p-5 logika kombinasi dalam kemasan ic_5
TRANSCRIPT
Integrated Circuit (IC)
• IC yang paling banyak digunakan saat ini adalah IC Digital– Komputer– Kalkulator– Sistem kontrol elektronik
• IC Digital ada 2 jenis, yaitu : – TTL (Transistor-transistor Logic)– CMOS (Complementary with MOSFET(Metal Oxide
Semiconductor Field Effect Transistors))
TTL
• Dibangun dari transistor dan resistor
• Disebut TTL karena : – Fungsi logika dilakukan oleh transistor
• Fungsi Logic yang dapat dilakukan adalah:– AND, NAND, OR, XOR, NOR – Rangkaian kombinasi
• Dapat bekerja pada tegangan 5 volt
CMOS
• Berisi rangkaian yang merupakan gabungan dari beberapa komponen MOSFET untuk membentuk gate-gate dengan fungsi logic seperti halnya IC-TTL
Rangkaian Kombinasi dalam IC
• Rangkaian kombinasi yang dikemas dalam bentuk IC antara lain adalah : – Komparator (pembanding)– Penjumlah (adder)– Multiplexer– Demultiplexer– Encoder– Decoder
Komparator
• Merupakan rangkaian logika yang berfungsi membandingkan keadaan logika input-inputnya
• Komparator biner terdiri atas : – Non-equality comparator– Equality comparator
Non-Equality Comparator
• Didefinisikan sebagai rangkaian logika yang memberikan keadaan output tinggi jika keadaan input-inputnya berbeda.
• Dari definisi tersebut, maka tabel kebenaran dari NEC adalah
INPUT OUTPUT
A B Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
m1 = A’B
m2 = AB’
M0 = A+B
M3 = A’+B’
0 1
1 0
AB 0
0
1
1
Persamaan dalam bentuk :
- SOP ?
- POS ?
Non-Equality Comparator
NEC dalam bentuk NAND :
Y = AB + AB
Y = AB + AB
Y = AB . AB
NEC dalam bentuk NOR :
Y = (A+B)(A+B)
Y = (A+B)(A+B)
Y = (A+B)(A+B)
NEC dalam bentuk XOR :
Y = A + B
Gambar Rangkaian Logika ?
EQUALITY COMPARATOR
• Merupakan rangkaian logika yang memberikan keadaan output tinggi jika keadaan input-inputnya sama.
INPUT OUTPUT
A B Y
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 1
M1 = A + B’
M2 = A’ + B
m0 = A’B’
m3 = AB
1 0
0 1
AB 0
0
1
1
Persamaan dalam bentuk :
- SOP ?
- POS ?
Equality Comparator
NEC dalam bentuk NAND :
NEC dalam bentuk NOR :
NEC dalam bentuk XNOR :
Y = A • B
Gambar Rangkaian Logika ?
Y = AB + AB
Y = AB + AB
Y = AB + AB
Y = (A+B)(A+B)
Y = (A+B)(A+B)
Y = (A+B)(A+B)
Adder
• Merupakan rangkaian logika kombinasi yang berfungsi melakukan penjumlahan bilangan biner
• Penjumlah biner 1-bit terdiri dari : – Half-adder– Full-adder
Half-Adder
• Merupakan rangkaian penjumlah yang tidak menyertakan bawaan sebelumnya (previous carry) pada inputnya
INPUT OUTPUT
A B S Cn
0 0 0 0
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 0 1
Keterangan :
A : Augend (Bilangan yang dijumlahkan)
B : Addend (Bilangan penjumlah)
S : Sum (Hasil Penjumlahan)
Cn : Next Carry (bawaan berikutnya)
Half-Adder
INPUT OUTPUT
A B S Cn
0 0 0 0
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 0 1
Persamaan Logika ?
- Untuk Output S
- Untuk bawaan ?
B
A S
Cn
HA
Full Adder• Merupakan rangkaian Penjumlah yang menyertakan
bawaan sebelumnya (previous carry) pada inputnya.
INPUT OUTPUT
A B Cp S Cn
0 0 0 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 1 0
0 1 1 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 0 1
1 1 0 0 1
1 1 1 1 1
S = A + B + C
Cn = AB + BCp + ACp
Full-Adder Paralel
• Merupakan rangkaian logika yang melakukan proses penjumlahan data biner n-bit.
• Dibangun dengan menempatkan full-adder 1 bit secara sejajar– Input terbawah ditetapkan sebagai input dan
output terkecil (LSB), yait A0, B0, S0 – Cp terbawah ditetapkan sebagai Carry In (Ci)– Cn dari setiap full-adder dihubungkan dengan
Cp dari full-adder berikutnya.
• Dalam aplikasi sistem digital, nilai-nilai yang ada pada A, B, C, S, disimpan di dalam suatu register
• Register adalah elemen digital yang berfungsi menyimpan data dalam bentuk biner