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan di dalam pokok perkara
dibawah ini.
A. PENGGUGAT TELAH WANPRESTASI TERHADAP SURAT
KESEPAKATAN BERSAMA
- 11 -
Bahwa terlebih dahulu TERGUGAT menyampaikan dan menguraikan
FAKTA-FAKTA HUKUM, sebagai berikut :
1. Bahwa TERGUGAT adalah Perseroan Terbatas yang didirikan
berdasarkan Undang-undang Penanaman Modal Asing (PMA)
sejak tahun 1981 dan saat ini sudah menjalankan bisnisnya
selama 32 (tiga puluh dua) tahun.
2. Bahwa usaha yang dijalankan oleh TERGUGAT adalah berkaitan
dengan pembuatan dan/atau pendistribusian dan/atau penjualan
pakan ternak.
3. Bahwa PENGGUGAT adalah seorang pengusaha yang
menjalankan bisnis peternakan ayam untuk jenis Ayam Induk
Bakalan (Breeder) dan jenis Ayam Potong (Boiler).
4. Bahwa antara TERGUGAT dengan PENGGUGAT pada tanggal 6
Agustus 2011 telah membuat SURAT KESEPAKATAN
BERSAMA, dimana pihak PENGGUGAT telah setuju untuk
membeli dari pihak TERGUGAT pakan ternak dengan merek Gold
Coin, jenis Aladin Hypergrow 201 Pellet 2mm.
5. Bahwa di dalam SURAT KESEPAKATAN BERSAMA tersebut juga
disebutkan, pihak PENGGUGAT berkewajiban untuk memberikan
jaminan berupa Bank Guarantee senilai Rp. 2.500.000.000.- (dua
milyard lima ratus juta rupiah).
6. Bahwa selanjutnya PENGGUGAT telah memberikan :
a. GARANSI BANK Nomor : 11/BTM/054/4014/JUM’AT, tanggal
12 Agustus 2011, dimana GARANSI BANK tersebut berlaku
sejak tanggal 12 Agustus 2011 sampai dengan 11 Agustus
2012.
b. GARANSI BANK Nomor : 12/BTM/009/5301/RABU, tanggal 8
Agustus 2012, dimana GARANSI BANK tersebut berlaku
sejak tanggal 11 Agustus 2012 sampai dengan 10 Agustus
2013.
Yang dikeluarkan oleh PT. Bank Tabungan Negara Indonesia
(Persero) Tbk., Kantor Cabang Utama Batam selaku
PENJAMIN.
Garansi Bank tersebut untuk menjamin dan akan membayar
setiap saat kepada PT. GOLD COIN INDONESIA
(TERGUGAT) selaku PEMEGANG JAMINAN sejumlah uang
yang meliputi setinggi-tingginya sampai Rp. 2.500.000.000,-
- 12 -
(dua milyard lima ratus juta rupiah), apabila SUDIN
(PENGUGAT) selaku YANG DIJAMIN ternyata sampai batas
waktu yang ditentukan telah lalai tidak memenuhi
kewajibannya kepada PEMEGANG JAMINAN (PT. GOLD
COIN INDONESIA/TERGUGAT) berupa jaminan Pembelian
Barang Dagangan sebagaimana ditentukan dalam SURAT
KESEPAKATAN BERSAMA antara PT. GOLD COIN
INDONESIA (TERGUGAT) dengan SUDIN (PENGGUGAT)
tanggal 6 Agustus 2011.
7. Bahwa ketika memasuki bulan Oktober 2012, PENGGUGAT tidak
melaksanakan kewajibannya melakukan pembayaran kepada
TERGUGAT sebesar Rp. 7.171.872.775,- (tujuh milyard seratus
tujuh puluh satu juta delapan ratus tujuh puluh dua ribu tujuh ratus
tujuh puluh lima rupiah).
8. Bahwa TERGUGAT juga telah memberikan Somasi (Teguran)
kepada PENGGUGAT, yaitu :
a. Surat Nomor : 053/BM-R/VI/2013, tanggal 21 Juni 2013,
Perihal : Somasi (Teguran) yang ditujukan kepada
PENGGUGAT, yang dikeluarkan oleh Kantor Advokat BIMA,
SH & Rekan selaku Kuasa Hukum dari TERGUGAT.
b. Surat Nomor : 060/BM-R/VI/2013, tanggal 24 Juni 2013,
Perihal : Somasi-II (Teguran Susulan) yang ditujukan kepada
PENGGUGAT, yang dikeluarkan oleh Kantor Advokat BIMA,
SH & Rekan selaku Kuasa Hukum dari TERGUGAT.
c. Surat Nomor : 063/BM-R/VI/2013, tanggal 27 Juni 2013,
Perihal : Somasi-III (Teguran Terakhir) yang ditujukan
kepada PENGGUGAT, yang dikeluarkan oleh Kantor
Advokat BIMA, SH & Rekan selaku Kuasa Hukum dari
TERGUGAT.
Bahwa dari ke-3 (ketiga) Somasi atau Terguran tersebut untuk
memberitahukan kepada PENGGUGAT untuk dapat segera
menyelesaikan seluruh kewajibannya yang telah jatuh tempo
kepada TERGUGAT sebesar Rp. 6.328.010.000,- (enam milyard
tiga ratus dua puluh delapan juta sepuluh ribu rupiah).
DENGAN DEMIKIAN TERBUKTI BAHWA PENGGUGAT TELAH
MELAKUKAN WANPRESTASI (DEFAULT) TERHADAP SURAT
KESEPAKATAN BERSAMA.
- 13 -
9. Bahwa PENGGUGAT sendiri pun tidak menyangkal adanya
kondisi ketidakmampuan melaksanakan pembayaran hutang-
hutang tersebut sehingga sangat beralasan apabila TERGUGAT
kembali menegaskan bahwa PENGGUGAT telah wanprestasi
sehubungan dengan SURAT KESEPAKATAN BERSAMA yang
telah ditandatanganinya dengan TERGUGAT.
10. Bahwa TERGUGAT juga sudah membuat BERITA ACARA
PERNYATAAN WANPRESTASI ATAS NAMA SUDIN
(PENGGUGAT) pada tanggal 1 Juli 2013, yang isinya
menyatakan bahwa SUDIN telah lalai (wanprestasi) dalam
pembayaran pakan ternak kepada pemegang jaminan
(TERGUGAT) sebesar Rp. 6.328.010.000,- (enam milyard tiga
ratus dua puluh delapan juta sepuluh ribu rupiah).
Bahwa Berita Acara tersebut di atas dibuat guna pengajuan
tuntutan/klaim pembayaran Garansi Bank dikeluarkan oleh PT.
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama
Batam selaku PENJAMIN, dengan uang sejumlah Rp.
2.500.000.000,- (dua milyard lima ratus juta rupiah).
11. Bahwa berdasarkan surat TERGUGAT tertanggal 4 Juli 2013 dan
surat TERGUGAT tertanggal 23 Juli 2013, Perihal Permohonan
Pencairan Bank Garansi Nomor : 12/BTM/009/5301/RABU, yang
ditujukan kepada Kepala BNI Cabang Batam, yang menyatakan
bahwa SUDIN (PENGGUGAT) telah wanprestasi atas hutang
pembelian pakan ternak dan telah melanggar SURAT
KESEPAKATAN BERSAMA butir 3 dan butir 6 tanggal 6 Agustus
2011, tentang tepo pembayaran maksimum.
12. Bahwa berdasarkan surat TERGUGAT tersebut di atas, maka pada
tanggal 5 Agustus 2013, pihak PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk, Kantor Cabang Utama Batam telah melakukan
pencairan Garansi Bank Nomor : 12/BTM/009/5301/RABU,
sebesar Rp. 2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus juta rupiah)
yang ditransfer ke rekening 106-00-0482208 milik TERGUGAT di
Bank Mandiri KCP Medan Krakatau.
13. Bahwa FAKTANYA sampai saat ini PENGGUGAT masih
mempunyai kewajiban pembayaran kepada TERGUGAT sebesar
Rp. 3.828.010.000,- (tiga milyar delapan ratus dua puluh delapan
- 14 -
juta sepuluh ribu rupiah) setelah dipotong dengan pencairan
Garansi Bank.
14. BAHWA BERDASARKAN DALIL-DALIL, BUKTI-BUKTI, FAKTA-
FAKTA DAN DASAR HUKUM YANG DIKEMUKAKAN
TERGUGAT TERSEBUT DI ATAS, MAKA DENGAN TELAH
DICAIRKANNYA BANK GARANSI NOMOR
12/BTM/009/5301/RABU OLEH BANK BNI CABANG BATAM
SEBESAR RP. 2.500.000.000,- (DUA MILYAR LIMA RATUS
JUTA RUPIAH) KE REKENING TERSEBUT, MEMBUKTIKAN
BAHWA PENGGUGAT TELAH MELAKUKAN WANPRESTASI
KEPADA TERGUGAT.
B. TERGUGAT ADALAH PEMEGANG HAK YANG SAH ATAS OBJEK
HAK TANGGUNGAN, SEBAGAI JAMINAN PELUNASAN HUTANG-
HUTANG PENGGUGAT KEPADA TERGUGAT
15. Bahwa untuk menjamin kewajiban pembayaran dari PENGGUGAT
kepada TERGUGAT, maka telah dibuat AKTA PENGAKUAN
HUTANG NO. 17, tanggal 5 Mei 2012, yang dibuat dan dihadapan
TJONG, DEDDY ISKANDAR, SH., Notaris di Medan, antara
SUDIN (PENGGUGAT), PT. GOLD COIN INDONESIA
(TERGUGAT) dan PIETER SULISTIO sebagai PENJAMIN.
16. Bahwa hutang-hutang PENGGUGAT kepada TERGUGAT
berdasarkan SURAT KESEPAKATAN BERSAMA, seluruhnya
telah dijamin perlunasannya dengan adanya Hak Tanggungan
(HT) yang diletakkan terhadap tanah serta bangunan milik
PIETER SULISTIO sebagai PENJAMIN sebagaimana dibuktikan
dengan adanya :
a. AKTA PEMBERIAN HAK TANGGUNGAN NOMOR
124/2012, tanggal 25 Mei 2012, yang dibuat dan dihadapan
LINA HUWAN, SH., dan SERTIFIKAT HAK TANGGUNGAN
NOMOR 4482/2012, terhadap SERTIFIKAT HAK GUNA
BANGUNAN NOMOR 571/MEDAN ESTATE, sebagaimana
diuraikan dalam surat Ukur/Gambar Situasi tanggal 26
Oktober 1994, Nomor 2939/1994, seluas 64 M².
b. AKTA PEMBERIAN HAK TANGGUNGAN NOMOR
125/2012, tanggal 25 Mei 2012, yang dibuat dan dihadapan
LINA HUWAN, SH., dan SERTIFIKAT HAK TANGGUNGAN
NOMOR 4481/2012, terhadap SERTIFIKAT HAK GUNA
- 15 -
BANGUNAN NOMOR 572/MEDAN ESTATE, sebagaimana
diuraikan dalam surat Ukur/Gambar Situasi tanggal 26
Oktober 1994, Nomor 2930/1994, seluas 64 M².
Dimana TERGUGAT merupakan kreditur preferen dan
pemegang hak yang sah atas OBJEK HAK TANGGUNGAN
tersebut sebagai pelunasan hutang hutang PENGGUGAT.
17. Bahwa sebagai Pemegang Hak Tanggungan, TERGUGAT
memiliki kedudukan yang diutamakan (droit de Preference) untuk
mendapatkan perlunasan piutang-piutang dari PENGGUGAT
dimana asset-asset PENGGUGAT tersebut menjadi jaminan atas
seluruh hutang-hutangnya kepada TERGUGAT, disamping itu
berdasarkan asas Droit de suite, maka TERGUGAT selaku
kreditor pemegang Hak Tanggungan berhak menjual melalui
lelang terhadap OBJEK HAK TANGGUNGAN dalam hal
PENGGUGAT selaku debitur telah wanprestasi.
18. Bahwa adanya kewenangan TERGUGAT untuk menjual melalui
lelang terhadap OBJEK HAK TANGGUNGAN dalam hal
PENGGUGAT wanprestasi juga telah diperjanjikan antara
PEMBANTAH dengan TERGUGAT sebagaimana tertuang dalam
Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor 124/2012, tanggal 25
Mei 2012 dan Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor
125/2012, tanggal 25 Mei 2012.
19. Bahwa dengan demikian, berdasarkan uraian-uraian tersebut di
atas, maka jelaslah bahwa TERGUGAT selaku Kreditor
Pemegang Hak Tanggungan, sepenuhnya memiliki kewenangan
untuk menjual melalui pelelangan terhadap OBJEK HAK
TANGGUNGAN guna mendapatkan pelunasan hutang-hutang
PENGGUGAT yang telah wanprestasi atas SURAT
KESEPAKATAN BERSAMA yang telah disepakati antara
PENGGUGAT dengan TERGUGAT.
20. Bahwa penjualan melalui lelang terhadap OBJEK HAK
TANGGUNGAN diperlukan guna mendapatkan pelunasan
hutang-hutang PENGGUGAT yang menjadi hak TERGUGAT.
21. Bahwa pada dasarnya GUGATAN yang diajukan oleh
PENGGUGAT ke Pengadilan Negeri Lubuk Pakam a quo tidak
lain adalah merupakan bentuk reaktif PENGGUGAT sendiri yang
merasa ketakutan dan tidak mempunyai iktikad baik untuk
- 16 -
melunasi dan menyelesaikan hutang-hutang PENGGUGAT
kepada TERGUGAT pertanggal 21 Juni 2013 sebesar Rp.
6.328.010.000,- (enam milyar tiga ratus dua puluh delapan juta
sepuluh ribu rupiah), dan juga adanya iktikad curang/tidak baik
(“malafide”) yang terselubung PENGGUGAT untuk menunda
eksekusi lelang atas 2 (dua) objek Ruko yang telah dipasang Hak
Tanggungan dimaksud, sehingga PENGGUGAT memunculkan
suatu GUGATAN yang isi gelap dan tidak terang.
C. PENGGUGAT SEBAGAI PENJAMIN KEWAJIBAN PEMBAYARAN
LINA
22. Bahwa berdasarkan SURAT PERNYATAAN tertanggal 10
November 2009 yang dibuat oleh SUDIN (PENGGUGAT), yang
pada intinya menyatakan bahwa SUDIN (PENGGUGAT)
menyatakan “MENJAMIN” pembayaran atas setiap pembelian
pakan ternak yang dibeli oleh LINA (No. Account 807) sesuai
dengan tanggal jatuh temponya.
23. Bahwa FAKTANYA hubungan antara SUDIN (PENGGUGAT)
dengan LIUNA adalah hubungan SUAMI-ISTRI.
24. Bahwa berdasarkan pembukuan dari TERGUGAT pertanggal 30
April 2013, terdapat kewajiban pembayaran saldo hutang LINA
kepada TERGUGAT sebesar Rp. 1.901.499.650,- (satu milyar
sembilan ratus satu juta empat ratus sembilan puluh sembilan ribu
enam ratus lima puluh rupiah).
25. Bahwa PENGGUGAT sendiri pun tidak menyangkal adanya
kondisi ketidakmampuan melaksanakan pembayaran hutang-
hutang tersebut, sehingga sangat beralasan apabila TERGUGAT
kembali menegaskan bahwa PENGGUGAT telah menanggung
seluruh kewajiban pembayaran LINA, hal ini dapat dibuktikan
dengan SUDIN (PENGGUGAT) menandatangani dan menyetujui
saldo hutang LINA tersebut berdasarkan surat TERGUGAT Ref.
No. : CC 50/GCIMD/IV/2013, tanggal 30 April 2013.
26. Bahwa FAKTANYA sampai tanggal 15 November 2013, LINA
dan/atau PENGGUGAT masih mempunyai kewajiban
pembayaran kepada TERGUGAT sebesar Rp. 1.287.424.500,-
(satu milyar dua ratus delapan puluh tujuh juta empat ratus dua
puluh empat ribu lima ratus rupiah).
D. GUGATAN PARA PENGGUGAT TIDAK SESUAI DENGAN FAKTA
- 17 -
27. Bahwa TERGUGAT menolak dengan tegas dalil GUGATAN
PENGGUGAT (Fakta Hukum) angka 1 (satu) sampai dengan 10
(sepuluh) dengan alasan-alasan dan fakta hukum sebagai berikut:
28. Bahwa FAKTANYA PENGGUGAT ingin mengaburkan/
menghilangkan kewajiban pembayarannya kepada TERGUGAT
yaitu sebesar Rp. 3.828.010.000,- (tiga milyar delapan ratus dua
puluh delapan juta sepuluh ribu rupiah) untuk hutang
PENGGUGAT dan sebesar Rp. 1.287.424.500,- (satu milyar dua
ratus delapan puluh tujuh juta empat ratus dua puluh empat ribu
lima ratus rupiah) untuk hutang LINA yang dijamin oleh
PENGGUGAT.
29. Bahwa PENGGUGAT menyatakan bahwa periode Oktober 2012
sampai dengan periode Januari 2013, ayam PENGGUGAT
mengalami gagal panen karena ayam PENGGUGAT tidak dapat
berkembang dan bertumbuh dengan baik, setelah mengkonsumsi
pakan dari TERGUGAT.
30. Bahwa pakan yang dibeli PENGGUGAT berdasarkan SURAT
KESEPAKATAN BERSAMA tanggal 6 Agustus 2011 adalah
pakan dengan merek Gold Coin, jenis Aladin Hypergrow 201.
31. Bahwa FAKTANYA seluruh konsumen dan/atau pelanggan dari
TERGUGAT selalu memesan terlebih dahulu jenis pakannya
sesuai dengan permintaan dan/atau kebutuhan dari masing-
masing konsumen dan/atau pelanggan tersebut.
32. Bahwa selanjutnya TERGUGAT melakukan berbagai macam
pengujian terhadap mutu, standar dan kwalitas dari pakan
tersebut melalui laboratorium (quality control).
33. Bahwa FAKTANYA setiap 1 (satu) karung dari pakan tersebut
selalu diberi label/kode produksi (batch number), sehingga
terhadap setiap jenis pakan yang telah diproduksi tersebut telah
siap untuk diperjualbelikan serta sudah pasti terjamin baik mutu,
standar dan kwalitasnya.
34. Bahwa berdasarkan KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR: 1202/KPTS/SR.180/4/2012, TNTANG PENDAFTARAN
PAKAN TERNAK, yang ditetapkan di Jakarta, pada tanggal 9 April
2012, dikeluarkan A.n. Menteri Pertanian, Direktur Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan, Memutuskan dan
- 18 -
Memberikan Nomor pendaftaran Pakan Kepada PT. GOLD COIN
INDONESIA (TERGUGAT) dengan rincian sebagai berikut :
a. Nomor Pendaftaran Pakan : PD.211203261
b. Nama Dagang : 201 P
c. Kode Pakan : BR1
d. Jenis Pakan : Pakan Ayam Ras Pedagang
(Boiler Stater)
e. Penggunaan : Umur 1 – 21 hari
f. Kandungan Zat Makanan :
Kadar Air : Max 13,0 %
Protein Kasar : Min 22,0 %
Serat Kasar : Max 6,0 %
Lemak : Max 7,0 %
Abu : Max 8,0 %
Phospor : 0,60 - 1,00 %
Calsium : 0,90 – 1,20 %
35. Bahwa FAKTANYA berdasarkan KEPUTUSAN MENTERI
PERTANIAN NOMOR : 1202/KPTS/SR.180/4/2012 tersebut
Pakan 201 P tersebut sudah terjamin keamanan produksinya
untuk dapat diperjual-belikan.
36. Bahwa Kementerian Pertanian, Direktorat Jenderal Peternakan
Dan Kesehatan Hewan, Balai Pengujian Mutu Pakan Ternak telah
mengeluarkan SERTIFIKAT MUTU PAKAN NOMOR :
197/SR.180/F4.A/09/2011, tanggal 8 September 2011, telah
dilakukan pengujian mutu terhadap pakan tersebut di bawah ini
dan memenuhi persyaratan pengujian.
Nama Laboratorium Penguji : Balai Pengujian Mutu Pakan
Ternak
Nama Produsen : PT. GOLD COIN INDONESIA
Nama Dagang : 201 P
Kode Pakan : BR1
Jenis Pakan : Ayam Ras Pedaging (Broiler
Starter)
Tanggal Penerimaan Contoh : 16 Agustus 2011
Nomor Uji : 450.2533
- 19 -
37. Bahwa FAKTANYA berdasarkan SERTIFIKAT MUTU PAKAN
NOMOR : 197/SR.180/F4.A/09/2011 tersebut Pakan 201 P
tersebut sudah terjamin keamanan produksinya untuk dapat
diperjual-belikan karena telah melalui proses pengujian yang
konkrit/factual dan telah memenuhi Standar Nasional Indonesia
(SNI) Ayam Ras Pedaging (Boiler Starter) BR1 No. : SNI 01-3930-
2006.
38. Bahwa FAKTANYA PENGGUGAT dalam dalil GUGATANNYA,
angka 1 (satu) halaman 2 (dua) TELAH MENGAKUI bahwa
“PENGGUGAT percaya kepada TERGUGAT bahwa Pakan Ayam
dari TERGUGAT mempunyai mutu serta kwalitas sesuai standard
dengan yang terjamin”.
DENGAN DEMIKIAN JELAS PENGAKUAN PENGGUGAT
TERSEBUT MEMBUKTIKAN BAHWA PAKAN YANG DIJUAL
OLEH TERGUGAT ADALAH PAKAN YANG TELAH TERJAMIN
BAIK MUTU, STANDAR DAN KWALITASNYA SERTA TELAH
MEMENUHI STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI),
SEHINGGA PENGGUGAT PERCAYA DAN YAKIN MEMBELI
PAKAN TERSEBUT DARI TERGUGAT.
39. Bahwa FAKTANYA PENGGUGAT dalam dalil GUGATAN-NYA,
angka 2 (dua) halaman 2 (dua) TELAH MENGAKUI bahwa
“TERGUGAT sering mengadakan kunjungan ke tempat
PENGGUGAT untuk melihat usaha peternakan ayam
PENGGUGAT”.
DENGAN DEMIKIAN JELAS PENGAKUAN PENGGUGAT
TERSEBUT MEMBUKTIKAN BAHWA TERGUGAT SANGAT
PERDULI DAN SELALU MEMPERHATIKAN AKAN PAKAN
YANG DIJUALNYA ADALAH PAKAN YANG TELAH TERJAMIN
BAIK MUTU, STANDAR DAN KWALITASNYA SERTA TELAH
MEMENUHI STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI).
40. Bahwa pengakuan PENGGUGAT tersebut di atas, yang demikian
itu secara hukum adalah merupakan bukti yang sempurna dan
tidak terbantah sebagaimana yang diatur dan dipertegas dalam
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 32
K/Sip/1971, tanggal 24 Mei 1971, juncto Putusan Mahkamah
Agung Republik Indonesia No. 1055 K/Sip/1974, tanggal 13
Agustus 1974.
- 20 -
41. Bahwa seharus dan sewajarnya PENGGUGAT selaku pelaku dan
pengusaha peternakan ayam yang katanya sejak tahun 2002,
seyogianya meneliti dan melihat secara jernih dan konkrit pokok
permasalahan mengapa ayam PENGGUGAT sebagaimana
didalilkan mengalami gagal panen, dan kondisi tersebut tentunya
tidak hanya dengan melihat kacamata PENGGUGAT sendiri,
tetapi diperlukan dan dibutuhkan kejelian tentang kondisi
peternakan ayam dimaksud, agar PENGGUGAT tidak secara
gambling dan sepihak menyalahkan pihak lain dalam hal ini
kepada TERGUGAT.
42. Bahwa seandainya benar PENGGUGAT sebagai seorang
pengusaha peternakan ayam sejak tahun 2002, tentunya pula
sangat mengerti situasi dan kondisi pertumbuhan dan
perkembangan ayam yang akan diproduksi karena tumbuh dan
berkembangnya ayam dengan baik dan sehat banyak didukung
oleh berbagai faktor, system dan cara serta aspek yang dilakukan
dan perlu diperhatikan dengan baik pula oleh PENGGUGAT
selaku pelaku dan pengusaha peternak ayam itu sendiri.
43. Bahwa sebagai seorang yang katanya pelaku dan pengusaha
peternakan ayam sejak tahun 2002, harus mempunyai integritas
manajemen di dalam menjalankan usaha peternakan ayam,
karena banyak faktor yang harus diperhatikan agar ayam dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik serta sehat yaitu :
a. Kondisi kandang ayam yang bersangkutan ;
b. Kapasitas ayam didalam kandang tersebut ;
c. Kondisi penerangan dalam dan sekitar kandang tersebut;
d. Kebersihan dan hygine kandang tersebut ;
e. Pengecekan kesehatan ayam dimaksud secara berkala
sesuai standar ;
f. Obat-obatan, seperti vitamin dan antibiotik ;
g. Kondisi alam dengan iklim dan cuaca yang berubah-ubah ;
h. Pakan ayam ;
Karena satu sama lain faktor-faktor tersebut saling mempunyai
keterkaitan langsung bagi perkembangan dan pertumbuhan
ayam dimaksud agar menjadi baik dan sehat, dan apabila pelaku
dan pengusaha peternakan ayam mengabaikan faktor-faktor
- 21 -
tersebut, tentunya berakibat ayam tidak akan tumbuh dan
berkembang dengan baik, malahan berakibat sakit dan mati.
44. Bahwa dalil GUGATAN PENGGUGAT, angka 5 (lima), angka 6
(enam) halaman 2 (dua) dan angka 7 (tujuh), angka 8 (delapan)
halaman 3 (tiga) adalah MENGADA-ADA DAN TIDAK SESUAI
DENGAN FAKTA YANG ADA.
45. Bahwa berdasarkan LABORATORY REPORT, REPORT No :
159/629-631/LS/2013, Date 24 January 2013, yang dikeluarkan
PACIFIC LAB, menyatakan Ration : 201 P, Date : January 2013,
Remarks : Sudin, hasil Gross Energy (kcal / g) : 3.140.
46. Bahwa selain itu PENGGUGAT juga mendalilkan adanya Gross
Energy dalam pakan ayam sebesar 3100 (FAKTANYA 3.140), hal
ini perlu pembuktian secara konkrit dan bukan hanya dengan
kata-kata semata, namun Gross Energy sebagaimana dimaksud,
bukanlah faktor utama yang semata-mata membuat ayam tidak
berkembang dan tumbuh dengan baik, karena pola konsumsi
pakan dipengaruhi perubahan temperatur (suhu) lingkungan
kandang, dan kebutuhan metabolisme energy dapat berubah-
ubah tergantung spesies, genetik, umur ayam, lingkungan dan
pola konsumsi pakan.
47. Bahwa TERGUGAT menolak dengan tegas dalil-dalil
PENGGUGAT dalam GUGATAN-nya tentang Gross Energy dan
karenanya TERGUGAT men-someer PENGGUGAT untuk
membuktikan kebenaran mengenai Gross Energy tersebut
sebagaimana yang disebutkan dalam gugatan-nya.
48. Bahwa PENGGUGAT tidak dapat begitu saja mengkambing
hitamkan TERGUGAT dengan dalil dan alasan mutu dan kwalitas
pakan dari TERGUGAT tidak sesuai standar mutu dan kwalitas
yang terjamin, karena selama ini tidak ada satu surat keterangan
baik dari masyarakat/konsumen/pelanggan maupun surat
keterangan dari Penggugat sendiri kepada TERGUGAT yang
menyatakan bahwa ayam-ayam dimaksud mati atau sakit-sakitan
dikarenakan mengkonsumsi pakan ayam dari TERGUGAT.
49. Bahwa untuk dapat diketahui sebagai bukti, pelanggan-
pelanggan/konsumen-konsumen lain selain PENGGUGAT yang
meminta dan memesan pakan ayam dari TERGUGAT untuk
dikonsumsi pada peternakan ayam-ayam mereka, sama sekali
- 22 -
tidak pernah ada permasalahan/problem dan atau complain,
bahkan isteri dari PENGGUGAT sendiri bernama LINA pada
bulan September dan Oktober 2012 ada memesan pakan ayam
dari TERGUGAT, namun juga tidak ada masalah dan lain
sebagainya, dan bahkan terlebih-lebih lagi PENGGUGAT sendiri
dengan menggunakan dan memakai nama lain selain diri
PENGGUGAT yaitu “DINJAYA” juga ada memesan dan
menggunakan pakan ayam dari TERGUGAT, dan itu juga sama
sekali tidak ada masalah/ problem dan complain.
50. Bahwa oleh karena itu kembali PENGGUGAT harus koreksi diri
dengan melihat dan mengkaji secara menyeluruh, jernih dan
sehat akar permasalahan mengapa ayam PENGGUGAT
didalilkan gagal panen.
51. Bahwa dalil PENGGUGAT tersebut juga dapat dibantah oleh
TERGUGAT dengan menghadirkan keterangan dari:
a. Bapak UIPENG beralamat di Tanjung Pinang, bahwa Bapak
UIPENG telah membeli produk pakan ternak milik
TERGUGAT dengan jenis 201 P sejak 1 juli 2012 sampai
dengan 26 juli 2013.
Bahwa terhadap pembelian produk pakan ternak milik
TERGUGAT oleh Bapak UIPENG dengan jenis 201 P
dalam periode Oktober 2012 sampai dengan periode juli
2013, dimana dikatakan oleh Bapak UIPENG bahwa pakan
jenis 201 P produksi TERGUGAT telah menunjukkan
kualitas yang bagus dan hasil ternak UIPENG juga
mendatangkan keuntungan dan sangat memuaskan.
b. Bahwa SUMANTO beralamat di Jl. R.A. Kartini, Tanjung
Batu Kota, Kabupaten Karimun, bahwa Bahwa Bapak
SUMANTO telah membeli produk pakan ternak milik
TERGUGAT dengan jenis 201 P sejak 1 juli 2012 sampai
dengan 31 Agustus 2013.
Bahwa terhadap pembelian produk pakan ternak milik
TERGUGAT oleh Bapak SUMANTO dengan jenis 201 P
dalam periode Oktober 2012 sampai dengan periode juli
2013, dimana dikatakan oleh Bapak SUMANTO bahwa
pakan jenis 201 P produksi TERGUGAT telah menunjukkan
- 23 -
kualitas yang bagus dan hasil ternak UIPENG juga
mendatangkan keuntungan dan sangat memuaskan.
c. Bapak A CAI/HENDRA beralamat di Desa Kota Pari, Pantai
Cermin, Serdang Bedagai, bahwa Bapak A CAI/HENDRA
telah membeli produk pakan ternak milik TERGUGAT
dengan jenis 201 P sejak 1 juli 2012 sampai dengan 31
Agustus 2013.
Bahwa terhadap pembelian produk pakan ternak milik
TERGUGAT oleh Bapak A CAI/HENDRA dengan jenis 201
P dalam periode Oktober 2012 sampai dengan periode juli
2013, dimana dikatakan oleh Bapak A CAI/HENDRA bahwa
pakan jenis 201 P produksi TERGUGAT telah menunjukkan
kualitas yang bagus dan hasil ternak UIPENG juga
mendatangkan keuntungan dan sangat memuaskan.
d. Bapak LEGIRAN beralamat di Desa Medan Sinembah, Tj.
Morawa, Deli Serdang bahwa Bapak LEGIRAN telah
membeli produk pakan ternak milik TERGUGAT dengan
jenis 201 P sejak 1 juli 2012 sampai dengan 31 Agustus
2013.
e. Bahwa terhadap pembelian produk pakan ternak milik
TERGUGAT oleh Bapak LEGIRAN dengan jenis 201 P
dalam periode Oktober 2012 sampai dengan periode juli
2013, dimana dikatakan oleh Bapak LEGIRAN bahwa
pakan jenis 201 P produksi TERGUGAT telah menunjukkan
kualitas yang bagus dan hasil ternak UIPENG juga
mendatangkan keuntungan dan sangat memuaskan.
52. Bahwa FAKTANYA tidak ada satu pun pelanggan dari
TERGUGAT, kecuali PENGGUGAT yang mempermasalahkan
mengenai tidak baiknya mutu, standard dan kwalitas dari pakan
yang dijual oleh TERGUGAT, yang dijadikan sebab tidak
berkembangnya ayam-ayam milik PENGGUGAT.
53. Bahwa antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT telah sepakat
untuk mengikatkan diri dalam PERJANJIAN KERJASAMA
PENJUALAN ANAK AYAM NO. 002/SPK/DOC-GCIMDN/X/2013,
tanggal 1 Oktober 2012.
Dalam PERJANJIAN KERJASAMA PENJUALAN ANAK AYAM
disebutkan bahwa PENGGUGAT setuju untuk menjual Day Old
- 24 -
Chicks (DOC) kepada TERGUGAT sesuai dengan harga pasar
untuk dijual kembali ke peternakan ayam dan TERGUGAT setuju
untuk membeli DOC dari PENGGUGAT sesuai dengan harga
pasar.
54. Bahwa TERGUGAT sudah beberapa kali membeli DOC dari
PENGGUGAT dan kemudian oleh TERGUGAT DOC-DOC
tersebut dijual kembali kepada 20 (dua puluh) peternak yaitu
antara lain ke :
a. Siau Sui Seng/Sukamto (Pantai Cermin);
b. Ahan (Perbaungan) ;
c. Aan Subur (Mencirim) ;
d. Asen (Mencirim) ;
e. Baktjai (Pante Labu) ;
55. Bahwa oleh karena adanya penyebaran wabah virus ayam
“Mareks” di Indonesia tersebut, maka Pemerintah Propinsi
Sumatera Utara, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
melalui suratnya Nomor : 524.1/3404/871, tertanggal 17 Mei 2013
perihal : Pelarangan Pemasukan DOC, melarang agar tidak
memasukkan DOC Layer dari Mitra Tani Barelang Batam (milik
PENGGUGAT), karena :
a. Ada kasus penyakit “Marek’s” pada ayam yang berasal dari
Mitra Tani Barelang sesuai hasil pemeriksaan Balai Besar
Penelitian Veteriner Bogor Nomor : 1252/PD.650/
1.5/05/13/241, tanggal 8 Mei 2013.
b. Hasil Pemeriksaan Balai Penyidik dan Pengujian Veteriner
Regional 1 Medan tanggal 8 Mei 2013 bahwa adanya
penyakit “Marek’s” pada ayam yang berasal dari Mitra Tani
Barelang Batam.
c. Surat dari peternak Ahan tanggal 20 April 2013 yang
mengatakan adanya kematian ayam umur 100 hari dari
Mitra Tani Barelang Batam.
d. Sesuai dengan Kepmentan No : 425/KPTS/OT.210/7/ 2001
tentang Pedoman budidaya ayam petelur yang baik
mengatakan bahwa bibit Ayam Ras Petelur berasal dari
pembibitan ayam ras yang mempunyai izin dari pemerintah
dan bibit ayam harus bebas dari penyakit antara lain :
Marek’s Disease.
- 25 -
56. Bahwa demikian juga TERGUGAT telah melakukan pengujian
terhadap organ-organ ayam melalui Badan Penelitian Dan
Pengembangan Pertanian, Balai Besar Penelitian Veteriner
Bogor dan hasilnya adalah POSITIF VIRUS MAREK’S
sebagaimana Laporan Hasil Pengujian No. LB.13/241, tertanggal
7 Mei dari Kementerian Pertanian, Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian Bogor.
57. Bahwa TERGUGAT mendapatkan surat dari para peternak, yaitu:
a. Surat dari Asen (Mencirim) tertanggal 10 Maret 2013, Hal :
Klaim kematian Anak Ayam (DOC), yang isinya :
sehubungan dengan pembelian anak ayam berikut Asen
mengajukan KLAIM ganti kerugian atas pembelian anak
ayam untuk tanggal masuk 21 November 2012 sebanyak
5.684 ekor.
Bahwa anak ayam tersebut mengalami TINGKAT
KEMATIAN yang sangat tinggi, ini disebabkan kualitas DOC
yang jelek dimana berat ayam dibawah standart.
b. Surat dari Aan Subur (Mencirim) tertanggal 10 Maret 2013,
Hal : Klaim kematian Anak Ayam (DOC) yang isinya :
sehubungan dengan pembelian anak ayam (DOC) layer dari
Breeding Farm Sudin-Batam melalui TERGUGAT, maka
berikut Aan Subur mengajukan KLAIM ganti kerugian atas
pembelian anak ayam untuk:
Tanggal 5 November 2012 sebanyak 5.194 ekor ;
Tanggal 22 Desember 2012 sebanyak 5.645 ekor ;
Tanggal 14 Januari 2013 sebanyak 6.000 ekor ;
Total 16.839 ekor ;
Bahwa anak ayam tersebut mengalami TINGKAT
KEMATIAN yang sangat tinggi, ini disebabkan kualitas DOC
yang jelek dimana berat ayam dibawah standart.
c. Surat dari Ahan (Perbaungan) tertanggal 20 April 2013,
yang isinya : Ahan, seorang peternak ayam petelur yang
beralamat di Perbaungan ingin mengajukan KLAIM perihal
adanya kematian yang berlangsung secara terus menerus
pada ayam petelur yang Ahan beli dari Breeding Farm
Sudin-Batam melalui TERGUGAT, sebagai berikut :
Tanggal 10 November 2012 sebanyak 5.000 ekor ;
- 26 -
Tanggal 17 Desember 2012 sebanyak 5.700 ekor ;
Total 10.700 ekor ;
Ahan menyatakan kematian tersebut tidak lazim dan anak
ayam kurus dan terlihat dehidrasi kemudian mati.
Beberapa dokter hewan sudah memeriksa ayam Ahan dan
mereka mengatakan bahwa ayam Ahan terkena penyakit
Mareks. Untuk lebih memastikannya mereka membawa
sampel organ untuk diperiksa ke laboratorium dan hasilnya
positif Marek. (Vide : Laporan Hasil Pengujian No.
LB.13/241, tertanggal 7 Mei 2013 dari Kementerian
Pertanian, Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian
Bogor).
d. Surat dari Siau Sui Seng / Sukamto (Pantai Cermin)
tertanggal 19 April 2013, Hal : Klaim kematian Anak Ayam
(DOC) yang isinya : sehubungan dengan pembelian anak
ayam (DOC) layer dari Breeding Farm Sudin-Batam melalui
TERGUGAT, maka berikut Siau Sui Seng / Sukamto
mengajukan KLAIM ganti kerugian atas pembelian anak
ayam untuk :
Tanggal 1 Desember 2012 sebanyak 5.390 ekor ;
Tanggal 10 Desember 2012 sebanyak 5.700 ekor ;
Tanggal 12 Desember 2012 sebanyak 5.700 ekor ;
Tanggal 29 Desember 2012 sebanyak 5.775 ekor ;
Tanggal 31 Desember 2012 sebanyak 5.645 ekor ;
Total 28.210 ekor ;
Bahwa anak ayam tersebut mengalami TINGKAT
KEMATIAN yang sangat tinggi, berdasarkan hasil
pemeriksaan Laboratorium ternyata anak ayam (DOC) yang
kami beli dari TERGUGAT menderita penyakit positif Marek.
58. Bahwa dengan demikian PENGGUGAT terlalu jauh berspekulatif
dengan dalil-dalil yang tidak beralasan hukum dengan kesan dan
pesan mengumumkan adanya kerugian sebesar Rp.
3.922.786.000,- akibat gagal panen perlu dibuktikan secara
konkrit, namun untuk dapat diketahui dan menjadi bahan
pertimbangan YTH. Majelis Hakim disini perlu juga TERGUGAT
kemukakan bahwa ayam PENGGUGAT gagal panen dan
sebagaimana yang didalilkan tersebut besar kemungkinan
- 27 -
diakibatkan terindikasi penyakit/virus ayam yang namanya
“Mareks” yang mewabah keseluruh Asia Tenggara termasuk
Indonesia sekitar pada bulan April-Mei 2012.
59. BAHWA BERDASARKAN ALASAN-ALASAN, DALIL-DALIL,
BUKTI-BUKTI DAN FAKTA HUKUM YANG DIKEMUKAKAN
TERGUGAT TERSEBUT MEMBUKTIKAN BAHWA TUDUHAN
AYAM PENGGUGAT GAGAL PANEN KARENA AYAM
PENGGUGAT TIDAK BERKEMBANG DAN BERTUMBUH
DENGAN BAIK AKIBAT PAKAN AYAM YANG DIJUAL
TERGUGAT TERSEBUT TIDAK SESUAI DENGAN STANDART
MUTU DAN KWALITAS YANG TERJAMIN ADALAH TIDAK
TERBUKTI DAN BERDASAR.
60. BAHWA FAKTANYA BERDASARKAN ALASAN-ALASAN, DALIL-
DALIL, BUKTI-BUKTI DAN FAKTA HUKUM YANG
DIKEMUKAKAN TERGUGAT TERSEBUT MEMBUKTIKAN
BAHWA ANAK-ANAK AYAM MILIK PENGGUGAT-LAH YANG
MENDERITA PENYAKIT MAREKS.
F. TUDUHAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM YANG DIDALILKAN
PENGGUGAT KEPADA TERGUGAT TIDAK TERBUKTI DAN TIDAK
BERDASAR.
61. Bahwa TERGUGAT dengan tegas menolak dalil GUGATAN
PENGGUGAT angka 11 (sebelas) dan 12 (dua belas) halaman 3
(tiga) serta angka 13 (tiga belas) dan angka 14 (empat belas)
halaman 4 (empat) dengan alasan-alasan dan fakta hukum
sebagai berikut :
62. Bahwa secara hukum tidak ada yang dilanggar oleh TERGUGAT
karena TERGUGAT sudah melakukan seluruh proses produksi
dengan baik dan benar serta selalu memperhatikan akan hasil
produksi (pakan) yang dijualnya adalah hasil produksi (pakan)
yang telah terjamin baik mutu, standar dan kwalitasnya serta
telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
63. Bahwa FAKTANYA setiap 1 (satu) karung dari pakan tersebut
selalu diberi label/kode produksi (batch number), sehingga
terhadap setiap jenis pakan yang telah diproduksi tersebut telah
siap untuk diperjual-belikan serta sudah pasti terjamin baik mutu,
standar dan kwalitasnya.
- 28 -
64. Bahwa FAKTANYA berdasarkan KEPUTUSAN MENTERI
PERTANIAN NOMOR : 1202/KPTS/SR.180/4/2012, TENTANG
PENDAFTARAN PAKAN TERNAK, yang ditetapkan di Jakarta,
pada tanggal 9 April 2012, dikeluarkan A.n. Menteri Pertanian,
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan,
memutuskan dan Memberikan Nomor Pendaftaran Pakan kepada
PT. GOLD COIN INDONESIA (TERGUGAT) ;
65. Bahwa FAKTANYA berdasarkan SERTIFIKAT MUTU PAKAN
NOMOR : 197/SR.180/F4.A/09/2011 tersebut Pakan 201 P
tersebut sudah terjamin keamanan produksinya untuk dapat
diperjual belikan karena telah melalui proses pengujian yang
konkrit/Factual dan telah memenuhi Standar Nasional Indonesia
(SNI) Ayam Ras Pedaging (Boiler Starter) BR1 No. : SNI 01-
3930-2006.
66. Bahwa berdasarkan BUKTI-BUKTI dan FAKTA-FAKTA tersebut
di atas, maka TERBUKTI SECARA SAH DAN BERDASARKAN
HUKUM bahwa TERGUGAT :
a. Tidak pernah menjual pakan ternak yang tidak baik
mutunya, tidak baik kwalitasnya dan tidak sesuai standart
yang berlaku;
b. Telah membeli anak ayam (DOC) dari PENGGUGAT yang
kemudian dijual kembali kepada para peternak dan ternyata
DOC-DOC tersebut Positif terjangkit penyakit MAREK’S ;
67. Bahwa selanjutnya PENGGUGAT tidak bisa dan/atau tidak dapat
memberikan BUKTI-BUKTI dan FAKTA-FAKTA sebagai berikut :
a. Bahwa pakan ternak yang dijual TERGUGAT kepada
PENGGUGAT adalah pakan ternak yang tidak baik
mutunya, tidak baik kwalitasnya dan tidak sesuai standart
yang berlaku;
b. Bahwa anak ayam (DOC) yang dijual PENGGUGAT
kepada TERGUGAT tersebut adalah DOC-DOC yang sehat
dan tidak positif terjangkit penyakit MAREK’S ;
68. Bahwa kemudian PENGGUGAT membenarkan BUKTI-BUKTI
dan FAKTA-FAKTA sebagai berikut :
a. Bahwa PENGGUGAT dalam dalil GUGATAN-NYA, angka 1
(satu) halaman 2 (dua) TELAH MENGAKUI bahwa
‘PENGGUGAT percaya kepada TERGUGAT bahwa Pakan
- 29 -
Ayam dari TERGUGAT mempunyai mutu serta kwalitas
sesuai standard dengan yang terjamin”.
DENGAN DEMIKIAN JELAS PENGAKUAN PENGGUGAT
TERSEBUT MEMBUKTIKAN BAHWA PAKAN YANG
DIJUAL OLEH TERGUGAT ADALAH PAKAN YANG
TELAH TERJAMIN BAIK MUTU, STANDAR DAN
KWALITASNYA SERTA TELAH MEMENUHI STANDAR
NASIONAL INDONESIA (SNI), SEHINGGA PENGGUGAT
PERCAYA DAN YAKIN MEMBELI PAKAN TERSEBUT
DARI TERGUGAT.
b. Bahwa PENGGUGAT dalam dalil GUGATAN-NYA, angka 2
(dua) halaman 2 (dua) TELAH MENGAKUI bahwa
‘TERGUGAT sering mengadakan kunjungan ke tempat
PENGGUGAT untuk melihat usaha perternakan ayam
PENGGUGAT”.
DENGAN DEMIKIAN JELAS PENGAKUAN PENGGUGAT
TERSEBUT MEMBUKTIKAN BAHWA TERGUGAT
SANGAT PERDULI DAN SELALU MEMPERHATIKAN
AKAN PAKAN YANG DIJUALNYA ADALAH PAKAN YANG
TELAH TERJAMIN BAIK MUTU, STANDAR DAN
KWALITASNYA SERTA TELAH MEMENUHI STANDAR
NASIONAL INDONESIA (SNI).
69. Bahwa dengan demikian MEMBUKTIKAN TUDUHAN
PERBUATAN MELAWAN HUKUM YANG DIKEMUKAKAN
PENGGUGAT DAN DITUJUKAN KEPADA TERGUGAT ADALAH
TIDAK TERBUKTI DAN TIDAK BERDASAR.
70. Bahwa OLEH KARENA TIDAK ADA ATURAN HUKUM YANG
DILANGGAR OLEH TERGUGAT, MEMBUKTIKAN BAHWA
TIDAK ADA PERBUATAN MELAWAN HUKUM YANG
DILAKUKAN OLEH TERGUGAT, SEHINGGA GUGATAN YANG
DIAJUKAN PENGGUGAT INI ADALAH KELIRU DAN TIDAK
BERDASAR.
71. Bahwa BERDASARKAN ALASAN-ALASAN, DALIL-DALIL,
BUKTI-BUKTI DAN FAKTA HUKUM YANG DIKEMUKAKAN
TERGUGAT TERSEBUT MEMBUKTIKAN BAHWA TUDUHAN
PERBUATAN MELAWAN HUKUM YANG DIAJUKAN
- 30 -
PENGGUGAT TERHADAP TERGUGAT ADALAH TIDAK
TERBUKTI DAN TIDAK BERDASAR.
72. DENGAN DEMIKIAN LAYAK MENURUT HUKUM GUGATAN
PENGGUGAT DINYATAKAN DITOLAK ATAU SETIDAK-
TIDAKNYA DINYATAKAN TIDAK DAPAT DITERIMA (NIET
ONVANKELIJK VEERKLAARD).
G. TUNTUTAN GANTI RUGI DAN PERHITUNGAN KERUGIAN
PENGGUGAT TIDAK BERDASAR
73. Bahwa TERGUGAT dengan tegas menolak dalil GUGATAN
PENGGUGAT angka 15 (lima belas) sampai dengan angka 17
(tujuh belas) halaman 4 (empat) dan angka 18 (delapan belas)
sampai dengan angka 20 (dua puluh) halaman 5 (lima) dengan
alasan-alasan dan fakta hukum sebagai berikut :
74. Bahwa tentang kerugian immateriel dan materiel serta
perinciannya dan juga permohonan moratorium yang disampaikan
oleh PENGGUGAT dalam GUGATAN-nya tersebut, terkesan dan
terlalu mengada-ngada tanpa didasari pada dasar konkrit dan
factual serta bersifat asumtif semata-mata, karena hal ini dapat
dilihat dari dalil posita PENGGUGAT yang menyatakan “kerugian
gagal panen”, sedangkan dalam perincian dan petitumnya
GUGATAN dikatakan “kerugian ayam tak layak tumbuh”, dan hal
ini perlu dan butuh pembuktian factual konkrit dari perincian
tersebut oleh PENGGUGAT.
75. BAHWA SUATU TUNTUTAN GANTI RUGI HARUS
DIDASARKAN PADA BUKTI KERUGIAN YANG NYATA-NYATA
DIALAMI/DIDERITA. BAHWA FAKTANYA PENGGUGAT TIDAK
DAPAT MEMBUKTIKAN KERUGIAN YANG NYATA-NYATA
TELAH DIALAMINYA.
76. Berdasarkan keterangan PENGGUGAT dalam GUGATAN-nya,
terbukti bahwa tentang besarnya jumlah kerugian Materiil dan
Immateriil PENGGUGAT adalah tidak pasti dan tidak dapat
dipastikan/dibuktikan jumlahnya oleh PENGGUGAT.
77. Bahwa tidak dapat dipastikan/dibuktikannya jumlah kerugian
Materiil dan Immateriil PENGGUGAT didukung dengan tidak
dapat dipastikan/dibuktikannya oleh PENGGUGAT tentang
TERGUGAT telah MELAKUKAN PERBUATAN MELAWAN
HUKUM.
- 31 -
78. Bahwa oleh karena PENGGUGAT tidak dapat membuktikan
secara pasti berapa jumlah kerugian Materiil dan Immateriil yang
nyata dialami PENGGUGAT maka terbukti dalil PENGGUGAT a
quo adalah dalil yang tidak berdasarkan bukti dan fakta.
79. Bahwa tuntutan ganti rugi yang tidak dapat dibuktikan jumlah
kerugiannya yang nyata harus ditolak.
Vide :
a. Yurisprodensi Mahkamah Agung RI No. 556 K/Sip/1980
tanggal 28 Mei 1983 : Tuntutan PENGGUGAT mengenai
ganti rugi karena tidak disertai dengan bukti harus ditolak.”
b. Yurisprodensi Mahkamah Agung RI No. 1057 K/Sip/1973
tanggal 25 Maret 1976 : “Karena Pembanding tidak dapat
membuktikan adanya kerugian akibat perbuatan Terbanding
I maka GUGATAN harus ditolak.”
c. Yurisprodensi Mahkamah Agung RI No. 459 K/Sip/1975
tanggal 18 September 1975 : “Penuntutan ganti rugi baru
dapat dikabulkan apabila di penuntut dapat membuktikan
secara terinci kerugian dan besarnya kerugian tersebut.”
d. Yurisprodensi Mahkamah Agung RI No. 78 K/Sip/1973
tanggal 22 Agustus 1974 : “Ganti rugi haruslah dibuktikan.”
H. SITA JAMINAN YANG DIAJUKAN PENGGUGAT TIDAK
BERDASAR HUKUM
80. Bahwa TERGUGAT dengan tegas menolak dalil GUGATAN
PENGGUGAT angka 21 (dua puluh satu) halaman 5 (lima) karena
selain tidak disertai alasan-alasan yang kuat (met redenen
omkleed) juga tidak didukung oleh bukti-bukti yang sah dan
karenanya harus dikesampingkan.
81. Bahwa GUGATAN PENGGUGAT mengenai Sita Jaminan
adalah GUGATAN ASAL-ASALAN dan TIDAK BERDASAR
HUKUM, karena PENGGUGAT meminta agar “PENGADILAN
NEGERI JAKARTA SELATAN” untuk melakukan sita jaminan
terhadap aset milik TERGUGAT, bahwa FAKTANYA asset milik
TERGUGAT yang minta disita adalah di Kawasan Industri Medan
II, Desa Saetis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli
Serdang yang seharusnya masuk wilayah hukum Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam.
- 32 -
82. Bahwa TERGUGAT menolak secara tegas dalil PENGGUGAT
tentang Sita Jaminan, karena selain tidak berdasar juga tidak
memenuhi alasan-alasan sebagaimana diatur dalam pasal 227
HIR/pasal 261 RBg jo pasal 720 Rv jo Pedoman Pelaksanaan
Tugas dan Administrasi Pengadilan, Buku I dan II Mahkamah
Agung RI jo Hukum Acara Perdata, M. Yahya Harahap, SH.,
halaman 339-3340 Tentagn Sita Jaminan, jo Hukum Acara
Perdata dalam teori dan Praktek, Retnowulan Sutanto dan
Iskandar Oeripkartawinata, SH., halan 99 tentang Sita Jaminan,
yakni harus adanya kekawatiran atau persangkaan bahwa
TERGUGAT akan mengasingkan atau menggelapkan harta
benda miliknya dimana kekhawatiran atau persangkaan tersebut
harus nyata dan memiliki alasan yang obyektif serta memiliki
kaitan yang erat dengan pokok perkara.
Berdasarkan fakta, pada GUGATAN-nya PENGGUGAT tidak
dapat membuktikan adanya fakta atau petunjuk yang nyata dan
obyektif bahwa TERGUGAT akan mengalihkan dan atau
menghilangkan harta benda miliknya. Oleh karenanya
permohonan Sita Jaminan a quo haruslah ditolak.
I.UIT VOERBAR BIJ VOORRAAD YANG DIAJUKAN PENGGUGAT TIDAK
BERDASARKAN HUKUM
83. Bahwa begitu pula atas dalil dan tuntutan PENGGUGAT
yang meminta agar putusan perkara dapat dijalankan terlebih
dahulu walaupun terdapat upaya hukum verzet, banding, kasasi
dan peninjauan kembali (uitvoerbaar bij voorraad) haruslah
ditolak, karena selain tidak didukung dengan adanya bukti otentik
yang kuat, juga karena tidak sesuai dengan persyaratan
sebagaimana yang ditentukan dalam pasal 180 HIR/pasal 191
RBg.
84. Bahwa suatu putusan uitvoerbaar bij voorraad baru dapat
dikabulkan apabila telah terpenuhinya syarat-syarat berdasarkan
Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) RI tersebut dibawah ini :
a. SEMA No. 3 Tahun 1971 tanggal 17 Mei 1971 ;
b. SEMA RI No. 5 Tahun 1975 tanggal 1 Desember 1975 ;
c. SEMA RI No. 3 Tahun 19778 tanggal 1 April 1978 ;
d. SEMA RI No. 3 Tahun 2000 ; dan
e. SEMA RI No. 4 Tahun 2001.
- 33 -
yang intinya menyatakan bahwa setiap Pengadilan tidak boleh
menjatuhkan putusan serta merta (uitvoerbaar bij vooraad) kecuali
memenuhi syarat-syarat antara lain pelaksanaan putusan serta
merta harus terdapat pemberian jaminan yang yang nilainya sama
dengan nilai barang/obyek, eksekusi, sehingga tanpa adanya
uang jaminan itu tidak boleh ada pelaksanaan putusan serta
merta.
J. PENUTUP
85. BAHWA TERGUGAT MENOLAK DENGAN TEGAS
DALIL-DALIL PENGGUGAT TERSEBUT DI ATAS KARENA
TERGUGAT TIDAK MELAKUKAN TINDAKAN YANG
BERTENTANGAN DENGAN HUKUM, DAN OLEH KARENA
TUDUHAN PENGGUGAT TIDAK DAPAT MEMBUKTIKAN
ADANYA PERBUATAN MELAWAN HUKUM YANG DILAKUKAN
OLEH TERGUGAT DALAM PERKARA INI SEBAGAIMANA
TELAH DITUDUHKAN KEPADA TERGUGAT, MAKA SUDAH
JELAS SEGALA TUNTUTAN PENGGUGAT KEPADA
TERGUGAT SELURUHNYA MENJADI SANGAT TIDAK
BERDASAR DAN SUDAH SEHARUSNYA UNTUK DITOLAK.
86. BAHWA TERGUGAT MENOLAK DENGAN TEGAS DALIL-
DALIL PENGGUGAT SELEBIHNYA DAN MOHON
DIKESAMPINGKAN KARENA TIDAK ADA RELEVANSINYA
DENGAN MATERI PERKARA INI.
BERDASAR DALIL-DALIL, FAKTA-FAKTA DAN URAIAN-URAIAN YANG
TELAH DIKEMUKAKAN DI ATAS, TERGUGAT MOHON KEPADA YANG
TERHORMAT MAJELIS HAKIM PENGADILAN NEGERI LUBUK PAKAM YANG
MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA A QUO KIRANYA BERKENAN
MEMBERIKAN PUTUSAN YANG AMARNYA SEBAGAI BERIKUT :
DALAM EKSEPSI :
1. Mengabulkan eksepsi TERGUGAT untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan menolak GUGATAN PENGGUGAT atau setidak-tidaknya
menyatakan tidak dapat diterima (niet onvankelijk veerklaard).
DALAM POKOK PERKARA :
- 34 -
1. Menolak GUGATAN PENGGUGAT untuk seluruhnya, atau setidak-
tidakya menyatakan GUGATAN PENGGUGAT tidak dapat diterima (niet
onvankelijk veerklaard).
2. Menyatakan PENGGUGAT sebagai PENGGUGAT yang tidak beriktikad
baik.
3. Menyatakan bahwa TERGUGAT tidak terbukti melakukan Perbuatan
Melawan Hukum.
4. Membebaskan TERGUGAT dari segala tuntutan hukum.
5. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara yang timbul
dalam perkara ini.
Sekiranya Majelis Hakim berpendapat lain. Mohon putusan yang seadil-adilnya
(ex aequo et bono).
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Pembanding semula Penggugat
tersebut Pengadilan Negeri Lubuk Pakam telah menjatuhkan putusan tanggal 8
Mei 2014, nomor : 88/Pdt.G/2013/PN.LP, yang amarnya sebagai berikut :
Dalam Eksepsi
- Menolak Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
Dalam Pokok Perkara
- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang sampai hari ini
ditetapkan sejumlah Rp616.000,00 (enam ratus enam belas ribu rupiah);
Membaca Akte Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam, yang menerangkan bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula
Penggugat, pada hari Selasa tanggal 8 Juli 2014, telah mengajukan
permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam nomor
: 88/Pdt.G/2013/PN.LP tanggal 8 Mei 2014, permohonan banding mana telah
dengan sempurna diberitahukan kepada Kuasa Hukum Terbanding semula
Tergugat pada tanggal 13 Agustus 2014;
Membaca, memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum
Pembanding semula Penggugat tertanggal 21 Agustus 2014, yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada tanggal 21 Agustus 2014,
- 35 -
memori banding mana telah dengan sempurna diberitahukan dan diserahkan
kepada Kuasa Hukum Terbanding semula Tergugat pada tanggal 15 September
2014;
Membaca, kontra memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum
Terbanding semula Tergugat tertanggal 22 Oktober 2014, yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada tanggal 22 Oktober 2014,
kontra memori banding mana telah dengan sempurna diberitahukan dan
diserahkan kepada Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat pada tanggal
18 Nopember 2014;
Membaca Relas Pemberitahuan Untuk Melihat, Membaca dan
Memeriksa Berkas Perkara Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, yang disampaikan
kepada Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat, dan kepada Kuasa
Hukum Terbanding semula Tergugat masing-masing pada tanggal 1 September
2014 dan tanggal 11 September 2014 yang menerangkan bahwa dalam
tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah tanggal pemberitahuan tersebut
kepada kedua belah pihak berperkara telah diberi kesempatan untuk memeriksa
dan mempelajari berkas perkara nomor : 88/Pdt.G/2013/PN.LP sebelum berkas
perkara tersebut dikirim ke Pengadilan Tinggi;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA;
Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Kuasa
Hukum Pembanding semula Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu
dan menurut tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan Undang-
Undang, oleh karenanya permohonan banding tersebut secara formal dapat
diterima;
Menimbang, bahwa memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum
Pembanding semula Penggugat tertanggal 21 Agustus 2014, pada prinsipnya
adalah memohon agar Pengadilan Tinggi membatalkan putusan Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam nomor : 88/Pdt.G/2013/PN.LP tanggal 8 Mei 2014, dengan
mengadili sendiri dengan menjatuhkan putusan dengan amar menerima dan
mengabulkan gugatan Pembanding semula Penggugat untuk seluruhnya;
Menimbang, bahwa terhadap memori banding dari Pembanding semula
Penggugat tersebut, pihak Terbanding semula Tergugat telah mengajukan
- 36 -
kontra memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Terbanding semula
Tergugat tertanggal 22 Oktober 2014, yang pada prinsipnya adalah memohon
agar Pengadilan Tinggi menolak memori banding dari Pembanding semula
Penggugat dan menjatuhkan putusan dengan amar menguatkan putusan
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam nomor : 88/Pdt.G/2013/PN.LP tanggal 8 Mei
2014;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding setelah
memperhatikan dengan seksama memori banding yang diajukan oleh Kuasa
Hukum Pembanding semula Penggugat tertanggal 21 Agustus 2014, ternyata
tidak ada memuat hal-hal baru yang dapat membatalkan putusan Pengadilan
tingkat pertama, melainkan hanya merupakan pengulangan atas hal-hal yang
sudah dikemukakan dalam jawab-menjawab atau pada kesimpulan masing-
masing pihak, yang satu dan lainnya sudah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim
Tingkat Pertama dengan baik dan benar, oleh karena itu memori banding dari
Pembanding semula Penggugat tersebut harus ditolak;
Menimbang, bahwa demikian pula terhadap kontra memori banding yang
diajukan oleh Kuasa Hukum Terbanding semula Tergugat tertanggal 22 Oktober
2014, pada prinsipnya adalah mendukung putusan Pengadilan tingkat pertama,
oleh karena itu tidak perlu dipertimbagkan lebih lanjut;
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah membaca, meneliti dan
mempelajari dengan seksama berkas perkara dan surat-surat yang
berhubungan dengan perkara ini, turunan resmi putusan Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam nomor : 88/Pdt.G/2013/PN.LP tanggal 8 Mei 2014, memori
banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat
tertanggal 21 Agustus 2014, serta kontra memori banding yang diajukan oleh
Kuasa Hukum Terbanding semula Tergugat tertanggal 22 Oktober 2014, Majelis
Hakim Tingkat Banding berpendapat alasan dan pertimbangan hukum yang
telah diambil oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya berkenaan
dengan hal-hal yang disengketakan oleh kedua belah pihak, telah tepat dan
benar menurut hukum, maka Majelis Hakim Tingkat Banding mengambil alih
alasan dan pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama yang
dipandang sudah tepat, benar dan beralasan menurut hukum tersebut dan
menjadikannya sebagai alasan dan pertimbangannya sendiri dalam mengadili
perkara ini ditingkat banding;
- 37 -
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka
Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam nomor : 88/Pdt.G/2013/PN.LP
tanggal 8 Mei 2014, yang dimintakan banding tersebut dapat dipertahankan
dalam peradilan tingkat banding dan haruslah dikuatkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding semula Penggugat tetap
dipihak yang kalah, baik dalam peradilan tingkat pertama maupun dalam
peradilan tingkat banding, maka semua biaya perkara dalam kedua tingkat
peradilan tersebut dibebankan kepadanya;
Memperhatikan pasal 1365 KUHPerdata dan R.B.g, serta peraturan-
peraturan hukum lainnya yang bersangkutan dalam perkara ini;
M E N G A D I L I :
- Menerima permohonan banding dari Kuasa Hukum Pembanding semula
Penggugat;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam nomor :
88/Pdt.G/2013/PN.LP tanggal 8 Mei 2014, yang dimohonkan banding
tersebut;
- Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar biaya
perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding
ditetapkan sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Medan pada hari Senin tanggal 13 April 2015 oleh kami : SAUT H.
PASARIBU, SH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim
Ketua Majelis, SAMARAJA MARPAUNG, SH. dan ROBERT SIMORANGKIR,
SH.MH. masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk
memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding,
berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 12 Februari
2015, nomor : 48/PDT/2015/PT-MDN, putusan tersebut diucapkan dalam sidang
terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 16 April 2015, oleh Hakim Ketua
Majelis dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota serta Hj. SYARIFAH
MASTHURA, SH.MH. sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi
- 38 -
Medan, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara maupun kuasa
hukumnya;
Hakim - Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,
ttd ttd
1. SAMARAJA MARPAUNG, SH. SAUT H. PASARIBU, SH.
ttd
2. ROBERT SIMORANGKIR, SH.MH.
Panitera Pengganti,
ttd
Hj. SYARIFAH MASTHUIRA, SH.MH.
Perincian Biaya :
1. Meterai Rp. 6.000,-
2. Redaksi Rp. 5.000,-
3. Pemberkasan Rp 139.000,-
Jumlah Rp. 150.000,-